analisisi abu

10
1 ANALISIS KADAR ABU ANALISIS KADAR ABU

Upload: tri-setyo

Post on 11-Dec-2015

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisis abu (analisis kadar abu)

TRANSCRIPT

11

ANALISIS KADAR ABUANALISIS KADAR ABU

22

Abu adalah residu an Abu adalah residu an oganik setelah sampel oganik setelah sampel dibakar di furnace dibakar di furnace (incenerator)(incenerator)

Jumlah dan komposisi abu Jumlah dan komposisi abu tergantung pada jenis tergantung pada jenis produk yang dibakar dan produk yang dibakar dan metode yg digunakanmetode yg digunakan

33

Kandungan AbuKandungan Abu

• Kandungan abu pada susu segar sekitar 0.5 1.0 %, pada Kandungan abu pada susu segar sekitar 0.5 1.0 %, pada susu evaporasi (susu kental) 1.5 % dan pada susu bubuk non susu evaporasi (susu kental) 1.5 % dan pada susu bubuk non fat hampir 8 %.fat hampir 8 %.

• Kandungan abu pada keju tergantung kandungan air dan Kandungan abu pada keju tergantung kandungan air dan penambahan mineral ke dalamnyapenambahan mineral ke dalamnya

• Kandungan abu pada buah-buahan segar sekitar 0.2 5 – 0.8 Kandungan abu pada buah-buahan segar sekitar 0.2 5 – 0.8 % dan biasanya sangat dipengaruhi kandungan airnya. Pada % dan biasanya sangat dipengaruhi kandungan airnya. Pada buah kering kandungan abunya sekitar 3.5 %. Sedangkan buah kering kandungan abunya sekitar 3.5 %. Sedangkan kandungan abu pada sayuran segar sekitar 1 % (lebih tinggi kandungan abu pada sayuran segar sekitar 1 % (lebih tinggi dibanding buah-buahan)dibanding buah-buahan)

44

Kandungan AbuKandungan Abu

• Pickle, sauerkraut dan produk Pickle, sauerkraut dan produk sayuran olahan yg kaya garam sayuran olahan yg kaya garam mempunyai kadar abu yg lebih mempunyai kadar abu yg lebih tinggi. Sedangkan kacang-kacangan tinggi. Sedangkan kacang-kacangan kandungan abunya 4 %kandungan abunya 4 %

• Ikan segar kandungan abunya Ikan segar kandungan abunya sekitar 1 – 2 %, sedangkan pada sekitar 1 – 2 %, sedangkan pada gula, permen, madu, dan sirup gula, permen, madu, dan sirup kandungan abunya sekitar 0.5 % kandungan abunya sekitar 0.5 %

55

Penentuan Kadar AbuPenentuan Kadar Abu

Abu pada makanan ditentukan Abu pada makanan ditentukan berdasarkan berat sisa pembakaran bahan berdasarkan berat sisa pembakaran bahan organik pada suhu 550 C. Abu kering ini organik pada suhu 550 C. Abu kering ini biasanya digunakan untuk menentukan biasanya digunakan untuk menentukan total kandungan abu dan kadang-kadang total kandungan abu dan kadang-kadang digunakan sebelum analisis masing masing digunakan sebelum analisis masing masing mineral.mineral.

Bentuk dari mineral sangat tergantung Bentuk dari mineral sangat tergantung pd bentuk asal makanan. Contoh Ca Oksalat pd bentuk asal makanan. Contoh Ca Oksalat yg terikat karbonat, pd abunya mengalami yg terikat karbonat, pd abunya mengalami oksidasi.oksidasi.

66

Penentuan Kadar AbuPenentuan Kadar Abu Penentuan kandungan total mineral sbg abu, Penentuan kandungan total mineral sbg abu, merupakan metode tdk langsung dari penentuan merupakan metode tdk langsung dari penentuan kandungan total elektrolit makanan. kandungan total elektrolit makanan.

Konduktifitas merupakan metode penentuan Konduktifitas merupakan metode penentuan kandungan abu yang sederhana, cepat dan akurat kandungan abu yang sederhana, cepat dan akurat pada gula. Gula merupakan salah satu jenis pada gula. Gula merupakan salah satu jenis karbohidrat yang non elektrolit shg penentuannya karbohidrat yang non elektrolit shg penentuannya berdasarkan sifat-sifat ini, sehingga dengan adanya berdasarkan sifat-sifat ini, sehingga dengan adanya senyawa elektrolit maka bisa ditentukan dengan senyawa elektrolit maka bisa ditentukan dengan cepat dan mudah.cepat dan mudah.

77

Analisis AbuAnalisis Abu

Metode Kering Metode Kering

Sample yg akan dianalisis diletakkan dalam cawan, Sample yg akan dianalisis diletakkan dalam cawan, kemudian di bakar sampai berat tetap. Residu yg kemudian di bakar sampai berat tetap. Residu yg diperoleh bebas karbon dan dianggap sebagai diperoleh bebas karbon dan dianggap sebagai kandungan total abu. kandungan total abu.

Cawan yg digunakan biasanya terbuat dr Cawan yg digunakan biasanya terbuat dr

porselin yg tahan sampai suhunya porselin yg tahan sampai suhunya mencapai mencapai

1200 C. Pemanasan biasanya dilakukan 1200 C. Pemanasan biasanya dilakukan padapada

suhu 400 – 700 C (tetapi yg lazim 550 C) suhu 400 – 700 C (tetapi yg lazim 550 C)

88

Kelemahan Metode KeringKelemahan Metode KeringBeberapa senyawa akan hilang pada proses pembakaran baik Beberapa senyawa akan hilang pada proses pembakaran baik

menguap atau bereaksi dengan senyawa lain , contoh :menguap atau bereaksi dengan senyawa lain , contoh : Arsen pada darah akan hilang pada suhu 56 C membentuk Arsen pada darah akan hilang pada suhu 56 C membentuk

senyawa yg tdk dikenalsenyawa yg tdk dikenal Boron akan menguap pada larutan asamBoron akan menguap pada larutan asam Cadmium akan hilang sbg klorida atau metal antara suhu 400 Cadmium akan hilang sbg klorida atau metal antara suhu 400

– 500 – 500 Krom sbg Krom Klorida akan hilang pada temperatur rendah Krom sbg Krom Klorida akan hilang pada temperatur rendah

krn mengalamo oksidasikrn mengalamo oksidasi Besi sbg Feri klorida akan hilang pada suhu 450 CBesi sbg Feri klorida akan hilang pada suhu 450 C Merkuri sbg metal akan hilang pada suhu < 450 CMerkuri sbg metal akan hilang pada suhu < 450 C Zn sbg Klorida akan hilang pd suhu > 450 CZn sbg Klorida akan hilang pd suhu > 450 C

99

Metode Basah Metode Basah Jarang digunakan Jarang digunakan Juga disebut wet oxidation and wet digestionJuga disebut wet oxidation and wet digestion Biasanya digunakan untuk menentukan trace Biasanya digunakan untuk menentukan trace

element dan keracunan logam pada element dan keracunan logam pada pencernaan.pencernaan.

Senyawa pengoksidasi yg digunakan adalah Senyawa pengoksidasi yg digunakan adalah asam sulfat (tetapi kurang baik), asam nitrat asam sulfat (tetapi kurang baik), asam nitrat (mendidih sebelum semua sample teroksidasi) (mendidih sebelum semua sample teroksidasi) dan campuran senyawa keduanyadan campuran senyawa keduanya

1010

Metode Kering VS Metode BasahMetode Kering VS Metode Basah Metode Kering : biasa digunakan untuk menentukan Metode Kering : biasa digunakan untuk menentukan

total mineral (sbg abu) pd : bahan yg larut/tak larut pd total mineral (sbg abu) pd : bahan yg larut/tak larut pd air; abu yg tdk larut pd asam; penentuan kandungan air; abu yg tdk larut pd asam; penentuan kandungan logam.logam.

Metodenya mudah, secara rutin Metodenya mudah, secara rutin digunakan dlm secara luas, biasa-digunakan dlm secara luas, biasa- nya tdk ada penambahannya tdk ada penambahan bhn kimia bhn kimia Metode basah : bisa dilakukan pd suhu yg relatif rendah Metode basah : bisa dilakukan pd suhu yg relatif rendah

dan larutan dpt dijaga stabil, alatnya sederhana dan dan larutan dpt dijaga stabil, alatnya sederhana dan oksidasinya cepat. Kelemahannya: pelarutnya sangat oksidasinya cepat. Kelemahannya: pelarutnya sangat korosif, untuk analisis rutin yg samplenya banyak sulit, korosif, untuk analisis rutin yg samplenya banyak sulit, membutuhkan operator yg ahlimembutuhkan operator yg ahli