2009 who dbd

2
2009 1. Klinis Gejala klinis berikut harus ada, yaitu: Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan: uji bendung positif petekie, ekimosis, purpura perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi hematemesis dan atau melena Pembesaran hati Syok, ditandai nadi epat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ! 2" mm#g$, hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, apillary refill time memanjang !%2 detik$ dan pasien tampak gelisah& 2. Laboratorium Trombositopenia !'"" """()l atau kurang$  *danya kebooran plasma karena p eningkatan permeabilitas kapi ler, dengan manifestasi sebagai berikut: Peningkatan hematokrit + 2" dari nilai standar Penurunan hematokrit + 2", setelah mendapat terapi airan fusi pleura(perikardial, asites, hipoproteinemia& Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium !atau hanya peningkatan hematokrit$ ukup untuk menegakkan Diagnosis .erja D/D& Derajat Penyakit Derajat penyakit D/D diklasifikasikan dalam 0 derajat !pada setiap derajat sudah ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi$ Derajat 1 Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji bendung& Derajat 11 Seperti derajat 1, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain& Derajat 111 Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi epat dan lambat, tekanan nadi menurun !2" mm#g atau kurang$ atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan anak tampak gelisah& Derajat 1 Syok berat !profound shok$, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur&

Upload: disca-ariella-rosady

Post on 19-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

20091. KlinisGejala klinis berikut harus ada, yaitu:

Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari

Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:

uji bendung positif

petekie, ekimosis, purpura

perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi

hematemesis dan atau melena

Pembesaran hati

Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.

2. Laboratorium Trombositopenia (100 000/l atau kurang)

Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut:

Peningkatan hematokrit 20% dari nilai standar

Penurunan hematokrit 20%, setelah mendapat terapi cairan

Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.

Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.

Derajat PenyakitDerajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi)

Derajat IDemam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji bendung.

Derajat IISeperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain.

Derajat IIIDidapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan anak tampak gelisah.

Derajat IVSyok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.