abortus provokatus kriminalis

Upload: dimas-f-hidayat

Post on 11-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Abortus Provokatus Kriminalis

TRANSCRIPT

Abortus Provokatus Kriminalis

Abortus Provokatus Kriminalis

Kelompok 9KasusAnda kebetulan sedang berdinas jaga di laboratorium di sebuah rumah sakit tipe B. Seorang anggota polisi membawa sebuah botol ukuran 2 liter yang disebutnya sebagai botol dari sebuah alat suction curret milik seorang dokter di kota anda. Masalahnya adalah bahwa dokter tersebut disangka telah melakukan pengguguran kandungan yang ilegal dan di dalam botol tersebut terdapat campuran darah dan jaringan hasil suction. Polisi menerangkan dalam surat permintaannya, bahwa darah dan jaringan dalam botol berasal dari tiga perempuan yang saat ini sedang diperiksakan ke Bagian Kebidanan di rumah sakit anda. Penyidik membutuhkan pemeriksaan laboratorium yang dapat menjelaskan apakah benar telah terjadi pengguguran kandungan dan apakah benar bahwa ketiga perempuan yang sedang diperiksa di kebidanan adalah perempuan yang kandungannya digugurkan oleh dokter tersebut. Hasil pemeriksaan tersebut penting agar dapat dilanjutkan ke proses hukum terhadap dokter tersebut.

Anda tahu bahwa harus ada komunikasi antara anda dengan dokter kebidanan yang memeriksa perempuan-perempuan diatas, agar pemeriksaan medis dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi penyidikan dan penegakan hukum.

Aspek HukumPasal 346 KUHPPasal 347 KUHPPasal 348 KUHPPasal 349 KUHPPasal 283 KUHPPasal 299 KUHPPasal 535 KUHP

Aspek HukumUU Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang kesehatanPasal 75Setiap orang dilarang melakukan aborsi

Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dikecualikan berdasarkan:Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan baik yang mengancam nyawa ibu dan atau janin,yang menderita penyakit genetik berat dan atau cacat bawaan,maupun yang tidak dapat diperbaiki sehinggs menyulitkan bayi tersebut hidup diluar kandungan,atauKehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan

Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 hanya dapat dilakukan setelah melalui konseling dan atau penasehat pra tindakan dan di akhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang

Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan 3 diatur dengan peraturan pemerintah

Aspek HukumPasal 76Aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 hanya dapat di lakukan:Sebelum kehamilan berumur 6 minggu di hitung dari hari pertama haid terakhir kecuali dalam hal kedaruratan medis Oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang memiliki serfitifikat yang di tetapkan oleh menteriDengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan Dengan izin suami kecuali korban perkosaan Penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang di tetapkan oleh menteri

Pasal 77Pemerintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana di maksud dalam pasal 75 ayat 2 dan 3 yang tidak bermutu,tidak aman,dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan dengan norma agama dan ketentuan perundang-undangan.

Aspek Etik ProfesiEmpat kaedah dasar moral untuk mencapai keputusan etikPrinsip OtonomiPrinsip BeneficiencePrinsip non-maleficiencePrinsip justiceAspek Etik ProfesiTeori etik yang esensial dalam pelayanan klinikMedical IndicationPatient preferencesQuality of lifeContextual featuresAspek Etik ProfesiPasal 15 UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan :Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya dapat dilakukan tindakan medis tertentu yang berdasarkan:Indikasi medis tertentuOleh tenaga kerja kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk ituBerdasarkan pertimbangan tim ahli Dengan persetujuan wanita hamil,suami atau keluargaDilakukan pada sarana kesehatan tertentu

Prosedur MedikolegalPasal 133 KUHAP mengenai kewajiban dokter dalam membantu peradilan

Ruang lingkup Medikolegal:Pengadaan Visum et RepertumPemeriksaan kedokteran terhadap tersangkaPemberian keterangan ahli pada masa sebelum persidangan dan pemberian keterangan ahli di dalam persidanganKaitan Visum et Repertum dengan rahasia kedokteranPenerbitan surat keterangan kematian dan surat keterangan medikFitness/kompetensi pasien untuk menghadapi pemeriksaan penyidik

Pemeriksaan MedisPemeriksaan pada Tersangka:Anamnesis

Pemeriksaan FisikPemeriksaan tanda kehamilanPerubahan pada mammaePerubahan pada kulitUsaha penghentian kehamilanTanda kekerasan dan luka Pemeriksaan MedisPemeriksaan GinekologiInspeksi vulvaInspekulaColok vaginaBimanual

Komplikasi Abortus PerdarahanSyokEmboli udara Inhibisi vagusInfeksi dan sepsis

Pemeriksaan PsikologisBertujuan untuk mengetahui keadaan psikologis tersangkaPemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan pada Tersangka:Tes Golongan darahPemeriksaan Beta HCG (urin) Pemeriksaan Lokia Uji Toksikologi (urin)Tes DNA

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan pada barang bukti:Pemeriksaan darah untuk menetukan spesiesTes Penyaring (Benzidin test)Tes Penentu (reaksi teichman)Tes penentu spesies (reaksi cincin)Golongan darah Pemeriksaan DNA Sediaan apus pewarnaan wright atau giemsaPA jaringan (mikroskopik)

Aspek Identifikasi Hubungan antara Jaringan dengan Perempuan Tersangka

Peran dokter dalam proses identifikasi:Pemeriksaan medisPemeriksaan pada darahPemeriksaan pemeriksaan histopatologikPemeriksaan DNAPembuatan Visum et Repertum

Kesimpulan Hasil PemeriksaanPada kasus ini korban abortus provokatus kriminalis dapat ditentukan jika ditemukan:Tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya kehamilan ataupun kelahiran yang berlangsung dalam waktu dekat.Darah yang terdapat pada botol yang diserahkan oleh penyidik merupakan darah perempuan tersangka.Jaringan yang terdapat pada alat suction curret yang diserahkan oleh penyidik merupakan jaringan fetus yang memiliki DNA yang sama dengan perempuan tersangka.

Kesimpulan Hasil PemeriksaanDengan terpenuhinya tiga poin tersebut maka dapat dipastikan bahwa pemilik suction curret telah melakukan tindakan abortus provokatus kriminalis terhadap ketiga perempuan tersangka.

Visum et RepertumTerdiri dari 5 bagian:ProjustitiaPendahuluanPemberitaanKesimpulanPenutupVisum et RepertumProjustitia berarti khusus dibuat untuk tujuan peradilan

Pendahuluan terdiri dari:Nama dokter pembuat visum et repertumInstitusi kesehatanInstansi penyidik dengan nomor dan tanggal surat permintaan pemeriksaanTempat dan waktu pemeriksaanIdentitas korban

Visum et RepertumPemberitaan yaitu hasil pemeriksaan korban

Kesimpulan, berisi pendapat dokter berdasar keilmuannya, mengenai jenis perlukaan, jenis kekerasan dan zat penyebabnya, derajat perlukaan, dan sebab kematiannya

Penutup, berisi kalimat baku Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya dan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana.Visum et RepertumKarena keterbatasan data yang kami peroleh pada lembar kasus yang dibagikan, maka visum et repertum yang dibawah ini dibuat seolah-olah korban yang diperiksa merupakan korban abortus provokastus kriminalis.

Visum et Repertum KasusPROJUSTITIA

Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini, dr. A, SpF, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Trisakti Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi Jakarta Selatan No. Pol.:004/VER/1/2014/LLJS tertanggal 10 April 2014, dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal delapan bulan April tahun dua ribu empat belas, pukul sebelas lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di ruang pemeriksaan forensik Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Trisakti telah melakukan pemeriksaan atas korban yang menurut surat permintaan tersebut adalah:

Nama: --------------------------------------------------------------------------------------------------------Jenis kelamin: perempuan----------------------------------------------------------------------------------------Umur: --------------------------------------------------------------------------------------------------------Warga negara: --------------------------------------------------------------------------------------------------------Agama: -------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pekerjaan: --------------------------------------------------------------------------------------------------------Alamat:--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hasil Pemeriksaan: --------------------------------------------------------------------------------------------------------Korban datang dalam keadaan sadar penuh, dengan keadaan umum tampak sakit ringan--------Pada korban ditemukan---------------------------------------------------------------------------------------------Tanda vital: tekanan darah seratus empat puluh per Sembilan puluh millimeter air raksa, frekuensi nadi sembilan puluh tiga kali per menit, frekuensi napas dua puluh delapan kali per menit, suhu tiga puluh tujuh koma delapan derajat celcius--------------------------------------Kedua payudara tampak besar dengan putting susu dan aerola hiperpigmentasi. Terdapat kolostrum yang keluar dari putting susu kedua payudara ketika dilakukan penekanan--------Pada inspeksi abdomen ditemukan striae gravidarum. Juga ditemukan uterus yang membesar pada pemeriksaan bimanual pada daerah abdomen-------------------------------------Ditemukan memar berwarna ungu pada kedua labia mayora dengan ukuran sebelah kiri dua sentimeter kali empat sentimeter dan sebelah kanan tiga sentimeter kali empat sentimeter----------------------------------------------------------------------------------------------------------Pada vagina ditemukan jaringan yang setelah diperiksa oleh ahli histopatologi dipastikan bahwa jaringan yang ditemukan merupakan jaringan trofoblas--------------------------------------Pada ostium serviks eksterna ditemukan adanya luka lecet dan perdarahan---------------------Pada pemeriksaan toksikologik darah tidak ditemukan adanya zat/obat yang berada pada sistem peredaran darah korban-------------------------------------------------------------------------------Darah yang terdapat di dalam botol yang diserahkan oleh polisi merupakan darah manusia yang berjenis kelamin perempuan---------------------------------------------------------------------------Dengan pemeriksaan oleh ahli histopatologi dan DNA ditemukan bahwa jaringan yang terdapat pada alat suction curretadalah jaringan fetus yang memiliki susunan DNA yang identik dengan korban------------------------------------------------------------------------------------------Pemeriksaan psikologi korban tidak menunjukkan adanya gangguan jiwa yang menjadi indikasi medis untuk melakukan tindakan abortus provokatus terapeutik.------------------------

Kesimpulan-------------------------------------------------------------------Pada korban perempuan ini ditemukan tanda-tanda adanya kehamilan sebelumnya. Selain itu ditemukan juga memar yang terdapat pada perineum dan perdarahan yang keluar dari ostium servik eksterna yang menunjukkan adanya trauma yang dapat terjadi pada tindakan abortus provokatus------------

Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya dan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana.-------------------------------------------------------------------------

Dokter pemeriksa

dr. A, SpF Terima Kasih