presentasi box girder
DESCRIPTION
girderTRANSCRIPT
1
DESAIN
DAN
KONSTRUKSI BOX GIRDER
BOX GIRDER
• Penampang berbentuk box
• Single cell atau multiple cell
• Bentang > 50 meter
• Momen inersia box girder > momen inersia penampang lain
• Luas penampang total lebih kecil
Box girder adalah struktur balok berlubang terdiri dari badan,
slab atas dan bawah, sering dengan sayap kantilever pada slab
atas untuk mendapatkan lantai yang lebar. Diafragma pada
lokasi yang bervariasi pada box girder merupakan pengaku
dalam dari struktur tersebut.
Ciri khas :
Keuntungan Box Girder
1. Ekonomis untuk bentuk dan ukuran yang berubah-ubah
Konstruksi sederhana untuk fasilitas geometri
(prefabrikasi, cetakan).
Perubahan yang sering terjadi pada alinyemen
(lengkung horisontal dan vertikal, superelevasi) dan
lebar.
Ideal untuk konstruksi segmental prategang (misal :
kantilever).
Sistem struktur balok sederhana.
Lebar lantai tidak mengganggu sistem struktur utama di
bawahnya.
Bentang mencapai 250 m (Barker dan Puckett, 1997).
Keuntungan Box Girder (Lanjutan)
3. Ketahanan (durability)
Bagian dalam lebih pada panas pada saat curing.
Permukaan yang tampak (exposed) lebih sedikit.
Dapat memasang instalasi di bagian dalam.
Jalan untuk inspeksi dan perawatan.
2. Konfigurasi
Jumlah box dan badan (web) yang bervariasi.
Tinggi yang tetap atau bervariasi (tinggi bersih, berat dan lain-
lain)
2
Keuntungan Box Girder (Lanjutan)
4. Estetika
Secara visual lebih indah dilihat mata : bayangan di bawah
lantai, bentuk yang tipis seperti pita, bentuk badan yang
miring.
Bentuk yang smooth, permukaan yang rata, garis yang jelas.
5. Kekuatan/kekakuan
Kekakuan puntir dan lentur yang tinggi, karena bentuk
penampang berupa box tertutup.
Diafragma pada tumpuan ujung dan tengah memungkinkan
: Transverse ribs, struts dan cellular flanges.
Diafragma
Pengaku tengah (intermediate stiffners), ditempatkan pada ujung
box girder di atas abutment dan tumpuan untuk mengakomodasi
aliran gaya dari box ke struktur bawah.
(Lee, 1971)
Perilaku struktur
Bouwkamp dan kawan-kawan (1971, p18)
Box girder mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap torsi
curved dan skewed bridge.
Ketahanan lentur yang baik pada bidang memanjang.
BENTUK PENAMPANG BOX
GIRDER
3
4
Evolusi box girder beton segmental (Schlaich)
5
Christian Brockmann and Horst Rogenhofer, Bang Na Expressway, Bangkok,
Thailand, PCI Journal
Christian Brockmann and Horst Rogenhofer, Bang Na Expressway, Bangkok,
Thailand, PCI Journal
Christian Brockmann and Horst Rogenhofer, Bang Na Expressway, Bangkok,
Thailand, PCI Journal
Christian Brockmann and Horst Rogenhofer, Bang Na Expressway, Bangkok,
Thailand, PCI Journal
6
Panjang rata-rata jembatan dan jangkauan untuk variasi metode konstruksi
BERBAGAI TIPE JEMBATAN
DENGAN BOX GIRDER
Sistem jembatan kombinasi segmen beton dan
tendon longitudinal
PERENCANAAN BERBASIS METODE PELAKSANAAN
Metode Konstruksi (Construction Method)
7
METODE KONSTRUKSI BOX GIRDER :
1. Metode bentang penuh (full span)
2. Metode setiap bentang(span by span)
3. Metode kantilever berimbang (balanced cantilever)
PRECAST SEGMENTAL ERECTION
FULL SPAN PRECAST METHOD
Courtesy of VSL
1. Girder didesain sebagai 1 balok utuh (simple beam atau continous
beam), berdasarkan beban layan.
2. Girder diangkat sekaligus sebagai 1 balok utuh.
3. Memerlukan alat angkat dengan kapasitas yang sangat besar (400 –
500 ton untuk lebar box girder 9 m).
SPAN BY SPAN
Method
Metode Span by Span :
1. Segmen-segmen box girder dirangkai menjadi satu girder
menggunakan sistem post-tensioned.
2. Girder didesain sebagai simple atau continous beam
berdasarkan beban layan.
3. Metode erection yang digunakan :
a. Dengan bantuan perancah (falsework).
b. Underslung
c. Overslung
8
PRECAST SEGMENTAL ERECTION
SPAN BY SPAN ERECTION ON FALSEWORK
Courtesy of VSL
Dengan bantuan perancah (falsework).
Segmen-segmen diletakkan di atas perancah, kemudian
disatukan dengan sistem post-tensioned.
Courtesy of Freyssinet
SPAN BY SPAN UNDERSLUNG
Underslung
Segmen-segmen diletakkan pada launching bridge, kemudian
disatukan dengan sistem post-tensioned.
SPAN BY SPAN OVERSLUNG
Overslung
Segmen-segmen diletakkan pada launching bridge, kemudian
disatukan dengan sistem post-tensioned.
Courtesy of VSL
9
BALANCED CANTILEVER
Method
10
Metode Balanced Cantilever :
3. Segmen-segmen box girder dirangkai menjadi satu girder
menggunakan sistem post-tensioned. Untuk membantu proses
pemasangan girder, digunakan temporary stressing dari steel
bar.
1. Pier segment dipasang terlebih dahulu dengan memperhatikan
kondisi geometri jalannya.
2. Field segment dipasang kemudian secara simetris pada sisi kiri
dan kanan agar seimbang beratnya (balance).
4. Field segment dari 2 pier yang berhadapan akan bertemu di
tengah-tengah. Pertemuan ini membentuk celah yang akan
disambungkan dengan beton cor setempat. Bagian ini disebut
dengan closure.
5. Desain struktur mempertimbangkan tahapan-tahapan
pelaksanaan dan beban layan yang terjadi (construction stage).
LAYOUT KABEL PADA BALANCED CANTILEVER
Longitudinal Post –Tensioning /Horizontal Cabling
Pengaturan Kabel Longitudinal
a. Cantilever beam cables (C)
b. Integration cables (I)
• melawan peningkatan yang cepat momen negatif akibat
berat sendiri.
• mengontrol defleksi
dipasang pada tengah-tengah bentang pada tiap-tiap
span, untuk mendapatkan kontinyuitas pada struktur dan
menahan momen lentur yang terjadi.
Profil Kabel Balok Kantilever
Inclined Cabling
11
Profil Kabel Balok Kantilever (lanjutan)
Horizontal cabling
Profil Kabel Balok Kantilever (lanjutan)
Integration Cables
Lower integration cables (kabel A)
Upper integration cables (kabel B)
PROSES ERECTION SEGMEN DENGAN METODE
BALANCED CANTILEVER
Courtesy of VSL
PRECAST SEGMENTAL ERECTION
BALANCED CANTILEVER ERECTION WITH CRANE
12
Courtesy of VSL
PRECAST SEGMENTAL ERECTION
BALANCED CANTILEVER ERECTION WITH LIFTING FRAMES
Courtesy of VSL
PRECAST SEGMENTAL ERECTION
BALANCED CANTILEVER ERECTION WITH LAUNCHING GANTRY
PROYEK JALAN LAYANG
NON TOL
JAKARTA
RUAS ANTASARI – BLOK M
13
14
RUAS KAMPUNG MELAYU –
TANAH ABANG
15
BOGOR OUTER RING ROAD
THANK YOU
12/5/2014 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 58