abbasiyah umayah

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu pengetahuan dalam dimulai sejak diutusnya Rasulullah untuk menyampaikan risalah dan ajaran Islam kepada umat manusia. Seiring berjalannya waktu, para sahabat dan tabi’in mulai muncul dan dikenal masyarakat luas karena keilmuannya. Terlebih lagi ketika munculnya dinasti Umayyah dan Abbasiyah begitu pesatnya ilmu pengetahuan yang berkembang saat itu, hingga banyak sekali ilmuan dan tokoh muslim yang menghasilkan produk-produk pemikiran yang brilian. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah singkat masa Dinasti Bani Umayyah dan Abbasiyah? 2. Bagaimana masa Dinasti Bani Umayyah dan Abbasiyah mengalami masa kejayaannya? 3. Ilmu-ilmu apa saja dan siapa tokoh-tokoh yang muncul pada masa itu? C. Tujuan Makalah Untuk menambah pengetahuan tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan masa kejayaan islam 1

Upload: neo-seven

Post on 03-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ABBASIYAH UMAYAH

TRANSCRIPT

Page 1: ABBASIYAH UMAYAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Ilmu pengetahuan dalam dimulai sejak diutusnya Rasulullah

untuk menyampaikan risalah dan ajaran Islam kepada umat manusia. Seiring

berjalannya waktu, para sahabat dan tabi’in mulai muncul dan dikenal masyarakat

luas karena keilmuannya. Terlebih lagi ketika munculnya dinasti Umayyah dan

Abbasiyah begitu pesatnya ilmu pengetahuan yang berkembang saat itu, hingga

banyak sekali ilmuan dan tokoh muslim yang menghasilkan produk-produk

pemikiran yang brilian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah singkat masa Dinasti Bani Umayyah dan Abbasiyah?

2. Bagaimana masa Dinasti Bani Umayyah dan Abbasiyah mengalami masa

kejayaannya?

3. Ilmu-ilmu apa saja dan siapa tokoh-tokoh yang muncul pada masa itu?

C. Tujuan Makalah

Untuk menambah pengetahuan tentang sejarah perkembangan ilmu

pengetahuan masa kejayaan islam pada masa dulu serta peran tokoh-tokoh

yang ada di masa tersebut

1

Page 2: ABBASIYAH UMAYAH

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Daulah Amawiyah

Nama”daulah Amawiyah” itu berasal dari nama”Umaiyah ibnu’Abdi Syam

ibnu’Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy

dizaman jahiliyah. Umaiyah ini senantiasa bersaingan dengan pamannya, Hasyim

ibnu Abdi Manaf, untuk merebut pimpinan dan kehormatan dalam masyrakat

bangsanya. Umayyah dinilai memiliki cukup persyaratan untuk menjadi

pemimpin dan dihormati oleh masyarakat. Ia berasal dari keluarga bangsawan

kaya dan mempunyai sepuluh putra. Pada zaman pra-Islam, orang yang memiliki

ketiga kelebihan itu berhak memperoleh kehormatan dan kekuasaan.

Bani Umayyah barulah masuk agama islam setelah mereka tidak

menemukan jalan lain, selain memasukinya, yaitu ketika Nabi Muhammad

bersama beribu-ribu pengikutnya yang benar-benar percaya kepada kerasulan dan

pimpinannya, menyerbu masuk kekota Mekah.

Bani Umayyah tergolong yang belakang masuk Islam. Setelah masuk Islam,

mereka memperlihatkan loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap agama tersebut.

Dalam setiap peperangan yang dilakukan oleh kaum Muslimin misalnya, mereka

tampil dengan semangat kepahlawanan, seolah-olah ingin mengimbangi

keterlambatan mereka masuk Islam dengan berbuat jasa besar kepada Islam.

Karena sikap baik, ada diantara mereka yang dipercayakan untuk

menduduki jabatan penting. Mu’awiyyah bin Abu Sufyan (21 SH / 602 M – 60

H / 600 M) misalnya pada masa Nabi SAW diangkat menjadi penulis wahyu dan

pada masa khalifah Umar bin Khattab (42 SH / 581 M – 23 H / 644 M) diangkat

pada tahun 641 sebagai Gubernur di Suriah. Pada masa pemerintahan Utsman bin

Affan (47 SH / 576 M – 35 H / 656 M). Bani Umayyah juga mendapat banyak

keuntungan, pemberian hadiah dan jabatan, kekuasaan yang membentang dari

Suriah sampai Pantai Laut Tengah. Ia memanfaatkan masa tersebut untuk

mempersiapkan diri dan meletakkan dasar pendirian sebuah dinasti. Harapan itu

lebih besar terbuka setelah Utsman bin Affan di bunuh pada tahun 656 oleh para

2

Page 3: ABBASIYAH UMAYAH

3

pemberontak yang menentang kebijakan nepotisme dan penyalahgunaan harta

baitul mal untuk keperluan pribadi dan keluarga.

Ketika Ali bin Abi Thalib (603 M – 40 H / 661 M), yang diangkat oleh

sahabat Nabi SAW di Madinah sebagai khalifah pengganti Utsman,

memerintahkan Umayyah untuk menyerahkan jabatan, ia menolak. Sebaliknya, ia

malah menuduh Ali terlibat dalam pembunuhan Utsman atau paling tidak

melindungi pemberotak yang melindunginya. Sikap Mu’awiyyah yang menentang

Ali di pandang sebagai pemberontakan terhadap pemerintah yang sah dan harus

diperangi sampai taat kembali, hingga akhirnya Ali dan pasukannya segera

berangkat untuk memerangi Mu’awiyyah di Suriah.

Kedua pihak setuju memilih seorang hakam (perantara) sebagai perunding

dan pencari jalan penyelesaian sengketa. Pihak Mu’awiyyah memilih Amr bin

Ash dan dari Ali, Abu Musa al-‘Asy’ari (sahabat Nabi SAW, w. 72/53 H) yang

disetujui mayoritas penduduk Irak. Tahkim tersebut berakhir dengan kekecewaan

di pihak Ali. Ketika Abu Musa mengumumkan turunnya Ali dari jabatannya, Amr

bin Ash segera menyetujuinya dan menetapkan Mu’awiyyah sebagai khalifah.

Rencana tersebut ternyata tidak sepenuhnya berhasil, Ibnu Muljam (pengikut

khawarij) 661 hanya berhasil membunuh Ali ketika Ali ke Masjid Kuffah.

Adapun Mu’awiyyah dan Amr bin Ash selamat dari rencana tersrbut.

B. Perkembangan Kebudayaan/Peradaban Islam Pada Masa Bani Umayyah

1. Perkembangan Pada Bidang Sosial.

Perkembangan Pada Bidang Sosial antara lain :         

a. Terciptanya ketertiban kehidupan masyrakat karena sudah adanya

peraturan dan Perundang –undangan Negara dan adanya lembaga

penegak hukum, seperti lembaga pengadilan dan kepolisian .

b. Terciptanya kemakmuran dan keadilan yang merata karena pemerintah

telah memberikan hak-hak dan perlindungan yang sama kepada warga.

c. Terpelihara dan terjaminnya masyrakat kelas bawah seperti anak yatim

orang lumpuh, buta dan lain-lain.

Page 4: ABBASIYAH UMAYAH

4

d. Dibangunnya rumah sakit, jalan raya, sarana dan olahraga (seperti

gelanggang pacuan kuda), tempat-tempat minum ditempat yang

strategis, kantor pos, pasar/pertahanan sebagai sarana prasarana umat.

2. Perkembangan Pada Bidang Budaya

Perkembangan Pada Bidang Budaya, antara lain :

a. Bahasa arab berkembang luas keberbagai penjuru dunia dan menjadi

salah satu bahasa resmi Internasional disamping bahasa Inggris.

b. Mencetak mata uang dengan menggunakan bahasa arab yang bertuliskan

“la ilaha illallah” dan disebelasnya ditulis kalimat”Abdul Malik”.

c. Mendirikan pabrik kain sutera, Industri kapal dan senjata, gedung-

gedung pemerintahan

d. Membangun irigasi-irigasi sebagai sarana pertanian

e. Membangun kata Basrah dan Kuffah sebagai pusat perkembangan ilmu

dan adab

f. Membuat administrasi pemerintahan dan pembukuan keuangan Negara

g. Mengembangkan ilmu dan pertanian.

Adapun tokoh-tokoh yang berhasil dalam membangun dan mengembangkan

sosial budaya pada masa Daulah Bani Umayyah :

a. Khalifah Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M)

b. Kalifah Walid bin Abdul Malik        (86-96 H/705-715M)

c. Khalifah Umar bin Abdul Aziz        (99-101H/717-720M)

d. Kalifah Hisyam bin Abdul Malik       (105-125H/724-743M)

3. Perkembangan/Prestasi Pada Bidang Politik Militer

Yaitu dengan terbentuknya lima lembaga pemerintahan, antara lain:

a. lembaga politik          (An-Nizam As-Siyasi)

b. lembaga keuangan     (An-Nizam Al-Mali)

c. lembaga tata usaha      (An-Nizam Al-Idari)

d. lembaga kehakiman    (An-Nizam Al-Qadai)

e. lembaga ketentraman (An-Nizam Al-Hardi)

Page 5: ABBASIYAH UMAYAH

5

Di samping itu juga di bentuk dewan sekretaris Negara ( diwanul kitabah )

yang bertugas mengurusi berbagai macam urusan pemerintahan dewan ini terdiri

dari lima orang sekretaris, yaitu:

a. sekretaris persuratan ( katib Ar Rasal )

b. sekretaris keuangan ( katib Al Kharraj )

c. sekretaris tentara     ( katib Al Jund )

d. sekretaris kepolisian (katib Al Jund )

e. sekretaris kehakiman (katib Al Qadi )

4. Kebudayaan/Peradaban Islam Pada Masa Bani Umaiyah

Sejak masa Rasulullah dan dilanjutkan masa khulafaurrasyidin ilmu

pengetahuan islam yang bersumber dari Al.Qur’an dan Hadist Nabi menjadi

sumber pertumbuhan dan perkembangan ilmu-ilmu agama islam. Semangat

mencintai agama islam yang sempurna inilah yang menyebabkan perkembangan

ilmu-ilmu islam cepat menyebar dikalangan umat islam baik yang berbangsa arab

sebagai penerus pembawa cahaya islam maupun non-arab sebagai penerima atas

kehadiran islam.

Salah satu pembawa misi cahaya islam tersebut adalah Dinasti Umaiyah,

karena keturunan Umaiyah yang kemudian mendirikan pemerintahan Umaiyah

memiliki prestasi disegala bidang baik social, politik, militer,

kebudayaan/kesenian dan utamanya kemajuan dibidang keilmuan islam. Seperti

ilmu hadist, tafsir, fikih, tauhid dan tasawuf.

a. Bidang Ilmu Hadits

1) Umar bin Abdul Aziz, ketika ia diangkat sebagai khalifah, progam

utama pemerintahannya terfokus pada usaha pengumpulan hadist untuk

dibukukan  Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin

Syihab Az-zuhri seorang yang tepat dan siap melaksanakan perintah

kholifah, maka ia bekerja sama dengan perowi-perowi yang dianggap

ahli untuk dimintai informasi tentang hadist-hadist nabi yang berceceran

ditengah masyarakat islam untuk dikumpulkan, ditulis dan dibukukan.

2) Abu Bakar Muhammad, dianggap pengumpul hadits yang pertama

pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ini.Jejak Abu Bakar

Page 6: ABBASIYAH UMAYAH

6

Muhammad, diikuti oleh generasi dibawahnya, seperti Imam Malik

menulis kumpulan buku hadist terkenal Muwatha’, imam Syafii menulis

Al-Musnad. Pada tahap selanjutnya, program pengumpulan hadist

mendapat sambutan serius dari tokoh-tokoh islam, seperti:

a) Imam Bukhari, terkenal dengan Shohih Bukhari

b) Imam Muslim, terkenal dengan Shohih Muslim

c) Abu Daud, terkenal dengan Sunan Abu Daud

d) An –Nasa’i, terkenal dengan Sunan An-Nasa’i

e) At-Tirmidzi, terkenal dengan Sunan At-Tirmidzi

f) Ibnu Majah, terkenal dengan Sunan Ibnu Majah

Kumpulan para ahli hadist tersebut diatas, terkenal dengan nama Kutubus

Shittah.

b. Dibidang Ilmu Tafsir

Untuk memahami Al-Qur’an para Ahli telah melahirkan sebuah disiplin

ilmu baru yaitu ilmu tafsir, ilmu ini dikhususkan untuk mengetahui kandungan

ayat-ayat Al-Qur’an. Ketika Nabi masih hidup, penafsiran ayat-ayat tertentu

dituntun dana ditunjukkan melalui malaikat Jibril. Setelah Rasulullah wafat para

sahabat Nabi seperti Ali bin Abu Thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin

Mas’ud. Ubay bin Ka’ab mulai menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an bersandar dari

Rasulullah lewat pendengaran mereka ketika Rasulullah masih hidup.

Dalam perkembangan generasi berikutnya, pada masa Dinasti Umayyah

Islam telah berkembang  luas. Apalagi pemahaman terhadap Bahasa Arab bagi

umat non-Arab mengalami kesulitan. Makalahirlah tokoh-tokoh dibidang Tafsir,

seperti Muqatil bin Sulaiman (w.150H), Muhammad bin Ishak, Muhammad bin

Jarir At-Thabary (w. 310).

c. Bidang Ilmu Fiqih

Al –Qur’an sebagai kitab suci yang sempurna, merupakan sumber utama

bagi umat islam, terkhusus dalam menentukan masalah-masalah hukum. Pada

masa Khulafaurrasyidin, penetapan hukum disamping bersumber dari Rasulullah

dilakukan sebuah metode penetapan hukum, yaitu ijtihad. Ijtihad pada awalnya

hanya pengertian yang Sederhana, yaitu pertimbangan yang berdasarkan

kebijaksanaan yang dilakukan dengan adil dalam memutuskan sesuatu msalah.

Page 7: ABBASIYAH UMAYAH

7

Pada tahap perkembangan pemikiran  islam, lahir sebuah ilmu hukum yang

disebut Fiqih, yang berarti pedoman hukum dalam memahami masalah

berdasarkan suatu perintah untuk melakukan suatu perbuatan, perintah tidak

melakukan suatu perbuatan dan memilih antara melakukan atau tidak

melakukannya. Pada masa ini bermunculan para tokoh ahli fiqih, antara lain :

1) Sa’id bin Al-Musayyid (Madinah)

2) Salim bin Abdullah bin Umar (Madinah)

3) Rabi’ah bin Abdurahman (Madinah)

4) Az –Zuhri (Madinah)

5) Ibrahim bin Nakha’ai (Kufah)

6) Al –Hasan Basri (Basrah)

7) Thawwus bin Khaissan (Yaman)

8) Atha’ bin Ra’bah (Mekah)

9) Asy –Syu’aibi (Kufah)

10) Makhul (Syam)

Pada zaman dinasti Umayyah ini telah berhasil meletakkan dasar-dasar

hukum islam menurut pertimbnagan kebijaksanaan dalam menetapkan keputusan

yang berdasar Al-Qur’an dan pemahaman nalar/akal.

d. Bidang Ilmu Taswuf

Taswuf merupakan sebuah ilmu tentang cara mendekatkan diri kepada Allah

saw, tujuannya agar hidup semakin mendapatkan makna yang mendalam, serta

mendapatkan ketentraman jiwa. Ilmu tasawuf berusaha agar hidup manusia

memilki akhlak mulia, sempurna dan kamil. Munculnya tasawuf, karena setelah

umat semakin jauh dari Nabi, terkadang hidupnya tak terkendali, utamanya dalam

hal kecintaan terhadap materi.

Tokoh –tokoh dalam hal tasawuf antara lain sebagai berikut :

1) Hasan Al-BasriHasan al-Basri mengenalkan kepada umat tentang

pentingnya tasawuf, karena tasawufdapat melatih jiwa/hati memiliki sifat

zuhud(hatinya tidak terpengaruh dengan harta benda, walau lahiriyah kaya),

sifat roja’(harta benda, anak-anak, jabatan tidak bisa menolong hidupnya

tanpa adanya harapan ridho dari Allah swt) dan sifat khouf(sifat takut

kepada Allah swt yang dalam dan melekat dalam jiwanya).

Page 8: ABBASIYAH UMAYAH

8

2) Sufyan Ats-Tsauri

Beliau lahir dikufah tahun 97 H, mempunyai nama lengkap: Abu Abdullah

Sufyan bin SA’id Ats-Tsauri. Pemikiran bidang taswuf merangkum sebagai

berikut:

Manusia dapat memiliki sifat zuhud, bila saat ajalnya

menghampirinya, karena kelezatan dunia telah diambil Allah swt,

maka manusia baru ingat makna kehidupannya.

Manusia dalam menjalani hidup didunia harus bekerja keras agar

hidupnya tercukupi, dengan kerja manusia dapat terhindar dari

kegelapan dan kehinaan.

3) Rabi’ah Al’Adawiyah

Beliau seorang wanita muliakarena kesadaran dan kecintaannya kepada

Allah. Dalam kemiskinan dan kehinaan, Rabi’ah menjalani hidup kesufian,

setiap hari air mata mengalir, karena getaran taubat, ingatan dzikir dan

laparnya nestapa setiap harinya.

4) Ibrahim bin Adham

Tokoh tasawuf yang satu ini, berasal dari Persia. Seorang pangeran dari

kerajaan Persia  yang meninggalkan kehidupan mewah di sekitarnya. Untuk

menjalani hidup sederhana dengan mendalami ilmu tasawuf. Peringatan

Ibrahim kepada manusia tertulis dalam sindirannya yang indah:”do’a-do’a

kalian tidak didengar oleh Nya disebabkan hatimu telah mati”.

C. Masa Abbassiyah

Sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan dikalangan kaum muslimin, dimulai

sejak masa Rasulullah saw karena beliau mewajibkan umat islam untuk menuntut

ilmu, baik itu ilmu yang berhubungan dengan agama  maupun ilmu yang

berhubungan dengan pengetahuan umum. Sebagaimana sabda rasulullah Saw:

Artinya:

“menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslimin dan muslimah” (HR. Ibnu Abdil

Barr)

Dengan diwajibkannya menuntut ilmu itulah kemudian lahirlah ulama-

ulama, antara lain: Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin

Page 9: ABBASIYAH UMAYAH

9

Abi Thalib.Setelah Rasulullah wafat, perkembangan ilmu pengetahuan

berkembang kenegara-negara lain, mulai dari semenanjung Arab, Eropa, bahkan

sampai ke Cina.

Daulah islamiyah yang telah berjasa mengembangkan islam dimulai pada

masa Umayyah dan mencapai puncaknya pada masa Daulah Abbasiyah (750M-

1258M). Pusat perkembangan ditimur adalah dikota Bagdad yaitu di negeri Irak

dan berpusat di Kordoba yaitu negeri spanyol. Sebagai tanda kejayaan umat islam,

mendirikan perpustakaan terbesar didunia yaitu Baitul Hikmah tahun 830 M.

1. Sejarah Singkat Bani Abbasiyyah

Daulah Bani Abbasiyyah berkuasa selama 5 abad yaitu mulai tahun 132 –

656 H / 750 – 1258 M, menggantikan Daulah Bani Umayyah yang telah berkuasa

selama 92 tahun (40 – 132 H / 660 – 750 M).  Dengan wafatnya Marwan bin

Muhamad dalam suatu pertmpuran melawan Bani Abbasiyyah, maka berakhir

pulalah kekuasaan Bani Umayyah. Dinamakan bani Abbasiyyah, karena para

pendiri dan kholifahnya merupakan keturunan dari Abbas bin Abdul Mutholib

(paman Nabii Muhammad s.a.w.) 

Kholifah yang pertama  kali menduduki jabatan adalah Abdul Abbas Asy

Syafah yang berkuasa pada tahun 132 – 136 H / 750 – 753 M yang kemudian

diikuti oleh kholifah-kholifah yang lain silih berganti sebanyak 37 kholifah.

Selama berkuasa Daulah bani Abbasiyyah mengalami masa kejayannya, mulai

dari berdirinya hingga sampai pada masa pemerintahan kholifah Alt Watsik Billah

tahun 232 H / 879 M. Masa  tersebut merupakan masa yang gilang gemilang,

bahkan dapat dikatakan masa keemasan bagi umat Islam.

Diantara kholifah yang besar adalah Abu Abbas Asy Sofa, Abu Jafar al

Mansyur, Harun arRasyid, Al Makmum, Al Mu’tazim dan Al Watsik. Mereka

adalah para kholifah yang telah menghantarkan ke puncak masa kejayaan dan

keemasan daulah bani Abbasiyyah. Setelah itu  hampir tidak ada kholifah yang

besar lagi, ini dikarenakan mereka lebih banyak disibukkan dengan hal duniawi

dan saling berebut kekuasaan.

Kholifah yang terakhir adalah Al Mu’tazim yang berkuasa pada tahun 124

H / 1258 M dan mati  terbunuh oleh pasukan Mongol pimpinan Hulogu Khan

Page 10: ABBASIYAH UMAYAH

10

(cucu dari Jengis Khan).  Sesudah al watsik masih ada lagi 28 kholifah yang

memerintah. Tetapi pada umumnya mereka kurang membawa kemajuan, adapun

kholifah yang terakhir yaitu Al Muktasim. Dengan tumbangnya bani Umayyah,

maka kekuasaanpun pindah ke tangan bani Abbasiyyah, berikut wilayah

kekuasaannya kecuali Kordova Spanyol, sehingga wilayahnya meliputi :

Afrika Utara, Mesir, Tripoli dan sekitarnya juga negaa-negara yang berbeda

di Asia Tengah sepeti Turki, Siberika, Romawi Timur, Persia, Irak, Yaman,

Palestina, Afghanistan dan sebagian India dengan Ibukotanya Bagdad.

Dalam aktivitas pemerintahannya Daulah bani Abbasiyyah mengambil pusat

kegiatannya dikota Bagdad dan sekaligus dijadikan sebagai ibu kota negara. Dari

sinilah segala kegiatan baik politik, sosial, ekonomi, keuangan, kekuasaan,

pengetahuan, kebudayaan dan lain-lain dijalankan. Kota Baghdad dijadikan

sebagai kota pintu terbuka, artinya siapapun boleh memasuki dan tinggal di kota

tersebut, sehingga semua bangsa yang menganut berbagai agama dan

keyakinan diijinkan bermukim didalamnya, dengan begitu Baghdad menjadi kota

interenasional yang sangat ramai dan didalamnya berkumpul berbagai unsur :

Arab, Turki, Persia, Romawi. Qibthi dan sebagainya.

Sehingga bisa diketakan, bahwa pada masa pemerintahan Bani Abbasiyyah

upaya perluasan  daerah kurang begitu diperhatikan akan tetapi dibidang ilmu

pengetahuan dan kebudayaan terjadi  kemajuan yang begitu spektakuler, hal ini

ditandai dengan munculnya para ilmuwan/cendekiawan dan  ulama yang terkenal

seperti halnya Ibnu Sina Al Gozali  –Al Farabi, Imam Syafii, Hanafi,

Hambali,  Imam Maliki, Ibnu Rusydi kholifah yang telah membawa kemajuan

bani Abbasiyyah dan lain-lain.

2. Perkembangan Islam Pada Masa Bani Abbasiyyah

Pada masa Daulah Abbasiyyah kehidupan peradaban Islam sangat maju,

sehingga pada masa itu dikatakan sebagai jaman keemasan Islam, karena kaum

muslim sudah sampai pada puncak kemuliaan, baik kekayaan, bidang kekuasaan,

politik, ekonomi dan keuangan lebih lagi dalam bidang kebudayaan dan ilmu

pengetahuan, baik pengetahuan  agama maupun pengetahuan umum mengalami

Page 11: ABBASIYAH UMAYAH

11

kemajuan yang sangat pesat. Berbagai ilmu telah lahir. Hal ini dikarenakan antara

lain :

a. Penerjemahan buku berbahasa asing seperti halnyaYunani, Mesir, Persia,

India dan lain-lain kedalam bahasa Arab dengan sangat gencar.

b. Penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh kaum muslimin itu

sendiri. Buku-buku yang diterjemahkan antara lain : Ilmu kedokteran, Kimia,

Ilmu Alam, Mantiq (logika), Filsaft Al Jabar, Ilmu Falaq, Matematika, Seni

dan lain-lain

Penerjemahan dan  penelitian tersebut pada umumnya dilakukan pada masa

pemerintahan Abu Ja’far, Harun ar Rosyid – Al Makmum dan Mahdi. Lebih-lebih

pada masa pemerintahan Harun Ar Rosyid, beliau sangat serius dalam

memajukanpengetahuan tersebut, sehingga didirikanlah lembaga ilmu

pengetahuan yang diberi nama “BAITUL HIKMAH” sebagai pusat penerjemahan

penelitian dan pengkajian ilmu perpustakaan serta lembaga pendidikan (Perguruan

Tinggi).

Dengan begitu kaum muslimin dapat mempelajari berbagai ilmu dalam

bahasa Arab. Dan hasilya bermunculan sarjana-sarjana besar muslim dari berbagai

disiplin ilmu yang sangat terkenal juga ulama-ulama besar yang sangat tersohor

seperti halnya iman Abu Hanafi – Imam Malik – Imam Syafi’i – Imam Hambali,

Imam Bukhori dan imam muslim dan lain-lain. Kemajuan demikian tidak lain

karena kepemimpinan dijalankan para kholifah/Sultan yang mempunyai kharisma,

professional disamping kaum muslim juga mempunyai kesadaran yang

tinggi dalam memperjuangkan islam ke tempat yang paling atas. Akhirnya

terjadilah perpaduan yang sangat menguntungkan bagi perkembangan peradaban

Islam.

Ilmu pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting dan

mulia. Para khalifah dan pembesar lainnya membuka peluang seluas-luasnya

untuk kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan, Para khalifah sendiri pada

umumnya adalah ulama-ulama yang mencintai ilmu, menghormati para sarjana

dan memuliakan para pujangga.Mereka benar-benar menjunjung tinggi ilmu

pengetahuan, mereka mempraktekkan syareat  islam : bahwa tinggi rendahnya

derajat  dan martabat seseorang tergantung pada banyak sedikitnya pengetahuan

Page 12: ABBASIYAH UMAYAH

12

yang ia miliki disamping ketakwaannya pada Allah SWT., sebagaimana firman

Allah SWT QS. Al Mujadalah [58] : 11

Artinya:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. Al

Mujaddalah.11).

Para kholifah dalam memandang ilmu pengetahuan sangat menghargai dan

memuliakannya. Oleh karena itu mereka membuka peluang seluas-luasnya

terhadap pengembangan ilmu pengetahuan kepada seluruh mahasiswa baik dari

kalangan islam maupun kalangan lainnya. Para khalifah sendiri pada umumnya

seorang ulama yang mencintai ilmu, menghormati sarjana dan  para

pujangga. Kebebasan berfikir sangat dijunjung tinggi. Para sarjana (ulama)

dibebaskan untuk berijtihad mengembangkan daya intelektualnya dan bebas dari

belenggu taqlid. Hal ini menjadikan ilmu pengetahuan umum atau agama

berkembang sangat tinggi. Sebagai bukti antara lain :

a. Didirikanlah Baitul Hikmah sebagai pusat penterjemahan, peneliti dan

pengkajian ilmu pengetahuan baik agama maupun umum.

b. Didirikan “Majelis Munazarot” yaitu suatu tempat berkumpulnya para

sarjana muslim, untuk membahas ilmu pengetahuan, para sarjana muslim

untuk membahas ilmu pengetahuan, para sajarna muslim diberi kebebasan

berfikir dari ilmu pengetahuan tersebut.

c. Dibentuk Korps Ulama yang anggotanya terdiri dari berbagai negara dan

berbagai agama yang bertugas menterjemahkan, membahas dan

menyusun sisa-sisa kebudayaan kuno, sehingga pada masa itu muncullah

tokoh-tokoh muslim yang menyebarluaskan agama Islam dan

menghasilkan karya-karya yang besar antara lain

1) Imam Abu Hanifah ( 700 – 767 M ). Imam Malik ( 713 – 765 M )

Imam Syafii ( 767 – 820 M ) Imam Ahmad bin Hanibal ( 780 – 857

M ). Para mujtahiq yang mencurahkan segala kemampauannya untuk

mendapatkan ilmu praktis dan syareat Islam yang digali dari Qur’an

Page 13: ABBASIYAH UMAYAH

13

dan hadist yang terkenal dengan ilmu  fikih. Sehingga ajaran islam

mudah untuk diamalkan.

2) Imam Sibawaih, is bin Umar as Saqofi sebagai tokoh bahasa Arab,

Nahwu shorof Balaghoh dan lain-lain. Imam bukhori dengan hasil

karyanya shoheh Bukhari.

3) Imam Muslim dengan hasil karyanya shoheh muslimnya

4) Imam Abu dawud dengan hasil karyanya Sunan Abu Dawudnya.

5) Imam bin Majah dengan hasil karyanya Sunan ibnu majahnya

6) Imam Tirmidhi dengan hasil karyanya sunan Tirmidhinya

7) Rabi’ah al Adawiyah ahli tasawuf dengan ajarannya mahabbah.

8) Abu Hamid Muhammad bin Ahmad Ghozali dengan hasil karyanya

ihya ulumudin

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan Di Masa Bani

Abbasiyyah.

Kemajuan yang dicapai pada masa kejayaan Islam, yakni terjadi pada masa

pemerintahan Daulah bani Abbasiyyah, dalam segala bidang, khususnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dll. Pada masa itu kemajuan

ilmu pengetahuan begitu pesatnya, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan

lainnya.

a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

1) Ilmu Tafsir

Ilmu tafsir yaitu ilmu yang menjelaskan tentang makna/kandungan ayat Al

Qur’an, sebab-sebab turunnya ayat / Azbabun nuzulnya, hukumnya dan

lain-lain. Adapun ahli tafsir yang termasyur ketika itu antara lain :

a) Ibnu Jarir At Thabari dengan tafsirnya Al-Qur’annul Azim sebanyak

30 juz 

b) Abu muslim muhammad bin Bahr isfahany (mu’tazilah), tafsinya

berjumlah 14 jilid.

Page 14: ABBASIYAH UMAYAH

14

2) Ilmu Hadist

Ilmu hadist adalah ilmu yang mempelajari tentang hadist dari sanat,

perawinya, isi dll. Pada masa itu bermunculan ahli-ahli hadist yang besar

dan terkenal beserta hasilkaryanya, antara lain :

a) Imam bukhari, lahir di Bukharo 194 H di  Baghdad, kitabnya yang

termasyur

b) adalah al-Jami’us shohih dan terkenal dengan shohih Bukhori.

c) Imam  Muslim  wafat tahun 216 H di Naisabur. Kitabnya Jaim’us

Shohih dan

d) terkenal dengan ”Shahih Muslim”

e) Abu Dawud dengan kitab hadistnya berjudul “Sunan Abu Dawud”.

f) Ibnu majah dengan kitab hadistnya Sunan Ibnu majah.

g) At-Turmizi dengan kitabnya “Sunan Turmidhi

3) Ilmu Fikih

Ilmu fikih, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum Islam

(segala sesuatu yang diwajibkan, dimakruhkan, dibolehkan dan yang

diharamkam oleh agama Islam.

Beberapa tokoh fikih yang termasyur ialah :

a) Imam Abu Hanifah ( 80  –  150H / 700  –  767M ) beliau menyusun

madzhabnya yaitu madzhab Hanafi.

b) Imam Malik Bin Anas, lahir di Madinah tahun 93 H / 788 M dan

meninggal di Hijaz. Pada tahun 170 H / 788 M, beliau menyusun

madzhab Maliki.

c) Imam Syafii nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris bin Syafi’i

( 150  – 204H /  767  –  820M ), sewaktu berumur 7 tahun sudah hafal

Al-Qur’an dan menyusun madzhabnya yaitu madzhab Syafi’i.

d) Imam Hambali ( 164 – 241H / 780 – 855M ), beliau menyusun

madzhabnya, yaitu madzhab Hambali. Para mujtahidin mencurahkan

segala kemampuannya untuk mendapatkan ilmu-ilmu praktis dalam

syariat Islam sehingga umat Islam dengan mudah dapat melaksanakan.

4) Ilmu Tasawuf

Page 15: ABBASIYAH UMAYAH

15

Ilmu tasawuf, yaitu ilmu yang mengajarkan cara-cara membersihkan hati.

Pikiran dan ucapan dari sifat yang tercela, sehingga tumbuh rasa taqwa

dan dekat kepada Allah. Untuk  dapat mencapai kebahagiaan abadi (bersih

lahir dan bathin).

Orang muslim yang menjalani kehidupan tasawuf disebut “Sufi”.

Tokohnya antara lain :

a) Rabi’ah Adawiysah (lahir di Baghdad tahun 714 M ajaran tasawufnya

dinamakan “Mahabbah” .

b) Abu Hamid bin Muhammad bin ahmad Ghozali (1059  – 111 M)

–  hasil karyanya yang terkenal adalah “Ihya Ulumuddin”

c) Abdul Farid Zunnu Al Misri, lahir tahun 156 H / 773 M – 245 H / 860

M), beliau dapat  membaca Hieroglif yang ditinggalkan di zaman

Firaun (Mesir).

5) Filsafat Islam

Filsafat islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi

mengenai hakekat segala sesuatu yang ada, sebab asal hukumnya atau

ketentuan-ketentuannya berdasarkan al-Quran dan hadist.

Manfaat filsafat islam adalah untuk menemukan hakekat segala sesuatu

sebagai ciptaan Allah dan merupakan bukti kebesaranNya. ( QS Ali Imran

190 )

Artinya:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

bergantinyamalam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang

yang berakal”(QS. AliImron 190).

Adapun tokoh filsafat Islam antara lain :

a) Al-Kindi ( 185  –  252H / 805  –  873M )

Terkenal dengan sebutan “Filosof Arab”  beliau menerjemahkan

buku-buku asing kedalam bahasa arab.

Bermacam-macam ilmu telah dikajinya, terutama filsafat. Al

Kindi  bukan hanya Filosof, tetapi juga ahli ilmu matematika,

astronomi, formakologi dan sebagainya.

Page 16: ABBASIYAH UMAYAH

16

b) Al Farabi ( 180 – 260H / 780 – 863M )

Beliau menerjemahkan buku-buku asing kedalam bahasa Arab. Al

Farabi banyak menulis buku mengenai logika, matematika, fisika,

metafisika, kimia, etika dan sebagainya. Filsafatnya mengenai logika

antara lain dalam bukunya “Syakh Kitab al Ibarah Li Aristo”,

menjelaskan  logika adalah ilmu tentang pedoman yang dapat

menegakkan pikiran dan dapat menunjukkannya kepada kebenaran.

Dia digelari sebagai guru besar kedua, setelah Aristoteles yang

menjadi guru besar pertama, buah karyanya banyak diterjemahkan ke

dalam bahasa Eropa.

c) Ibnu Sina (Abdullah bin Sina) ( 370 – 480H / 980 – 1060M

Di Eropa dikenal dengan nama Avicena.  Sejak kecil ia telah belajar

bahasa arab, geometri, fisika, Logika, Teologi Islam, Ilmu-ilmu Islam

dan Kedokteran. Beliau seorang dokter di kota Hamazan Persia

menulis buku-buku kedokteran dan mengadakan penelitian tentang

berbagai macam jenis penyakit, beliau juga  seorang filosof yang

terkenal dengan idenya mengenai faham serba wujud atau Wahdatul

wujud, juga ahli fisika dan ahli jiwa.

Pada usia 17 tahun ia sangat terkenal. Karangan Ibnu Sina lebih dari

dua ratus

Buku yang terkenal antara lain:

- ASY SYIFA, buku ini adalah buku filsafat, terdiri atas empat

bagian yaitu logika, fisika, matematika dan metafisika.

- AL-QONUN  atau CANON OF MEDICINE. Menurut penyebutan

orangorang  barat, buku ini pernah diterjemahkan kedalam bahasa

latin dan pernah menjadi buku standar  untuk Universitas-

universitas Eropa sampai akhir abad ke 17.

d) Ibnu Rusyd

Dilahirkan di Cardova pada tahun 250 H / 1126 M dan meninggal

tahun 675 H /  1198 M. Dia dikenal di Eropa dengan nama Averroes.

Dia adalah ahli filsafat yang dikenal  dengan sebutan bapak

Page 17: ABBASIYAH UMAYAH

17

Rasionalisme, dia juga hali ilmu hayat, ilmu fisika, ilmu falak, ilmu

akhlaq juga ilmu kedokteran, ilmu fikih. Karyanya antara lain :

- Fasul Maqol fima Baina al Hikmati Wasyari’at Minal Ittisal.

- Bidayatul Mujtahid

- Tahafutut Tahafud

- Fikih

Karangan beliau hingga kini masih banyak dijumpai di

perpustakaan Eropa dan Amerika .

6) Kedokteran

Pada masa daulah bani Abbasiyyah kedokteran mengalami perkembangan

dan kemajuan, khususnya tatkala pemerintahan Harun ar Rosyid dan

khalifah-khalifah besar sesudahnya.

Pada waktu itu sekolah-sekolah tinggi kedokteran didirikan, sehingga

banyak mencetak sarjana kedokteran.Diantara dokter-dokter muslim

tersebut yang terkenal antara lain :

a) Hunain Ibnu Iskak,

lahir pada tahun 809 M dan meninggal pada tahun 874 M. beliau

adalah dokter spesialis mata, karyanya adalah buku-buku tentang

berbagai penyakit, dan banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran

yang berbahasa Yunani kedalam bahasa Arab.

b) Ibnu Sina, disamping filosof juga sebagai tokoh kedokteran, bukunya

yang sangat  terkenal dibidang kedokteran adalah Al-Qonun Fi Al-tib

dijadikan buku pedoman kedokteran di Universitas-universitas Eropa

maupun negara-negara Islam.

7) Astronomi

Adalah ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan dan

bintang-bintang dan planet-planet yang lain(ilmu perbintangan).

Tokoh-tokohnya antara lain :

- Abu Mansur Al Falaqi

- Jabir Al Batan, beliau pencipta alat teropong bintang yang pertama

Page 18: ABBASIYAH UMAYAH

18

8) Matematika

Para tokohnya antara lain :

a) Al-Khawarizmi (194 – 266 H)

Beliau telah menyusun buku Aljabar, dan yang menemukan angka nol

(0). Angka 1-9 berasal dari Hindu, yang telah dikembangkan oleh umat

Islam (Arab).

b) Umar Khayam

Buku karyanya adalah Treatise On Algebra dan buku ini telah

diterjemahkan kedalam bahasa Perancis .

9) Sejarah

Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa

lampau yang meliputi waktu dan tempat peristiwa itu terjadi, pelakunya,

peristiwanya dan disusun secara sistimatis.

Dengan mempelajari sejarah seseorang dapat mengambil pelajaran dan

manfaatnya  dan hikmahnya dari peristiwa tersebut.

Firman Allah  dalam QS Yusuf [12] : 111

artinya : “Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat Pengajaran

bagi  orang orang  yang  mempunyai akal.” (QS. Yusuf 111)

Tokoh Sejarah antara lain :

a) Ibnu Qutaibah (828 M – 889 M0 dengan hasil karyanya Uyun Al

Akhbar yang berisi sejarah politik negeri-negeri islam.

b) At Thabari (839 M – 923 M) menulis tentang sejarah para rasul dan

raja-raja.

c) Ibnu Khaldun 1332 M – 1406 M hasil karyanya Al-Ihbar banyaknya 7

jilid dan setiap jilidnya berisi 500 halaman.

Page 19: ABBASIYAH UMAYAH

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyyah upaya perluasan  daerah kurang

begitu diperhatikan akan tetapi dibidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan

terjadi  kemajuan yang begitu spektakuler, hal ini ditandai dengan munculnya para

ilmuwan/cendekiawan dan  ulama yang terkenal seperti halnya Ibnu Sina Al

Gozali  –Al Farabi, Imam Syafii, Hanafi, Hambali,  Imam Maliki, Ibnu Rusydi

kholifah yang telah membawa kemajuan bani Abbasiyyah dan lain-lain.

Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Umayyah dikelompokan sebagai berikut.

1. Ilmu Pengetahuan Agama (Ulumuddin) yang bersumber pada Al-Qur’an

dan hadits nabi.

2. Ilmu Sejarah (Ulum Al-Tarikh) membahas perjalanan hidup, kisah, dan

riwayat.

3. Ilmu Bahasa (Ulum Al-Lughah) mempelajari nahwu dan sharaf.

4. Ilmu Filsafat (Ulum Al-Falasifa) ilmu yang berasal dari bahasa asing seperti

ilmu mantik (logika), kedokteran, kimia, astronomi, dan ilmu hitung.

Masa Abbasiyah

1. Perkembangan ilmu pengetahuan islam mencapai puncak kejayaan pada

masa abbasiyah, meliputi ilmu naqli (tafsir, hadits, kalam, tasawwuf,

bahasa, fiqh) dan ilmu naqli (filsafat, kedokteran, optik, astronomi,

matematika, kimia, sejarah, geografi, seni, dan mekanik)

2. Ilmuwan muslin menjadi peletak dasar perkembangan ilmu-ilmu modern

pada saat ini.

B. Saran

Kami harap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun

terhadap makalah ini demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalan di

kesempatan berikutnya.

19

Page 20: ABBASIYAH UMAYAH

20

DAFTAR PUSTAKA

http://jacklinnurulislami.blogspot.com/2013/05/sejarah-singkat-tentang-

pertumbuhan.html