reformasi asp new public management

Upload: bagus-medika-caesaradi

Post on 17-Jul-2015

68 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

REFORMASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKNEW PUBLIC MANAGEMENT

LATAR BELAKANG Krisis keuangan di Asia mempunyai implikasi bagi kebutuhan publik terhadap transparansi lingkungan untuk melakukan investasi, persaingan yang terbuka, dan keyakinan terhadap akuntabilitas baik sektor publik maupun sektor swasta.

LATAR BELAKANG Pengungkapan dan informasi keuangan yang handal merupakan alat yang efisien bagi perlindungan shareholder serta bagi peningkatan keyakinan investor untuk menanamkan modalnya. Beberapa hal lain yang sama pentingnya adalah kejelasan regulasi (rules) dan standar (sebagai upaya pengendali perilaku shareholders dan eksekutif).

LATAR BELAKANG Reformasi struktural yang kemudian mengarahkan pada reformasi akuntansi membawa pemikiran pada pentingnya pembaharuan dan implementasi sistem akuntansi sektor publik.

NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM) Pertengahan 1980-an, di Eropa dan US terjadi perubahan manajemen sektor publik dari konsep yang semula kaku, sentralisasi dan birokratis menjadi fleksibel, desentralisasi dan kurang birokratis. Ciri manajemen lama: spesialisasi; organisasi hirarkhis, fokus pada aturan, tidak berdasar pertimbangan personal

NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM) Manajemen pemerintahan berdasar konsep wirausaha Manajemen pemerintahan berdasarkan sistem pasar

NEW PUBLIC MANAGEMENT: SENTRALISASI DESENTRALISI Disentralisasi pemerintahan upaya untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan. Tap MPR 1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Kelemahan sentralisasi ? Disentralisasi tidak hanya pelimpahan wewenang dari pusat ke daerah tapi juga dari pemerintah ke pihak swasta.

NEW PUBLIC MANAGEMENT: SENTRALISASI DESENTRALISI Temuan kajian: terdapat hubungan positif antara kualitas pemerintahan dengan desentralisasi. Indikator kualitas pemerintahan yang dikaji: partisipasi warga negara; orientasi pemerintahan; perkembangan aspek sosial; dan pengelolaan perekonomian

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler1) Pemerintahan katalis. fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan publik.produksi pelayanan publik diserahkan pada pihak swasta dan/atau sektor ketiga. Pemerintah hanya memproduksi pelayanan publik yang belum dapat dilakukan oleh pihak nonpemerintah.

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler2) Pemerintah milik masyarakat: memberdayakan masyarakat daripada melayani. masyarakat mampu menjadi masyarakat yang dapat menolong dirinya sendiri (selfhelp community).

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler3) Pemerintah yang kompetitif: menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik. Dengan kompetisi, banyak pelayanan publik yang dapat ditingkatkan kualitasnya tanpa harus memperbesar biaya.

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler4) Pemerintah yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi. Apa yang dapat dan tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah diatur dalam mandatnya. Namun tujuan pemerintah bukanlah mandatnya tetapi misinya.

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler5) Pemerintah yang berorientasi pada hasil: bukan masukan. Semakin baik kinerjanya, semakin banyak pula dana yang akan dialokasikan untuk mengganti semua dana yang telah dikeluarkan oleh unit kerja tersebut.

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler6)Pemerintah berorientasi pada pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi.Dengan cara seperti ini, tidak berarti bahwa pemerintah tidak bertanggungjawab pada dewan legislatif, tetapi sebaliknya, ia menciptakan sistem pertangungjawaban ganda (dual accountability): kepada legislatif dan masyarakat.

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler7)Pemerintahan wirausaha: mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan. Pemerintah daerah wirausaha dapat mengembangkan beberapa pusat pendapatan dari proses penyediaan pelayanan publik, misalnya: BPS dan Bappeda, yang dapat menjual informasi tentang daerahnya

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler7)Pemerintahan wirausaha: mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan. Pemerintah daerah wirausaha dapat mengembangkan beberapa pusat pendapatan dari proses penyediaan pelayanan publik, misalnya: BPS dan Bappeda, yang dapat menjual informasi tentang daerahnya

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler8)Pemerintah antisipatif: berupaya mencegah daripada mengobati. Pemerintah wirausaha tidak reaktif tetapi proaktif. Pemerintah tidak hanya mencoba untuk mencegah masalah, tetapi juga berupaya keras untuk mengantisipasi masa depan melalui perencanaan strategisnya.

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler9)Pemerintah desentralisasi: dari hierarkhi menuju partisipatif dan tim kerja. Pemerintah wirausaha memberikan kesempatan pada masyarakat, asosiasiasosiasi, pelanggan, dan lembaga swadaya masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan.

NPM: REINVENTING GOVERNMENT (Oleh Osborne dan Gaebler10) Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar: mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar (sistem insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan).

Jenis pengendalian : Organik

Jenis pengendalian: mekanistik