presentasi proposal-tesis yeni

29
PRESENTASI PROPOSAL PRESENTASI PROPOSAL TESIS TESIS Yeni Yuliani Yeni Yuliani 120820100099 120820100099 Bandung Bandung

Upload: yeniyuliani

Post on 14-May-2015

8.171 views

Category:

Business


3 download

DESCRIPTION

metode penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi proposal-tesis yeni

PRESENTASI PROPOSAL PRESENTASI PROPOSAL TESISTESIS

Yeni YulianiYeni Yuliani

120820100099120820100099

BandungBandung

Page 2: Presentasi proposal-tesis yeni

JUDUL TESISJUDUL TESIS

PENGARUH PENGARUH ADVERTISINGADVERTISING TERHADAP TERHADAP PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN BRAND AWARENESSBRAND AWARENESS SERTA SERTA

DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SANGOBIONPRODUK SANGOBION

(Survey Pada Ibu-ibu PKK Pengguna Sangobion di (Survey Pada Ibu-ibu PKK Pengguna Sangobion di Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten

Bandung)Bandung)

Page 3: Presentasi proposal-tesis yeni

Alasan Pemilihan JudulAlasan Pemilihan Judul

Peneliti merupakan Peneliti merupakan karyawan pemasaran sangobionkaryawan pemasaran sangobion

Peneliti ingin mengetahui Peneliti ingin mengetahui pengaruh advertising pengaruh advertising terhadap pembentukan brand awareness dan terhadap pembentukan brand awareness dan dampaknya kepada keputusan pembelian produk dampaknya kepada keputusan pembelian produk sangobionsangobion

Page 4: Presentasi proposal-tesis yeni

Tempat PenelitianTempat Penelitian

Kader PKKKader PKK

Desa SayatiDesa Sayati

Kecamatan MargahayuKecamatan Margahayu

Kabupaten BandungKabupaten Bandung

Page 5: Presentasi proposal-tesis yeni

Alasan Pemilihan TempatAlasan Pemilihan Tempat

Ibu-Ibu kader PKK Desa Sayati cukup aktif dan kooperatifIbu-Ibu kader PKK Desa Sayati cukup aktif dan kooperatifJumlah penduduk di Desa Sayati cukup padatJumlah penduduk di Desa Sayati cukup padatSegment masyarakatnya bervariasi, mulai dari yang Segment masyarakatnya bervariasi, mulai dari yang berpenghasilan tinggi sampai rendah, begitu pula dengan berpenghasilan tinggi sampai rendah, begitu pula dengan level pendidikannya, cukup representatif level pendidikannya, cukup representatif

Page 6: Presentasi proposal-tesis yeni

Fokus PenelitianFokus Penelitian

Bagaimana tanggapan konsumen terhadap Bagaimana tanggapan konsumen terhadap advertising advertising Sangobion.Sangobion. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap Bagaimana tanggapan konsumen terhadap brand awareness brand awareness Sangobion.Sangobion.

Bagaimana tanggapan konsumen terhadap keputusan pembelianBagaimana tanggapan konsumen terhadap keputusan pembelian Sangobion.Sangobion.Seberapa besar pengaruh Seberapa besar pengaruh advertisingadvertising terhadap pembentukan terhadap pembentukan brand brand

awarenessawareness Sangobion. Sangobion.Seberapa besar pengaruh Seberapa besar pengaruh advertisingadvertising terhadap terhadap brand awarenessbrand awareness Sangobion Sangobion

Seberapa besar pengaruh Seberapa besar pengaruh advertisingadvertising terhadap keputusan pembelian terhadap keputusan pembelian SangobionSangobion

Page 7: Presentasi proposal-tesis yeni

Tujuan PenelitianTujuan Penelitian

Mengetahui tanggapan konsumen terhadap Mengetahui tanggapan konsumen terhadap advertising advertising Sangobion.Sangobion.

Mengetahui tanggapan konsumen terhadap Mengetahui tanggapan konsumen terhadap brand awareness brand awareness Sangobion.Sangobion.

Mengetahui tanggapan konsumen terhadap keputusan Mengetahui tanggapan konsumen terhadap keputusan pembelianpembelian Sangobion.Sangobion.

Mengetahui seberapa besar pengaruh Mengetahui seberapa besar pengaruh advertisingadvertising terhadap terhadap pembentukan pembentukan brand awarenessbrand awareness Sangobion. Sangobion.

Mengetahui seberapa besar pengaruh Mengetahui seberapa besar pengaruh advertisingadvertising terhadap terhadap brand awarenessbrand awareness Sangobion. Sangobion.

Mengetahui seberapa besar pengaruh Mengetahui seberapa besar pengaruh advertisingadvertising terhadap terhadap keputusan pembelian Sangobion.keputusan pembelian Sangobion.

Page 8: Presentasi proposal-tesis yeni

Manfaat PenelitianManfaat Penelitian

Kegunaan IlmiahKegunaan Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas salah satu Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas salah satu kajian ilmu pemasaran yakni promosi, khususnya kajian ilmu pemasaran yakni promosi, khususnya adverisingadverising yang meliputi televisi, radio, dan majalah dalam kaitannya yang meliputi televisi, radio, dan majalah dalam kaitannya dengan dengan brand awarenessbrand awareness serta dampaknya terhadap keputusan serta dampaknya terhadap keputusan pembelian produk.pembelian produk.

Kegunaan PraktisKegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi PT. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi PT. Merck, Tbk dalam menggunakan Merck, Tbk dalam menggunakan advertising advertising sebagai upaya sebagai upaya untuk meningkatkan untuk meningkatkan brand awareness brand awareness serta keputusan serta keputusan pembelian konsumen dalam membeli Sangobion.pembelian konsumen dalam membeli Sangobion.

Page 9: Presentasi proposal-tesis yeni

KAJIAN PUSTAKAKAJIAN PUSTAKA

Definisi pemasaran menurut Kotler (2005:10) adalah: Definisi pemasaran menurut Kotler (2005:10) adalah:

proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Kotler (2005:17) mendefinisikan bauran pemasaran (Kotler (2005:17) mendefinisikan bauran pemasaran (marketing marketing mixmix) sebagai berikut:) sebagai berikut:

Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, alat-alat itu diklasifikasikan menadi empat kelompok yang luas alat-alat itu diklasifikasikan menadi empat kelompok yang luas yang terdiri dari empat P pemasaran: produk (yang terdiri dari empat P pemasaran: produk (productproduct), harga ), harga ((priceprice), tempat (), tempat (placeplace), dan promosi (), dan promosi (promotionpromotion).).

Page 10: Presentasi proposal-tesis yeni

Bauran komunikasi pemasaran menurut Kotler (2005:600) terdiri atas lima Bauran komunikasi pemasaran menurut Kotler (2005:600) terdiri atas lima cara komunikasi utama:cara komunikasi utama:

AdvertisingAdvertising: semua bentuk presentasi dan promosi non-personal yang : semua bentuk presentasi dan promosi non-personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas.jelas.

Personal SellingPersonal Selling: presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah : presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hunungan dengan pelanggan.membangun hunungan dengan pelanggan.

Sales promotionSales promotion: insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong : insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

Public RelationsPublic Relations: membangun hubungan baik dengan berbagai publik : membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.

Direct MarketingDirect Marketing: hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing : hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik secara seksama dengan tujuan baik untuk pelanggan yang dibidik secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun untuk membina hubungan dengan memperoleh tanggapan segera maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng (penggunaan telepon, surat, fax, e-mail, internet, pelanggan yang langgeng (penggunaan telepon, surat, fax, e-mail, internet, dan perangkat-perangkat lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan dan perangkat-perangkat lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu).konsumen tertentu).

Page 11: Presentasi proposal-tesis yeni

Kotler (2005:658) mendefinisikan “Kotler (2005:658) mendefinisikan “advertisingadvertising adalah segala bentuk adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal yang penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran”. dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran”.

Adapun AMA (Adapun AMA (American Marketing AssociationAmerican Marketing Association) dalam Fandy Tjiptono ) dalam Fandy Tjiptono (2001:226) mendefinisikan (2001:226) mendefinisikan advertisingadvertising adalah seluruh proses yang meliputi adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan advertisingadvertising. .

Dari pengertian-pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Dari pengertian-pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa advertisingadvertising adalah semua bentuk penyajian adalah semua bentuk penyajian non personalnon personal, promosi, ide-ide, , promosi, ide-ide, promosi barang atau jasa yang merupakan keseluruhan proses yang meliputi promosi barang atau jasa yang merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan advertisingadvertising..

Kemudian mengambil lima keputusan utama dalam pembuatan program Kemudian mengambil lima keputusan utama dalam pembuatan program advertisingadvertising ini, yang dikenal dengan lima M (5M), yaitu: ini, yang dikenal dengan lima M (5M), yaitu:

MissionMission (misi), apakah tujuan (misi), apakah tujuan advertisingadvertising?? MoneyMoney (uang), berapa banyak yang dapat dibelanjakan? (uang), berapa banyak yang dapat dibelanjakan? MessageMessage (pesan), pesan apa yang harus disampaikan? (pesan), pesan apa yang harus disampaikan? MediaMedia, media apa yang akan digunakan?, media apa yang akan digunakan? MeassurementMeassurement (pengukuran), bagaimana mengevaluasi hasilnya? (Kotler, (pengukuran), bagaimana mengevaluasi hasilnya? (Kotler,

2005:658)2005:658)

ADVERTISING

Page 12: Presentasi proposal-tesis yeni

MenginformasikanMenceritakan kepada pasar tentang produk baru

Menganjurkan kegunaan baru produk tertentuMenginformasikan pasar tentang perubahan harga

Menjelaskan cara harga produk

Menggambarkan layanan yang tersediaMengoreksi kesan yang salah

Menggurangi ketakutan pembeliMenciptakan citra perusahaan

MembujukMenciptakan preferensi merek

Mendorong pergantian ke merek andaMengubah persepsi pelanggan tentang atribut produk

Membujuk pelanggan membeli sekarngMembujuk pelanggan untuk menerima kunjungan

tenaga penjualan

MengingatkanMengingatkan pelanggan bahwa produk itu mungkin

diperlukan dalam waktu dekatMengingatkan pelanggan dimana membeli produk

tersebut

Mempertahankan produk tersebut tetap ada di benak konsumen selama bukan musimnya

Mempertahankan kesadaran produk tertinggi (top of mind) di benak konsumen

TUJUAN ADVERTISING YANG MUNGKIN

Sumber: Philip Kotler (2005:641)

Page 13: Presentasi proposal-tesis yeni

Ekuitas merek menurut David Aaker (1991:22) adalah seperangkat Ekuitas merek menurut David Aaker (1991:22) adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan perusahaan. pelanggan perusahaan.

Sedangkan menurut Kotler (2005:350) merek yang kuat mempunyai Sedangkan menurut Kotler (2005:350) merek yang kuat mempunyai ekuitas merek yang tinggi, dan ekuitas merek yang tinggi ekuitas merek yang tinggi, dan ekuitas merek yang tinggi memberikan perusahaan berbagai keuntungan bersaing. memberikan perusahaan berbagai keuntungan bersaing.

Ekuitas merek menurut Darmadi Durianto (2004:4) adalah sebagai Ekuitas merek menurut Darmadi Durianto (2004:4) adalah sebagai berikut:berikut:Ekuitas merek (Ekuitas merek (Brand EquityBrand Equity) adalah seperangkat asset dan liabilitas ) adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan perusahaan. barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan perusahaan.

Menurut E.Knapp (2001:2) Ekuitas merek adalah totalitas dari Menurut E.Knapp (2001:2) Ekuitas merek adalah totalitas dari persepsi merek, mencakup kualitas relatif dari produk dan jasa, persepsi merek, mencakup kualitas relatif dari produk dan jasa, kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, karyawan, dan semua kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, karyawan, dan semua stakeholderstakeholder yang merasakan tentang merek yang merasakan tentang merek

EKUITAS MEREK

Page 14: Presentasi proposal-tesis yeni

Assosiasi Merek

EKUITAS MEREK Nama & Simbol

Loyalitas Merek

Memberikan nilai kepada pelanggan dengan menguatkan:Interpretasi/proses informasiRasa percaya diri dalam keputusan pembelianPencapaian kepuasan dari pelanggan

Memberikan nilai kepada perusahaan dengan menguatkan:Efisiensi dan efektifitas program pemasaranLoyalitas merekHarga/labaPerluasan merekPeningkatan perdagangan

Kesan Kualitas

Aset Merek yang lain

Kesadaran Merek

Sumber: David A. Aaker (1997:25)

EKUITAS MEREK

Page 15: Presentasi proposal-tesis yeni

Menurut David Aaker dalam Darmadi Durianto (2004:4) mengatakan Menurut David Aaker dalam Darmadi Durianto (2004:4) mengatakan bahwa untuk mengukur ekuitas merek harus dilihat melalui lima dimensi bahwa untuk mengukur ekuitas merek harus dilihat melalui lima dimensi yaitu:yaitu:

Brand AwarenessBrand Awareness (Kesadaran Merek): kesanggupan calon pembeli untuk (Kesadaran Merek): kesanggupan calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Masyarakat cenderung membeli merek yang sudah terkenal produk tertentu. Masyarakat cenderung membeli merek yang sudah terkenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang dikenal.karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang dikenal.

Perceived QualityPerceived Quality (Kesan Kualitas): sebuah merek akan dikaitkan oleh sebuah (Kesan Kualitas): sebuah merek akan dikaitkan oleh sebuah persepsi kualitas tanpa perlu mendasarkan pengetahuan yang mendetail persepsi kualitas tanpa perlu mendasarkan pengetahuan yang mendetail mengenai spesifikasi. Persepsi kualitas mungkin berwujud sesuatu yang mengenai spesifikasi. Persepsi kualitas mungkin berwujud sesuatu yang berbeda untuk masing-masing tipe industri.berbeda untuk masing-masing tipe industri.

Brand AssociationBrand Association (Asosiasi Merek): mencerminkan pencitraan suatu merek (Asosiasi Merek): mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain. manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain.

Brand LoyaltyBrand Loyalty (Loyalitas Merek): mencerminkan tingkat keterikatan konsumen (Loyalitas Merek): mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk. Bagi perusahaan adalah mahal untuk dengan suatu merek produk. Bagi perusahaan adalah mahal untuk mendapatkan konsumen baru. Sebaliknya, relatif tidak mahal untuk mendapatkan konsumen baru. Sebaliknya, relatif tidak mahal untuk memelihara konsumen yang sudah ada, terutama jika para konsumen itu sudah memelihara konsumen yang sudah ada, terutama jika para konsumen itu sudah puas dan bahkan menyukai merek tersebut. puas dan bahkan menyukai merek tersebut.

Other Proprietary Brand AssetsOther Proprietary Brand Assets: Aset-aset merek yang lainnya seperti paten, : Aset-aset merek yang lainnya seperti paten, cap, saluran hubungan dan lain-lain.cap, saluran hubungan dan lain-lain.

EKUITAS MEREK

Page 16: Presentasi proposal-tesis yeni

Brand awarenessBrand awareness merupakan kesanggupan seorang calon pembeli merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu (Aaker, 1996:90). merupakan bagian dari kategori merek tertentu (Aaker, 1996:90).

Terence A.Shimp (2003:11) mengemukakan bahwa Terence A.Shimp (2003:11) mengemukakan bahwa brand brand awareness awareness merupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul merupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersevut dimunculkan.produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersevut dimunculkan.

Menurut Rhenald Kasali (1999:378) Menurut Rhenald Kasali (1999:378) awarenessawareness adalah: adalah:Pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang keberadaan produk. Pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang keberadaan produk. Biasanya dinyatakan dengan pernyataan-pernyataan seperti: Saya Biasanya dinyatakan dengan pernyataan-pernyataan seperti: Saya pernah mendengar, Saya pernah melihatnya, Saya pernah pernah mendengar, Saya pernah melihatnya, Saya pernah mencobanya, Saya tahu apa gunanya.mencobanya, Saya tahu apa gunanya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa brand brand awareness awareness adalah sampai sejauh mana konsumen dapat mengenali adalah sampai sejauh mana konsumen dapat mengenali dan menyadari tentang keberadaan suatu merek yang merupakan dan menyadari tentang keberadaan suatu merek yang merupakan bagian dari kategori produk tertentu.bagian dari kategori produk tertentu.

BRAND AWARENESS

Page 17: Presentasi proposal-tesis yeni

Tingkatan Brand Awareness menurut David A.Aaker (1997:92)Tingkatan Brand Awareness menurut David A.Aaker (1997:92)

Unware of brandUnware of brand merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek di mana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu kesadaran merek di mana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.merek.

Brand recognitionBrand recognition merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian. Pengakuan merek, didasarkan suatu tes pengingatan melakukan pembelian. Pengakuan merek, didasarkan suatu tes pengingatan kembali lewat bantuan. Pengenalan merek adalah tingkat minimal dari kembali lewat bantuan. Pengenalan merek adalah tingkat minimal dari kesadaran merek, hal ini penting khususnya ketika seorang pembeli kesadaran merek, hal ini penting khususnya ketika seorang pembeli memilih suatu merek pada saat pembelian.memilih suatu merek pada saat pembelian.

Pada tingkat berikutnya adalah pengingatan kembali merek Pada tingkat berikutnya adalah pengingatan kembali merek (brand recall).(brand recall). Pengingatan kembali merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk Pengingatan kembali merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tersebut dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan menyebutkan merek tersebut dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.tersebut.

Top of MindTop of Mind merupakan tingkat tertinggi dari kesadaran merek. Apabila merupakan tingkat tertinggi dari kesadaran merek. Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran. disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran.

BRAND AWARENESS

Page 18: Presentasi proposal-tesis yeni

Menurut Kotler (2005:221) tipe perilaku pembelian dapat dibedakan Menurut Kotler (2005:221) tipe perilaku pembelian dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu:menjadi empat tipe, yaitu: Perilaku pembelian kompleks: perilaku pembelian konsumen Perilaku pembelian kompleks: perilaku pembelian konsumen

dalam situasi yang bercirikan adanya keterlibatan konsumen dalam situasi yang bercirikan adanya keterlibatan konsumen yang sangat tinggi dalam membeli dan adanya persepsi yang yang sangat tinggi dalam membeli dan adanya persepsi yang signifikan mengenai perbedaan diantara merek.signifikan mengenai perbedaan diantara merek.

Perilaku pembelian pengurangan disonansi: perilaku pembelian Perilaku pembelian pengurangan disonansi: perilaku pembelian dalam situasi dimana pembeli mempunyai keterlibatan yang dalam situasi dimana pembeli mempunyai keterlibatan yang tinggi tetapi melihat hanya sedikit perbedaan merek.tinggi tetapi melihat hanya sedikit perbedaan merek.

Perilaku pembelian kebiasaan: suatu situasi dimana konsumen Perilaku pembelian kebiasaan: suatu situasi dimana konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan perbedaan yang tidak jauh mempunyai keterlibatan rendah dan perbedaan yang tidak jauh diantara merek.diantara merek.

Perilaku pembelian pencarian variasi: perilaku pembelian Perilaku pembelian pencarian variasi: perilaku pembelian konsumen dalam situasi dimana konsumen mempunyai tingkat konsumen dalam situasi dimana konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan adanya keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan.perbedaan merek yang signifikan.

PERILAKU KONSUMEN

Page 19: Presentasi proposal-tesis yeni

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:560) istilah model konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:560) istilah model konsumen menunjukkan kepada cara pandang umum terhadap bagaimana dan menunjukkan kepada cara pandang umum terhadap bagaimana dan mengapa individu berperilaku seperti yang ditampilkannya, terdapat 4 mengapa individu berperilaku seperti yang ditampilkannya, terdapat 4 (empat) pandangan yaitu: ekonomis (empat) pandangan yaitu: ekonomis (economic)(economic), pasif , pasif (passive)(passive), , mengamati mengamati (cognitive)(cognitive), dan emosional , dan emosional (emotional).(emotional).

Economic ManEconomic Man.. Dalam persaingan sempurna, konsumen sering Dalam persaingan sempurna, konsumen sering digolongkan sebagai digolongkan sebagai economic maneconomic man, yaitu seorang yang membuat , yaitu seorang yang membuat keputusan secara rasional.keputusan secara rasional.

Passive ManPassive Man.. Sebagai konsumen dari keterangan nomor satu diatas, Sebagai konsumen dari keterangan nomor satu diatas, passive man digambarkan sebagai konsumen yang patuh terhadap passive man digambarkan sebagai konsumen yang patuh terhadap keinginan dan promosi dari pemasar.keinginan dan promosi dari pemasar.

Cognitive ManCognitive Man.. Model ini memfokuskan pada proses konsumen dalam Model ini memfokuskan pada proses konsumen dalam mencari dan mengevaluasi merek dan toko eceran.mencari dan mengevaluasi merek dan toko eceran.

Emotional ManEmotional Man.. Pada saat melakukan pembelian secara emosional Pada saat melakukan pembelian secara emosional cenderung memperhatikan dan mencari informasi lebih cenderung memperhatikan dan mencari informasi lebih memperhatikan pada perasaan dan suasana hati.memperhatikan pada perasaan dan suasana hati.

PERILAKU KONSUMEN

Page 20: Presentasi proposal-tesis yeni

LIMA TAHAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMENLIMA TAHAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

(Kotler 2005:224)(Kotler 2005:224)

1.1. Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan konsumen dapat dipengaruhi sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan konsumen dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal atau rangsangan eksternal. oleh rangsangan internal atau rangsangan eksternal.

2.2. Pencarian informasi. Setelah mengenali kebutuhannya, maka konsumen Pencarian informasi. Setelah mengenali kebutuhannya, maka konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap menguat. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, konsumen itu informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, konsumen itu mungkin memasuki pencarian aktif informasi yaitu mencari bahan mungkin memasuki pencarian aktif informasi yaitu mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. produk.

Page 21: Presentasi proposal-tesis yeni

LIMA TAHAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMENLIMA TAHAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Kotler 2005:224)(Kotler 2005:224)

3.3. Evaluasi alternatif. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang Evaluasi alternatif. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai model-model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Yaitu, model tersebut menganggap proses yang berorientasi kognitif. Yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional. rasional.

4.4. Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai.

5.5. Perilaku pascapembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan Perilaku pascapembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pascapembelian. pascapembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, Pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian pascapembelian. tindakan pascapembelian, dan pemakaian pascapembelian.

Page 22: Presentasi proposal-tesis yeni

Cara MenelitiCara Meneliti

OrientasiOrientasi PerencanaanPerencanaan Pengumpulan DataPengumpulan Data Penggunaan dan Penggunaan dan

Pengolahan dataPengolahan data Sintesa dan Interpretasi Sintesa dan Interpretasi

datadata Evaluasi dan Evaluasi dan Follow upFollow up

Page 23: Presentasi proposal-tesis yeni

METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya

mengenai pengaruh mengenai pengaruh advertisingadvertising terhadap pembentukan terhadap pembentukan brand awarenessbrand awareness serta serta dampaknya pada keputusan pembeliandampaknya pada keputusan pembelian

Adapun yang menjadi objek penelitian ini sebagai variabel bebas Adapun yang menjadi objek penelitian ini sebagai variabel bebas (independent (independent variable)variable) atau variabel eksogen adalah atau variabel eksogen adalah advertsingadvertsing yang terdiri atas yang terdiri atas tujuan, tujuan, frekuensi, daya tarik, keefektifan, dan ketepatan media frekuensi, daya tarik, keefektifan, dan ketepatan media serta serta brand awarenessbrand awareness yang terdiri atas yang terdiri atas unware of brand, brand recognation, brand recall, unware of brand, brand recognation, brand recall, dan dan top of top of mind.mind.

Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai pengaruh advertising terhadap pembentukan brand awareness serta dampaknya pada keputusan pembelian Sangobion di Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, dan fungsinya sebagai pendukung tugas penelitian sebagai instrumen. Dengan dan fungsinya sebagai pendukung tugas penelitian sebagai instrumen. Dengan demikian kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek demikian kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau informan. atau informan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey explanatorysurvey explanatory, yaitu , yaitu penelitian survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan penelitian survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesispengujian hipotesis

Page 24: Presentasi proposal-tesis yeni

Teknik Analisis DataTeknik Analisis Data

Reduksi DataReduksi Data Penyajian DataPenyajian Data

Page 25: Presentasi proposal-tesis yeni

Reduksi DataReduksi Data

Reduksi data sebagai suatu proses Reduksi data sebagai suatu proses pemilihan, memfokuskan pada pemilihan, memfokuskan pada penyederhanaan, pengabstrakan dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data transformasi data mentah/kasar yang mentah/kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di muncul dari catatan-catatan tertulis di lapanganlapangan

Page 26: Presentasi proposal-tesis yeni

Penyajian DataPenyajian Data

Penyajian data merupakan proses Penyajian data merupakan proses pemberian sekumpulan informasi yang pemberian sekumpulan informasi yang sudah disusun yang memungkinkan sudah disusun yang memungkinkan untuk penarikan kesimpulan.untuk penarikan kesimpulan.

Page 27: Presentasi proposal-tesis yeni

Penarikan Kesimpulan/VerifikasiPenarikan Kesimpulan/Verifikasi Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara

terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan . Sejak terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan . Sejak pertama masuk ke lapangan dan selama proses pengumpulan pertama masuk ke lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, hubungan persamaan, hipotesis dan selanjutnya dituangkan hubungan persamaan, hipotesis dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan tentatif.dalam bentuk kesimpulan tentatif.

Dalam tahapan untuk menarik kesimpulan dari kategori-Dalam tahapan untuk menarik kesimpulan dari kategori-kategori data yang telah direduksi dan disajikan untuk kategori data yang telah direduksi dan disajikan untuk selanjutnya menuju kesimpulan akhir mampu menjawab selanjutnya menuju kesimpulan akhir mampu menjawab permasalahan yang dihadapi. Tetapi dengan bertambahnya permasalahan yang dihadapi. Tetapi dengan bertambahnya data melalui verifikasi secara terus menerus, maka diperoleh data melalui verifikasi secara terus menerus, maka diperoleh kesimpulan yang bersifat grounded. kesimpulan yang bersifat grounded.

Page 28: Presentasi proposal-tesis yeni

Uji Uji KeabsahanKeabsahan Data Data

Untuk menguji keabsahan data atau kebenaran hasil Untuk menguji keabsahan data atau kebenaran hasil wawancara, pengamatan dan dokumentasi, wawancara, pengamatan dan dokumentasi, dipergunakan teknik ketekunan pengamatan. Yaitu dipergunakan teknik ketekunan pengamatan. Yaitu dengan mengamati faktor-faktor yang ditelaah dengan mengamati faktor-faktor yang ditelaah sesuai dengan fokus penelitian inisesuai dengan fokus penelitian ini

Page 29: Presentasi proposal-tesis yeni

SEKIANSEKIAN

PENELITI MOHON MASUKAN PENELITI MOHON MASUKAN AGAR PROPOSAL INI MENJADI AGAR PROPOSAL INI MENJADI

LEBIH BAIKLEBIH BAIK