2012-2-00671-mnti bab1001

6
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan untuk terus bertahan dan berkembang. Perusahaan yang mampu bertahan dan berkembang dengan baik pasti dapat meningkatkan keunggulan persaingan di dunia industri. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki manajemen operasi yang efektif dalam menentukan jumlah pekerja dan keseimbangan pekerjaan dilihat dari faktor kinerja manpower dan faktor efisiensi waktu proses produksi agar tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya yang dapat merugikan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tingkat produksi yang diharapkan (Heizer & Render, 2009). PT. X merupakan salah satu industri pelopor di Indonesia yang memproduksi sepeda motor. Tingkat permintaan sepeda motor yang tinggi menuntut perusahaan untuk dapat meningkatkan keefektifan manajemen operasionalnya agar dapat memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu. Studi kasus ini dilakukan di PT. X pada seksi Assembly unit yang merupakan muara dari seluruh divisi dan sebagai tempat terjadinya proses perakitan komponen hingga menjadi unit sepeda motor. Assembly unit terdapat dua bagian yaitu Assembly line A yang khusus memproduksi motor bebek tipe fx, kwx, fy dan Assembly line B yang khusus memproduksi motor skutik tipe kx. Studi kasus ini fokus dilakukan pada Assembly unit line B dikarenakan lini produksi tersebut masih baru berjalan sekitar bulan September 2012 dengan rata-rata produksi harian sebesar 1.135 unit pada shift I dan 1.025 unit pada shift II. Permasalahan utama yang telah diobservasi adalah mengetahui tingkat efisiensi

Upload: rofvy-ardiansyah

Post on 15-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nn

TRANSCRIPT

Page 1: 2012-2-00671-MNTI Bab1001

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan

untuk terus bertahan dan berkembang. Perusahaan yang mampu bertahan dan

berkembang dengan baik pasti dapat meningkatkan keunggulan persaingan di dunia

industri. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki manajemen operasi yang efektif

dalam menentukan jumlah pekerja dan keseimbangan pekerjaan dilihat dari faktor

kinerja manpower dan faktor efisiensi waktu proses produksi agar tidak terjadi

pemborosan waktu dan biaya yang dapat merugikan perusahaan sehingga perusahaan

dapat mencapai tingkat produksi yang diharapkan (Heizer & Render, 2009).

PT. X merupakan salah satu industri pelopor di Indonesia yang memproduksi

sepeda motor. Tingkat permintaan sepeda motor yang tinggi menuntut perusahaan

untuk dapat meningkatkan keefektifan manajemen operasionalnya agar dapat

memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu.

Studi kasus ini dilakukan di PT. X pada seksi Assembly unit yang merupakan

muara dari seluruh divisi dan sebagai tempat terjadinya proses perakitan komponen

hingga menjadi unit sepeda motor. Assembly unit terdapat dua bagian yaitu Assembly

line A yang khusus memproduksi motor bebek tipe fx, kwx, fy dan Assembly line B

yang khusus memproduksi motor skutik tipe kx.

Studi kasus ini fokus dilakukan pada Assembly unit line B dikarenakan lini

produksi tersebut masih baru berjalan sekitar bulan September 2012 dengan rata-rata

produksi harian sebesar 1.135 unit pada shift I dan 1.025 unit pada shift II.

Permasalahan utama yang telah diobservasi adalah mengetahui tingkat efisiensi

Page 2: 2012-2-00671-MNTI Bab1001

2

Assembling line B pada bagian Main line dan mengetahui keefektifan dan efisiensi

gerakan kerja operator sehingga tercapai peningkatan efisiensi gerakan kerja operator

dan efisiensi Assembly unit line B pada bagian Main line.

Oleh karena itu, penelitian ini menerapkan metode pengukuran waktu

Methods Time Measurement (MTM) guna mendapatkan standar gerakan kerja untuk

meningkatkan efisiensi gerakan kerja operator. Dengan menggunakan MTM,

gerakan-gerakan kerja yang kurang efisien dapat dieliminir sehingga waktu untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan menjadi lebih singkat (Wignjosoebroto, 2008). Selain

itu, menerapkan line balancing dengan metode Rangked Position Weight (RPW).

Keseimbangan lini dilakukan untuk melakukan penyeimbangan beban kerja di setiap

stasiun kerja sehingga efisiensi lini produksi dan produktivitas dapat meningkat

(Chiang, Urban, & Xu, 2012).

1.2 Rumusan Permasalahan

Penulis dalam hal ini akan merumuskan masalah yang akan menjadi

objek penelitian. Perumusan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Berapa tingkat efisiensi dari lini produksi yang dimiliki oleh perusahaan?

2. Apakah gerakan kerja pada setiap stasiun kerja Assembly unit line B sudah

efektif dan efisien?

3. Bagaimana meningkatkan efisiensi dari lini produksi yang telah

diimplementasikan perusahaan?

Page 3: 2012-2-00671-MNTI Bab1001

3

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan di PT. X, yang berlokasi di Plant 1 bagian Assembly unit

2. Penelitian difokuskan pada Assembly line B pada bagian Main line yang

memproduksi motor skutik tipe kx

3. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – April 2013

4. Pengukuran waktu dilakukan secara langsung pada operator Assembly line B

dengan menggunakan stopwatch atau jam henti

5. Pengambilan rekaman gambar proses kerja operator Assembly line B

dilakukan secara langsung dengan menggunakan video camera

6. Pembahasan dimulai dari pengambilan data seperti pengukuran waktu siklus

hingga melakukan perbaikan gerakan kerja operator untuk meningkatkan

efisiensi gerakan kerja dengan menggunakan Methods Time Measurement

(MTM) dan keseimbangan lini produksi untuk meningkatkan efisiensi

Assembling line B dengan menggunakan metode Rank Position Weight

(RPW)

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah

sebagai berikut:

1. Memperbaiki sistem gerakan kerja operator untuk meningkatkan efisiensi

gerakan kerja manpower Assembly line B pada bagian Main line

2. Menyeimbangkan lini produksi untuk meningkatkan efisiensi Assembly line

B pada bagian Main line

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 4: 2012-2-00671-MNTI Bab1001

4

1. Bagi Penulis

• Dapat memperbaiki sistem gerakan kerja sehingga efisiensi gerakan

kerja manpower meningkat

• Dapat menyeimbangkan lini produksi she

• ingga efisiensi Assembly unit line B meningkat

• Sebagai bentuk aplikasi ilmu Teknik Industri dan Manajemen yang

telah dipelajari selama perkuliahan

2. Bagi Perusahaan

• Dapat memberi saran dan masukan bagi perusahaan dalam

memperbaiki gerakan kerja operator dengan Methods Time

Measurement (MTM) sehingga efisiensi gerakan kerja operator

meningkat.

• Dapat memberi saran dan masukan bagi perusahaan dalam melakukan

keseimbangan lini produksi sehingga efisiensi Assembly line B

meningkat

3. Bagi Pembaca

• Dapat memberi informasi dan wawasan tentang aplikasi MTM dan

keseimbangan lini produksi dalam dunia industri

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bab 1 Pendahuluan

Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang penjelasan

alasan studi kasus ini dilakukan, permasalahan yang diangkat untuk

diselesaikan, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu meningkatkan

Page 5: 2012-2-00671-MNTI Bab1001

5

efisiensi gerakan kerja operator dengan MTM serta efisiensi stasiun kerja

melalui keseimbangan lini produksi, manfaat yang dapat diambil dari

penelitian ini baik bagi penulis, pembaca maupun bagi perusahaan, dan

sistematika penulisan yang berisi mengenai isi dari penelitian ini dimulai dari

bab 1 sampai pada bab 5.

2. Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 merupakan landasan teori yang berisi dasar-dasar teori yang

digunakan oleh penulis yang berkaitan dengan penelitian ini. Teori-teori yang

digunakan berupa teori metode stopwatch time study, MTM, line balancing

dengan metode RPW yang didapatkan melalui buku teks, internet maupun

jurnal.

3. Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 merupakan bab metode penelitian yang berisi diagram alir dari

langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh penulis dimulai dari tahap

pengamatan pendahuluan, menentukan permasalahan yang ada berdasarkan

kondisi lapangan, metode yang digunakan sehingga dapat menjadi acuan

dalam menyelesaikan studi kasus ini.

4. Bab 4 Analisis dan Pembahasan

Bab 4 merupakan bab analisis dan pembahasan dari data-data yang

telah dikumpulkan oleh penulis baik data primer maupun data sekunder pada

perusahaan, hasil pengolahan dan analisa data dari metode yang digunakan.

Page 6: 2012-2-00671-MNTI Bab1001

6

5. Bab 5 Simpulan dan Saran

Bab 5 merupakan bab simpulan dan saran yang berisi inti dari hasil

dari analisa dan pembahasan dari bab 4 yang menjawab tujuan dari studi

kasus ini. Saran yang diberikan merupakan usulan pembangunan dan

perbaikan yang berguna bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi

Assembly line B.