3.soal.pph.badan (pak tepe).doc

6
STUDI KASUS SPT PPH TAHUN 2014 PT. WIJAYA PURA 1. Tahun buku dari 1 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014 sama dengan tahun takwim. Tahun pajak 2014 dan SPT. PPh. Badan Tahun 2014. 2. Pada tahun 2014 menjual ke Pemerintah (Departemen, Lembaga, Badan) sebesar Rp. 40 milyard dan sudah dibayar semua. PPh. Ps.22 sebesar 1,5% x Rp. 40 milyard = Rp. 600.000.000,-. 3. Pada akhir tahun 2014 dibentuk penyisihan potongan penjualan sebesar Rp. 300.000.000,- Akuntansi menggunakan prinsip konservatis yaitu mengakui rugi yang dapat diperkirakan dengan membentuk Penyisihan Potongan Penjualan, sedangkan PPh berdasarkan Pasal 9 (1 c) UU PPh, tidak boleh membentuk dana cadangan. 4. Retur penjualan dibukukan setelah direalisasi, hal ini diperkenankan dalam PPh. 5. Pembelian bahan baku terdiri dari pembelian dalam negeri dan import. a. PIB (Pemberitahuan Import Barang). - cif x kurs MK Rp. 10.000.000.000,- - Bea Masuk 20% Rp. 2.000.000.000,- Nilai Import Rp. 12.000.000.000,- - Nilai Import sebagai dasar perhitungan PPN, PPn BM dan PPh. Pasal 22. - PPN Import sebesar 10% = Rp. 1.200.000.000,- merupakan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dengan Pajak keluaran. - PPn BM sebesar 10% = Rp. 1.200.000.000,-. - PPh Pasal 22 dengan API sebesar 2,5% = Rp. 3.000.000.000,-. b. Harga Pokok Import. - Pembebanan dari Bank Devisa (Kurs realisasi) Rp. 10.500.000.000,- 1

Upload: bani

Post on 09-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.Soal.PPh.Badan (Pak Tepe).doc

STUDI KASUS SPT PPH TAHUN 2014PT. WIJAYA PURA

1. Tahun buku dari 1 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014 sama dengan tahun takwim.Tahun pajak 2014 dan SPT. PPh. Badan Tahun 2014.

2. Pada tahun 2014 menjual ke Pemerintah (Departemen, Lembaga, Badan) sebesar Rp. 40 milyard dan sudah dibayar semua.PPh. Ps.22 sebesar 1,5% x Rp. 40 milyard = Rp. 600.000.000,-.

3. Pada akhir tahun 2014 dibentuk penyisihan potongan penjualan sebesar Rp. 300.000.000,- Akuntansi menggunakan prinsip konservatis yaitu mengakui rugi yang dapat diperkirakan dengan membentuk Penyisihan Potongan Penjualan, sedangkan PPh berdasarkan Pasal 9 (1 c) UU PPh, tidak boleh membentuk dana cadangan.

4. Retur penjualan dibukukan setelah direalisasi, hal ini diperkenankan dalam PPh.

5. Pembelian bahan baku terdiri dari pembelian dalam negeri dan import.

a. PIB (Pemberitahuan Import Barang).- cif x kurs MK Rp. 10.000.000.000,-- Bea Masuk 20% Rp. 2.000.000.000,- Nilai Import Rp. 12.000.000.000,-- Nilai Import sebagai dasar perhitungan PPN, PPn BM dan PPh. Pasal 22.- PPN Import sebesar 10% = Rp. 1.200.000.000,- merupakan Pajak Masukan yang

dapat dikreditkan dengan Pajak keluaran.- PPn BM sebesar 10% = Rp. 1.200.000.000,-.- PPh Pasal 22 dengan API sebesar 2,5% = Rp. 3.000.000.000,-.

b. Harga Pokok Import.- Pembebanan dari Bank Devisa (Kurs realisasi) Rp. 10.500.000.000,-- Bea Masuk Rp. 2.000.000.000,-- PPn BM Rp. 1.200.000.000,-- Biaya Jasa Kepabeanan (PPJK/EMKL) Rp. 250.000.000,-- Biaya Pengangkutan Rp. 50.000.000,-

Rp. 14.000.000.000,-c. Pembelian dalam negeri. Rp. 10.860.000.000,-

6. Didalam biaya barang cetakan, terdapat biaya cetak kartu undangan acaranya pemegang saham sebesar Rp. 20.000.000,-.

7. Pada tanggal 6 Maret 2014 membeli saham PT AGP Tbk di BEI seharga Rp.2.800.000.000,-, dijual pada bulan Oktober 2014 seharga Rp.1.500.000.000,-.

8. Penghasilan Jasa Giro termasuk pengertian bunga tabungan dipotong PPh. Pasal 4 (2) Final sebesar 20% oleh Bank yang bersangkutan.PPh. Pasal 4(2) Final = 20% x Rp. 200.000.000,- = Rp. 40.000.000,-.

9. Peraturan Dir. Jend. Pajak No.PER-70/PJ/2007.a. Penghasilan Komisi Perantara dipotong PPh. Pasal 23 sebesar 2% x

Rp.300.000.000,- = Rp.6.000.000,-.

1

Page 2: 3.Soal.PPh.Badan (Pak Tepe).doc

b. Penghasilan sewa Kendaraan dipotong PPh. Pasal 23 sebesar 2% x Rp.100.000.000,- = Rp.2.000.000,-.

c. Penghasilan sewa Mesin dipotong PPh. Pasal 23 sebesar 2% x Rp.100.000.000,- = Rp.2.000.000,-.

10. PP. No. 29/1996 junto PP. No. 5/2002.Atas penghasilan sewa ruangan yang diterima oleh WPOP, WP Badan atau BUT dipotong PPh. Pasal 4 (2) Final sebesar 10% =10% x Rp. 200.000.000,- = Rp. 20.000.000,-.

11. Penyertaan pada PT. KLM sebesar 30% dari modal yang disetor PT. KLM.Pada tahun 2014 menerima deviden kas dari PT. KLM sebesar Rp. 500.000.000,- bukan objek PPh berdasarkan Pasal 4 (3) f UU PPh

12. Penghasilan deviden dari jual - beli saham perusahaan yang sudah masuk bursa yang tidak memenuhi syarat Pasal 4 (3) f UU. PPh, merupakan objek PPh dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% x Rp. 100.000.000,- = Rp. 15.000.000,-.

13. Tanah dibeli tahun 2005 seharga Rp. 2.200.000.000,- tidak digunakan untuk usaha (tanah kosong) dan belum dilakukan revaluasi, pada bulan Juni 2014 dijual tunai, harga neto Rp.3.200.000.000,- (Akta Notaris) NJOP.PBB pada awal tahun 2014 sebesar Rp. 3.500.000.000,-.

14. Pada awal tahun 2014 membeli saham PT. IDF.Tbk. seharga Rp. 1.000.000.000,- dan pada bulan Juni 2014 dijual tunai seharga Rp. 1.600.000.000,-.

- P.P. No. 41/1994 junto PP. No. 14/1997.Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh WPDN maupun WPLN dari transaksi saham di bursa efek di Indonesia dipungut PPh yang bersifat final oleh penyelenggara bursa efek.

- Atas semua transaksi penjualan saham baik saham pendiri maupun bukan saham pendiri dikenakan PPh. Pasal 4 (2) Final sebesar 0,1% dari jumlah bruto transaksi penjualan.

- PPh. Pasal 4 (2) Final = 0,1% x Rp. 1.600.000.000,- = Rp. 1.600.000,-.

15. Laba - Rugi - Kurs Valuta Asing.a. Pasal 4 (1) L UU. PPh.

Keuntungan karena selisih harus mata uang asing merupakan objek PPh-Tidak Final.b. Pasal 4 (1) e UU. PPh.

Kerugian dari selisih harus mata uang asing dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

16. SE-04/PJ.42/2002.a. Imbalan bunga yang diterima oleh WP berkenaan dengan pengembalian pembayaran

pajak berdasarkan Keputusan Keberatan, Putusan Banding atau Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi sebagai akibat Keputusan Keberatan atau Putusan Banding, merupakan objek PPh.

b. Pengembalian Sanksi Administrasi (bunga, denda, kenaikan) berdasarkan Keputusan Keberatan, Putusan Banding, Keputusan Penghapusan / Pengurangan Sanksi Administrasi, bukan merupakan objek PPh karena pembayaran Sanksi tersebut tidak dapat dikurangkan.

2

Page 3: 3.Soal.PPh.Badan (Pak Tepe).doc

17. PPh - Final atas :a. Jasa Girob. Sewa Ruanganc. Penjualan saham dibursa

===

20% x Rp. 200.000.00010% x Rp. 200.000.0000,1% x Rp.1.600.000.0000,1% x Rp.1.500.000.000

====

Rp.40.000.000,-20.000.000,-1.600.000,-1.500.000,-

Rp.63.100.000,-Tidak dapat dikreditkan dengan PPh - Tidak Final dan tidak dapat dikurangkan.

18. PPh yang dipotong / dipungut oleh Pihak Lain :a. PPh. Ps. 22 Bendaharawan Rp. 600.000.000,-b. PPh. Ps. 22 Import Rp. 300.000.000,-c. PPh. Ps. 23 Komisi Rp. 13.500.000,-d. PPh. Ps. 23 Sewa Kendaraan Rp. 1.500.000,-e. PPh. Ps. 23 Sewa Mesin Rp. 4.500.000,-f. PPh. Ps. 23 Dividen PT. KLM Rp. 15.000.000,-

Kredit PPh Rp. 934.500.000,-

19. PPh - Pasal 25 Tahun 2014.

a. Bulan Januari dan Pebruari 2014 berdasarkan :PPh. Pasal 25 bulan Desember 2013, misalnya sebesar Rp. 250.000.000,-.PPh. Pasal 25 bulan Januari dan Pebruari 2014 = Rp. 500.000.000,-.

b. PPh. Pasal 25 mulai bulan Maret 2014 berdasarkan SPT. PPh. PPh - 2013, misalnya Rp. 300.000.000,-, dibayar penuh dari bulan Maret s.d Desember 2014 = 10 bulan = Rp. 3.000.000.000,-.

c. Tidak ada STP. PPh. Pasal 25 tahun 2014.

20. Harga Pokok Penjualan.penyusutan Fiskal untuk harta berwujud bukan golongan bangunan dengan metode garis lurus, penyusutan komersial dengan metode garis lurus.a. Pada bulan Juli 2010 selesai dibangun Bangunan Pabrik seharga Rp.30.000.000.000,-

taksiran umur komersial 30 tahun;b. Mesin Pabrik (Kelompok 3) harga perolehan sampai pemasangan pada bulan Oktober

2010 sebesar Rp.18.000.000.000,- taksiran umur komersial 18 tahun;c. Kendaraan Operasional Pabrik (Kelompok 2) dibeli pada akhir tahun 2010 seharga

Rp.6.000.000.000,- taksiran umur komersial 8 tahun.

21. Biaya Usaha.

a. Pada tanggal 1 April 2010 dimulai Program Aplikasi Khusus seharga Rp.600.000.000,- taksiran umur komersial 4 tahun;

b. Komputer lama yang nilai bukunya sudah nihil, harga pasarnya Rp.10.000.000,- disumbangkan ke Yayasan Pendidikan Utama, tidak ada hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan, penguasaan;

c. Pada tanggal 1 Mei 2012 dibeli 18 buah Hand Phone untuk pegawai tertentu karena jabatannya seharga Rp.36.000.000,-;

d. Pada awal th.2011 dibeli Kendaraan Operasional Kantor yang pagi sore digunakan untuk antar jemput pegawai seharga Rp.1.200.000.000,- taksiran umur 6 tahun;

3

Page 4: 3.Soal.PPh.Badan (Pak Tepe).doc

e. Pada tanggal 1 Juli 2011 dibeli 4 buah sedan untuk Direksi seharga Rp.900.000.000,-, taksiran umur komersial 6 tahun;

f. Pada awal tahun 2012 dibeli Peralatan dari kayu (Kelompok 1) seharga Rp.120.000.000,-, taksiran umur komersial 4 tahun;

g. Pada awal tahun 2013 dibeli Peralatan dari Logam (Kelompok 2) seharga Rp.300.000.000,- taksiran umur komersial 6 tahun;

h. Pada awal tahun 2014 dibeli Komputer Kantor seharga Rp.60.000.000,- taksiran umur komersial 4 tahun.

i. Pembayaran SGU dengan Hak Opsi th.2014 sebesar Rp.150.000.000,-.

22. Tidak ada Rugi Fiskal yang dapat dikompensasi pada tahun 2014.

SOAL I :

1. Buat perhitungan Penyusutan Fiskal sampai dengan tahun 2014, dan buat perbandingan penyusutan komersial dan fiskal tahun 2014!

2. Buat Rekonsiliasi Fiskal 2014!3. Hitung Penghasilan Neto Fiskal dan Penghasilan Kena Pajak serta PPh. Kurang

(Lebih) Bayar tahun 2014!4. Hitung PPh. Pasal 25 tahun 2015, apabila SPT. PPh. tahun 2014 disampaikan ke KPP

tanggal 30 April 2015!5. Isi Formulir SPT. PPh. WP Badan Tahun 2014!

4