repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › skripsi.docx?sequence=1 · web view pentingnya analisa...

138
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejak awal kemerdekaan, bangsa indonesia telah mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana termuat dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945. Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat. Meskipun demikan, masalah kemiskinan sampai saat ini terus menerus menjadi masalah yang berkepanjangan Pendapat ahli ilmu sosial tentang masalah kemiskinan khususnya perihal munculnya kemiskinan dalam suatu masyarakat sangat berbeda. Sekelompok ahli 1

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejak awal kemerdekaan, bangsa indonesia telah mempunyai perhatian

besar terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana

termuat dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945. Program-program

pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga memberikan perhatian besar

terhadap upaya pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan

yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

Meskipun demikan, masalah kemiskinan sampai saat ini terus menerus menjadi

masalah yang berkepanjangan

Pendapat ahli ilmu sosial tentang masalah kemiskinan khususnya perihal

munculnya kemiskinan dalam suatu masyarakat sangat berbeda. Sekelompok ahli

ilmu sosial melihat munculnya kemiskinan dalam satu masyarakat berkait dengan

budaya yang hidup dalam suatu masyarakat. Dalam konteks pandangan seperti ini

maka kemiskinan sering dikaitkan dengan rendahnya etos kerja anggota

masyarakat atau dengan bahasa yang lebih populer sebab-sebab kemiskinan

terkait dengan rajin tidaknya seseorang dalam bekerja/mengolah sumber alam

yang tersedia. Apabila orang itu rajin bekerja maka dapat dipastikan orang

tersebut akan hidup dengan kecukupan.

1

Page 2: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa Cina lebih baik secara

ekonomi dari pada suku bangsa lain di Indonesia, karena orang Cina dianggap

pekerja yang memiliki etos kerja yang tinggi di samping mereka dikenal dengan

suku bangsa yang sangat hemat dalam hidup sehari-hari mereka. Sebaliknya

orang melihat bahwa penduduk asli Indonesia kebanyakan miskin karena mereka

malas dan hidup sangat konsumtif.

Sedangkan Robert Chambers seorang ahli pembangunan pedesaan

pertama kali menggunakan konsep kemiskinan terpadu (integrated poperty)

menilai bahwa kemiskinan yang dialami oleh rakyat negara sedang berkembang,

khususnya rakyat pedesaan, disebabkan oleh beberapa faktor yang disebut sebagai

ketidakseimbangan atau dis advantages yang saling terkait satu sama lain

(Chambers, 1983 : 111).

Ada lima ketidakberuntungan yang melingkupi kehidupan orang atau

keluarga miskin. Kelima ketidakberuntungan itu adalah : (1) kemiskinan; (2)

fisik yang lemah; (3) kerentanan; (4) keterisolasian; dan (5) ketidakberdayaan,

(Chambers, 1983 : 109).

Chambers mengakui sendiri bahwa sketsa keluarga miskin yang ia buat

berdasar kelima ketidakberuntungan tersebut bukan suatu sketsa yang sempurna

dalam arti bahwa tidak semua keluarga miskin mesti harus hidup dalam kelima

ketidakberuntungan. Tidak semua orang miskin memiliki fisik yang lemah,

demikian pula orang miskin atau keluarga miskin tidak selalu mengalami

ketidakberdayaan. Di Indonesia pada tahun1960-an kita melihat keberanian para

2

Page 3: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

petani gurem dan tuna wisma memperjuangkan landreform. Walaupun demikian

pendekatan yang digunakan oleh Chambers untuk membuat suatu sketsa tentang

keluarga miskin pada dasarnya tidak menyimpang dari kenyataan empirik.

Melihat tingginya angka jumlah penduduk miskin dan diperparah oleh

sulitnya penduduk miskin akan akses terhadap pangan karena rendahnya daya beli

sebagai akibat krisis maka pemerintah meluncurkan program beras untuk keluarga

miskin (Raskin). Program ini dibentuk agar keluarga miskin mempunyai akses

yang baik terhadap pangan (beras) dalam hal harga dan kesediaan

Program raskin ini sendiri pertama kali dilaksanaka di Kabupaten

Soppeng pada tahun 1994 yang masih bertitik pada tiap-tiap kecamatan yang ada

di Kabupaten Soppeng, dan baru pada tahun 2001 program raskin diserahkan

langsung pada tiap-tiap kelurahan untuk penyaluran langsung pada masyarakat

penerima raskin, utamanya pada masyarakat di Kelurahan Botto.

Program raskin ini mencakup semua kelurahan yang ada di Kabupaten

Soppeng tanpa terkecuali, dengan pembagian rata sesuai dengan ketentuan tiap

kepala keluarga yaitu 15Kg/KK. Kelurahan Botto merupakan salah satu kelurahan

yang menerima raskin di Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng , Secara

topografi keadaan Kelurahan Botto bisa di katakan berbeda dari kelurahan-

kerlurahan lainnya di Kabupaten Soppeng, karena sebagian wilayahnya terdiri

dari daerah dataran dan daerah perbukitan.

3

Page 4: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Program raskin ini memberikan beras yang sangat murah kepada

masyarakat penerima raskin,dengan kata lain beban masyarakat miskin (penerima

raskin) bisa sedikit diringankan, namun hal ini bisa menjadi masalah sosial

dimana bisa berdampak kepada penerima raskin itu sendiri, disatu sisi dengan

adanya program raskin masyarak miskin bisa sedikit menyisihkan sebagian

uangnya untuk membeli keperluan lain, namun disisi lainnya dengan adanya

pembagian raskin ini bisa mempengaruhi tingkat kerajinan masyarakat miskin

dalam bekerja dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya contohnya beras.

Dilatarbelakangi oleh dasar pemikiran di atas penulis tertarik untuk

memilih penelitian skripsi dengan judul “Dampak Sosial Program Pembagian

Beras Miskin di Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan aspek-aspek pokok yang akan dianalisis, maka permasalahan

utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah dampak sosial ekonomi dari program pembagian beras miskin

(raskin) Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasatkan rumusan masalah di atas, maka dikemukakan tujuan

penelitian untuk mengetahui :

4

Page 5: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

a. Untuk mengetahui dampak sosial ekonomi apakah yang terjadi dalam

program pembagian beras miskin (Raskin) di Kelurahan Botto Kecamatan

Lalabata Kabupaten Soppeng

Sedangkan kegunaan penelitian antara lain :

a. Diharapkan dapat memberi gambaran tentang dampak sosial program

pembagian beras miskin di Keluran Botto Kecamatan Lalabata Kabupaten

Soppeng.

b. Diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk pemerintah setempat

dalam pemberantasan kemiskinan di Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata

Kabupaten Soppeng, terutama dalam hal pembagian beras miskin (raskin)

c. Diharapkan sebagai sumbangan karya ilmiah bagi Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin sebagai bahan

kepustakan.

D. Kerangka Konseptual

Program raskin adalah program nasional yang bersentuhan langsung

dengan masyarakat. Melalui program ini pemerintah memberikan bantuan kepada

masyarakat untuk mendapatkan hak atas pangan jika rata-rata kebutuhan beras

sebesar 139kg/jiwa/tahun dan setiap RTS-PM terdiri atas 4 (empat) jiwa, maka

Program Raskin memberikan bantuan sebesar 32% dari kebutuhan beras tiap

tahunnya. Sejak tahun 1988 baik OPK maupun program raskin belum dapat

memberikan bantuan pangan secara maksimal dan bervariasi sesuai dengan

kemampuan anggaran pemerintah.

5

Page 6: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Salah satu program yang dibuat oleh pemerintah dalam usaha untuk

meringankan beban rakyat miskin adalah dengan dilaksanakannya Program

Raskin (beras rakyat miskin). Masyarakat pada umumnya lemah dalam memenuhi

kebutuhan pokok dasarnya karena daya beli rendah. Program Raskin yang

dilakukan pemerintah yakni, dalam bentuk transfer pendapatan dalam bentuk

barang, dengan harapan program ini dapat memenuhi sebagian dari program

pokok keluarga miskin.

Berdasarkan surat keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Direktur

Utama Perum Bulog Pasal l ayat 1 bahwa, program beras miskin merupakan

program pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan

memberikan perlindungan kepada keluarga miskin melalui pendistribusian beras

dalam jumlah dan harga tertentu.

Dengan adanya SKB Menteri dalam negeri dan Perum Bulog Nomor :25

tahun 2003 dan Nomor : PKK-12/07/2003 dan SK Menkes RI

1241/Menkes/SK/XI/2004, maka program tersebut dijalankan oleh pemerintah

Kelurahan Botto. Dimana SK tersebut tentang program beras untuk keluarga

miskin (Raskin) dan program ini diberikan kepada keluarga miskin di Kelurahan

Botto dengan tujuan dari program ini untuk meningkatkan kesejahtraan sosial

dalam masyarakat di Kelurahan Botto. Karena masyarakat pada Kelurahan Botto

ini sama seperti manusia lainnya yang berhak untuk mendapatkan kehidupan yang

layak.

6

Page 7: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Sedangkan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

117/MPK.02/2007 tentang anggaran biaya dan pendapatan hun perusahaan umum

bulog dalam rangka pemugasan pemerintah untuk melaksanakan pengelolaan

persediaan, distribusi dan pengendalian harga beras tahun 2007 pada pasal 1 ayat

1 menyatakan bahwa, pemerintah melalui perusahaan umum bulog

menyelenggarakan program raskin untuk memberikan perlindungan kepada

rumah tangga miskin melalui bantuan beras bersubsidi guna memenuhi kebutuhan

gizi dan mengurangi beban pengeluaran keluarga.

Program raskin ini merupakan salah satu program pemerintah dalam

rangka untuk mensejahterakan masyarakat miskin. Usaha kesejahteraan sosial ini

dibutuhkan karena pada berbagai negara terdapat warga negara masyarakat yang

mempunyai kebutuhan dan masalah di luar kemampuan mereka untuk

mengatasinya. Hal ini tentunya ditunjang dengan perkembangan di dunia, bahwa

kesejahtraan sosial dan juga usaha kesejahtraan sosial telah diterima dan diakui

masyarakat industri modern sebagi salah satu fungsi guna membantu masyarakat

dalam mengatasi masalah mereka. Banyak masalah yang dihadapi warga

masyarakat dewasa ini, bila menelusuri terkait dengan perubahan sosial yang

terjadi secara cepat.

Undang undang No. 6 tahun 1974 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok

Kesejahtraan Sosial mengamanatkan bahwa setiap warga berhak atas taraf

kesejaahtraan sosial yang sebaik-baiknya dan kewajiban untuk sebanyak mungkin

ikut serta dalam usaha-usaha kesejahtraan sosial.

7

Page 8: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Ketentuan pokok Kesejahtraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan

penghidupan sosial materi dan spritual yang diliputi oleh rasa keselamatan,

kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap

warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kiebutuhan

jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta

masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia dengan Pancasila.

Namun Kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, masih merupakan

suatu kata yang masih menjadi “cita-cita bangsa”. Keadaan yang terjadi justru

menggambarkan kebalikan dari pada kemakmuran yaitu kemiskinan. Kemiskinan

telah menjadi momok bagi bangsa kita yang belum dapat diatasi oleh negara dan

pemerintah dimana tingkat pendidikan yang rendah dan kesulitan ekonomi

menjadi salah satu alasan mengapa kemiskinan menjadi hal yang tidak kunjung

bisa dipecahkan.

Kemiskinan akan memberikan masalah sosial yang lainnya seperti tindak

kejahatan. Disinilah diperlukan suatu tindak upaya yang berarti dan tepat untuk

mengatasi masalah ini, salah satunya dengan membuka lapangan kerja yang baru

dan memberikan suatu bantuan secara langsung yang dapat meringankan beban

hidup masyarakat miskin.

8

Page 9: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Sebagai kerangka konsep dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Konseptual

9

DAMPAK SOSIAL

EKONOMI

PEMBAGIAN RASKIN

DAMPAK NEGATIFDAMPAK POSITIF

EKONOMI

INTERAKSI

KONFLIK

KECEMBURUAN SOSIAL

STATUS SOSIAL

Page 10: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

E. Definisi operasional

Berdasarkan faktor-faktor di atas penulis akan meneliti dampak sosial

apakah yang terjadi dari program pembagian beras miskin dengan batasan

pengertian sebagai berikut :

1. Pogram

Program adalah serangkaian instruksi berurutan yang ditulis untuk melakukan

serangkaian tugas.

2. Raskin

Bantuan beras yang di berikan oleh pemerintah dalam upaya memberikan

perlindungan kepada keluarga miskin atau rawan pangan melalui

pendistribusian bahan pangan pokok (beras), dengan ketentuan maksimal

15Kg/KK bulan, dengan harga Rp. 24.000/15Kg

3. Keluarga miskin

Suatu bagian masyarakat yang terkecil yang mempunyai hubungan secara

biologis yang hidup dan tinggal dalam rumah yang standar kehidupan

ekonominya rendah atau tingkat pendapatannya relatif kurang untuk

memenuhi kebutuhan dasar pokok seperti, sandang, pangan maupun papan.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, standar garis kemiskinan

masyarakat Indonesia sebesar Rp 212 ribu per bulan atau sama dengan Rp

7.000 per hari. 

10

Page 11: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

4. Dampak sosial

Analisa dampak sosial adalah suatu kajian yang dilakukan terhadap kondisi

sosial, ekonomi, dan budaya  masyarakat sebagai akibat dari pelaksanaan

suatu kegiatan pembangunan disuatu wilayah atau area.  Kajian dilakukan

untuk menelaah dan  menganalisa berbagai dampak yang terjadi

baik positif maupun negatif dari setiap tahapan kegiatan mulai dari tahap pra

konstruksi, konstruksi, sampai tahap operasi

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian yang diangkat, yakni “Dampak Sosial

Program Pembagian Beras Miskin di Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata

Kabupaten Soppeng”, maka penelitian yang akan dilakukan mengambil

lokasi di Kantor Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng.

Adapun Objek penelitian adalah Staf pegawai di Kelurahan Botto dan

masyarakat penerima Raskin. Alasan memilih lokasi adalah karena di

Kelurahan Botto ini sedang dilaksanakan Program Raskin.

2. Tipe dan Dasar Pokok Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian survey,

penelitian ini terbatas pada usaha mengungkap suatu masalah atau keadaan

sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar atau mengungkapkan fakta,

situasi atau kejadian, hasil penelitian ditekankan yaitu memberikan gambaran

11

Page 12: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

atau penjelasan secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang

diselidiki.

3. Populasi dan Sampel

populasi adalah kelompok yang menjadi sasaran perhatian peneliti

dalam usaha memperoleh informasi dan menarik kesimpulan. Sedangkan

pengertian sampel yaitu keseluruhan atau sebagian dari populasi yang diambil

dan mewakili populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat penerima

raskin Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, yaitu 153

KK.

Karena jumlah populasinya cukup besar maka akan ditarik sampel.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Arikunto

(1997: 112) “Jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 - 15% atau

20 - 25% atau lebih”. Berdasarkan pendapat Arikunto tersebut dan melihat

jumlah populasi yang termasuk besar, maka dalam penelitian ini sampel yang

dipilih berdasarkan random sampling dimana terwakili dan 20-25%. Jadi

sampel yang dipilih 30 % = 46 orang.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian instrumen pengumpulan

data yang menentukan berhasil atau tidaknya penelitian. Kesalahan dalam

12

Page 13: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

menggunakan teknik pengumpulan data dapat berakibat fatal terhadap hasil-

hasil penelitian yang dilakukan. Sehingga hal ini menjadi sangat penting dalam

menentukan tercapainya tujuan penelitian.

Oleh karena itu untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian

ini maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data studi lapang. Studi

lapang ini dimaksudkan yaitu penulis langsung melakukan penelitian pada

lokasi atau obyek yang telah ditentukan. Studi lapang ditempuh dengan cara

sebagai berikut :

a. Observasi

Yakni mengadakan pengamatan secara langsung mengenai komunikasi

organisasi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap obyek penelitian.

b. Wawancara

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih

lengkap terhadap responden di lokasi penelitian.

c. Angket

Dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan dan daftar cocok kepada

responden.

5. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang di gunakan adalah

teknik analisa deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif yaitu

menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya. Data yang telah didapatkan

13

Page 14: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

dari hasil penelitian dilapangan kemudian dikumpulkan serta diolah dan

dianalisis dengan menggambarkan, menjelaskan dan memberikan komentar

dengan menggunakan tabel tunggal.

Rumus teknik analisis deskriptif yang dimaksud dapat dikutip rumus

yang diajukan oleh Muhammad Ali (1985 : 184) yaitu :

π % = N

Keterangan :

% = Persentase

π = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai

14

X 100

Page 15: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KEMISKINAN

Kemiskinan pada umumnya di definisikan berdasarkan segi ekonomi

khususnya pendapatan berupa uang ditambah dengan keuntungan-keuntungan

non-material yang diterima seseorang. Kemiskinan merupakan sebuah kondisi

yang berada dibawah nilai standar kebutuhan minimum baik untuk makan dan

non makan, yang disebut dengan garis kemisikinan (poverty line) atau batas

kemiskinan (poverty threshold).

Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap

individu untuk dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per

orang per hari dan kebutuhan non makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian,

kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya

Memahami masalah kemiskinan seringkali memang menuntut adanya

upaya untuk melakukan pendefenisian. Sehubungan dengan hal ini, perlu disadari

bahwa kemiskinan telah dipelajari oleh berbagai ilmuwan sosial yang berasal dari

latar belakang disiplin yang berbeda. Oleh sebab itu, wajar apabila kemudian

dijumpai berbagai konsep dan cara pengukuran tentang masalah kemiskinan.

Dalam konsep ekonomi, misalnya studi masalah kemiskinan akan segera terkait

dengan konsep standar hidup, pendapatan dan distribusi (Soetomo: 1995, 117).

15

Page 16: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Kemiskinan memiliki beberapa ciri yaitu :

a. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup dasar (pangan, sandang,

pangan).

b. Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan,

pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi).

c. Ketiadaan jamonan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan

dan keluarga).

d. Kerentana terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massal.

e. Rendahnya kualitas sumber daya maunusia dan keterbatasan sumber daya

alam.

f. Ketidak terlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat.

g. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang

berkesinambungan.

h. Ketidak mampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.

i. Ketidak mampuan dan ketidak beruntungan sosial ( anak terlantar, wanita

korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan

terpencil).

Dari pengalamanya yang luas melalui keterlibatannya dalam program-

program pembangunan desa dibeberapa negara Asia dan Afrika, Chamber

(1987: 145) dalam Soetomo mengemukakan dimensi yang lebih luas

berkaitan dengan masalah kemiskinan di daerah pedesaan. Berbagai dimensi

16

Page 17: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

tersebut juga dikatakan saling berkaitan satu sama lain dalam posisi

memperkokoh kondisi kemiskinan itu sendiri.

Oleh sebab itulah dia menamakannya sebagai prinsip kemiskinan yang

esensinya tidak berbeda dengan lingkaran kemiskinan dan sindrom

kemiskinan seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Faktor-faktor yang

membentuk jaringan berupa perangkap kemiskinan tersebut adalah :

Kemiskinan, kelemahan fisik, isolasi, kerentanan dan ketidak berdayaan.

Saling berhubungan dan saling berpengaruh kelima faktor tadi

diuraikan dengan cukup jelas. Diantara kelima faktor tadi, kemiskinan

ditunjuk sebagai faktor yang paling menentukan dibandingkan yang lain.

Standar garis kemiskinan masyarakat Indonesia saat ini layaknya

mencapai sekitar Rp 300 ribu–Rp 350 ribu per bulan dengan pengindeksnya

menggunakan inflasi pangan, bukan inflasi umum. Sebab daya beli

masyarakat Indonesia  masih rendah, yaitu sebagian besarnya (70%) untuk

konsumsi pangan.

Daya beli di kita (Indonesia) itu relatif kecil, apalagi harga pangan

mudah bergejolak. Dibandingkan dengan Vietnam yang PDB-nya masih

dibawah kita saja mempunyai standar kemiskinan Rp 450 ribu per bulan, kata

Pengamat Ekonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif

Adam di Jakarta.

Menurut Latif, cara perhitungan LIPI tersebut hampir sama dengan

yang dilakukan Bank Dunia. Begitu juga dengan hasilnya, yang

17

Page 18: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

memperkirakan standar garis kemiskinan di Indonesia itu sekitar US$ 1,5.

Sehingga apa yang dilakukan pemerintah saat ini perlu mendapatkan kajian

yang lebih mendalam lagi.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, standar garis

kemiskinan masyarakat Indonesia sebesar Rp 212 ribu per bulan atau sama

dengan Rp 7.000 per hari. 

Hal tersebut kalau diukur berdasarakan nilai kurs saat ini memang jauh

dibawah standar hidup layak yang ditetapkan Bank Dunia yaitu US$ 1 dan

US$ 2. Karena nilai kurs rupiah terhadap dollar AS saat ini rata-rata Rp

8.500/US$,” kata Kepala BPS Rusman Heriawan akhir pekan lalu.

Namun, Rusman mengatakan nilai kurs tidak bisa dijadikan acuan

untuk membandingkan standar kemisikinan antara negara. Menurut dia, hal

itu tidak fair. Karena itu, kata dia pemerintah menggunakan purchasing power

poverty (PPP), yaitu daya beli dari sejumlah uang yang dimiliki masyarakat.

Uang US$ 1  memiliki nilai yang lebih kecil apa bila dibelanjakan di AS,

tetapi kalau uang tersebut dibelanjakan di Indonesia akan lebih banyak barang

yang dibeli.

Kemiskinan merupakan masalah global, sebagian orang memahami

istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnyamelihatnya

dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminyadari sudut

ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanyadigunakan

18

Page 19: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".Kemiskinan dipahami

dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

a. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup

kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan

kesehatan.Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan

barang- barang dan pelayanan dasar.

b. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan

sosial,ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi

dalammasyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.

Keterkucilansosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini

mencakupmasalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada

bidang ekonomi.

c. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang

memadai.Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-

bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan

relatif,kemiskinan kultural dan kemiskinan absolut. Seseorang yang tergolong miskin

relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di

bawahkemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan

sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaikitingkat

kehidupannya sekalipun ada usaha dari fihak lain yang membantunya.Kemiskinan Absolut

19

Page 20: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkansumberdaya yang cukup untuk

memenuhi kebutuha dasar.

Pada umumnya di negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalahsebagai berikut:

a. Laju Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk Indonesia terus meningkatdi setiap 10 tahun menurut hasil

sensus penduduk. Menurut data Badan PusatStatistik (BPS) di tahun 1990 Indonesia

memiliki 179 juta lebih penduduk.Kemudian di sensus penduduk tahun 2000 penduduk

meningkat sebesar 27 juta penduduk atau menjadi 206 juta jiwa. dapat diringkaskan

pertambahan penduduk Indonesia persatuan waktu adalah sebesar setiap tahun bertambah

2,04 juta orang pertahun atau, 170 ribu orang perbulan atau 5.577 orang perhari

atau 232 orang perjam atau 4 orang permenit. Banyaknya jumlah penduduk ini

membawaIndonesia menjadi negara ke-4 terbanyak penduduknya setelah China, India

danAmerika.Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesiasemakin terpuruk

dengankeadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja

tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim

ditambahdengan banyaknya beban ketergantungan yang harus ditanggung

membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

b. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja

dan bukantenaga kerja. Yang tergolong sebagi tenaga kerja ialah penduduk yang

berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap negara yang

satudengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum

20

Page 21: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

10tahun tanpa batas umur maksimum. Jadi setiap orang atausemua penduduk  berumur

10 tahun tergolong sebagai tenaga kerja. Sisanya merupakan bukan tenagakerja yang

selanjutnya dapat dimasukan dalam katergori beban ketergantungan.Tenaga kerja

(manpower) dipilih pula kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja (labor force) dan

bukan angkatan kerja. Yang termasuk angkatan kerja ialah tenagakerja atau penduduk

dalam usia kerja yang bekerja atau mempunyai pekerjaannamun untuk sementara tidak

bekerja, dan yang mencari pekerjaan. Seangkan yangtermasuk sebagai bukan angkatan

kerja adalah tenaga kerja dalam usia kerja yangtidak sedang bekerja, tidak mempunyai

pekerjaan dan tidak sedang mencari pekerjaan, yakni orang-orang yang kegiatannya

bersekolah, mengurus rumahtangga, serta orang yang menerima pendapatan tapi bukan

merupakan imbalanlangsung atas jasa kerjanya.Selanjutnya angkatan kerja dibedakan pula

menjadi dua subkelompok yaitu pekerjadan penganggur. Yang dimaksud dengan pekerja

adalah orang-orang yangmempunyai pekerjaan, mencakup orang-orang yang mempunyai

pekerjaan danmemang sedang bekerja maupun orang yang memilki pekerjaan namun

sedangtidak bekerja. Adapun yang dimaksud dengan pengangguran adalah orang yang

ridak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan

mencari pekekerjaan.

c. Distribusi Pendapatan dan Pemerataan Pembangunan

Distribusi pendapatan nasional mencerminkan merata atau timpangnya

pembagianhasil pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya.

Kriteriaketidakmerataan versi Bank Dunia didasarkan atas porsi pendapatan nasional

yangdinikmati oleh tiga lapisan penduduk, yakni 40% penduduk berpendapatan

21

Page 22: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

rendah(penduduk miskin); 40% penduduk berpendapatan menengah; serta 20%

penduduk  berpemdapatan tertinggi (penduduk terkaya). Ketimpangan dan

ketidakmerataandistribusi dinyatakan parah apabila 40% penduduk berpendapatan

rendahmenikmati kurang dari 12 persen pendapatan nasional.

Ketidakmerataan dianggapsedang atau moderat bila 40% penduduk berpendapatan

rendah menikmati 12hingga 17 persen pendapatan nasional. Sedangkan jika 40% penduduk

miskinmenikmati lebih dari 17 persen pendapatan nasional makan ketimpangan atau

kesenjangan dikatakan lunak, distribusi pendapatan nasional dikatakan cukupmerata.

(Dumairy, 1996) Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka

lakukanrelatif tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada

sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini disebut

jugasebagai ketimpangan. Ketimpangan pendapatan yang ekstrem dapat

menyebabkaninefisiensi ekonomi.

Penyebabnya sebagian adalah pada tingkat pendapatan rata ± rata bearapa pun,

ketimpangan yang semakin tinggi akan menyebabkan semakinkecilnya bagian populasi

yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman atausumber kredit. Selain itu

ketimpangan dapat menyebabkan alokasi aset yang tidak efisien. Ketimpangan yang tinggi

menyebabkan penekanan yang terlalu tinggi pada pendidikan tinggi dengan mengorbankan

kualitas universal pendidikan dasar, dankemudian menyebabkan kesenjangan pendapatan

yang semakin melebar. (Todaro,2006)Ketimpangan pembangunan di Indonesia selama ini

berlangsung dan berwujud dalam berbagai bentuk dan aspek atau dimensi. Bukan saja

berupa ketimpanganhasil-hasilnya, misalnya dalam hal pendapatan perkapita tetapi juga

22

Page 23: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

ketimpangankegiatan atau proses pembangunan itu sendiri. Bukan pula semata-mata

berupaketimpangan spasial atau antar daerah tetapi ketimpangan sektoral dan

ketimpanganregional.

Ketimpangan sektoral dan regional dapat ditengarai antara lain dengan

menelaah perbedaan mencolok dalam aspek ±aspek seperti penyerapan tenaga kerja,

alokasidana perbankan, investasi dan pertumbuhan.Sepanjang era PJP I (lima pelita) yang

lalu, sektor pertanian rata ± rata hanyatumbuh 3, 54 persen per tahun. Sedangkan sektor

industri pengolahan tumbuhdengan rata-rata 12,22 persen per tahun.

Di Repelita VI sektor pertanian saat ituditargetkan tumbuh rata-rata 3,4 persen per

tahun, sementara pertumbuhan rata-ratatahunan sektor industri pengolahan ditargetkan 9,4

persen per tahun. Tidak sepertimasa era PJP I, dimana dalam pelita-pelita tertentu terdapat

sektor lain yang tingkat pertumbuhannya lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan sektor

industry pengolahaan,selama Repelita VI tingkat pertumbuhan sektor ini dicanangkan yang

tertinggi  suatu hal yang terencana dan memang disengaja terkait dengan tujuanmenjadikan

Indonesia sebagai negara industry. Akan tetapi sampai sejauh manakahketimpangan

ini apat ditolerir? Pemerintah perlu memikirkan kembali perihalketepatan keputusan

menggunakan industrialisasi sebgai jalur pembangunan karenaakan sangat berdampak bagi

pendapatan penduduk dan selanjutnya kemiskinan.(Dumairy, 1996).

 

23

Page 24: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

d. Tingkat pendidikan yang rendah

Rendahnya kualitas penduduk juga merupakansalah satu penyebab kemiskinan di

suatu negara Ini disebabkan karena rendahnyatingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan

tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali

dibuthkan lebih banyak teanga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat

membaca dan menulis.Menurut Schumaker pendidikan merupakan sumber daya yang

terbesar manfaatnyadibandingkan faktor-faktor produksi lain. ( Irawan, 1999).

e. Kurangnya perhatian dari pemerintah.

Pemerintah yang kurang peka terhadaplaju pertumbuhan masyarakat miskin dapat

menjadi salah satu faktor kemiskinan.Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang

mampu mengendalikan tingkatkemiskinan di negaranya.

B. PEMBANGUNAN PEDESAAN

1. Masyarakat Pedesaan

Hingga saat ini belum ada kesepakatan umum tentang keberadaan

masyarakat pedesaan dalam bentuk pengertian yang baku. Akan tetapi,

pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur sosial atau

kehidupannya. Dalam keadaan yang sebenarnya, pedesaan dianggap sebagai

standar dan pemeliharaan sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan

asli seperti gotong royong, tolong menolong, keguyupan, persaudaraan,

kesenian, kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat, nilai-nilai dan norma.

24

Page 25: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Pedesaan acap kali dideskripsikan sebagai tempat kehidupan

masyarakat dimana anggota masyarakatnya bergaul dengan rukun, tenang,

selaras dan akur. Konflik sosial biasanya berkutat pada peristiwa kehidupan

sehari hari, misalnya hal kepemilikan tanah, gengsi, perkawinan, perbedaan

antara kaum muda dan tua, dan persoalan antara wanita dan pria. Pedesaan

juga sering kita pahami sebagai tempat yang tentram, tenang, gugup, dan

rukun (M. Munandar. 1986; 129) dalam Elly M. Setiadi dan Usman Kolip

Ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:

1. Di dalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam

dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar

batas-batas wilayahnya.

2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan

(gemeinschaft atau paguyuban)

3. Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-

pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part

time) yang biasa mengisi waktu luang.

4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian,

agama, adat-istiadat dan sebagainya.

Masyarakat pedesaan identik dengan istilah “gotong-royong” yang

merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka.

Kerja Bakti itu ada dua macam:

25

Page 26: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

1. Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga

masyarakat itu sendiri (biasanya diistilahkan dari bawah).

2. Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya tidak dari inisiatif

warga itu sendiri berasal dari luar (biasanya berasal dari atas).

2. Hakikat Dan Sifat Masyarakat Pedesaan

Beberapa gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan:

1. Konflik (pertengkaran)

2. Kontraversi (pertentangan)

3. Kompetisi (persiapan)

4. Kegiatan pada masyarakat pedesaan

3. Unsur-unsur Desa

Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta

penggunaanya. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan,

kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat. Tata

kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga

desa.

Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan dan tidak berdiri sendiri.

26

Page 27: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

4. Fungsi Desa

Pertama, dalam hubungan dengan kota, maka desa yang merupakan

“hinterland” atau daerah dukung yang berfungsi sebagai suatu daerah

pemberian bahan makanan pokok.

Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai

lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang

tidak kecil artinya.

Ketiga, dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan

desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan dan sebagainya.

Dari uraian tersebut maka secara singkat ciri-ciri masyarakat pedesaan di

Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Homogenitas social

Bahwa masyarakat desa terdiri dari satu atau beberapa kekerabatan saja,

sehingga pola hidup tingkah laku maupun kebudayaan sama/homogen.

Hubungan primer pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan

dilakukan secara musyawarah.

b. Kontrol sosial yang ketat

Setiap anggota masyarakat saling mengetahui masalah yang dihadapi

anggota lain bahkan ikut menyelesaikannya.

c. Gotong royong

27

Page 28: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Nilai-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan tumbuh dengan

subur dan membudaya.

d. Ikatan sosial

Setiap anggota masyarakat pedesaan diikat dengan nilai-nilai adat dan

kebudayaan secara ketat.

e. Magis religius

Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa sangat

mendalam.

f. Pola kehidupan

Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris, baik  pertanian,

perkebunan, perikanan, dan peternakan.

5. Perbedaan Desa dan Kota

Ada beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk

membedakan antara desa dan kota, antara lain :

a. Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan

desa.

b. Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan diperkotaan.

Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas, udaranya

bersih, sinar matahari cukup dan lain sebagainya. Sedangkan dilingkungan

perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal, bangunan-

bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.

28

Page 29: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

c. Kegiatan utama penduduk desa berada di sector ekonomi primer yaitu

bidang agraris (pertanian)

d. Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogin (satu

jenis), sebaliknya di kota sangat heterogin (beraneka ragam) karena di

sana saling bertemu berbagai suku bangsa, agama, kelompok dan masing-

masing memiliki kepentingan yang berlainan.

e. Sistem pelapisan social di kota jauh lebih kompleks daripada di desa.

f. Mobilitas (kemampuan bergerak) sosial di kota jauh lebih besar daripada

di desa.

g. Bila terjadi pertentangan, diusahakan untuk dirukunkan, karena memang

prinsip kerukunan inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada masyarakat

pedesaan.

h. Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan

jauh lebih besar daripada di perkotaan.

Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses

pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan

perekonomian wilayah, sekaligus Mengindikasikan perubahan terhadap aspek

kehidupan social ekonomi masyarakat desa. Dampak perubahan yang

signifikan meliputi perubahan mata pencaharian, dimana terjadi pergeseran

orientasi dari sektor pertanian menjadi sektor industri, jasa dan perdagangan

yang berkembang pesat yang terakumulasi dari proses modernisasi dalam

perkembangannya. Untuk memulai perkembangan, dalam historis setiap

29

Page 30: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

negara terdapat suatu momen optimal yang seharusnya mampu diselaraskan

dalam berbagai perspektif baik ekonomi maupun sosial dan politik yang

senantiasa dikait dengan sektor pertanian sebagai sumber penghidupan (way

of life) dalam perspektif klasik petani) mayoritas penduduk Indonesia.

Dampak positif maupun negatif pembangunan ekonomi nasional yang

telah dilaksanakan selama ini terhadap perubahan struktur ekonomi baik

nasional maupun pedesaan, dimana terjadi pergeseran baik sektoral, spasial

maupun institusional dan proses transformasi ekonomi. Dampak positip

terutama pada perkembangan tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat

pedesaan yang terkait dengan perubahan kesempatan kerja dan kesempatan

berusaha.

Dampak negatif seperti pencemaran lingkungan, meningkatnya

kecemburuan sosial, munculnya kesenjangan masyarakat desa-kota,

khususnya persaingan meraih kesempatan kerja dan pendapatan karena

perbedaan produktivitas pertanian dan non pertanian akibat makin terbatasnya

lahan usahatani, tingkat pendidikan dan ketrampilan. Bergesernya nilai-nilai

dan norma-norma yang selama ini dialiniasi masyarakat desa merupakan

dampak negatip pembangunan dalam aspek sosio-kultural akibat tekanan

budaya dari para migran.

Adapun model pembangunan yang dibutuhkan oleh dunia ketiga atau

negara berkembang menurut Schramm yang dikutip oleh  Zulkarimein

(1996:26) adalah suatu  pembangunan  yang penekanannya  lebih pada suatu

30

Page 31: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

rangkaian (seri) model nasional yang dibuat oleh bangsa yang bersangkutan

yang,  (1) didasarkan pada pemahaman yang menyeluruh mengenai kebutuhan

nasional, (2) bergerak pada kecepatan berapa saja yang layak  dan (3)

diarahkan menuju apa yang dipersepsikan oleh negara yang bersangkutan

sebagai tujuannya.

Pada dasarnya perubahan-perubahan yang terjadi di negara-negara 

baru merdeka setelah Perang Dunia ke-2  adalah perubahan sosial, ekonomi

dan politik sehingga jika hal tersebut kita golongkan maka  menjadi

modernisasi (modernization), pembangunan (development)  dan perubahan

(change)

Menurut Learner (Bintoro, 1987:2.2)  modernisasi adalah suatu proses

yang sisteimatis yang menyangkut perubahan kependudukan, ekonomi,

politik, komunikasi dan sektor kebudayaan dalam suatu masyarakat. Untuk

menjadi modern, anggota masyarakat harus memiliki mobilitas baik dalam

arti fisik maupun psikis. Mobilitas fisik berarti kebergerakan anggota

masyarakat termasuk perpindahan dari desa ke kota. Pemodernan menyangkut

suatu perubahan menyeluruh karakter atau watak yang mengarah atau menuju

kepada mobilitas psikis.

Menurut Rogers dan Svenning (Zulkarmein, 1996:17) modernisasi 

merupakan proses perubahan individual dari gaya hidup tradisional ke suatu

31

Page 32: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

cara hidup yang lebih kompleks secara teknologi lebih maju dan berubah

cepat.  Dengan demikian modernisasi tidak selamanya harus dianggap

mengandung arti  hal-hal “baik”  dan modernisasi tidaklah selalu berdimensi

tunggal. Modernisasi harus dipandang sebagai suatu proses yang menyangkut

interaksi banyak faktor sehingga harus lebih dari satu aspek individual  yang

yang diukur guna menentukan statusnya dalam kontinum modernisasi .

Variabel-variabel seperti tingkat kehidupan, aspirasi,  melek  huruf dan

pendidikan, partisipasi politik, kekosmopolitan dan komunikasi semuanya

faktor yang menentukan moderniasasi. Modernisasi menimbulkan perubahan

besar di bidang nilai,  sikap dan keribadian (manusia modern). Menurut

Learner  dalam Lauer (1993:440)  manusia modern adalah orang yang gemar

mencari sesuatu sendiri,  mempunyai kebutuhan untuk berprestasi  serta

gemar mencari sesuatu yang berbeda dari orang lain. Dengan kemampuan

demikian, memungkinkan individu melakukan komitmennya pada

modernisasi. Kemampuan menanggulangi kebutuhan baru ini juga

dikemukakakan oleh Inkles yaitu bahwa : “…untuk mengidentifikasi ciri-ciri

kemodernan individu dan masyarakat  adalah berhubungan erat dengan faktor

pendidikan, pekerjaan, partisipasi dalam media massa dan dengan tarap

tertetentu hingga urbanisasi (Lauer, 1993:151).

Apabila kita lihat bagaimana ciri-ciri dari modernisasi, baik yang

dikemukakan oleh Inkles maupun Rogers, tentunya negara-negara dunia ke-3

32

Page 33: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

yang baru  berkembang agak sulit untuk mewujudkan  modernisasi di atas. 

Ada empat alasan mengapa komitmen terhadap modernisasi sukar dicapai

antara lain karena : (1) rakyat dituntut meninggalkan cara-cara lama, terutama 

pola hubungan lama, (2) rakyat biasanya dituntut mengorbankan kepentingan

pribadi demi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bangsa, (3) rakyat

mungkin dituntut mengerjakan tugas-tugas yang karena satu dal lain hal

menimbulkan ketegangan psikis, serta (4) pemimpin yang menuntut rakyatnya

berkorban itu kurang menunjukan tanda-tanda berkorban (Lauer, 1996:424). 

Dengan demikian untuk mencapai modernisasi sering  diperlukan

pengorbanan-pengorbanan yang tidak seimbang karena sering terjadi faktor 

disfungsional adakalanya  lebih dominan daripada faktor funsionalnya itu

sendiri.  Misalnya dengan adanya  sektor  industri yang bersifat mekanistik di

satu sisi akan mendatangkan devisa bagi negara, tapi disisi  lain dengan

adanya  hal  ini akan meningkatkan angka pengangguran yang tinggi. Contoh

lain, pembukaan lahan baru akan menimbulkan arus transpormasi menjadi

lebih terbuka, tapi akibat dari pembukaan lahan tersebut  akan mabawa

dampak bagi struktur  sosial penduduk setempat. Keadaan inilah kiranya

yang  belum bisa diantisipasi sebagai dampak dari modernisasi  termasuk di

negara kita  yang tergolong ke dalam negara yang sedang berkembang.

33

Page 34: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

C. PROGRAM RASKIN

Pemerintah tidak pernah berhenti memberikan perhatian untuk

memakmurkan rakyatnya. Optimalisasi dan efisiensi program-program yang

melindungi rakyat bawah terus digalakkan. Hal tesebut sebagai bentuk kewajiban

yang harus dilaksanakan pemerintah sebagaimana yang terlihat dalam program

Beras untuk Rakyat Miskin atau yang lebih dikenal dengan raskin.

Raskin merupakan program pemerintah untuk memerankan fungsi sejati

negara terhadap keamanan pangan rakyatnya. Program ini berupaya memenuhi

ketersediaan pangan rakyat sehingga tidak ada lagi rakyat yang kelaparan akibat

kurangnya akses pangan. Tindakan semacam ini menjadi penting di tengah usaha

pemerintahan SBY dalam menekan angka kemiskinan yang sudah tercipta pada

pemerintahan sebelumnya.

Pada tahun 2008, jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat sebanyak

34 juta jiwa. Kondisi ini mengindikasikan jumlah rakyat yang rentan terkena

krisis pangan cukup besar, khususnya bagi rakyat miskin. Di sinilah dibutuhkan

usaha keras pemerintah untuk terus menekan angka kemiskinan dengan

melindungi keamanan pangan mereka.

Sebagaimana dijelaskan pemerintah melalui kementerian koordinator

kesejahteraan rakyat, pada tahun 2008 pemerintah sudah menyalurkan dana

subsidi Raskin sekitar Rp 11,6 triliun. Subsidi tersebut diberikan kepada 19,1 juta

34

Page 35: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Rumah Tangga Sederhana (RTS). Dari keseluruhan tersebut, ditaksir sudah

direalisasikan oleh pemerintah sekitar 96,27 persen atau sekitar 3,2 ton beras.

Keberhasilan pemerintah dalam merealisasikan program raskin pada tahun

2008 juga diamini oleh Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar.

Menurutnya, realisasi raskin cukup memuaskan. Dia menjelaskan bahwa Bulog

mampu memenuhi tingkat distribusi sekitar 3,2 juta ton dari target 3,3 juta ton

beras untuk rakyat miskin. Sebuah target cukup memuaskan, kendati tidak 100

persen terealisasi karena kendala beberapa hal.

Mengacu pada tahun 2008, harga jual beras program Raskin sebesar

Rp1.600 per-kilogram (kg) atau naik enam ratus rupiah dari harga tahun

sebelumnya. Saat itu, harga jual raskin dinaikkan karena untuk menyesuaikan

harga penjualan Bulog dari Rp 4.619,99 per kg menjadi Rp 4.900 per kg. Ini

diakibatkan adanya kenaikan biaya angkut, HPP, dan biaya buruh.

Program raskin ini sangat membantu keluarga-keluarga miskin untuk

memenuhi kebutuhan pangan mereka. Dengan kebijakan setiap Rumah Tangga

Miskin (RTM) mendapatkan sekitar 15 kg jatah beras, tentu program ini sangat

meringankan beban rakyat. Tidak heran jika pemerintahan SBY pada tahun 2009

ke depan akan tetap melanjutkan dan berusaha memaksimalkan program raskin

agar semakin bermanfaat bagi rakyat.

Tujuan Program Raskin adalah mengurangi beban pengeluaran RumahTangga Miskin

melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalambentuk beras, Sasaran Program

35

Page 36: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Raskin Tahun 2010 adalah berkurangnya bebanpengeluaran 17,5 juta RTS berdasarkan data

Badan Pusat Statistik (BPS), melaluipendistribusian beras bersubsidi sebanyak 2,73 juta ton

selama setahun denganharga tebus Rp 1.600 per kg netto di Titik Distribusi.

Prinsip pengelolaan Raskin adalah suatu nilai-nilai dasar yang

selalumenjadi landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan

maupuntindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan

Raskin. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini mampu mendorong terwujudnya tujuan

Raskin.Keberpihakan kepada Rumah Tangga Miskin (RTM), yang maknanya

mendorongRTM untuk ikut berperan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan,

pengendaliandan pelestarian seluruh kegiatan Raskin baik di desa dan kecamatan,

termasuk menerima manfaat atau menikmati hasilnya. Transparansi, yang

maknanyamembuka akses informasi kepada lintas pelaku Raskin terutama

masyarakatpenerima Raskin, yang harus tahu, memahami dan mengerti

(www.bapeda- jabar.go.id).

Kepala desa/lurah sebagai penanggung jawab di tingkat desa/kelurahanbertanggung

jawab atas pelaksanaan distribusi Raskin, penyelesaian pembayaranHPB dan

adminstrasi distribusi Raskin di wilayahnya. Untuk pelaksanaandistribusi Raskin di wilayahnya,

kepala desa/lurah dapat memilih dan menetapkansalah satu dari 3 alternatif Pelaksana Distribusi

Raskin yaitu :

1)Kelompok Kerja (Pokja)

2)Warung Desa (Warde

36

Page 37: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

3)Kelompok Masyarakat (Pokmas)

Pembentukan Pokmas dan Warung Desa diatur dalam Pedoman Teknistersendiri yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pedum Raskin

a) Kedudukan

Pelaksana Distribusi Raskin berkedudukan di bawah dan bertanggung jawabkepada kepala

desa/lurah.

b) Tugas

a. Menerima dan mendistribusikan beras Raskin dari Satker Raskin

danmenyerahkan/menjual kepada RTS-PM Raskin di Titik Distribusi (TD).(2)

 

b. Menerima Hasil Penjualan Beras (HPB) dari RTS-PM Raskin secara tunaidan

menyetorkan ke rekening Bank yang ditunjuk Divre/Subdivre/KansilogPerum

BULOG atau menyetor secara tunai kepada Satker Raskin.

c. Menyelesaikan administrasi distribusi Raskin yaitu Berita Acara SerahTerima

(BAST) dan Daftar Penjualan Beras sesuai model DPM-

c) Fungsi

a. Pendistribusian Raskin kepada RTS-PM Raskin.(2)

b. Penerimaan uang hasil penjualan beras Raskin secara tunai dari RTS-

PMRaskin dan penyetorannya kepada Satker Raskin atau ke rekening bank yang

ditetapkan Divre/Subdivre/Kansilog Perum Bulog.(3)

c. Pengadministrasian distribusi Raskin kepada RTS-PM Raskin

37

Page 38: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

D. PENERIMA RASKIN (RTS)

Jumlah rumah tangga sasaran (RTS) yang menerima beras untuk warga

miskin (raskin) tahun 2011 sebanyak 17.488.007, dengan total pagu sekitar 3,147

juta ton. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2010 yang hanya 2.972 ton

dengan RTS yang sama.  Di Sulawesi Selatan  (Sulsel) sendiri, tahun 2011 pagu

raskin sebesar 92 ton untuk 514.120 RTS, menurun dari 2010 lalu dengan pagu

raskin 102 ton untuk 604.693 RTS. 

Sejak 2009 pemerintah telah mengeluarkan dana untuk raskin sebesar Rp

12,9 triliun, tahun 2010 sebesar Rp 13,9 triliun dan tahun 2011 ini naik menjadi

Rp 15,3 triliun,” ujar Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra)

Agung Laksono saat melakukan peluncuran dan sosialisasi raskin 2011,

khususnya untuk wilayah Indonesia Timur di Makassar, Selasa (11/1) di Kantor

Gubernur Sulsel. 

Meskipun pada 2010 lalu harga beras sejak awal hingga akhir tahun terus

mengalami kenaikan, tahun  2011 raskin tetap disalurkan.  Bahkan, akhir

Desember 2010 lalu pemerintah melakukan penambahkan pagu raskin dengan

diadakannya raskin ke-13 sebanyak 105 ton, waktunya memang sangat singkat,

namun penyalurannya bisa direalisasikan dengan baik. 

Kebutuhan rumah tangga miskin per bulan sebesar 33-34 kg, dengan

adanya raskin 15 kg per bulan bisa menutup 45 persen dari kebutuhan RTS. 

“Penyaluran raskin ini sangat menolong pengeluaran RTS dan mengurangi laju

38

Page 39: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

kenaikan harga beras. Kita berharap, tidak ada lagi rakyat Indonesia yang

kelaparan,” katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa penerima manfaat raskin sama dengan tahun

lalu, setiap RTS memperoleh 15 kg/bulan dengan harga Rp 1.600/kg atau 180 kg

per tahunnya. Harga Ini harus dipertahankan, sedangkan untuk ongkos angkutnya

kan dibebankan kepada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) demi 

membantu kelancaran penyalurannya kepada RTS.

Sementara itu, Dirut Bulog, Sutarto Ali Muso memaparkan, untuk 2011

ini pemerintah akan menyalurkan raskin jatah empat bulan. Dia juga berharap

dengan bantuan pemerintah daerah realisasi raskin bisa mencapai hasil maksimal,

sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, realisasi raskin lima tahun terakhir mengalami fluktuasi,

tahun 2005 realisasi 99,96 persen dengan alokasi 20 kg per bulan per RTS untuk

12 bulan , 2006 naik 99,97 persen dengan alokasi 15kg per bulan per RTS untuk

10 bulan , tahun 2007 turun 99,96 persen dengan alokasi 10 kg per bulan per RTS

untuk 11 bulan, 2008 turun 96,83 persen dengan alokasi 15 kg per bulan per RTS

untuk 12 bulan, 2009 naik 97,74 persen dengan alokasi yang sama dan 2010 naik

98,52 persen dengan alokasi yang sama, ditambah raskin ke-13 pada akhir

Desember 2010 yang realisasinya 43 persen.

39

Page 40: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

E. DAMPAK SOSIAL

Dampak dan Pengaruh (Impact) adalah keinginan untuk membujuk,

meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan

tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. Kompetensi ini

menekankan pada keinginan untuk mempengaruhi atau menimbulkan dampak

pada orang lain (www.artikata.com) sedangkan sosial Sosial adalah cara tentang

bagaimana para individu saling berhubungan (Enda M.C).

Analisa dampak sosial adalah suatu kajian yang dilakukan terhadap

kondisi sosial, ekonomi, dan budaya  masyarakat sebagai akibat dari pelaksanaan

suatu kegiatan pembangunan di suatu wilayah atau area.  Kajian dilakukan untuk

menelaah dan  menganalisa berbagai dampak yang terjadi baik positif maupun

negatif dari setiap tahapan kegiatan mulai dari tahap pra konstruksi, konstruksi,

sampai tahap operasi.

a. Tahapan Kegiatan Pembangunan yang Dianalisa

Tahapan Kegiatan pembangunan yang dianalisa dalam kajian dampak

sosial meliputi :

Tahap Pra Konstruksi, yaitu suatu tahapan kegiatan sebelum kegiatan

pembangunan dilaksanakan.  Pada tahap ini kegiatan yang

dilaksanakan meliputi kegiatan  survey pendahuluan dan

40

Page 41: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

kegiatan pembebasan lahan, apabila belum tersedia lahan untuk kegiatan

pembangunan. Apabila di lokasi rencana pembangunan terdapat banyak

permukiman penduduk, maka perlu dilakukan kegiatan resettlement atau

pemindahan penduduk ke lokasi lain. Identifikasi dampak sosial pada

tahap ini meliputi keresahan sosial, perubahan mata pencahariaan,

pendapatan penduduk, sikap dan persepsi penduduk, dan konflik sosial.

Apabila terdapat kegiatan resettlement, maka kajian dampak sosial

menjadi lebih luas  meliputi perubahan mata pencahariaan,

perubahan pola kebiasaan masyarakat di lokasi baru, serta konflik sosial.

Tahap Konstruksi, adalah suatu tahapan kegiatan pembangunan fisik dari

rencana proyek yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini kegiata

pembangunan yang akan dilaksanakan sangat tergantung pada rencana

kegiatan yang akan dilaksanakan. Tahapan kegiatan konstruksi yang

dianalisa meliputi :  pembukaan lahan, cut and fill,  pemasangan tiang

pancang, dan kegiatan pembangunan. Umumnya pada tahap konstruksi

dampak sosial yang dianalisa adalah sampai sejauh mana kegiatan

konstruksi dapat memberikan manfaat positif bagi terciptanya peluang

kerja dan usaha bagi masyarakat lokal. Semakin besar dampak positif

yang dapat dirasakan, maka dampak kegiatan pembangunan semakin

positif.  Dampak negatif yang biasa dianalisa terutama terkait dengan

terjadinya persaingan antara pekerja lokal dan pekerja non lokal.

41

Page 42: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Diidentfikasi kemungkinan terjadinya kecemburuan sosial antara tenaga

kerja lokal dan non lokal dengan adanya peluang kerja dan usaha.

Tahap Operasi, adalah suatu tahapan beroperasinya

kegiatan pembangunan yang direncanakan. Pada tahap ini yang dianalisa

terutama terkait dengan  kontribusi kegiatan pembangunan terhadap

peluang kerja dan usaha bagi masyarakat lokal. Tersedianya peluang

kerja dan usaha diharapkan dapat memberikan manfaat lanjutan

(multiplier effect) bagi perekonomian daerah. Juga manfaat lain yang

dapat dirasakan bagi peningkatan pendapatan asli daerah

dengan adanya pungutan retribusi, pajak penghasilan, PBB, dan lain-lain.

b. Pentingnya Analisa Dampak Sosial

Pembangunan selain memberikan banyak manfaat  tidak jarang sering

menimbulkan berbagai dampak negatif bagi masyarakat dikarenakan di

dalam proses perencanaan kurang memperhatikan kebutuhan dan dan

permasalahan yang ada di masyarakat. Kajian terhadap berbagai dampak

rencana pembangunan maupun kegiatan pembangunan yang sudah berjalan

sangat diperlukan agar masyarakat sebagai penerima dampak langsung dapat 

merasakan manfaat dari keberadaan pembangunan yang dilaksanakan.

42

Page 43: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

c. Dampak Sosial Ekonomi

Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh nilai-nilai etika

yang tertanam pada bangsa tersebut. Jika nilai etika yang kurang baik, yang

lebih dominan pada kehidupan bangsa maka kehidupan sosial pun

berdampak negatif. Begitu pula sebaliknya, jika nilai etika yang dominan

pada kehidupan masyarakat adalah nilai-nilai positif, maka hasilnya pun akan

positif. Hal ini menjadi acuan interaksi sosial dalam masyarakat. Salah satu

nilai-nilai negatif yang tampak jelas tertanam dalam berbangsa dan bernegara

adalah korupsi diberbagai bidang kehidupan, dari tingkat micro sampai

macro. Dan hal ini menjadi pemandangan wajib media cetak dan elektronik.

Nilai-nilai kekerasan adalah aspek lain yang biasa disuguhkan untuk

masyarakat dan masih banyak lagi yang tak dapat disebutkan, yang

kesemuanya merupakan cerminan dari kurangnya –kalau tidak dikatakan

rendah-tingkat ekonomi dan moral bangsa. Rendahnya tingkat sosial dan

moral suatu bangsa akan tercermin dari kehidupan bangsa tersebut secara

macro. Banyaknya penyelewengan sikap dan perbuatan personal merupakan

contoh nyata dari hal tersebut. Nilai kehidupan seperti inilah yang perlu

dibenahi ke arah yang lebih produktif sesuai dengan nilai-nilai etika bangsa.

Nilai-nilai yang dimaksud adalah sebagaimana tersirat dalam hadits

Rasulallah untuk “menghindari kefakiran” dalam kehidupan. Karena

kefakiran inilah yang membawa penyakit hati dalam diri manusia. Lalu

43

Page 44: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

bagaimanakah menghindari kefakiran tersebut?. Al-Qur’an mengisyaratkan

kepada manusia untuk kreatif mencari karunia tuhan dengan segala

kemampuan, dan perubahan pada diri manusia adalah hasil kreatifitas

manusia itu sendiri. Oleh karena itu perbuatan manusia dalam interaksi sosial

harus memperhatikan keadaan lingkungan, sebagai kontrol kehidupan.

Kehidupan manusia yang semakin komplek, menjadikan kebutuhan

manusia semakin bertambah, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan

rohani. Kebutuhan jasmani bisa dicapai dengan bekerja, sedangkan

kebutuhan rohani didapat dengan belajar. Kedua kebutuhan tersebut

memerlukan nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu tingginya nilai

ekonomi akan berdampak pada status sosial, dan perubahan status sosial akan

berpengaruh pada nilai etika kehidupan.

Orang yang tidak pernah “cukup” dalam ekonomi adalah contoh

nyata terjadinya penyelewengan-penyelewengan aktifitas. Dan orang yang

“kurang” dalam ekonomi juga menjadikan rusaknya nilai etika dalam

kehidupan, karena dalam kondisi seperti ini memungkinkan lahirnya tindak

kekerasan dan kebrutalan. “Orang yang tidak pernah cukup” dan “orang yang

kurang” adalah kata kunci untuk merubah aktifitas sosial sesuai dengan nilai

etika, yakni memfilter aktifitas dengan nilai-nilai luhur agama. Hal ini

menjadi tanggung jawab setiap anggota masyarakat untuk selalu

ber-”ta’awanu alal birri wattakwa” dalam kehidupan, dan juga sebagai

penyeimbang hubungan sosial kemasyarakatan.Orang yang tidak pernah

44

Page 45: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

cukup Nilai-nilai kehidupan akan berjalan harmonis, tatkala semua tindakan

anggota masyarakat tercover dalam aktifitas yang wajar. Kewajaran aktifitas

dapat terlihat dari rasa “syukur” terhadap semua nikmat yang telah diberikan

Tuhan kepada manusia. Rasa syukur inilah yang membatasi kata “cukup”

dalam aktifitas yang berlebihan.

Orang yang dalam hidupnya tidak pernah merasa cukup, maka

berapapun atau apapun yang diterimanya akan selalu dirasakan kurang dan

selalu saja berusaha mencari sesuatu yang lebih dari yang ia dapatkan. Dari

sinilah berawalnya seseorang untuk melalukan sesuatu yang mengarah

kepada hal negatif atau dengan kata lain akan menghalalkan segala cara.

Apalagi jika dalam dirinya tidak tertanam nilai-nilai agama yang kuat

maka akalnya akan rapuh dari logika positif, tidak mengenal haramnya

perbuatan yang dapat merugikan orang lain akibat kejahatan yang dilakukan,

tindakan korupsi misalnya. Hal ini berdampak pada rusaknya hubungan

interaksi sosial di masyarakat. Oleh karena itu “merasa cukup” dalam segala

hal akan meredam kestabilan kehidupan terutama masalah ekonomi.Orang

yang kurang ekonominya dalam banyak hal “diklaim” selalu membuat

permasalahan dimasyarakat, misalnya mencuri atau tindak kekerasan lainnya.

karena sering terjadi orang yang mencuri adalah orang yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi hal ini jangan digeneralisir

sebagai suatu perbendaharaan kegiatan menyimpang, bahwa pencurian

“pasti” dilakukan oleh orang yang kurang mampu ekonominya. Banyak

45

Page 46: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

sebab penyakit tersebut timbul dimasyarakat, memang salah satunya adalah

kurangnya faktor ekonomi.

Selain itu kurangnya ekonomi juga dapat melahirkan jiwa-jiwa kerdil

yang selalu memotong kompas dalam kehidupan sehari-hari, yang pada

akhirnya timbullah pencurian, perampokan dan sifat brutal lainnya. selain itu

penegakkan hukum pun dirasa kurang maksimal dan tidak memihak kepada

keadilan yang sebenarnya. Hal ini menjadikan sifat tersebut tumbuh subur

sebagai realisasi aktifitas yang salah. Keadaan ini diperburuk dengan

keadaan ekonomi negara yang kurang menguntungkan bagi mereka yang

memang “kurang ekonominya” sejak awal. Naiknya harga-harga barang

pokok, yang berimbas kepada naiknya nilai kehidupan secara tidak langsung

juga membentuk mental negatif pada bangsa.

Sebab itulah pemerintah sebagai pemegang kebijakan mestinya

memikirkan jalan keluar untuk masyarakat yang kurang ekonominya, paling

tidak mengurangi beban kehidupan bukan malah menambah beban mereka.

Sebagai solusi dari pemikiran di atas adalah bahwa nilai-nilai keagaam

merupakan jalan “sakti” untuk mencegah hal tersebut. Orang yang tidak

pernah cukup dalam segala hal dan timbulnya aktifitas asusila lainnya

merupakan cerminan dari tidak adanya “rasa syukur” terhadap nikmat Tuhan.

Jika rasa syukur tertanam dalam diri setiap insan, maka segala pemberian

tuhan akan diterima dengan lapang dada dan penuh nilai ibadah. Selain itu

hubungannya dengan sesama anggota masyarakat pun akan terbentuk dengan

46

Page 47: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

nilai-nilai kebersamaan, tidak ada curiga mencurigai atau bahkan

menghilangkan hak orang lain dalam dirinya. Kehidupan seperti inilah yang

“mungkin” didambakan semua orang dalam hidup berbangsa dan bernegara.

47

Page 48: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

BAB III

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Botto

Kelurahan Botto merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kabupaten

Soppeng di mana kita ketahui bahwa Kabupaten Soppeng terkenal akan hewan

khas daerahnya yaitu kelelawar. Kelurahan Botto memiliki 2 lingkungan yaitu

Lingkungan Masewali dan Lingkugan Biccuin.

Kelurahan Botto merupakan salah satu kelurahan yang terletak di bagian

kota di Kabupaten Soppeng dengan batas-batas yaitu sebelah barat dengan

Kelurahan Bila sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Lapajung, sebelah

timur berbatasan dengan Kelurahan Lemba dan Sebelah Selatan berbatasan

dengan Kelurahan Lalabata Rilau.

Luas wilayah Kelurahan Botto sekitar 1.547 ha. Sebagai pusat

pemerintahan kecamatan dan kabupaten, sebagian besar lahan di Kelurahan

Botto digunakan sebagai tempat tinggal, perniagaan. Ada juga sebagian kecil

penduduk yang bertani, berkebun dan beternak. Namun luas penggunaan lahan

tak begitu signifikan.

Secara umum keadaan topografi Kelurahan Botto adalah daerah dataran

dan perbukitan. Wilayah Lingkungan Masewali berada di dataran dan sebagian

Lingkungan Biccuing berada di daerah perbukitan.

48

Page 49: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Iklim Kelurahan Botto sebagaimana kelurahan/desa lain di wilayah

indonesia beriklim tropis dengan dua musim yakni musim kemarau dan musim

hujan.

Kelurahan Botto memiliki jumlah penduduk sebesar 5.180 jiwa . Menurut

data Kelurahan, jumlah penduduk Kelurahan Botto secara terperinci dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 1Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

di Kelurahan Botto

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentasi

1. Laki laki 2593 50.05

2. Perempuan 2587 49.95

Jumlah 5180 100

Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan bulan april 2011

Komposisi jumlah penduduk dapat di tunjukan dengan rasio jenis kelamin

dari berbagai Kelurahan di Kabupaten Soppeng. Dari tabel di atas terlihat bahwa

jumlah penduduk di Kelurahan Botto berjumlah 5.180. Jumlah penduduk yang

berjenis kelamin Laki-laki dan berjenis kelamin perempuan hampir setara

meskipun lebih banyak penduduk yang berjenis kelamin laki-laki

Menurut Emile Durkhaim adalah seorang ahli sosiologi Perancis yang

hidup pada akhir abad ke-19. Apabila Dumont menekankan perhatiannya pada

faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, maka Durkhaim

49

Page 50: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

menekankan perhatiannya pada keadaan akibat dari adanya pertumbuhan

penduduk yang tinggi. Ia mengatakan, pada suatu wilayah dimana angka

kepadatan penduduknya tinggi akibat dari tingginya laju pertumbuhan penduduk,

akan timbul persaingan di antara penduduk untuk dapat mempertahankan hidup.

Dalam usaha memenangkan persaingan tiap-tiap orang berusaha untuk

meningkatkan pendidikan dan ketrampilan,dan mengambil spesialisasi tertentu.

Keadaan seperti ini jelas terlihat pada masyarakat perkotaan dengan kehidupan

kompleks.

Tabel 2Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Agama di

Kelurahan Botto

No Agama Frekuensi Persentasi

1. Islam 4850 96.09

2. Kristen Protestan 157 3.11

3. Kristen Katolik 35 0.69

4. Budha 5 0.11

Jumlah 5047 100

Sumber : Data Badan Pusat Statistik “Soppeng Dalam Angka 2010”

50

Page 51: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

B. Sarana Agama

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang

mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan

manusia serta lingkungannya.

Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya

definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat

dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan

nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama

itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.

Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan

keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar

dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga.

Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa

manusianya sendiri

Pada umumnya penduduk asli Kelurahan botto menganut agama islam,

perkembangan islam sedemikian pesat dan cepat dibuktikan dengan tempat-

tempat ibadah. Tempat-tempat ibadah itu dibangun sampai ke pelosok-pelosok

Kelurahan.

51

Page 52: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Tabel 3Distribusi Sarana Keagamaan di Kelurahan Botto

No Sarana Jumlah

1. Masjid 1

2. Mushalla 1

3. Gereja 2

Jumlah 4

Sumber : Papan Potensi Kelurahan Botto Tahun 2010

C. Sarana Pendidikan

Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh.

Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional

tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan

pendidikandi Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang

mendasar.

Salah satunya adalah memasuki abad ke-21 gelombang globalisasi

dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi

memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia

berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas

membandingkan kehidupan dengan Negara lain.

Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu

pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh

setelah kita membandingkannya dengan Negara lain. Pendidikan memang telah

52

Page 53: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk

pembangunan bangsa. Oleh karana itu, kiata seharusnya dapat meningkatkan

sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya

manusia di Negara-negara lain.

Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam

peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di

berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal

itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat

penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan

untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.

Ada banyak penyebab mengapa mutu pendidikan di Indonesia, baik

pendidikan formal maupun informal, dinilai rendah. Penyebab rendahnya mutu

pendidikan yang akan kami paparkan kali ini adalah masalah efektifitas, efisiensi

dan standardisasi pengajaran.

Pendidikan di Kelurahan Botto telah mengalami kemajuan, hal ini

dibuktikan dengan banyaknya sekolah di Kelurahan ini, berdasarkan data di

Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut

53

Page 54: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Tabel 4Distribusi Lembaga Pendidikan di Kelurahan Botto

No. Jenis Pendidikan Lembaga Pendidikan

Jumlah

Negeri Swasta

1. Umum

TK - 2

SD 5 2

SMP 2 -

SMA 2 2

2. KhususPondok Pesantren

- -

Madrasah 1 -

3. Tingkat Lanjut Sekolah Tinggi - 2

Sumber : Papan Potensi Kelurahan Botto tahun 2010

D. Sarana Kesehatan

Kelurahan Botto mempunyai sarana kesehatan yang diperuntukkan

sebagai pelayanan pada masyarakat,adapun sarana yang dimaksud adalah :

54

Page 55: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Tabel 5Sarana Kesehatan Kelurahan Botto

No. Sarana Kesehatan Jumlah Ket.

1. Rumah sakit 1

2. Rumah bersalin 3

3. Poliknik/balai pengobatan 3

4. Puskesmas 1

5. Puskesmas pembantu 2

6. Posyandu 7

7. Dukun bayi 3

Sumber : Papan Potensi Kelurahan Botto tahun 2011

Dari tabel di atas terlihat bahwa sarana kesehatan yang ada di Kelurahan

Botto bisa dikatakan sudah sangat lengkap, dengan demikian masyarakat

Kelurahan Botto mudah untuk berobat.

E. Sarana Umum

Sarana umum di kelurahan di Kelurhan Botto diperuntukkan untuk

pelayanan penyediaan keperluan rumah tangga dan penyediaan akses transportasi,

adapun sarana yang dimaksud adalah.

Tabel 6Sarana Umum Kelurahan Botto

No. Sarana Umum Jumlah Ket.

1. Pasar Tradisional 2

2. Terminal 1

Sumber : Papan Potensi Kelurahan Botto tahun 2011

55

Page 56: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

Berdasarkan judul penulisan, maka dalam melakukan penelitian penulis

memilih responden yaitu para masyarakat penerima raskin di Kelurahan Botto

yang telah dipilih secara acak atau simple random sampling. Responden yang di

pilih ini sebanyak 46 Penerima raskin dari 153 jumlah penerima raskin yang ada

di Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. Hal penting yang

akan dibahas dalam identitas responden ini antara lain : umur responden, status

responden, dan lama kerja.

1. Umur Responden

Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal istilah karakteristik

penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah

laku sosial ekonomi penduduk. Karakteristik penduduk yang paling penting

adalah umur dan jenis kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur

dan jenis kelamin. Struktur umur penduduk dapat dilihat dalam umur satu

tahunan atau yang disebut juga umur tunggal (single age), dan yang

dikelompokkan dalam lima tahunan. Dalam pembahasan demografi

pengertian umur adalah umur pada saat ulang tahun terakhir.

Umur merupakan hal pokok bagi manusia, karena sebagai batasan

kemampuan untuk melakukan kegiatan dalam kehidupannya. Umur juga

56

Page 57: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

merupakan modal dasar dalam kehidupan, dalam banyak jenis pekerjaan

standar usia menjadi syarat penerimaan dan menjadi batas bagi seorang untuk

bekerja, berhenti dari pekerjaan oleh karena faktor umur yang tidak

memungkinkan lagi untuk bekerja.

Umumnya umur sangat menentukan pengetahuan dan sikap penerima

raskin di Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, hal ini

beralasan karena umur semakin bertambah, maka orang akan semakin

bertambah pengalaman dan pengetahuannya. Berikut adalah tabel komposisi

umur responden.

Tabel 7Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur

No Kelompok Umur ( Tahun ) Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

< 20 Tahun

20-30Tahun

31-40 Tahun

> 40 Tahun

0

3

31

12

0

6.53

67.39

26,08

Jumlah 46 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 7 di atas dari 46 responden di peroleh gambaran bahwa

kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 31 responden (67,39%), Kelompok

umur > 40 tahun sebanyak 12 responden (26,08%), dan kelompok umur

20-30 tahun sebanyak 3 responden (6,53%).

57

Page 58: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Suhardjo dan Patong dalam Simanjuntak. B, (1986) menyatakan

bahwa umur produktif manusia berkisar 15-45 tahun, komposisi usia

demikian cukup baik jika dilihat dari kapasitas kerja mereka dan di harapkan

akan lebih di namis dalam mengikuti kegiatan pembangunan serta

mempunyai kemampuan berusaha yang lebih baik sebagai mana upaya untuk

meningkatkan pendapatan

2. Status Perkawinan Responden

Perkawinan adalah salah satu bentuk ibadah yang kesuciannya perlu

dijaga oleh kedua belah pihak baik suami maupun istri. Perkawinan

bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal

selamanya. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan

mental karena menikah / kawin adalah sesuatu yang sakral dan dapat

menentukan jalan hidup seseorang.

Konsep perkawinan umumnya berkaitan erat dengan tingkah laku

manusia dalam hubungan dengan hukum, agama, dan kebudayaan. Dalam

hubungan ini, perkawinan di artikan sebagai suatu hubungan yang sah dari

dua orang yang berlainan jenis. Kecandrungan orang yang mencari

pekerjaan biasanya disebabkan oleh status perkawinan, sebagai orang yang

telah kawin tentunya mempunyai tanggung jawab yang lebih tinggi pada

keluarga dari pada yang berstatus belum kawin.

Identitas responden berdasarkan status perkawinan dapat diliha pada

tabel 8 berikut ini.

58

Page 59: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Tabel 8Distribusi Responden Menurut Status Perkwinan

No Status Perkawinan Frekuensi Persentasi

1.

2.

Nikah

Belum Nikah

43

3

93.47

6.53

Jumlah 46 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 8 di atas dari 46 responden, menunjukan yang paling

banyak yaitu 43 responden (93,47%), sedangkan yang berstatus Belum

Nikah sebanyak 3 responden (6,53%) . Hal ini menunjukan bahwa para

Penerima raskin pada umumnya yang berada di Kelurahan Botto sebagian

besar berstatus nikah dari pada belum nikah. Secara sosial kehidupan orang

yang sudah menikah berbeda dengan kehidupan orang yang belum menikah,

orang yang sudah menikah rata-rata memiliki kebutuhan hidup lebih

banyak dari pada orang yang belum menikah.

3. Suku Bangsa

Kelompok etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia

yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya,

biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku

pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok

59

Page 60: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri

biologis.

Penerima raskin yang ada di Kelurahan Botto mempunyai suku atau

etnis yang berbeda-beda. Mereka berasal dari suku atau daerah yang

berbeda-beda. Ada yang berasal dari suku yang terdapat di Kabupaten

Soppeng maupun dari suku lain yang diantaranya Makassar,Jawa dan lain-

lain. Berbagai suku yang berasal dari luar Kabupaten Soppeng tersebut

datang karena alasan mencari nafkah yang lebih baik. Walaupun penduduk

di daerah Kelurahan Botto bersifat heterogen,

Di tabel berikut ini dapat di lihat suku rata-rata penerima raskin yang

berada di Kelurahan Botto :

Tabel 9Distribusi Responden Berdasarkan Suku Para Penerima Raskin

di Kelurahan Botto

No Suku Frekuensi Persentasi

1.

2.

Bugis

Jawa

44

2

95,65

4,35

Jumlah 46 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari Tabel 9 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa penerima

raskin pada umumnya bersuku Bugis yaitu 44 responden (95,65%) dan

60

Page 61: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

sisanya bersuku Jawa yaitu 2 responden (4,35%). Responden yang bersuku

Bugis sebagian besar adalah penduduk asli Kabupaten Soppeng.

4. Agama

Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan pada suatu

sistem sosial dalam diri orang-orang yang percaya pada suatu kekuatan

tertentu (yang supra natural) dan berfungsi agar dirinya dan masyarakat

keselamatan. Agama merupakan suatu sistem sosial yang dipraktekkan

masyarakat.

Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah satu hasil budaya.

Artinya, manusia membentuk atau menciptakan agama karena kemajuan dan

perkembangan budaya serta peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-

bentuk penyembahan kepada Ilahi (misalnya nyanyian, pujian, tarian,

mantra, dan lain-lain) merupakan unsur-unsur kebudayaan. Dengan

demikian, jika manusia mengalami kemajuan, perubahan, pertumbuhan,

dan perkembangan kebudayaan, maka agama pun mengalami hal yang

sama. Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan ritus, nyanyian, cara

penyembahan (bahkan ajaran-ajaran) dalam agama-agama perlu diadaptasi

sesuai dengan sikon dan perubahan sosio-kultural masyarakat.

Jadi populasi penerima raskin yang ada di Kelurahan Botto sengat

seragam, baik dari daerah, usia, maupun dari segi agama. Tabel di bawah ini

61

Page 62: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

menunjukan bahwa para penerima raskin yang ada di Kelurahan Botto

Kabupaten Soppeng menganut agama yang berbeda :

Tabel 10Distribusi Responden Berdasarkan Agama Kelurahan Botto

No. Agama yang dianut Frekuensi Persentasi

1.2.

IslamKristen Katolik

397

84,7815,22

Jumlah 46 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Tabel 10 di atas memperlihatkan bahwa penerima raskin di Kelurahan Botto

umumnya beragama Islam yaitu 39 responden (84,78%) dan sisanya

beragama Kristen Katolik yaitu 7 responden (15,22%). Meskipun Jumlah

penerima raskin yang beragama Kristen Katolik di Kelurahan Botto bisa

dikatakan sedikit, namun sebenarnya jumlah penduduk yang beragama

Kristen Katolik bisa dikatakan lumayan banyak, terbukti terdapat beberapa

gereja, dan pekuburan Kristen, yang lebih menarik lagi di Kelurahan Botto

juga Terdapat patung raksasa Bunda Maria yang di mana patung ini satu-

satunya yang ada di Sulawesi Selatan.

5. Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

62

Page 63: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan umumnya di peroleh melalui lembaga pendidikan formal

yang merupakan saran untuk menambah dan menimba ilmu pengetahuan

dalam berbagai tingkatan. Dan kemampuan responden dalam berpikir selain

di pengaruhi oleh umur juga sangat di pengaruhi oleh tingkat pendidikannya.

Tingkat pendidikan merupakan salah sau sub aspek sosial ekonomi

masyarakat yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan setiap manusia. Hal

ini karena pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengembangkan

kemampuan, sikap dan pola perilaku seseorang.

Pendidikan berkaitan erat dengan segala sesuatu yang bertalian dengan

perkembangan manusia mulai perkembangan fisik, kesehatan keterampilan,

pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan Iman.

Perkembangan ini mengacu kepada membuat manusia menjadi lebih

sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dan kehidupan alamiah

menjadi berbudaya dan bermoral.

Tinggi rendahnya pendidikan seseorang terkadang di jadikan cermin

kepribadian sesuai nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, selain itu

tingkat pendidikan dapat dijadikan ukuran dalam menentukan tingkat sosial

ekonomi seseorang, apalagi pada zaman amat maju seperti sekarang ini juga

membutuhkan spesialis di berbagai bidang kehidupan manusia.

63

Page 64: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Untuk mengetahui bagaimana tingkat pendidikan responden dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 11Disribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentasi

1234

Tidak SekolahSD

SMPSMU

714223

15,2130,4347,826.54

Jumlah 46 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari data 11 di atas bahwa dari 46 responden yang tidak bersekolah

sebanyak 7 orang (15,21%), tingkat pendidikan tamat SD sebanyak 14

responden (30,43%), tamat SMP sebanyak 14 (30,43%), dan tamat SMU

sebanyak 3 responden (6,54%). Ini menunjukkan bahwa penerima raskin

masih banyak yang berpendidikan dasar saja (SD-SMP).

6. Sumber utama Penghasilan keluarga

Mata pencaharian atau pekerjaan merupakan hal yang sangat

penting bagi manusia, karena tanpa mata pencaharian atau pekerjaan kita

akan mengalami kesulitan dalam hidup kita.Kita memiliki akal dan

kebijaksanaan atau memilih pekerjaan yang kita inginkan. Memilih

64

Page 65: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

pekerjaan yang akan kita kerjakan adalah penting sekali sebab disitulah

kita mulai untuk menentukan cara memenuhi kebutuhan kita.

Jenis pekerjaan atau mata pencaharian para penerima raskin,

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Penghasilan Utama

No Sumber penghasilan utama Frekuensi Persentasi

1.2.3.

BedagangBuruh

Pembantu rumah tangga

81721

17.4036.9545.65

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 12 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa 21

responden (45. 65%) penerima raskin sumber utama penghasilannya bekerja

sebagai pembantu rumah tangga.

7. Jumlah anak

Jumlah anak sangat mempengaruhi keadaan ekonomi dalam sebuah

keluarga, jumlah anak yang di miliki harusnya ideal dengan kemampuan

sebuah keluarga yang akan memiliki anak.

Untuk mengetahui berapa jumlah anak yang dimiliki oleh para

penerima raskin, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

65

Page 66: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Tabel 13Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak

No Jumlah anak Frekuensi Persentasi

1.2.3.

Tidak memiliki anak1-2 anak3-4 anak

22222

4.3647,8247,82

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 13 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa 22

responden (47,82), penerima raskin mempunyai lebih dari 1-2 anak, 22

responden (47,82) memiliki 3-4 orang anak, memiliki banyak anak kadang

disebut banyak rejeki tapi sekarang memiliki banyak anak kebutuhan juga

banyak.

B. TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI RASKIN

1. Lama Menerima Raski

Dalam menerima raskin tidak menututup kemungkinan bahwa penerima

raskin akan selalu mendapatkan raskin selama hidupnya, tapi tidak menutup

kemungkinan juga bahwa penerima raskin akan terus menerima bantuan

raskin,

Untuk mengetahui berapa lama penerima raskin telah menerima raskin

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

66

Page 67: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Tabel 14Distribusi Responden Berdasarkan Lamanya Menerima Raskin

No Lamanya Menerima Raskin Frekuensi Persentasi

1.2.3.

1-2 Tahun3-4 Tahun+4 Tahun

23203

5043,476,53

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 14 di atas menunjukan bahwa dari 46 responden penerima

raskin, telah menerima raskin selama 1-2 tahun sebanyak 23 responde (50%),

dan yang menerima selama 3-4 tahun sebanyak 20 responden (43,47%) dan

> 4 tahun sebanyak 3 responden (6,53%). Dengan demikian Sebagian besar

penerima raskin masih sangat bergantung dengan raskin.

2. Cara Mendapatkan Raskin

Dorongan atau memberitahu masyarakat miskin untuk mendapatkan

raskin dari desa tentunya sesuai dengan kemapuan atau keadaan ekonomi

yang dimilikinya. Kesempatan untuk mendapatkan raskin bagi masyarakat di

desa umumnya mereka berada pada lapangan kerja informal karena tingkat

kemampuan yang dimiliki oleh mereka sangat minim, disamping persaingan

67

Page 68: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

dalam mendapatkan raskin cukup ketat ditambah ketidak berdayaan

masyarakat desa.

Yang mana dorongan atau memberitahu para responden yang ada di

Kelurahan Botto Kabupaten Soppeng dalam mendapatkan raskin, atau yang

dorongan untuk mendapatkan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 15Distribusi Responden Berdasarkan Cara Mendapatkan Raskin

No Yang membantu Frekuensi Persentasi

1.2.

Pegawai kelurahanketua RT/RW

386

82.6017,40

Jumlah 46 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 15 di atas dari 46 responden menunjukan bahwa (82,60%)

atau 33 responden menerima raskin karena didaftar oleh pegawai kelurahan,

dan sisanya adalah (17,40%) atau 6 responden menerima raskin dari masukan

oleh Ketua RT/RW. Penerima raskin yang didaftar oleh pegawai kelurahan

semuanya diambil dari data masyarakat penerima dana Bantuan Langsung

Tunai ( BLT ) Kemudian di sesuaikan dengan syarat-syarat penerima raskin.

3. Pengetahuan Responden Terhadap Syarat Syarat Penerima Raskin

Setiap Penerima raskin yang akan mendapatkan raskin harus sesuai

dengan syarat-syarat penerima raskin, adapu syarat-syaratnya yaitu Luas

68

Page 69: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

bangunan kurang dari 8 Meter, Jenis lantai terbuat dari tanah atau kayu

murahan, tidak sanggup membayar biaya pengobatan, pendapatan kurang dari

600 ribu, diprioritaskan janda miskin. Pengetahuan terhadap syarat-syarat

penerima raskin penting untuk para penerima raskin atau responden,

pengetahuan tentang syarat-syarat penerima raskin dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 16Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Syarat

Penerima Raskin

No Memiliki Pengetahuan Terhadap Syarat-syarat Penerima Raskin

Frekuensi

Persentasi

1.

2.

Ya

Tidak

42

4

91.30

8.70

Jumlah 46 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 16 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa sebagian

besar penerima raskin telah mengetahui syarat-syarat penerima raskin yaitu 42

responden (91,30%), dan yang tidak mengetahui yaitu 4 responden (8,70%).

Syarat-syarat penerima raskin telah diberitahukan sebelumnya sebelum

pemberian raskin melalui sosiaisasi di kantor kelurahan.

4. Jumlah Raskin Tiap Bulan yang Didapat Sesuai dengan Ketentuan

69

Page 70: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Raskin yang akan dibagikan kepada penerima raskin (responden) telah

ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Soppeng yang dimana

dilaksanakan Oleh pegawai Kelurahan Botto.

Jumlah raskin yang didapat oleh penerima raskin (responden) telah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 17Distribusi Responden Berdasarkan Sesuai Tidaknya Jumlah Raskin

Yang di Dapat Tiap Bulannya

No Sudah sesuai dengan ketentuan Frekuensi Persentasi

1. Sesuai 46 100

Jumlah 46 100 %

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 17 diatas dari 46 responden menunjukkan bahwa (100%)

penerima raskin mendapatkan jumlah raskin sesuai dengan ketentuan tiap

bulannya yaitu 15Kg/KK, jumlah raskin yang didapat tiap bulannya sesuai

dengan standar nasional.

C. KEADAAN EKONOMI RESPONDEN

a. Jumlah penghasilan utama

70

Page 71: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Pendapatan adalah merupakan balas jasa yang diterima seseorang

setelah melakukan suatu kegiatan tertentu. Dari berbagai jenis aktifitas

manusia yang dilakukan apalagi bernilai ekonomi tentunya mengharapkan

imbalan dari apa yang dilakukannya, sopir pete-pete khususnya bila dilihat

dari jenis kerjanya termasuk sektor jasa yang membantu kelancaran aktifitas

perkotaan. Imbalan berupa uang yang di dapat dari para penumpanglah yang

merupakan pendapan bagi mereka.

Hal ini merupakan salah satu indikator dalam menentukan sejauh

mana tingkat perekonomian para Penerima raskin di Kelurahan Botto ini,

Pendapat yang di peroleh responden di hitung dalam perbulannya pada tabel

berikut.

Tabel 18Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan Utama

Keluarga Tiap Bulannya

No Jumlah penghasilan Frekuensi Persentasi

1.2.3..

< 300.000300.000-350.000400.000-450.000

33211

6.5369.5623.91

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 18 diatas dari 46 responden menunjukkan bahwa 32

responden (69,56%) penerima raskin berpenghasilan Rp.300.000-Rp.350.000

71

Page 72: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

tiap bulannya, 11 responden (23,91%) berpenghasilan Rp.400.000-Rp.450.00,

dan 3 responden (6,53%) berpenghasilan kurang dari Rp.300.000.

b. Bentuk rumah

Untuk mengetahui bentuk-bentik rumah penerima raskin , hasilnya

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 19Distribusi Responden Berdasarkan Bentuk Rumah

No Bentuk rumah Frekuensi Persentasi

1.2.

Rumah semi permanenRumah panggung

442

8.7091.30

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 19 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa 42

responden (91,30%) penerima raskin memiliki rumah berbentuk rumah

panggung, dan 4 responden (8,70%) berbentuk rumah semi permanen, Hal ini

menujukkan sebagian besar penerima raskin mempunyai rumah yang

berbentuk panggung, Rata-rata bentuk rumah di Kelurahan Botto berbentuk

Rumah Panggung, yaitu rumah kayu yang memakai beberapa tiang sebagai

penyangganya. Standar rumah penerima raskin luas bangunannya tidak lebih

dari 8 meter persegi

72

Page 73: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

D. HAMBATAN HAMBATAN DALAM PENYALURAN RASKIN

1. Jenis hambatan

Untuk mengetahui hambatan apa yang dialami dalam pengambilan

raskin, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 20Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Hambatan Dalam

Pengambilan Raskin

No Jenis ambatan

Hasil hambatan pengambilan raskin

Jumlah

%Responden Responden

Ya % tidak %

1234

Waktu pengambilanLokasi jauhMedan beratTidak ada ongkos

411217

8,72,226,136,9

42453429

91,397,873,963,1

46464646

100%100%100%100%

Jumlah 8,5 18,5 37,5 81,5 46 100%

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Berdasarkan angka-angka pada tabel 20 di atas dari 46 responden, 34

responden menjawab mengalami hambatan. Jenis-jenis hambatan dalam

pengambilan raskin tersebut, bahwa responden yang mempunyai hambatan

tidak memiliki ongkos sebanyak 17 responden dengan persentasi (36,9%),

hambatan karena medan yang berat sebanyak 12 responden (26,1%),

73

Page 74: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

hambatan waktu pengambilan tidak jelas sebanyak 4 responden (8,7%) dan

hambatan lokasi atau jarak yang jauh sebanyak 1 orang (2,2%).

2. Kualitas raskin

Kualitas raskin yang akan di berikan oleh para penerima raskin pada

dasarnya harus layak untuk di komsumsi sebagaiman beras yang di komsumsi

pada umumnya.

Apakah kualitas raskin yang di berikan oleh para penerima raskin sudah

layak untu di makan , hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 21Distribusi Responden Menurut Layak Tidaknya Raskin

Untuk di Makan

No Layak Untuk di makan Frekuensi Persentasi

1.2.

Sangat layakLayak

739

15.2284.78

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 21 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa 39

responden (84,78%) penerima raskin mengatakan beras raskin yang dibagikan

layak untuk dimakan, dan 7 responden (15,22%) mengatakan sangat layak,

Hal ini menunjukan bahwa kualitas beras raskin yang dibagikan oleh

penerima raskin bisa dikatakan baik.karena menurut responden beras yang

diberikan pada umumnya masih bagus karena berasnya tidak bau dan tidak

berkutu.

74

Page 75: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

3. Uang Untuk Membeli Raskin

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat

tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda

apapun yang dapat diterima oleh setiap orang dimasyarakat dalam proses

pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan

sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat

pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan

berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.Beberapa ahli juga

menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

Pernah tidaknya para penerima raskin tidak memiliki uang untuk

membeli raskin , hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 22Distribusi Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Tidak memiliki

Uang Untuk Membeli Raskin

No Pernah tidak memiliki uang Frekuensi Persentasi

1.2.

PernahTidak pernah

17

29

36.96

63.04Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 22 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa 29

responden (63,04%) penerima raskin pernah tidak memiliki uang untuk

membeli raskin, dan 17 responden (36,96%) tidak pernah, hal ini menujukkan

75

Page 76: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

bahwa hampir sebagian penerima raskin masih kesulitan mendapatkan uang

untuk membeli raskin.

4. Cara Mengatasi Masalah

Untuk mengetahui cara responden mengatasi jika tidak memeiliki uang

untuk membeli raskin , hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 23Distribusi Responden Berdasarkan Cara mengatasi Jika Tidak Memiliki

Uang Untuk Membeli Raskin

No Cara mengatasi

Hasil cara mengatasi masalah

Jumlah %Responden Responden

Ya % Tidak %

1234

Minta pada temanMinta pada tetanggaMinta pada keluargaMengutang

02234

0 %4,35 %50 %

8,70 %

46442342

10095,65

5091,30

46464646

100%100%100%100%

Jumlah 7,25 15,76 38,75 84,24 46 100%

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Berdasarkan angka – angka pada tabel 23 di atas dari 46 responden,

29 responden menjawab pernah tidak memiliki uang untuk membeli raskin,

adapun cara mengatasi masalah jika tidak memiliki uang untuk membeli

raskin terdapat 23 responden (50%) minta uang pada keluarga, 4 responden

(8,70%) mengutang, dan 2 responden (4,35%) meminta uang kepada tetangga.

76

Page 77: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

5. Pemberian Gratis

Untuk mengetahui apakah staf kelurahan perna memberi raskin secara

gratis kepada penerima raskin yang tidak memiliki uang , hasilnya dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 24Distribusi Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Staf Kelurahan

Memberi Raskin Secara Gratis Jika Tidak Memiliki Uang

No Pemberian secara gratis Frekuensi Persentasi

1. 2.

PernahTidak pernah

343

6.5393.47

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 24 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa 43

responden (93,47%) tidak pernah mendapatkan beras secara gratis, dan 3

responden (6,53% ) pernah menerima raskin secara gratis.

Menurut data yang di dapat dari staf kelurahan pemberian raskin

secara gratis Kadang di berikan pada penerima raskin yang betul-betul tidak

memiliki uang untuk membeli raskin.

77

Page 78: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

E. DAMPAK SOSIAL PEMBAGIAN RASKIN TERHADAP RESPONDEN

1. Taraf hidup

Untuk mengetahui apakah taraf hidup penerima raskin meningkat

setelah menerima raskin, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 25Distribusi Responden Berdasarkan Meningkat Tidaknya Taraf Hidup

keluarga setelah menerima raskin

No Taraf hidup meningkat Frekuensi Persentasi

1.2.

YaTidak

541

10.8789.13

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dalam tabel 25 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa 41

responden (89,13%) mengatakan tidak meningkat dan 5 responden (10,87%)

mengatakan meningkat, Hal ini menunjukan bahwa program raskin yang di

berikan kepada masyarakat miskin kurang bisa meningkatkan taraf hidup

penerima raskin di Kelurahan Botto Kabupaten Soppeng. Karena setelah

menerima penghasilan yang mereka dapat hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan pangan,belum menjangkau untuk pemenuhan sandang dan papan

78

Page 79: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

2. Kebutuhan selain beras

Untuk mengetahui apakah penghasilan yang di dapat bisa di pakai

untuk membeli keperluan lain selain beras setelah menerima raskin , hasilnya

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 26Distribusi Responden Berdasarkan Bisa Tidaknya Penghasilan Dipakai

Untuk Membeli Keperluan Selain Beras setelah Menerima Raskin

No Bisa membeli keperluan lain selain beras

Frekuensi Persentasi

1.2.

YaTidak

3214

69.5630.44

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 26 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa 32

responden (69,56%) sudah dapat membeli keperluan lain selain beras setelah

menerima program raskin, 14 responden (30,44%) tidak dapat membeli

keperluan lain selain beras, Hal ini menunjukan bahwa program raskin bisa

sedikit meringankan beban masyarakat penerima raskin.

3. Intensitas kerja

79

Page 80: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Untuk mengetahui apakah penerima raskin bisa lebih santai dalam

bekerja setelah menerima raskin , hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 27Distribusi Responden Berdasarkan Lebih Santai Tidaknya Bekerja

Setelah Menerima Raskin

No Lebih santai Frekuensi Persentasi

1.2.

YaTidak

046

0100

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 27 di atas dari 46 responden menunjukkan bahwa

(100%) menjawab tidak bisa santai dalam bekerja, hal ini menunjukan bahwa

program raskin sama sekali tidak bisa mempengaruhi intensitas kerja

masyarakat penerima raskin dalam artian masyarakat penerima masih harus

bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan.

4. Konflik

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling

memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara

dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha

menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak

berdaya.

80

Page 81: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu

dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah

menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan

lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi

sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak

satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya

atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang

bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan

sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan

integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik

Pernah tidaknya para penerima raskin tidak memiliki uang untuk membeli

raskin , hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 28Distribusi Responden Menurut Pernah Tidaknya Mengalami Konflik

Antar Sesama Penerima Raskin

No Mengalami Konflik Frekuensi Persentasi

1.2.3.

SeringPernah

Tidak Pernah

0244

04.3595.65

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

81

Page 82: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Dari tabel 28 di atas dari 36 responden menunjukkan bahwa 44

responden (95,65%) mengatakan pernah mengalami konflik, dan 2

responden (4,35%) tidak pernah, Hal ini menunjuk bahwa program raskin

yang di berikan kepada masyarakat miskin tidak menimbulkan konflik.

5. Kecemburuan Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat pasti ada konflik yang terjadi.Salah

satunya adanya kecemburuan sosial antar individu.Antar saudara, anak

kepada orang tua, sesama teman, teman kerja, baik dari sisi ekonomi

maupun dari sisi lain. Kecemburuan sosial adalah dimana seseorang sulit

untuk bersosialisasi, ia lebih banyak menutup diri, tidak mau membuka

pikiran, lebih banyak mempertimbangkan sesuatu dari satu sisi, egois,

dengan terjadinya hal tersebut ia membiarkan keegoisan dan emosinya untuk

menjalankan pola pikirnya terhadap sesuatu.

Pernah tidaknya para penerima raskin tidak mengalami kecemburuan

sosial terhadap masyarakat yang tidak menerima raskin, hasilnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 29Distribusi Responden Menurut Pernah Tidaknya Mengalami

Kecemburuan Dari Masyarakat Yang Tidak Mendapatkan Raskin

No Mengalami Kecemburuan Frekuensi Persentasi

1. Ya 6 13.05

82

Page 83: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

2. Tidak40

86.95

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 29 di atas menunjukkan bahwa 40 responden (86,95%) tidak

pernah mengalami kecemburuan sosial dengan masyarakat yang tidak

mendapatkan raskin, dan 6 responden (13,05%) pernah mengalami, Hal ini

menunjuk bahwa raskin tidak memberikan dampak kecemburuan yang berarti

dari masyarakat yang bukan penerima raskin. Bentuk kecemburuan yang biasa

terjadi ialah biasanya tetangga dari penerima raskin kadang mengeluh karena

tidak mendapatkan raskin.

6. Status Sosial

Setiap masyarakat mempunyai ukuran tertentu untuk menghargai hal-

hal tertentu yang ada dalam masyarakat tersebut. Masyarakat akan

menghargai sesuatu lebih tinggi atau lebih rendah bergantung bagaimana

masyarakat menilai sesuatu, Pada masyarakat yang religiusitasnya tinggi,

tentu status yang dianggap tinggi Melihat kenyataan tersebut, ternyata status

sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat masih menempati posisi yang

sangat tinggi. Hal ini juga menggambarkan bahwa masyarakat yang demikian

adalah masyarakat yang cenderung berpandangan materialistik.

83

Page 84: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Pernah tidaknya keluarga penerima raskin keberatan jika

dikategorikan sebagi penerima raskin , hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 30Distribusi Responden Berdasarkan Keberatan Tidaknya Keluarga

Anda di Kategorikan Sebagai Keluarga Penerima Raskin

No Keberatan Frekuensi Persentasi

1.2.

KeberatanTidak Keberatan

244

4.3595.65

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

Dari tabel 30 di atas dari 46 responnden menunjukkan bahwa 44

responden (95,65) mengatakan keluarga penerima raskin tidak keberatan di

kategorikan sebagai penerima raskin, 2 responden (4,35%) mengatakan

keberatan, Hal ini menunjuk bahwa sebagian besar keluarga penerima

raskin tidak keberatan jika keluarga mereka di golongkan sebagai penerima

raskin. Menurut staf kelurahan, keluarga penerima raskin merasa

diremehkan jika ada keluarganya yang di kategorikan sebagai penerima

raskin.

7. Tindakan

84

Page 85: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Tindakan merupakan suatu perbuatan, perilaku, atau aksi yang

dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya guna mencapai tujuan tertentu.

Misalnya kamu les bahasa Inggris dengan tujuan agar kamu terampil dan

mahir dalam berbahasa Inggris. Tidak semua tindakan manusia dapat

dianggap sebagai tindakan sosial. Lalu tindakan yang bagaimanakah yang

disebut dengan tindakan sosial.

Tindakan apa yang dilakukan oleh para penerima raskin jika masih

memiliki perswdiaan beras di rumah, hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 31Distribusi Responden Berdasarkan Apa Yang Dilakukan Pada Raskin

Ketika Persediaan Beras di Rumah Masih Ada

No Tindakan yang dilakukan Frekuensi Persentasi

1. Tetap Mengambil 46 100

Jumlah 46 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2011

85

Page 86: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

Dari tabel 31 di atsa dari 46 responden menunjukkan bahwa (100%)

penerima raskin mengatakan tetap mengambil jika persediaan beras di rumah

masih ada, hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya bantuan raskin

pada masayarakat penerima raskin. Namun ada sedikit penyimpangan yang

terjadi, dari data yang diperoleh dari staf kelurahan ada beberapa penerima

raskin yang menjual kembali berasnya kepada orang lain.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN – SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan data – data yang diperoleh dari para responden yang telah

memberikan keterangan secara terinci kepada penulis tentang yang berkenaan

dengan dampak sosial pembagian raskin di Kelurahan Botto.. Setelah data

86

Page 87: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

tersebut di analisa secara kuantitatif maka dapat di tarik kesimpulan sebagai

berikut :

a) Dampak dari pembagian raskin di Kelurahan Botto utamanya berkaitan

dengan dampak ekonomi ternyata tidak berpengaruh setelah responden

menerima raskin, karena setelah menerima raskin penghasilan yang mereka

dapat hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan,belum menjangkau

untuk pemenuhan sandang dan papan

b) Dampak lain dari pembagian raskin adalah dampak sosial budaya, dimana

raskin ternyata tidak mempengaruhi keadaan sosial budaya penerima raskin

di Kelurahan Botto.Ternyata raskin tidak menimbulkan konflik antar sesama

penerima raskin serta tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang bearti

terhadap masyarakat yang tidak mendapatkan raskin.Namun ada sedikit

penyimpangan yang dilakukan oleh penerima raskin terhadap raskin yang

diberikan,meskipun data yang diperoleh dari responden tidak terjadi

penyimpangan, namun data yang saya dapatkan dari hasil wawancara dari

staff kelurahan sangat berbeda, menurut staf kelurahan ada sebagian penerima

raskin yang menjual kembali beras raskin yang dia dapat kepada orang lain,

hal itu saya rasa memungkinkan, mengingat harga raskin yang sangat murah

di bandingk.an harga beras di pasaran

2. Saran

87

Page 88: repository.unhas.ac.id › ... › 1065 › Skripsi.docx?sequence=1 · Web view Pentingnya Analisa Dampak Sosial - Universitas …Di Indonesia orang kehidupan rata-rata suku bangsa

a.) Sebaiknya pemerintah perlu menambah jumlah raskin yang diberikan

kepada masyarakat penerima raskin,utamanya di Kelurahan Botto agar

masyarakat penerima raskin dapat lebih sejahtra dari sebelumnya.

b.) Dalam pelaksanaan penyaluran beras Raskin, perlu penegasan kembali

bahwa RASKIN bukan hanya program Perum BULOG tetapi menyangkut

semua pihak. Perlu kerjasama dengan Pemda dan jajarannya. Untuk itu

sosisalisasi perlu terus dilanjutkan dan perlu tranparansi terhadap

masyarakat sehingga RASKIN dapat diketahui secara gamblang dan jelas.

Tim penilai harus dibentuk pada level daerah dan harus melakukan

evaluasi dan monitoring terhdap pelaksanaan program dan para penerima

raskin hal ini untuk mencegah hal –hal yang menyimpang baik itu pada

pelaksana maupun penerima raskin.

88