94793286 bab i iv menometroragia

70
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Referensi kesehatan (2008), pembangunan kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda yang sehat jasmani maupun rohani. Oleh sebab itu wanita, seyogyanya diberi perhatian sebab : 1. Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya 2. Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang dikandung dan dilahirkan. 3. Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan 1

Upload: novita-emy

Post on 27-Oct-2015

210 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 94793286 BAB I IV Menometroragia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Referensi kesehatan (2008), pembangunan kesehatan

bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi

tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima

kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan

dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi

muda yang sehat jasmani maupun rohani. Oleh sebab itu wanita, seyogyanya

diberi perhatian sebab :

1. Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi

pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya

2. Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang

dikandung dan dilahirkan.

3. Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan

mengatas namakan “pembangunan” seperti program KB, dan

pengendalian jumlah penduduk.

4. Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda

Intemasional diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil

Konferensi mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukan

5. Berdasarkan pemikiran di atas kesehatan wanita merupakan aspek

paling penting disebabkan pengaruhnya pada kesehatan anak - anak.

1

Page 2: 94793286 BAB I IV Menometroragia

2

Oleh sebab itu pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal

yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhannya dimana ia

sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri. Seorang wanita normal akan

mengalami peristiwa reproduksi, yaitu haid.

Sebanyak dua pertiga dari wanita-wanita yang dirawat dirumah sakit

untuk perdarahan disfungsional berumur diatas 40 tahun dan 3% dibawah 20

tahun. Sebetulnya dalam praktek banyak dijumpai perdarahan disfungsional

dalam masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh

sendiri, jarang diperlukan perawatan di Rumah Sakit. Perdarahan ovulator

merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan siklus

pendek atau panjang (Prawirohardjo, 2007).

Dari beberapa kasus yang ada diruang ginekologi menometroragia

merupakan kasus yang jarang terjadi. Meskipun demikian, bukan berarti

menometroragia tidak berpengaruh terhadap meningkatnya angka mortalitas

dan morbiditas karena menometroragia berhubungan dengan salah satu faktor

penyebab gangguan dalam organ reproduksi wanita (Soekiman, 2009).

Data medical record RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate bahwa

tercatat dari bulan januari sampai bulan mei 2011 ada 12 kasus

menometroragia. Dari data yang penulis dapatkan diatas, oleh sebab itu

penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai kasus menometroragia

ini,dengan judul”Asuhan Kebidanan Pada Ny”H” Dengan Menometroragia”

dengan harapan dapat memperoleh gambaran nyata tentang penatalaksanaan

Asuhan Kebidanan pada kasus Menometroragia.

Page 3: 94793286 BAB I IV Menometroragia

3

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan kebidanan

pada Ny “H” dengan kasus menometroragia di ruang ginekology RSUD

Dr.H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian pada Ny “H” dengan kasus menometroragia.

2. Menentukan diagnosa / masalah aktual pada Ny “H” dengan kasus

menometroragia.

3. Menentukan diagnosa masalah potensial pada Ny “H” dengan kasus

menometroragia.

4. Menentukan tindakan emergency / segera pada Ny “H” dengan kasus

menometroragia.

5. Membuat rencana tindakan kebidanan pada Ny “H” dengan kasus

menometroragia.

6. Mengimplementasikan rencana tindakan pada Ny “H” dengan kasus

menometroragia.

7. Mengevaluasi hasil dari asuhan kebidanan yang telah diberikan pada

Ny “H” dengan kasus menometroragia.

8. Mendokumentasi secara lengkap asuhan kebidanan yang telah di

berikan pada Ny “H” dengan kasus menometroragia.

Page 4: 94793286 BAB I IV Menometroragia

4

1.3 Manfaat Penulisan

1.3.1 Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan penulis dalam melaksanakan Asuhan

Kebidanan pada kasus menometroragia

1.3.2 Bagi pasien

Membantu dalam hal memberikan pengertian secara jelas perawatan pada

kasus menometroragia, sehingga klien dapat mengerti dan

melaksanakannya di rumah.

1.3.3 Bagi institusi

Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan dalam pembuatan karya tulis

selanjutnya.

1.3.4 Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan informasi dalam memberikan pelayanan pada kasus

menometroragia, sehingga mutu pelayanan Kebidanan pada masa yang

akan datang lebih ditingkatkan lagi.

Page 5: 94793286 BAB I IV Menometroragia

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Menometroragia

2.1.1 Pengertian

1. Menometroragia adalah perdarahan yang banyak, di luar siklus haid dan

biasanya terjadi dalam masa antara 2 haid, perdarahan itu tampak

terpisah dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan ini

menjadi 1 yang pertama dinamakan metroragia yang kedua

menometroragia (Widjarnako, 2009).

2. Menometroragia adalah perdarahan rahim yang berlebihan dalam

jumlah dan lamanya perdarahan, dapat terjadi dalam periode menstruasi

maupun di antara periode menstruasi (Rika, 2009).

3. Menometroragia adalah perdarahan yang terjadi antara masa 2 haid

yang dapat disebabkan oleh kelainan organik pada alat genital atau oleh

kelainan fungsional (Prawirohrdjo, 2007).

4. Menometroragia adalah perdarahan saat menstruasi yang berlangsung

terus / panjang dan dengan jumlah darah yang lebih banyak (Manuaba,

2010).

Dari beberapa pengertian tersebut di atas maka penulis

menyimpulkan bahwa menometroragia adalah suatu keadaan dimana

terjadi perdarahan diluar haid yang berlangsung lama serta dengan

jumlah darah yang lebih banyak.

Page 6: 94793286 BAB I IV Menometroragia

6

2.1.2 Etiologi

Prawirohardjo (2007), etiologi dari menometroragia antara lain:

1. Sebab – sebab Organik

Perdarahan dari uterus,tuba dan ovarium disebabkan oleh kelainan

pada :

a. Servik uteri : Karsinoma partiom, perlukaan serviks, polip servik,

erosi pada portio, ulkus portio uteri.

b. Vagina : Varices pecah, metostase kario, karsinoma keganasan

vagina, karsinoma vagina.

c. Rahim : polip endometrium, karsinoma korpus uteri, submukosa

mioma uteri.

d. Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium, kista ovarium

e. Tuba fallopii, seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba,

tumor tuba.

2. Sebab – sebab disfungsional

Perdarahan uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik.

Perdarahan disfungsional terbagi menjadi 3 bentuk :

a. Perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovulatoir disfunction

bleeding).

Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium

tanpa ada sebab - sebab organik, maka harus diperhatikan sebagai

etiologi.

Page 7: 94793286 BAB I IV Menometroragia

7

Korpus lutheum persistens dalam hal ini dijumpai perdarahan

kadang-kadang bersamaan dengan ovarium yang membesar

korpus lutheum ini menyebabkan pelepasan endometrium tidak

teratur (irreguler shedding) sehingga menimbulkan perdarahan.

Insufisiensi korpus lutheum menyebabkan premenstrual spotting,

menorhagia dan polimenorrea, dasarnya adalah kurangnya

produksi progesterone disebabkan oleh gangguan LH releasing

factor. Apapleksia uteri pada wanita dengan hipertensi dapat

terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus. Kelainan darah

seperti anemia, gangguan pembekuan darah purpura trombosit

openik.

b. Perdarahan disfungsional tanpa ovulasi (anovulatoir disfunctiond

bleeding).

Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium

dengan menurunnya kadar estrogen dibawah tingkat tertentu.

Timbul perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklis, kadang-

kadang tidak teratur sama sekali.

c. Stres psikologis dan komplikasi dari pemakaian alat kontrasepsi

2.1.3 Patologi

Menurut Schroder pada tahun 1915, setelah penelitian

histopatologik pada uterus dan ovario pada waktu yang sama, menarik

kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang dinamakan metropatia

Page 8: 94793286 BAB I IV Menometroragia

8

hemorrágica terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah sehingga

tidak terjadi ovulasi dan pembentukan corpus luteum.

Akibatnya terjadilah hiperplasia endometrium karena stimulasi

estrogen yang berlebihan dan terus menerus. Penelitian menunjukan pula

bahwa perdarahan disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan

berbagai jenis endometrium yaitu endometrium atropik, hiperplastik,

ploriferatif, dan sekretoris, dengan endometrium jenis non sekresi

merupakan bagian terbesar. Endometrium jenis nonsekresi dan jenis sekresi

penting artinya karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan

anovulatori dari perdarahan ovulatoar.

Klasifikasi ini mempunyai nilai klinik karena kedua jenis

perdarahan disfungsional ini mempunyai dasar etiologi yang berlainan dan

memerlukan penanganan yang berbeda. Pada perdarahan disfungsional

yang ovulatoir gangguan dianggap berasal dari faktor-faktor

neuromuskular, vasomotorik, atau hematologik, yang mekanismenya belum

seberapa dimengerti, sedang perdarahan anovulatoir biasanya dianggap

bersumber pada gangguan endokrin (Prawirohardjo, 2007).

2.1.4 Gambaran klinik

1. Perdarahan ovulatoar

Perdarahan ini merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan

disfungsional dengan siklus pendek (polimenorea) atau panjang

(oligomenorea). Untuk mendiagnosis perdarahan ovulatoar perlu dilakukan

kerokan pada masa mendekati haid jika sudah di pastikan bahwa

Page 9: 94793286 BAB I IV Menometroragia

9

perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab

organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologinya:

a. Korpus luteum persistens ; dalam hal ini dijumpai perdarahan kadang –

kadang bersamaan dengan ovarium membesar. Sindrom ini harus

dibedakan dari kehamilan ektopik karena riwayat penyakit dan hasil

pemeriksaan panggul sering menunjukan banyak persamaan antara

keduanya. Korpus luteum persisten dapat pula menyebabkan pelepasan

endometrium tidak teratur (irregular shedding). Diagnosis irregular

shedding dibuat dengan kerokan yang tepat pada waktunya, yakni

menurut Prawirohardjo (2007) pada hari ke-4 mulainya perdarahan.

Pada waktu ini dijumpai adanya endometrium dalam tipe sekresi

disamping tipe non sekresi.

b. Insufusiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting,

menoragia atau polimenorea. Dasarnya adalah kurang produksi

progesteron disebabkan oleh gangguan LH (Luteiniozing hormon)

releasing factor. Diagnosis dibuat apabila hasil biopsi endometrial

dalam fase luteal tidak cocok dengan gambaran endometrium yang

seharusnya didapat dari hari siklus yang bersangkutan.

c. Appoleksia uteri : pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi

pecahnya pembuluh darah dalam uterus

d. Kelainan darah, seperti anemia, purpura trombositopenik dan

gangguan dalam mekanisme pembekuan darah.

Page 10: 94793286 BAB I IV Menometroragia

10

2. Perdarahan anavulator

Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya

endometrium. Dengan kadar estrogen dibawah tingkat tertentu, timbul

perdarahan yang kadang-kadang tidak teratur sama sekali. Fluktuasi

kadar estrogen pada sangkut pautnya dengan jumlah yang pada suatu

waktu fungsional aktif. Folikel-folikel ini mengeluarkan estrogen

sebelum mengalami atresia, dan kemudian diganti dengan folikel-folikel

baru. Endometrium dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus, dan dari

endometrium yang mula-mula proliferatif dapat terjadi endometrium

bersifat hiperplasia kistik. Jika gambaran itu dijumpai pada sedian yang

diperoleh dengan kerokan, dapat diambil kesimpulan bahwa perdarahan

bersifat anavulatoar.

Walaupun perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap

waktu dalam kehidupan menstrual seorang wanita, namun hal ini paling

sering terdapat pada masa pubertas dan masa pramenopause. Pada masa

pubertas sesudah menarche , perdarahan tidak normal disebabkan oleh

gangguan atau terlambatnya proses maturasi pada hipotalamus, dengan

akibat bahwa pembuatan realising factor dan hormon gonadotropin tidak

sempurna. Pada wanita dalam masa pramenopause proses terhentinya

fungsi ovarium tidak selalu berjalan lancar.

Bila masa pubertas kemungkinan keganasan kecil sekali ada

harapan bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid

menjadi avulatoar, pada seorang wanita dewasa dan terutama dalam

Page 11: 94793286 BAB I IV Menometroragia

11

masa pramenopause dengan perdarahan tidak teratur mutlak diperlukan

kerokan untuk menentukan ada tidaknya tumor ganas.perdarahan

disfungsioanl dapat dijumpai pada penderit-penderita dengan penyakit

metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah penyakit umum yang

menahun, tumor – tumor ovarium, dan sebagainya.

Akan tetapi disamping itu, terdapat banyak wanita dengan

perdarahan disfungsional tanpa adanya penyakit-penyakit tersebut

diatas. Dalam hal ini sters yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,

baik didalam maupun diluar pekerjaan, kejadian-kejadian yang

mengganggu keseimbangan emosional seperti kecelakaan, kematian

dalam keluarga, pemberian obat penenang terlalu lama, dan lain-lain

dapat menyebabkan perdrahan anavulatoar (Prawirohardjo, 2007).

2.1.5 Diagnosis

Pembuatan anamnesis yang cermat penting untuk diagnosis.perlu

ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului oleh siklus

yang pendek atau oleh oligomenorea/amenore, sifat perdarahan (banyak atau

sedikit-sedikit, sakit atau tidak), lama perdarahan dan sebagainya. Pada

pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda-tanda yang menunjuk ke arah

kemungkinan penyakit metabolik, penyakit endokrin,penyakit menahun dan

lain-lain.kecurigaan terhadap salah satu penyakit tersebut hendaknya

menjadi dorongan untuk melakukan pemeriksaan dengan teliti ke arah

penyakit yang bersangkutan.

Page 12: 94793286 BAB I IV Menometroragia

12

Pada pemeriksaan ginekologi perlu dilihat apakah tidak ada

kelainan-kelainan organik, yang menyebabkan perdarahan abnormal

(seperti: polip,ulkus,tumor). Pada wanita pubertas umumnya tidak perlu

dilakukan kerokan guna pembuatan diagnosis. Pada wanita berumur antara

20 dan 40 tahun kemungkinan besar adalah kehamilan terganggu, polip,

mioma, submukosum dan sebagainya. Disini kerokan diadakan setelah dapat

diketahui benar bahwa tindakan tersebut tidak mengganggu kehamilan yang

masih memberi harapan untuk diselamatkan. Pada wanita dalam

pramenopause dorongan untuk dilakukan kerokan adalah untuk memastikan

ada tidaknya tumor ganas (Prawirohardjo, 2007).

2.1.6 Penanganan

Widjanarko (2009), penanganan pada kasus menometroragia ini

antara lain:

1. Bila perdarahan disfungsional sangat banyak, penderita harus istirahat

baring dan dilakukan pemeriksaan darah.

2. Setelah pemeriksaan ginekologis menunjukkan bahwa perdarahan berasal

dari uterus dan tidak ada abortus incompletus, maka dapat diberikan :

a. Estrogen dosis tinggi supaya kadarnya darah meningkat dan

perdarahan berhenti, diberikan secara intra muscular (propionasi

estrodiol 25 mg), kerugian therapy ini adalah bahwa setelah suntikan

dihentikan maka perdarahan akan timbul lagi atau benzoas

ekstradiol/valeras ekstradiol 20 mg.

Page 13: 94793286 BAB I IV Menometroragia

13

b. Progesterone : pemberian progesterone mengimbangi pengaruh

estrogen terhadap endometrium diberikan secara intra muscular

hidroksi progesterone 125 mg atau provera 10 mg oral.

c. Jika pemberian estrogen saja atau progesterone saja kurang

bermanfaat, maka diberikan kombinasi estrogen dan progesterone

yaitu pil kontrasepsi, pada therapi ini dapat diberikan progesterone

untuk 7 hari mulai hari ke 21 siklus haid.

3. Dilakukan kuretase endometrium terhadap produk-produk konsepsi yang

tertahan.

4 . Antibiotika untuk infeksi pelvis.

2.2 Konsep Dasar Menegemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah, temuan,ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan

yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien

(Varney, 2007).

Manajemen kebidanan terdiri dari VII langkah yang berurutan, yang

dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.

langkah – langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap dan bisa di

aplikasikan dalam semua situasi yaitu:

Page 14: 94793286 BAB I IV Menometroragia

14

2.2.1 Step I Identifikasi Data Dasar

Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan

lengkap melalui data subjektif dan objektif dari semua sumber yang

berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan

cara anamnesis, Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan

pemeriksaan tanda-tanda vital, riwayat kesehatan sebelumnya dan riwayat

kesehatan terbaru, serta Pemeriksaan penunjang.

1. Pengumpulan Data

1) Data Subjektif terdiri dari :

a. Biodata / Identitas

Biodata klien mencakup nama, umur, jenis kelamin, agama,

suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat.

b. Riwayat penyakit

Riwayat penyakit diderita sekarang, riwayat penyakit sekarang

yang menyertai, riwayat kesehatan lalu, riwayat kehamilan dan

persalinan, riwayat pertumbuhan dan perkembangan, riwayat

pemenuhan nurtisi, riwayat kesehatan keluarga, data psikologis

klien, data sosial, data spiritual, pola eliminasi, serta pola

tidur/istiahat.

2) Data Objektif meliputi :

a. Pemeriksaan umum

Pemeriksaan umum yang harus diperhatikan yaitu keadaan

umum dan tanda-tanda vital : tingkat kesadaran, tekanan darah,

Page 15: 94793286 BAB I IV Menometroragia

15

nadi, respirasi, dan suhu. Pada menometroragia akan didapatkan

kegelisahan dan kekhawatiran dari klien

b. Observasi dan pemeriksaan fisik.

Observasi dan pemeriksaan fisik merupakan metode

pengumpulan data yang tidak dapat dipisahkan, observasi adalah

melihat, memperhatikan sesuatu pada pemeriksaan fisik. Pada

saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.

Pemeriksaan fisik yang di lakukan pada klien dengan

menometroragia yaitu pemeriksaan kepala/rambut, wajah, mata,

telinga, hidung, mulut dan bibir, leher, abdomen, kulit, genitalia,

dan ekstremitas.

c. Melakukan pemeriksaan penunjang (laboratorium)

2.2.2 Step II Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual

Pada langkah ini di lakukan identifikasi terhadap diagnosis atau

masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data (subjektif dan

objektif) yang telah di kumpulkan. Data dasar yang sudah di kumpulkan

diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang

spesifik.

2.2.3 Step III Identifikasi Diagnose / Masalah Potensial

Langkah III merupakan langkah ketika bidan melakukan

identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi

penanganannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial

atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah di

Page 16: 94793286 BAB I IV Menometroragia

16

identifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan di

lakukan pencegahan. Bidan di harapkan waspada dan bersiap-siap

mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi.

Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman. Pada

klien dengan menometroragia, masalah potensial dapat terjadi perdarahan

berulang.

2.2.4 Step IV Melaksanakan Tindakan Segera.

Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan

segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain

berdasarkan kondisi klien. Pada langkah ini, mengidentifikasi perlunya

tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/untuk dikonsultasikan atau di

tangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan

kondisi klien. Berdasarkan teori, kasus menometroragia perlu dilakukan

tindakan segera untuk mengantisipasi terjadinya perdarahan.

2.2.5 Step V Perencanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang di

tentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini

merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosis yang

telah di identifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang

tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana tindakan pada klien dengan

menometroragia dapat dibuat bersama petugas kesehatan, klien dengan

keluarganya berdasarkan urutan prioritas masalah

Page 17: 94793286 BAB I IV Menometroragia

17

2.2.6 Step VI Implementasi Asuhan Kebidanan.

Pada langkah ini di lakukan pelaksanaan asuhan langsung secara

efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan

atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau

bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk

mengarahkan pelaksanaannya.

2.2.7 Step VII Evaluasi Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada langkah VII ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang

sudah diberikan. Hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah

terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.

Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam

pelaksanaannya.

Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif,

sedangkan sebagian lain belum efektif. Mengingat proses manajemen

asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan, maka perlu

mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif.

Page 18: 94793286 BAB I IV Menometroragia

18

BAB III

STUDY KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny ”H” DENGAN MENOMETRORAGIA

DIRUANG GINEKOLOGI RSUD Dr.H. CHASAN BOESOIRIE

TERNATE

3.1 Laporan Kasus

No. Reg : 1 1 0 6 6 7

Tgl masuk : 05 – 06 – 2011 Jam masuk :

11.40 WIT

Tgl pengkajian : 07 - 06 - 2011 Jam pengkajian : 09.00 WIT

Step I Identifikasi Dan Analisa Data Dasar

A. Identitas istri / suami

Nama : Ny’H’ / Tn’Y’

Umur : 41 thn / 58 thn

Suku : Kayoa / Kayoa

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Agama : Islam

Lamanya menikah : 19 tahun

Alamat : Fitu

B. Data Biologis / Fisiologis

1. Keluhan utama :

Page 19: 94793286 BAB I IV Menometroragia

19

Ibu mengatakan nyeri perut bagian

bawah, disertai pengeluaran darah

dari jalan lahir, warna merah segar,

dengan jumlah yang banyak dan

dialami ± 10 hari dirumah.

2. Riwayat keluhan utama:

a. Keluhan mulai sejak : 26 – 05 – 2011

b. Sifat keluhan : Menetap

c. Lokasi keluhan : Jalan lahir

d. Faktor predisposisi : Kelainan organik pada alat genital

e. Keluhan yang menyertai :

- Ibu mengatakan badannya terasa lemas

- Ibu mengatakan susah tidur

f. Pengaruh keluhan terhadap

aktifitas tubuh : Terganggu

g. Usaha klien untuk mengatasi

keluhan : Istirahat di tempat tidur

3. Riwayat kesehatan yang lalu :

a. Imunisasi yang diperoleh : Tidak ada

b. Penyakit yang pernah

diderita : Malaria

c. Riwayat opname : Tidak ada

d. Riwayat trauma : Tidak ada

Page 20: 94793286 BAB I IV Menometroragia

20

e. Riwayat operasi : Tidak ada

f. Riwayat penyakit menular : Tidak ada

4. Riwayat reproduksi

a. Riwayat haid

- Menarche : 14 tahun

- Siklus haid : 28 – 30 hari

- Durasi haid : 4 – 7 hari

- Perlangsungan haid : Normal

- Dismenorea : Pernah

b. Riwayat obstetri

Kehamilan, persalinan, dan nifas lalu :

Kehamilan Persalinan Nifas

KetKe

Tahun UKJenis

PersalinanPenolong JK BB

Perlangsungan

Lama Menyusui

1 1997 9 bln Normal Dukun Perempuan - Normal 2 tahun Hidup

c. Riwayat ginekologi : Tidak ada

d. Riwayat KB : Tidak ada

5. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar :

a. Kebutuhan nutrisi

Kebiasaan

a) Pola makan ibu : Teratur

b) Frekuensi : 3 x sehari

c) Jumlah air yang diminum : 7 – 8 gelas / hari

Page 21: 94793286 BAB I IV Menometroragia

21

d) Nafsu makan : Baik

e) Makanan pantangan : Tidak ada

b. Kebutuhan eleminasi

Kebutuhan

a) Frekwensi BAK : 4 x / hari

b) Warna / bau khas : Kuning muda / pesing

c) Gangguan eleminasi BAK : Tidak ada

Selama sakit : Nyeri saat BAK

d) Frekwensi BAB : 1x / hari

e) Warna / konsistensi : Kuning / lemnek

f) Gangguan eleminasi : Tidak ada

c. Kebutuhan diri sendiri

Kebiasaan

1. Kebersihan rambut : Bersih

2. Kebersihan badan : Bersih

3. Kebersihan gigi/ mulut : Bersih

4. Kebersihan genetalia/anus : Bersih

5. Kebersihan kuku tangan

dan kaki : Bersih

d. Kebutuhan istrahat / tidur

Kebiasaan

1. Istrahat / tidur siang : 2 jam (jam 13.30 - 15.30 WIT)

2. Istrahat / tidur malam : 7 jam (jam 22.00 - 05.00 WIT)

Page 22: 94793286 BAB I IV Menometroragia

22

Perubahan selama sakit : Susah tidur

C. Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Tampak lemas

b. Kesadaran : Composmentis

c. Wajah : Cemas

d. TB / BB : Tidak di ukur

2. Pemeriksaan tanda – tanda vital

a. Tekanan darah : 90 / 60 mmhg

b. Pernapasan : 20 ×/m

c. Suhu : 36 ˚c

d. Nadi : 82 ×/m

3. Kepala / rambut

Inspeksi

a. Keadaan rambut : Bergelombang

b. Warna : Hitam

c. Kulit kepala : Bersih

4. Muka / wajah

a. Edema : Tidak ada

b. Bentuk wajah : Ovale

c. Ekspresi wajah : Meringis

5. Mata

Page 23: 94793286 BAB I IV Menometroragia

23

a. Kebersihan : Bersih

b. Sklera : Ikterus

c. Konjungtiva : Merah muda

d. Tidak tampak adanya sekret

6. Telinga

a. Kebersihan : Bersih

b. Kesementrisan : Simetris kiri kanan

7. Hidung

a. Kebersihan : Bersih

b. Kesimetrisan : Simetris kiri kanan

8. Mulut / gigi

a. Kebersihan : Bersih

9. Leher

a. Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada

b. Pembesaran vena jugularis : Tidak ada

10. Payudara dan thorax

Inspeksi dan palpasi

a. Kesimetrisan : Kiri kanan

b. Pembengkakan : Tidak ada

c. Nyeri tekan : Tidak ada

11. Abdomen

Inspeksi / palpasi

a. Keadaan adomen : Bersih

Page 24: 94793286 BAB I IV Menometroragia

24

b. Luka bekas operasi : Tidak ada

c. Terdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis

12. Genetalia dan anus

Inpeksi

a. Keadaan vulva : Kotor, ada pengeluaran darah dari

jalan lahir

b. Warna / konsistensi : Merah segar /lembek

13. Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas atas

a. Kesimetrisan : Simetri kiri kanan

b. Pembengkakan : Tidak ada

Ekstremitas bawah

a. Kesimetrisai : Simetris kiri dan kanan

b. Pembengkakan : Tidak ada

c. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 07 – 06 - 2011

Darah

HB : 10,8 gram %

Leoksit : 15’8 /mm³

Trombosit : 85 / mm³

DDR : Negatif ( - )

PP Test : Negatif ( - )

d. Pemeriksaan penunjang

USG : tidak tampak gestasi, cairan bebas

Page 25: 94793286 BAB I IV Menometroragia

25

negatif, tampak massa (adneksa)

D. Data psikologis / sosiologis

1. Reaksi emosional terhadap keluhan yang di alami

a. Respon ibu : Cemas dan khawatir dengan keadaan

yang dialaminya

b. Respon suami : Cemas dengan keadaan istrinya

2. Peran ibu dan keluarga

a. Pengambilan keputusan : Suami

b. Konsultasi kesehatan : Dokter

E. Data spritual

Ibu selalu berdoa agar penyakitnya bisa cepat sembuh.

Page 26: 94793286 BAB I IV Menometroragia

26

Klasifikasi Data

A. Data Subjektif

1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

2. Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir, warna merah

segar, dengan jumlah yang banyak, dan dialami ± 10 hari dirumah

3. Ibu mengatakan badannya terasa lemas

4. Ibu mengatakan susah tidur

5. Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya

B. Data objektif

1. Ekspresi wajah ibu meringis

2. Terdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis

3. Nampak pengeluaran darah dari jalan lahir

4. Warna/ konsistensi : Merah segar / lembek

5. Ibu tampak lemas

6. Tanda – tanda vital

a. Tekanan darah : 90/60 mmHg

b. Nadi : 82 x / menit

c. Suhu : 36˚C

d. Pernapasan : 22 x /m

7. Konjungtiva merah muda

Page 27: 94793286 BAB I IV Menometroragia

27

8. Ibu tampak cemas

9. Pemeriksaan laboratorium

a. HB : 10,8 gram%

b. Leukosit : 15,8 /mm³

c. Trombosit : 85 / mm³

d. DDR : ( - ) negatif

e. PP test : ( - ) negatif

10. Pemeriksaan penunjang

USG tanggal 07 – 06 - 2011

Hasil : Tidak tampak gestasi, cairan bebas negatif, tampak massa

(adneksa)

Page 28: 94793286 BAB I IV Menometroragia

28

STEP II. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual

No

Data Dasar Analisa dan Interprestasi Data Dx/ Masalah Aktual

1 2 3 41

2

Data Subjektif :

1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

2. Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir, warna merah segar, dengan jumlah yang banyak, dan di alami ± 10 hari dirumah

3. Ibu mengatakan badannya terasa lemas

Data Objektif :

1. Ekspresi wajah meringis2. Terdapat nyeri tekan pada daerah

supra pubis3. Nampak pengeluaran darah dari

jalan lahir4. Warna/ konsistensi : merah segar /

lembek5. Ibu tampak lemas6. Tanda – tanda vital

a. Tekanan darah : 90/60 mmHgb. Nadi : 82 x / mc. Suhu : 36˚Cd. Pernapasan : 22 x /m

7. Konjungtiva merah muda 8. Pemeriksaan laboratorium

a. HB : 10,8 gram%b. Leukosit : 15,8 /mm³c. Trombosit : 85 mm3

d. DDR : ( - ) Negatife. PP test : ( - ) Negatif

9. Pemeriksaan penunjangUSG : Tidak tampak gestasi, cairan

bebas negatif, tampak massa (adneksa)

Data subjektif

1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

2. Ibu mengatakan ada pengeluaran

Perdarahan menometroragia merupakan perdarahan disfungsional dengan siklus panjang yang di jumpai pada seorang wanita dewasa dan terutama pada masa premenopause yang merupakan terhentinya fungsi ovarium dengan turunnya kadar estrogen di bawah tingkat tertentu timbul perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklis atau tidak teratur

Infiltrasi sel trofoblas yang merusak pembuluh darah menimbulkan perdarahan sedikit demi sedikit sampai perdarahan banyak gejala ini dapat menyebabkan Anemia

Rasa ketidak nyamanan nyeri dapat disebabkan oleh terjadinya kerusakan saraf sensorik atau juga

Diagnosa :

Ny”H” umur 41 thn, P1, A0 dengan

Menometroragia dan Anemia ringan

Masalah aktual :

Gangguan rasa

Page 29: 94793286 BAB I IV Menometroragia

29

3

darah dari jalan lahir, warna merah segar, dengan jumlah yang banyak, dan di alami ± 10 hari dirumah

3. Ibu mengatakan badannya terasa lemas

4. Ibu mengatakan susah tidur

Data objektif 1. Ekspresi wajah meringis2. Terdapat nyeri tekan pada daerah

supra pubis3. Nampak pengeluaran darah dari

jalan lahir4. Warna/ konsistensi : merah segar /

lembek5. Ibu tampak lemas

Data subjektif

1. Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya

2. Ibu mengatakan susah tidur

Data objektif1. Ibu tampak cemas2. Tanda – tanda vital

a. Tekanan darah : 90/60 mmHgb. Nadi : 82 x / mc. Suhu : 36˚Cd. Pernapasan : 22 x /m

diawali rangsangan aktivitas sel T ke korteks serebri dan menimbulkan presepsi nyeri

Menstruasi merupakan peristiwa yang fisiologis bagi seluruh wanita akan tetapi berubah menjadi patologis apabila terjadi siklus menstruasi yang berkepanjangan dan memerlukan tindakan medis yang tidak pernah terpikirkan oleh klien sehingga dapat menimbulkan kecemasan

nyaman nyeri

Masalah aktual

Kecemasan

Page 30: 94793286 BAB I IV Menometroragia

30

STEP III. Merumuskan Diagnosa / Masalah Potensial

No

Data Dasar Analisa dan Interprestasi Data Dx/ Masalah Potensial

1 2 3 41 Data Subjektif :

1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

2. Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir, warna merah segar, dengan jumlah yang b anyak, dan dialami ± 10 hari dirumah

3. Ibu mengatakan badannya terasa lemas

Data Objektif :1. Ekspresi wajah meringis2. Terdapat nyeri tekan pada daerah

supra pubis3. Nampak pengeluaran darah dari

jalan lahir4. Warna/ konsistensi : merah segar /

lembek5. Ibu tampak lemas6. Ibu tampak cemas7. Tanda – tanda vital

a. Tekanan darah :90/60 mmHgb. Nadi : 82 x / menitc. Suhu : 36˚Cd. Pernapasan : 22 x/me. Inspeksi konjungtiva merah

muda8. Pemeriksaan laboratorium

a. HB : 10,8 gram%b. Leukosit : 15,8 /mm³c. Trombosit : 85 /mm3

d. DDR : ( - ) Negatife. PP test : ( - ) Negatif

9. Pemeriksaan penunjangUSG : Tidak tampak gestasi, cairan

bebas negatif, tampak massa (adneksa)

Tumbuhnya endrometrium dengan menurunnya kadar estrogen timbul perdarahan yang kadang-kadang tidak teratur sama sekali yang terjadi pada setiap waktu dalam kehidupan menstrual seorang wanita pada masa pubertas dan masa premenopause proses terhentinya fungsi ovarium yang selalu berjalan lancar sehingga sering menimbulkan perdarahan berulang

Asupan gizi yang masih tidak seimbang serta anemia ringan yang tidak tertangani dengan baik maka akan mengakibatkan terjadinya Anemia sedang

Masalah potensial Perdarahan berulang

dan anemia sedang

Page 31: 94793286 BAB I IV Menometroragia

31

STEP IV. Tindakan Segera dan Kolaborasi

Tindakan emergensi tidak dilakukan, tetapi tindakan kolaborasi dilakukan dengan

perawat jaga, dokter SpOG,serta petugas laboratorium mengenai instruksi

pemberian therapy :

1. Observasi tanda – tanda vital

2. Pemberian obat Analgetik

3. Pemberian obat anti biotik

4. Pemeriksaan Lab tgl : 07 – 06 - 2011

a. HB : 10,8 gram%

b. Leukosit : 15,8 /mm³

c. Trombosit : 85 /mm3

d. DDR : ( - ) Negatif

e. PP test : ( - ) Negatif

5. Pemeriksaan penunjang tgl : 07 – 06 - 2011

USG : Tidak tampak gestasi, cairan bebas negatif, tampak massa (adneksa)

Page 32: 94793286 BAB I IV Menometroragia

32

STEP V. Rencana Tindakan Manajemen Kebidanan

NoDX/ Masalah

Aktual PotensialRencana Kegiatan

Tujuan Intervensi Rasional1 2 3 4 5

1

2.

Diagnosa Ny “H” umur 41 umur 41 thn, P1, A0, dengan Menometroragia dan Anemia ringan

Masalah aktual : gangguan rasa nyaman nyeri

Agar menometroragia bisa teratasi dengan kriteria

- Keadaan umum baik

- Tidak ada pengeluaran darah

- Hb normal 11-12 gr%

- Keadaan umum baik

- Tanda – tanda vital normal

Agar yeri dapat teratasi dengan criteria- Nyeri tekan

tidak ada- keadaan umum

ibu baik

1. Kaji tingkat pendarahan

2. Observasi tanda-tanda vitual

3. Anjurkan ibu untuk istrahat

4. Observasi tanda-tanda vital

5. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi

1. Kaji tingkat nyeri

2. Atur posisi klien

1. Dengan mengkaji tingkat perdarahan dapat mengetahui seberapa banyak jumlah darah yang keluar agar dapat mengambil tindakan selanjutnya.

2. Dengan mengobservasi tanda-tanda vital klien dapat bertujuan untuk mengetahui keadaan umum klien

3. Dengan menganjurkan ibu untuk istrahat di harapkan dapat mengurangi rasa nyeri dan mempercepat proses penyembuhan.

4. Dengan mengobservasi tanda-tanda vital di harapkan dapat mengetahui keadaan umum ibu

5. Dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi diharapkan agar dapat memenuhi kebutuhan zat besi yang hilang oleh karena perdarahan

1. Dengan mengkaji tingkat nyeri bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh nyeri yang di rasakan klien

2. Mengatur posisi baring klien agar dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri yang ada

Page 33: 94793286 BAB I IV Menometroragia

33

3.

4.

Masalah aktual: kecemasan

Masalah potensial Perdarahan berulang dan Anemia sedang

Agar kecemasan teratasi dengan kriteria:

- ekspresi wajah tenang

- keadaan umum baik

- ibu dapat menerima keadaannya

Agar perdarahan berulang tidak terjadi dengan kriteria:

- Haid berlangsung normal

- Tidak ada pengeluaran darah yang berlebihan

-

3. Penatalaksaan pemberian obat analgetik sesuai instruksi dokter

4. Beri penjelasan tentang fisilogis haid dan hubungan dengan keluhan ibu

1. Kaji tingkat kecemasan

2. Beri penjelasan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya

3. Anjurkan ibu untuk selalu berdoa

1. Observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital

2. Observasi perdarahan

3. Beri penjelasan tentang vulva hygine

3. Dengan memberikan obat analgetik di harapkan rasa nyeri yang berlebihan dapat berkurang.

4. Dengan memberikan penjelasan tentang fisiologis haid ibu lebih mengerti dan memahami keluhan yang di alami.

1. Dengan mengkaji tingkat kecemasan dapat mengetahui keadaan mental ibu

2. Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami keadaan yang terjadi

3. Dengan menganjurkan ibu untuk berdoa diharapkan agar dapat mengurangi rasa cemas karena dengan berdoa dapat memberikan ketenangan hati dan ketentraman jiwa

1. Dengan mengetahui atau mengobservasi keadaan umum dan tanda – tanda vital ibu, dapat mengetahui secara dini kemungkinan yang akan terjadi

2. Dengan mengoservasi pengeluaran darah dapat mengetahui seberapa banyak darah yang keluar

3. Dengan memberikan penjelasan tentang perawatan genetalia diharapkan ibu mampu melakukan vulva hygine sendiri, selama dirumah sakit maupun setelah pulang kerumah

Page 34: 94793286 BAB I IV Menometroragia

34

4. Beri penjelasan tentang fisiologis haid yang berhubungan dengan keluhan ibu

4. Dengan memberikan penjelasan tentang fisiologis haid,diharapkan ibu dapat lebih mengerti dan memahami keadaan yang dialaminya

Page 35: 94793286 BAB I IV Menometroragia

35

Step VI. Implementasi Asuhan Kebidanan

Step VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan

No Tujuan Implementasi Evaluasi1 2 3 41 Agar Menometrragia dan

anemia ringan bisa teratasi dengan kriteria- keadaan umum baik- tidak ada pengeluaran darah

- Hb normal 11-12 gr%

- Keadaan umum baik- Tanda – tanda vital

normal

Tgl : 07-06-2011 Jam 11.00 WIT

1. Mengkaji tingkat perdarahanHasil : 1 x ganti pembalut

Jam : 11.10 WIT2. Mengobservasi tanda-tanda vital

Hasil : tanda-tanda vitalTD : 100 /70 mmhgN : 82 x 1 mS : 37 ˚cP : 22 x / m

Jam : 11. 20 WIT3. Menganjurkan ibu untuk istrahat

yang cukup yaitu tidur malam ± 7-8 jam, tidur siang ± 2 jamHasil : Ibu mau mengikuti anjuran yang di berikan

4. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayur- sayuran berwarna hijau,minum susuHasil : ibu mau mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi

Jam : 12. 15 WIT5. Menganjurkan ibu untuk istrahat

yang cukup yaitu tidur malam ± 7-8 jam, tidur siang ± 2 jamHasil : ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan

Jam : 12. 30 WIT6. Mengobservasi tanda – tanda

vitalHasil : a.Tekanan darah : 90/ 60 mmHga. Nadi : 82 x/ mb. Suhu : 36°Cc. Pernapasan : 22 x / m

Tgl : 07-06-2011 Jam 14.30 WIT

- Perdarahan berkurang- Keadaan umum lemas- Tanda-tanda vital

TD : 100 /70 mmhgN : 82 x 1 m S : 37 ˚c P : 22 x / m

- Intervensi dilanjutkan

Page 36: 94793286 BAB I IV Menometroragia

36

2.

3.

Agar nyeri dapat teratasi dengan criteria- Tidak ada nyeri tekan- Keadaan umum ibu

baik

Kecemasan teratasi Dengan criteria :- ekspresi wajah tenang- keadaan umum ibu baik- klien dapat menerimakeadaannya

Tgl : 07-06-2011 jam 11.25 wit

1. Mengkaji tingkat nyeriHasil : masih terdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis

Jam : 11. 35 WIT2. Mengatur posisi klien

Hasil : klien tidur miring kiri

Jam 12. 00 WIT3. Penatalaksanaan pemberian

obat anagetik sesuai instruksi dokterHasil : Asam tranexamat 3 x 500

mgInj. Ampicillin 1 gr/8 jam/i

Tgl : 07-06-2011 Jam : 12. 40 WIT

1. Mengkaji tingkat kecemasan Hasil : ibu masih tampak

cemasJam : 12. 50 WIT

2. Memberi penjelasan pada ibu tentang keadaan yang di alaminya yaitu bahwa penyakit yang dialaminya bisa disembuhkan asalkan ada kerjasama antara ibu ndan petugas kesehatan

Hasil : Ibu memahami dan mengerti tentang keadaan yang di alaminya

Jam : 13. 00 WIT3. Menganjurkan ibu untuk selalu

berdoaHasil : Ibu selalu berdoa untuk

kesehatannya

Tgl : 07-06-2011 Jam 15.00 WIT

- masih ada nyeri tekan- keadaan umum lemas - intervensi dilanjutkan

Tgl :07-06-2011 Jam 15. 30 WIT

1. Ibu masih tampak cemas2. Ibu mengerti dan menerima

keadaannya.3 Intervensi dilanjutkan

Page 37: 94793286 BAB I IV Menometroragia

37

4. Perdarahan berulang tidak terjadi dengan kriteria : - Haid berlangsung normal

- Tidak ada pengeluaran darah yang berlebihan

Tgl : 07-06-2011 Jam 13. 10 WIT

- Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital

Hasil :a. Keadaan umum b. Tanda-tanda vital

TD : 100 / 70 mmhgN : 88 x/mS : 37 ˚cP : 22 x 1 m

Jam : 13. 20 WIT

- Mengobservasi pendarahanHasil :1 x ganti Softex

Jam : 13. 25 WIT- Memberi penjelasan tentang

personal hiegieneHasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan

Jam : 13. 40 WIT- Memberi penjelasan tentang

fisiologi haid dan hubungannya dengan keluhan ibuHasil :Ibu mengerti dan lebih memahami keadaan yang dialaminya.

Tgl : 07 – 06 – 2011 Jam:15.45 WIT

- Perdarahan berulang tidak terjadi

- Keadaan umum lemas

.

Page 38: 94793286 BAB I IV Menometroragia

38

Catatan Perkembangan Hari I

NoHARI /

TANGGALS O A P PELAKSANA

1 2 3 4

1. Rabu,08-06-2011 Jam : 09. 00 WIT

S :- Ibu mengatakan nyeri perut

bagian bawah- Ibu mengatakan masih ada keluar

darah sedikit – sedikit dari jalan lahir- Ibu mengatakan merasa demam- Ibu mengatakan merasa khawatir

dengan keadaannya

O :- Terdapat nyeri tekan- Nampak masih ada pengeluaran

darah sedikit – sedikit dari jalan lahir- Observasi tanda – tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHgNadi : 82 x / mSuhu : 37,8°CPernapasan : 22x/m

- Ibu nampak cemas- Pemeriksaan laboratorium

a. HB : 10,8 gram%b. Leukosit : 15,8/mm³c. Trombosit : 85 mm³d. DDR : (-) Negatif

A :Dx : Ny”H” umur 41 thn, P1, A0

dengan Menometroragia dan anemia ringan

Masalah :- Gangguan rasa nyaman nyeri- Kecemasan

Dx potensial:- Perdarahan berulang- Anemia sedang

P : -- Kaji tingkat nyeriHasil : masih terdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis- Memberikan obat antipiretik

paracetamol 3 x 1Hasil : obat telah diminum

MIMI SALEH

Page 39: 94793286 BAB I IV Menometroragia

39

- Memberikan penjelasan kepada ibu tentang penyakit yang dideritanya

Hasil : Ibu memahami dan mengerti tentang keadaan yang di alaminya

- Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayur- sayuran berwarna hijau,minum susuHasil : ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan

- Menganjurkan ibu istrahat yang cukupHasil : ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan

- Mengobservasi tanda – tanda vitalHasil :TD : 100/70 mmHgN : 82 x/mS : 37 °P : 22 x/m

- Mengkaji tingkat nyeriHasil : masih terdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis

- Penatalaksanaan pemberian obat anagetik sesuai instruksi dokterHasil : Asam tranexamat 3 x 500

mg

- Intervensi dilanjutkan- Masalah belum teratasi

Page 40: 94793286 BAB I IV Menometroragia

40

Catatan Perkembangan Hari II

No.HARI /

TANGGALS O A P PELAKSANA

1 2 3 4

1 Kamis, 09 - 06 2011

Jam : 09. 00 WIT

S :- Ibu mengatakan nyeri perut

bagian bawah- Ibu mengatakan masih ada keluar

darah sedikit – sedikit dari jalan lahir- Ibu mengatakan merasa khawatir

dengan keadaannya

O :- Terdapat nyeri tekan- Nampak masih ada pengeluaran

darah sedikit – sedikit dari jalan lahir- Observasi tanda – tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHgNadi : 82 x / mSuhu : 37 °CPernapasan : 22x/m

- Ibu nampak cemas- Pemeriksaan laboratorium

e. HB : 10,8 gram%f. Leukosit : 15,8/mm³g. Trombosit : 85 mm³h. DDR : (-) Negatif

A :Dx : Ny”H” umur 41 thn, P1, A0

dengan Menometroragia dan anemia ringan

Masalah :- Gangguan rasa nyaman nyeri- Kecemasan

Dx potensial:- Perdarahan berulang- Anemia sedang

P : -- Kaji tingkat nyeriHasil : masih terdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis

- Memberikan penjelasan kepada ibu tentang penyakit yang dideritanya

MIMI SALEH

Page 41: 94793286 BAB I IV Menometroragia

41

Hasil : Ibu memahami dan mengerti tentang keadaan yang di alaminya

- Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayur- sayuran berwarna hijau,minum susuHasil : ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan

- Menganjurkan ibu istrahat yang cukupHasil : ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan

- Mengobservasi tanda – tanda vitalHasil :TD : 100/70 mmHgN : 82 x/mS : 37 °P : 22 x/m

- Mengkaji tingkat nyeriHasil : masih terdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis

- Penatalaksanaan pemberian obat anagetik sesuai instruksi dokterHasil : Asam tranexamat 3 x 500

mg

- Intervensi dilanjutkan- Masalah belum teratasi

Page 42: 94793286 BAB I IV Menometroragia

42

3.2 PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini diuraikan tentang kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan fakta yang terdapat pada pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan pada Ny”H” dengan menometroragia di Ruangan Gynekologi

RSUD dr. H. Boesoerie Ternate Tahun 2011, yang dilakukan selama tiga hari

mulai dari tanggal 07 sampai 09 Juni 2011. Secara garis besar tampak adanya

persamaan antara tinjauan pustaka yang di bahas di BAB II, dan studi kasus

pada BAB III, maka penulis akan membuat pembahasan dengan pendekatan

manajemen kebidanan yang dibagi dalam 7 tahap, yaitu : pengumpulan data,

merumuskan diagnosa/masalah aktual, merumuskan diagnosa/masalah

potensial, tindakan segera dan kolaborasi, rencana tindakan, implementasi

serta evaluasi asuhan kebidanan.

1. Step I. Identifikasi dan Analisa Data Dasar

Pada tahap identifikasi data, penulis tidak mendapat masalah yang

berarti, karena pada saat pengumpulan data baik klien maupun

keluarganya dengan rela dan terbuka untuk memberikan informasi atau

data yang sangat diperlukan dan berhubungan erat dengan perawatan

klien.

Pada kasus Ny”H” dengan Menometroragia diperoleh data dari hasil

pengkajian sebagai berikut : Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah,

disertai pengeluaran darah dari jalan lahir, warna merah segar, dengan

jumlah yang banyak dan dialami ± 10 hari dirumah, ibu mengatakan

masih merasa lemas, ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan

Page 43: 94793286 BAB I IV Menometroragia

43

keadaannya. Dari pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran composmentis,

ekspresi wajah meringis, nampak pengeluaran darah dari jalan lahir,

konjungtiva merah muda, keadaan umum lemas, TD : 90/60 mmHg, S :

36 °C, N : 82 x/ m, P : 22 x /m.

2. Step II. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual

Pada kasus yang terjadi terdapat diagnosa/masalah aktual sebagai

berikut :

a. Diagnosa Ny”H” umur 41 thn, P1, A0 dengan Menometroragia dan

Anemia ringan

b. Masalah aktual gangguan rasa nyaman nyeri

c. Masalah aktual kecemasan

Berdasarkan identifikasi data dan masalah aktual tidak ditemukan

adanya kesenjangan antara teori dan kasus.

3. Step III. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial

Berdasarkan pada masalah aktual maka masalah potensial yang

diangkat adalah Perdarahan berulang dan anemia sedang

4. Step IV. Tindakan Segera dan Kolaborasi

Tindakan emergensi tidak dilakukan, tetapi tindakan kolaborasi

dilakukan dengan perawat jaga, dokter SpOG,serta petugas

laboraturiummengenai instruksi pemberian therapy :

Page 44: 94793286 BAB I IV Menometroragia

44

1) Observasi tanda – tanda vital

2) Pemberian obat Analgetik

3) Pemberian obat anti biotik

4) Pemeriksaan Lab

a. HB : 10,8 gram%

b. Leukosit : 15,8 /mm³

c. Trombosit : 85 /mm3

d. DDR : ( - ) Negatif

e. PP test : ( - ) Negatif

5). Pemeriksaan penunjang

USG : Tidak tampak gestasi, cairan bebas negatif, tampak massa

(adneksa)

5. Step V. Perencanaan Manajemen Kebidanan

a. Diagnosa Menometroragia dan Anemia ringan

Rencana tindakan yang diberikan

a) Kaji tingkat pendarahan

b) Observasi tanda-tanda vital

c) Anjurkan ibu untuk istrahat yang cukup

d) Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat

besi

e) Anjurkan ibu untuk istrahat yang cukup

f) Observasi tanda – tanda vital

Page 45: 94793286 BAB I IV Menometroragia

45

b. Masalah aktual Gangguan rasa nyaman nyeri

Rencana tindakan yang diberikan

a) Kaji tingkat nyeri

b) Atur posisi klien

c) Penatalaksaan pemberian terapi berupa obat analgetik

sesuai instruksi dokter

d) Beri penjelasan tentang fisilogis haid dan hubungan dengan

keluhan ibu

c. Masalah aktual Kecemsan

Rencana tindakan yang diberikan

a) Kaji tingkat kecemasan

b) Beri penjelasan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya

c) Anjurkan ibu untuk selalu berdoa

d. Masalah potensial perdarahan berulang

Rencana tindakan yang diberikan

a) Observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital

b) Observasi perdarahan

c) Beri penjelasan tentang vulva hygine

d) Beri penjelasan tentang fisiologis haid yang berhubungan

dengan keluhan ibu

Page 46: 94793286 BAB I IV Menometroragia

46

6. Step VI. Implementasi Manajemen Kebidanan

Pada tahap pelaksanaan, penulis tidak menemukan permasalahan yang

berarti karena seluruh tindakan yang dilaksanakan sudah berorientasi

pada rencana yang telah dibuat dan tetap mengacu pada tujuan yang

telah ditetapkan, serta adanya kerjasama antara klien, keluarga maupun

bidan

7. Step VII. Evaluasi Manajemen Kebidanan

Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan,

pada tahap ini penulis menemukan masih ada masalah pada klien yang

belum dapat teratasi.

Page 47: 94793286 BAB I IV Menometroragia

47

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan Studi Kasus Asuhan yang di berikan pada

Ny”H” dengan Menometroragia di ruang ginekology RSUD. Dr.H.Chasan

Boesoirie Ternate serta berdasarkan teori-teori yang terkait, sehingga dengan

masalah tersebut penulis dapat mencoba untuk menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Asuhan kebidanan pada Ny”H” dengan menometroragia di ruangan

ginekologi RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate masalah aktualnya

yakni terjadi Gangguan rasa nyaman nyeri dan Kecemasan, oleh karena

itu perlu penanganan yang tepat.

2. Hal yang dapat memperburuk keadaan yaitu ketidaktahuan klien akan

gejala dan tanda menometroragia sehingga kemungkinan bertambahnya

komplikasi bisa terjadi.

3. Tindakan penanganan dan perawatan yang dilakukan berdasarkan situasi

dan kondisi klien serta tergantung pada vasilitas yang dimiliki oleh rumah

sakit tempat klien dirawat, oleh karena itu tidak selalu sesuai atau harus

disamakan dengan teori yang ada.

4. Mendokumentasikan seluruh tindakan yang telah dilakukan sangat

diperlukan untuk memonitoring segala tindakan menejemen kebidanan

dan juga sebagai bukti pertanggung jawaban pertanggung gugatan jika

diperlukan.

47

Page 48: 94793286 BAB I IV Menometroragia

48

4.2. Saran

1. Pada petugas kesehatan

pada semua petugas ruangan ginekologi RSUD dr. H. Chasan Boesoirie

Ternate agar menangani menometrorhagia dengan cepat dengan mencari

penyebab atau sumber perdarahan dan menghentikan perdarahan dengan

segera karena perdarahan yang terlambat penanganan dapat

membahayakan nyawa pasien

2. Pada Pasien

Diharapkan pada pasien untuk selalu memperhatikan kesehatannya, dan

tidak mengangap remeh adanyan kejadian gangguan haid terutama haid

yang banyak dan melebihi batas normal, jika ada kejadian perdarahan

tiba-tiba dan banyak agar segera ketenaga kesehatan agar penyebab

perdarahan dapat segera diketahui dan perdarahan dapat ditangani

dengan tepat waktu dan tidak terjadi komplikasi

3. Bagi mahasiswa

Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat melakukan pengkajian

data dan pemeriksaan dengan tepat dan komprehensif pada kasus

menometroragia sehingga dapat menegakkan diagnosa dan memberikan

intervensi dengan tepat sesuai masalah agar tidak terlambat penanganan

yang bisa berakibat fatal.