2712100098 chapter 1(repaired)

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korosi adalah penurunan sifat suatu logam akibat reaksi kimia antara paduan logam atau logam dengan lingkungannya (Jones, 1991). Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi yaitu temperatur, pH, ion dan gas terlarut. Baja karbon dan baja tahan karat merupakan material yang banyak digunakan di dunia industri. Hal ini disebabkan karena baja karbon dan baja tahan karat mudah didapatkan serta memiliki harga yang relatif murah. Baja karbon merupakan jenis baja yang sering dipakai untuk material keteknikan. Walaupun terdapat kekurangan dalam ketahanan korosinya, sebagian besar masyarakat di dunia masih tetap menggunakan baja karbon contohnya untuk aplikasi nuklir, proses kimia, industri perminyakan, pipa saluran, konstruksi pertambangan dan peralatan logam. Baja nirkarat austenitik memiliki daya tahan korosi lebih baik dibandingkan baja karbon di beberapa lingkungan korosif seperti air laut. Sifat daya tahan korosi ini disebabkan lapisan pasif pelindung khromium oksida (CrO 3 ) yang berkarakter kuat dan tidak terlihat secara kasat mata. Sifat lain dari bahan ini yaitu, ketangguhan cukup tinggi,

Upload: nur-aini

Post on 27-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

corrosion

TRANSCRIPT

Page 1: 2712100098 Chapter 1(Repaired)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKorosi adalah penurunan sifat suatu logam akibat reaksi

kimia antara paduan logam atau logam dengan lingkungannya (Jones, 1991). Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi yaitu temperatur, pH, ion dan gas terlarut.

Baja karbon dan baja tahan karat merupakan material yang banyak digunakan di dunia industri. Hal ini disebabkan karena baja karbon dan baja tahan karat mudah didapatkan serta memiliki harga yang relatif murah. Baja karbon merupakan jenis baja yang sering dipakai untuk material keteknikan. Walaupun terdapat kekurangan dalam ketahanan korosinya, sebagian besar masyarakat di dunia masih tetap menggunakan baja karbon contohnya untuk aplikasi nuklir, proses kimia, industri perminyakan, pipa saluran, konstruksi pertambangan dan peralatan logam. Baja nirkarat austenitik memiliki daya tahan korosi lebih baik dibandingkan baja karbon di beberapa lingkungan korosif seperti air laut. Sifat daya tahan korosi ini disebabkan lapisan pasif pelindung khromium oksida (CrO3) yang berkarakter kuat dan tidak terlihat secara kasat mata. Sifat lain dari bahan ini yaitu, ketangguhan cukup tinggi, dan toleran terhadap temperatur tinggi. Dengan memiliki karakter tersebut baja ini banyak dipergunakan pada struktur konstruksi di lingkungan korosif seperti, di pengeboran minyak lepas pantai, di perkapalan, penguat beton infrastruktur tepi pantai, tangki penyimpanan asam kuat, dan lain - lain. Namun, baja karbon rendah maupun baja tahan karat dapat terkorosi apabila berada di lingkungan yang sangat korosif.

Lingkungan asam merupakan lingkungan yang banyak dijumpai pada dunia industri. Selain sebagai bahan kimia yang sangat aktif, asam merupakan bahan kimia yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri, tidak terkecuali untuk asam klorida, asam sulfat, asam nitrat, dan asam fosfat. Asam sulfat banyak dipakai dalam pembuatan pupuk kimia,

Page 2: 2712100098 Chapter 1(Repaired)

Laporan Tugas AkhirTeknik Material dan Metalurgi

Nur Aini-2712100098

2

analisa laboratorium, pewarnaan tekstil dan masih banyak lagi. Asam klorida digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa asam organik vinil klorida untuk pipa PVC, sebagai pelarut logam tanah jarang, dan lain-lain. Asam nitrat banyak digunakan pada industri pembuatan bahan peledak seperti nitrogliserin trinitrotoluena (TNT) dan siklotrimetilenatrinitramin (RDX), selain sebagai bahan peledak asam nitrat juga digunakan sebagai reagen di dalam laboratorium. Sedangkan untuk asam fosfat banyak digunakan pada industri pupuk, industri gelas, industri tekstil, dan lain-lain. Namun, keempat bahan kimia ini termasuk dalam golongan asam kuat yang bersifat sangat korosif terhadap baja.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku korosi baja AISI 1021 dan baja AISI 304 dalam media HCl, H2SO4, HNO3, dan H3PO4 sehingga hasil penelitiaan ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk mengetahui umur pakai material baja karbon maupun baja AISI 304 dalam lingkungan asam yang merupakan lingkungan yang sangat korosif.

1.2 Perumusan MasalahPerumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan adalah

sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan elektrolit

terhadap laju korosi baja AISI 1021 dan AISI 3042. Bagaimana perilaku korosi baja AISI 1021 dan AISI 304

dalam berbagai media asam

1.3 Batasan MasalahAgar penelitian ini menjadi terarah dan memberikan

kejelasan analisa permasalahan, maka dilakukan pembatasan permasalahan, yaitu:

1. Material dianggap homogen2. Larutan elektrolit yang digunakan dianggap homogen

Page 3: 2712100098 Chapter 1(Repaired)

Laporan Tugas AkhirTeknik Material dan Metalurgi

Nur Aini-2712100098

3

3. Nilai pH, temperatur, volume, dan tekanan dianggap konstan selama proses pengujian.

4. Kondisi awal permukaan material dianggap homogen dan bebas cacat.

5. Pengaruh temperatur yang dihasilkan dari proses pemotongan spesimen maupun proses grinding diabaikan.

6. Tidak adanya perlakuan panas yang diberikan pada material tersebut.

1.4 Tujuan PenelitianSesuai dengan permasalahan yang yang telah disebutkan,

maka tujuan penilitian ini antara lain: 1. Menganalisa pengaruh konsentrasi larutan elektrolit

terhadap laju korosi baja AISI 1021 dan AISI 304.2. Menganalisa perilaku korosi pada baja AISI 1021 dan

AISI 304 dalam berbagai media asam.

1.5 Manfaat PenelitianHasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran tentang perilaku korosi baja AISI 1021 dan AISI 304 dalam berbagai media asam apabila dilakukan pembangunan kontruksi yang menggunakan baja khususnya baja karbon dan stainless steel dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk mengetahui umur pakai material tersebut.