makalah model sequence new

35
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan seorang anak pada hakikatnya telah dimulai sejak ia dilahirkan ke dunia, bahkan sebagian besar pakar pendidikan meyakini bahwa perkembangan seorang anak telah dimulai sejak terjadinya konsepsi yang merupakan pertemuan antara sel telur dengan sel sperma dari kedua orang tuanya. Setiap orangtua tentunya mendambakan seorang anak yang cerdas, berprestasi dan bermoral. Anak yang cerdas belum tentu tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berprestasi, dan anak yang cerdas dan berprestasi belum tentu tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bermoral jika tidak dididk dengan baik dan benar. Orang yang cerdas dan berprestasi tetapi tidak bermoral, tentu sangat membahayakan dan merugikan orang banyak. Di dalam Undang-undang Republik Indonesia nompr 21 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), menyatakan ”bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang di tujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. Oleh karena itu ada hal-hal yang mendasari pentingnya pemberian rangsangan sejak dini kepada anak-anak. Rangsangan sejak dini, merupakan suatu hal yang perlu diberikan kepada anak-anak untuk meningkatkan tingkat intelektual dan tingkat STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 1

Upload: yiyi-tati

Post on 12-Aug-2015

432 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Model Sequence New

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan seorang anak pada hakikatnya telah dimulai sejak ia dilahirkan ke

dunia, bahkan sebagian besar pakar pendidikan meyakini bahwa perkembangan seorang

anak telah dimulai sejak terjadinya konsepsi yang merupakan pertemuan antara sel telur

dengan sel sperma dari kedua orang tuanya.

Setiap orangtua tentunya mendambakan seorang anak yang cerdas, berprestasi dan

bermoral. Anak yang cerdas belum tentu tumbuh dan berkembang menjadi anak yang

berprestasi, dan anak yang cerdas dan berprestasi belum tentu tumbuh dan berkembang

menjadi pribadi yang bermoral jika tidak dididk dengan baik dan benar. Orang yang

cerdas dan berprestasi tetapi tidak bermoral, tentu sangat membahayakan dan merugikan

orang banyak.

Di dalam Undang-undang Republik Indonesia nompr 21 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas), menyatakan ”bahwa pendidikan anak usia dini adalah

suatu upaya pembinaan yang di tujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam

tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut”.

Oleh karena itu ada hal-hal yang mendasari pentingnya pemberian rangsangan

sejak dini kepada anak-anak. Rangsangan sejak dini, merupakan suatu hal yang perlu

diberikan kepada anak-anak untuk meningkatkan tingkat intelektual dan tingkat

kreatifitas anak. Beberapa hal yang mendasari pembelajaran sejak dini menurut Joan

Back adalah sebagai berikut:

1. Pada dasarnya, tingkat inteligensi anak bukanlah sebuah ”harga mati” yang

tidak dapat berubah sepanjang hidupnya. Tingkat inteligensi anak dapat diubah

oleh lingkungannya menjadi lebih baik, atau justru semakin memburuk.

2. Sesungguhnya, pemberian rangsangan sejak dini dapat menghasilkan

perubahan-perubahan dalam ukuran serta fungsih kimiawi otak.

3. Faktor keturunan bukanlah satu-satunya penentu tingkat kecerdasan seseorang,

akan tetapi lingkungan juga ikut memberikan andil dalam membentuk

kecerdasan seseorang.

4. Kapasitas intelektual anak berkembang pesat pada awal-awal kehidupannya.

Menjelang usia empat tahun, kapasitas intelektualnya berkembang sebanyak

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 1

Page 2: Makalah Model Sequence New

50% kapasitas intelektual orang dewasa. Dan menjelang usia delapan tahun

berkembang menjadi 80%. Setelah anak berusia delapan tahun, tanpa

mempedulikan jenis sekolah dan lingkungan yang diperoleh, kemampuan

intelektual anak hanya dapat berubah sekitar 20%.

5. Cortex otak pada anak ibarat sebuah komputer yang harus diprogram terlebih

dahulu, agar dapat dioperasikan secara efektif. Anak memprogram otak dengan

memakai stimulus panca indera yang dikirim sepanjang jalur urat saraf dari

telinga, hidung, mata, mulut, dan tactile-kinesthetic. Semakin banyak

rangssangan panca indera yang mengaktifkan sel otak, maka otak semakin

cerdas.

6. Terdapat batas waktu kapan sel otak dapat diaktifkan dengan mudah. Pada usia

lanjut, kerja otak sudah mengalami penurunan, crotex sudah tidak elastis lagi,

dan cenderung lebih sukar untuk diaktifkan. Contohnya adalah, ketika ada anak

yang masih kecil mengalami luka otak di daerah yang berfungsih dalam

menunjang kemampuan bicaranya, setelah selang beberapa bulan, otaknya

membentuk pusat ucapan baru pada bagian otak yang lain dengan

menggunakan sel yang dahulunya tidak terikat. Tetapi bagi orang dewasa yang

tidak terluka pada bagian otak yang vital tersebut, ia mengalami kesulitan yang

luar biasa dalam membentuk daerah ucapan yang baru, dikarenakan cortex yang

sudah terikat atau terbentuk sudah tidak elastis lagi.

7. Belajar merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak, dan anak kecil

biasanya belajar dengan senang hati apabila usahanya tidak diubah oleh

tekanan, persaingan, hadiah, hukuman, atau ketakutan.

8. Semakin banyak hal-hal yang baru dilihat dan didengar oleh anak, maka

semakin banyak hal yang baru yang ingin dialaminya. Semakin besar

rangsangan lingkungan yang diatasi anak, maka semakin besar pula

kapasitasnya untuk mengatasi berbagai hal.

9. Masa sensitif terjadi pada setiap anak untuk jenis belajar tertentu. Setelah masa

sensitif terlalui, terkadang anak mengalami kesulitan untuk menguasai jenis

belajar tertentu. Misalnya, masa sensitif yang khusus dalam kehidupan bayi

adalah mengunyah makanan padat. Menurut para ahli, masa sensitif ini terjadi

pada bayi yang berusia sekitar enam bulan, namun dapat berfariasi dari bayi

yang satu dengan bayi yang lain. Apabila bayi tidak dapat diberi makanan padat

untuk dinkunyah pada saat pertama kalinya mampu mengunyah, maka bayi

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 2

Page 3: Makalah Model Sequence New

akan menolak mencoba mengunyah, ia akan mengeluarkan makanan yang

dimasukkan kemulutnya.

Maka berdasarkan beberapa hal yang menyangkut dengan dasar pembelajaran anak usia

dini ini, sudah sewajarnya untuk dikenal dan dipelajari tidak hanya bagi orangtua, akan

tetapi bagi serorang guru, sebelum anak beranjak ke pendidikan selanjutnya.

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 3

Page 4: Makalah Model Sequence New

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu

Sebelum memasuki bangku sekolah, anak terbiasa memandang dan mempelajari

segala peristiwa yang terjadi di sekitarnya atau yang di alaminya sebagai suatu kesatuan yang

utuh (holistik), mereka tidak melihat semua itu secara parsial (terpisah-pisah). Sayangnya,

ketika memasuki situasi belajar secara formal di bangku sekolah dasar, mereka disuguhi oleh

berbagai ilmu atau mata pelajaran yang terpisah satu sama lain sehingga mereka terkadang

mengalami kesulitan untuk memahami fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat dan

alam sekitarnya. Penyelenggaraan pendidikan dengan menekankan pada pembelajaran yang

memisahkan penyajian antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya akan

mengakibatkan permasalahan yang cukup serius terutama bagi siswa usia sekolah dasar.

Pembelajaran yang memisahkan secara tegas penyajian matapelajaran-matapelajaran

tersebut hanya akan membuahkan kesulitan bagi setiap anak karena hanya akan memberikan

pengalaman belajar yang bersifat artificial atau pengalaman belajar yang dibuat-buat. Oleh

karena itu, proses pembelajaran pada satuan pendidikan anak usia dini harus memperhatikan

karakteristik anak yang akan menghayati pengalaman belajar tersebut sebagai satu kesatuan

yang utuh. Pengemasan pembelajaran harus dirancang secara tepat karena akan berpengaruh

terhadap kebermaknaan pengalaman belajar anak. Pengalaman belajar yang menunjukkan

kaitan unsur-unsur konseptual baik di dalam maupun antar matapelajaran, akan memberi

peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna (meaningful learning).

Penyampaian materi pelajaran di sekolah lebih bersifat transfer of

knowlegde ( menyampaikan pengetahuan teoritis) belum terpadu secara integral

dengan transfer of value dan transfer of skill ( menanamkan nilai dan melatih keterampilan).

Sehingga proses pembelajaran menghasilkan manusia yang tahu tapi tidak mau dan tidak

mampu

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang

melibatkan beberapa matapelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna

bagi anak. Pembelajaran terpadu diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan

membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 4

Page 5: Makalah Model Sequence New

konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memahami masalah yang kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan

pandangan yang utuh. Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki

kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan menggunakan informasi

yang ada di sekitarnya secara bermakna. Hal itu dapat diperoleh tidak saja melalui pemberian

pengetahuan baru kepada siswa melainkan juga melalui kesempatan memantapkan dan

menerapkannya dalam berbagai situasi baru yang semakin beragam.

Pembelajaran Terpadu yang ideal menurut konsep ajaran Islam yang bersumber dari Al

Qur’an adalah pembelajaran yang memadukan dan menyatukan antara nilai-nilai keimanan

dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Istilah populernya keseimbangan antara IMTAK

dan IPTEK. Istilah ini konsepnya telah lama kita dengar tapi konteksnya masih jarang kita

lihat.

Istilah Pembelajaran Terpadu berasal dari kata “ integrated teaching and learning” atau

“ integrated curriculum approach ”. Konsep ini telah lama dikemukakan oleh John Dewey

sebagai usaha untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan siswa dan

kemampuan pengetahuannya ( Beans, 1993 dalam Dedi Suherman).

Pembelajaran terpadu juga sering disebut pembelajaran koheren ( a coherent

curriculum approach ) yang memandang bahwa pembelajaran terpadu merupakan

pendekatan untuk mengembangkan program pembelajaran yang menyatukan dan

menghubungkan berbagai program pendidikan. Keterhubungan dalam kurikulum bukan

hanya antara mata pelajaran dan kebutuhan serta minat dan bakat anak, tetapi juga

menghubungkan antara tujuan dan kegiatan, serta kondisi masyarakat pada umumnya.

Menurut Cohen dan Manian Pembelajaran terpadu adalah “kegiatan belajar yang

terorganisasikan secara lebih terstruktur yang bertolak pada tema-tema tertentu atau pada

pelajaran tertentu sebagai titik pusatnya (Center of interest; Cohen dan Manian (1992) dan

Brand (1991).

Pembelajaran Terpadu adalah “pendekatan pembelajaran yang memperhatikan dan

menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik (Developmentally Appropriate

Practice).

 Pembelajaran terpadu merupakan “suatu konsep pendekatan belajar yang melibatkan

beberapa bidang untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi anak”. Dikatakan

bermakna karena dalam pembelajaran terpadu anak akan memahami konsep-konsep yang

dipelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep-konsep lain

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 5

Page 6: Makalah Model Sequence New

yang sudah dipahami anak melalui kesempatannya  mempelajari apa yang berhubungan

dengan tema atau peristiwa otentik.

Definisi lain tentang pembelajaran terpadu adalah pendekatan holistik ( a holitic

approach ) yang mengkombinasikan aspek efistemologi, sosial, psikologi dan pendekatan

paedagogi untuk pendidikan anak, yaitu menghubungkan antara otak dan otot, antara individu

dan individu, antara individu dan komunitas, dan antara domain-domain pengetahuan. (Udin

Syaefudin Sa’ud, Ph.D, 2006 ).

Menurut para pakar pendidikan pembelajaran terpadu sangat tepat diterapkan pada

pendidikan anak usia dini , karena pada jenjang pendidikan anak usia dini, siswa memahami

dan menghayati pengalamannya masih secara totalitas serta masih sulit menghadapi

pemilahan dan pemisahan yang artificial. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat

dari asfek proses atau waktu, aspek bahan ajar dan asfek kegiatan belajar mengajar.

Menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991) terdapat tiga kemungkinan

variasi pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam

suasana pendidikan progresif yaitu:

1. Kurikulum terpadu (integrated curriculum), kegiatan menata keterpaduan berbagai materi

mata pelajaran melalui suatu tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang

bermakna sehingga batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan

tidak ada.

2. Hari terpadu berupa perancangan kegiatan siswa dari sesuatu kelas pada hari tertentu untuk

mempelajari atau mengerjakan berbagai kegiatan sesuai dengan minat mereka.

3. Pembelajaran terpadu menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasikan secara lebih

terstruktur yang bertolak pada tema-tema tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik

pusatnya (center core / center of interest);

Pembelajaran Terpadu itu sendiri merupakan suatu model pembelajaran yang

membawa pada kondisi pembelajaran yang relevan dan bermakna untuk anak. Pembalajaran

terpadu merupakan media pembelajaran yang secara efektif membantu anak untuk belajar

secara terpadu dalam mencari hubungan-hubungan dan keterkaitan antara apa yang telah

mereka ketahui dengan hal-hal baru atau informasi baru yang mereka temukan dalam proses

belajarnya sehari-hari.

Pembelajaran terpadu adalah upaya memadukan berbagai materi belajar yang

berkaitan, baik dalam satu displin ilmu maupun antar disiplin ilmu dengan kehidupan dan

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 6

Page 7: Makalah Model Sequence New

kebutuhan nyata para siswa, sehingga proses belajar anak menjadi sesuatu yang bermakna

dan menyenangkan anak. Pembelajaran terpadu mengacu kepada dua hal pokok, yaitu :

1) keterkaitan materi belajar antar disiplin ilmu relevan dengan diikat/disatukan melalui

tema pokok, dan

2) keterhubungan tema pokok tersebut dengan kebutuhan dan kehidupan aktual para

siswa. Dengan demikian tingkat keterpaduannya tergantung kepada strategi dalam

mengaitkan dan menghubungkan materi belajar dengan pengalaman nyara para siswa

(http://sobarnasblog.blogspot.com/2009/04/model-pembelajaran-terpadu-di-

sekolah.html).

Pendekatan pembelajaran terpadu merupakan suatu strategi yang memberikan

kesempatan kepada anak untuk mengembangkan potensinya secara seimbang, optimal, dan

terpadu pula. Pendekatan terpadu pada dasarnya membantu anak untuk mengembangkan

dirinya secara utuh, membantu anak untuk menjadi pengembang dan pembangun ilmu

pengetahuan melalui pengalaman nyata. Melalui proses pembelajaran terpadu anak dilatih

untuk bekerja sama, berekreasi, dan berkolaborasi dengan teman sejawatnya ataupun guru

dalam mengembangkan ilmu maupun memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Pendekatan pembelajaran terpadu mencoba untuk menjadikan pembelajaran relevan dan

bermakna, proses belajar mengajar lebih bersifat informal, melalui pendekatan ini aktivitas

belajar anak meningkat (Rusli Lutan, 1994 : 27) dalam

http://sobarnasblog.blogspot.com/2009/04/model-pembelajaran-terpadu-di-sekolah.html.

B. Karakteristik Pembelajaran

Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, seperti menurut Hilda

Karli (2003: 53) mengungkapkan bahwa Pembelajaran Terpadu memiliki beberapa macam

karakteristik diantaranya:

1. Berpusat pada anak (studend centerd).

2. Memberi pengalaman langsung pada anak.

3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.

4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.

5. Bersipat luwes.

6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 7

Page 8: Makalah Model Sequence New

7. Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran

terpadu di amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut

pandang yang terkotak-kotak.

8. Bermakna, artinya pengkajian suatu penomena dari berbagai macam aspek

memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki siswa.

9. Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi otentik.

10. Aktif, artinya siswa perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari

perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi.

Wujud lain dari implementasi terpadu yang bertolak pada tema, yakni kegiatan

pembelajaran yang dikenal dengan berbagai nama seperti pembelajaran proyek, pembelajaran

unit, pembelajaran tematik dan sebagainya.

Adapun kelebihan-kelebihan pembelajaran terpadu diantaranya:

1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat

perkembangan anak.

2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak pada minat dan kebutuhan anak.

3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan dapat

bertahan lebih lama.

4. Pembelajaran Terpadu menumbuh kembangkan keterampilan berpikir anak.

5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering

ditemui dalam lingklungan anak.

6. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak seperti kerja sama, toleransi,

komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain dalam Hilda Karli (2003: 53)

Fogarty (1991:33-83) menjelaskan model pembelajaran erpadu melalui kurikulum

terpadu memungkinkan terjadi penyeberangan beberapa topik, tema, konsep, atau teori ke

mata pelajaran lain dan atau terjadi overlaping yang memungkinkan diajarkan bersama atau

saling mendukung. Karakteristik penataan kurikulum ini, guru tidak hanya berkonsentrasi

pada satu mata pelajaran akan tetapi dapat berdiskusi dengan rekan lain (jika guru bidang

studi) atau menyusun seluruh peta konsep untuk setiap mata pelajaran 9juka guru kelas),

sehingga guru memperoleh gambaran secara konkret peta konsep seluruh mata pelajaran

dalam satu satuan waktu, misalnya catur wulan (Depdikbud, 1994). Keterpaduan pada tingkat

ini tidak dimaksudkan terpadu dalam arti overlaping saja akan tetapi antar konsep sa;ing

mendukung atau serupa dikatakan keterpaduan (sequenced), sehingga murid belajar lebih

mudah dan bermakna.

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 8

Page 9: Makalah Model Sequence New

C. Model-model Pembelajaran terpadu

Robin Fogarty, menyatakan bahwa sangat dibutuhkan keterampilan yang tinggi baik

dari guru maupun siswa dari sepuluh model kurikulum  yang diterapkan dengan sederhana

hingga yang sangat rumit. Sepuluh model kurikulum ini berorientasi pada mata pelajaran

yang terpotong-potong hingga model pembelajaran terpadu, antara lain :

1. The Fragmented Model ( Model Fragmentasi )

2. The Connected model ( Model Terhubung )

3. The Nested Model ( Model Tersarang )

4. The Sequenced Model ( Model Terurut  )

5. The Shared Model ( Model Terbagi )

6. The Webbed Model ( Model Jaring laba-laba )

7. The Threaded Model ( Model pasang Benang )

8. The Integrated Model ( Model Integrasi )

9. The Immersed Model ( Model Terbenam )

10. The Networked Model ( Model Jaringan )

Dari sepuluh model pembelajaran terpadu yang dikemukakan Forgarty (1991 : 64-67 ),  dapat

dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu:

1. Model pembelajaran terpadu berdasarkan keterpaduan di dalam mata pelajaran-mata

pelajaran yang ada dalam satu disiplin ilmu, yaitu model Fragmented, Connected, dan

Nested.

2. Model pembelajaran terpadu berdasarkan keterpaduan yang ada pada  beberapa mata

pelajaran, dari yang sederhana hingga yang rumit dari suatu mata pelajaran. Model ini

terdiri dari Sequenced, Shared, Webbed, threaded.

3. Model pembelajaran terpadu berdasarkan pendekatan lintas beberapa disiplin ilmu. Model

ini      terdiri atas integrated, Immersed, Networked.

Salah satu keterbatasan yang menonjol dari pembelajaran terpadu adalah pada faktor

evaluasi. Pembelajaran terpadu menuntut diadakannya evaluasi tidak hanya pada produk,

tetapi juga pada proses. Evaluasi pembelajaran terpadu tidak hanya berorientasi pada dampak

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 9

Page 10: Makalah Model Sequence New

instruksional dari proses pembelajaran, tetapi juga pada proses dampak pengiring dari proses

pembelajaran tersebut. Dengan demikian pembelajaran terpadu menuntut adanya teknik

evaluasi yang banyak ragamnya http://maestrofisika.blogspot.com/2009/05/it-fisika.html).

D. SEQUENCED MODEL (Model rangkaian)

Pada model pembelajaran terpadu model rangkaian, persamaan-persamaan yang ada

diajarkan secara bersamaan meskipun termasuk ke dalam mata pelajaran yang berbeda-beda.

Kelemahan model pembelajaran terpadu model ragkaian (sequence) adalah diperlukan

kolaborasi terus-menerus dan fleksibilitas yang tinggi, dan guru hanya mempunyai sedikit

otonomi untuk merangcang kurikulum. Kelebihan model ini adalah dapat difasilitasi transfer

pembelajaran pada beberapa mata pelajaran.

Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang

berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah misalnya, topik pembahasannya secara

paralel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa,

karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang

menyangkut perubahan makna kata. Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya

pada alokasi jam yang sama. Dengan demikian model ini merupakan model pemaduan topik-

topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel dengan cara mengajarkan materi

pelajaran yang memiliki kesamaan materi dan keterkaitan antar keduanya.

Sequenced (urutan) terjadi jika topik atau unit pada dua mata pelajaran dirancang ulang

dan dirutkan satu dengan yang lain sehingga saling mendukung kebermaknaannya meskipun

tetap diajarkan pada masing-masing mata pelajaran, 

Persamaan yang ada diajarkan secara bersama meskipin temasuk kedalam mata

pelajaran yang berbeda (indrawati) kelebihan memfasilitasi trasnfer pembelajaran melintasi

beberapa mata pelajaran/ kekutamaan memebutuhkan kolaborasi terus menerus dan

kelenturan karena guru hanya sedikit memiliki otonomi untuk mengurutkan merancang

kurikulum

Topik atau urut dalam mata pelajaran dirancang dan diurutkan agar serupa dengan mata

pelajaran yang lain. Kesamaan ide diajarkan secara bersama-sama (cocert/konkret) yang

diajarkan tetap pada mata pelajaran secara terpisah. Model ini diterapkan, jika ada dalam dua

mata pelajaran terdapat urutan atau rangkaian topik-topik yang jika diurutkan akan saling

mendukung, maka dua guru akan mengajarkan secara urut, sehingga akan saling mendukung,

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 10

Page 11: Makalah Model Sequence New

maka dua guru akan mengajarkan secara urut, sehingga apa yang diajarkan akan sejajar dan

didukung oleh bahasa mata pelajaran lainnya. Model ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Dua mata pelajaran yang berhubungan dan memiliki kesamaan dapat diurutkan

sehingga mata pelajaran keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan merangkai urutan

dalam topik yang diajarkan, aktivitas tiap bahasan akan mempertinggi (enhance) bahasan

yang lain. Esensinya satu bahasa akan membawa ke kegiatan yang serba guna (vice versa).

Contoh : seorang guru bahasa sedang mengajarkan sejarah novel dalam satu periode,

sementara seorang guru sejarah mengajarkan satu periode sejarah waktu yang sama.

Kesamaan antara novel dengan sejarah pada waktu itu akan saling mendukung atau bersama-

sama saling memberi dan mendukung kebermaknaan. Model ini menuntun siswa untuk

secara mudah untuk membuat koneksi atau memberi pengalaman pada sesuatu yang

berkenaan dengan situasi tersebut.

Pengertian Sequenced Model menurut Forgarty adalah model pembelajaran terpadu

dimana suatu mata pelajaran dapat disusun kembali urutan topiknya ke dalam urutan

pengajaran dalam topik yang sama atau relevan. Pada saat guru mengajarkan suatu mata

pelajaran, ia dapat menyusun kembali urutan topik dan memasukkan topik mata pelajaran

lain ke dalam urutan  pengajarannya karena ada kesamaan dan relevansi diantara keduanya.

Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antarmata pelajaran yang

berbeda secara paralel. Isi roman sejarah, misalnya topik pembahasannya secara paralel atau

dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa,

karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang

menyangkut perubahan makna. Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya pada

alokasi jam yang sama. Pembelajaran terpadu bertahap merupakan pembelajaran yang

ditempuh dengan cara mengajarkan yang secara material memiliki kesamaan materi dan

keterkaitan antarkeduanya. Terpadu ini ditempuh dalam upaya mengutuhkan atau

menyatukan materi-materi yang bercirikan sama dan terkait agar lebih menyeluruh dan utuh.

Dengan demikian siswa mudah menerima, memahami, menyimpan, dan memproduksi serta

menghayati makna yang terkandung dalam dua mata pelajaran tersebut. Penerapan

pendekatan ini secara metodologis lebih praktis dan hemat. Hal tersebut karena materi yang

seharusnya disampaikan dalam dua mata pelajaran, cukup digabungkan menjadi satu mata

pelajaran. Untuk itu, penggabungan dalam penyampaian materi dapat ditempuh dengan cara

mengatur sedemikian rupa waktu, materi secara bertahap.

Untuk memahami model sequence perhatikan gambar di bawah ini :

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 11

Page 12: Makalah Model Sequence New

Gambar: Model Sequence

Kaca mata: konten internal bervariasi yang dibingkai oleh  konsep

(terkait).Topik atau unit studi yang disusun kembali dan berurutan,

bersamaan (bertepatan) dengan satu sama lain. Ide-ide serupa diajarkan

secara bersama namun tetapi dalam mata pelajaran terpisah

Jadi, persamaan-persamaan yang ada diajarkan secara bersamaan meskipun termasuk

ke dalam pelajaran yang berbeda. Metode Sequenced Model sebenarnya merangkai dua mata

pelajaran atau disiplin ilmu yang berbeda namun dengan topik yang relevan, sehingga materi

dari kedua mata pelajaran tersebut dapat diajarkan secara paralel. Contohnya, seorang guru

bahasa Inggris mengajarkan mengenai novel atau cerita sejarah  yang terjadi pada kurun

waktu tertentu (“Diary of Anne Frank”) dan disaat yang sama (paralel),  guru sejarah sedang

mengajarkan sejarah tentang “World War II” yang terjadi dalam kurun waktu yang sama

pula. Contoh: Guru bahasa Inggris menyajikan sebuah novel sejarah yang

menggambarkan periode tertentu sementara ini guru sejarah mengajarkan periode

sejarah yang sama

Apa itu Model Sequenced?

Dengan artikulasi yang terbatas di seluruh disiplin ilmu, guru dapat mengatur

ulang urutan Topik-topik atau unit-unit dari bidang kajian diatur kembali dan diurutkan agar

sesuai satu sama lain. Ide-ide yang mirip diajarkan bersamaan, sambil pada saat yang sama

merupakan mata pelajaran yang berbeda. Pada intinya,  satu subjek, mengusung yang lainnya

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 12

Page 13: Makalah Model Sequence New

dan sebaliknya sehingga unit yang sama bertepatan dengan satu sama lain. Dua disiplin

terkait dapatdiurutkan sehingga isi subyek keduanya diajarkan secaraparalel.Dengan menguru

tkan urutan topik yang diajarkan, kegiatan masing meningkatkan yang lain. Pada intinya, 

satu subjek, mengusung yang lainnya dan sebaliknya

Kelebihan dari Sequenced Model antara lain :

1. Model ini memfasilitasi transfer pembelajaran untuk lintas mata pelajaran

2. Guru dapat mengatur ulang urutan topik dan materi sesuai dengan prioritasnya tanpa

harus selalu mengikuti format dalam buku.

3. Untuk siswa, pengaturan ulang topik dari disiplin ilmu yang berbeda dapat membantu

mereka untuk dapat lebih memahami mata pelajaran yang diberikan.

Apa Kekurangannya?

Sebuah kelemahan dari kulikulum sequencing adalah diperlukan kompromi nuntuk

membentuk model mereka. Guru harus menyerah dalam otonomy membuat urutan kurikulum

sebagai mitra mereka dengan yang lain. Juga untuk urutan yang sesuai dengan kejadian saat

ini, membutuhkan kerjasama yang berkelanjutan dan ekstrim fleksibel  dalam bagian

dari semua konten-wilayah orang yang terlibat. Hal ini tidak semudah seperti

kedengarannya. Namun dalam waktu yang sangat singkat, bahkan dengan hanya satu hari

brsama. mitra guru dapat dengan mudah melakukan beberapa penataan

dan mengurutkan sebagai langkah awal. Jika ini usaha pertama pada menghubungkan dua

daerah subjek kerja, dua guru dapat mencoba untuk mengurutkan lebih banyak unit

pengajaran paralel

Dengan demikian kelemahan dari Sequenced Model adalah model ini memerlukan

kolaborasi yang terus menerus dan fleksibilitas yang tinggi karena guru-guru memiliki lebih

sedikit otonomi untuk mengurutkan (merancang) kurikulum.

Apa Gunanya?

Model urutan berguna dalam tahap awal dari proses integrasi,menggunakan wilayah dua

disiplin yang dg mudahkah terkait satu sama lain. Guru, bekerja dengan pasangan, mulai

dengan membuat daftar isi kurikuler secara terpisah. Kemudian tim mencoba untuk menyulap

potongan yang terpisah sampai keduanya dapat menyesuaikan atau menjadi beberapa

urutan yang bertepatan. Mereka mencoba untuk mensejajarkan isi yang berbeda  untuk

membuat lebih masuk akal ke siswa yang belajar dari keduanya. Dalam model ini, kedua

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 13

Page 14: Makalah Model Sequence New

disiplin tetap murni. Penekanan khusus masih dalam domain materi

pelajaran, namun siswa menuai manfaat dari konten terkait.

Hamalik (2008:48), menyatakan bahwa Sequenced Model adalah susunan atau urutan

pengelompokan kegiatan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum

dengan lebih mengacu pada ”kapan” dan ”di mana” pokok-pokok bahasan tersebut

ditempatkan dan dilaksanakan.

E. Prinsip Pelaksanaan Sequenced Model

Prinsip dari pelaksanaan Sequenced Model  adalah dengan membuat suatu perencanaan

kurikulum dan membuat konsep evaluasi untuk melihat hasil antara yang diharapkan dan

sebenarnya.

1. Kurikulum hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek perkembangan anak

(fisik, emosi, sosial, spiritual, dan kognitif)  dengan cara yang terintegrasi atau

terpadu. Jika salah satu aspek perkembangan distimulus, maka akan mempengaruhi

aspek perkembangan lainnya.

2. Kurikulum hendaknya memperhatikan proses belajar  interaktif dengan  keterlibatkan

anak secara aktif dan dapat mengarahkan anak  dalam mencari solusi

permasalahannya. Dengan demikian anak akan merasa berhasil dan rasa keberhasilan

dapat memotivasi mereka untuk terus aktif belajar dan bereksplorasi.

3. Kurikulum hendaknya selalu dimodifikasi seiring berjalannya waktu pembelajaran

dengan mengenal kekuatan, bakat, minat, dan kebutuhan setiap anak.

4. Kurikulum hendaknya dapat merencanakan suatu kegiatan dengan

mempertimbangkan latar belakang budaya keluarga anak dibesarkan.   Permainan,

norma-norma sosial, dan lagu-lagu yang relevan dengan latar belakang anak dapat

dipakai.  Seluruh kegiatan belajar dan material yang digunakan juga harus kongkrit,

nyata, dan relevan dalam kehidupan anak.

F. Konsep Evaluasi:

a. Dalam mengevaluasi keberhasilan anak hendaknya tidak memakai  standar

orang dewasa tetapi melalui eksplorasi dan interaksi antar sesama guru.

b. Hasil proses belajar hendaknya dapat meningkatkan minat anak untuk

berpikir dan bertanya tidak hanya sebatas baik dan tidak baik.

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 14

Page 15: Makalah Model Sequence New

c. Partisipasi aktif anak untuk mengarahkan dirinya terlibat dalam kegiatan yang

konkrit dan pengalaman hidup yang nyata,  merupakan motivasi yang ada

dalam dirinya dan kunci keberhasilan.

d. Guru hendaknya  tahu dan mengerti kapan anak  perlu diberikan kegiatan

yang lebih  menantang karena umumnya sesuatu yang sudah dikuasai anak

akan membuat mereka bosan. Cara yang dilakukan  dapat berupa melontarkan

pertanyaan-pertanyaan, memberikan usulan-usulan, atau menambahkan

material yang lebih kompleks.

G. Implementasi Pembelajaran Terpadu Model Sequence di Taman Kanak-Kanak

Dalam makalah ini, model pembelajaran Sequence diterapkan dalam pembelajaran di Taman

Kanak Kanak (TK). Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program pembelajaran

dimana hasil belajar dan kompetensi yang diharapkan dicapai anak, cara penyampaian,

maupun indikator penyampaian hasil belajar anak harus dirumuskan secara jelas saat

memulai perencanaan. Hasil Belajar adalah pernyataan kemampuan anak didik yang

diharapkan dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud. Hasil belajar

juga merupakan hasil kegiatan setelah anak didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi

tertentu. Ppembelajaran di TK meliputi:

1. Pengembangan Kemampuan Dasar yang terdiri dari :

a. Kognitif

b. Bahasa

c. Fisik/Motorik

d. Seni

2. Pengembangan Perilaku melalui pembiasaan yang terdiri dari:

a. Moral dan Nilai-nilai agama

b. Sosial, Emosional, dan

c. Kemandirian

Hamalik (2008:48), menyatakan Langkah-langkah menyusun sequence adalah :

1. Mulai dari yang paling sederhana menuju yang kompleks;

2. Mengikuti alur kronologis

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 15

Page 16: Makalah Model Sequence New

3. Kebalikan dari alur kronologis

4. Mulai dari keadaan geografis yang dekat sampai ke yang jauh

5. Mulai dari keadaan geografis yang  jauh menuju ke yang dekat.

6. Dari konkret ke abstrak

7. Dari umum menuju khusus,dan

8. Dari khusus menuju umum

Dalam model Sequenced di TK Kelompok A, kemampuan yang ingin dicapai adalah

kemampuan motorik dan kognitif. Sesuai dengan basis kompetensi yang dipakai sebagai

pendekatan dalam contoh ini maka kemampuan yang diharapkan tersebut memperhatikan

kesesuaian tahap perkembangan anak usia usia 4 tahun.

No Perkembangan Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator1 Matematika Anak mampu

mengenal berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari

1. Anak dapat mengenal benda di sekitarnya, menurut bentuk, jenis, dan ukuran

1.1 Mengelompokan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak, misal:menurut warna, bentuk, ukuran, dan jenis

1.2 Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya

2. Anak dapat mengenal bilangan

3. Anak dapat mengenal ukuran

2.1 Membilang/ menyebut urutan bilangan dari 1 sd 10

2.2 Menyebutkan kembali benda-benda yang baru dilihatnya

3.1 Mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras, dan biji lainnya

02 Motorik Anak mampu mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai media/bahan dalam berkarya seni melalui kegiatan

1. Anak dapat menggambar sederhana

2. Anak dapat menciptakan

1.1 Menggambar benda dengan berbagai media (pensil warna, krayon, dll)

2.1 Meronce dengan manik-manik

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 16

Page 17: Makalah Model Sequence New

eksplorasi sesuatu dengan berbagai media

2.2 Mencipta 2 bentuk bangunan dan balok

Anak mampu melakukan aktifitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan

1. Anak dapat menggerakan jari tangan kelenturan otot dan koordinasi

1.1 Mengurus dirinya sendiri dengan sedikit bantuan, misal: makan, mandi,makan, dll

1.2 Membuat berbagai bentuk dengan plastisin /tanah liat

1.3 Menjahit jelujur1.4 Memegang pinsil

2. Anak dapat menggerakan badan dan kaki dalam rangka keseimbangan dan koordinasi

2.1 Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian2.2 Berdiri di atas sutu kaki selama 10 detik2.3 Merayap dan merangkak lurus kedepan

Kemudian dalam pembelajarnnya dilakukan pemaduan topik-topik antara bidang

pengembangan kemampuan dasar koginitif dan kemampuan motorik secara paralel dengan

cara memberikan kegiatan pembelajaran yang memiliki kesamaan dan keterkaitan antar

keduanya, diurutkan satu dengan yang lain sehingga saling mendukung kebermaknaannya

meskipun tetap diajarkan pada masing-nasing bidang pengembangan.

Contoh dalam makalah ini memadukan bidang pengembangan kemampuan dasar

kognitif dengan kemampuan dasar motorik TK Kelompok A yang memiliki keterkaitan antar

keduanya.

KEMAMPUAN DASAR MOTORIK

Anak mampu melakukan aktivitas fisik

secara terkoordinasi dalam rangka

kelenturan, keseimbangan, dan

kelincahan

KEMAMPUAN DASAR KOGNITIF

Anak mampu mengenal berbagai konsep

sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil Belajar: Dapat menggerakkan jari

tangan untuk kelenturan otot dan koordinasi

Indikator Belajar:

a. Anak dapat membuat berbagai bentuk

1. Hasil Belajar: Anak dapat mengenali

benda di sekitarnya menurut bentuk, jenis

dan ukuran

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 17

Page 18: Makalah Model Sequence New

dengan menggunakan plastisin,

palydough/tanah liat dengan baik

b. Anak dapat menjahit jelujur 10 lubang

dengan rapih menggunakan tali sepatu

c. Anak dapat memegang pensil dengan

benar

d. Menggambar benda dengan berbagai

media (pensil warna, krayon, dll)

e. Anak dapat menyusun menara dari benda

minimal 8 susun

Indikator Belajar:

a. Anak dapat mengelompokkan kendaraan

dengan tepat berdasarkan jenisnya

b. Anak dapat mencoba dan menceritakan

apa yang terjadi jika mainan kendaraan

dari plastisin dijatuhkan (gravitasi)

berdasarkan ukuran

Hasil Belajar : Anak dapat menggerakan

badan dan kaki rangka keseimbangan dan

koordinasi

Indikator Belajar:

Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di

atas papan titian

2. Hasil Belajar: Anak dapat mengenal

bilangan

Indikator Belajar:

a. Anak dapat membilang/menyebut urutan

bilangan dari 1-10 dengan tepat ketika

diminta membilang

b. Anak memasangkan lambang bilangan

dengan tepat jumlah kendaraan sampai 5

(anak tidak disuruh menulis)

c. Menyebutkan kembali kendaraan benda-

benda yang baru dilihatnya

3. Hasil Belajar: Anak dapat mengenal

Ukuran

Indikator Belajar:

Mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian,

beras, dan biji lainnya

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 18

Page 19: Makalah Model Sequence New

Gambar model pembelajaran terpadu Sequenced di TK kelas A sebagai berikut:

Membuat Rencana Pembelajaran

Langkah-langkah pengembangan rencana pembelajaran, sebagai berikut:

Mempelajari dokumen Kurikulum, yakni kerangka dasar dan standar kompetisi

Menentukan tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk

setiap kelompok dalam satu hari dalam perencanaan satuan kegiatan harian (SKH)

yang diturunkan dari satuan kegiatan mingguan (SKM) dan satuan kegiatan semester.

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 19

Kemampuan Dasar Motorik Kemampuan Dasar Kognitif

DeskripsiTopik-topik atau unit-unit dari bidang kajian diatur kembali dan diurutkan agar sesuai satu sama lain. Ide-ide yang mirip diajarkan bersamaan, sambil pada saat yang sama merupakan mata pelajaran yang berbeda.

1. Menjahit jelujur 10 lubang dengan tali

2. Menyusun menara dari benda minimal 8 susun

3. Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin

4. Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian

5. Memegang pinsil

1. Membilang/mengurut bilangan dari 1-10

2. Menceritakan apa yang terjadi jika benda-benda dijatuhkan

3. Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak menurut jenisnya

4. Mengisi wadah dengan pasir

5. Memasang lambang bilangan dengan benda sampai 5

Page 20: Makalah Model Sequence New

Membuat ”Matriks Hubungan Kompetensi Dasar dengan Tema”. Dalam langkah ini

yang harus dilakukan adalah memasukan hasil belajar dan/ atau indikator ke dalam

jaringan tema.

Menetapkan alokasi waktu untuk setiap jaringan tema dengan memperhatikan

keluasan cakupan pembahaan dan minggu efektif sekolah.

Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) Berdasarkan Model Sequence di TK Kelas A

HARI(SEMINGGU)

KEGIATAN MINGGUAN DENGANKEMAMPUAN DASAR BERDASARKAN SEQUENCE

TEMA : KENDARAANKOGNITF MOTORIK

SENIN Membilang/mengurut bilangan dari 1-10

Menjahit jelujur 10 lubang dengan tali

SELASA Menceritakan apa yang terjadi jika benda-benda dijatuhkan

Menyusun menara dari benda minimal 8 susun

RABU Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak menurut jenisnya

Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin

KAMIS Mengisi wadah dengan pasir Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian

JUM’AT Memasang lambang bilangan dengan benda sampai 5

Memegang pinsil

Penyusunan Satuan Kegiatan Harian (SKH) :

SATUAN KEGIATAN HARIANKELOMPOK : B Nabi Ismail SEMESTER/MINGGU : II/2TEMA/SUBTEMA : Kendaraan/Kendaraan di DaratHARI/TANGGAL : Senin 10 Nopember 2011WAKTU : 5 x 30 menit

INDIKATOR BELAJAR

KEGIATAN PEMBELAJARAN

METODA DAN ALAT PERAGA

PENILAIANAlat Hasil

Perilaku Moral pembiasaan: Anak dapat bersikap sopan dengan mengucapkan salam

Anak dapat mengucapkan doa sebelum belajar

Anak dapat bermain dengan teman (perilaku sosial)

Kemampuan Motorik

I. KEGIATAN PEMBUKAAN (30 MENIT)

a. Ikrar anak TK

b. Berdoa mau belajar

c. Senam fantasi naik mobil

Metoda:Praktek langsungAlat peraga : Radio Tape

Metoda: Praktek langsung

Hasil Kerja Anak

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 20

Page 21: Makalah Model Sequence New

Anak dapat menjahit jelujur 10 lubang pola kendaraan dengan rapi

Kemampuan KognitifAnak dapat membilang/ mengurut bilangan dari 1-10 dengan tepat

Pembentukan perilaku:Anak dapat membersihkan diri sendiri

Anak menunjukkan disiplin dengan mengikuti aturan permainan

Pembentukan sikap dan perilaku: Anak dapat menunjukkan kebanggaan atas hasil belajarnya

II. KEGIATAN INTI (60 MENIT)

a. Menjahit Pola Kendaraan

b. Membilang jumlah kendaraan yang dibuat teman

III. ISTIRAHAT/MAKAN (30 MENIT)

a. Makan bersama

b. Bermain Bebas

IV. KEGIATAN PENUTUP (30 MENIT)

a. Evaluasi kegiatan hari ini dengan membilang angka 1-10

b. Bernyanyi lagu ”Naik Delman”

c. Janji pulang sekolah

Alat Peraga:Pola Jahit Kendaraan

Metoda: Praktek Langsung dan Bermain

Alat Peraga: Peralatan makan dan alat bermain

Metoda: Tanya Jawab dan Bernyanyi

Lembar Observasi

Kepala TK Guru Kelas,

…………………………. …………………….

Evaluasi Belajar

1. Lembar Penilaian Hasil Karya:

Untuk menilai kemampuan dasar motorik dengan Indikator belajar “Anak dapat menjelujur

10 lubang pola kendaraan dengan menggunakan tali sepatu”

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 21

Nama Anak : …………………………..Kelas : ………………………….. Hari dan Tanggal :……………………………Nilai : Anak dapat menjelujur 10 lubang gambar pola kendaraan

Anak dapat menjelujur 5-9 lubang pola kendaraan Anak dapat menjelujur kurang dari 5 lubang pola kendaraan

Page 22: Makalah Model Sequence New

2. Lembar Penilain Observasi

Untuk menilai kemampuan dasar Kognitif :Anak dapat membilang/mengurut bilangan dari 1-

10 dengan tepat dan jelas

Format Penilaian Kemampuan Kognitif

Membilang Urutan 1 sd 10

Kelas:………

Hari dan Tanggal : …………..

Semester: ………….

Nama Anak

Aspek yang dinilai

Ani Beni Dini Farah Dst…..

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.Dapat mengurut

bilangan 1 sd 10

2.Dapat

mengucapkan

nama bilangan

dengan tepat

Penjelasan: Penilaian 1,2,3, dan 4, menunjukan tingkatan nilai yang diperoleh1 = belum berkembang2 = sudah berkembang3 = berkembang4 = memiliki bakat khusus

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembelajaran terpadu dengan Sequenced Model antara

lain :

1. Model Sequenced adalah model pembelajaran terpadu dimana dua disiplin ilmu yang berbeda

tetapi memiliki topik yang relevan dirangkaikan sehingga materi dari kedua disiplin ilmu

tersebut dapat diajarkan secara parallel.

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 22

Nama Anak : …………………………..Kelas : ………………………….. Hari dan Tanggal :……………………………Nilai : Anak dapat menjelujur 10 lubang gambar pola kendaraan

Anak dapat menjelujur 5-9 lubang pola kendaraan Anak dapat menjelujur kurang dari 5 lubang pola kendaraan

Page 23: Makalah Model Sequence New

2. Melalui metode ini, guru tidak harus memberikan materi sesuai dengan urutan format di buku

(dari bab awal sampai akhir) atau sesuai kurikulum, sebaliknya guru dapat mengatur ulang

urutan topik sesuai dengan prioritasnya.

3. Metode ini akan membuat siswa lebih memahami mata pelajaran yang diberikan.

4. Karena metode ini merangkaikan lebih dari satu bidang studi, maka dibutuhkan kerja sama

antar guru masing-masing bidang studi untuk membuat rangkaian kurikulum baru.

STAIPersis Taty Setiaty, M.Pd 23