repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › skripsi.docx?sequence=6 · web view...

175
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pelaksanaan otonomi daerah telah diatur didalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 dan undang-undang nomor 12 tahun 2008 yang dimana merupakan landasan bagi pemerintah daerah dalam menjalankan roda pemerintahan daerahnya sendiri . maka dari itu agar terciptanya suatu pelayanan yang maksimal diperlukan aparatur yang handal untuk menggerakkan segala kegiatan dalam proses pencapaian tujuan. Pemerintah sebagai pelaksana punya beban dan tanggung jawab yang berat, dalam hal ini pemerintah mempunyai perangkat-perangkat yang sering di sebut sebagai jajaran birokrasi yang tentunya mempunyai tugas dan fungsi yang berpegang teguh pada terwujudnya pencapaian tujuan yang berdasarkan peraturan-peraturan serta garis hirarki dari pimpinan tingkat atas. Jadi

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dalam pelaksanaan otonomi daerah telah diatur didalam undang-

undang nomor 32 tahun 2004 dan undang-undang nomor 12 tahun 2008

yang dimana merupakan landasan bagi pemerintah daerah dalam

menjalankan roda pemerintahan daerahnya sendiri . maka dari itu agar

terciptanya suatu pelayanan yang maksimal diperlukan aparatur yang handal

untuk menggerakkan segala kegiatan dalam proses pencapaian tujuan.

Pemerintah sebagai pelaksana punya beban dan tanggung jawab yang berat,

dalam hal ini pemerintah mempunyai perangkat-perangkat yang sering di

sebut sebagai jajaran birokrasi yang tentunya mempunyai tugas dan fungsi

yang berpegang teguh pada terwujudnya pencapaian tujuan yang

berdasarkan peraturan-peraturan serta garis hirarki dari pimpinan tingkat

atas. Jadi birokrasi sangat besar peranannya untuk pencapaian tujuan yang

di inginkan. Sebagaimana diketahui bahwa peranan birokrasi tersebut dalam

mengambil langkah-langkah dalam mewujudkan proses administrasi Negara

sebagai wahana untuk mencapai tujuan nasional. Oleh sebab itu diperlukan

adanya peranan birokrasi pemerintah dalam kehidupan suatu bangsa.

Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan adanya pengembangan visi dan

misi dalam menyelenggarakan fungsi dan semua aktivitas yang menjadi

Page 2: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

2

tanggung jawab pemerintah. Dengan demikian tingkat efisiensi, efektifitas

dan mungkin juga dibarengi orientasi pelayanan bukan orientasi kekuasaan.

Dalam penyelenggaraan otonomi di daerah dipengaruhi oleh beberapa

faktor, salah satu di antaranya adalah faktor manusia yang dalam hal ini

adalah sebagai aparatur pemerintah, harus memiliki kemampuan yang dapat

menunjang terlaksananya otonomi daerah sesuai dengan apa yang

diinginkan karena bagaimanapun juga berhasil atau tidaknya pelaksanaan

otonomi daerah akan sangat tergantung kepada aparatur pemerintah daerah

sebagai perencana dan pelaksana.Dalam pelaksanaan otonomi daerah

aparat pemerintah daerah juga dituntut untuk memiliki kapabilitas dan

kredibilitas dalam melaksanakan tugas serta pengembangan struktur jabatan,

penjenjangan karier yang jelas, dan juga pembagian tugas berdasarkan

disiplin ilmu yang dimiliki.

Sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat, peran aparatur pemerintah

haruslah berfokus kepada pelayanan publik. Pemerintah harus melakukan

peningkatan sumber daya aparatur, kualitas, profesionalisme pada seluruh

jajaran pemerinahan. Seiring dengan perkembangan dinamika masyarakat

yang cukup tinggi Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang

berkualitas semakin mendesak. Masyarakat menghendaki pelayanan yang

cepat, akurat, dan biaya murah. mengutamakan hasil yang optimal terutama

pelayanan yang sifatnya aministratif. Pelayanan yang prima tersebut akan

mendorong masyarakat ikut berparisipasi dalam proses pembangunan.

Page 3: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

3

Dengan demikian akan mengarah pada peningkatan produktifitas dan

peningkatan taraf hidup masyarakat. Namun pada pelaksanaan sering terjadi

hambatan-hambatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal

ini disebabkan oleh hal-hal sifatnya teknis dan non teknis yang dapat

mempengaruhi kinerja aparatur, misalnya penyediaan fasilitas pelayanan

yang terbatas, dan kurangnya kemampuan dalam mengemban tugasnya. Hal

ini merupakan tantangan bagi aparat, yang merupakan ujung tombak

penyelenggaraan pemerintahan didaerah yang berhadapan langsug dengan

masyarakat.

Berdasarkan keputusan Menteri pendayagunaan aparatur Negara

Nomor 63 tahun 2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan

publik seperti prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kemampuan

petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan,

kepastian biaya pelayanan, dan kepastian jadwal pelayanan maka

pemerintah dituntut untuk meningkatkan pelayanan masyarakat serta

peningkatan kemampuan sumberdaya aparatur.

Menurut Ridwan (2009:163) ada beberapa hambatan yang biasanya

dikeluhkan oleh masyarakat yang ingin mengurus perizinan yaitu:

a. Biaya perizinan

1. Biaya pengurusan izin sangat memberatkan bagi pelaku usaha

kecil. Besarnya biaya perizinan seringkali tidak transparan

Page 4: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

4

2. Penyebab bearnya biaya disebabkan karena pemohon tidak

mengetahui besar biaya resmi utuk pengurusan izin, dan akrena

adanya pungutan liar.

b. Waktu

1. Waktu yang diperlukan mengurus izin relatif lama karena

prosesnya yang berbelit-belit

2. Tidak adanya kejelasan kapan izin diselesaikan.

3. Proses perizinan tergantung pada pola birokrasi setempat

c. Persyaratan

1. Persyaratan yang ditetapkan seringkali sulit untuk diperoleh

2. Persyaratan yang diminta secara berulang-ulang untuk berbagai

jenis izin.

Dalam kaitannya dengan pelayanan pemberian Izin Mendirikan

bangunan (IMB), diharapkan praktek pelayanan perizinan tersebut dapat

memenuhi tujuan yang telah ditetapkan terutama dalam hal penyederhanaan

prosedur. Kepemiikan bangunan sering menjadi sengketa public yang

berkepanjangan. Masalah tersebut muncul karena ketiadaan sertifikat izin

mendirikan bangunan (IMB) karena sebagian masyarakat merasa prosedur

perizinan cukup berbelit-belit serta ketiadaan biaya untuk mengurus izin

tersebut.bagi masyarakat yang tidak manpu Keresahan itu sebenarnya

berujung pada kurangnya sosialisasi tentang IMB, karena IMB adalah

Page 5: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

5

merupakan alat pengendali pemanfaatan ruang serta berfungsi sebagai

jaminan kepastian Hukum atas bangunan tersebut.

Pada dasarnya, setiap pengakuan hak oleh seseorang terhadap

suatu bangunan harus didasarkan oleh bukti yang kuat dan sah menurut

hukum. Tanpa bukti tertulis, suatu pengakuan di hadapan hukum mengenai

objek hukum tersebut menjadi tidak sah, Sehingga dengan adanya sertifikat

IMB akan memberikan kepastian dan jaminan hukum kepada masyarakat.

Oleh sebab itu dalam kaitannya terhadap pelayanan perizinan

khususnya Izin Mendirikan bangunan (IMB), pemerintah harus menetapkan

standar pelayanan yang optimal antara lain aparatur pemerintah harus dapat

meningkatkan pengetahuan dan profesionalitas, guna mengubah citra

aparatur yang sebelumnya di pandang lamban menjadi efisien dan efektif

sesuai dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

Pada dasarnya harapan masyarakat terhadap proses perizinan tidak

berbeda dengan harapan pemerintah, yakni sederhana, murah, adanya

kepastian waktu, pelayanan yang berkualitas dan sah secara hukum. Dari sisi

masyarakat, murah berarti biaya yang wajar dan dapat di jangkau. Kepastian

waktu merupakan elemen penting lainnya yang diharapkan masyarakat dari

pemerintah. Kepastian tersebut menyangkut masalah lamanya waktu yang

dibutuhkan untuk proses pengurusan serta kapan izin dapat dikeluarkan.

Lamanya pengurusan izin seharusnya diketahui oleh para pemohon sehingga

bermanfaat bagi proses perencanaan dan perjadwalan mereka , dan

Page 6: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

6

pemeritah sebagai penyedia pelayanan harus dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat ini,

Kota Baubau yang baru berusia 11 tahun sebagai daerah otonom,

Dalam pelaksanaan pembangunan terkesan belum optimal terutama

menyangkut masalah kualitas dan kuantitas sumberdaya aparatur sangat

berpengaruh terhadap tujuan pembangunan daerah itu sendiri. Pelaksanaan

pembangunan dalam berbagai sektor terutama pembangunan mental, sikap

aparat dalam melayani sangat diperlukan. Jika para pelaksana tugas dalam

pemerintahan punya sikap dan kesadaran akan pentingnya tugas mereka.

Bertolak dari hal tersebut diatas, penulis termotivasi untuk melakukan

penelitian mengenai “Kemampuan aparat pemerintah dalam pelayanan izin

Mendirikan Bangunan (IMB) Di Kota Baubau”

1.2Rumusan Masalah

Dari uraian sebelumnya, maka masalah dalam penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan aparatur pemerintah dalam memberikan

pelayanan pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) di kota

Baubau?

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan aparatur pemerintah

terhadap pelayanan kepada masyarakat.?

1.3Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Page 7: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

7

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui kemampuan aparatur dalam memberikan

pelayanan izin mendirikan bangunan di kota Baubau.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan

aparatur terhadap pelayanan kepada masyarakat.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Hasil peneliian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

yang berminat untuk meneliti topik pembahasan yang berkaitan

dengan pelayanan izin mendirikan bangunan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam

upaya perbaikan sistem, sruktur birokrasi serta pemberdayaan

aparat.

3. Lebih mengembangkan cakrawala berpikir penuis dan menerapkan

hasil pendidikan yang diperoleh di Universitas Hasanuddin.

1.4Kerangka Konseptual

Seorang aparat dituntut untuk dapat menjalankan Tugasnya dengan

baik, minimal dituntut untuk memiliki skill atau kemampuan-kemampuan yang

merupakan gabungan dari dari faktor-faktor pendidikan, pelatihan,

pengalaman, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan hal tersebut , maka

dalam menjalankan tugas aparatur pemerintah senantiasa dihadapkan pada

berbagai permasalahan kompleks khususnya dibidang pelayanan kepada

Page 8: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

8

masyarakat, yakni pemberian pelayanan yang berkualitas sangat diharapkan

oleh masyarakat. Selain itu eksistensi suatu aparat yang baik dapat dilihat

dari kemampuannya untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

Berkaitan dari hal diatas seyogyanya pelayanan diarahkan untuk

memuaskan kebutuhan masyarakat secara cepat, tepat, dan ekonomis

dengan mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan. Sering terjadi

seorang aparat bekerja tidak sesuai aturan dengan melakukan

penyelewengan atau bekerja engan tidak professional yang menyebabkan

pelayanan kepada masyarakat terkesan lambat dan berbelit-belit. Padahal

sebagai aparat pemerintah seharusnya mereka menjadi saluran pelayanan

kepentingan umum, bukan sebaliknya memanfaatkan jabatan untuk

kepentingan pribadi.

Masalah Pelayanan aparat pemerintah kepada masyarakat sudah

menjadi dilema yang harus segera dibenahi, jangan sampai hal ini

berlangsung terus-menerus dan pada akhirnya dapat mendorong wibawa

aparatur pemerintah dan Negara dimata masyarakat. Dalam meningkatkan

kemampuan aparatur dalam pelayanan Izin mendirikan bangunan di kota

Baubau ada beberapa cara yang ditempuh misalnya: peningkatan mutu,

pemberian sarana dan prasarana penunjang, serta kesejahteraan aparatpun

harus ditingkatkan

Page 9: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

9

Izin mendirikan bangunan (IMB) merupakan izin mendirikan bangunan

yang dikeluarkan oleh walikota atau pejabat yang ditunjuk dalam wilayah

Kota Baubau berdasarkan perda Nomor 1 tahun 2009 dan perda nomor 2

tahun 2009, yang dimana merupakan pekerjaan mengadakan bangunan baik

sebagian maupun seluruhnya, termasuk pekerjaan menggali dan menimbun

atau meratakan tanah yang berhubungan dengan pekerjaan mengadakan

bangunan. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan serta mengatur

penataanruang disuatu tempat.

Salah satu tugas pokok aparatur pemerintah dalam penyelenggaraan

pemerintahan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pemberian pelayanan tersebut mencakup semua aspek kehidupan

masyarakat berbangsa dan bernegara, demi terciptanya tujuan masyarakat

adil dan makmur berdasarkan pancasila. Transparansi Birokrasi dalam

bidang pelayanan kepada masyarakat merupakan suatu keharusan, yang

paling penting implementasinya pelayanan masyarakat dibidang

penyelenggaraan pemerintahan yang meliputi tertib administrasi, kejelasan

prosedurpelayanan, kepastian waktu penyelesaian pelayanan, serta

memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

Selanjutnya untuk menilai kriteria kualitas pelayanan kepada

masyarakat yaitu dengan mengacu pada beberapa criteria sebagai berikut:

Page 10: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

10

Kejelasan dan kepastian , yaitu menyangkut, prosedur dan tata

cara pelayanan, unit kerja dan atau pejabat yang berwewenang

bertanggung jawab dalam mmberikan pelayanan

Keamanan, yaitu proser serta hasil pelayanan dapat

memberikan kenyamanan, dan memberikan, kepastian hukum

bagi masyarakat.

Kesederhanaan, yaitu bahwa prosedur / tata cara pelayanan

dilaksanakan secara mudah dan lancar, serta mudah dipahami

oleh masyarakat

Ketetapan waktu yaitu bahwa pelaksanaan public dapat

diselesaikan dalam kurung waktu yang telah ditentukan

Keadilan, yaitu palayanan yang diberikan harus diusahakan

seluas mungkin dan merata serta diberlakukn ecara adil bagi

seluruh lapisan masyarakat.

Untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas serta kepuasan bagi

masyarakat haruslah di baringi dengan kemampuan aparatur yang memadai,

berikut hal-hal yang menjadi indikator tersebut:

1. Tingkat kemampuan aparatur pemerintah dapat dilihat dari beberapa

indikator yakni, Pendidikan formal, golongan, penjenjangan latihan

jabatan struktural, kesesuaian pendidikan dengan bidang kerja,

pendidikan teknis, umlah aparat yang bertugas, serta sarana dan

prasarana yang mendukung.

Page 11: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

11

2. Dalam suatu prosedur pelayanan aparat harus memberikan pelayanan

yang baik,cepat, serta kesederhanaan dalam prosedur/tidak berbelit-

belit.

3. Bahwa untuk mencapai suatu pelayanan yang berkualitas, faktor yang

sangat vital adalah aparatur pemerintah sebagai unsur pelaksana.

Oleh sebab itu sangat diperlukan adanya peningkatan kemampuan

aparatur pemerintah melalui pendidikan dan latihan, pembentukan

sikap mental, serta menyediakan sarana dan prasarana yang

menunjang dalam bekerja.

4. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya aparatur pemerintah selaku

yang memberi pelayanan kepada masyarakat tentu saja dipengaruhi

oleh beberapa faktor baik itu faktor pendukung maupun faktor

penghambat. Faktor pendukung adalah faktor-faktor yang

menyebabkan pelayanan yang diberikan dapat terlaksana dengan baik

dan dapat direspon dengan baik oleh masyarakat, sedangkan faktor

penghambat adalah faktor-faktor yang menyebabkan pelayanan yang

diberikan mengalami hambatan dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan kerangka konsep tersebut diatas, maka dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 12: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

12

SKEMA KERANGKA KONSEPTUAL

Kemampuan Aparatur Pemerintah

Faktor-faktor yang berpengaruh

Indikator:

Pendidikan Formal Golongan Penjenjangan latihan

jabatan struktural Kesesuaian pendidikan

dengan bidang kerja Pendidikan teknis Jumlah aparat Sarana & Prasarana

Proses Pelayanan IMB

Kepuasan Masyarakat

Faktor Pendukung Faktor Penghambat

Page 13: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

13

1.5Metode Penelitian

1.4.2 Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini di gunakan tipe penelitian yang bersifat

deskriptif yaitu suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan

apa adanya di lokasi penelitian.

1.4.2 Dasar penelitian

Dalam penelitian penulis menggunakan dasar penelitian studi kasus

yaitu dimana obyek atau masalah diteliti dan diamati, kemudian

dianalisis secara menyeluruh sebagai suatu kesatuan yang

terintegritas dengan tujuan akan memperoleh informasi dari

sejumlah responden yang dianggap dapat mewakili populasi.

1.4.3 Lokasi Penelitian

Berdasarkan judul yang diangkat, maka penelitian ini dilaksanakan

di Dinas tata kota dan bangunan, dan instansi terkait dengan fokus

pengamatan pada kemampuan personil aparatur yang bertugas

terutama dalam pelayanan izin mendirikan bangunan (IMB) dikota

Baubau.

1.6Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1 Sumber Data

Page 14: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

14

Untuk memperoleh data-data yang relevan dan akurat sehubungan

dengan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan

data yang diambil dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu, data

sekunder dan data primer. Data Primer adalah data yang bersumber

dari study lapang (Field Research) sedangkan data sekunder adalah

data yang bersumber dari kepustakaan (Library Study).

1.6.2 Teknik pengumpulan Data

Teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

ada tiga yaitu:

1. Wawancara

Teknik pengumpuan data yang dimaksudkan untuk mendapatkan

keterangan-keterangan lisan melalui dialog langsung antara

peneliti dengan para informan. Wawancara dilakukan dengan

secara mendalam dan terbuka, data yang diperoleh terdiri dari

kutipan langsung dari orang-orang tentang pengalaman , pendapat

dan perasaan, dan pengetahuannya dengan menggunakan daftar

pertanyaan, mengadakan Tanya jawab langsung kepada sejumlah

informan dan gagasan yang berkaitan erat dengan penelitian ini.

Adapun informan dan tokoh Masyarakat yang dipilih berdasarkan

fungsi dan kedudukannya adalah sebagai berikut:

1. Kepa Dinas Tata kota dan Bangunan

Page 15: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

15

2. Kepala Bidang Tata Bangunan dan perizinan

3. Kepala Bidang Penataan Kota

4. Kepala Bidang Cipta Karya (Dinas pekerjaan Umum)

5. Kepala seksi tata bangunan & perizinan

6. Staf Bidang tata bangunan & perizinan 2Orang

7. Staf bidang Pengawasan 1 Orang

8. Staf Badan pelayanan Perizinan & Permodalan 1 Orang

9. Staf Bidang Cipta Karya 1 Orang

10.Camat Betoambari

11.Camat Sorawolio

12.Masyarakat yang telah Mendapatkan IMB 6 Orang

2. Observasi

Pengamatan langsung terhadap objek kajian yang sedang

berlangsung untuk memperoleh keterangan dan informasi sebagai data yang

akurat tentang hal-hal yang diteliti serta untuk mengetahui relevansi antara

jawaban informan dengan kenyataan yang ada, dengan melakukan

pengamatan langsung yang ada dilapangan yang erat kaitannya dengan

objek penelitian. Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung ke

tempat penelitian dengan melihat keadaan sekitar, kegiatan,prilaku, tindakan

orang-orang, serta juga keseluruhan kemungkinan interaksi interpersonal dan

Page 16: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

16

proses penataan yang merupakan bagian dari pengalaman manusia yang

dapat diamati.

3. Studi Kepustakaan (Penelaan terhadap dokumen tertulis)

Dilakukan dengan mencari data-data pendukung (data sekunder) pada

berbagai literature baik berupa buku-buku, dokumen-dokumen,makalah-

makalah hasil penelitian serta bahan-bahan referensi lainnya yang berkaitan

dengan penelitian.

1.7 Analisis Data

Untuk mendapatkan hasil yang obyekif dalam penelitian ini maka

data yang didapatkan melalui observasi, wawancara dan studi literatur dalam

penelitian ini selanjutnya akan dianalisis secara kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah penelitian berdasarkan pada situasi wajar (natural setting), atau

meneliti informan sebagai subjek penelitian dalam lingkungan hidup

kesehariannya, maksudnya para peneliti kualitatif sedapat mungkin

berinteraksi secara dekat dengan informan, mengenal secara dekat

kehdupan mereka, mengamati dan mengikuti alur kehidupan informan secara

apa adanya (wajar). Di dalam penelitian tersebut merupakan proses yang

berkesinambungan sehigga tahap pengumpulan data, pengolahan data, dan

analisis data dilakukan secara bersama selama proses penelitian. Dalam

penelitian kualitatif tersebut pengolahan data tidak harus dilakukan setelah

Page 17: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

17

data terkumpul , atau analisis data tidak mutlak dilakukan setelah pengolahan

data selesai.Dalam hal ini sementara data dikumpulkan. Peneliti dapat

mengolah dan melakukan analisis data secara bersamaan untuk

menggambarkan bagaimana kemampuan aparatur pemerintah dalam

Pelayanan izin Mendirikan Bangunan Di kota Baubau.

1.8 Definisi Operasional

Untuk memberikan suatu pemahaman agar memudahkan penelitian ini maka

penulis memberikan beberapa batasan penelitian, dan fokus penelitian ini

yang dioperasionalkan melalui beberapa indikator sebagai berikut:

1. Aparatur adalah aspek-aspek administrasi yang diperlukan dalam

penyelenggaraan pemerintahan, sebagai alat untuk mencapai tujuan

nasional

2. Pemerintah adalah badan yang menyelenggarakan tugas-tugas umum

pemerintahan

3. Kemampuan adalah kesanggupan , kecakapan, Kekuatan atau segala

daya dan potensi yang dimiliki oleh manusia dalam hak melakukan

suatu aktifitas

4. Kemampuan aparatur dapat didefinisi operasionalkan melalui

indikator-indikator ebagai berikut:

Tingkat pendidikan aparat

Page 18: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

18

Kesesuaian antara pendidikan dengan bidang tugas

Jumlah aparat

Tingkat pelatihan penjenjangan jabatan struktural

Sarana dan prasarana penunjung

Pendidikan pelatihan penunjang kamampuan aparatur

5. Izin mendirikan Bangunan (IMB) merupakan suatu alat pengendali

pengaturan ruang dikota Baubau yang diatur dalam perda nomor 1

tahun 2009 dan perda nomor 2 tahun 2009.

6. Prosedur pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan

proses rentetan alur pelayanan yang dilakukan oleh para insrtansi

yang berwewenang dan harus dilalui oleh para pemohon untuk

mendapatkan IMB,

7. Untuk mengukur kepuasan masyarakat dengan kemampuan aparatur

yang dimiliki dalam pelayanan dapat dianalisis melalui criteria:

Kemampuan aparatur dalam penyelesaian produk layanan dengan

waktu yang telah ditetapkan sebelumnya

Sarana dan perasarana yang ada dari awal pengurusan hingga

akhir pengurusan

8. Faktor Pendukung adalah segala sesuatu yang menunjang

kemampuan aparatur pemerintah dalam pelayanan Izin Mendirikan

bangunan (IMB)

Page 19: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

19

9. Faktor penghambat adalah segala sesuatu yang menyebabkan kurang

optimalnya aparatur dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

Page 20: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kemampuan Aparatur Pemerintah

2.1.1 Pengertian Kemampuan

Kemampuan berasal dari kata dasar “mampu” yang berarti kuasa

(sanggup,bisa) melakukan sesuatu. Dalam kamus bahasa Indonesia,

kemampuan dianggap sebagai kesanggupan , kecakapan,dan kekuatan. Jadi

secara umum, kemampuan diartikan sebagai segala daya dan potensi yang

dimiliki oleh manusia dalam melakukan sesuatu.

2.1.2 Aparatur Pemerintah

Untuk lebih memperjelas pengertian aparatur pemerintah, maka

terlebih dahulu akan dipaparkan satu persatu pengertian aparatur dan

pengertian pemerintah

Secara harfiah Aparatur berasal dari kata “aparat” yang berarti alat,

sedangkan kata aparatur sendiri mengandung pegertian alat-alat Negara

sama dengan pegawai. Jadi Aparatur adalah alat-alat yang menjalankan

tugas Negara.

Menurut Soewarno Handayaningrat (1995 : 154) mengatakan bahwa

aparatur adalah aspek-spek administrasi yang diperlukan dalam

penyelenggaraan pemerintahan/Negara, sebagai alat untuk mencapai tujuan

Page 21: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

21

nasional. Aspek-aspek adinistrasi dalam pengertian aparatur, terutama

menyangkut kelembagaan (organisasi) dan kepegawaian yaitu :

a. Kelembagaan Pemerintahan adalah orang-orang yang

melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan mulai

dari kelembagaan pemerintahan pusat sampai pada

kelembagaan pemerintahan Desa/kelurahan.

b. Kepegawaian Pemerintah adalah mereka yang menduduki

jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga pemerintahan,

keamanan dan ktertiban,lembaga pelayanan asa perbankan

dan perekonomian.

Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian

aparatur adalah suatu alat bagi pemerintah untuk menyelenggarakan segala

kegiatan administrasi.

Istilah pemerintah berasal dari kata “perintah” yang berarti sesuatu

yang harus dilaksanakan. Didalam kata tersebut tersimpul beberapa unsure

yang jadi ciri khas dari “pemerintah” yakni :

a. Adanya “Keharusan” menunjukan kewajiban untuk melaksanakan

apa yang diperintahkan.

b. Adanya dua pihak yaitu yang member dan yang menerima

perintah.

Page 22: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

22

c. Adanya hbungan fungsional antara yang member dan yang

menerima perintah.

d. Adaya wewenang atau kekuasaan yang memberi perintah.

Secara ilmiah pengertian pemerintah dibedakan dalam dua

pengertian, yaitu pemerintah sebagai organ (alat) negara yang menjalankan

tugas (fungsi) dan pemerintah sebagai fungsi dari pada pemerintahan.

Istilah pemerintah dalam arti organisasi (alat) dapat pula dibedakan

antara pemerintah dalam arti luas dan pemerintah dalam arti sempit.

Pemerintah dalam arti sempit adalah kekuasaan yang dimiliki oleh lembaga

eksekutif, dan pemerintah dalam arti luas adalah semua organisasi Negara.

Ateng (1993:24), mengatakan bahwa pemerinah adalah kekuatan

yang diorganisasi. Tidak perlu dan tidak selalu diorganisir oleh angkatan

bersenjata, tetapi pemerintah itu adalah hasil perbuatan beberapa orang,

atau suatu organisasi untuk merealisir maksud-maksudnya bersama

referensinya.

Bayu suryaningrat (1979 :2), mengatakan bahwa pada umumnya

yang disebut pemerintah adalah suatu kelompok individu yang mempunyai

wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasaan.Dengan demikian

pemrintah suatu Negara ini mempunyai hal untuk mengatur dan mengurus

urusan sendiri atau rumah tangga nasional dan memilki kekuasaan untuk

Page 23: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

23

melaksanakan yang sifatnya memaksa, apabila tersebut bersangkut paut

dengan kepentingan Negara.

Menurut poerwadarminta (1976 : 793) pemerintah adalah perkataan

yang bermaksud menyuruh, serta memiliki kekuasaan untuk membuat dan

menerapkan hukum serta undang-undang di wiayah tertentu.

Menurut Yudi Wagio (1991:1) pemerintah adalah suatu

badan/lembaga Negara, sedangkan yang dilakukan pemerintah secara

umum yakni mengendalikan suatu Negara didalam usaha untuk mencapai

tujuan Negara.

Menurut Talziduhu Ndaraha (2003: 70), memberikan defnisi terhadap

konsep pemerintah yaitu organ yang berwewenang memberikan perintah,,

serta berkewajiban memproses pelayanan bagi setiap anggota masyarakat

yang bersangkutan saat diperlukan.

Berdasarkan pendapat dari beberapa pakar tersebut, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa pemerintah adalah badan, lembaga, alat (organ)

aparat yang menjalankan atau melaksanakan pemerintahan, sedangkan

pemerintahan sebagai kegiatan atau aktifitas yang dijalankan oleh

pemerintah.

Selanjutnya yang dimaksud dengan aparatur pemerintah adalah

orang-orang yag menduduki jabatan dalam kelembagaan pemerintahan

(eksekutif) yang meliputi:

Page 24: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

24

a. Pejabat Negara yang bertugas dibidang pemerintahan yaitu

presiden dan wakil presiden, Menteri-menteri, Gubernur, Bupati/

walikota.

b. Angkatan bersenjata Repulik Indonesia yang bertugas di bidang

keamanan dan ketertiban.

c. Pegawai Negri sipil.

d. Pegawai republik Indonesia yang bertugas pada perangkat

pemerintah.

e. Aparatur perekonomian Negara, yaitu bank-bank milik Negara dan

daerah yang memberikan pelayanan jasa perbankan, BUMN dan

BUMD yang memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.

Dalam pemrintahan Negara Republik indonsia dikenal pula istilah

aparatur Negara, yakni orang-orang yang menduduki jabatan dalam

kelembagaan Negara yaitu mereka yang bertugas dalam kelembagaan

Negara yaitu mereka yang bertugas dalam kelembagaan pemerintahan

(badan eksekutif), badan perwakilan (Legislatif), Badan peradilan (yudikatif).

2.1.3 Kemampuan Aparatur

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa kemampuan adalah

segala daya dan potensi yang dimiliki oleh manusia dalam melaksanakan

suatu aktivitas, dan aparatur adalah pegawai Negara, pejabat Negara, maka

dapat disimpulkan bahwa kemampuan aparatur adalah segala daya dan

Page 25: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

25

potensi yang dimiliki oleh aparat pmerintah, pegawai negri, pegawai Negara

yang melaksanakan tugas dan fungsinya.

Aparatur pemerintah sebagai abdi Negara berarti melaksanakan

keajiban dan mewujudkan tujuan nasional, seperti yang tercantum dalam

pembukaan UUD 1945 alinea keempat, sedangkan sebagai abdi masyarakat,

aparatur pemerintah harus dapat mendengarkan , menghimpun dan

menulusuri setiap aspirasi dan keinginan masyarakat untuk kemudian

disalurkan kepada pemerintah.

Oleh karena itu dalam menjalankan fungsinya, aparatur pemerintah

mempunyai tugas ganda yaitu mengabdi kepada kepentingan Negara dan

masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat adalah

memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Namun untuk mencapai hal

tersebut yang harus menjadi prioritas utama adalah pembinaan dan

peningkatan kemampuan profesionalismenya, agar dapat memberikan

kepuasan layanan kepada masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab , aparat pemerintah

daerah dituntut untuk memiliki kemampuan yang berhubungan dengan

prinsip-prinsip administrasi dan manajemen modern. Hal ini dimaksudkan

demi tercapanya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik dan

teratur. Adapun prinsip tersebut adalah :

Page 26: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

26

a. Administrasi dan aparatur pemerintah daerah dapat menjamin

hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah sebagai satu kesatuan politik , ekonomi, sosial dan budaya.

b. Administrasi dan aparatur pemerintah di daerah diciptakan sebagai

sarana bagi pemerintah dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, dalam hal ini mereka mampu memberikan pelayanan

dengan baik kepada masyarakat.

c. Untuk mencapai tujuan dan pelayanan dengan baik dibutuhkan

kesinambungan, keteraturan serta pelembagaan tugas.

d. Dalam melaksanakan tugas, administrasi dan aparatur pemerintah

harus mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan

pribadi serta bekerja dengan bersih tanpa pamrih.

e. Aparatur pemerintah harus bekerja berdasarkan kesungguhan

melaksanakan tugas dan bukan karena mempunyai kekuasaan atau

wewenang tertentu.

f. Aparatur pemerintah harus peka terhadap lingkungan dan tanggap

akan keinginan masyarakat. Dengan demikian mampu

melaksanakan penyesuaian dengan aspirasi masyarakat.

2.2 Konsep Pelayanan

Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya membantu

menyiapkan atau mengurus segala apa yang diperlukan orang lain untuk

Page 27: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

27

perbuatan melayani. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata pelayanan

diartikan sebagai berikut:

a. Perihal cara melayani

b. Servis, jasa

c. Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli

barang/jasa.

Pelayanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan,

mengurus, menyelesaikan keperluan , kebutuhan seseorang atau kelompok

orang. Artinya objek yang dlayani adalah masyarakat yang terdiri dari

individu,golongan, dan organisasi.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia harus berusaha, baik

melalui aktivitas sendiri maupun secara tidak langsung melalui aktivitas

orang lain.Aktivitas adalah suatu proses penggunaan akal,pikiran,

pancaindra dan anggota badan atau tanpa alat bantu yang dilakukan oleh

seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, baik dalam bentuk

barang maupun jasa, proses pemenuhan orang lain yang langsung inilah

yang dinamakan pelayanan.

Menurut Sianipar (1999 : 5) mengemukakan bahwa:

“Pelayanan Masyarakat (publik) adalah segala aspek bentuk

pelayanan sektor public yang dilaksanakan aparatur pemerintah,

termasuk pelaku bisnis BUMN / BUMD dalam bentuk barang dan

Page 28: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

28

jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan ketentuan

peraturan yang berlaku”

Berdasarkan Keputusan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 63 tahun 2003 mendefensikan pelayanan umum sebagai :

“Segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah dipusat, di daerah, dan dilingkungan Badan Usaha milik

Negara atau badan usaha milik daerah dalam bentuk barang dan

jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

undangan.”

Dari definisi tersebut diatas, pelayanan public atau pelayanan umum

dapat didefinisikan sebagai aspek bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk

barang public yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan

dilaksanakan oleh instansi pemerintah dipusat, didaerah, dilingkungan

BUMN, dilingkungan BUMD, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan

masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perndang-

undangan .

Menurut The Liang Gie (1997 : 23) yang mendefenisikan pelayanan

adaah:

“Pelayanan bagi masyaraka atau kegiatan dari organisasi yang

dilakukan untuk mengamalkan dan mengabdikan dari organisasi

Page 29: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

29

yang dilakukan untuk mengamalkan dan mengabdikan diri kepada

masyarakat”

Sedangkan Moenir (2001 : 26-27) memberikan pengertian pelayanan

sebagai berikut :

”Pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

atau sekelompok orang dengan landasan faktor materil melalui

system, prosedur atau metode tertentu dalam rangka memenuhi

kepentingan orang lain sesuai dengan haknya”.

Pengertian pelayanan oleh Cristopher ( dalam Sianipar, 1999 : 6)

memberikan pengertian pelayanan sebagai berikut :

“Pelayanan pelanggan ( masyarakat yang menjadi sasaran

pelayanan) adalah sistem manajemen yang diorganisasikan untuk

penyediaan hubungan pelayanan yang berkesinambungan antara

waktu pemesanan dan waktu barang atau jasa diterima, digunakan,

dengan tujuan memuaskan dalam rangka jangka panjang”

Menurut Efendi (dalam buku widodo 2001:57), playanan publik

harus bersifat professional, efektif, sederhana,transparan, terbuka, tepat

waktu serta aktif serta sekaligus dapat membangun kualitas manusia dalam

arti meningkatkan kepastian individu dan masyarakat.untuk secara aktif

menentukan masa depannya sendiri, dalam arti memungkinkan setiap

Page 30: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

30

anggota masyarakat mengembangkan kemmpuan dan kreatifitasnya unuk

mengatur dan menentukan masa depannya sendiri.

Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi

penggunaan jasa, penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas-asas

pelayanan. Berdasarkan kepurusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 yang

menyatakan asas-asas pelayanan sebagai berikut:

a. Transparasi artinya bersifat terbuka mudah dan dapat akses oleh

semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai

serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas artinya dapat di pertanggung jawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Kondisional, artinya sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi

dan penerima pelayanan degan tetap berpegang pada efisiensi dan

efektifitas .

d. Partisipatif, artinya mendorong peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan public dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan masyarakat.

e. Kesamaan hak, artinya tidak diskriminatif dalam arti tidak

membedakan suku,ras,agama,gender, dan status ekonomi.

Page 31: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

31

f. Keseimbangan hak dan kewajiban, artinya pemberi dan penerima

pelayanan public harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing

pihak

2.2.1 Pelayanan Perizinan

Keputusan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara No. 81 tahun

1993 kemudan disempurnakan dengan keputusan Menteri pendayagunaan

aparatur Negara No. 63 tahun 2003 mendefenisikan pelayanan umum

sebagai segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah dipusat, di daerah, dan di lingkungan BUMN dan BUMD dalam

bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan

masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Sedangkan pelayanan administrasi pemerintahan atau

pelayanan perizinan dapat didefenisikan sebagai segala bentuk jasa

pelayanan yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan

oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan BUMN atau

BUMD, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

undangan, yang bentuk produk pelayanannya adalah izin atau warkat

( Ratminto : 2005 : 5 )

Page 32: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

32

Jadi, pelayanan perizinan adalah egala bentuk tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat yang bersifat legalitas atau

melegalkan kepemilikan, hak, keberadaan , dan kegiatan individu atau

organisasi.

Asep Warlan Yusuf ( dalam buku Ridwan Juniarso , 2009 : 92)

mengatakan bahwa izin adalah instrumen pemerintah yang bersifat yuridis

preventif, yang digunakan sebagai sarana hukum administrasi untuk

mengendalikan prilaku masyarakat.

Pelayanan periznan dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

masyarakat, misalnya upaya instansi yang berwewenang dalam memberikan

jaminan kepastian hukum atas kepemilikan tanah maupun izin mendirikan

bangunan misalnya, sehingga dapat menjamin segala aktivitas. Izin

mendirikan bangunan diperlukan dengan maksud untuk mendirikan

bangunan yang aman tanpa gangguan yang berarti

Menurut Ratminto ( 2005 : 39) kualitas pelayanan perizinan sangat

dipengaruhi oleh lima hal yaitu:

a. Kuatnya posisi tawar Pengguna jasa Pelayanan, yakni adanya

hubugan atau kesetaraan posisi tawar antara pemberi pelayanan

dan pengguna jasa pelayanan yang dilakukan antara lain dengan

memberitahukan dan mensosialisasikan hak-hak dan kewajiban-

kewajiban baik pemberi maupun pengguna jasa pelayanan.

Page 33: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

33

Sehigga posisi tawar masyarakat seimbang dengan posisi tawar

pemberi jasa pelayanan.

b. Berfungsi Mekanisme Voice, yakni pengguna jasa pelayanan

harus diberi kesempatan untuk mengungkapkan ekspresi

ketidakpuasannya atas pelayanan yang diterima. Apabila saluran

ini dapat berfunfsi secara efekif, maka posisi tawar pengguna jasa

akan menjadi sama dengan posisi tawar penyelenggara jasa

pelayanan sehingga kualitas peayanan dapat ditingkatkan.

c. Pembentukan Birokrat yang Berorientasi Pelayanan, yakni faktor

utama dalam manajemen pelayanan perizinan adalah sumber

daya manusia atau birokrat yang bertugas memberi pelayanan.

Oleh sebab itu pembinaan dan pengembangan sumber daya

manusia penyelenggara pelayanan (birokrat) harus ditingkatkan

kualitasnya.

d. Pengembangan kutur Pelayanan, hal ini juga sangat krusial dalam

peningkatan kualitas pelayanan perizinan adalah berkembangnya

kultur pelayanan dalam diri birokrat. Penyelenggara pelayanan

harus memiliki kultur pelayanan yang berorientasi pada

kepentingan masyarakat.

e. Pengembangan sistem Pelayanan yang mengutamakan

kepentingan masyarakat, Faktor-faktor terakhir yang juga sangat

penting dlam manajemen pelayanan perizinan adalah

beroperasinya pelayanan yang mengutamakan kepentingan

Page 34: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

34

masyarakat. Pelayanan yang berkualitas harus memberikan

kejelasan sistem dan prosedur sehingga ada kepasian yang

diperoleh masyarakat pengguna layanan

2.3 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Mendirikan bangunan merupakan pekerjaan mengadakan bangunan

baik sebagian maupun seluruhnya termasuk pekerjaan menggali dan

menimbun atau meratakan tanah yang berhubungan dengan pekerjaan

mengadakan bangunan. Dari hal itulah, maka seseorang atau perusahaan

yang berbadan hukum yang bermaksud mendirikan bangunan atau

mengubah dan sebagainya wajib mempunyai izin yang selanjutnya dikatakan

Izin Mendirikan Bangunn (IMB) Jadi izin mendirikan bangunan (IMB) adalah

izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan membangun yang dapat

diterbitkan apabila rencana bangunan dinilai sudah sesuai dengan ketentuan

yang meliputi aspek pertanahan, aspek planologis( perencanaan) , aspek

teknis, aspek kesehatan, aspek kenyamanan, dan aspek lingkungan.

Dalam Perda Kota Baubau no. 1 tahun 2009, disebutkan bahwa izin

Mendirikan bangunan dikeluarkan untuk mendirikan bangunan dan

dikeluarkan oleh walikota atau pejabat yang ditujuk dalam wilayah kota

Baubau. Edangkan dalam peraturan Mentri Pekerjaan Umum RI nomor

24/PRT/M/2007 tentang pedoman teknis izin mendirikan bangunan

Page 35: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

35

menyatakan bahwa izin mendirikan banguna adalah perizinan yang

diberikanoleh pemerintah darah, dan oleh pemerintah atay pemerintah

provinsi untuk bangunan fungsi khusus, kepada pemilik bangunan untuk

kegiatan yang meliputi:

a) Pembangunan bangunan gedung baru, dan/atau prasarana

bangunan gedung ,

b) Renovasi bangunan gedung dan prasarana bangunan

gedung,meliputi perbaikan/perawatan, perubahan,

perluasan.

c) Pelestarian/pemugaran.

Salah satu dasar pertimbangan penetapan peraturan izin mendirikan

bangunan adalah agar setiap bangunan memenuhi teknik konstruksi, estetika

serta persyaratan lainnya sehingga tercipta suatu rangkaian bangunan yang

layak dari segi keselamatan , kesehatan, kenyamanan, keindahan, dan

interaksi sosial. Tujuan dari penerbitan IMB adalah utuk mengarahkan

pembangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat , swasta maupun

bangunan pemerintah dengan pengendalian melalui prosedur perizinan ,

kelayakan lokasi mendirikan, peruntukan, dan penggunaan bangunan yang

sehat, kuat,indah, aman dan nyaman.

Izin mendirikan bangunan berlaku pula untuk bangunan rumah

tinggal lama yaitu bangunan yang keberadaannya secara fisik telah lama

berdiri tanpa atau belum ber-IMB. Selain untuk rumah tinggal IMB juga

Page 36: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

36

berlaku untuk bangunan-bangunan dengan fungsi yan lain seperti gedung

perkantoran , gedung industry, dan bangunan fasilitas umum. IMB memiliki

dasar hukum yang harus dipatuhi sehingga mutlak harus dimiliki setiap orang

yang berminat mendirikan sebuah bangunan. Selain itu , adanya IMB

berfungsi supaya pemerinah daerah dapat mengontrol dalam rangka

pendapatan fisik kota sebagai dasar yang sangat penting bagi perencanaan,

pengawasan dan penerbitan pembangunan kota yang terarah dan sangat

bermanfaat pula bagi pemilik bangunan karena memberikan kepastian

hukum atas berdirinya bangunan yang bersangkutan dan akan memudahkan

bagi pemilik bangunan untuk suatu keperluan, antara lain dalam hal

pemindahan hak bangunan yang dimaksud sehingga jika tidak adanya IMB

maka akan dikenakan tindakan penerbitan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Tujuan dan fungsi izin mendirikan bangunan secara umum adalah

untuk pengendalian aktifitas pemerintah dalam hal-hal tertentu dimana

ketentuannya berisi pedoman-pedoman yang harus dilaksanakan oleh yang

berkepentingan ataupun oleh pejabat yang berwewenang.

Selain itu tujuan dari perizinan itu dapat dilihat dari dua sisi yaitu:

a. Dari sisi pemerintah , tujuan pemberian izin itu adalah :

Untuk melaksanakan peraturan apakah ketentuan-

ketentuan yang termuat dalam peraturan tersebut sesuai

Page 37: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

37

dengan kenyataan dalam prakteknya atau tidak dan

sekaligus untuk mengatur ketertiban

Sebagai sumber pendapatan daerah, yakni dengan adanya

perminatan permohonan izin maka secara lkangsung

pendapatan pemerintahn akan bertambah karena setiap

izin yang dikeluarkan pemohon harus membayar retribusi

terlebih dahhulu. Semakin banyak pula pendapatan

dibidang retribusi tujuan akhirnya yaitu ntuk membiayai

pembangunan

b. Dari sisi Masyarakat, tujuan pemberian izin adalah:

Untuk adanya kepastian hukum

Unuk adaya kpastian hak

Untuk memudahkan mendapatkan fasilitas.

Bila bangunan yang didirikan telah mempunyai izin akan lebih mudah

mendapat fasilitas. Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah

mempunyai fungsi masing-masing, begitu pula halnya dengan ketentuan

tentang perizinan mempunyai fungsi yaitu:

a. Sebagai fungsi penertib, dimaksudkan agar izin atau setiap

tempat-tempat usaha , bangunan dan bentuk kegiatan

masyarakat lainnya tidak bertentangan satu sama lain , sehhingga

ketertiban dalkam setiap segi kehidupan masyarakat dapat

terwujud

Page 38: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

38

b. Sebagai fungsi Pengatur, dimaksudkan agar perizinan yang ada

dapat dilaksanakan sesuai denganperuntukannya , sehingga

terdapat penyalagunaan izin yang telah diberikan , dengan kata

lain , fungsi pengaturan ini dapat disebut juga sebagai fungsi yang

dimiliki oleh pemerintah.

2.4Konsep Kepuasan Masyarakat

Dalam Hal pemberian layanan kepada masyarakat, pihak

penyedia layanan harus selalu berupaya kepada tujuan utama pelayanan

adalah kepuasan masyarakat.

Menurut Barata Atep adya (2003:15), Tingkat kepuasan yang

diperoleh masyarakat biasanya sangat berkaitan erat dengan standar

kualitas barang atau jasa yang mereka nikmati serta layanan lain yang

berupa layanan pra-jual, saat transaksi, dan purna jual

Untuk mewujudkan dan mempertahankan kepuasan

masyarakat, suatu lembaga atau badan penyelenggara layanan umum

harus melakukan beberapa hal, diantaranya yaitu: mengidentifikasi

masyarakat yang merupakan pelanggannya, memahami masyarakat atas

kualitas yang diberikan, memahami kualitas pelayanan terhadap

masyarakat, dan memahami siklus pengukuran dan umpan balik dari

kepuasan masyarakat.

Page 39: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

39

Karena proses pelayanan dan kepuasan masyarakat dijadikan

sebagai salah satu ukuran dalam mengukur kemampuan dan

keprofesionalan aparat pemerintahan dalam pelayanan publik, sehingga

perlu diketahui apakah masarakat yang dilayani sudah puas atau belum

terhadap pelayanan yang diberikan.

Page 40: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

40

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum lokasi

penelitian yang memiliki keterkaitan dengan objek penelitian ini. Adapun hal-

hal yang akan dikemukakan dalam bab ini terdiri dari keadaan geografis,

keadaan demografi, dan batas-batas wilayah di kota Baubau provinsi

Sulawesi tenggara.

3.1 Keadaan umum Lokasi Penelitian

3.1.1 Keadaan Geografis

Daerah Kota Baubau terletak di jazirah Sulawesi Tenggara bagian

selatan Pulau Buton. Secara geografis terletak di bagian selatan garis

katulistiwa di antara 5021’ - 5030’ Lintang Selatan dan di antara 122030’ –

122045’ Bujur Timur..

Untuk lebih jelasnya, kota Baubau mempunyai batas-batas sebagai

berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan kapuntori,

kabupaten buton

b. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan pasarwajo,

kabupaten Buton.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan batauga,

kabupaten buton

Page 41: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

41

d. Sebelah barat berbatasan dengan selat buton

Daerah Kota Baubau awalnya terdiri dari 4 (empat) kecamatan,

namun semenjak tahun 2006 mekar menjadi 6 (enam) kecamatan dan

menjadi 7 (tujuh) kecamatan di akhir tahun 2011 dengan luas wilayah 221,00

km2 dan luas tiap kecamatan yaitu Kecamatan Betoambari 27,89 km2,

Kecamatan Murhum 6,45 km2, Kecamatan Wolio 17,33 km2, Kecamatan

Kokalukuna 9,44 km2, Kecamatan Sorawolio 83,25 km2, Kecamatan Bungi

47,71 km2 dan Kecamatan Lea-Lea seluas 28,93 km2.

Kondisi topografi Daerah Kota Baubau pada umumnya memiliki

permukaan yang bergunung, bergelombang dan berbukit-bukit. Di antara

gunung dan bukit–bukit terbentang dataran yang merupakan daerah–daerah

potensial untuk mengembangkan sektor pertanian. Kota Baubau memiliki

pula sungai yang besar yaitu sungai Baubau yang membatasi Kecamatan

Wolio dan Kecamatan Murhum dan membelah Kota Baubau. Sungai tersebut

umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga

irigasi dan kebutuhan rumah tangga.

Page 42: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

42

Tabel 1

Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Baubau

No Kecamatan Luas Persentase

1 Betoambari 27,89 12,62

2 Murhum 6,45 2,92

3 wolio 17,33 7,84

4 Kokalukuna 9,44 4,27

5 Sorawolio 83,25 37,67

6 Bungi 47,71 21,59

7 Lea-lea 28,93 13,09

Jumlah 221,00 100,00

Sumber : BPS kota Baubau dalam angka 2011

Berdasarkan tabel diatas Daerah Kota Baubau memiliki 7 (tujuh)

kecamatan di akhir tahun 2011 dengan luas wilayah 221,00 km2 dan luas tiap

kecamatan yaitu Kecamatan Betoambari 27,89 km2, Kecamatan Murhum

6,45 km2, Kecamatan Wolio 17,33 km2, Kecamatan Kokalukuna 9,44 km2,

Kecamatan Sorawolio 83,25 km2, Kecamatan Bungi 47,71 km2 dan

Kecamatan Lea-Lea seluas 28,93 km2.

Page 43: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

43

3.1.2 Keadaan iklim

Keadaan iklim di Daerah Kota Baubau umumnya sama dengan

daerah lain disekitarnya yang mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan

musim kemarau. Musim hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember dan

Maret, pada bulan – bulan tersebut angin Barat yang bertiup dari Asia dan

Samudera Pasifik mengandung banyak uap air, musim kemarau terjadi mulai

bulan Mei sampai bulan Oktober, pada bulan – bulan ini angin timur yang

bertiup dari Australia kurang mengandung uap air.

Page 44: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

44

Tabel 2

Jumlah Hujan dan Curah Hujan setiap Bulan di Kota

Baubau

No Bulan Jumlah Hujan

(Hari)

Curah Hujan

(mm)

1 Jabuari 22 362,5

2 Februari 17 199,9

3 Maret 16 134,1

4 April 18 383,9

5 Mei 21 386,0

6 Juni 23 318,7

7 Juli 20 244,4

8 Agustus 12 244,3

9 September 21 235,8

10 Oktober 21 119,7

11 November 14 97,1

12 Desember 28 623,2

Jumlah 233 3349,6

Sumber : BPS kota Baubau dalam angka 2011

Page 45: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

45

Berdasarkan catatan Stasiun Meteorologi Kelas III Betoambari, pada

tahun 2011 seperti tabel di atas terjadi hari hujan sebanyak 233 dengan

curah hujan sebanyak 3.349,6 mm.

3.1.3 Keadaan Pemerintahan

Pemerintah daerah adalah pimpinan daerah dan dewan perwakilan

rakyat daerah. Pimpinan daerah bertanggung jawab sebagai eksekutifdan

Dprd bertanggung jawab sebagai legislatif.

Untuk melaksanakan tugasnya, dalam merumuskan kebijakan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, serta pelayanan

masyarakat terdapat unsur-unsur pembantu Pimpinan Pemerintah Daerah

yaitu Sekretaris Daerah (Setda) dan Lembaga teknis Daerah seperti Dinas-

Dinas, Badan-Badan dan Kantor-Kantor

Page 46: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

46

Tabel 3

Banyaknya Kelurahan, Rukun warga & Rukun tetangga

Menurut kecamatan di kota Baubau

No Kecamatan Kelurahan RW RT

1 Betoambari 5 21 61

2 Murhum 11 56 178

3 Wolio 7 40 118

4 Kokalukuna 6 23 61

5 Sorawolio 4 17 36

6 Bungi 5 17 44

7 Lea-lea 5 15 35

jumlah 43 189 533

Sumber : BPS Baubau dalam angka, 2011

Wilayah Kota Baubau keadaan tahun 2011 seperti yang disajikan

pada tabel 2.1.1 terdiri dari 7 kecamatan dan 43 kelurahan, 189 rukun warga

serta 533 rukun tetangga.

Tabel 4

Page 47: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

47

Banyaknya pegawai negri sipil (PNS) menurut tingkat pendidikan

Yang di tamatkan dan jenis kelamin di kota Baubau

No

Tingkat

Pendidikan.yang di

Tamatkan

2011

JumlahLaki-Laki Perempuan

1 SD 3 1 4

2 SLTP 24 5 29

3 SLTA 600 689 1.289

4 Diploma (D1,D2,D3) 1040 1.387 2.427

5 Sarjana(S1,S2,S3) 574 616 1.190

Jumlah 2.241 2.698 4.934

Sumber : BPS Baubau Dalam angka 2011

3.1.4 Keadaan Penduduk

Penduduk daerah Kota Baubau menurut hasil Sensus Penduduk (SP)

tahun 2000 berjumlah 106.092 orang. Jumlah ini dikutip dari hasil Sensus

Penduduk di kecamatan-kecamatan bentukan Kota Baubau. Berdasarkan

hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 yang dilaksanakan BPS, penduduk

Kota Baubau mencapai jumlah 136.991 orang. Untuk data selengkapnya

jumlah penduduk yang dirinci menurut tabel dibawah ini:

Page 48: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

48

Tabel 5

Luas wilayah,Jumlah Penduduk dan kepadatan penduduk menurut

Kecamatan di kota Baubau

No Kecamatan Luas Penduduk Kepadatan penduduk

1 Betoambari 27,89 16 283 584

2 Murhum 6,45 45 150 7000

3 Wolio 17,3 37 974 2191

4 Kokalukuna 9,44 16 734 1773

5 Sorawolio 83,25 7 112 85

6 Bungi 47,71 7 096 149

7 Lea-lea 28,93 6 630 229

jumlah 221,00 136 991 620

Sumber: BPS Baubau dalam Angka 2011

Tabel 6

Page 49: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

49

Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur dan jenis Kelamin Di Kota Baubau

No Kelompok UmurJumlah penduduk

JumlahLaki-Laki Peremuan

1 0-4 8028 7632 156602 5-9 7976 7469 154453 10-14 7409 6801 142104 15-19 7288 7826 151145 20-24 7018 7775 147936 25-29 6244 6552 12796

7 30-34 4930 5093 10023

8 35-39 4386 4597 8983

9 40-44 3899 3823 7722

10 45-49 2994 3145 613911 50-54 2543 2611 515412 55-59 1717 1757 347413 60-64 1164 1374 253814 65-69 894 1048 194215 70-74 536 706 124216 75+ 625 1131 1756

Jumlah 67 651 69 340 136 991Sumber: BPS Bauba dalam angka 2011

Struktur umur penduduk pada suatu daerah sangat ditentukan oleh

perkembangan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. Keadaan struktur

umur penduduk di Kota Baubau sebagaimana terlihat pada tabel Di atas.

3.1.5 Keadaan Pendidikan

Page 50: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

50

Sasaran pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan

mutu dan perluasan kesempatan belajar pada semua jenjang pendidikan

yaitu mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan perguruan tinggi.

Upaya peningkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai tersebut

dimaksudkan untuk menghasilkan sumber daya manusia seutuhnya.

Sedangkan perluasan kesempatan belajar dimaksudkan agar penduduk usia

sekolah yang setiap tahunnya mengalami peningkatan sejalan dengan

pertumbuhan penduduk untuk dapat memperoleh kesempatan pendidikan

yang seluas-luasnya.

Tabel 7

Page 51: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

51

Banyaknya Sekolah,Guru,Murid dan Rasio murid, Guru TamanKanak-kanak Di Lingkungan Dinas Pendidikan Menurut

Kecamatan di kota Baubau

No Kecamatan Status Sekolah Guru Murid

1 BetoambariNegri 9 148 2332

Swasta - - -

2Murhum

Negri 20 437 5522

Swasta - - -

3Wolio

Negri 12 284 5482

Swasta 1 11 45

4 KokalukunaNegri 10 172 2509

Swasta 2 11 143

5 SorawolioNegri 5 92 1306

Swasta 1 7 34

6 BungiNegri 5 73 1036

Swasta 1 14 86

7 Lea-LeaNegri 8 115 1212

Swasta 1 9 30

Jumlah 75 124 1242

Sumber: BPS Baubau dalam Angka 2011

Tabel 8

Page 52: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

52

Banyaknya Dosen pada PerguruanTinggi Negri & Swasta

Menurut Perguruan Tinggi di Kota Baubau

NoPerguruan

Tinggi

Tenaga

Administrasi

Dosen

JumlahTetap Tidak Tetap

1 UNIDAYAN 45 135 - 183

2 STAI 21 27 18 66

3 UNISBUN 3 - 13 16

4 UMB 22 65 222 309

5 AMIK 4 6 7 17

6 AKPER 10 20 29 59

7 SIKES 10 20 15 45

Jumlah 155 278 304 695

Sumber: Baubau Dalam Angka 2011

3.2 Uraian tugas dan fungsi instansi yang terkait dalam proses

penerbitan Izin mendirikan Bangunan (IMB)

Dinas Tata kota merupakan pemerinahan daerah kota Baubau dan

merupakan unsur penunjang yang dipimpin oleh kepala dinas dan

bertanggung jawab kepada walikota melalu Sekretaris Daerah.

Page 53: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

53

Dinas tata kota merupakan salah satu perangkat daerah yang

mempunyai tugas dan fungsi yang sangat strategi dalam mendukung dan

mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah.

3.2.1 Uraian TUPOKSI Dinas Tata Kota dan bangunan

a. Melakukan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang

penataan kota dan bangunan

b. Mengkoordinasikan tugas-tugas Kepala Bagian dan para Kepala

Bidang dalam lingkup Dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dan petunjuk atasan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam

pelaksanaan tugas

c. Menganalisis kebijaksanaan atau instruksi Pimpinan Departemen

terkait dan Pimpinan Pemerintah Daerah yang menyangkut tugas –

tugas yang diemban baik lisan maupun tertulis sebagai pedoman

dalam melaksanakan tugas

d. Pemberian pembinaan dan rekomendasi perizinan dibidang penataan

kota dan bangunan dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

e. Menyelenggarakan rapat berkala untuk mendapatkan masukan dan

mengetahui hambatan pelaksanaan tugas masing-masing serta upaya

pemecahannya ;

Page 54: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

54

f. Membina dan mengarahkan pelaksanaan tugas Kepala Bagian dan

para Kepala Bidang sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tejalin

kerja sama yang baik dan saling mendukung untuk mencapai sasaran

yang telah ditetapkan

g. Melaksanakan pengawasan terhadap kebijaksanaan dan bimbingan

teknis dibidang penataan kota dan bangunan sesuai dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Kota Bau – Bau

h. Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah

Propinsi serta membina hubungan kerja dengan lembaga Non

Departemen dan Swasta dalam rangka melaksanakan tugas atau

kegiatan dibidang penataan kota dan bangunan;

i. Memberikan pembinaan dan mengevaluasi kegiatan Kepala Bagian

dan para Kepala Bidang berdasarkan laporan dan rencana program

kerja Dinas untuk mengetahui kendala maupun permasalahan yang

dihadapi agar dapat menata kembali mekanisme pelaksanaannya

j. Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi seluruh kegiatan

pelayanan teknis dan adminstratif di lingkungan Dinas dengan Instansi

Pemerintah dan Swasta terkait

k. Membina pengembangan organisasi dan tata kerja Dinas dengan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan di masa

yang akan datan agar dapat tercipta organisasi dan tata kerja yang

efisien dan efektif ;

Page 55: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

55

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan

maupun secara tertulis untuk bahan pertanggung jawaban

pelaksanaan tugas

m. Melaksanakan tugas lain yang sesuai dengan petunjuk atasan

Kepala Dinas membawahi :

a. Kepala Bagian Tata Usaha ;

b. Kepala Bidang Penataan Kota ;

c. Kepala Bidang Pengawasan ;

d. Kepala Bidang Tata Bangunan dan Perizinan

Uraian tugas dan fungsi Bidang tata bangunan dan perizinan

Bidang Tata Bangunan dan Perizinan mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas dinas di bidanh Tata Bangunan dan

Perizinan, Registrasi dan Pengukuran serta Pengembangan

Kawasan:

a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan

fungsinya ;

b. Melaksanakan pemeriksaan dan penelitian terhadap kelengkapan

syarat administrasi permohonan Izin Mendirikan Bangunan ;

c. Melaksanakan pendataan terhadap permohonan Izin Mendirikan

Bangunan sesuai kategori jenis dan fungsi bangunan yang

dimohonkan ;

Page 56: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

56

d. Memeriksa kesesuaian persyaratan administrasi permohonan Izin

Mendirikan Bangunan terhadap bangunan yang memerlukan kajian

khusus dan tertentu ;

e. Memproses permohonan Izin Mendirikan Bangunan secara

administratif menurut ketentuan yang berlaku ;

f. Memberikan rekomendasi apabila terjadi pelanggaran izin yang

dikeluarkan ;

g. Membuat dan menyiapkan kelengkapan penetapan retribusi Izin

Mendirikan Bangunan ;

h. Melaksanakan perhitungan penetapan retribusi Izin Mendirikan

Bangunan ;

i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan langsung ;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Bidang tata bangunan dan perizinan di bawahi oleh dua seksi yakni:

1. Seksi tata bangunan dan perizinan

2. Seksi registrasi pengukuran dan pengembangan kawasan

1. Uraian tugas Seksi tata bangunan dan perizinan :

a. . seksi Tata Bangunan dan Perizinan mempunyai tugas

melaksanakan pengumpulan pedoman petunjuk teknis

penataan bangunan, melaksanakan penyusunan rencana

program penataan ruang, melakukan koordinasi, pengawasan,

Page 57: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

57

pemantauan dan pengendalian, evaluasi dan pelaporan

secara berkala terhadap proses perizinan dan pelaksanaan

kegiatan yang berkaitan dengan tata bangunan dan

peruntukannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

b.Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok

dan fungsinya ;

c. Melaksanakan pemeriksaan dan penelitian terhadap

kelengkapan syarat administrasi permohonan Izin Mendirikan

Bangunan

d. Melaksanakan pendataan terhadap permohonan Izin

Mendirikan Bangunan sesuai kategori jenis dan fungsi

bangunan yang dimohonkan ;

e.Memeriksa kesesuaian persyaratan administrasi permohonan

Izin Mendirikan Bangunan terhadap bangunan yang

memerlukan kajian khusus dan tertentu ;

f. Memproses permohonan Izin Mendirikan Bangunan secara

administratif menurut ketentuan yang berlaku ;

g.Memberikan rekomendasi apabila terjadi pelanggaran izin yang

dikeluarkan ;

h.Membuat dan menyiapkan kelengkapan penetapan retribusi Izin

Mendirikan Bangunan ;

i. Melaksanakan perhitungan penetapan retribusi Izin Mendirikan

Bangunan ;

Page 58: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

58

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan langsung ;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

2. Uraian tugas seksi registrasi pengukuran dan pengembangan

kawasan

a. Seksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan

mempunyai tugas mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis,

menyiapkan format registrasi, pengukuran dan pengembangan

kawasan, menilai dan memeriksa dokumen perizinan yang diajukan

untuk melaksanakan pengukuran dan pemetaan situasi tata ruang

setiap permohonan dalam rangka penyiapan bahan rekomendasi

perizinan, melakukan koordinasi, pengawasan, pemantauan,

evaluasi dan pengendalian serta pelaporan atas pelaksanaan

kegiatan yang berkaitan dengan penataan pengembangan kawasan

berdasarkan ketentuan yang berlaku.

b Memeriksa dan meneliti berkas permohonan IMB yang telah

mendapatkan rujukan dari Dinas atau instansi yang berwenang

c. Merencanakan target pengukuran dan pengembangan kawasan

d. Melakukan peninjauan lapangan sekaligus pengukuran atas dasar

permohonan IMB tersebut.

e. Memberikan advis pemanfaatan ruang.

f. Melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan dimana tempat dan

lokasi yang diperuntukan.

Page 59: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

59

g. Memberikan petunjuk teknis terhadap beban satuan bangunan pada

ruang.

h. Mengkonsultasikan kepada koordinator lapangan bagaimana dalam

pengukuran tersebut terdapat ketidaksesuaian apa yang termuat

dalam aturan dalam mendapatkan IMB.

Misalnya : tidak sesuai dengan tempat peruntukan bangunan

i. Melakukan kajian teknis terhadap kesesuaian dengan Garis

Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Pagar (GSP)

serta ruang terbuka lainnya.

j. Merampungkan semua hasil pengukuran lapangan yang telah

ditandatangani oleh pengawas lapangan, camat dan lurah dan

selanjutnya diajukan kepada Kepala Dinas Tata Kota dan Bangunan

untuk ditandatangani berkas peninjauan lapangan tersebut .

k. Memberikan rekomendasi apabila terjadi pelanggaran hasil

pengukuran dan pelanggaran ruang.

l. Melaksanakan pemeriksaan dan penelitian terhadap kelengkapan

syarat administrasi permohonan Izin Mendirikan Bangunan.

m. Melaksanakan pendataan terhadap permohonan Izin Mendirikan

Bangunan sesuai kategori jenis dan fungsi bangunan yang

dimohonkan.

n. Memeriksa kesesuaian penrsyaratan administrasi permohonan Izin

Mendirikan Bangunan terhadap bangunan yang memerlukan

kajian khusus dan tertentu .

Page 60: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

60

lMemproses permohonan Izin Mendirikan Bangunan secara

administratif menurut ketentuan yang belaku.

o. Menjalankan tugas lain yang diberikan atasan

Uraian TUPOKSI Bidang cipta Karya, Dinas pekerjaan Umum

Kota Baubau

Berdasarkan peraturan walikota nomor 29 tahun 2008 tentang uraian

tugas dan fungsi dinas pekerjaan umum, bidang cipta karya mempunyai

tugas yakni:

a. Penyusunan dan penetapan rencana program Bidang Cipta karya.

b. Pelaksanaan pengendalian pembangunan

perumahan dan pemukiman.

c. Pengendalian dan pengelolaan sarana dan

prasarana penyehatan lingkungan pemukiman.

d. Pengendalian dan pengelolaan pembangunan,

sarana dan prasarana pengairan dan air bersih.

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

atasan.

Bidang Cipta Karya terdiri atas :

1. Seksi Perumahan dan Pemukiman Seksi Perumahan dan Pemukiman

mempunyai tugas mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis,

Page 61: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

61

melaksanakan penyusunan program, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian serta melakukan penyuluhan terhadap pembangunan

perumahan, penyehatan lingkungan, memantau dan mengevaluasi

serta melaporkan perkembangan sarana dan prasarana penyehatan

lingkungan pemukiman

3. Seksi Air Bersih , Irigasi dan Bangunan Pengairan mempunyai tugas

mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis pembangunan

sarana air bersih, melakukan penyusunan program

pembangunan air bersih, melakukan pengawasan, pengendalian

rehabilitasi serta pemeliharaan sarana air bersih, melaksanakan

survey, investigasi pemetaan, rencana teknis dan program

pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

pembangunan, peningkatan serta rehabilitasi jaringan irigasi,

sungai, rawa, pantai dan drainase kota.

Uraian Tugas dan fungsi Badan Pelayanan perizinan dan

penanaman modal kota Baubau

Berdasarkan peraturan daerah nomor 3 tahun 2011 tentang

perubahan atas peraturan daerah kota Baubau nomor 3 tahun 2008 tentang

organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah kota Baubau yakni, Badan

perizinan dan penanaman modal mempunyai tugas membantu walikota

dalam penyelenggaraan pelayanan administrasi dibidang perizinan dan

Page 62: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

62

mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan kebijakan dan

mengkoordinasikan kebijakan pemerintah dibidang penanaman modal

Kepala badan pelayanan perizinan dan penanaman modal

mempunyai kewenangan menandatangani perizinan atas nama dan dengan

pendelegasian dari kepala satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan

kewenangannya.

Bidang Perizinan terdiri dari:

1. Seksi pendaftaran

2. Seksi pengolahan

a. Penyusunan program Badan pelayanan perizinan dan penanaman

modal

b. Menyelenggarakan perizinan dan penanaman modal

c. Melaksanakan koordinasi proses pelayanan perizinan dan

penanaman modal

d. Pelaksanaan administrasi pelayanan perizinan dan penanaman

modal

e. Pemantauan dan evaluasi pelayanan perizinan dan penanaman

modal.

f. Peningkatan pendapatan asli daerah.

Page 63: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

63

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Kemampuan Aparatur Pemerintah

Kemampuan aparatur pemerintah ditentukan oleh Sumber daya

aparatur merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pencapaian

suatu organisasi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi pada dinas-dinas

terkait dalam pelayanan izin Mendirikan bangunan (IMB) di kota Baubau

pada umunya membutuhkan aparatur yang memadai dan berkualitas, karena

kegiatan suatu unit kerja yang tidak di dukung dengan sumber daya aparatur

yang baik sulit untuk dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Aparat sebagai unsur pelaksana dalam kegiatan organisasi mempunyai

peranan yang sangat penting untuk kelancaran tugas-tugas kedinasan yang

bersangkutan dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada

masyarakat. aparatur yang mempunyai kualitas sumber daya yang baik

sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pencapaian tujuan

organisasi. Karena bagaimanapun baiknya perencanaan serta canggihnya

sarana dan prasarana yang digunakan sangat ditentukan oleh kemampuan

dan kualitas sumber daya aparaturnya.

Produktifitas suatu organisasi pemerintah sangat dipengaruhi oleh

kesiapan sumber daya manusia (aparatur) sebagai salah satu sub sistem

yang terkait erat dan merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan

Page 64: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

64

dengan sub sistem lainnya baik secara kelembagaan, sarana/ prasarana .

Dukungan sumber daya aparatur sangat diperlukan untuk pelaksanaan tugas

pemerintah, pembangunan pelayanan masyarakat secara optimal.

Dalam pelayanan IMB di Kota Baubau melibatkan tiga instansi yaitu :

Dinas tata kota dan bangunan (Bidang Tata Bangunan & perizinan) dalam hal

ini sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dimana tugas

dan fungsi utamanya adalah merumuskan kebijakan pengendalian dan

pemanfaatan ruang sesuai peruntukan dan fungsi kawasan.Dalam

pemanfaatan ruang khususnya bidang tata bangunan dan perizinan tugas

dan fungsi utamanya adalah menetapkan Garis sempadan bangunan (GSB)

dan garis sempadan pagar (GSP) serta menerbitkan rekomendasi mendirikan

bangunan, Dinas pekerjaan umum ( Bidang cipta karya), dalam hal ini yang

menentukan tentang analisis konstruksi bangunan, serta Badan Pelayanan

Perizinan & Penanaman Modal (Bidang Perizinan) sebagai bidang yang

memproses berkas-berkas para pemohon berdasarkan dua dinas di atas.

Adapun Jumlah pegawai negri sipil Menurut golongan khusus pada

bidang tata bangunan & perizinan (Dinas tata kota) dan bidang cipta karya

(Dinas PU) yang khusus mengurus masalah teknis dalam pelayanan IMB

sebagai berikut:

Page 65: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

65

Tabel 8

Dinas Tata kota & Bangunan, Bidang Tata bangunan dan Perizinan

NO Nama Golongan Tingkat Pendidikan

1 Ir. Alman, M.Si IV/a Megister

2 Salman Saleh, S.Sos III/c Sarjana

3 Suriama, ST III/b Sarjana

4 Asri Ramadani, ST III/a Sarjana

5 Samsud Saof, ST III/a Sarjana

6 Muh.Yamin, ST III/a Sarjana

7 Muh.Yusran Achmad, ST lll/a Sarjana

8 Fierly Ferdinand. SH III/a Sarjana

Sumber: Dinas tata kota & Bangunan 2011

Dinas tata kota dan bangunan saat ini memiliki jumlah aparat

sebanyak 35 orang (sudah termasuk 3 pegawai honorer), sedangkan jumlah

aparat di bidang tata bangunan dan perizinan yakni merupakan bidang yang

mengurus tentang pelayanan IMB Dari Tabel di atas dapat dilihat aparat yang

mendomiasi pada Bidang tata bangunan dan perizinan menurut gologan

yakni,golongan lll sebanyak 7 orang dan golongan IV sebanyak 1 orang,

sedangkan menurut tingkat pendidikan yakni Strata-1 sebanyak 7 orang dan

megister sebanyak 1 orang

Page 66: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

66

Tabel 9

Dinas pekerjaan Umum,Bidang Cipta karya

No Nama Golongan Tingkat pendidikan

1 Dahrul Dahlan, S.STP, M.Si lV/a Megister

2 Tony Karim, ST, MT lll/c Megister

3 Muhammad Irsyad, ST III/c Sarjana

4 LD Yunardi, ST lll/a sarjana

5 Ibrahim. SH lll/a sarjana

6 Rustam. ST III/a sarjana

7 Martina. ST III/a sarjana

8 Yusriadi Hamzah. A.Md II/d D-III

9 Yusri Syarifudin. A.Md II/d D-III

10 Humaria, A.Md ll/c D-III

11 Aco, A.Md II/c D-III

12 Aniarti. A.Md II/c D-III

13 Ketut Sukrawa II/b SMA

14 La ode adam II/b SMA

Sumber: Dinas pekerjaan umum 2011

Saat ini jumlah aparat yang bertugas pada dinas pekerjaan umum

yaitu 54 orang, Dari Tabel di atas dapat dilihat aparat yang mendomiasi pada

Bidang cipta karya menurut gologan yakni, golongan II sebanyak 7 orang,

golongan lll sebanyak 6 orang dan golongan IV sebanyak 1 orang,

Page 67: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

67

sedangkan menurut tingkat pendidikan yakni SMA sebanyak 1 orang,

diploma sebanyak 5 orang, Strata-1 sebanyak 4 orang dan megister

sebanyak 1 orang

Golongan kepangkatan dan tingkat pendidikan merupakan gambaran

yang umum tentang kedudukan ataupun status kepegawaian seseorang

dalam suatu instansi, selain itu golongan dan tingkat pendidikan aparatur

dapat menjadi cerminan bagi seorang aparatur dalam pelaksanaan tugas

pokok dan fungsinya. Golongan dan tingkat pendidikan sering menjadi salah

satu faktor penentu seseorang pegawai negri sipil dalam menduduki suatu

jabatan. Hal ini dilandasi dengan pemikiran bahwa seseorang yang memiliki

tingkat golongan kepangkatan dan tingat pendidikan yang tinggi

mencerminkan lamanya masa kerja pegawai yang bersangkutan(masa

kerjanya), pengalaman, kemampuan, kesenioritasan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa golongan dan tingkat pendidikan

pada dinas tata kota dan bangunan fokus pada bidang tata bangunan dan

perizinan serta bidang cipta karya yaitu masuk dalam kategoti baik, terlihat

dari tabel di atas jumlah aparat masih di dominasi dengan golongan III dan

golongan II, serta tingkat pendidikannya didominasi oleh diploma, strata-1

dan strata-2. Komposisi golongan dan tingkat pendidikan tersebut sangat

bermakna dalam memberikan gambaran umum tentang keadaan

kemampuan aparatur pemerintah di kota Baubau dalam hal ini pelayanan

IMB

Page 68: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

68

Dari beberapa indikator diatas untuk mengukur kemampuan para

aparat pelaksana, ada lagi hal yang penting untuk di kaji yakni dari segi

penjenjangan pejabat struktural yang menduduki jabatan dikantor tersebut.

Yang dimana untuk jabatan seorang kepala Dinas (eselon II) harus sudah

mengikuti latihan jabatan Diklat Pim TK II, dan selanjutnya untuk jabatan

seorang kepala bidang (eselon lll) harus sudah mengikuti latihan jabatan

Diklat Pim TK III, serta bagi kepala seksi (eselon lV) ditetapkan harus sudah

mengkuti latihan jabatan Diklat Pim TK IV. Berikut tabel tentang pelatihan

penjenjangan terhadap pejabat struktural pada bidang dinas tata kota dan

bagunan (tata bangunan dan perizinan) dan Dinas pekerjaan umum (bidang

cipta karya).

Page 69: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

69

Tabel 10

Tingkat pelatihan penjenjangan jabatan struktural pada dinas yang

mengangani tentang teknis dalam pelayanan Izin Mendirikan

Bangunan

No Bidang tata bangunan

& perizinan

(Dinas tata kota &

bangunan)

Latihan

Jabatan

Bidang Cipta karya

(Dinas pekerjaan Umum)

Latihan

Jabatan

1 Drs.LM Arsyad. M.Si DiklatpimTk II

(THN 2000)

Ir. Sunaryo Mulyo, MT Diklatpim TK II

(THN 2005)

2 Ir.Alman. M.Si DiklatpimTK III

(THN 2004)

Dahrul dahlan. S.STp

M.Si

Diklatpim TK

III

(THN 2007)

3 Salman Saleh

Noor.ST

Diklatpim Tk IV

(THN 2008)

Tony Karim. ST.MT DiklatPim TK

IV

(THN 2008)

4 Suryama .ST Diklatpim Tk IV

(THN 2008)

Muh.Irsyad Cahyadi. ST. Diklatpim

Tk.IV

(THN 2009)

Sumber: Dinas tata kota & bangunan dan Dinas pekerjaan umum 2011

Apabila dilihat dari tabel diatas, berdasarkan penelitian penulis

penjenjangan jabatan struktural pada dinas tata kota dan bangunan serta

dinas pekerjaan umum yang dalam hal ini adalah dinas yang bersangkutan

dalam hal teknis pada pemberian pelayanan izin mendirikan bangunan (IMB)

sudah sesuai dengan persyaratan yang ada dan masuk dalam kategori

mampu.

Page 70: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

70

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat kuhusunya

pelayanan IMB tentu ada permasaslahan yang di hadapi oleh aparat. Seperti

yang ungkapkan oleh kepala bidang tata bangunan dan perizinan ‘Ir. Alman,

M.Si’ dalam wawancara langsung yakni:

“Aparat yang bertugas di dinas Tata kota khususnya dibidang yang saya bawahi sudah termasuk dalam katerogi baik dan mampu dilihat dari latar belakang pendidikan yang kebanyakan adalah sarjana teknik serta di dominasi oleh golongan III, hal ini sangat berpengaruh dalam menjalankan tugas dan fungsi yang mereka miliki terutama dalam hal pelayanan IMB (wawancara,2012)

Senada dengan yang di utarakan oleh kepala seksi tata bangunan

dan perizinan yakni :

“ Dari segi latar belakang pendidikan bisa dikatakan baik, tetapi dari segi Jumlah aparat di Dinas tata kota khususnya biang tata bangunan dan perizinan masih belum menunjang, jumlah staf yang bertugas sebanyak 7 orang, bisa anda bayangkan kalau 7 orang ini harus mengurus dan tentang IMB di kota Baubau, tentu kami akan kewalahan, maka dari itu perlu di adakan penambahan karena pada dasarnya walaupun didukung dengan jumlah aparat yang memiliki disiplin ilmu yang baik tetapi tidak didukung dengan jumlah yang memadai, pelaksanaan tentu tidak maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya kami meminta tolong pada bidang yang lain yang tidak sibuk untuk membantu kami” (wawancara, Uriama ST. 2012)

Berikut pernyataan dari kepala bidan cipta karya, Dahrul Dahlan

S.STp, M.Si mengenai sumber daya aparatur:

“Aparat yang bertugas melayani masyarakat khususnya mengenai konstruksi bangunan di bidang cipta karya saat ini khususnya mengenai kualitas dan kuantitas bisa dibilang sudah cukup memadai, tinggal bagaimana mengkoordinasi keadaan pegawai dengan tugas masing- masing agar tidak tumpang tindih sehingga tidak terjadi tugas-tugas terbengkalai akibat kesalahan pegawai dalam menerjemahkan perintah dari atasan ataupun tingkat disipin pegawai, hal ini terbukti pada saat jam-jam kerja masih ada saja pegawai yang keluyuran

Page 71: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

71

diluar kantor entah itu ke pasar atau ketepat lain, kadangkala juga ada pegawai yang sibuk online di Facebook yang tidak ada gunanya, hal-hal seperti ini tentu bisa berimbas kepada kualitas pelayanan (wawancara 2012).

Walaupun tingkat pendidikan yang dimiliki sudah memadai tetapi jika

kedisiplinan dalam hal mengerjakan tugas-tugas yang di perintahkan

pimpinan kurang, maka akan berimbas kepada kurangnya kualitas pekerjaan,

terdapat kesalahan dan sebagainya, sebagaimana yang di utarakan oleh

kepala bidan cipta karya “Dahrul Dahlan S.STp, M.Si”.

Ada beberapa alasan yang mengatakan bahwa kemampuan pegawai

yang ada kurang memadai, banyak didasarkan atas keluhan dari masyarakat

dimana petugas pemberi layanan IMB masih lambat, terbitnya IMB yang lama

kadang sampai berminggu-minggu, bahkan ada yang lebih dari sebulan,

kesalahan pada proses pengimputan data masyarakat pemohon IMB,

kurangnya kesadaran pegawi tentang kedisiplinan sehingga menyebabkan

urusan menjadi terbengkalai, serta masih di temukan juga pegawai yang

kurang mampu menggunakan komputer yang tersedia khususnya dalam hal

gambar bangunan. Hasil wawancara dengan masyarakat yang telah

mengurus IMB pada dinas terkait, di peroleh gambaran bahwa jumlah

pegawai yang ada saat ini masih belum maksimal, serta kualitas para

pegawai masih perlu ditingkatkan karena kemampuan aparat cukup

berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pelayanan terhadap para

pengguna jasa.

Page 72: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

72

Sebagai kesimpulan bahwa sumber daya aparatur dilihat dari segi

golongan, tingkat pendidikan, dan penjenjanga latihan jabatan struktural yang

khusus menangani bidang teknis dalam pelayanan IMB pada bidang tata

bangunan dan perizinan masih sudah baik dan tergolong mampu, tetapi

kalau dilihat dari segi kuantitas masih belum mencukupi untuk melayani

masyarakat dalam memperoleh IMB, mengingat luasnya kota Baubau

dengan tujuh kecamatan sehingga perlu diadakan penambahan karena

walaupun isi dari kebijakan sudah dikemukakan secara jelas tetapi

implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan tugas maka hal

tersebut pasti tidak dapat berjalan secara lancar. Untuk menjalankan

kewenangannya ketersediaan jumlah pegawai yang ada belum proporsional.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu staf di dinas tata kota dan

bangunan, penulis mendapatkan informasi bahwa persyaratan kelembagaan

organisasi pemerintah daerah yang mana disyaratkan setiap seksi harus

memiliki minimal 5 staf pelaksana, jika ketentuan ini diberlakukan untuk 1 sub

bagian seharusnya memiliki 10 staf pelaksana namun realita yang ada saat

ini ternyata staf yang ada hanya 5 orang staf pelaksana. Kebijakan untuk

menutupi kekurangan ini telah ditempuh dinas tata kota dan bangunan

dengan merekrut 3 tenaga kerja honorer, yang diperbantukan di bidang tata

usaha, bidang tata bangunan dan perizinan serta bidang pengawasan, tetapi

itupun belum mampu menjawab permasalahan.

Jumlah aparat yang bekerja pada dinas pekerjaan umum saat ini

berjumlah 54,Sedangkan di bidang cipta karya untuk tingkat pendidikan dan

Page 73: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

73

jumlah pegawai sudah masuk dalam kategori memadai yakni 14 pegawai

ditambah 1 pegawai honorer, hanya saja perlu meningkatkan kemampuan

sumber daya yang ada, sehingga koordinasi dari pimpinan bisa di artikan

secara benar dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya, serta perlu

adanya peningkatan aturan yang ada sehingga kesadaran aparat akan

tugas-tugasnya menjadi ada, sehingga pengurusan tidak tertunda-tunda.

peningkatan pendidikan yang lebih serta penambahan aparat dan juga

pelatihan-pelatihan dibidang teknis lebih di tingkatkan lagi guna mendukung

pencapaian tujuan organisasi khususnya untuk pelaksanaan pelayanan yang

bermutu di bidang IMB.

4.1.1 Pendidikan platihan teknis penunjang kemampuan aparatur

Dalam era otonomi daerah diharapkan peran serta pemerintah kota

Baubau dalam hal pelayanan merupakan aspek yang amat penting .

Berkaitan dengan itu pengembangan kualitas pengetahuan dan keterampilan

SDM aparatur mengingat semakin beragamnya tingkat kebutuhan dan

keinginan masyarakat.. peningkatan pendidikan teknis yang memiliki jenjang

dan tingkat mulai dari jenjang yang terendah sampai yang tertinggi baik yang

bersifat lokal maupun yang bersifat nasional. pelatihan yang dilaksanakan

oleh pemerintah daerah.

Adapun jenis pelatihan yang di berikan kepada aparat di dinas tata

kota dan bangunan dari tahun yakni :

1. GIS ( geography informasi sistim)

Page 74: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

74

2. Bintek ( bimbingan teknik) perencanaan Bangunan

3. Bimbingan Teknik Penataan Kota

4. Bimbingan teknik PPNS (penyidik pegawai negri sipil)

5. Bimbingan teknik animasi bangunan

6. Bimbingan teknis penyesuaian karakteristik bangunan dalam

intensitas pemanfaatan ruang.

7. Pelatihan Multi efek bangunan

Terkait dengan data pendidikan teknis di atas penulis mengadakan

wawancara dengan kepala dinas tata kota dan bangunan Drs LM Arsyad.

M.Si

“Pelatihan dalam bidang teknis merupakan pendidikan tambahan bagi pegawai di dinas tata kota yang pada prinsipnya bertujuan untuk lebih meningkatkan pengabdian mutu, keahlian, dan keteranpilan di bidang kerja masing-masing demi terciptanya pelayanan yang berkualitas ” (wawancara, 2012).

Hal yang senada juga di utarakan oleh staf tata bangunan dan

perizinan yakni:

“kalau berbicara tentang pelatihan tentulah sangat penting dalam peningkatan kualitas kami sebagai aparat, setelah mengikuti berbagai pelatihan yang diberikan pengetahuan kami semakin bertambah, misalnya pelatihan Bimbingan teknik animasi bangunan yang diadakan di kota kendari, sumbangsi dari pelatihan ini sangat berguna dalam segi penggambaran bangunan ataupun menganalisis suatu gambar. (wawancara, Fierly Ferdinand 2012)

Adapun jenis pelatihan yang di terima oleh aparat bidang cipta karya,

dinas pekerjaan umum :

Page 75: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

75

1. Bimbingan teknik Animasi bangunan

2. Pelatihan Karakteristik bangunan

3. Bimbingan teknik analisis rekayasa konstruksi

4. Bimbingan teknik analisis rencana anggaran biaya konstruksi

5. Bimbingan tekik perencanaan bangunan

6. GIS ( geography informasi sistim)

7. Bimbingan animasi konstruksi

Berdasarkan uraian jenis pelatihan diatas penulis melakukan

wawancara dengan kepala bidang cipta karya Dahrul Dahlan. S.STP, M.Si:

“Pelatihan-pelatihan bagi aparatur diperlukan untuk meningkatkan kemampuan aparat sebagai abdi masyarakat atau pelayan masyarakat, oleh sebab itu hal seperti ini adalah merupakan faktor penunjang juga untuk menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat di kota Baubau yang semakin hari semakin beragam.”(wawancara 2012).

Pelatihan-pelatihan seperti diatas pada dasarnya merupakan hal yang

sangat penting untuk menunjang tingkat kemampuan aparatur dalam hal

peningkatan kinerja demi terciptanya kualitas pelayanan yang baik kepada

masyarakat, berdasarkan pengamatan penulis jenis-jenis pelatihan yang ada

pada dinas tata kota dan bangunan serta dinas pekerjaan Umum sudah baik

dan sesuai dengan bidang tugas para aparatur, dengan demikian menurut

penilaian penulis aparatur yang ada di dua dinas tersebut masuk dalam

kategori mampu dalam melayani masyarakat.

Page 76: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

76

4.2 Sarana Dan Prasarana

Kalau kita berbicara masalah sarana dan prasarana, maka yang

dimaksud disini adalah sarana dan prasarana yang dapat menunjang

kelancaran dalam memberikan pelayanan itu sendiri. Mengenai masalah

sarana sudah ada tempat pelayanan yaitu dinas tata kota & bangunan, dinas

pekerrjaan umum dalam hal ini Bidang cipta karya yang mengurus mengenai

konstruksi bangunan, serta badan perizinan & penanaman modal yang dalam

hal ini adalah tempat pendaftaran para pemohon baru untuk mengurus

kelengkapan persyaratan berkas IMB.

Sedangkan untuk prasarana kantor di tiga instansi tersebut yaitu

berupa kelengkapan layanan secara umum, kondisi sarana masih bisa di

gunakan atau harus di perbaiki, ssebab ini sangat berpengaruh terhadap

kelancaraan administrasi serta menunjang kemampuan aparat itu sendiri.

Sarana dan prasarana merupakan suatu ukuran tentang tingkat

pelayanan yang diberikan oleh suatu instansi karena tanpa adanya sarana

yang memadai mustahil rencana-rencana kegiatan yang telah ditetapkan

dapat tercapai, oleh sebab itu bagi instansi terkait harus memperhatikan

mengenai kebutuhan akan perlengkapan kantor yang digunakan dalam

operasional

Lebih jauh diungkapkan oleh staf yang bertugas di bidang tata

bangunan dan perizinan (Dinas Tata kota & bangunan) menyangkut tentang

sarana dan prasarana penunjang kegiataan pelayanan IMB:

Page 77: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

77

“Menyangkut tentang sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan IMB kepada masyarakat, menurut saya belum mendukung, karena jika dilihat dari kondisi kantor yang sempit dan masih dalam proses renovasi, serta di dinas ini tidak didukung oleh komputer yang memadai dan juga kendaraan dinas roda 4 ataupun roda 2 sebagai kendaraan operasional utuk menjangkau pelosok kecamatan, misalnya dalam hal ini meninjau lokasi bangunan pemohon untuk menghitung jarak sempadan yang telah di tetapkan serta mengawasi pembangunan para pemohon yang sudah di berikan izin membangun apakah sudah sesuai dengan yang ditetapkan dalam izin atau belum, karena tidak semua diantara dari kami memiliki kendaraan pribadi misalnya motor. Mengenai kendaraan dinas sudah lama kami ajukan tetapi ssampai saat ini belum mendapat persetujuan” (wawancara, asri ramadani 2012).

Memang tidak dipungkiri menyangkut sarana dan prasarana kantor

serta kendaraan operasional pada dinas tata kota & bangunan adalah

merupakan hal yang urgen mengingat tugas pokok dalam pelaksanaan perda

mencakup satu kota Baubau dan pegawai yang bertugas tidak semua

memiliki kendaraan pribadi.

Berdasarkan wawancara dengan staf pada badan pelayanan

perizinan dan permodalan dalam hal ini adalah tempat pendaftaran pemohon

IMB, dan mengurus tentang biaya retribusi dan berkas-berkas pemohon IMB,

menyatakan bahwa:

“Di kantor saya keadaan sarana belum mendukung untuk mengurus tentang IMB, meja dan lemari arsip yang tidak sebanding dengan jumlah arsip IMB sehingga berkas-berkas IMB tidak tertampung lagi dalam lemari yang aman dan sering sekali tercecer, jumlah komputer untuk mengolah berkas-berkas juga masih kurang, serta loket tempat mendaftar masih tergolong belum sempit ,hal ini mungkin diakibatkan karena kantor yang kami tempati masih dalam proses renovasi mengingat kantor ini merupakan bekas rumah sakit umum daerah”, (Wawancara Zubair, ST, 2012)

Page 78: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

78

Berdasarkan wawancara dengan salah satu staf dari dinas pekerjaan

umum, khusus pada bidang cipta karya yang dalam hal ini mengurus

masalah konstruksi bangunan pemohon IMB mengenai sarana dan

prasarana,

“situasi sarana dan prasarana di kantor saya sudah cukup baik, dilihat dari situasi kantor yang luas sehingga ruang gerak kami semakin luas pula, tetapi kalau dari segi jumlah komputer mungkin harus diadakan penambahan lagi karena di bidang cipta karya tidak hanya fokus pada pengurusan konstruksi IMB saja, tapi mencakup tugas-tugas lain juga” (wawancara, Nursina, A.md. 2012)

Berdasarkan wawancara di atas keadaan inventaris kantor harus

disesuaikan dengan jumlah pegawai, tingkat kebutuhan dan beban

kerja,misalnya dalam hal komputer, apalagi jika dilihat dari perkembangan

tugas para pegawai maka sarana penunjang kantor di instansi terkait saya

rasa perlu mendapat perhatian, mengingat kondisi di instansi terkait masih

belum layak mengingat jika dilihat dari wawancara aparat dinas tata kota dan

badan perizinan yang bertempat di kantor bekas rumah sakit umum daerah

dan masih dalam proses renofasi tentu saja masih banyak yang harus di

perhatikan demi maksimalnya pelayanan mengenai IMB di kota Baubau.

Adapun daftar iventaris kantor pada Dinas Tata kota & Bangunan

kota Baubau sebagai berikut

Page 79: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

79

Tabel 11

Daftar iventaris sarana & prasarana

No Jenis Barang JumlahKondisi

Baik Rusak

1 Meja Biro 2 2 -

2 Meja Biasa 18 18 -

3 Kursi putar 1 1

4 Kursi kayu biasa 30 30 -

5 Lemari arsip besi 3 3 -

6 Lemari biasa 9 9 -

7 Kursi pelastik 25 23 2

8 Komputer 6 6 -

9 Kursi tamu 1 1 -

10 Printer 5 4 1

11 Kamera digital 1 1 -

12 Mesin ketik 3 3 -

13 Pembolong kertas 4 4 -

14 kalkulator 4 4 -

15 Kendaraan roda 2 4 4 -

16 Pesawat telepon 3 3 -

17 Kndaraan roda 4 - - -

18 Ruangan 5 5 -

19 Alat survey/ GPS 1 1

20 LCD 1 1 -

21 Alat fax, copy 1 1 -

Sumber: Dinas Tata kota dan bangunan 2011

Daftar sarana dan prasarana di Badan perizinan dan permodalan

khususnya di bidang perizinan pelayanan Izin mendirikan bangunan (IMB):

Page 80: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

80

Tabel 12

Daftar Iventaris Sarana & prasarana

No Jenis Barang JumlahKondisi

Baik Rusak

1 Loket pendaftaran 1 1 -

2 Kursi panjang 1 1 -

3 Pelobang kertas 3 3

4 Kursi kayu biasa 6 6 -

5 Lemari arsip besi 1 1 -

6 Lemari biasa 3 3 -

7 Komputer 2 2 -

8 Kursi tamu 1 1 -

9 Printer 3 2 2

10 Kursi pelastik 9 8 1

11 Mesin ketik 1 1 -

12 Pesawat telepon 2 2 -

13 LCD 1 1 -

14 televisi 1 1 -

Sumber: Badan pelayanan perizinan & permodalan 2011

Daftar sarana dan prasarana yang di kantor pekerjaan umum, Bidang

Cipta karya, yang dala hal ini mengurus masalah konstruksi bangunan:

Tabel 13

Daftar iventaris sarana & prasarana

Page 81: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

81

No Jenis Barang JumlahKondisi

Baik Rusak

1 Meja Biro 1 1 -

2 Meja Biasa 7 7 -

3 Kursi putar 1 1

4 Kursi kayu biasa 15 15 -

5 Lemari arsip besi 3 3 -

6 Lemari biasa 4 4 -

7 Komputer 5 5 -

8 Kursi tamu 1 1 -

9 Printer 2 2 -

10 televisi 1 1 -

11 Kursi pelastik 13 13 -

12 Alat suvey / GPS 1 1 -

13 Alat ukur ketinggian 2 1 1

14 Alat fax 1 1 -

15 LCD 1 1 -

Sumber: Dinas pekerjaan Umum 2011

Dari ketiga tabel di atas menunjukan bahwa sarana dan prasarana

penunjang pelayanan pada dinas tata kota dan insrtansi terkait dalam

pelayanan IMB di kota Baubau pada umumnya belum mencukupi seperti

halnya komputerr, mesin ketik,alat survy GPS, lemari, kendaraan operasional

dan peralatan lainnya yang menurut pegawai perlu diadakan penambahan.

Berikut petikan wawancara dari masyarakat yang telah mendapatkan

IMB:

“ Kalau bisa ruangan tempat mendaftar IMB dilengkapi dengan ruang tunggu yang layak agar orang yang datang mengurus IMB tidak

Page 82: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

82

berdiri menunggu untuk mendapatkan pelayanan, atau paling tidak di sediakan kursi panjang khusus untuk para pemohon IMB agar tidak bercampur dengan masyarakat lain, mengingat kantor tempat mengurus IMB bercampur dengan kantor-kantor lain”. (wawancara, sofyan irfandi,2012)

Senada dengan yang diungkapkan oleh masyarakat yang telah

mendapatkan IMB:

”Suasana kantor yang sempit menyebabkan udara yang ada dikantor panas sehingga kami yang mengurus IMB kurang merasa nyaman, suasana seperti ini saya alami di dinas tata kota & bangunan dan Badan pelayanan perizinan dan permodalan, dimana penataan meja, kursi dan berkas yang ada tidak rapi sehingga kurang enak dipandang dan kesannya seperti bukan dalam ruangan kantor yang merupakan tempat melaksanakan tugas dari pegawai (wawancara, Ld Arius.2012)

Hal serupa juga dialami oleh masyarakat yang telah mendapatkan

iMB mengenai sarana dan prasarana

“Sarana dan prasarana yang ada pada saat saya mengurus IMB sudah ada namun perlu dilengkapi dan ditata rapi supaya kami selaku masyarakat yang datang mengurus IMB menjadi nyaman dan cepat, khususnya loket pada badan perlayanan perizinan dan permodalan yang sempit dan panas, pendingin ruangan seperti kipas angin kalau bisa ditambah lagi, dan sebagainya. (wawancara, Narni , 2011).

Dari hasil penelitian penulis, masalah yang timbul akibat keterbatasan

sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pelayanan pemberian IMB pada

instansi terkait, antara lain :

a. Tertundanya proes pelayanan pemberian IMB akibat

terbatasnya sarana komputer dan kendaraan operasional

Page 83: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

83

b. Pelaksanaan penertiban IMB kurang maksimal dijalankan oleh

dias tata kota , dalam hal ini bidang yang terkait seperti bidang

tata bangunan & perizinan, dan bidang pengawasan, karena

tidak didukung dengan kendaraan opersional untuk meninjau

lokasi para pemohon, dan tidak semua pegawai memiliki

kendaraan pribadi.

c. Suasana kantor menjadi kurang kondusif dan sempit di

banding dengan jumlah pegawai yang ada, seperti yang

dialami oleh dinas tata kota & bangunan dan Badan pelayanan

perizinan dan permodalan, ini di sebabkan karena kantor

masih dalam proses renovasi yang berubah fungsi bekas

rumah sakit umum daerah menjadi kantor. Hal ini tentu

berimbas terhadap proses pelayanan pemberian IMB yang

tidak maksimal, serta arsip dan berkas-berkas tidak tersusun

rapi akibat terbatasnya lemari arsip dan rak-rak buku.

Jadi, kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian

menyangkut sarana dan prasarana pada dinas Tata kota dan bangunan serta

instansi yang terkait bahwa sarana dan prasarana yang tersedia belum

maksimal, khususnya penggunaan computer, lemari berkas, dan kendaraan

operasional. Disamping itu suasana kantor yang belum kondusif dan terasa

sempit jika dibandingkan dengan beban kerja dan jumlah pegawai yang

bertugas. Keadaan sarana dan prasarana dalam unit kerja ini belum

Page 84: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

84

sepenuhnya memperhatikan kenyamanan dalam bekerja, hal seperti ini tentu

saja bisa mengakibatkan ketidak puasan masyarakat pada saat mengurus

IMB.

Dinas tata kota dan bangunan selaku organisasi pemerintah daerah

dalam hal melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang pemukiman dan

penataan ruang serta instansi terkait yang terlibat dalam pelayanan izin

mendirikan bangunan yakni dinas pekerjaan umum, dan badan pelayanan

perizinan dan penanaman modal disamping membutuhkan aspek sumber

daya juga sangat membutuhkan fasilitas penunjang dalam upaya pencapaian

tujuan dalam merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dinas tata kota dan

instansi terkait berupaya melengkapi dan menambah sarana dan prasarana

dengan penambahan-penambahan perlengkapan yang dibutuhkan serta

diharapkan pekerjaan semakin lancar dan cepat.

Page 85: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

85

4.3 Prosedur Alur pelayanan pemberian Izin mendirikan Bangunan

(IMB)

A. Tata cara pengurusan izin mendirikan Bangunan

Pemohonn

Lurah setempat (Surat Bebas sengketa)

Camat (Mengesahkan surat bebas sengketa)

Badan Pelayanan perizinan dan permodalan

1.Pengambilan formulir

2. Pendaftaran

3. Pemeriksaan berkas

2 Hari

Dinas PU(Bidang cipta karya)

1 Asistensi mengenai konstruksi bangunan

2 Menginput data

3 menentukan Daftar harga satuan Upah dan bahan

4 hari

Dinas Tata kota dan bangunan (Bidang tata bangunan &

perizinan)

1 Memeriksa Gambar

2 peninjauan teknis lapangan

3. Menentukan GSP & GSB

4. Memberikan rekomendasi IMB

6 hari

Badan Pelayanan perizinan dan permodalan

1 Menginput data

2 Pembayaran Retribusi IMB

3 Mengajukan surat izin pemohon ke walikota untuk ditandatangani

2 Hari

Walikota

Page 86: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

86

Berdasarkan Perda nomor 1 tahun 2009 tentag prosedur dan tata

cara pengurusan IMB untuk mengurus IMB dilaksanakan sebagai berikut:

1. Untuk mengajukan permohonan IMB, pemohon datang ke

Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi yang berwenang yakni

pada badan pelayanan perizinan dan permodalan untuk

mengambil formulir permohonan.

2. Pemohon mengisi formulir permohonan IMB, yang berisi

tentang:

Nama pemohon

Alamat pemohon

Lokasi Bangunan

Status kepemilikan lahan tempat berdirinya bangunan

Rencana peruntukan bangunan

Luas persil bangunan

Luas lantai bangunan

Prosentase luas bangunan terhadap luas persil

Tinggi bangunan

B. Pemberian izin mendirikan Bngunan

1. Dalam hal pemohon tidak dapat melengkapi persyaratan dalam

formulir permohonan IMB, maka Walikota atau pejabat yang

ditunjuk membuat Surat Penolakan dengan mencantumkan alasan-

alasannya.

Page 87: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

87

2. Jangka waktu penerbitan IMB oleh Walikota ditetapkan 14 (empat

belas) hari kerja setelah seluruh persyaratan dipenuhi, lengkap dan

benar

3. Sesuatu pekerjaan bangunan dalam Peraturan Daerah ini tidak

boleh dimulai sebelum pemohon menerima IMB yang selanjutnya

berkewajiban untuk menjaga supaya Izin Mendirikan Bangunan itu

selalu berada di tempat pekerjaan

C. Persyaratan administrasi permohonan mendapatkanizin

mendirikan bangunan

1. Foto copy KTP Pemohon Izin yang masih berlaku dilegalisasi oleh

Lurah dan Camat setempat

2. Foto copy kepemilikan tanah dalam bentuk surat

tanah/sertifikat/girik yang dilegalisasi oleh Lurah dan Camat

setempat

3. Foto kopy tanda lunas pajak bumi dan bangunan yang terbaru

4. Surat pernyataan pemohon bahwa lokasi tidak dalam keadaan

sengketa dan diketahui oleh lurah dan camat setempat.

5. Pas foto ukuran ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar

6. surat pernyataan tidak ada keberatan dari tetangga

7. Rencana anggaran biaya

8. Materai tempel Rp.6000

9. Map plastik biru snelhecter

Page 88: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

88

10. Gambar bangunan dan situasi letak bangunan, berisi informasi

tentang:

Nama jalan menuju ke kavling dan di sekeliling kavling

Denah situasi dan denah lokasi bangunan di dalam kavling

Skala gambar

D. Proses penerbitan izin mendirikan Bangunan

1. IMB diterbitkan oleh Walikota sebagai dasar diizinkannya tempat

yang digunakan untuk lokasi bangunan.

2. Apabila tempat bangunan mengalami perubahan lokasi, luas

dan/atau kepemilikan maka harus diajukan permohonan IMB baru.

3. Proses penerbitan IMB dilaksanakan oleh Dinas tata kota dan

bangunan bersama dengan satuan kerja erangkat daerah lainnya

seperti Badan pelayanan perizinan dan permodalan. Dan dinas

pekerjaan umum :

Penyediaan dokumen rencana teknis siap pakai yang

memenuhi persyaratan

Pemohon mengajukan Surat Permohonan IMB dengan

kelengkapan dokumen administratif dan dokumen rencana

teknis serta mengsi formulir ke Badan pelayanan perizinan dan

permodalan

Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran (pencatatan,

penelitian) dokumen administratif dan dokumen rencana teknis,

Page 89: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

89

penilaian/evaluasi, serta persetujuan dokumen rencana teknis

yang telah memenuhi persyaratan dan kemudian di serahkan

dinas pekerjaan umum dalam hal ini adalah bidang cipta karya

untuk menganalisis tentang konstruksi bangunan dan

menentukan daftar harga satuan upah

Dokumen adminisi dan/atau dokumen rencana teknis yang

telah dikeluakan dan di sahkan oleh kepala bidang cipta karya ”

Dahrul Dahlan, S.STP. M.Si” dan kemudian diserahkan ke

Dinas tata kota dan bangunan untuk di proes lebih lanjut.

Berkas administrasi yang di berikan oleh bidang cipta karya

kemudian di proses oleh Dinas tata kota dan bangunan yakni

Bidang tata bangunan dan perizinan memeriksa secara teknis

gambar yang telah diajukan oleh pemohon serta menganilis

bersama-sama dengan bidang peataan kota apakah pemohon

tersebut boleh membangun dikawasan tersebut atau tidak,

Sesuai dengan wawancara dengan Kepala bidang penataan

Kota Drs.Alimudin M.Si :

”Bekas yang diajukan oleh pemohon bisa dibatalkan ataupun tidak diberi izin apabila kawasan pemohon masuk dalam kawasan-kawansan khusus yang merupakan tempat-tempat yang tidak boleh diadakan pembangunan misalnya : kawasan penghijauan, area bandara, dan kawasan pariwisata seperti benteng kraton,dan sebagainya” (wawancara 2012).

Kemudian gambar yang telah diajukan kemudian diperiksa oleh

bidang tata bangunan dan perizinan mengenai luas bangunan

Page 90: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

90

dan luas lahan tempat membangun, apabila memenuhi syarat

kmudian diproses secara lanjut, tetapi apabila belum memenuhi

persyaratan dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi/

diperbaiki. Mengenai pemeriksaan gambar penlis melakukan

wawancara kepada masyarakat yang telah mendapatkan IMB :

”sewaktu saya mengurus IMB, agar tidak terjadi kesalahan pada gambar, saya meminta tolong kepada teman saya yang ada di bidang cipta karya untuk menggambarkan”. (wawancara Abidin 2012)

Berdasarkan gambar tersebut, kemudian bidang tata kota dan

bangunan meninjau langsun ke lokasi para pemohon IMB untuk

menentukan garis sempadan pagar (GSP) dan garis sempadan

bangunan (GSB) dari AS jalan dengan berdasarkan denah

lokasi dan denah situasi terlampir demi terciptanya penataan

ruang yang baik dan keselamatan serta keamanan bagi pemilik

bangunan.

Setelah peninjauan dilakukan barulah bidang tata bangunan

perizinan membuat surat rekomendasi mendirikan bangunan

yang ditandatangi oleh kepala dinas tata kota dan bangunan

“Drs.Lm Arsyad M.Si”, dengan catatan pelanggaran terhadap

ketentuan yang telah diatur dalam rekomendasi menjadi

tanggung jawab pemohon serta rekomendasi tersebut berlaku

Page 91: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

91

selama bangunan tersebut tidak mengalami perubahan

pemanfaatan ruang yang telah ditetapkan.

Setelah rekomendasi dikeluarkan oleh dinas tata kota dan

bangunan kemudian Badan pelayanan perizinan dan

permodalan selaku tempat pembayaran retribusi IMB

menetapkan biaya retribusi dan menghubungi pemohon untuk

melunasi biaya retribusi tersebutPenyerahan bukti penyetoran

retribusi kepada pemerintah daerah. Kemudian membuat surat

izin yang ditujukan ke walikota Baubau guna mengsahkan izin

tersebut dengan tanda tangan walikota Bauba “Dr.H.MZ.amirul

Tamim,M.Si”

Setelah itu pemohon dipanggil untuk mengambil SK,dan papan

plat setelah menyetorkan bukti pembayaran.

E. Tata Cara perhiungan IMB

Tingkat penggunaan jasa IMB dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a. Retribusi pembangunan baru : L x Ibwk x It x 1,00 x

HSbg

b. Retribusi rehabilitasi/renovasi bangunan : L x Ibwk x It x Tk x HSbg

c. Retribusi prasarana bangunan dibangun sebelum Tahun 2009

(sebelum terbitnya Perda IMB) :

L x Ibwk x I x 1,00 x (100% - Dibangun x 2%) x HSbg

d. Retribusi rehabilitasi prasarana bangunan : V x Ibwk x I x Tk x

HSpbg

Page 92: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

92

e. Retribusi prasarana bangunan : V x Ibwk x I x Tk x

HSpbg

Keterangan :

L : Luas lantai bangunan

It : Indeks terintegrasi

Ibwk : Indeks Bagian Wilayah Kota (BWK)

V : Volume/besaran (dalam satuan m², m´, unit)

I : Indeks

Tk : Tingkat kerusakan :

0,45 untuk tingkat kerusakan sedang

0,65 untuk tingkat kerusakan berat

HSbg : Harga satuan bangunan

HSpbg : Harga satuan prasarana bangunan

1,00 : Indeks pembangunan baru.

.

Untuk mendapatkan izin ulang karena izin yang telah diterbitkan

hilang, perubahan status daerah / wilayah, dan rusak (tidak terbaca)

Retribusinya dikenakan 20% (dua puluh persen) dari tarif yang berlaku;

Balik nama IMB pemohon dikenakan biaya 20% (dua puluh persen)

dari tarif yang berlaku

Page 93: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

93

Untuk bangunan rumah tinggal yang berubah fungsi menjadi

bangunan toko / perusahaan / perusahaan industri, pemohon

dikenakan biaya 50% (lima puluh persen) dari tarif dasar bangunan

pokok Perusahaan Industri

Perubahan fungsi bangunan harus sesuai dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Bau-Bau

Untuk bangunan yang mengalami perubahan peruntukan tanpa balik

nama dikenakan biaya 20% (dua puluh persen) dari tarif retribusi.

Biaya peninjauan lapangan, pemeriksaan atau asistensi gambar dan

pengawasan untuk semua klasifikasi bangunan adalah sebesar Rp.

30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) untuk setiap penerbitan.

Bagi setiap pengajuan Izin Mendirikan Bangunan dikenakan biaya

pembuatan papan Izin Mendirikan Bangunan sebesar Rp. 80.000,-

(enam puluh ribu rupiah) untuk setiap penerbitan.

F. Tata cara Pembayaran

Wajib Retribusi IMB wajib membayar Retribusi IMB secara lunas

kepada Bendahara Penerima pada Badan pelayanan perizinan yang

disertai dengan tanda bukti pembayaran.

Walikota atau pejabat yang ditunjuk dapat memberi kemudahan

kepada Wajib Retribusi untuk mengangsur retribusi terhutang atau

menunda pembayaran retribusi dalam jangka waktu tertentu dengan

alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penagihan dilakukan

Page 94: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

94

dengan cara mengeluarkan Surat Tagihan Retribusi Daerah atau surat

lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan

Retribusi IMB yang dikeluarkan segera setelah 7 hari sejak jatuh

tempo pembayaran)

G. Pembatalan IMB

Apabila terjadi sengketa yang ada hubungannya dengan persyaratan

IMB dan atau penangguhan bangunan, sehubungan penyelesaian

permohonan IMB dimaksud, maka dapat ditangguhkan sampai pada

penyelesaian sengketa

Adanya pelanggaran atas ketentuan teknis dalam membangun,

peruntukan bangunan yang menyimpang dari ketentuan atau

persyaratan yang tercantum dalam IMB.

IMB batal apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung dari

tanggal penetapan belum dimulai kegiatan pembangunannya atau

dilaksanakan tetapi hanya berupa pekerjaan persiapan kecuali ada

pemberitahuan disertai alasan secara tertulis dari pemohon izin.

Apabila akan melaksanakan pembangunan setelah jangka waktu,

maka pemohon wajib mengajukan IMB baru.

Dari beberapa penjelasan diatas tentang prosedur penerbitn IMB

penulis melakukan wawancara dengan kepala dinas tata kota dan bangunan

LM.Arsyad : bahwa:

Page 95: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

95

“Penerapan izin mendirikan bangunan akan selalu di tingkatkan, penerapan disini dimaksudkan sejak dari awal proses hingga pelaksanaannya, dalam menunjang hal tersebut , maka kesiapan aparatur yang terlibat dalam penerapan IMB perlu terus ditingkatkan, penyesuaian dengan aturan juga perlu terus diimplementasikan. Yang tidak kalah pentingnya adalah pengawasan dan penegakan penertiban bagi pelanggaran penertiban bangunan harus dipertegas, khususnya bagi para pelanggar kalau perlu diadakan pembongkaran untuk memberikan efek jerah. Namun demikian penerapannya harus di barengi dengan pningkatan kapasitas masyarakat melalui sosialisasi dan pemberian pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya IMB dalam tata ruang kota, karena keberhasilan penerapan IMB tidak hanya terletak pada besarnya retribusi yang diterima, tetapi berdasarkan pada tingkat kepatuhan masyarakat serta semakin kecilnya pelanggaran terhadap pelaksanaan dan ketentuan IMB” (wawancara 2012).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan IMB lebih

menekankan kepada kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan ketentuan

IMB dalam rangka mewujudkan pengaturan ruang yang baik dalam Kota.

Gambaran itu tidak didukung dengan hasil wawancara dengan

masyarakat yang telah mendapatkan IMB bahwa pengurusan IMB sedikit

sulit,disebabkan karena belum mengetahui tentang prosedur untuk

mendapatkan IMB

“sosialisasi mengenai Prosedur untuk mendapatkan IMB belum begitu baik dilakukan oleh aparat setempat,karena saya selaku masyarakat belum begitu mengetahui syarat-syarat apa saja yang dibutuhkan untuk mendapatkan IMB, serta adanya sikap kurang respon dengan keluhan masyarakat terutama mengenai prosedur IMB, pada saat saya mengurus surat sengketa ke kelurahan pegawai yang melayanai tidak menjelaskan secara rincih persyaratan kelengkapan berkas untuk mendapatkan IMB, pegawainya hanya bilang “kalau mengenai persyaratan lain silahkan bapak langsung ke badan pelayanan perizinan & permodalan saja untuk mendapatkan informasi yang lengkap, karena disini hanya mengurus masalah surat keterangan bebas sengketa saja” ,seharusnya dari kelurahan saya sudah memperoleh gambaran

Page 96: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

96

tentang apa saja persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan IMB. Penerbitan IMB saya juga lewat dari batas waktu yang ditentukan (wawancara La ode arius. 2012)

Berdasarkan wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

memang sosialisasi yang dilakukan oleh aparat setempat belum merata

kepelosok-pelosok, bahkan parahnya lagi unsur yang terlibat dalam program

sosialisasi pun tidak mengetahui syarat-syarat untuk mendapatkan IMB,

sedangkan seperti yang kita tau bahwa dalam proses sosialisasi itu

melibatkan unsur kecamatan dan kelurahan juga sebagai pelaksana.

Selanjutnya tanggapan masyarakat yang telah mendapatkan IMB

mengenai prosedur untuk mendapatkan IMB:

“Manfaat IMB bagi saya sangat nyata, dan untuk mengurus IMB ternyata tidak begitu sulit dan lama karena pemerintah setempat merespon baik jika kami masyarakat akan mengurus, IMB saya cuman 10 hari sudah terbit, lebih cepat 4 hari dari waktu yang telah ditentukan, hanya saja mungkin masih perlu diperhatikan lagi dari segi penerbitan IMB, menurut saya kalau bisa lebih dipercepat lagi lah! Sehingga masyarakat tidak terlalu lama menunggu”. (wawancara, Wa ode Zainab. 2012).

Senada dengan yang diungkapkan oleh masyarakat mengenai

masalah diatas:

”prosedur pengurusan IMB sewaktu saya mengurus bisa dikatakan sedikitnya berbelit-belit, dan ketidak jelasan tentang penerbitan IMB yang telah ditetapkan 14 hari tetapi pada kenyataannya IMB saya 20 hari baru terbit, hal ini membuat pembangunan rumah saya menjadi terhambat karena harus menunggu ada IMB dulu baru bisa membangun (wawancara, Abidin, 2012)

Berbagai keluhan diatas bisa menjadi tolak ukur bahwa masyarakat

belum begitu puas akan kinerja aparatur dalam pelayanan IMB, masih

Page 97: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

97

terkesan ada prilaku diskriminatif (membeda-bedakan) antara pemohon yang

satu dengan pemohon lainnya, serta dalam hal waktu penerbitan IMB yang

terkesan lambat dan melenceng dari waktu yang telah di tentukan, tentu saja

hal ini menjadi PR bagi pihak yang terkait dalam pelayanan IMB untuk

meningkatkan kinerjanya.

Mengenai permasalahan diatas penulis menganilis bahwa perlu

diadakan strategi pelayanan satu atap, yakni layanan terpadu pada suatu

tempat oleh beberapa instansi daerah sesuai dengan kewenanganmasing-

masing. Penerapan pelayanan satu atap pada dasarnya untuk meningkatkan

efisiensi dan efektifitas melalui peminimalan jarak geografis antar fungsi

terkait. Di kota Baubau pelayanan satu atap dalam hal pelayanan IMB belum

dijalankan, terbukti dengan masih terpisahnya jarak dinas pekerjaan umum

dengan dua instansi yang terlibat dalam pelayanan IMB, yakni dinas tata kota

dan bangunan dengan Badan pelayanan perizinan dan permodalan, padahal

seandainya ketiga dinas ini di satukan dan berada pada satu tempat saya

yakin penyelesaian IMB pasti bisa sesuai waktu yang ditentukan, disisi lain

pengguna layanan juga menjadi lebih mudah untuk memperoleh layanan,

dan yang menjadi poin penting dengan pelayanan satu atap bahwa

koordinasi antara beberapa instansi tekait berjalan lebih baik.

Berbeda dengan yang diungkapkan oleh staf bidang tata bangunan

dan perizinan yakni:

Page 98: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

98

“Prosedur pengurusan IMB sudah berjalan sesuai peraturan yang berlaku,seperti pemeriksaan gambar sampai dengan penentuan GSP dan GSB pada gambar hal ini dilakukan demi kepentingan masyarakat juga, sehingga dalam pembangunan rumah ataupun kenyamanan tempat tinggal bisa terjamin,serta dalam memberikan layanan kami tidak pernah membeda-bedakan masyarakat ataupun latar belakang pemohon semua kami perlakukan sama rata, bahkan pembangunan ‘Villa’ seorang walikota pun pada tahun 2009 kemarin IMBnya kami proses sesuai dengan aturan yang berlaku. Memang dalam hal penyelesaiannya terkadang sedikit lewat dri batas waktu yang ditentukan dikarenakan personil yang masih belum proporsional,serta kadangkala juga terjadi kesalahan gambar yang diajukan oleh pemohon,hal ini tentu memerlukan waktu untuk mengarahkan dan memperbaiki. (wawancara. fierly ferdinand 2012).

Senada dengan yang diungkapkan oleh staf badan pelayanan

perizinan dan permodalan yang dalam hal ini adalah instansi yang

mengajukan berkas para pemohon ke walikota guna penandatanganan

rekomendasi ke walikota :

“Tahapan-tahapan dalam pelayanan pemberian IMB dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan jika kelengkapan berkas dan persyaratan administrasi maupun teknik yang diajukan oleh pemohon IMB telah lengkap dan telah memenuhi syarat, tetapi waktunya juga bisa molor jika berkasnya tidak lengkap yang bertanda tangan dalam blanko IMB tidak ada atau berhalangan masuk kantor ataupun sedang melaksanakan perjalanan dinas, Misalnya walikota ataupun kepala dinas yang brsangkutan yang melakukan perjalanan dinas, maka harus menunggu beliau pulang dulu baru berkas di tanda tangani karena penandatangan tidak bisa diwakili” (wawancara, Zubair. 2012)

Berikut rekapitulasi Jumlah bangunan perkecamatan yang telah

mendapatkan Rekomendasi dari dinas Tata kota dan bangunan dari tahun

2009-2011

Page 99: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

99

Tabel 14

Januari/desember 2009

No Kecamatan Jumlah

1 Betoambari 71

2 Bungi 1

3 Kokalukuna 88

4 Lea-Lea 2

5 Murhum 107

6 Sorawolio -

7 Wolio 129

Jumlah 398

Sumber: Dinas tata kota dan bangunan 2009

Page 100: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

100

Tabel 15Januari/Desember 2010

No Kecamatan Jumlah

1 Betoambari 80

2 Bungi 4

3 Kokalukuna 24

4 Lea-Lea 1

5 Murhum 141

6 Sorawolio -

7 Wolio 122

Jumlah 372

Sumber : Dinas tata kota dan bangunan 2010

Page 101: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

101

Tabel 16Januari/Desember 2011

No Kecamatan Jumlah

1 Betoambari 150

2 Bungi 7

3 Kokalukuna 101

4 Lea-Lea 3

5 Murhum 178

6 Sorawolio -

7 Wolio 132

Jumlah 571

Sumber: Dinas tata kota dan bangunan 2011

Dari ketiga tabel diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi

masyarakat dalam pengurusan IMB dari tahun 2009 sampai dengan 2011

mengalami peningkatan, hal ini tidak terlepas dari peranan aparat dinas tata

kota dengan instansi terkait mengadakan sosialisasi tentang perda IMB,

berikut pernyataan dari kepala bidang tata bangunan dan perizinan Ir.Alman.

M.Si :

“Jumlah masyarakat yang mengurus IMB dari tahun ke tahun semakin meningkat, ini menunjukan bahwa tingkat pemahaman masyarakat tentang pentingnya IMB semakin meningkat, hal ini tidak terlepas dari kinerja aparat yang semakin giatnya mengadakan sosialisasi ke berbagai kecamatan, agar masyarakat patuh terhadap aturan yang ada”.(wawancara 2012)

Page 102: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

102

Senada dengan ungkapan dari camat betoambari “LM.Arif ridwan

S.Sos. M.Si tentang meningkatnya masyarakat yang mengurus IMB dari

tahun ketahun:

”Partisipasi masyarakat dalam mengurus IMB Cukup bagus khususnya pada wilayah kecamatan yang saya pimpin, hal ini mengacu karena semakin meningkatnya rujukan surat dari kelurahan kami untuk mendapatkan surat keterangan bebas sengketa termasuk syarat untuk mendapatkan IMB, hanya saja kalau bisa intensitas pengawasan kepada para masyarakat yang telah diberi izin oleh dinas terkait ditingkatkan lagi, guna mengantisipasi para masyarakat yang nakal dalam artian menyalahi aturan yang ditetapkan pada surat izin IMBnya.(wawancara 2012)

Berbeda dengan wawancara dengan masyarakat yang telah

mendapatkan IMB, perihal tentang sosialisai:

“Sosialisasi tentang IMB perlu ditingkatkan lagi karena masih banyak masyarakat yang belum memiliki IMB tetapi sudah membangun bangunannya, contohnya didaerah saya kecamatan bungi masih banyak bangunan-bangunan yang tidak memiliki jarak sempadan bangunan dengan bangunan yang disebelahnya, sehingga atap-atap yang saling tumpang tindih dan rawan akan bahaya kebakaran, bahkan ada tetangga saya yang mempertanyakan, apakah hanya rumah pinggiran jalan saja yang harus mengurus IMB? Ini menandakan bahwa sosialisasi belum merata keseluruh kota.” (wawancara Narni 2012)

Sejalan dengan hal tersebut di ungkapkan oleh masyarakat yang

telah mendapatkan IMB:

”Di daerah saya masih banyak rumah-rumah yang belum memiliki IMB, dan sebagian dari mereka tergolong mampu, terutama rumah-rumah yang berada didalam lorong dan tidak punya garis sempadan, “alasanya rumah-rumah didalam lorong tidak perlu mengurus IMB, yang perlu itu hanya pinggiran jalan saja”. Hal ini menandakan bahwa sosialisasi yang dilakukan belum begitu menyentuh ke masyarakat, saran dari saya kalau pemerintah membuat satu program pendataan tentang rumah-rumah yang

Page 103: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

103

belum memiliki IMB, terutama dikota Baubau. (wawancara,Ld safar iksan 2012)

Sosialisasi merupakan aktifitas memperkenalkan aturan program

kepada masyarakat agar mereka dapat memahaminya, semakin sering

diadakan sosialisasi maka tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat

akan kegunaan IMB pasti akan semakin tinggi, sedangkan

pengawasan/penertiban merupakan aktifitas yang dilakukan oleh instansi

terkait yakni dinas tata kota dan bangunan , guna mengawasi para

masyarakat yang telah mendapatkan IMB agar tidak berbeda dari ketentuan

yang telah ditetapkan.

Apabila kita melihat dari rekapitulasi jumlah pengurus IMB dari tahun

2009-2011 di atas kecamatan Lea-Lea dan Sorawolio merupakan Kecamatan

yang tingkat partisipasinya paling rendah, Hal ini di sebabkan karena kedua

kecamatan tersebut merupakan daerah pinggiran yang rata-rata pendapatan

penduduknya tergolong rendah, seperti yang di uangkapkan oleh camat

sorawolio Drs. Ld Anwar Ana M.Si :

“Di kecamatan sorawolio ataupun kecamatan lea-lea jumlah penduduk yang memiliki IMB bisa dibilang sangat minim, ini diakibatkan karena kecamatan tersebut merupakan kecamatan yang memiliki karakteristik pedesaan,sehingga kebanyakan rumah masyarakat terdiri dari rumah panggung yang terbuat dari kayu yang sifatnya semi permanen dan tidak memiliki IMB. Selain itu dilihat dari latar belakang ekonimi yang tergolong rendah, sehingga rumah masyarakat yang ada secara umum kurang mampu mendirikan bangunan yang sifatnya permanen.” (wawancara 2012)

Page 104: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

104

Mengacu dari hasil wawancara diatas, penulis mengadakan

wawancara dengan staf dari Bidang tata bangunan dan perizinan

menyangkut permasalahan diatas,

“Jika bangunan yang didirikan tidak memiliki IMB atau karena terkendala masalah Biaya, maka kebijakan dari pemerintah yakni akan di adakan PEMUTIHAN IMB yang didirikan dibawah tahun 2009, mengacu pada peraturan walikota Nomor 51 tahun 2011 dengan tujuan memberikan keringanan biaya bagi bangunan masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki IMB, keringanan biaya tersebut didasarkan pada tahun pendirian dan luas bangunan, hal ini dilakukan agar bangunan masyarakat di satu sisi mendapatkkan jaminan hukum, disisi lain terciptanya pemanfaatan ruang dan tata bangunan sesuai dengan rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) yang telah ditetapkan. Kegiatan pemutihan ini akan dilaksanakan pada tanggal 17 oktober 2012 sampai 17 oktober 2013” (wawancara asri ramadani 2012)

4.4 Fakor-faktor yang mempengaruhi kemampuan aparatur

pemerintah dalam memberikan pelayanan Izin Mendirikan

Bangunan (IMB)

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang aparat

dalam tugasnya melayani masyarakat, baik itu mengenai faktor pendukung

maupun faktor penghambat . Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

pengamatan empirik terhadap situasi dilapangan maka faktor itu kami

simpulkan sebagai berikut

4.4.1 Faktor Pendukung

a. Kerjasama Antar aparat

Page 105: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

105

Kerjasama antar aparat, baik antara pimpinan dan bawahan, antara

sesama pegawai dalam suatu organisasi sangat diperlukan dalam mencapai

tujuan organisasi tersebut. Begitu pula dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat, aparat hendaknya saling bekerjasama dalam melaksanakan

tugas yang diemban. Di dinas tata kota dan bangunan serta instansi yang

terkait menurut pengamatan penulis memang menerapkan sistem pembagian

wewenang bukan pemisahan wewenang. Maksudnya adalah aparat yang

satu dengan yang lain bekerjasama dalam menyelesaikan suatu tugas, tanpa

tergantung pada bidang kerja masing-masing atau contoh kasus misalnya,

bila seorang aparat berhalangan hadir, maka aparat yang lain bersedia

menggantikannya sehingga pelayanan tersebut tidak tertunda. Sistem ini

memang cocok digunaan, karena mengingat aparat yang bertugas dalam

pelayanan berdasarkan fakta dilapangan belum proporsional antara beban

tugas dan jumlah aparat.

b. Landasan Hukum

Pelaksanaan pelayanan izin mendirikan bangunan (IMB) dikota

Baubau dan hubungannya dengan proses penyelenggaraann IMB di atur

dalam Peraturan daerah kota Baubau nomor 1 tahun 2009 tentang garis

sempadan dan perda nomor 2 tahun 2009 tentang retribusi izin mendirikan

bangunan. Peraturan daerah sebagaimana tersebut diatas merupakan

legalitas formal yang mendasari pelaksanaan pelayanan izin mendirikan

bangunan (IMB) sehingga bersifat mengikat kepada masyarakat. Landasan

Page 106: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

106

hukum ini juga memberikan kapasitas terhadap instansi pelaksana dalam

menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan bidang diberikan. Oleh sebab

itu dengan secara konstitusional dengan adanya peraturan tersebut sangat

mendukung dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, karena akan

memberi arah dan sasaran yang jelas dalam mewujudkan kualitas pelayanan

yang baik.

Petikan wawancara dari kepala bidang tata bangunan dan perizinan

“Ir.Alman”:

“Telah dijelaskan dalam Perda nomor 1 tahun 2009 bahwa, Setiap bangunan yang tidak memiliki IMB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dapat dilakukan sanksi pembongkaran dengan tata cara Teguran secara tertulis berturut-turut maksimal 3 (tiga) kali, dan jangka waktu teguran 2 (dua) hari kerja setiap teguran. Apabila setelah diadakan suatu peringatan sebanyak 3 (tiga) kali tetapi pelanggar bangunan tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka Walikota atau pejabat yang ditunjuk dapat memerintahkan penyegelan (pengosongan) bangunan atau pembongkaran terhadap bangunan yang melanggar ketentuan tersebut.” (wawancara 2012)

c. Pelatihan-pelatihan bagi Aparat

Pelaihan-pelatihan bagi aparatur diperlukan untuk menunjang dan

meningkatkan keterampilan dan kemampuan aparat sebagai abdi Negara

dan abdi masyarakat, oleh sebab itu hal ini adalah salah satu faktor

penunjang bagi terciptanya pelayanan yang lebih baik lagi serta demi

memperluas pengetahuan para aparat untuk menjawab tantangan dalam

pelayanan kepada masyarakat yang semakin beragam.

d. Sosialisasi

Page 107: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

107

Sosialisasi izin mendirikan bangunan (IMB) merupakan aktifitas

memperkenalkan aturan, program kepada masyarakat agar mereka dapat

memahamiya. Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah yang tepat untuk

memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang fungsi dan

peranan serta pentingnya izin mendirikan bangunan (IMB) pada saat

pendirian bangunan hunian atau jenis bangunan lainnya. Berikut pernyataan

dari kepala bidang tata bangunan dan perizinan, Ir.Alman M.Si perihal

menyangkut sosialisasi.

”Kegiatan sosialisasi merupakan langkah yang ditempuh pemerintah kota melalui unit instansi dinas tata kota dan bangunan untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat sesuai yang diatur dalam perda nomor 1 tahun 2009 dan nomor 2 tahun 2009 menyangkut tentang garis sempadan bangunan, garis sempadan pagar, konstruksi bangunan, mekanisme prosedur pengurusan IMB serta sanksi yang akan diberikan jikalau melanggar ketentuan yang diberikan. Kegiatan sosialisasi rutin dilakukan 2 kali dalam setahun yakni dbulan februari dan November, serta melibatkan unsur terkait, seperti: dinas pekerjaan umum pada bidang cipta karya, kecamatan, kelurahan, serta tokoh masyarakat”(wawancara 2012)

Dalam upaya pengendalian pemafaatan ruang. Sosialisasi tentang izin

mendirikan bangunan (IMB) merupakan rujukan normative yang bersifat

mengikat terhadap pendirian suatu bangunan, jika tidak dipahami oleh

masyarakat maka dengan sendirinya masyarakat kurang peduli akan

pentingnya IMB, sehubungan dengan hal tersebut diatas maka diperlukan

adanya kegiatan sosialisasi tentang izin mendirikan bangunan (IMB) dan

segala bentuk peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan IMB

itu sendiri sehingga masyarakat dapat memahami dengan baik mekanisme

Page 108: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

108

dan prosedur serta persyaratan yang diperlukan dalam mengurus IMB serta

sanksi terhadap pelanggaran ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan kenyataan yang ada dilapangan bahwa dinas tata kota

dan bangunan kota Baubau dalam melaksanakan sosialisasi relative sudah

cukup baik terlihat dari semakin meningkatnya pemohon IMB yang dilakukan

oleh masyarakat dari tahun ke tahun.

4.2.1 Faktor Penghambat

Setelah kita ketahui faktor pendukung, maka perlu kita ketahui juga

faktor penghambat didalam pelaksanaannya.berdasarkan penelitian yang

penulis lakukan, ditemukan beberapa faktor penghambat pelayanan IMB

kepada masyarakat antara lain :

a. Belum Dilaukan pola pelayanan prima satu Atap

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, bahwa masyarakat yang telah

mendapatkan IMB kebanyakan mengungkapkan ketidak puasannya

mengenai masalah ketidak jelasan waktu dalam penerbitan IMB yang

melenceng dari waktu yang telah ditetapka dalam Peraturan daerah nomor 1

tahun 2009 yakni 14 hari. Menurut wawancara dengan instansi terkait bahwa

keterlambatan tersebut terjadi akibat aparat yang bertugas masih belum

proporsional jika dibandingkan dengan beban kerja, serta karena adanya

pejabat yang bertanda tangan dalam blanko yang berhalangan hadir ataupun

sedang melakukan perjalanan dinas. Tetapi ada satu hal yang sangat penting

dan belum dilakukan dikota Baubau yakni pelayanan satu atap, hal ini

Page 109: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

109

terbukti dengan terpisahnya kantor Dinas pekerjaan umum dengan dua

instansi lain seperti dinas tata kota dan bangunan serta badan pelayanan

perizinan dan permodalan, padahal apabila ke tiga dinas ini disatukan dalam

satu Lokasi waktu yang dibutuhkan dalam penguras bisa lebih diperpendek

karena jarak geogrfis antar instansi terkait sudah dekat, serta pengguna

layananpun bisa mudah dalam memperoleh pelayanan

b. Kurangnya sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pendukung yang

sangat berpengaruh dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat . Kita tidak dapat memungkiri bahwa kemampuan yang dimiliki

oleh aparat tidak dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin apabila sarana

dan prasarana tersebut sangatlah kurang. Hal inilah yang akan berdampak

buruk terhadap kinerja aparat dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Di dinas tata kota dan bangunan, dinas Pekerjaan Umum (bidang cipta

karya), badan pelayanan perizinan dan permodalan (bidang perizinan),

berdasarkan pengamatan penulis dan hasil wawancara menunjukan bahwa

sarana dan prasarana di kantor tersebut kurang memadai, misalnya seperti

yang dialami oleh dinas tata kota dan bangunan serta badan playaan

perizinan dan permodalan, yakni komputer, meja, kendaraan operasional,

serta situasi kantor yang belum begitu memadai.

c. Terbatasnya Aparatur Pelaksana

Page 110: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

110

Aparatur di dinas tata kota dan bangunan serta instansi yang terlibat

yakni sebagai pelaksana tugas dalam pelayanan IMB itu sendiri secara

kuantitas masih kurang proporsional, hal ini diperkuat dengan hasil

wawancara dengan kepala bidang tata bangunan dan perizinan pada dinas

tata kota, yang menyatakan bahwa jumlah aparat yang tersedia tidak sesuai

dengan beban kerja yang ada..

d. Dana operasional

Sebagaimana dari faktor-faktor yang telah diuraikan diatas, faktor dana

operasionalpun sangat besar pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan

pelaksanaan pelayanan IMB. Dari hasil temuan dilapangan bahwa dana

opersional dalam pelaksanaan tugas pelayanan pemberian IMB khususnya

pada dinas tata kota dan bangunan kurang mencukupi, itu dapat dilihat pada

sarana dan prasarana yang masih kurang, kesejahteraan pegawai yang

dirasa masih rendah misalnya pembiayaan untuk biaya BBM,serta adanya

kegiatan rutin yang tersendat-sendat seperti peninjauan dan pengawasan ke

lokasi karena keterbatasan anggaran. Untuk itu dana operasional yang

dimaksud perlu mendapat perhatian utama dari pemerintah dalam rangka

merealokasi dana-dana kegiatan pembangunan daerah.

Lebih jauh menyangkut dana operasional ini, jika dana operasional

memadai maka aktifitas perkantoran berupa pelayanan kepada masyarakat

akan bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan. Hal ini didasarkan atas

tersdianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan perkantoran, baik itu

Page 111: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

111

penunjang dalam kantor maupun honor penunjang untuk pelaksanaan

kegiatan lapangan(penertiban IMB), dana operasional sangat berpengaruh

terhadap peingkatan kesejahteraan baik bagi pemberi pelayanan, ini berarti

bahwa dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan pemberian IMB pada

dinas tata kota dan bangunan diperlukan dana penunjang yang memadai. Hal

ini diungkapkan oleh salah seorang staf dari bidang pengawasan :

“Berkenaan dengan dana operasional, kami selaku petugas lapangan dalam melaksanakan penertiban IMB belum mencukupi, kadangkala kami mengeluarkan biaya sendiri untuk memperbaiki kendaraan pribadi yang digunakan saat melaksanakan tugas jika terjadi kerusakan, ataupun saat kehabisan bahan bakar, jumlah honor yang saya peroleh yaitu 400.000 itupun pencairannya diterima setiap triwulan,tentu saja hal tersebut menurut saya belum menjawab permasalahan, atau paling tidak menyediakan kendaraan dinas seperti roda dua atau roda empat untuk menunjang pelaksanaan tugas” (wawancara.Ruslan setyawan ST, 2011).

Sebagai kesimpulan bahwa dana operasional dalam pelaksanaan

tugas pelayanan pemberian IMB pada dinas tata kota dan bangun kota

Baubau kurang mencukupi itu dapat dilihat pada sarana dan prasarana

penunjang yang masih kurang, kesejahteraan pegawai yang dirasa masih

rendah serta adanya kegiatan rutin yan tersendat-sendat dilaksanakan

karena keterbatasan anggaran / dana untuk itu perlu diperhatikan masalah

dana operasional ini demi utntuk terwujudnya tujuan organisasi yakni harus

diadakan penambahan anggaran.

e. Kurangnya kesiapan pembiayaan Masyarakat.

Biaya Adimistrasi merupakan kendala yang dialami oleh para

masyarakat yang tidak mempunyai uang dan berpendapatan kecil. Sesuai

Page 112: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

112

realita yang ada pada pembahasan sebelumnya bahwa memang di kota

Baubau masih banyak masyarakat yang sudah membangun namun belum

memiliki IMB, yang paling menonjol adalah pada kecamatan sorawolio,

kecamatan Lea-Lea, dan kecamatan Bungi, yang dimana partisipasi ke tiga

kecamatan tersebut sangatlah kurang dalam tiap tahunnya, ini disebabkan

karena ketidak mampuan dalam membayar retribusi IMB dan rata-rata tingkat

pendapatan mereka tergolong kecil.

Page 113: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

113

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Sebagaimana yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya tentang

kemampuan aparatur pemerintah dalam pelayanan Izin mendirikan

bangunan dikota Baubau, maka pada bab ini penulis akan menuliskan secara

singkat tentang hasil penelitian yang lakukan dalam bentuk kesimpulan.

Untuk itu Kesimpulan yang dihasilkan dari pembahasan bab-bab sebelumnya

antara lain:

5.1.2 Kemampuan Aparatur pemerintah

a) Latar belakang pendidikan, golongan, dan jenjang latihan jabatan

struktural

Dari Hasil penelitian menunjukan bahwa golongan dan tingkat

pendidikan, serta jenjang pelatihan pejabat struktural pada dinas yang

mengurus masalah teknis dalam pelayanan IMB yaitu bidang tata bangunan

dan perizinan (Dinas tata kota & Bangunan) serta bidang cipta karya (dinas

pekerjaan umum) yaitu masuk dalam kategoti baik dan mampu, terlihat dari

tabel di atas jumlah aparat masih di dominasi dengan golongan III dan

golongan II, serta tingkat pendidikannya didominasi oleh diploma, strata-1

dan strata-2 dan juga diklat kepemimpinan yang sudah sesuai dengan

Page 114: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

114

persyaratan. Beberpa indikator diatas sudah bisa memberikan gambaran

umum tentang keadaan kemampuan aparatur pemerintah di kota Baubau

dalam hal ini pelayanan IMB, tetapi klau dilihat dari segi kuantitas aparat

yang bertugas masih belum proporsional, seperti yang dialami oleh dinas tata

kota dan bangunan (bidang tata bangunan dan perizinan) Menurut

wawancara jumlah aparat yang bertugas dibidang tata bangunan dan

perizinan hanya berjumlah 5 (enam) orang staf pelaksana, sedangkan

berdasarkan persyaratan, setiap seksi harus memiliki minimal 5 orang staf

pelaksana, jadi kalau dikalkulasikan harusnya dalam satu bidang minimal

memiiki 10 staf pelaksana (belum termasuk dengan kepala seksi dan kepala

bidang) Kebijakan untuk menutupi kekurangan ini telah ditempuh dinas tata

kota dan bangunan dengan merekrut 3 tenaga kerja honorer, yang

diperbantukan dibagian tata usaha, bidang tata bangunan dan perizinan serta

bidang pengawasan, tetapi itupun belum mampu menjawab permasalahan.

b) Pelatihan-pelatihan penunjang aparat

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada dinas yang

mengurus mengenai teknis dalam pelayanan IMB, pelatihan – pelatihan yang

diterima sudah sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang ada dilapangan

seperti : GIS ( geography informasi sistim), bintek ( bimbingan teknik)

perencanaan bangunan, pelatihan multi efek bangunan, bimbingan teknik

analisis rencana anggaran biaya konstruksi, dan lain sebagainya seperti yang

tertera di pembahasan sebelumnya. Berdasarkan wawancara dengan staf

Page 115: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

115

setelah mengikuti berbagai pelatihan tingkat pengetahuannya semakin

meningkat, jadi kesimpulan yang dapat ditarik bahwa jnis platihan yang

diterima pada dinas yang terkit mengurus tentang tekis sudah baik dan tepat

sasaran dalam rangka meningkatkan kemampuan aparat demi terciptanya

kualitas yang baik dalam melayani.

5.1.3 Sarana dan rasarana

kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian menyangkut

sarana dan prasarana pada dinas Tata kota dan bangunan serta instansi

yang terkait bahwa sarana dan prasarana yang tersedia belum maksimal,

khususnya penggunaan computer, lemari berkas, dan kendaraan

operasional. Disamping itu suasana kantor yang belum kondusif dan terasa

sempit jika dibandingkan dengan beban kerja dan jumlah pegawai yang

bertugas, hal-hal seperti ini tentu saja menimbulkan rasa ketidak puasan

masyarakat dalam pengurusan IMB:

a. Pelaksanaan penertiban IMB kurang maksimal dijalankan oleh dias

tata kota , dalam hal ini bidang yang terkait seperti bidang tata

bangunan & perizinan, dan bidang pengawasan, karena tidak

didukung dengan kendaraan opersional untuk meninjau lokasi para

pemohon, dan tidak semua pegawai memiliki kendaraan pribadi.

b. Suasana kantor menjadi kurang kondusif dan sempit di banding

dengan jumlah pegawai yang ada, seperti yang dialami oleh dinas

tata kota & bangunan dan Badan pelayanan perizinan dan

Page 116: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

116

permodalan, ini di sebabkan karena kantor masih dalam proses

renovasi yang berubah fungsi bekas rumah sakit umum daerah

menjadi kantor. Hal ini tentu berimbas terhadap proses pelayanan

pemberian IMB yang tidak maksimal, serta arsip dan berkas-berkas

tidak tersusun rapi akibat terbatasnya lemari arsip dan rak-rak buku.

5.1.4 Faktor Pendukung kemampuan aparatur pemerintah dalam

mamberikan pelayanan

a) Kerjasama Antar aparat

Kerjasama antar aparat, baik antara pimpinan dan bawahan, antara

sesama pegawai dalam suatu organisasi sangat diperlukan dalam mencapai

tujuan organisasi tersebut. Begitu pula dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat, aparat hendaknya saling bekerjasama dalam melaksanakan

tugas yang diemban. Di dinas tata kota dan bangunan serta instansi yang

terkait menurut pengamatan penulis memang menerapkan sistem pembagian

wewenang bukan pemisahan wewenang. Maksudnya adalah aparat yang

satu dengan yang lain bekerjasama dalam menyelesaikan suatu tugas, tanpa

tergantung pada bidang kerja masing-masing atau contoh kasus misalnya,

bila seorang aparat berhalangan hadir, maka aparat yang lain bersedia

menggantikannya sehingga pelayanan tersebut tidak tertunda. Sistem ini

memang cocok digunaan, karena mengingat aparat yang bertugas dalam

pelayanan berdasarkan fakta dilapangan belum proporsional antara beban

tugas dan jumlah aparat.

Page 117: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

117

b) Landasan Hukum

Pelaksanaan pelayanan izin mendirikan bangunan (IMB) dikota

Baubau dan hubungannya dengan proses penyelenggaraann IMB di atur

dalam Peraturan daerah kota Baubau nomor 1 tahun 2009 tentang garis

sempadan dan perda nomor 2 tahun 2009 tentang retribusi izin mendirikan

bangunan. Peraturan daerah sebagaimana tersebut diatas merupakan

legalitas formal yang mendasari pelaksanaan pelayanan izin mendirikan

bangunan (IMB) sehingga bersifat mengikat kepada masyarakat.

c) Pelatihan-pelatihan bagi Aparat

Pelatihan-pelatihan bagi aparatur diperlukan untuk menunjang dan

meningkatkan keterampilan dan kemampuan aparat sebagai abdi Negara

dan abdi masyarakat, oleh sebab itu hal ini adalah salah satu faktor

pendukung bagi terciptanya pelayanan yang lebih baik lagi serta demi

memperluas pengetahuan para aparat untuk menjawab tantangan dalam

pelayanan kepada masyarakat yang semakin beragam.

d) Sosialisasi

Sosialisasi izin mendirikan bangunan (IMB) merupakan aktifitas

memperkenalkan aturan, program kepada masyarakat agar mereka dapat

memahamiya. Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah yang tepat untuk

memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang fungsi dan

peranan serta pentingnya izin mendirikan bangunan (IMB) pada saat

pendirian bangunan hunian atau jenis bangunan lainnya. Dari penelitian

Page 118: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

118

dinas tata kota dan banguna mengadakan sosialisasi rutin 2 kali dalam

setahun di bulan februari dan November.

5.1.5 Faktor yang menghambat kemampuan aparatur dalam

memberikan pelayanan.

a. Berdasarkan penelitian, dalam hal pengurusa IMB dikota Baubau

belum dilakukan pola pelayanan prima satu atap, hal ini terbukti

dengan terpisahnya kantor Dinas pekerjaan umum dengan dua

instansi lain seperti dinas tata kota dan bangunan serta badan

pelayanan perizinan dan permodalan, padahal apabila ke tiga dinas ini

disatukan dalam satu Lokasi waktu yang dibutuhkan dalam penguras

bisa lebih diperpendek karena jarak geogrfis antar instansi terkait

sudah dekat, serta pengguna layananpun bisa mudah dalam

memperoleh pelayanan.

b. Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pendukung yang

sangat berpengaruh dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat . Kita tidak dapat memungkiri bahwa kemampuan

yang dimiliki oleh aparat tidak dapat dimanfaatkan semaksimal

mungkin apabila sarana dan prasarana tersebut sangatlah kurang. Hal

inilah yang akan berdampak buruk terhadap kinerja aparat dalam

melaksanakan tugas-tugasnya. Di dinas tata kota dan bangunan,

dinas Pekerjaan Umum (bidang cipta karya), badan pelayanan

perizinan dan permodalan (bidang perizinan), berdasarkan

Page 119: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

119

pengamatan penulis dan hasil wawancara menunjukan bahwa sarana

dan prasarana di kantor tersebut kurang memadai, misalnya yang di

alami oleh dinas tata kota dan bangunan dan badan pelayanan

peizinan dan permodalan, seperti komputer, meja, kendaraan

operasional, serta situasi kantor yang belum begitu kondusif karena

masih dalam tahap renovasi

c. Aparatur di dinas tata kota dan bangunan serta instansi yang terlibat

yakni sebagai pelaksana tugas dalam pelayanan IMB itu sendiri

secara kuantitas masih kurang proporsional, hal ini diperkuat dengan

hasil wawancara dengan kepala bidang tata bangunan dan perizinan

pada dinas tata kota, yang menyatakan bahwa jumlah aparat yang

tersedia tidak sesuai dengan beban kerja yang ada..

d. Dana operasional dalam pelaksanaan tugas pelayanan pemberian

IMB pada dinas tata kota dan bangun kota Baubau kurang mencukupi

itu dapat dilihat pada sarana dan prasarana penunjang yang masih

kurang, kesejahteraan pegawai yang dirasa masih rendah serta

adanya kegiatan rutin yang tersendat-sendat dilaksanakan akibat dari

kurangnya dana operasional.

e. Biaya Adinistrasi merupakan kemndala yang dialami oleh para

masyarakat yang tidak mempunyai uang dan berpendapatan kecil.

Sesuai realita yang ada pada pembahasan sebelumnya bahwa

memang di kota Baubau masih banyak masyarakat yang sudah

Page 120: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

120

membangun namun belum memiliki IMB, yang paling menonjol adalah

pada kecamatan sorawolio, kecamatan Lea-Lea, dan kecamatan

Bungi, yang dimana partisipasi ke tiga kecamatan tersebut sangatlah

kurang dalam tiap tahunnya, ini disebabkan karena ketidak mampuan

dalam membayar retribusi IMB dan rata-rata tingkat pendapatan

mereka tergolong kecil

5.2. Saran-saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah di uraikan

sebelumnya, maka saran-saran yang dapat penulis kemukaka berkaitan

dengan kemampuan aparatur pemerintah dalam pelayanan Izin mendirikan

bangunan (IMB) adalah sebagai berikut :

a. Menyangkut masalah pengawasan penertiban IMB seharusnya

pemerintah membuat satu peraturan yang mengikat kepada pihak

kelurahan dan kecamatan agar supaya turun bersama-sama dengan

dinas tata kota dan bangunan untuk melakukan pengawasan pada

tiap-tiap kecamatan secara berkala, sehingga beban dinas tata kota

dan bangunan bisa berkurang, karena mengingat jumlah aparatur

yang ada belum proporsional dengan beban kerja yakni 7 (tujuh)

kecamatan. Jika hal ini diberlakukan penulis meykini tingkat

pelanggaran bisa semakin berkurang ataupun tidak ada sama sekali.

Page 121: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

121

b. Saran penulis sebaiknya dalam pengurusan IMB pemerintah kota

Baubau memberikan kewenangan penuh kepada dinas tata kota dan

bangunan, artinya dari awal pengurusan sampai keluarnya IMB hanya

fokus ke dinas tata kota dan bangunan saja sehingga tidak lgi ada

kesan dari masyarakat tentang pengurusan IMB yang berbelit-belit,

karena seperti yang kita tau tugas dan fungsi dari dinas tersebut yakni

sebagai Melakukan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang

penataan kota dan bangunan serta mengeluarkan rekomendasi

tentang boleh atau tidaknya seorang pemohon mendirikan

bangunannya. Dan kalaupun hal ini tidak bisa dilakukan penulis

berharap paling tidak dalam pengurusan IMB di berlakukan sistm

pelayanan satu atap, yakni segera satukan instansi yang terkait yaitu,

Dinas Tata kota dan bangunan, Dinas pekerjaan Umum, dan badan

pelayanan perizinan dan permodalan dalam satu lokasi, sehingga

koordinasi antara instansi bisa semakin dekat, hal ini tentu saja bisa

memperpendek terbitnya IMB atau paling tidak sesuai dengan waktu

yang ditetapkan.

c. Dengan melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat di kota Baubau,

ada beberapa kecamatan yang tergolong masyarakatnya kurang

mampu,oleh karena itu penulis merasa pemerintah harus

memperhatikan ulang mengenai kebijakan IMB dari segi administrasi,

kalau bisa bagi para masyarakat yang tidak mampu untuk retribusi

Page 122: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

122

IMB di Gratiskan saja, karena apabila IMB di gratiskan bagi para

masyarakat yang tidak mampu tingkat pengendalin ruang dan

penataan bangunan dikota Baubau akan semakin indah dipandang,

dan juga hal yang paling menguntungkan apabila IMB di gratiskan

yakni bisa membantu perekonomian bagi para masyarakat yang tidak

mampu karena seperti yang kita tau IMB bisa di jaminkan ke Bank

untuk modal usaha.

d. Agar tercipta kepuasan masyarakat selama dalam pengurusan, maka

sudah seharusnya pemerintah menyediakan sarana dan prasarana

yang bisa menunjang kelancaran dalam pelayanan, seperti

memperluas kantor, ataupun loket pada badan pelayanan perizinan

dan permodalan, serta sarana-sarana yang pendukung lainnya, kalau

bisa proses renofasi di kantor tersebut secepatnya diselesaikan

karena hal ini bisa mengganggu kenyamanan bagi para pemohon

ataupun para aparat pelaksana Selanjutnya bagi dinas tata kota dan

bangunan seharusnya kendaraan roda 2(dua) dan Roda 4 (empat)

karena kendaraan tersebut sangat berguna bagi para aparat karena

mengingat tidak semua aparat dikantor tersebut mempunyai

kendaraan pibadi, dan juga menyangkut masalah dana operasional

pada dinas tata kota dan bangunan kalau bisa di tambah lagi atau

paling tidak jadwal penerimaanya di rubah dari tiwulan ke setiap bulan

sehingga tugas-tugas yang telah diberikan bisa berjalan sesuai

rencana. Dan yang terakhir bagi dinas pekerjaan umum (Bidang cipta

Page 123: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

123

karya) sebisa mungkin ketika mendapati aparat yang bermalas-

malasan,bergosip dan berkeluyuran tidak jelas pada jam-jam kerja

harus ditegur ataupun diberi sanksi tegas sehingga menimbulkan efek

jerah, karena sehebat apapun kualitas para aparat jika tidak didukung

dengan kesadaran akan pekerjaan maka sudah pasti pekerjaan akan

terhambat.

Page 124: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

124

DAFTAR PUSTAKA

Ateng Syarifuddin, 1993, Pengaturan Koordinasi Pemerintahan Di Daerah,

Bandung: PT. Cipta Aditya Bakti

Badan Pusat Statistik kota Baubau 2011. Baubau Dalam Angka 2011, Badan

Pusat statistik kota Baubau, Baubau

Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-Dasar pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Gie, The Liang. 1997. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta: PT.Gunung

Moenir. 2001. Manjemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta : PT. Bumi

aksara

Ndaraha, Taliziduhu. 2003, Kybernology (Ilmu pemerintahan Baru). Jakarta:

Rineka Cipta

Poerwadarminta. 1985. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:PN. Balai Pustaka

Ridwan, Juniarso. 2009. Hukum Administrasi Negara dan kebijakan

pelayanan publik. Bandung: Nuansa.

Page 125: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

125

Ratminto dan Atik Septi winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:.

Pustaka pelajar.

Satori, Djam’an. 2011, Metodologi peelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sianipar, Jhazoonar. 1999. Manajemen Pelayanan masyarakat. Jakarta :

LAN

Suryaningrat, Bayu. 1979, Mengenal Ilmu pemerintahan. Jakarta: IIP

Soewarno. H, 1995, Administrasi pemerintahan Dalam pmbangunan

Nasional, Jakarta: PT. Agung

Wagio, Yudi. 1991, Mengenal Ilmu pemerintahan. Bandung: PT. Karya

Nusantara

Widodo, joko, 2001, Good Governance Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas

dan control Birokrasi pada era desentralisasi dan Otonomi daerah,

Surabaya: Insani Cendikia.

DOKUMEN-DOKUMEN

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-undang Nomor 12 tahu 2008 tentang pemerintahan Daerah

Keputusan Mentri pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63.Tahun 2003

tentang Pedoman Umum penyelenggaraan pelayanan Publik

Page 126: repository.unhas.ac.id › ... › 2159 › SKRIPSI.docx?sequence=6 · Web view repository.unhas.ac.idSeksi Registrasi, Pengukuran dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas mengumpulkan

126

Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 1 tahun 2009 tentang Izin Mendirikan

Bangunan

Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 2 tahun 2009 Tentang Garis

Sempadan

Peraturan Walikota Baubau Nomor 51 tahun 2011 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pemutihan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)