abstrak kti

2
ABSTRAK Bawang merah adalah tanaman yang banyak mengandung senyawa flavonoid, flavonoid utama yang diduga banyak ditemukan dalam bawang adalah rutin yaitu sebagai glikosida flavonoid yang banyak terdapat pada kulit bawang merah. Senyawa tersebut dapat bersifat toksik dalam kadar tertentu. Pemanfaatan kulit bawang merah perlu adanya informasi ilmiah tentang khasiat dan efek samping yang ditimbulkan, sehingga perlu dilakukan pengujian skrining awal dengan zat atau senyawa yang memiliki potensi toksisitas sesuai takarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak terpurifikasi yang terkandung pada kulit bawang merah dengan mengidentifikasi secara kualitaif yaitu kromatografi lapis tipis, skrining fitokimia dan pemeriksaan kualitatif senyawa rutin pada kulit bawang merah dengan sampel pembanding senyawa rutin murni. Metode yang digunakan untuk mengetahui sifat dan tingkat toksisitas ekstrak terpurifikasi kulit bawang merah dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) yang menggunakan hewan uji larva udang Artemia salina Leach yang berumur 48 jam. Pengujian BSLT dapat diketahui dengan menentukan nilai LC 50 dengan masing- masing konsentrasinya yaitu 0 ppm sebagai kontrol (negatif), 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 8 ppm dengan replikasi 3 kali tiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan terdapat senyawa flavonoid, tanin dan juga terdapat senyawa rutin pada ekstrak terpurifikasi kulit bawang merah dengan pengujian analisa kualitatifnya. Rata-rata persen kematian larva sebesar 0%, 80%, 86%, 90%, 93%. Hasil dari analisis probit menunjukkan nilai LC 50 adalah 0,062 µg/ml, sehingga ekstrak terpurifikasi kulit bawang merah memiliki potensi sangat toksik terhadap larva Artemia salina Leach.

Upload: desitarosalinda

Post on 30-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bslt

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK KTI

ABSTRAK

Bawang merah adalah tanaman yang banyak mengandung senyawa flavonoid, flavonoid utama yang diduga banyak ditemukan dalam bawang adalah rutin yaitu sebagai glikosida flavonoid yang banyak terdapat pada kulit bawang merah. Senyawa tersebut dapat bersifat toksik dalam kadar tertentu. Pemanfaatan kulit bawang merah perlu adanya informasi ilmiah tentang khasiat dan efek samping yang ditimbulkan, sehingga perlu dilakukan pengujian skrining awal dengan zat atau senyawa yang memiliki potensi toksisitas sesuai takarannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak terpurifikasi yang terkandung pada kulit bawang merah dengan mengidentifikasi secara kualitaif yaitu kromatografi lapis tipis, skrining fitokimia dan pemeriksaan kualitatif senyawa rutin pada kulit bawang merah dengan sampel pembanding senyawa rutin murni. Metode yang digunakan untuk mengetahui sifat dan tingkat toksisitas ekstrak terpurifikasi kulit bawang merah dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) yang menggunakan hewan uji larva udang Artemia salina Leach yang berumur 48 jam. Pengujian BSLT dapat diketahui dengan menentukan nilai LC50 dengan masing-masing konsentrasinya yaitu 0 ppm sebagai kontrol (negatif), 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 8 ppm dengan replikasi 3 kali tiap kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat senyawa flavonoid, tanin dan juga terdapat senyawa rutin pada ekstrak terpurifikasi kulit bawang merah dengan pengujian analisa kualitatifnya. Rata-rata persen kematian larva sebesar 0%, 80%, 86%, 90%, 93%. Hasil dari analisis probit menunjukkan nilai LC50 adalah 0,062 µg/ml, sehingga ekstrak terpurifikasi kulit bawang merah memiliki potensi sangat toksik terhadap larva Artemia salina Leach.

Kata kunci : Ekstrak terpurifikasi, Kulit Bawang Merah, Brine Shrimp Lethality Test, Toksisitas Akut, LC50