6. yeni nur i

13
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 164-176 164 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MEROKOK PADA SISWA LAKI-LAKI KELAS XI SMK MURNI 1 SURAKARTA Yeni Nur Ikwal Musaini, Burhannudin Ichsan dan Sri Wahyu Basuki Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadyah Surakarta Jl. A Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Surakarta Abstract Smoking is dangerous for health since the smoke inhaled contains nicotine, tar and carbonmonoxide. School-aged adolescent group has higher potential as smokers so that health educa- tion held in schools is very important to improve the students’ knowledge and attitude to smoking. The objective of the research was to investigate the influence of health education in male students of class XI SMK Murni 1 Surakarta on their knowledge and attitude to smoking. This study used quasi experi- mental method with non-randomized pre-test post-test control group design. Amount of respondents was 32 students for respective group. Data was obtained through questionnaire. The data were ana- lyzed by independent t-test and Mann-Whitney test. There was a significant difference between male students’ knowledge and attitude with intervention and those who were not given intervention. In pre- test, the p value of knowledge was 0.79 and p value of attitude was 0.995. Whereas in the post-test, the p value of knowledge was 0.000 while p value of attitude was 0.001. In conclusion, health education can improve knowledge and attitude in male students of class XI SMK Murni 1 Surakarta. Key words: Health Education, Knowledge and Attitude, Smoking. PENDAHULUAN Merokok merupakan kegiatan membakar tembakau kemudian asap- nya dihisap. Kecanduan rokok banyak terjadi pada usia remaja. Remaja ada- lah masa transisi antara masa anak dan dewasa. Perkembangan kepribadian pada masa ini tidak dipengaruhi oleh orang tua dan lingkungan keluarga saja, tetapi juga lingkungan sekolah dan teman-teman pergaulan di luar sekolah (Soetjiningsih, 2004). Menurut badan kesehatan dunia (WHO), 1/3 dari populasi dunia beusia 15 tahun ke atas merokok, yaitu sejum- lah 1,25 miliar orang. Jumlah ini akan bertambah seiring dengan terjadinya ekspansi populasi dunia. Setiap hari se- jumlah 80-100 ribu penduduk di dunia yang menjadi pecandu akan ketagihan rokok (Puspitasari, 2010). Indonesia adalah negara kelima terbesar konsumen rokok dunia dari tahun 2001-2003. Konsumsi rokok Indo-

Upload: dedy-yusmardi

Post on 10-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

b vhvhbhbhbhbkbkjbh jvhjb

TRANSCRIPT

  • Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 164-176164

    PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAPPENGETAHUAN DAN SIKAP MEROKOK PADA

    SISWA LAKI-LAKI KELAS XI SMKMURNI 1 SURAKARTA

    Yeni Nur Ikwal Musaini, Burhannudin Ichsan dan Sri Wahyu Basuki

    Program Studi Kedokteran Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadyah Surakarta

    Jl. A Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Surakarta

    Abstract

    Smoking is dangerous for health since the smoke inhaled contains nicotine, tar andcarbonmonoxide. School-aged adolescent group has higher potential as smokers so that health educa-tion held in schools is very important to improve the students knowledge and attitude to smoking. Theobjective of the research was to investigate the influence of health education in male students of classXI SMK Murni 1 Surakarta on their knowledge and attitude to smoking. This study used quasi experi-mental method with non-randomized pre-test post-test control group design. Amount of respondentswas 32 students for respective group. Data was obtained through questionnaire. The data were ana-lyzed by independent t-test and Mann-Whitney test. There was a significant difference between malestudents knowledge and attitude with intervention and those who were not given intervention. In pre-test, the p value of knowledge was 0.79 and p value of attitude was 0.995. Whereas in the post-test, thep value of knowledge was 0.000 while p value of attitude was 0.001. In conclusion, health education canimprove knowledge and attitude in male students of class XI SMK Murni 1 Surakarta.

    Key words: Health Education, Knowledge and Attitude, Smoking.

    PENDAHULUAN

    Merokok merupakan kegiatanmembakar tembakau kemudian asap-nya dihisap. Kecanduan rokok banyakterjadi pada usia remaja. Remaja ada-lah masa transisi antara masa anak dandewasa. Perkembangan kepribadianpada masa ini tidak dipengaruhi olehorang tua dan lingkungan keluarga saja,tetapi juga lingkungan sekolah danteman-teman pergaulan di luar sekolah(Soetjiningsih, 2004).

    Menurut badan kesehatan dunia(WHO), 1/3 dari populasi dunia beusia15 tahun ke atas merokok, yaitu sejum-lah 1,25 miliar orang. Jumlah ini akanbertambah seiring dengan terjadinyaekspansi populasi dunia. Setiap hari se-jumlah 80-100 ribu penduduk di duniayang menjadi pecandu akan ketagihanrokok (Puspitasari, 2010).

    Indonesia adalah negara kelimaterbesar konsumen rokok dunia daritahun 2001-2003. Konsumsi rokok Indo-

  • Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap... (Yeni Nur Ikwal Musaini , dkk.) 165

    nesia dari tahun 1960-2003 mengalamipeningkatan sebesar 3,8 kali lipat, yaitudari 35 miliar batang menjadi 171 mil-yar batang per tahun. WHO memper-kirakan pada tahun 2020 penyakit yangberkaitan dengan merokok merupakanpermasalahan kesehatan terbesar yangmenyebabkan 8,4 juta kematian pertahun. Beberapa penyakit yang dise-babkan oleh kebiasaan merokok, antaralain: kanker mulut, kanker paru-paru,kanker pankreas, tekanan darah tinggi,dan bronkitis (Departemen Kesehatan,2006).

    Menurut Depkes (2003), di Indo-nesia 70% dari perokok memulai kebia-saannya sebelum berumur 19 tahun.Dalam 5 tahun terakhir jumlah perokokmemiliki kecenderungan untuk me-ningkat. Jumlah penduduk berdasar-kan jenis kelamin didapatkan padapenduduk laki-laki (54,5%) dan perem-puan (1,2%). Keadaan jumlah tingginyakeadaan remaja yang merokok dapatmempengaruhi masa depan remajadan juga bangsa maka perlu dipersiap-kan remaja yang baik demi terwujud-nya pemimpin bangsa di masa depan.

    Tercatat tidak kurang dari 4.000jenis zat kimia yang terkandung dalamsebatang rokok dan 60 diantaranya ber-sifat karsinogenik dan bersifat adiktifseperti nikotin dan karbon monoksidayang dapat membuat seseorang inginmerokok terus-menerus dan bahkanmembuat seseorang menjadi kecandu-an yang dapat mempengaruhi sistemsaraf pusat (Gondodiputro, 2007).

    Pada tahun 2006, di Jawa Tengahjumlah kegiatan penyuluhan P3NAPZA yang dilakukan oleh tenagakesehatan sebanyak 15.404 atau 9,32%dari seluruh kegiatan penyuluhan. Biladibanding tahun 2005, terjadi pening-katan cakupan sebesar 0,81%. Walau-pun terjadi peningkatan, tetapi kegiat-an penyuluhan NAPZA harus lebih di-perhatikan karena bila dibandingkantarget SPM 2010 untuk upaya penyu-luhan P3 NAPZA/P3 Narkoba olehpetugas kesehatan adalah 30%, berartijumlah kegiatan penyuluhan P3NAPZA di Jawa Tengah tahun 2006 ma-sih jauh di bawah target (DepartemenKesehatan, 2006).

    Kelompok remaja usia sekolahmerupakan kelompok yang memilikiresiko tinggi terhadap pengaruh burukdari luar karena mereka belum me-miliki kematangan emosional yangstabil. Oleh karena itu, pendidikankesehatan di sekolah sangat pentingsebagai hasil dari promosi kesehatan(Puspandari, 2008).

    SMK Murni 1 Surakarta merupa-kan salah satu sekolah swasta yang selu-ruh siswanya laki-laki usia remaja. Lo-kasinya di tengah kota sehingga me-mungkinkan untuk mudah terpengaruhdalam pergaulan bebas. Berdasarkaninformasi yang disampaikan oleh salahsatu guru, ada beberapa siswa yang ter-tangkap menggunakan zat adiktif sepertirokok. Sebagian besar dari mereka tidakmengetahui bahwa rokok sendiritermasuk dalam golongan NAPZA.

  • Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 164-176166

    Berdasarkan perumusan latarbelakang di atas maka tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui pengaruhpendidikan kesehatan terhadap penge-tahuan dan sikap merokok pada siswalaki-laki kelas XI SMK Murni 1 Sura-karta. Hasil penelitian ini diharapkandapat menjadi masukan informasi danpenerapan materi keilmuan bagi ilmukedokteran khususnya mengenai pen-didikan kesehatan sebagai bagian daripromosi kesehatan dan sebagai bahanpertimbangan dan evaluasi bagi tenagakesehatan dalam menggalakkan pro-gram hidup bersih dan sehat tanparokok. Selain itu bagi masyarakat dansiswa hasil penelitian ini diharapkandapat menambah informasi dan penge-tahuan tentang bahaya merokok dandapat mengurangi prevalensi perokok.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini menggunakanmetode eksperimen semu atau quasi-experimental dengan rancangan non-randomized pre-test post-test control groupdesign (Pratiknya, 2010). Penelitian inimengkelompokan subjek penelitiankedalam 2 kelompok, yaitu kelompokintervensi dan kelompok kontrol sertadilakukan pre-test dan post-test padakedua kelompok tersebut.

    A. Waktu dan Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan padabulan Oktober tahun 2011. Lokasi pene-litian di SMK Murni 1 Surakarta, keca-

    matan penumping, kota surakarta,provinsi Jawa Tengah.

    B. Populasi dan Subjek Penelitian

    Populasi adalah objek atau sub-jek yang mempunyai kualitas dankarateristik tertentu yang ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari kemudi-an ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2007). Populasi penelitian ini adalahsiswa laki-laki kelas XI SMK Murni 1Surakarta.

    Subjek penelitian ini adalahsiswa kelas XI yang akan dibedakandalam dua kelompok, yaitu kelompokyang mendapat pendidikan kesehatantentang perilaku merokok melaluiceramah dan kelompok kedua, yaitusiswa yang tidak mendapatkan per-lakuan pendidikan kesehatan tentangmerokok.

    D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

    Data subjek penelitian yang di-butuhkan adalah data primer yangmemenuhi kriteria inklusi, yaitu: siswalaki-laki kelas XI SMK Murni 1 Sura-karta. Sedangkan kriteria eksklusi,yaitu:1. Siswa yang tidak hadir disekolah

    atau sedang sakit.2. Siswa yang tidak bersedia menjadi

    responden.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Pengambilan data pada peneliti-an ini adalah data primer. Penelitian ini

  • Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap... (Yeni Nur Ikwal Musaini , dkk.) 167

    menggunakan subjek penelitian kedalam dua kelompok, yaitu: kelompokperlakuan dan kelompok kontrol sertadilakukan pre-test dan post-test padakelompok tersebut. Pembagian kuesi-oner dibantu oleh teman peneliti, yaitumahasiswa kedokteran.

    Jumlah siswa yang menjadi sam-pel pada penelitian ini adalah 32 siswauntuk masing-masing kelompok. Peng-ambilan sampel dengan pertimbanganbahwa siswa yang memiliki prestasibelajar yang baik dan tidak meng-gangu proses belajar. Berdasarkankriteria tersebut, kelompok siswa yangyang diberi intervensi adalah siswadengan kejuruan teknik kendaraanringan sedangkan kelompok kontroladalah siswa dengan kejuruan teknikpemesinan.

    F. Instrumen Penelitian

    Alat yang digunakan untukpengambilan data dalam penelitian iniadalah kuesioner dan materi ajar dalambentuk power point tentang pendidikankesehatan mengenai bahaya rokokterhadap kesehatan.1. Alat ukur pengetahuan mengguna-

    kan kuesioner berupa pernyataantertutup dengan dua alternatif jawa-ban (benar dan salah). Setiap jawab-an benar diberi nilai 1 dan nilai 0untuk jawaban salah.

    2. Alat ukur sikap menggunakan kue-sioner tertutup. Pernyataan dalamkuesioner sikap terdiri dari pernya-taan favorable dan unfavorable. Setiap

    pernyataan yang bersifat favorablemempunyai skor dari 4 sampai de-ngan 0 dan unfavorable dari 0 sampai4.

    G. Jenis Variabel

    Variabel adalah sesuatu yang di-gunakan sebagai ciri yang dimiliki olehsatuan penelitian tentang suatu konseppengertian tertentu (Notoatmodjo,2002). Variabel dalam penelitian ini ter-diri dari dua variabel, yaitu:1. Variabel Bebas (independen): pen-

    didikan kesehatan.2. Variabel Terikat (dependen): penge-

    tahuan dan sikap merokok.

    H. Definisi Operasional Variabel

    1. Pendidikan kesehatan adalah carapenyampaian suatu materi melaluiceramah mengenai perilaku mero-kok dengan tujuan meningkatkanpengetahuan dan sikap terhadaprokok. Penyampaian materi dilaku-kan secara langsung dengan bahasalisan dan tanya jawab.

    2. Pengetahuan adalah kemampuansiswa menjawab dengan benar per-nyataan-pernyataan tentang rokokpada kusioner. Adapun skala padapengukuran ini adalah rasio.

    3. Sikap adalah pernyataan setuju atautidak setuju tentang sikap merokok.Skala pengukuran rasio.

    I. Jalannya Penelitian

    Tahapan proses penelitian iniadalah:

  • Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 164-176168

    1. Tahapan persiapana. Penelitian ini diawali dengan

    pencarian judul dan literatur ten-tang pengetahuan dan pendi-dikan kesehatan tentang rokok.

    b. Penyusunan proposal penelitiandan izin penelitian dari kepalaSMK Murni 1 Surakarta setelahproposal disetujui.

    c. Persiapan materi ajar yang akandisampaikan pada kelompokintervensi, persiapan fasilitator(guru), dan persiapan educator(peneliti sendiri).

    d. Menentukan jadwal penelitian(pre-test, intervensi dan post-test).

    e. Persiapan lokasi dan subjekpenelitian sesuai dengan kese-pakatan yang telah ditetapkan.

    2. Tahapan penelitiana. Pelaksanaan intervensi

    Sebelum dilakukan interven-si, terlebih dahulu siswa diberipre-test dengan kuesioner yangdisiapkan. Pelaksanaan inter-vensi di luar jam pelajaran, yaituhari jumat, tanggal 28 Oktober2011 jam 08.00 WIB, bertempat diruang kelas SMK Murni 1 Sura-karta.

    Intervensi yang diberikanberupa ceramah tentang bahayarokok terhadap kesehatan. Setelahselesai, siswa diberi kesempatanuntuk bertanya. Kegiatan iniberlangsung 60 menit. Kemu-dian siswa kelompok ini diberipost-test.

    b. Pengambilan data pre-test dan post-test

    Untuk mengukur pengeta-huan dan sikap siswa terhadapperilaku merokok, terlebihdahulu diberi pre-test pada keduakelompok. Pelaksanaan pre-testpada kedua kelompok dilakukandalam waktu bersamaan, yaituhari Jumat, tanggal 28 Oktober2011 jam 08.00 WIB dan padaruang yang berbeda. Pre-test padakelompok kontrol dibantu olehrekan seangkatan (mahasiswakedokteran) dan guru yang akanmengajar diruang kelas yangmenjadi kelompok kontrol ter-sebut.

    Pelaksanaan post-test padakelompok kontrol dan intervensidilakukan dalam waktu ber-samaan. Pada kelompok kontrol,post-test dilakukan setelah salahsatu guru selesai mengajar.Sedangkan pada kelompok inter-vensi dilakukan setelah penelitimemberikan intervensi tentangbahaya rokok terhadap kese-hatan.

    J. Teknik dan Analisis Data

    Kuesioner hasil penelitiandikumpulkan dan disusun, kemudiandilakukan editing, pengkodean,penetapan skor untuk masing-masingkelompok data kemudian direkap dandianalisis dengan bantuan StatisticalProgram for Social Science 17.0 (SPSS 17.0).

  • Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap... (Yeni Nur Ikwal Musaini , dkk.) 169

    Uji statistik dilakukan dengan meng-gunakan uji Independent t-test dan ujiMann-Whitney (Dahlan, 2009).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum

    SMK Murni 1 Surakarta merupa-kan sekolah swasta kejuruan setingkatSekolah Lajutan Tingkat Atas (SLTA)yang memiliki luas 1100 m2 dan terletakdi tengah-tengah Kota Surakarta de-ngan lokasi yang sangat strategis,mudah dijangkau dari berbagai arah.Tepatnya di jalan Jalan Dr.WahidinNo.33 Surakarta.

    Sekolah ini mempunyai fasilitasbelajar yang cukup memadai, antaralain bengkel, laboratorium, perpus-takaan dan lapangan olah raga. SekolahSMK Murni 1 memiliki jumlah siswasebanyak 353 orang yang terdiri darikelas X sebanyak 116 siswa, kelas XIsebanyak 130 siswa, dan kelas XII seba-nyak 107 siswa dan masing-masing ke-las terbagi atas 2 kejuruan, yaitu teknikpemesinan dan teknik kendaraanringan.

    B. Karakteristik Responden

    Subjek penelitian ini adalah sis-wa dengan kejuruan teknik kendaraanringan kelompok eksperimen, yaitusebanyak 32 siswa. Sedangkan kelom-pok kontrol adalah siswa dengan ke-juruan teknik pemesinan, yaitu seba-nyak 32 siswa.

    Sebelum melakukan penelitian,peneliti melakukan pendataan karak-

    teristik subjek yang berkaitan dengannilai rerata pre-test pengetahuan dansikap pada kedua kelompok yang ber-tujuan untuk mengetahui kecerdasankedua kelompok penelitian. Oleh kare-na itu, peneliti melakukan uji homoge-nitas dengan menggunakan independentt-test dan didapatkan hasil setelah dila-kukan normalitas data dengan Kolmo-gorof Smirnov diperoleh nilai P = 0,200(P>0,05) yang berarti data terdistribusinormal. Kemudian diuji denganindependent t-test dan diperoleh nilai P= 0,79 (P>0,05). Nilai rerata kelompokeksperimen adalah 20,03 dan kelom-pok kontrol adalah 18,46 dan diartikanbahwa tidak terdapat perbedaan nilaiyang bermakna antara kedua kelom-pok, yaitu kelompok kontrol dankelompok eksperimen.

    Pada variabel sikap, nilai rerataeksperimen adalah 95,47 dan kelom-pok kontrol adalah 96,50. Data ini diujinormalitas dan transformasi data di-peroleh nilai yang tidak terdistribusinormal, namun tetap tidak terdistribusinormal nilai (P0,05) arti-nya pada kedua kelompok tidak ter-dapat perbedaan nilai sikap yang ber-makna. Data ini menunjukan uji nilairerata pengetahuan dan sikap kelasmasing-masing subjek penelitian yangbertujuan untuk mengetahui kesetara-an tingkat kecerdasan kedua kelompokpenelitian. Hasil ini menunjukan bah-wa kedua subjek tidak mempunyai

  • Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 164-176170

    perbedaan yang bermakna. Berati ting-kat kecerdasan kedua kelompok subjekpenelitian adalah sebanding. Berikutadalah tabel nilai pre-test Pengetahuandan Sikap kedua kelompok:

    Tabel 1. Hasil nilai rerata pre-testPengetahuan dan Sikap siswa

    menurut Kelompok Kontrol danEksperimen

    C. Pengetahuan Siswa tentangMerokok

    1. Kelompok Eksperimen

    Tabel 2. Hasil nilai Pre-test dan Post-test Siswa terhadap Pengetahuan

    Rokok menurut KelompokEksperimen

    Data diatas menunjukan nilaimedian pre-test 20,00 dan post-test27,50. Standar deviasi nilai pre-test3,167 dan post-test 3,359. Pada Pre-testmemiliki nilai maksimum dan mini-mum, yaitu 14-25 dan post-test, yaitu

    14-30. Berdasarkan uji normalitashasil Test of Normality Shaphiro-Wilkdiperoleh data tidak normal sehing-ga dilakukan transformasi data dandiperoleh nilai yang tidak terdistri-busi normal, sehingga digunakan ujialternatif wilcoxon dan diperolehnilai P = 0,000 (P0,05). Data inidapat diartikan bahwa tidak terdapat

    Variabel Subjek Penelitian

    P Eksperimen Kontrol

    Pengetahuan 20,03 18,46 0,79

    Sikap 95,47 96,50 0,995

    Total Sampel 64

    Nilai

    Statistik Median SD Min-

    Max P

    Pre-test 20,00 3,167 14-25 0,000 Post-test 27,50 3,359 14-30

    Besar sampel

    32

    Statistik Nilai

    P Pre-test Post-test

    Mean 18,47 17,88 0,463 Standar Deviasi 3,801 3,608

    Besar Sampel 32

  • Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap... (Yeni Nur Ikwal Musaini , dkk.) 171

    perbedaan nilai pengetahuan yangbermakna antara pre-test dan post-test.

    D. Sikap Siswa tentang Merokok

    1. Kelompok EksperimenPengukuran variabel sikap pada

    kelompok eksperimen, diperolehdata nilai rerata pre-test adalah 95,47dan standar deviasi 17,387. Sedang-kan pada post-test diperoleh nilairerata 108,50 dan standar deviasi12,102. Hal ini menunjukan bahwaantara nilai pre-test dan post-test ter-jadi perubahan sikap.

    Berdasarkan uji normalitas hasilTest of Normality Shaphiro-Wilk dataterdistribusi normal sehingga uji sta-tistik digunakan uji paired t-tes dandiperoleh nilai P = 0,000 (P0,05) berarti tidakterdapat perbedaan nilai sikapyang bermakna antara pre-test danpost-test.

    E. Perbedaan Nilai Rerata Penge-tahuan dan Sikap tentang Mero-kok pada Kelompok Ekperimendan Kelompok Kontrol

    Nilai rerata pengetahuan dansikap tentang merokok pada kelompokeksperimen dan kontrol disajikan padatabel 6.

    Statistik Nilai Sikap

    P Pre-test Post-test

    Mean 95,47 108,50

    0,000 Standar Deviasi 17,387 12,102

    Besar Sampel 32

    Nilai Statistik Median SD Min-Max p

    Pre-test 99,00 13.586 54-113 0,249 Post-test 99,00 10.362 68-115

    Besar sampel

    32

  • Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 164-176172

    Tabel 6. Nilai Rerata Post-test menurutKelompok Eksperimendan Kelompok Kontrol

    Data di atas menunjukan nilaipost-test pengetahuan tentang merokokpada kedua kelompok subjek peneliti-an. Nilai rerata pengetahuan kelompokkontrol adalah 26,59 dan kelompokeksperimen adalah 17,88. Setelah dila-kukan uji normalitas data, diperolehdata yang tidak terdistribusi normalsehingga dilakukan transformasi datasehingga data terdistribusi normal.Oleh karena itu, uji statistik yang digu-nakan adalah Independent t-test dan nilaiP = 0,000 (P < 0,05). Hal ini menunjukanadanya perbedaan yang bermakna danadanya pengaruh pendidikan kesehat-an pada kelompok eksperimen.

    Pada variabel sikap, Nilai reratakelompok ekperimen adalah 108,50dan kelompok kontrol adalah 98,28.Setelah diuji normalitas dan transfor-masi data, diperoleh data terdistribusinormal sehingga uji statistik yangdigunakan Independent t-test dan diper-oleh nilai P = 0,001 (P

  • Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap... (Yeni Nur Ikwal Musaini , dkk.) 173

    edukator mempunyai peranan pentingdalam meningkatkan pengetahuanseseorang sehingga edukator diharap-kan mampu menguasai materi, mampumemahami kematangan dan tingkatperkembangan pola pikir siswa sehing-ga siswa mampu mengekspresikanpersepsi atau pendapatnya sesuai de-ngan pemahaman pengetahuan yangdiperoleh khususnya tentang rokok(Insanuddin, 2006).

    Penelitian ini bersesuaian de-ngan penelitian yang dilakukan olehIswahyudi (2008) yang mengemukakanbahwa pendidikan kesehatan melaluikultum dapat meningkatkan penge-tahuan, sikap, dan prilaku hidup bersihdan sehat santri di salah satu pesantrenProvinsi Nanggroe Aceh Darussalam(NAD) serta berdasarkan penelitianHulu (2005), tentang metode peer edu-cation meningkatkan pengetahuan sis-wa SMA dalam pencegahan penyalah-gunaan narkotika dan psikotropika dikota Sibolga.

    Perubahan peningkatan nilaipengetahuan pada kelompok ekperi-men ini dimungkinkan karena siswabaru pertama kali mendapatkan pen-didikan kesehatan tentang merokokdan menurut responden bahwa materiyang disampaikan cukup menarikkarena disertai oleh gambar dan buktiilmiah tentang penyakit akibat rokok.

    Pada kelompok kontrol, uji sta-tistik terhadap nilai pengetahuan tidakterdapat perbedaan nilai yang ber-makna antara pre-test dan post-test.peningkatan pengetahuan hanya di-

    sebabkan adanya pendidikan atauedukasi. Hasil ini sesuai dengan pene-litian Manurung (2004) yang mem-buktikan bahwa pendidikan tentangpencegahan bahaya merokok oleh peereducator mampu meningkatkan penge-tahuan peer group dalam upaya pence-gahan bahaya rokok.

    Setelah melakukan pengukuranpengetahuan, dilakukan pengukuransikap baik pada pre-test maupun post-test. Sikap terhadap merokok padapenelitian ini diukur dengan kuesioneryang terdiri dari 35 soal, meliputiaspek sikap tentang diri sendiri, dirisendiri dan orang lain, sikap terhadapbahaya merokok, sikap terhadap oranglain, sikap terhadap kebijaksanaan.

    Hasil uji statistik menunjukkanadanya perubahan sikap yang berkait-an dengan merokok setelah dilakukanintervensi. Ini ditunjukan oleh adanyaperbedaan yang bermakna dilihat darihasil pre-test dan post-test pada kelom-pok ekperimen (P

  • Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 164-176174

    yang dihadapi dalam tes karena siswaperokok aktif sehingga terjadi kontra-diksi antara pernyataan dan fenomena.

    Nilai pre-test pengetahuan dansikap siswa untuk tidak merokok ter-lihat kesetaraan nilai rerata dengannilai beda yang tidak begitu besar telahmemenuhi salah satu kriteria untukmelakukan suatu penelitian eksperi-men, yaitu kondisi awal antara keduakelompok haruslah sebanding.

    Sedangkan nilai post-test penge-tahuan dan sikap pada kedua subjekpenelitian terlihat adanya perbedaanyang bermakna. Dari tabel di atas dapatdiartikan bahwa perbedaan pengetahu-an dan sikap terhadap perilaku mero-kok pada kelompok eksperimen lebihtinggi dibandingkan dengan kelompokkontrol. Faktor yang mempengaruhiterjadinya perubahan tingkat penge-tahuan dan sikap siswa pada keduakelompok penelitian dapat disebabkankarena adanya faktor internal siswaakibat adanya efek dari pendidikankesehatan yang diberikan. Penelitianini sesuai dengan penelitian (Insanud-din, 2006) yang menyatakan bahwaadanya perubahan sikap terhadap peri-laku merokok yang terjadi pada siswakarena adanya pengaruh pendidikankesehatan.

    Penelitian ini memiliki beberapaketerbatasan terutama adalah sumbermateri yang disampaikan oleh penelitidiperoleh dari artikel, jurnal, dan bukukemungkinan masih banyak kekurang-

    an khususnya isi materi yang sesuaidengan tingkat pemahaman dan gayabahasa siswa. keaktifan siswa untukberpartisipasi dalam diskusi jugakurang dan hanya beberapa saja yangaktif sehingga peneliti melakukanpendekatan secara persuasif.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Terdapat pengaruh pendidikankesehatan terhadap pengetahuan dansikap merokok pada siswa laki-lakikelas XI SMK Murni 1 Surakarta.

    B. Saran

    1. Bagi petugas kesehatan, perlunyapendidikan kesehatan yang lebihoptimal khususnya mengenai rokokkepada remaja untuk lebih selektifdalam menghindari pengaruh-pengaruh negatif yang terjadi padaremaja.

    2. Bagi pengelolah SMK Murni 1 Sura-karta, perlu meningkatkan frekuensimaupun kualitas pendidikan kese-hatan.

    3. Bagi peneliti yang berminat untukmelakukan penelitian lebih lanjuttentang merokok melalui pendidik-an kesehatan, perlu lebih optimaldalam memilih metode ceramah dangraffiti agar dapat meningkatkan pen-cegahan penyakit yang behubungandengan merokok.

  • Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap... (Yeni Nur Ikwal Musaini , dkk.) 175

    DAFTAR PUSTAKA

    Dahlan, M., 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokterandan Kesehatan. Jakarta, Salemba Medika.

    Depkes RI., 2003. Mitos dan Fakta tentang Tembakau di Indonesia. Jakarta.

    Depkes RI., 2004. Fakta Tembakau Indonesia Data Empiris untuk Strategi NasionalPenanggulangan Masalah Tembaka., Jakarta.

    Depkes RI., 2006. Lakukan Gaya Hidup Sehat. Jakarta.

    Gondodiputro, S., 2007. Bahaya Tembakau dan Bentuk-Bentuk Sediaa Tembakau. Bandung,Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

    Hulu, F. S., 2005. Pengaruh Peer Educator terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMAdalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika di Kota SibolgaProvinsi Sumatra Utara. Tesis, Tidak diterbitkan, Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.

    Insanuddin, I., 2006. Ceramah dan Graffiti sebagai Metode Alternatif dalam PendidikanKesehatan Mengenai Prilaku Merokok pada Remaja Siswa SMP Pasundan 12Bandung. Tesis, Tidak diterbitkan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

    Iswahyudi, Prabandari, dan Hariyono., 2008. Pendidikan Kesehatan LingkunganMelalui Kultum. Berita Kedokteran Masyarakat, 24(1): 8-15.

    Manurung, I. E. F., 2004. Pendidikan Kesehatan Peer Educator sebagai Upaya PencegahanBahaya Merokok pada Peer Group. Tesis, Tidak diterbitkan, Universitas GadjahMada, Yogyakarta.

    Murti, B., 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif diBidang Kesehatan. Yogyakarta, Gadja Mada University Press.

    Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta.

    Puspandari, R., Sunarsi, I.M dan Wdyatama, R., 2008. Kontribusi Testimony dalamMeningkatkat Efektivitas Pendidikan Kesehatan tentang NAPZA diKabupaten Sleman. Berita Kedokteran Masyarakat, 24 (3): 130-8.

    Puspitasari, V., Widysanto, A., dan Rivami, D., 2010. Artikel Penelitian, BiayaPengeluaran Per-tahun Pada Penyakit yang Berhubungan denganKebiasaan Merokok, Medicinus. 3 (4): 2-7.

  • Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 164-176176

    Pratiknya, A.W., 2010. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.Jakarta, Rajawali Pers.

    Sodtjiningsih., 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta, SagungSeto.

    Sugiyono., 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung, CV Alfabet.