desain jembatan dengan menggunakan...

15
DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh : RAMOT DAVID SIALLAGAN 07 0404 094 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 Universitas Sumatera Utara

Upload: duonghanh

Post on 10-Apr-2018

293 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE

TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas – tugas dan memenuhi

Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh :

RAMOT DAVID SIALLAGAN

07 0404 094

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

Universitas Sumatera Utara

Page 2: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

ABSTRAK

Gelagar jembatan berfungsi untuk menahan beban yang dipikul oleh lantai

jembatan untuk kemudian ditransfer kepada pondasi jembatan. Salah satu jenis gelagar

jembatan berupa gelagar box dengan menggunakan sistem prategang. Dalam tugas akhir

ini akan direncanakan profil box yang akan diaplikasikan pada bentang 120 m dengan

lebar 9 m.

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membandingkan efisiensi dari profil Single

Twin Cellular Box Girder dengan profil Single Trapezoidal Box Girder dimana kedua

profil menggunakan volume beton yang identik dan pembebanan yang sama. Perencanaan

kedua profil box ini berdasar pada peraturan-peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI)

yang berlaku.

Akhir dari tugas akhir ini akan diperoleh hasil bahwa profil Single Twin Cellular

Box Girder menggunakan 480 strands sedangkan profil Single Trapezoidal Box Girder

menggunakan 496 buah strands. Untuk perbandingan kehilangan gaya prategang, profil

twin box mengalami kehilangan gaya prategang sebesar 22,124% sedangkan profil single

box mengalami kehilangan gaya prategang sebesar 24,624% dari gaya prategang awal.

Sedangkan untuk penulangan, profil single box menggunakan lebih banyak tulangan 34,89

% daripada profil single box.

Kata kunci : Jembatan, Prestress, Single Twin Cellular Box, Single Trapezoidal Box

Girder.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Maha Pencipta atas segala hikmat dan

pertolongan-Nya sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana

S1 pada Bidang Studi Struktur Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah ”Desain Jembatan Dengan Menggunakan

Profil Single Twin Cellular Box Girder Prestress”. Penulis menyadari bahwa penulisan

Tugas akhir ini tidak lepas dari pertolongan banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil sekaligus

dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan dan saran kepada penulis untuk

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. Syarizal, MT sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Medan.

3. Bapak dan Ibu staf pengajar dan seluruh pegawai Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Medan.

4. Orang tua, Ir. P. Siallagan dan T. Batubara, atas dukungan baik dalam doa,

nasehat, dan tenaga yang sangat berarti bagi penulis selama proses penyelesaian

Tugas Akhir ini.

5. Terima kasih untuk motivasi dan semangat yang diberikan rekan-rekan

seperjuangan Teknik Sipil stambuk 2007 untuk Andreas, Daniel TRT, Alfin, Dedy

GS, Deddy Gultom, Jefferey, Rustxell, Bekro, Daniel Septian, Doan, Markus,

Universitas Sumatera Utara

Page 4: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

Boyma, Edwin, Sri, Firda, Marlina dan rekan-rekan lain yang tak tersebutkan

namanya satu-persatu.

6. Rebecca Paulina Jenny Diah Prameswari untuk bantuan besarnya dalam tugas akhir

ini, semangat, motivasi dan cinta kasih kepada penulis.

7. Deasy Siallagan dan Theresia Siallagan, untuk dukungan menyelesaikan tugas

akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak dan Ibu Staf

pengajar serta rekan-rekan mahasiswa demi penyempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata,

penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat besar bagi kita semua.

Medan, April 2013

Hormat

Ramot David Siallagan

NIM. 07 0404 094

Universitas Sumatera Utara

Page 5: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................ iv

DAFTAR NOTASI....................................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL......................................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................... xii

BAB 1 : PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................... 2

1.3 Pembatasan Masalah................................................................................................... 4

1.4 Maksud dan Tujuan.................................................................................................... 5

1.5 Manfaat...................................................................................................................... 5

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................. 6

2.1 Jembatan..................................................................................................................... 6

2.1.1 Umum......................................................................................................................... 6

2.1.2 Dasar pemilihan tipe jembatan................................................................................... 7

2.1.3 Bagian struktur jembatan........................................................................................... 9

2.2 Beton Prategang........................................................................................................ 11

2.2.1 Konsep dasar beton prategang..................................................................... 11

2.2.2 Sistem Prategang dan Pengangkeran .......................................................... 16

Universitas Sumatera Utara

Page 6: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

2.2.3 Material beton prategang............................................................................. 18

2.2.4 Analisa Prategang........................................................................................ 21

2.2.5 Kehilangan Prategang.................................................................................. 22

2.2.6 Pembebanan Jembatan................................................................................. 27

2.3 Jembatan Box Girder.................................................................................................. 40

2.3.1 Umum...........................................................................................................40

2.3.2 Jembatan Box Girder dengan ketinggian konstan....................................... 41

2.3.3 Jembatan Box Girder dengan ketinggian bervariasi ................................... 41

2.3.4 Keuntungan penggunaan box girder............................................................ 42

2.3.5 Kerugian penggunaan box girder................................................................. 42

2.4 Perencanaan End Block............................................................................................. 43

2.4.1 Distribusi tegangan...................................................................................... 43

2.4.2 Panjang transfer dan penyaluran pada komponen pratarik dan desain

penulangan angkur..................................................................................................... 45

2.4.3 Daerah angkur pascatarik............................................................................. 46

2.4.4 Tegangan tumpu ijin.................................................................................... 48

BAB 3 : APLIKASI DAN PERHITUNGAN............................................................................. 50

3.1 Umum........................................................................................................................ 50

3.2 Kriteria desain jembatan............................................................................................ 50

3.3 Analisa struktur jembatan.......................................................................................... 54

3.4 Perencanaan struktur sekunder.................................................................................. 56

3.5 Perencanaan jembatan dengan profil single twin cellular box girder........................ 60

3.5.1 Preliminary design....................................................................................... 60

3.5.2 Pembebanan jembatan..................................................................................65

Universitas Sumatera Utara

Page 7: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

3.5.3 Gaya prestress, eksentrisitas dan jumlah tendon.......................................... 70

3.5.4 Analisa Loss of Prestress............................................................................. 84

3.5.5 Tegangan akibat gaya prestress....................................................................91

3.5.6 Tegangan profil akibat beban...................................................................... 94

3.5.7 Kontrol tegangan terhadap kombinasi pembebanan.................................... 102

3.5.8 Penulangan single twin cellular box girder................................................. 105

3.5.9 Perencanaan end block................................................................................ 109

3.6 Perencanaan jembatan dengan profil single trapezoidal box girder........................... 112

3.6.1 Perencanaan dimensi profil.......................................................................... 112

3.6.2 Perhitungan section properties..................................................................... 114

3.6.3 Pembebanan struktur.................................................................................... 115

3.6.4 Gaya prestress, eksentrisitas dan jumlah tendon......................................... 117

3.6.5 Analisa kehilangan gaya prategang.............................................................. 130

3.6.6 Tegangan profil akibat gaya prategang........................................................ 136

3.6.7 Tegangan profil akibat beban....................................................................... 138

3.6.8 Kontrol tegangan ijin profil..........................................................................147

3.6.9 Penulangan profil......................................................................................... 149

3.6.10 Perencanaan end block................................................................................. 154

BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................... 156

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... xv

Universitas Sumatera Utara

Page 8: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

DAFTAR NOTASI

A = Luas potongan penampang (m2)

Aps = Luas total penampang tendon (mm2)

As = Luas ekivalen bagian samping jembatan (m2)

C = Faktor relaksasi

cf = Koefisien rangkak maksimum

Cw = koefisien seret

e = bilangan natural (2,7183)

Ec = Modulus elastisitas beton (Mpa)

es = eksentrisitas tendon (m)

Es = Modulus elastisitas baja (Mpa)

f‟c = Kuat tekan beton (Mpa)

fcc = Tegangan ijin tejan beton (Mpa)

fcd = Tegangan beton akibat beban mati tambahan setelah prategang diberikan (Mpa)

fcs = Tegangan beton pada level pusat baja segera setelah transfer (Mpa)

fct = Tegangan ijin tarik beton (Mpa)

fpu = kuat tarik tendon yang ditetapkan (Mpa)

Universitas Sumatera Utara

Page 9: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

fy = Mutu baja yang digunakan (Mpa)

Hw = Gaya angin yang diterima struktur (kN)

Ix = Inersia penampang terhadap sumbu x (m4)

Iy = Inersia penampang terhadap sumbu y (m4)

J = Faktor waktu

K = Koefisien Wobble

Kcr = Koefisien rangkak

KRE = Koefisien relaksasi

Mu = Momen ultimate (kN m)

n = rasio Modulus

ns = Jumlah strands yang digunakan

Pbs = beban putus minimal satu strand (kN)

Peff = Gaya prategang akhir setelah terjadi kehilangan gaya prategang (kN)

Pj = Gaya prategang yang terjadi akibat jacking (kN)

Po = Gaya prategang awal rencana (kN)

Vw = kecepatan angin rencana (m/s)

Wa = Tahanan momen sisi atas penampang (m3)

Wb = Tahanan momen sisi bawah penampang (m3)

Universitas Sumatera Utara

Page 10: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

Ya = Jarak bagian atas terluar penampang dari garis netral penampang (m)

Yb = Jarak bagian bawah terluar penampang dari garis netral penampang (m)

ΔfpCR = Kehilangan tegangan akibat rangkak beton (Mpa)

ΔfpES = Kehilangan prategang yang terjadi akibat perpendekan elastis (Mpa)

ΔfpRE = Kehilangan gaya prategang akibat relaksasi baja (Mpa)

ΔfPs = Kehilangan tegangan akibat gesekan tendon (Mpa)

ΔfpSH = Kehilangan gaya prategang akibat susut beton (Mpa)

εcs = Regangan susut sisa total

µ = koefisien friksi

Universitas Sumatera Utara

Page 11: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tipe Jembatan dan aplikasi penjang jembatan......................................... 9

Tabel 2.2 : Spesifikasi strand ASTM A-416.............................................................. 21

Tabel 2.3 : Tabel nilai koefisien Wobble................................................................... 25

Tabel 2.4 : Tabel Nilai faktor relaksasi...................................................................... 25

Tabel 2.5 : Jumlah lajur lalu lintas rencana................................................................ 30

Tabel 2.6 : Kecepatan angin rencana ........................................................................ 37

Tabel 2.7 : Koefisien seret Cw.................................................................................... 37

Tabel 3.1 : Analisa struktur profil memanjang dan melintang jembatan box............. 56

Tabel 3.2 : Tebal minimum sayap atas minimum profil box....................................... 61

Tabel 3.3 : Dimensi profil melintang box girder......................................................... 63

Tabel 3.4 : Perhitungan section properties profil twin cellular box............................ 64

Tabel 3.5 : Tabel jumlah tendon setiap web............................................................... 72

Tabel 3.6 : Posisi tendon di tengah bentang dan di tumpuan..................................... 79

Tabel 3.7 : Posisi baris tendon di bentang 0 – 45 m (twin cellular)............................ 80

Tabel 3.8 : Posisi baris tendon di bentang 45 – 75 m (twin cellular).......................... 81

Tabel 3.9 : Posisi baris tendon di bentang 75 -120 m (twin cellular).......................... 82

Tabel 3.10 : Kombinasi tegangan.................................................................................. 103

Universitas Sumatera Utara

Page 12: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

Tabel 3.11 : Tegangan kombinasi 1 (twin cellular)..................................................... 103

Tabel 3.12 : Tegangan kombinasi 2 (twin cellular)..................................................... 104

Tabel 3.13 : Tegangan kombinasi 3 (twin cellular)..................................................... 104

Tabel 3.14 : Tegangan kombinasi 4 (twin cellular)..................................................... 104

Tabel 3.15 : Dimensi profil single trapezoidal box girder............................................ 113

Tabel 3.16 : Section properties profil single trapezoidal box girder............................. 114

Tabel 3.17 : Tabel jumlah tendon setiap web (single trapezoidal)................................ 119

Tabel 3.18 : Posisi tendon di tengah bentang dan di tumpuan..................................... 125

Tabel 3.19 : Posisi baris tendon di bentang 0 – 45 m (single trapezoidal).................... 125

Tabel 3.20 : Posisi baris tendon di bentang 45 – 75 m (single trapezoidal).................. 127

Tabel 3.21 : Posisi baris tendon di bentang 75 -120 m (single trapezoidal).................. 128

Tabel 3.22 : Tegangan kombinasi 1 (single trapezoidal)............................................. 103

Tabel 3.23 : Tegangan kombinasi 2 (single trapezoidal)............................................. 104

Tabel 3.24 : Tegangan kombinasi 3 (single trapezoidal)............................................. 104

Tabel 3.25 : Tegangan kombinasi 4 (single trapezoidal)............................................. 104

Universitas Sumatera Utara

Page 13: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Profil memanjang jembatan yang akan direncanakan........................... 3

Gambar 1.2 : Profil single twin cellular box girder..................................................... 3

Gambar 1.3 : Profil single trapezoidal box girder....................................................... 3

Gambar 2.1 : Tipikal struktur jembatan....................................................................... 10

Gambar 2.2 : Distribusi tegangan sepanjang................................................................ 13

Gambar 2.3 : Momen penahan lateral pada beton prategang dan beton bertulang..... 14

Gambar 2.4 : Balok beton menggunakan baja mutu tinggi......................................... 15

Gambar 2.5 : Balok prategang dengan tendon parabola.............................................. 16

Gambar 2.6 : Proses pengerjaan beton pratarik............................................................ 18

Gambar 2.7 : Proses pengerjaan beton pascatarik........................................................ 19

Gambar 2.8 : Untaian kawat (strand)........................................................................... 19

Gambar 2.9 : Prategang konsentris.............................................................................. 22

Gambar 2.10 : Prategang eksentris................................................................................. 23

Gambar 2.11 : Beban Lajur “D”.................................................................................... 31

Gambar 2.12 : Penyebaran pembebanan arah melintang............................................... 33

Gambar 2.13 : Pembebanan truk “T”............................................................................. 34

Gambar 2.14 : Pembebanan pejalan kaki....................................................................... 35

Gambar 2.15 : Koefisien geser dasar............................................................................. 39

Gambar 2.16 : Box girder dengan ketinggian konstan.................................................. 41

Gambar 2.17 : Box girder dengan ketinggian bervariasi............................................... 42

Universitas Sumatera Utara

Page 14: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

Gambar 2.18 : Zona Angkur ujung untuk tendon terlekat............................................ 45

Gambar 3.1 : Penampang melintang profil twin cellular box girder............................ 51

Gambar 3.2 : Potongan melintang gelagar jembatan................................................... 62

Gambar 3.3 : Section properties profil twin cellular box............................................. 63

Gambar 3.4 : Lintasan tendon pada profil twin cellular............................................... 74

Gambar 3.5 : Lintasan tendon pada bentang 0 – 45 m (twin cellular)......................... 75

Gambar 3.6 : Lintasan tendon pada bentang 45 – 75 m (twin cellular)....................... 76

Gambar 3.7 : Lintasan tendon pada bentang 75 – 120 m (twin cellular)..................... 77

Gambar 3.8 : Posisi tendon di tengah bentang (twin cellular)..................................... 78

Gambar 3.9 : Posisi tendon di tumpuan (twin cellular)............................................... 79

Gambar 3.10 : trase tendon bagian 1 (twin cellular)...................................................... 83

Gambar 3.11 : Trase tendon bagian 2 (twin cellular)..................................................... 84

Gambar 3.12 : Diagram tegangan akibat beban sendiri.................................................. 94

Gambar 3.13 : Diagram tegangan akibat beban mati tambahan.................................... 95

Gambar 3.14 : Diagram tegangan akibat beban pejalan kaki......................................... 95

Gambar 3.15 : Diagram tegangan akibat gaya angin..................................................... 96

Gambar 3.16 : Diagram tegangan akibat beban gempa.................................................. 97

Gambar 3.17 : Diagram tegangan akibat susut beton..................................................... 98

Gambar 3.18 : Diagram tegangan akibat rangkak beton................................................ 99

Gambar 3.19 : diagram tegangan akibat gaya prategang............................................... 100

Gambar 3.20 : Gambar beban penyeimbang dan momen akibat gaya prategang.......... 101

Gambar 3.21 : Pembesian profil twin cellular box girder.............................................. 109

Universitas Sumatera Utara

Page 15: DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38779/6/Cover.pdfDESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE . TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

Gambar 3.23 : Penampang profil single trapezoidal box girder.................................... 113

Gambar 3.24 : Section properties penampang single trapezoidal box........................... 114

Gambar 3.25 : Lintasan tendon profil single trapezoidal box........................................ 121

Gambar 3.26 : Lintasan tendon bentang 0 – 45 m (single trapezoidal)......................... 122

Gambar 3.27 : Lintasan tendon pada 45 – 75 m (single trapezoidal)............................ 123

Gambar 3.28 : Lintasan tendon pada 75 – 120 m (single trapezoidal).......................... 123

Gambar 3.29 : Posisi tendon di tumpuan....................................................................... 124

Gambar 3.30 : Posisi tendon di tengah bentang............................................................. 124

Gambar 3.31 : Grafik lintasan tendon 0 – 45 m (single trapezoidal)............................. 129

Gambar 3.32 : Grafik lintasan tendon 45 – 75 m (single trapezoidal)........................... 129

Gambar 3.33 : Diagram tegangan akibat beban sendiri................................................. 138

Gambar 3.34 : Diagram tegangan akibat beban mati tambahan..................................... 139

Gambar 3.35 : Diagram tegangan akibat beban pejalan kaki.......................................... 139

Gambar 3.36 : Diagram tegangan akibat beban angin..................................................... 140

Gambar 3.37 : Diagram tegangan akibat beban gempa................................................... 141

Gambar 3.38 : Diagram tegangan akibat susut beton...................................................... 142

Gambar 3.39 : Diagram tegangan akibat rangkak beton................................................. 143

Gambar 3.40 : Diagram tegangan akibat gaya prategang............................................... 145

Gambar 3.41 : Gambar beban ekivalen dan momen prategang...................................... 146

Gambar 3.42 : Pembesian profil single trapezoidal box girder...................................... 152

Universitas Sumatera Utara