2. nyeri pada ekstremitas

48
Nyeri pada Ekstremitas Oleh : Benediktus Bayu AP Pembimbing : Dr. Bambang, Sp. S

Upload: viena-lovina

Post on 10-Jul-2016

197 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Nyeri pada Ekstremitas

Oleh : Benediktus Bayu AP

Pembimbing : Dr. Bambang, Sp. S

NYERI EKSTREMITAS

Nyeri pada ekstremitas adalah perasaan tidak menyenangkan yang merupakan pertanda

bahwa tubuh telah mengalami kerusakan atau terancam oleh suatu cederan atau gangguan

fungsional atau perubahan patologis yang dirasakan pada anggota gerak.

JENIS – JENIS NYERI

JENIS NYERI

NYERI SETEMPAT

REFERRED PAIN

NYERI RADIKULAR

NYERI AKIBAT

KONTRAKSI OTOT

Biasanya terus menerus atau hilang timbul (intermitten)

Nyeri alih dari organ-organ dalam, sukar

terlokalisasi, terasa dalam dan difus

Menjalar secara tegas, terbatas pada

dermatomanya, sifat nyeri lebih keras dan terasa

pada permukaan tubuh

Otot dalam keadaan tegang secar terus

menerus dapat menimbulkan nyeri dan

pegal

Saraf yang Terlibat Ekstremitas Atas

Ekstremitas Atas

Saraf Proksimal

Axillary

Saraf Thoracic Panjang

Brachial Cutaneus

Suprascapular

Saraf Perifer

Radial

Superficial

Posterior Interosseus

Medianus Anterior

Interosseous

Recurren Thenar

Ulnar

Musculocutaneus

Cubital Tunnel Syndrome,

Guyon Canal

Hod Carrier Palsy

Saturday Night Palsy

Carpal Tunnel

Syndrome

Saraf yang Terlibat Ekstremitas Bawah

Ekstremitas Bawah

Plexus Lumbal

L2, L3, L4

Saraf Femoral

Saraf Obturator

Anterior

Posterior

Plexus Sacral

L5, S1, S2

Saraf superior Gluteal

Inferior Gluteal

Saraf Sciatic

Lateral Peroneal

Medial Tibial

Saraf Peroneal

Superficial

Profunda

Tibial

Medial Plantar

Lateral Plantar

Sensorik: • Illiohipogastric • Illiolinguinal •Genitofemoral • Lateral

femoral cutaneus

Injury: HNP -> Ischialgia

Meralgia Paresthetica

Tarsal Tunnel Syndrome

Kompresi Common Peroneal

Nerve

NYERI PADA EKSTREMITAS ATAS

Definisi Sindroma Jebakan

• Cidera saraf perifer akibat sikap tubuh yang abnormal pada berbagai situasi dan lingkungan kerja. Terjadi hipertropi atau hipotrofi otot bergantung kepada ada tidaknya beban. Dapat terjadi penekanan saraf di tempat-tempat tertentu.

• Neuropati entrapmen atau kompresi Neuropati ini disebabkan oleh tekanan dinamis mekanis dari suatu segmen pendek suatu saraf tunggal pada lokasi yang spesifik,

Penyebab sindroma jebakan

Sindrom Kanalis Karpal (Carpal Tunnel Syndrome)

Sindrom Kanalis Tarsal (Tarsal Tunnel Syndrome)

Sindrom Ulnaris (Sindrom Saraf Tulang Hasta)

•Penekanan saraf sensorik di terowongan pergelangan tangan (karpal) •Saraf medianus masuk ketelapak tangan antara tendon fleksor dan retinakulum fleksor (carpal tunnel) •Penyempitan oleh lemak atau cairan di sekelilingnya menekan saraf medianus, munculah kesemutan. Bisa terjadi akibat komplikasi kehamilan, obesitas, diabetes melitus, rematik.

•Hanya saja mengenai jari-jari kaki. Umumnya diderita kaum lelaki. Terapinya pun sederhana, bila tidak ada penciutan otot. Hanya dengan mengistirahatkan kaki dan tidak boleh terlalu banyak beraktivitas. Kalau ada penciutan otot, tentu harus dioperasi

•Saraf ulnaris atau saraf tulang hasta biasanya terjepit di daerah siku. •Neuropati ini akibat efek lanjut semisal dislokasi akibat tulang lengan atas mengalami kerusakan, akibatnya, tidak hanya saraf sensorik, saraf motorik juga kena.

Penyebab sindroma jebakan . Sindrom Sabtu Malam (Saturday Night Palsy )

Sindrom Kanalis Radial (Radial Tunnel Symptoms)

. Sindrom Kanalis Cubitalis (Cubital Tunnel Syndrome)

•Akibat tekanan kepala dan tekanan kursi yang mengenai pundak dan tangan saat malam mingguan. •Gejala yang muncul antara lain, jari-jari sulit digerakkan, kesemutan di ujung jari, dibalik kuku. Biasanya pada ibu jari dan telunjuk.

•Terjadi karena saraf radial yang masuk ke terowongan di antara otot lengan bawah tertekan otot. •Adanya kompresi pada dibawah pita fibrosus bagian proksimal m.supinator dan dibawah m.ekstensor carpi radialis brevis •Umumnya disebabkan karena kontraksi lengan bawah yang terlalu kuat, misalnya untuk mengayun sesuatu. Karena itu, para petenis sering mengalami hal ini.

Kesemutan atau baal biasanya terjadi di jari manis. Atau terjadi di wilayah saraf ulnaris. Gejalanya seperti sindrom ulnaris. Baal biasanya terjadi tidak hanya pada satu tangan. Mulai ketika mengangkat telpon, menekan siku ke meja atau menekuk siku. Kadang-kadang muncul nyeri di bagian dalam siku atau pergelangan tangan.

Plexus brachialis

Gambaran klinis

• Nyeri pd daerah ulnar satu atau dua tangan

• Parestesia

• Gejala vasomotorik (pucat,akral sianosis)

• Kelemahan dan atrofi otot jari tangan

Thoracic Outlet Syndrome

Sindroma Terowongan Karpal

Berlangsung 6-12

bulan

Rasa tebal, perih, dan

tertusuk pd jari

Keluhan tambah

hebat saat malam hari

Cubital Tunnel Syndrome • Rasa tebal dan nyeri pd

distribusi n. ulnaris • Gangguan gerakan halus pd

jari • Hilangnya persarafan

sensoris • Atrofi dan kelemahan otot yg

dipersarafi • Kulit yg dipersarafi menjadi

kering • Tinel’s sign positif • Paralisis/tardy paralisis

(lanjut)

Atrofi m. interossea dorsalis Tinel’s sign

Kelemahan otot

JEPITAN NERVUS ULNARIS PD CABANG PALMAR BAGIAN PROKSIMAL

• Nama lain Ulnar Tunnel Syndrome

• Jepitan pd Guyon’s canal yg dibentuk :

- os hamatum

- os pisiformis

- lig pisohamatum

• Banyak pd laki-laki umur 40 thn

Gambaran klinis

• Kelemahan otot hipotenar

• Atrofi otot hipotenar

• Gangguan sensoris pd 1 ½ mdial jari tangan

Area sensoris n. ulnaris pd volar

Area sensoris n. ulnaris pd

dorsum manus

Area persarafan n. ulnaris

N. Radialis

Radial Tunnel Syndrome

• Nama lain sindroma terowongan n. radialis

• Terletak antara m. brachioradialis dg m. brachialis

Gambaran klinis

• Tidak ada kelainan motoris dan sensoris

• Sukar dibedakan dg Tenis elbow

• Khas : nyeri pd 5 cm distal epicondylus lateral

• Nyeri bertambah saat pronasi

Neuritis ulnaris

• Gangguan yang muncul karena nervus ulnaris mengalami trauma terputus, terjepit dengan jaringan ikat, eksostosis, kalus, ganglion atau tumor

• Gambaran claw hand

• Keluhan nyeri dan parastesia pada tepi ulnar telapak tangan dan kulit jari kelingking.

terapi

• DDS (diamino diphenyl sulfone) 100 mg selama 15 hari dinaikkan 100 mg sehari selama 2 mgg sampai 500 mg, diteruskan sampai kesembuhan klinis tercapai.

• Clofazimine 100 mg sampai perbaikan klinis tercapai

Neuritis medianus

• Ditentukan dengan adanya gejala sensorik dan motorik : – Lengan bawah tidak dapat dipronasikan (lesi tingkat

siku)

– Sikap tangan menekuk ke arah ulnar dan tidak dapat digerakan ke arah radial

– Falang terminal dari ibu jari dan telunjuk tidak dapat ditekuk falang terminal jari hanya sedikit dpt ditekuk

– Parestesia

– Atrofi proksimal tenar

Gambaran klinis

• Dapat menjadi carpal tunnel karena penekanan nervus medianus

• Parestesia, hipestesia, nyeri pada jari dan kaku pada pagi hari.

• Barang yang digenggam pada tangan mudah terlepas

Terapi

• Pengobatan konservatif dengan cortison asetat 25 mg dalam renatikulum pergelangan tangan

• 5 kali penyuntikan dengan interval 1 mgg

• NSAID peroral dapat membantu

Neuritis radialis

• Nervus radialis mempersarafi banyak otot lengan dan tangan

• Gambaran drop hand dan drop finger merupakan gambaran klinis

• Menimbulkan sindroma Saturday night paralisis os humeri menekan N. Radialis Drop hand

Terapi

• Pembedahan bila nervus radialis terperangkap penekanan Os. Humeri, namun bila Saturday paralisis night sindrome dpt diberi neurotropik

Trigger finger

• Banyak pada perempuan usia 45 tahun ibu jari menekuk dan tidak dapat diluruskan, tapi dapat diluruskan secara pasif

• Bila diluruskan akan terdengar bunyi “klek” dan nyeri di sendi karpofalangeal

Terapi

• Suntikan cortison asetat di nodulus sendi karpofalangeal jari yang terkena.

• Suntikan dapat diulang setiap 5 hari

Tennis elbow

• Keluhan sakit siku yang dapat ditunjuk tempat nyerinya dengan tepat

• Timbul bila ditekan dan digerakkan

• Nyeri tekan ditemukan pada kondilus lateralis humeri

• Gerakan dorsofleksi pronasi nyeri

Terapi

• Pemerian NSAID peroral untuk beberapa hari hingga minggu yang dikombinasikan denngan cortison atau dexametason di tempat nyeri 5 hari sekali meberikan kesembuhan 1-3 mgg

NYERI PADA EKSTREMITAS BAWAH

LOW BACK PAIN – ISCHIALGIA - HNP

Nervus ischiadicus (Sciatic nerve) berasal dari L4-S3 mempersarafi semua otot tungkai bawah dan kaki. Nyeri yang terasa sepanjang tungkai dapat dinamakan ischialgia (nyeri yang terasa sepanjang perjalanan n. Ischiadicus).

N.Iskiadikus (HNP)

• Kesemutan yang menjalar kebagian posterolateral paha,tungkai bawah dan tumit

• Kaki menjadi lunglai

• Kesulitan dorsofleksi kaki

• Kesulitan berjalan dengan tumit

• Melemahnya fleksi plantar,abduksi jari kaki dan otot

• Dan kesulitan berjalan jinjit

Ischialgia diskogenik

• Disebabkan karena iritasi radiks dorsalis karena penonjolan inti diskus intervertebralis

• Nyeri bersifat menusuk pada bagian bawah pangkal pinggang

Perawatan

• Istirat mutlak ditempat tidur yang padat

• Analgetik non adiktif untuk mengurangi nyeri

• Fisioterapi agar mencegah atrofi otot

• Traksi pelvik

Meralgia parestesia

• Diagnosa yang dibuat untuk gangguan perasa yang terdiri dari kesemutan didaerah persarafan nervus kutaneus femoralis lateralis

• Dikarenakan penekanan pada salahsatu tempat nervus kutaneus femoralis lateralis.

Terapi

• Cortison asetat 25 mg intra atau para neural bawah prosesus superior anterior os ileum dapat menghilangkan rasa parestesia

• Pemberian suntikan kortikosterioid 5 hari sekali

• Bila tidak ada perbaikan dapat dikonsultasikan dengan dr bedah saraf

NERVUS PERONEUS KOMUNIS

• Kelumpuhan motorik

- drop foot

- hilangnya eversi kaki

• Kelumpuhan sensoris

- pd lateral kaki

- daerah pergelangan kaki

Pemeriksaan Fisik

Anamnesis

• Pada pemeriksaan anamnesis,penderita selalu mengeluh nyeri di leher,bahu,lengan,pinggang,dan menjalar sampai kaki. Pada nyeri di leher,bahu,dan lengan perlu ditanyakan lebih lanjut mengenai ada tidaknya penjalaran nyeri. Nyeri radikular harus di hubungkan dengan proses patologik di sekitar radiks dorsafis. Bila nyeri bersifat neuritik,maka proses patologik yang mendasarinya harus di cari di pleksus brakhialis atau saraf-saraf tepi.

• Pada nyeri/sakit di pinggang hingga menjalar ke bagian kaki,yang di kemukakan seorang penderita harus ditentukan terlebih dahulu.Jenis sakit pinggang harus dilukis oleh penderita sendiri.Dalam hal ini dituangkan ciri-ciri sakit pinggang,sehingga dapat ditetapkan apakah sakit pinggang yang dikemukakan :

(a).Nyeri di pinggang setempat atau difus

(b).’Referred pain ‘di pinggang.

(c).Nyeri di pinggang dengan nyeri radikular

(d).Nyeri akibat spasmus otot

(e).Nyeri yang tidak dapat dikelompokkan pada jenis-jenis tersebut di atas.

Pemeriksaan Fisik

• Pada pemeriksaan fisik,nyeri pada leher,bahu dan lengan diutamakan pemeriksaan tulang belakang servikal terlebih dahulu.Karena pada setiap penderita selalu mengemukakan keluhan pada bagian tersebut.

• Pada pemeriksaan fisik seorang yang mengeluh sakit pinggang,daerah tulang belakang juga harus mendapatkan perhatian khusus.

Pemeriksaan radiologi

• Apabila ada dugaan tentang adanya kelainan pada tulang belakang servikal,maka foto rontgen yang perlu dibuat harus mencakup foto dengan proyeksi anterior-posterior,lateral,oblik kanan,dan kiri.

Penatalaksanaan

• Medikamentosa.

Pemberian obat anti inflamasi non steroid (OAINS) diperlukan untuk jangka waktu pendek disertai dengan penjelasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat.

• Pertama diobati secara konservatif.

• Penerapan terapi pada pasien HNP dapat berupa konservatif.

• Pembedahan.

• Immobilisasi.

• Traksi

• Meredakan Nyeri.

• Konservatif bila tidak dijumpai defisit neurologi

Referensi

• Sobotta. Atlas Anatomi Manusia. Jilid 1. Ed. 22. EGC : jakarta 2007 • Patel, Pradip R. 2007. Lecture Notes: Neurologi. Jakarta: Erlangga • P. Rowland, Lewis et al. 2010. Merrit’s Neurology Twelfth Edition.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins • Soeroso, Joewono dkk. 2009. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta:

Interna Publishing • Snell, S. Richard. Anatomi klinik. Ed 6. EGC : Jakarta 2007 • Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia. Ed 2. EGC : Jakarta 2007 • Sidharta, priguna. Neurologi klinis dalam Praktek Umum. Dian

rakyat : Jakarta, 2009. • Sidharta, priguna. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Dian

rakyat : Jakarta, 2009.