178768998 definisi filariasis docx
DESCRIPTION
fk umsTRANSCRIPT
Definisi Filariasis
. Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi cacing mikrofilaria, Wuchereria
bancrofti,Brugia malayi, dan Brugia timori. Filariasis ditularkan melalui vektor
nyamuk anopheles, culex, mansonia,aedes, dan anmigeres (Liliana Kurniawan, 1994). Di Indonesia,
filariasis dikenal umum sebagai penyakit kaki gajah. Penyakit ini disebarkan oleh nyamuk.
Frekuensi
Filariasis ditemukan di daerah tropis Asia, Afrika, Amerika tengah dan selatan, dengan 120 juta manusia
yang terjangkit. Filariasis limfatik menyerang lebih dari 90 juta orang di seluruh dunia. Pada tahun 1997
WHO mencanangkan program pememberantasan penyakit filariasis sebagai masalah kesehatan
masyarakat
Etiologi
Penyebab dari penyakit filariasis adalah infeksi dari cacing microfilaria yang merupakan cacing
nematoda, parasit yang tergabung dalam superfamilia filarioidea. Cacing filaria dapat diklasifikasikan
sesuai dengan habitat dari cacing dewasa pada host. Kelompok subkutan termasuk didalamnya Loa loa,
Onchocerca volvulus, dan Mansonella streptocerca. Kelompok limfatik termasuk di dalamnya Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi danBrugia timori. Sedangkan yang terdapat dalam rongga serosa
adalah Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi.
Vektor dari penyakit filariasis adalah lebih dari 73 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Aedes, Culex
dan Mansonia yang dapat mendukung perkembangan cacing filaria. vektor penyebaran penyakit filariasis
itu terdiri dari 2 jenis,yaitu vektor filariasis limfatik dan filariasis non limfatik.
Insidensi dan Prevalensi Filariasis
Berdasarkan hasil survei pada tahun 2000 tercatat sebanyak 1.553 desa di 647 Puskesmas tersebar di
231 kabupaten 26 provinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Pada
tahun 2005 WHO memperkirakan 120 juta penduduk dunia telah terinfeksi, dan 1 milyar penduduk (20%)
berisiko terinfeksi filariasis.
Di Asia Tenggara diperkirakan 700 juta penduduk berisiko dan 60 juta orang telah terinfeksi filariasis.
Sedangkan menurut data, Sampai tahun 2008, dilaporkan jumlah kasus kronis filariasis secara kumulatif
sebanyak 11.699 kasus di 378kabupaten/kota dan sebanyak 316 Kabupaten/Kota dari 471
Kabupaten/Kota telah terpetakan secara epidemiologis endemis filariasis sampai dengan tahun 2008
Berdasarkan hasil pemetaan didapat prevalensi mikrofilaria di Indonesia 19% dari seluruh populasi
Indonesia yang berjumlah 220 juta orang, berarti terdapat 40 juta orang didalam tubuhnya mengandung
microfilaria (Depkes, 2008).
Di Jawa Barat tahun 2009, kasus filariasis ditemukan ada sekitar 980 orang penduduk Jawa Barat
menderita penyakit kaki gajah dengan jumlah kasus terbanyak di Kecamatan Banjaran, Soreang dan
Majalaya Kabupaten Bandung yang jumlahnya mencapai 450 orang.
Lokasi Penyebaran Filariasis
Daerah endemis filariasis tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia termasuk Asia,
Afrika, China, Pasifik dan sebagian Amerika.
Di Indonesia kasus filariasis telah dilaporkan terjadi di berbagai daerah antara lain di Sumatera Utara,
Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Papua, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Tangerang dan lebih 17
Kabupaten di Jawa Barat. Di Indonesia penyakit ini tersebar luas hampir di seluruh provinsi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia, filariasis
ditemukan di berbagai daerah dataran rendah yang berawa dengan hutan-hutan belukar yang umumnya
didapat di pedesaan di luar Jawa-Bali. Selain di pedesaan, filariasis juga ditemukan di perkotaan
Filariasis yang menyerang daerah perkotaan yaitu filariasis brancofti dan ditularkan melalui vektor
nyamuk Culex quinquefasciatus sedangkan di daerah pedesaan filariasis ditularkan oleh Anopheles spp.,
Aedes spp., dan Mansonia spp.
Morbiditas dan Mortalitas
Penyakit filariasis jarang bersifat fatal, namun konsekuensi dari infeksinya dapat menyebabkan masalah
individu maupun masalah social ekonomi dari penderitanya. WHO telah menyatakan bahwa filariasis
limfatik sebagai penyebab kedua terbesar di dunia setelah lepra dalam hal menyebabkan kecacatan.
Morbiditas filariasis pada manusia dihasilkan dari reaksi microfilaria atau cacing dewasa di berbagai
bagian tubuh.
Patofisiologi
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah bila orang tersebut digigit nyamuk yang
infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III (mikrofilaria infektif). Nyamuk tersebut mendapat
larva cacing kecil (larva stadium I) sewaktu menghisap darah penderita atau binatang reservoir yang
mengandung mikrofilaria.
Siklus Penularan penyakit ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk (sebagai
vektor) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (sebagai hospes) dan reservoir. (f.p)