295152668 makalah penyakit grave
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
1/24
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kelenjar tiroid mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan
agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang
konsumsi oksigen pada sebagaian besar sel di tubuh, membantu mengatur
metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan
pematangan normal. Kelenjar tiroid tidak essensial bagi kehidupan, tetapi
ketiadaannya menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi
mental dan kecebolan. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan
badan menjadi kurus, gelisah, takikardi, tremor, dan kelebihan pembentukan
panas. Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (Thyroid stimulating
hormon TSH! dari hipofisis anterior. Sebaliknya, sekresi hormon tropik ini
sebagian diatur oleh umpan balik inhibitorik langsung kadar hormon tiroid yang
tinggi pada hipofisis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui mekanisme
neural yang bekerja melalui hipotalamus. "engan cara ini, perubahan-perubahan
pada lingkungan internal dan eksternal menyebabkan penyesuaian kecepatan
sekresi tiroid.
2 Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
2/24
PEMBAHASAN
#enyakit $ra%es merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid! yang
paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. "apat terjadi pada semua umur,
sering ditemukan pada &anita dari pada pria. Tanda dan gejala penyakit $ra%es
yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus!,
tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid' hipertiroidisme! dan sering disertai
oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang.
#atogenesis penyakit $ra%es sampai sejauh ini belum diketahui secara
pasti. amun demikian, diduga faktor genetik dan lingkungan ikut berperan dalam
mekanisme yang belum diketahui secara pasti meningkatnya risiko menderita
penyakit $ra%es. )erdasarkan ciri-ciri penyakitnya, penyakit $ra%es
dikelompokkan ke dalam penyakit autoimun, antara lain dengan ditemukannya
antibodi terhadap reseptor TSH (Thyrotropin Stimulating Hormone - *eceptor
+ntibody 'TSH*-+b! dengan kadar ber%ariasi.
2.1. Pengertian Penakit !ra"es
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
3/24
#enyakit $ra%es (goiter difusa toksika! merupakan penyebab tersering
hipertiroidisme adalah suatu penyakit otonium yang biasanya ditandai oleh
produksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid.
#enderita penyakit $ra%es memiliki gejala-gejala khas dari hipertiroidisme dan
gejala tambahan khusus yaitu pembesaran kelenjar tiroid'struma difus, oftamopati
(eksoftalmus' mata menonjol! dan kadang-kadang dengan dermopati.
2.2. Eti#l#gi Penakit !ra"es
#enyakit $ra%es merupakan salah satu penyakit otoimun, dimana
penyebabnya sampai sekarang belum diketahui dengan pasti. #enyakit ini
mempunyai predisposisi genetik yang kuat, dimana penderita mempunyai
hubungan keluarga yang erat dengan penderita penyakit yang sama. Sekitar /
dari keluarga penderita penyakit $ra%es, ditemukan autoantibodi tiroid didalam
darahnya. #enyakit ini ditemukan kali lebih banyak pada &anita dibandingkan
pria, dan dapat terjadi pada semua umur. +ngka kejadian tertinggi terjadi pada
usia antara 0/ tahun sampai 1/ tahun.(0,2!
2.$. Pat#genesis#ada penyakit $ra%es, limfosit T mengalami perangsangan terhadap
antigen yang berada didalam kelenjar tiroid yang selanjutnya akan merangsang
limfosit ) untuk mensintesis antibodi terhadap antigen tersebut. +ntibodi yang
disintesis akan bereaksi dengan reseptor TSH didalam membran sel tiroid
sehingga akan merangsang pertumbuhan dan fungsi sel tiroid, dikenal dengan
TSH-* antibody. +danya antibodi didalam sirkulasi darah mempunyai korelasi
yang erat dengan akti%itas dan kekambuhan penyakit. 3ekanisme otoimunitas
merupakan faktor penting dalam patogenesis terjadinya hipertiroidisme,
oftalmopati, dan dermopati pada penyakit $ra%es.
Sampai saat ini dikenal ada 4 otoantigen utama terhadap kelenjar tiroid
yaitu tiroglobulin (Tg!, thyroidal pero5idase (T#6! dan reseptor TSH (TSH-*!.
"isamping itu terdapat pula suatu protein dengan )3 21 kilo"alton pada
permukaan membran sel tiroid dan sel-sel orbita yang diduga berperan dalam
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
4/24
proses terjadinya perubahan kandungan orbita dan kelenjar tiroid penderita
penyakit $ra%es.
Sel-sel tiroid mempunyai kemampuan bereaksi dengan antigen diatas dan
bila terangsang oleh pengaruh sitokin (seperti interferon gamma! akan
mengekspresikan molekul-molekul permukaan sel kelas 77 (3H8 kelas 77, seperti
"*1! untuk mempresentasikan antigen pada limfosit T.
$ambar 9 #atogenesis #enyakit $ra%esFaktor genetik berperan penting dalam proses otoimun, antara lain H:+-
); dan H:+-"*4 pada ras Kaukasus, H:+-)&12 dan H:+-) pada ras 8ina
dan H:+-)< pada orang kulit hitam. Faktor lingkungan juga ikut berperan
dalam patogenesis penyakit tiroid otoimun seperti penyakit $ra%es. =irus yang
menginfeksi sel-sel tiroid manusia akan merangsang ekspresi "*1 pada
permukaan sel-sel folikel tiroid, diduga sebagai akibat pengaruh sitokin (terutama
http://1.bp.blogspot.com/_I0UHlGxoP6A/SH67zVIz_ZI/AAAAAAAAAIU/F-5q6SkClQI/s1600-h/New+Picture.png
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
5/24
interferon alfa!. 7nfeksi basil gram negatif >ersinia enterocolitica, yang
menyebabkan enterocolitis kronis, diduga mempunyai reaksi silang dengan
otoantigen kelenjar tiroid. +ntibodi terhadap >ersinia enterocolitica terbukti dapat
bereaksi silang dengan TSH-* antibody pada membran sel tiroid yang dapat
mencetuskan episode akut penyakit $ra%es. +supan yodium yang tinggi dapat
meningkatkan kadar iodinated immunoglobulin yang bersifat lebih imunogenik
sehingga meningkatkan kecenderungan untuk terjadinya penyakit tiroid otoimun.
"osis terapeutik dari lithium yang sering digunakan dalam pengobatan psikosa
manik depresif, dapat pula mempengaruhi fungsi sel limfosit T suppressor
sehingga dapat menimbulkan penyakit tiroid otoimun. Faktor stres juga diduga
dapat mencetuskan episode akut penyakit $ra%es, namun sampai saat ini belum
ada hipotesis yang memperkuat dugaan tersebut.
Terjadinya oftalmopati $ra%es melibatkan limfosit sitotoksik (killer cells!
dan antibodi sitotoksik lain yang terangsang akibat adanya antigen yang
berhubungan dengan tiroglobulin atau TSH-* pada fibroblast, otot-otot bola mata
dan jaringan tiroid. Sitokin yang terbentuk dari limfosit akan menyebabkan
inflamasi fibroblast dan miositis orbita, sehingga menyebabkan pembengkakan
otot-otot bola mata, proptosis dan diplopia.
"ermopati $ra%es (miksedema pretibial! juga terjadi akibat stimulasi
sitokin didalam jaringan fibroblast didaerah pretibial yang akan menyebabkan
terjadinya akumulasi glikosaminoglikans. )erbagai gejala tirotoksikosis
berhubungan dengan perangsangan katekolamin, seperti takhikardi, tremor, dan
keringat banyak. +danya hiperreakti%itas katekolamin, terutama epinefrin diduga
disebabkan karena terjadinya peningkatan reseptor katekolamin didalam otot
jantung.
2.%. !a&'aran (linis
0.1.. $ejala dan Tanda
#ada penyakit gra%es terdapat dua kelompok gambaran utama yaitu
tiroidal dan ekstratiroidal yang keduanya mungkin tidak tampak. 8iri-ciri tiroidal
berupa goiter akibat hiperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
6/24
hormon tiroid yang berlebihan. $ejala-gejala hipertiroidisme berupa manifestasi
hipermetabolisme dan aktifitas simpatis yang berlebihan. #asien mengeluh lelah,
gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila panas, kulit lembab,
berat badan menurun &alaupun nafsu makan meningkat, palpitasi, takikardi, diare
dan kelemahan srta atrofi otot.
3anifestasi ekstratiroidal berupa oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang
biasanya terbatas pada tungkai ba&ah. 6ftalmopati yang ditemukan pada /
sampai ;/ pasien ditandai dengan mata melotot, fissura palpebra melebar,
kedipan berkurang, lid lag (keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan
mata! dan kegagalan kon%ergensi. (4! $ambaran klinik klasik dari penyakit gra%es
antara lain adalah tri tunggal hipertitoidisme, goiter difus dan eksoftalmus.
(!#erubahan pada mata (oftalmopati $ra%es! , menurut the +merican Thyroid
+ssociation diklasifikasikan sebagai berikut (dikenal dengan singkatan
6S#?8S! 9
Kelas @raian
/ Tidak ada gejala dan tanda
Hanya ada tanda tanpa gejala (berupa upper lid retraction,stare,lid lag!0 #erubahan jaringan lunak orbita
4 #roptosis (dapat dideteksi dengan Hertel e5phthalmometer!
1 Keterlibatan otot-otot ekstra ocular
#erubahan pada kornea (keratitis!
2 Kebutaan (kerusakan ner%us opticus!
Kelas , terjadinya spasme otot palpebra superior dapat menyertai keadaan a&al
tirotoksikosis $ra%es yang dapat sembuh spontan bila keadaan tirotoksikosisnya
diobati secara adekuat.
#ada Kelas 0-2 terjadi proses infiltratif pada otot-otot dan jaringan orbita.
Kelas 0 ditandai dengan keradangan jaringan lunak orbita disertai edema
periorbita, kongesti dan pembengkakan dari konjungti%a (khemosis!.
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
7/24
Kelas 4 ditandai dengan adanya proptosis yang dapat dideteksi dengan Hertel
e5ophthalmometer.
#ada kelas 1, terjadi perubahan otot-otot bola mata berupa proses infiltratif
terutama pada musculus rectus inferior yang akan menyebabkan kesukaran
menggerakkan bola mata keatas. )ila mengenai musculus rectus medialis, maka
akan terjadi kesukaran dalam menggerakkan bola mata kesamping.
Kelas ditandai dengan perubahan pada kornea ( terjadi keratitis!.
Kelas 2 ditandai dengan kerusakan ner%us opticus, yang akan menyebabkan
kebutaan.
6ftalmopati $ra%es terjadi akibat infiltrasi limfosit pada otot-otot ekstraokuler
disertai dengan reaksi inflamasi akut. *ongga mata dibatasi oleh tulang-tulang
orbita sehingga pembengkakan otot-otot ekstraokuler akan menyebabkan
proptosis (penonjolan! dari bola mata dan gangguan pergerakan otot-otot bola
mata, sehingga dapat terjadi diplopia. #embesaran otot-otot bola mata dapat
diketahui dengan pemeriksaan 8T scanning atau 3*7. )ila pembengkakan otot
terjadi dibagian posterior, akan terjadi penekanan ner%us opticus yang akan
menimbulkan kebutaan.
#ada penderita yang berusia lebih muda, manifestasi klinis yang umum ditemukan
antara lain palpitasi, ner%ous, mudah capek, hiperkinesia, diare, berkeringat
banyak, tidak tahan panas dan lebih senang cuaca dingin. #ada &anita muda
gejala utama penyakit gra%es dapat berupa amenore atau infertilitas.
#ada anak-anak, terjadi peningkatan pertumbuhan dan percepatan proses
pematangan tulang.
Sedangkan pada penderita usia tua ( A 2/ tahun !, manifestasi klinis yang lebihmencolok terutama adalah manifestasi kardio%askuler dan miopati, ditandai
dengan adanya palpitasi , dyspnea dBeffort, tremor, ner%ous dan penurunan berat
badan. (,0!
#ada neonatus, hipertiroidisme merupakan kelainan klinik yang relatif jarang
ditemukan, diperkirakan angka kejadian hanya dari 0./// kehamilan.
Kebanyakan pasien dilahirkan dari ibu yang menderita penyakit gra%es aktif tetapi
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
8/24
dapat juga terjadi pada ibu dengan keadaan hipotiroid atau eutiroid karena
tiroiditis autoimun, pengobatan ablasi iodine radioaktif atau karena pembedahan.
(;!
$ejala dan tanda apakah seseorang menderita hipertiroid atau tidak juga dapat
dilihat atau ditentukan dengan indeks &ayne atau indeks ne&castle yaitu sebagai
berikut 9
http://4.bp.blogspot.com/_I0UHlGxoP6A/SH68Y4dUmRI/AAAAAAAAAIc/rYfgg3xR9OA/s1600-h/New+Picture.bmp
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
9/24
). #emeriksaan laboratorium
Kelainan laboratorium pada keadaan hipertiroidisme dapat dilihat pada skema
diba&ah ini 9
http://3.bp.blogspot.com/_I0UHlGxoP6A/SH68_rAYoEI/AAAAAAAAAIk/W9WI-pNB-9k/s1600-h/New+Picture+%281%29.bmp
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
10/24
+utoantibodi tiroid , Tg+b dan T#6 +b dapat dijumpai baik pada penyakit
$ra%es maupun tiroiditis Hashimoto , namun TSH-* +b (stim! lebih spesifik pada
penyakit $ra%es. #emeriksaan ini berguna pada pasien dalam keadaan apathetic
hyperthyroid atau pada eksoftamos unilateral tanpa tanda-tanda klinis dan
laboratorium yang jelas.
@ntuk dapat memahami hasil-hasil laboratorium pada penyakit $ra%es dan
hipertiroidisme umumnya, perlu mengetahui mekanisme umpan balik pada
hubungan (a5is! antara kelenjar hipofisis dan kelenjar tiroid. "alam keadaan
normal, kadar hormon tiroid perifer, seperti :-tiroksin (T-1! dan tri-iodo-tironin
(T-4! berada dalam keseimbangan dengan thyrotropin stimulating hormone
http://4.bp.blogspot.com/_I0UHlGxoP6A/SH69UZ0exII/AAAAAAAAAIs/1coi9-Cm1zc/s1600-h/New+Picture+%281%29.png
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
11/24
(TSH!. +rtinya, bila T-4 dan T-1 rendah, maka produksi TSH akan meningkat dan
sebaliknya ketika kadar hormon tiroid tinggi, maka produksi TSH akan menurun.
#ada penyakit $ra%es, adanya antibodi terhadap reseptor TSH di membran sel
folikel tiroid, menyebabkan perangsangan produksi hormon tiroid secara terus
menerus, sehingga kadar hormon tiroid menjadi tinggi. Kadar hormon tiroid yang
tinggi ini menekan produksi TSH di kelenjar hipofisis, sehingga kadar TSH
menjadi rendah dan bahkan kadang-kadang tidak terdeteksi. #emeriksaan TSH
generasi kedua merupakan pemeriksaan penyaring paling sensitif terhadap
hipertiroidisme, oleh karena itu disebut TSH sensiti%e (TSHs!, karena dapat
mendeteksi kadar TSH sampai angka mendekati /,/m7@':. @ntuk konfirmasi
diagnostik, dapat diperiksa kadar T-1 bebas (free T-1'FT-1!.
8. #emeriksaan penunjang lain
#emeriksaan penunjang lain seperti pencitraan (scan dan @S$ tiroid! untuk
menegakkan diagnosis penyakit $ra%es jarang diperlukan, kecuali scan tiroid
pada tes supresi tiroksin.
". "iagnosis )anding
#enyakit $ra%es dapat terjadi tanpa gejala dan tanda yang khas sehingga diagnosis
kadang-kadang sulit didiagnosis. +trofi otot yang jelas dapat ditemukan pada
miopati akibat penyakit $ra%es, namun harus dibedakan dengan kelainan
neurologik primer.
#ada sindrom yang dikenal dengan C familial dysalbuminemic hyperthyro5inemia
C dapat ditemukan protein yang menyerupai albumin (albumin-like protein!
didalam serum yang dapat berikatan dengan T1 tetapi tidak dengan T4. Keadaanini akan menyebabkan peningkatan kadar T1 serum dan FT17, tetapi free T1, T4
dan TSH normal. "isamping tidak ditemukan adanya gambaran klinis
hipertiroidisme, kadar T4 dan TSH serum yang normal pada sindrom ini dapat
membedakannya dengan penyakit $ra%es.
Thyroto5ic periodic paralysis yang biasa ditemukan pada penderita laki-laki etnik
+sia dapat terjadi secara tiba-tiba berupa paralysis flaksid disertai hipokalemi.
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
12/24
#aralisis biasanya membaik secara spontan dan dapat dicegah dengan pemberian
suplementasi kalium dan beta bloker. Keadaan ini dapat disembuhkan dengan
pengobatan tirotoksikosis yang adekuat.
#enderita dengan penyakit jantung tiroid terutama ditandai dengan gejala-gejala
kelainan jantung, dapat berupa 9
- +trial fibrilasi yang tidak sensitif dengan pemberian digoksin
- High-output heart failure
Sekitar / pasien tidak mempunyai latar belakang penyakit jantung sebelumnya,
dan gangguan fungsi jantung ini dapat diperbaiki dengan pengobatan terhadap
tirotoksikosisnya.
#ada penderita usia tua dapat ditemukan gejala-gejala berupa penurunan berat
badan, struma yang kecil, atrial fibrilaasi dan depresi yang berat, tanpa adanya
gambaran klinis dari manifestasi peningkatan akti%itas katekolamin yang jelas.
Keadaan ini dikenal dengan Capathetic hyperthyroidismD.
?. Komplikasi
Krisis tiroid (Thyroid storm!
3erupakan eksaserbasi akut dari semua gejala tirotoksikosis yang berat sehingga
dapat mengancam kehidupan penderita.
Faktor pencetus terjadinya krisis tiroid pada penderita tirotoksikosis antara lain 9
- Tindakan operatif, baik tiroidektomi maupun operasi pada organ lain
- Terapi yodium radioaktif
- #ersalinan pada penderita hamil dengan tirotoksikosis yang tidak diobati secara
adekuat.
- Stress yang berat akibat penyakit-penyakit seperti diabetes, trauma, infeksi akut,alergi obat yang berat atau infark miokard.
3anifestasi klinis dari krisis tiroid dapat berupa tanda-tanda hipermetabolisme
berat dan respons adrenergik yang hebat, yaitu meliputi 9
- "emam tinggi, dimana suhu meningkat dari 4;E8 sampai mencapai 1E8
disertai
dengan flushing dan hiperhidrosis.
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
13/24
- Takhikardi hebat , atrial fibrilasi sampai payah jantung.
- $ejala-gejala neurologik seperti agitasi, gelisah, delirium sampai koma.
- $ejala-gejala saluran cerna berupa mual, muntah,diare dan ikterus.
Terjadinya krisis tiroid diduga akibat pelepasan yang akut dari simpanan hormon
tiroid didalam kelenjar tiroid. amun beberapa penelitian menunjukkan bah&a
kadar T1 dan T4 didalam serum penderita dengan krisis tiroid tidak lebih tinggi
dibandingkan dengan kadarnya pada penderita tirotoksikosis tanpa krisis tiroid.
uga tidak ada bukti yang kuat bah&a krisis tiroid terjadi akibat peningkatan
produksi triiodothyronine yang hebat. "ari beberapa studi terbukti bah&a pada
krisis tiroid terjadi peningkatan jumlah reseptor terhadap katekolamin, sehingga
jantung dan jaringan syaraf lebih sensitif terhadap katekolamin yang ada didalam
sirkulasi.
Hipertiroidisme dapat mengakibatkan komplikasi mencapai /,0 dari seluruh
kehamilan dan jika tidak terkontrol dengan baik dapat memicu terjadinya krisis
tirotoksikosis, kelahiran prematur atau kematian intrauterin. Selain itu
hipertiroidisme dapat juga menimbulkan preeklampsi pada kehamilan, gagal
tumbuh janin, kegagalan jantung kongestif, tirotoksikosis pada neonatus dan bayi
dengan berat badan lahir rendah serta peningkatan angka kematian perinatal.
#?$?:6:++ #?>+K7T $*+=?S
Galaupun mekanisme otoimun merupakan faktor utama yang berperan dalam
patogenesis terjadinya sindrom penyakit $ra%es, namun penatalaksanaannya
terutama ditujukan untuk mengontrol keadaan hipertiroidisme.
Sampai saat ini dikenal ada tiga jenis pengobatan terhadap hipertiroidisme akibat penyakit $ra%es, yaitu 9 6bat anti tiroid, #embedahan dan Terapi >odium
*adioaktif.
#ilihan pengobatan tergantung pada beberapa hal antara lain berat ringannya
tirotoksikosis, usia pasien, besarnya struma, ketersediaan obat antitiroid dan
respon atau reaksi terhadapnya serta penyakit lain yang menyertainya.
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
14/24
4. 6bat obatan
a. 6bat +ntitiroid 9 $olongan Tionamid
Terdapat 0 kelas obat golongan tionamid, yaitu tiourasil dan imidaIol. Tiourasil
dipasarkan dengan nama propiltiourasil (#T@! dan imidaIol dipasarkan dengan
nama metimaIol dan karbimaIol. 6bat golongan tionamid lain yang baru beredar
ialah tiamaIol yang isinya sama dengan metimaIol.
6bat golongan tionamid mempunyai efek intra dan ekstratiroid. 3ekanisme aksi
intratiroid yang utama ialah mencegah'mengurangi biosintesis hormon tiroid T-4
dan T-1, dengan cara menghambat oksidasi dan organifikasi iodium, menghambat
coupling iodotirosin, mengubah struktur molekul tiroglobulin dan menghambat
sintesis tiroglobulin. Sedangkan mekanisme aksi ekstratiroid yang utama ialah
menghambat kon%ersi T-1 menjadi T-4 di jaringan perifer (hanya #T@, tidak pada
metimaIol!. +tas dasar kemampuan menghambat kon%ersi T-1 ke T-4 ini, #T@
lebih dipilih dalam pengobatan krisis tiroid yang memerlukan penurunan segera
hormon tiroid di perifer. Sedangkan kelebihan metimaIol adalah efek
penghambatan biosintesis hormon lebih panjang dibanding #T@, sehingga dapat
diberikan sebagai dosis tunggal.
)elum ada kesesuaian pendapat diantara para ahli mengenai dosis dan jangka
&aktu pengobatan yang optimal dengan 6+T. )eberapa kepustakaan
menyebutkan bah&a obat-obat anti tiroid (#T@ dan methimaIole! diberikan
sampai terjadi remisi spontan, yang biasanya dapat berlangsung selama 2 bulan
sampai tahun setelah pengobatan.
@ntuk mencegah terjadinya kekambuhan maka pemberian obat-obat antitiroid
biasanya dia&ali dengan dosis tinggi. )ila telah terjadi keadaan eutiroid secaraklinis, diberikan dosis pemeliharaan (dosis kecil diberikan secara tunggal pagi
hari!.
*egimen umum terdiri dari pemberian #T@ dengan dosis a&al //-/ mg setiap
2 jam. Setelah 1-; minggu, dosis dikurangi menjadi /-0// mg , atau 0 kali
sehari.
#ropylthiouracil mempunyai kelebihan dibandingkan methimaIole karena dapat
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
15/24
menghambat kon%ersi T1 menjadi T4, sehingga efektif dalam penurunan kadar
hormon secara cepat pada fase akut dari penyakit $ra%es.
3ethimaIole mempunyai masa kerja yang lama sehingga dapat diberikan dosis
tunggal sekali sehari. Terapi dimulai dengan dosis methimaIole 1/ mg setiap pagi
selama -0 bulan, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 0/ mg perhari.
+da juga pendapat ahli yang menyebutkan bah&a besarnya dosis tergantung pada
beratnya tampilan klinis, tetapi umumnya dosis #T@ dimulai dengan 45//-0//
mg'hari dan metimaIol'tiamaIol dimulai dengan 0/-1/ mg'hari dosis terbagi
untuk 4-2 minggu pertama. Setelah periode ini dosis dapat diturunkan atau
dinaikkan sesuai respons klinis dan biokimia. +pabila respons pengobatan baik,
dosis dapat diturunkan sampai dosis terkecil #T@ /mg'hari dan metimaIol'
tiamaIol -/ mg'hari yang masih dapat mempertahankan keadaan klinis eutiroid
dan kadar T-1 bebas dalam batas normal. )ila dengan dosis a&al belum
memberikan efek perbaikan klinis dan biokimia, dosis dapat di naikkan bertahap
sampai dosis maksimal, tentu dengan memperhatikan faktor-faktor penyebab
lainnya seperti ketaatan pasien minum obat, akti%itas fisis dan psikis.
3eskipun jarang terjadi, harus di&aspadai kemungkinan timbulnya efek samping,
yaitu agranulositosis (metimaIol mempunyai efek samping agranulositosis yang
lebih kecil!, gangguan fungsi hati, lupus like syndrome, yang dapat terjadi dalam
beberapa bulan pertama pengobatan. +granulositosis merupakan efek samping
yang berat sehingga perlu penghentian terapi dengan 6bat +nti Tiroid dan
dipertimbangkan untuk terapi alternatif yaitu yodium radioaktif.. +granulositosis
biasanya ditandai dengan demam dan saria&an, dimana untuk mencegah infeksi
perlu diberikan antibiotika.
?fek samping lain yang jarang terjadi namun perlu penghentian terapi dengan6bat +nti Tiroid antara lain 7kterus Kholestatik, +ngioneurotic edema,
Hepatocellular to5icity dan +rthralgia +kut. @ntuk mengantisipasi timbulnya efek
samping tersebut, sebelum memulai terapi perlu pemeriksaan laboratorium dasar
termasuk leukosit darah dan tes fungsi hati, dan diulang kembali pada bulan-bulan
pertama setelah terapi. )ila ditemukan efek samping, penghentian penggunaan
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
16/24
obat tersebut akan memperbaiki kembali fungsi yang terganggu, dan selanjutnya
dipilih modalitas pengobatan yang lain seperti 47 atau operasi.
)ila timbul efek samping yang lebih ringan seperti pruritus, dapat dicoba ganti
dengan obat jenis yang lain, misalnya dari #T@ ke metimaIol atau sebaliknya. (!
?%aluasi pengobatan perlu dilakukan secara teratur mengingat penyakit $ra%es
adalah penyakit autoimun yang tidak bisa dipastikan kapan akan terjadi remisi.
?%aluasi pengobatan paling tidak dilakukan sekali'bulan untuk menilai
perkembangan klinis dan biokimia guna menentukan dosis obat selanjutnya. "osis
dinaikkan dan diturunkan sesuai respons hingga dosis tertentu yang dapat
mencapai keadaan eutiroid. Kemudian dosis diturunkan perlahan hingga dosis
terkecil yang masih mampu mempertahankan keadaan eutiroid, dan kemudian
e%aluasi dilakukan tiap 4 bulan hingga tercapai remisi. *emisi yang menetap
dapat diprediksi pada hampir ;/ penderita yang diobati dengan 6bat +nti Tiroid
bila ditemukan keadaan-keadaan sebagai berikut 9
. Terjadi pengecilan kelenjar tiroid seperti keadaan normal.
0. )ila keadaan hipertiroidisme dapat dikontrol dengan pemberian 6bat +nti Tiroid
dosis rendah.
4. )ila TSH-* +b tidak lagi ditemukan didalam serum.
#arameter biokimia yang digunakan adalah FT-1 (atau FT-4 bila terdapat T-4
toksikosis!, karena hormon-hormon itulah yang memberikan efek klinis,
sementara kadar TSH akan tetap rendah, kadang tetap tak terdeteksi, sampai
beberapa bulan setelah keadaan eutiroid tercapai. Sedangkan parameter klinis
yang die%aluasi ialah berat badan, nadi, tekanan darah, kelenjar tiroid, dan mata.
b. 6bat $olongan #enyekat )eta
6bat golongan penyekat beta, seperti propranolol hidroklorida, sangat bermanfaat
untuk mengendalikan manifestasi klinis tirotoksikosis (hyperadrenergic state!
seperti palpitasi, tremor, cemas, dan intoleransi panas melalui blokadenya pada
reseptor adrenergik. "i samping efek antiadrenergik, obat penyekat beta ini juga
dapat -meskipun sedikit- menurunkan kadar T-4 melalui penghambatannya
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
17/24
terhadap kon%ersi T-1 ke T-4. "osis a&al propranolol umumnya berkisar ;/
mg'hari.4,1
"i samping propranolol, terdapat obat baru golongan penyekat beta dengan durasi
kerja lebih panjang, yaitu atenolol, metoprolol dan nadolol. "osis a&al atenolol
dan metoprolol / mg'hari dan nadolol 1/ mg'hari mempunyai efek serupa
dengan propranolol.
#ada umumnya obat penyekat beta ditoleransi dengan baik. )eberapa efek
samping yang dapat terjadi antara lain nausea, sakit kepala, insomnia, fatigue, dan
depresi, dan yang lebih jarang terjadi ialah kemerahan, demam, agranulositosis,
dan trombositopenia. 6bat golongan penyekat beta ini dikontraindikasikan pada
pasien asma dan gagal jantung, kecuali gagal jantung yang jelas disebabkan oleh
fibrilasi atrium. 6bat ini juga dikontraindikasikan pada keadaan bradiaritmia,
fenomena *aynaud dan pada pasien yang sedang dalam terapi penghambat
monoamin oksidase.
c. 6bat-obatan :ain
6bat-obat seperti iodida inorganik, preparat iodinated radiographic contrast,
potassium perklorat dan litium karbonat, meskipun mempunyai efek menurunkan
kadar hormon tiroid, tetapi jarang digunakan sebagai regimen standar pengelolaan
penyakit $ra%es. 6bat-obat tersebut sebagian digunakan pada keadaan krisis
tiroid, untuk persiapan operasi tiroidektomi atau setelah terapi iodium radioaktif.
@mumnya obat anti tiroid lebih bermanfaat pada penderita usia muda dengan
ukuran kelenjar yang kecil dan tirotoksikosis yang ringan. #engobatan dengan
6bat +nti Tiroid (6+T! mudah dilakukan, aman dan relatif murah, namun jangka
&aktu pengobatan lama yaitu 2 bulan sampai 0 tahun bahkan bisa lebih lama lagi.Kelemahan utama pengobatan dengan 6+T adalah angka kekambuhan yang tinggi
setelah pengobatan dihentikan, yaitu berkisar antara 0 sampai J/.
Kekambuhan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain dosis, lama pengobatan,
kepatuhan pasien dan asupan yodium dalam makanan. Kadar yodium yang tinggi
didalam makanan menyebabkan kelenjar tiroid kurang sensitif terhadap 6+T.
#emeriksaan laboratorium perlu diulang setiap 4 - 2 bulan untuk memantau
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
18/24
respons terapi, dimana yang paling bermakna adalah pemeriksaan kadar FT1 dan
TSH.
4.0 #engobatan dengan cara kombinasi 6+T-tiroksin
>ang banyak diperdebatkan adalah pengobatan penyakit $ra%es dengan cara
kombinasi 6+T dan tiroksin eksogen. HashiIume dkk pada tahun JJ
melaporkan bah&a angka kekambuhan renddah yaitu hanya ,< pada kelompok
penderita yang mendapat terapi kombinasi methimaIole dan tiroksin.,
dibandingkan dengan 41,
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
19/24
dengan pemberian 6+T (biasanya selama 2 minggu!. "isamping itu , selama 0
minggu pre operatif, diberikan larutan :ugol atau potassium iodida, tetes 0 kali
sehari, yang dimaksudkan untuk mengurangi %askularisasi kelenjar dan
mempermudah operasi. Sampai saat ini masih terdapat silang pendapat mengenai
seberapa banyak jaringan tiroid yangn harus diangkat.
Tiroidektomi total biasanya tidak dianjurkan, kecuali pada pasein dengan
oftalmopati $ra%es yang progresif dan berat. amun bila terlalu banyak jaringan
tiroid yang ditinggalkan , dikha&atirkan akan terjadi relaps. Kebanyakan ahli
bedah menyisakan 0-4 gram jaringan tiroid. Galaupun demikan kebanyakan
penderita masih memerlukan suplemen tiroid setelah mengalami tiroidektomi
pada penyakit $ra%es.
Hipoparatiroidisme dan kerusakan ner%us laryngeus recurrens merupakan
komplikasi pembedahan yang dapat terjadi pada sekitar kasus.
4.1 Terapi >odium *adioaktif
#engobatan dengan yodium radioaktif (74! telah dikenal sejak lebih dari /
tahun yang lalu. *adionuklida 74 akan mengablasi kelenjar tiroid melalui efek
ionisasi partikel beta dengan penetrasi kurang dari 0 mm, menimbulkan iradiasi
local pada sel-sel folikel tiroid tanpa efek yang berarti pada jaringan lain
disekitarnya. *espons inflamasi akan diikuti dengan nekrosis seluler, dan dalam
perjalanan &aktu terjadi atrofi dan fibrosis disertai respons inflamasi kronik.
*espons yang terjadi sangat tergantung pada jumlah 74 yang ditangkap dan
tingkat radiosensiti%itas kelenjar tiroid. 6leh karena itu mungkin dapat terjadi
hipofungsi tiroid dini (dalam &aktu 0-2 bulan! atau lebih lama yaitu setelah
tahun. 7odine4 dengan cepat dan sempurna diabsorpsi melalui saluran cernauntuk kemudian dengan cepat pula terakumulasi didalam kelenjar tiroid.
)erdasarkan pengalaman para ahli ternyata cara pengobatan ini aman , tidak
mengganggu fertilitas, serta tidak bersifat karsinogenik ataupun teratogenik. Tidak
ditemukan kelainan pada bayi-bayi yang dilahirkan dari ibu yang pernah
mendapat pengobatan yodium radioaktif.
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
20/24
>odium radioaktif tidak boleh diberikan pada pasien &anita hamil atau menyusui.
#ada pasien &anita usia produktif, sebelum diberikan yodium radioaktif perlu
dipastikan dulu bah&a yang bersangkutan tidak hamil. Selain kedua keadaan
diatas, tidak ada kontraindikasi absolut pengobatan dengan yodium radioaktif.
#embatasan umur tidak lagi diberlalukan secara ketat, bahkan ada yang
berpendapat bah&a pengobatan yodium radioaktif merupakan cara terpilih untuk
pasien hipertiroidisme anak dan de&asa muda, karena pada kelompok ini
seringkali kambuh dengan 6+T.
8ara pengobatan ini aman, mudah dan relatif murah serta sangat jarang kambuh.
*eaksi alergi terhadap yodium radioaktif tidak pernah terjadi karena massa
yodium dalam dosis 74 yang diberikan sangat kecil, hanya mikrogram.
?fek pengobatan baru terlihat setelah ; 0 minggu, dan bila perlu terapi dapat
diulang. Selama menunggu efek yodium radioaktif dapat diberikan obat-obat
penyekat beta dan ' atau 6+T.
*espons terhadap pengobatan yodium radioaktif terutama dipengaruhi oleh
besarnya dosis 74 dan beberapa faktor lain seperti faktor imun, jenis kelamin,
ras dan asupan yodium dalam makanan sehari-hari.
?fek samping yang menonjol dari pengobatan yodium radioaktif adalah
hipotiroidisme. Kejadian hipotiroidisme sangat dipengaruhi oleh besarnya dosisL
makin besar dosis yang diberikan makin cepat dan makin tinggi angka kejadian
hipotiroidisme.
"engan dosis 74 yang moderat yaitu sekitar // 8i'g berat jaringan tiroid,
didapatkan angka kejadian hipotiroidisme sekitar / dalam 0 tahun pertama dan
sekitar 4 untuk tiap tahun berikutnya.
?fek samping lain yang perlu di&aspadai adalah 9- memburuknya oftalmopati yang masih aktif (mungkin karena lepasnya antigen
tiroid dan peningkatan kadar antibody terhadap reseptor TSH!, dapat dicegah
dengan pemberian kortikosteroid sebelum pemberian 74
- hipo atau hiperparatiroidisme dan kelumpuhan pita suara (ketiganya sangat
jarang terjadi!
- gastritis radiasi (jarang terjadi!
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
21/24
- eksaserbasi tirotoksikosis akibat pelepasan hormon tiroid secara mendadak
(leakage!
pasca pengobatan yodium radioaktifL untuk mencegahnya maka sebelum minum
yodium radioaktif diberikan 6+T terutama pada pasien tua dengan kemungkinan
gangguan fungsi jantung.
Setelah pemberian yodium radioaktif, fungsi tiroid perlu dipantau selama 4
sampai 2 bulan pertamaL setelah keadaan eutiroid tercapai fungsi tiroid cukup
dipantau setiap 2 sampai 0 bulan sekali, yaitu untuk mendeteksi adanya
hipotiroidisme. (0!
4. #engobatan oftalmopati $ra%es
"iperlukan kerjasama yang erat antara endokrinologis dan oftalmologis dalam
menangani oftalmopati $ra%es. Keluhan fotofobia, iritasi dan rasa kesat pada
mata dapat diatasi dengan larutan tetes mata atau lubricating ointments, untuk
mencegah dan mengobati keratitis. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan
menghentikan merokok, menghindari cahaya yang sangat terang dan debu,
penggunaan kacamata gelap dan tidur dengan posisi kepala ditinggikan untuk
mengurangi edema periorbital. Hipertiroidisme sendiri harus diobati dengan
adekuat. 6bat-obat yang mempunyai khasiat imunosupresi dapat digunakan
seperti kortikosteroid dan siklosporin, disamping 6+T sendiri dan hormon tiroid.
Tindakan lainnya adalah radioterapi dan pembedahan rehabilitatif seperti
dekompresi orbita, operasi otot ekstraokuler dan operasi kelopak mata.
>ang menjadi masalah di klinik adalah bila oftalmopati ditemukan pada pasien
yang eutiroidL pada keadaan ini pemeriksaan antibody anti-T#6 atau antibody
antireseptor TSH dalam serum dapat membantu memastikan diagnosis.#emeriksaan 8T scan atau 3*7 digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan
penyebab kelainan orbita lainnya.
4.2 #engobatan krisis tiroid
#engobatan krisis tiroid meliputi pengobatan terhadap hipertiroidisme
(menghambat produksi hormon, menghambat pelepasan hormon dan menghambat
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
22/24
kon%ersi T1 menjadi T4, pemberian kortikosteroid, penyekat beta dan
plasmafaresis!, normalisasi dekompensasi homeostatic (koreksi cairan, elektrolit
dan kalori! dan mengatasi faktor pemicu.
4.< #enyakit $ra%es "engan Kehamilan
Ganita pasien penyakit $ra%es sebaiknya tidak hamil dahulu sampai keadaan
hipertiroidisme-nya diobati dengan adekuat, karena angka kematian janin pada
hipertiroidisme yang tidak diobati tinggi. )ila ternyata hamil juga dengan status
eutiroidisme yang belum tercapai, perlu diberikan obat antitiroid dengan dosis
terendah yang dapat mencapai kadar FT-1 pada kisaran angka normal tinggi atau
tepat di atas normal tinggi. #T@ lebih dipilih dibanding metimaIol pada &anita
hamil dengan hipertiroidisme, karena alirannya ke janin melalui plasenta lebih
sedikit, dan tidak ada efek teratogenik. Kombinasi terapi dengan tiroksin tidak
dianjurkan, karena akan memerlukan dosis obat antitiroid lebih tinggi, di samping
karena sebagian tiroksin akan masuk ke janin, yang dapat menyebabkan
hipotiroidisme.
?%aluasi klinis dan biokimia perlu dilakukan lebih ketat, terutama pada trimester
ketiga. #ada periode tersebut, kadang-kadang - dengan mekanisme yang belum
diketahui- terdapat penurunan kadar TSH*-+b dan peningkatan kadar thyrotropin
receptor antibody, sehingga menghasilkan keadaan remisi spontan, dan dengan
demikian obat antirioid dapat dihentikan. Ganita melahirkan yang masih
memerlukan obat antiroid, tetap dapat menyusui bayinya dengan aman.
). PENUTUP
S73#@:+
#enyakit $ra%es (goiter difusa toksika! merupakan penyebab tersering
hipertiroidisme adalah suatu penyakit otonium yang biasanya ditandai oleh
produksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid.
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
23/24
#enyakit $ra%es merupakan salah satu penyakit otoimun, dimana penyebabnya
sampai sekarang belum diketahui dengan pasti.
S+*+
"alam task reading ini diharapkan kepada pembaca untuk bisa memahami
isi makalah dan kepada fasilitator untuk membimbing kami dalam belajar agar
bisa memahami apa yang harus kami pelajari.
-
8/15/2019 295152668 Makalah Penyakit Grave
24/24
DA*TA+ PUSTA(A
3urray, *obert K (et al!. 0//4. Biokimia Harper . th ed. akarta 9 ?$8
#rice and Gillson. 0//. Patofisiologi. 2th . akarta9 ?$8.
Tjokronegoro, +rjatmo, dkk. 0//0. )uku +jar 7lmu #enyakit "alam ilid . ?disi 4.
akarta9 )alai #enerbit FK@7
Hadley, 3ac ?. 0///. Endocrinology. th . e& ersey9 #rentice Hall, inc.
$uyton, +8. JJ