4. hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran … · sejarah singkat distributor pt avia avian...
TRANSCRIPT
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1.1. Sejarah singkat Distributor PT Avia Avian di Bali
Distributor PT Avia Avian di Bali ini berdiri tahun 1986, saat itu PT Avia Avian
ingin mengembangkan usahanya di Bali. Ketika bapak Tamin Kuswandi, selaku
pimpinan distributor, memulai usahanya di Bali, PT Avia Avian merupakan perusahaan
yang masih sangat muda. Pada saat itu cat PT Avia Avian sangat sulit untuk masuk dan
bersaing dengan cat lainnya seperti Emco, Danapaint, dan lain-lain, yang merupakan cat
terkemuka di Bali, apalagi saat itu orang Bali sudah fanatik dalam menggunakannya.
Pada mulanya bapak Tamin sangat kesulitan dalam memasarkan cat PT Avia
Avian, pimpinan distributor ini bekerja sendiri dalam mendistribusikan cat PT Avia
Avian di Bali. Sewaktu cat tersebut dititipkan ke toko-toko yang menjual bahan
bangunan, banyak toko bangunan yang menolak untuk dititipi, walaupun ada beberapa
yang mau. Lama-kelamaan karena kuatnya PT Avia Avian dalam berpromosi, maka cat
ini mulai diterima oleh masyarakat Bali.
Sekarang ini distributor PT Avia Avian sudah berkembang pesat hingga
perminggunya bisa mendatangkan cat PT Avia Avian sebanyak tiga hingga lima truk
besar, memiliki gudang yang besar, serta memiliki karyawan sebanyak 26 orang, yaitu 16
supir, 3 karyawan kantor, dan 7 salesman.
Untuk meningkatkan loyalitas dari retailernya, distributor cat PT Avia Avian
memberikan pelayanan sebaik-baiknya, misalnya dalam hal pengiriman barang,
pengembalian barang yang rusak, saluran komunikasi yang lancar, dan lain-lain. Karena
distributor cat PT Avia Avian di Bali adalah distributor tunggal, maka loyalitas retailer
kepada distributor juga mencerminkan loyalitas retailer pada merek cat PT Avia Avian.
Diluar promosi yang dilakukan oleh produsen cat PT Avia Avian, distributor juga
melakukan sales promotion sendiri untuk meningkatkan penjualannya. Sales promotion
ini berbentuk bonus pemenuhan target dan diskon, yang keduanya diberikan pada saat-
saat tertentu. Bonus pemenuhan target diberikan apabila retailer memenuhi target yang
ditentukan oleh distributor dalam bentuk poin (1 poin = 10 kotak), bonus/hadiah yang
diberikan bisa berupa televisi, kulkas, vcd player, tape compo, handphone, dan lain-lain.
4.1.2. Lokasi Distributor PT Avia Avian
Lokasi yang dipilih oleh distributor PT Avia Avian ini berada di Jl Muding Indah
18 Gatot Subroto Barat, Denpasar-Bali. Lokasi ini memiliki luas kurang lebih dua puluh
lima are, yang dibagi menjadi gudang, toko dan rumah pribadi. Alasan lokasi ini dipilih
adalah:
1. Lokasi ini bisa dijangkau oleh truk besar (karena kita tahu di beberapa jalan
utama kota Denpasar ada yang tidak boleh dilalui truk besar seperti di Surabaya)
2. Karena letaknya dipinggiran kota maka lokasi ini sangat strategis untuk ke
pengiriman toko-toko (retailer) yang ada diluar kota seperti di Singaraja, Gianyar,
Klungkung, dan lain-lain.
3. Lokasi ini diperkirakan oleh pimpinan distributor PT Avia Avian nantinya akan
menjadi jalan perdagangan yang ramai, dilihat dari segi akses masuknya yang
besar (jalan raya yang besar) sehingga nantinya akan menjadi daerah yang ramai.
4. Pada jl Muding Indah sendiri nantinya memiliki akses masuk yang banyak, yaitu
sekitar tiga akses masuk, yang masing masing akses akan tembus ke jalan yang
berbeda-beda.
5. Jalan Muding Indah sendiri merupakan daerah pergudangan dan ruko sehingga
banyak transaksi yang terjadi. Diluar jalan ini didukung oleh jalan Gatot Subroto
Barat yang terdapat perkantoran (Satelindo), pabrik (Club), dan lain-lain.
Distributor ini sejak memulai usahanya berpindah tempat tiga kali yaitu tahun 1986 di jl
Letda Regug, tahun 1990 di jl Teuku Umar, dan tahun 1999 di jl Muding Indah Gatot
Subroto Barat. Ketiga-tiganya berlokasi di Denpasar.
4.1.3. Struktur organisasi Distributor PT. Avia Avian
Owner / Direktur
Manajer Wakil Manajer Manajer Wakil Manajer
Pemasaran Pemasaran Accounting Accounting
Sales Sales Sales Sales Sales Sales Sales
Sumber: Hasil wawancara dengan pemilik distributor PT Avia Avian Gambar 4.1. Struktur Organisasi
Adapun tugas serta tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
Owner/Direktur: Menerima laporan dan mengawasi pekerjaan dari manajer
pemasaran dan manajer Accounting.
Manajer Pemasaran: Bersama dengan Wakil Manajer Pemasaran mendelegasikan tugas
kepada tenaga penjualan serta menangani hal-hal yang
berhubungan dengan pemasaran.
Manajer Accounting: Bersama dengan Wakil Manajer Accounting melakukan
pembukuan, menyusun laporan keuangan, dan bertanggung jawab
kepada Owner.
Sales: Memasarkan produk.
4.2. ANALISIS DATA
4.2.1. Deskripsi hasil penelitian
Tabel 4.1. Pendapat Retailer Mengenai Penjualan Cat Produksi PT Avia Avian
1 .6 .6 .6
6 3.6 3.6 4.2
27 16.1 16.1 20.2
57 33.9 33.9 54.2
54 32.1 32.1 86.3
23 13.7 13.7 100.0
168 100.0 100.0
1. Sangat tidak laku
2. Tidak laku
3. Cenderung tidak laku
4. Cenderung laku
5. Laku
6. Sangat laku
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.1 tentang penjualan cat produksi PT Avia Avian oleh retailer,
ternyata sebanyak 79,7% (134 responden) menyatakan bahwa penjualan cat produksi
PT. Avia Avian cenderung laku – sangat laku, sehingga retailer akan semakin loyal
dengan adanya keuntungan yang didapat dari menjual cat produksi PT Avia Avian.
Tabel 4.2. Pendapat Retailer Mengenai Distributor PT Avia Avian DalamMenangani Pengembalian Barang Yang Rusak
3 1.8 1.8 1.8
24 14.3 14.3 16.1
75 44.6 44.6 60.7
57 33.9 33.9 94.6
9 5.4 5.4 100.0
168 100.0 100.0
2. Tidak baik
3. Cenderung tidak baik
4. Cenderung baik
5. Baik
6. Sangat baik
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.2 tentang distributor PT Avia Avian dalam menangani
pengembalian barang yang rusak, ternyata sebanyak 83,9% (141 responden)
menyatakan bahwa distributor PT. Avia Avian dalam menangani pengembalian barang
yang rusak cenderung baik – sangat baik, sehingga retailer akan semakin loyal karena
kepuasan yang didapatkan dari layanan yang diberikan.
Tabel 4.3. Pendapat Retailer Mengenai Perhatian Pribadi Yang Diberikan OlehDistributor PT Avia Avian
3 1.8 1.8 1.8
22 13.1 13.1 14.9
86 51.2 51.2 66.1
48 28.6 28.6 94.6
9 5.4 5.4 100.0
168 100.0 100.0
2. Tidak perhatian
3. Cenderung tidak perhatian
4. Cenderung perhatian
5. Perhatian
6. Sangat perhatian
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.3 tentang perhatian pribadi yang diberikan oleh distributor PT Avia
Avian, ternyata sebanyak 85,2% (143 responden) menyatakan bahwa perhatian pribadi
yang diberikan oleh distributor PT Avia Avian cenderung baik – sangat baik, sehingga
retailer yang memperoleh cukup perhatian menyebabkan retailer puas, dari kepuasan
yang diperoleh retailer tersebut mendorong loyalitas retailer.
Tabel 4.4. Pendapat Retailer Mengenai Sikap Karyawan Distributor PT Avia AvianDalam Melayani Retailer
1 .6 .6 .6
65 38.7 38.7 39.3
61 36.3 36.3 75.6
41 24.4 24.4 100.0
168 100.0 100.0
3. Cenderung tidak baik
4. Cenderung baik
5. Baik
6. Sangat baik
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.4 tentang sikap karyawan PT Avia Avian dalam melayani retailer,
ternyata sebanyak 99,4% (167 responden) menyatakan bahwa sikap karyawan PT Avia
Avian dalam melayani retailer cenderung baik – sangat baik, sehingga dari sikap
karyawan distributor yang cukup baik tersebut, retailer merasa puas, yang pada
akhirnya membangun loyalitas.
Tabel 4.5. Pendapat Retailer Mengenai Sikap Distributor PT Avia Avian DalamMenanggapi Keluhan Atau Masalah Mengenai Cat PT Avia Avian
4 2.4 2.4 2.4
29 17.3 17.3 19.6
86 51.2 51.2 70.8
48 28.6 28.6 99.4
1 .6 .6 100.0
168 100.0 100.0
2. Tidak baik
3. Cenderung tidak baik
4. Cenderung baik
5. Baik
6. Sangat baik
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.5 tentang sikap distributor PT Avia Avian dalam menanggapi
keluhan atau masalah mengenai cat PT Avia Avian, ternyata sebanyak 80.3% (135
responden) menyatakan bahwa sikap distributor PT Avia Avian dalam menanggapi
keluhan atau masalah mengenai cat PT Avia Avian cenderung baik – sangat baik,
karena sikap distributor yang baik dalam menanggapi keluhan/masalah mengenai cat
PT Avia Avian, retailer merasa puas sehingga mendorong retailer agar lebih loyal.
Tabel 4.6. Pendapat Retailer Mengenai Ketepatan Waktu Distributor PT AviaAvian Dalam Mengirim Barang
11 6.5 6.5 6.5
6 3.6 3.6 10.1
24 14.3 14.3 24.4
68 40.5 40.5 64.9
57 33.9 33.9 98.8
2 1.2 1.2 100.0
168 100.0 100.0
1. Sangat tidak tepat
2. Tidak tepat
3. Cenderung tidak tepat
4. Cenderung tepat
5. Tepat
6. Sangat tepat
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.5 mengenai ketepatan waktu distributor PT. Avia Avian dalam
mengirim barang, ternyata sebanyak 75,6% (127 responden) menyatakan bahwa
ketepatan waktu distributor PT. Avia Avian dalam mengirim barang cenderung baik –
sangat baik, bisa disimpulkan bahwa distributor mempunyai kredibilitas yang cukup
baik, sehingga retailer puas oleh ketepatan waktu dan akan menjadi lebih loyal.
Tabel 4.7. Pendapat Retailer Mengenai Saluran Komunikasi Distributor PT AviaAvian
2 1.2 1.2 1.2
56 33.3 33.3 34.5
55 32.7 32.7 67.3
55 32.7 32.7 100.0
168 100.0 100.0
3. Cenderung tidak mudah
4. Cenderung mudah
5. Mudah
6. Sangat mudah
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.7 tentang saluran komunikasi distributor PT Avia Avian, ternyata
sebanyak 98,8% (166 responden) menyatakan bahwa saluran komunikasi distributor PT
Avia Avian cenderung baik – sangat baik, saluran komunikasi yang mudah dihubungi
akan memperlancar pemesanan barang, sehingga retailer yang memperoleh kepuasan
dari mudahnya menghubungi distributor akan menjadi lebih loyal.
Tabel 4.8. Seringnya Retailer Dalam Membeli Cat Produksi PT Avia AvianAvian
5 3.0 3.0 3.0
27 16.1 16.1 19.0
47 28.0 28.0 47.0
62 36.9 36.9 83.9
27 16.1 16.1 100.0
168 100.0 100.0
2. Jarang
3. Cenderung jarang
4. Cenderung sering
5. Sering
6. Sangat sering
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.8 tentang seringnya retailer dalam membeli cat produksi PT Avia
Avian, ternyata sebanyak 80.9% (136 responden) menyatakan bahwa seringnya retailer
dalam membeli cat produksi PT Avia Avian cenderung sering – sangat sering,
seringnya retailer melakukan pembelian dapat mencerminkan loyalitas yang baik dari
retailer tersebut.
Tabel 4.9. Rencana Retailer Untuk Tidak Menjual Lagi Cat Produksi PT AviaAvian
5 3.0 3.0 3.0
25 14.9 14.9 17.9
64 38.1 38.1 56.0
48 28.6 28.6 84.5
26 15.5 15.5 100.0
168 100.0 100.0
2. Berminat
3. Cenderung berminat
4. Cenderung tidak berminat
5. Tidak bererminat
6. Sangat tidak berminat
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.9 tentang rencana retailer untuk tidak menjual lagi cat produksi PT
Avia Avian, ternyata sebanyak 82,1% (138 responden) menyatakan bahwa minat retailer
untuk tidak menjual lagi cat produksi PT Avia Avian cenderung tidak berminat – sangat
tidak berminat, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar retailer masih tetap ingin
menjual terus cat produk PT Avia Avian yang berarti retailer tetap loyal pada cat PT Avia
Avian.
Tabel 4.10. Rasa Suka Retailer Dalam Membeli Cat Dari Distributor PT AviaAvian Dibandingkan Dengan Distributor Cat Merek Lainnya
4 2.4 2.4 2.4
18 10.7 10.7 13.1
52 31.0 31.0 44.0
58 34.5 34.5 78.6
36 21.4 21.4 100.0
168 100.0 100.0
2. Kecil
3. Cenderung kecil
4. Cenderung besar
5. Besar
6. Sangat besar
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.10 tentang rasa suka retailer dalam membeli cat dari distributor PT
Avia Avian dibandingkan dengan distributor cat merek lainnya, ternyata sebanyak
86,9% (146 responden) menyatakan bahwa rasa suka retailer dalam membeli cat dari
distributor PT Avia Avian dibandingkan dengan distributor cat merek lainnya
cenderung besar – sangat besar, sehingga apabila retailer menyukai merek cat produk
PT Avia Avian yang memiliki keuntungan besar dalam penjualannya maka retailer
tersebut loyal terhadap merek tersebut.
Tabel 4.11. Kepercayaan Retailer Terhadap Kualitas Cat PT Avia Avian
4 2.4 2.4 2.4
27 16.1 16.1 18.5
73 43.5 43.5 61.9
41 24.4 24.4 86.3
23 13.7 13.7 100.0
168 100.0 100.0
2. Tidak percaya
3. Cenderung tidak percaya
4. Cenderung percaya
5. Percaya
6. Sangat percaya
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.11 tentang kepercayaan retailer terhadap kualitas cat PT Avia
Avian, ternyata sebanyak 81,5% (137 responden) menyatakan bahwa kepercayaan
retailer terhadap kualitas cat PT Avia Avian cenderung baik – sangat baik, dengan
kepercayaan retailer akan kualitas cat PT Avia Avian dilihat dari penjualan yang laku
maka retailer akan loyal terhadap merek tersebut.
Tabel 4.12. Seringnya Retailer Dalam Merekomendasikan Cat PT Avia AvianKepada Teman Atau Pelanggan
4 2.4 2.4 2.4
4 2.4 2.4 4.8
11 6.5 6.5 11.3
47 28.0 28.0 39.3
70 41.7 41.7 81.0
32 19.0 19.0 100.0
168 100.0 100.0
1. Sangat jarang
2. Jarang
3. Cenderung jarang
4. Cenderung sering
5. Sering
6. Sangat sering
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.12 tentang seringnya retailer dalam merekomendasikan cat PT Avia
Avian kepada teman atau pelanggan, ternyata sebanyak 88,7% (149 responden)
menyatakan bahwa seringnya retailer dalam merekomendasikan cat PT Avia Avian
kepada teman atau pelanggan cenderung sering – sangat sering, akibat dari kualitas cat
PT Avia Avian yang diakui sehingga membuat retailer mau untuk merekomendasikan
baik ke pelanggan maupun ke temannya.
Tabel 4.13. Komitmen Retailer Untuk Menjual Cat PT Avia Avian
3 1.8 1.8 1.8
28 16.7 16.7 18.5
42 25.0 25.0 43.5
54 32.1 32.1 75.6
41 24.4 24.4 100.0
168 100.0 100.0
2. Kecil
3. Cenderung kecil
4. Cenderung besar
5. Besar
6. Sangat besar
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.13 tentang komitmen retailer untuk menjual cat PT Avia Avian,
ternyata sebanyak 81,5% (137 responden) menyatakan bahwa komitmen retailer untuk
menjual cat PT Avia Avian cenderung besar – sangat besar, retailer memiliki komitmen
dalam menjual produk PT Avia Avian diakibatkan karena retailer percaya terhadap
kualitas cat produk PT Avia Avian sehingga retailer akan terdorong untuk loyal
terhadap merek tersebut.
Tabel 4.14. Pendapat Retailer Mengenai Diskon Yang Diberikan Distributor PTAvia Avian
13 7.7 7.7 7.7
13 7.7 7.7 15.5
14 8.3 8.3 23.8
47 28.0 28.0 51.8
51 30.4 30.4 82.1
30 17.9 17.9 100.0
168 100.0 100.0
1. Sangat kecil
2. Kecil
3. Cenderung kecil
4. Cenderung besar
5. Besar
6. Sangat besar
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.14 tentang diskon yang diberikan distributor PT Avia Avian,
ternyata sebanyak 76,3% (128 responden) menyatakan bahwa diskon yang diberikan
distributor PT Avia Avian cenderung besar – sangat besar. Sehingga dengan adanya
diskon yang besar membuat retailer berlomba-lomba untuk membeli sehingga
promosinya dapat dikatakan sukses
Tabel 4.15. Pendapat Retailer Mengenai Target Yang Diberikan UntukMendapatkan Bonus Dari Distributor PT Avia Avian
29 17.3 17.3 17.3
3 1.8 1.8 19.0
8 4.8 4.8 23.8
59 35.1 35.1 58.9
57 33.9 33.9 92.9
12 7.1 7.1 100.0
168 100.0 100.0
1. Sangat sulit
2. Sulit
3. Cenderung sulit
4. Cenderung mudah
5. Mudah
6. Sangat mudah
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.15 tentang target yang diberikan untuk mendapatkan bonus dari
distributor PT Avia Avian menurut retailer, ternyata sebanyak 80.9% (128 responden)
menyatakan bahwa target yang diberikan untuk mendapatkan bonus dari distributor PT
Avia Avian menurut retailer cenderung mudah – sangat mudah. Dengan target yang
mudah membuat retailer ingin mendapatkannya dengan membeli untuk mencapai target
tersebut sehingga promosi dapat dikatakan sukses.
Tabel 4.16. Pendapat Retailer Mengenai Bonus Yang Diberikan Oleh DistributorCat Produksi PT Avia Avian
7 4.2 4.2 4.2
25 14.9 14.9 19.0
63 37.5 37.5 56.5
73 43.5 43.5 100.0
168 100.0 100.0
3. Cenderung tidak menarik
4. Cenderung menarik
5. Menarik
6. Sangat menarik
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.16 tentang bonus yang diberikan oleh distributor cat produksi PT
Avia Avian menurut retailer, ternyata sebanyak 95,8% (161 responden) menyatakan
bahwa target yang diberikan untuk mendapatkan bonus dari distributor PT Avia Avian
menurut retailer cenderung menarik – sangat menarik. Dengan adanya bonus yang
menarik tersebut retailer berusaha untuk mendapatkannya dengan membeli produk cat
PT Avia Avian sehingga promosi dapat dikatakn sukses
Tabel 4.17. Pembelian Cat Oleh Retailer Per Kuartal
6 3.6 3.6 3.6
27 16.1 16.1 19.6
5 3.0 3.0 22.6
64 38.1 38.1 60.7
50 29.8 29.8 90.5
16 9.5 9.5 100.0
168 100.0 100.0
1. 0-1 kali
2. 2-3 kali
3. 4-5 kali
4. 6-7 kali
5. 8-9 kali
6. Lebih dari 9 kali
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.17. tentang frekuensi pembelian cat oleh retailer per kuartal,
ternyata sebanyak 77,4% (130 responden) menyatakan melakukan pembelian cat per
kuartal lebih dari 6 kali. Kesimpulannya retailer sering membeli cat produksi PT Avia
Avian.
Tabel 4.18. Pengeluaran Retailer Dalam Membeli Cat Produksi PT Avia AvianDalam Sekali Pembelian
14 8.3 8.3 8.3
14 8.3 8.3 16.7
11 6.5 6.5 23.2
41 24.4 24.4 47.6
60 35.7 35.7 83.3
28 16.7 16.7 100.0
168 100.0 100.0
1. 0-2 juta
2. 2-4 juta
3. 4-6 juta
4. 6-8 juta
5. 8-10 juta
6. Lebih dari 10 juta
Total
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Dari tabel 4.18 tentang jumlah pengeluaran retailer dalam membeli cat produksi
PT Avia Avian dalam sekali pembelian, ternyata sebanyak 76,8% (129 responden)
menyatakan pengeluaran retailer dalam sekali pembelian lebih dari 6 juta.
Kesimpulannya retailer kebanyakan melakukan pembelian cat PT Avia Avian dalam
jumlah yang besar.
Tabel 4.19. Tabulasi Silang Antara Pembelian Cat Oleh Retailer Per KuartalDengan Pengeluaran Retailer Dalam Membeli Cat Produksi PT Avia Avian Dalam
Sekali Pembelian
Count
4 2 0 0 0 0 6
10 9 8 0 0 0 27
0 2 2 1 0 0 5
0 1 1 33 28 1 64
0 0 0 5 29 16 50
0 0 0 2 3 11 16
14 14 11 41 60 28 168
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
frekuensipembelianper kuartal
Total
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
jumlah pengeluaran dalam sekali pembelian
Total
Dari hasil tabel 4.19. dapat disimpulkan bahwa frekuensi pembelian yang
dilakukan oleh retailer per kuartal dan jumlah pengeluaran retailer dalam sekali
pembelian yang paling banyak dalam waktu 3 bulan membeli cat produksi PT Avia
Avian sebanyak 6-7 kali dengan pengeluaran retailer dalam membeli cat produksi PT
Avia Avian dalam sekali pembelian 6-8 juta (33 responden). Dalam tabel memiliki
kecenderungan bahwa:
§ Apabila frekuensi pembelian retailer �5 kali maka umumnya memiliki jumlah
pengeluaran dalam sekali pembelian �6 juta.
§ Apabila memiliki frekuensi pembelian retailer �6 kali maka umumnya memiliki
jumlah pengeluaran dalam sekali pembelian >6 juta.
Dengan demikian kita dapat melihat terdapat suatu pola hubungan antara frekuensi
pembelian dan jumlah pengeluaran. Semakin besar frekuensi pembelian, semakin besar
pula jumlah pengeluaran demikian pula sebaliknya.
Kesimpulan dari analisa deskripsi hasil penelitian, ditemukan bahwa seluruh
variabel loyalitas, promosi penjualan dan intensitas pembelian memiliki nilai yang
baik.
4.2.2. Uji Validitas
Tabel 4.20. Uji Validitas Variabel Loyalitas (X1)
Variabel Korelasi Pearson
Loyalitas 1Loyalitas 2Loyalitas 3Loyalitas 4Loyalitas 5Loyalitas 6Loyalitas 7Loyalitas 8Loyalitas 9
Loyalitas 10Loyalitas 11Loyalitas 12Loyalitas 13
0,8290,7710,7630,4990,7370,8200,4510,8790,8010,8330,8120,5300,828
Sumber: Lampiran 4, telah diolah kembali
Berdasarkan tabel nilai korelasi Pearson, setiap atribut pertanyaan mempunyai
nilai lebih besar dari tabel r. Nilai tabel r didapat dari pembuatan tabel r dengan SPSS
(df=jumlah responden-2, dalam kasus ini df=168–2=166, tingkat signifikan 5%, didapat
angka 0,148). Semua pertanyaan pada tabel 4.20. tentang uji validitas harga mempunyai
nilai lebih besar dari 0,148 sehingga semua butir pertanyaan variabel loyalitas adalah
valid.
Tabel 4.21. Uji Validitas Variabel Promosi (X2)
Variabel Korelasi Pearson
Promosi 1Promosi 2Promosi 3
0,9300,9540,680
Sumber : Lampiran 4, telah diolah kembali
Berdasarkan tabel nilai korelasi Pearson, setiap atribut pertanyaan mempunyai
nilai lebih besar dari tabel r. Nilai tabel r didapat dari pembuatan tabel r dengan SPSS
(df=jumlah responden-2, dalam kasus ini df=168-2=166. Tingkat signifikansi 5%.
Didapat angka 0,148). Semua pertanyaan pada tabel 4.21. tentang uji validitas promosi
mempunyai nilai lebih besar dari 0,148 sehingga semua butir pertanyaan variabel
promosi adalah valid.
Tabel 4.22. Uji Validitas Variabel Intensitas Pembelian (Y)
Variabel Korelasi Pearson
Intensitas 1Intensitas 2
0,9630,971
Sumber: Lampiran 4, telah diolah kembali
Berdasarkan tabel nilai korelasi Pearson, setiap atribut pertanyaan mempunyai nilai
lebih besar dari tabel r. Nilai tabel r didapat dari pembuatan tabel r dengan SPSS
(df=jumlah responden-2, dalam kasus ini df=168-2=166. Tingkat signifikansi 5%.
Didapat angka 0,148). Semua pertanyaan pada tabel 4.22. tentang uji validitas variabel
intensitas mempunyai nilai lebih besar dari 0,148 sehingga semua butir pertanyaan
variabel intensitas adalah valid.
4.2.3. Uji Reliabilitas
Tabel 4.23. Uji Reliabilitas
VariabelGuttmansplit-half
Keterangan
Variabel LoyalitasVariabel PromosiVariabel Bebas (Loyalitas & Promosi)Variabel Terikat (Intensitas)
0,79480,81590,80100,7641
ReliabelReliabelReliabelReliabel
Sumber : Lampiran 5, telah diolah kembali
Pada tabel diatas didapat nilai Guttman split-half yang semuanya lebih besar dari 0,6
yang berarti semua variabel diatas reliabel.
4.2.4. Statistik deskriptif
Mean digunakan untuk melihat rata-rata jawaban yang diberikan oleh responden
dalam menjawab setiap pertanyaan dalam kuesioner, sedangkan standar deviasi
digunakan untuk melihat seberapa besar keragaman jawaban, semakin kecil standar
deviasi semakin bagus karena menunjukkan jawaban yang seragam dari responden,
begitu pula sebaliknya.
Tabel 4.24. Analisa Deskriptif Variabel Loyalitas
4.3452 1.0553
4.2679 .8368
4.2262 .8094
4.8452 .7966
4.0774 .7582
3.9524 1.1257
4.9702 .8436
4.4702 1.0378
4.3869 1.0144
4.6190 1.0137
4.3095 .9785
4.6131 1.0885
4.6071 1.0835
Penjualan cat produksi PT. Avia Avian oleh Retailer
Distributor PT Avia Avian dlm menangani pengembalian yg rusak
Perhatian pribadi yg diberikan oleh distributor PT Avia Avian
Sikap karyawan distributor PT Avia Avian dalam melayani Retailer
Sikap distributor dalam menanggapi keluhan mengenai cat Avian
Ketepatan waktu distributor PT Avia Avian dalam mengirim barang
Saluran komunikasi distributor PT Avia Avian
Seringnya Retailer dalam membeli cat produksi PT Avia Avian
Rencana Retailer untuk tidak menjual lagi cat produksi PT AviaAvian
Rasa suka Retailer dalam membeli cat distributor Aviandibanding merek lain
Kepercayaan Retailer terhadap kualitas cat PT Avia Avian
Seringnya Retailer merekomendasikan cat Avian kepadateman/pelanggan
Komitmen Retailer untuk menjual cat PT Avia Avian
MeanStd.
Deviation
Dari tabel 4.24. dapat diketahui bahwa untuk jawaban-jawaban kuesioner yang
digunakan sebagai penilaian variabel loyalitas, yang mempunyai harga mean tertinggi
atau mewakili derajat persetujuan akan jawaban responden tertinggi adalah saluran
komunikasi distributor PT Avia Avian yaitu sebesar 4.9702, dan ini lebih tinggi
dibandingkan penjualan cat produksi PT Avia Avian oleh retailer dengan mean sebesar
4.3452, distributor PT Avia Avian dalam menangani pengembalian yang rusak dengan
mean sebesar 4.2679, perhatian pribadi yang diberikan oleh distributor PT Avia Avian
dengan mean sebesar 4.2262, sikap karyawan distributor PT Avia Avian dalam
melayani retailer dengan mean sebesar 4.8452, sikap distributor PT Avia Avian dalam
menangapi keluhan atau masalah mengenai cat PT Avia Avian dengan mean sebesar
4.0774, ketepatan waktu distributor PT Avia Avian dalam mengirim barang dengan
mean sebesar 3.9524, seringnya retailer dalam membeli cat produksi PT Avia Avian
dengan mean sebesar 4.4702, rencana retailer untuk tidak menjual lagi cat produksi PT
Avia Avian dengan mean sebesar 4.3869, rasa suka retailer dalam membeli cat dari
distributor PT Avia Avian dibanding dengan distributor cat merek lainnya dengan
mean sebesar 4.6190, kepercayaan retailer terhadap kualitas cat PT Avia Avian dengan
mean sebesar 4.3095, seringnya retailer dalam merekomendasikan cat PT Avia Avian
kepada teman atau pelanggan dengan mean sebesar 4.6131, komitmen retailer untuk
menjual cat PT Avia Avian dengan mean sebesar 4.6071.
Apabila dilihat fluktuasi penyebaran datanya, ketepatan waktu distributor PT
Avia Avian dalam mengirim barang mempunyai tingkat penyebaran data yang paling
berfluktuatif dengan standar deviasi sebesar 1.1257. Standar deviasi ini lebih besar jika
dibandingkan dengan penjualan cat produksi PT Avia Avian oleh retailer dengan
standar deviasi sebesar 1.0553, distributor PT Avia Avian dalam menangani
pengembalian yang rusak dengan standar deviasi sebesar 0.8368, perhatian pribadi
yang diberikan oleh distributor PT Avia Avian dengan standar deviasi sebesar 0.8094,
sikap karyawan distributor PT Avia Avian dalam melayani retailer dengan standar
deviasi sebesar 0.7966, sikap distributor PT Avia Avian dalam menangapi keluhan atau
masalah menengai cat PT Avia Avian dengan standar deviasi sebesar 0.7582, saluran
komunikasi distributor PT. Avia Avia dengan standar deviasi sebesar 0.8436, seringnya
retailer dalam membeli cat produksi PT Avia Avian dengan standar deviasi sebesar
1.0378, rencana retailer untuk tidak menjual lagi cat produksi PT Avia Avian dengan
standar deviasi sebesar 1.0144, rasa suka retailer dalam membeli cat dari distributor PT
Avia Avian dibanding dengan distributor cat merek lainnya dengan standar deviasi
sebesar 1.0137, kepercayaan retailer terhadap kualitas cat PT Avia Avian dengan
standar deviasi sebesar 0.9785, seringnya retailer dalam merekomendasikan cat PT
Avia Avian kepada teman atau pelanggan dengan standar deviasi sebesar 1.0885,
komitmen retailer untuk menjual cat PT Avia Avian dengan standar deviasi sebesar
1.0835. Standar deviasi digunakan untuk melihat seberapa besar variasi dari jawaban
responden, semakin besar standar deviasi maka berarti terdapat kesenjangan yang besar
dari jawaban terendah dan tertinggi.
Tabel 4.25. Analisa Deskriptif Variabel Promosi
4.1905 3.8810
3.8810 1.5156
5.2024 .8446
Diskon yang diberikan distributor PT Avia Avian menurut Retailer
Target yang diberikan untuk dapat bonus dari distributor Avianmenurut Retailer
Bonus yang diberikan oleh distributor cat Avian menurut Retailer
MeanStd.
Deviation
Dari tabel 4.25. dapat diketahui bahwa untuk jawaban-jawaban kuesioner yang
digunakan sebagai penilaian variabel promosi, yang mempunyai harga mean tertinggi
atau mewakili derajat persetujuan akan jawaban responden tertinggi adalah Bonus yang
diberikan oleh distributor cat produksi PT Avia Avian menurut retailer yaitu sebesar
5.2024, dan ini lebih tinggi dibandingkan dengan diskon yang diberikan distributor PT
Avia Avian menurut retailer dengan mean sebesar 4.1905, target yang diberikan untuk
mendapatkan bonus dari distributor PT Avia Avian menurut retailer sebesar 3.8810.
Apabila dilihat fluktuasi penyebaran datanya, target yang diberikan untuk
mendapatkan bonus dari distributor PT Avia Avian menurut retailer mempunyai tingkat
penyebaran data yang paling berfluktuatif dengan standar deviasi sebesar 1.5156,
standar deviasi ini lebih besar jika dibandingkan dengan diskon yang diberikan
distributor PT Avia Avian menurut retailer dengan standar deviasi sebesar 1.4434,
bonus yang diberikan oleh distributor cat PT Avia Avian menurut retailer dengan
standar deviasi sebesar 0.8446. Standar deviasi digunakan untuk melihat seberapa besar
variasi dari jawaban responden, semakin besar standar deviasi maka berarti terdapat
kesenjangan yang besar dari jawaban terendah dan tertinggi.
Tabel 4.26. Analisa Deskriptif Variabel Intensitas
4.0298 1.2968
4.2083 1.4635
Frekuensi pembelian cat oleh Retailer per kuartal
Jumlah pengeluaran Retailer dalam membeli cat Avian tiappembelian
MeanStd.
Deviation
Dari tabel 4.26. dapat diketahui bahwa untuk jawaban-jawaban kuesioner yang
digunakan sebagai penilaian variabel intensitas, yang mempunyai harga mean tertinggi
atau mewakili derajat persetujuan akan jawaban responden tertinggi adalah jumlah
pengeluaran retailer dalam membeli cat produksi PT Avia Avian dalam sekali
pembelian yaitu sebesar 4.2083, dan ini lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi
pembelian cat oleh retailer per kuartal dengan mean sebesar 4.0298.
Apabila dilihat fluktuasi penyebaran datanya, jumlah pengeluaran retailer dalam
membeli cat produksi PT Avia Avian dalam sekali pembelian mempunyai tingkat
penyebaran data yang paling berfluktuatif dengan standar deviasi sebesar 1.4635,
standar deviasi ini lebih besar jika dibandingkan dengan frekuensi pembelian cat oleh
retailer per kuartal dengan standar deviasi sebesar 1.2968. Standar deviasi digunakan
untuk melihat seberapa besar variasi dari jawaban responden, semakin besar standar
deviasi maka berarti terdapat kesenjangan yang besar dari jawaban terendah dan
tertinggi.
4.2.5. Analisa Korelasi
1. Arti angka korelasi (ada 2 hal dalam penafsiran korelasi):
• Berkenaan dengan besaran angka. Angka korelasi berkisar pada 0 (tidak
ada korelasi sama sekali) dan 1 (korelasi sempurna). Sebenarnya tidak ada
ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu
menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi/lemah. Namun, dapat dijadikan
pedoman yang sederhana, bahwa angka korelasi diatas 0.5 menunjukkan
korelasi yang cukup kuat, sedang di bawah 0.5 korelasi lemah.
• Selain besar korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran
hasil. Tanda – (negatif) pada output menunjukkan adanya arah yang
berlawanan, sedangkan tanda + (positif) menunjukkan arah yang sama.
Tabel 4.27. Analisa Korelasi Antara Loyalitas Dan Promosi Terhadap Intensitas
Pembelian Produk PT Avia Avian Oleh Retailer Cat Di Bali
1.000 .835** .759**
. .000 .000
168 168 168
.835** 1.000 .769**
.000 . .000
168 168 168
.759** .769** 1.000
.000 .000 .
168 168 168
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
TOTINT
TOTLO
TOTPRO
TOTINT TOTLO TOTPRO
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Tabel 4.28. Tingkat Hubungan Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
0.20 – 0.399
0.40 – 0.599
0.60 – 0.799
0.80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sumber : Sugiono (2003:216)
Dari tabel 4.27. tentang analisa korelasi antara loyalitas dan promosi terhadap
intensitas pembelian produk PT Avia Avian oleh retailer cat di Bali dapat dilihat bahwa
tingkat signifikan antara intensitas dan loyalitas sebesar 0.000 (lebih kecil dari α
sebesar 0.05) sehingga kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara intensitas dan
loyalitas) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 (ada hubungan antara
intensitas dan loyalitas) diterima, sedangkan harga korelasi bivariate untuk intensitas
dan loyalitas sebesar 0.835 hal ini berarti bahwa antara loyalitas dan intensitas terdapat
hubungan yang sangat kuat dan berharga positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Dari tabel 4.27. tentang analisa korelasi antara loyalitas dan promosi terhadap
intensitas pembelian produk PT Avia Avian oleh retailer cat di Bali dapat dilihat bahwa
tingkat signifikan antara intensitas dan promosi sebesar 0.000 (lebih kecil dari α
sebesar 0.05) sehingga kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara intensitas dan
promosi) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima (ada hubungan antara
intensitas dan promosi), sedangkan harga korelasi bivariate untuk intensitas dan
promosi sebesar 0.759 hal ini berarti bahwa antara promosi dan intensitas terdapat
hubungan yang kuat dan berharga positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Tabel 4.29. Analisa Korelasi Antara Sub Variabel Loyalitas Dan Sub VariabelIntensitas (Frekuensi)
1.000 .769** .679** .614** .734** .671**
. .000 .000 .000 .000 .000
168 168 168 168 168 168
.769** 1.000 .707** .731** .804** .755**
.000 . .000 .000 .000 .000
168 168 168 168 168 168
.679** .707** 1.000 .662** .683** .642**
.000 .000 . .000 .000 .000
168 168 168 168 168 168
.614** .731** .662** 1.000 .763** .673**
.000 .000 .000 . .000 .000
168 168 168 168 168 168
.734** .804** .683** .763** 1.000 .775**
.000 .000 .000 .000 . .000
168 168 168 168 168 168
.671** .755** .642** .673** .775** 1.000
.000 .000 .000 .000 .000 .
168 168 168 168 168 168
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
TOTFREK
TOTSATIS
TOTSWITC
TOTLIKIN
TOTCOMIT
TOTHABIT
TOTFR TOTSA TOTSW TOTLI TOTCO TOTHA
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Dari Tabel 4.29. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara frekuensi dan
satisfaction sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05) sehingga kesimpulannya H0
(tidak ada hubungan antara frekuensi dan satisfaction) ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima (ada hubungan antara frekuensi dan satisfaction),
sedangkan harga korelasi bivariate untuk frekuensi dan satisfaction sebesar 0.769 hal
ini berarti bahwa antara satisfaction dan frekuensi terdapat hubungan yang kuat dan
berharga positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Dari Tabel 4.29. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara frekuensi dan switching
cost sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05) sehingga kesimpulannya H0 (tidak
ada hubungan antara frekuensi dan switching cost) ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa H1 diterima (ada hubungan antara frekuensi dan switching cost), sedangkan
harga korelasi bivariate untuk frekuensi dan switching cost sebesar 0.679 hal ini berarti
bahwa antara switching cost dan frekuensi terdapat hubungan yang kuat dan berharga
positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Dari Tabel 4.29. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara frekuensi dan liking of
the brand sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05) sehingga kesimpulannya H0
(tidak ada hubungan antara frekuensi dan liking of the brand) ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima (ada hubungan antara frekuensi dan liking of the
brand), sedangkan harga korelasi bivariate untuk frekuensi dan liking of the brand
sebesar 0.614 hal ini berarti bahwa antara liking of the brand dan frekuensi terdapat
hubungan yang kuat dan berharga positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Dari Tabel 4.29. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara frekuensi dan
commitment sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05) sehingga kesimpulannya H0
(tidak ada hubungan antara frekuensi dan commitment) ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima (ada hubungan antara frekuensi dan commitment),
sedangkan harga korelasi bivariate untuk frekuensi dan commitment sebesar 0.734 hal
ini berarti bahwa antara commitment dan frekuensi terdapat hubungan yang kuat dan
berharga positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Dari Tabel 4.29. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara frekuensi dan habitual
response sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05) sehingga kesimpulannya H0
(tidak ada hubungan antara frekuensi dan habitual response) ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima (ada hubungan antara frekuensi dan habitual response),
sedangkan harga korelasi bivariate untuk frekuensi dan habitual response sebesar 0.671
hal ini berarti bahwa antara habitual response dan frekuensi terdapat hubungan yang
kuat dan berharga positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Tabel 4.30. Analisa Korelasi Antara Sub Variabel Loyalitas Dan Sub VariabelIntensitas (Jumlah Pengeluaran Tiap Pembelian)
1.000 .782** .704** .623** .734** .706**
. .000 .000 .000 .000 .000
168 168 168 168 168 168
.782** 1.000 .707** .731** .804** .755**
.000 . .000 .000 .000 .000168 168 168 168 168 168
.704** .707** 1.000 .662** .683** .642**
.000 .000 . .000 .000 .000
168 168 168 168 168 168
.623** .731** .662** 1.000 .763** .673**
.000 .000 .000 . .000 .000
168 168 168 168 168 168
.734** .804** .683** .763** 1.000 .775**
.000 .000 .000 .000 . .000
168 168 168 168 168 168
.706** .755** .642** .673** .775** 1.000
.000 .000 .000 .000 .000 .
168 168 168 168 168 168
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
NPearsonCorrelationSig. (2-tailed)
N
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
PearsonCorrelation
Sig. (2-tailed)
N
TOTPENGL
TOTSATIS
TOTSWITC
TOTLIKIN
TOTCOMIT
TOTHABIT
TOTPE TOTSA TOTSW TOTLI TOTCO TOTHA
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Dari Tabel 4.30. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara jumlah pengeluaran
tiap pembelian dan satisfaction sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05) sehingga
kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap pembelian dan
satisfaction) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima (ada hubungan
antara jumlah pengeluaran tiap pembelian dan satisfaction), sedangkan harga korelasi
bivariate untuk jumlah pengeluaran tiap pembelian dan satisfaction sebesar 0.782 hal
ini berarti bahwa antara satisfaction dan frekuensi terdapat hubungan yang kuat dan
berharga positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Dari Tabel 4.30. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara jumlah pengeluaran
tiap pembelian dan switching cost sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05)
sehingga kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap
pembelian dan switching cost) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima
(ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap pembelian dan switching cost),
sedangkan harga korelasi bivariate untuk jumlah pengeluaran tiap pembelian dan
switching cost sebesar 0.704 hal ini berarti bahwa antara switching cost dan jumlah
pengeluaran tiap pembelian terdapat hubungan yang kuat dan berharga positif atau
searah (lihat tabel 4.28).
Dari Tabel 4.30. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara jumlah pengeluaran
tiap pembelian dan liking of the brand sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05)
sehingga kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap
pembelian dan liking of the brand) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1
diterima (ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap pembelian dan liking of the
brand), sedangkan harga korelasi bivariate untuk jumlah pengeluaran tiap pembelian
dan liking of the brand sebesar 0.623 hal ini berarti bahwa antara liking of the brand
dan jumlah pengeluaran tiap pembelian terdapat hubungan yang kuat dan berharga
positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Dari Tabel 4.30. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara jumlah pengeluaran
tiap pembelian dan commitment sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05)
sehingga kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap
pembelian dan commitment) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima
(ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap pembelian dan commitment), sedangkan
harga korelasi bivariate untuk jumlah pengeluaran tiap pembelian dan commitment
sebesar 0.734 hal ini berarti bahwa antara commitment dan jumlah pengeluaran tiap
pembelian terdapat hubungan yang kuat dan berharga positif atau searah (lihat tabel
4.28).
Dari Tabel 4.30. tentang analisa korelasi antara sub variabel loyalitas dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara jumlah pengeluaran
tiap pembelian dan habitual response sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05)
sehingga kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap
pembelian dan habitual response) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1
diterima (ada hubungan antara intensitas dan loyalitas), sedangkan harga korelasi
bivariate untuk jumlah pengeluaran tiap pembelian dan habitual response sebesar 0.706
hal ini berarti bahwa antara habitual response dan jumlah pengeluaran tiap pembelian
terdapat hubungan yang kuat dan berharga positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Tabel 4.31. Analisa Korelasi Antara Sub Variabel Promosi Dan Sub VariabelIntensitas (Frekuensi)
1.000 .646** .703**
. .000 .000
168 168 168
.646** 1.000 .718**
.000 . .000
168 168 168
.703** .718** 1.000
.000 .000 .
168 168 168
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
TOTFREK
TOTPRICE
TOTPERFO
TOTFREK TOTPRICE TOTPERFO
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Dari Tabel 4.31. tentang analisa korelasi antara sub variabel promosi dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara frekuensi dan price
deals sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05) sehingga kesimpulannya H0 (tidak
ada hubungan antara frekuensi dan price deals) ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa H1 diterima (ada hubungan antara frekuensi dan price deals), sedangkan harga
korelasi bivariate untuk frekuensi dan price deals sebesar 0.646 hal ini berarti bahwa
antara price deals dan frekuensi terdapat hubungan yang kuat dan berharga positif atau
searah (lihat tabel 4.28).
Dari Tabel 4.31. tentang analisa korelasi antara sub variabel promosi dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara frekuensi dan
performance deals sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05) sehingga
kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara frekuensi dan performance deals)
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima (ada hubungan antara frekuensi
dan performance deals), sedangkan harga korelasi bivariate untuk frekuensi dan
performance deals sebesar 0.703 hal ini berarti bahwa antara performance deals dan
frekuensi terdapat hubungan yang kuat dan berharga positif atau searah (lihat tabel
4.28).
Tabel 4.32. Analisa Korelasi Antara Sub Variabel Promosi Dan Sub Variabel
Intensitas (Jumlah Pengeluaran Tiap Pembelian)
1.000 .690** .710**
. .000 .000
168 168 168
.690** 1.000 .718**
.000 . .000
168 168 168
.710** .718** 1.000
.000 .000 .
168 168 168
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
TOTPENGL
TOTPRICE
TOTPERFO
TOTPENGL TOTPRICE TOTPERFO
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Dari Tabel 4.32. tentang analisa korelasi antara sub variabel promosi dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara jumlah pengeluaran
tiap pembelian dan price deals sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05) sehingga
kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap pembelian dan
price deals) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima (ada hubungan
antara jumlah pengeluaran tiap pembelian dan price deals), sedangkan harga korelasi
bivariate untuk jumlah pengeluaran tiap pembelian dan price deals sebesar 0.690 hal
ini berarti bahwa antara price deals dan jumlah pengeluaran tiap pembelian terdapat
hubungan yang kuat dan berharga positif atau searah (lihat tabel 4.28).
Dari Tabel 4.32. tentang analisa korelasi antara sub variabel promosi dan sub
variabel intensitas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan antara jumlah pengeluaran
tiap pembelian dan performance deals sebesar 0.000 (lebih kecil dari α sebesar 0.05)
sehingga kesimpulannya H0 (tidak ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap
pembelian dan performance deals) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1
diterima (ada hubungan antara jumlah pengeluaran tiap pembelian dan performance
deals), sedangkan harga korelasi bivariate untuk jumlah pengeluaran tiap pembelian
dan performance deals sebesar 0.710 hal ini berarti bahwa antara performance deals
dan jumlah pengeluaran tiap pembelian terdapat hubungan yang kuat dan berharga
positif atau searah (lihat tabel 4.28).