abortus 2 (lp).doc
DESCRIPTION
kmbjjkkTRANSCRIPT
DIAGNOSISABORTUS
Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram.
PEMBAGIAN ABORTUS KOMPLIT : Seluruh konsepsi telah keluar dari cavum uteri pada kehamilan
kurang dari 20 minggu.
ABORTUS INKOMPLIT : Sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri, masih ada
yang tertinggal.
ABORTUS INSIPIENS : Abortus yang sedang mengancam dimana cervix telah mendatar dan
Ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih didalam
cavum uteri.
ABORTUS IMMINENS : Abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan per vaginam,
Ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik didalam
kandungan.
MISSED ABORTION : Abortus dimana embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu, dan hasil konsepsi seluruhnya masih
tertahan dalam kandungan selama 8 minggu atau lebih.
ABORTUS HABITUALIS : Keadaan dimana terjadi abortus tiga kali berturut-turut atau lebih.
KRITERIA DIAGNOSA- Terlambat haid (Amenorrhoe) kurang dari 20 minggu.
- Perdarahan per vaginam, mungkin disertai jaringan hasil konsepsi.- Rasa sakit (kram perut) didaerah atas Symphisis.
ABORTUS KOMPLITUS : Keluarnya semua hasil konsepsi. Diagnosa dapat dipermudah apabila
hasil konsepsi dapat diperiksa dan dapat dinyatakan bahwa semuanya
telah keluar dengan lengkap.
ABORTUS INKOMPLITUS : Keluarnya sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
minggu, Canalis cervicalis terbuka, jaringan dapat diraba dalam cavum
uteri (kadang - kadang sudah menonjol dar Ostium uteri eksternum).
Keterangan : Perdarahan dapat banyak sekali hingga menyebabkan
shock. Perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi
dikeluarkan.
ABORTUS INSIPIENS : Perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu,dengan dilatasi
cervix uteri yang meningkat, hasil konsepsi masih didalam uterus.
Mules biasanya lebih sering dan kuat.
ABORTUS IMMINENS : Perdarahan melalui Ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit
atau tidak sama sekali. Uterus membesar sebesar usia kehamilan,
cervix belum membuka dan test kehamilan positip. Pada beberapa
wanita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit pada waktu haid yang
semestinya datang jika terjadi pembuahan, Hal ini disebabkan oleh
penembusan villi chorealis kedalam decidua, pada saat implantasi
ovum, perdarahan implantasi biasanya sedikit, warnanya merah dan
cepat berhenti, tidak disertai mules-mules.
MISED ABORTION : Biasanya diagnosis tidak hanya dengan satu kali pemeriksaan,
memerlukan waktu pengamatan untuk menilai tanda-tanda tidak
tumbuhnya atau malahan mengecilnya uterus. Biasanya didahului
tanda Abortus inuninens yang kemudian menghilang secara spontan
atau setelah pengobatan.
DIAGNOSA BANDING- Abortus komplit.- Abortus Inkomplit.- Abortus Insipiens.
- Abortus Imminens.- Missed Abortion.- Kehamilan Ektopik terganggu.
PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin
masih hidup menentukan prognosis.
2. Pemeriksaan kadar Fibrinogen pada Missed Abortion.
TERAPI Abortus Kompletus : Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita
anemia perlu diberikan Sulfas ferrosus dan dianjurkan supaya
makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan mineral. Abortus Inkomplitus : Disertai shock karena perdarahan : Segera infus Intravena cairan NaCl
fisiologis atau cairan Ringer Laktat yang selekas mungkin disusul
dengan darah. Setelah shock teratasi, dilakukan curettage.
Disuntikan Ergometrin untuk mempertahankan kontraksi uterus
(setelah kuretage).
Abortus Insipiens : Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, disertai dengan perdarahan :
Pengosongan uterus dengan segera (pengosongan hasil konsepsi dapat
dilakukan dengan vacuum kuret atau dengan cunam ovum, disertai
dengan curretage). Abortus Imminens : Istirahat baring merupakan unsur terpenting dalam pengobatan, karena
cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan
berkurangnya rangsangan mekanik. Fenobarbital 3 x 300 mg sehari
dapat diberikan untuk menenangkan penderita.
Missed Abortion : Kadar Fibrinogen normal: Curretage. Kadar Fibrinogen rendah : perbaiki dulu dengan memberikan
Fibrinogen kering atau darah segar. Setelah ada perbaikan lakukan
kuretage. Peringatan : Tindakan Kuretage pada Missed Abortion tidak jarang
menghadapi kesulitan karena plasenta melekat erat dengan dinding
uterus. Untuk itu perlu hati-hati.
PENYULIT- Anemia : Biasanya anemia pasca perdarahan. Pengobatannya adalah dengan
memberikan darah atau komponen darah.
- Infeksi : Kasus abortus yang datang dalam keadaan infeksi harus mendapat
pengobatan profilaksis Antibiotika sebelum dilakukan evakuasi.
Karena tindakan evakuasi sendiri dapat menimbulkan infeksi, maka
perlu diberikan Antibiotika profilaksis.
- Perforasi : Merupakan komplikasi tindakan kuretage, untuk mencegah terjadinya
Perforasi : - Pemberian Uterotonika.
- Kuretage secara sistematis dan "lege artis".