bab 3 analisis data 3.1 analisis nilai pre test dan post...

39
29 Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Pada subbab ini, penulis akan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian kelas yang telah dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, yakni pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2011. Analisis ini ditujukan guna mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan responden dalam menjawab ragam soal evaluasi objektif setelah diberikan stimulus berupa strategi-strategi menjawab soal. Untuk mendukung akurasi hasil penelitian ini, penulis melakukan uji peringkat bertanda Wilcoxon, guna menguji hipotesis dari dua variabel yang berhubungan dengan nilai tingkat signifikansi standar α = 0.05. Pada uji peringkat bertanda Wilcoxon ini terdapat dua buah hipotesis, yaitu: 1. Hipotesis nol (H 0 ), yang berarti tidak ada perbedaan hasil pre test dan post test para responden eksperimen setelah diberi perlakuan, yakni penyampaian stimulus berupa strategi menjawab ragam soal evaluasi objektif. Dengan kata lain, stimulus ini dirasakan tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan menjawab responden.

Upload: trankiet

Post on 03-Jul-2018

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

29

Bab 3

Analisis Data

3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Pada subbab ini, penulis akan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari

hasil penelitian kelas yang telah dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, yakni

pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2011. Analisis ini ditujukan guna

mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan responden dalam menjawab

ragam soal evaluasi objektif setelah diberikan stimulus berupa strategi-strategi

menjawab soal.

Untuk mendukung akurasi hasil penelitian ini, penulis melakukan uji peringkat

bertanda Wilcoxon, guna menguji hipotesis dari dua variabel yang berhubungan

dengan nilai tingkat signifikansi standar α = 0.05. Pada uji peringkat bertanda

Wilcoxon ini terdapat dua buah hipotesis, yaitu:

1. Hipotesis nol (H0), yang berarti tidak ada perbedaan hasil pre test dan

post test para responden eksperimen setelah diberi perlakuan, yakni

penyampaian stimulus berupa strategi menjawab ragam soal evaluasi

objektif. Dengan kata lain, stimulus ini dirasakan tidak efektif dalam

meningkatkan kemampuan menjawab responden.

Page 2: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

30

2. Hipotesis alternatif (H1), yang berarti hasil post test para responden

eksperimen lebih besar jika dibandingkan dengan hasil pre test setelah

diberi perlakuan, yakni penyampaian stimulus berupa strategi menjawab

ragam soal evaluasi objektif. Dengan kata lain, stimulus ini dirasakan

efektif dalam meningkatkan kemampuan menjawab responden.

Karena penulis menggunakan tingkat signifikansi 0.05, maka H0 akan diterima

jika α > 0.05. Sebaliknya, jika α ≤ 0.05 maka H0 akan ditolak dan H1 akan diterima.

Daerah penerimaan dan penolakan hipotesis digambarkan pada grafik berikut ini.

Gambar 3.1.1 Grafik Pengambilan Hipotesis

Sumber : Santoso (2009:358)

Menurut hasil penelitian yang dilakukan terhadap kesepuluh responden pada kelas

eksperimen yang telah diberikan materi pembelajaran bahasa Jepang verba ーて

dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan pada

pemberian stimulus berupa strategi menjawab ragam soal evaluasi objektif ini, secara

lebih terperinci, rata-rata nilai untuk pre test dan post test dari masing-masing

responden akan dijabarkan melalui grafik batang dibawah ini.

0 0.1 0.05

Tolak H0 Terima H0

Page 3: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

d

a

Berdasark

deskriptif un

analisis dapa

T

Gamba

Sum

kan survei

ntuk menget

at dilihat pad

Tabel 3.1.1

Nilai Pre Test

Nilai Post Test

ar 3.1.2 Gra

Ke

mber : Data

yang diadak

tahui nilai ra

da tabel berik

Statistik De

Ke

Des

N

t

afik Nilai Pr

elas Eksperi

Penelitian M

kan, kemud

ata-rata dari

kut ini.

eskriptif Nil

elas Eksperi

scriptive Stati

Minimu

10

10

re Test dan P

imen

Maret-April 2

ian akan di

i kesepuluh

lai Pre Test

imen

istics

um Maximu

28

56

Post Test

2011

ilakukan ana

responden t

dan Post Te

m Mean

82 67.8

94 82.8

3

alisis statist

ersebut. Has

est

80

80

31

tik

sil

Page 4: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

32

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Nilai Pre Test 10 28 82 67.80

Nilai Post Test 10 56 94 82.80

Valid N (listwise) 10

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Melalui tabel di atas, dapat terlihat bahwa perbandingan rata-rata nilai pre test dan

post test responden setelah diberikan stimulus berupa strategi menjawab soal,

mengalami kenaikan sebesar 15 poin.

Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan

two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian

menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1.2 Ranking Nilai Pre Test dan Post Test

Kelas Eksperimen

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai Post Test - Nilai Pre

Test

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 10b 5.50 55.00

Ties 0c

Total 10

a. Nilai Post Test < Nilai Pre Test

b. Nilai Post Test > Nilai Pre Test

c. Nilai Post Test = Nilai Pre Test

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Dari hasil tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada satu responden pun

yang mengalami penurunan untuk nilai post test-nya. Keseluruhan responden yang

Page 5: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

33

berjumlah sepuluh orang dalam kelas eksperimen ini mengalami peningkatan nilai,

hasil post test lebih besar bila dibandingkan dengan nilai pre test-nya.

Tabel 3.1.3 Tingkat Signifikansi Nilai Pre Test dan Post Test

Kelas Eksperimen

Test Statisticsb

Nilai Post Test -

Nilai Pre Test

Z -2.812a

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Melalui tabel hasil uji peringkat bertanda Wilcoxon tersebut diperoleh tingkat

signifikansi (α) yakni sebesar 0.005. Diketahui bahwa 0.005 < 0.05, ini menunjukkan

bahwa tingkat signifikansi yang diperoleh sesuai dengan aturan hipotesis yang telah

ditetapkan, maka H0 akan ditolak dan H1 akan diterima. Artinya, dari hasil uji

Wilcoxon ini dapat diketahui bahwa hasil post test para responden untuk kelas

eksperimen lebih besar daripada hasil pre test mereka. Berdasarkan analisis tersebut,

dapat ditegaskan bahwa pemberian stimulus berupa penyampaian strategi menjawab

Page 6: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

34

ragam soal evaluasi objektif memberikan peningkatan kemampuan responden dalam

menjawab setiap soal yang diberikan.

Gambar 3.1.3 Grafik Pengambilan Hipotesis

Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011

Hasil penelitian ini mendukung teori belajar menurut aliran behavioristik,

terutama Teori Asosiasi yang dikemukakan oleh Edward Lee Thorndike, mengenai

hubungan stimulus dan respon. Thorndike dalam Suparno (1997:58) menyebutkan

bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam proses pembelajaran, setiap siswa

membutuhkan motivasi dari luar, dalam hal ini pengajar, dan kemajuan tersebut akan

dipengaruhi oleh kerja stimulus berupa penguatan (reinforcement). Sesuai dengan

0.0050 0.1 0.05

Tolak H0 Terima H0

Page 7: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

35

pernyataan tersebut, penulis melalui penelitian ini telah membuktikan adanya

peningkatan kemampuan responden dalam menjawab ragam soal evaluasi objektif

dari kelompok responden kelas eksperimen, dan pemberian stimulus berupa

penyampaian strategi menjawab telah terbukti memberikan dampak terhadap hasil

evaluasi para responden.

3.2 Analisis Skor Pre Test dan Post Test Menurut Ragam Soal Evaluasi Objektif

Kelas Eksperimen

Data yang akan dianalisis bersumber dari hasil pre test dan post test yang telah

diikuti oleh seluruh responden pada kelas eksperimen. Analisis ini bertujuan untuk

melihat ada tidaknya pengaruh pemberian stimulus berupa strategi menjawab

terhadap masing-masing bentuk soal dalam evaluasi objektif. Dalam rangka

mempermudah perbandingan serta penilaian, pada pre test dan post test, penulis telah

membagi soal ke dalam enam bagian, yang dibedakan berdasarkan bentuk soal yang

akan diteliti. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS menggunakan

metode uji peringkat bertanda Wilcoxon dengan tingkat signifikansi (α) = 0.05. Pada

uji peringkat bertanda Wilcoxon ini terdapat dua buah hipotesis, yaitu:

1. Hipotesis nol (H0), yang berarti tidak ada perbedaan hasil pre test dan

post test para responden eksperimen setelah diberi perlakuan. Dengan

kata lain, stimulus berupa strategi menjawab ini dirasakan tidak efektif

terhadap bentuk soal tersebut.

Page 8: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

36

2. Hipotesis alternatif (H1), yang berarti hasil post test para responden

eksperimen lebih besar jika dibandingkan dengan hasil pre test setelah

diberi perlakuan. Dengan kata lain, stimulus berupa strategi menjawab ini

dirasakan efektif terhadap bentuk soal tersebut.

Karena penulis menggunakan tingkat signifikansi 0.05, maka H0 akan diterima

jika α > 0.05. Sebaliknya, jika α ≤ 0.05 maka H0 akan ditolak dan H1 akan diterima.

Daerah penerimaan dan penolakan hipotesis digambarkan pada grafik berikut ini.

Gambar 3.2.1 Grafik Pengambilan Hipotesis

Sumber : Santoso (2009:358)

3.3.1 Analisis Skor Pre Test dan Post Test Shingihou (Soal Betul - Salah)

Dikarenakan usaha yang dikeluarkan oleh siswa dalam mengerjakan bentuk tes

objektif sedikit apabila dibandingkan dengan tes subjektif, umumnya untuk jawaban

yang benar akan diberi skor 1 (satu) dan setiap jawaban yang salah diberi skor 0 (nol)

(Djiwandono, 2006:445). Dengan berpegang pada pernyataan tersebut, penulis

0 0.1 0.05

Tolak H0 Terima H0

Page 9: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

m

y

y

m

p

b

memberikan

yang benar a

Hasil sko

yang diberi

mempelajari

pada pembe

bentuk shing

n bobot dala

akan diberi s

or pre test da

ikan perlaku

i konjugasi v

rian stimulu

gihou dapat

Gambar

Sum

am soal evalu

skor 1 (satu)

an post test u

uan berupa

verba bentuk

us berupa pen

dilihat pada

r 3.2.1.1 Gr

Shingiho

mber : Data

uasi objektif

dan jawaba

untuk bentuk

pengajaran

k ーて bese

nyampaian s

grafik berik

rafik Skor P

ou (Soal Bet

Penelitian M

f yang satu

an yang salah

k shingihou

n bahasa Je

erta pola kal

strategi-strat

kut ini.

Pre Test dan

ul - Salah)

Maret-April 2

ini, untuk s

h diberi skor

dari kelomp

epang, khus

limatnya, ser

tegi dalam m

Post Test

2011

3

etiap jawaba

r 0 (nol).

pok responde

susnya dala

rta penekana

menjawab so

37

an

en

am

an

oal

Page 10: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

38

Berdasarkan data survei yang diperoleh, dilakukan analisis statistik deskriptif

untuk mengetahui skor rata-rata kesepuluh responden. Hasil analisis dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.1.1 Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test

Shingihou (Soal Betul - Salah)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Skor Pre Test Soal Betul-Salah 10 2 5 3.40

Skor Post Test Soal Betul-Salah 10 3 5 4.30

Valid N (listwise) 10

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Melalui tabel di atas, dapat terlihat bahwa rata-rata skor responden untuk bentuk

shingihou pada pre test adalah sebesar 3.4 poin dan skor post test mereka sebesar 4.3

poin dari skor maksimum yang dapat diperoleh sebesar 5 poin. Dari nilai rata-rata

(means) ini terlihat bahwa skor responden mengalami kenaikan sebesar 0.9 poin.

Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan

two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian

menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.1.2 Ranking Skor Pre Test dan Post Test

Shingihou (Soal Betul - Salah)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Skor Post Test Soal Betul-

Salah - Skor Pre Test Soal

Betul-Salah

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 7b 4.00 28.00

Ties 3c

Page 11: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

39

Total 10

a. Skor Post Test Soal Betul-Salah < Skor Pre Test Soal Betul-Salah

b. Skor Post Test Soal Betul-Salah > Skor Pre Test Soal Betul-Salah

c. Skor Post Test Soal Betul-Salah = Skor Pre Test Soal Betul-Salah

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Melalui tabel ranking di atas diketahui bahwa tidak terdapat satu responden pun

dengan skor pre test yang lebih besar jika dibandingkan dengan skor post test, ada

tiga responden yang skor pre test dan post test-nya tidak mengalami perubahan.

Sedangkan tujuh responden lainnya memiliki skor post test yang lebih besar dari skor

pre test-nya.

Tabel 3.2.1.3 Uji Statistik Shingihou (Soal Betul - Salah)

Test Statisticsb

Skor Post Test Soal Betul-Salah

- Skor Pre Test Soal Betul-Salah

Z -2.530a

Asymp. Sig. (2-tailed) .011

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Pada tabel hasil uji statistik bertanda Wilcoxon di atas, diperoleh tingkat

signifikansi (α) sebesar 0.011. Karena 0.011 < 0.05 maka sesuai dengan aturan

hipotesis yang telah ditetapkan maka H0 akan ditolak dan H1 akan diterima. Artinya,

Page 12: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

40

dari hasil uji Wilcoxon ini dapat diketahui bahwa hasil post test para responden lebih

besar daripada hasil pre test mereka.

Ini pun didukung dari hasil angket dan wawancara penulis. Dengan adanya

stimulus berupa strategi menjawab soal, sebanyak 80% responden mengaku merasa

terbantu. Menurut responden yang berhasil diwawancara, hal ini dikarenakan di

dalam strategi tersebut telah ditekankan bagian mana saja yang perlu mendapat

perhatian lebih, seperti partikel, perubahan kata kerja, dan susunan gramatikal,

sehingga dengan penerapan strategi tersebut membuat pikiran dan perhatian mereka

semakin terfokus dan memudahkan mereka dalam menentukan kalimat pernyataan

tersebut benar atau salah. Hal ini sejalan dengan pendapat Thorndike dalam Suparno

(1997:58) menyebutkan bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam proses belajar

mengajar setiap siswa membutuhkan motivasi dari luar, dalam hal ini pengajar, dan

kemajuan tersebut akan dipengaruhi oleh kerja stimulus berupa penguatan

(reinforcement).

Penggabungan hasil analisis dengan bantuan SPSS dan angket di atas

membuktikan adanya pengaruh dari pemberian stimulus berupa penyampaian strategi

menjawab soal terhadap kemajuan tingkat kemampuan responden dalam mengisi

soal evaluasi objektif shingihou.

Gambar 3.2.1.2 Grafik Pengambilan Hipotesis

Shingihou (Soal Betul - Salah)

0.0110 0.1 0.05

Tolak H0 Terima H0

Page 13: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

3

t

d

(

r

d

p

m

3.3.2 Anal

Gan

Proses pe

tes betul-sal

dengan ben

(Djiwandono

Hasil sko

responden y

dalam mem

penekanan p

menjawab so

Sumber : H

lisis Skor Pr

da)

engerjaannya

lah, pemberi

nar akan di

o, 2006:449)

or pre test d

yang diberik

mpelajari kon

pada pembe

oal bentuk ta

Gambar

Ta

Hasil Analis

re Test dan

a yang tidak

ian bobot ni

iberi skor

).

dan post tes

kan perlakua

njugasi verb

erian stimul

ashisentakuh

r 3.2.2.1 Gr

Tashisentaku

is Data Pene

Post Test Ta

k membutuhk

ilai pada tes

1 (satu) da

st untuk be

an berupa p

ba bentuk ー

lus berupa

hou dapat di

rafik Skor P

uhou (Soal P

elitian Maret

Tashisentaku

kan usaha ba

bentuk ini

an yang sa

entuk tashise

engajaran b

ーて besert

penyampaia

lihat pada gr

Pre Test dan

Pilihan Gan

t-April 2011

uhou (Soal P

anyak, maka

adalah soal

alah diberi

entakuhou d

ahasa Jepan

ta pola kalim

an strategi-s

rafik berikut

Post Test

da)

4

Pilihan

a sama seper

yang dijawa

skor 0 (no

dari kelompo

ng, khususny

matnya, ser

strategi dala

t ini.

41

rti

ab

ol)

ok

ya

rta

am

Page 14: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

42

Sumber : Data Penelitian Maret-April 2011

Berdasarkan data survei yang diperoleh, dilakukan analisis statistik deskriptif

untuk mengetahui skor rata-rata kesepuluh responden. Hasil analisis dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.2.1 Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test

Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda 10 1 4 2.50

Skor Post Test Soal Pilihan Ganda 10 2 5 3.30

Valid N (listwise) 10

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata skor

responden untuk bentuk tashisentakuhou pada pre test adalah sebesar 2.5 poin dan

skor post test mereka sebesar 3.3 poin dari skor maksimum yang dapat diperoleh

sebesar 5 poin. Dari nilai rata-rata (means) ini terlihat bahwa skor responden

mengalami kenaikan, yakni sebesar 0.8 poin.

Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan

two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian

menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.2.2 Ranking Skor Pre Test dan Post Test

Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Page 15: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

43

Skor Post Test Soal Pilihan

Ganda - Skor Pre Test Soal

Pilihan Ganda

Negative Ranks 1a 2.50 2.50

Positive Ranks 6b 4.25 25.50

Ties 3c

Total 10

a. Skor Post Test Soal Pilihan Ganda < Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda

b. Skor Post Test Soal Pilihan Ganda > Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda

c. Skor Post Test Soal Pilihan Ganda = Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Melalui tabel ranking di atas diketahui bahwa hanya terdapat satu responden yang

memperoleh skor pre test lebih besar daripada skor post test-nya, sebaliknya terdapat

enam orang dengan skor post test yang lebih besar, sedangkan tiga responden yang

tersisa tidak mengalami perubahan skor pada pre test dan post test.

Tabel 3.2.2.3 Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test

Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda)

Test Statisticsb

Skor Post Test Soal Pilihan Ganda

- Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda

Z -1.994a

Asymp. Sig. (2-tailed) .046

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Pada tabel hasil uji statistik bertanda Wilcoxon di atas, diperoleh tingkat

signifikansi (α) sebesar 0.046. Karena 0.046 < 0.05, maka sesuai dengan aturan

hipotesis yang telah ditetapkan, H0 akan ditolak dan H1 akan diterima. Artinya, dari

Page 16: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

44

hasil uji Wilcoxon ini dapat diketahui bahwa hasil post test para responden lebih

besar daripada hasil pre test mereka.

Analisis ini pun didukung dari hasil angket dan wawancara penulis. Dengan

adanya pemberian stimulus berupa strategi menjawab soal, sebanyak 70% responden

mengaku merasa terbantu dan 50% diantaranya memilih tashisentakuhou ini sebagai

bentuk soal yang paling disukai, karena dianggap mudah proses pengerjaannya. Dari

hasil wawancara kepada tiga orang responden, penulis menyimpulkan bahwa dengan

adanya bantuan pilihan jawaban akan semakin meningkatkan efek dari penggunaan

stimulus berupa strategi menjawab.

Thorndike dalam Suparno (1997:58) menyebutkan bahwa untuk memperoleh

kemajuan dalam proses pembelajaran setiap siswa membutuhkan motivasi dari luar,

dalam hal ini pengajar, dan kemajuan tersebut akan dipengaruhi oleh kerja stimulus

berupa penguatan (reinforcement). Melalui penggabungan hasil analisis SPSS

dengan hasil analisis angket di atas, dapat diketahui adanya pemberian respon positif

dari para responden berupa kemajuan tingkat kemampuan menjawab soal berbentuk

tashisentakuhou, terhadap pemberian stimulus penguatan dari penulis, yakni

penyampaian strategi menjawab soal evaluasi objektif tersebut.

Gambar 3.2.2.2 Grafik Pengambilan Hipotesis

Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda)

0.0460 0.1 0.05

Tolak H0 Terima H0

Page 17: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

3

g

d

S

(

A

r

d

p

m

3.2.3 Anal

Bentuk te

ganda, hany

diberikan se

Sebagai anc

(Arikunto, 2

Arikunto un

Hasil sko

responden y

dalam mem

penekanan p

menjawab so

Sumber : H

lisis Skor Pr

es menjodoh

ya kumiawas

ebagai imba

car-ancar da

2009:230). D

ntuk member

or pre test d

yang diberik

mpelajari kon

pada pembe

oal bentuk k

Gambar

K

Hasil Analis

re Test dan

hkan memil

sehou ini cen

alan untuk

apat ditentuk

Dalam soal b

rikan bobot

dan post tes

kan perlakua

njugasi verb

erian stimul

kumiawaseho

r 3.2.3.1 Gr

Kumiawaseh

is Data Pene

Post Test K

liki kemirip

nderung leb

masing-mas

kan bahwa

bentuk menj

penilaian se

st untuk b

an berupa p

ba bentuk ー

lus berupa

ou dapat dilih

rafik Skor P

hou (Soal M

elitian Maret

Kumiawaseho

an dengan t

bih komplek

sing soal ju

angka untuk

odohkan ini

besar 2 (dua

entuk kumia

engajaran b

ーて besert

penyampaia

hat pada gra

Pre Test dan

Menjodohka

t-April 2011

ou (Soal Me

tes dalam b

s. Maka bob

uga harus l

k tiap nomo

i, penulis me

a) poin pada

awasehou d

ahasa Jepan

ta pola kalim

an strategi-s

afik berikut i

Post Test

an)

4

enjodohkan

bentuk piliha

bot nilai yan

lebih banya

or adalah du

engikuti sara

setiap nomo

dari kelompo

ng, khususny

matnya, ser

strategi dala

ini.

45

n)

an

ng

ak.

ua

an

or.

ok

ya

rta

am

Page 18: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

46

Sumber : Data Penelitian Maret-April 2011

Berdasarkan data survei yang diperoleh, dilakukan analisis statistik deskriptif

untuk mengetahui skor rata-rata kesepuluh responden. Hasil analisis dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.3.1 Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test

Kumiawasehou (Soal Menjodohkan)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Skor Pre Test Soal Menjodohkan 10 2 8 6.40

Skor Post Test Soal Menjodohkan 10 4 10 7.60

Valid N (listwise) 10

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Mengacu pada hasil pengukuran statistik deskriptif tersebut, untuk bentuk

kumiawasehou, rata-rata skor responden pada pre test adalah sebesar 6.4 poin dan

post test mereka sebesar 7.6 poin dari skor maksimum yang dapat diperoleh sebesar

10 poin. Dari nilai rata-rata (means) ini terlihat bahwa skor responden mengalami

kenaikan sebesar 1.2 poin.

Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan

two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian

menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.3.2 Ranking Skor Pre Test dan Post Test

Kumiawasehou (Soal Menjodohkan)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Page 19: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

47

Skor Post Test Soal

Menjodohkan - Skor Pre Test

Soal Menjodohkan

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 5b 3.00 15.00

Ties 5c

Total 10

a. Skor Post Test Soal Menjodohkan < Skor Pre Test Soal Menjodohkan

b. Skor Post Test Soal Menjodohkan > Skor Pre Test Soal Menjodohkan

c. Skor Post Test Soal Menjodohkan = Skor Pre Test Soal Menjodohkan

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Berdasarkan tabel ranking di atas, dapat terlihat bahwa negative ranks bernilai nol,

ini menandakan tidak ada seorang pun dari kesepuluh responden yang memiliki skor

pre test lebih besar daripada post test untuk bentuk kumiawasehou ini. Sedangkan

untuk skor post test yang lebih besar dan skor pre test-post test berimbang masing-

masing memiliki nilai ranking yang sama, yaitu sebesar lima. Melalui penjabaran

tabel ini, tidak terlihat adanya pengaruh pemberian stimulus terhadap peningkatan

kemampuan responden menjawab soal.

Tabel 3.2.3.3 Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test

Kumiawasehou (Soal Menjodohkan)

Test Statisticsb

Skor Post Test Soal Menjodohkan

- Skor Pre Test Soal Menjodohkan

Z -2.121a

Asymp. Sig. (2-tailed) .034

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Akan tetapi, dari hasil uji statistik dengan bantuan program SPSS, diperoleh

tingkat signifikansi (α) sebesar 0.034, yang lebih kecil dari 0.05, dan dalam aturan uji

Page 20: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

48

peringkat bertanda Wilcoxon disebutkan bahwa apabila dari penghitungan data

memiliki tingkat signifikansi (α) ≤ 0.05 maka ini menunjukkan H1-lah yang akan

diterima, sedangkan H0 akan ditolak. Dengan berpegang pada aturan tersebut, dapat

dikatakan bahwa uji statistik bertanda Wilcoxon masih menempatkan bentuk

kumiawasehou ini sebagai salah satu bentuk yang memberikan efek positif setelah

stimulus diberikan.

Untuk menghadapi masalah ini, penulis akan mengambil kesimpulan berdasarkan

penggabungan kedua hasil analisis ranking skor dan uji statistik, dengan data

pendukung dari hasil angket dan wawancara. Melalui jawaban angket, dengan

adanya pemberian stimulus, diketahui 70% responden kelas eksperimen ini merasa

terbantu. Akan tetapi, penulis masih menemukan beberapa responden yang tidak

mengalami peningkatan nilai post test, oleh karena itu penulis mengadakan

wawancara dengan beberapa responden yang tidak mengalami kenaikan nilai. Dari

hasil wawancara tersebut, penulis menyimpulkan, sama seperti tashisentakuhou,

dinyatakan bahwa dengan adanya bantuan berupa pilihan jawaban yang telah

disediakan membuat penerapan stimulus semakin mudah dan efektif, namun salah

satu faktor yang menghambat keefektifan stimulus adalah adanya pilihan jawaban

yang lebih banyak dari pertanyaan, terutama bila pilihan jawaban tersebut memiliki

kemiripin satu sama lain, sehingga membuat para responden menjadi sulit dalam

menentukan jawaban dan menyebabkan kemungkinan salah pada soal lain juga akan

semakin besar. Dengan menggabungkan ketiga analisis tersebut, penulis

menyimpulkan bahwa stimulus berupa penyampaian strategi menjawab untuk

kumiawasehou masih dirasakan efektif terhadap peningkatan kemampuan menjawab

soal. Ini membuktikan kebenaran dari pernyataan Thorndike dalam Suparno

(1997:58), yang menyebutkan bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam proses

Page 21: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

49

pembelajaran setiap siswa membutuhkan motivasi dari luar, dalam hal ini pengajar,

dan kemajuan tersebut akan dipengaruhi oleh kerja stimulus berupa penguatan

(reinforcement).

Gambar 3.2.3.2 Grafik Pengambilan Hipotesis

Kumiawasehou (Soal Menjodohkan)

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011

3.2.4 Analisis Skor Pre Test dan Post Test Kanseihou (Soal Isian)

Dalam mengerjakan soal dalam bentuk isian, bila dibandingkan dengan bentuk tes

subjektif berupa esai, usaha yang dikeluarkan oleh siswa sedikit, tetapi lebih sulit

daripada tes bentuk betul-salah atau bentuk pilihan ganda. Oleh karena itu, ada

0.0340 0.1 0.05

Tolak H0 Terima H0

Page 22: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

b

d

d

t

u

y

m

p

b

u

p

baiknya bob

dengan angk

diharapkan

tersebut, ma

untuk masin

Hasil sko

yang diberi

mempelajari

pada pembe

bentuk kanse

Berdasark

untuk meng

pada tabel b

bot nilai tiap

ka pada bent

ringan atau

aka penulis m

ng-masing so

or pre test da

ikan perlaku

i konjugasi v

rian stimulu

eihou dapat

Gambar

Sum

kan data su

getahui skor

erikut ini.

p soal diberi

tuk betul-sal

u mudah (A

menetapkan

oal dalam be

an post test u

uan berupa

verba bentuk

us berupa pen

dilihat pada

r 3.2.4.1 Gr

Kans

mber : Data

urvei yang d

rata-rata ke

i angka 2 (d

lah atau pilih

Arikunto, 20

pemberian

ntuk ini.

untuk bentuk

pengajaran

k ーて bese

nyampaian s

a grafik berik

rafik Skor P

seihou (Soal

Penelitian M

diperoleh, d

esepuluh res

dua). Dapat j

han ganda jik

009:229). Se

bobot penila

k kanseihou

n bahasa Je

erta pola kal

strategi-strat

kut ini.

Pre Test dan

l Isian)

Maret-April 2

dilakukan an

sponden. Ha

juga angka i

ka memang j

ejalan deng

aian sebesar

dari kelomp

epang, khus

limatnya, ser

tegi dalam m

Post Test

2011

nalisis statis

asil analisis

5

itu disamaka

jawaban yan

gan pemikira

r 2 (dua) po

pok responde

susnya dala

rta penekana

menjawab so

stik deskript

dapat dilih

50

an

ng

an

in

en

am

an

oal

tif

hat

Page 23: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

51

Tabel 3.2.4.1 Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test

Kanseihou (Soal Isian)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Skor Pre Test Soal Isian 10 2 10 7.20

Skor Post Test Soal Isian 10 2 10 8.40

Valid N (listwise) 10

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Melalui penghitungan statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel di atas,

maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah skor rata-rata yang diperoleh pada saat

pre test sebesar 7.0 poin dan saat post test sebesar 8.4 poin. Untuk bentuk kanseihou,

skor maksimum yang dapat diperoleh seorang responden adalah sebesar 10 poin.

Dari hasil penghitungan tersebut terlihat dengan jelas adanya perbedaan, skor rata-

rata para responden naik 1.4 poin.

Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan

two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian

menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.4.2 Ranking Skor Pre Test dan Post Test

Kanseihou (Soal Isian)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Skor Post Test Soal Isian -

Skor Pre Test Soal Isian

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 2b 1.50 3.00

Ties 8c

Total 10

a. Skor Post Test Soal Isian < Skor Pre Test Soal Isian

b. Skor Post Test Soal Isian > Skor Pre Test Soal Isian

Page 24: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

52

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Skor Post Test Soal Isian -

Skor Pre Test Soal Isian

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 2b 1.50 3.00

Ties 8c

Total 10

a. Skor Post Test Soal Isian < Skor Pre Test Soal Isian

b. Skor Post Test Soal Isian > Skor Pre Test Soal Isian

c. Skor Post Test Soal Isian = Skor Pre Test Soal Isian

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Tabel hasil penghitungan ranking untuk bentuk kanseihou di atas menunjukkan

nilai yang terbesar, yakni delapan (8). Angka tersebut mengandung arti bahwa

terdapat delapan orang dari total sepuluh responden yang memiliki skor pre test dan

post test yang berimbang atau dengan kata lain memiliki skor yang sama. Sedangkan

sisanya merujuk pada responden yang memperoleh skor post test yang lebih besar

daripada pre test-nya.

Tabel 3.2.4.3 Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test

Kanseihou (Soal Isian)

Test Statisticsb

Skor Post Test Soal Isian

- Skor Pre Test Soal Isian

Z -1.342a

Asymp. Sig. (2-tailed) .180

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Page 25: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

53

Karena pengambilan hipotesis ini menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dan

sesuai dengan aturan hipotesis yang telah ditetapkan, H0 akan diterima jika α > 0.05.

Menurut tabel hasil uji statistik bertanda Wilcoxon di atas, diperoleh tingkat

signifikansi (α) sebesar 0.180. Seperti yang telah diketahui, 0.180 > 0.05, ini

menunjukkan bahwa H0-lah yang diterima. Artinya, dari hasil uji Wilcoxon ini dapat

ditarik kesimpulan bahwa untuk bentuk kanseihou tidak terlihat perbedaan untuk

hasil post test para responden dengan hasil pre test mereka. Jadi, untuk bentuk

kanseihou pemberian stimulus gagal memberikan respon berupa peningkatan

kemampuan para responden.

Berdasarkan hasil angket diketahui sebanyak 60% responden kelas eksperimen ini

merasa kesulitan dalam menjawab bentuk soal kanseihou, dan 40% diantaranya

mengakui, mereka tidak dapat membaca dan merespon soal dalam waktu yang relatif

singkat dengan pilihan jawaban sendiri. Jihad dan Haris (2010:80), menyebutkan

bahwa bentuk soal evaluasi objektif ini membutuhkan waktu yang relatif lama dalam

proses pengerjaannya dan diperlukan pemikiran lebih, bila dibandingkan dengan

bentuk soal lainnya, dikarenakan para pengambil tes diminta untuk menjawab

dengan menulis satu dua kata atau kalimat pendek, jawaban dicari sendiri dan bukan

disediakan untuk dipilih. Karena jawaban didasarkan atas pengetahuan pribadi tiap

individu, sehingga pemberian stimulus berupa strategi pun dirasakan kurang

bermanfaat dalam mengerjakan soal. Ini pun diakui oleh 80% responden, yang

menyatakan kurang dapat merasakan efek dari stimulus dalam usaha mereka

menjawab soal bentuk kanseihou.

Gambar 3.2.4.2 Grafik Pengambilan Hipotesis

Kanseihou (Soal Isian)

Page 26: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

54

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011

3.2.5 Analisis Skor Pre Test dan Post Test Hairetsuhou (Soal Menyusun

Kalimat)

Proses menjawab soal dengan bentuk hairetsuhou terbilang cukup rumit dan

membutuhkan pemikiran ekstra, berawal dari pemikiran tersebut maka penulis

menetapkan untuk memberikan bobot 2 (dua) poin untuk setiap jawaban yang benar.

Dikarenakan dalam proses penilaian bentuk soal ini, penulis memakai pendekatan

standar, maka bila terjadi satu kesalahan pengurutan saja, maka secara otomatis akan

langsung diberikan skor 0 (nol).

Hasil skor pre test dan post test untuk bentuk hairetsuhou dari kelompok

responden yang diberikan perlakuan berupa pengajaran bahasa Jepang, khususnya

dalam mempelajari konjugasi verba bentuk ーて beserta pola kalimatnya, serta

penekanan pada pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi dalam

menjawab soal bentuk hairetsuhou dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar 3.2.5.1 Grafik Skor Pre Test dan Post Test

Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat)

0.180 0 0.1 0.05

Tolak H0 Terima H0

Page 27: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

u

p

Berdasark

untuk meng

pada tabel b

T

Skor Pre T

Skor Post

Valid N (lis

Sumb

Sum

kan data su

getahui skor

erikut ini.

Tabel 3.2.5.1

H

Test Soal Meny

Test Soal Men

stwise)

ber : Hasil A

mber : Data

urvei yang d

rata-rata ke

1 Statistik D

Hairetsuhou

Des

yusun Kalimat

nyusun Kalimat

Analisis Data

Penelitian M

diperoleh, d

esepuluh res

Deskriptif Sk

(Soal Meny

scriptive Stati

N

10

t 10

10

Penelitian M

Maret-April 2

dilakukan an

sponden. Ha

kor Pre Test

yusun Kalim

istics

Minimum

0 2

0 6

0

Maret-April

2011

nalisis statis

asil analisis

t dan Post T

mat)

Maximum

2 10

6 10

2011 dengan

5

stik deskript

dapat dilih

Test

Mean

7.40

8.20

n SPSS

55

tif

hat

Page 28: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

56

Telah dijelaskan secara terperinci melalui tabel statistik deskriptif di atas bahwa

rata-rata yang diperoleh seluruh responden dari grup yang diberi perlakuan untuk

bentuk hairetsuhou pada pre test adalah sebesar 7.4 poin dan untuk skor post test,

mereka memperoleh skor rata-rata sebesar 8.2 poin dari skor maksimum yang dapat

diperoleh sebesar 10 poin. Melalui perbandingan nilai rata-rata (means) ini terlihat

jelas bahwa skor responden mengalami kenaikan sebesar 0.8 poin.

Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan

two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian

menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.5.2 Ranking Skor Pre Test dan Post Test

Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Skor Post Test Soal

Menyusun Kalimat - Skor Pre

Test Soal Menyusun Kalimat

Negative Ranks 1a 1.50 1.50

Positive Ranks 3b 2.83 8.50

Ties 6c

Total 10

a. Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat < Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat

b. Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat > Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat

c. Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat = Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat

Page 29: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

57

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Penjelasan secara garis besar dari perbandingan ranking yang telah dijabarkan

melalui tabel di atas adalah negative ranks menandakan bahwa ada satu orang

responden yang skor pre test-nya lebih tinggi daripada skor yang ia peroleh pada saat

post test. Berbanding terbalik dengan itu, positive ranks disini menunjukkan skor

yang lebih besar diperoleh justru pada saat post test, dan menurut tabel ada tiga

responden yang masuk kategori ini. Keenam responden yang tersisa termasuk ke

dalam kategori ties, mereka tidak mengalami perubahan skor pre test dan post test.

Tabel 3.2.5.3 Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test

Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat)

Test Statisticsb

Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat

- Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat

Z -1.300a

Asymp. Sig. (2-tailed) .194

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Page 30: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

58

Dengan melihat hasil dari uji statistik seperti yang tertera pada tabel di atas, dapat

diketahui bahwa tingkat signifikansi (α) untuk hairetsuhou adalah sebesar 0.194. Ini

menandakan tingkat signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0.05, oleh karena itu

hipotesis yang diterima adalah hipotesis nol (H0), tidak ada perbedaan hasil pre test

dan post test para responden. Sama seperti yang terjadi pada kanseihou, stimulus

yang telah diberikan oleh penulis tidak mendapatkan respon positif dari para

responden dalam kelas eksperimen ini, skor post test mereka untuk bentuk soal ini

tidak mengalami perubahan yang berarti, meskipun telah diberikan stimulus berupa

penyampaian strategi-strategi dalam menjawab soal.

Berdasarkan hasil angket yang telah penulis sebarkan, 70% dari responden merasa

sulit untuk menjawab bentuk soal ini dan juga mengalami kesulitan dalam merangkai

kalimat. Masih dengan persentase yang sama, responden menyatakan bahwa

meskipun pemberian stimulus berupa penyampaian strategi menjawab telah

dilakukan, namun tetap saja dinilai strategi tersebut tidak terlalu membantu proses

menjawab soal.

Setelah ditelusuri lebih dalam, kesalahan terbanyak terdapat pada soal menyusun

kalimat berikut ini:

ひとつ � ください � えんぴつ � どれか � えらんで � は

Responden mengalami kesulitan dalam menempatkan kata ひとつ dan どれか pada

urutan yang benar sehingga makna yang terkandung dalam kalimat tersebut tidak

dapat tersampaikan. Hal ini juga tetap terjadi pada saat post test, kesalahan yang

sama terulang kembali. Terlihat bahwa mereka kurang memahami makna yang

terkandung dalam kalimat tersebut, yakni ingin mempersilahkan lawan bicara untuk

Page 31: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

59

memilih salah satu dari pensil yang tersedia, oleh karena itu urutan kalimat yang

seharusnya adalah:

えんぴつはどれかひとつえらんでください。

Pemahaman terlebih dahulu akan makna yang ingin disampaikan merupakan

komponen penting dalam menjawab bentuk soal kanseihou ini, karena kesalahan satu

susunan saja dapat merubah pengertian atau bahkan kalimat tersebut menjadi tidak

bermakna (Marovcsik, 2006:149).

Menurut Karimi (2003:304), diperlukan metode membaca kata perkata dan

kemampuan membaca yang relatif lama ketika berhadapan dengan kalimat yang

tersusun secara acak. Inilah yang membuat 50% dari jumlah responden dalam kelas

eksperimen menempatkan bentuk soal hairetsuhou sebagai bentuk yang paling sukar

dikerjakan dan yang membutuhkan pemikiran lebih dalam menerapkan strategi, dan

40% diantara mereka mengaku paling tidak menyukai bentuk ini bila dibandingkan

dengan kelima bentuk soal evaluasi objektif lainnya.

Gambar 3.2.5.2 Grafik Pengambilan Hipotesis

Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat)

0.194 0 0.1 0.05

Tolak H0 Terima H0

Page 32: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

60

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011

3.2.6 Analisis Skor Pre Test dan Post Test Teiseihou (Soal Membenarkan)

Teiseihou merupakan kelanjutan atau penerusan dari bentuk tes shingihou (betul-

salah). Yamaguchi (2005:98), dalam upayanya menjelaskan berbagai macam

karakteristik untuk masing-masing bentuk tes objektif, memberikan dua buah contoh

soal yang memadukan shingihou dan teiseihou. Pertama-tama dituntut untuk

menentukan pernyataan dalam soal tersebut benar atau salah, apabila dianggap salah,

haruslah disertakan pembenarannya. Ini menunjukkan kemiripan dan keterkaitan

antara kedua bentuk tes tersebut, namun teiseihou cenderung memerlukan pemikiran

yang lebih kompleks, oleh karena itu dapat diberikan penilaiannya dengan bobot

yang lebih besar dari bobot nilai shingihou. Pada proses penilaian soal berbentuk

teiseihou, penulis akan mempraktekkan pendapat dari Yamaguchi tersebut, dengan

demikian penulis memutuskan memberikan bobot 2 (dua) poin untuk masing-masing

jawaban yang dijawab dengan benar oleh responden.

Hasil skor pre test dan post test untuk bentuk teiseihou dari kelompok responden

yang diberikan perlakuan berupa pengajaran bahasa Jepang, khususnya dalam

mempelajari konjugasi verba bentuk ーて beserta pola kalimatnya, serta penekanan

pada pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi dalam menjawab soal

bentuk teiseihou dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar 3.2.6.1 Grafik Skor Pre Test dan Post Test

Teiseihou (Soal Membenarkan)

Page 33: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

u

p

d

k

b

Berdasark

untuk meng

pada tabel b

T

Skor Pr

Skor Po

Valid N

Sumb

Berdasark

deskriptif da

kesimpulan

bentuk teise

Sum

kan data su

getahui skor

erikut ini.

Tabel 3.2.6.1

e Test Soal Me

ost Test Soal M

(listwise)

ber : Hasil A

kan hasil a

ari program

bahwa skor

eihou adalah

mber : Data

urvei yang d

rata-rata ke

1 Statistik D

Teiseihou

Des

embenarkan

Membenarkan

Analisis Data

analisis data

SPSS seper

pre test rata

h sebesar 7.0

Penelitian M

diperoleh, d

esepuluh res

Deskriptif Sk

u (Soal Mem

scriptive Stati

N

10

10

10

Penelitian M

a dengan m

rti yang tecan

a-rata yang

0 poin sedan

Maret-April 2

dilakukan an

sponden. Ha

kor Pre Test

mbenarkan)

istics

Minimum

5

8

Maret-April

menggunaka

ntum pada t

diperoleh ke

ngkan rata-r

2011

nalisis statis

asil analisis

t dan Post T

Maximum

9

10

2011 dengan

an penghitun

tabel di atas,

esepuluh res

ata skor pos

6

stik deskript

dapat dilih

Test

Mean

7.00

9.60

n SPSS

ngan statist

, dapat ditar

sponden untu

st test merek

61

tif

hat

tik

rik

uk

ka

Page 34: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

62

sebesar 9.6 poin dari skor maksimum yang dapat diperoleh sebesar 10 poin. Dari

nilai rata-rata (means) tersebut terlihat bahwa skor responden mengalami kenaikan

sebesar 2.6 poin.

Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan

two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian

menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.6.2 Ranking Skor Pre Test dan Post Test

Teiseihou (Soal Membenarkan)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Skor Post Test Soal

Membenarkan - Skor Pre

Test Soal Membenarkan

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 9b 5.00 45.00

Ties 1c

Total 10

a. Skor Post Test Soal Membenarkan < Skor Pre Test Soal Membenarkan

b. Skor Post Test Soal Membenarkan > Skor Pre Test Soal Membenarkan

c. Skor Post Test Soal Membenarkan = Skor Pre Test Soal Membenarkan

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat perbedaan signifikan dari skor rata-rata

responden untuk bentuk teiseihou ini. Hanya satu orang responden yang memiliki

skor pre test dan post test yang sama, sedangkan skor post test yang lebih besar bila

dibandingkan dengan skor pre test dimiliki oleh kesembilan responden lainnya.

Tabel 3.2.6.3 Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test

Teiseihou (Soal Membenarkan)

Test Statisticsb

Page 35: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

63

Skor Post Test Soal Membenarkan

- Skor Pre Test Soal Membenarkan

Z -2.680a

Asymp. Sig. (2-tailed) .007

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS

Sesuai dengan hasil uji statistik yang telah diperoleh, jelaslah menunjukkan

adanya perbedaan skor yang diperoleh responden, skor yang lebih besar mereka

peroleh pada saat post test dibandingkan dengan pada saat pre test. Hal ini didukung

dari tingkat signifikansi (α), yakni sebesar 0.007. Karena 0.007 < 0.05 maka sesuai

dengan aturan hipotesis yang telah ditetapkan maka H1 akan diterima sedangkan H0

akan ditolak. Dengan diterimanya hipotesis H1 ini, penulis dapat menegaskan bahwa

pemberian stimulus untuk bentuk teiseihou berhasil terlaksana, hal ini dikarenakan

tingkat kemampuan responden dalam menjawab soal mengalami peningkatan, sesuai

dengan respon yang diharapkan penulis dalam pemberian stimulus tersebut, dan ini

membuktikan adanya efek dari stimulus penguat terhadap kemajuan siswa dalam

proses belajar, sesuai dengan pernyataan Thorndike (Suparno, 1997:58).

Analisis ini pun didukung dengan hasil angket dan wawancara dengan tiga orang

perwakilan dari responden kelas eksperimen, sebanyak 70% dari total responden

merasa terbantu dengan adanya pemberian stimulus berupa strategi menjawab ini.

Menurut kesimpulan dari wawancara yang telah penulis lakukan, kenaikan skor yang

diperoleh responden selain didukung oleh pengaruh stimulus, yang ikut berperan

adalah sudah ditentukannya letak kesalahan yang harus dibenarkan dan kemampuan

Page 36: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

64

mereka untuk melakukan konjugasi verba bentuk ーて yang semakin terasah dengan

adanya proses pembelajaran dalam kelas eksperimen ini.

Gambar 3.2.6.2 Grafik Pengambilan Hipotesis

Teiseihou (Soal Membenarkan)

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011

3.3.7 Analisis Perbandingan Skor Pre Test dan Post Test Responden Kelas

Eksperimen Menurut Ragam Soal Evaluasi Objektif

Pada sub bab ini, penulis akan menjabarkan hasil perbandingan antara skor pre

test dan post test menurut masing-masing ragam soal dalam evaluasi objektif yang

telah diberikan kepada para responden dalam kelas eksperimen, yakni shingihou

(betul-salah), tashisentakuhou (pilihan ganda), kumiawasehou (menjodohkan),

kanseihou (isian), hairetsuhou (menyusun kalimat), serta teiseihou (membenarkan),

sehingga keefektifan pemberian stimulus berupa strategi menjawab soal dapat lebih

terlihat jelas untuk setiap bentuk soal evaluasi objektif.

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan bantuan uji peringkat bertanda

Wilcoxon, dengan menggunakan tingkat signifikansi 0.05. Ini menunjukkan bahwa

apabila α > 0.05 maka antara skor masing-masing bentuk soal pada pre test dan post

0.0070 0.1 0.05

Tolak H0 Terima H0

Page 37: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

t

p

s

p

t

d

b

k

s

b

t

test setelah

pada hasil u

stimulus tida

pengukuran

test para res

dalam bentu

Berdasark

bentuk soal

kanseihou 0

signifikansi

bertanda W

terendah, ya

pemberian

uji peringkat

ak efektif. P

menunjukka

sponden. Pen

uk grafik seb

Ga

M

Sumber : H

kan hasil da

shingihou s

0.18, hairet

tersebut ke

ilcoxon, seh

ang pemberi

stimulus, di

t bertanda W

emberian sti

an α ≤ 0.05,

njabaran ha

agai berikut

ambar 3.2.7.

enurut Rag

Hasil Analis

ari grafik te

sebesar 0.01

tsuhou 0.19

emudian dig

hingga apab

ian stimulus

inyatakan tid

Wilcoxon ter

imulus baru

, ini membu

sil perbandi

t.

.1 Grafik N

gam Soal Ev

is Data Pene

ersebut, dap

11, tashisent

94, dan teis

gabungkan d

bila diurutka

snya dirasak

dak mengala

rsebut dapat

dapat dinya

uktikan adan

ingan tersebu

Nilai Signifik

valuasi Obje

elitian Maret

at terlihat t

takuhou 0.04

seihou sebes

dengan hipot

an sesuai de

kan paling e

ami perbeda

t disimpulka

atakan efektif

nya peningka

ut akan pen

kansi

ektif

t-April 2011

ingkat signi

46, kumiawa

sar 0.007.

tesis dalam

engan tingka

efektif, mak

6

aan. Mengac

an, pemberia

f apabila has

atan hasil po

nulis tuangka

ifikansi untu

asehou 0.03

Hasil tingk

uji peringk

at signifikan

ka susunanny

65

cu

an

sil

ost

an

uk

4,

kat

kat

nsi

ya

Page 38: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

m

t

p

e

p

m

i

s

s

s

b

menjadi teis

terakhir adal

Kesimpul

post test ya

evaluasi obje

post test, a

mengalami p

ini.

Berdasark

seluruh resp

strategi men

saat post te

bentuk kans

seihou, shing

lah hairetsuh

lan tersebut

ang telah dil

ektif tersebu

ada yang t

penurunan sk

Gamba

M

Sumber : H

kan grafik d

ponden men

njawab. Resp

est dengan b

seihou serta

gihou, kumia

hou.

diperkuat da

lalui oleh p

ut, ada respon

idak menga

kor. Data se

ar 3.2.7.2 Gr

enurut Rag

Hasil Analis

di atas, terli

galami peni

ponden juga

bentuk shing

a hairetsuho

awasehou, ta

ari hasil peng

para respond

nden yang m

alami perub

cara keselur

rafik Hasil P

gam Soal Ev

is Data Pene

ihat jelas pa

ingkatan sko

banyak yan

gihou dan t

ou, terlihat

ashisentakuh

gamatan pen

den, dari ke

mengalami p

bahan, dan

ruhan dapat d

Pemberian

valuasi Obje

elitian Maret

ada bentuk

or setelah m

ng memperol

tashisentaku

bahwa yan

hou, kanseih

nulis terhada

enam ragam

eningkatan s

bahkan ad

dilihat pada

Stimulus

ektif

t-April 2011

teiseihou, 9

menerima sti

leh peningka

uhou. Akan

ng lebih dom

6

hou, dan yan

ap pre test da

m bentuk so

skor pada sa

da pula yan

grafik berik

0% dari tot

mulus berup

atan skor pad

tetapi, untu

minan adala

66

ng

an

oal

aat

ng

kut

tal

pa

da

uk

ah

Page 39: Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00347- JP Bab 3.pdf · dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan

67

mereka yang tidak mengalami perubahan skor. Sedangkan pada bentuk

kumiawasehou, persentase responden yang mengalami peningkatan dan yang tidak

berubah sama rata, yakni masing-masing 50%, meskipun demikian dalam

penghitungan dengan menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon, ditambah

dengan dukungan dari hasil analisis angket dan wawancara yang diperoleh, maka

penulis menyimpulkan pemberian stimulus untuk bentuk ini masih dinyatakan efektif.

Dari kedua grafik beserta analisisnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa

stimulus yang diberikan kepada kelompok responden kelas eksperimen ini efektif

dalam menunjang peningkatan kemampuan mereka menjawab empat dari keenam

bentuk soal, yaitu shingihou, tashisentakuhou, kumiawasehou, dan teiseihou. Akan

tetapi tidak berhasil diterapkan pada bentuk kanseihou serta hairetsuhou.