2011-2-01159-jp ringkasan001_2

9
ANALISIS MAKNA KANJI DARI BUSHU KERANG KECIL “KO-GAI” YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEUANGAN Mohammad Slamet Raharjo 1100015994 ABSTRAK Huruf kanji diciptakan di China pada pertengahan abad ke-14 SM. Karakter ini menyebar sampai ke Korea. Pada abad ke-3 seseorang bernama Wani yang berasal dari bangsa Kudara di seberang laut Jepang, membawa dua pengaruh bagi orang Jepang yaitu : Konfusianisme dan buku kanji China, yang disebut dengan senjimoji. Pada saat itulah pertama kali Negara Jepang dikenal dengan tulisan kanji. Dalam Skripsi ini penulis menganalisis bushu Ko-gai yaitu kanji yang berkarakter kerang kecil, namun kanji ini dapat berhubungan dengan keuangan. Analisis ini bertujuan untuk memahami sepuluh kanji yang berhubungan dengan keuangan ditinjau dari teori semantik, semiotik, dan medan makna. Untuk memahami jenis dan makna kanji secara lengkap diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk mencari data. Penulis menggunakan beberapa metode penelitian salah satunya metode deskriptif analisis. Dari hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa kanji yang telah diteliti dapat berhubungan dengan keuangan. Kata kunci: Bushu, Ko-gai, kerang, keuangan, kanji. Kanji invented in china in the mid-14 th century B.C spread up to his. This character spread up to Korea. In the 3 rd century someone named Wani, who hails from the Treated across the sea of Japan, carries two influences for Japan: Confucianism and Chinese kanji book, called senjimoji. At the time it was the first time the country Japan is known for writing kanji. In this Thesis, the author analyzes bushu ko-gai which is a small kanji character clams, however this kanji can relate to finace. This analysis aims to understand the ten kanji which relate to the financial review of the semantic theory, semiotic and the field meaning. To understand the type and meaning of the kanji for complete accuracy and patience required to find data. The author uses several methods of research one descriptive methods of analysis. from the result of analysis, the authors conclude that the kanji that have researched can relate to finace. Keywords: Bushu, Ko-gai, shell, finance, kanji.

Upload: phiierha-nugroho

Post on 25-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: 2011-2-01159-JP Ringkasan001_2

ANALISIS MAKNA KANJI DARI BUSHU KERANG KECIL “KO-GAI” YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KEUANGAN

Mohammad Slamet Raharjo

1100015994

ABSTRAK

Huruf kanji diciptakan di China pada pertengahan abad ke-14 SM. Karakter ini menyebar sampai ke Korea. Pada abad ke-3 seseorang bernama Wani yang berasal dari bangsa Kudara di seberang laut

Jepang, membawa dua pengaruh bagi orang Jepang yaitu : Konfusianisme dan buku kanji China, yang disebut dengan senjimoji. Pada saat itulah pertama kali Negara Jepang dikenal dengan tulisan kanji.

Dalam Skripsi ini penulis menganalisis bushu Ko-gai yaitu kanji yang berkarakter kerang kecil, namun kanji ini dapat berhubungan dengan keuangan. Analisis ini bertujuan untuk memahami

sepuluh kanji yang berhubungan dengan keuangan ditinjau dari teori semantik, semiotik, dan medan makna. Untuk memahami jenis dan makna kanji secara lengkap diperlukan ketelitian dan kesabaran

untuk mencari data. Penulis menggunakan beberapa metode penelitian salah satunya metode deskriptif analisis. Dari hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa kanji yang telah diteliti dapat

berhubungan dengan keuangan.

Kata kunci: Bushu, Ko-gai, kerang, keuangan, kanji.

Kanji invented in china in the mid-14th century B.C spread up to his. This character spread up to Korea. In the 3rd century someone named Wani, who hails from the Treated across the sea of Japan, carries two influences for Japan: Confucianism and Chinese kanji book, called senjimoji. At the time it was the first time the country Japan is known for writing kanji. In this Thesis, the author analyzes

bushu ko-gai which is a small kanji character clams, however this kanji can relate to finace. This analysis aims to understand the ten kanji which relate to the financial review of the semantic theory,

semiotic and the field meaning. To understand the type and meaning of the kanji for complete accuracy and patience required to find data. The author uses several methods of research one

descriptive methods of analysis. from the result of analysis, the authors conclude that the kanji that have researched can relate to finace.

Keywords: Bushu, Ko-gai, shell, finance, kanji.

Page 2: 2011-2-01159-JP Ringkasan001_2

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Jadi, fungsi bahasa

merupakan media untuk menyampaikan pesan kepada seseorang, baik secara lisan maupun tulisan.

(Kridalaksana,2001, hal.27)

Bahasa memiliki sifat yang dinamis, yaitu bahasa akan selalu berkembang dan mengalami

perubahan. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya serapan yang muncul dari kata-kata bahasa

asing dan adapun pengurangan kata yang terjadi dikarenakan kata tersebut telah tergantikan oleh kata-

kata yang baru dan kata-kata serapan bahasa asing.

Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan ide,

pikiran, hasrat dan keinginan kepada individu lain. Ide dan pesan yang disampaikan tersebut, dapat

secara langsung dengan bertatap muka maupun dengan menggunakan media tulisan. Ide dan pesan

tersebut dapat dimengerti oleh individu lain, dikarenakan individu tersebut memahami makna yang

dituangkan melalui bahasa. Meskipun suatu kalimat terdiri dari satu kata, pasti di dalamnya

terkandung suatu makna yang ingin disampaikan (Sutedi,2003, hal.2).

Seiring dengan perkembangan era globalisasi ini, keberadaan bahasa sebagai media

komunikasi semakin dibutuhkan. Salah satunya adalah bahasa Jepang. Itu semua dikarenakan Jepang

sebagai Negara yang mempunyai kedudukan di tingkat internasional, dan Jepang juga menjalin

hubungan kerja sama dengan negara lain di dunia.

Namun, dalam mempelajari bahasa Jepang tidaklah mudah. Hal ini disebabkan karena adanya

perbedaan budaya dan aksara. Aksara Jepang tidak seperti huruf Romawi, tetapi memiliki karakter

yang sulit, khas dan khusus (Haryono, 2005, hal.l1). Huruf kana yaitu yang terdiri dari hiragana dan

katakana, kedua-duanya termasuk huruf yang terdiri dari satu suku kata. Huruf hiragana terbentuk

dari garis-garis atau coretan-coretan yang melengkung kyokusenteki 「 曲線的 」 . Hiragana

digunakan untuk menuliskan kata-kata bahasa Jepang asli atau menggantikan tulisan kanji,

menuliskan partikel, dan kata bantu kata kerja, menulis akhiran kata, menulis kata keterangan,

Page 3: 2011-2-01159-JP Ringkasan001_2

digunakan untuk situasi formal, menulis bahan bacaan anak – anak seperti buku teks, animasi dan

komik ( manga ). Huruf hiragana pada awalnya mulai digunakan secara luas sekitar abad ke-10

Masehi. Dikenal juga sebagai tulisan wanita karena pada masa silam sering digunakan oleh kaum

wanita.

Sedangkan huruf katakana terbentuk dari garis atau coretan yang lurus chokusenteki「 直線的」bentuk garis atau coretan inilah yang membedakan huruf katakana dengan hiragana (Haryono,

2005, hal.2). Huruf katakana biasanya digunakan untuk bahasa asing, Negara asing, nama binatang,

nama orang asing, nama tumbuhan dan kota – kota luar negri yang sudah diserap ke dalam bahasa

Jepang, untuk menuliskan onomatope serta dilakukan juga untuk memberikan unsur penegasan. Pada

masa silam Katakana digunakan oleh kaum lelaki.

Menurut (Haryono, 2005, hal.2), pemakaian huruf katakana banyak ditemukan pada bahasa-

bahasa telegram. Katakana juga dapat digunakan untuk menulis ingo 「 隠語 」 atau bahasa rahasia

dan zokugo 「俗語 」 atau disebut bahasa percakapan. Selain itu huruf katakana sering digunakan

pada surat-surat atau buku-buku yang berhubungan dengan perusahaan atau perkantoran misalnya :

telegram

Sedangkan huruf romaji yaitu huruf yang biasa dikenal dengan nama huruf latin. Di dalam

bahasa Jepang, huruf romaji termasuk kedalam hyou-on moji「表音文字 」yaitu huruf yang hanya

melambangkan bunyi, atau tidak melambangkan arti seperti huruf kanji. Perbedaannya huruf hiragana

dan katakana termasuk kedalam on setsu moji 「音節文字」yaitu huruf yang melambangkan satuan

bunyi. Huruf romaji disebut juga dengan tan on moji 「単音文字」yaitu huruf yang melambangkan

sebuah fonem.

Namun berbeda dengan huruf kanji, Huruf kanji adalah salah satu jenis huruf yang

dipergunakan dalam bahasa Jepang dan memiliki ciri tersendiri, terutama dalam cara baca dan

penulisannya. Oleh karena itu, kanji sering disebut sebagai huruf yang sangat rumit dan sukar untuk

dipelajari. Namun, kanji merupakan salah satu huruf yang sangat penting dalam bahasa Jepang,

karena setiap hurufnya menyatakan arti dan makna. Dalam bahasa Jepang kaya sekali akan kosakata

Page 4: 2011-2-01159-JP Ringkasan001_2

yang memiliki ucapan yang sama, namun dengan adanya kanji, maka kesalahpahaman pengertian

dapat dihindari.

Huruf kanji pada awalnya diciptakan di China pada pertengahan abad ke-14 SM. Karakter ini

menyebar sampai ke Korea. Pada abad ke-3 seseorang bernama Wani yang berasal dari bangsa

Kudara di seberang laut Jepang, membawa dua pengaruh bagi orang Jepang yaitu : Konfusianisme

dan buku kanji China, yang disebut dengan senjimoji. Pada saat itulah pertama kali Negara Jepang

dikenal dengan tulisan kanji. Tulisan kanji sangat diperkenalkan di Jepang, karena adanya pertukaran

perdagangan dan banyaknya orang yang berkelana ke Jepang dan Korea. Untuk pemakaian sehari-hari

orang Jepang menghafal sekitar tiga ribu huruf kanji. Sedangkan huruf kanji yang telah di modernisasi

oleh orang Jepang, keseluruhannya lebih kurang sekitar sepuluh ribu kanji. Sehingga kebanyakan

orang Jepang kesulitan dalam menghafal seluruhnya.

Penulisan huruf kanji akan cukup menyulitkan bagi mahasiswa atau siswa yang belajar bahasa

Jepang, terutama bagi mereka yang tidak mengetahui latar belakang budaya kanji.

Huruf kanji dibagi menurut cara penulisan dan cara bacaannya, yaitu kun-yomi 「 訓読み 」

yang berarti cara membaca huruf kanji menurut bahasa Jepang dan on-yomi「音読 み」 yang berarti

cara membaca huruf kanji menurut bahasa China.

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa tidaklah mudah dalam menuliskan huruf kanji.

Karena setiap goresan atau coretan yang kita tulis akan membentuk sebuah huruf kanji yang akan

memiliki sebuah arti, namun huruf kanji tersebut akan memiliki arti jika dituliskan dengan baik dan

benar. Tetapi jika dalam kanji yang dituliskan terdapat kekurangan satu saja goresan, atau salah

meletakkan goresan, maka kanji tersebut bisa menjadi tidak memiliki arti sama sekali atau pun

menjadi arti kanji lain yang bukan dituliskan. Oleh karena itu, setiap coretan atau goresan di saat kita

menuliskan kanji sangatlah perlu diperhatikan dengan seteliti mungkin.

Hampir sebagian besar para pembelajar bahasa Jepang menganggap bahwa kanji adalah

sesuatu yang menakutkan. Akan tetapi di dalam bahasa Jepang, kanji merupakan huruf yang

memegang peranan yang sangat penting. Dapat kita katakan bahwa kanji adalah sebagai “tulang

punggung” dalam kosa kata bahasa Jepang. Oleh karena itu, tanpa adanya kanji maka akan sangat

Page 5: 2011-2-01159-JP Ringkasan001_2

membingungkan kita, karena sering terjadinya kesalah pahaman. Tetapi sebaliknya dengan adanya

kanji maka kita dapat memahami arti suatu kata dengan pasti dan kesalahan makna pun dapat

dihindari. Dalam mempelajari kanji kita akan mengenal istilah yang dinamakan bushu 「部首 」.

Bushu adalah bagian kanji yang menyatakan arti dasar dari suatu kanji, (Sudjianto, 2004,

hal.98) dengan kata lain bahwa bushu adalah “kunci” untuk mengetahui dan memahami makna inti

suatu kanji secara umum, juga sebagai salah satu cara yang digunakan oleh orang Jepang, para

mahasiswa ataupun para pembelajar bahasa Jepang dalam mencari suatu kanji dalam kanwa jiten,

baik untuk mengetahui cara bacaanya, maupun artinya. Oleh sebab itu, kamus – kamus yang

diterbitkan di Jepang selalu dilengkapi dengan daftar bushu untuk memudahkan cara pemakaian.

Terdapat tujuh bushu pada huruf kanji Jepang.

Seperti bushu hen yang berarti melihat bushu dari bagian kiri huruf kanji, bushu tsukuri yang

berarti melihat bushu dari bagian kanan kanji, bushu kanmuri yang berarti melihat bushu dari atas

huruf kanji, bushu ashi yang melihat bushu dari bagian bawah huruf kanji, bushu tare yang melihat

bushu dari bagian atas dan kiri huruf kanji, bushu nyou yang berarti melihat bushu dari bagian kiri

bawah kanji, dan bushu kamae yang melihat bushu dari bagian luar sekeliling huruf kanji (Haryono,

2005, hal.12).

1.2 Rumusan Masalah

Dalam rumusan permasalahan ini, penulis menganalisis makna unsur pembentukan kanji yaitu

bushu “ko-gai”. dan penulis menganalisis kanji dengan bushu kai yang berhubungan dengan

keuangan. Bushu ini dapat dicari dalam kamus kanji modern oleh Andrew Nelson tahun (2008).

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup dalam permasalahan ini adalah menganalisis kanji dengan bushu ko-gai yang

terdapat pada kamus kanji modern bahasa Jepang oleh Andrew Nelson tahun (2008). Penulis

membatasi penelitian pada sepuluh kanji dengan bushu ko-gai yang dapat dihubungkan dengan

keuangan.

Page 6: 2011-2-01159-JP Ringkasan001_2

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sepuluh kanji dengan bushu ko-gai

(kerang) yang terdapat dalam kamus besar bahasa Jepang oleh Andrew nelson tahun (2008). Alasan

penulis menganalisis sepuluh kanji karena dari sebagian besar bushu ko-gai hanya sepuluh kanji yang

mudah untuk dianalisis, kemudian agar mengetahui penggunaan gabungan kanji yang digabungkan

untuk menunjukkan bahwa kanji tersebut berhubungan dengan (keuangan).

Lalu manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah pembaca dapat lebih mengerti dan lebih

memahami fungsi dan bentuk dari bushu ko-gai dalam kanji. Penulis juga mengharapkan berdasarkan

penelitian ini pembaca mendapatkan wawasan baru mengenai kanji dengan bushu ko-gai (kerang).

1.5 Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif

analisis, yaitu penelitian yang mencari dan mengumpulkan data-data sebanyak mungkin mengenai hal

yang ingin diteliti, (Nazir, 2003, hal.71), Kemudian data-data tersebut akan dianalisis oleh penulis.

Sedangkan pengambilan data dilakukan dengan metode kepustakaan yaitu pengumpulan data dari

berbagai macam buku dan situs internet yang berhubungan dengan bahan yang diteliti.

1.6 Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan

manfaat penelitian, serta sistematika penulisan dari penulisan skripsi ini.

Bab 2 Landasan Teori

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai beberapa teori linguistik, teori semantik,

teori pembentukkan kanji yang berhubungan dengan penelitian. Teori yang berasal dari sumber yang

akurat yang digunakan untuk menganalisis data – data yang ada saat ini.

Bab 3 Analisis Data

Dalam bab ini penulis akan menganalisis korpus data satu persatu dengan menggunakan data

yang berhasil dikumpulkan melalui teori – teori yang telah dianalisis sebelumnya, dengan tujuan

untuk mendapatkan hasil dari proses penelitian ini.

Page 7: 2011-2-01159-JP Ringkasan001_2

Bab ini juga berisikan mengenai analisis data - data yang sesuai dengan permasalahan

berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian ini.

Bab 4 Simpulan dan Saran

Pada bab 4 ini penulis akan memberikan simpulan dari hasil analisis yang diperoleh dari

penelitian secara deskriptif analisis, serta saran untuk para peneliti selanjutnya.

Bab 5 Ringkasan

Pada bab ini akan diberikan ringkasan dari seluruh isi skripsi, dimulai dari

pendahuluan hingga simpulan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian dalam skripsi ini.

Pembahasan

Dalam bab ini akan mengulas tentang teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data

yang terdapat di dalam bab 3. Karena di dalam penelitian ini penulis akan menguraikan tentang teori

semantik yang memiliki makna denotatif dan konotatif, teori semiotik serta konsep kanji yang

terdapat teori pembentukkan kanji atau rikusho「六書」, teori bushu dan konsep bushu ko-gai (貝).

Penutup

Di akhir penelitian ini penulis ingin menegaskan bahwa dari teori yang telah dikemukakan pada

bab dua sebelumnya menjelaskan bahwa Ko-gai「貝」merupakan huruf yang berasal dari gambar

kerang yang terbuka mulutnya kemudian memiliki dua garis pada badan dan memiliki dua kaki untuk

melambangkannya.

Maka kanji ko-gai 「貝」sebenarnya diambil dari siput atau bisa juga diambil dari keong yang

dalam Bahasa Jepangnya adalah 「巻きがい」(makigai). Sebenarnya bentuk asli gambar dari bushu

ko-gai adalah panjang dan bundar (lonjong). Terdapat tiga bentuk spiral, tetapi dari ketiga tersebut

memiliki banyak tanda. Terdapat karakter 「ハ」yang tepat berada dibawah badan kerang「目」adalah sebagai bentuk kakinya.

Page 8: 2011-2-01159-JP Ringkasan001_2

Daftar Pustaka

Akiyasu, Toudou. (1982). Kanji Naritachi Jiten. Tokyo : Kyoikusha.

Akiyasu, Toudou. (2001). Reikai Gakushu Jiten. Tokyo: Y Todo Toppaninsatsu.

Henshall, Kenneth G. (1998). A Guide To Remembering Japanese Characters.

Tokyo: Turtle.

Harianja, N. (2010)

<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21050/3/Chapter%20II.pdf>.

Kano, Chieko. (2005). Basic Kanji Book 1. Tokyo: Bonjinsha.

Matsuura, Kenji. (1994). Kamus Bahasa Jepang – Indonesia. Kyoto : Kyoto Sangyo

University Press.

Nelson. Andrew N. (2008). Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia. Jakarta : Kesaint Blanc.

Parera, J. D. (2004) Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

“Pengertian Semantik”. Semantik. (2006). 6 April 2011.

<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1660/1/06001583.pdf>.

Shinmura, Izura. (1998) Kokugo no Koujien. Tokyo: Iwanami Shoten.

Sudjianto. Dahidi, Ahmad. (2004). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta –

Indonesia : Kesaint Blanc.

Sutedi, Dedi. (2003) Dasar - Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama

Press.

Takebe, Yoshiaki. (1993) Kanji wa Muzukashikunai. Tokyo: PT. Aruku.

Page 9: 2011-2-01159-JP Ringkasan001_2

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.