77849222 compossit girder
DESCRIPTION
girderTRANSCRIPT
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 1
PERHITUNGAN GIRDER KOMPOSITJEMBATAN BONJOK KABUPATEN KEBUMENOleh : Ir. M. Noer Ilham, MT.[C]2008:MNI-EC
1. DATA KONSTRUKSI
m
m
m
m
m
m
m
m
Tebal slab lantai jembatan h = 0.20
Tebal lapisan aspal ta = 0.05
Tebal genangan air hujan th = 0.05
Jarak antara girder baja s = 1.00
Lebar jalur lalu-lintas b1 = 4.50
Lebar trotoar b2 = 0.30
Lebar total jembatan b = 5.40
Panjang bentang jembatan L = 12.00
MUTU BAJA Bj - 37
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan dasar, fs = fy / 1.5 = 160 MPa
Modulus elastis baja, Es = 210000 MPa
MUTU BETON K - 225
Kuat tekan beton, fc' = 19 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 √ fc' = 20311 MPa
d
L1 L1 L1
L
b
tf
s s
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 2
kN/m3
kN/m3
kN/m3
kN/m3
mm
mm
mm
SPESIFIC GRAFITY
Berat baja ws = 77.0
Berat beton bertulang wc = 25.0
Berat lapisan aspal wa = 22.0
Berat air hujan wh = 9.8
PROFIL BAJA : WF 500.200.10.16
Berat profil baja, wprofil = 0.8958 kN/m
Tinggi, d = 500 mm
Lebar, b = 200 mm
Tebal badan, tw = 10 mm
Tebal sayap, tf = 16 mm
Luas penampang, A = 11420 mm2
Tahanan momen, Wx = 1910000 mm3
Momen inersia, Ix = 4.78E+08 mm4
Panjang bentang girder, L = 12000
Tebal slab beton, h = 200
Jarak antara girder, s = 1000
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 3
2. SECTION PROPERTIES SEBELUM KOMPOSIT
2.1. KONTROL PENAMPANG
L / d = 24.000
1.25*b / tf = 15.625
L / d > 1.25*b / tf (OK)
d / tw = 50.000
d / tw < 75 (OK)
Compact section
(OK)
2.2. TEGANGAN IJIN KIP
Pada girder baja diberi pengaku samping yang berupa balok diafragma yang berfungsi
sebagai pengaku samping yang merupakan dukungan lateral dengan jarak,
L1 = L / 3 = mm
c1 = L1 * d / (b * tf) =
c2 = 0.63 * Es / fs =
Karena nilai, 250 < c1 < c2 maka
: Tegangan kip dihitung dengan rumus :
Fskip = fs - ( c1 - 250 ) / ( c2 -250 ) * 0.3 * fs = 128.797 MPa
4000
625
826.875
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 4
3. SECTION PROPERTIES SETELAH KOMPOSIT
3.1. LEBAR EFEKTIF SLAB BETON
Lebar efektif slab beton ditentukan dari nilai terkecil berikut ini :
L/4 = m
s = m
12*h = m
Diambil lebar efektif slab beton, Be = 1000 mm
3.2. SECTION PROPERTIES GIRDER KOMPOSIT
Rasio perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec =
Luas penampang beton transformasi, Act = Be* h / n =
Luas penampang komposit, Acom = A + Act =
mm2
mm2
Momen statis penampang terhadap sisi bawah balok,
Acom * ybs = A * d / 2 + Act * (d + h / 2)
Jarak garis netral terhadap sisi bawah,
3000
1000
2400
10.33930
19343.67
30763.67
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 5
ybs = [ A * d / 2 + Act * (d + h / 2) ] / Acom = 470.07 mm
< d maka garis netral di bawah slab beton
Jarak sisi atas profil baja thd. grs. netral, yts = d - ybs = 29.93 mm
Jarak sisi atas slab beton thd. grs. netral, ytc = h + yts = 229.93 mm
Momen inersia penampang komposit :
Icom =
mm4
mm4
mm4
mm4
mm4
Tahanan momen penampang komposit :
Sisi atas beton, Wtc = Icom / ytc =
Sisi atas baja, Wts = Icom / yts =
Sisi bawah baja, Wbs = Icom / ybs =
mm3
mm3
mm3
3.3. TEGANGAN IJIN
Tegangan ijin lentur beton, Fc = 0.4 * fc' = 7 MPa
Tegangan ijin lentur baja, Fs = 0.8 * fs = 128 MPa
1/12 * B * h3
/ n =e 386873391
A * (y - h/2)2
=ct tc 326535863
Ix = 478000000
A * (d/2 - y )2
=ts 553099984
1744509237
7587264
58294133
3711137
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 6
b f ts
t f
tw
d
fbs
4. KONDISI GIRDER SEBELUM KOMPOSIT
4.1. BEBAN SEBELUM KOMPOSIT
Total beban mati girder sebelum komposit, QD =
Beban hidup sebelum komposit, merupakan beban hidup pekerja pada saat pelaksana-2
an konstruksi, dan diambil qL =
Beban hidup girder sebelum komposit, QL = s * qL =
Total beban pada girder sebelum komposit, Qt = QD + QL =
kN/m
kN/m
kN/m
4.2. TEGANGAN PADA BAJA SEBELUM KOMPOSIT
Panjang bentang girder, L = 12.00 m2
Momen maksimum akibat beban mati, M = 1/8 * Qt * L = 176.85 kNm
No Jenis beban Beban
(kN/m)
1 Berat sendiri profil baja WF500.200.10.16 0.896
2 Berat diafragma 0.179
3 Perancah dan bekisting dari kayu 1.750
4 Slab beton 1 0.20 25 5.000
7.825
2.00
2.00
9.825
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 7
L
Tegangan lentur yang terjadi, f = M * 106
/ W = 92.592 MPa
< Fskip = 128.797 MPa
AMAN (OK)
4.3. LENDUTAN PADA BAJA SEBELUM KOMPOSIT
Qt = 9.825 kN/m E = kPa2
L = 12.00 m Ix = m4
δ = 5/384 * Qt * L
/ (E * Ix) = m
< L/240 = m (OK)
5. BEBAN PADA GIRDER KOMPOSIT
5.1. BERAT SENDIRI (MS)
Total berat sendiri, QMS =kN/m
QMS
splat lantai
deck slab Girder baja
diafragma
Panjang bentang girder, L = 12.00 m
Momen dan gaya geser maksimum akibat berat sendiri,
x
210000000
0.000478
0.0264
0.0500
No Jenis Konstruksi Beban
(kN/m)
1 Girder baja WF 0.896
2 Diafragma 0.179
3 Slab lantai 0.20 1.00 25.0 5.000
6.075
MS
MA
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 8
L
M = 1/8 * Q * L2
= 109.350 kNm
VMS = 1/2 * QMS * L = 36.450 kN
5.2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Total beban mati tambahan, QMA =kN/m
air hujan
s aspal
QMA
Panjang bentang girder, L = 12.00 m
Momen dan gaya geser maksimum akibat beban mati tambahan,
M = 1/8 * Q * L2
= 28.620 kNm
VMA = 1/2 * QMA * L = 9.540 kN
5.3. BEBAN LAJUR "D"
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly
Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti pada Gambar.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yg
dibebani lalu-lintas atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
No Jenis Konstruksi Beban
(kN/m)
1 Aspal 0.05 1.00 22.00 1.100
2 Air hujan 0.05 1.00 9.80 0.490
1.590
q = 8.0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 9
QTD
L
KEL mempunyai intensitas, p = kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L ≥ 90 m
Panjang bentang girder, L = m
q = 8.0 kPa DLA = s = m
Beban lajur "D", QTD = q * s =
PTD = (1 + DLA) * p * s =kN/m
kN
s
p
PTDq
s
Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D",
MTD = 1/8 * QTD * L + 1/4 * PTD = 328.800 kNm
VTD = 1/2 * QTD * L + 1/2 * PTD = 78.800 kN
5.4. GAYA REM (TB)
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sbg gaya dalam arah memanjang
dan dianggap bekerja pada jarak 1.80 m dari permukaan lantai jembatan. Besarnya ga-
44.0
0.4
12.00
1.00
8.00
61.60
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 10
TTB
1.80 m
L
ya rem tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut : Gaya
rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80
m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
Panjang bentang girder, L = m
Jumlah girder, n =
Besarnya gaya rem, TTB = 250 / n = kN
Lengan thd. pusat tampang girder, y = ytc + ta + 1.80 = m
ta
ytc
TTB
1.80y
Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur "D",
MTB = 1/2 * TTB * y = 51.998 kNm
VTB = TTB * y / L = 8.666 kN
5.5. BEBAN ANGIN (EW)
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat
angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus :2
TEW = 0.0012*Cw*(Vw) kN
Cw = koefisien seret =
Vw = Kecepatan angin renca =2
m/det
TEW = 0.0012*Cw*(Vw) = kN
12.00
5
50.00
2.080
1.20
35
1.764
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 11
L
L
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, QEW = [ 1/2*h / x * TEW ]
QEW = 1.008 kN/m
QEW
TEWh
h/2
QEW x QEW
Panjang bentang girder, L = 12.00 m
Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin,2
MEW = 1/8 * QEW * L = 18.144 kNm
VEW = 1/2 * QEW * L = 6.048 kN
5.6. BEBAN GEMPA (EQ)
Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke
bawah sebesar 0.1*g dengan g = percepatan grafitasi.
Gaya gempa vertikal rencana : TEW = 0.10 * Wt
Wt = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan.
s
QEQ
TEQ = 0.10*Wt
t
t
b
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 12
Beban berat sendiri, QMS =
Beban mati tambahan, QMA =
Beban gempa vertikal, QEQ = 0.10 * (QMS + QMA) =
Panjang bentang girder, L =
kN/m
kN/m
kN/m
m
Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin,2
MEQ = 1/8 * QEQ * L = 13.797 kNm
VEQ = 1/2 * QEQ * L = 4.599 kN
6. TEGANGAN PADA GIRDER KOMPOSIT
Wtc =
Wts =
Wbs =
n =
mm2
mm2
mm2
Tegangan pada sisi atas beton, f = M *106
Tegangan pada sisi atas baja, f = M *106
Tegangan pada sisi bawah baja, f = M *106
/ ( n * Wtc )
/ Wts
/ Wbs
6.075
1.590
0.767
12.00
7587264
58294133
3711137
10.3393
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah baja
No Jenis Beban Momen
M (kNm)
ftc
(MPa)
fts
(MPa)
fbs
(MPa)
1 Berat sendiri (MS) 109.350 1.394 1.876 29.465
2 Beban mati tamb (MA) 28.620 0.365 0.491 7.712
3 Beban lajur "D" (TD) 328.800 4.191 5.640 88.598
4 Gaya rem (TB) 51.998 0.663 0.892 14.011
5 Beban angin (EW) 18.144 0.231 0.311 4.889
6 Beban gempa (EQ) 13.797 0.176 0.237 3.718
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 13
KOMBINASI - 1 Tegangan ijin beton : 100% * Fc =
Tegangan ijin baja : 100% * Fs =MPa
MPa
< 100% Fc < 100% Fs
AMAN (OK) AMAN (OK)
KOMBINASI - 2 Tegangan ijin beton : 125% * Fc =
Tegangan ijin baja : 125% * Fs =MPa
MPa
< 125% Fc < 125% Fs
AMAN (OK) AMAN (OK)
7
128
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah bajaNo Jenis Beban ftc
(MPa)
fts(MPa)
fbs
(MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1.394 1.876 29.465
2 Beban mati tamb (MA) 0.365 0.491 7.712
3 Beban lajur "D" (TD) 4.191 5.640 88.598
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
5.950 8.007 125.775
9
160
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah baja
No Jenis Beban ftc(MPa)
fts(MPa)
fbs
(MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1.394 1.876 29.465
2 Beban mati tamb (MA) 0.365 0.491 7.712
3 Beban lajur "D" (TD) 4.191 5.640 88.598
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 0.231 0.311 4.889
6 Beban gempa (EQ)
6.181 8.318 130.665
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 14
KOMBINASI - 3 Tegangan ijin beton : 140% * Fc =
Tegangan ijin baja : 140% * Fs =MPa
MPa
< 140% Fc < 140% Fs
AMAN (OK) AMAN (OK)
KOMBINASI - 4 Tegangan ijin beton : 150% * Fc =
Tegangan ijin baja : 150% * Fs =MPa
MPa
< 150% Fc < 150% Fs
AMAN (OK) AMAN (OK)
10
179
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah bajaNo Jenis Beban ftc
(MPa)
fts(MPa)
fbs
(MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1.394 1.876 29.465
2 Beban mati tamb (MA) 0.365 0.491 7.712
3 Beban lajur "D" (TD) 4.191 5.640 88.598
4 Gaya rem (TB) 0.663 0.892 14.011
5 Beban angin (EW) 0.231 0.311 4.889
6 Beban gempa (EQ)
6.844 9.210 144.676
11
192
Tegangan yang terjadi pada sisi atas beton atas baja bawah bajaNo Jenis Beban ftc
(MPa)
fts(MPa)
fbs
(MPa)
1 Berat sendiri (MS) 1.394 1.876 29.465
2 Beban mati tamb (MA) 0.365 0.491 7.712
3 Beban lajur "D" (TD) 4.191 5.640 88.598
4 Gaya rem (TB) 0.663 0.892 14.011
5 Beban angin (EW) 0.231 0.311 4.889
6 Beban gempa (EQ) 0.176 0.237 3.718
7.020 9.447 148.394
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 15
7. LENDUTAN PADA GIRDER KOMPOSIT
Lendutan max. pada girder akibat :4
1. Beban merata Q : δ max = 5/384 * Q * L3
/ (Es * Icom)
2. Beban terpusat P : δ max = 1/48 * P * L
/ (Es * Icom)2
3. Beban momen M : δ max = 1/(72√ 3) * M * L
Panjang bentang girder, L =Modulus elastis, Es =
/ (Es * Icom)
m
kPa4
Momen inersia, Icom = m
Batasan lendutan elastis, L/240 = 0.05
δ tot =
< L/240 < L/240 < L/240 < L/240
(OK) (OK) (OK) (OK)
12.00
210000000
0.001744509
No Jenis Beban Q
(kN/m)
P (kN)
M
(kNm)
Lendutanδ max
1 Berat sendiri (MS) 6.075 0.004477
2 Beban mati tamb (MA) 1.590 0.001172
3 Beban lajur "D" 8.00 61.60 0.011949
4 Gaya rem (TB) 51.998 0.000164
5 Beban angin 1.008 0.000743
6 Beban gempa 0.767 0.000565
KOMBINASI BEBAN KOM-1 KOM-2 KOM-3 KOM-4
No Jenis Beban Lendutanδ max
Lendutanδ max
Lendutanδ max
Lendutanδ max
1 Berat sendiri (MS) 0.004477 0.004477 0.004477 0.004477
2 Beban mati tamb (MA) 0.001172 0.001172 0.001172 0.001172
3 Beban lajur "D" 0.011949 0.011949 0.011949 0.011949
4 Gaya rem (TB) 0.000164 0.000164
5 Beban angin (EW) 0.000743 0.000743 0.000743
6 Beban gempa (EQ) 0.000565
0.017598 0.018341 0.018505 0.019070
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 16
8. GAYA GESER MAKSIMUM PADA GIRDER KOMPOSIT
No Jenis Beban Gaya
geser V
1 Berat sendiri (MS) 36.450
2 Beban mati tamb (MA) 9.540
3 Beban lajur "D" (TD) 78.800
4 Gaya rem (TB) 8.666
5 Beban angin (EW) 6.048
6 Beban gempa (EQ) 4.599
KOMBINASI - 1 100%
Vmax =
KOMBINASI - 2 125%
Vmax =
No Jenis Beban Gaya
geser V
1 Berat sendiri (MS) 36.450
2 Beban mati tamb (MA) 9.540
3 Beban lajur "D" (TD) 78.800
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
124.790
No Jenis Beban Gaya
geser V
1 Berat sendiri (MS) 36.450
2 Beban mati tamb (MA) 9.540
3 Beban lajur "D" (TD) 78.800
4 Gaya rem (TB)
5 Beban angin (EW) 6.048
6 Beban gempa (EQ)
130.838
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 17
KOMBINASI - 3 140%
Vmax =
KOMBINASI - 4 150%
Vmax =
Vmax (rencana) = kN
No Jenis Beban Gaya
geser V
1 Berat sendiri (MS) 36.450
2 Beban mati tamb (MA) 9.540
3 Beban lajur "D" (TD) 78.800
4 Gaya rem (TB) 8.666
5 Beban angin (EW) 6.048
6 Beban gempa (EQ)
139.504
No Jenis Beban Gaya
geser V
1 Berat sendiri (MS) 36.450
2 Beban mati tamb (MA) 9.540
3 Beban lajur "D" (TD) 78.800
4 Gaya rem (TB) 8.666
5 Beban angin (EW) 6.048
6 Beban gempa (EQ) 4.599
144.103
No Kombinasi Beban Persen
Teg. Ijin
Vmax
(kN)
100% Vmax
(kN)
1 KOMB-1 100% 124.790 124.790
2 kOMB-2 125% 130.838 104.670
3 KOMB-3 140% 139.504 99.646
4 KOMB-4 150% 144.103 96.069
124.790
[C]2008:MNI-EC Girder Baja 18
9. PERHITUNGAN SHEAR CONNECTOR
shear connector 2Ø12
Act Be
h
d
tw
tf
yts
d/2 - yts
ytc
ybs
b
Gaya geser maksimum rencana, Vmax =
ytc = 229.93 mm h =
Luas penampang beton yang ditransformasikan, A Act =
kN
mm
mm2
Momen statis penampang tekan beton yang ditransformasikan,
Sc = Act * (ytc - h / 2) = 2513245.28 mm
Gaya geser maksimum, qmax = Vmax * Sc / Icom = 179.780 N/mm
Untuk shear connector digunakan besi beton bentuk U, D 122 2
Luas penampang geser, Asv = π / 4 * D
* 2 = mm
Tegangan ijin geser, fsv = 0.6 * fs =
Kekuatan satu buah shear connector, Qsv = Asv * fsv =MPa
N
Jumlah shear connector dari tumpuan sampai 1/4 L :
n = 1/4*qmax * L / Qsv =
Jarak antara shear connector, s = L / ( 4 * n ) =
Digunakan shear connector,
buah
mm
mm
Jumlah shear connector 1/4 L sampai tengah bentang :
n = 1/8*qmax * L / Qsv = 12 buah
Jarak antara shear connector, s = L / ( 4 * n ) = 242 mm
Digunakan shear connector, 2 D 12 200 mm
3
124.790
200
19343.67
226.19
96
21714.6884
24.84
120.785
2 D 12 100