15044263 the war strategy of sun tzu
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 15044263 the War Strategy of Sun Tzu
1/6
THE WAR STRATEGY OF SUN TZU
5 Prinsip Kepemimpinan Sun Tzu
Zhi Kecerdasan
Xin Kepercayaan
Ren Kebaikan
Yong Keberanian Yan Ketegasan
Art Of War Sun Tzu yang terdiri dari 13 bab ini adalah
karya militer klasik tertua yang diketahui dalam literatur
China. Karya ini menjadi teks militer yang paling terkenal
dan paling disanjung di luar China. Para cendekiawan
sejarah militer sependapat bahwa buku ini kemungkinan
ditulis sekitar 400 sampai 300 tahun sebelum masehi, atau
100 tahun setelah kelahiran dua filosof besar china; Khong
Hu Cu dan Lao Tze. Singkatnya karya agung ini telah
berumur lebih dari 2300 tahun. Peran penting karya Sun Tzu
terhadap pemikiran militer telah sejak lama berlangsung,
misalnya dalam Annals Of Three Kingdoms (Sam Kok),sebuah karya militer klasik china yang lain, banyak
menerapkan strategi yang dianjurkan oleh Sun Tzu.
Dalam perkembangan dunia militer strategi merupakan
bagian yang sangat penting, dalam memenangi sebuah
pertempuran dimedan perang. Ada 5 (lima) hal yang
-
8/6/2019 15044263 the War Strategy of Sun Tzu
2/6
-
8/6/2019 15044263 the War Strategy of Sun Tzu
3/6
atau opportunis, harus memimpin pasukan. Suatu saat
medan pertempuran bisa saja chaos, sehingga segalamanual atau aturan-aturan standar, sudah tidak mungkin
diterapkan. Saat ini fatwa, perintah, atau petunjuk dari sang
pemimpin menjadi satu-satunya pegangan para pengikut.
Lalu, apa jadinya kalau sang pemimpin adalah pribadi yang
tak dapat dipegang janjinya? Menghadapi kemungkinan
seperti inilah Sun Tzu mengisyaratkan: Pemimpin yang
punya integritas tinggi akan mampu menyatukan dan
menggerakan pasukan untuk berjuang meraih
kemenangan!
Prinsip Ketiga RenRen atau kebajikan, adalah kualitas pribadi yang lebih dari
sekedar baik atau menyenangkan. Pemimpin yang
memiliki Ren adalah pribadi yang penuh tenggang rasa,
toleran, dan penuh pengertian. Intinya, pemimpin yang
demikian, sudah pasti memiliki hati dan jiwa yang penuh
tercukupi atau fulfill, sehingga dari ketercukupan hatinya
itu, meluberlah kasih sayang ke sekelilingnya, terutama
kepada para pengikutnya. Pemimpin yang memenuhi
prinsip ini, bisa digambarkan sebagai pribadi yang tidak
mudah marah-marah sendiri hanya karena kekeliruan-
kekeliruan kecil yang mungkin diperbuat pengikutnya.
Memang, ia tidak selamanya bisa menolerir kesalahan apa
lagi melonggarkan kedisiplinan, tetapi yang pasti ia selalu
-
8/6/2019 15044263 the War Strategy of Sun Tzu
4/6
melihat kekeliruan dan kesalahan, sebagai panggilan
kepadanya untuk saatnya memberikan pembinaan.
Prinsip Keempat Yong
Pengertian sederhananya adalah: Keberanian! Keberanian di
sini berasal dari perhitungan matang dan bukan dari
keputusan nekad atau untung-untungan. Pada zaman
sekarang, hal ini kita kenal dengan istilah calculated risk!
Pemimpin yang memenuhi prinsip ini, selalu melakukan
perhitungan secara matang, sebelum mulai berjalan! Dan,
sekali dia melangkah, pantang baginya untuk surut ke
belakang! Prinsip Yong ini mengingatkan kita pada teori
Analisis Persoalan Potensial; dimana kita harus memikirkan
dan mengandaikan berbagai kemungkinan terburuk yang
mungkin terjadi. Sehingga, dari sana kita bisa menyususndan menyiapkan berbagai langkah antisipasi, bila hal-hal
yang terburuk benar-benar terjadi.
Prinsip Kelima Yan
Prinsip ini mengharuskan seorang pemimpin untuk tegas,
keras, dan disiplin! Ketegasan di sini, lebih ditekankan pada
tegaknya kedisiplinan militer. Ada kisah menarik saat prinsip
Yan ini diterapkan oleh Sun Tzu. Alkisah, setelah membaca
Art of war tulisan Sun Tzu, Kaisar Ho Lu merasa sangat
tertarik dan meminta Sun Tzu untuk mendemontrasikan.
Kaisar berkata Apakah strategimu juga dapat diterapkan
untuk para wanita? Sun Tzu menjawab: Bisa baginda,
asalkan paduka memberi wewenang penuh untuk
-
8/6/2019 15044263 the War Strategy of Sun Tzu
5/6
melaksanakannya! Singkat cerita, Sun Tzu diberi
wewenang penuh untuk melatih 180 wanita itu ke dalamdua kelompok, dimana dua selir kesayangan kaisar masing-
masing diberi kedudukan sebagai kepala kelompok. Kepada
kedua barisan itu Sun Tzu memberikan instruksi terinci:
begitu mendengar tanda bunyi genderang, maka mereka
harus berbaris dan berjalan! Lantas, genderang sebagai
aba-aba pun dibunyikan, tetapi semua wanita itu hanya
senyum-senyum dan tertawa cekikikan, tanpa
mengindahkan perintah. Kali ini Sun Tzu menerangkan
kepada para wanita tersebut; jika pertama kali mencoba
tetapi tidak bisa melakukan perintah, maka itu karena
panglima yang kurang jelas perintahnya. Untuk itu ia
menjelaskan sekali lagi aturan dan cara-cara baris yang
mesti dilakukan begitu mendengar genderang. Dan sekalilagi, setelah pasukan siap, genderang segera dibunyikan.
Tetapi lagi-lagi para wanita itu hanya tertawa dan bercanda.
Kini, Sun Tzu menegaskan dengan lantang: bila perintah
sudah dijelaskan dan diulang oleh panglima, tetapi tetap
tidak dilaksanakan, maka kesalahan tidak lagi ada pada
panglima tetapi pada komandan lapangan. Dalam kasus ini,
kedua komandan lapangan adalah dua orang selir
kesayangan kaisar. Maka sebagai ganjarannya Sun Tzu
memerintahkan untuk menghukum mati kedua selir
tersebut. Mendengar hal itu Kaisar Ho Lu mencegah Sun Tzu
dan meminta agar kedua selir kesayangannya itu diampuni.
Akan tetapi Sun Tzu menolak permohonan kaisar. Katanya:
Mohon maaf Baginda. Sebagai panglima tertinggi yang
-
8/6/2019 15044263 the War Strategy of Sun Tzu
6/6
ditunjuk, saya harus tetap menjalankan prinsip hukum
militer, dimana yang salah harus ditindak dengan tegas!.Setelah itu, Sun Tzu melanjutkan pelatihannya, dan kali ini
semua instruksinya diikuti sehingga latihan berjalan tertib
dan lancar.
Setelah kejadian itu, kaisar merasa kehilangan selir yang
disayangi. Tapi, di lain pihak, kaisar melihat bahwa
ketegasan hukum militer yang dijalankan Sun Tzu bisa
diterima dengan nalar. Karena itu, akhirnya kaisar
mengambil keputusan untuk benar-benar mengangkat Sun
Tzu sebagai panglima kerajaan.
Menerima amanah ini, Sun Tzu mampu mengembannya
dengan sangat baik sehingga ia bisa meraih sukses yang
maksimal. Ketegasan yang diterapkan Sun Tzu ini sesuai
dengan prinsip reward and punishment dalam konsepmanajemen modern.