4. analisa data dan pembahasan 4.1. pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat...

19
15 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Sesuai dengan rencana, penelitian ini dilakukan terhadap 15 proyek bangunan gedung di Surabaya yang sedang dilaksanakan oleh 12 kontraktor, sehingga didapatkan 15 data responden. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 21 Mei 2008 hingga 2 Juni 2008. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat nama proyek, perusahaan kontraktor serta lokasi proyek. Tabel 4.1. Nama Proyek, Perusahaan Kontraktor dan Lokasi Proyek No. Nama Proyek Perusahaan Kontraktor Lokasi Proyek 1 Gedung Operasional Jalan Tol Waru-Juanda Cipta Karya Bhakti Surabaya Selatan 2 Metropolis Apartment Nusa Raya Cipta Surabaya Selatan 3 Graha Bukopin Pembangunan Perumahan Surabaya Pusat 4 Bank Sinarmas Prambanan Dwipaka Surabaya Pusat 5 City of Tomorrow Surya Bangun Persada Indah Surabaya Selatan 6 DBL Arena Swadaya Graha Surabaya Selatan 7 Ciputra World Tata Bumi Raya Surabaya Barat 8 Waterplace Residences Tatamulia Nusantara Indah Surabaya Barat 9 Yamaha Tatamulia Nusantara Indah Surabaya Barat 10 Universitas Widya Mandala Tatamulia Nusantara Indah Surabaya Pusat 11 Twin Tower Apartment Tatamulia Nusantara Indah Surabaya Utara 12 Cosmopolis Apartment Waringin Megah Surabaya Timur 13 Waterplace Residences Waskita Karya Surabaya Barat 14 Gedung Diagnostik Center RSUD Dr. Soetomo Widya Satria JO Surabaya Timur 15 Adhiwangsa Residences and Mall Wijaya Karya Surabaya Barat 4.2. Analisa Data Analisa data dibagi menjadi 4 bagian yang meliputi data responden, skala volume, penanganan dan penyebab sisa material konstruksi. 4.2.1 Data Responden Kuesioner dan wawancara dilakukan terhadap 15 responden, 1 orang pada tiap proyek. Mayoritas responden yang mengisi kuesioner adalah Manajer Lapangan sebanyak 7 orang dari total responden 15 orang. Kemudian Manajer Proyek sejumlah 4 orang dan Divisi K3 dan Lingkungan (K3L) 1 orang. Yang

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

15 Universitas Kristen Petra

4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Pendahuluan

Sesuai dengan rencana, penelitian ini dilakukan terhadap 15 proyek

bangunan gedung di Surabaya yang sedang dilaksanakan oleh 12 kontraktor,

sehingga didapatkan 15 data responden. Waktu pelaksanaan penelitian ini

dilakukan mulai dari tanggal 21 Mei 2008 hingga 2 Juni 2008. Pada Tabel 4.1

dapat dilihat nama proyek, perusahaan kontraktor serta lokasi proyek.

Tabel 4.1. Nama Proyek, Perusahaan Kontraktor dan Lokasi Proyek

No. Nama Proyek Perusahaan Kontraktor Lokasi Proyek

1 Gedung Operasional Jalan Tol Waru-Juanda Cipta Karya Bhakti Surabaya Selatan 2 Metropolis Apartment Nusa Raya Cipta Surabaya Selatan

3 Graha Bukopin Pembangunan Perumahan Surabaya Pusat

4 Bank Sinarmas Prambanan Dwipaka Surabaya Pusat

5 City of Tomorrow Surya Bangun Persada Indah Surabaya Selatan 6 DBL Arena Swadaya Graha Surabaya Selatan

7 Ciputra World Tata Bumi Raya Surabaya Barat 8 Waterplace Residences Tatamulia Nusantara Indah Surabaya Barat

9 Yamaha Tatamulia Nusantara Indah Surabaya Barat 10 Universitas Widya Mandala Tatamulia Nusantara Indah Surabaya Pusat

11 Twin Tower Apartment Tatamulia Nusantara Indah Surabaya Utara 12 Cosmopolis Apartment Waringin Megah Surabaya Timur

13 Waterplace Residences Waskita Karya Surabaya Barat 14 Gedung Diagnostik Center RSUD Dr. Soetomo Widya Satria JO Surabaya Timur

15 Adhiwangsa Residences and Mall Wijaya Karya Surabaya Barat

4.2. Analisa Data

Analisa data dibagi menjadi 4 bagian yang meliputi data responden, skala

volume, penanganan dan penyebab sisa material konstruksi.

4.2.1 Data Responden

Kuesioner dan wawancara dilakukan terhadap 15 responden, 1 orang

pada tiap proyek. Mayoritas responden yang mengisi kuesioner adalah Manajer

Lapangan sebanyak 7 orang dari total responden 15 orang. Kemudian Manajer

Proyek sejumlah 4 orang dan Divisi K3 dan Lingkungan (K3L) 1 orang. Yang

Page 2: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

16

Universitas Kristen Petra

termasuk dalam lainnya adalah 1 orang Chief Engineer dan 2 orang Staf Teknik

seperti terlihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Jabatan Responden

Jabatan Jumlah Manajer Proyek 4 Manajer Lapangan 7 Divisi K3L 1 Lainnya : Kepala Div. Teknik 1 Staf Teknik 2

Total = 15

Pada Tabel 4.3 terlihat sebagian besar responden adalah lulusan S1 atau

Sarjana Teknik, yaitu 12 orang. Tiga orang lainnya adalah lulusan S2 atau

Magister Teknik, D3 Teknik dan STM.

Tabel 4.3. Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Jumlah S2 1 S1 12 D3 1 Lainnya : STM 1

Total = 15

Lama pengalaman kerja responden terbagi dalam dua bagian, yaitu 4

responden mempunyai pengalaman 5 hingga 10 tahun dan 11 responden

berpengalaman selama lebih dari 10 tahun. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Pengalaman Kerja Responden

Pengalaman Kerja Jumlah 5 - 10 tahun 4 > 10 tahun 11

Total = 15

4.2.2. Volume Sisa Material

Gambar 4.1 menunjukkan hasil perbandingan antara banyaknya sisa

material terhadap total sisa material dari suatu proyek. Dari Gambar 4.1 dapat

diurutkan sisa material yang paling banyak terjadi, yaitu packaging dengan skala

Page 3: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

17

Universitas Kristen Petra

2.47, pecahan beton serta kayu dan multiplex 2.27, batu bata dan keramik 1.93,

kemudian metal ferrous 1.87, pasir dan tanah 1.80, luluh dan sisa pengecoran 1.67,

finishes 1.54, metal non-ferrous 1.40 dan terakhir adalah baja profil 1.29.

1.802.27

1.67

2.27

1.29

1.871.40

2.47

1.93 1.931.54

1.00

2.00

3.00

4.00

Pasir,

Tana

h

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Perb

andi

ngan

Vol

ume

Sisa

Mat

eria

l de

ngan

Tot

al S

isa

Mat

eria

l

Gambar 4.1. Perbandingan Volume Sisa Material terhadap Total Sisa Material

Sisa material dengan skala terbanyak adalah packaging, namun dengan

skala 2.47 masih terbilang sedikit. Pada umumnya sisa packaging yang ada

dibuang oleh para kontraktor, namun ada yang dimanfaatkan kembali oleh pekerja

untuk kebutuhan lain.

Sedangkan baja profil berada di peringkat terbawah dikarenakan sudah

ada shop drawing untuk profil baja, sehingga profil baja tidak dipotong secara

sembarangan dan sisa material yang dihasilkan sedikit. Berikut Gambar 4.2

menunjukkan salah satu sisa material packaging yang sudah tidak dapat

digunakan kembali.

Page 4: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

18

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2. Sisa Material Packaging

Sering kali kondisi di lapangan berbeda dengan rencana proyek, sehingga

membutuhkan site layout yang baik, tambahan material, ganti material, dan

lainnya. Selain itu kelalaian dan kecerobohan pekerja juga dapat menyebabkan

pertambahan sisa material.

4.2.3 Usaha

Berdasarkan urutan peringkat rata-rata persentase responden, penanganan

tertinggi pertama adalah reduce 35.6 % dan tertinggi kedua adalah salvage 34.5 %.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kontraktor sudah melakukan usaha reduce untuk

menangani sisa material konstruksi, tetapi kurangnya pemahaman mengenai reuse

dan recycle menyebabkan masih besarnya rata-rata salvage (lihat Tabel 4.5).

Tabel 4.5. Peringkat Penanganan Sisa Material oleh Kontraktor

Usaha Rata-rata Persentase Responden (%) Reduce 35.6 Salvage 34.5 Reuse 28.1

Recycle 1.8 Total 100.0

Pada Gambar 4.3 yang sangat terlihat adalah sampah/salvage pada

packaging dan pecahan beton, karena pada kedua jenis sisa material ini,

Page 5: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

19

Universitas Kristen Petra

persentase salvage melebihi 50 %. Meski demikian, tiap sisa material mempunyai

cara penanganan masing-masing, yaitu reduce, reuse dan recycle.

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

Pasir,

Tana

h

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

ReduceReuseRecycleSalvage

Gambar 4.3. Usaha Penanganan terhadap Sisa Material

Melalui wawancara, diketahui di Surabaya belum ada kontraktor yang

membentuk satu divisi khusus untuk menangani waste material. Hal ini

dikarenakan jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu yang terbatas. Anggaran

khusus tidak disediakan untuk menangani waste material dan tidak tercantum

dalam nilai kontrak proyek, sehingga para kontraktor harus mengurangi profit jika

ingin menangani waste material. Ini merupakan salah satu kendala utama yang

harus dihadapi.

4.2.3.1. Reduce

Dari Gambar 4.4 diketahui hampir semua jenis sisa material dapat

dilaksanakan reduce atau usaha pencegahan dan minimalisasi.

Reduce

35.0

26.3

45.8

26.1

41.7

50.0

40.9

0.0

36.042.3

47.6

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an Beto

n

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja Prof

il

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Gambar 4.4. Penanganan Reduce pada Sisa Material

Page 6: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

20

Universitas Kristen Petra

Hanya packaging yang tidak ada usaha reduce. Hal ini dikarenakan pada

packaging, pasti akan menghasilkan sisa dan tidak ada usaha khusus untuk

mengurangi atau meminimalkannya. Reduce dilakukan paling banyak terhadap

metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk

setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat bendrat, saat ini para

kontraktor telah membebankan pembelian kawat bendrat kepada para mandor

untuk mencegah pemborosan pemakaian.

Berikut merupakan contoh usaha pencegahan terhadap sisa material

dengan mengklasifikasikan material sesuai sifatnya. Pada Gambar 4.5 dapat

dilihat usaha penanganan sisa material metal ferrous dengan pengerjaan yang

sesuai dengan desain sehingga tidak menyebabkan banyak sisa potongan besi.

 

Gambar 4.5. Pemotongan Besi

4.2.3.2. Reuse

Reuse (penggunaan ulang) merupakan proses penggunaan ulang dari sisa

material konstruksi yang masih bisa digunakan. Dari Gambar 4.6 terlihat

persentase responden terhadap sisa-sisa material. Persentase tertinggi pertama

sebesar 52.2 % pada kayu, multiplex dan tertinggi kedua sebesar 45 % pada sisa

material pasir, tanah. Kayu, multiplex bisa digunakan kembali sebagai perancah

dan bekisting, sedangkan pasir, tanah dapat digunakan untuk pemadatan lokasi

proyek.

Page 7: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

21

Universitas Kristen Petra

Reuse

45.0

10.5

33.3

52.2

25.0 25.0 27.3 25.0 28.023.1

14.3

0.010.020.030.040.050.060.070.080.0

Pasir,

Tana

h

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

 

Gambar 4.6. Penanganan Reuse pada Sisa Material

Berikut merupakan salah satu contoh penerapan usaha penggunaan

ulang/reuse. Terlihat Gambar 4.7 kayu palet sisa packaging yang digunakan

kembali sebagai pagar pembatas untuk penyimpanan material.

Gambar 4.7. Reuse Kayu Palet untuk Dinding Pembatas

Contoh lain sisa material yang dapat di-reuse seperti pada Gambar 4.8

menunjukkan pecahan beton dan bata ringan yang digunakan kembali sebagai

bahan perkerasan trotoar sebelum di cor.

Page 8: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

22

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.8. Pecahan Beton dan Batu Bata untuk Perkerasan Trotoar

4.2.3.3. Recycle

Menurut penelitian terdapat tiga jenis sisa material yang dapat didaur

ulang/recycle yaitu kayu, multiplex; baja profil dan metal ferrous. Namun

persentasenya tidak besar, tidak sampai 10%. Hal ini menunjukkan meskipun

sudah ada usaha untuk melaksanakan recycle dari para kontraktor, namun hanya

pada sisa material tertentu seperti pada Gambar 4.9.

Recycle

4.38.3 7.1

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

Kayu, Multiplex Baja Profil Metal ferrous

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

 

Gambar 4.9. Penanganan Recycle pada Sisa Material

Tidak banyak kontraktor yang menerapkan recycle pada sisa materialnya.

Kendala-kendalanya adalah volume sisa material untuk recycle tidak terlalu

banyak, sehingga kontraktor lebih memilih membuang sisa material daripada

recycle. Selain itu, menurut kontraktor, butuh waktu khusus untuk menangani

Page 9: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

23

Universitas Kristen Petra

material yang akan di-recycle. Sedangkan dalam proyek, keterbatasan waktu juga

menjadi salah satu kendala utama yang membatasi pihak kontraktor untuk

melakukan recycle. Berikut merupakan contoh gambar sisa material yang akan

didaur ulang/recycle pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10. Sisa Material Besi yang Dapat di-Recycle

4.2.3.4. Salvage

Berdasarkan hasil penelitian pada Gambar 4.11 sisa material packaging

merupakan salvage tertinggi sebesar 75 % karena setiap material kebanyakan di

package dan packaging-nya menjadi salvage, sedangkan pecahan beton sebesar

63.2 % karena banyaknya sisa akibat pembobokan beton yang tidak dapat terpakai

lagi.

Salvage

20.0

63.2

20.8 17.425.0

17.9

31.8

75.0

36.0 34.6 38.1

0.010.020.030.040.050.060.070.080.0

Pasir,

Tana

h

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Gambar 4.11. Penanganan Salvage pada Sisa Material

Page 10: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

24

Universitas Kristen Petra

Sisa material berupa salvage seperti potongan kayu dan besi tidak dapat

digunakan kembali karena ukuran yang terlalu kecil. Sisa material tersebut

biasanya dijual atau dibuang ke tempat pembuangan. Adapun kendala yang

sering dihadapi kontraktor dalam penanganan sisa material salvage yaitu kesulitan

untuk koordinasi dengan pihak luar selaku penerima salvage, sehingga terjadi

penumpukan salvage di lokasi proyek.

Berikut Gambar 4.12 merupakan contoh gambar sisa material yang

berupa salvage. Nampak sak semen yang berisi pecahan beton dan sampah yang

sudah tidak dipakai lagi.

Gambar 4.12. Sak Semen Sebagai Sisa Material Berupa Salvage

4.2.4. Sisa Material dan Penyebab Terjadinya

Berikut merupakan urutan peringkat penyebab tertinggi sisa material

berdasarkan rata-rata presentase responden (lihat Tabel 4.6). Cutting merupakan

penyebab tertinggi sisa material yaitu 35.3 %, hal ini disebabkan ukuran material

yang tidak sama antara kebutuhan di lapangan dan ukuran material yang tersedia,

sedangkan application & residue sebesar 25.9 % karena banyak material yang

dalam aplikasinya menyebabkan sisa.

Page 11: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

25

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.6. Peringkat Pendapat Kontraktor tentang Penyebab Sisa Material

Jenis Direct Waste Rata-rata Persentase Responden (%) Cutting 35.3 Application & residue 25.9 Transport & delivery 10.4 Site Storage 9.0 Conversion 8.9 Fixing 6.2 Wrong use 4.3

Total 100.0

Gambar 4.13 menunjukkan sebab-sebab terjadinya sisa material di

lapangan menurut kontraktor.

0.010.020.030.040.050.060.070.0

Pasir,

Tana

h

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Per

sent

ase

(%)

Transport & Delivery Site Storage Conversion Fixing Cutting Application & Residu Wrong Use

Gambar 4.13. Penyebab Terjadinya Sisa Material

a. Transport & delivery waste

Pada Gambar 4.14 terlihat bahwa tidak semua sisa material disebabkan

oleh transport & delivery. Kayu, multiplex, metal ferrous dan metal non-ferrous

tidak termasuk transport & delivery waste karena material-material tersebut tidak

mudah rusak. Sisa material terbanyak yang disebabkan transport & delivery waste

adalah batu bata 27.8 % karena pada saat pemindahan material ke tempat

penyimpanan ada yang jatuh dan rusak, kemudian pasir dan tanah sebesar 26.1 %

karena sifat tanah yang granular menyebabkan banyaknya sisa yang jatuh tercecer

pada saat pemindahan material.

Page 12: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

26

Universitas Kristen Petra

Transport & Delivery Waste

26.1

10.013.6

0.05.0

0.0 0.0

12.5

27.8

7.112.5

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multiplex

Baja Prof

ilMeta

l ferro

usMeta

l non

-ferro

usPac

kagin

gBat

u bata

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Per

sent

ase

Res

pond

en (%

)

Gambar 4.14. Persentase Sisa Material Akibat Transport & Delivery Waste

b. Site storage waste and internal site transit waste

Dari Gambar 4.15 pasir dan tanah adalah sisa material terbanyak dari site

storage waste, yakni sebesar 21.7 % karena pada saat pemindahan dari site

storage menuju lapangan masih ada material yang tercecer.

Site Storage Waste

21.7

0.0 0.0 0.0 0.03.4

15.018.8 16.7

10.7 12.5

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multiplex

Baja Prof

il

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se P

rese

ntas

e (%

)

Gambar 4.15. Persentase Sisa Material Akibat Site Storage Waste

Ada empat sisa material yang tidak disebabkan oleh site storage waste,

yakni pecahan beton; luluh dan sisa cor; kayu dan multiplex; dan baja profil.

Pada Gambar 4.16 menunjukkan site storage waste berupa penumpukan

yang salah terhadap metal ferrous yaitu wiremesh. Tampak pada gambar,

wiremesh ditumpuk secara sembarangan dan sangat dekat dengan genangan air.

Page 13: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

27

Universitas Kristen Petra

Dengan cara penyimpanan seperti ini wiremesh bisa berkarat dan bengkok,

sehingga bisa menyebabkan sisa material.

Gambar 4.16. Penumpukan Wiremesh yang Salah

Sedangkan pada Gambar 4.17 menunjukkan sisa material besi yang jatuh saat

pemindahan material.

Gambar 4.17. Material yang Jatuh Saat Pemindahan dengan Tower Crane

Page 14: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

28

Universitas Kristen Petra

c. Conversion waste

Baja profil, metal ferrous (besi, tulangan beton dan kawat bendrat), kayu,

multiplex, finishes, keramik, metal non-ferrous (aluminium, asbes, seng) dan batu

bata adalah material yang dibuat di pabrik/fabricated dengan ukuran yang tetap.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan di lapangan, dilakukan konversi pada

material-material tersebut. Pada Gambar 4.18 baja profil memiliki persentase

terhadap conversion waste sebesar 25 %.

Conversion Waste

0.0 0.0 0.0

17.425.0

20.7

5.00.0 2.8

10.716.7

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multiplex

Baja Prof

il

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Gambar 4.18. Persentase Sisa Material Akibat Conversion Waste

d. Fixing waste

Sisa material terbanyak yang dihasilkan dari pekerjaan perbaikan pada

Gambar 4.19 adalah luluh dan sisa pengecoran sebesar 22.7 %, sedangkan metal

ferrous sebesar 13.8 %. Biasanya fixing waste terjadi karena kecerobohan dan

kurang telitinya pekerja.

Fixing Waste

4.310.0

22.7

0.0 0.0

13.8

5.00.0

8.33.6

0.00.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multiplex

Baja Prof

il

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Gambar 4.19. Persentase Sisa Material Akibat Fixing Waste

Page 15: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

29

Universitas Kristen Petra

Berikut Gambar 4.20 menunjukkan pekerjaan perbaikan yang

menyebabkan sisa material berupa kawat bendrat.

Gambar 4.20. Pekerjaan Perbaikan Tulangan Slab

e. Cutting waste

Sisa material yang dihasilkan karena pemotongan bahan. Hampir semua

sisa material termasuk cutting waste. Persentase terbesar sisa material yang

disebabkan cutting waste pada Gambar 4.21 adalah kayu dan multiplex sebesar

60.9%, karena kayu yang dibeli berupa lonjoran dan masih harus dipotong

berdasarkan kebutuhan di lapangan sehingga menyebabkan sisa–sisa potongan

yang banyak, sedangkan terbesar kedua yaitu baja profil sebesar 60 %.

Cutting Waste

0.0

55.0

0.0

60.9 60.0

44.8

55.0

0.0

16.7

50.045.8

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multiplex

Baja Prof

il

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Per

sent

ase

Res

pond

en (%

)

Gambar 4.21. Persentase Sisa Material Akibat Cutting Waste

Gambar 4.22 menunjukkan sisa potongan bore pile yang belum ditangani

dan tercecer di lapangan.

Page 16: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

30

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.22. Sisa Potongan Bore Pile

f. Application & residue waste

Sisa material yang terjadi karena pemakaian bahan yang tidak rapi

dan/atau merupakan sisa setelah digunakan. Semua sisa material termasuk

application & residue waste karena semua sisa material pasti menghasilkan

sisa/residue. Sisa material terbanyak yang disebabkan application & residue pada

Gambar 4.23 adalah luluh dan sisa pengecoran yakni sebesar 63.6%, sedangkan

untuk terbanyak kedua sebesar 62.5 % adalah packaging.

Application & Residue Waste

47.8

20.0

63.6

13.0 10.0 13.8 10.0

62.5

25.0

10.7 8.3

0.010.020.030.040.050.060.070.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multiplex

Baja Prof

il

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Gambar 4.23. Persentase Sisa Material Akibat Application & Residue Waste

Berikut Gambar 4.24 menunjukkan sisa material berupa sisa pengecoran

yang disebabkan oleh karena residu dari concrete pump.

Page 17: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

31

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.24. Sisa Pengecoran pada Concrete Pump

g. Waste due to wrong use

Pemakaian tipe atau kualitas material yang tidak sesuai dengan

spesifikasi dalam kontrak, sehingga pihak direksi akan memerintah kontraktor

untuk menggantikan material tersebut yang sesuai dengan kontrak, dan

menyebabkan terjadinya sisa material di lapangan. Dalam pelaksanaan di

lapangan sisa material terbanyak yang disebabkan oleh waste due to wrong use

waste pada Gambar 4.25 adalah metal non-ferrous sebesar 10% dan kayu,

multiplex sebesar 8.7 %.

Wrong Use Waste

0.05.0

0.0

8.7

0.03.4

10.06.3

2.87.1 4.2

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multiplex

Baja Prof

il

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Gambar 4.25. Persentase Sisa Material Akibat Wrong Use Waste

4.3. Rekapitulasi Data

Sebagai perbandingan, semua diagram penanganan oleh para kontraktor dijadikan

satu dalam Gambar 4.26. Pada Gambar 4.27 terdapat rekapitulasi diagram

penyebab menurut para kontraktor.

Page 18: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

32

Universitas Kristen Petra

Reduce

35.026.3

45.8

26.1

41.750.0

40.9

0.0

36.042.3

47.6

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

Pasir

, Tan

ah

Peca

han B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu

, Mult

iplex

Baja

Profil

Meta

l ferro

us

Meta

l non

-ferro

us

Pack

aging

Batu bata

Keramik

Finis

hes

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Reuse

45.0

10.5

33.3

52.2

25.0 25.0 27.3 25.0 28.023.1

14.3

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

Pasir

, Tan

ah

Peca

han B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu

, Mult

iplex

Baja

Profil

Meta

l ferro

us

Meta

l non

-ferro

us

Packag

ing

Batu bata

Keramik

Finis

hes

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Recycle

4.38.3 7.1

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

Kayu, Multiplex Baja Profil Metal ferrous

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Salvage

20.0

63.2

20.8 17.425.0

17.9

31.8

75.0

36.0 34.6 38.1

0.0

10.0

20.0

30.040.0

50.0

60.0

70.0

80.0

Pasir

, Tan

ahPe

caha

n Be

ton

Luluh, Sisa Co

rKa

yu, M

ultip

lex

Baja Profil

Metal fe

rrous

Metal non

-ferro

us

Pack

aging

Batu bata

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se R

espo

nden

(%)

Gambar 4.26. Rekapitulasi Penanganan Sisa Material oleh Kontraktor

Page 19: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan · metal ferrous sebesar 50 %, dengan cara membuat bar bending schedule untuk setiap pemakaian tulangan beton, sedangkan untuk kawat

33

Universitas Kristen Petra

Transport & Delivery

26.1

10.013.6

0.05.0

0.0 0.0

12.5

27.8

7.112.5

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tana

hPec

ahan

Bet

onLu

luh, S

isa C

orKay

u, M

ultipl

exBaja

Pro

filMet

al fer

rous

Metal

non-

ferro

usPac

kagin

gBatu

bata

Keram

ikFin

ishes

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se (%

)

Site Storage

21.7

0.0 0.0 0.0 0.03.4

15.018.8 16.7

10.7 12.5

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tana

h

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal

non-

ferro

us

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se (%

)

Conversion

0.0 0.0 0.0

17.4

25.020.7

5.00.0 2.8

10.716.7

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se (%

)

Fixing

4.310.0

22.7

0.0 0.0

13.8

5.00.0

8.33.6

0.00.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se (%

)

Cutting

0.0

55.0

0.0

60.9 60.0

44.8

55.0

0.0

16.7

50.045.8

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se (%

)

Application & Residue

47.8

20.0

63.6

13.0 10.013.8

10.0

62.5

25.0

10.7 8.3

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tana

h

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material Pe

rsen

tase

(%)

Wrong Use

0.05.0

0.0

8.7

0.03.4

10.06.3

2.87.1

4.2

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Pasir,

Tanah

Pecah

an B

eton

Luluh

, Sisa

Cor

Kayu,

Multipl

ex

Baja P

rofil

Metal fe

rrous

Metal n

on-fe

rrous

Packa

ging

Batu ba

ta

Keramik

Finish

es

Jenis Sisa Material

Pers

enta

se (%

)

Gambar 4.27. Rekapitulasi Penyebab Sisa Material oleh Kontraktor