lampiranmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2012/240210120117_l_7013.pdf · 2019-10-15 · 87 lampiran...
TRANSCRIPT
87
Lampiran 1.
Prosedur Analisis
1. Analisis Karakterisasi Minyak Atsiri Jahe Emprit
a. Perhitungan Rendemen (AOAC, 1999)
Rendemen dari minyak atsiri jahe emprit dihitung berdasarkan berat
minyak atsiri yang dihasilkan dari setiap satuan berat bahan yang diekstraksi.
% Rendemen minyak atsiri =
b. Bobot Jenis (BSN, 1998)
Piknometer yang sudah dibersihkan,dikeringkan dan ditimbang diisi
dengan air destilat yang telah dididihkan dan didinginkan sampai suhu 25oC
sampai meluap dan tidak terbentuk gelembung udara. Kemudian piknometer
ditutup.Setelah itu piknometer direndam dalam bak air bersuhu 25 ± 0.2oC dengan
suhu konstan selama 30 menit.Piknometer diangkat dari bak air, diamkan 30
menit kemudian ditimbang isi dari piknometer tersebut. Bobot air (a) adalah
selisih bobot piknometer dengan isinya dikurangi bobot piknometer kosong.
Kemudian sampel diperlakukan sama seperti air destilat dimana bobot sampel (b)
adalah selisih bobot piknometer dengan sampel dikurangi bobot piknometer
kosong.
Bobot jenis =
X 100%
a. Indeks Bias (BSN, 1998)
Air dialirkan melalui refraktometer.Sampel diteteskan pada refraktometer
dan dibiarkan beberapa menit sehingga suhu dan bahan merata. Skala dibaca
88
dengan ketelitian kurang lebih 0,0002. Pengukuran diatas atau dibawah 25oC
menggunakan faktor koreksi. Faktor koreksi untuk minyak jahe adalah 0,0003.
= ± 0,0003 (t1- t )
Keterangan:
= indeks bias pada suhu 25
oC
= indeks pembacaan pada suhu pengerjaan
t1 = suhu pengerjaan
t = suhu referensi( 25oC)
0,0003 = faktor koreksi minyak jahe
2. Analisis Karakterisasi Mikrokapsul Minyak Atsiri Jahe Emprit
a. Perhitungan Rendemen (Gardjito, Murdiati, dan Aini, 2006)
Rendemen dari mikrokapsul minyak atsiri jahe emprit dihitung
berdasarkan berat mikrokapsul yang dihasilkan dari setiap satuan berat bahan
yang dimikroenkapsulasi.
%Rendemen mikrokapsul =
b. Kadar Air (AOAC, 1999)
Sampel (10 gram ) mikrokapsul ditambahkan dengan toluene (100 ml ) ke
dalam sebuah labu. Kemudian labu dididihkan di hot plate. Distilasi dilakukan
selama 2-3 jam. Hasil destilasi didinginkan sebelum dilakukan pembacaan. Nilai
kadar air dinyatakan sebagai perbandingan antara volume air yang terukur hasil
89
destilasi dengan bobot sampel awal dan dikalikan 100%. Kadar air dapat
dinyatakan dengan % wet basis dan dry basis:
Wet basis (%) =
Dry basis (%) =
c. Kelarutan (Nuraini, 2001 dikutip Fajri, 2013)
Sampel sebanyak 3 gram (a) dilarutkan dalam air bersuhu 40oC sebanyak
60 ml. Diaduk secara kontinyu selama 20 menit.Larutan tersebut kemudian
disaring dengan kertas saring yang telah diketahui bobot tetapnya. Kertas saring
dan bagian sampel yang tidak tersaring dioven selama satu jam pada suhu 105oC.
Bobot sampel yang tidak tersaring (b gram) diperoleh dari selisih bobot kertas
saring akhir dengan bobot kertas saring awal.
Kelarutan dalam air =
90
Lampiran2.
Zat Bioaktif pada Minyak Jahe Emprit
1. Zingiberene (HMDB, 2017)
Nama umum Zingiberene
Deskripsi
Zingiberene ditemukan dalam adas manis (Anise).
Zingiberene adalah salah satu unsure dari minyak jahe
dan juga wild thyme (Thymus serpyllum), long pepper
(Piper longum) dan kua(Curcuma zedoaria).
Zingiberene termasuk dalam keluarga Sesquiterpen
yaitu terpena dengan tiga unit isoprena yang
berurutan.
Struktur
Sinonim
(-)-Zingiberene, 5-(1,5-Dimethyl-4-hexenyl)-2-
methyl-1,3-cyclohexadiene, a-Zingiberene, alpha –
Zingiberene, alpha –Zingibirene, alpha-Zingiberene,
L-Zingiberene
Formula kimia C15H24
Beratmolekul rata-
rata 204.3511
Nama IUPAC 2-methyl-5-(6-methylhept-5-en-2-yl)cyclohexa-1,3-
diene
Komponen
Bisa bolanesesquiterpenoid, Sesquiterpenoid, Cyclic
olefin, Olefin, Hydrocarbon, Aliphatic
homomonocyclic compound.
Biofungsi
Cell signaling, penyimpanan energy ataubahanbakar,
sumber energy ataubahanbakar,
integritas/stabilitasmembran, Nutrient.
Aplikasi Nutrient, Stabilizers, SurfactantsdanEmulsifiers.
91
2. Alpha-Curcumene (HMDB, 2017)
Nama umum Alpha-Curcumene
Deskripsi
Alpha-Curcumene termasuk ke dalam keluarga
sesquiterpenes yaitu terpena dengan tiga unit isoprene
yang berurutan.
Struktur
Sinonim
1-(1,5-Dimethyl-4-hexenyl)-4 methylbenzene, 2-
Methyl-6-P-tolyl-2-heptene, Ar-curcumene, Aromatic
curcumene, Aryl-curcumene, Curcumene, a-
Curcumene, α-curcumene, (S)-Isomer alpha-
curcumene, (R)-Isomer alpha-curcumene
Formula kimia C15H22
Beratmolekul rata-
rata 202.341
Nama IUPAC 1-methyl-4-(6-methylhept-5-en-2-yl)benzene
Komponen
Bisabolanesesquiterpenoid, Sesquiterpenoid, P-
cymene, Toluene, Benzenoid, Monocyclic benzene
moiety, Aromatic hydrocarbon, Branched unsaturated
hydrocarbon, Cyclic olefin, Unsaturated
hydrocarbon, Olefin, Hydrocarbon, Aromatic
homomonocyclic compound.
Fungsi Membantu menurunkan tekanan darah
Aplikasi insecticides, repellents, daninsect feeding deterrents
92
3. Beta-Sesquiphellandrene (HMDB, 2017)
Nama umum Beta-Sesquiphellandrene
Deskripsi
Beta-Sesquiphellandrene umumnya ditemukan pada
oregano. Beta Sesquiphellandrene adalah salah satu
komponen dari minyak jahe (Zingiberofficinale) dan
termasuk ke dalam keluarga monosiklik monoterpene
yaitu monoterpen yang memiliki satu cincin dalam
rantai isoprena.
Struktur
Sinonim
3-(1,5-Dimethyl-4-hexenyl)-6-methylene-1
cyclohexene,bSesquiphellandrene, β-
sesquiphellandrene, (-)-beta-Sesquiphellandrene, 3-
(1,5-Dimethyl-4-hexenyl)-6-
methylenecyclohexene,9ci, beta-Sesquiphellanderene,
Sesquiphellandrene
Formula kimia C15H24
Berat molekul 204.357
Nama IUPAC 3-(6-methylhept-5-en-2-yl)-6-methylidenecyclohex-1-
ene
Komponen
Bisabolane, Sesquiterpenoid, Cycloalkene, Cyclic
olefin, Olefin, Hydrocarbon, Aliphatic
homomonocyclic compound.
Biofungsi
Cell signaling, penyimpanan energi atau bahan bakar,
sumber energi atau bahan bakar, integritas/stabilitas
membran, Nutrient.
Aplikasi Nutrient, Stabilizers,Surfactants danEmulsifiers
93
Lampiran 3. Hasil Minyak atsiri Jahe emprit dengan menggunakan destilasi
uap dan contoh Mikroenkapsulasi Minyak atsiri Jahe Merah menggunakan
oven vakum.
Hasil minyak Atsiri jahe
emprit
Mikrokapsul perlakuan:
A
Mikrokapsul
perlakuan: B
Mikrokapsul perlakuan:
C
Mikrokapsul perlakuan:
D Mikrokapsul
perlakuan: E
94
Lampiran 4. Hasil Pengamatan Uji Antimikroba Minyak Atsiri Jahe
Emprit dan Mikrokapsul Minyak Atsiri Jahe Emprit terhadap Bakteri S
aureus dan E coli.
1. Pengamatan Minyak Atsiri Jahe Emprit
Perlakuan Diameter rata-
rata, zona
bening(mm)
Gambar
Minyak jahe S
aureus
6,75
Minyak jahe E
coli
1,33
1 2
1 2
95
2. Pengamatan Mikrokapsul pada Bakteri S. aureus
Perlakuan
( Maltodekstrin : Gum
Arab)
Diameter zona bening
rata-rata (mm)
Gambar
(ulangan 1)
(2:3)
1,42
(1:2) 2,83
(1:1) 1,75
(2:1) 3,25
2 1
1 2
1 2
1 2
96
Perlakuan
( Maltodekstrin : Gum
Arab)
Diameter zona bening
rata-rata (mm)
Gambar
(ulangan 1)
(3:2} 3,67
1 2
97
Perlakuan
( Maltodekstrin : Gum
Arab)
Diameter zona bening
rata-rata (mm) Gambar ( ulangan 2)
(2:3)
3,42
(1:2 3,33
(1:1) 2,67
(2:1) 2,58
1 2
1 2
1 2
2 1
98
Perlakuan
( Maltodekstrin : Gum
Arab)
Diameter zona bening
rata-rata (mm) Gambar ( ulangan 2)
( 3:2) 7,17
1 2
99
3. Pengamatan Mikrokapsul pada Bakteri E. coli
Perlakuan
( Maltodekstrin : Gum
Arab)
Diameter zona
bening rata-rata
(mm)
Gambar
(ulangan 1)
(2:3)
0
(1:2) 0
(1:1) 0
(2:1) 0
1 2
1 2
1 2
1 2
100
Perlakuan
( Maltodekstrin : Gum
Arab)
Diameter zona
bening rata-rata
(mm)
Gambar (ulangan 1)
(3:2) 0
1 2
101
Perlakuan
( Maltodekstrin
: Gum Arab)
Diameter zona
bening rata-rata
(mm)
Gambar
(ulangan 2)
(2:3)
0
(1:2) 0
(1:1) 0
(2:1) 0
1 2
1 2
1 2
1 2
103
Lampiran 5. Data Hasil Pengamatan
1. Data pengamatan Uji Aktivitas Antimikroba Mikrokapsul Minyak Atsiri
Jahe Merah Terhadap Bakteri S aureus dan E. coli
Tabel 1. Hasil Uji Aktivitas Antimikroba Mikrokapsul terhadap S. aureus
Perlakuan
(Mal:GA)
ulangan Total Rata-Rata
1.00 2,00
A(2:3) 1,42 3,42 4,84 2,42
B(1:2) 2,83 3,33 6,16 3,08
C(1:1) 1,75 2,67 4,42 2,21
D(2:1) 3,25 2,58 5,83 2,92
E(3:2) 3,67 7,17 10,84 5,42
Total 12,92 19,17
Rata-Rata 2,58 3,83
Tabel 2. Hasil Uji Aktivitas Antimikroba Mikrokapsul terhadap E. coli
Perlakuan
(Mal:GA)
ulangan Total
Rata-
Rata 1.00 2.00
A(2:3) 0 0 0 0
B(1:2) 0 0 0 0
C(1:1) 0 0 0 0
D(2:1) 0 0 0 0
E(3:2) 0 0 0 0
Total 0 0
Rata-Rata 0 0
2.Data Hasil Pengamatan Minyak Atsiri Jahe Emprit
Tabel 1. Hasil pengamatan uji antimikroba S. aureus
kode
area
1(mm)
area 2
(mm)
area
3(mm) hasil
rata-
rata
aktivitas
antimikroba
M 11,00 11,00 10,00 5,67
6,75 sedang
M
duplo 13,00 13,50 12,00 7,83
Tabel 2. Hasil pengamatan uji antimikroba E.coli
kode
area
1(mm)
area 2
(mm)
area
3(mm) hasil
rata-
rata
aktivitas
antimikroba
J 6,00 6,00 7,00 1,33
1,33 rendah J duplo 7,00 6,00 6,00 1,33
104
Tabel 3. Hasil uji indeks bias minyak atsiri jahe emprit pada suhu 25oC
no kode hasil rata-rata standar
1 IB 1,476
1,476 1,486-1,492 2 IB duplo 1,477
Tabel 4. Hasil uji bobot jenis minyak atsiri jahe emprit pada suhu 25
no kode hasil rata-rata standar
1 BJ 0,884
0,883 0,872-0,889 2 BJ duplo 0,882
Tabel 5. Hasil uji warna mikrokapsul.
3.Data Hasil Pengamatan Mikrokapsul
Tabel 1. Hasil uji rendemen mikrokapsul jahe
kode
Berat mikrokapsul
setelah dipanaskan
(g)
berat minyak
atsiri +
penyalut (g)
rendemen
mikrokapsul(%)
rata-
rata
A1 7,52 12,90 58,29
58,77 A1 D 7,62 12,86 59,25
B1 7,74 12,04 64,29
63,57 B1 D 7,58 12,06 62,85
C1 7,44 12,00 62,00
63,24 C1 D 7,77 12,05 64,48
D1 7,29 12,07 60,40
62,50 D1 D 7,79 12,06 64,59
E1 7,77 12,09 64,27
64,82 E1 D 7,87 12,04 65,37
no kode warna kesimpulan
1 W kuning tua ada lapisan coklat diatas
kuning tua kecoklatan 2 W duplo kuning tua kemerahan
105
Tabel 2. Hasil uji rendemen mikrokapsul jahe ulangan 2
kode
Berat mikrokapsul
setelah dipanaskan
(g)
berat minyak
atsiri +
penyalut (g)
rendemen
mikrokapsul(%)
Rata-
rata
A2 7,04 12,05 58,42 61,59
A2 D 7,81 12,06 64,76
B2 8,07 12,05 66,97 67,80
B2 D 8,27 12,05 68,63
C2 8,37 12,06 69,40 68,81
C2 D 8,20 12,02 68,22
D2 7,91 12,04 65,70 65,17
D2 D 7,79 12,05 64,65
E2 8,30 12,04 68,94 68,90
E2 D 8,29 12,04 68,85
Tabel 3. hasil uji kadar air mikrokapsul jahe
sampel a b c c-a ka basis kering(%) rata-rata basis kering
A1 3,92 1,00 4,84 0,92 9,25
9,31 A1 D 3,99 1,00 4,90 0,92 9,37
B1 3,95 1,01 4,87 0,92 9,90
9,83 B1 D 4,72 1,00 5,63 0,91 9,76
C1 3,92 1,01 4,83 0,92 9,51
9,51 CI D 5,35 1,00 6,26 0,92 9,50
D1 4,89 1,00 5,81 0,92 8,63
8,74 D1 D 5,18 1,01 6,11 0,93 8,85
E1 5,12 1,01 6,05 0,92 8,92 9,37
E1 D 4,55 1,01 5,47 0,92 9,81
Tabel 4. hasil uji kelarutan mikrokapsul jahe
sampel a c d b kelarutan% rata-rata
A1 1,01 0,55 0,67 0,12 87,76
86,59 A1 D 1,00 0,54 0,69 0,15 85,41
B1 1,00 0,56 0,68 0,12 88,37
87,79 B1 D 1,00 0,55 0,68 0,13 87,20
C1 1,00 0,56 0,68 0,12 88,21
87,30 CI D 1,00 0,54 0,68 0,14 86,38
D1 1,00 0,54 0,68 0,14 85,87
86,36 D1 D 1,00 0,55 0,68 0,13 86,84
E1 1,00 0,55 0,67 0,11 88,80
89,26 E1 D 1,00 0,54 0,64 0,10 89,72
106
Lampiran 6.
Penentuan Matriks Perlakuan Terbaik dengan indeks Efektifitas ( De Garmo
et al., 1994)
Tujuan : Menentukan mikrokapsul minyak atsiri jahe merah dengan perlakuan
terbaik berdasarkan indeks efektifitasnya.
Prosedur :
Langkah –langkah yang dilakukan dalam penentuan perlakuan terbaik
yaitu variabel-variabel yang diamati dalam pemilihan alternatif diurutkan
berdasarkan bobot (weight) tingkat prioritas penentu. Bobot Variabel ( BV)
diberikan sesuai kontribusinya dengan angka relatif 0-1. Bobot ini berbeda
tergantung dari kepentingan masing-masing variabel yang diperoleh sebagai
akibat perlakuan. Bobot kemudian dinormalisasi (Bobot Nilai) dengan cara
membagi masing-masing bobot dengan jumlah nilai bobot yang diberikan. Nilai
efektifitas setelah itu ditentukan. Nilai efektifitas dihitung dari masing-masing
alternative dengan megikuti persamaan berikut:
Nilai Perlakuan – Nilai terburuk
Nilai efektifitas = -------------------------------------------
Nilai Terbaik – Nilai Terburuk
Nilai efektivitas yang diperoleh dikalikan dengan bobot nilai dari bobot yang
diberikan untuk masing-masing parameter.
Nilai Hasil = Nilai Efektivitas x Bobot Nilai.
Langkah terakhir hasil kali dari nilai efektivitas dengan nilai normalisasi
dijumlahkan pada masing – masing alternatif. Nilai jumlah yang terbesar
merupakan nilai perlakuan terbaik.
107
Penentuan matriks perlakuan terbaik melalui indeks Efektifitas metode De Garmo et al, 1994
Keterangan :
BV = Bobot Variabel ( Range nilai 0 – 1 )
BV perlakuan
Bobot Nilai = -------------------------
Total BV
Nilai rerata perlakuan – Nilai Terburuk
Nilai Efektifitas = ------------------------------------------------------
Nilai Terbaik - Nilai terburuk
Nilai Hasil = Nilai Efektifitas x Bobot Nilai
Kriteria pengamatan BV Nilai rata-rata perlakuan Bobot
nilai
Nilai Efektivitas Nilai Hasil
1:2 2:3 1:1 3:2 2:1 1:2 2:3 1:1 3:2 2:1 1:2 2:3 1:1 3:2 2:1
Antimikroba
(mm)
E.coli 1,0 0 0 0 0 0 0,29 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0
S.aureus 1,0 3,08 2,42 2,21 5,42 2,92 0,29 0,27 0,07 0,00 1,00 0,22 0,08 0,02 0,00 0,29 0,06
Kelarutan (%) 0,8 87,79 86,59 87,30 89,26 86,36 0,23 0,49 0,49 0,32 1,00 0,00 0,11 0,11 0,07 0,23 0,00
Kadar air (%) 0,5 9,83 9,31 9,51 9,37 8,74 0,14 0,00 0,48 0,29 0,42 1,00 0,00 0,07 0,04 0,06 0,14
Rendemen(%) 0,2 65,68 60,18 66,03 66,86 63,83 0,06 0,82 0,00 0,88 1,00 0,55 0,05 0,00 0,05 0,06 0,03
Total 3,5 1,00 0,24 0,20 0,17 0,64 0,24