a2 kelompok 6 pengelolaan batu akikh

35
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa, 26 Mei 2015 Analisis sosial Budaya Dosen :Dr. Ir. Saharuddin, M.Si Rimarty AnggunWidiarti, SP, M.Si PENGELOLAAN USAHA BATU AKIK Oleh : Algafhiqi S. Mukti J3M213092 Rahmah Taniati J3M213103 Yahya Aulya J3M213109 Binuzul Qur’aini J3M213110

Upload: rahmahtaniaa

Post on 11-Jul-2016

233 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa, 26 Mei 2015

Analisis sosial Budaya Dosen :Dr. Ir. Saharuddin, M.Si

Rimarty AnggunWidiarti, SP, M.Si

PENGELOLAAN USAHA BATU AKIK

Oleh :

Algafhiqi S. Mukti J3M213092

Rahmah Taniati J3M213103

Yahya Aulya J3M213109

Binuzul Qur’aini J3M213110

PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

Page 2: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

DAFTAR TABEL....................................................................................................3

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1. Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5

1.3 Tujuan........................................................................................................5

1.4 Metode.......................................................................................................5

1.4.1 Jenis Kajian........................................................................................5

1.4.2 Wilayah dan Lokasi...........................................................................5

1.4.3 Instrumen...........................................................................................6

1.4.4 Daftar Informan / Responden.............................................................6

BAB II TINJAUN PUSTAKA................................................................................7

2.1 Wirausaha..................................................................................................7

2.1.1 Pengertian Wirausaha........................................................................7

2.1.2 Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Wirausaha..................................8

2.2 Batu Akik................................................................................................10

2.2.1 Pengertian Batu akik........................................................................10

2.2.2 Macam Batu Akik............................................................................10

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI................................................14

BAB IV HASIL.....................................................................................................18

BAB V KESIMPULAN.........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

ii

Page 3: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Informan.........................................................................................6

Tabel 2 PanduanWawancara..................................................................................23

LAMPIRAN

Gambar 1.........................................................................................................................24Gambar 2.........................................................................................................................24Gambar 3.........................................................................................................................24

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pasar Batu Akik Jalan Veteran Kota Bogor Jawa Barat.......................14

iii

Page 4: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha

yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan

dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau

jasa. Di dalam berwirausaha ada beberapa aspek yang menentukan berhasil

tidaknya suatu usaha yang dijalankan.

Industri kecil mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyokong

perekonomian. Bahkan pada masa puncak krisis yang melanda Indonesia, banyak

industri kecil yang mampu bertahan dalam situasi krisis tersebut. Kekuatan dari

industri kecil yang mampu bertahan disebabkan karena industri kecil sangat

fleksibel dan sangat cepat merespon perubahan, selain itu kebanyakan bahan baku

dan sumber daya alam yang digunakan bersifat lokal. Tetapi tidak semua industri

kecil menggunakan bahan baku lokal, ada beberapa diantaranya yang

menggunakan bahan baku impor. Harga pokok jumlahnya relatif sedikit karena

sifatnya lokal sehingga industri tidak rentan terhadap fluktuasi bahan baku impor.

Bahkan bila harga bahan baku impor mahal sebagai akibat tingginya nilai mata

uang asing industri kecil tetap dapat berproduksi.

Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di

dapat dari berbagai caramisalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun

dengan pinjaman. Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu kemitraan atau

hubungan social yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam

berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang,

sumber daya, maupun kreatifitas. Oleh karena itu kemitraan sangat dibutuhkan

dan merupakan salah satu aspek yang penting dalam berwirausaha. Sedangkan

mengenai pengelolaan atau manajemen dan pemasaran akan lebih baik bila kita

menguasainya lebih jauh sebagai seorang wirausahawan, karena aspek

pengelolaan dan pemasaran merupakan aspek yang memegang peranan penting.

1

Page 5: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

Berdasarkan hal tersebut pokok bahasan ini sangat menarik untuk diulas

lebih mendalam karena didalam berwirausaha harus melihat berbagai peluang

yang ada dilingkungan sekitar. Selain itu bahasan mengenai batu akik sedang

hangat diperbincangkan masyarakat akhir-akhir ini membuat gempar diberbagai

lapisan masyarakat.

Rumusan Masalah

Apa sajakah faktor-faktor yang usaha batu akik?

Tujuan

Beracuan terhadap masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai adalah

mengetahui faktor-faktor yang dapat menigkatkan produksi batu akik.

Metode

1.2.1 Jenis Kajian

Metode penelitian kualitatif (qualitative Research) adalah suatu penelitian

yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,

aktifitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual

maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-

prinsip dan menjelaskan yang mengarah pada penyimpulan.

1.2.2 Wilayah dan Lokasi

Lokasi penlitian ini adalah di jalan Veteran Kota Bogor Jawa Barat.

Lokasi ini dipilih karena terdapat pasar yan menjadi pusat jual beli batu akik di

Kota Bogor.

1.2.3 Instrumen

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis dan alat

dokumentasi. Bahan yang digunakan adalah panduan wawancara yang sudah

dibuat sebelum pengambilan data di lapangan.

2

Page 6: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

1.2.4 Daftar Informan

No Nama Usia PekerjaanPendidikan

Terakhir

1 Etek52

TahunPenjual Kaset dan Kaos kaki

serta Penjual batu akikSMA

2 Joni32

TahunPenjual batu akik dan jasa

pengasah batu akik SMA

3 Baharudin37

TahunPegawai Rumah Sakit dan jasa

pengasah batu akik SMA

Tabel 1. Daftar Informan

3

Page 7: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

BAB II

TUJUAN PUSTAKA

Wirausaha

1.1.1 Pengertian Wirausaha

Pada saat ini pengertian wirausaha sangat bervariasi yang beredar didalam

masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yg

pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi

baru,menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta

mengatur permodalan operasinya.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau

sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard

Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri

(self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga

tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak

menentu. Jadi definisi inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada

bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para

ahli lainnya, menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup

kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada

saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau

komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya 

Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah

orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk

menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian

entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir

dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya

dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai

semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan

tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa

yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka

4

Page 8: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu

kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,

dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan

adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new

and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan

peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan

adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam

mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

1.1.2 Faktor-faktor keberhasilan dalam wirausaha

Kegiatan ber-“usaha” selalu mempunyai tujuan atau sasaran untuk

memperoleh keuntungan atau laba nyata dalam bentuk rupiah. Namun demikian,

laba bukanlah merupakan satu-satunya tujuan kegiatan usaha, akan tetapi masih

terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicapai, seperti mengurangi pengangguran

atau memberi kesempatan kerja, membantu masyarakat sekitarnya, perkembangan

perusahaan, prestise, dan membantu meningkatkan pendapatan pemerintah

melalui pajak (Marwan Asri, 1986 : 3-4). Sebelum memikirkan berapa

keuntungan nyata yang dapat diperoleh dan cara mendapatkannya melalui

kegiatan usaha tersebut, perlu dipahami dan dikaji secara lengkap mengenai

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha.

Hal ini penting untuk dihayati terlebih dahulu, sebab banyak orang yang

beranggapan bahwa hanya karena kurang uang atau modal, maka harapan untuk

memperoleh keuntungan menjadi terhambat. Sukses tidaknya suatu kegiatan

usaha pada dasarnya tidak tergantung pada besar-kecilnya ukuran usaha, tetapi

lebih dipengaruhi oleh bagaimana mengelolanya. Masa-masa kritis yang harus

dilalui perusahaan dalam hidupnya adalah selama lima tahun pertama sejak

didirikan. Ternyata lebih dari 50% usaha kecil gagal melewati usia dua tahun

pertamanya. Tidak sedikit pula usaha yang maju selagi kecil, namun kemudian

jatuh setelah besar. Di samping itu, banyak pula usaha kecil yang cukup sukses

ketika masih dikelola pendirinya. Dalam hal ini, pengetahuan penyebab kegagalan

tersebut berguna segali sebagai bahan pelajaran yang dapat membantu untuk

menentukan pilihan dan cara-cara mengurusnya (Singgih, 1986 : 2).

5

Page 9: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

Kelemahan yang sering dijumpai pada usaha kecil yang gagal adalah

dalam keorganisasian, keuangan, administrasi, dan pemasaran. Kelemahan

keorganisasian pada umumnya berupa tidak jelasnya struktur organisasi,

pembagian tugas dan wewenang yang tidak jelas, status karyawan, serta system

penggajian yang tidak beres. Selain itu, kepemimpinan seorang diri mempunyai

kelemahan yang dapat menghancurkan usaha, terutama jika pimpinan sakit dalam

jangka waktu yang cukup lama atau bahkan meninggal dunia secara mendadak,

sementara persiapan kader belum dilakukan.

Dalam bidang keuangan, biasanya pengusaha lemah dalam membuat

anggaran, tidak adanya pencatatan dan pembukuan secara baik, serta tidak adanya

batasan tegas antara harta milik pribadi (keluarga) dengan harta milik perusahaan.

Dengan demikian, seringkali pimpinan tidak tahu tentang besarnya laba-rugi

kegiatan usahanya. Kelemahan di bidang pemasaran pada umumnya berupa

ketidakserasian antara program produksi dan penjualan. Kelemahan ini juga

disebabkan karena kurangnya pengamatan pasar, sehingga tidak tahu posisi

pasarnya, cara menghadapi saingan, serta cara mempromosikan hasil usahanya.

Kelemahan lain yang sering muncul adalah perluasan atau pengembangan

usaha yang dilakukan secara emosional tanpa didukung oleh data dan fakta yang

aktual. Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya akan dapat diyakini bahwa untuk

mencapai sasaran nyata kegiatan usaha yang berupa keuntungan, masih banyak

hal atau factor selain modal, yang hakiki untuk diperhatikan.

Untuk itu, pada kesempatan ini, secara berturut-turut akan dibicarakan

mengenai faktor-faktor tersebut, yang meliputi: (1) faktor produksi alam, (2)

faktor produksi manusia (tenaga kerja), (3) faktor produksi modal, (4) faktor

produksi manajemen (keahlian pengelola), dan (5) faktor produksi lingkungan

(sosial dan budaya). Dalam perusahaan, sumber-sumber ekonomi tersebut

diproses oleh kegiatan perusahaan menjadi barang atau jasa. Barang dan jasa yang

dihasilkan ditujukan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Dalam

proses pemuasan itulah, diharapkan juga perusahaan memperoleh laba atau

keuntungan

6

Page 10: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

Batu Akik

1.1.3 Pengertian Batu Akik

Seperti yang sudah diketahui semua batuan awalmula terbentuknya batu adalah dari magma. Magma adalah benda cair yang panas yang berada didalam perut bumi yang menjadi lava saat keluar ke permukaan tanah.selanjutnya lava ini suhuya turun secara drasti sehingga membeku membentuk batuan. Batuan ini karena proses geologi selanjutnya bereaksi dengan material lain dan tertimbun didalam tanah sehingga menjadi mengkristal.

1.1.4 Macam Batu Akik

a. Batu Bacan

Batu bacan merupakan jenis batu mulia/akik asal Indonesia dan banyak

ditemukan di daerah Halmahera Selatan Maluku Utara tepatnya di pulau

bacan. Jenis batu bacan paling populer dan banyak dicari jenis batu bacan

doko dan batu bacan palamea.Kedua jenis batu ini memang tengah menjadi

incaran, baik bagi penghobi maupun kolektor. Perbedaan batu bacan doko dan

palamea terletak pada warnanya. Doko memiliki warna hijau gelap sedangkan

jenis palamea berwarna hijau kebiruan. Harga batu bacan sendiri mulai dari

ratusan ribu puluhan juta rupiah.

b. Batu cincin Safir

BatuSafir merupakan batu permata yang diminati banyak kalangan

baik di Indonesia maupun di berbagai negara. Namun harganya yang mahal

tidak semua orang mampu memiliki jenis batu alam yang indah ini. Safir

termasuk mineral yang dikenal sebagai korundum dan secara umum

digunakan sebagai permata cincin yang indah atau untuk perhiasan jenis

lainnya.Batu permata ini memiliki banyak variasi warna seperti warna biru,

jingga, kuning, merah muda, kehijauan dan ungu. Khasiat batu safir dipercaya

untuk menenangkan pikiran dan memancarkan aura positif untuk

mengembangkan daya pikir bagi pemakainya

7

Page 11: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

c. Batu Cincin Zamrud

Batu zamrudJenis permata ini memiliki warna hijau bening sampai

hijau tua dan sudah dikenal banyak orang sejak ribuan tahun sebagai permata

indah dengan harga mahal. Batu zamrud memiliki kekerasan 7.5 pada skala

mohs dan permata ini dianggap sebagai lambang kemakmuran dan

kedamaian.

d. Batu Cincin Ruby

Batu Ruby sering juga disebut batu merah delima termasuk salah satu

dari sekian banyak batu permata yang paling disukai di dunia termasuk di

Indonesia. Harga batu ini bervariasi tergantung tingkat keunikan dan

kualitasnya. Batu ruby dipercaya sebagai simbol kekuatan dan keberanian

e. Batu Topaz

Batu topaz memiliki banyak warna seperti kuning, biru dan jingga

agak kemerahan. Jenis batu ini banyak ditemukan di banyak negara seperti Sri

Lanka, Rusia, Brazil, Meksiko dan masih banyak lagi negara penghasil batu

yang banyak diguakan sebagai perhiasan ini.

Seperti batu mulia pada umumnya, topaz dipercaya menandung energi

alam yang bermanfaat bagi pemakainya baik yang berkaitan dengan kesehatan

jazmani maupun rohani seperti menghilangkan depresi, memaksimalkan daya

kerja otak serta dipercaya bisa membawa kedamaian.

f. Batu Opal (Kalimaya)

Batu Opal atau Batu kalimaya merupakan jenis batuan mulia yang

paling banyak dicari baik oleh penghobi maupun kolektor. Keindahan batu ini

sudah tidak diragukan lagi, bahkan mereka yang baru mengenal batu mulia

sekalipun akan tertarik dengan pesona batu yang mampu mengeluarkan aneka

macam warna tersebut.Batu opal di Indonesia dikenal dengan istilah kalimaya

dan banyak ditemukan di Daerah Banten. Harga batu kalimaya sendiri

bervariasi tergantung kualitas layaknya batu akik pada umumnya. Harga batu

opal/kalimaya termahal sekita 2.500 dollar/karat.

8

Page 12: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

g. Batu Sungai Dareh

Sungai darehBatu akik sungai dareh termasuk salah satu batu cincin

populer dan termahal saat ini. Batu asal Sumatera Selatan itu kini tengah

menjadi incaran para penghobi maupun kolektor. Popularitas batu itu mulai

menanjak sejak Presiden SBY dan Barak Obama (Presiden Amerika) di duga

mengenakan batu tersebut di jari tangan mereka.Harga batu sungai dareh

berkualitas tentu saja sangat mahal bahkan, namun untuk kualitas sedang yang

banyak dijual di pasaran lokal harganya cukup terjangkau, mulai dari ratusan

ribu hingga jutaan rupiah.

h. Batu Giok

Batu giok diIndonesia batu giok sudah dikenal sejak lama, namun

popularitas batu ini tidak pernah luntur, terlebih ditengah semakin tingginya

penghobi batu akaik belakanhgan ini, sehingga membuat harga batu giok

makin mahal.Keindahan Giok dengan khas warna hijau banyak dijadikan

sebagai perhiasan, seperti mata cincin, kalung, liontin dan lain-lain. Namun

sebagian orang masih percaya bahwa batu yang sudah dikenal sejak ribuan

tahun sebelum masehi di China itu dipercaya bisa membawa keberuntungan,

ketentraman dan kedamaian bagi pemiliknya.

i. Batu Kecubung (Amethyst)

Batu akik kecubungtermasuk salah satu dari sekian banyak batu akik

yang juga tengah menjadi incaran banyak penghobi. Warna khas ungu yang

terdapat pada batu ini membuat batu yang biasa disebut Amethyst di pasaran

intenternasional itu terlihat mempesona.Tak hanya bisa dijadikan sebagai

perhiasan kecubung juga dipercaya sebagai batu pembawa keberuntungan.

j. Batu Lavender

Batu lavender baturajaDalam sebuah kontes nasional yang pernah

diadakan beberapa waktu lalu, Jenis batu lavender spritus baturaja masuk

dalam kategori batu terbaik dan berhasil memenangkan kontes, sehingga batu

ini menjadi buruan banyak kolektor.Harga batu lavender yang berhasil

memenagkan kontes ditawar Rp. 175 juta namun sang pemilik belum

melepasnya.

9

Page 13: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

Sejak saat itu batu yang banyak ditemukan di wilayah Simpang dan

Segara Kembang Kecamatan Lengkiti Oku Sumatera selatan itu menjadi

incaran banyak kolektor dan masuk dalam jajaran batu terpopuler baik di

Indonesia maupun di pasaran internasional.Selain batu yang telah disebutkan,

sebenarnya masih banyak batu cincin terkenal dan termahal jenis lain yang

saat ini tengah populer di Indonesia termasuk batu giok aceh atau lebih

dikenal dengan sebutan Batu Lumut Aceh, batu obi, labrador atau jenis lain.

10

Page 14: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Penelitian ini berlokasi di jalan Veteran Kota Bogor Jawa Barat. Lokasi ini

dipilih karena terdapat sebuah pasar yang menjadi pusat jual beli batu akik dikota

bogor di harapkan dapat dengan melakukan pengumpulan data dari berbagai toko

batu akik yang terdapat di pasar tersebut. Selain itu akses ke lokasi dapat dengan

mudah dituju bagi peneliti dengan mudah karena dilewati oleh angkutan umum.

Gambar 1 Studi Pasar Batu Akik Jalan Veteran Kota Bogor Jawa Barat

11

Page 15: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

BAB IV

HASILBatu akik saat ini merupakan suatu kegemaran yang setahun terakhir ini

kembali begitu terkenal. Sebenarnya di Indonesia batu akik ini sudah pernah

menjamur pada tahun 90-an tetapi pada tahun-tahun ini kembali terkenal justru

melebihi popularitasnya pada jaman dulu. Seriring dengan popularitasnya banyak

juga masyarakat yang menggeluti usaha batu akik ini karena tergiur dengan

keuntungan yang besar dari batu akik ini. Tetapi sabagian besar dari masyarakat

yang yang menjalankan tidak memiliki keahlian dalam mengelola sebuah usaha.

Menjalakan usaha batu akik tidak boleh asal tidak hanya mengandalkan

popularitas saja tetapi harus memperhatikan factor-faktor lainnya.

1. Faktor Produksi Alam

Untuk menyelenggarakan suatu kegiatan usaha, pasti memerlukan faktor

produksi alam. Dalam hal ini misalnya tempat, tanah, sawah, ataupun bahan

mentah, betapa pun kecil dan bagaimana pun jenis usaha tersebut (Soebroto,

1979 : 7). Bahkan suatu kegiatan usaha yang nampaknya tidak memerlukan

tempat, misalnya usaha perantara, makelar, bagaimanapun memerlukan tempat

untuk bertemu dengan calon pembeli, yang secara lebih luas pasti mempunyai

areal atau daerah tertentu untuk menyelenggarakan pemasaran dagangannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi perusahaan yang perlu

dipertimbangkan adalah: (a) letak sumber bahan mentah, (b) tenaga kerja, (c)

pasar, (d) fasilitas transportasi, dan (e) pembangkit tenaga. Untuk kasus yang

ditemukan Pak Etek dan Pak Jony menyatakan tempat usaha mereka strategis

memang dilihat dari lokasi kajian adalah pusat batu akik dikota bogor lokasinya

berada dijalur utama yang dilalui angkutan umum letaknya yang berdekatan

dengan pasar tradisional dan stasiun kereta api ini memberikan peluang semakin

banyak pengunjung yang datang. Untuk Pak Baharudin sendiri mungkin tidak

12

Page 16: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

terlalu mempertimbangkan lokasi usaha karena beliau sendiri sebagai karyawan

dari orang lain yang memiliki usaha batu akik.

Tempat kegiatan usaha yang relatif strategis cenderung mendukung

lancarnya kegiatan pengusaha, sehingga akan meminimumkan biaya-biaya dan

sebaliknya memaksimalkan keuntungan. Pengertian strategis di sini lebih ditinjau

dari segi ekonomis. Memang sering juga terjadi bahwa penentuan letak/lokasi

kegiatan usaha bisa disebabkan oleh alasan historis. Alasan historis lebih

menrujuk terhadap usaha turun temurun

2. Faktor Produksi Manusia (Tenaga Kerja)

Untuk melaksanakan suatu usaha, selalu dibutuhkan tenaga. Sesuai dengan

peningkatan kesibukan kerja suatu usaha, maka pengusaha memerlukan tambahan

tenaga orang lain, yaitu buruh, karyawan, dan untuk perusahaan besar masih

ditambah lagi dengan staf pemikir (Thomas Soebroto, 1979 : 16). Pegawai,

karyawan, buruh atau tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam

pengelolaan kegiatan usaha. Manpower management merupakan bagian tersendiri

dan khusus dari manajemen.

Bagaimanapun majunya teknologi, namun faktor manusia masih

memegang peranan bagi suksesnya suatu usaha (Buchari Zainun, 1985 : 9).

Seperti yang diketahui, bahwa sudah banyak tenaga manusia yang dapat

digantikan oleh alat mekanis dan otomatis. Tetapi dari dalam kasus ini masih

peralatan hanya digunakan sebagai penunjang untuk memproduksi, misalnya

digunakan untuk memproduksi batu akik. Dalam usaha batu akik ini perlu

memiliki keahlian khusus dalam mengolah batu akik, karena usaha batu akik lebih

mengacu ke nilai seni dari sebuah batu.

Ketelitian dalam dalam menggosok batu akik sangat diperlukan untuk

melihat motif-motif yang diingin kan konsumen. Ketiga informan menyatakan

keahlian menggosok batu akik sangat diperlukan dan ketiganya memperoleh

keahlian itu dari belajar sendiri mereka mengakui cukup lama untuk bisa

mendapatkan keahlian tersebut. Tetapi untuk usaha yang dijalankan pak

13

Page 17: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

Baharudin juga memperhatikan jumlah tenaga manusia yang ikut melakukan

produksi dengan kedua rekannya yang lain beliau mampu melakukan produksi

yang tinggi. Dibandingkan dengan kedua informan yang hanya melakukan

produksi oleh mereka sendiri ini dapat menurunkan kemampuan produksi.

3. Faktor Produksi Modal

Pak Etek, Pak Baharudin,dan Pak Jony merupakan pemain baru dalam

usaha batu akik dari ketiga orang tersebut Pak baharudin lah yang memiliki modal

cukup besar karena beliau melakukan kerjasama dengan orang lain yang memiliki

modal jadi Baharudin posisinya sebagai orang yang menjalankan usaha, dengan

peralatan penggosok batu yang berjumlah tiga unit ini membuat kemampuan

produksi bisa mencapai lebih dari dua puluh produksi dalam sehari. Berbeda

dengan pak Etek yang menjalankan usaha dengan modal hasil tabungan dari

usaha utamanya sebagai penjual kaset kan kaos kaki. Tidak berbeda, pak Jony

yang memang usahanya hanya berjualan batu akik hanya memiliki kemampuan

produksi hanya mencapai sepuluh sehari. Sehingga besarnya modal sangat

berpengaruh terhadap usaha ini.

Modal merupakan salah satu faktor produksi yang diperlukan untuk

perputaran roda usaha. Sebagian dana atau modal tersebut dipergunakan

perusahaan untuk membeli barang-barang yang termasuk kelompok aktiva tetap.

Aktiva tetap yang dimaksud di sini adalah aktiva yang mengikat dan untuk jangka

waktu yang panjang, biasanya kurang lebih satu tahun, umpamanya mesin,

peralatan, bangunan, alat-alat pengangkutan dan tani. Semua perusahaan pasti

punya salah satu atau beberapa aktiva tetap di atas. Dana yang tertanam pada

aktiva tetap disebut modal tetap perusahaan.

4. Faktor Pemasaran

Pada factor pemasaran ini pak Baharudin beliau sedikit memperhatikan

masalah pemasaran dengan melaukan promosi kepada rekan-rekannya yang bada

di pekerjaan utamanya sebagai pegawai rumah sakit dari hal tersebut kemudian

berkembang mulut ke mulut. Jenis promosi ini lah yang paling bagus dimana

14

Page 18: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

tidak perlu memakai modal tidak terlalu besar tetapi memberikan dampak yang

cukup besar bagi penjualan produk.

Pada faktor pemasaran seharusnya ini sangat penting sebab ini merupakan

salah satu ujung tombak dalam dunia usaha. Dalam pemasaran ini lah akan sangat

perpengaruh terhadap penjualan produk. Pemasaran yang dilakukan oleh pak Etek

dan pak Jony tidak terlalu istimewa mereka hanya memajang hasil produksi

mereka di etalase mereka lebih menunggu pembeli yang mendatangi mereka.

5. Faktor penentuan harga

Menurut pak Baharudin dengan menentukan harga seperti itu lebih banyak

konsumen yang dating kepadanya. Menurutnya kesulitan yang sering ditemuai

ketika konsumen meninta desain yang sesuai permintaan tetapi bahan baku kurang

memadai sesuai dengan desain. Kemudian untuk beberapa jenis batu memerlukan

ketelitian yang tinggi karena jenis tersebut terkadang mudah retak shingga harus

lebih berhati-hati. Untuk yang terakhir beliau terkadang memberikan diskon

kepada konsumen yang sudah sering dating ke tempat pak Baharudin.

Lainnya halnya dengan pak Jony yang memberikan patokan harga dari

pada masing-masing jenis hasil produksinya. Beliau menganggap harga yang

diberikan itu pantas karena dalam melakaukan produksi selalu berusaha

memenuhi setiap keinginan dari konsumen serta beliau selalu berusah cepat dalam

melakukan produksi. Sedangkan untuk pak Baharudin belia menentukan harga

sesuai dengan kesulitan model yang diminta konsumen, jenis batu serta

ukurannya, selain itu beliau akan memberikan diskon konsumennya sudah

menjadi pelanggannya.

Dalam melakukan pengelolaan terhadap harga yang mereka berikan

kepada konsumen berbeda-beda pada setiap informan. Pertama pak Etek beliau

tidak memberikan patokan harga terhadap hasil produksi batu akiknya, beliau

beranggapan bahwa konsumen yang datang kepadanya hanya hobi sehingga

15

Page 19: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

beliau yakin konsumennya berani berkorban mengeluarkan seberapa pun jumlah

uang hanya untuk hobi batu akik.

BAB V

PENUTUPKesimpulan

Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan yakni mewawancarai

berberapa informan pengusaha batu akik maka dapat disimpulkan bahwa dari

beberapa fator yang ada, yang dapat meningkatkan factor produksi ialah modal

yang di dapatkan dari informan sendiri contohnya pak etek dari penjualan kaos

kaki. Kedua adalah pemasaran dimana media yang paling menentukan adalah

bersosialisasi bersama rekan, serta ketiga ialah penentuan harga yang ditentukan.

Saran

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan produksi harusnya lebih di

perhatikan oleh pemerintah seperti memperluas pasar Dervis, karena usaha ini

dapat meningkatkan pendapatan warga bogor.

16

Page 20: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

17

Page 21: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

DAFTAR PUSTAKA

Asri, Marwan, dkk. 1986. Manajemen Perusahaan, Pendekatan Operasional.

BPFE:Yogyakarta. Badan Koordinasi Koperasi Kredit (BK3 I). 1985. Ciri-

ciri Kredit Yang Baik. BKJakarta.

Mangkusubroto, Kuncoro, dkk. 1983. Analisa Keputusan Pendekatan Sistem

Dalam Manajemen Usaha dan Proyek. Baskara:Bandung.

Soebroto, Thomas. 1979. Pengantar Teknik Berusaha. Yayasan Purba

Dhanarta:Semarang.

Aschberg, D. (2003) Das grosse Lexikon der Heilsteine. Augsburg: Weltbild

Buchverlag. Sugriwa, I G. B., 1967, Dwijendra Tatwa. Denpasar: Pustaka

Balimas.

Clarck, C. (1999) Gemmes Tropicales. Paris: Les editions du Pacifique.

Stephan, D. &Han Sam Kay. 1977. Rahasia Batu Permata. Semarang:

Mandira.Keasliannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Paramita, Mahardi. 2008. Kemilau Batu Permata, Pengenalan Asal Usul, Sifat dan

Soemanto, Wasty. 1984. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta. Bina

Aksara:Malang. Widjaya, A.W., 1985. Manusia Indonesia Individu,

Keluarga, dan Masyarakat. Akademika Pressindo:Jakarta

18

Page 22: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

LAMPIRAN

1. Panduan pertanyaan wawancara

Data Pribadi

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : L/P

3. Umur :

4. Agama :

5. Status Perkawinan :

6. Pendidikan Tertinggi :

7. Pekerjaan Utama :

8. Pekerjaan Tambahan :

9. Tanggungan Keluarga :

Daftar Pertanyaan

1. Keadaan Umum

a. Sejak kapan bapak / ibu menjalankan usaha took batu akik ini?

b. Berapa besarnya pendapatan setiap bulan dari usaha batu akik?

c. Alasan memilih usaha batu akik?

d. Produk apa saja yang dijual pada toko ini?

e. Darimana modalyang bapak / ibu dapatkan untuk membuat usaha toko

batu akik ini ?

a. pinjam b. tabungan c. lain-lain….

2. Faktor Pemasaran

a. Desain produk cincin yang bagaimana yang menurut anda akan

menarik perhatian konsumen?

b. Berapaharga yang bapak/ibu tentukan untuk satu buah desain batu

akik?

c. Bagaiman cara bapak / ibu untuk menentukan harga satu batu akik ?

d. Apakah keunggulan harga merupakan kunci dalam memegang

persaingan?

e. Apakah ada pesaing yang lebih unggul dari usaha bapak / ibu?

19

Page 23: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

f. Apakah bapak/ibu setuju bahwa penentuan harga dengan

pertimbangan mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa

produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi? Mengapa

demikian?

g. Apakah penentuan lokasi bapak/ibu sudah tepat sasaran?

h. Apakah promosi merupakan upaya khusus bapak/ibu untuk

meningkatkan penjualan ?

i. Bagaimana cara bapak/ibu mempromosikan batu akik yang dijual?

j. Promosi seperti apa yang lebih efektif untuk meningkatkan penjualan

batu akik?

3. Faktor Produksi

a. Apakah bapak/ibu memiliki keahlian yang sesuai dengan

pekerjaannya dalam usaha batu akik ini?

b. Apakah Anda memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal

kerja bagi usaha batu akik ini ?

c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu buah cincin

hinnga layak jual?

d. Dari mana bahan yang digunakan untuk membuat cincin batu akik?

e. Apakah bapak/ibu menerima system pemesanan?

f. Jenis desain bagaimana yang banyak diminati konsumen?

g. Berapa banyak pemesanan batu akik yang dapat dibuat?

20

Page 24: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

1. Panduan Wawancara

Tabel 2 Matriks Pertanyaan

Pokok pertanyaan Pertanyaan Poin pertanyaan yang di

tekankan informan Pengambilan data

Durasi waktu (menit)

Motif menekuni usaha

Mengapa memilih

usaha batu akik

Sejak kapan Alasan memilih menjadi

pengusaha batu akik. Jumlah pendapatan Produk apasaja yang

dijual Darimana modal usaha

Pemilik usaha batu

akik

Wawancara mendalam

30 menit

Faktor pemasaran

Apa yang yang

dilakukan untuk

meningkatkan

penjualan produk

batu akik

Desain cincinyang paling diminati konsumen

Harga satu buah cincin Bagaimana menentukan

harga produk Apakah penentuan harga

mempengaruhi penjualan

Adakah pesaing yng lebih unggul dari usaha ini

Apakah penentuan lokasi juga termasuk cara pemasaran

Usaha promosi apa yang dilakukan

Pemilik usaha batu

akik

Wawancara mendalam 30 menit

Faktor produksi

Faktor apa yang

meningkatkan

jumlah produksi

batu akik

Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi

Berapa lama Apakah ada pembeli

yang memesan Berapa banyak pesanan

yang dapat diproduksi

Perajin Dan

penjual batu akik

Wawancara mendalam 30 menit

21

Page 25: A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH

LAMPIRAN

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

22