abu lais tsamaraqondi

1
(B). Faqih Abu Laits Samarkandi rah.a. menulis untaian kata-kata hikmah dari seorang ahli hikmah, bahwa ketika mencari empat masalah dan dalam mencarinya kita telah salah jalan: 1). Kita mencari kekayaan dalam harta, padahal kekayaan itu tidak pada harta, tetapi dalam 'qana'ah' (rasa puas dengan yg ada). Namun kita selalu mencarinya dalam harta, tetapi bagaimana kita akan mendapatkannya, jika kekayaan itu tidak pada harta ?. 2). Kita mencari ketenangan dan kesenangan dalam li mpahan harta, tetapi harta itu sendiri berada dalam kekurangan. 3). Kita mencari kemuliaan dari makhluk (berbuat sesuatu agar kita dihormati), tetapi kemuliaan itu hanya ada dalam takwa (Dan sesungguhnya, barangsiapa lebih bertakwa, maka ia lebih memahami). 4). Kita mencari nikmat Allah dalam makan minum saja ( dan menganggapnya sebagai nikmat Allah yg terbesar), padahal nikmat Allah yg terbesar adalah Islam dan ampunan dosa (barangsiapa telah menerima kedua nikmat tersebut, berarti ia telah menerima nikmat Allah yg terbesar). Disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa barangsiapa tujuannya hanya dunia, maka Allah akan membebani hatinya dengan tiga hal: a). Kecemasan yg tiada akhir. b). Kesibukan yg tiada lapang. c). Kesempitan yg selalu menghimpit. (Tambihul Ghafilin). Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Apabila kamu melihat seseorang yg dikaruniai Allah dengan rasa tidak ada minat kepada dunia dan sedikit bicara, maka bergaullah kamu dengannya, sebab sesungguhnya ia telah dikaruniai hikmah oleh-Nya."(Misykat). (Kholid).

Upload: mus-shodaq

Post on 17-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

DKOADJKAL

TRANSCRIPT

(B). Faqih Abu Laits Samarkandi rah.a. menulis untaian kata-kata hikmah dari seorang ahli hikmah, bahwa ketika mencari empat masalah dan dalam mencarinya kita telah salah jalan: 1). Kita mencari kekayaan dalam harta, padahal kekayaan itu tidak pada harta, tetapi dalam 'qana'ah' (rasa puas dengan yg ada). Namun kita selalu mencarinya dalam harta, tetapi bagaimana kita akan mendapatkannya, jika kekayaan itu tidak pada harta ?. 2). Kita mencari ketenangan dan kesenangan dalam limpahan harta, tetapi harta itu sendiri berada dalam kekurangan. 3). Kita mencari kemuliaan dari makhluk (berbuat sesuatu agar kita dihormati), tetapi kemuliaan itu hanya ada dalam takwa (Dan sesungguhnya, barangsiapa lebih bertakwa, maka ia lebih memahami). 4). Kita mencari nikmat Allah dalam makan minum saja ( dan menganggapnya sebagai nikmat Allah yg terbesar), padahal nikmat Allah yg terbesar adalah Islam dan ampunan dosa (barangsiapa telah menerima kedua nikmat tersebut, berarti ia telah menerima nikmat Allah yg terbesar). Disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa barangsiapa tujuannya hanya dunia, maka Allah akan membebani hatinya dengan tiga hal: a). Kecemasan yg tiada akhir. b). Kesibukan yg tiada lapang. c). Kesempitan yg selalu menghimpit. (Tambihul Ghafilin). Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Apabila kamu melihat seseorang yg dikaruniai Allah dengan rasa tidak ada minat kepada dunia dan sedikit bicara, maka bergaullah kamu dengannya, sebab sesungguhnya ia telah dikaruniai hikmah oleh-Nya."(Misykat). (Kholid).