makalah penyakit jantung koroner

38
MAKALAH PENYAKIT JANTUNG KORONER DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 KADRI PK 115-011-040 JOKI CAHYONO PK 115 011 186 HARDIYANTO ANGTONY PK 115 011 173 VERA VERONIKA PK 115 011 069 FATIMAH PK 115 011 021 SUCI SYAFA’AT PK 115 011 067 1

Upload: ardy-serizawa

Post on 13-Apr-2016

116 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Penyakit Jantung Koroner

MAKALAH PENYAKIT JANTUNG KORONER

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

KADRI PK 115-011-040 JOKI CAHYONO PK 115 011 186HARDIYANTO ANGTONY PK 115 011 173VERA VERONIKA PK 115 011 069FATIMAH PK 115 011 021SUCI SYAFA’AT PK 115 011 067

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA

PALU 2015

1

Page 2: Makalah Penyakit Jantung Koroner

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya lah kami

dapat menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam tak lupa juga kami

haturkan untuk Rasulullah Muhammad SAW, beserta pengikut beliau dari dahulu, sekarang,

hingga hari akhir.

Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam

menyelesaikan makalah ini, tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.

Karena itu, mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun, sehingga dapat

menyelesaikan makalah yang lebih baik lagi. kami berharap makalah ini dapat memeberikan

manfaat bagi seluruh pembacanya.

Palu, 4 juni 2015

Penyusun

KELOMPOK 5

2

Page 3: Makalah Penyakit Jantung Koroner

DAFTAR ISI

SAMPUL..........................................................................................................1

Kata pengantar...............................................................................................2

Daftar isi..........................................................................................................3

BAB I Pendahuluan........................................................................................4

a. Latar belakang......................................................................................4

b. Rumusan masalah.................................................................................4

c. Tujuan...................................................................................................4

BAB II Pembahasan.......................................................................................5

a. Pengertian Penyakit Jantung Koroner..................................................5

b. Etiologi Penyakit Jantung Koroner ......................................................5

c. Gejala Penyakit Jantung Koroner.........................................................13

d. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner................................................16

BAB III Penutup.............................................................................................25

a. Kesimpulan...........................................................................................25

b. Saran.....................................................................................................25

Daftar Pustaka................................................................................................26

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

3

Page 4: Makalah Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan kasus utama penyebab kematian dan kesakitan pada

manusia. Meskipun tindakan pencegahan sudah dilakukan seperti pengaturan makanan (diet),

menurunkan kolesterol dan perawatan berat badan, diabetes dan hipertensi, penyakit jantung

koroner ini tetap menjadi masalah utama kesehatan. Masalah utama pada penyakit jantung

koroner adalah aterosklerosis koroner. Merupakan penyakit progresif yang terjadi secara

bertahap yaitu penebalan dinding arteri koroner. Aterosklerosis koroner dianggap sebagai proses

pasif karena sebagian besar dihasilkan oleh kolesterol yang berada pada dinding arteri (Yuet Wai

Kan, 2010).

Diduga hal ini terjadi akibat mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung minyak

tak jenuh dan trans yang bisa terdapat pada minyak goreng kualitas rendah atau minyak goreng

bekas (American Heart Association, 2008).

B.     Rumusan Masalah

1.      Untuk mengetahui pengertian penyakit jantung koroner

2.      Untuk mengetahui Etiologipenyakit jantung koroner

3.      Untuk mengetahui penyebab penyakit jantung koroner

4.      Untuk mengetahui gejala penyakit jantung koroner

5.      Untuk mengetahui penanggulangan penyakit jantung koroner

6.      Untuk mengetahui pencegahan penyakit jantung koroner

C.    Tujuan

Untuk mengetahui  penyakit jantung koroner pada pekerja.

4

Page 5: Makalah Penyakit Jantung Koroner

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat adanya kelainan pada pembuluh

koroner yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta ke jaringan yang melindungi

rongga-rongga jantung (Yenrina, Krisnatuti, 1999).

Penyakit jantung koroner dalam suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan, penyumbatan atau

kelainan pembuluh nadi koroner. Penyakit jantung koroner diakibatkan oleh penyempitan atau

penyumbatan pembuluh darah koroner. Penyempitan atau penyumbutan ini dapat menghentikan

aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri (Yenrina, Krisnatuti, 1999).

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat adanya kelainan pada pembuluh

koroner yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta ke jaringan yang melindungi

rongga-rongga jantung (Kartohoesodo, 1982).

jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang ruang terletak rongga dada, di

bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri stemum (Elizabeth J.Corwin, 2009, 441).

B.     Etiologi Penyakit Jantung Koroner

Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan makan makanan berlemak tinggi

terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan di serap tubuh

maka lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol (Yenrina, Krisnatuti, 1999).

Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh endapan lemak,

trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media

(Elizabeth J. Corwin, 2009, 477).

Penyakit jantung koroner dapat disebabkan oleh beberapa hal :

a.       Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria, tetapi penyempitan terhadap

akan memungkinkan berkembangnya koleteral yang cukup sebagai pengganti.

b.      Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PJK

5

Page 6: Makalah Penyakit Jantung Koroner

c.       Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortitis takayasu, berbagai jenis arteritis yang

mengenai arteri coronaria, dll.

Salah satu penyakit jantung akibat insufiensi aliran darah koroner yaitu, Angina pectoris dan

infark  miokardium.

1.      Angina pectoris

Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon, terhadap

suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke

lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah abdomen (Elizabeth J .corwin, 2009, 492).

a.       Ateriosklirosis

b.      Spasmearterikoroner

c.       Anemia berat

d.      Artritis

e.       Aorta insufisiensa

Adapun jenis-jenis angina :

a.         Angina stabil

Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat berdilatasi

untuk meningkatkan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan jantung

dapat menyertai aktivitas misalnya berolahraga atau naik tangga.

b.       Angina prinzmental

Terjadi tampa peningkatan jelas beban kerja jantung pada kenyataannya sering timbul pada

waktu beristirahat atau tidur. Pada angina prinzmental terjadi spasme arteri koroner yang

menimbulkan iskemi jantung di bagian hilir. Kadang-kadang tempat spasme berkaitan dengan

arterosklerosis.

c.        Angina tak stabil

Adalah kombinasi angina stabil dengan angina prinzmental ; dijumpai pada individu dengan

perburukan penyakit arteri koroer. Angina ini biasanya menyertai peningkatan beban kerja

jantung; hal ini tampaknya terjadi akibat arterosklerosis koroner, yang ditandi oleh trombus yang

tumbuh dan mudah mengalami spasme.

6

Page 7: Makalah Penyakit Jantung Koroner

2.    Infark miokardium

Terlepasnya plak arteriosklerosis dari salah satu arteri koroner dan kemudian tersangkut di

bagian hilir sehingga menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang di perdarahi oleh

pembuluh tersebut. Infark miokardium juga dapat terjadi jika lesi trombosit yang melekat di

arteri menjadi cukup besar untuk menyumbat total aliran ke bagian hilir, atau jika suatu ruang

jantung mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigen tidak dapat terpenuhi. (Elizabet

J. Corwin, 2009,

C.    Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh nadi koroner ini disebut penyakit

jantung koroner. Penyempitan dan penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot

jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih parah kemampuan jantung

memompanya darah dapat hilang. Hal ini akan merusak system golongan irama jantung dan

berakibat dengan kematian (Krisatuti dan Yenrina, 1999).

Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makanmakanan berlemak tinggi terutama

lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan diserap tubuh maka lemak

harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol. Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan

metabolisme menjadi kolesterol pembentuk asam empedu yang berfungsi sebagai pencerna

lemak, berarti semakin meningkat pula kadar kolesterol dalam darah. Penumpukan tersebut dapat

menyebabkan (artherosklerosis) atau penebalan pada pembuluh nadi koroner (arteri koronoria).

Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh nadi menjadi berkurang, serangan jantung

koroner akan lebih mudah terjadi ketika pembuluh nadi mengalami penyumbatan ketika itu pula

darah yang membawa oksigen ke jaringan dinding jantung pun terhenti (Sulistiani, W, 2005).

Penyakit  jantung  coroner (PJK)  ternyata  bukan ditimbulkan oleh  satu penyebab saja. Hasil 

penyelidikan medis  mengungkapkan  bahwa  ada  serangkaian  keadaan  yang memungkinkan 

Anda terkena  PJK,  dan inilah  yang dinamakan factor  risiko.

Faktor  risiko

Sebagaimana  orang  berbadan tinggi  lebih  mudah  terantuk ambang  pintu  daripada  orang

pendek,  begitupun orang  dengan satu  atau lebih  faktor  risiko  lebih  mudah terkena  serangan

jantung ,  meski kemungkinannya  lebih  besar.

7

Page 8: Makalah Penyakit Jantung Koroner

Faktor  risiko   untuk  penyakit  jantung   dapat  dibagi dalam dua  bagian, yang kami sebut 

“dapat  diubah”  dan “yang tak  dapat  diubah”  (lihat  tabel  hlm.29). Kemungkinan   terkena

PJK  akan  semakin  besar  jika  faktor  risikonya  lebih banyak.

Tidak  semua  faktor  risiko  sama  beratnya. Beberapa   faktor,  seperti merokok,  bisa  memiliki 

efek  yang  lebih  besar   untuk  menimbulkan  PJK. Jadi,  misalnya,  seorang  perokok   dengan 

tingkat  kolesterol  tinggi dan  tekanan  darah  tinggi  mempunyai   risiko  lebih  tinggi  daripada 

orang  yang  tidak  mempunyai   faktor – faktor  tersebut.

Jadi ,  tingkat  kolestrol  yang tinggi   pada  seseorang  tanpa   faktor   risiko  lain  berarti  bahwa 

risiko itu akan   meningkat  hanya  sedikit  di  atas  rata-rata. Hal  ini  mungkin  tak  perlu 

terlalu  dikhawatirkan,  dokter  Anda  bisa  memberi  nasehat  yang  diperlukan.

1.      Usia  dan Gender

 Penyakit   jantung,  sebagaimana penyakit  lain,  semakin  meningkat  seiring  pertambahan 

usia. Di  Inggris,  misalnya, separuh  dari  jumlah  serangan  jantung  terjadi  pada  mereka  

yang  berusia  di atas  65  tahun,  dan  jumlahnya  bertambah  sesuai  rata – rata  pertambahan

usia.

Hal  yang  mencolok  pada  PJK   adalah  dibawah usia  55 tahun, jumlah  pria  yang terkena 

PJK  lebih  banyak  daripada  wanita. Penyebabnya,  sebelum  menopause  (berhenti  haid pada

wanita),  sangat  jarang  wanita  yang  terkena  serangan  jantung.  Setelah  menopause,  jumlah 

wanita  yang terkena  PJK meningkat, dan diatas  75 tahun , jumlah  wanita  dan pria  yang 

terkena  penyakit  ini kira – kira  sebanding.

Penyebab  yang  tepat   wanita  jarang  terkena  PJK  sebelum  menopause  belum diketahui 

secara  pasti,  namun  tampaknya  berhubungan   dengan  hormon  yang  tidak  produksi  lagi 

setelah  haid  berhenti.  Terapi  pengganti  hormon  (TPH) yang banyak  dilakukan   kaum 

wanita  ternyata  dapat  mencegah  terjadinya   serangan jantung. Karena  itu, 

8

Page 9: Makalah Penyakit Jantung Koroner

beberapa  dokter   merekomendasikan  TPH  ini.

Faktor – Faktor  yang menambah risiko terkena PJKDapat  Diubah Tidak  Dapat Diubaha.       Merokok

b.      Kolesterol tinggi

c.       Tekanan darah tinggi

d.      Diabetes

e.       Kegemukan

f.       Stress

g.      Kurang  berolahraga

a.       Faktor  genetika,  misalnya

tingkat  kolesterol tinggi karena 

keturunan.

b.      Masalah  gender: lebih banyak 

pria  terkena PJK daripada wanita

c.       Usia

2.      Riwayat  Keluarga

 Dokter   biasanya   akan  menanyakan   tentang  riwayat   keluarga   Anda  jika ada anggota 

keluarga  dekat(orang tua, kakak, adik, atau anak)  terkena PJK.  Jika  ayah  Anda  kena 

serangan jantung  sebelum usia 60 tahun  atau  ibu  terkena  sebelum  65 tahun,  Anda  berisiko 

tinggi  terkena  PJK. Namun,  jika  orang  tua Anda  hidup  sampai   usia  ketika   serangan 

jantung  biasanya  terjadi, hal  ini tidak  mengkhawtirkan. Hal  sama  juga berlaku   untuk  kakak

dan adik. Walaupun  dalam  suatu  keluarga  besar, ternyata   ada salah   seorang  terkena 

serangan  jantung, mungkin  hanya  suatu  kebetulan saja.

Bagaimana  PJk  bisa  menurun  dalam keluarga ?  Sebagian  jawabnya  bergantung  pada  gen 

yang  diwarisi  dari  orang tua  yang  membuat  kita  mudah  terkena  kolestrol  tinggi,  tekanan 

darah tinggi  atau  diabetes. Selain  itu  kesamaan  gaya  hidup  keluarga  juga  menentukan, 

misalnya  makan  makanan yang sama  dank  jika  orang tua  merokok,  anak  biasanya  juga 

merokok.

Jika  keluarga  Anda  cenderung  terkena  penyakit   jantung,  sebaiknya  lakukan  pemeriksaan 

ke dokter  untuk  memastikan   bahwa  Anda   tidak  mengidap   kolestrol  tinggi,  tekanan  darah

tinggi, atau  gangguan kesehatan   lain  yang  harus  segera diobati  untuk  menghindari  risiko 

tinggi.

3.      Makanan  dan  Kolesterol

Seperti   dikatakan  sebelumnya, atheroma  adalah  penyebab utama  penyakit   jantung  koroner. 

Timbunan  lemak,   khususnya  akibat  kolesterol  yang disebut  plak, terbentuk  pada  dinding 

9

Page 10: Makalah Penyakit Jantung Koroner

pembuluh  nadi. Inilah  yang  membuatnya  makin  sempit   sehingga  menghambat  aliran darah.

Jika  plak itu  pecah , terbentuklah  gumpalan darah   pada daerah   yang terkena  dan

menghambat  darah  ke bagian otot  jantung. Inilah   yang  menyebabkan  serangan   jantung.

Proses  ini umumnya  terjadi  (dan  menimbulkan  kerusakan  lebih  parah)  pada seseorang 

dengan  tingkat  kolesterol  tinggi  dalam darahnya.

Faktor  genetik  juga  berpengaruh  pada  tingkat  kolesterol  Anda. Beberapa   keluarga 

mempunyai   gen  dengan  tingkat  lemak  tinggi dalam  darah. Keadaan   ini  disebut 

hyperlipidemia keluarga,  atau  disingkat  HK. Namun,  makanan juga  berperan  besar   dalam 

menentukan tingkat   kolesterol. Semakin   banyak  lemak  terutama   lemak  hewan   dan hasil

susu  yang  anda makan, semakin  tinggi kolesterol Anda, dan semakin  tinggi pula  risiko

terkena  PJK (lihat  diagram  dihalman  sebelah ). Karena   itu,  kurangilah  konsumsi  lemak 

hewan  dalam makanan  Anda  (lebih  jauh , lht hlm. 84-86).

Studi  Framingham

Salah  satu  riset  yang mengaitkan  tingginya  kolesterol dengan  PJK dilakukan  setelah  Perang 

Dunia  II di Framingham, sebuah  kota  kecil  dekat  Boston,  AS. Semua   penduduk  diperiksa 

setiap  tahun  sekali  untuk  melihat  apakah  mereka  terkena  PJK. Ternyata  ada  kaitan  yang 

erat  dengan  kolesterol   tinggi:  semakin  tinggi  kolesterol darah,  semakin  tinggi  risiko

terkena  serangan jantung. Studi   Framingham  ini  juga  memperlihatkan  kepentingan  faktor-

faktor  risiko  lain,  seperti  merokok,  tekanan  darah  tinggi , dan  diabetes. Berbagai  faktor  

risiko  itu  telah  dapat  dipastikan  setelah   pengamatan  selama  hampir  40 tahun, sejak  studi 

itu dimulai.  Hingga  kini  studi   itu  masih berlangsung.

4.      Merokok

Merokok  sigaret  berkaitan  erat  dengan  risiko PJK.  Zat-zat  kimia  dalam  asap  sigaret 

terserap  ke dalam  aliran  darah  dari  paru-paru   lalu  beredar  ke seluruh tubuh , dan 

memengaruhi  setiap  sel tubuh.  Zat-zat  kimia  ini sering  membuat  pembuluh  darah

menyempit  dan  membuat  sel-sel  darah  yang di sebut  platelet  menjadi  lebih   lengket, 

sehingga  mudah   membentuk  gumpalan.

10

Page 11: Makalah Penyakit Jantung Koroner

5.      Stres

Banyak  orang  yang pernah  mendapat serangan  jantung  menyatakan  bahwa  stress adalah 

penyebabnya, namun secara  ilmiah  hal ini sebnenarnya  sulit dibuktikan.  Ada  beberapa  faktor 

pemicu lain, seperti  olahraga  secara  tiba-tiba  dan emosi  yang meluap – luap , dapat

mengakibatkan  serangan  jantung  meskipun  hal ini jarang terjadi. Percaya  atau  tidak,  selama 

masa  Perang  Dunia  II  yang banyak  menimbulkan  stress  pada  warga  sipil  dan militer, 

jumlah  warfa sipil,  yang terkena  serangan jantung  malah menurun.

Jenis  kepribadian  tertentu  diduga berisiko  lebih  tinggi  terhadap  serangan  jantung.

Teknologi  modern  memungkinkan  orang  melakukan sesuatu  dalam  beberapa  jam 

dibandingkan   masa primitive  yang  mungkin  memerlukan  waktu  berhari – hari.  Stres 

karena  ingin sesuatu  diluar  kemampuan,  ingin mencapai  sesuatu yang tidak   realistis, 

digolongkan  dalam  kepribadian  tipe A. Orang  yang gelisah  (biasanya  pria),  yang sulit  untuk

rileks,  akan  semakin  terikat pada  pekerjaan  yang mengandalkan  hubungan  pribadi,  dan

akhirnya  cenderung   menghabiskan  tenaga.  Mereka  ini mempunyai  risiko  dua kali lipat

terkena  PJK dibanding   dengan  orang  yang  berkepribadian  tipe B yang dapat  menahan diri.

PENYAKIT  YANG TERKAIT  DENGAN  PJK

Dua  jenis  penyakit  umum  diyakini dapat  menimbulkan  risiko paling tinggi untuk  PJK

adalah  tekanan darah tinggi (TDT) dan  diabetes.

a.       Tekanan  darah tinggi 

Istilah  tekanan darah  berarti  tekanan  dalam  pembuluh  nadi  dari jantung  yang  mengalirkan

darah keseluruh  bagian  tubuh. Tekanan  darah  tinggi  menyebabkan  tekanan pada  jantung 

dan sirkulasi, dan hal ini dapat  menimbulkan  stroke. Namun,  seringkali  tekanan darah  tinggi

menimbulkan  serangan  jantung  pada  orang yang tingkat  kolesterolnya  tinggi  disbanding 

stroke. Pengobatan   tekanan  darah tinggi bisa  mengurangi  risiko  serangan  jantung  dan 

stroke.

Tekanan  darah  biasanya  diukur dibagian  atas  lengan. Pada  setiap  detak  jantung,  tekanan

sistolik pada  alat pengukur  akan  naik ,  lalu jatuh ketitik rendah  di antara  detak  jantung

(tekanan diastolik). Tekanan  ini diukur  dalam  millimeter  pada air  raksa (mmHg). Tekanan 

darah normal orang  sehat  saat istrahat  adalah 120/70. Tekanan  140/90 adalah ambang batas,

sedangkan  tekanan  150/100 saat istrahat  jelas tinggi.

11

Page 12: Makalah Penyakit Jantung Koroner

Tekanan  darah  tinggi  (hipertensi )  ditemukan pada  hampir  semua  bangsa  didunia, 

khususnya  bangsa  Afro-Karibia  dan  warga  Amerika  berkulit  hitam. Di Inggris,  hampir  25

persen  penduduk berusia  diatas  50 tahun  mengidap tekanan darah tinggi.

Penyebab  tekanan  darah tinggi  pada kebanyakan   orang  tidak  ketahui. Penyakit  ini terdapat

pada  kebanyakan  anggota  keluarga  dan penderita  penyakit  ginjal. Celakanya, tekanan darah 

tinggi sering  tidak  menunjukan gejala. Karena  itulah,  sebaiknya  Anda melakukan

pemeriksaan  rutin agar  segera mengetahui  terkena bila  tekanan darah  tinggi.

Tekanan tinggi  didalam  pembuluh  nadi akan  merusak  dindingya  dan  merangsang 

timbulnya  atheroma. Jantung  juga  harus bekerja  lebih  keras  untuk  memompa  darah  yang 

bertekanan tinggi  tanpa  suplei  oksigen  yang  mencukupi.  Hal  ini meningkatkan 

kemungkinan  orang  terkena  angina  atau serangan  jantung. Tekanan  darah  tinggi juga 

meningkatkan  risiko terjadinya  stroke  akibat  kerusakan  yang ditimbulkannya  pada 

pembuluh  darah  di otak.

b.      Diabetes 

Ini adalah  suatu  kondisi  umum   yang  menimpa  sekitar tiga  dari  seratus  orang di Inggris.

Penyebanya  adalah   kekurangan  atau  resistensi  terhadap  hormone insulin  yang mengontrol 

penyebaran  glukosa ke sel – sel  di seluruh  tubuh  melalui  aliran  darah.

Diabetes  bisa  menimpa  setiap  kelompok  usia,  termasuk anak –anak. Semakin  muda usia 

penderita , semakin besar  kemungkinannya  ia butuh  suntikan insulin  untuk  mengontrolnya. 

Banyak  juga  yang baru  mendapatkannya  pada  usia  pertengehan atau  usia  lanjut,  dan jika 

hal ini terjadi,  ada beberapa  gejala  yang dapat   dikontrol dengan  diet  atau  tablet. Tujuan

pengobatannya  adalah  mengontrol  tingkat  glukosa  dalam darah  hingga mendekati  tingkat

yang normal. Namun  demikian ,  meskipun  diobati,  diabetes  dapat  meningkatkan  risiko

gangguan dalam  peredaran darah,  termasuk PJK. Bagi  wanita,  hal  ini sangat  penting  karena 

penyakit  ini  dapat  melawan  daya  perlindungan dari  hormon – hormon  wanita,  dan  hampir 

sama  banyaknya  wanita  dengan pria  penderita  diabetes  mengalami  PJK.

Kontrol   yang  baik  terhadap  diabetes dengan  diet,  tablet, atau  insulin  dapat  mengurangi 

timbulnya  masalah  pada  aliran  darah  dan jantung. Sebaliknya , jika tidak  terkontrol, 

diabetes  bisa  meningkatkan  kadar  lemak dalam darah,  termasuk  kolestrol  tinggi, dan 

seseorang   penderita  diabetes  mungkin  perlu  minum obat  tambahan  untuk  mengontrolnya.

12

Page 13: Makalah Penyakit Jantung Koroner

D.    Gejala Penyakit Jantung Koroner

Meski kebanyakan penderita PJK mempunyai masalah pokok yang sama, yaitu penyempitan

arteri koronia, namun gejala yang timbul tidak sama. Beberapa menderita angina, ada pula yang

terkana serangan jantung. Sebagian kecil mengalami kegagalan jantung tanpa ada gejala apapun

sebelumnya. Semua akibat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti.

1.      Nyeri Dada

Tidak semua nyeri dada disebabkan oleh nyeri dada . banyak orang mengira mudah untuk

mengenali nyeri dada akibat nyeri jantung daripada penyakit lainnya, tetapi sesungguhnya hal ini

sulit, bahkan bagi dokter berpengalaman sekalipun.

a.       Angina

Angina pectoris adalah bahasa latin untuk rasa nyeri di dada, stelah melakukan kegiatan fisik,

dan hilang ketika anda beristirahat. Pda PJK, nyeri itu timbul dari urat otot di jantung karena

tidak  mendapat oksigen cukup untuk melaksanakan tugasnya. Angina biasanya berlangsung

selama 2-3 menit tidak ebih dari 10 menit. Ini terjadi bila anda  berjalan mendaki, melawan angin

kuat, atau bila anda naik tangga. Namun, ini bias juga terjadi setelah melakukan aktifitas ringan,

seperti berpakaian. Biasanya keadaan lebih parah bila cuaca  dingin dan bila kegiatan itu

dilakukan setelah makan, misalnya berjalan-jalan setelah makan.

b.      Angina tak pasti

Sebenarnya angina dapat diduga sebelumnya, namun bila arteri koronia terus menyempit atau

timbul bekuan darah pada permukaannya, angina dapat berkembang menjadi angina tak pasti.

Anda baru menyadari saat anda hanya mampu berjalan dalam jarak pendek, atau anda merasa

nyeri saat anda melakukan pekerjaan ringan diseputar rumah, atau saat naik tangga. Mungkin

juga anda terbangun dari tidur oleh serangan angina. Perubahan rasa nyeri perlu dilaporkan

kepada dokter agar dapat melakukan tindakan pencegahan karena bias berkembang menjadi

serangan jantung.

c.       Serangan jantung

rasa nyerinya sama dengan angina, namun tak hilang bila anda beristirahat, malah tambah parah.

Mereka yang pernah mengalaminya mengatakn bahwa inilah rasa sakit paling buruk yang pernah

mereka rasakan. Orang yang terkena serangan jantung Nampak pucat, berkeringat, dan tubuhnya

terasa dingin. Mereka sering merasa sakit dan mungkin muntah. Sebagian malah tidak pernah

mengalami gejala penyakit jantung sbelumnya karena terjadi secara tiba-tiba. Namun, banyak

13

Page 14: Makalah Penyakit Jantung Koroner

penderita merasakan nyeri yang sebentar-sebentar selama beberapa minggu atau beberapa bulan

akibat penyempitan pembuluh darah.

Perbedaan antara angina  da serangan jantung adalah, jika angina timbul akibat otot jantung

kekurangan oksigen namun tidak menimbulkan kerusakan, pada serangan jantung sebagian otot

jantung menjadi mati akibat kekurangan oksigen.

Pada kira-kira 20 persen penderita, gejala serangan jantung cukup ringan dan dianggap  sebagai

gangguan pencernaan. Hal ini sering terjadi pada orang tua dan para penderita diabetes, mungkin

karena saraf sakit ke jantung tidak begitu peka lagi pada kedua golongan ini.

Penyebab Lain Nyeri Dada

Kita semua pernah merasakan nyeri dada, seperti rasa nyeri dibagian tubuh lain. Kemungkinan

penyebabnya adalah :

a.       Rasa panas dalam perut

Kerongkongan (osefagus) yaitu saluran dari mulut ke perut, letaknya persis dibelakang jantung

dan punya saluran saraf yang sama. Jadi, sakit dikerongkongan mungkin terasa seperti sakit

dibagian jantung. Rasa panas diperut ini bias terjadi setiap saat dan biasanya disebabkan oleh

makanan, dimulai sekitar setengah jam setaah makan, atau jika perut kosong. Panas diperut ini

juga bias timbul malam hari saat berbaring mendatar karena cairan asam dari perut mengalir

kembali ke kerongkongan dan menimbulkan iritasi. Makan lebih baanyak makanan atau minum

susu atau antacid bias mengurangi gejalanya, sedangkan minum panas serta alcohol bias

memperburuk keadaan.

Rasa sakit di perut ini bukan disebabkan oleh latihan fisik. Bila anda merasa nyeri dada saat

berjalan. Bahkan jika anda sampai bersendawa tampaknya gejala ini kemungkinan besar berasal

dari jantung daripada dari perut . periksakan ke dokter.

2.      Pleuritis

Infeksi di dada seperti pneumonia (radang paru-paru) biasa menimbulkan nyeri hebat di dada,

yang dinamakan pleuritis (radang selaput dada). Rasa nyeri yang tajam disatu sisi dada akan

semakin parah bila anda batuk atau bernmafas dalam-dalam. Ini berbeda dari rasa sakit yang

kurang tajam dan terus menerus dari jantung yang menyebar tepat kedada.

3.      Sakit Otot

Sepanjang punggung dan diantara tulaang rusuk terdapat otot-otot yang berperan penting dalam

pernapasan. Seperti otot lainnya, otot-otot ini bias terserang rematik. Sakitnya biasanya terbatas

14

Page 15: Makalah Penyakit Jantung Koroner

di daerah dada tertentu, baik dibagian depan atau belakang. Rasa sakit semakin terasa saat

duduk, atau berbaring dalam posisi tertentu jika membalik. Sakit akibat rematik ini bias

berlangusung beberapa jam sampai beberapa hari dan mungkin hilang sbelum akan kambuh

beberapa minggu kemudian.         

4.      Debaran Jantung

Palpitasi, debaran jantung keras dan cepat yang teratur ataupun yang tidak teratur bisa terjadi

pada orang sehat. Penyebabnya adalah, stress, merokok, atau terlalu banyak minum kopi atau

teh. Ada juga orang yang mempunyai “sirkuit pendek” elektris pada jantungnya sehingga

membuat jantung berdebar sangat cepat, namun ini jarang terjadi.

Orang deengan PJK  juga bisa mendapat masalah dengan debaran jantung, namun biasanya ini

terjadi setelah ada seraangan jantung. Dokter akan memberikan obat untuk mencoba

mengontrolnya. Jila palpirasi menyebabkan anda pingsan, sesak napas atau nyeri dada,

konsultasikan segera ke dokter.

5.      Sesak Napas

Banyak penyebab sesak napas, dan yang paling umum diantaranya adalah brinkitis kronis,

emfisema (melebarnya gelembung paru) dan asma. Gagal jantung juga menyebabkan sesak

napas dan bisa menyerang orang pernah terkena serangan jantung. Jika jantung tidak memompa

dengan baik, cairan akan tertimbun dalam jaringan tubuh dan paru-paru, sehingga

mengakibatkan sesak nafas. Anda akan sulit jika berbaring ditempat tidur atau terbangun waktu

malam karena sesak napas. Anda juga bisa terserang batuk  dengan dahak mengandung sedkit

busa atau darah.

Jika cairan tertimbun di bagian tubuh, pergelangan kaki membengkak atau perut terasa sakit

karena hati dan usus membengkak. Jika telah jelas bahwa jantung anda tidak beres, napas yang

semakin sesak, atau abtuk yang tak kunjung hilang sangat berbahaya. Kini telah ada obat-obatan

ampuh untuk mengatasi gagal jantung, dan semakin cepat anda di obati akan semakin baik.

15

Page 16: Makalah Penyakit Jantung Koroner

E.    PENCEGAHAN Serangan Jantung (Penanggulangan)

1.      Rehabilitasi

Rehabilitasi setelah serangan jantung sangat berbeda daripada yang biasa. Jika rasa nyeri dan

lesu telah lewat, biasanya dalam waktu beberapa hari usaha yang dilakukan adalah kembali ke

keadaan normal selama 6-8 minggu ke depan.

Kebanyakan rumah sakit mempunyai bagian rehabilitasi jantung, atau disingkat “rehab”. Tujuan

rehabilitasi jantung adalah:

a.       Pendidikan

Memahami penyebab masalah itu dan mengetahui cara menjadi sehat kembali

b.      Pelatihan

Program pelatihan secara bertahap, sehingga anda bisa kembali ke aktivitas normal

Program rehab biasanya dimulai di rumah sakit. Seorang perawat akan menjenguk anda dan

menjawab beberapa hal yang menjadi masalah anda atau keluarga. Anda akan diberi petunjuk

mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh anda lakukan setelah keluar dari rumah sakit.

Program pelatihan biasanya dimulai 2-4 minggu kemudian dan diawasi oleh seorang ahli

fisioterapi di bangsal rumah sakit.  Mungkin anda akan bergabung dalam satu kelompok, sekitar

10-15 orang sehingga anda dapat bercakap-cakap dan saling bertukar pengalaman. Kondisi ini

sangat sering membesarkan hati saat melihat seseorang berlatih penuh semangat pada akhir

program pelatihan, sedangkan anda baru akan memulai dan masih ragu-ragu mengikuti pelatihan

itu.

Bagi banyak penderita berusia separuh baya, mungkin ini merupakan pelatihan fisik teratur

pertama yang mereka ikuti selama bertahun-tahun sehingga awalnya akan terasa aneh. Namun,

banyak orang merasakan pelatihan itu semakin mudah setelah beberapa minggu dan merasa jauh

lebih baik pada akhir program pelatihan daripada bertahun-tahun sebelumnya.

Program rehabilitasi biasanya berlangsung selama 1-2 jam, dua kali seminggu selama 6-8

minggu. Selain berlatih, biasanya diadakan diskusi mengenai penyabab serangan jantung dan

hal-hal yang bias dilakukan untuk mencegahnya. Mungkin juga ada kunjungan dari apoteker,

ahli diet, dan spesialis jantung untuk menjawab pertanyaan anada atau keluarga anda mengenai

kondisi anda.

16

Page 17: Makalah Penyakit Jantung Koroner

2.      Kembali ke Kehidupan Normal

Anda mungkin merasa ragu untuk melakukan kegiatan normal dalam minggu-minggu atau bulan

pertama setelah terkena serangan jantung, seperti bekerja atau kegiatan seks.

a.       Mengemudi

Biasanya anda tidak dianjurkan untuk mengemudikan mobil satu bulan setelah terkena serangan

jantung. Hal ini terutama berlaku bagi para pengemudi. Oleh karena itu bicarakanlah hal ini

dengan dokter anda.

b.      Kegiatan seks

Setelah terkena serangan jantung, biasanya orang takut melakukan kegiatan seks. Mula-mula

anda mungkin kurang berminat, namun wajar untuk melakukannya kembali setelah 3-4 minggu

jika anda menginginkannya. Hindari sikap terlalu menggebu sampai anda benar-benar pulih,

yang biasanya makan waktu sekitar 6-8 minggu. Beberapa jenis obat yang anda makan mungkin

akan mengurangi nafsu seks, dan jika anda merasa hal ini menjadi masalah, bicarakanlah dengan

dokter anda.

c.       Bekerja

Orang yang terkena serangan jantung biasanya dapat kembali bekerja setelah 2-3 bulan . bagi

mereka yang bekerja tanpa mengeluarkan banyak tenaga, delapan minggu cuti sudah cukup.

Untuk pekerja yang memerlukan banyak tenaga diperlukan waktu lebih lama, serta tambahan

kegiatan fisik dalam program pelatihan untuk memulihkan tenaga kembali.

d.      Berlibur

Selama 2-3 bulan pertama setelah terkena serangan jantung, dianjurkan tidak bepergian ke luar

negeri dulu. Anda bolrh pergi kemana pun bila telah pulih kembali. Jika anda ragu, bicarakanlah

dengan dokter. Bila anda masih dalam pengobatan, usahan untuk membawa obat-obatan yang

cukup sampai anda kembali, dan bawalah selalu bersama anda.

e.       Cemas dan depresi

Setiap orang pasti merasa cemas setelah terkena serangan jantung, meskipun dokter, perawat,

dan keluarga telah member nasihat positif, banyak penderita masih tetap merasa cemas. Anda

cemas jika terkena serangan jantung lagi, dan semua itu berlanjut. Perasaan ini memang wajar

dan dapat dipahami. Serangan jantung bias merupakan tamparan kuat bagi kepercayaan diri

anda, terutama jika anda belum pernah mengalami keluhan sakit apa pun sebelumnya sehingga

mudah menjadi depresi.

17

Page 18: Makalah Penyakit Jantung Koroner

Mengenali masalahnya

Depresi boleh dikatakan penyakit yang sama parahnya dengan sakit jantung, yang juga dapat

disembuhkan. Anda terkena depresi bila ada gejala-gejala seperti berikut:

1.      Merasa sedih dan mudah menangis.

2.      Hilang semangat atau minat dalam bekerja dan hobi.

3.       Kehilangat minat dalam seks.

4.      Rasa percaya diri rendah.

5.      Terlalu memperhatikan kesehatan diri.

6.      Konsentrasi lemah.

7.      Tidur sering terganggu, sulit tidur, atau bangun terlalu pagi.

8.      Selalu merasa lelah.

Pada keadaan depresi, tingkat kimiawi yang meneruskan sinyal ke otak biasanya rendah dan

pengobatan dengan obat-obatan antidepresi bias membuatnya normal kembali. Obat-obatan ini

tidak menyebabkan ketagihan, berbeda dengan obat penenang, dan anda bias menghentikannya

bila sudah merasa tidak tertekan lagi. Umunya obat ini dimunum selama 3-6 bulan.

Dalam minggu-minggu pertama setelah serangan jantung, begitu banyak hal yang terjadi dan

perlu dipikirkan sehingga depresi tidak begitu kentara. Namun, bila semuanya telah normal

kembali, anda mungkin punya banyak waktu untuk mencemaskan masa depan, dan inilah saat

berbagi masalah bias timbul.

Reaksi yang paling umum adalah mudah marah meskipun pada orang yang biasanya tenang.

Pasangan mereka sering mengeluh “ dimarahi habis-habisan” karena kesalahan kecil saja .

Masalah ini biasanya akan reda jika orang itu mulai bekerja kembali, meskipun ada juga orang

yang “mudah marah “ untuk waktu yang lebih lama.

Hal yang penting dalam mengatasi rasa cemas dan depresi adalah menyadari bahwa hal ini

adalah wajar dan dapat diatasi. Berbagi rasa dengan orang yang pernah mangalami hal ini, atau

berkonsultasi dengan kelompok yang biasanya ada dibagian rehab jantung, akan banyak

membantu. Jika anda mengalami masalah dengan berbagai gejala depresi, jangan biarkan hal itu

berlarut-larut, tetapi bicarakanlah dengan dokter anda.

3.      Menjaga Kesehatan Jantung

Ada dua jenis factor yang beresiko, yakni factor yang tak dapat dikontrol, dan yang bisa anda

pengaruhi. Penyakit lain, khususnya diabetes dan hipertensi (tekanan darah tinggi), bisa

18

Page 19: Makalah Penyakit Jantung Koroner

meningkatkan resiko terjadinya PJK, namun resiko ini akan berkurang jika kondisinya terkontrol

baik disertai pengobatan yang cocok.

1.      Menurunkan Kolesterol

Lipid adalah istilah umum yang digunakan dokter untuk menyebut bahan menyerupai lemak

dalam darah. Kolesterol merupakan penyebab utama, namun ada jenis lain yang disebut

trigliserid yang juga berperan dalam PJK.

Kolesterol mempunyai reputasi buruk sebagai penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah

meskipun juga mempunyai beberapa fungsi penting bagi tubuh, dan setiap orang

membutuhkannya. Zat ini di produksi dalam hati dan digunakan dalam selaput sel tubuh untuk

membuat empedu dan hormone. Jadi, meskipun anda telah menghindari kolesterol dalam

makanan, zat ini akan selalu ada dalam darah.

Jika Anda memeriksakan kolesterol dalam darah, laboratorium biasanya juga akan mengukur

jenis lemak lainnya. Tingkat kolesterol dijumlahkan dari dua macam unsur, yakni LDL ( low-

density lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein). LDL adalah kolesterol “jahat”, yang

bila tingkatnya tinggi akan memnempel pada dinding pembuluh nadi dan menimbulkan ateroma.

Seitar dua per tiga dari kolesterol dalam darah adalah LDL, dan inilah yang dimaksudkan dokter

bila dikatakan tingkat kolesterol Anda tinggi.

Sebaliknya, HDL adalah kolesterol “baik” dan semakin tinggi tingkatnya, semakin kecil

kemungkinan Anda terkena serangan jantung. Kaum wanita biasanya mempunyai tingkat HDL

yang lebih tinggi daripada laik-laki, namun perbedaan ini biasanya menghilang setelah

menopause.

Trigliserid adalah jenis lemak ketiga dalam pemeriksaan darah. Trigliserid kebanyakan dibuat

dari lemak yang ada dalam sel-sel lemak tubuh. Bila zat ini dilepaskan, tubuh akan mendapatkan

energi yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari.

4.      Statin

Perubahan besar dalam pengobatan terhadap kolesterol dalam lima tahun terakhir ini adalah

berkat jenis obat-obatan ini yang mampu menghambat produksi kolesteorl di hati. Statin mampu

menurunkan kolesterol hingga 20-30 persen dengan hanya sedikit efek samping.

Beberapa penyelidikan penting telah dilakukan terhadap ribuan pasien di Eropa, Australia, dan

Amerika. Hailnya menunjukkan bahwa penurunana kolesrterol diikuti oleh menurunnya 20-30

19

Page 20: Makalah Penyakit Jantung Koroner

persen resiko terkena serangan jantung. Jenis obat-obatan statin yang paling banyak digunakan

adalah amvastatin dan pravastatin, namun masih banyak lagi yang diproduksi.

Obat-obatan ini biasanya diminum sekali sehari setelah makan hanya dengan sedikit efek

samping. Kadang-kadang timbul radang pada otot tangan dan kaki, serta nyeri yang rasnya

seperti flu. Hal ini terjadi pada minggu-minggu pertama setelah memulai pengobatan dan harus

segera dilaporkan ke dokter. Keluhan itu segera akan hilang setelah Anda berhenti makan obat.

Jika Anda tdak ada keluhan terhadap obat-obatan ini dalam minggu-minggu pertama setelah

meminimnya, biasanya Anda tidak akan mendapat masalah untuk selanjutnya.

5.      Fibrat

Bagi beberapa orang, khususnya penderita diabetes, masalah lipid mungkin tidak sebanyak

dengan kolesterol serta trigliserid karena mereka bisa menggunakan kelompok obat lain yang

disebut fibrat. Sebagaimana statin, obat-obatan ini hanya sedikit efek sampingnya dan diminum

makan. Dalam minggu-minggu pertama setelah ada keluhan nyeri pada otot, namun selain itu

hampir tidak ada keluhan lain. Fibrat dapat menurunkan tingkat kolesterol hingga 10-15 persen

dan mengurangi resiko terkena PJK.

6.      Resin

Resin menurunkan tingkat kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dalam usus dan

mempengaruhi penyerapannya dalam tubuh. Obat ini berupa bubuk, biasanya dicampurkan

dalam sari buah, diminun satu atau dua kali sehari. Karena tidak diserap oleh tubuh, tidak ada

efek samping bagi jaringan tubuh, namun bisa menyebabkan perut kembung dan sendawa, atau

sembelit pada beberapa orang.

Resin juga dapat mencegah terulangnya serangan jantung, meskipun kurang ampuh

dibandingkan dengan statin dan hanya mengurangi resiko 10-15 persen.

7.      Memperbaiki Makanan

Mengubah jenis makanan yang biasa Anda makan tidaklah mudah, namun penting untuk

mengurangi resiko terulangnya serangan jantung. Caranya sangat sederhana.

Makan makanan sehat bukan berarti Anda harus berpantang semua makanan yang Anda sukai  

hanya makan sayuran mentah. Kebanyakan orang makan terlalu banyak lemak, khususnya yang

berasal  dari hewan atau susu. Menguranginya adalah bonus yang sehat untuk seluruh keluarga

20

Page 21: Makalah Penyakit Jantung Koroner

Anda. Kurangilah makan daging, keju keras, mentega, krim, susu full-cream, dan yoghurt, serta

makanan lain yang kaya lemak. Makanlah sedik saja, atau hanya pada acara khusus.

Selain mengurangi jumlah lemak dalam makanan Anda, gunakan lemak tak jenuh ganda

(polyunsatu-rated fat), biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, atau lemak tak jenuh tunggal

(monounsaturated fat), seperti minyak zaitun. Jika Anda tidak yakin menentukan minyak yang

baik untuk kesehatan, periksalah labelnya atau tanyakan pada ahli gizi karena berapa jenis

minyak tidak baik untuk jantung. Minyak kelapa sama buruknya untuk jantung, seperti lemak

dari hewan.

Mengurangi lemak adalah juga cara yang baik untuk menurunkan berat badan dan banyak orang

merasa bahwa setelah mengubah makanan, gangguan pencernaan mereka akan berkurang. Bila

Anda cemas akan tingkat kolesterol Anda, hindari makanan yang berkolesterol tinggi, seperti

telUR, hati, dan kerang. Namun makanan ini masih lebih baik daripada makanan yang

mengandung lemak hewan. Ingatlah juga banyak makanan yang diproses dan makanan jadi,

seperti pai, biscuit, cake yang banyak mengandung lemak hewan, demikian juga buger! Mulailah

dengan program hidup lebih sehat dan perhatikan label makanan ditoko yang menginformaikan

kandungan lemak.

8.      Berhenti Merokok

Manfaat menghentikan kebiasaan merokok sungguh besar dan mulai saat anda

menghentikannya, dan dalam lim tahun ke depan, resiko terulangnya serangan jantung berkurang

hingga setengahnya.Namun, anda harus berhenti merokok sama sekali. Bila anda hanya

mengurangi jumlahnya atau mengubahnya dari sigaret ke cerutu atau pipa, risikonya hampir

tidak berkurang.

Para dokter menyadari hal ini 30 tahun yang lalu ketika hubungan Antara merokok dan penyakit

jantung mulai diberitakan. Hingga waktu itu, para dokter termasuk perokok paling berat, kini

hanya sedikit saja yang suka merokok.

Beberapa sebab mengapa orng enggan berhenti merokok-terutama wanita- adalah

karena ada kalanya berat badan akan bertambah setelah berhenti merokok.  Belum di ketahui

secara jelas mengapa hal ini bias terjadi. Nafsu maka jelas akan bertambah dan beberapa orang

suka mengudap untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Rata-rata berat badan memang akan

naiksetengah sampai satu kilogram dalam enam bulan pertama setelah berhenti merokok.

21

Page 22: Makalah Penyakit Jantung Koroner

Namun, jika anda telah mengubah makanan anda menjadi lebih sehat dan rendah lemak,

biasanya kelebihan berat badan itu akan menurun lagi dalam waktu 6-12 bulan.

9.      Mengurangi Stres

Jika anda terkena angina untuk serangan jantung, ini lah kesempatn untuk

mempertimbang kan prioritas dalam hidup anda. Anda mungkin merasa bahwa  pekerjaan

selama ini menyita waktu dan energi anda begitu banyak di bandinkan waktu  untuk keluerga,

teman-teman, maupun minat andayang lain. Meski belum ada bukti secara ilmiah bahwa

mengubah gaya hidup akan mengurangi risiko, hal ini jelas akan meningkat kan kualitas hidup

anda

F.     Faktor-faktor Pencegah

Beberapa faktor yang di yakini dapat melindungi anda terhadap PJK adalah mengurangi jumlah

minuman baralkohol dan melakukan pelatihan fisik secara teratur

a.       Alkohol

Banyak di beritakan tentang manfaat alkohol bila di minum dan jumlah cukup , namun alkohol

dalam jumah tinggi yang di minum secara teratur dapat menjadiracun  bagi jantung ,otak,dan

hati.

Jadi, berapakah ukuran yang cukup? Jumlah yang cukup adalah kira-kira 2-3 unit sehari bagi

pria,dan jumlahnya agak kurang bagi wnita.satu unit adalah ukuran minuman keras, gelas

anggur, atau setengah pint bir atau cider (sari buah apel). Pernah ada anggapan bahwa anggur

merah baik untuk mencegah serangan jantung, namun ternya ta setiap jenis alkohol punya efek

yang sama.

b.      Pelatihan Fisik

Pelatihan fisik secara teratur baik bagi anda dan dapat mencegah terjadinya PJK. Banyak

penyelidikan di amerika dan eropa menunjukan bahwa pelatihan secara teratur (20 menit, 2-3

kali seminggu) berhasil menurun kan risiko PJK.

c.       Kerja sama dengan dokter

Meskipun merokok dan tingkat lipid merupakan faktor utama yang sepenuhnya berada dalam

kontrol Anda , ada hal-hal lain ketika Anda dan Dokter Anda bisa bekrja sama untuk

meminimalkan risiko lebih lanjut. Mereka yang cenderung mudah terkena PJK, seperti para

penderita diabetes dan hipertensi , harus berusaha untuk ttap mengontrol kesehatannya.

22

Page 23: Makalah Penyakit Jantung Koroner

d.      Hipertensi

Berusahalah untuk minum obat secara teratur meski tidak ada gejala apapun. Periksakan tekanan

darah Anda secara teratur ke dokter.

e.       Diabetes

Cobalah mempertahankan berat badan Anda sedekat mungkin dnga yang seharusnya. Usahakan

agar tingkat gula darah  Anda normal dengan menjga diet Anda secara ketat dan minum obat

yang diberikan dokter secara teratur. Pelatihan fisik penting karena dapat menurunkan berat

badan dan juga menurunkan kebutuhan insulin Anda.

f.       Tingkat Lipid Naik

Usahan untuk tetap menjalankan diet yang ketat dan makanlah obat yang diberikan dokter secara

teratur.

g.      Mengatasi Keadaan Darurat

Serangan jantung bisa terjadi di mana saja dan setiap orang harus tahu apa yang perlu dilakukan

untuk menolong orang yang pingsan dan jantungnya berhenti berdenyut. Basic Life Support

(BLS) atau bantuan dasar untuk mempertahankan hidup tidak sulit dipelajari dan sangat

bermanfaat untuk menolang mempertahankan hidup seseorang. Banyak istruktur bisa didapatkan

di berbagai kota, baik yang bekerja secara sukarela maupun dari rumah sakit terdekat.

Jika Anda atau seseorang secara tiba-tiba merasa nyeri dada yang menjurus ke serangan jantung,

inilah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

1.    Istirahatlah sambil duduk atau berbaring

2.    Minumlah obat GTN dan tunggu lima menit

3.    Jika rasa nyeri masih sama atau bertambah buruk setelah 5-10 menit, minum dosis kedua

4.    Jika tidak berhasil juga, telepon ambulans

5.    Kunyah sebutir aspirin (kecuali Anda atau orang itu alergi pada aspirin) karena ini akan

mengencerkan darah dan mencegah pembekuan.

23

Page 24: Makalah Penyakit Jantung Koroner

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Penyakit  jantung koroner (PJK) adalah penyakit yng menyerang organ jantung. Gejala

dan keluhan dari PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki oleh penyakit jantung secara

umum. Penyakit jantung koroner juga salah satu penyakit yang tidak menular. Kejadian PJK

terjadi karena adanya faktor resiko yang antara lain adalah tekanan darah tinggi (hipertensi),

tingginya kolesterol, gaya hidup yang kurang aktivitas fisik (olahraga), diabetes, riwayat PJK

pada keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosial ekonomi lainnya. Penyakit jantung

koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari fakto-faktor

resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan kolesterol, melakukan aktivitas fisik dan

olehraga secara teratur, menghindari stress kerja.

Kadar kolesterol yang tinggi lebih dominan terjadi pada pekerja kantoran dibandingkan

dengan pekerja kasar. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar kolesterol pada pekerja

kantoran dan pekerja kasar. Pada pekerja dengan aktivitas rendah perlu kiranya melakukan

control terhadap kadar kolesterol darah dan menjaga jenis makanan yang dikonsumsi rendah

kolesterol. Berolahraga secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran peredaran darah

dan keseimbangan metabolisme.

B.     Saran

1.      Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres.

2.      Mengonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta kontrol kolesterol, kontrol

tekanan darah dan gula darah, serta kontrollah kesehatan secara rutin.

3.      Hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah

berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri yang memicu stroke.

4.      Berolahraga yang teratur, istirahat cukup.

24

Page 25: Makalah Penyakit Jantung Koroner

DAFTAR PUSTAKA

Adam Sagan, 2009. Coronary Heart Disease Risk Factors and Cardiovascular Risk in Physical Workers and Managers.

Christian Sandi, Saryono, Dian Ramawati. (2013). Penelitian Tentang Perbedaan Kadar Kolesterol Darah Pada Pekerja Kantoran dan Pekerja Kasar.

Corwin J. Elizabeth, ( 2009 ), Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3, Penerbit : Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Corwin Elizabeth J. Buku saku patofisiologi : Sistem kardiovaskular. Edisi 1. Jakarta : EGC, 2009.

Darmojo, dkk, 1993, Pengelolaan Pengajaran Sains, Rineka Cipta, Jakarta.

Davidson Christopher. (2003), Penyakit Jantung Koroner. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.

Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina. (1999). Panduan Mencegah & MengobatiPenyakit Jantung. Jakarta: Pustaka Swara

Hendriantika, H. (2012), Penelitian Tentang Studi Komparatif Aktivitas Fisik dengan Faktor Resiko Terjadinya Penyakit jantung Koroner.

Hermansyah, Citrakesumasari, Aminuddin. (2009). Aktifitas Fisik dan Kesehatan Mental Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner.

Hariadi, Ali Arsad Rahim, (2005). Hubungan Obesitas dengan Beberapa Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner.

Kurniastuti, Y. (2009). Faktor Resiko Penyakit Janting Koroner di Indonesia.

25