cerita skripsi.docx

25
Menjadi Mahasiswa ‘Backpacker’ atau Menggunakan ‘Biro Perjalanan’ Pernah baca kisah Mada dalam buku Haji Backpacker? Seorang pemuda yang mengembara secara backpacker di enam Negara hingga akhirnya bermuara di Mekkah, Arab Saudi. Walaupun istilah backpacker lebih sering dikaitkan dengan perjalanan wisata, namun sesungguhnya penggunaannya tidak selalu terkait dengan hal kepariwisataan. Bahkan perjalanan haji pun bisa dilakukan secara backpacker. Perjalanan seorang job seeker yang mengikuti tes/seleksi kerja dan selalu berpindah-pindah juga bisa disebut backpacker. Backpacker adalah istilah yang secara historis telah digunakan untuk menunjukkan suatu bentuk perjalanan independen yang murah. Faktor-faktor yang secara tradisional membedakan Backpacker dari bentuk perjalanan lain adalah penggunaan angkutan umum sebagai sarana perjalanan, preferensi penginapan sampai hotel tradisional, dan penggunaan ransel sebagai wadah muat dalam perjalanan. Nah, kalo mahasiswa selama di kehidupan kampusnya pernah gak menjadi seorang backpacker? Pastinya kalo mahasiswa cowok dan bawa ransel ke kampus, kemudian turun naik angkot persis seorang backpacker kan? Namun kali ini saya bukan membahas bagaimana dan seperti apa mahasiswa datang ke kampus atau pun perjalanan wisatanya. Yang ingin saya bahas adalah perjalanan mahasiswa dalam menuntaskan karya akademiknya yaitu skripsi. Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program …… Ini adalah kata-kata yang biasa menghiasi halaman depan skripsi mahasiswa. Walaupun adanya di semester terakhir, pengerjaan skripsi terkadang menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa. Tidak tahu apa yang harus diteliti adalah problem umum mahasiswa. Sama sekali tidak ada ide. Syukur buat yang punya ide karena lumayan rajin membaca dan nyimak internet, dosen pembimbing tinggal mengarahkan biar lebih gress. Jadi membaca adalah kunci awal pembuatan skripsi. Biasanya dalam menghasilkan skripsi ada tiga tipe/kondisi yang terjadi dalam relasi mahasiswa-dosen. Pertama mahasiswa konsultasi dengan dosen dan berikutnya judul/topik skripsi diberikan oleh dosen. Tipe yang kedua adalah mahasiswa tersebut mempunyai kepercayaan diri yang tinggi sehingga dia mampu untuk mencari topik penelitian sendiri, tentunya dengan bantuan konsultasi dengan dosen pembimbing. Yang terakhir skripsi yang akan dikerjakan merupakan bagian dari penelitian dosen pembimbing.

Upload: hamimlyla

Post on 04-Jan-2016

58 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: cerita skripsi.docx

Menjadi Mahasiswa ‘Backpacker’ atau Menggunakan ‘Biro Perjalanan’Pernah baca kisah Mada dalam buku Haji Backpacker? Seorang pemuda yang mengembara secara

backpacker di enam Negara hingga akhirnya bermuara di Mekkah, Arab Saudi.  Walaupun istilah

backpacker lebih sering dikaitkan dengan perjalanan wisata, namun sesungguhnya penggunaannya

tidak selalu terkait dengan hal kepariwisataan.  Bahkan perjalanan haji pun bisa dilakukan

secara backpacker. Perjalanan seorang job seeker yang mengikuti tes/seleksi kerja dan selalu

berpindah-pindah juga bisa disebut backpacker. Backpacker adalah istilah yang secara historis telah

digunakan untuk menunjukkan suatu bentuk perjalanan independen yang murah. Faktor-faktor yang

secara tradisional membedakan Backpacker dari bentuk perjalanan lain adalah penggunaan angkutan

umum sebagai sarana perjalanan, preferensi penginapan sampai hotel tradisional, dan penggunaan

ransel sebagai wadah muat dalam perjalanan.

Nah, kalo mahasiswa selama di kehidupan kampusnya pernah gak menjadi seorang

backpacker? Pastinya kalo mahasiswa cowok dan bawa ransel ke kampus, kemudian turun naik angkot

persis seorang backpacker kan?

Namun kali ini saya bukan membahas bagaimana dan seperti apa mahasiswa datang ke kampus atau

pun perjalanan wisatanya. Yang ingin saya bahas adalah perjalanan mahasiswa dalam menuntaskan

karya akademiknya yaitu skripsi.

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program ……

Ini adalah kata-kata yang biasa menghiasi halaman depan skripsi mahasiswa. Walaupun adanya di

semester terakhir, pengerjaan skripsi terkadang menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa. Tidak

tahu apa yang harus diteliti adalah problem umum mahasiswa. Sama sekali tidak ada ide. Syukur buat

yang punya ide karena lumayan rajin membaca dan nyimak internet, dosen pembimbing tinggal

mengarahkan biar lebih gress. Jadi membaca adalah kunci awal pembuatan skripsi.

Biasanya dalam menghasilkan skripsi ada tiga tipe/kondisi yang terjadi dalam relasi mahasiswa-dosen.

Pertama mahasiswa konsultasi dengan dosen dan berikutnya judul/topik skripsi diberikan oleh dosen.

Tipe yang kedua adalah mahasiswa tersebut mempunyai kepercayaan diri yang tinggi sehingga dia

mampu untuk mencari topik penelitian sendiri, tentunya dengan bantuan konsultasi dengan dosen

pembimbing. Yang terakhir skripsi yang akan dikerjakan merupakan bagian dari penelitian dosen

pembimbing.

Ada plus minus dari tiga pendekatan tersebut. Kalau judul/topik skripsi merupakan bagian dari

penelitian dosen, alamat pengerjaan skripsi akan lancar. Karena pada hakikatnya mahasiswa hanya

melaksanakan apa yang diinginkan dari penelitian tersebut, tetapi dituangkan sendiri dalam bentuk

Page 2: cerita skripsi.docx

tulisan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Kelebihan lain, kalau dengan cara ini untuk skripsi yang

membutuhkan pengujian atau praktikum di laboratorium pastinya tidak akan mengeluarkan dana

sepeserpun.

Untuk judul skripsi yang diberikan oleh dosen, bisanya mahasiswa sudah bisa langsung tahu kemana

tujuan dan jalan yang akan ditempuh, berdasarkan ‘instruksi’ dari dosen tersebut. Mahasiswa yang

kreatif terkadang akan memberikan ide-ide tambahan sebatas boundary yang sudah ditetapkan

dosen. Tapi kalau ia pasif, biasanya akan manut saja terhadap arahan dosennya.

Tipe ketiga, adalah tipe yang sangat menuntut kreatifitas, kesabaran dan idealisme dari mahasiswa.

Untuk tipe ini jarang-jarang mahasiswa yang mau mengambil resiko. Karena judul dari mahasiswa

sendiri, pastinya ia akan terlebih dahulu mencari apa permasalahan yang terjadi, kemudian

dituangkan solusi dalam bentuk tujuan penelitian dan bagaimana proses pencarian

solusi/metodologinya. Tipe ini mengharuskan mahasiswa untuk peka dengan ‘lingkungan’nya dan

kreatif dalam mencari permasalahan dan solusi. Terkadang, proses penemuan ini membutuhkan waktu

yang tidak singkat karena harus bolak-balik literatur, gonta ganti arah penelitian bahkan sampai gonta

ganti topik sehingga mahasiswa pragmatisme atau yang ingin cepat tamat akan menolak tipe ketiga

ini.

Saya sendiri berdasarkan pengalaman membimbing, sudah membuat hipotesis :

“mahasiswa yang mengerjakan sendiri skripsinya, di awali dengan pencarian topik

penelitian sendiri, merancang metodologi sendiri hingga akhir akan sukses pada

pelaksanan sidang akhir“

Kenapa bisa begitu? Karena mahasiswa yang memilih tipe ketiga dalam pengerjaan skripsi, akan

paham secara penuh khasanah ilmu apa yang ditelitinya. Biasanya yang memilih tipe ini akan lebih

berkembang improvivasi dalam pengerjaannya sehingga secara penulisan, skripsi yang dihasilkan

akan mendekati sempurna.

Tapi dari sekian lama menjadi dosen, mahasiswa yang memilih tipe ketiga inilah yang paling sedikit

jumlahnya. Saya sendiri juga tidak ingin mengatakan bahwa skripsi yang judulnya dari dosen tidak

bagus. Tidak sama sekali. Tapi disini saya ingin mengatakan buat semua mahasiswa, bahwa jadikanlah

skripsi anda sebagai salah satu mahakarya yang pernah anda buat selama hidup.

Jangan jadikan skripsi sebagai barang murahan, yang tak terkenali karena terlalu seragam, yang

hanya copy paste metodologi dengan objek yang berbeda. Yang nantinya, beberapa tahun kemudian,

letak buku skripsi itu pun anda sudah tidak bisa melacaknya. Jadikanlah skripsi tersebut sebagai

kebanggaan diri anda. Tidak ada yang lebih membahagiakan dalam hidup, ketika anda bangga akan

diri sendiri bangga akan karya diri sendiri. Saya jamin akan beda kepuasan yang didapat.

Sekarang, tinggal anda yang membuat keputusan. Apakah anda berkeyakinan untuk menjadi

mahasiswa ‘backpacker’ atau tetap membutuhkan pertolongan ‘biro perjalanan’.

PS:

Page 3: cerita skripsi.docx

Pada kesempatan ini saya ingin mengajak pembaca semua untuk ikut dalam

survey singkat yang saya buat. Tersedia satu buah KOMIK 99 Cahaya Di Langit Eropa plus CD bagi

yang beruntung. Kuis ini diisi pada kolom komentar di bawah dengan menyebutkan nama dan nomor

kontak yang bisa dihubungi (HP/akun FB/akun twitter). Di tunggu hingga tanggal 26 januari 2015 ya.

1. Bagi anda yang berstatus MASIH MAHASISWA, tipe mana yang anda pilih dalam pengerjaan skripsi

anda nantinya (tipe 1/2/3) dan berikut alasannya.

2. Bagi yang sudah purna bakti sebagai mahasiswa alias SUDAH TAMAT, manfaat apa yang anda

rasakan selama anda bekerja yang ter-influence dari proses pengerjaan skripsi anda tersebut.

Perjalanan Hidup Seorang Mahasiswa Tingkat AkhirSebagai mahasiswa semester tujuh pantaslah gue disebut sebagai "Mahasiswa Tingkat Akhir"..Atau sinonimnya HAMPIR BASI..Mahasiswa yang mau gak mau harus berkutat dengan..... SKRIPSI

Yaap SKRIPSI, 

Hal yang akan nganter gue mencapai gelar SARJANA EKONOMI..

Hal yang bisa bunuh gue secara perlahan. 

Hal yang memaksa gue untuk sering sering ke kampus. 

Hal yang bisa buat gue galau siang malam. 

Hal yang bisa buat gue gak napsu makan. 

Hal yang bisa buat gue lupa akan utang gue.

Hal yang bisa buat gue mimpi buruk.

Hal yang bisa merenggut jadwal mandi gue.

Hal yang bisa ngambil tawa gue.

Page 4: cerita skripsi.docx

Hal yang HOROR menurut gue..

Ngurus SKRIPSI itu ribet, seribet nyolong mangga disiang bolong..

Gimana enggak, Sebelum buat SKRIPSI kita mesti ketemu pembimbing akademik dan minta tanda tangan terus ngajuin judul dulu abis itu minta pembimbing lalu nyari pembimbing itu terus minta tanda tangan kemudian minta tanda lagi sama ketua jurusan, kemudian buat surat pra penelitian terus minta tanda tangan lagi buat pengesahan surat, abis itu keInstansi buat dapet ijin meneliti.

Syukur kalo dapet ijin, nah kalo ga dapet?? Jadinya lebih ribet lagi..

Kalo udah dapet ijin dari instansi tempat rencana meneliti, mulailah babak belur penyusunan skripsi, kemudian konsultasi kepembimbing, pembimbingnya rese dan skripsi ditolak.. Ngulang lagi nyusun skripsi dan ditolak lagi. Ngulang lagi dan ditolak lagi tapi kali ini dengan parang tertancap di kepala..Ngulang lagi dan ditolak dengan tubuh hampir gosong akibat ledakan bazooka..

Belum lagi kalo ketemu pembimbing dengan tingkat resenya udah mendewa, kalo pengen konsultasi harus dateng subuh ato dateng abis magrib. Dan ga boleh ngetuk pintu, kita nunggu didepan pager sampe dia nongol dibalkon syukur kalo diliat kalo ga diliat yahh pulang dengan wajah suram. Pas ketemu bukannya di bimbing malah dinajisin..

That sound great and It's so KAMPRET..

Atau dapet pembimbing yang ababil, gak konsisten..Atau dapet yang seneng kemana mana (Baca: PKK = Perempuan Kesana Kemari), bentar bentar ada di luar kota ato diluar negeri.. Kita nungguin sampai lumutan..NGENES..

Atau yang bikin super nyesek, dapet pembimbing hobi NYACANGIN..Belum lagi yang mata duitan, dikit dikit duit. Duit dikit dikit tapi masih dimintain..Ada juga yang paling hobi NGAMBEK..HOROR..

Tapi ada juga sih yang baik, bahkan ada yang like an Angel..*Senyum jahat..

Macem macemlah cobaan yang harus kita hadepin dalam nyusun SKRIPSI, dan itu harus diterima..

GUE?? SKRIPSI gue??

SKRIPSI gue cobaannya lebih HOROR dari mahasiswa setingkat gue..

Page 5: cerita skripsi.docx

Gue ngebaca judul gue aja gue harus MIMISAN dulu..Gue LEMAH, Gue RAPUH..Nonton video klip JKT48 gue pake acara MIMISAN juga..

Semenjak gue menginjakkan kaki disemester tujuh, gue jadi trauma pulang kampung..Keluarga gue lebih seneng nanyain kabar SKRIPSI gue dibanding kabar dompet gue.. 

Mama: "Ehh.. Gimana kabar SKRIPSI mu?? Kapan ujian tutup??

Gue: *Terbaring lemah dengan busa dimulut dan sekotak obat nyamuk bakar ditangan..

Ditelpon juga gitu, nanyain masih seputar SKRIPSI bukan seputar dompet..Gue kadang nyuekin telponnya mereka..

Temen gue: "Ehh Hape kamu bunyi tuh, dari My Humz..Gue: "Biarin aja gitu.. Jangan disentuh, jangan diangkat, jaaannggaaan disentuh, buang hape itu, tolooong gue, tolong gue, AMPUN AMPUN, cukup.. Jangan siksa akuhh seperti ini"..Temen gue: "Kamu kenapa?? heii Siapa pun panggilin spesialis bersalin beruk dong, ada orang kesurupan nih"NAAS.. 

Gue bahkan sempet mikir kalo gue ini bukan keturunan mereka..

JANGAN JANGAN GUE INI DITEMUKAN DIDEPAN RUMAH DENGAN TERBUNGKUS KALENDER BERGAMBAR AURA KASIH lalu diadopsi.. *Abaikan

ATAU JANGAN JANGAN GUE INI PUTRA YANG KETUKER SAMA ALDI BAKRIE DI RUMAH SAKIT. HARUSNYA GUE YANG NIKAH SAMA NIA RAMADHANI..*Yang punya pisau dapur silahkan tikam gue..

Ga cuma sampe disitu cobaan yang gue harus hadepin, karena SKRIPSI ini gue jadinya agak sedikit parno..

Waktu itu lagi pengen makan malem bareng temen temen di salah satu warung yang menjajakan menu Ayam Crispy.

Gue coba ngeliat menu, didaftar menu yang sebelumnya bertuliskan AYAM CRISPY tiba tiba berubah jadi AYAM SKRIPSI kemudian dari dalem daftar menu keluarlah begitu banyak SKRIPSI bergambar ayam dan menampar nampar gue sampe ganteng..KE-PARNO-AN GUE MEMBABI BUTA..

Kebanyakan nonton film HOROR kayaknya gue..

Page 6: cerita skripsi.docx

Keren kayaknya kalo tentang SKRIPSI dibuat film horor, judulnya HANTU SKRIPSI Jadi ceritanya seorang wanita... Kenapa harus wanita?? Ceritanya si hantu skripsi ini berwujud kuntilanak..Lanjut, jadi ceritanya seorang wanita yang meninggal karena keracunan nyusun SKRIPSI lalu dia menghantui para mahasiswa tingkat akhir untuk membantunya menyelesaikan SKRIPSInya mereka.. Nah lohh..Ini lebih mirip jasa bantu buat SKRIPSI dibanding mirip hantu.. SESAT..Note: Ini ga penting penting amat..

Okeh, kembali ke jalan yang benar..

Yang paling parah nih cobaan SKRIPSI gue, setiap pagi bangun tidur dan sebelum tidur kerap kali terdengar suara gaib.. Bunyi suaranya gini, "Kapan kamu selesaiin SKRIPSI kamu?? Mau jadi apa kamu kalo kelamaan kuliah??"..Setelah gue telusuri, sara itu berasal dari hape gue. Itu suara mak gue yang rutin nelpon..

SO, walaupun gimana sadisnya, kejamnya, dan ribetnya SKRIPSI tapi ingat bahwa SKRIPSI itu adalah salah satu syarat mahasiswa untuk bisa nyelesaiin studi. Kita hanya punya dua pilihan, merdeka atau mati?? | BUKAN.. Hidup atau mati?? | BUKAN.. Sakit atau sembuh?? | SEMBUH.. Sumpah pocong?? | HEH??.. 

CUKUUUPPP.. *Urat muncul dipermukaan leher..

Hanya dua pilihan, nyusun SKRIPSI atau Drop Out. SILAHKAN MEMILIH WAHAI MAHASISWA, NASIBMU ADA DITANGAN MU BUKAN DITANGAN DIA (Nunjuk patung Liberty)..

Kalo dipikirkan secara baik baik, nyusun SKRIPSI itu punya dampak positif juga. Kita bisa belajar sabar, bisa belajar sibuk. Diluar sana (baca: Dunia kerja) akan lebih berbeda dari dunia kampus, diluar sana lebih liar, diluar sana kita akan menghadapi hari hari sibuk dengan porsi yang ga tanggung tanggung..

Script Story (bag.1)-Sebuah cerita, entah kapan akan selesai kutulis tapi pasti akan selesai karena episodenya juga sudah selesai tayang dengan pemain utama yang ga perlu akting-

Mengapa aku menyebutnya script bukan essay seperti bagaimana biasa orang menyebutnya dalam bahasa inggris? Ya, cerita ini tentang perjalanan penyusunan sebuah skripsi. Dalam bahasa inggris orang menulisnya essay bukan script. Penggunaan kata script biasanya digunakan untuk menunjukkan sebuah naskah yang digunakan dalam pembuatan film yang intinya adalah cerita. Menurut artinya secara bahasascript adalah sebuah tulisan atau naskah. Bagiku tulisan yang disebut skripsi itu bukan sekedar tulisan karya ilmiah atas sebuah penelitian yang harus dipertanggungjawabkan di depan majelis sidang.

Page 7: cerita skripsi.docx

Tulisan itu, sebuah cerita yang mengisahkan perjalanan panjangnya. Perjalanan panjang hingga ia berbentuk sebuah jilid setebal 3xx halaman. Tulisan yang kuselesaikan selama dua tahun, lebih lama satu tahun daripada orang lain. Perjalannya sedikit lebih panjang, perjalanannya memberikan banyak kuliah kehidupan yang tak kudapatkan dalam bangku kuliah reguler yang telah kujalani selama delapan semester. Benar sekali kawan selain masalahscript semua matakuliah aman sentausa, dalam transkrip semua tertulis 1 kali kontrak. Itulah aku mengapa menyebutnya script, karena memang ia lebih dari sebuah essay.

Menjalaninya, sumpah biasa aja sih tapi dalam hal menuliskan sebuah cerita tentu harus sedikit lebay biar dramatis gitu ya. Tapi yang perlu kutekankan sekali lagi, ngejalaninnya sumpah biasa aja. :D cekidot deh.

Episode KBK

Baiklah kujelaskan dulu apa itu KBK. Itu adalah sebuah kelompok-kelompok penelitian yang ada di kampusku khususnya di jurusanku. Ada dua macam KBK di jurusan Pendidikan Kimia yaitu KBK untuk Program Studi Pendidikan Kimia dan Program Studi Kimia. Pada masing-masing prodi tersebut tentunya banyak lagi jenis-jenis KBK. Singkat cerita, para mahasiswa tingkat akhir (baca: semester 7) pada saat itu tentu angkatanku, dikumpulkan dalam sebuah ruangan luas berundak-undak didalamnya dengan banyak kursi dan lampu yang cukup terang tapi cukup redup juga, tempat itu bernama auditorium FPMIPA. Katanya kuliah umum mengenai kelompok penelitian, sebuah sosialisasi kelompok-kelompok penelitian yang ada dalam naungan jurusan. Tujuannya untuk membantu mahasiswa dalam pengarahan pembuatan skripsi, dosen-dosen yang tergabung dalam kelompok-kelompok penelitian itu akan menjadi pembimbing skripsi. Dalam fikiranku, itu mungkin sebuah bentuk simbiosis mutualismeantara dosen yang butuh lebih banyak orang dalam melakukan penelitiannya karena beliau-beliau juga punya kewajiban untuk mengajar dan mengurus ini itu dengan mahasiswa yang butuh bimbingan dalam menyusun skripsinya. Intinya dosen membantu mahasiswa dan mahasiswa membantu dosennya.

Efeknya bagi para mahasiswa, kreativitas pencarian masalah sedikit dikerdilkan akan tetapi ironisnya bagi sebagian besar mahasiswa hal tersebut menjadi sebuah anugrah. Hmm,, geleng-geleng kepala, hehe.

Selama proses kuliah umum itu, kalo bisa disebut dengan kuliah umum, jujur bin suer ini mah aku ngantuk setengah hidup, separuh jiwaku sudah melayang ke alam mimpi dan pada akhirnya ketiduran untuk beberapa saat. Terbangun oleh temanku yang membangunkanku menyuruhku jangan ngantuk. Demi menjaga mata tetap melek walau dengan tenaga 5 watt maka kunyalakan netbook lalu OL. Hampura pak bu dosen. Alhasilwasting time selama setengah hari, karena benar-benar ga ada yang nyantol di otakku bahkan walau hanya sekedar tertarik. Nothing. Mungkin karena di dalam otakku sudah terpatri sebuah masalah yang ingin kuangkat dalam skripsiku nanti, entahlah aku bukan termasuk

Page 8: cerita skripsi.docx

mahasiswa yang merasa mendapatkan anugrah atas adanya kelompok penelitian itu. Jadi ketika keluar ruangan dan ada pertanyaan, mau masuk KBK mana? Coba tebak apa jawabanku. Au ah gelap #KataAnakJamanSekarang kurang lebih begitu jawabanku.

Episode Rebutan KBK

Ini suasananya ada di semester 8 pas lagi seru-serunya PPL, alamak ga tau PPL kah? Praktek jadi guru di sekolah itu looh, nanti ada episodenya sendiri. Ceritanya, susah mencari pembimbing skripsi tanpa ikut KBK atau kita sering sebut dengan payung penelitian. Whatever namanya lah ya, intinya kita harus ikut salah satu KBK karena para dosen terlalu sibuk untuk diminta menjadi pembimbing diluar KBK. Alamak, kan aku tidur ketika masa-masa sosialisasi KBK mana aku tau mau masuk KBK mana. Orang paling nyantai sejurusan Pendidikan Kimia angkatan 2008 kayanyaGUWE. Orang lain pada sibuk setres menimbang-nimbang mau ikut KBK yang mana, lah aku dengan santainya ga tau kalo pendaftaran udah dibuka dan UDAH MAU TUTUP. Akhirnya teman-temanku yang baik hati memberitahukan hal tersebut kepadaku, *tepuk tangan terimakasih yang meriah buat mereka kawan-kawan). Info yang kuterima beberapa KBK udah full kuota, tak masalah karena aku ga suka dengan penelitian macam itu. Dengan sedikit bego, aku meminta kepada temanku yang baik hati itu untuk menjelaskan bagaimana penelitian-penelitian yang masih buka kuota dan bagaimana si penelitian akan dijalankan. Dengan sabar dan penuh pengertian sambil sedikit setres karena belum daftar KBK manapun temanku menjelaskan bagaimana penelitian-penelitian itu dilaksanakan. Dengan begitu yakin temanku mengajak untuk mendaftar KBK Literasi Sains *aku tau kalian mengernyitkan alis mata, baiklah nanti kujelaskan). Aku pikir oke karena hanya KBK ini yang paling mendekati apa dengan apa yang ingin kuteliti, paling mendekati dengan judul proposal yang tadinya ingin kucarikan sendiri pembimbingnya. Aku bertanya siapa saja dosen yang berada di penelitian tersebut. Temanku menyebutkan dua orang dosen yang kelak menjadi pembimbingku. Oke sip kataku, bukan karena aku benar-benar sangat antusias tapi karena salah satu dosennya adalah Bapak Ganteng. Hahaha. Dasar pemilihan dosen pembimbing dari kegantengannya kelak sedikit membuatku ingin memecahkan kepala *bohong.

Seperti layaknya mencari jodoh buat nikah, sama dengan mencari dosen pembimbing jangan sekali-kali melihat hanya dari sisi kegantengan atau kecantikan semata. Ingatlah ganteng dan cantik itu relatif dan tidak abadi kawan. Hahaha.

Sejak hari itu, sejak aku memutuskan untuk ikut KBK bersangkutan hidup skripsiku berubah. Dengan proses rebutan yang sengit dan perjuangan temanku yang gigih membetotku untuk segera mendaftar sebelum keduluan yang lainnya, akhirnya kami mendaftar. Kami berdua.

Episode Ketemuan

Page 9: cerita skripsi.docx

Setelah kuota terpenuhi, tak lama setelah aku mendaftar *pendaftar terakhir hahaha) kami sekelompok penelitian dikumpulkan bersama calon pembimbing kami. Kami bersembilan, sore-sore ketika jam kantor sudah tutup sekitar jam 4an lah yaa, di ruang tamu kajur, kami bersembilan ceritanya ketemuan untuk mendapatkan arahan mengenai penelitian yang akan kami jalankan. Ternyata oh ternyata, setelah panjang lebar capruksana capruk sini, kesimpulan yang kudapatkan penelitian yang akan kulaksanakan dalam kelompok penelitian ini sama dengan judul proposal yang akan kuusulkan dan ga jadi hanya saja lebih luas cakupannya. Yang membuat sedikit lebih tertarik adalah materi yang akan diangkat adalah sesuai pula dengan angan-anganku. Ngomong-ngomong aku belum menceritakan sesuatu angan-anganku tentang skripsi. Baiklah, aku ceritakan seulas di sini. Aku salah satu orang penggemar kebudayaan khususnya kebudayaan dari mana aku berasal. Yoyoi, kebudayaan jawa. Bagiku budaya adalah salah satu hal yang harus selalu diwariskan dan penuh dengan nilai-nilai luhur yang semakin banyak ditinggalkan oleh manusia-manusia masa kini yang katanya manusia modern tersebut.

Padahal nilai-nilai yang mereka tanamkan dan agung-agungkan dengan memandang sebelah mata kebudayaan itu, tak lebih dari nilai-nilai yang mengagungkan nafsu.

Memang penilaian hanya sebelah pihak, karena sebenarnya ada juga nilai-nilai positif dari gaya hidup modern itu. Akan tetapi, manusia-manusia Indonesia yang pada kaget kemodernan akhirnya hanya sebagian saja mengambil, mengadopsi tanpa memilih dan memilah mana yang dapat diterima dalam adat ketimuran yang terkenal dengan keluhurannya dan mana yang tidak baik untuk dilaksanakan. Dengan semakin berkembangnya zaman, kebudayaan asli daerah benar-benar semakin terpinggirkan. Itulah mengapa, dengan keinginan yang menggebu sangat ingin mengangkat salah satu kebudayaan sekitar daerahku sebagai bahan skripsiku. Yatta,, ternyata keris dan budaya penjamasannya *mandiin keris) menjadi temaku dalam pembuatan skripsi dengan kelompok ini. Dengan muka flat alias datar-datar menerima tema itu, karena masih terpengaruh oleh suasana kejiwaan *halah) berkaitan dengan skripsi. Ceritanya ada tiga tema, yaitu nano, batik dan keris. Dengan berharap cemas, karena aku bakal males banget kalo dapet nano, atau dapet batik walau konteksnya seru tapi materinya ga rame, jadi keris adalah salah satu yang paling menarik diantara tiga konteks yang ditawarkan. Masalahnya aku menjadi yang harus terakhir memilih dengan kondisi gw duduk di ujung. Alamak, please don’t make me fall in pieces again *nyanyi lalala). Pada akhirnya keris jatuh ditanganku tapi alamak bukan keris atau nanao atau batik ternyata yang membuat fall in pieces, ternyata 3 orang yang dapet keris penelitiannya adalah melanjutkan penelitian kakak tingkat kami yang sebelumnya. Rasanya seperti terbang melayang tinggi lalu dijatuhkan ke tanah sampai mati eh pingsen aja deh haha. Itu artinya, penelitian ini ga akan bisa aku bawa on my style. Hopsyah,, what the bla bla bla bingits lah *AlayMode). Yah akhirnya dengan ikhlas dan melapangkan dada, judul ada di tangan masih dengan tekad bulat bagaimanapun akan kubuat ini on my style hehehe. Ngotot,, itulah aku. Yiak. Nekat,, itu juga aku.. Akakak.

Pada akhirnya, *sekarang) menyadari “Mulailah segala sesuatu yang akan kau lakukan dengan niat yang tidak setengah-setengah, ketika sesuatu yang tidak kau sukai harus kau jalankan maka berfikir 

Page 10: cerita skripsi.docx

positiflah dan nikmati perjalanannya. Niat yang setengah-setengah dan pikiran negatif hanya akan menghambat perjalanan dan menyakiti diri sendiri tanpa menyelesaikan masalah”

“Niat yang penuh, Hadapi, Hayati, Nikmati”

Mengapa aku menuliskan kutipan buatanku sendiri *hahaha) barusan di atas? Itulah memulai sesuatu dengan niat yang tidak penuh, dengan keengganan yang masih menggantung berat, pikiran-pikiran negatif, membiarkan ketidaksukaan merajai perjalanan. Ahahaha, tapi ingatlah semua ada hikmahnya, semua ada jalannya masing-masing. :D

bersambung . . .

Cermi Sidang Skripsi – Ikrima Catrik PratiwiHai all…

Saya ingin berbagi kisah tentang perjalanan dibalik layar Skripsi saya..

> Masih menunggu

Di Semester ke 8 ku yang jatuh di tahun ajaran 2013/2014, aku senang sekali akan segera mengambil skripsi.

Tapi…. Hmmm tak disangka-sangka ada peraturan baru yang menyebutkan mahasiswa Perguruan Tinggi

Raharja tidak bisa mengambil Skripsi jika masih ada mata kuliah. Ops saya pun tidak bisa mengambil skripsi

karena masih ada beberapa sks. Akhirnya saya ditinggal beberapa teman seperjuangan saya yang sudah

mulai mengambil skripsi. Oh ini menyebalkan sekali, karena saya tidak bisa menyelesaikan kuliah saya tepat

waktu.

Page 11: cerita skripsi.docx

Mulai timbul penyesalan saya karena tidak pernah mengambil kuliah Semester Pendek… So buat kalian kalian

yang masih di semester awal jangan sampai melewatkan Semester Pendek, jangan menyia-nyiakan

kesempatan yang diberikan kampus guys…

> Pertemuan Pertama Skripsi

Akhirnya semester 9 saya datang di tahun ajaran 2014/2015 (agak malu ni sebut semester 9)..

Dan akhirnya, I’m coming skripsi…

Saya langsung memikirkan siapa ya yang jadi dosen pembimbing kedua saya? Karena untuk dosen pertama

saya tetap tak pindah ke lain hati yaitu Bapak Oleh Soleh., M.M.S.I yang sudah membimbing saya dari

semenjak KKP. Yang kedua akhirnya saya memutuskan pilihan saya ke Ibu Meta Amalya Dewi., M.Kom.

Ternyata benar ya gosip itu, kalau Ibu Meta itu sangat ramah, baik hati, perhatian pula… Hmmm semangat

saya jadi menggebu-gebu untuk segera menyelesaikan Skripsi, seperti orang yang sedang jatuh cinta.. hehehe

> Pertemuan Singkat Big Data

Saya sangat menyukai tantangan. Kali ini saya ditantang untuk mengambil Big Data. Tentu saya sangat

tertarik, Big Data ini topik yang lagi hangat-hangatnya lo guys, Google pun sudah mengembangkan tentang

konsep Big Data ini. Tapi sayang, saya akhirnya menyerah, karena sangat sulit untuk mengaplikasikan di

programingnya, dan data warehouse yang dipakai juga sudah bukan lagi SQL tapi NoSQL (Not Only SQL).

Semoga lain kali saya bisa mengenal lebih dalam tentang Big Data.

> Harus Beda

Page 12: cerita skripsi.docx

Akhirnya setelah berpisah dengan Big Data, saya mengambil konsep SIE (Sistem Informasi Eksekutif), tapi SIE

ini sudah banyak yang mengambil untuk observasi. Jadi saya tambahkan konsep MOLAP (Multidimensional

Analytical Online Processing), nah ini yang membuat SIE saya berbeda dengan yang lain, jadi nantinya SIE

saya akan bisa melihat data dari beberapa sisi tidak hanya satu sisi saja.

> Lancar Seperti Jalan Tol

Mulailah saya menulis proposal observasi dan mengajukan ke PT. Trijaya Union. Bersyukur proposal saya

diterima dan dapat ijin observasi di PT. Trijaya Union dengan stakeholder Bapak Supriyadi., SH. Kebetulan

saya memang sebelumnya sudah bekerja di PT. Trijaya Union. Ini salah satu strategi saya agar lebih mudah

mengatur waktu antara kuliah, bekerja dan observasi saya. Karena mungkin kalau saya mengambil observasi

ditempat lain, saya harus mengorbankan pekerjaan saya, yang dimana hasil dari bekerja inilah saya dapat

membiayai kuliah saya.

Lalu saya melakukan wawancara dengan stakeholder,

ternyata di PT. Trijaya Union ingin sekali memiliki aplikasi yang dapat memonitoring kinerja perusahaan.

Akhirnya saya berpikir metode analisa yang cocok. Taraaa… bertemulah saya dengan Balanced Scorecard

metode analisis yang memang terkenal untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Perjalanan saya lancar dari observasi, study pustaka, wawancara, penulisan skripsi dari BAB I sampai BAB III.

Karena sekarang bimbingan tidak harus bertemu secara langsung, sering juga saya melakukan bimbingan

melalui email Rinfo saya dengan dosen pembimbing saya. Baru setelah hari libur seperti sabtu dan minggu

saya bimbingan secara langsung atau grup ke kampus tercinta atau kerumah dosen pembimbing yang

kebetulan tidak jauh dari tempat tinggal saya. Whussszzz skripsi saya sudah sampai ke BAB III hanya dengan

waktu yang cukup singkat.

> Down

Lanjut ke BAB IV, saya mulai mengerjakan program. Saya menggunakan bahasa pemrograman PHP.

Hmmm… Database ok, Design ok, memunculkan grafik lebih dari satu dalam satu interface dengan data grafik

yang ditampilkan berbeda beda, nah lo… saya menemui hambatan disini. Kepala saya rasanya mau pecah,

saya bertanya kesana kemari kepada teman-teman seperjuangan, teman kerja dan kakak senior. Help me

please…!

Cukup sulit, dan cukup lama. Beberapa orang ada yang mencibir saya. Ah lagian ribet si kamu, selalu ingin

beda, kita kan mahasiswa malam ga hanya kuliah, tapi kerja juga, ga banyak waktu skripsi yang ribet-ribet,

Page 13: cerita skripsi.docx

salah sendiri sih. I’m feel down, bahkan saya mulai menyalahkan diri sendiri, mungkin orang itu benar, saya

terlalu pede ingin membuat sesuatu yang selalu berbeda dengan yang lain. Saya mulai menangis. Apa saya

harus menyerah untuk kedua kalinya?

> My Hero

Disaat seperti ini, keluarga saya memberikan doa tak ada hentinya kepada saya, walaupun saya dari

kampung, saya pasti bisa sukses. Harus. Sahabat-sahabat saya selalu mendukung penuh. Dan dosen

pembiming saya selalu memotivasi saya, kamu pasti bisa. Oh thank you so much all, I love you, dan merekalah

pahlawan dalam skripsi saya hingga bisa menyelesaikan skripsi saya, dan akhirnya saya bertemu highchart

yang membantu saya untuk menampilkan grafik yang lama saya cari.

> Pengumpulan Hard cover

Jreng jreng, akhirnya skripsi saya selesai, atau lebih tepatnya BAB I – V yang selesai. Pada saat mulai dekat

dengan batas akhir pengumpulan pdf skripsi, saya mulai sadar, hal hal kecil telah saya abaikan, seperti daftar

pustaka, kata pengantar, daftar isi, dan sebagainya. Dan terimalah akibatnya, saya tancap gas untuk

menyelesaikan semuanya. Dan akhirnya selesai dengan waktu yang mepet. Di hari terakhir pengumpulan,

ternyata file pdf saya terlalu besar dan harus dikompres. So guys buat kalian-kalian yang sedang skripsi atau

akan skripsi belajarlah dari kesalahan saya ya, jangan mengabaikan hal-hal kecil tadi, dan beri waktu beberapa

hari, jadi jangan kumpulkan di hari terakhir, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. So ketika ada revisi,

kita masih punya waktu.

> Menuju Sidang

Perjalanan sudah sampai di titik tengah. Mulai saya mempersiapkan untuk event Raharja Career dan

menyelesaikan widuri saya. Semua berjalan lancar, seru dan meriah. Dan Akhirnya tibalah pengumuman

sidang. Hore… saya dapat hari Rabu, 4 Maret 2015. Saatnya melakukan final presentasi sidang dengan dosen

pembimbing. Ternyata masih banyak kekurangan. Laptop saya sudah lola, presentasi saya kurang bagus,

belum punya pointer. Segera saya harus melakukan persiapan untuk penampilan presentasi sidang saya agar

tidak mengecewakan.

> Sidang. Maaf Aku Tak Sempurna

Dag dig dug, Dag Dig Dug… Sidang di mulai, ternyata penguji saya adalah Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I

(ketua penguji) atau biasa di panggi Pak UR, Bapak Hendra Kusumah, S. Kom sebagai penguji 1, dan Ibu

Meta Amalya Dewi, M.Kom sebagai penguji ke 2.

Page 14: cerita skripsi.docx

Di awal sidang dibacakan jumlah PO yang dipenuhi, dan saya hanya mendapatkan 85 poin. Sebelum

presentasi saya mendapat saran dari Pak UR untuk menggunakan slide Rinfo, so buat kalian yang masih

belum bertemu sidang, ada baiknya mulai mempelajari menggunakan slide Rinfo ya, karena dengan slide

Rinfo, slide yang kalian buat bisa dilihat secara online.

Presentasi berjalan lancar. Di sesi yang kedua yaitu tanya jawab, ternyata saya masih memiliki banyak

kekurangan. Kurang teliti, saya masih belum membuat biodata di page widuri, gambar saya tidak muncul, aduh

rasanya malu sekali. Dan pertanyaan dari Pak Hendra juga saya tidak bisa menjawab, saya sangat grogi,

apalagi setelah mendapat pertanyaan-pertanyaan dari Pak UR. Tapi untuk pertanyaan dari Ibu Meta saya

dapat menjawab. Jadi buat kalian yang akan bertemu sidang, persiapkan semuanya dengan matang ya.

Dan tanpa menunggu lama, hasil sidang saya keluar. Hore… saya lulus, yah tapi lulus bersyarat dan harus

menyelesaikan revisi. Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan nilai A- yang saya persembahkan untuk orang

tua saya. Maaf ya Pak, Bu nilai A saya tidak sempurna, ada (-)nya…

Page 15: cerita skripsi.docx

> Revisi Sidang

Nah perjalan hampir selesai, kini 10 hari setelah sidang harus menyelesaikan revisi sidang & hardcover.

Awalnya terasa cukup sulit, tapi akhirnya saya diinvite ke grup Sidang UR. Sangat melegakan, disitu saya bisa

langsung membahas tentang revisi sidang dan bertanya-tanya. Oiya saya juga diinvite ke Rinfo Call, dan

setiap pagi mendapat reminder. Belum lagi ada Indri, Puji, Eka, dan Lia yang selalu ada memberikan panduan.

Hmmm… seperti punya pelayanan VIP, alhasil revisi sidang pun jadi lebih mudah

Pengalaman berdarah -darah membuat Skripsi S1 Psikologi Pendidikan

Apr15 

Assalamualaikum

Sahabat yang budiman, kali ini saya akan bercerita mengenai sebuah perjuangan heroik,

saat saya membuat Skripsi. Pada awalnya saat semester 10 atau tepatnya 5 tahun berada

di kampus, saya sudah vakum kuliah, dalam arti tidak ada kuliah tatap muka dan tinggal

menyelesaikan skripsi. Tapi hasrat untuk menyelesaikan skripsi masih lemah, ditambah saat

semester akhir saya memutuskan untuk bekerja. Dan yang terjadi skripsi akhirnya menjadi

terbengkalai dan beberapa amanah di organisasi kampus juga terbengkalai. Namun niat

untuk menyusun skripsi masih ada walaupun lemah.

Sampai pada akhirnya ada sebuh kejadian menarik, yaki saat saya sedang online di situs

jejaring social facebook, saya mendapati seorang motivator terkenal juga sedang online,

dan terlintas dalam benak saya untuk meminta kata-kata motivasi dari motivator tersebut

agar saya tergerak untuk segera menyusun skripsi saya. Kemudian percakapan terjadi :

Saya : “Assalamualaikum ustadz…!!”

Page 16: cerita skripsi.docx

AD : “Walaikumsalam.. salam super!!”

Saya : Ustadz boleh Tanya?

AD : Silahkan,..

Saya: Bisa minta motivasi dari anda, agar saya tergerak segera untuk menyelesaikan skripsi

saya?

AD:   ……………….. (sedang mengetik)

AD : “janganlah membuat kecewe orang-orang yang telah berkorban banyak buat anda, dan

takutlah bila nanti anda wisuda, anda tidak bisa berfoto bareng dengan orang yang paling

berjasa yaitu orang tua anda, karena anda selalu menunda membuat skripsi”

Saya : Jleeb…………………. (dalam hati: bener banget, klw saya tak segera menyelesaikan

skripsi saya, bisa jadi orang tua saya sudah tiada sebelum saya lulus, dan orang tua saya

nanti tidak bisa melihat anaknya menggunakan toga)

Subhanallah, akhirnya setelah kejadian tersebut hati saya benar-benar tergerak. Dan

kemudian langsung besoknya saya menyusun strategi untuk menyusun skripsi saya

kembali. Tapi, ternyata batas menyusun skripsi tinggal 3 bulan lagi, sedangkan saya sudah

vakum konsultasi skripsi sudah 1 semester dan belum di setujui satu bab pun. Tapi dengan

semangat yang membara saya terus melakukan ikhtiar saya agar skripsi saya selesai,

kemudian langkah pertama saya menelepon Dosen pembimbing pertama yang terkenal

killer, dan akhirnya sepakat untuk mngoreksi skripsi saya kembali mulai dari bab 1 di

kampus.

Saat baru pertama bertemu hati saya dag dig dug deer, karena dari wajahnya dosen saya

terlihat tidak begitu dalam keadaan senang, dan saya pun menyerahkan bab 1 saya di

rumah dosen saya. Kemudian dosen saya berjanji  akan mengoreksinya kesokan harinya.

Saat pulang dari rumah dosen saya, kebetulan beliau menawari tumpangan dengan

mobilnya sampai di suatu jalan di pondok gede, saat di mobil saya berbincang-bincang

dengan dosen saya dan ia menanyakan tentang sebab-sebab kevakuman saya selama ini,

dan tiba-tiba beliau bilang nampaknya saya tidak bisa lulus semester ini, karena waktu

menyelesaikan skripsi hanya tinggal 2,5 bulan lagi, kamudian saya bertanya: wah, bener bu

saya tidak bisa lulus semester ini? Dosen : iya betul itu, dan sangat imposibble kamu bisa

lulus semester ini. Waktunya sangat mepet, apalagi kamu belum penelitian. Jleeb akhirnya

saya sempat down. Tapi dalam hati saya berfikir (man jadda wa jadda, siapa bersungguh-

sungguh ia pasti akan mendapatkannya.) dalam hati: (yang bilang tidak mungkin  hanyalah

dosen saya, dia seorang manusia biasa, dan saya punya Allah yang bisa merubah

segalanya, membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin) dan pada ahirnya walaupun

dianggap tidak bisa selesai skripsi semester ini, saya tetap berusaha semaksimal mungkin

Page 17: cerita skripsi.docx

dan meminta pertolongan kepada Allah. Samapi akhirnya pertemuan kedua berlanjut dan

saya konsultasi di saat beliau sedang mengawas UAS di kelas. Saat melihat revisi bab 1

saya di depan pintu kelas sambil mengawas UAS, tibaba terdengar suara.

Dosen : “ini skripsi apa Koran??” bahasanya ngawur banget banyak kesalahan penulisan

dimana. Bahasanya bahasa purba, bahasa pasar tidak ilmiah sekali

Saya : Jjlleebb… (dosen itu berbicara keras di depan mahasiswa lainnya adik tingkat saya,

malu nya luar binasa maaf luar biasa) saya dipermalukan di hadapan adik tingkat saya. Tapi

dalam hati saya mencoba sabar dan sabar.

Akhirnya saya disuruh untuk merevisi bab 1 saya dan bertemu kembali hari sabtu, tapi saya

bilang tidak bisa bu, karena saya ada acara pergi ke gunung 3 hari. Dosen : ya,.. terserah

kamu. Lebih mentingin skripsi apa naik gunung” padahal saya naik gunung karena alasan

structural dan wajib bagi setiap anggotanya. Dan akhirnya disepakati saya bertemu hari

senin pagi di rumah beliau jam 9. Tapi tetep saya naik gunung untuk memenuhi kewajiban

saya sebagai anggota. Dan saat di gunung pun saya membawa skripsi saya di bungkus

dengan plastik agar tidak basah, dan di sela-sela acara kegiatan di gunung saya mencoba

merevisi bab 1 skripsi saya agar selesai sebelum hari senin pagi. Dan orang-orang di sekitar

saya yang turut naik gunung keheranan dengan saya. Sempat-sempatnya buat skripsi di

gunung, kata mereka. Tapi kalau sudah azzam di hati apapun akan dilalui. Akhirnya naik

gunung selesai tapi skripsi saya masih berantakan. Belum selesai dan kemudian pulang dari

gunung minggu malam dan skripsi belum selesai, padahal saya harus menyerahkan revisi

besok paginya. Kemudian malamnya saya mencari rental computer dan mencoba

memperbaiki skripsi saya,. Dan Alhamdulillah sudah hamper selesai bab 1 nya, tapi tiba-tiba

“clep” computer di rental mati dan saya belum ngesave skripsi saya, wah rasa kesal,

dongkol dan sabar bercampur jadi satu. Parahnya rental komputernya mau tutup. Wah

gaswat, akhirnya saya mencari rental computer lain tidak ada yang bisa, kemudian saya

akhirnya pergi ke secretariat organisasi di kampus yang saya ikuti, kebetulan di sana ada

computer. Dan mulailah saya memperbaikinya paragraph demi paragraph. Dan tanpa terasa

mata saya terpejam beberapa kali saat mengetik revisi skripsi karena rasa lelah habis naik

gunung dan ngantuk bercampur jadi satu. Dan pada akhirnya selesai  juga dan besoknya

saya ke rumah dosen saya dengan rasa lelah yang luar biasa di tambah baju saya yang

belum ganti, akhirnya saya pakai jaket ke rumah dosen saya di bilangan pondok gede.

Cerita unik lainnya terjadi dengan dosen pembimbing 2 saya, yaitu saat sudah sampai bab 5

dan siap untuk seminar hasil. Saat itu saya menyerahkan skripsi saya ke DP (dosen

pembimbing) hari Kamis. Dan saya kebetulan hari sabtu sampai minggu ada acara di

puncak. Hari jumat pagi saya berangkat ke puncak bersama teman-teman satu organisasi

Islam, dan baru sampai di puncak jam 12 kemudian tiba-tiba ada sms masuk

Page 18: cerita skripsi.docx

Dosen :  “kesha ibu mau ketemu kamu hari ini juga jam 4 di STT Telkom Cipinang, skripsi

kamu masih banyak yang salah dan tidak layak untuk ikut seminar hasil” jleeb,.

Saya : Haa hari ini?? Saya bergumam dalam hati. Kemudian saya membalas “mohon maaf

bu, saya sedang di bogor untuk 3 hari, kira-kira ada hari lain bu?”

Dosen : “tidak ada hari lain, hari senin kamu kan seminar hasil, hari sabtu ibu libur”

Saya :  bingung (*^(&%*&*& memutar otak dan akhirnya nekat.)

Saya : baik bu, saya segera ke Jakarta, kemungkinan sampai di Jakarta jam 4 bu, kita

ketemu di Telkom cipinang ya..

Dosen : baik saya tunggu,..

Jeger,.. akhirnya saya meminjam motor teman saya untuk segera berangkat ke Jakarta saat

itu juga, padahal baru beberapa menit sampai di Puncak. Daan saat turun dari villa yang

cukup jauh dari jalan raya, saya terjatuh karena motor slip saat turunan di jalanan berbatu,

curam dan licin. Dengan kaki yang cukup sakit dan beberapa tetes darah keluar, saya

putuskan untuk kembali bertarung melawan kerasnya kehidupan dan bertarung untuk

segera menyelesaikan skripsi saya. Saat dalam perjalanan kemudian saya nyasar dan

diguyur hujan. Dan akhirnya saya tepat jam 4 sampai di tempat dimana saya berjanji

bertemu dengan Dosen saya, yaitu di Telkom Cipinang, saat bertemu kepala dan mata saya

“kliyengan” karena begitu lelahnya luar biasa. Dan saya sangat mengapresiasi Dosen

Pembimbing 2 saya yang rela menunggu cukup lama dengan suaminya di dalam mobil

padahal saya hanya seorang mahasiswa biasa,. Dan akhirnya saya konsultasi di dalam mobil

hanya sekitar 20 menit dan seperti biasa mendapatkan puluhan coretan di skripsi saya.

Setelah 20 menit  konsultasi, akhirnya saya berangkat lagi ke Puncak Bogor menggunakan

motor. Dan sampai di tempat kegiatan jam 22.30 karena terjebak macet di akhir pekan. Well

singkat cerita dengan beberapa pengalaman yang harus menguras tenaga, mental, pikiran

dan biaya. Skripsi saya selesai dengan selamat hanya dengan waktu 2,5 bulan saja. Padahal

di awal saya distempel tidak dapat menyelesaikannya semester itu, tapi karena pertolongan

Allah dan kerja keras semua bisa terwujud dan saya bisa berfoto bareng dengan kedua

orang tua saya dengan penuh kebahagiaan di wisuda kesarjanaan tahun 2010. Next

perjuangan Tesis telah menanti di depan mata.. . its my next target

Impossible is nothing, everything is possible if you believe in Allah.

Ketidakmungkinan adalah omong kosong, segala sesuatu bisa terjadi jika kita percaya

kepada Allah.

Man Jadda wa Jadda, Kun Fayakun

Page 19: cerita skripsi.docx

Kisah Skripsi S1FEBRUARY 22, 2012JAESA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah yang karna dengan

rahmatnya.. hold on.. this statement is like heared the khotbah Jum’at. Ga

usah deh kelamaan ya..

Pastinya udah banyak kisah-kisah religi yang di alami sama temen-temen

semua, nah ini cerita dari pengalaman pribadi saya dan kebetulan pada

masa-masa kritis yang dialami ketika mau keluar dari lubang jarum

kelulusan sarjana S1. Tulisan ini di publish dalam blog ini pada malam hari

tanggal 22 Februari sehari sebelum tanggal 23 Februari 2012 dimana 23

tahun yang lalu pada tanggal yang sama lahir bayi kecil, polos nan lucu hasil

dari Ibu dan Ayah saya hehe….

Bermula dibulan September ketika skripsi saya sudah sampai bab 2. Waktu

itu saya sudah mulai mencicil skripsi saya dari bulan Februari karena masih

kuliah. Kemudian setelah kuliah sudah beres semua pada bulan Juni sampai

Agustus saya mengikuti kompetisi pemilihan duta di Jakarta. Kemudian akhir

Agustus saya kembali ke kota pelajar-yang-selalu-bikin-rindu-karena-harga-

kulinernya-yang-sadislah-pokoknya, kenapa saya begitu menyenangi kota

tersebut? Boleh ditanyakan kepada teman-teman yang pernah kuliah disana,

pasti mereka ingin kembali ke Jogja. Dari akhir Agustus saya mulai kembali

membuka lembaran skripsi saya, waktu itu kembali ke sana berdua dengan

teman saya nyetir ganti-gantian. Saya ingat kepada pesan ibu saya bahwa

semakin jauh perjalanan semakin di Ijabah doanya oleh Allah SWT. Maka

dalam perjalanan saya berdoa supaya kembali ke Jakarta dengan Predikat

SE. Amiin…

. Ketika kita banyak membaca akan lebih mudah dapat inspirasi untuk

menulis. Walaupun ada juga tipe penulis yang harus ke atas gunung bertapa

atau nemu inspirasi di kamar mandi.Akhirnya dibuka juga data keramat

yang berada di laptop saya. Data ini sangat keramat karena setiap

mahasiswa yang saya lihat semuanya punya nama favorit masing-masing,

mulai dari Godbless, Bismillah, alhamdulillah, skripsweet, sampai skripsh*t

Page 20: cerita skripsi.docx

juga ada hahaha.. mulailah saya membaca-baca kembali skripsi orang

supaya dapat inspirasi menulis lagi. Karena pembicara yang baik adalah

pendengar yang baik, begitu juga dengan penulis yang baik adalah pembaca

yang baik. Rasullullah SAW juga sudah memerintahkan hambanya.. iqra..

iqra.. iqra.. study kesehatan juga menganjurkan membaca buku sebelum

tidur itu lebih baik bagi kesehatan dari pada menonton televisi. Alangkah

lebih baik kebiasaan insomnia dihilangkan dengan membaca apapun itu

bacaannya

Alhamdulillah penulisan skripsi saya berjalan sangat lancar, entah kenapa

kemudahan itu datang secara tiba-tiba pertama saya mendapat kemudahan

untuk membagikan kuesioner di Internet kebetulan mengenai transaksi di

Internet, dan dosen saya termasuk yang mudah ditemui itu juga kebetulan

dikampus boleh memilih dosen jadi memilih yang terkenal baik saja.

kemudian pada akhir September saya merasa ragu-ragu untuk

menyelesaikan bab 4 ini karena belum ketemu hasil dari tabel yang harus

signifikan dan valid ini. Berkat dorongan keluarga juga pada saat itu ibu saya

berada dikota yang sama untuk menemani adik saya yang akan memulai

karirnya menjadi Dokter. Adik saya namanya Mia sekarang sedang belajar

kedokteran di UGM, dia lulus dari SMA unggulan di Jakarta Selatan tapi kalo

banjir libur, sebut saja SMA 8.. piss de :D. Sekalian deh si ibu doain saya

juga, cause the best weapon in the world is mom’s prayer. Kemudian pada

malam terakhir di bulan September saya mengerjakan bab 4 dan bab 5

ditambah shalat Tahajjud pada pagi harinya, Alhamdulillah semakin

mendapat pencerahan setelahnya. Pada pagi harinya dosen saya berkata

“ini diganti sedikit kemudian langsung masuk ke akademik ya” sembari

menandatangani skripsi saya yang akhirnya di ACC!

Selang setelah itu ada jeda kira-kira 2 minggu sebelum saya sidang. Nah ini

the next galau part *lebay, karena saat itu kondisi dimana mahasiswa tidak

dikasih tau jadwal sidang dan dosennya siapa. Malah ada salah satu teman

saya baru dikasih tau jadwalnya 2 hari sebelumnya, gimana gak makin deg-

degan yaa.. okelah dengan prinsip ‘nothing to lose’ saya berharap

mendapatkan dosen yang baik dan juga jadwal yang agak jauh biar sempet

belajar. Saya dan teman-teman geng Oktober datang ke perpus setiap hari

untuk berbagi ilmu hingga muka kita semua seperti gulungan fotokopian

catetan kompre. Ini juga salah satu hal yang harus disoroti oleh mahasiswa

angkatan bawah karena catetan kompre itu tetap sama semenjak Tahun

Page 21: cerita skripsi.docx

1959 seperti berdirinya Gudeg bu Wirjo, kebayang ga ilmu dan

pertanyaannya sama sekali ga update.

Tibalah pengumuman dosen yang ditunggu-tunggu. Dan keberuntungan

jatuh dipihak saya karena 3 kali ganti dari tim penguji kompre saya. Yang

pertama saya mendapatkan dosen killer pembunuh bayaran yang katanya

pernah ngelempar skripsi mahasiswa ke dalam tong sampah. Ketika dapat

sms tersebut malam itu saya pun tidur dalam kondisi tidak tenang. Kedua

saya mendapatkan sms kembali dari akademik bahwa dosennya ganti

dengan komposisi yang masih agak sulit untuk lolos dari salah satu ujian

hidup ini, karena denger-denger salah satu dosen ini suka iseng dengan

mahasiswa. Dan terakhir saya mendapatkan sms kebahagiaan yang

membuat saya tidur nyenyak sambil peluk guling kesayangan. Yak keluarlah

nama-nama dosennya yang sudah fix yaitu pak Sony Warsono, pak herman

Legowo, dan pak Sumiyana selaku dosen pembimbing saya. Alhamdulillah

wa syukurilah semuanya terkenal dengan track record baik di FEB UGM.

Pada saat hari H pun bisa-bisanya ujian kompre rame-rame masuk berempat

dalam satu ruangan dan BOLEH BAWA CATETAN, nyerah deh! Mungkin kalau

anak kampus saya baca pada kesel kali ya…

Ada pepatah yang mengatakan ‘orang bodoh kalah dengan orang pintar,

orang pintar kalah dengan orang licik, orang licik kalah dengan orang

beruntung’. Istilah Cinanya Hoki! hehe. ternyata keberuntungan itu bisa

diasah dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Salah satu ayat di

Al-Quran juga ada yang menyinggung tentang keberuntungan yaitu Surat Al-

Mu’minun yang artinya “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang

beriman” semoga kita semua selalu masuk dalam orang-orang yang

beruntung Amin….

Sebagai penutup, dimana ada kemauan disitu ada jalan ‘when there is a will,

there is a way’ isitilah itu yang selalu terulang-ulang dalam pikiran saya yang

berasal dari Almarhum nenek saya, semoga nenek selalu dijauhkan dari

siksa kubur dan masuk Surga. Kemudian ditambah lagi 3 kekuatan yaitu

Dhuha, Tahajjud, dan sedekah, InshaAllah apapun keinginan kita semua bisa

tercapai. Salah satu pelajaran berharga yang didapat dari skripsi yaitu

menjadi familiar dengan dunia tulis-menulis. Semoga ilmu yang telah saya

pelajari selama kuliah akan bermanfaat untuk masyarakat, bangssa, negara

dan dunia.  Sampai jumpa di cerita berikutnya!

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Page 22: cerita skripsi.docx