abstrak kualitas pelayanan distribusi obat …repository.akfar-isfibjm.ac.id/210/1/selvi maulida...

5

Click here to load reader

Upload: trinhdat

Post on 06-Feb-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT …repository.akfar-isfibjm.ac.id/210/1/Selvi Maulida Putri.pdf · Penelitian ini menggunakan metode penelitian ... mencapai 26,08% dan

ABSTRAK

KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT DARI PEDANGANG BESAR

FARMASI (PBF) BUMN KE APOTEK WILAYAH BANJARMASIN

Selvi Maulida Putri1;Amaliyah Wahyuni

2; M.Noor Ipansyah

3

Dalam beberapa sarana kesehatan seperti apotek dan rumah sakit, pendistribusian obat

oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) sangat erat kaitannya. Tujuannya agar didalam apotek

tersedia berbagai jenis obat dalam jumlah yang cukup, sesuai kebutuhan apotek dengan

mutu terjamin serta dapat diperoleh pada saat yang diperlukan. Pendistribusian obat juga

sangat erat kaitannya dengan kepuasan konsumen. Penelitian ini adalah untuk mengetahui

kualitas pelayanan distribusi obat oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) BUMN di apotek

wilayah Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan maksud mengetahui

kualitas pelayanan distribusi obat oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) BUMN di apotek

wilayah Banjarmasin. Populasinya adalah seluruh apotek yang ada di Banjarmasin yaitu 131

apotek. Teknik pengambilan data menggunakan angket dalam bentuk kuesioner.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan

distribusi obat oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) BUMN di apotek wilayah Banjarmasin.

Diperoleh layanan berkualitas baik mencapai 8,70%, layanan berkualitas cukup mencapai

21,74%, layanan berkualitas sedang mencapai 39,13%, layanan berkualitas kurang

mencapai 26,08% dan layanan berkualitas buruk mencapai 4,35%.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Distribusi Obat, Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Page 2: ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT …repository.akfar-isfibjm.ac.id/210/1/Selvi Maulida Putri.pdf · Penelitian ini menggunakan metode penelitian ... mencapai 26,08% dan

ABSTRACT

QUALITY DISTRIBUTION OF DRUGS OF PHARMACEUTICAL MERCHANTS

(PBF) SOE TO PHARMACY AREA BANJARMASIN

Selvi Maulida Putri1; Amaliyah Wahyuni

2; M.Noor Ipansyah

3

In some health facilities such as pharmacies and hospitals, drug distribution by

Pharmaceutical Wholesalers (PBF) are very closely related. The goal is that pharmacies in

various types of drugs available in sufficient quantities, as needed pharmacy with quality

guaranteed and can be obtained at the time required. Drug distribution is also very closely

related to customer satisfaction. This study was to determine the drug distribution service

quality by Pharmaceutical Wholesalers (PBF) SOEs in Banjarmasin area pharmacies.

This study uses descriptive research method in order to know the quality of drug

distribution services by Pharmaceutical Wholesalers (PBF) SOEs in Banjarmasin area

pharmacies. Its population is around pharmacies that there are 131 pharmacies in

Banjarmasin. Techniques of data collection using a questionnaire in the form of

questionnaires.

From the research conducted it can be concluded that the quality of drug distribution

by Pharmaceutical Wholesalers (PBF) state in the pharmacy area of Banjarmasin. Obtained

good quality service to reach 8.70%, sufficient quality service to reach 21.74%, quality

services are being reached 39.13%, less quality service to reach 26.08% and poor quality

services reached 4.35%.

Keywords: Quality Of Care, Distribution Of Drugs, Pharmaceutical Wholesalers (PBF)

Page 3: ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT …repository.akfar-isfibjm.ac.id/210/1/Selvi Maulida Putri.pdf · Penelitian ini menggunakan metode penelitian ... mencapai 26,08% dan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa sarana kesehatan seperti apotek dan rumah sakit, pendistribusian

obat oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) sangat erat kaitannya. Bagi apotek, pembelian

obat – obatan merupakan kebutuhan utama agar bisa menjalankan fungsi dan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat. Oleh sebab itu pengadaan obat – obatan di apotek

merupakan sesuatu yang wajib dilakukan. Apotek memperoleh pengadaan obat – obatan

tersebut dari Pedagang Besar Farmasi (PBF).

Tujuannya agar didalam apotek tersedia berbagai jenis obat dalam jumlah yang

cukup, sesuai kebutuhan apotek dengan mutu terjamin serta dapat diperoleh pada saat yang

diperlukan. Pendistribusian obat juga sangat erat kaitannya dengan kepuasan konsumen.

Konsumen yang dimaksud disini bukan hanya dari pihak sarana kesehatan yang

melakukan pemesanan dan pengadaan obat dari Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang

bersangkutan, tapi termasuk juga pasien.

Dalam upaya memenuhi kepuasan pelanggan, perusahaan memang dituntut dapat

memuaskan pelanggan baik pribadi maupun kelompok (institusi) maka selain kualitas

produk atau jasa yang dihasilkan, juga harus memenuhi 4 persyaratan pokok :

1. Tingkah laku yang sopan dari semua pihak yang berhubungan langsung dengan

pelanggan termasuk keramahtamahan.

2. Cara penyampaikan sesuatu yangberkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh

orang yang bersangkutan.

3 Ketepatan penyampaian.

4 Faktor pendukung lainnya seperti peraturan yang menjadi landasan kerja pelayanan,

sistem yang memungkinkan berjalanya mekanisme kegiatan pelayanan, keterampilan

petugas, dan faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan.

Sekarang Pedagang Besar Farmasi (PBF) semakin banyak dan tersebar diseluruh

kota – kota besar di Indonesia, khususnya kota Banjarmasin. Setiap Pedagang Besar

Farmasi (PBF) memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda dalam memenuhi

pemesanan dan pengadaan obat. (Bogadenta, 2012)

Page 4: ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT …repository.akfar-isfibjm.ac.id/210/1/Selvi Maulida Putri.pdf · Penelitian ini menggunakan metode penelitian ... mencapai 26,08% dan

Pelayanan perbekalan farmasi di apotek biasanya dibatasi oleh ketersediaan obat dan

waktu. Oleh sebab itu pendistribusian merupakan kegiatan untuk merealisasikan

kebutuhan yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini terkait dengan tujuan

pendistribusian barang, yaitu memperoleh obat yang dibutuhkan dengan harga layak, mutu

baik, pengiriman obat terjamin tepat waktu, serta proses berjalan lancar dengan tidak

memerlukan waktu dan tenaga yang berlebihan. Ini merupakan salah satu prinsip

pengadaan obat yaitu efisien, yang berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan

menggunakan dana serta daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan

dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Maksud dari

mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya ialah pihak Pedagang

Besar Farmasi (PBF) yang sewajarnya dapat memenuhi pemesanan dan pengadaan obat

tepat waktu hingga sampai ke Apotek (Bogadenta, 2012)

Menurut Agus Darma, mengatakan bahwa hampir semua cara pengukuran kinerja

pendistribusian mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan/dicapai. Pengukuran kuantitatif

melibatkan perhitungan keluaran dari proses/pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan

dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.

2. Kualitas, mutu yang dihasilkan. Mencerminkan pengukuran tingkat kepuasan, yakni

seberapa baik pendistribusiannya.

3. Ketepatan waktu, adalah sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.

Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus penyelesaian suatu kegiatan.

Ketepatan waktu menyangkut presentase pengiriman tepat waktu/presentase pesanan

sesuai dijanjikan. Pada dasarnya, ukuran ketepatan waktu mengukur apakah orang

melakukan apa yang dikatakan akan dilakukan.

Kebutuhan obat-obatan bersifat mutlak dan tidak boleh tidak. Berbeda dengan

kebutuhan lain yang pemenuhannya dapat ditunda bahkan diabaikan. Pemenuhan stok

terhadap kebutuhan obat-obatan menjadi faktor penting disamping harga. Namun pada

kenyataannya, kekosongan stok terjadi di apotek-apotek. Permasalahan yang paling

mendasar adalah sering terjadi kekosongan stok yang menyebabkan tidak terpenuhinya

order dari pelanggan yang tentu saja menyebabkan ketidakpuasan bagi pelanggan. Apalagi

jika produk yang dimaksud adalah produk-produk yang sifatnya sangat penting, yang

tentunya dapat menimbulkan dampak yang negatif (Mulyadi, 2009).

Page 5: ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT …repository.akfar-isfibjm.ac.id/210/1/Selvi Maulida Putri.pdf · Penelitian ini menggunakan metode penelitian ... mencapai 26,08% dan

Sejauh ini masalah yang sering ditemukan yang berkaitan dengan Pedagang Besar

Farmasi (PBF) adalah ketepatan waktu dalam pendistribusian. Idealnya dalam kegiatan

apapun, ketepatan waktu itu sangat penting. Apalagi pendistribusian obat sangat erat

kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi pasien. Banyak faktor yang dapat

menimbulkan masalah dengan ketepatan waktu. Bisa terjadi dikarenakan dari pihak

fakturisasi, pihak logistik, bahkan bisa dari pihak pemesan