laporan akhir sequence

16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan tambang bisa dikatakan sebagai kegiatan tahapan yang akan dilakukan untuk memenuhi kegiatan produksi penambangan. Kegiatan ini dilakukan dari sebelum penambangan hingga sampai selesai penambangan. Pada dasarnya fungsi dari pembuatan perencanaan tambang adalah untuk menghindari kesalahan fatal yang dibuat, dan untuk lebih efisien dan juga efektif dalam melakukan kegiatan penambangan dengan nilai kegiatan uang ekonomis tetapi menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi. Dalam kegiatan merencanakan suatu tambang, tidak akan terlepas dari rencana produksi. Bahkan dapat dikatakan, inti dari perencanaan tambang merupakan perencanaan produksi. Prinsip rencana produksi adalah menggunakan ongkos produksi yang serendah-rendahnya untuk menghasilkan untung yang sebesar-besarnya. Dalam melakukan rencana produksi ini banyak sekali yang harus dipersiapkan karena akan berhubungan dengan kegiatan penambangan yang menjadi target suatu perusahaan. Rencana produksi mencakup rencana penggunaan alat, rencana penambangan, dan lain-lainnya. Untuk melakukan suatu rencana produksi perlu diketahui terlebih dahulu cadangan yang akan ditambang, sehingga dapat diketahui alat yang harus

Upload: irham-yarhamka

Post on 17-Nov-2015

79 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Tambang

TRANSCRIPT

10

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangPerencanaan tambang bisa dikatakan sebagai kegiatan tahapan yang akan dilakukan untuk memenuhi kegiatan produksi penambangan. Kegiatan ini dilakukan dari sebelum penambangan hingga sampai selesai penambangan. Pada dasarnya fungsi dari pembuatan perencanaan tambang adalah untuk menghindari kesalahan fatal yang dibuat, dan untuk lebih efisien dan juga efektif dalam melakukan kegiatan penambangan dengan nilai kegiatan uang ekonomis tetapi menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi.Dalam kegiatan merencanakan suatu tambang, tidak akan terlepas dari rencana produksi. Bahkan dapat dikatakan, inti dari perencanaan tambang merupakan perencanaan produksi. Prinsip rencana produksi adalah menggunakan ongkos produksi yang serendah-rendahnya untuk menghasilkan untung yang sebesar-besarnya. Dalam melakukan rencana produksi ini banyak sekali yang harus dipersiapkan karena akan berhubungan dengan kegiatan penambangan yang menjadi target suatu perusahaan. Rencana produksi mencakup rencana penggunaan alat, rencana penambangan, dan lain-lainnya. Untuk melakukan suatu rencana produksi perlu diketahui terlebih dahulu cadangan yang akan ditambang, sehingga dapat diketahui alat yang harus digunakan utnuk mencapai target produksinya, sehingga dapat pula dihitung berapa umur tambangnya.Berdasarkan penjelasan di atas maka disusunlah laporan ini yang di dalamnya menjelaskan mengenai rencana produksi penambangan, aspek yang perlu diperhatikan pada penentuan kemajuan tambang, serta menjelaskan pula mengenai alat-alat mekanis yang tepat digunakan sesuai dengan rencana produksi sebuah perusahaan baik harian, bulanan ataupun tahunan.

1.2Maksud dan Tujuan1.2.1MaksudMaksud dari pembuatan dari laporan Praktikum Perencanaan Tambang ini adalah mengetahui, mengerti, dan memahami tentang perencanaan suatu kemajuan tambang.1.2.2TujuanTujuan dibuatnya laporan ini antara lain :1. Mengetahui tentang rencana penjadwalan penambangan,2. Mengetahui aspek yang mempengaruhi penentuan kemajuan tambang,3. Mengetahui pemilihan jenis alat yang digunakan sesuai dengan target produksi,4. Menginformasikan secara teoritis mengenai rencana produksi kegiatan penambangan.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1Pentahapan Penambangan (Sequence)Merancang bentuk-bentuk penambangan (mineable geometries) untuk menambang habis cadangan bijih tersebut mulai dari titik masuk awal hingga ke batas akhir dari pit. Perancangan pushback atau tahap-tahap penambangan ini membagi ultimate pit menjadi unit-unit perencanaan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat masalah perancangan tambang tiga dimensi yang kompleks menjadi lebih sederhana.Pada tahap ini elemen waktu sudah mulai dimasukkan ke dalam rancangan penambangan karena urut-urutan penambangan pushback telah mulai dipertimbangkan.Rencana produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan produksi pada suatu tambang dengan perhitungan cadangan tertambang yang dibuat dalam periode waktu, baik harian, bulanan, maupun tahunan.Dua aspek penting dalam pekerjaan perencanaan tambang adalah perancangan pit atau penentuan batas akhir penambangan, serta pentahapan dan penjadwalan produksi hingga ke perencanaan tahunan dan bulanan. Masukan yang diperlukan dalam perancangan pit limit adalah aspek tekno-ekonomik seperti kemiringan lereng tunggal dan lereng keseluruhan, ongkos-ongkos penambangan, pengolahan, pemurnian G&A (overhead), factor-faktor perolehan (recovery), serta harga komoditas.Keluaran yang dihasilkan adalah jumlah cadangan serta distribusi ton dan kadarnya, yang harus direncanakan tingkat produksi serta tahap-tahap penambangannya. Tingkat produksi ore dan waste yang direncanakan akan menentukan jumlah peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Tingkat produksi, pentahapan penambangan (pushback) dan penjadwalan produksi yang optimum ditunjukkan untuk memaksimalkan beberapa kriteria finansial seperti NPV atau ROI.Masalah perencanaan tambang merupakan masalah yang kompleks karena merupakan problem geometrik tiga dimensi yang selalu berubah dengan waktu. Geometri tambang bukan satu-satunya parameter yang berubah dengan waktu. Parameter-parameter ekonomi penting yang lain pun sering merupakan fungsi waktu pula.

2.2Penentuan Batas dari Pit Menentukan batas akhir dari kegiatan penambangan (ultimate pit limit) untuk suatu cebakan bijih. Ini berarti menentukan berapa besar cadangan bijih yang akan ditambang (tonase dan kadarnya) yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari cebakan bijih tersebut. Dalam penentuan batas akhir dari pit, nilai waktu dari uang belum diperhitungkan.

2.3Penjadwalan Produksi TahunanMenambang bijih dan lapisan penutupnya (waste), jenjang demi jenjang mengikuti urutan pushback, dengan menggunakan tabulasi tonase dan kadar untuk tiap pushback yang diperoleh dari tahap penambangan. Pengaruh dari berbagai kadar batas (cut off grade) dan berbagai tingkat produksi bijih dan waste dievaluasi dengan menggunakan kriteria nilai waktu dari uang, misalnya net present value. Hasilnya akan dipakai untuk menentukan sasaran jadwal produksi yang akan memberikan tingkat produksi dan strategi kadar batas yang terbaik.Dengan menggunakan sasaran jadwal produksi yang dihasilkan, gambar atau peta-peta rencana penambangan dibuat untuk setiap periode waktu (biasanya per tahun). Peta-peta ini menunjukkan dari bagian mana di dalam tambang datangnya bijih dan waste untuk tahun tersebut. Rencana penambangan tahunan ini sudah cukup rinci, di dalamnya sudah termasuk pula jalan angkut dan ruang kerja alat, sedemikian rupa sehingga merupakan bentuk yang dapat ditambang. Peta rencana pembuangan lapisan penutup (waste dump) dibuat pula untuk periode waktu yang sama sehingga gambaran keseluruhan dari kegiatan penambangan dapat terlihat.

2.5Pemilihan Alat PenambanganBerdasarkan peta-peta rencana penambangan dan penimbunan lapisan penutup dapat dibuat profil jalan angkut untuk setiap periode waktu. Dengan mengukur profil jalan angkut ini, kebutuhan armada alat angkut dan alat muatnya dapat dihitung untuk setiap periode (setiap tahun). Jumlah alat bor untuk peledakan serta alat-alat bantu lainnya (dozer, grader, dll.) dihitung pula.Dasar pertimbangan dalam pemilihan jenis peralatan adalah tingkat produksi batubara dan jumlah tanah penutup, jarak angkut, dan kapasitas peralatan yang akan digunakan sehingga peralatan tambang tersebut dapat digunakan dalam kegiatan penambangan di daerah tersebut. Disamping itu perlu dikaji pula, karakteristik lapisan batubara dan lapisan penutup (overburden dan interburden) serta pertimbangan dari aspek teknis maupun ekonomisnya.Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan spesifikasi teknis peralatan adalah karakteristik lapisan batubara dan lapisan penutup (OB/IB) serta aspek teknis dan ekonomis. Dukungan teknis yang mencakup pelayanan purna jual (after sales service) dari perusahaan yang menyediakan peralatan.

2.6Perhitungan Ongkos-ongkos Operasi dan CapitalDengan menggunakan tingkat produksi untuk peralatan yang dipilih, dapat dihitung jumlah gilir kerja (operating shift) yang diperlukan untuk mencapai sasaran produksi. Jumlah dan jadwal kerja dari personil yang dibutuhkan untuk operasi, perawatan dan pengawasan.Perhitungan jumlah peralatan yang digunakan dalam operasi penambangan, mempertimbangkan beberapa hal seperti rencana produksi batubara per tahun, jenis peralatan yang tersedia, jarak, jam kerja per tahun, dan efesiensi kerja.Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di dalam memilih alat berat antara lain: Jenis material, digolongkan ke dalam material lepas, sedang dan kompak, Altitude, mempengaruhi terhadap kerja mesin, karena semakin tinggi altitude tekanan udara semakain berkuran. Dari pengalaman diketahui tenaga mesin diesel akan kerkuran 3% setiap kenaikan 1000 feet, yang menyebabkan penurunan volume produksi/jam dan akan menambah ongkos gali per satuan volume, Kapasitas, berkaitan dengan jumlah alat yang akan digunakan untuk memenuhi target produksi. Semakin besar kapasitas alat, semakin sedikit jumlah alat yang dibutuhkan untuk mengejar target, Sistem penambangan, pada operasi tambang bawah tanah digunakan peralatan yang lebih kecil daripada tambang terbuka, Medan kerja, kadang sulit dijamah oleh alaat angkut daan muat konvensional, tetapi lebih ekonomis digunakan cara lain, misalnya lori gantung, pipa lumpur, belt conveyor, dll, Ketersediaan dana, biasanya cenderung mengurangi target produksi. Namun persediaan dana ini bisa diatasi dengan mempetimbangkan pinjaman dari bank dibandingkan dengan keuntungan yang bakal diraih, Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut di atass, dihaarapkan dapat memilih alat berat yang sesuai baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomisnya.Untuk melakukan perhitungan jumlah alat penggalian, pemuatan dan pengangkutan batubara yang digunakan pada operasi penambangan, maka dilakukan pendekatan sebagai berikut : Siklus pengangkutan batubara dengan dump truck harus selaras dengan siklus penggalian dan pemuatan batubara dengan excavator. Spesifikasi teknis alat gali muat dan alat angkut yang digunakan dalam pengangkutan adalah kombinasi antara PC 300 dengan Dump Truck HINO20T kapasitas 20 ton.

BAB IIITUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1Tugas1. Menentukan tahapan penambangan (Sequence) tahunan berdasarkan blok penjadwalan penambangan.

3.2Pembahasan Rencana jadwal penambangan PT Minex berdasarkan target produksi dapat dibagi ke dalam 3 tahun sesuai dengan umur tambang yang ada yaitu 3 tahun. Target produksi PT Minex dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini Tabel 3.1Target dan Rencana Produksi PT. MinexTahunTarget ProduksiRencana Produksi

OBCoalOBCoal

11634477.412513.01179792513764.311

21089651.625026.02119861727528.622

33813780.61213761.9741951591335138.167

Total6537909.6125130171917011376431.1

3.2.1Rencana Pentahapan PenambanganJadwal penambangan PT Minex direncanakan selama 3 tahun. Setiap tahunnya penambangan yang dilakukan berbeda jumlah bloknya. Hal ini ditentukan sesuai kemajuan tambang yang direncanakan. Penjadwalan penambangan ini yang nantinya menjadi pedoman dalam kegiatan eksploitasi. Pada tahapan bukaan tambang di tahun pertama ini memerlukan lahan seluas 5.06 Ha dan di dapatkan cadangan tertambang batubara sebesar 12.513 Ton, tahun kedua didapatkan cadangan tertambang batubara sebesar 25.026 Ton dan pada tahun ketiga didapatkan cadangan tertambang sebesar 1.213.761,97 Ton.

Gambar 1Bukaan Tambang PT Minex Tahun 1

Gambar 2Bukaan Tambang PT Minex Tahun 2

Gambar 3Bukaan Tambang PT Minex Tahun 33.2.1.1Jadwal Penambangan Tahun Ke-1Dalam tahun pertama PT Minex direncanakan setiap bulannya rata-rata dilakukan penambangan sebanyak 12 blok. Pada tahun pertama total yang akan ditambang sebanyak 140 blok. (Tabel Jadwal Penambangan Terlampir).Tabel 3.2Jadwal Penambangan Bulan Januari Tahun ke-1

Keterangan :: Overburden: Batubara

3.2.1.2Jadwal Penambangan Tahun Ke-2Dalam tahun ke-2 PT. Minex direncanakan setiap bulannya rata-rata dilakukan penambangan sebanyak 6 blok. Pada tahun pertama total yang akan ditambang sebanyak 70 blok. (Tabel Jadwal Penambangan Terlampir).Tabel 3.3Jadwal Penambangan Bulan Januari Tahun ke-2RLBBT032018BBT032019BBT032020BBT032021BBT032022BBT033016

P210452.33773561487.682418

P200183.67247162189.5053915653.0768866252.176325

P1904071.7725486053.8385586252.1930416252.1814726252.1763252083.62405

P1805948.4016146139.7647246252.1930416252.1814726252.1763254073.767058

P170139.6034099877.57023581670.0475192550.4905023406.488495

P21000

P2000000

P190000000

P180301.2288107109.553698000268.7684955

P170178.9961301347.8010271434.2813844410.9822906387.4695772

Keterangan :: Overburden: Batubara

3.2.1.3Jadwal Penambangan Tahun Ke-3Dalam tahun ke-3 PT Minex direncanakan setiap bulannya rata-rata dilakukan penambangan sebanyak 39 blok. Pada tahun pertama total yang akan ditambang sebanyak 465 blok, dan pada tahun ini kegiatan penambangan PT Minex telah selesai.

BAB IVANALISA

Penjadwalan penambangan digunakan untuk mengetahui kebutuhan alat yang digunakan serta biaya operasional yang harus dikeluarkan dalam periode satu bulan. Dari penjadwalan penambangan PT. Minex dapat dilihat tiap tahun target produksi berbeda. Tahun ke-1 hanya menambang 12 blok, tahun ke-2 menambang sebanyak 6 blok, dan pada tahun ke-3 menambang sebanyak 39 blok. Apabila dianalisa terdapat penurunan target produksi pada PT. Minex, hal ini disebabkan prediksi harga batubara yang menurun, sehingga pada tahun ke-2 produksi dibatasi. Dan di tahun ke-3 dilakukan produksi besar-besaran karena di prediksi harga batubara yang mengalami kenaikan. Semua ini didasarkan pada harga batubara yang tidak stagnan dan pengaruh dari kurs valuta asing terhadap nilai tukar rupiah. Untuk kebutuhan alat dapat disesuaikan dengan target produksi tiap tahunnya. Tahun kedua akan mengalami penurunan kebutuhan alat sehingga berakibat banyaknya operator yang harus dirumahkan selama setahun dan kembali aktif pada tahun ketiga. Apabila dilihat dari target produksinya pada tahun ketiga kebutuhan alat meningkat dan kebutuhan akan operator alat juga meningkat. Hal ini akan berpengaruh pada biaya operasional penambangan.

BAB VKESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai rencana penjadwalan tambang dan kemajuan tambang dapat disimpulkan bahwa rencana penambangan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan produksi pada suatu tambang dengan perhitungan cadangan tertambang yang dibuat dalam periode waktu, baik harian, bulanan, maupun tahunan.Faktor yang mempengaruhi dalam merencanakan suatu produksi terbagi menjadi dua, yaitu aspek teknik dan aspek ekonomi. Aspek teknis meliputi faktor yang lebih mempertimbangan teknis penambangan, seperti geometri jalan, kemampuan alat mekanis, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk aspek ekonomis lebih seperti nilai jual dari bahan galian dan kemampuan keuangan perusahaan tersebut. Dalam memilih alat yang akan digunakan pada kegiatan penambangan harus disesuaikan dengan kebutuhan produksi harian yang ingin dicapai. Target produksi ini kemudian dibandingkan dengan kemampuan dari alat tersebut. Setelah itu barulah dilakukan perhitungan jumlah alat yang dibutuhkan sesuai spesifikasi alat, tipe maupun jenis alat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Irwandy., 2002, dalam Buku Ajar Perencanaan Tambang, ITB. Perencanaan Tambang-Penjadwalan Penambangan. Bandung. Dikutip dari E-book, diakses pada tanggal 27 November 2014 pukul 14.45 WIB L.A. Ayres de Silva,A.P. Chaves,W.T. Hennies. 1996, terjemahan dari Buku Mine Planning and Equipment Selection. Dikutip dari E-book, diakses pada tanggal 28 November 2014 pukul 01.34 WIBSucofindo, 2012. Pelatihan Perencanaan Tambang. Dikutip dari Powerpoint PT Sucofindo pada tanggal 27 November 2014 pukul 20.37 WIB