rpp mt maulida rahmah a1c310024
TRANSCRIPT
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : Kelas XI/ Semester II
Materi Pembelajaran : Hukum Kekekalan Energi, Sistem dan
Lingkungan, Energi dalam dan Kalor reaksi.
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit)
______________________________________________________________
I. Standar Kompetensi : 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi
kimia dan cara pengukurannya.
II. Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu
reaksi, reaksi eksoterm, reaksi endoterm.
III. Indikator
c. Kognitif
1. Produk:
a) Mengidentifikasi hukum/ azas kekekalan energi.
b) Membedakan sistem dan lingkungan.
2. Proses:
a) Menjelaskan hukum/azas kekekalan energi.
b) Menjelaskan perbedaan sistem dan lingkungan serta
interaksinya.
c) Menjelaskan tanda untuk kalor dan kerja, pengertian perubahan
entalpi dan kalor reaksi.
d. Afektif
1. Karakter
a. Jujur
b. Toleransi
c. Rasa ingin tahu
d. Komunikatif
e. Tanggung Jawab
2. Keterampilan sosial:
a. bertanya dengan santun
b. menyumbang ide atau berpendapat
c. menjadi pendengar yang baik
d. berkomunikasi
IV. Tujuan Pembelajaran:
A. Kognitif
1. Produk:
a. Secara mandri, siswa dapat mengidentifikasi hukum/azas
kekekalan energi dengan mengerjakan soal LP 1: Produk
sesuai dengan kunci jawaban.
b. Secara mandiri, siswa dapat menjelaskan perbedakan sistem
dan lingkungan dengan mengerjakan soal LP 1: Produk sesuai
dengan kunci jawaban.
c. Secara mandiri, siswa dapat mengidentifikasi penggunaan
tanda untuk kalor dan kerja, pengertian perubahan entalpi dan
kalor reaksi dengan mengerjakan soal LP 1: Produk sesuai
dengan kunci jawaban.
2. Proses
a. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan hukum/azas
kekekalan energi dengan berdiskusi dan mengerjakan soal LP 2:
Proses sesuai dengan kunci jawaban.
b. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan perbedaan
sistem dan lingkungan serta interaksi dengan berdiskusi dan tugas
mandiri serta mengerjakan soal LP 2: Proses sesuai dengan kunci
jawaban.
c. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan penggunaan
tanda untuk kalor dan kerja, pengertian perubahan entalpi dan
kalor reaksi dengan berdiskusi dan tugas mandiri serta
mengerjakan soal LP 2: Proses sesuai dengan kunci jawaban.
C. Afektif
1. Karakter:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa,
siswa mampu membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter
kejujuran, toleransi, rasa ingin tahu, komunikatif, dan
bertanggung jawab.
2. Keterampilan sosial:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa,
siswa mampu membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku
keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau berpendapat,
menjadi pendengar yang baik, dan berkomunikasi.
V. Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray (TSTS)
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Penugasan
VI. Materi Ajar
Hukum Kekekalan Energi
“ Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
Energi hanya dapat diubah bentuknya dari satu jenis ke jenis lain.”
Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang kita
pelajari perubahan energinya. Sedangkan yang disebut lingkungan adalah
segala sesuatu di luar sistem. Sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Sitem Terbuka, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran
kalor dan zat (materi) antara lingkungan dan sistem.
b. Sistem Tertutup, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran
kalor antara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran
materi.
c. Sistem Terisolasi (tersekat), suatu sistem yang tidak memungkinkan
terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan.
Selanjutnya, transfer (pertukaran) energi antara sistem dan lingkungan
dapat berupa kalor (q) atau bentuk energi lainnya yang secara kolektif kita
sebut kerja (w). salah satu bentuk kerja yang sering menyertai reaksi kimia
adalah kerja tekanan-volum, yaitu kerja yang berkaitan dengan pertambahan
atau pengurangan volum sistem.
Tanda untuk Kalor dan Kerja
Tanda untuk kalor dan kerja ditetapkan sebagai berikut. Jika energi
(kalor atau kerja) meninggalkan sistem, diberi tanda negatif (-); sebaliknya,
jika energi memasuki sistem, diberi tanda positif (+) (lihat gambar 1).
Lingkungan
Sistem
+w
+q
-w
-q
Keterangan :
Sistem menerima kalor, q bertanda positif (+)
Sistem melakukan kalor, q bertanda negatif (-)
Sistem melakukan kerja, w bertanda positif (+)
Sistem menerima kerja, w bertanda negatif (-)
Energi Dalam (E)
Setiap zat atau sistem mempunyai sejumlah tertentu energi. Minyak
tanah, batu baterai, gas hidrogen, makanan dan zat lainnya, semuanya
menyimpan energi. Energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem dapat
digolongkan ke dalam energi kinetic atau energi potensial. Energi kinetic
adalah energi yang berkaitan dengan gerakan molekul-molekul sistem,
sedangkan bentuk energi lain yang tidak berhubungan dengan gerak disebut
energi potensial. Jumlah energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem
disebut energi dalam (internal energi) dan dinyatakan dengan lambang E.
Nilai energi dalam (E) dari suatu zat tidak dapat diukur. Namun hal
itu tidak menjadi masalah karena dalam termokimia, kita hanya akan
berkepentingan dengan perubahan energi dalam (∆E), yaitu selisih antara
energi-energi dalam produk (Ep) dengan energi pereaksi (ER).
Ep = energi dalam produk
ER = energi dalam pereaksi
Kalor Reaksi : ∆E dan ∆H
Sekarang, kita akan mempelajari pengertian kalor reaksi dalam kaitannya
dengan energi dalam pereaksi dan energi dalam produknya. Perubahan energi
dalam yang menyertai reaksi adalah ∆E = E1 – E2. Perubahan energi dalam
tersebut akan muncul sebagai kalor dan/atau kerja.
∆E = q (kalor) + w (kerja)
Dalam hal ini, q kita sebut kalor reaksi (qreaksi)
∆E = Ep - ER
Sekarang, marilah kita perhatikan jika reaksi berlangsung pada sistem
tertutup dengan volum tetap. Jika berlangsung pada volum tetap (∆V = 0),
berarti sistem tidak melakukan kerja (w = 0). Hal itu berarti bahwa semua
perubahan energi dalam yang menyertai reaksi akan muncul sebagai kalor.
Jika kalor reaksi pada volum tetap dinyatakan dengan qv,
∆E = qv
Hal itu berarti bahwa semua perubahan energi dalam yang menyertai reaksi
akan muncul sebagai kalor.
Bagaimana jika reaksi berlangsung dalam sistem terbuka dengan
tekanan tetap (tekanan atmosfir)? Dalam hal seperti itu, maka sistem mungkin
melakukan atau menerima kerja tekanan-volum. Oleh karena itu, kalor reaksi
dapat berbeda dari ∆E. Jika kalor reaksi pada tekanan tetap dinyatakan
dengan qp, maka:
∆E = qp + w atau qp = ∆E – w
Jadi, jelaslah bahwa kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap
(di mana volum dapat berubah) dapat berbeda dari kalor reaksi yang
berlangsung pada volum tetap.
Kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap dikaitkan dengan
sifat lain dari sistem, yaitu entalpi yang dinyatakan dengna lambang H.
entalpi juga menyatakan sejumlah energi yang dimiliki sistem. Sama halnya
dengan energi dalam, nilai absolute dari entalpi tidak dapat diukur, tetapi
perubahan entalpi yang menyertai suatu proses dapat ditentukan. Kalor reaksi
yang berlangsung pada tekanan tetap sama dengan perubahan entalpi (∆H)
sistem.
∆H = qreaksi
Sekarang, kita mempunyai besaran untuk menyatakan kalor reaksi
yang berlangsung pada tekanan tetap, yaitu sama dengan perubahan
entalpinya.
Reaksi pada tekanan tetap : qreaksi = ∆H
Reaksi pada volum tetap : qreaksi = ∆E
Oleh karena sebagian besar reaksi berlangsung pada tekanan tetap,
yaitu tekanan atmosfir, maka kalor reaksi biasanya dinyatakan sebagai
perubahan entalpi (∆H)
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
Langkah-Langkah Waktu
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Menanyakan apakah ada siswa yang tidak hadir
3. Memberikan motivasi
Memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-
hari berkaitan dengan hukum/asas kekekalan energi
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5 menit
B. Inti
Langkah – Langkah Waktu
1. Guru menjelaskan tentang hukum/asas kekekalan energi,
sistem dan lingkungan serta interaksinya, penggunaan
tanda kalor dan kerja, pengertian energi dalam dan kalor
reaksi sambil melakukan intekasi dengan siswa (nilai
yang ditanamkan : rasa ingin tahu, menghargai
pendapat, tanggung jawab, komunikatif).
2. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan
setiap kelompoknya beranggotakan 4 atau 5 orang siswa
(anggota kelompok sudah ditentukan pada pertemuan
sebelumnya)
3. Guru memberikan LKS pada tiap-tiap kelompok.
4. Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada di
LKS secara bekerja sama dalam kelompok dan meminta
siswa berdiskusi di kelompoknya (nilai yang
20 menit
ditanamkan : jujur, tanggung jawab, berpendapat atau
menyumbangkan ide, berkomunikasi berorientasi tugas
dan hasil).
5. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan, guru
meminta 2 siswa dari setiap kelompok untuk bertamu ke
kelompok lain dan melakukan sharing mengenai
pertanyaan yang telah dijawab per kelompok tadi (nilai
yang ditanamkan : jujur, berpendapat atau
menyumbangkan ide, berkomunikasi, tanggung jawab,
serta berorientasi tugas dan hasil).
6. Siswa yang tetap tinggal dikelompoknya membagikan
hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. Guru sambil
menanyakan kepada siswa apakah ada kesulitan atau
masih ada hal yang tidak mengerti saat proses diskusi
berlangsung.
7. Guru meminta siswanya untuk kembali ke kelompoknya
masing-masing.
8. Meminta siswa untuk melaporkan hasil sharingnya
dengan kelompok lain kepada temannya dikelompok
tersebut. Anggota kelompok saling mencocokkan hasil
sharing dan mendiskusikannya (nilai yang ditanamkan :
jujur, berpendapat atau menyumbangkan ide,
berkomunikasi, tanggung jawab, serta berorientasi tugas
dan hasil).
9. Meminta salah satu siswa dalam setiap kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi mereka (nilai yang
ditanamkan : jujur, berkomunikasi, menyumbangkan
ide, tanggung jawab serta berorientasi tugas dan hasil)
10. Meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusinya.
C. Penutup
Langkah – Langkah Waktu
1. Guru meminta siswa untuk mengingat kembali
apa yang telah dipelajari siswa dan
menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
2. Memberikan siswa latihan untuk dikerjakan
dirumah dan membaca tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
5 menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Teknik : Tertulis
Instrumen : Pilihan ganda, uraian dan performans (kinerja dan
sikap)
1. Aspek kognitif (terlampir)
2. Aspek afektif (terlampir)
IX. Sumber Pelajaran
1. Buku paket Kimia SMA Kelas XI
2. LP 1: Produk dilengkapi Kunci LP 1
3. LP 2: Proses dilengkapi Kunci LP 2
4. LP 3: Pengamatan Perilaku Berkarakter
5. LP 4: Pengamatan Keterampilan Sosial
6. Silabus
X. Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Utami, Budi dkk. 2009. Kimia Untuk Kelas XI SMA/MA Program Ilmu Alam.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lampiran 1
LP 1 : PRODUK
1. Suatu reaksi kimia selalu diikuti oleh perubahan energi. Besarnya energi
yang menyertai reaksi dapat dipelajari dalam ….
a. Stoikiometri
b. Termokimia
c. Elektrokimia
d. Biokimia
2. “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari
suatu bentuk ke bentuk energi lain”
Pernyataan diatas merupakan hukum ke … termodinamika
a. I
b. II
c. II
d. IV
3. Perhatikan gambar berikut!
Pada gambar diatas, sistem dan lingkungan ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1 dan 2 c. 1 dan 3
b. 2 dan 3 d. 2 dan 4
1
23
4
4. Interaksi yang terjadi antara sistem dan lingkungan dapat berupa ….
a. Pertukaran materi dan energi
b. Pertukaran substansi
c. Perubahan wujud
d. Perubahan laju reaksi
5. Jika pada sistem dan lingkungan tidak terjadi pertukaran materi, tetapi
dapat terjadi pertukaran energi, disebut ….
a. Sistem terbuka
b. Sistem tersekat
c. Sistem terisolasi
d. Sistem tertutup
6. Jika sistem membebaskan kalor, maka dinyatakan dengan tanda ….
a. – w
b. + w
c. – q
d. + q
7. Jumlah energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem disebut ….
a. Kalor
b. Entropi
c. Energi dalam
d. Energi bebas
8. Rumus untuk kalor reaksi secara umum adalah ….
a. ∆E = Ep – ER
b. ∆E = qv
c. ∆H = qreaksi
d. ∆E = q + w
9. Jika reaksi berlangsung pada sistem tertutup dan volume tetap,
pernyataan yang benar adalah ….
a. w = 0
b. ∆E = 0
c. qp ≠ 0
d. ∆V = 0
10. Suatu reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap mempunyai ∆E = -
100 kJ, sistem melakukan kerja -5 kJ, maka jumlah kalor yang
dibebaskan (qreaksi) adalah sebesar ….
a. + 25 kJ
b. – 5 kJ
c. + 95 kJ
d. – 30 kJ
KUNCI LP 1 : PRODUK
1. B
2. A
3. C
4. A
5. D
6. C
7. C
8. D
9. C
10. C
Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Utami, Budi dkk. 2009. Kimia Untuk Kelas XI SMA/MA Program Ilmu Alam.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Lampiran 2
LP 2 : PROSES
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan benar!
1. Apa nama hukum yang mendasari termokimia? Bagaimana bunyinya?
2. Sebutkan beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan hukum pertama termodinamika! (minimal 2)
3. Apa yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan?
4. Jelaskan dan sebutkan interaksi antara sistem dan lingkungan!
5. Berikanlah cara penggunaan tanda untuk kalor dan kerja disertai
dengan gambar!
6. Apakah yang dimaksud dengan energi dalam? Tuliskan rumus yang
menyatakan perubahan energi dalam sistem!
7. Mengapa besaran yang menyatakan kalor reaksi untuk reaksi yang
berlangsung pada tekanan tetap berbeda dengan reaksi yang
berlangsung pada volum tetap?
8. Tuliskan rumus kalor reaksi untuk reaks yang berlangsung pada
a. Tekanan tetap
b. Volum tetap
9. Tentukanlah kalor reaksi yang berlangsung pada volum tetap dimana
nilai ∆E = + 30 kJ!
10. Suatu proses berlangsung dengan sistem menyerap 10 kJ dan
menerima kerja sebesar 100 J. tentukan perubahan energi dalam
sistem tersebut!
KUNCI LP 2 : PROSES
1. Hukum kekekalan energi (hukum pertama termodinamika)
Bunyinya : energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat
diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain.
2. 2 contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
hukum kekekalan energi :
a. makanan yang dimakan memiliki energi yang berasal dari karbohidrat.
Energi yang terkandung dalam makanan di dalam tubuh akan diubah
menjadi tenaga sehingga kita dapat melakukan berbagai aktivitas/kerja.
b. Kayu memiliki energi yang tersimpan didalamya yang dinamakan
energi kimia. Jika kayu tersebut dibakar akan menghasilkan sejumlah
panas (kalor). Ketika api pada kayu yang terbakar sudah padam,
keadaaan menjadi normal. Energi berupa panas (kalor) yang
dihasilkan dari kayu yang terbakar tadi diserap oleh molekul-molekul
udara atau benda lain disekitarnya dan diubah menjadi energi dalam
bentuk lain, misalnya menjadi energi kinetik. Ketika kayu terbakar,
sebagian energi kimia yang tersimpan di dalamnya berubah menjadi
kalor, sehingga terjadi perubahan bentuk energi dari energi kimia
menjadi kalor, lalu diubah lagi menjadi energi kinetik.
3. Sistem adalah reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian
kita, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar
sistem.
4. Interaksi antara sistem dan lingkungan dapat berupa pertukaran materi
dan energi. Berkaitan dengan interaksi tersebut, sistem dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu :
a. Sistem terbuka : sistem dapat mengalami pertukaran materi dan
energi dengan lingkungan.
b. Sistem tertutup : sistem dapat mengalami pertukaran energi tetapi
tidak mengalami pertukaran materi dengan lingkungan
c. Sistem terisolasi (tersekat) : baik sistem maupun lingkungan tidak
dapat mengalami pertukaran materi dan energi dengan lingkungan.
Selanjutnya, pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat
berupa kalor (q) atau bentuk energi lainnya yang secara kolektif disebut
kerja (w).
5.
Keterangan :
Sistem menerima kalor, q bertanda positif (+)
Sistem melakukan kalor, q bertanda negatif (-)
Sistem melakukan kerja, w bertanda positif (+)
Sistem menerima kerja, w bertanda negatif (-)
6. Energi dalam adalah Jumlah energi yang dimiliki oleh suatu zat atau
sistem dan dinyatakan dengan lambang E. Rumus energi dalam adalah:
Ep = energi dalam produk
ER = energi dalam pereaksi
7. Yang membedakan besaran kalor reaksi adalah bentuk kerja nya yaitu
tekanan dan volum. Jika berlangsung pada volum tetap (∆V = 0), berarti
sistem tidak melakukan kerja (w = 0). Hal itu berarti bahwa semua
Sistem
+w
+q
-w
-q
lingkungan
∆E = Ep - ER
perubahan energi dalam yang menyertai reaksi akan muncul sebagai
kalor. Jika kalor reaksi pada volum tetap dinyatakan dengan qv,
∆E = qv
Jika reaksi dalam kondisi tekanan tetap dan sistem terbuka, maka
sistem mungkin melakukan atau menerima kerja tekanan-volum. Oleh karena
itu, kalor reaksi dapat berbeda dari ∆E. Jika kalor reaksi pada tekanan tetap
dinyatakan dengan qp, maka:
∆E = qp + w atau qp = ∆E – w
Kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap dikaitkan dengan
sifat lain dari sistem, yaitu entalpi yang dinyatakan dengna lambang H.
8. Reaksi pada tekanan tetap : qreaksi = ∆H
Reaksi pada volum tetap : qreaksi = ∆E
9. Karena reaksi berlangsung dalam sistem tertutup dan volum tetap, maka
jumlah kalor yang menyertai reaksi itu adalah – 100 kJ.
10. ∆E = q + w
= + 10 kJ + (+0,1 kJ)
= + 10,1 kJ
Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Lampiran 3
LP 3 : KARAKTER
Format Pengamatan Perilaku Berkarakter
Siswa: Kelas: Tanggal:
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku
berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:
A = sangat baik B = Memuaskan
C = menunjukkan kemajuan D = memerlukan perbaikan
No Rincian Tugas Kinerja (RTK) A B C D Keterangan
1 Kedisiplinan
2 Tanggung jawab
3 Ingin tahu
4 Komunikasi
Banjarmasin, Desember 2012
Pengamat
Maulida Rahmah, S.Pd
Lampiran 4
LP 4 : KETERAMPILAN SOSIAL
Format Pengamatan Keterampilan Sosial
Siswa: Kelas: Tanggal:
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan
sosial siswa itu menggunakan skala berikut ini:
A = sangat baik B = Memuaskan
C = menunjukkan kemajuan D = memerlukan perbaikan
No Rincian Tugas Kinerja
(RTK)A B C D Keterangan
1 Menjadi pendengar yang
baik
2 Menyumbangkan ide atau
pendapat
3 Kemampuan berkomunikasi
4 Toleransi
Banjarmasin, Desember 2012
Pengamat,
Maulida Rahmah, S. Pd