3.docx

4
3.Patofisiologi / Patway Demam Tipoid Kuman Salmonella typi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnakan oleh asam lambung. Sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaque peyeri di ileum terminalis yang mengalami hipertrofi. Di tempat ini komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal dapat terjadi. Kuman Salmonella Typi kemudian menembus ke lamina propia, masuk aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe mesenterial, yang juga mengalami hipertrofi. Setelah melewati kelenjar- kelenjar limfe ini salmonella typi masuk ke aliran darah melalui ductus thoracicus. Kuman salmonella typi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus. Salmonella typi bersarang di plaque peyeri, limpa, hati dan bagian- bagian lain sistem retikuloendotelial. Semula disangka demam dan gejala-gejala toksemia pada demam tifoid disebabkan oleh endotoksemia. Tapi kemudian berdasarkan penelitian ekperimental disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam dan gejala-gejala toksemia pada demam tifoid. Endotoksin salmonella typi berperan pada patogenesis demam tifoid, karena membantu terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan tempat salmonella typi berkembang biak. Demam pada tifoid disebabkan karena salmonella typi dan endotoksinnya merangsang sintesis dan penglepasan zat pirogen oleh zat leukosit pada jaringan yang meradang. Masa tunas demam tifoid berlangsung 10-14 hari. Gejala-gejala yang timbul amat bervariasi. Perbedaaan ini tidak saja antara berbagai bagian dunia, tetapi juga di daerah yang sama dari waktu ke waktu. Selain itu gambaran penyakit bervariasi dari penyakit ringan yang tidak terdiagnosis, sampai gambaran penyakit yang khas dengan komplikasi dan kematian hal ini menyebabkan bahwa seorang ahli yang sudah sangat berpengalamanpun dapat mengalami kesulitan membuat diagnosis klinis demam tifoid. Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu food (makanan), fingers (jari tangan/kuku), fomitus (muntah), fly (lalat), dan melalui feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat.

Upload: melatidwianugrahkhalik

Post on 18-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.docx

3.Patofisiologi / Patway Demam Tipoid

            Kuman Salmonella typi  masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan

air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnakan oleh asam lambung. Sebagian lagi masuk

ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaque peyeri di ileum terminalis yang

mengalami hipertrofi. Di tempat ini komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal dapat

terjadi. Kuman Salmonella Typi kemudian menembus ke lamina propia, masuk aliran limfe

dan mencapai kelenjar limfe mesenterial, yang juga mengalami hipertrofi. Setelah melewati

kelenjar-kelenjar limfe ini salmonella typi masuk ke aliran darah melalui ductus thoracicus.

Kuman salmonella typi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus.

            Salmonella typi bersarang di plaque peyeri, limpa, hati dan bagian-bagian lain

sistem retikuloendotelial. Semula disangka demam dan gejala-gejala toksemia pada demam

tifoid disebabkan oleh endotoksemia. Tapi kemudian berdasarkan penelitian ekperimental

disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam dan gejala-

gejala toksemia pada demam tifoid. Endotoksin salmonella typi berperan pada patogenesis

demam tifoid, karena membantu terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan

tempat salmonella typi berkembang biak. Demam pada tifoid disebabkan karena salmonella

typi dan endotoksinnya merangsang sintesis dan penglepasan zat pirogen oleh zat leukosit

pada jaringan yang meradang.

            Masa tunas demam tifoid berlangsung 10-14 hari.  Gejala-gejala yang timbul amat

bervariasi. Perbedaaan ini tidak saja antara berbagai bagian dunia, tetapi juga di daerah

yang sama dari waktu ke waktu. Selain itu gambaran penyakit bervariasi dari penyakit

ringan yang tidak terdiagnosis, sampai gambaran penyakit yang khas dengan komplikasi

dan kematian hal ini menyebabkan bahwa seorang ahli yang sudah sangat

berpengalamanpun dapat mengalami kesulitan membuat diagnosis klinis demam tifoid.

            Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal

dengan 5F yaitu food (makanan), fingers (jari tangan/kuku), fomitus (muntah), fly (lalat),

dan melalui feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan

kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui

perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang

yang sehat.

            Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci

tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang

sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk kedalam lambung, sebagian kuman akan

Page 2: 3.docx

dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan

mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu

masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-selretikuloendotelial ini

kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia,

kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.

            Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid disebabkan oleh

endotoksemia.Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan bahwa

endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid. Endotoksemia

berperan pada patogenesis typhoid, karenamembantu proses inflamasi lokal pada usus

halus. Demam disebabkan karena salmonella thypidan endotoksinnya merangsang sintetis

dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.

            Masa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 7-14 hari (bervariasi antara 3-60

hari) bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan. Selama masa inkubasi penderita

tetap dalamkeadaan asimtomatis. (Soegeng soegijanto, 2002).

3.Patofisiologi / Patway Demam Tipoid

            Kuman Salmonella typi  masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan

air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnakan oleh asam lambung. Sebagian lagi masuk

ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaque peyeri di ileum terminalis yang

mengalami hipertrofi. Di tempat ini komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal dapat

terjadi. Kuman Salmonella Typi kemudian menembus ke lamina propia, masuk aliran limfe

dan mencapai kelenjar limfe mesenterial, yang juga mengalami hipertrofi. Setelah melewati

kelenjar-kelenjar limfe ini salmonella typi masuk ke aliran darah melalui ductus thoracicus.

Kuman salmonella typi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus.

            Salmonella typi bersarang di plaque peyeri, limpa, hati dan bagian-bagian lain

sistem retikuloendotelial. Semula disangka demam dan gejala-gejala toksemia pada demam

tifoid disebabkan oleh endotoksemia. Tapi kemudian berdasarkan penelitian ekperimental

disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam dan gejala-

gejala toksemia pada demam tifoid. Endotoksin salmonella typi berperan pada patogenesis

demam tifoid, karena membantu terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan

tempat salmonella typi berkembang biak. Demam pada tifoid disebabkan karena salmonella

typi dan endotoksinnya merangsang sintesis dan penglepasan zat pirogen oleh zat leukosit

pada jaringan yang meradang.

Page 3: 3.docx

            Masa tunas demam tifoid berlangsung 10-14 hari.  Gejala-gejala yang timbul amat

bervariasi. Perbedaaan ini tidak saja antara berbagai bagian dunia, tetapi juga di daerah

yang sama dari waktu ke waktu. Selain itu gambaran penyakit bervariasi dari penyakit

ringan yang tidak terdiagnosis, sampai gambaran penyakit yang khas dengan komplikasi

dan kematian hal ini menyebabkan bahwa seorang ahli yang sudah sangat

berpengalamanpun dapat mengalami kesulitan membuat diagnosis klinis demam tifoid.

            Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal

dengan 5F yaitu food (makanan), fingers (jari tangan/kuku), fomitus (muntah), fly (lalat),

dan melalui feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan

kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui

perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang

yang sehat.

            Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci

tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang

sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk kedalam lambung, sebagian kuman akan

dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan

mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu

masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-selretikuloendotelial ini

kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia,

kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.

            Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid disebabkan oleh

endotoksemia.Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan bahwa

endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid. Endotoksemia

berperan pada patogenesis typhoid, karenamembantu proses inflamasi lokal pada usus

halus. Demam disebabkan karena salmonella thypidan endotoksinnya merangsang sintetis

dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.

            Masa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 7-14 hari (bervariasi antara 3-60

hari) bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan. Selama masa inkubasi penderita

tetap dalamkeadaan asimtomatis. (Soegeng soegijanto, 2002).