5.analisis positioning produk - digilib um …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·...

27
JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 - 130 103 ANALISIS POSITIONING PRODUK SABUN WAJAH (FACIAL FOAM) BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN DI KOTA JEMBER Ervina Dwi Octavia.SE. Alumni Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember Jl.Karimata No.49 Jember-Jawa Timur Seno Sumowo.SE.MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember Jl.Karimata No.49 Jember-Jawa Timur ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui peta posisi persaingan produk sabun wajah (facial foam) berdasarkan persepsi konsumen di kota Jember. Dasar yang digunakan untuk memposisikan produk sabun wajah (facial foam) adalah persepsi konsumen terhadap kemiripan atribut determinan yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, pelayanan, personel/wiraniaga, dan fasilitas fisik masing-masing produk sabun wajah (facial foam). Teknik analisis adalah Multidimensional Scaling (MDS). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden sebanyak 70 responden dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis MDS untuk mengetahui keandalan dan kesahihan (Validity and Reliability), hasil peta positioning produk sabun wajah/facial foam (Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S, dan Clean n Clear ) berdasarkan persepsi konsumen, dan kesamaan sikap responden dalam memberikan penilaian. Berdasarkan hasil analisis dapat dinyatakan peta posisi persaingan produk sabun pembersih wajah berdasarkan persepsi konsumen di Jember diketahui mempunyai posisi yang berbeda-beda. Biore dapat dikatakan memiliki posisi terbaik karena mampu mendeferensiasikan produknya khusunya dari sisi produk, harga, lokasi, personel, dan fasilitas fisik. Sedangkan Tje Fuk dikatakan memiliki posisi terburuk karena tidak mampu mendeferensiasikan produknya dibandingkan pesaingnya. Peta posisi persaingan yang dihasilkan menunjukkan bahwa Tje Fuk merupakan pesaing terdekat atau pesaing langsung (direct competitor) dari Olay, terutama menyangkut atribut produk, harga, dan lokasi, personel/wiraniaga. Sedangkan Biore merupakan pesaing terdekat atau pesaing langsung (direct competitor) dari POND’s, terutama menyangkut atribut promosi dan pelayanan. Dan Clean n Clear merupakan pesaing terdekat atau pesaing langsung (direct competitor) dari POND’s, terutama menyangkut atribut personel/wiraniaga dan fasilitas fisik. Kata Kunci : peta positioning, persepsi, atribut (produk, harga, lokasi, promosi, pelayanan, personel/wiraniaga, dan fasilitas fisik). ABSTRACTION This study aims to analyze and know the map position of competitive products facial soap (facial foam) based on the perception of consumers in the town of Jember. The basis used to position the facial soap products (facial foam) is the consumer's perception of the similarity of attributes determinant consisting of product, price, location, promotion, service, personnel / salespeople, and physical facilities of each facial soap products (facial foam). Analysis technique is Multidimensional Scaling (MDS). This research was conducted by taking the respondents were 70 respondents with a purposive sampling method. The data obtained were tested using analysis of MDS to determine the reliability and validity (Validity and Reliability), the results of our product positioning facial soap / facial foam (Olay, Biore, Fuk, POND'S, and Clean n Clear) based on consumer perceptions, and the common attitude of the respondents in their assessments.

Upload: phungnguyet

Post on 22-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 - 130

103

ANALISIS POSITIONING PRODUK SABUN WAJAH

(FACIAL FOAM) BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN

DI KOTA JEMBER

Ervina Dwi Octavia.SE.

Alumni Program S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Jember

Jl.Karimata No.49 Jember-Jawa Timur

Seno Sumowo.SE.MM

Staf Pengajar

Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Jember

Jl.Karimata No.49 Jember-Jawa Timur

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui peta posisi persaingan produk sabun wajah

(facial foam) berdasarkan persepsi konsumen di kota Jember. Dasar yang digunakan untuk memposisikan

produk sabun wajah (facial foam) adalah persepsi konsumen terhadap kemiripan atribut determinan yang terdiri

dari produk, harga, lokasi, promosi, pelayanan, personel/wiraniaga, dan fasilitas fisik masing-masing produk

sabun wajah (facial foam). Teknik analisis adalah Multidimensional Scaling (MDS). Penelitian ini dilakukan

dengan mengambil responden sebanyak 70 responden dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh

diuji menggunakan analisis MDS untuk mengetahui keandalan dan kesahihan (Validity and Reliability), hasil

peta positioning produk sabun wajah/facial foam (Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S, dan Clean n Clear)

berdasarkan persepsi konsumen, dan kesamaan sikap responden dalam memberikan penilaian.

Berdasarkan hasil analisis dapat dinyatakan peta posisi persaingan produk sabun pembersih wajah

berdasarkan persepsi konsumen di Jember diketahui mempunyai posisi yang berbeda-beda. Biore dapat

dikatakan memiliki posisi terbaik karena mampu mendeferensiasikan produknya khusunya dari sisi produk,

harga, lokasi, personel, dan fasilitas fisik. Sedangkan Tje Fuk dikatakan memiliki posisi terburuk karena tidak

mampu mendeferensiasikan produknya dibandingkan pesaingnya. Peta posisi persaingan yang dihasilkan

menunjukkan bahwa Tje Fuk merupakan pesaing terdekat atau pesaing langsung (direct competitor) dari Olay,

terutama menyangkut atribut produk, harga, dan lokasi, personel/wiraniaga. Sedangkan Biore merupakan

pesaing terdekat atau pesaing langsung (direct competitor) dari POND’s, terutama menyangkut atribut promosi

dan pelayanan. Dan Clean n Clear merupakan pesaing terdekat atau pesaing langsung (direct competitor) dari

POND’s, terutama menyangkut atribut personel/wiraniaga dan fasilitas fisik.

Kata Kunci : peta positioning, persepsi, atribut (produk, harga, lokasi, promosi, pelayanan, personel/wiraniaga,

dan fasilitas fisik).

ABSTRACTION

This study aims to analyze and know the map position of competitive products facial soap (facial foam)

based on the perception of consumers in the town of Jember. The basis used to position the facial soap products

(facial foam) is the consumer's perception of the similarity of attributes determinant consisting of product, price,

location, promotion, service, personnel / salespeople, and physical facilities of each facial soap products (facial

foam). Analysis technique is Multidimensional Scaling (MDS). This research was conducted by taking the

respondents were 70 respondents with a purposive sampling method. The data obtained were tested using

analysis of MDS to determine the reliability and validity (Validity and Reliability), the results of our product

positioning facial soap / facial foam (Olay, Biore, Fuk, POND'S, and Clean n Clear) based on consumer

perceptions, and the common attitude of the respondents in their assessments.

Page 2: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

104 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

Based on the analysis results can be expressed our competitive position soap facial cleanser products

based on consumer perceptions in Jember known to have different positions. Biore can be said to have the best

position of being able to differentiate its products especially in terms of product, price, location, personnel, and

physical facilities. While the Fuk is said to have the worst position of being unable to differentiate its products

than its competitors. Competitive position of the resulting maps show that the Fuk is the closest competitor or

competitors (direct competitors) of Olay, especially with regard to product attributes, price, and location,

personnel / salespeople. While Biore is the closest competitor or competitors (direct competitors) of POND's,

especially regarding the promotion and service attributes. And Clean n Clear is the closest competitor or

competitors (direct competitors) of POND's, especially concerning the attributes of personnel / salespeople and

physical facilities.

Keywords: map positioning, perception, attributes (product, price, location, promotion, service, personnel /

salespeople, and physical facilities).

I.PENDAHULUAN

Dewasa ini perusahaan yang bergerak di bidang

kosmetika wajah berkembang pesat, hal ini dapat

dilihat dengan semakin banyaknya produk-produk

baru yang bermunculan dengan menawarkan

berbagai tingkat kepuasan konsumen dalam urusan

kosmetik wajah, khususnya produk sabun

pembersih wajah (facial foam). Perkembangan

bisnis kecantikan wajah ini memberikan banyak

pilihan kepada konsumen untuk menentukan

alternatif kosmetik yang dapat memenuhi

kebutuhan konsumen. Situasi seperti ini mendorong

iklim persaingan bisnis perawatan kecantikan kulit

wajah akan semakin ketat. Sehingga menuntut

setiap perusahaan-perusahaan yang ada untuk lebih

membenahi dan menerapkan manajemen

pemasarannya dengan baik. Perkembangan tersebut

juga tidak terlepas dari berbagai perubahan yang

diakibatkan oleh pembangunan yang mampu

meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Meningkatnya pendapatan masyarakat akan

mengakibatkan perubahan gaya dan pola hidup

serta perubahan sistem nilai dalam masyarakat.

Berdasarkan perubahan gaya dan pola hidup

tersebut, konsumen menginginkan adanya produk

sabun pembersih wajah (facial foam) yang mampu

memenuhi harapan konsumen sperti kualitasnya

yang baik dalam membersihkan dan merawat

wajah, adanya berbagai jenis pilihan barang, mudah

dan cepat mendapatkannya. Kegiatan utama yang

dilakukan dalam bisnis produk sabun pembersih

wajah (facial foam) adalah menjual berbagai

produk dengan berbagai variasi dan keunggulannya

kepada konsumen. Namun pemasaran bukan hanya

menjual produk dan melakukan promosi di media

cetak dan televisi, tetapi jauh lebih luas dari hal

tersebut. Pemasaran merupakan bagian yang sangat

penting bagi sebuah perusahaan baik yang bergerak

dalam bidang penyedia barang maupun jasa.

Perusahaan yang sukses dalam mengelola

perusahaannya berarti berhasil mengatur strategi

pemasarannya.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok

yang dilakukan demi kelangsungan hidup

perusahaan, untuk mengembangkan usaha dan

mendapatkan laba. Menurut Kotler and Keller

(2008: 6), definisi pemasaran dapat diartikan dalam

definisi sosial dan manajerial. Definisi sosial

menunjukkan peran yang dimainkan pemasaran

dalam masyarakat, dalam hal ini peran pemasaran

adalah “menyerahkan standar hidup yang lebih

tinggi”, dalam definisi sosial tujuannya pemasaran

suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain. Menurut definisi

manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai

“seni menjual produk”.Menurut Peter Drucker

(dalam Kotler and Keller 2008: 7) seorang ahli

manajemen terkemuka mengatakan: “Orang dapat

mengasumsikan akan selalu ada kebutuhan

penjualan. Akan tetapi tujuan pemasaran bukan

untuk memperluas penjualan hingga kemana-mana,

tujuan pemasaran adalah mengetahui dan

memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga

produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan

selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya,

pemasaran hendaknya menghasilkan seorang

pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang

dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan

produk atau jasa itu “.

Menurut Solomon dan Stuart (2003: 3)

pemasaran adalah proses dari perencanaan dan

pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi

dan distribusi dari ide-ide, barang-barang dan jasa-

jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan individual dan

organisasional.Dari defininsi-definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa pemasaran mencakup beberapa

aspek individual, kelompok, maupun organisasi

dalam melakukan perencanaan, penetapan harga,

promosi serta distribusi untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen baik berupa

barang maupun jasa sehingga tercipta kepuasan

Page 3: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 105

konsumen.Falsafah konsep pemasaran bertujuan

untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan

dan kebutuhan pembeli atau konsumen, sehingga

seluruh kegiatan perusahaan yang menganut

konsep pemasaran harus diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Akan tetapi konsep

pemasaran mengalami perkembangan sejalan

dengan berkembangnya masyarakat baik

pendidikan maupun ekonomi serta didukung

kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika

perusahaan ini berhasil tujuannya maka harus dapat

memahami cara-cara atau kebiasaan dalam

masyarakat termasuk faktor kebiasaan

konsumen.Produsen produk sabun pembersih

wajah (facial foam) dalam rangka memberikan

kepuasan kepada konsumen berupaya melayani

konsumen sesuai dengan perilakunya. Perlunya

memahami perilaku konsumen ini juga didasarkan

atas pemikiran bahwa konsumen merupakan pasar

sasaran produk. Jika produk tersebut di mata

konsumen mampu memenuhi kebutuhan dan

keinginan, maka konsumen akan membelinya.

Sebelum melakukan pembelian, biasanya

konsumen terlebih dahulu akan memilih dan

menentukan produk apa yang akan dibelinya.

Konsumen dalam memilih dan menentukan produk

yang diinginkannya banyak dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya adalah faktor-faktor

bauran pemasaran yang meliputi produk, harga,

promosi, lokasi, pelayanan, fasilitas fisik, dan

wiraniaga.

Produsen produk sabun pembersih wajah (facial

foam) di Kota Jember dalam perencanaan strategi

pemasarannya harus melakukan survei rutin untuk

mendapatkan informasi dan mengetahui persepsi

konsumen terhadap produk sabun wajah yang ada,

khususnya terhadap bauran pemasaran. Oleh karena

itu, perusahaan harus selalu tanggap terhadap

persepsi konsumen yang tentunya mempengaruhi

posisi pemasaran produk mereka di pasar.

Positioning dapat diartikan sebagai penetapan arti

produk di dalam pikiran konsumen menurut ciri

atau arti pentingnya berdasarkan pembandingan

dengan produk pesaing (Nurbiyati dan Machfoedz,

2005: 113). Positioning adalah suatu kegiatan

untuk memanipulasi atau mempengaruhi pikiran

konsumen untuk menciptakan image tertentu

terhadap suatu produk di benak mereka. Dengan

memahami keinginan konsumen dan mengetahui

posisi produknya di pasar, diharapkan perusahaan

dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat

sehingga produk yang ditawarkan dapat terus

bertahan dan mendatangkan keuntungan.Berangkat

dari pemahaman dan pemikiran di atas, maka

penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui

peta posisi persaingan atau positioning produk

sabun pembersih wajah (facial foam) di Kota

Jember berdasarkan persepsi konsumen serta

strategi-strategi apa yang dapat dilakukan

perusahaan agar dapat meningkatkan dan

mengembangkan penjualan produk sabun

pembersih wajah (facial foam) di Kota Jember.

Di Jember sendiri banyak sekali produk sabun

wajah yang ditawarkan dari berbagai merek.

Beberapa merk yang beredar di pasar antara lain:

Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S, dan Clean and

Clear. Banyaknya variasi produk sabun pembersih

wajah (facial foam) didukung adanya

perkembangan jaman, dimana wanita dituntut

untuk selalu menjaga penampilannya. Dan dengan

adanya peluang tersebut, banyak perusahaan yang

memproduksi lebih banyak kosmetik seperti

produk sabun wajah (facial foam) yang berguna

untuk merawat wajah agar lebih terlihat menarik.

Semakin ketatnya persaingan bisnis produk sabun

pembersih wajah (facial foam) menuntut masing-

masing produsen harus dapat membaca keinginan

dan persepsi konsumen ksususnya terhadap bauran

pemasaran produk tersebut, sehingga

perusahaannya dapat terus berkembang dan

memperolah keuntungan. Hal itu menuntut

perusahaan untuk melakukan posisi persaingan

secara keseluruhan untuk memenangkan kompetisi

dan untuk mengetahui seperti apa keberadaan

perusahaan saat ini. Termasuk produsen produk

sabun pembersih wajah (facial foam) yang berada

di Kota Jember, tentunya harus bisa melihat posisi

dan atribut bauran pemasaran yang kompetitif

sehingga dapat membuat perencanaan strategi

pemasaran guna mendapatkan konsumen dan

pelanggan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka masalah

yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimana peta posisi persaingan produk sabun

wajah (facial foam) berdasarkan persepsi

konsumen di kota Jember?”

Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis

dan mengetahui peta posisi persaingan produk

sabun wajah (facial foam) berdasarkan persepsi

konsumen di kota Jember.

Adapun kegunaan yang diharapkan dari

penelitian ini adalah:

a. Akademisi

1) Untuk menerapkan ilmu manajemen,

khususnya manajemen pemasaran dalam

penelitian yang berguna bagi masyarakat

umum.

2) Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian

selanjutnya yang memiliki persoalan yang

sama dengan penelitian ini.

b. Perusahaan

Perusahaan produk sabun wajah (facial foam)

yang menjadi objek penelitian dapat

mengetahui posisi produknya di benak

konsumen dibandingkan dengan pesaingnya

dan menjadi bahan pertimbangan dalam

Page 4: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

106 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

pengambilan keputusan mengenai penyusunan

strategi pemasaran.

II.TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian sejenis dilakukan oleh Mira

Lidyawati pada tahun 2009 melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Posisi Persaingan Produk

Kosmetika untuk Perawatan Kulit Wajah

Berdasarkan Persepsi Konsumen di Kota Jember”.

Pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling dengan 60 responden. Sedangkan untuk pengolahan data digunakan

metode Analisa Cluster. Produk yang diteliti adalah

Biore, POND’s, dan Clean n Clear. Sedangkan

atribut yang digunakan adalah product, price,

place, dan promotion. Hasil penelitian menyatakan

bahwa segmentasi pasar produk kosmetika untuk

perawatan kulit wajah berdasarkan persepsi

konsumen di Kota Jember ada tiga klaster yaitu

produk, manfaat, dan harga.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Ayu Nur

Agustina (2010) melakukan penelitian yang

berjudul “Analisis Segmentasi Pasar Berdasar

Faktor Psikografis Konsumen Wanita Produk

Sabun Wajah (Facial Foam) Di Jember Kota”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

segmentasi pasar yang terbentuk berdasar faktor

psikografis konsumen wanita produk sabun wajah

(facial foam) di Jember Kota dan untuk

mengidentifikasi ciri-ciri psikografis responden

yang terbentuk. Dalam penelitian ini sampel

menggunakan purposive sampling dengan jumlah

sampel ditentukan sebanyak 120 responden.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan

analisis klaster (Cluster Analysis). Hasil penelitian

menyatakan bahwa segmentasi pasar yang

terbentuk berdasar faktor psikografis konsumen

wanita produk sabun wajah (facial foam) di Jember

ada tiga klaster yaitu penampilan, bersih, dan

kualitas. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh

Milovan (2010) dengan judul “Persepsi Konsumen

Terhadap Produk Positioning Sabun Kecantikan

Lux di Perkotaan Jember” yang bertujuan untuk

mengetahui prioritas konsumen dalam membeli

sabun kecantikan Lux di Perkotaan Jember, serta

menganalisis persepsi konsumen terhadap produk

positioning sabun kecantikan Lux di Perkotaan

Jember. Dasar yang digunakan untuk

memposisikan sabun kecantikan adalah persepsi

konsumen terhadap kemiripan atribut determinan

yang terdiri dari prestige, aroma, bentuk sabun,

warna, kemasan, merek, nama baik, kualitas dan

label. Objek yang diteliti adalah sabun Lux, Fresh,

GIV, Harmoni, dan Dove. Penelitian ini dilakukan

dengan teknik analisis Multidimensional Scaling

(MDS. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa

terdapat perbedaan posisi masing-masing sabun

kecantikan, dimana sabun merek Dove merupakan

pesaing terdekat atau pesaing langsung (direct

competitor) dari merek Lux, terutama menyangkut

prestige, aroma, bentuk sabun. Sabun Fresh dan

Harmoni tidak mempunyai pesaing langsung

(indirect competitor) karena memiliki perbedaan

terbesar atau diferensial yang jelas dan unik. Sabun

GIV tidak memiliki positioning yang kuat atau

jelas, karena tidak mempunyai banyak perbedaan

dengan sabun lain. Persamaan penelitian tersebut

dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut

mempunyai tema atau tujuan yang sama dan alat

analisis yang. Sedangkan perbedaannya terletak

pada objek penelitian, serta alat análisis yang

digunakan yaitu Multi Dimensional Scaling (MDS).

Dalam hal ini penelitian ini menggunakan produk

sabun wajah (facial foam) sebagai objek penelitian.

Konsep pemasaran sosial meminta kepada para

pemasar untuk menyeimbangkan pertimbangan

dalam menentukan kebijakan pemasaran mereka,

yaitu keuntungan perusahaan, pemuas keinginan

konsumen, dan kepentingan umum. Pada mulanya

perusahaan mendasarkan kepuasan pemasaran

mereka terutama pada perhitungan keuntungan

perusahaan, dalam waktu dekat kemudian mulai

mengenali pentingnya dalam jangka panjang

dengan cata memuaskan konsumen. Perusahaan

mulai menyadari faktor kepentingan masyarakat

dalam pembuatan keputusannya. Konsep

pemasaran sosial mengharuskan agar

menyeimbangkan ketiga pertimbangan itu, dan

masyarakat kelas redahlah yang menjadi sasaran

utama dalam konsep ini. Menurut Swastha dan

Handoko (2000: 7), terdapat tiga unsur pokok

konsep pemasaran yaitu:

a. Orientasi kepada konsumen, dimana perusahaan

yang benar-benar memperhatikan konsumen

harus:

1) Menentukan kebutuhan pokok (basic need)

dari pembeli yang akan dilayani dan

dipenuhi.

2) Menentukan kelompok pembeli yang akan

dijadikan sasaran penjualan.

3) Menentukan produk dan program

pemasarannya.

4) Mengadakan penelitian kepada konsumen,

untuk mengukur, menilai, dan menafsir

keinginan, sikap, serta perilaku mereka.

b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

(integral marketing)

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti,

setiap orang dan setiap bagian dalam

perusahaan turut berkecimpung dalam suatu

usaha yang teroordinir untuk memberikan

kepuasan kepada konsumen.

c. Kepuasan konsumen (consumer satisfication)

Page 5: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 107

Merupakan salah satu faktor yang menentukan

bagi perusahaan, apakah dalam jangka panjang

perusahaan dapat memperoleh laba ataukah

tidah, tergantung dari bagaimana cara

perusahaan memberikan kepuasan kepada

konsumen.

Para pelaku usaha dalam kegiatannya tidak

hanya mempelajari tentang konsep-konsep

pemasaran saja, tetapi para pemasar harus

mempelajari bagaimana mempengaruhi konsumen

dan mengubah perilaku dengan mengamati

keinginannya melalui studi perilaku konsumen

secara luas.

Konsep Positioning

Pembahasan tentang positioning tidak dapat

dipisahkan dengan segmentasi. Di dalam

pemasaran, segmentasi dan positioning bagaikan

riak air dan gelembungnya yang tidak dapat

dipisahkan. Sementara segmentasi

mengidentifikasikan homogenitas kelompok

customer potensial sedangkan riset positioning

akan menunjukkan bagaimana customer marasakan

produk-produk atau jasa itu bersaing dengan

pesaingnya (Hooley dan Saunders, 1993: 169).

Baik gambaran tentang bagaimana customer dalam

pasar dapat dikelompokkan, dan bagaimana

kelompok customer tersebut mengelompokkan

produk-produk yang ditawarkan di pasar.

Kegiatan usaha diawali dengan menjual produk,

dan pengiklan mengajarkan bagaimana

memberikan product personality. Menurut Ries dan

Trout 1998, dalam (Hooley dan Saunders, 1993:

169) positioning menggeser penekanan pemasaran

dari produk ke “the battle for yaur mind” (berjuang

untuk diingat). Penentuan posisi diawali dengan

sebuah barang dagangan, suatu jasa, sebuah

perusahaan, suatu lembaga, atau bahkan tentang

seseorang. Positioning adalah bukan apa yang anda

lakukan untuk harapan agar diingat dalam benak

pelanggan. Dengan kata lain, anda menempatkan

produk dalam pemikiran konsumen dengan harapan

untuk selalu diingat dan menjadi pilihan utama

ketika memutuskan membeli produk sejenis.

Michael dan Tray (dalam Kotler, 2004: 153)

mengemukakan tiga strategi posisioning yang

mereka sebut sebagai “disiplin nilai“ yang dapat

dipilih oleh perusahaan untuk memposisikan

produknya:

a. Product leadership (kepemimpinan produk)

Product leadership adalah strategi persaingan

yang secara kontinyu membawa produk atau

teknologi baru yang inovatif dan bermanfaat ke

dalam pasar. Positioning yang konsisten dengan

strategi product leaderhip biasanya focus pada

dimensi seperti kualitas, realibilitas atau

durabilitas, atribut, inovasi, performa atau hasil

akhir yang diharapkan (Solomon dkk, 2005: 84).

b. Operational excellence (keunggulan operasional)

Operational excellent adalah strategi yang fokus

pada efektivitas biaya, efisiensi, dan

kenyamanan konsumen. Dimensi yang menjadi

focus dalam strategi ini antara lain seperti harga,

nilai, kenyamanan (Solomon dkk, 2005: 85).

c. Customer intimacy (keakraban dengan

pelanggan)

Strategi ketiga menurut Michael dan Tracy

adalah customer intimacy. Strategi ini berupaya

untuk memberikan solusi yang spesifik bagi

segmen pasar tertentu. Karena strategi ini

berhubungan dengan penciptaan nilai

pengalaman atau emosional, maka strategi ini

fokus pada dimensi seperti pengalaman sensorik,

kegembiraan atau kesenangan, keamanan dan

lain-lain ( Solomon dkk, 2005: 85).

Selain tiga strategi positioning yang

dikemukakan oleh Michael dan Tracy, Solomon

(2005: 87) menambahkan satu lagi strategi yang

bisa menjadi alternatif bagi perusahaan, yaitu

strategi yang mengedepankan symbolism atau arti

tertentu. Untuk menggaet konsumen, strategi ini

menciptakan symbol atau arti tertentu untuk suatu

produk sehingga timbul ikatan psikologis dan

emosional konsumen kepada simbol tersebut.

Sedangkan menurut Umar (2000: 48), terdapat

tiga langkah dalam menentukan posisi pasar, yaitu:

a. mengidentifikasi keunggulan kompetitif, artinya

perusahaan menilai daya saing yang dimilikinya

yang akan dijadiakan sebagai dasar penentuan

posisinya di pasar;

b. memilih keunggulan kompetitif, artinya dari

keunggulan kompetitif yang telah

teridentifikasi, perusahaan memilih salah satu

untuk menentukan posisinya sebagai

perusahaan yang mampu memberikan nilai

yang lebih superior kepada pelanggan

dibanding dengan pesaingnya;

c. mewujudkan dan mengkomunikasikan

keunggulan tersebut, artinya setelah keunggulan

kompetitif tersebut dipilih, maka secara

konsisten perusahaan harus

mengkomunikasikan keunggulan tersebut dan

mewujudkan apa yang telah dikomunikasikan

sehingga tercipta image yang positif dibenak

konsumen yang pada akhirnya akan merebut

kepercayaan konsumen untuk mengkonsumsi

produk perusahaan.

Bauran Pemasaran

Pasar di era modern terdiri dari banyak sekali

pembeli yang memiliki perbedaan-perbedaan

seperti keinginan, kebutuhan, kemampuan,

keuangan, lokasi, sikap pembelian, dan praktek-

Page 6: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

108 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

praktek pembeliannya (Husein Umar, 2004: 45).

Dari perbedaan tersebut muncul peluang untuk

memilah - milah pasar yang bersifat heterogen

menjadi kelompok target yang homogen. Day et.

Al. (Hooley dan Saunders, 1993: 137) menyatakan

bahwa ada 2 (dua) premis dalam segmentasi pasar.

Pertama, customer mencari manfaat yang diberikan

oleh suatu produk daripada produk itu sendiri,

sehingga mereka akan melihat suatu barang dan

jasa sebagai “Benefit bundles” (seikat manfaat).

Kedua, adanya perbedaan penggunaan akan

mengakibatkan perbedaan manfaat yang ingin

diperoleh customer dan potensial customer,

sehingga perbedaan segmen pasar tersebut memang

ada.Pada dasarnya bauran pemasaran jasa

menunjukkan faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan saat menentukan strategi

pemasaran suatu perusahaan jasa. Titik awal untuk

membuat segala keputusan tentang bauran

pemasaran tergantung pada bagaimana jasa harus

diposisikan dan segmen pasar harus dituju. Manfaat

menggunakan kerangka bauran pemasaran jasa

adalah bahwa kerangka tersebut memberi

kecocokan antara unsur-unsur yang harus

dipertimbangkan dan masing-masing unsur didalam

bauran pemasaran mempunyai dampak terhadap

semua unsur lainnya.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari

pelaksanaan segmentasi pasar, yaitu (Hooley dan

Saunders, 1993: 152):

a. segmentasi merupakan suatu pendekatan yang

paling bermanfaat terutama bagi pemasaran

untuk usaha kecil. Pada umumnya target pasar

dapat sesuai dengan kompetensi perusahaan

dan perusahaan lebih berpeluang menciptakan

pertahanan dalam pasar yang terfokus tersebut;

b. segmentasi membantu perusahaan

mengidentifikasi gap dalam pasar sehingga

diketahui ada segmen yang belum atau tidak

terlayani;

c. pada pasar yang telah mencapai tahap maturity

atau declining stage, dengan adanya

segmentasi perusahaan masih berpeluang

untuk mengidentifikasi segmen-segmen mana

yang masih tumbuh. Dengan memusatkan

perhatian pada segmen uang masih tumbuh

tersebut sementara pasar pada umumnya sudah

menurun merupakan suatu strategi utama pada

rentang tahapan siklus produk yang terakhir;

d. segmentasi dapat meningkatkan kemampuan

marketer lebih cepat menyesuaikan produknya

dengan kebutuhan target pasar;

e. jika segmentasi tidak dilakukan maka akan

membahayakan perusahaan yang bersangkutan

ketika pesaing melakukan tekanan

terhadapnya. Implikasinya perusahaan akan

kehilangan keunggulan bersaing dan

mengalami kegagalan perusahaan yang

menerapkan strategi pemasaran yang umum

sifatnya sementara pesaing telah memfokuskan

strategi pemasarannya, maka perusahaan akan

gagal di tengah jalan.

Setelah perusahaan membagi pasar ke dalam

segmen-segmen dan telah mengevaluasi segmen

dengan pertimbangan faktor ukuran dan

pertumbuhan segmen, kemenarikan struktur

segmen, serta tujuan dan sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan, maka langkah selanjutnya

adalah memutuskan salah satu atau lebih dari

segmen ini yang akan ditarget dengan program

pemasarannya (Husein Umar, 2000: 47; Solomon

dkk, 2005: 80).

Targeting diartikan sebagai kegiatan

menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih

satu atau lebih segmen untuk dilayani (Hasan,

2008: 191). Ada beberapa kriteria yang harus

diperhatikan oleh pemasar dalam memilih target

pasarnya, yaitu:

a. memastikan bahwa pasar yang dipilih cukup

besar dan cukup menguntungkan bagi

perusahaan di masa mendatang;

b. target pasar harus didasarkan pada keunggulan

kompetitif perusahaan;

c. target pasar yang dibidik harus memper-

timbangkan situasi persaingan secara langsung

atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik

target segmen seperti intensitas persaingan

segmen, potensi masuknya pebisnis baru,

hambatan masuk industri, keberadaan produk-

produk pengganti, kehadiran produk

komplementer, dan perkembangan kekuatan

tawar pembeli maupun pemasok.

Hasan (2008: 197) lebih lanjut menambahkan

bahwa penentuan target dapat dilakukan melalui

beberapa langkah, yaitu:

a. mengevaluasi daya tarik masing-masing

segmen pasar yang akan dijadikan target

sasaran;

b. memilih dan menentukan besarnya segmen

pasar sasaran berdasarkan potensi pertumbuhan

pasar potensial yang menguntungkan;

c. memilih strategi pemasaran yang akan

diimplementasikan kepada target sasaran.

Swastha (dalam Hasan 2008: 192-195)

mengidentifikasi ada tujuh alternatif strategi

pemasaran dalam melayani target pasar yang

dipilih, yaitu:

1) undifferentiated marketing atau mass

marketing, merupakan strategi yang melihat

pasar secara keseluruhan dimana pusat

perhatiannya adalah pada kesamaan

kebutuhan konsumen. Penggunaan strategi

Page 7: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 109

ini didasarkan pada alasan penghematan

biaya, yaitu dengan diterapkannya

standarisasi dan produksi masal sehingga

produknya tidak perlu beragam;

2) differentiated marketing adalah strategi yang

dilakukan dengan terlebih dahulu

mengidentifikasi kelompok-kelompok

pembeli tertentu (segmen pasar) dengan

membagi pasar ke dalam dua kelompok atau

lebih. Produk dan program pemasaran

didesain berbeda-beda untuk masing–

masing segmen;

3) concentrated marketing, yaitu strategi

pemasaran yang memusatkan upaya

pemasaran pada satu atau beberapa

kelompok pembeli khusus yang paling

menguntungkan. Strategi ini dipilih karena

keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh

perusahaan;

4) multi segmen marketing, adalah strategi

dimana perusahaan memilih dua atau lebih

segmen pasar dan menyusun bauran

pemasaran yang terpisah untuk segmen

tersebut;

5) mega marketing, yaitu strategi kordinasi

para pakar ekonomi, psikologi, politik, dan

hubungan masyarakat untuk mendapatkan

kerja sama dari sejumlah pihak guna

memasuki dan atau beroprasi di pasar

tertentu;

6) niche marketing, yaitu startegi yang

mendefinisikan pasar secara lebih spesifik

dan memfokuskan kegiatan pemasaran

hanya untuk melayani pasar yang sangat

kecil;

7) individual marketing, adalah strategi yang

mendefinisikan pasar menjadi segmen

tunggal dan pemasarannya dilakukan sesuai

dengan pesanan (customized marketing).

Persepsi Konsumen

Perusahaan harus memikirkan kembali misi

bisnis dan strategi pemasaran untuk menghadapi

pasar dengan pesaing yang sudah diketahui dengan

pasti dan menghadapi konsumen yang beraneka

ragam. Perusahaan-perusahaan yang ada akan terus

berlomba dan berharap bahwa mereka bergerak

searah dengan keinginan konsumen. Dengan

demikian perusahaan dapat membuat produk

dengan mempersepsikan pada konsumen melalui

iklan penjualan yang agresif dengan tetap

menyadari bahwa konsumen memiliki beragam

kebutuhan dengan harapan akan mutu dan

pelayanan yang terus meningkat.Persepsi

memegang peranan penting dalam pemasaran.

Dimana pemasaran merupakan ajang pertempuran

persepsi dan bukan pertempuran produk. Dalam

pemasaran persepsi dianggap lebih penting dari

pada kenyataan sesuatu yang dianggap benar.

Persepsi seseorang dengan orang lain berbeda-

beda, apa yang diketahui seseorang yang

mencerminkan apa yang dipelajari dimasa lalu,

keadaan pikiran saat ini, serta apa yang sebenarnya

ada pada kenyataan diluar dirinya. Hal tersebut

dapat menerangkan mengapa produk yang berharga

sama, berkualitas sama bisa dipersepsikan

berbeda.Definisi lain menurut William J. Staton

(dalam Setiadi, 2003: 160), persepsi dapat

didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan

berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli

(rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui

lima indera. Sedangkan menurut Webster (dalam

Setiadi, 2003: 160) persepsi adalah proses

bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi,

diorganisasikan dan diinterpretasikan.

Dari definisi di atas ada beberapa faktor utama

dalam persepsi, yaitu (Kotler, 2000: 266) (a)stimuli

factor (faktor rangsangan ), merupakan sifat fisik

atau objek seperti ukuran, warna, ketajaman, dan

berat;(b) individual factor ( faktor individu),

merupakan sifat – sifat individu yang tidak hanya

meliputi proses sensorik tetapi pengalaman di masa

lampau pada hal- hal yang sama.

Penentuan Posisi Produk

Bagi setiap segmen pasar yang dimasuki oleh

perusahaan perlu dikembangkan strategi

pemosisian produk yang lebih memperhatikan

persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi

yang dipegang oleh setiap produk yang dipasarkan.

Pada hakekatnya yang dimaksud dengan

pemosisian atau positioning adalah (Kotler, 1992:

380):Tindakan merancang produk dan bauran

pemasaran agar tercipta kesan tertentu dalam

ingatan konsumen, sehingga dengan demikian

kosumen dapat memahami dan menghargai apa

yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya

dengan pesaing. Bagi setiap segmen yang ingin

dimasuki oleh perusahaan, perlu dikembangkan

strategi pemosisian produk. Dalam hal ini yang

terpenting adalah persepsi atau tanggapan

konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh

setiap peoduk dipasar. Dengan pemosisian yang

jelas, maka posisi suatu produk akan dapat

dikomunikasikan pada target pasarnya.Untuk

menyusun strategi pemosisian produk, dengna

tujuan dapat mengatur dan mengkoordinasi

program-program pemasaran serta memberikan

kesatuan pandangan terhadap keunggulan suatu

produk, ada beberapa alternatif dasar cara

memposisikan produk yang dapat dilakukan

perusahaan dalam menawarkan produknya kepada

konsumen yang dituju yaitu:

a. Pemosisian berdasarkan penampilan produk

atau ciri-ciri produk.

Page 8: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

110 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

Memposisikan ciri-ciri yang menonjol dari

suatu produk. Strategi ini dilakukan dengan

memposisikan produk atau merk produk dengan

memperhatikan atribut yang ditonjolkan oleh

perusahaan. Konsumen akan lebih tertarik pada

ciri-ciri khusus untuk dapat memenuhi dan

memuaskan kebutuhannya.

b. Pemosisian berdasarkan manfaat, pemecahan

masalah atau kebutuhan.

Memposisikan manfaat apa yang diperoleh dari

perusahaan yang ditawarkan oleh perusahaan.

c. Pemosisian berdasarkan kategori pemakai.

Memposisikan produk dengan menghubungkan

produk dengan pemakainnya atau sosial

pemakainya.

d. Pemosisian dalam hubungannya dengan produk

pesaing.

Memposisikan produk atau merk secara relatif

tehadap produk pesaing.

e. Pemosisian berdasarkan kualitas harga.

Memposisikan produk dengan menekankan

pada harga dari produk yang ditawarkan oleh

perusahaan.

f. Pemosisian berdasarkan target pasar.

Memposisikan produk dengan melakukan

perluasan pasar sasaran yang dilayani.

Penentuan segmen pasar yang dituju akan

menentukan siapa konsumen dan pesaing,

selanjutnya keputusan mengenai pemosisian

produk akan merumuskan lebih lanjut apa, siapa,

dan bagaimana konsumen serta pesaing-

pesaingnya. Pada tahap ini perusahaan sudah siap

memulai dengan perencanaan terperinci mengenai

bauran pemasaran

Dengan penetapan pasar akan menentukan siapa

pesaing-pesaing perusahaan nantinya, selanjutnya

perusahaan mulai meneliti posisi para pesaing

kemudian menentukan apakah akan menempatkan

produknya bersebelahan dengan para pesaingnya,

atau mencari celah atau mencari peluang di pasar

yang belum dimasuki oleh produk lain. Pemosisian

membantu manajer memahami bagaimana

pelanggan melihat pasar mereka, sebagian dari

analisis pasar sasaran yang lebih luas, pemosisian

ini sangat membantu.

Positioning dan Riset Positioning

Hooley dan Saunders (1993: 167) menyatakan

bahwa positioning akhir-akhir ini mempunyai

peran utama dalam pemasaran modern. Positioning

menjadi sebuah jembatan yang menghubungkan

antara perusahaan dengan target pasarnya.

Positioning dapat menunjukkan kepada pelanggan

bagaimana perusahaan tersebut berbeda baik dari

competitor yang satu dengan competitor potensial

lainnya. Oleh karena itu, menurut Kotler (1995:

408), positioning menjadikan desain company’s image nyata sehingga pelanggan sasaran mengerti

dan memahami apa arti keberadaan perusahaan

dalam kaitannya dengan keberadaan para

pesaingnya. Adapaun definisi positioning menurut

Kotler (2002: 341) adalah sebagai

berikut:Positioning adalah tindakan merancang

tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati

suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaing) di

dalam benak pelanggan sasarannya. Menurut

Husein Umar (2000: 48), terdapat tiga langkah

dalam menentukan posisi pasar, yaitu:

mengidentifikasi keunggulan kompetitif, memilih

keunggulan kompetitif, dan mewujudkan juga

mengkomunikasikan posisi. Jika perusahaan dapat

menentukan sendiri posisinya sebagai pihak yang

mampu menyediakan nilai superior kepada sasaran

terpilih maka perusahaan akan memperoleh

keunggulan kompetitif. Jika perusahaan telah

melakukan beberapa keunggulan kompetitif

potensial, maka perusahaan harus memilih satu

keunggulan sebagai dasar bagi kebijakan penentuan

posisinya. Perusahaan harus menentukan berapa

banyak perbedaan yang harus dipromosikan.

Setelah penentuan posisi dipilih maka perusahaan

harus mengambil langkah-langkah untuk

mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang

diinginkan itu pada konsumen sasaran.

Menurut Kotler (dalam Kasali, 2005: 543), ada

empat macam kesalahan yang bisa terjadi dalam

menentukan posisi produk, antara lain:

a. Underpositioning, terjadi ketika produk tidak

memiliki posisi yang jelas karena konsumen

tidak bisa membedakan produk dengan merek-

merek lainnya sehingga dianggap sama saja

dengan produk lain di pasar.

b. Overpositioning, terjadi ketika pemasar terlalu

sempit memposisikan produknya sehingga

mengurangi minat konsumen yang masuk

dalam segmen pasarnya.

c. Confused positioning, terjadi ketika konsumen

mengalami keraguan atau kebingungan karena

terlalu banyak atribut produk yang ditekankan

oleh pemasar.

d. Doubtful positioning, yaitu positioning yang

diragukan kebenarannya karena tidak didukung

bukti yang memadai. Selain tidak didukung

dengan bukti yang kuat, konsumen tidak

percaya karena mereka mungkin pernah

memiliki pengalaman tertentu terhadap merk

tersebut, atau mungkin marketing mix yang

diterapkan tidak konsisten dengan keberadaan

produk.

Riset penentuan posisi produk merupakan salah

satu cara yang bisa digunakan oleh perusahaan

untuk menentukan bagaimana posisi produk dan

Page 9: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 111

untuk menghindari kesalahan penempatan posisi

produk di pasar. Menurut Solomon (2005: 108)

riset penentuan posisi produk adalah suatu proses

untuk mengumpulkan, menganalisa, dan

menginterpretasikan data mengenai konsumen,

competitor, dan lingkungan bisnis dalam rangka

untuk membuat keputusan bisnis yang spesifik.

Jadi riset penentuan posisi produk bukan hanya

mengenai pelanggan, akan tetapi juga mengenai

competitor.

Di bagian lain, Hooley dan Saunders (1993:

169), mengungkapkan bahwa riset tentang

positioning adalah suatu penelitian tentang

pengelompokan pelanggan dan kompetitor

perusahaan, dan oleh karenanya positioning

research juga merupakan suatu penelitian dengan

problem multidemensi. Riset penentuan posisi juga

membahas tentang persepsi, keyakinan, sikap

pesaing, tentang produk, tentang keinginan, dan

kebutuhan pelanggan. Riset penentuan posisi akan

menunjukkan apa dan bagaimana yang dirasakan

pelanggan dengan adanya kompetisi antara produk

barang dan jasa. Dengan kata lain, positioning

research adalah penelitian tentang psikologi dan

memahami apa yang dirasakan oleh pasar.

Usaha memahami bagaimana pelanggan

tersebut membedakan perusahaan diantara

kompetitornya, maka penentuan posisi kompetitor

merupakan langkah penting yang digunakan dalam

positioning research. Pendekatan yang digunakan

dalam penentuan posisi tersebut adalah similaritas-

based dengan metode multidimensional scaling.

Atau dalam program statistik dikenal sebagai

metode MDS (Multi Dimensional Scaling). MDS

adalah salah satu prosedur yang digunakan dalam

peta geometri yang disebut spatial map atau

perceptual map (Simamora, 2005: 234).

Menurut Simamora (2005: 234), responden

akan menerima kartu yang berisi berbagai

kemungkinan kombinasi kemiripan antar objek

tersebut. Selanjutnya responden akan menyusun

(ranking) pasangan yang sesuai kemiripannya.

Pasangan yang paling mirip berada diurutan paling

atas, sedangkan yang paling tidak mirip berada di

urutan paling bawah. Sebuah matrik hasil uji

kemiripan pasangan ditampilkan pada tabel .1

berikut ini: (kasus Manajer toko LARIS ingin

mengetahui bagaimana posisi toko LARIS

dibandingkan dengan para pesaingnya, yaitu toko

BARU, JAYA, LESTARI, dan MURAH

Tabel .1 Individual Similary Matrix

BARU JAYA LARIS LESTARI MURAH

BARU 0 - - - -

JAYA 2 0 - - -

LARIS 1 4 0 - -

LESTARI 5 1 5 0 -

MURAH 4 2 4 5 0

Sumber: Santoso dan Tjiptono (2001: 323)

Tabel 1 menunjukkan hasil pengisian seorang

responden yang membandingkan kemiripan antar

toko berdasarkan pengamatannya. Angka – angka

yang ada di dalam setiap kotak pada tabel 2.1

tersebut menunjukan nilai tinggi-rendahnya tingkat

kemiripan objek (toko) dengan objek (toko) lainnya

berdasarkan persepsi pelanggan. Kemiripan antara

toko BARU dengan toko JAYA dapat dilihat pada

baris dua dan kolom satu, dengan nilai ( skala ) 2.

Hal ini berarti kedua toko tersebut mirip.

Kemiripan antara toko BARU dengan toko LARIS

dapat dilihat pada baris tiga dan kolom satu,

dengan nilai (skala) 1. Berarti kedua toko sangat

mirip. Sedangkan kemiripan antara toko LARIS

dengan toko LESTARI terlihat pada baris empat

dan kolom tiga, dengan nilai (skala) 5, berarti

kedua toko tersebut sangat tidak mirip satu dengan

yang lain.

Untuk memperjelas positioning masing-masing

objek maka matrik kemiripan (individual similary

matrix) tersebut di ploting dalam sebuah peta.

Walaupun ploting secara manual sulit dilakukan

akan tetapi problomatik pengerjaan tersebut teratasi

dengan bantuan software program komputer yang

telah dikembangkan untuk aplikasi MDS,

diantaranya SPSS dengan kemampuan membuat

model dengan metode ASCAL dan INDSCAL

(Singgih dan Tjiptono, 2001: 322). Gambar .1

berikut ini adalah hasil pemetaan yang berdasarkan

matrik kemiripan pada tabel .1.

Gambar .1 Peta Hasil Proses INDSCAL

Sumber: Santoso dan Tjiptono (2001: 326)

Page 10: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

112 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

Peta hasil proses INDSCAL menunjukkan map

MDS dari kasus di atas. Apabila dilihat dari sudut

dimensi 1 (sumbu X), terlihat bahwa semakin ke

kanan, angka dimensi 1 semakin besar. Dan bila

dilihat dari dimensi 2, terlihat bahwa semakin ke

atas, angka dimensi 2 semakin besar. Hal ini

terlihat bahwa toko LESTARI memiliki kemiripan

dengan toko BARU karena berada dikuadran yang

sama. Sedangkan toko LARIS berdekatan toko

JAYA, ini berarti bahwa toko LARIS dan toko

JAYA mempunyai kemiripan. Sedangkan toko

MURAH terletak jauh dengan toko lainnya, ini

dapat dikatakan toko MURAH paling berbeda

dengan dua kelompok toko lainnya.

Memilih Strategi Positioning

Strategi positioning merupakan strategi yang

berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam

benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra

(image). Strategi positioning, mengkombinasikan

komponen-komponen bauran pemasaran dalam

serangkaian kegiatan yang dirancang oleh

perusahaan untuk mencapai tujuan positioning

tertentu. Memecahkan masalah penentu an posisi

memungkinkan perusahaan memecahkan masalah

bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi,

proses, orang, dan bukti fisik). Pada dasarnya

adalah pengerjaan rincian teknis dari strategi

penentuan posisi.ntuk melakukan penentuan posisi

yang terfokus, perusahaan harus memutuskan

seberapa banyak perbedaan dan yang mana

(misalnya manfaat atau keistimewaan) yang perlu

dipromosikan kepada pelanggan sasarannya. Dalam

memilih strategi positioning hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah:

a. menentukan total sumber daya yang digunakan

untuk program pemasaran;

b. mengindikasikan bagaimana mengalokasikan

sumber daya dengan bauran pemasaran;

c. mengalokasikan sumber daya dengan masing-

masing program pemasaran.

Titik awal dari masalah positioning adalah pada

pasar sasaran, konsep positioning harus difokuskan

pada kebutuhan konsumen. Karakteristik dan

kebutuhan pasar sasaran mengindikasikan sifat dari

program pemasaran yang diperlukan untuk

mendapatkan tanggapan yang baik dari pasar

sasaran. Akhirnya pemilihan pasar sasaran harus

mempertimbangkan kemampuan sumber daya

perusahaan untuk melayani pasar sasaran.

Kriteria kinerja manajemen untuk pasar sasaran

juga memberikan pengaruh yang besar terhadap

pemilihan strategi positioning. Berdasarkan pada

prioritas manajemen, penekanannya mungkin pada

perluasan pangsa pasar, mempertahankan posisi

dan meningkatkan profit.

Kerangka Konseptual

Positioning dapat menunjukkan kepada

pelanggan bagaimana perusahaan tersebut berbeda,

baik dengan kompetitor yang ada maupun dengan

kompetitor potensial lainnya. Penelitian ini

meminta konsumen mempersepsikan produk sabun

pembersih wajah (facial foam) di Kota Jember

antara lain: Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S, dan

Clean and Clear. Dasar yang digunakan adalah

persepsi konsumen terhadap variabel bauran

pemasaran yang terdiri dari produk, harga,

promosi, lokasi, pelayanan, wiraniaga, dan fasilitas

fisik. Teknik yang digunakan adalah

Multidimensional Scaling (MDS).Hasil dari

persepsi responden disusun dalam suatu peta

persepsi (perceptual map). Peta ini dibentuk

dengan dua dimensi, satu pada sumbu horizontal

(sumbu X), dan satunya lagi pada sumbu vertikal

(sumbu Y). Setiap dimensi yaitu X dan Y,

mewakili bebagai atribut yang terlibat dalam

pembentukan persepsi. Berdasarkan peta persepsi

kemudian dianalisis untuk mengetahui bagaimana

posisi masing-masing produk sabun pembersih

wajah (facial foam) diantara pesaing-pesaingnya

(competitive positioning) di Kota Jember. Semakin

dekat jarak antar posisi atau koordinat,

menunjukkan bahwa produk sabun pembersih

wajah (facial foam) tersebut memiliki kemiripan

yang lebih tinggi, dan persaingan semakin dekat.

Berdasarkan peta positioning yang terbentuk, dapat

dilakukan alternatif strategi pemasaran yang perlu

dikembangkan dalam rangka meningkatkan pangsa

pasar produk sabun pembersih wajah (facial foam)

di masa yang akan datang. Kerangka konseptual

dalam penelitian ini seperti terlihat dalam

Gambar.2.

Atribut Produk

1. Produk

2. Harga

3. Promosi

4. Lokasi

5. Pelayanan

6. Personel (wiraniaga)

7. Fasilitas Fisik

Persepsi Konsumen terhadap

Atribut Produk Sabun Wajah

(facial Foam) di Kota Jember

Produk

1. Olay

2. Biore

3. Tje Fuk

4. Pond’s

5. Clean n Clear Posisi persaingan Produk

Sabun Wajah (facial Foam)

Gambar .2 Kerangka Konseptual Penelitian

Page 11: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 113

III. METODE PENELITIAN

Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel merupakan definisi yang

dilaksanakan atas sifat atau hal yang didefinisikan

yang dapat diamati atau diobservasi. Dalam

penelitian ini variabel yaitu atribut produk yang

terdiri dari: produk, harga, lokasi, promosi,

pelayanan, personel (wiraniaga), dan fasilitas fisik.

Definisi Operasional Variabel

Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini

adalah peta posisi persaingan produk sabun

pembersih wajah (facial foam) di Kota Jember

adalah suatu posisi yang berbeda antara produk

sabun pembersih wajah (facial foam) di Kota

Jember berdasarkan persepsi konsumen yang

digambarkan secara geometrik dalam peta persepsi

dua dimensi. Persepsi konsumen dinilai

berdasarkan kemiripan atribut determinan. Atribut-

atribut determinan yang digunakan dalam

penelitian ini berdasarkan persepsi konsumen

terhadap atribut produk, yang terdiri dari: produk,

harga, lokasi, promosi, pelayanan, personel

(wiraniaga), dan fasilitas fisik.

a. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan dalam

hal ini produk sabun pembersih wajah (facial

foam) kepada para konsumen maupun

pelanggannya. Hal tersebut meliputi

keunggulan produk, manfaat produk, dan

tingkat kualitas produk.

b. Harga adalah besarnya nilai yang harus

dikeluarkan konsumen untuk membeli barang

atau produk beserta persyaratannya, dengan

indikator harga adalah tingkat kemahalan harga

produk dan tingkat kesesuaian harga dengan

kualitas produk.

c. Lokasi adalah gabungan antara lokasi dengan

keputusan saluran distribusi, yakni bagaimana

cara penyampaian produk kepada konsumen

dan di mana lokasi yang dianggap strategis

(memberikan kemudahan kepada konsumen

untuk mendapatkan produk) meliputi:

ketersedian di berbagai toko/agen dan

kemudahan konsumen dalam menperoleh

produk di sekitar tempat tinggalnya.

d. Promosi adalah seluruh aktivitas yang

dilaksanakan produsen produk sabun pembersih

wajah (facial foam) untuk mengkomunikasikan

dan menarik minat konsumen. Indikator

promosi meliputi: tingkat menariknya promosi

yang ditawarkan, dan tingkat banyak atau

tidaknya promosi yang ditawarkan.

e. Pelayanan adalah seluruh proses aktivitas yang

berkaitan dengan pelayanan terhadap pelanggan

sebelum, selama, dan setelah melakukan

pembelian. Indikator pelayanan meliputi:

tingkat pelayanan yang diberikan oleh

wiraniaga/agen dan tingkat kemudahan

pelayanan pembayaran barang.

f. Personel/Wiraniaga adalah semua unsur

manusia yang terlibat dalam penyampaian

produk yang selanjutnya akan mempengaruhi

persepsi pembeli, meliputi: tingkat keramahan

dan kesopanan wiraniaga dan tingkat kecakapan

dan keterampilan wiraniaga tentang produk

yang dijual.

g. Fasilitas fisik adalah berkaitan dengan hal-hal

yang melekat pada produk itu sendiri seperti

kemasan, aroma, dan variasi ukuran.

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini

adalah data subyek yaitu jenis data penelitian yang

berupa opini, sikap, pengalaman atau karakter

seseorang yang dijadikan sebagai responden dalam

penelitian, dimana data yang diperoleh dalam

penelitian tersebut dengan menggunakan kuesioner

(Indriantoro dan Supomo, 1999: 145).

Sedangkan sumber data yang digunakan pada

penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data

penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli tanpa melalui proses pengolahan dari

pihak lain (Indriantoro dan Supomo, 1999:

147).Populasi dalam penelitian ini adalah

konsumen wanita produk sabun wajah (facial foam) di tiga wilayah kecamatan kota Jember yaitu

Kecamatan Patrang (Indomaret Patrang),

Kecamatan Sumbersari (Indomaret Jl. Jawa), dan

Kecamatan Kaliwates (Roxy). Dipilihnya ketiga

kecamatan tersebut sebagai daerah penelitian

didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu:

a. Daerah Kecamatan Patrang, Kecamatan

Sumbersari, dan Kecamatan Kaliwates terletak

di pusat kota Jember yang masyarakatnya

cenderung menjaga penampilan sehingga

mempengaruhi gaya hidup mereka.

b. Terdapat berbagai macam counter penyedia

produk sabun wajah (facial foam) yang dapat

memenuhi kebutuhan konsumennya.

c. Untuk meminimkan biaya penelitian, maka

lokasi penelitian hanya difokuskan pada

Kecamatan Patrang, Kecamatan Sumbersari,

dan Kecamatan Kaliwates di Jember Kota.

Sampel didefinisikan sebagai sekumpulan data

yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi.

Jadi sampel adalah bagian dari populasi (Santoso,

2008: 5). Dalam penelitian ini sampel

menggunakan purposive sampling, yaitu tehnik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2008: 122). Menurut Husein Umar

(2004: 92), mengatakan bahwa purposive sampling

dalam pemilihan sampelnya berdasarkan pada

karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai

sangkut paut dengan karakteristik populasi yang

Page 12: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

114 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

sudah diketahui sebelumnya. Kriteria sampel pada

penelitian ini adalah:

a. Responden merupakan konsumen wanita/

remaja yang cenderung memperhatikan

penampilan dan berusia 17 – 30 tahun.

Pemilihan usia tersebut dikarenakan dianggap

mampu memahami pertanyaan yang diberikan

dalam kuesioner.

b. Merupakan konsumen wanita yang sedang

melakukan pembelian produk sabun wajah

(facial foam) di Supermarket yang ditentukan

oleh peneliti di wilayah Jember Kota

(Kecamatan Patrang, Kecamatan Sumbersari

dan Kecamatan Kaliwates).

Ferdinand (2002: 51) menyarankan bahwa

ukuran sampel tergantung pada jumlah indikator

yang digunakan dalam seluruh variabel laten.

Jumlah sampel adalah sama dengan jumlah

indikator dikalikan 5 sampai dengan 10 mengacu

pada Ferdinand, maka jumlah sampel dalam

penelitian ini ditetapkan sebesar 70 responden yang

diperoleh dari jumlah seluruh indikator variabel

yang digunakan dalam penelitian dikalikan dengan

10 (7 x 10 = 70). Adapun rincian jumlah sampel

untuk masing-masing kecamatan yaitu Kecamatan

Patrang sebanyak 20 responden, Kecamatan

Sumbersari sebanyak 25 responden, dan

Kecamatan Kaliwates 25 responden.

Teknik Pengukuran Data

Skala pengukuran merupakan kesempatan yang

digunakan sebagai acuan untuk menentukan

panjang pendeknya interval dalam alat ukur. Alat

ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran

akan menghasilkan data kuantitatif. Skala

pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Jawaban setiap item instrument yang mengunakan

skala Likert mempunyai gradasi dari yang sangat

positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2008:

133). Rentang skala yang digunakan untuk

mengukur derajat sangat mirip atau sangat tidak

mirip untuk setiap variabel dalam penelitian ini

adalah 1 (satu) sampai dengan 4 (empat), dengan

tingkat pembobotan sebagai berikut:

a. Skor 4 : sangat mirip

b. Skor 3 : mirip

c. Skor 4 : netral

d. Skor 1 : tidak mirip

Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Multi Dimesional Scalling

(MDS). MDS merupakan prosedur yang digunakan

untuk menggambarkan persepsi dan preferensi

konsumen dalam sebuah display. Dimana

hubungan persepsi dengan stimuli dilakukan secara

geometris antara titik – titik ke dalam ruang

dimensi atau spatial map (Malhotra dalam

Suliyanto, 2005: 160) dari hasil pemetaan akan

diperoleh posisi persaingan yang dipersepsikan

oleh konsumen. Pasangan terdekat dianggap

memiliki banyak kemiripan, sedangkan pasangan

terjauh dianggap memiliki banyak perbedaan.

Langkah-langkah kegiatan di dalam melakukan

analisis Multi Dimensional Scalling (MDS) dapat

digambarkan sebagai berikut:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif Responden

Statistik deskriptif merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi

sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.

Karakteristik responden digunakan oleh peneliti

untuk memberikan informasi mengenai data

demografi responden (usia, pekerjaan, dan

frekuensi pembelian produk).

Responden penelitian adalah konsumen wanita

produk sabun wajah (facial foam) di tiga wilayah

kecamatan Kota Jember yaitu Kecamatan Patrang,

Kecamatan Sumbersari, dan Kecamatan Kaliwates.

Adapun jumlah responden dalam penelitian ini

ditentukan sebanyak 70 orang. Berikut ini disajikan

statistik demografi responden yang merupakan

nasabah pada Bank Jatim Kantor Cabang Induk

Lumajang.

Tabel 2 Statistik Deskriptif Demografi Responden

Kriteria Frekwensi

Usia

Pekerjaan

Frekuensi Pembelian

Produk (perbulan)

Di bawah 20 tahun

Antara 20 sampai dengan 25 tahun

Antara 25 sampai dengan 30 tahun

Pegawai Negeri

Pegawai Swasta

Wiraswasta

Pelajar/Mahasiswa

Lainnya

1 – 2 kali

3 – 4 kali

5 – 6 kali

> 6 kali

18

37

20

11

18

12

26

3

29

22

14

5

Page 13: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 115

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa

bahwa responden dengan usia kurang dari 20 tahun

sebanyak 18 orang, usia 20 – 25 tahun sebanyak 37

orang, dan usia 25 – 30 tahun sebanyak 25 orang.

Dari sisi pekerjaan, responden yang bekerja sebagai

pegawai negeri sebanyak 11 orang, pegawai swasta

sebanyak 18 orang, wiraswasta sebanyak 12 orang,

dan mahasiwa/pelajar sebanyak 26 orang. Dilihat

dari frekuensi pembelian produk per bulannya

sebagian besar responden membeli produk antara 1

- 2 kali perbulan.

Penilaian Keandalan dan Kesahihan (Reliability

and Validity)

Data input dan konsekuensi pemecahan MDS

sangat dipengaruhi oleh variabilitas acak (random

variability), jadi beberapa penilaian yang dibuat

mengenai keandalan dan kesahihan cukup dari

pemecahan MDS (Supranto, 2004: 190). Ketepatan

suatu pemecahan analisis MDS dinilai dengan

ukuran stress. Semakin rendah nilai stress, semakin

baik model MDS yang dihasilkan. Nilai stress

atribut produk sabun pembersih wajah di kota

Jember disajikan pada Tabel 3. Tabel 3

menunjukkan bahwa stress model dua dimensi

yang dihasilkan masuk dalam standar Goodness of

Fit dan menunjukkan bahwa model penskalaan

untuk mewakili data input adalah tepat. Indeks RSQ

(R square) juga harus dikaji. Model dapat diterima

apabila RSQ ≥ 0,60 (60% atau lebih). Semakin

tinggi RSQ, semakin baik model MDS. Nilai RSQ

atribut produk sabun pembersih wajah di Jember

disajikan pada Tabel 4. Nilai RSQ untuk masing-

masing atribut lebih besar dari 0,60 (60% atau

lebih). Hal ini berarti bahwa model dua dimensi

yang dihasilkan sudah bisa mewakili data input

dengan cukup baik.

Riset Peta Posisi persaingan Kekuatan Daya

Saing Produk Sabun Pembersih Wajah di

Jember

Riset peta posisi persaingan merupakan suatu

penelitian dengan problem multidimensi. Riset ini

akan menunjukkan apa dan bagaimana yang

dirasakan pelanggan dengan adanya kompetisi

antar produk sabun pembersih wajah di Jember

yang terdiri dari Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S,

dan Clean and Clear. Posisi nilai produk bisa

berubah sejalan dengan persepsi konsumen,

perubahan preferensi dan strategi pesaing. Untuk

menetapkan posisi sebuah produk perlu dilakukan

analisis posisi persaingan. Analisis posisi

persaingan membantu pemasar dalam

mengevaluasi respon pasar (Hasan, 2008: 207).

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan

penelitian perlu diketahui bagaimana persepsi

konsumen tentang produk sabun pembersih wajah

di Jember. Selain itu, juga bagaimana konsumen

membedakan atau membandingkan berdasarkan

atribut yang telah ditentukan antara lain produk,

harga, lokasi, promosi, pelayanan, personel

(wiraniaga), dan fasilitas fisik.

Peta Posisi persaingan Berbasis Atribut Produk

Persepsi konsumen di bawah ini adalah

berdasarkan atribut produk yang merupakan

tanggapan terhadap sesuatu yang ditawarkan dalam

hal ini produk sabun pembersih wajah (facial

foam). Hal tersebut meliputi keunggulan produk,

manfaat produk, dan tingkat kualitas produk.

Jawaban responden yang disajikan pada Tabel 5

adalah responden pertama saja.

Jawaban responden pertama pada Tabel 5

menunjukkan bahwa:

a. kemiripan antara Olay dengan Biore dapat

dilihat pada baris dua dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah tidak mirip;

b. kemiripan antara Olay dengan Tje Fuk dapat

dilihat pada baris tiga dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah tidak mirip;

c. kemiripan antara Olay dengan POND’s dapat

dilihat pada baris empat dan kolom satu dengan

nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah mirip;

d. kemiripan antara Olay dengan Clear n Clear

dapat dilihat pada baris lima dan kolom satu

dengan nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua

produk sabun pembersih wajah tidak mirip;

e. demikian seterusnya untuk arti angka yang lain.

Angka 0 terjadi karena dilakukan

pembandingan antar produk sabun pembersih

wajah itu sendiri (seperti Olay dengan Olay),

yang tentu tidak ada nilainya.

Jawaban untuk responden kedua, ketiga,

keempat, dan seterusnya akan memiki variasi

jawaban yang tidak harus sama dengan jawaban

responden pertama. Jawaban selengkapnya untuk

masing-masing responden disajikan dalam

lampiran 2. Secara keseluruhan jawaban responden

tentang penilaian kemiripan masing-masing produk

sabun pembersih wajah berdasarkan atribut produk

mencerminkan persepsi konsumen. Posisi produk

sabun pembersih wajah menurut persepsi

konsumen dapat dilihat pada koordinat seperti pada

Tabel 6.Berdasarkan koordinat pada Tabel 6 dapat

dihasilkan peta posisi persaingan dari masing-

masing produk sabun pembersih wajah dengan

konfigurasi seperti Gambar 2.

.

Page 14: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

116 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

Tabel 3 Nilai Stress Atribut Produk Sabun Pembersih Wajah di Jember

No. Atribut Stress Goodness of Fit

1 Produk 0,025 Excellent

2 Harga 0,022 Excellent

3 Lokasi 0,042 Excellent

4 Promosi 0,027 Excellent

5 Pelayanan 0,028 Excellent

6 Personel/Wiraniaga 0,026 Excellent

7 Fasilitas Fisik 0,021 Excellent

Tabel 4 Nilai RSQ Atribut Produk Sabun Pembersih Wajah di Jember

No. Atribut RSQ Keterangan

1 Produk 0,631 Dapat Diterima

2 Harga 0,674 Dapat Diterima

3 Lokasi 0,685 Dapat Diterima

4 Promosi 0,608 Dapat Diterima

5 Pelayanan 0,788 Dapat Diterima

6 Personel/Wiraniaga 0,688 Dapat Diterima

7 Fasilitas Fisik 0,794 Dapat Diterima

Tabel 5 Persepsi Konsumen (responden ke-1) tentang Kemiripan Atribut Produk

Merk Olay Biore Tje Fuk POND’s Clean n Clear

Olay 0 . . . .

Biore 4 0 . . .

Tje Fuk 4 4 0 . .

POND’s 2 1 4 0 .

Clean n Clear 4 4 2 4 0

Tabel 6 Koordinat Produk Sabun Pembersih Wajah di Kota Jember Berdasarkan Atribut Produk

No Merk Absis (Dimensi I) Absis (Dimensi II)

1 Olay -0,8399 -0,8917

2 Biore 1,3466 -1,0279

3 Tje Fuk -0,9713 -0,4903

4 POND’s 1,0778 1,2491

5 Clean n Clear -0,6132 1,1609

Gambar 2 Peta Posisi persaingan 2

Dimensi Atribut Produk

Gambar 2 adalah peta hasil proses INDSCAL

(Individual Differences (weighted) Euclidean

Distance Model) untuk menampilkan peta MDS

dari lima produk sabun pembersih wajah di Jember

yaitu Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S, dan Clean

and Clear. Gambar peta tersebut menunjukkan

bahwa Tje Fuk dan Olay letaknya berdekatan. Jarak

posisi yang berdekatan dari pasangan ini adalah

sebuah hasil dari persepsi konsumen bahwa produk

sabun pembersih wajah yang diperbandingkan

memiliki kemiripan satu sama lain pada atribut

produk yang meliputi tanggapan terhadap

keunggulan produk, manfaat produk, dan tingkat

kualitas produk. Gambar peta tersebut juga

menunjukkan bahwa Biore, POND’s, dan Clean n

Clear letaknya berjauhan dengan satu sama lainnya,

sehingga produk sabun pembersih wajah tersebut

memiliki perbedaan satu sama lain pada atribut

produk atau tidak ada kemiripan. MDS juga

menyediakan fasilitas untuk menguji dan

mengetahui kesamaan sikap responden dalam

menilai kemiripan obyek, apabila jawaban antar

responden atas atribut tertentu relatif sama, maka

jawaban responden dapat disebut homogen

(selaras).

Page 15: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 117

a. Uji Konsistensi Responden Kemiripan Atribut

Produk

Gambar 3 Peta 2 Dimensi Konsistensi Responden

Kemiripan Atribut Produk

Gambar 3 menunjukkan bahwa posisi 70

responden tidak membentuk sebuah garis lurus

yang menuju ke kanan bawah. Hal ini

membuktikan bahwa tidak ada konsistensi jawaban

antar responden dalam menilai kemiripan produk

sabun pembersih wajah di Jember berdasarkan

atribut produk.

b. Uji Kesamaan Sikap Kemiripan Atribut

Produk

Gambar 3 Peta 2 Dimensi Kesamaan Sikap

Kemiripan Atribut Produk

Gambar 3 berisi kumpulan koordinat dari 5 x 70 isi

kuesioner, terlihat titik-titik koordinat membentuk

berbagai kelompok koordinat tersendiri. Hal ini

membuktikan bahwa responden tidak memiliki

kesamaan sikap dalam menilai kemiripan produk

sabun pembersih wajah di Jember berdasarkan

atribut produk.

Peta Posisi persaingan Berbasis Atribut Harga

Persepsi konsumen di bawah ini adalah

berdasarkan atribut harga yang merupakan

tanggapan terhadap besarnya nilai yang harus

dikeluarkan konsumen untuk membeli barang atau

produk beserta persyaratannya, dengan indikator

harga adalah tingkat kemahalan harga produk dan

tingkat kesesuaian harga dengan kualitas produk.

Jawaban responden yang disajikan pada Tabel 4.6

adalah responden pertama saja.

Tabel 7 Persepsi Konsumen (responden ke-1) tentang Kemiripan Atribut Harga

Merk Olay Biore Tje Fuk POND’s Clean n Clear

Olay 0 . . . .

Biore 4 0 . . .

Tje Fuk 2 4 0 . .

POND’s 4 2 4 0 .

Clean n Clear 2 4 2 4 0

Jawaban responden pertama pada Tabel 7

menunjukkan bahwa:

a. kemiripan antara Olay dengan Biore dapat

dilihat pada baris dua dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah tidak mirip;

b. kemiripan antara Olay dengan Tje Fuk dapat

dilihat pada baris tiga dan kolom satu dengan

nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah mirip;

c. kemiripan antara Olay dengan POND’s dapat

dilihat pada baris empat dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah tidak mirip;

d. kemiripan antara Olay dengan Clear n Clear

dapat dilihat pada baris lima dan kolom satu

dengan nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua

produk sabun pembersih wajah mirip;

e. demikian seterusnya untuk arti angka yang lain.

Angka 0 terjadi karena dilakukan

pembandingan antar produk sabun pembersih

wajah itu sendiri (seperti Olay dengan Olay),

yang tentu tidak ada nilainya.

Jawaban untuk responden kedua, ketiga,

keempat, dan seterusnya akan memiki variasi

jawaban yang tidak harus sama dengan jawaban

responden pertama. Jawaban selengkapnya untuk

masing-masing responden disajikan dalam

lampiran 2. Secara keseluruhan jawaban responden

tentang penilaian kemiripan masing-masing produk

sabun pembersih wajah berdasarkan atribut harga

mencerminkan persepsi konsumen. Posisi produk

Page 16: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

118 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

sabun pembersih wajah menurut persepsi

konsumen dapat dilihat pada koordinat seperti pada

Tabel8.

.

Tabel 8. Koordinat Produk Sabun Pembersih Wajah di Kota Jember Berdasarkan Atribut Harga

No Merk Absis (Dimensi I) Absis (Dimensi II)

1 Olay 0,7575 1,1032

2 Biore -1,5496 0,3865

3 Tje Fuk 0,8658 0,8909

4 POND’s -0,8345 -1,2470

5 Clean n Clear 0,7608 -1,1335

Berdasarkan koordinat pada Tabel 8 dapat

dihasilkan peta posisi persaingan dari masing-

masing produk sabun pembersih wajah dengan

konfigurasi seperti Gambar 4.

Gambar 4. Peta Posisi persaingan 2 Dimensi

Atribut Harga

Gambar .4 adalah peta hasil proses INDSCAL

(Individual Differences (weighted) Euclidean

Distance Model) untuk menampilkan peta MDS

dari lima produk sabun pembersih wajah di Jember

yaitu Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S, dan Clean

and Clear. Gambar peta tersebut menunjukkan

bahwa Tje Fuk dan Olay letaknya berdekatan. Jarak

posisi yang berdekatan dari pasangan ini adalah

sebuah hasil dari persepsi konsumen bahwa produk

sabun pembersih wajah yang diperbandingkan

memiliki kemiripan satu sama lain pada atribut

harga yang meliputi tanggapan terhadap tingkat

kemahalan harga produk dan tingkat kesesuaian

harga dengan kualitas produk. Gambar peta

tersebut juga menunjukkan bahwa Biore, POND’s,

dan Clean n Clear letaknya berjauhan dengan satu

sama lainnya, sehingga produk sabun pembersih

wajah tersebut memiliki perbedaan satu sama lain

pada atribut harga atau tidak ada kemiripan.

MDS juga menyediakan fasilitas untuk menguji

dan mengetahui kesamaan sikap responden dalam

menilai kemiripan obyek, apabila jawaban antar

responden atas atribut tertentu relatif sama, maka

jawaban responden dapat disebut homogen

(selaras).

a. Uji Konsistensi Responden Kemiripan

Atribut Harga

Gambar 5 Peta 2 Dimensi Konsistensi Responden

Kemiripan Atribut Harga

Gambar 5 menunjukkan bahwa posisi 70

responden tidak membentuk sebuah garis lurus

yang menuju ke kanan bawah. Hal ini

membuktikan bahwa tidak ada konsistensi jawaban

antar responden dalam menilai kemiripan produk

sabun pembersih wajah di Jember berdasarkan

atribut harga. Uji Kesamaan Sikap Kemiripan

Atribut Harga

Gambar 6 Peta 2 Dimensi Kesamaan Sikap

Kemiripan Atribut Harga

Gambar 6 berisi kumpulan koordinat dari 5 x 70

isi kuesioner, terlihat titik-titik koordinat

membentuk berbagai kelompok koordinat

tersendiri. Hal ini

membuktikan bahwa responden tidak memiliki

kesamaan sikap dalam menilai kemiripan produk

Page 17: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 119

sabun pembersih wajah di Jember berdasarkan

atribut harga.

Peta Posisi persaingan Berbasis Atribut Lokasi

Persepsi konsumen di bawah ini adalah

berdasarkan atribut lokasi yang merupakan

tanggapan terhadap gabungan antara lokasi dengan

keputusan saluran distribusi, yakni bagaimana cara

penyampaian produk kepada konsumen dan di

mana lokasi yang dianggap strategis (memberikan

kemudahan kepada konsumen untuk mendapatkan

produk) meliputi: ketersedian di berbagai toko/agen

dan kemudahan konsumen dalam memperoleh

produk di sekitar tempat tinggalnya. Jawaban

responden yang disajikan pada Tabel 9 adalah

responden pertama saja.

Tabel 9 Persepsi Konsumen (responden ke-1) tentang Kemiripan Atribut Lokasi

Merk Olay Biore Tje Fuk POND’s Clean n Clear

Olay 0 . . . .

Biore 4 0 . . .

Tje Fuk 2 4 0 . .

POND’s 4 2 4 0 .

Clean n Clear 4 4 4 4 0

Jawaban responden pertama pada Tabel 9

menunjukkan bahwa:

a. kemiripan antara Olay dengan Biore dapat

dilihat pada baris dua dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah tidak mirip;

b. kemiripan antara Olay dengan Tje Fuk dapat

dilihat pada baris tiga dan kolom satu dengan

nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah mirip;

c. kemiripan antara Olay dengan POND’s dapat

dilihat pada baris empat dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah tidak mirip;

d. kemiripan antara Olay dengan Clear n Clear

dapat dilihat pada baris lima dan kolom satu

dengan nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua

produk sabun pembersih wajah tidak mirip;

e. demikian seterusnya untuk arti angka yang lain.

Angka 0 terjadi karena dilakukan

pembandingan antar produk sabun pembersih

wajah itu sendiri (seperti Olay dengan Olay),

yang tentu tidak ada nilainya.

Jawaban untuk responden kedua, ketiga,

keempat, dan seterusnya akan memiki variasi

jawaban yang tidak harus sama dengan jawaban

responden pertama. Jawaban selengkapnya untuk

masing-masing responden disajikan dalam

lampiran 2. Secara keseluruhan jawaban responden

tentang penilaian kemiripan masing-masing produk

sabun pembersih wajah berdasarkan atribut lokasi

mencerminkan persepsi konsumen. Posisi produk

sabun pembersih wajah menurut persepsi

konsumen dapat dilihat pada koordinat seperti pada

Tabel 10.

Tabel 10 Koordinat Produk Sabun Pembersih Wajah di Kota Jember Berdasarkan Atribut Lokasi

No Merk Absis (Dimensi I) Absis (Dimensi II)

1 Olay 0,6315 1,0290

2 Biore -1,1818 0,5947

3 Tje Fuk 1,3535 0,5319

4 POND’s -1,1262 -0,3775

5 Clean n Clear 0,3229 -1,7782

Berdasarkan koordinat pada Tabel 10 dapat

dihasilkan peta posisi persaingan dari masing-

masing produk sabun pembersih wajah dengan

konfigurasi seperti Gambar 7.

Gambar 7 Peta Posisi persaingan 2 Dimensi Atribut

Lokasi

Gambar 7 adalah peta hasil proses INDSCAL

(Individual Differences (weighted) Euclidean

Distance Model) untuk menampilkan peta MDS

dari lima produk sabun pembersih wajah di Jember

yaitu Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S, dan Clean

and Clear. Gambar peta tersebut menunjukkan

bahwa Tje Fuk dan Olay letaknya berdekatan. Jarak

posisi yang berdekatan dari pasangan ini adalah

sebuah hasil dari persepsi konsumen bahwa produk

sabun pembersih wajah yang diperbandingkan

memiliki kemiripan satu sama lain pada atribut

lokasi yang meliputi tanggapan terhadap

ketersedian di berbagai toko/agen dan kemudahan

konsumen dalam memperoleh produk di sekitar

tempat tinggalnya. Gambar peta tersebut juga

Page 18: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

120 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

menunjukkan bahwa Biore, POND’s, dan Clean n

Clear letaknya berjauhan dengan satu sama lainnya,

sehingga produk sabun pembersih wajah tersebut

memiliki perbedaan satu sama lain pada atribut

lokasi atau tidak ada kemiripan.

MDS juga menyediakan fasilitas untuk menguji

dan mengetahui kesamaan sikap responden dalam

menilai kemiripan obyek, apabila jawaban antar

responden atas atribut tertentu relatif sama, maka

jawaban responden dapat disebut homogen

(selaras).

a. Uji Konsistensi Responden Kemiripan Atribut

Lokasi

Gambar .8 Peta 2 Dimensi Konsistensi Responden

Kemiripan Atribut Lokasi

Gambar 8 menunjukkan bahwa posisi 70

responden tidak membentuk sebuah garis lurus

yang menuju ke kanan bawah. Hal ini

membuktikan bahwa tidak ada konsistensi jawaban

antar responden dalam menilai kemiripan produk

sabun pembersih wajah di Jember berdasarkan

atribut lokasi.

b. Uji Kesamaan Sikap Kemiripan Atribut

Lokasi

Gambar 9 Peta 2 Dimensi Kesamaan Sikap

Kemiripan Atribut Lokasi

Gambar 9 berisi kumpulan koordinat dari 5 x 70

isi kuesioner, terlihat titik-titik koordinat

membentuk berbagai kelompok koordinat

tersendiri. Hal ini membuktikan bahwa responden

tidak memiliki kesamaan sikap dalam menilai

kemiripan produk sabun pembersih wajah di

Jember berdasarkan atribut lokasi.

Peta Posisi persaingan Berbasis Atribut Promosi

Persepsi konsumen di bawah ini adalah

berdasarkan atribut promosi yang merupakan

tanggapan terhadap seluruh aktivitas yang

dilaksanakan produsen produk sabun pembersih

wajah (facial foam) untuk mengkomunikasikan dan

menarik minat konsumen. Indikator promosi

meliputi: tingkat menariknya promosi yang

ditawarkan, dan tingkat banyak atau tidaknya

promosi yang ditawarkan. Jawaban responden yang

disajikan pada Tabel 11 adalah responden pertama

saja.

Tabel 11 Persepsi Konsumen (responden ke-1) tentang Kemiripan Atribut Promosi

Merk Olay Biore Tje Fuk POND’s Clean n Clear

Olay 0 . . . .

Biore 4 0 . . .

Tje Fuk 4 4 0 . .

POND’s 2 1 4 0 .

Clean n Clear 4 4 2 4 0

Jawaban responden pertama pada Tabel 4.10

menunjukkan bahwa:

a. kemiripan antara Olay dengan Biore dapat

dilihat pada baris dua dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah tidak mirip;

b. kemiripan antara Olay dengan Tje Fuk dapat

dilihat pada baris tiga dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah tidak mirip;

c. kemiripan antara Olay dengan POND’s dapat

dilihat pada baris empat dan kolom satu dengan

nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah mirip;

d. kemiripan antara Olay dengan Clear n Clear

dapat dilihat pada baris lima dan kolom satu

dengan nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua

produk sabun pembersih wajah tidak mirip;

e. demikian seterusnya untuk arti angka yang lain.

Angka 0 terjadi karena dilakukan

pembandingan antar produk sabun pembersih

wajah itu sendiri (seperti Olay dengan Olay),

yang tentu tidak ada nilainya.

Page 19: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 121

Jawaban untuk responden kedua, ketiga,

keempat, dan seterusnya akan memiki variasi

jawaban yang tidak harus sama dengan jawaban

responden pertama. Jawaban selengkapnya untuk

masing-masing responden disajikan dalam

lampiran 2. Secara keseluruhan jawaban responden

tentang penilaian kemiripan masing-masing produk

sabun pembersih wajah berdasarkan atribut

promosi mencerminkan persepsi konsumen. Posisi

produk sabun pembersih wajah menurut persepsi

konsumen dapat dilihat pada koordinat seperti pada

Tabel 12.

Tabel 12 Koordinat Produk Sabun Pembersih Wajah di Kota Jember Berdasarkan Atribut Promosi

No Merk Absis (Dimensi I) Absis (Dimensi II)

1 Olay -0,9489 1,0607

2 Biore 0,7780 1,1309

3 Tje Fuk -0,5877 -1,2189

4 POND’s 1,5754 0,0779

5 Clean n Clear -0,8167 -1,0507

Berdasarkan koordinat pada Tabel 12 dapat

dihasilkan peta posisi persaingan dari masing-

masing produk sabun pembersih wajah dengan

konfigurasi seperti Gambar 10.

Gambar 10 Peta Posisi persaingan 2 Dimensi

Atribut Promosi

Gambar 10 adalah peta hasil proses INDSCAL

(Individual Differences (weighted) Euclidean Distance Model) untuk menampilkan peta MDS

dari lima produk sabun pembersih wajah di Jember

yaitu Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S, dan Clean

and Clear. Gambar peta tersebut menunjukkan

bahwa Tje Fuk dan Clean n Clear serta Biore dan

POND’s letaknya berdekatan. Jarak posisi yang

berdekatan dari pasangan ini adalah sebuah hasil

dari persepsi konsumen bahwa produk sabun

pembersih wajah yang diperbandingkan memiliki

kemiripan satu sama lain pada atribut promosi yang

meliputi tanggapan terhadap tingkat menariknya

promosi yang ditawarkan, dan tingkat banyak atau

tidaknya promosi yang ditawarkan. Gambar peta

tersebut juga menunjukkan bahwa Olay letaknya

berjauhan dengan satu sama lainnya, sehingga

produk sabun pembersih wajah tersebut memiliki

perbedaan satu sama lain pada atribut promosi atau

tidak ada kemiripan.

MDS juga menyediakan fasilitas untuk menguji

dan mengetahui kesamaan sikap responden dalam

menilai kemiripan obyek, apabila jawaban antar

responden atas atribut tertentu relatif sama, maka

jawaban responden dapat disebut homogen

(selaras).

a. Uji Konsistensi Responden Kemiripan Atribut

Promosi

Gambar 11 Peta 2 Dimensi Konsistensi

Responden Kemiripan Atribut Promosi

Gambar 12 menunjukkan bahwa posisi 70

responden tidak membentuk sebuah garis lurus

yang menuju ke kanan bawah. Hal ini

membuktikan bahwa tidak ada konsistensi jawaban

antar responden dalam menilai kemiripan produk

sabun pembersih wajah di Jember berdasarkan

atribut promosi.

b. Uji Kesamaan Sikap Kemiripan Atribut

Promosi

Gambar 12 berisi kumpulan koordinat dari 5 x

70 isi kuesioner, terlihat titik-titik koordinat

membentuk berbagai kelompok koordinat

tersendiri. Hal ini membuktikan bahwa responden

tidak memiliki kesamaan sikap dalam menilai

kemiripan produk sabun pembersih wajah di

Jember berdasarkan atribut promosi.

Peta Posisi persaingan Berbasis Atribut

Pelayanan

Persepsi konsumen di bawah ini adalah

berdasarkan atribut pelayanan yang merupakan

tanggapan terhadap seluruh proses aktivitas yang

berkaitan dengan pelayanan terhadap pelanggan

sebelum, selama, dan setelah melakukan

pembelian. Indikator pelayanan meliputi: tingkat

Page 20: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

122 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

pelayanan yang diberikan oleh wiraniaga/agen dan

tingkat kemudahan pelayanan pembayaran barang.

Jawaban responden yang disajikan pada Tabel 13

adalah responden pertama saja.

Gambar 12 Peta 2 Dimensi Kesamaan Sikap

Kemiripan Atribut Promosi

Tabel 13 Persepsi Konsumen (responden ke-1) tentang Kemiripan Atribut Promosi

Merk Olay Biore Tje Fuk POND’s Clean n Clear

Olay 0 . . . .

Biore 2 0 . . .

Tje Fuk 1 2 0 . .

POND’s 2 2 2 0 .

Clean n Clear 2 2 2 2 0

Jawaban responden pertama pada Tabel 13

menunjukkan bahwa:

a. kemiripan antara Olay dengan Biore dapat

dilihat pada baris dua dan kolom satu dengan

nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah mirip;

b. kemiripan antara Olay dengan Tje Fuk dapat

dilihat pada baris tiga dan kolom satu dengan

nilai (skala) 1. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah sangat mirip;

c. kemiripan antara Olay dengan POND’s dapat

dilihat pada baris empat dan kolom satu dengan

nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah mirip;

d. kemiripan antara Olay dengan Clear n Clear

dapat dilihat pada baris lima dan kolom satu

dengan nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua

produk sabun pembersih wajah mirip;

e. demikian seterusnya untuk arti angka yang lain.

Angka 0 terjadi karena dilakukan

pembandingan antar produk sabun pembersih

wajah itu sendiri (seperti Olay dengan Olay),

yang tentu tidak ada nilainya.

Jawaban untuk responden kedua, ketiga,

keempat, dan seterusnya akan memiki variasi

jawaban yang tidak harus sama dengan jawaban

responden pertama. Jawaban selengkapnya untuk

masing-masing responden disajikan dalam

lampiran 2. Secara keseluruhan jawaban responden

tentang penilaian kemiripan masing-masing produk

sabun pembersih wajah berdasarkan atribut

pelayanan mencerminkan persepsi konsumen.

Posisi produk sabun pembersih wajah menurut

persepsi konsumen dapat dilihat pada koordinat

seperti pada Tabel 14.

Tabel 14 Koordinat Produk Sabun Pembersih Wajah di Kota Jember Berdasarkan Atribut Promosi

No Merk Absis (Dimensi I) Absis (Dimensi II)

1 Olay -1,2706 0,1026

2 Biore 0,4012 1,6359

3 Tje Fuk -0,9053 -0,5561

4 POND’s 1,5316 0,2165

5 Clean n Clear 0,2432 -1,3989

Berdasarkan koordinat pada Tabel 14dapat

dihasilkan peta posisi persaingan dari masing-

masing produk sabun pembersih wajah dengan

konfigurasi seperti Gambar.13.

Page 21: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 123

Gambar 13 Peta Posisi persaingan 2 Dimensi

Atribut Pelayanan

Gambar 13 adalah peta hasil proses INDSCAL

(Individual Differences (weighted) Euclidean

Distance Model) untuk menampilkan peta MDS

dari lima produk sabun pembersih wajah di Jember

yaitu Olay, Biore, Tje Fuk, POND’S, dan Clean

and Clear. Gambar peta tersebut menunjukkan

Biore dan POND’s letaknya berdekatan. Jarak

posisi yang berdekatan dari pasangan ini adalah

sebuah hasil dari persepsi konsumen bahwa produk

sabun pembersih wajah yang diperbandingkan

memiliki kemiripan satu sama lain pada atribut

pelayanan yang meliputi tanggapan terhadap

tingkat pelayanan yang diberikan oleh

wiraniaga/agen dan tingkat kemudahan pelayanan

pembayaran barang. Gambar peta tersebut juga

menunjukkan bahwa Olay, Tje Fuk, dan Clean and

Clear letaknya berjauhan dengan satu sama lainnya,

sehingga produk sabun pembersih wajah tersebut

memiliki perbedaan satu sama lain pada atribut

pelayanan atau tidak ada kemiripan.

MDS juga menyediakan fasilitas untuk menguji

dan mengetahui kesamaan sikap responden dalam

menilai kemiripan obyek, apabila jawaban antar

responden atas atribut tertentu relatif sama, maka

jawaban responden dapat disebut homogen

(selaras).

a. Uji Konsistensi Responden Kemiripan Atribut

Pelayanan

Gambar 14 Peta 2 Dimensi Konsistensi Responden

Kemiripan Atribut Pelayanan

Gambar 14 menunjukkan bahwa posisi 70

responden tidak membentuk sebuah garis lurus

yang menuju ke kanan bawah. Hal ini

membuktikan bahwa tidak ada konsistensi jawaban

antar responden dalam menilai kemiripan produk

sabun pembersih wajah di Jember berdasarkan

atribut pelayanan.

Uji Kesamaan Sikap Kemiripan Atribut Pelayanan

Gambar 15 berisi kumpulan koordinat dari 5 x 70

isi kuesioner, terlihat titik-titik koordinat

membentuk berbagai kelompok koordinat

tersendiri. Hal ini membuktikan bahwa responden

tidak memiliki kesamaan sikap dalam menilai

kemiripan produk sabun pembersih wajah di

Jember berdasarkan atribut pelayanan.

Peta Posisi persaingan Berbasis Atribut

Personel

Persepsi konsumen di bawah ini adalah

berdasarkan atribut personel/wiraniaga yang

merupakan tanggapan terhadap semua unsur

manusia yang terlibat dalam penyampaian produk

yang selanjutnya akan mempengaruhi persepsi

pembeli, meliputi: tingkat keramahan dan

kesopanan wiraniaga dan tingkat kecakapan dan

keterampilan wiraniaga tentang produk yang dijual.

Jawaban responden yang disajikan pada Tabel 15

adalah responden pertama saja.

Tabel 15 Persepsi Konsumen (responden ke-1) tentang Kemiripan Atribut Personel

Merk Olay Biore Tje Fuk POND’s Clean n Clear

Olay 0 . . . .

Biore 4 0 . . .

Tje Fuk 2 4 0 . .

POND’s 2 4 2 0 .

Clean n Clear 2 4 1 1 0

Jawaban responden pertama pada Tabel 15

menunjukkan bahwa:

a. kemiripan antara Olay dengan Biore dapat

dilihat pada baris dua dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah tidak mirip;

b. kemiripan antara Olay dengan Tje Fuk dapat

dilihat pada baris tiga dan kolom satu dengan

nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah mirip;

c. kemiripan antara Olay dengan POND’s dapat

dilihat pada baris empat dan kolom satu dengan

Page 22: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen Di

Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

124 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua produk

sabun pembersih wajah mirip;

d. kemiripan antara Olay dengan Clear n Clear

dapat dilihat pada baris lima dan kolom satu

dengan nilai (skala) 2. Hal ini berarti kedua

produk sabun pembersih wajah mirip;

e. demikian seterusnya untuk arti angka yang lain.

Angka 0 terjadi karena dilakukan

pembandingan antar produk sabun pembersih

wajah itu sendiri (seperti Olay dengan Olay),

yang tentu tidak ada nilainya.

Jawaban untuk responden kedua, ketiga,

keempat, dan seterusnya akan memiki variasi

jawaban yang tidak harus sama dengan jawaban

responden pertama. Jawaban selengkapnya untuk

masing-masing responden disajikan dalam

lampiran 2. Secara keseluruhan jawaban responden

tentang penilaian kemiripan masing-masing produk

sabun pembersih wajah berdasarkan atribut

personel mencerminkan persepsi konsumen. Posisi

produk sabun pembersih wajah menurut persepsi

konsumen dapat dilihat pada koordinat seperti pada

Tabel 16

.

Tabel 16 Koordinat Produk Sabun Pembersih Wajah di Kota Jember Berdasarkan Atribut Personel

No Merk Absis (Dimensi I) Absis (Dimensi II)

1 Olay 0,3871 1,1429

2 Biore -1,9465 -0,2145

3 Tje Fuk 0,5275 1,0910

4 POND’s 0,1621 -1,4672

5 Clean n Clear 0,8698 -0,5522

Berdasarkan koordinat pada Tabel 16 dapat

dihasilkan peta posisi persaingan dari masing-

masing produk sabun pembersih wajah dengan

konfigurasi seperti Gambar 16.

a. Uji Konsistensi Responden Kemiripan

Atribut Personel

Gambar 17 Peta 2 Dimensi Konsistensi Responden

Kemiripan Atribut Personel

Gambar 17 menunjukkan bahwa posisi 70

responden tidak membentuk sebuah garis lurus

yang menuju ke kanan bawah. Hal ini

membuktikan bahwa tidak ada konsistensi jawaban

antar responden dalam menilai kemiripan produk

sabun pembersih wajah di Jember berdasarkan

atribut personel.

b. Uji Kesamaan Sikap Kemiripan Atribut

Personel

Gambar 18 Peta 2 Dimensi Kesamaan Sikap

Kemiripan Atribut Personel

Gambar 18 berisi kumpulan koordinat dari 5 x

70 isi kuesioner, terlihat titik-titik koordinat

membentuk berbagai kelompok koordinat

tersendiri. Hal ini membuktikan bahwa responden

tidak memiliki kesamaan sikap dalam menilai

kemiripan produk sabun pembersih wajah di

Jember berdasarkan atribut personel.

Peta Posisi persaingan Berbasis Atribut Fasilitas

Fisik

Persepsi konsumen di bawah ini adalah

berdasarkan atribut fasilitas fisik yang merupakan

tanggapan terhadap hal-hal yang melekat pada

produk itu sendiri seperti kemasan, aroma, dan

variasi ukuran. Jawaban responden yang disajikan

pada Tabel 17 adalah responden pertama saja.

Page 23: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 125

Tabel 17 Persepsi Konsumen (responden ke-1) tentang Kemiripan Atribut Fasilitas Fisik

Merk Olay Biore Tje Fuk POND’s Clean n Clear

Olay 0 . . . .

Biore 4 0 . . .

Tje Fuk 4 4 0 . .

POND’s 4 2 4 0 .

Clean n Clear 4 2 2 2 0

Jawaban responden pertama pada Tabel 17

menunjukkan bahwa:

a. kemiripan antara Olay dengan Biore dapat dilihat

pada baris dua dan kolom satu dengan nilai (skala)

4. Hal ini berarti kedua produk sabun pembersih

wajah tidak mirip;

b. kemiripan antara Olay dengan Tje Fuk dapat

dilihat pada baris tiga dan kolom satu dengan nilai

(skala) 4. Hal ini berarti kedua produk sabun

pembersih wajah tidak mirip;

c. kemiripan antara Olay dengan POND’s dapat

dilihat pada baris empat dan kolom satu dengan

nilai (skala) 4. Hal ini berarti kedua produk sabun

pembersih wajah tidak mirip;

d. kemiripan antara Olay dengan Clear n Clear dapat

dilihat pada baris lima dan kolom satu dengan nilai

(skala) 4. Hal ini berarti kedua produk sabun

pembersih wajah tidak mirip;

e. demikian seterusnya untuk arti angka yang lain.

Angka 0 terjadi karena dilakukan pembandingan

antar produk sabun pembersih wajah itu sendiri

(seperti Olay dengan Olay), yang tentu tidak ada

nilainya.

Jawaban untuk responden kedua, ketiga, keempat,

dan seterusnya akan memiki variasi jawaban yang

tidak harus sama dengan jawaban responden pertama.

Jawaban selengkapnya untuk masing-masing

responden disajikan dalam lampiran 2. Secara

keseluruhan jawaban responden tentang penilaian

kemiripan masing-masing produk sabun pembersih

wajah berdasarkan atribut promosi mencerminkan

persepsi konsumen. Posisi produk sabun pembersih

wajah menurut persepsi konsumen dapat dilihat pada

koordinat seperti pada Tabel 18.

Tabel 18 Koordinat Produk Sabun Pembersih Wajah di Kota Jember Berdasarkan Atribut Personel

No Merk Absis (Dimensi I) Absis (Dimensi II)

1 Olay -1,5519 0,1162

2 Biore 1,0242 -0,8632

3 Tje Fuk -0,6732 -1,3419

4 POND’s 1,0296 0,6845

5 Clean n Clear 0,1713 1,4044

Uji Kesamaan Sikap Kemiripan Atribut Fasilitas Fisik

Gambar 21 Peta 2 Dimensi Kesamaan Sikap

Kemiripan Atribut Fasilitas Fisik

Gambar 21 berisi kumpulan koordinat dari 5 x 70

isi kuesioner, terlihat titik-titik koordinat

membentuk berbagai kelompok koordinat

tersendiri. Hal ini membuktikan bahwa responden

tidak memiliki kesamaan sikap dalam menilai

kemiripan produk sabun pembersih wajah di

Jember berdasarkan atribut fasilitas fisik.

Pembahasan

Peta Posisi Persaingan Berbasis Atribut Produk

Berdasarkan Gambar 1 Peta Posisi

Persaingan Kemiripan Atribut Produk,

menunjukkan bahwa Tje Fuk dan Olay letaknya

berdekatan. Jarak posisi yang berdekatan dari

pasangan ini adalah sebuah hasil dari persepsi

konsumen bahwa produk sabun pembersih wajah

yang diperbandingkan memiliki kemiripan satu

sama lain pada atribut produk yang meliputi

keunggulan produk, manfaat produk, dan tingkat

kualitas produk. Sedangkan Biore, POND’s, dan

Clean n Clear letaknya berjauhan satu dengan

lainnya, sehingga produk sabun pembersih wajah

tersebut memiliki perbedaan satu sama lain pada

atribut produk atau tidak ada kemiripan.Ditinjau

dari ukuran skala masing-masing dimensi, bahwa

semakin ke kanan, angka dimensi 1 semakin besar

(di ujung kanan garis horisontal). Gambar 1

menunjukkan bahwa koordinat Biore (1,3466)

berada paling dekat dengan angka dimensi 1 yang

terbesar (1,5). Implikasinya, di benak konsumen

atribut produk merupakan yang paling

membedakan bagi Biore dibandingkan dengan

Olay, Tje Fuk, POND’s, dan Clean n Clear. Pada

skala dimensi 2 bahwa semakin ke atas, maka

angka pada dimensi 2 semakin besar (di ujung atas

garis vertikal). Gambar 1 menunjukkan bahwa

koordinat POND’s (1,2491) berada paling dekat

dengan angka dimensi 2 yang terbesar (1,5).

Implikasinya, di benak konsumen atribut produk

merupakan yang paling membedakan bagi POND’s

dibandingkan dengan Olay, Biore, Tje Fuk, dan

Clean n Clear.

Page 24: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen

Di Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

126 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

Peta Posisi Persaingan Berbasis Atribut Harga

Berdasarkan Gambar 4 Peta Posisi

Persaingan Kemiripan Atribut Harga,

menunjukkan bahwa Tje Fuk dan Olay letaknya

berdekatan. Jarak posisi yang berdekatan dari

pasangan ini adalah sebuah hasil dari persepsi

konsumen bahwa produk sabun pembersih wajah

yang diperbandingkan memiliki kemiripan satu

sama lain pada atribut harga yang meliputi

tingkat kemahalan harga produk dan tingkat

kesesuaian harga dengan kualitas produk.

Sedangkan Biore, POND’s, dan Clean n Clear

letaknya berjauhan satu dengan lainnya, sehingga

produk sabun pembersih wajah tersebut memiliki

perbedaan satu sama lain pada atribut harga atau

tidak ada kemiripan.

Ditinjau dari ukuran skala masing-

masing dimensi, bahwa semakin ke kanan, angka

dimensi 1 semakin besar (di ujung kanan garis

horisontal). Gambar 4 menunjukkan bahwa

koordinat Tje Fuk (0,8658) berada paling dekat

dengan angka dimensi 1 yang terbesar (1,0).

Implikasinya, di benak konsumen atribut harga

merupakan yang paling membedakan bagi Tje

Fuk dibandingkan dengan Olay, Biore, POND’s,

dan Clean n Clear. Pada skala dimensi 2

bahwa semakin ke atas, maka angka pada

dimensi 2 semakin besar (di ujung atas garis

vertikal). Gambar 4 menunjukkan bahwa

koordinat POND’s (1,1032) berada paling dekat

dengan angka dimensi 2 yang terbesar (1,5).

Implikasinya, di benak konsumen atribut harga

merupakan yang paling membedakan bagi Olay

dibandingkan dengan Biore, Tje Fuk, POND’s,

dan Clean n Clear.

Peta Posisi Persaingan Berbasis Atribut

Lokasi

Berdasarkan Gambar 7 Peta Posisi

Persaingan Kemiripan Atribut Lokasi,

menunjukkan bahwa Tje Fuk dan Olay letaknya

berdekatan. Jarak posisi yang berdekatan dari

pasangan ini adalah sebuah hasil dari persepsi

konsumen bahwa produk sabun pembersih wajah

yang diperbandingkan memiliki kemiripan satu

sama lain pada atribut lokasi yang meliputi

ketersedian di berbagai toko/agen dan kemudahan

konsumen dalam menperoleh produk di sekitar

tempat tinggalnya. Sedangkan, Biore, POND’s,

dan Clean n Clear letaknya berjauhan satu dengan

lainnya, sehingga produk sabun pembersih wajah

tersebut memiliki perbedaan satu sama lain pada

atribut lokasi atau tidak ada kemiripan. Ditinjau

dari ukuran skala masing-masing dimensi, bahwa

semakin ke kanan, angka dimensi 1 semakin

besar (di ujung kanan garis horisontal). Gambar 7

menunjukkan bahwa koordinat Tje Fuk (1,3535)

berada paling dekat dengan angka dimensi 1 yang

terbesar (1,5). Implikasinya, di benak konsumen

atribut lokasi merupakan yang paling

membedakan bagi Tje Fuk dibandingkan dengan

Olay, Biore, POND’s, dan Clean n Clear.Pada

skala dimensi 2 bahwa semakin ke atas, maka

angka pada dimensi 2 semakin besar (di ujung

atas garis vertikal). Gambar 7 menunjukkan

bahwa koordinat Olay (1,0290) berada paling

dekat dengan angka dimensi 2 yang terbesar

(1,5). Implikasinya, di benak konsumen atribut

lokasi merupakan yang paling membedakan bagi

Olay dibandingkan dengan Biore, Tje Fuk,

POND’s, dan Clean n Clear.

Peta Posisi Persaingan Berbasis Atribut

Promosi

Berdasarkan Gambar 10 Peta Posisi

Persaingan Kemiripan Atribut Promosi,

menunjukkan bahwa Tje Fuk dan Clean n Clear

serta Biore dan POND’s letaknya berdekatan.

Jarak posisi yang berdekatan dari pasangan ini

adalah sebuah hasil dari persepsi konsumen

bahwa produk sabun pembersih wajah yang

diperbandingkan memiliki kemiripan satu sama

lain pada atribut promosi yang meliputi tingkat

menariknya promosi yang ditawarkan, dan

tingkat banyak atau tidaknya promosi yang

ditawarkan. Sedangkan Olay letaknya berjauhan

dengan produk lainnya, sehingga produk sabun

pembersih wajah tersebut memiliki perbedaan

satu sama lain pada atribut promosi atau tidak ada

kemiripan.

Ditinjau dari ukuran skala masing-masing

dimensi, bahwa semakin ke kanan, angka dimensi

1 semakin besar (di ujung kanan garis horisontal).

Gambar 10 menunjukkan bahwa koordinat

POND’s (1,5754) berada paling dekat dengan

angka dimensi 1 yang terbesar (2,0).

Implikasinya, di benak konsumen atribut promosi

merupakan yang paling membedakan bagi

POND’s dibandingkan dengan Olay, Biore, Tje

Fuk, dan Clean n Clear. Pada skala dimensi 2

bahwa semakin ke atas, maka angka pada

dimensi 2 semakin besar (di ujung atas garis

vertikal). Gambar 10 menunjukkan bahwa

koordinat Biore (1,1309) berada paling dekat

dengan angka dimensi 2 yang terbesar (1,5).

Implikasinya, di benak konsumen atribut promosi

merupakan yang paling membedakan bagi Biore

dibandingkan dengan Olay, Tje Fuk, POND’s,

dan Clean n Clear.

Page 25: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 127

Peta Posisi Persaingan Berbasis Atribut

Pelayanan

Berdasarkan Gambar 13 Peta Posisi

Persaingan Kemiripan Atribut Pelayanan,

menunjukkan bahwa Biore dan POND’s letaknya

berdekatan. Jarak posisi yang berdekatan dari

pasangan ini adalah sebuah hasil dari persepsi

konsumen bahwa produk sabun pembersih wajah

yang diperbandingkan memiliki kemiripan satu

sama lain pada atribut pelayanan yang meliputi

tingkat pelayanan yang diberikan oleh

wiraniaga/agen dan tingkat kemudahan pelayanan

pembayaran barang. Sedangkan Olay, Tje Fuk

dan Clean n Clear letaknya berjauhan satu dengan

lainnya, sehingga produk sabun pembersih wajah

tersebut memiliki perbedaan satu sama lain pada

atribut pelayanan atau tidak ada kemiripan.

Ditinjau dari ukuran skala masing-masing

dimensi, bahwa semakin ke kanan, angka dimensi

1 semakin besar (di ujung kanan garis horisontal).

Gambar 13 menunjukkan bahwa koordinat

POND’s (1,5316) berada paling dekat dengan

angka dimensi 1 yang terbesar (2,0).

Implikasinya, di benak konsumen atribut

pelayanan merupakan yang paling membedakan

bagi POND’s dibandingkan dengan Olay, Biore,

Tje Fuk, dan Clean n Clear.Pada skala dimensi 2

bahwa semakin ke atas, maka angka pada

dimensi 2 semakin besar (di ujung atas garis

vertikal). Gambar 13 menunjukkan bahwa

koordinat Biore (1,6359) berada paling dekat

dengan angka dimensi 2 yang terbesar (2,0).

Implikasinya, di benak konsumen atribut

pelayanan merupakan yang paling membedakan

bagi Biore dibandingkan dengan Olay, Tje Fuk,

POND’s, dan Clean n Clear.

Peta Posisi Persaingan Berbasis Atribut

Personel

Berdasarkan Gambar 16 Peta Posisi

Persaingan Kemiripan Atribut Personel,

menunjukkan bahwa Olay dan Tje Fuk serta

Clear n Clear dan POND’s letaknya berdekatan.

Jarak posisi yang berdekatan dari pasangan ini

adalah sebuah hasil dari persepsi konsumen

bahwa produk sabun pembersih wajah yang

diperbandingkan memiliki kemiripan satu sama

lain pada atribut personel yang meliputi tingkat

keramahan dan kesopanan wiraniaga dan tingkat

kecakapan dan keterampilan wiraniaga tentang

produk yang dijual. Sedangkan Biore letaknya

berjauhan dengan produk lainnya, sehingga

produk sabun pembersih wajah tersebut memiliki

perbedaan satu sama lain pada atribut personel

atau tidak ada kemiripan.

Ditinjau dari ukuran skala masing-masing

dimensi, bahwa semakin ke kanan, angka dimensi

1 semakin besar (di ujung kanan garis horisontal).

Gambar 16 menunjukkan bahwa koordinat Clean

n Clear (0,8698) berada paling dekat dengan

angka dimensi 1 yang terbesar (1,0).

Implikasinya, di benak konsumen atribut personel

merupakan yang paling membedakan bagi Clean

n Clear dibandingkan dengan Olay, Biore, Tje

Fuk, dan POND’s. Pada skala dimensi 2

bahwa semakin ke atas, maka angka pada

dimensi 2 semakin besar (di ujung atas garis

vertikal). Gambar 16 menunjukkan bahwa

koordinat Olay (1,1429) berada paling dekat

dengan angka dimensi 2 yang terbesar (1,5).

Implikasinya, di benak konsumen atribut personel

merupakan yang paling membedakan bagi Olay

dibandingkan dengan Biore, Tje Fuk, POND’s,

dan Clean n Clear.

Peta Posisi Persaingan Berbasis Atribut

Fasilitas Fisik

Berdasarkan Gambar 19 Peta Posisi

Persaingan Kemiripan Atribut Fasilitas Fisik,

menunjukkan bahwa Clear n Clear dan POND’s

letaknya berdekatan. Jarak posisi yang

berdekatan dari pasangan ini adalah sebuah hasil

dari persepsi konsumen bahwa produk sabun

pembersih wajah yang diperbandingkan memiliki

kemiripan satu sama lain pada atribut fasilitas

fisik yang meliputi kemasan, aroma, dan variasi

ukuran. Sedangkan Olay, Biore, dan Tje Fuk

letaknya berjauhan satu dengan lainnya, sehingga

produk sabun pembersih wajah tersebut memiliki

perbedaan satu sama lain pada atribut fasilitas

fisik atau tidak ada kemiripan.

Ditinjau dari ukuran skala masing-masing

dimensi, bahwa semakin ke kanan, angka dimensi

1 semakin besar (di ujung kanan garis horisontal).

Gambar 19 menunjukkan bahwa koordinat

POND’s (1,0296) berada paling dekat dengan

angka dimensi 1 yang terbesar (1,5).

Implikasinya, di benak konsumen atribut fasilitas

fisik merupakan yang paling membedakan bagi

POND’s dibandingkan dengan Olay, Biore, Tje

Fuk, dan Clean n Clear. Pada skala dimensi 2

bahwa semakin ke atas, maka angka pada

dimensi 2 semakin besar (di ujung atas garis

vertikal). Gambar 19 menunjukkan bahwa

koordinat Clean n Clear (1,4044) berada paling

dekat dengan angka dimensi 2 yang terbesar

(1,5). Implikasinya, di benak konsumen atribut

fasilitas fisik merupakan yang paling

membedakan bagi Clean n Clear dibandingkan

dengan Olay, Biore, Tje Fuk, dan POND’s.

Page 26: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

Analisis Positioning Produk Sabun Wajah (Facial Foam) Berdasarkan Persepsi Konsumen

Di Kota Jember Ervina Dwi Octavia, Seno Sumowo

128 Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia

V. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN

SARAN

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. peta posisi persaingan produk sabun

pembersih wajah berdasarkan persepsi

konsumen di Jember diketahui mempunyai

posisi yang berbeda-beda. Posisi produk

sabun pembersih wajah sangat dipengaruhi

oleh persepsi konsumen terhadap masing-

masing merek. Berdasarkan hasil penelitian

Biore dapat dikatakan memiliki posisi terbaik

karena mampu mendeferensiasikan

produknya khusunya dari sisi produk, harga,

lokasi, personel, dan fasilitas fisik. Sedangkan

Tje Fuk dikatakan memiliki posisi terbutruk

karena tidak mampu mendeferensiasikan

produknya dibandingkan pesaingnya.

b. peta posisi persaingan yang dihasilkan

menunjukkan bahwa Tje Fuk merupakan

pesaing terdekat atau pesaing langsung (direct

competitor) dari Olay, terutama menyangkut

atribut produk, harga, dan lokasi,

personel/wiraniaga. Sedangkan Biore

merupakan pesaing terdekat atau pesaing

langsung (direct competitor) dari POND’s,

terutama menyangkut atribut promosi dan

pelayanan. Dan Clean n Clear merupakan

pesaing terdekat atau pesaing langsung (direct

competitor) dari POND’s, terutama

menyangkut atribut personel/wiraniaga dan

fasilitas fisik.

Saran yang dikemukakan berikut ini disusun

berdasarkan penelitian yang dilakukan, yaitu:

a. untuk meningkatkan jumlah konsumen setiap

produk sabun pembersih wajah perlu

mempertahankan keunggulan atribut yang ada

seperti untuk produk Biore perlu

memperhatikan keunggulan atribut pesaing

seperti atribut produk, harga, lokasi,

personel/wiraniaga, dan fasilitas fisik agar

tetap dapat berkompetisi dan

mempertahankan pangsa pasarnya. Sedangkan

untuk Tje Fuk diharpkan untuk bisa

mendeferensiasikan produknya sesuai dengan

segmen yang dituju.

b. keterbatasan penelitian ini adalah hanya

meneliti konsumen produk sabun pembersih

wajah dengan metode pengambilan sampel

purposive sampling, sehingga bagi peneliti

selanjutnya terbuka peluang untuk

mengembangkan hasil penelitian ini dengan

menambah konsumen produk sabun

pembersih wajah lainnya dan pengambilan

sampel diambil secara random (probability

sampling), agar dapat dilakukan generalisasi

yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

A. Hasan. 2008. Marketing. Jakarta: Media

Pressindo.

Aline Umar. 2006. Designing Brand Identity.

Second Edition. New Jersey: John Wiley

& Sons Inc.

Augusty Ferdinand. 2002. “Structural Equation

Modeling dalam Penelitian Manajemen ”.

Edisi 2. Semarang: BP UNDIP.

Ayu Nur Agustina. 2010. Analisis Segmentasi

Pasar Berdasar Faktor Psikografis

Konsumen Wanita Produk Sabun Wajah

(Facial Foam) Di Jember Kota. Tidak

Dipublikasikan. Skripsi Fakultas

Ekonomi. Universitas Jember.

Basu Swastha dan H. Handoko. 2000.

Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, Strategi. Edisi Ketujuh. Jakarta:

PT.Rineka Cipta.

Basu Swasta dan Irawan. 2002. Manajemen

Pemasaran Modern. Edisi ke 2.

Yogyakarta: Liberty.

Bilson Simamora. 2005. Analisis Multivariate Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Hooley, Joseph dan Raph Saunders. 1993.

Pemasaran. Buku 1. Jakarta: Salemba.

Husein Umar. 2000. Metode penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Milovan. 2010. Persepsi Konsumen Terhadap

Produk Positioning Sabun Kecantikan Lux

di Perkotaan Jember. Tidak

Dipublikasikan. Skripsi Fakultas

Ekonomi. Universitas Jember.

Mira Lidyawati. 2009. Analisis Posisi Persaingan

Produk Kosmetika untuk Perawatan Kulit

Wajah Berdasarkan Persepsi Konsumen

di Kota Jember. Tidak Dipublikasikan.

Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas

Jember.

Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen :

Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran. Bogor: Kencana.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1999.

Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. BPFE UGM.

Yogyakarta.

---------. 2001. Metodologi Penelitian Bisnis

untuk Akuntansi dan Manajemen.

Yogyakarta: BPFE UGM.

Page 27: 5.ANALISIS POSITIONING PRODUK - DIGILIB UM …digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/14/umj-1x... ·  · 2002-01-05kemajuaan dibidang teknologi dan informasi, jika ... dan persepsi

JURNAL SAINS MANAJEMEN & BISNIS INDONESIA

Volume I, No. 1, September 2011, halaman 103 – 130

Jurnal Sains Manajemen & Bisnis Indonesia 129

Nurbiyati dan M. Machfoedz. 2005. Manajemen

Pemasaran. Yogyakarta: Liberty.

Philip Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran.

Jakarta: PT. Prenhallindo.

---------. 2004. Manajemen Pemasaran edisi

millennium. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Philip Kotler & Amstrong, G. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

Philip Kotler & Keller, K. 2008. Manajemen

Pemasaran, Edisi 12. Jakarta: PT. Indeks.

Purbantara. 2006. Analisis Posisioning

Pemasaran Mie Sedaap di Fakultas

Ekonomi Universitas Jember. Tidak

Dipublikasikan. Skripsi. Jember:

Universitas Jember.

Rhenald Kasali. 2005. Membidik Pasar

Indonesia. Segmentasi, Targeting,

Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka

Indonesia.

Setiadi. 2003. Manajemen Pemasaran: Dasar,

Konsep, Strategi. Edisi Ketujuh. Jakarta:

PT.Rineka Cipta.

Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono. 2001. Riset

Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan

SPSS. Jakarta: PT. Gramedia.

Solomon F. dan Stuart D. 2003. Marketing: Real People, Real Decision, Toronto: Pearson

Education Canada Inc.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.

Bandung: CV. Alfabeta.

Suharsini Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian:

Suatu Pendekatan Prektik.Ed.Revisi.Cet 13.Jakarta: Rineka Cipta.

Suliyanto, 2005. Analisis Data dalam Aplikasi

Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Untuk

Bisnis. Jakarta: Salembe Empat.