4. astma
TRANSCRIPT
![Page 1: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/1.jpg)
INTERAKSI OBAT ASMA
ARISTYAN NUR ARIFIN (0904015028)DESSY AMBARWATI (0904015055)
ERNA PRATIWI (0904015084)TRI WAHYUNINGSIH (0904015272)
![Page 2: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/2.jpg)
OBAT ASMA
Penyakit Asma• Disebut asma broncheale atau bengek• Ditandai dg gejala sesak nafas shg sukar bernafas
krn adanya hambatan dari transport udara ke dan dari paru-paru.
Bronkhitis adalah infeksi ditandai batuk menahun dengan mengeluarkan banyak riak disertai sesak nafas
![Page 3: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/3.jpg)
Faktor-faktor penyebab asma
• Kontriksi otot polos cabang bronkhus• Pembengkakan selaput lendir bronkhus• Penyumbatan oleh lendir di bronkhus
Penyumbatan bronkhus disebabkan:
a. Hiperreaktivitas bronkhus ,disebabkan:• Rangsangan fisik : Perubahan suhu, dingin, kabut• Rangsangan kimiawi : Polusi udara, gas, pembuangan sulfur dioksida, asap rokok, ozon.• Rangsangan psikis : Emosi, stress• Rangsangan farmakologi : Histamin, serotonin, asetilkolin,
asetosalb. Alergenc. Peradangan/infeksi:
• Haemophilus infuezae• Pneumococcus
![Page 4: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/4.jpg)
Penggolongan berdasarkan mekanisme kerja obat asma
1. Bronkhodilator: * β2 adrenergik
* Antikolinergik * Derivat Xantin2. Antialergi: * Antihistamin
* Mencegah pelepasan histamin3. Kortikosteroid/antiradang4. Mukolitik dan ekspektoran
![Page 5: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/5.jpg)
Bronkhodilator
1. Obat simpatomimetik• (Adrenalin, efedrin, isoproterenol dan derivatnya :
salbutamol, terbutalin, fenoterol)• Obat β2 adrenergik mengaktivasi enzim
adenilsiklase di dalam membrane sel shg merubah ATP menjadi AMP.
• ES : Shock jantung, gelisah, gemetar dan nyeri kepala, Tachycardia, gelisah, insomnia, sakit kepala, eksitasi, aritmia ventrikuler
• Peninggian AMP dalam sel mengakibatkan efek tertentu diantaranya pelemasan otot-otot yang menyebabkan pelebaran bronkus
![Page 6: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Golongan metilxantin (Teofilin, aminofilin , kolintiofilinat)
• Senyawa xantin menghambat penguraian AMP dengan jalan menghambat enzim fosfodiesterase sehingga memiliki efek yang sama dengan β2 adrenergik
• Kombinasi dengan efedrin tidak menguatkan efek, tapi efek pd jantung diperkuat, aman bagi wanita hamil.
• ES : Penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan mual, muntah, nyeri epigastrik, diare, sakit kepala, insomnia, kejang otot, palpitasi, tachycardia, hipotensi, aritmia, dll.
• Tablet sustained release untuk kadar konstan dalam darah
![Page 7: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/7.jpg)
3. Antikolinergik. (Ipratropium, deptropin, tiazinamium)
• Memblokir reseptor muskarinik dari saraf kolinergik di bronkhus, sehingga saraf adrenergik dominan dengan efek bronkodilatasi.
• E.Samping: mengentalkan dahak, tahikardia, mulut kering, obstipasi, sukar berkemih, penglihatan buram.
• Diberikan secara inhalasi untuk menghindari efek samping di atas.
![Page 8: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/8.jpg)
Antialergi
1. Antihistamin• (Thiazinaminum, Multergan) Mencegah pengikatan histamin pada reseptor H1 di
bronkhus shg mencegah bronkhokontriksi• Kelemahannya menimbulkan sekresi/lendir.
2. Antialergi lain: • (Kromolin natrium, ketotifen)• Mencegah degranulasi sel mast shg histamin tidak
dilepaskan, mencegah bronkhokontriksi• Mengantuk, pusing, mulut kering.
![Page 9: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/9.jpg)
Kortikosteroid dan ACTH(Prednison, prednisolon, metilprednisolon, deksametason,
beklometason )
• Meniadakan efek mediator peradangan dan gatal. Daya antiradang menghambat enzim fosfolipase sehingga mencegah prostaglandin dari asam arakhidonat.
• Menghambat degranulasi sel mast.• Bermanfaat pada serangan asma yang akut.• Pada keadaan gawat diberikan i.v dilanjutkan dengan oral.• Efek sampingnya Pada penggunaan yang lama berakibat
osteoporosis, moonface, hipertricosis, impotensi dan menekan fungsi ginjal. Pemakaian inhalasi efektivitasnya diperbesar dan penekanan terhadap anak ginjal diperingan.
• Sediaan inhalasi efeknya langsung, tidak diserap darah sehingga tidak menimbulkan efek samping sistemik.
![Page 10: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/10.jpg)
Mukolitik dan Ekspektoransia
(KI, gliserilguaiakolat, ammonium klorida, ipeka, ambroksol, bromheksin)
• Membantu mencairkan dan mengeluarkan lendir/riak yang sering menyumbat saluran pernafasan.
• Meringankan sesa nafas
• Tindakan lain dalam pengobatan asma:• untuk mengatasi dehidrasi yang sering terjadi pada serangan
asma dapat diberikan cairan 5% larutan glukosa secara oral atau parenteral.
• Pemberian oksigen pada kedaan sianosis• Latihan fisik, terutama relaxasi dan latihan pernafasan.
![Page 11: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/11.jpg)
Nama Obat
Berinteraksi dengan
Mekanisme Interaksi
Interaksi(FK/FD)
Tingkat Kemaknaan Klinis (1,2,3,4 / 5)
Rekomendasi
Teofilin Simetidin simetidin dapat menghambat metabolisme teofilin di hati, sehingga Efek teofilin meningkat. Akibatnya terjadi efek samping merugikan yang banyak.
FK 5-Parah nteraksi antara obat-obat ini mungkin mengancam jiwa atau dapat menyebabkan kerusakan permanen
Memonitor kadar obat; Gunakan kombinasi dengan sangat hati-hati; Penurunan dosis obat; Pantau tanda-tanda keracunan obat.
Interaksi ObatNama Obat
Berinteraksi dengan
Mekanisme Interaksi
Interaksi(FK/FD)
Tingkat Kemaknaan Klinis (1,2,3,4 / 5)
Rekomendasi
Gol. Metil xantin
Simetidin simetidin dapat menghambat metabolisme metilxantin di hati, sehingga Efek metilxantin meningkat. Akibatnya terjadi efek samping merugikan yang banyak. Gol metil xantin mnjadi lbh toksik
FK 5-Parah interaksi antara obat-obat ini mungkin mengancam jiwa atau dapat menyebabkan kerusakan permanen
Memonitor kadar obat; Gunakan kombinasi dengan sangat hati-hati; Penurunan dosis obat; Pantau tanda-tanda keracunan obat.
![Page 12: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/12.jpg)
Nama obat
Berinteraksi dengan
Mekanisme interaksi Interaksi (FK/FD)
Tingkat kemaknaan klinis (1,2,3,4/5)
rekomendasi
Epinefrin Imipramin (antidepresan trisiklik)
Antidepresan trisiklik (TCA)dapat meningkatkan efek langsung trhdp alpha-reseptor simpatomimetik. TCA dapat menghambat penyerapan norepinefrin ke ujung saraf adrenergik sehingga meningkatkan kadar norepinefrin luar neuron. Shg berakibat Efek epinerpin ↑, aritmia jantung, tek. darah ↑
5-Parah interaksi antara obat-obat ini mungkin mengancam jiwa atau dapat menyebabkan kerusakan permanen
Hindari kombinasi obat ini, jika tidak dapat dihindari, mengurangi dosis simpatomimetik untuk mengakomodasi respon berlebihan yang mungkin terjadi.
![Page 13: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/13.jpg)
Nama Obat
Berinteraksi dengan
Mekanisme Interaksi Interaksi(FK/FD)
Tingkat Kemaknaan Klinis (1,2,3,4 / 5)
Rekomendasi
Gol. Metil xantin
Barbiturat Barbiturat adalah induksi enzim dan dapat meningkatkan metabolisme gol metilxantin, sehingga kadar serum dan efek dari gol metilxantin menurun
FK 4-moderatSedang - Obat-obat ini dapat berinteraksi mengakibatkan kerusakan potensial
Memonitor kadar obat; Gunakan kombinasi dengan hati-hati; Sesuaikan dosis obat.
Gol. Metil xantin
Antibiotik gol. makrolida
Antibiotik makrolida menghambatmetabolisme metl xantin oleh hati; oleh sebab itu antibiotik makrolida mengurangi klirens gol.metilxantin dan meningkatkan konsentrasi metil xantin dalam darah.
FK (penghambatan enzim).
4-moderatSedang - Obat-obat ini dapat berinteraksi mengakibatkan kerusakan potensial dari kondisi pasien
pemantauan kdr teofilina dlm darah; mengurangi dosis teofilina bila pasien t memperoleh pengobatan dengan eritromisina
![Page 14: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/14.jpg)
Nama Obat Berinteraksi dengan
Mekanisme Interaksi
Interaksi(FK/FD)
Tingkat Kemaknaan Klinis (1,2,3,4 / 5)
Rekomendasi
(Kortiko-Steroid)
Barbiturat Barbiturat dapat menyebabkan metabolisme kortikosteroid meningkat, sehingga efek terapi kortikosteroid menurun
FK 4-moderatSedang - Obat-obat ini dapat berinteraksi mengakibatkan kerusakan potensial dari kondisi pasien
Memantau pasien secara klinis; Gunakan kombinasi dengan hati-hati.
Salbutamol Ipratropium Bromida
Antikolinergik menyebabkan dilatasi pupil sehingga menyebabkan gangguan drainase aqueous humor
FD 4-moderatSedang - Obat-obat ini dapat berinteraksi mengakibatkan kerusakan potensial dari kondisi pasien
Memantau pasien untuk komplikasi okular misalnya penglihatan kabur atau sakit mata; Pantau tanda-tanda keracunan obat; Gunakan kombinasi dengan hati-hati.
![Page 15: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/15.jpg)
Nama Obat
Berinteraksi dengan
Mekanisme Interaksi Interaksi(FK/FD)
Tingkat Kemaknaan Klinis (1,2,3,4 / 5)
Rekomendasi
Metil xantin
ß1 bloker (acebutolol /propranolol)
B1 Bloker Kerjanya berlawanan dgn metil xantin. metilxantin mnybbkn bronkodilatasi sdngkn beta-blocker dpt mnybbkn bronkokonstriksi.
FD 4-moderatSedang - Obat-obat ini dapat berinteraksi mengakibatkan kerusakan potensial dari kondisi pasien
Hindari kombinasi obat
Kortiko-Steroid
Anticoagulan oral
Glukokortikoid berhbngn dngn coagulability darah meningkat, shg menentang tindakan antikoagulan (Efek antikoagulan berkurang)
FD 4-moderat (Limited)Sedang - Obat-obat ini dapat berinteraksi mengakibatkan kerusakan potensial dari kondisi pasien
Memantau pasien secara klinis, Gunakan kombinasi dengan hati-hati, Memantau INR.
![Page 16: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/16.jpg)
Analisa resep
![Page 17: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/17.jpg)
Analisa resep
Theophyllin Dan Erythromycin • Mekanisme Interaksi
Farmakokinetik (penghambatan enzim). Eritromisina menghambat metabolisme teofilina oleh hati; oleh sebab itu eritromisina mengurangi klirens teofilina dan meningkatkan konsentrasi teofilina dalam darah.
• Efek interaksi obat ; eritromisina mengurangi klirens teofilina dan meningkatkan konsentrasi teofilina dalam darah.
• Saran: pemantauan kadar teofilina dalam darah diperlukan untuk menentukan apakahpasien tersebut berisiko mengalami keracunan akibat interaksi obat
• level signifikan 4 yaitu tingkat keparahan Moderat (efek sedang, dapat menyebabkan kerusakan organ
![Page 18: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/18.jpg)
Teofilin Vs Fenobarbital • Mekanisme Interaksi (Farmakokinetik)
Barbiturat adalah indusi enzim dan dapat meningkatkan metabolisme teofilin, sehingga kadar serum menurun dan efek dari teofilin
• Efek interaksi obat ; kadar teofilin berkurang oleh fenobarbital
• Saran farmasis; Memonitor kadar obat, Gunakan kombinasi dengan hati-hati, Sesuaikan dosis obat.
• level signifikan 4 yaitu tingkat keparahan Moderat (efek sedang, dapat menyebabkan kerusakan organ
![Page 19: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/19.jpg)
Methyl Prednisolon Vs Erythromycin• Mekanisme Interaksi (Faemakokinetik)
Penggunaan bersama eritromisin dengan metilprednisolondapat mengakibatkan meningkatnya kadar metilprednisolon.Hal ini karena eritromisin dapat menghambat metabolismeMethylprednisolone
• Efek interaksi obat: kadar methylprednisolon meningkat• Saran farmasis: Gunakan kombinasi dengan hati-hati, Memantau
pasien secara klinis.• level signifikan 4 yaitu tingkat keparahan Moderat (efek sedang,
dapat menyebabkan kerusakan organ
![Page 20: 4. ASTMA](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061501/55721412497959fc0b93b1b4/html5/thumbnails/20.jpg)
Inhaler Beta2-agonis (Fenoterol/ Salbutamol) VsTeofilin• Mekanisme Interaksi
Meskipun kombinasi teofilin dan inhaler dengan beta2-agonis biasanya bermanfaat dalam pengelolaan asma , potensiasi dari beberapa efek samping dapat terjadi selama penggunaan bersama. Penggunaan gabungan dari beta2-agonis inhaler dan teofilin oral menghasilkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah
• Efek interaksi obat : beta2-agonis menyebabkan toksisitas aditif dengan teofilin. Hipokalemia ↑, denyut jantung ↑, kadar teofilin ↑
• Saran farmasis: Gunakan kombinasi dengan hati-hati, Memantau kalium serum.
• level signifikan 4 yaitu tingkat keparahan Moderat (efek sedang, dapat menyebabkan kerusakan organ