acara 2. ayakan tyller

17
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI DISUSUN OLEH : NAMA : MUHAMMAD NUR IRFAN NIM : 11/ 13933/ STIPP ACARA : AYAKAN TYLLER CO. ASS : SULISTIO DWI HANDOKO JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Upload: yultra-a-fitara

Post on 18-Sep-2015

57 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum

TRANSCRIPT

LAPORAN RESMI PRAKTIKUMMESIN DAN PERALATAN INDUSTRI

DISUSUN OLEH :NAMA: MUHAMMAD NUR IRFANNIM: 11/ 13933/ STIPPACARA:AYAKAN TYLLERCO. ASS: SULISTIO DWI HANDOKO

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANINSTITUT PERTANIAN STIPERYOGYAKARTA2012I. ACARA: AYAKAN TYLLERII. TUJUAN: Mengetahui mekanisme pengayakan model tyller danmenghitung modulus kehalusan dan indeks keseragaman.III. DASAR TEORIPengayakan merupakan suatu cara memisahkan pertikel yang berdasarkan ukuran pertikel terutama adalah proses pemisahan bahan dalam keadaaan kering. Proses pengayakan dilakukan dengan cara menempatkan bahan dengan ukuran yang tidak seragam kedalam ayakan yang memiliki ukuran luang ayakan yang dikehendaki dan diayakan (Anonim, 2012).Dalam proses pengayakan terjadi pemisahan menjadi dua atau lebih fraksi. Bahan yang lolos dari lubang ayakan disebut undersize atau underflow dan bahan yang tidak lolos (berukuran lebih besar dari lubang ayakan) disebut oversize atau overflow. Dalam proses pengayakan, cara yang digunakan unutk menyatakan kehaluasan (kasar, sedang, halus) digunakan dua cara yaitu :1. Modulus KehalusanTingkat kehalusan dari gilingan tersebut dinyatakan sebagai jumlah berat dari fraksi fraksi yang tertinggal dalam setiap ayakan dibagi dengan 100.2. Indeks KeseragamanMenyatakan distribusi kasar, sedang dan halus dari partikel partikel hasil gilingan tersebut. Partikel kasar adaalah yang tertinggal pada ketiga ayakan teratas, partikel sedang adalah yang tertinggal pada dua ayakan dibawahnya dan yang terdapat pada dua ayakan paling bawah adalah partikel halus.Standar Ayakan Teknik pengayakan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan dalam pembuatan suatu sediaan farmasi. Untuk mendapatkan ukuran partikel yang diinginkan maka terdapat beberapa standar ayakan yang biasanya digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi. Standar ayakan yang akan dibahas kali ini adalah Standar Amerika, Standar Tyler dan Standar menurut United States Pharmacopeia ( USP ). Mengayak adalah metode yang paling umum digunakan untuk mengukur distribusi ukuran partikel karena murah , sederhana , dan cepat dengan variasi yang sedikit antara para operator. Meskipun limit bawah dari pemakaian biasanya diperkirakan sebesar 50 mikron, ayakan mikromesh dapat digunakan untuk memperpanjang batas bawah sampai 10 mikron. Sebuah ayakan terdiri dari suatu panci dengan dasar kawat kasar dengan lubang lubang segi empat. Di Amerika Serikat digunakan dua standar ayakan. Pada skala standar Tyler , perbandingan lebar lubang pada urutan ayakan adalah. Skala standar Tyler didasarkan pada ukuran lubang (0,0029) pada kasa yang mempunyai 200 lubang pada setiap 1 inci , yaitu 200-mesh..Karakteristik dari ayakan Tyler dapat dilihat pada Tabel 1MeshUkuran

ftmm

80.00782,37

90,00651,98

100,00541,65

120,00461,40

140,00381,16

160,00331,01

290,00270,82

240,00230,70

280,00190,58

320,00160,49

350,00140,43

420,00110,34

IV. ALAT DAN BAHANA. Alat :1. Timbangan: 1 buah2. Ayakan Tyller: 10, 20, 40, 60 mesh3. Sendok: 1 buah4. Nampan: 5 buahB. Bahan :1. Kedelai: 500 gram

V. CARA KERJAA. Teoritis1. Menyiapkan bahan (jagung, kopi, beras, kedelai) yang telah dikecilkan ukuranya2. Menyiapkan sejumlah ayakan (6 7 ayakan) yang ukuanya (mesh) berbeda beda yang disusun secara bertingkat, mulai dari ukuran mesh terkecil3. Mengambil bahan yang telah dikecilkan ukuranya sebanyak 100 gram dan lakukan pengayakan mulai dari atas sampai ayakan paling bawah.4. Menimbang dan hitung bahan yang tertinggal pada masing masing ayakan dalam persen (%).5. Menghitung modulus kehalusan dan indeks keseragaman.

B. Skematis1. Disiapkan bahan (jagung, kopi, beras, kedelai) yang telah dikecilkan ukuranya

2. Disiapkan sejumlah ayakan (6 7 ayakan) yang ukuanya (mesh) berbeda beda yang disusun secara bertingkat, mulai dari ukuran mesh terkecil.

3. Diambil bahan yang telah dikecilkan ukuranya sebanyak 100 gram dan lakukan pengayakan mulai dari atas sampai ayakan paling bawah.

4. Ditimbang dan hitung bahan yang tertinggal pada masing masing ayakan dalam persen (%).

5. Dihitung modulus kehalusan dan indeks keseragaman.

VI. HASIL PENGAMATAN Berat awal= 500 gram= 0,5 kg Partikel yang tertinggal pada :1. Ayakan 10 mesh= 100 gram2. Ayakan 20 mesh= 130 gram3. Ayakan 40 mesh= 50 gram4. Ayakan 60 mesh= 150 gram5. Penampung= 70 gram Dp : Luas permukaan ayakan tyller1. Ayakan 10 mesh= 1,651 mm2. Ayakan 20 mesh= 0,833 mm3. Ayakan 40 mesh= 0,37 mm4. Ayakan 60 mesh= 0,233 mm P= 850 kg/m3 = 1,75

a. Fraksi Kasarw = = = 46 %t = = = = 2,28 m2

b. Fraksi Halusw = = = 40 %t = = = = 0.82 m2

VII. PEMBAHASANPengayakan adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang akan dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian dapat dipisahkan anatara partikel lolos ayakan (butiran halus) dan yang tertinggal di ayakan ( butiran kasar). Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan secara luas pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan ukuran. Pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin atau lubang ayakan. Bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter lubang akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan terjerap pada permukaan lubang ayakan. Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang terjerap dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang (Anonim, 2012).Pengayakan merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan ukuran partikel yang diinginkan. Metode ini memiliki dua teknik yang dapat diaplikasikan dalam pembuatan sediaan farmasi, yaitu teknik pengayakan manual dan teknik pengayakan mekanik. Pada pengayakan manual, bahan dipaksa melewati lubang ayakan, umumnya dengan bantuan sebilah kayu atau sebilah bahan sintetis atau dengan sikat. Beberapa farmakope memuat spesifikasi ayakan denagn lebar lubang tertentu. Sekelompok partikel dikatakan memiliki tingkat kehalusan tertentu jika seluruh partikel dapat melintasi lebar lubang yang sesuai (tanpa sisa di ayakan). Dengan demikian ada batasan maksimal ukuran partikel.Teknik pemisahan ini merupakan teknik manual, teknik ini dapat dilakukan untuk campuran heterogen khususnya campuran dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari atas perbedaan ukuran partikel didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh. Pengayakan secara mekanik (pengayakan getaran, guncangan, atau kocokan) dilakukan dengan bantuan mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan dengan ukuran lebar lubang standar yang berlainan (Lachman, 1989).Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan dalam hal ini dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi kuadrat. Biasanya jaringan tersebut dilengkapi dengan peralatan lain sesuai dengan jenis ayakan, misalnya pada ayakan goyang bingkai ayakan dihubungkan dengan batang penggerak ke roda gerak. Penentuan ukuran partikel dan percobaan pembagian serbuk dapat dikerjakan dengan pengayakan; yaitu melewati serbuk dengan goncangan mekanis menembus suatu susunan ayakan yang diketahui ukurannya dan berurutan dari ukuran yang besar ke ukuran yang lebih kecil , serta penentuan bagian serbuk yang melewati atau tertahan pada masing masing ayakan (Ansel, 1989).Pada praktikum kali ini membahas tentang ayakan tyller, bahan yang digunakan yaitu kedelai yang sudah digiling atau kedelai bubuk. Bubuk kedelai tersebut ditimbang beratnya lalu diayak menggunakan ayakan tyller yang sudah disusun berdasarkan ukuran/meshnya. Kemudian hitung fraksi kasar dan fraksi halus yang tertinggal pada ayakan. Dari hasil pengamatan dan perhitungan fraksi kasar di peroleh 2,28 m2 sedangkan fraksi halus 0.82 m2 (Ign Suharto, 1998).

VIII. KESIMPULANDari hasil pengamatan dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :1. Pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin atau lubang ayakan. Bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter lubang akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan terjerap pada permukaan lubang ayakan.2. Pengayakan merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan ukuran partikel yang diinginkan. Metode ini memiliki dua teknik yang dapat diaplikasikan dalam pembuatan sediaan farmasi, yaitu teknik pengayakan manual dan teknik pengayakan mekanik.3. Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan dalam hal ini dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi kuadrat. 4. Dalam proses pengayakan terjadi pemisahan menjadi dua atau lebih fraksi. Bahan yang lolos dari lubang ayakan disebut undersize atau underflow dan bahan yang tidak lolos (berukuran lebih besar dari lubang ayakan) disebut oversize atau overflow.5. Dari hasil pengamatan dan perhitungan fraksi kasar di peroleh 2,28 m2 sedangkan fraksi halus 0.82 m2.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2012. Buku Petunjuk Praktikum Mesin dan Peralatan Industri. Institut Pertanian STIPER, Yogjakarta.Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibrahim, F., Edisi keempat, Universitas Indonesia Press, Jakarta.Ign Suharto, 1998.Sanitasi, Keamanan , dan Kesehatan Pangan dan Alat Industri.Bandung.Kurniawan, Dhadhang W. dkk., 2012,Teknologi Sediaaan Farmasi,LaboratoriumFarmasetika UNSOED, Purwokerto.Lachman, Leon., 1989,Teori dan Praktek Farmasi Industri, UI Press, JakartaMcCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. Operasi Teknik Kimia . Alih BahasaJasiji, E.Ir. Edisi ke-4. Penerbit Erlangga : Jakarta.Swinkels JJM. 1985. Sources of Starch, its Chemistry and Physics. Di dalam:Starch Conversion Technology. Van Beynum GMA, Roels A, editor. New York : Marcel Dekker

Yogyakarta, 12 Desember 2012 Mengetahui Praktikan Co.Ass

(Sulistio Dwi Handoko) (Muhmmad Nur Irfan)