cerita rakya1

21
Cerita Rakyat “Danau Toba Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali. Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik. “Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat. Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang

Upload: justinsyukronalambaracokrowinotojoyodiningrat

Post on 09-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cerita

TRANSCRIPT

Page 1: Cerita Rakya1

Cerita Rakyat “Danau Toba”

Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.

Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya  kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. 

Page 2: Cerita Rakya1

Folklore "Lake Toba"

In Sumatra there lived a farmer who is very diligent work. He lived alone alone. Every day he worked on lading and fishing tirelessly. This was done to meet the needs of everyday life.

One day the farmer went to the river near his home, he wanted to find fish to lauknya today. Armed with only a hook, bait and fish, he went straight to the river. Once when he got in the

river, the farmer immediately threw the hook. While waiting for the hook eaten by fish, farmers prayed, "O Allah, I hope I can fish a lot today". Some time after praying, he throws a

hook was apparent wobbling. He immediately pulled the hook. Farmers are very happy, because he gets very large fish and beautiful.

After a few moments looking at the fish catch, the farmer was very surprised. It turns out that the capture of fish that could speak. "Help me not to be eaten sir !! Let me live ', shouted the

fish. Without much Tanya, fish catch was immediately returned to the water again. After restoring the fish into the water, the farmer grew surprised, because the fish suddenly turned

into a very beautiful woman.

"Do not worry sir, I will not hurt you", said the fish. "Who are you? Are not you a fish ?, asked the farmer. "I was a princess who was cursed, because it violates the rules of the

kingdom," the woman replied. "Thank you've freed me from the curse, and in return I'm willing to make you a wife", she said. Farmers and even then agreed. They then become

husband and wife. However, there is a promise that has been agreed, that they should not tell me that the origin of the Princess of fish. If the promise was breached there will be a terrible

disaster.

After a while they married, eventually happiness farmer and his wife increased, because the Farmers wife gave birth to a baby boy. Their son grow into a child who is very handsome and strong, but there are habits that make wonder everyone. The children are always hungry, and

never feel full. All food rations dilahapnya without remainder.

Until one day the farmer's son was given the job of mother to deliver food and drinks to the fields where his father was working. But his task is not fulfilled. All the food is supposed to be devoured his father out, and after that he fell asleep in a hut. The farmer waiting for the arrival of his son, while holding thirst and hunger. Unable to bear the hunger, then he went straight home. On the way home, pack a farmer saw his son was sleeping in the hut. The

farmer immediately woke her. "Hey, wake up !, cried the farmer.

After his son woke up, the farmer immediately asked his food. "Where food for father?", Asked the farmer. "It is finished I ate," she replied. With a high pitch that farmers

immediately scold her son. "Children do not know diuntung! I do not know myself! Basic juveniles !," cursed the Farmers unwittingly uttered abstinence from his wife.

Page 3: Cerita Rakya1

After the farmers say these words, instantly son and his wife vanished without a trace and trace. Of former stamping his feet, suddenly menyemburlah water is very swift. Water overflowed very high and wide to form a lake. And finally forming a lake. The lake was eventually known as Lake Toba.

Page 4: Cerita Rakya1

Cerita Rakyat Tentang Kisah Cindelaras

Zaman dahulu kala ada sebuah Kerajaan yang bernama Kerajaan Jenggala, raja dari Kerajaan itu bernama Raden Putra. Raden Putra tersebut memiliki seorang permaisuri yang begitu baik dan seorang selir yang cantik. Namun Selir tersebut merasa iri kepada sang Permaisuri dan ia merencanakan hal buruk kepada Permaisuri.

“Harusnya yang menjadi Permaisuri itu adalah aku, dan aku harus mencari cara supaya dapat menyingkirkan Permaisuri”. Ucap selir tersebut.

Selir itu memiliki cara untuk menyingkirkan Permaisuri dengan cara bekerjasama dengan tabib istana. Selir berpura-pura sakit dan segera memanggil tabib istana. Sang tabibpun mengatakan bahwa ada yang meracuni minuman tuan putri (selir).

“Orang itu tak lain adalah Permaisuri Baginda sendiri”. Ucap sang tabib.

Bagindapun marah ketika tabib mengatakan hal seperti itu dan langsung memerintahkan seorang patih untuk membuang permaisuri ke hutan.

Perintah itu langsung dilaksanakan dan dengan segera juga sang patih itu membuang permaisuri yang sedang hamil ke hutan. Namun sang patih tidak mau membunuhnya karena ia tahu bahwa semua ini merupakan niat buruk selir.

“Tuan Putri jangan khawatir, hamba akan mengabarkan kepada Baginda kalau tuan Putri sudah hamba bunuh”. Ucap sang patih.

Sang patihpun akhirnya membunuh seekor kelinci untuk melumuri pedangnya supaya Raja tidak mencurigainya. Raja pun puas ketika mendengar permaisuri sudah di bunuh.

Ketika sudah beberapa bulan, lahirlah seorang anak laki-laki yang begitu tampan dan cerdas bernama Cindelaras. Dari kecil ia bermain bersama hewan-hewan yang berada di hutan. Sutau hari ketika ia bermain seekor Rajawali menjatuhkan sebuah telur.

“Hemmm.. Rajawali itu sangat baik, dia sengaja memberikan telurnya padaku”. Ucapnya.

Setelahnya 3 minggu, telur itu akhirnya menetas, dan Cindelaraspun merawat anak ayamnya dengan baik dan rajin. Ayam itu tumbuh dengan bagus dan sangat kuat. Namun ada satu keanehan pada ayam jantan tersebut yang begitu menakjubkan.

“Kukuruyuuuuk… Tuanku Cindelaras, Rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra”. Ucap sang ayam.

Cindelaraspun merasa takjub dengan ayam tersebut dan dengan segera ia memelihara ayamnya dengan lebih baik lagi dn memperlihatkannya kepada ibunya. Setelah itu, kemudian ibu Cindelaras menceritakan bagaimana ia bisa sampai dan tinggal di hutan. Setelahnya ia mengetahui cerita ibunya, Cindelaras bertekad untuk menceritakan semua kejahatan selir bagindanya itu dengan datang ke istana.

Setelahnya sng Ibu mengijinkan Cindelaras pergi, iapun akhirnya pergi dengan di temani ayam jantannya itu, namun di tengah perjalanan ada orang yang sedang mengadu ayam dan iapun di tantang untuk beradu.

Page 5: Cerita Rakya1

“Hei, kalau kau berani ayo adukanlah ayam jantanmu itu dengan ayamku”. Ucap mereka

“Baiklah“. Jawab Cindelaras.

Namun ternyata ayam Cindelaras begitu tangguh dan ia bisa mengalahkan semua ayam-ayam yang ada. Dan berita tentang ayam Cindelaras yang tangguh itu sampai ke telinganya sang Raden putra dan iapun menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras.

“Hamba menghadap paduka”. Ucap Cindelaras dengan santun.

“Anak ini begitu tampan juga cerdas, sepertinya dia bukan keturunan rakyat biasa”. Pikir sang Raja.

Sang Raja meminta ayamnya untuk bertarung bersama ayam jantan milik sang raden dengan syarat, jika ayam jantannya Cindelaras kalah maka kepala Cindelaras harus bersedia untuk di pancung, namun jika ayamnya menang maka setengah dri kekayaan sang Raja akan menjadi milik Cindelaras.

Kedua ayam jantan itupun saling berkelahi dengan gagahnya, namun dalam waktu yang singkat ternyata ayam sang Raja kalah. Para penontonpun bersorak dan mengelu-elukan Cindelaras juga ayamnya.

“Baiklah, aku mengaku kalah. Dan aku akan menepati janjiku padamu. Tapi siapakah gerangan kau ini anka muda?” tanya sang Raja.

Cindelaraspun langsung membisikan sesuatu pada ayamnya itu dan ayamnya pun langsung mengucapkan.

“Kukuruyuuuuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra”. Sang ayam berulang-ulang mengucapkannya.

“Benarkah itu?”. Ucap sang Raden.

“Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah Permaisuri baginda”. Ucap Cindelaras.

Kemudian sang patih menghampiri dan menceritakan semuanya kepada sang Raja apa yang terjadi pada permaisuri.

“Aku sudah melakukan kesalahan”, dan aku akan memberkan hukuman setimpal kepada selirku”. Ucap sang Raden.

Sang Radenpun akhirnya murka dan membuang selirnya itu ke hutan, dengan demikian sang Raden meminta maaf sambil memeluk Cindelaras atas semua kesalahannya itu. Raden Putra dan hulubalang akhirnya menjemput permaisuri ke hutan dan akhirnya raden Putra, Permaisuri juga Cindelaras hidup bahagia bersama. Dan ketika Raden Putra meninggal, Cindelaraslah yang menjadi pengganti raja. Ia memerintah negerinya dengan adil juga bijaksana.

Page 6: Cerita Rakya1

Folklore About The Story Cindelaras

A long time ago there was a kingdom called Kingdom of Jenggala, the king of the kingdom was named Raden Putra. Raden Putra has a consort who is so good and beautiful concubine. But the Consort envied the Empress and he was planning to do bad to the Empress."Should that be the Empress was me, and I had to find a way to be rid of Consort". Said concubines.Concubines have a way to get rid of the Empress by working with the royal physician. Concubine malingering and immediately call a physician palace. The tabibpun said that there were poisoned drinks princess (concubine)."The man was none other than the King himself Consort". Said the physician.The king angry when doctors say such a thing and immediately ordered a governor to dispose consort to the forest.The order was immediately executed and soon also the duke it was a consort who is pregnant to the forest. But the duke did not want to kill him because he knows that all of this is a bad intention concubine."Princess do not worry, I will preach to the king that the master slave daughter had killed". Said the duke.The patihpun eventually kill a rabbit to grease the sword that King was not suspected. The king was satisfied when I hear the queen has been killed.When he was a few months, was born a boy who was so handsome and smart named Cindelaras. From childhood he was playing with the animals in the forest. Sutau day when he was playing an Eagles dropped an egg."Hemmm .. Eagles was very good, he deliberately gave the eggs to me". He said.3 weeks later, the eggs finally hatched, and Cindelaraspun caring for chicks with a good and diligent. Chicken was growing well and is very strong. But there is one oddity in a rooster that is so amazing."Kukuruyuuuuk ... lord Cindelaras, His house is in the middle of the jungle, the roof of palm leaves, his father Raden Putra". Said the chicken.Cindelaraspun amazed with the chicken and soon he maintains his chicken with better dn showed it to his mother. After that, then Cindelaras mother tells how she could get and stay in the forest. Later he learned the story of his mother, Cindelaras determined to tell all the evil concubine bagindanya it to come to the palace.Afterwards sng Mrs. allow Cindelaras gone, she began to finally go with the rooster in the company, but on the way there are people who are pitted chicken and he challenged to compete."Hey, if you dare to let adukanlah jantanmu chicken with my chicken". Said they"Good". Cindelaras responsibility.But apparently Cindelaras chicken so tough and he can beat all the chickens there. And news about chicken Cindelaras tough it up to his ear and he tells the son Raden hulubalangnya to invite Cindelaras."Servant facing his excellency". Cindelaras said politely."This boy is so handsome, smart, it seems he is not a descendant of the common people". Thought the King.

Page 7: Cerita Rakya1

The King asked for his chicken to fight along with the roosters belonging to the raden with the terms, if the rooster Cindelaras lose then head Cindelaras must be willing to at beheading, but if the chicken wins then the king's half-dri wealth will belong Cindelaras.Both roosters and even then fighting with stout, but in a short time turned out to be chicken king lost. The penontonpun cheering and cheering Cindelaras also chicken."All right, I admit defeat. And I will keep my promise to you. But who the hell are you young Anka? "Asked the King.Cindelaraspun directly whisper something in his chicken and the chicken was immediately say."Kukuruyuuuuk ... lord Cindelaras, his house in the middle of the jungle, the roof of palm leaves, his father Raden Putra". The chicken repeatedly said it."Is that true?". Said the Raden."Yes Sir, name Cindelaras servant, a slave mother was the Empress king". Cindelaras said.Then the duke went and told everything to the king what happened to the queen."I've made a mistake," and I will memberkan judged according to my mistress. " Said the Raden.The Radenpun finally angry and throw it into the woods concubines, so the Raden apologize hugging Cindelaras all the mistakes. Raden Putra and commanders were eventually picked consort to the forest and eventually Raden Putra, Empress also Cindelaras live happily together. And when Raden Putra died, Cindelaraslah a substitute king. He ruled his country wisely too fair.

Page 8: Cerita Rakya1

Legenda Batu Menangis

Dahulu kala di daerah Kalimantan tepatnya di sebuah bukit yang jauh sekali dari desa ada seorang janda miskin dan seorang anak perempuannya. Anaknya itu sangat cantik sekali, namun sayang ia memiliki sifat yang buruk. Setiap hari kerjaannya hanya bersolek tidak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah dan pemalas. Selain itu juga ia sangat mnaja seklai, sekalinya ia meminta sesuatu keinginanya itu harus tercapai tanpa ia melihat keadaan ibunya yanh miskin. Sang ibupun harus banting tulang demi mencari sesuap nasi.

Sutau ketika, sang ibu mengajak anaknya untuk berbelanja ke desa. Karena letaknya yang yang amat jauh dari bukit ke desa, merekapun berjalan dengan kaki dan lumayan melelahkan. Sang anak berjalan d depan ibunya dengan memakai baju yang begitu bagus dan bersolek supaya banyak orang yang mengaguminya, sedangkan ibunya berjalan di belakang anaknya dan memakai baju yang sangat dekil sambil membawa keranjang. Kehidupan mereka taka da orang yang tahu, jadi masyarakat yang melihat belum tahu kalau mereka itu anak dan ibu. Ketika mereka sudah memasuki desa semua mata terpana melihat pesona kecantikan sang anak itu, namun terlihat sangat kontras sekali ketika mereka memandang orang yang di belakangnya itu. Banyak pemuda yang memandang wajahnya dengan heni-hentinya, sehingga ada seorang pemuda yang bertanya kepada anak itu.

“Hai gadis cantik, apa yang berjalan di belakangmu itu ibumu?”. Ucap sang pemuda.

Namun sang anak itu menjawab.

“Bukan!, ia adalah pembantuku!”. Ucap sang anak.

Mereka berdua terus berjalan meneruskan perjalanannya. Tak lama kemudian ada lagi pemuda yan bertanya kepada sang anak.

“Hai manis, apa yang di belakangmu itu ibumu?”. Ucap pemuda.

Sang anakpun menjawab.

“Bukan, ia hanyalah budak!”. Ucap sang anak.

Setiap kali orang bertanya perihal ibunya, ia selalu memperlakukannya sebagai budak atau pembantu.

Awalnya sang ibudapat menahan diri dari hinaan itu, namun setelah ia mendengar berulang kali dan jawabannya itu sangat menyakkitkan hatinya, hingga akhirnya sang ibu berdoa.

“Ya Tuhan, hamba tak kuasa menahan hinaan ini. anak kandung hamba begitu teganya memperlakukanku seperti ini. ta Tuhan, hukumlah anak yang durhaka ini! hukumlah dia!”. ucap sang ibu.

Atas kehendak Tuhan, sang anakpun menjadi batu secara perlahan. Tubuhnya berubah perlahan dari mulai kakinya, ketika perubahan itu sudah mencapai setengah badannya ia memohon ampun sambil menangis kepada ibunya.

“Ibu… ibu.. ampunilah aku, ampuni anakmu yang durhaka ini. Ibu… ampunilah aku ibu…!”. Ucap sang anak.

Page 9: Cerita Rakya1

Dia terus menangis dan meratap memohon kepada ibunya, namun semua itu sudah terlambat sehingga tubuh sang anakpun berubah menjadi batu. Meskipun sudah menjadi batu, namun tetap semua orang dapat melihat kalau kedua matanya itu menitikkan air mata seperti sedang menangis. Oleh karena itu batu yang berasal dari seorang gadis yang dikutuk oleh ibunya itu disebut dengan “Batu Menangis“.

Page 10: Cerita Rakya1

The Legend of crying Rock

Once upon a time in Kalimantan precisely on a hill far away from the village there was a poor widow and a daughter. Her son was very beautiful, but unfortunately she has a bad nature. Every day his work simply primp never helped her mother do the homework and lazy. In addition he is also very mnaja seklai, once he asked for something that should be achieved without keinginanya he saw the state of her poor yanh. The ibupun should be worked hard in order to find a bite of rice.Sutau when, the mother took her son to go shopping to the village. Because it is very far from the hills to the village, they walk by foot and quite tiring. The child walked d front of his mother by wearing clothes that are so good and preening so many people who admired him, while her mother walked behind her and wearing a very dirty with a basket. Their lives taka da people who know, so people who do not yet know if they see the child and the mother. When they had entered the village all eyes stare at the beauty of the child, but it looks very contrast when they look at the person behind it. Many youth who looked into her face with heni all the time, so there was a young man who asked the boy."Hey pretty girl, what goes on behind the mother?". Said the boy.But the boy replied."No !, he is the servant!". Said the boy.They both continue to run continued on his way. Soon there was another young man asked the child yan."Hi sweet, what is behind it is your mother?". Said the youth.The anakpun replied."No, he is just a slave!". Said the boy.Whenever people ask about his mother, he always treated her as a slave or servant.Initially the ibudapat refrain from insults, but after he heard repeatedly, and the answer was very menyakkitkan his heart, until eventually the mother prayed."Yes Lord, I could not resist this insult. a child of a servant so how could treat me like this. ta God, punish rebellious child is! punish him! ". said the mother.God's will, the anakpun to stone slowly. His body began to change slowly from his feet, when the change has already reached half his body he begged for mercy, crying to his mother."Mother ... mother .. forgive me, forgive your son that this ungodly. Mother ... forgive me mother ...! ". Said the boy.He continued to weep and wail appealed to his mother, but it was too late so that the body of anakpun turned to stone. Although it has become a rock, but still everyone can see that his eyes were tears like crying. Therefore the stone came from a girl who is cursed by his mother was called "The Rock Cried".

Page 11: Cerita Rakya1

Cerita Rakyat Sumatera Selatan : Legenda Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat

Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat adalah dua jawara gagah berani yang menjadi legenda terkenal bagi masyarakat Banding Agung. Mereka amat disegani lawan-lawannya. Baik si Pahit Lidah maupun si Mata Empat, keduanya merasa paling hebat di antara keduanya.

”Ha..ha..ha..akulah yang paling hebat sejagat raya ini, tak ada yang bisa menandingiku”, ucap si mata empat di depan umum ketika mempertunjukkan kehebatannya. 

”Hei si Mata Empat..sombong sekali kau, apa belum tahu kehebatanku?” teriak si Pahit Lidah kepada si Mata Empat. Si Mata Empat pun menjadi geram dan rasanya ingin segera menghajar si Pahit Lidah. Namun niatnya tersebut diurungkan karena kalau berkelahi secara langsung tentu dia akan kalah dengan kutukan lidahnya yang pahit itu

”Baiklah, sekarang saya beri kelonggaran untukmu yang telah lancang kepadaku Pahit Lidah, saya akan membuktikan seberapa hebat kesaktianmu. lima hari dari sekarang di dekat Danau Ranau setelah matahari terbenam. Bagaimana apakah kau sanggup?” tanya si Mata Empat menantang si Pahit Lidah.

”Baiklah..dengan senang hati saya terima tantanganmu Mata Empat, lagipula aku sudah tak sabar ingin menghajar orang sombong macam kau!!” jawab si Pahit Lidah dengan lantang.

Akhirnya, karena ingin membuktikan siapa yang benar-benar lebih hebat di antara mereka berdua, mereka sepakat untuk bertemu dan mengadu kekuatan masing-masing.

Maka tibalah pada hari yang sangat menentukan itu. Mata Empat menggunakan permainan licik yang hanya menguntungkan dirinya sendiri. Caranya, secara bergiliran keduanya harus tidur menelungkup di bawah rumpun bunga aren. Lalu, bunga aren di atas akan dipotong oleh salah satu di antara mereka. Siapa bisa menghindar dari bunga dan buah aren yang lebat dan berat itu, dialah yang akan disebut jawara sakti. Setiap orang diberi kesempatan memotong tiga kali bila buah yang di jatuhkan belum mengenai musuh. Si Pahit Lidah tidak mengetahui kalau Mata Empat telah berbuat licik terhadapnya. Tapi si Pahit Lidah menerima saja tantangan Mata Empat tersebut.

Lalu keduanya melakukan undian dengan aturan yang telah mereka sepakati. Akhirnya  si Mata Empat mendapat giliran pertama. Sesuai namanya, si Mata Empat juga memiliki dua mata lain, yakni di belakang kepalanya.

Dengan secepat kilat si Pahit Lidah lalu memanjat pohon aren yang ada di tepi danau tersebut.

”Hei Mata Empat yang sombong terimalah ini, selamat tinggal untuk selama-lamanya.” ucap Pahit Lidah kepada Mata Empat.

Dengan tenangnya si Mata Empat menelungkup di bawah pohon. Cring…byar…buah aren berhasil di potong dan di jatuhkan oleh si Pahit Lidah

Page 12: Cerita Rakya1

Tentu saja si Mata Empat bisa melihat arah jatuhnya buah aren tersebut. mata di kepala mata empat bisa melihat ketika bunga aren jatuh meluncur ke ke arah Mata Empat. Dengan mudahnya si Mata Empat bisa menghindar dari runtuhan buah aren tersebut.

”Ha..ha..ha..ha..apakah hanya itu saja kemampuanmu hai pahit lidah” dengan sombong Mata empat mengejek si Pahit Lidah yang ada di atas pohon.

”Kurang ajar, ternyata kau belum mati juga” dengan kesal si Pahit Lidah memotong buah aren yang lebih besar. Tapi si Mata Empat dapat menghindar lagi dari jatuhan buah aren tersebut.

”Wahai Pahit Lidah saya kasih kesempatan sekali lagi untuk menunjukkan kemampuanmu” ujar Mata Empat dengan sombongnya. Dengan perasaan hampir putus asa, Pahit Lidah memotong buah aren yang lebh besar dari yang kedua. Tapi dengan kemampuan yang dimilikinya, Mata Empat bisa menghindar untuk ketiga kalinya dari jatuhan buah aren tersebut.

Dengan perasaan kecewa si Pahit Lidah turun dari pohon aren tersebut. Kini giliran si Pahit Lidah untuk manjat pohon aren. Dengan secepat kilat juga si Mata Empat memanjat dan si Pahit Lidah sudah menelungkupkan badannya di bawah rumpun pohon itu.

”Pahit lidah apakah kau sudah siap dengan kematianmu?”tanya si Mata Empat kepada si Pahit Lidah.

”Jangan banyak oceh kau. Cepat potong buahnya!”jawab Pahit Lidah.

Si Mata Empat pun memotong buah aren tersebut. Clazzz…gugusan buah are itu meluncur deras ke bawah.

Si pahit lidah tak bisa mengetahui hal itu. Badannya tetap berada persis di bawah luncuran itu. Ia tak menghindar.

”Akhhhh…” Pahit Lidah berteriak kesakitan sejadi-jadinya. Buah aren yang besar dan berat tersebut mengenai tubuh si Pahit Lidah. Tubuhnya bersimbah darah dan ia tewas seketika secara mengenaskan.

”Ha..ha..ha..ternyata kamu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kesaktianku.” Si Mata Empat senang, dan merasa puas. Ia bisa membuktikan pada semua orang, dirinyalah yang lebih sakti dari si Pahit Lidah.

Namun rasa ingin tahunya muncul, mengapa lawannya itu mendapat julukan si Pahit Lidah? Benarkah lidahnya memang pahit? Lalu karena penasaran, ia cucukkan jarinya ke dalam mulut si pahit lidah yang sudah mati itu. Setelah itu, dicecapnya jarinya sendiri yang sudah terkena liur di Pahit Lidah.

”Benar, rasanya pahit sekali. Rasanya lebih pahit dari akar brotoali.”

Rupanya itu racun yang mematikan. Si Mata Empat pun mengerang-erang kesakitan memegangi tenggorokannya. Tapi apa mau dikata. Racun tersebut telah menjalar ke seluruh tubuhnya. Dan seketika itu juga tubuhnya membiru. Maka si Mata Empat pun juga tewas di

Page 13: Cerita Rakya1

tempat yang sama. Akibat terlalu sombong dan angkuh. Merasa dirinya paling hebat di dunia ini, padahal masih ada yang lebih hebat sejagat raya ini yaitu Allah SWT. Kedua jawara ini lalu dimakamkan oleh penduduk setempat di tepi Danau Ranau yang menjadi saksi sejarah pertarungan antara si Pahit Lidah dan si Mata Empat.

Page 14: Cerita Rakya1

Folklore South Sumatra: Legend Bitter Tongue and The Four Eyes

Bitter Tongue and The Four Eyes are two valiant champion who became famous for communities legend Appeal. They are very respected his opponents. Both the bitter tongue and the Four Eyes, both feel the most severe between them."The most severe Ha..ha..ha..akulah this universal feast, nothing can menandingiku", said the four public eye while demonstrating his prowess."Hey Eyes Empat..sombong of you, what kehebatanku not know?" Cried bitter tongue to the Four Eyes. The Four Eyes became furious and feels eager to beat the bitter tongue. But his intention is undone as if to fight directly of course he will lose the curse tongue bitter"Well, now I give you leeway that has sassy me bitter tongue, I will prove how great Kesaktianmu. five days from now near Lake Ranau after sunset. How are you able to? "Asked the Four Eyes challenging the bitter tongue."Baiklah..dengan pleasure I accept your challenge Four Eyes, besides, I can not wait to beat the arrogant kind of you !!" replied the bitter tongue aloud.Finally, because he wanted to prove who is actually greater between them, they agreed to meet and pitting strength of each.Then came the day that will determine it. Four Eyes uses cunning game that only benefit themselves. How, in turn both of them had to sleep face down under a clump of palm flowers. Then, palm flowers above will be cut by one of them. Who can avoid flowers and palm fruits are dense and heavy, he would be called a champion of magic. Each person was given a chance to cut three times when the pieces are in drop yet about the enemy. Bitter Tongue do not know if Four Eyes has done scheming against him. But the bitter tongue accept the challenge of the Four Eyes.Then both conduct lottery with the rules which they have agreed. Finally the Four Eyes the first turn. As the name implies, the Four Eyes also has two other eye, which is in the back of his head.With lightning speed the bitter tongue and climbed a palm tree that is on the edge of the lake."Hey Four Eyes accept this arrogant, good-bye forever." Said Bitter Tongue to Four Eyes.Four Eyes calmly face down under a tree. Jingle ... byar ... palm fruit successfully in pieces and drop by the bitter tongueOf course the Four Eyes can see the direction of the fall of the palm fruit. eye in the head four eyes can see when flowers aren fall slid toward the Four Eyes. Four Eyes easily able to escape from the ruins of the palm fruit."Ha..ha..ha..ha..apakah only that hai ability bitter tongue" with four mock the arrogant eyes bitter tongue that is on top of the tree."Brash, it turns out you're not dead also" to upset the bitter tongue cut larger palm fruit. But the Four Eyes can avoid falling again from the palm fruit."O bitter tongue I love the opportunity once again to demonstrate the ability" Four Eyes said boastfully. With a feeling almost desperate, bitter tongue cut fruit lebh palm of a second. But with its capabilities, Four Eyes can avoid falling for the third time from the palm fruit.Feeling disappointed the bitter tongue down from the palm tree. Now turn the bitter tongue to climb palm trees. With lightning speed also Eyes Four climbs and the bitter tongue already invert the body under a clump of trees."Bitter tongue if you're ready with your death?" Asked the Four Eyes to the bitter tongue."Do a lot of babble you. Quickly cut the fruit! "Replied bitter tongue.The Four Eyes was cut out of the palm fruit. Clazzz ... clusters of fruit are it swiftly down.The bitter tongue can not know that. Her body remained just below the glide. He did not shy away."Akhhhh ..." Bitter Tongue screaming in pain uncontrollably. A large palm fruit and the weight of the body of the bitter tongue. Her body was covered in blood and he was killed

Page 15: Cerita Rakya1

instantly by tragic."Ha..ha..ha..ternyata you do not nothing compared to kesaktianku." The Four Eyes happy and satisfied. He could prove to everyone, he was the more powerful of the bitter tongue.But curiosity arises, why his opponent had earned the nickname of the bitter tongue? Is it true that it is a bitter tongue? Then out of curiosity, he cucukkan his fingers into the mouth of the bitter tongue dead. After that, his own dicecapnya already exposed to saliva in the bitter tongue."Yes, it feels bitter. It tasted more bitter than brotoali roots. "Apparently it is a deadly poison. The Four Eyes was groaning in pain clutching his throat. But what can I say. The poison had spread throughout his body. Immediately her body turned blue. Then the Four Eyes was also killed in the same place. Due to too proud and arrogant. Feeling himself the greatest in this world, but there is still more powerful this universal feast that is God Almighty. The second winner was buried by the locals on the shore of Lake Ranau historical witness a fight between the bitter tongue and the Four Eyes.