24 abrasi
DESCRIPTION
metode penentuan abrasiTRANSCRIPT
INSTRUKSI KERJA
PENGUJIANKEAUSAN AGREGAT
DENGAN MESIN ABRASI
LOS ANGELES
No. DokCI/I/QS/013.024
Revisi keALPHA/2
Tgl. Terbit5 Februari 2008
Review Berikutnya5 Februari 2009
Jumlah Lampiran1
DISPOSISI :
PENGESAHAN
DibuatDisetujui 1Disetujui 2
JabatanSuperintendent
Laboratorium PIMPINAN 1PIMPINAN 2
Tanda Tangan
NamaBedjo G.KSinggih SunjayaYusuf Fuad
Tanggal5 Februari 20087 Februari 20087 Februari 2008
STATUS DOKUMEN
Kpd :Kpd :Kpd :
Tgl :Tgl :Tgl :Tgl :
INSTRUKSI KERJA:
PENGUJIANKEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN ABRASI
LOS ANGELESNo. Dok : CI/I/QS/013.024
Revisi ke : ALPHA/2
KRONOLOGI DOKUMEN
Tanggal Revisi KeUraian Perubahan
5 Februari 2008ALPHA/2
Terbit pertama
INSTRUKSI KERJA:
PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN ABRASI LOS ANGELESNo. Dok : CI/I/QS/013.024
Revisi ke : ALPHA/2
1.0 RUANG LINGKUP
1.1 Instruksi Kerja ini berlaku untuk PT. CONBLOC INFRATECNO.
1.2 Pengujian ini dapat digunakan untuk mengukur keausan aggregate kasar.
1.3 Hasil pengujian bahan ini dapat digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan bahan perkerasan jalan atau beton.
2.0 TUJUAN
2.1 Pengujian ini adalah untuk mengetahui angka keausan tersebut, yang dinyatakan dengan perbandingan antara bahan aus lolos saringan 1,7 mm atau # 12 terhadap berat semula, dalam persen.
2.2 Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan untuk menentukan ketahanan aggregate kasar terhadap keausan dengan mempergunakan mesin Los angeles.
3.0 DEFINISI
3.1 Abrasi adalah keausan aggregate kasar yang ditimbulkan oleh benturan bola-bola baja dari alat Mesin Los Angeles dengan cara standar pengujian yang berlaku.
4.0 REFERENSI
4.1 AASHTO: T - 96
4.2 ASTM: C - 131
4.3 SNI: SNI 03 2417 - 1991
5.0 PROSEDUR
5.1 Pengujian abrasi dilakukan untuk aggregate kasar dengan jenis bahan perkerasan yaitu: Base A, base B.
5.2 Pengujian abrasi dilakukan untuk aggregate kasar sebagai bahan lapisan burtu dan burda.
5.3 Pengujian abrasi dilakukan untuk aggregate kasar sebagai bahan campuran aspal dan beton.
5.4 Bila tidak ditentukan cara yang harus dilakukan, maka pemilihan gradasi disesuaikan dengan contoh material yang merupakan wakil dari material yang akan digunakan.
5.5 Penentuan cara pengujian dapat ditentukan oleh Team Leader/ Tenaga Ahli atau sudah ditentukan dalam Spesifikasi yang berdasarkan pada ukuran maksimum butirannya.
INSTRUKSI KERJA:
PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN ABRASI LOS ANGELESNo. Dok : CI/I/QS/013.024
Revisi ke : ALPHA/2
5.6 Teknisi bertanggungjawab :
5.6.1 Mengerjakan sesuai prosedure yang telah disetujui
5.6.2 Membuat laporan data hasil pengujian.
5.7 Benda uji dipersiapkan dengan cara sebagai berikut :
5.7.1 Berat dan gradasi dipersiapkan sesuai cara yang telah disepakati.
5.7.2 Bersihkan benda uji dan keringkan dengan oven pada suhu 105 s/d 115oC sampai berat tetap ( kering ).
5.8 Peralatan untuk pengujian abrasi adalah sebagai berikut :
5.8.1 Mesin Los Angeles.
5.8.2 Saringan # 12 ( 1,7 mm ).
5.8.3 Timbangan dengan ketelitian 5 gram.
5.8.4 Bola-bola baja dengan diameter 4,68 cm dan berat masing-masing antara 400 gram sampai 440 gram.
5.8.5 Oven.
5.9 Pengujian dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
5.9.1 Cara A : Gradasi A, bahan lolos 37,5 mm tertahan 9,5 mm
Jumlah bola 12 buah dan 500 putaran.
Cara B : Gradasi B, bahan lolos 19 mm tertahan 9,5 mm
Jumlah bola 11 buah dan 500 putaran.
Cara C : Gradasi C, bahan lolos 9,5 mm tertahan 4,75 mm
Jumlah bola 8 buah dan 500 putaran.
Cara D : Gradasi D, bahan lolos 4,75 mm tertahan 2,36 mm
Jumlah bola 6 buah dan 500 putaran.
Cara E : Gradasi E, bahan lolos 75 mm tertahan 37,5 mm
Jumlah bola 12 buah dan 1000 putaran.
Cara F : Gradasi F, bahan lolos 50 mm tertahan 25 mm
Jumlah bola 12 buah dan 1000 putaran.
Cara G : Gradasi G, bahan lolos 37,5 mm tertahan 19 mm
Jumlah bola 12 buah dan 1000 putaran.5.9.2 Benda uji dan bola dimasukan ke dalam mesin Abrasi Los Angeles.
5.9.3 Putaran mesin dengan kecepatan 30 s/d 33 rpm, dan jumlah putaran sesuai dengan ketentuan 5.7.1 diatas.
INSTRUKSI KERJA:
PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN ABRASI LOS ANGELESNo. Dok : CI/I/QS/013.024
Revisi ke : ALPHA/2
5.9.4 Setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian saring dengan saringan # 12, butiran yang tertahan di atasnya dicuci bersih, selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 105 s/d 115oC sampai dengan berat tetap.
5.9.5 Perhitungan data hasil pengujian adalah sebagai berikut :
Keausan = X 100 % . = ..%
Keterangan : A : berat benda uji semula ( gr ).
B : berat benda uji tertahan saringan # 12 ( gr )
6.0 KONDISI KHUSUS
6.1 Pengujian Abrasi tidak dilakukan untuk material yang bulat ( Rounded Material ).7.0 REKAMAN
7.1 Keausan dilaporkan sebagai hasil rata-rata dari dua pengujian yang dinyatakan sebagai bilangan bulat dalam persen.
7.2 Laporan hasil pengujian dalam Format Pengujian Abrasi.
8.0 LAMPIRAN
8.1 Flow chart
8.2 Format Hasil Pengujian Abrasi Aggregate Kasar.
FLOW CHRT
PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN ABRASI
LOS ANGELESLampiran : 1No Dokumen : CI/I/QS/013.024
Perhitungan
Material dicuci, dikeringkan dan ditimbang ( 5 kg )
Yes
A B
A
No
Ganti
material
SPEK
Data Abrasion Test
( % )
Pengayakan material dengan saringan # 12, dengan sistem basah ( material dicuci dan dikeringkan hingga mencapai berat tetap )
Proses pengujian dengan Los Angeles Machine
Menentukan cara pengujian yang akan dilakukan
Persiapan alat:
Los Angeles Machine.
Ayakan # 12.
Timbangan.
Persiapan material:
Pass 1.5 ret. 1
Pass 1 - ret. .
Pass - ret. 3/8.
Pass 3/8 - ret. .
Pass - ret. # 4
Pass # 4 - ret. # 8
Start