makalah asp new

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan paradigma dari administrasi negara ke administrasi publik dan tuntutan perubahan dari government ke governance mensyaratkan perlunya peningkatan akuntabilitas publik. Hal ini adalah upaya dari pendayagunaan aparatur pemerintahan dengan harapan dapat mewujudkan system administrasi publik yang benar- benar bisa dan mampu mempraktikan prinsip good governance. Konsep akuntabilitas mencakup eksistensi dari suatu mekanisme yang meyakinkan politisi dan pejabat pemerintahan terhadap aksi perbuatannya dalam penggunaan sumber-sumber publik dan kinerja perilakunya. Aplikasi akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan diawali pada saat penyusunan program pelayanan publik dan pembangunan, pembiayaannya, pelaksanaan, pemantauan dan penilaiannya sehingga program tersebut dapat memberikan hasil atau dampak seoptimal mungkin sesuai dengan sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Para penyelenggara pemerintahan menerapkan prinsip akuntabilitas dalam hubungannya dengan masyarakat/publik, dengan aparat bawahan yang ada di dalam instansi pemerintahan itu sendiri, dan 1

Upload: kartika-sari

Post on 13-Jul-2016

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

asp

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ASP New

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan paradigma dari administrasi negara ke administrasi publik dan

tuntutan perubahan dari government  ke governance mensyaratkan perlunya

peningkatan akuntabilitas publik. Hal ini adalah upaya dari pendayagunaan

aparatur pemerintahan dengan harapan dapat mewujudkan system administrasi

publik yang benar-benar bisa dan mampu mempraktikan prinsip good governance.

Konsep akuntabilitas mencakup eksistensi dari suatu mekanisme yang

meyakinkan politisi dan pejabat pemerintahan terhadap aksi perbuatannya dalam

penggunaan sumber-sumber publik dan kinerja perilakunya. Aplikasi akuntabilitas

dalam penyelenggaraan pemerintahan diawali pada saat penyusunan program

pelayanan publik dan pembangunan, pembiayaannya, pelaksanaan, pemantauan

dan penilaiannya sehingga program tersebut dapat memberikan hasil atau dampak

seoptimal mungkin  sesuai dengan sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Para

penyelenggara pemerintahan menerapkan prinsip akuntabilitas dalam

hubungannya dengan masyarakat/publik, dengan aparat bawahan yang ada di

dalam instansi pemerintahan itu sendiri, dan kepada atasan mereka.

Perkembangan reformasi sektor publik yang begitu dinamis saat ini tidak

dapat dilepaskan dari tuntutan masyarakat yang melihat secara kritis buruknya

kinerja pemerintah dalam mengelola sumber daya publik. Perubahan berbagai

aspek yang dibawa oleh arus reformasi telah menimbulkan tuntutan yang beragam

terhadap pengelolaan keuangan yang baik.

Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah

alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang

menggunakan dana milik rakyat. Hal inilah yang menjadi perbedaan dengan

anggaran sektor swasta karena tidak berhubungan dengan pengalokasian dana dari

masyarakat. Pada sektor publik pendanaan organisasi berasal dari pajak dan

retribusi, laba perusahaan milik daerah atau negara, pinjaman pemerintah berupa

1

Page 2: Makalah ASP New

utang luar negeri dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan

tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.

Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik

organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Anggaran merupakan

implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah ditetapkan. Selain itu

anggaran merupakan komponen utama dalam perencanaan.

Anggaran merupakan rencana tindakan-tindakan pada masa yang akan

datang untuk mencapai tujuan organisasi. Pada organisasi sektor swasta (bisnis),

tujuan dimaksud adalah mencari laba (profit oriented), sementara pada organisasi

sektor publik/non-bisnis tidak (nonprofit oriented). Oleh karena tujuannya

berbeda, maka rencana kerja yang disusun juga berbeda. Dengan demikian,

pendekatan dalam penyusunan anggaran di kedua jenis organisasi juga berbeda.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apakah yang dimaksud partai politik?

2. Apa fungsi dan tujuan partai politik?

3. Bagaimana penyusunan anggaran partai politik?

4. Bagaimana penyusunan pelaporan keuangan dalam partai politik?

5. Bagaimana bentuk pengawasan dari pemerintah terhadap partai politik?

6. Bagaimana akuntabilitas organisasi partai politik?

7. Bagaimana bentuk akuntabilitas dana kampanye?

8. Kemana dan kapan dana kampanye organisasi partai politik dilaporkan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang diharapkan dalam pembahasan rumusan masalah di

atas antara lain :

1. Memahami pengertian dari partai politik

2. Mengetahui fungsi dan tujuan partai politik

3. Mengetahui penyusunan anggaran partai politik

4. Mengetahui penyusunan pelaporan keuangan dalam partai politik

2

Page 3: Makalah ASP New

5. Mengetahui bentuk pengawasan dari pemerintah terhadap partai politik

6. Memahami akuntabilitas organisasi partai politik

7. Mengetahui bentuk akuntabilitas dana kampanye

8. Mengetahui pelaporan dana kampanye organisasi partai politik

dilaporkan

9. Memahami audit dana kampanye partai politik

BAB II

3

Page 4: Makalah ASP New

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Partai Politik

Partai politik di Indonesia adalah organisasi yang bersifat nasional dan

dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar

kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela

kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pengertian ini

tercantum dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 tentang Partai

Politik.

Partai Politik dinilai berdasarkan produk politik yang dihasilkan partai

Politik bersangkutan oleh basis massanya atau yang sering disebut dengan

konstituen. Kemampuan untuk mengemas produknya menjadi opini publik yang

membuat masyarakat yakin akan perubahan kehidupannya ke arah yang lebih

baik, adalah mudal utama sebuah Partai Politik. Partai Politik sendiri adalah

institusi politik yanng berupa organisasi nonpemerintahan yang didirikan untuk

memperjuangkan hak dan kewajiban warga negara dalam rangka menciptakan

kesejahteraan serta kedaulatan rakyat. Perbedaan antara partai politik dari

lembaga sosial kemasyarakatan lainnya adalah bahwa Partai Politik dapat

berperan dalm penentuan kebijakan publik, dimana kebijakan tersebut bisa

membawa dampak kemaslahatan yang lebih luas bagi masyarakat dan

mengakibatkan risiko pertanggungjawaban menjadi lebih besar.

Janji perubahan yang didengungkan selama kampanye akan teruji, terlepas

dari apakah Partai Politik itu menang atau kalah dalam pertarungan Pemilu. Partai

Politik yang  lulus dalam masa keterujiannya akan dapat langgeng memainkan

perannya. Akuntabilitas dan kredibilitas produk yang ditawarkan Partai Politik

menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakat pemilih untuk memberikan

keputusan lulus atau tidaknya. Walaupun menjadi institusi yang strategis dan elit

dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, namun Partai Politik sebenarnya

4

Page 5: Makalah ASP New

merupakan sebuah institusi inklusif yanfg membutuhkan dukungan massa

sebanyak mungkin untuk memenangkan produk partainya.

Dalam ruang gerak Partai Politik sendiri terikat dengan peraturan

perundang-undangan Republik Indonesia. Tata cara pembentukan Partai Politik

termasuk syarat-syarat pembentukkannya dapat dilihat dalam UU RI No. 31

Tahun 2002 tentang Partai Politik, dimana terdapat ketentuan umum mengenai

kepengurusan Partai Politik, larangan, dan sanksi yang harus diikuti oleh Partai

Politik. Ketentuan mengenai Partai Politik yang dapat menjadi peserta pemilu

secara lebih jelas diatur dalam UU RI No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan

Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

2.2 Fungsi dan Tujuan Partai Politik

Tujuan adanya Partai Politik adalah untuk mencari dan mempertahankan

kekuasaan guna melaksanakan dan mewujudkan program-program yang telah

mereka susun sesuai dengan ideologi tertentu secara konstitusional.Dalam negara

demokrasi, Partai Politik menyelanggarakan beberapa fungsi yang akan dijelaskan

dibawah ini, yaitu:

a) Partai Politik sebagai Sarana Komunikasi Politik

Partai Politik menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat

serta mengaturnya sedemikian rupa, sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam

masyarakat menjadi berkurang.

b) Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik diartikan sebagai proses sikap dan orientasi seseorang

terhadap fenomena politik dalam mengikuti kecenderungan masyarakatnya. Selain

itu, sebagai pelaku pendidikan politik untuk anggotanya dan masyarakat luas,

warga negara Republik Indonesia juga dalam hak dan kewajibannya dalm

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

5

Page 6: Makalah ASP New

c) Partai Politik sebagai Sarana Rekrutmen Politik

Untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam

kegiatan politik, rekruitmen anggota partai merupakan upaya regenerasi

kepemimpinan. Dengan demikian, Partai Politik dapat memperluan partisipasi

politik.

d) Partai Politik sebagai Sarana Pengatur Konflik

Dalam demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat

merupakan hal yang wajar. Jika sampai terjadi konflik, partai politik berusaha

untuk mengatasinya.

2.3 Anggaran Partai Politik

PP No. 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Parpol. Juga

dijelaskan Permendagri No. 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara

Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan dan Laporan

Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Parpol.

Perhitungan harusnya sesuai dengan Permendagri . Untuk nilai bantuan

persuara, digunakan perhitungan, jumlah anggota DPR dikali bantuan keuangan,

kemudian dibagi jumlah perolehan suara pemilu. Lalu untuk jumlah bantuan

keuangan, dihitung dengan mengalikan antara jumlah perolehan suara parpol

danan nilai bantuan persuara.

Dalam menyusun anggaran untuk kegitan operasinya, partai politik

membutuhkan sumber- sumber pendanaan. Sumber pendanaan yang ada dalam

partai politik adalah:

Keuangan partai politik bersumber dari:

       Iuran anggota

       Sumbangan yang sah menurut hukum

       Bantuan dari anggran negara

Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa unag, batang, fasilitas,

peralatan, dan/ jasa. Bantuan dari anggaran negara yang diatur dalam perturan

pemerintah diberikan secara proporsional kepada partai politik yang mendapatkan

6

Page 7: Makalah ASP New

kursi di lembaga perwakilan rakyat. Sumbanagn dari anggota dan bukan anggota

yang sah menurut hukum paling banyak senilai Rp. 200.000.000 dalam waktu 1

tahun. Sumbangan dari perusahan dan/atau badan usaha yang sah menurut

hukumpalng banyak senilai Rp. 800.000.000 dalam waktu 1 tahun

Salah satu kegunaan dalam anggaran dalam partai politik adalah untuk

kampanye, yang nerupakan mome khusus dalam rangkaian pemilu yang

disediakan oleh KPU bagi para konsestan pemilu. Dalam masa kampanye yang

sudah ditentukan waktunya, setiap konsestan pemilu ‘bebas’ untuk memasarkan

program-program politikya kepada masyarakat. ‘Bebas’ disini adalah selama

masih berada dalam rambu- rambu yang mengatur ketentuan kampanye dari KPU.

Kampanye partai politik untuk promosi dan  pembentukan opini publik sudah

pasti memerlukan dana yang besar. Segala sesuatu yang berkaitan dengan

penggunaan dana yang besar pasti akan menimbulkan kerawanan. Mulai dari

rawan kolusi, rawan korupsi, hingga rawan konflik, seperti banyak pihak secara

royal menghadiahkan sejumlah uang kepada konsestan pemilu yang diperkirakan

akan mampu memberikan keuntungan besar bagi donatur, bila kandidat yang

dijagokan menang. Selain itu, berbagai kekhawatiran juga muncul dengan adanya

penggunaan dan publik (APBN/APBD) untuk membiayai kampanye pemilu

konsestan tertentu. Perbuatan tersebut sangat tidak etis dan melanggar hukum.

Oleh karena itu, aturan main yang jelas dan tegas mengenai kampanye partai

politik sangat diperlukan. Aturan yang ada ditujukan untuk membangun sistem

pertanggungjawaban publik (akntabilitas).

2.4 Penyusunan Pelaporan Keuangan dalam Partai Politik

Keuangan Partai Politik bersumbe dari iuran anggota, sumbangan yang sah

menurut hukum, dan bantuan dari anggaran negara. Sumbangan yang sah menurut

hukum dapat berupa uang, barang, fasilitas, peralatan, dan/atau jasa. Bantuan dari

anggaran negara (yang diatur dalam peraturan pemerintah) diberikan secara

proporsional kepada Partai Politik yang mendapat kursi di lembaga perwakilan

rakyat. Sumbangan dari anggota dan bukan anggota yang sah menurut hukum

paling banyak senilai Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dalam waktu 1 (satu)

7

Page 8: Makalah ASP New

tahun. Dan sumbangan dari perusahaan dan/atau badan usaha yang sah menurut

hukum paling banyak senilai Rp800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) dalam

waktu 1 (satu) tahun.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Partai Politik adalah laporan keuangan

tahunan dan laporan dana kampanye. Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan

Partai Politik mengacu pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

No. 45 tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba, yang dikeluarkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia dan terdiri atas laporan berikut ini:

       Laporan Posisi Keuangan.

       Laporan Aktivitas.

       Laporan Perubahan dalam Aktiva Neto/Ekuitas.

       Laporan Arus Kas.

       Catatan atas Laporan Keuangan.

Selain mengacu pada PSAK No. 45, penyusunan laporan keuangan Partai

Politik juga terikat pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perundang-

undangan RI mengenai partai politik dan Pemilu, seperti UU No. 31 tahun 2002

tentang Partai Politik dan UU No. 12 tahun 2003 tentang Pemilu. Ketentuan teknis

tentang pedoman penyusunan laporan keuangan untuk Partai Politik terdapat

dalam SK KPU No. 676 tahun 2003 tentang Tata Administrasi Keuangan dan

Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik, serta Pelaporan Dana Kampanye

Peserta Pemilihan Umum. Keputusan KPU No. 676 Tahun 2003 tentang Tata

Administrasi Keuangan dan Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik serta

Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilu.

2.5 Bentuk Pengawasan dari Pemerintah Terhadap Partai Politik

Pengawasan dari pemerintah terhadap partai politik sendiri dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

a) Melakukan penelitian secara substantif dan administratif terhadap akta

pendirian Partai Politik.

8

Page 9: Makalah ASP New

b) Melakukan pengecekan terhadap kepengurusan Partai Politik yang

tercantum dalam akta pendirian Partai Politik dan kepengurusan.

c) Melakukan pengecekan terhadap nama, lambang, dan tanda gambar Partai

Politik.

d) Menerima laporan perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,

nama, lambang, dan tanda gambar Partai Politik, pembubaran/

penggabungan Partai Politik.

Dan pengawasan atas Partai politik di Indonesia di lakukan oleh:

a) Departemen Kehakiman

b) Komisi Pemilihan Umum

c) Departemen Dalam Negeri

2.6 Akuntabilitas Organisasi Partai Politik

Pertanggungjawaban keuangan organisasi Partai Politik, sebagai suatu

entitas yang menggunakan dana publik yang besar, harus transparan sehingga

pertanggungjawaban keuangan merupakan hal yang tidak dapat ditawar

lagi.Pertanggungjawaban keuangan organisasi Partai Politik, sebagai suatu entitas

yang menggunakan dana publik yang besar, harus transparan sehingga

pertanggungjawaban keuangan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi.

Sebagai bentuk kepatuhan terhadap Undang-undang Partai Politik dan UU

Pemilu, seluruh sumber daya keuangan yang digunakan harus

dipertanggungjawabkan kepada para konstituennya.

Bentuk pertanggungjawaban pengelola keuangan partai politik serta pemilu

adalah penyampaian Laporan Dana Kampanye (semua peserta pemilu) serta

Laporan Keuangan (khusus untuk Partai Politik), yang harus diaudit Akuntan

Publik, ke KPU serta terbuka untuk diakses publik. Selain menekan potensi

kecurangan dalam penggalangan dana, standardisasi laporan keuangan partai

politik juga bisa dijadikan dasar pertimbangan untuk menetapkan pilihan secara

cerdas dan rasional. Di luar kepentingan untuk menjalankan fungsi kontrol atas

Partai Politik yang ada, calon pemilih untuk Pemilu 2009 nanti bisa mencermati

9

Page 10: Makalah ASP New

derajat sehat-tidaknya Partai Politik dari Laporan Tahunan yang disampaikannya

secara terbuka ke publik. Pemilih seperti dihadapkan dengan perusahaan yang

dipercaya bisa membawa aspirasinya secara berkesinambungan.

2.7 Bentuk Akuntabilitas Dana Kampanye

Di seluruh belahan dunia, Pemilu merupakan momen terbesar demokrasi.

Terbesar dari segi anggaran yang harus dikeluarkan, terbesar gesekan politiknya,

dan terbesar pengaruhnya terhadap keberlanjutan pembangunan sosial politik

suatu negara. Kampanye Partai Politik merupakan momen khusus dalam

rangkaian pemilu yang disediakan oleh KPU bagi para kontestan Pemilu. Dalam

masa kampanye yang sudah ditentukan waktunya, setiap kontestan pemilu ‘bebas’

untuk memasarkan program-program politiknya kepada masyarakat, selama masih

berada dalam rambu-rambu yang mengatur ketentuan kampanye dari KPU.

Kampanye Partai Politik untuk promosi dan pembentukan opini publik

sudah pasti memerlukan dana yang besar. Karena itu, segala sesuatu yang

barkaitan dengan penggunaan dana yang besar pasti akan menimbulkan

kerawanan. Mulai dari rawan kolusi, rawan korupsi, dan rawan konflik. Misalnya,

banyak pihak secara mudah menghadiahkan sejumlah uang kepada kontestan

Pemilu yang dihitung-hitung akan mampu memberikan keuntungan besar buat

donatur, bila saja kandidat yang dijagokan menang. Selain itu, berbagai

kekhawatiran juga muncul bahwa dana publik (APBN/ APBD) akan digunakan

untuk membiayai kampanye Pemilu kontestan tertentu. Perbuatan tersebut sangat

tidak etis dan melanggar hukum. Oleh sebab itu, aturan yang ada disetujui untuk

membangun sistem pertanggungjawaban publik (akuntabilitas).

Akuntantabilitas yang tinggi dapat meminimalisir kecurigaan

penyalahgunaan dana dan mengantisipasi munculnya konflik. Kebutuhan untuk

menciptakan good political party governance dirasakan sangat mendesak,

terutama bagi para partai politik peserta pemilihan umum. Dalam setiap tahapan

Pemilu, diselenggarakan kampanye. Untuk pemilu legislatif, pelaporan dana

kampanye dilakukan oleh Partai Politik yang menjadi peserta Pemilu tahun 2004.

Pada Pemilu Presiden tahun 2004, pelaporan dana kampanye dilakukan tim sukses

10

Page 11: Makalah ASP New

masing-masing kandidat presiden dan wakil prediden. Sedangkan pelaporan dana

kampanye untuk PILKADA dilakukan oleh tim sukses kandidat kepala daerah di

tiap daerah.

Beberapa peraturan perundang-undang dibawah ini yang mengatur

mengenai Pelaoran Dana Kampanye Partai Politik:

Peraturan KPU No 1 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaporan Dana

Kampanye Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, serta Calon Anggota

Dewan Perwakilan Daerah Tahun 2009

Peraturan KPU No 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Audit Laporan

Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Partai Politik Peserta

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten/Kota Serta Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah

Tahun 2009

Peraturan KPU No 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaporan Dana

Kampanye Peserta Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009

Peraturan KPU No 55 Tahun 2009 tentang Pedoman Audit Laporan

Penerimaan dan Penggunaan Dana Kampanye Pasangan Calon Presiden

dan Wakil Presiden serta Tim Kampanye dalam Pemilihan Umum

Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009

Peraturan KPU No 6 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaporan Dana

Kampanye Peserta Pemilihan Umum Dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Peraturan KPU No 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Audit Laporan Dana

Kampanye Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

2.8 Pelaporan Dana Kampanye Organisasi Partai Politik

11

Page 12: Makalah ASP New

Dalam pasal 79 UU No. 12 tahun 2003 tentang Pemilu disebutkan bahwa

seluruh laporan dana kampanye peserta Pemilu, baik penerimaan maupun

pengeluaran,, wajib diserahkan ke akuntan publik terdaftar selambat-lambatnya 60

hari sesudah hari pemungutan suara. Sementara itu, akuntan publik wajib

menyelesaikan audit selambat-lambatnya 30 hari kemudian dan hasilnya

dilaporkan ke KPU selambatnya tujuh hari sesudah diaudit.

Ketentuan tersebut dimaksudkan agar terwujud akuntabilitas mengenai

Pengelolaan Dana Kampanye Pemilu sehingga dapat menepis tuduhan akan

adanya praktik-praktik politik uang (money politics). Tapi pada kenyataannya,

berdasarkan data dan catatan di KPU hingga batas waktu yang ditetapkan 12 Juli

2004, baru tujuh Partai Politik yang menyerahkan hasil audit dana kampanye

Pemilu legistalif. Ini artinya masih ada tujuh belas Partai Politik yang belum

menyerahkan audit dana kampanyenya ke KPU. Akibatnya, Komisi Pemilihan

Umum memperpanjang batas waktu penyerahan hasil audit dana kampanye Partai

Politik hingga tanggal 27 Juli 2004. Untuk itu KPU mengirimkan surat peringatan

lagi kepada Partai Politik yang belum menyerahkan laporan.

Partai Politik enggan untuk menyerahkan laporan dana kampanye terutama

Partai Politik yang tidak memperoleh kursi legislatif. Di samping itu, keengganan

Partai Politik melaporkan audit dana kampanye adalah karena tidak adanya sanksi

bagi legislatif. Meskipun tidak ada sanksi hukum, sebenarnya Partai Politik yang

tidak menyerahkan bisa dikenai sanksi moral yang akan menurunkan kredibilitas

Partai Politik kepada publik. KPU juga akan memberikan rekomendasi kepada

pemerintah, Partai Politik mana saja yang tidak memenuhi ketentuan UU Pemilu

dan UU Partai Politik.

12

Page 13: Makalah ASP New

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Partai Politik adalah institusi politik yanng berupa organisasi

nonpemerintahan yang didirikan untuk memperjuangkan hak dan kewajiban

warga negara dalam rangka menciptakan kesejahteraan serta kedaulatan rakyat.

Perbedaan antara partai politik dari lembaga sosial kemasyarakatan lainnya adalah

bahwa Partai Politik dapat berperan dalm penentuan kebijakan publik, dimana

kebijakan tersebut bisa membawa dampak kemaslahatan yang lebih luas bagi

masyarakat dan mengakibatkan risiko pertanggungjawaban menjadi lebih besar.

Tata cara pembentukan Partai Politik termasuk syarat-syarat

pembentukkannya dapat dilihat dalam UU RI No. 31 Tahun 2002 tentang Partai

Politik, dimana terdapat ketentuan umum mengenai kepengurusan Partai Politik,

larangan, dan sanksi yang harus diikuti oleh Partai Politik. Ketentuan mengenai

Partai Politik yang dapat menjadi peserta pemilu secara lebih jelas diatur dalam

UU RI No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Tujuan adanya Partai Politik adalah untuk mencari dan mempertahankan

kekuasaan guna melaksanakan dan mewujudkan program-program yang telah

mereka susun sesuai dengan ideologi tertentu secara konstitusional. Dan fungsi

dari Parati Politik ada empat yaitu sebagai sarana komunikasi politik, sarana

sosialisasi politik, sarana rekruitmen politik, dan sebagai sarana pengatur konflik.

Laporan keuangan yang dibuat oleh Partai Politik adalah laporan keuangan

tahunan dan laporan dana kampanye. Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan

Partai Politik mengacu pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

No. 45 tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba, yang dikeluarkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia dan terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,

laporan perubahan dalam aktiva neto/ ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas

laporan keuangan.

13

Page 14: Makalah ASP New

Bentuk pertanggungjawaban pengelola keuangan partai politik serta pemilu

adalah penyampaian Laporan Dana Kampanye (semua peserta pemilu) serta

Laporan Keuangan (khusus untuk Partai Politik), yang harus diaudit Akuntan

Publik, ke KPU serta terbuka untuk diakses publik. Selain menekan potensi

kecurangan dalam penggalangan dana, standardisasi laporan keuangan partai

politik juga bisa dijadikan dasar pertimbangan untuk menetapkan pilihan secara

cerdas dan rasional.

Dalam pasal 79 UU No. 12 tahun 2003 tentang Pemilu disebutkan bahwa

seluruh laporan dana kampanye peserta Pemilu, baik penerimaan maupun

pengeluaran,, wajib diserahkan ke akuntan publik terdaftar selambat-lambatnya 60

hari sesudah hari pemungutan suara. Sementara itu, akuntan publik wajib

menyelesaikan audit selambat-lambatnya 30 hari kemudian dan hasilnya

dilaporkan ke KPU selambatnya tujuh hari sesudah diaudit.

3.2 Saran

Demikian makalah kami ini, kami berharap ada saran dari teman sekalian

supaya makalah kami lebih baik lagi.

14

Page 15: Makalah ASP New

DAFTAR PUSTAKA

http://maielvasundari.blogspot.com/2014/05/anggaran-partai-politik-dan-lsm.html

http://tiasaccountingworld.blogspot.com/2014/03/akuntansi-partai-politik.html

https://www.academia.edu/5294916/

Makalah_Akuntansi_Sektor_Publik_Akuntabilitas_Keuangan_Partai_Politi

k_di_Indonesia_Sebuah_Studi_Awal_Departemen_Akuntansi_Fakultas_Ek

onomika_dan_Bisnis

https://cescmizcovolt.wordpress.com/2013/04/28/akuntansi-keuangan-partai-

politik/

http://www.kemendagri.go.id/produk-hukum/2011/02/02/undang-undang-no-2-

tahun-2011

15