perubahan strategi revolutionary united front (ruf...

22
31 Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF) terhadap Intervensi UNAMSIL dalam Perang Sipil Sierra Leone 1999-2000 Amalia Amin – 071012051 Program Studi S1 Hubungan Internasional, Universitas Airlangga ABSTRACT This paper explains about the factors which affect the change of strategy from Sierra Leone rebellion movement RUF in responding the UN peacekeeping intervention UNAMSIL. By using the Clausewitz definition about strategy which a rational process and Sun Tzu’s art of war, this research used strategy as a form of adaptation related to constant situation. Change of RUF strategy can be defined as a strategic choice. Consideration factors will be explained internally and externally. Internal factors will be explained by using relative power comparison and the implementation of political economy in civil war and greed rebellion theory by Collier and Hoffler. External factors will be analyzed in UNAMSIL side, by looking on pre departure period specifically in preparedness and assessment phase. Problems lied in those two phases influenced RUF trust on UNAMSIL credibility as a mediator. The author stated that the accumulation of those factors internal and external influenced the strategy change of RUF in responding the UNAMSIL intervention. Keywords: Strategy change, relative power, greed rebellion, preparedness and assessment phases, trust, mediator’s credibility. Penelitian ini menjelaskan faktor pertimbangan perubahan strategi gerakan pemberontak RUF di Sierra Leone, yang awalnya menyetujui intervensi UNAMSIL dan bekerja sama justru berbalik menyerang pasukan perdamaian PBB tersebut. Mengacu pada definisi Clausewitz bahwa strategi adalah proses rasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku dalam seni perang maka perubahan strategi RUF merupakan sebuah pilihan yang strategis. Faktor-faktor penyebab dijelaskan secara internal yaitu menggunakan perbandingan relative power serta implementasi ekonomi politik perang dan greed rebellion theory milik Collier dan Hoffler. Faktor eksternal yang disajikan adalah tidak maksimalnya DK PBB dalam tahapan sebelum penerjunan yaitu fase preparedness dan assesment. Permasalahan dalam kedua fase tersebut mempengaruhi kepercayaan RUF terkait kredibilitas UNAMSIL sebagai mediator. Argumen yang dihadirkan adalah akumulasi kedua faktor tersebut mempengaruhi RUF untuk mengubah strategi yang pada awalnya menyetujui intervensi kemudian berbalik untuk menyerang hingga membunuh pasukan UNAMSIL. Kata-Kata Kunci: Perubahan strategi, relative power, greed rebellion, fase preparedness dan assessment, kepercayaan, kredibilitas mediator.

Upload: duongdang

Post on 28-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

31

Perubahan Strategi Revolutionary United Front(RUF) terhadap Intervensi UNAMSIL dalam

Perang Sipil Sierra Leone 1999-2000

Amalia Amin – 071012051

Program Studi S1 Hubungan Internasional, Universitas Airlangga

ABSTRACT

This paper explains about the factors which affect the change of strategy fromSierra Leone rebellion movement RUF in responding the UN peacekeepingintervention UNAMSIL. By using the Clausewitz definition about strategywhich a rational process and Sun Tzu’s art of war, this research used strategyas a form of adaptation related to constant situation. Change of RUF strategycan be defined as a strategic choice. Consideration factors will be explainedinternally and externally. Internal factors will be explained by using relativepower comparison and the implementation of political economy in civil warand greed rebellion theory by Collier and Hoffler. External factors will beanalyzed in UNAMSIL side, by looking on pre departure period specifically inpreparedness and assessment phase. Problems lied in those two phasesinfluenced RUF trust on UNAMSIL credibility as a mediator. The author statedthat the accumulation of those factors internal and external influenced thestrategy change of RUF in responding the UNAMSIL intervention.Keywords: Strategy change, relative power, greed rebellion, preparednessand assessment phases, trust, mediator’s credibility.

Penelitian ini menjelaskan faktor pertimbangan perubahan strategi gerakanpemberontak RUF di Sierra Leone, yang awalnya menyetujui intervensiUNAMSIL dan bekerja sama justru berbalik menyerang pasukan perdamaianPBB tersebut. Mengacu pada definisi Clausewitz bahwa strategi adalah prosesrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku dalamseni perang maka perubahan strategi RUF merupakan sebuah pilihan yangstrategis. Faktor-faktor penyebab dijelaskan secara internal yaitumenggunakan perbandingan relative power serta implementasi ekonomipolitik perang dan greed rebellion theory milik Collier dan Hoffler. Faktoreksternal yang disajikan adalah tidak maksimalnya DK PBB dalam tahapansebelum penerjunan yaitu fase preparedness dan assesment. Permasalahandalam kedua fase tersebut mempengaruhi kepercayaan RUF terkaitkredibilitas UNAMSIL sebagai mediator. Argumen yang dihadirkan adalahakumulasi kedua faktor tersebut mempengaruhi RUF untuk mengubahstrategi yang pada awalnya menyetujui intervensi kemudian berbalik untukmenyerang hingga membunuh pasukan UNAMSIL.Kata-Kata Kunci: Perubahan strategi, relative power, greed rebellion, fasepreparedness dan assessment, kepercayaan, kredibilitas mediator.

Page 2: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

32 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Sierra Leone merupakan negara bekas jajahan kolonial Inggris yangmerdeka pada tahun 1961. Luas wilayah Sierra Leone berkisar 71.740km2 dan memiliki ibukota Freetown. Walaupun Sierra Leone dikenalsebagai negara di Afrika yang memiliki cadangan berlian jenis gemstonedi dunia, namun hal tersebut tidak memberikan kesejahteraan bagimasyrakat Sierra Leone. Hal ini tercermin dari munculnyapermasalahan yang kompleks baik secara sosial, ekonomi danpemerintahan. Adanya masalah pemerintahan yaitu kekuasaan yanghanya dijalankan oleh satu partai selama berpuluh-puluh tahun secaraotoriter kemudian ditambah tingginya angka korupsi serta sistempatrimonial (Williams, 1999). Pusat pemerintahan serta akses-aksesvital hanya terselenggara di ibukota sehingga menyebabkan adanyamarginalisasi bagi masyarakat Sierra Leone yang berada di luarFreetown. Hal ini mempengaruhi sulitnya masyarakat Sierra Leonemendapatkan pekerjaan dan pendidikan akibat sistem yangtersentralisasi. Dampak yang ditimbulkan adalah minimnyakesejahteraan yang merata bagi penduduk Sierra Leone. Marginalisasimembuat penduduk Sierra Leone kehilangan hak dan kebebasan merekaseperti akses pendidikan dan pekerjaan (Iro, 2009). Selainmarginalisasi, disfungsi lembaga peradilan dan minimnya anggaranpendidikan semakin memperburuk keadaan di Sierra Leone.

Pengaruh marginalisasi dan sulitnya mencapai kesejahteraan terutamabagi penduduk di luar Freetown memicu adanya ketimpangan sosialekonomi yang berujung pada Perang sipil pada tahun 1992 hingga 2002.Perang yang terjadi melibatkan gerakan pemberontak anti pemerintahyang disebut sebagai Revolutionary United Front (RUF). Pada awalperkembangan RUF hanya terdiri kurang dari seratus pemuda yangberasa dari daerah terpencil perbatasan antara Sierra Leone dan Liberia.Namun dengan berjalannya perang, RUF mampu tumbuh menjadigerakan pemberontak yang mempunyai lebih dari 20.000 anggota danmenguasai lebih dari setengah geopolitik wilayah Sierra Leone (Iro,2009). Tujuan RUF pada awalnya adalah melakukan revolusi akanpemerintahan yang koruptif, autoritarian, dan patrimonial. Tetapi saatperang berlangsung hingga berakhir tujuan yang kian kentara adalahfaktor ekonomi dari penjualan berlian ilegal. Perang di Sierra Leone jugadikenal sebagai perang sipil terburuk di benua Afrika dengan jumlahkorban sekitar 22.000 jiwa, penggunaan tentara anak terbanyak danpraktik-praktik kekerasan yang melanggar Hak Asasi Manusia termasukpenggunaan Narkoba dalam proses rekruitmen tentara anak(Betancourt, t.t).

Upaya penyelesaian perang sipil di Sierra Leone mulai nampak padatahun 1995, dimulai dari intervensi pihak eksternal organisasi regionalAfrika yaitu Economic Community of West African States (ECOWAS)dan Economic Community of West African States Monitoring Group

Page 3: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 33

(ECOMOG) hingga organisasi internasional seperti PBB yang jugaberperan aktif pada tahun 1996 (Iro, 2009). Bantuan dari pihakeksternal berhasil menegosiasikan kedua belah pihak untuk berdamaidengan menandatangani perjanjian damai Abidjan Accord danterselenggaranya pemilihan umum untuk pertama kalinya saat perangberlangsung. Namun dua bulan pasca penandatangan perang kembaliterjadi. Pemerintah dan RUF kembali menandatangani perjanjian damaidi Togo pada Juli tahun 1999 yang kemudian dikenal dengan perjanjiandamai Lome. Di dalam perjanjian tersebut kedua belah pihakmenyetujui adanya intervensi berupa pasukan peacekeeping untukmembantu proses Disarmamament Demobilization and Reintegration(DDR) dari RUF. Pasukan tersebut berasal dari PBB yang bernamaUNAMSIL dan tercantum dalam artikel XV dan XVI di perjanjian Lome(The Lome Agreement, 1999). Namun belum genap setahunpenandatanganan perjanjian, RUF telah berubah strategi yang semulamenyetujui dan harus bekerja sama dengan UNAMSIL kemudianberbalik menyerang, menyandera, mencuri peralatan hingga membunuhpasukan perdamaian tersebut pada akhir 1999 dan mencapai puncakpada Mei 2000.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, makapertanyaan problematis yang muncul adalah mengapa RUF berubahstrategi yang pada awalnya menyetujui intervensi UNAMSIL danberkewajiban untuk bekerja sama sesuai isi perjanjian Lome kemudianberubah strategi dan menyerang bahkan membunuh pasukanUNAMSIL? Untuk menganalisis permasalahan ini, digunakan beberapateori dan konsep. Penulis mengacu pada definisi Clausewitz tentangstrategi dan kompleksitas seni perang milik Sun Tzu. Penulis jugamengacu pada definisi kekuatan (power) milik Morgenthau yangmengukur kekuatan dalam tiga unsur yaitu kekuatan, kekuasaan danpengaruh (Coulumbis & Wolfe, 1986). Serta kerangka pemikiran melaluirelasi kekuatan relatif pemberontak dengan upaya mediasi, teori faktorGreed dalam kajian perang sipil dan urgensi fase preparedness sertaassessment oleh mediator dalam upaya resolusi konflik. BerdasarkanClayton (2013) dalam perang sipil terjadi sebuah assymetric powerantara pemerintah dan pemberontak. Dalam suatu kasus jikapemberontak memiliki kekuatan yang lebih besar dari pemerintah makaakan mempengaruhi kredibilitas dan komitmen untuk patuh padaperjanjian. Tidak hanya mempunyai implikasi pada komitmen,pemberontak dengan kekuatan besar dari negara cenderung menyerangpeacekeeper. Membangun hubungan yang konfliktual denganpeacekeepers merupakan pilihan strategis dan rasional untukmeningkatkan their bargaining range (Salverda, 2013).

Penggunaan Greed Theory menggunakan pemikiran Anke Hoffler danPaul Collier yang menyatakan terdapat hubungan sumber daya alam

Page 4: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

34 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

yang melimpah dengan resiko perang sipil bagi suatu negara. Perangsipil yang melibatkan gerakan pemberontak dapat dikategorikan sebagaiorganisasi kriminal yang membutuhkan dana untuk mobilisasi. Namunproses pendapatan dana dilakukan dengan cara merampas. Pada tahapinlah terdapat hubungan antara Sumber Daya Alam (SDA) dankesempatan memperoleh dana operasional. Bagi sebuah negara denganSDA melimpah merupakan celah dan opsi bagi adanya kesempatanfinansial gerakan pemberontak (Aspinall, 2007). Untuk itu menguasaipusat-pusat SDA merupakan strategi dari gerakan pemberontak untukmemperlancar mobilisasi dan keberlangsungan mereka.

Kerangka pemikiran lainnya adalah urgensi fase preparedness danassesment bagi mediator dalam upaya resolusi konflik. Pertama-tama,mediator dalam melakukan upaya mediasi dapat menjalankan beberapaperan seperti arbiter, peacekeepers, translator, dan mutual ally (Horne,2013). Mediasi merupakan upaya resolusi konflik yang memerlukanstandar profesional yang tinggi, skill yang mumpuni terkait arenakonflik. Faktor-faktor seperti kepercayaan, kompetensi, kualifikasimediator, dan kualitas proses harus diperhatikan. Menurut EuropeConflict Prevention Centre (2012) pentingnya tahapan preparednessbagi mediator dan kualitas dalam menentukan rancangan danimplementasi yang relevan harus ditentukan. Selain itu faktor kesiapanmediator dan relevansi kemampuan harus disesuaikan dengankebutuhan di lapangan.

Dari analisis melalui teori dan konsep di atas penulis menemukanjawaban sementara Strategi RUF untuk menyerang pasukan UNAMSILmerupakan bentuk pilihan strategis yang dihasilkan dari akumulasipertimbangan yaitu, 1). RUF memiliki relative power lebih besar darinegara dan UNAMSIL. Hal ini berdampak pada komitmen RUF dalammematuhi perjanjian Lomé, 2). RUF sebagai gerakan pemberontakmemiliki tujuan untuk ’memperpanjang’ perang agar tetap menguasaiwilayah tambang berlian dan mendapatkan keutungan dari perdaganganberlian ilegal, 3). Sebagai mediator, UNAMSIL tidak maksimal dalamproses preparedness dan pengkajian situasi perang saat itu. Hal inimempengaruhi kepercayaan RUF terhadap UNAMSIL. RUF memahamibahwa pasukan UNAMSIL lemah secara kuantitas dan kualitas sehinggaRUF menyerang dan berharap UNAMSIL akan memilih mundur darimisi perdamaian di Sierra Leone. Jika UNAMSIL mundur maka RUFakan tetap mendapat keuntungan dari berlian.

Setelah menjelaskan mengenai latar belakang, kerangka pemikiran danjawaban sementara penulis akan memaparkan mengenai pengaruhketiga kerangka pemikiran tersebut terhadap perubahan strategi RUF.

Page 5: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 35

Faktor Kekuatan Relatif dan Ekonomi Politik Perang atasPerubahan Strategi RUF

Bagian ini dimulai dengan penyajian pengertian teoritis tentang faktorekonomi dalam perang sipil seperti artikel Phillippe Le Billon.Kemudian dilanjutkan tentang upaya RUF untuk memperpanjangperang sehingga membuat RUF selalu bersifat negatif terhadap upayaperdamaian. Pada akhir bagian ini dijelaskan besarnya jaringanperdagangan berlian ilegal oleh RUF yang telah terkspansi ke berbagainegara di seluruh dunia. Faktor ekonomi telah menjadi bagian pentingdalam kajian peperangan. Namun pembahasan literatur tentang peranekonomi baru berjalan pesat pasca Perang Dingin berakhir yaitu akhirtahun 1990an. Tokoh-tokoh seperti Collier dan Hoffler, David Keen danPhillip Le Billon merupakan beberapa tokoh yang mengangkat isuekonomi ke dalam kajian akademik dan penelitian kebijakan perang(Ballentine & Nietzchke, 2005). Penelitian yang mengangkat pentingnyafaktor ekonomi dalam perang disebabkan adanya kesadaran bahwabelakangan perang sipil mampu berjalan dengan membiayai ‛dirinyasendiri’. Kajian ini terus berkembang hingga membawa pada kajian baruyang disebut sebagai ekonomi politik perang yang berkaitan dengansumber daya alam. Sumber daya alam yang berlebih pada suatu negaramerupakan suatu komoditas yang dapat digunakan untuk membiayaiperang.

Phillip Le Billon (2008) menyebutnya sebagai conflict commodities atauthe geography of war. Adanya konflik komoditas ini tidak hanyadimengerti sebagai sumber pembiayaan perang namun juga sebagaifaktor pembentuk motif dari kekerasan dan perilaku dari pasukanbersenjata. Perang merupakan sebuah ‛strategic narratives’ yang berisisebuah proyek kriminal, dimotivasi oleh keinginan untuk memilikisumber daya berlimpah dan difasilitasi oleh kemudahan akses dalammenguasai sumber daya tersebut (Le Billon, 2008). Prinsip ini juga yangditerapkan oleh warlord RUF yaitu Foday Sankoh. Adanya perjanjianLomé yang memberikan pengampunan total bagi dirinya dan seluruhanggota RUF, serta jabatan-jabatan strategis dalam pemerintahanternyata tidak cukup bagi Foday Sankoh untuk berhenti menantangnegara. Keuntungan besar melalui perjualan berlian ke berbagai negarahingga Al Qaeda (Le Billon, 2008) merupakan tujuan utama bagi RUFdan Sankoh, hal ini berdampak pada respon negatif RUF dalam setiapperjanjian damai. Akhirnya semua upaya dilakukan untukmempertahankan keuntungan, termasuk memilih strategi menyerangUNAMSIL dan membiarkan perang tetap berjalan.

Perang yang ada di Sierra Leone tak ubahnya merupakan perang denganistilah ‘senseless war’. Perang ini telah menimbulkan bias antara motifdan tujuan bagi aktor yang terlibat. Pemberontak, tentara pemerintah,

Page 6: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

36 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

pasukan perdamaian bahkan tentara darurat buatan rakyat (CDF) yangseharusnya bertanggung jawab pada keamanan ikut memperkeruhperang melalui tambang berlian ilegal. Perang di Sierra Leone yangsengaja dibuat oleh berbagai pihak sebagai sebuah sistem nyatanyahanya membuat warga sipil tak berdosa sebagai korban (Pham, 2007).

Perang sebagai sebuah sistem telah membuat semangat yang kuat bagiRUF untuk tetap menolak kehadiran perdamaian (Keen, 2002). Hal inidapat terlihat pada upaya perdamaian dengan dilakukannya pemilihanumum pada tahun 1996. Terjadi penolakan yang keras dari pihak RUFdan tentara pemerintah. Hal inilah yang kemudian memicu praktikamputasi lengan waga sipil. Pada saat menjelang pemilu, RUFmelakukan amputasi lengan sebagai bentuk oposisi terhadap pemilu danpemerintahan demokratis yang terbentuk (Iro, 2009). Penolakan RUFterhadap perdamaian terlihat pada sikap RUF pada pelanggaranperjanjian damai Abidjan Peace Accord dan yang perjanjian Lomé. Sikapkontra ini dipengaruhi oleh faktor kekuatan relatif RUF yang lebih besardari pemerintah Sierra Leone dan penguasaan RUF dalam jaringanperdagangan berlian dengan pihak lain seperti perusahaan Antwerp,London, New York, Bombay dan Dubai (Le Billon, 2008).

Gambar 1. Jaringan Perdagangan Berlian RUF

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa RUF tidak lagi berbentukorganisasi yang ingin melakukan revolusi politik dan pemerintahan yanglebih baik bagi Sierra Leone. RUF seperti yang dikatakan oleh Collierdan Hoffler telah menjadi organisasi kriminal dengan profit oriented(Collier & Hoffler, 2004). Seperti yang dikatakan Gershoni dalamartikelnya, salah satu faktor yang memperpanjang perang di SierraLeone adalah adanya military stalemate. Kapasitas militer antarapemerintah dan RUF berbeda terutama pada senjata. Organisasi sepertiRUF mempunyai akses untuk membeli senjata dari sumber-sumberprivat degan cara mengeksploitasi tambang berlian dan mempunyaikontrol perdagangan ke Eropa dan Amerika (Gershoni, 1997).

Page 7: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 37

Kontrol perdagangan berlian yang dimilik RUF tak ubahnya berbentukseperti sebuah jaringan dagang yang menguntungkan. Jaringan RUFdimulai dari proses penambangan di Sierra Leone oleh penduduksetempat yang telah dijadikan pekerja paksa, hasil berlian tersebutdijual dalam dua jenis. Jenis pertama adalah berlian murni untukkeperluan perhiasan dan berlian yang akan ditukarkan dengan senjata.Bagi berlian yang akan ditukarkan dengan senjata, jika dikirim ke luarnegeri RUF dibantu menangani permasalahan regulasi oleh negaraLiberia, Burkina Faso dan Pantai Gading. Sedangkan partnerperdagangan berlian-senjata RUF di luar negeri terdiri dari negara-negara Eropa Timur, Eropa Tengah, Burkina Faso, Afrika Selatan hinggaIsrael. Sedangkan penjualan berlian untuk perhiasan, RUF melayanipembeli di dalam hingga luar negeri. Konsumen RUF bervariasi mulaidari penduduk ECOWAS, warga negara Lebanon, Amerika Serikathingga Israel. Sedangkan untuk konsumsi berlian akses RUF mencapaiperusahaan Antwerp, London, New York, Bombay dan Dubai (Le Billon,2008).

Peta 2. Geopolitik RUF dan Penguasaan Tambang Berlian

Page 8: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

38 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Peta 3. Peta Perdagangan berlian-senjata RUF melalui Liberia

Berdasarkan peta diatas yaitu geopolitik RUF diketahui bahwa RUFtelah menguasai separuh dari wilayah Sierra Leone. MenurutMorgenthau, terdapat tiga unsur dari power yaitu kekuatan, pengaruhdan kekuasaan. Dalam unsur kekuatan, RUF mampu menjadi organisasikriminal yang mempunyai jaringan internasional hingga ke berbagainegara di dunia bahkan hingga ke organisasi teroris kelas dunia AlQaeda (Lihat gambar 1) (Jones, 2002). Dengan jumlah pasukan lebihdari 20.000 orang dan dengan kuantitas dan kualitas senjata yangmumpuni membuat RUF menjadi organisasi rebellion yangdiperhitungkan. Jika dibandingkan dengan kekuatan UNAMSIL yanghanya 6.000 hingga 11.000, maka jumlah pasukan RUF jelas lebih kuat.Berikutnya adalah unsur pengaruh, di dalam peta membuktikan bahwalebih dari separuh Sierra Leone telah dikuasai oleh RUF, pengaruh RUFjuga meliputi aliansinya dengan AFRC, sebagian SLA dan pihak oposisiterhadap pemerintah.

Sedangkan UNAMSIL hanya mempunyai pengaruh pada wilayah-wilayah pemerintah dan diperburuk dengan jumlah pasukan yangterbatas secara kuantitas dan kualitas. Unsur ketiga adalah unsurkekuasaan, kudeta pemerintahan oleh RUF pernah dilakukan olehaliansi junta militer RUF dengan AFRC pada akhir tahun 1998. Hal inidikarenakan pemerintah dibawah kepemimpinan presiden Kabbah tidaklagi memiliki tentara nasional yang kuat dan kompeten. Absennyakekuatan militer mempengaruhi kekuasaan pemerintah dalammenjalankan pemerintahan. Sedangkan jika dibandingkan dengan

Page 9: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 39

UNAMSIL, terjadi peningkatan kekuasaan bagi RUF pascapenandatanganan perjanjian Lomé karena diberikannya totalpengampunan bagi Sankoh dan seluruh anggota RUF. Selainpengampunan para petinggi RUF juga akan diberikan jabatan pentingtermasuk dalam sektor pengelolaan sumber daya.

Adanya akumulasi antara unsur relative power RUF yang dinilai daritiga unsur power milik Morgenthau yaitu kekuatan, pengaruh dankekuasaan disimpulkan bahwa relative power RUF lebih besar terhadapUNAMSIL. Hal ini mempengaruhi hubungan antara kedua belah pihak.RUF menyerang UNAMSIL sebagai bentuk hubungan konfliktual dalamupaya mediasi. Penyerangan RUF terhadap UNAMSIL sebagai bentukstrategi RUF agar kehadiran UNAMSIL tidak mengancam jaringanperdagangan yang telah terbentuk sehingga apabila UNAMSIL mundurakibat terdesak, RUF masih akan mendapatkan keuntungan dari sistemperang yang telah terbentuk.

Faktor Kepercayaan Terhadap UNAMSIL dalam PerubahanStrategi RUF

Terjadinya perubahan strategi oleh RUF yang pada awalnya menyetujuiintervensi UNAMSIL kemudian berbalik menyerang UNAMSIL salahsatunya disebabkan oleh ketidakmaksimalan dan kekeliruan anggapanUNSC dalam melakukan fase preparedness dalam penerjunanUNAMSIL (dalam Bernard & Nnyce, 2002). Seperti yang telahdijelaskan pada bagian awal, sebelum mediator terjun pada arenakonflik, ia perlu melakukan fase persiapan yang matang, menentukandan mengkaji kemampuan yang dimiliki dengan kebutuhan di lapangan.Adanya permasalahan-permasalahan mulai dari kekuatan pasukan,waktu penerjunan yang terlalu lama hingga koordinasi yang burukmenyebabkan faktor ”trust” RUF terhadap UNAMSIL menurun. Waktupenerjunan yang lama dan tidak sesuai dengan isi perjanjian yangseharusnya juga mempengaruhi situasi gencatan senjata di arenaperang. Berikut akan dijabarkan secara rinci permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam fase awal UNAMSIL.

Pengaruh Bad Assessment dan Preparation serta KajianTerhadap Kemungkinan yang Akan Dihadapi

Persepsi UNSC bahwa pasca perjanjian Lomé kedua belah pihak telahberkomitmen untuk mengakhiri perang dan bersungguh-sungguh dalammengimplemntasikan Perjanjian Lomé merupakan hal utama yangmenyebabkan terjadinya penyerangan terhadap UNAMSIL. Seperti yangdikatakan Brahimi ( dalam Bernard & Nnyce, 2002) bahwa penyeranganterhadap UNAMSIL membuat PBB terutama DK menyadari pihak lokal

Page 10: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

40 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

menandatangi perjanjian damai Lomé dengan berbagai alasan yangberbeda. Tidak semua pihak berkeinginan baik untuk mengakhiri perangdan menciptakan perdamaian. Pihak-pihak mempunyai kemungkinanuntuk berubah menjadi spoiler groups (dalam Bernard & Nnyce, 2002)termasuk pihak sentral yang menandatangani perjanjian. Para spoilergroups ini akan mengingkari komitmen mereka atau justrumeremehkan perjanjian damai dengan cara melakukan kekerasan untukmen-challenge implementasi dari perjanjian. Hal inilah yang terjadipada RUF di perjanjian Lomé.

Adanya anggapan oleh PBB dan DK bahwa semua pihak akan mematuhiisi perjanjian mempengaruhi hal-hal seperti mandat yang diberikan danjumlah personel yang diturunkan ( dalam Bernard & Nnyce, 2002).Kurangnya koordinasi saat fase pre-departure juga menyebabkan haltak terduga bagi tentara UNAMSIL. Mereka sebelumnya tidak dibekalimengenai situasi konflik yang akan mereka hadapi, seperti RUF yangmenerapkan guerilla warfare (dalam Bernard & Nnyce, 2002) denganatmosfir mencekam termasuk penggunaan pasukan anak dan wanitadengan bersenjata lengkap. Adanya kesalahpahaman dan persepsi padafase preparedness ini mempengaruhi keputusan tentang mandat yangdipilih dan jumlah pasukan yang dikirimkan.

Mandat yang Samar-Samar dan Tidak Jelas

Mandat yang diberikan untuk dijalankan UNAMSIL dinilai kurangsesuai dengan situasi yang masih fragile di Sierra Leone (dalam Bernard& Nnyce, 2002). Mandat yang diberikan hanya menekankan pada upayakerjasama dan monitoring kedua belah pihak dalam upayaimplementasi perjanjian Lomé. UNAMSIL diberikan mandat untukmembantu implementasi rencana DDR dan melakukan monitoringterhadap berjalannya gencatan senjata. UNAMSIL juga membantumendorong para pihak untuk membuat confidence-building mechanismserta membantu menyediakan fungsi teknis pada implementasinya.

Speed of UNAMSIL Deployment

Menurut Brahmini (dalam Bernard & Nnyce, 2002) kecepatan waktudalam penerjunan pasukan merupakan sesuatu yang krusial. Brahimimenentukan bahwa enam hingga dua belas minggu pertama pascapenandatangan perjanjian damai dan gencatan senjata sebagai periodeyang paling kritis dan krusial dalam membangun sebuah perdamaianyang stabil. Periode ini juga sebagai periode penting bagi peacekeepersuntuk membangun kepercayaan, image dan kredibilitas bagi pihak-pihak yang berperang. Adanya keterlambatan yang berakibat fatal bagiUNAMSIL seharusnya dapat dihindari jika penerjunan dan pemberianmandat dapat dipercepat. Mengenai ketepatan waktu penerjunan

Page 11: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 41

sebenarnya telah diatur di dalam Perjanjian Lomé Artikel 16 Pasal 1.Disebutkan bahwa PBB diminta untuk memulai proses DDR sekaligusberiringan dengan pengiriman pasukan perdamaian yang netral dalamenam minggu pasca penandatanganan perjanjian. Namun hal initernyata tidak diperhitungkan oleh DK sehingga UNAMSIL baruditerjunkan lima bulan pasca perjanjian Lomé yaitu pada bulanDesember dan pengiriman inipun dilaksanakan bertahap. Fulldeployment pasukan UNAMSIL baru terjadi di bulan Januari 2000.

Kuantitas, Kualitas dan Kekuatan Pasukan UNAMSIL

Dewan Keamanan pada saat penyusunan mandat dan mengesahkanjumlah pasukan mempunyai anggapan bahwa pihak yang terlibat telahberkomitmen untuk menyudahi perang. Anggapan dan persepsi inimempengaruhi pemilihan mandat yang terbatas hanya pada monitoringdan bekerja sama dengan kedua pihak dalam implementasi perjanjianLomé. Jika dianalisis, pengiriman maksimum enam ribu pasukan dandilaksanakan dengan cara bertahap pada arena perang dengan intensitastinggi merupakan sebuah keputusan yang kurang bijak. Seperti yangtertera pada Peace Centre Eropa, dalam fase perumusan rencana di fasepreparedness mediator harus dilaksukan secara bijak. Analisis harusdilakukan secara keseluruhan seperti proses, framework, kejelasanstrategi dan ketersediaan sumber daya yang ada (Organization forSecurity and Co-operation in Europe Conflict Prevention Centre, t.t).Jumlah RUF pada perang Sierra Leone berjumlah lebih dari 24.000orang, jumlah ini bahkan dapat bertambah mengingat strategi gerilyadan perekrutan yang dilakukan secara paksa dan diam-diam di dalamhutan. Dalam situasi konflik dengan intensitas tinggi dan menghadapigerakan pemberontak sebesar RUF jumlah pasukan UNAMSIL tahappertama yang hanya enam ribu pasukan dinilai sebagai sebuahmiskalkulasi. Menurut Brahimi ketika PBB mengirimkan pasukanperdamaian untuk menegakkan pedamaian maka mereka harusmempunyai kemampuan dan keteguhan hati untuk menghadapi situasiterburuk.

Dalam upaya mediasi faktor kepercayaan terhadap mediator merupakanhal yang krusial. Kehadiran rasa percaya terhadap mediator dari pihakyang terlibat merupakan hal esensial dalam kesuksesan mediasi (Slim,t.t). Dalam perang sipil di Sierra Leone, faktor kepercayaan RUF kepadaUNAMSIL kian berkurang ditandai dengan penolakan dalam prosesDDR oleh UNAMSIL. Pada awalnya proses DDR telah berjalan selamatiga bulan, namun karena terdapat permasalahan pada penerjunanUNAMSIL seperti kualitas, dan mandat yang lemah membuat RUFmenolak proses DDR. Penolakan berlanjut dengan aksi penyerangantempat-tempat DDR milik UNAMSIL.

Page 12: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

42 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Penyerangan terhadap pasukan UNAMSIL sekaligus menandaiperubahan strategi RUF yang pada awalnya menyetujui intervensikemudian bersedia untuk dilakukan DDR disebabkan olehpermasalahan pada fase preparedness. Dewan Keamanan tidak mampumembaca situasi dengan jeli bahwa perdamaian di Sierra Leone belumterbangun pasca perjanjian Lomé. Menurut Woods (dalam Tarus, 2006)kegagalan UNAMSIL untuk menggunakan tekanan melalui angkatanbersenjata pada fase pasca perjanjian Lomé hingga April 2000menjatuhkan kredibilitas mereka dihadapan pihak yang berkonflik.Sedangkan menurut Keen dan Adebajo (Tarus, 2006) perjanjian Lométak ubahnya hanya sebagai ’fase penenangan’ RUF oleh pemimpinnegara-negara Afrika Barat dan masyarakat internasional yang telahbosan dari perang yang telah berlangsung selama delapan tahun. Hal inimenjawab mengapa intervensi dan kehadiran UNAMSIL tidakmenghasilkan gencatan senjata yang berkelanjutan dan perang kembaliberlanjut hampir diseluruh Sierra Leone.

Sierra Leone pasca perjanjian Lomé masih dilingkupi atmosfir yangmencekam. Pasukan UNAMSIL diterjunkan dengan mandat untukbekerja sama dengan kedua belah pihak, namun di satu sisi RUF melihatkehadiran UNAMSIL sebagai hostile presence. Hal ini karena RUFmenganggap kehadiran UNAMSIL sebagai bentuk dukungan terhadappemerintahan presiden Kabbah. Selain sebagai bantuk dukunganterhadap pemerintahan, upaya UNAMSIL untuk mengehentikan perangjuga ditakutkan karena dapat membahayakan sumber mata pencaharianRUF yaitu tambang berlian ilegal.

Adanya teror yang disebar oleh RUF pasca perjanjian Lomé, pencuriandan penyanderaan hingga berujung pada hilangnya nyawa pasukanUNAMSIL menjadi sebuah pertanda bahwa RUF merupakan gerakanpemberontak dengan kekuatan yang besar. Sebagai gerakanpemberontak dengan kekuatan, pengaruh dan kekuasaan yang besarRUF memahami bahwa mandat dan kualitas UNAMSIL tidak cukupdalam mengemban tugas yang diberikan. Hal ini menurunkankepercayaan oleh RUF dan RUF mampu mengambil peluang darikeuntungan lemahnya pasukan UNAMSIL. Adanya kesempatan RUFuntuk mengambil keuntungan dari lemahnya mandat dijadikan alasandan pertimbangan untuk mengingkari komitmennya dalam perjanjianLomé, melanggar isi perjanjian dan penuh percaya diri dalammenyerang dan menyandera pasukan UNAMSIL. Menurut BBC News,behaviour RUF yang melanggar komitmennya dalam perjanjian Lomédan menyerang pasukan perdamian UNAMSIL yang seharusnyadihormati dapat dihindari apabila mandat yang diberikan lebih sesuai.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, RUF memahami adanyainadequacy dari UNAMSIL yaitu pada mandat, kekuatan pasukan, dan

Page 13: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 43

koordinasi. Hal ini membuat RUF melihat adanya peluang dankeuntungan. RUF mampu memanfaatkan situasi untuk berubah strategidan melakukan sekuritisasi terhadap tambang-tambang berlian sertajaringan yang telah terbentuk. Sehingga pengaruh permasalahan ditahap persiapan oleh DK PBB dalam penerjunan UNAMSIL terbuktimempengaruhi pertimbangan RUF untuk berubah strategi untuk tidakmematuhi perjanjian Lomé. Hal ini sesuai dengan yang disampaikanoleh Clausewitz bahwa strategi adalah sebuah proses yang rasional.Pemilihan strategi menyerang merupakan sebuah pilihan yang rasionaloleh RUF karena situasi yang mendukung saat itu. UNAMSIL sebagaimediator melakukan beberapa ketidaktepatan dan ketidaksesuaiandalam proses mediasi sehingga mengakibatkan berkurangnyakepercayaan RUF kepadanya. Berkurangnya kepercayaan ini berdampakpada perubahan strategi RUF karena adanya kesempatan dankeuntungan.

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadinya perubahan strategi olehRUF yang pada awalnya menyetujui intervensi sesuai perjanjian Lomékemudian berbalik untuk menyerang merupakan sebuah pilihan yangstrategis. Pilihan yang strategis ini berdasarkan adanya pertimbanganekonomi yaitu penguasaan berlian dan jaringan perdagangan berlian-senjata RUF yang memiliki keuntungan besar serta konsumen dariberbagai negara hingga Al Qaeda. Selain karena keuntungan ekonomi,perubahan strategi RUF juga didasarkan pertimbangan kapabilitas dankredibilitas UNAMSIL. Adanya ketidaksesuaian mandat danpermasalahan pada fase preparedness membuka peluang RUF untukmelanggar perjanjian damai Lomé dan berubah strategi.

Perubahan strategi RUF disebabkan oleh dua pertimbangan, yaitupertimbangan secara internal yaitu keuntungan ekonomi danpertimbangan eksternal yaitu kepercayaan RUF terhadap UNAMSILserta permasalahan pada tahapan preparedness. Pertimbangan internaldipengaruhi oleh keuntungan ekonomi dan relative power yang diukurberdasarkan tiga unsur power milik Morgenthau. Ketiga unsur teresbutadalah kekuatan, kekuasaan, dan pengaruh. RUF sebagai gerakanpemberontak memiliki relative power yang lebih besar dari UNAMSILsebagai mediator. Pada unsur kekuatan terjadi ketimpangan antarajumlah pasukan UNAMSIL dan RUF. Pada penerjunan pertama,UNAMSIL hanya berjumlah enam ribu dan itupun diterjunkan secarabertahap, sedangkan RUF berjumlah lebih dari 20.000 orang. Secaramilitary equipment dan taktik berperang juga terjadiketidakseimbangan. Pasukan UNAMSIL merupakan tipikal pasukan‘dry lease’ sedangkan pasukan RUF memiliki kualitas senjata yang

Page 14: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

44 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

relatif canggih dan taktik perang gerilya yang dinamis. Secara kekuasaandapat dilihat dengan peta geopolitik, RUF telah menguasai separuhwilayah Sierra Leone dan mendiami wilayah yang tidak terlihat. Hal inikarena RUF menerapkan perang gerilya dengan basis-basis yangtersebar di hutan dan semak-semak. Sedangkan geopolitik UNAMSILhanya mendiami wilayah yang masih dikuasai pemerintah. Pengaruhkekuasaan UNAMSIL juga terbatas akibat mandat yang diberikan,UNAMSIL diterjunkan tidak untuk peace enforcment namun untukpeacekeeping. Dengan mempertimbangkan kekuatan militer dan jumlahpasukan RUF memiliki pengaruh lebih besar dari UNAMSIL. Hal initerlihat pada banyaknya dukungan terhadap RUF, mulai dari sesamagerakan pemberontak AFRC, sebagian tentara pemerintah (SLA), oposisipemerintah hingga ke negara-negara sponsor seperti Liberia, Libya,Guinea dan Burkina Faso. Sedangkan UNAMSIL hanya terdiri darinegara-negara berkembang dan absennya negara maju.

Pertimbangan internal berikutnya adalah keuntungan ekonomi. RUFpasca tahun 1997 telah menjadi gerakan kriminal yang memilikijaringan perdagangan berlian ilegal ke berbagai negara di dunia. Totalberlian yang mampu dihasilkan oleh RUF pertahunnya bernilai diantara$25-$70 juta per tahunnya (Goreux, 2001). Tingginya perdaganganberlian ini juga mempengaruhi survivalitas RUF. Dengan keuntungan iniRUF mampu berkembang menjadi gerakan pemberontak yang memilikiakses internasional dan memiliki kapasitas militer yang kuat.Pertimbagan-pertimbangan internal inilah yang membuat RUF tetapmempertahankan perang dan berubah strategi untuk menyerang.Kehadiran UNAMSIL ditakutkan akan mengancam keberlangsunganjaringan perdagangan RUF dan menutup tambang berlian yangmerupakan sumber utama mata pencaharian RUF.

Pertimbangan secara eksternal merupakan hasil dari permasalahanUNAMSIL pada masa preparedness sebagai mediator. Permasalahan-masalahan ini meliputi mandat yang tidak sesuai dan lemah, speed ofdeployment yang lambat, dan kualitas serta kuantitas pasukan yangsifatnya ill-trained atau ’dry lease’. Mandat yang diberikan padapenerjunan UNAMSIL tahun 1999 merupakan mandat yang lebih sesuaiuntuk peacekeeping, sedangkan situasi di Sierra Leone jika dilihatdalam kurva konflik masih dalam fase peace enforcement. PenerjunanUNAMSIL dengan mandat peacekeeping pada fase fragile peace danhanya didukung dengan 6.000 pasukan mampu dilihat sebagai celahkelemahan oleh RUF. Waktu penerjunan UNAMSIL juga terlambathingga empat-lima bulan, padahal kedua belah pihak dalam perjanjianLomé menginginkan enam minggu pasca penandatanganan perjanjian.Lambatnya pengiriman pasukan menimbulkan vacuum of power cukuplama pada situasi Sierra Loene yang masih fragile. Jumlah dan kualitaspasukan UNAMSIL juga mempengaruhi kesuksesan misi. Adanya sistem

Page 15: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 45

’dry ease’ oleh negara donor dan PBB membuat kualitas dan kecakapanpasukan dalam menangangani konflik intensitas tinggi di Sierra Leoneberjalan lambat. Absennya tentara pasukan dari negara maju jugamenyebabkan kredibilitas UNAMSIL rendah dimata pemberontak.

Akumulasi pertimbangan internal dan eksternal inilah yangmenyebabkan RUF berubah strategi untuk menyerang. Strategi untukmenyerang UNAMSIL dan melanggar isi perjanjian Lomé munculsebagai pilihan yang strategis dari kelemahan-kelemahan situasi saatitu. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Clausewitz bahwa strategiharus berupa proses yang rasional. Strategi RUF untuk menyerangmerupakan pilihan yang rasional karena RUF mampu memanfaatkankelemahan UNAMSIL sebagai mediator. Upaya rasional ini jugabertujuan untuk mensekuritisasi tambang berlian RUF demikeberlangsungan jaringan perdagangan berlian ilegal RUF.

Kontribusi penelitian ini menunjukkan bahwa pengkajian situasi konfliksecara mendalam oleh pihak ketiga sebelum penerjunan sangat pentingdalam menentukan kesuksesan upaya resolusi konflik. Hal ini akanmempengaruhi mandat yang akan dibuat. Meneliti sejarah, motif dankomitmen pihak yang berperang merupakan memerlukan tingkatketelitian dan kecermatan yang tinggi. Mengukur kemampuan sendiridan dibandingkan dengan kemampuan pihak dilapangan juga harusdilakukan secara cermat. Selain itu, waktu penerjunan pasukanperdamaian seharusnya mampu dipercapat karena situasi enam hinggadua belas minggu pasca penandatanganan perjanjian damai merupakanfase yang fragile. Kontribusi lainnya adalah diperlukan suatupemerintahan yang kuat secara regulasi bagi negara-negara penghasilsumber daya alam yang sifatnya berharga seperti berlian. Karenalemahnya regulasi akan menimbulkan celah bagi gerakan-gerakanpemberontak untuk membuat perang dan mengambil keuntungan dariperang tersebut. Semoga melalui penelitian ini pembaca dapatmenemukan hubungan antara studi kajian ekonomi politik perangdengan studi resolusi konflik khususnya mediasi. Relative powerpemberontak yang dihasilkan dari keuntungan ekonomi perang akanmempengaruhi upaya perdamaian yang dilakukan.

Meskipun demikian, penulis menyadari pertimbangan-pertimbanganyang penulis angkat belum cukup untuk mengungkap alasan RUFberubah strategi untuk menyerang pasukan UNAMSIL secarakeseluruhan. Kompleksitas sosial dan ekonomi terutama faktor badgovernance di Sierra Leone tak menutup kemungkinan akan menjadipenyanggah penelitian ini. Terlebih untuk para pendukung tesisgrievance dalam political economy of civil war. Untuk itu penulismemberikan rekomendasi penelitian lebih lanjut untuk memperhatikanpertimbangan lain seperti pengaruh mundurnya pasukan ECOMOG

Page 16: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

46 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

secara tiba-tiba pasca perjanjian Lomé dan pemberian amnesty kepadaFoday Sankoh dan seluruh anggota RUF.

Daftar Pustaka

Buku

Bayliss, John., Wirtz, James., Gray, S. Colin., Cohen, Eliot. Strategy inthe Contemporary World. New York: Oxford University Press, 2007,68.

Couloumbis, Theodore A. dan Wolfe, James H. Introduction toInternational Relation: Power and Justice, 3rd Edition. Prentice-Hall Inc, 1986, 86.

Murray, William dan Knox, MacGregor. The Making of Strategy:Rulers, States, and War (New York: Cambridge University Press,2008): 5.

Roselle, Laura dan Spray, Sharon, Scholarly Literature and TheLiterature Review, dalam Research and Writing in InternationalRelations. New York: Pearson Longman: 17-34.

Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press, 2006:22, 28-9.

Jurnal Online

Aspinall, Edward. “The Construction of Grievance: Natural Resourcesand Identity in a Separatist Conflict” Journal of Conflict Resolution(SAGE Publication, 2007): 950-951.http://jcr.sagepub.com/content/51/6/950.refs.html (diakses pada25Oktober 2013).

Clayton, Govinda. “Relative Rebel Strength and The Onset and Outcomeof Civil War Mediation”. Journal of Peace Research 50(5). (SAGEPublication, 2013), 609-622.http://jpr.sagepub.com/content/50/5/609 (diakses pada 21 Oktober2013).

Dugis, Vinsensio. “Mediasi Sebagai Mekanisme Resolusi Konflik dalamDimensi Hak Asasi Manusia dalam Dimensi Industri”. JurnalDinamika HAM (Pusat Studi HAM Universitas Surabaya): 36.http://books.google.co.id/books?id=DnYeqfRDq34C&pg=PA36&lpg=PA36&dq=vinsensio+dugis&source=bl&ots=GJY0Q5fcsX&sig=o8UTCj0mMzuSZL8O6aNqKE5EnR4&hl=en&sa=X&ei=FQBtUpjxBImVrAfA7YCQCQ&ved=0CFoQ6AEwCA#v=onepage&q=vinsensio%20dugis&f=false (diakses pada 21 Oktober 2013).

Page 17: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 47

Gberie, Lansana. “Revisiting Sierra Leone’s ‘Rebel’ War: Reflections onthe Evidence from the TRC and the SCSL on the Origins of the RUF”The Journals of Sierra Leone ( Volume 1 Number 1 Cambridge,2012).http://www.thejournalofsierraleonestudies.com/downloads/Version1.pdf (diakses 25 Oktober 2013).

Gersoni, Yekutiel. “War without End and an End to a War: TheProlonged Wars in Liberia and Sierra Leone” (African StudiesReview, Vol. 40, No. 3 (Dec., 1997), pp. 55-76 African StudiesReview, Vol. 40, No. 3 (Dec., 1997): 58.http://www.jstor.org/stable/pdfplus/10.2307/524966.pdf (diakses 1Desember 2013).

Humphreys, Macartan and Weisntein, Jeremy M. “Who Fights? TheDeterminants of Participation in Civil War” American Journal ofPolitical Science ( Vol. 52, No. 2, April 2008): 439.http://www.columbia.edu/~mh2245/papers1/who_fights.pdf(diakses pada 22 November 2013).

Le Billon, Philippe. “Diamond Wars? Conflict Diamonds andGeographies of

Resource Wars” (Annals of the Association of American Geographers,2008): 345.http://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/00045600801922422 (diakses 27 November 2013)

Marchuk, Iryna. “Confronting Blood Diamonds in Sierra Leone: TheTrial of Charles Taylor” Yale Journal of International Affairs (Spring,2009): 89. http://yalejournal.org/wp-content/uploads/2011/01/094207marchuk.pdf (diakses pada 27November 2013).

Reagan ,Patrick M dan Norton, Daniel. “Greed, Grievance, andMobilization in Civil Wars” Journal of Conflict Resolution Vol. 49No. 3 (SAGE Publication, 319-336, 2005).http://jcr.sagepub.com/content/49/3/319.refs.html (diakses pada29 Oktober 2013).

Salverda, Nnyke. “Blue Helmets as Targets: A quatitative analysis ofrebel violence against peacekeepers, 1989-2003” Journal of PeaceResearch. (SAGE Publications, 2013): 1-14.http://jpr.sagepub.com/content/early/2013/09/24/0022343313498764 (diakses pada 17 Oktober 2013).

Silberfein, Marilyn. “The Geopolitics of Conflict and Diamonds in SierraLeone” Geopolitics (Routledge, Volume 9, No 1, March 2004): 215.http://www.artsrn.ualberta.ca/courses/PoliticalScience/474A1/documents/SilberfeinGeopoliticsConflictDiamondsSierraLeone.pdf,(diakses pada 28 Nesember 2013).

Tynes, Robert. “Because it works: The advantages of Child Soldier UseDuring the Sierra Leonean Civil War” The Journals of Sierra Leone (Volume 1 Number 1 Cambridge, 2012): 3

Page 18: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

48 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

http://www.thejournalofsierraleonestudies.com/downloads/Version1.pdf (diakses 25 Oktober 2013)

Wall, James A Jr dan Druckman Daniel. “Mediation in PeacekeepingMission” Journals of Conflict Resolution DOI:10.1177/0022002703252981 (SAGE Publications, 2003): 694.http://jcr.sagepub.com/content/47/5/693 (diakses pada 21 Oktober2013).

Weinstein, J M. “Inside Rebellion: The Politics of Insurgent Violence”Comparative Political Studies, Volume 40 Number 9, (Cambridge,UK: Cambridge University Press. SAGE Publication, 2007): 1146.http://cps.sagepub.com/content/40/9/1146.refs.html (diakses pada29 Oktober 2013).

Williams, Alfred B. Z. “Sierra Leone: the political economy of civil war,1991-98”, (Third World Quarterly, Vol 20, No 1, 1999): 147.http://www.jstor.org/stable/pdfplus/3993187.pdf?&acceptTC=true&jpdConfirm=true (diakses pada 25 Oktober 2013).

Vehnamaki, Mika. “Diamonds and Warlords: The Geography of War inthe Democratic Republic of Congo and Sierra Leone” Nordic Journalof African Studies (University of Helsinki, 2002): 65.http://www.njas.helsinki.fi/pdf-files/vol11num1/vehnamaki.pdf,(diakses 20 November 2013).

Artikel Koran Online

Coll, Steve. “In Mosquito Country” dalam The Other War, CameraWorks, The Washington Post Magazine.

http://www.washingtonpost.com/wpsrv/photo/galleries/sierra_leone/part_3.htm (diakses pada 1 Desember 2013).

Goldman, John J. “300 U.N. Peacekeepers Held Hostage by Rebels,Sierra Leone: Wave of kidnappings raises fears that Western nationsmay balk at staffing future operations”, Los Angeles Times, 6 Mei,2000. http://articles.latimes.com/2000/may/06/news/mn-27088(diakses pada 3 Oktober 2013).

Jones, Lucy. “Al Qaeda Traded Blood diamonds”, BBC News, 20Februari, 2002. http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/2775763.stm(diakses pada 27 Desember 2013).

Tesis

Evoe, Patrick J. “Operation Palliser: The British Military Interventioninto Sierra Leone, a Case of Successful Use of Western MilitaryInterdiction in a Sub-Sahara African Civil War.” Master’s Thesis,Texas State University, 2008.https://digital.library.txstate.edu/bitstream/handle/10877/2602/fulltext.pdf.

Page 19: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 49

Horne, Benjamin C, “Conflict and Third Party Mediation” Theses andDissertations. California: UC San Diego Electronic 2013.http://escholarship.org/uc/item/5c70258g (diakses pada 27Oktober 2013).

Iro, Andrea. “The UN Peacebuilding Commission –Lessons from SierraLeone.” Master’s Thesis, Universitätsverlag Potsdam,2009.http://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/09ADAA133923A080C12575AC004238C2-UniPotsdam_Apr2009.pdf.

Tarus, David K. C. “Effectiveness of United Nations’ Mission in Africa: aComparative Assessment of UNAMSIL, MONUC, and UNAMID.”Master’s Thesis, University of Nairobi Kenya, 2006.http://www.dtic.mil/cgi-bin/GetTRDoc?AD=ADA524127.

Perkuliahan

Martanto, Ucu. Kuliah tentang Ekonomi Politik Perang. Mata KuliahEkonomi Politik, Universitas Airlangga, Surabaya, 17 Desember2013.

Sumber Internet Lainnya

Armengol, Visanc F. “The principles of mediation and the role of thirdparties in peace processes.” Norway: Norwegian PeacebuildingResource Centre, 2013.www.peacebuilding.no/.../Fisas_NOREF_Mediation_May+2013_FINAL (diakses pada 27 Oktober 2013).

Ballentine, Karen dan Nitzchke, Heiko. “The Political Economy of CivilWar and Conflict Transformation” Berghof Research Centre forConstructice Conflict Management, 2005. http://www.berghof-handbook.net (diakses pada 20 Oktober 2013).

Bernath, Clifford dan Nyce, Sayre. “UNAMSIL-- A Peacekeeping SuccessLessons Learned” Report on the United Nations Mission in SierraLeone Refugee International, Washington DC, 2002.http://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/73A45C6906FE65D185256C56006E104C-ri-sil-18oct.pdf, (diakses 24 November2013).

Betancourt, Theresa, et al. “High Hopes, Grim Reality: Reintegrationand the Education of Former Child Soldiers in Sierra Leone,”http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2662600/ (diaksespada 21 Oktober 2013).

Collier, Paul dan Hoffler, Anke. “Greed and Grievance in Civil War.”Oxford Economics Paper 56, 2004.http://economics.ouls.ox.ac.uk/12055/1/2002-01text.pdf (diaksespada 20 Oktober 2013).

Page 20: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

50 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

Collier, Paul dan Hoffler, Anke. “Greed and Grievance in Civil War”Policy Research Working Papers. 1999.http://elibrary.worldbank.org/doi/pdf/10.1596/1813-9450-2355,(diakses 25 Desember 2013).

Holtom, Paul. “United Nations Arms Embargoes: Their Impact on ArmsFlows and Target Behavior Case study: Sierra Leone, 1997–present,”Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) 2007.http://books.sipri.org/files/misc/UNAE/SIPRI07UNAEprelims.pdf,(diakses 17 November 2013).

Keen, David. “Since I am a Dog, Beware my Fangs”: Beyond a ‘rationalviolence’ framework in the Sierra Leonean War.” Working papersseries no.1 Development Research Centre, London School ofEconomic, 2002. http://eprints.lse.ac.uk/28296/ (diakses 22November 2013).

Malan, Mark dan Rakate, Phenyo, ”Peacekeeping in Sierra LeoneUNAMSIL Hits the Home Straight,” Dokumen Institute for SecurityStudies Africa .2002.http://www.issafrica.org/uploads/Mono68Full.pdf (diakses 27Oktober 2013).

Nuamah, Kwaku dan Zartman, I William. “CASE STUDY:INTERVENTION IN SIERRA LEONE,” (National IntelligenceCouncil Project).http://www.cissm.umd.edu/papers/files/sera_leone.pdf (diaksespada 22 September 2013)

Pham, J. Peter. “Making Sense of Senseless War” (University of Denver,2007): 35 http://www.du.edu/korbel/hrhw/volumes/2007/pham-2007.pdf, (diakses 27 November 2013).

Powlick, K. M. “Natural Resources and Conflict: Diamonds in SierraLeone.” New School Joint workshop, 2005.http://www.peri.umass.edu/fileadmin/assets/pdfs/UM-NS_Workshop/MaevePowlick.pdf (diakses pada 9 November 2013).

Richards, Paul. “The Political Economy of Internal Conflict in SierraLeone.” Working Paper 21. Netherlands Institute of InternationalRelations, Conflict Research Unit, 2003. http:http://www.clingendael.nl/sites/default/files/20030800_cru_working_paper_21.pdf, (diakses 15 November 2013).

Slim, Hugo. “Towards Some Ethical Guidelines for Good Practice inThird Party Mediation in Armed Conflict.” Oslo Forum BackgroundPaper.http://www.hdcentre.org/uploads/tx_news/133TowardsSomeEthicalGuidelinesforGoodPracticeinThirdPartyMediationinArmedConflict.pdf. (diakses pada 27 Oktober 2013).

Smith, Amy L. dan Smock, David. “Managing a Mediation Process.”Washington: United States Institute of Peace, 2008.www.usip.org/sites/default/files/.../managing_mediation_process.pdf (diakses pada 27 Oktober 2013).

Page 21: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Perubahan Strategi RUF terhadap Intervensi UNAMSIL di Sierra Leone

Jurnal Analisis HI, Maret 2014 51

Yabi, Gilles. “Sierra Leone”.2009, 158-69.http://www.fride.org/uploads/Cap6_Sierra_Leone_ENG_oct09.pdf (diakses pada 25 Oktober 2013).

“Africa”. Yearbook of United Nations. chapter II Political and SecurityQuestion,http://unyearbook.un.org/unyearbook.html?name=2000index.html(diakses 17 November 2013).

“Conflict Curve”,http://online.usip.org/analysis/images/content/curve.jpg, (diakses20 Desember 2013).

“Consultation with Regional, Subregional and other InternationalOrganizational Developing Guidance for Effective Mediation”.Organization for Security and Co-operation in Europe ConflictPrevention Centre, (Jeddah, 2012): 4-31.http://www.osce.org/cpc/99875 (diakses pada 27 Oktober 2013).

“History in United Nations Integrated Peacebuilding Office in SierraLeone”.http://unipsil.unmissions.org/Default.aspx?tabid=9612&language=en-US (diakses 17 November 2013).

“Lomé Peace Agreement”. Peace Accord Matrix University of NotreDame. https://peaceaccords.nd.edu/matrix/accord/15. (diakses 22November 2013).

“Peace Operation, an Australian Perspective”,http://www.defence.gov.au/adfwc/peacekeeping/terminology.htm,(diakses pada 2 Januari 2013).

“Relative Power Law & Legal Definiton”,http://definitions.uslegal.com/r/relative-power/, (diakses 24November 2013).

“Sierra Leone UNAMSIL Baground”http://www.un.org/en/peacekeeping/missions/past/unamsil/background.html, (diakses 17 November 2013).

“Sierra Leone”, http://www.smallarmssurvey.org_fileadmin_docs_D-Book-series_book-01-Armed-and- Aimless_SAS-Armed-Aimless-Part-2-14-Sierra-Leone.pdf (diakses 22 November 2013).

“Sierra Leone”. Central Intelligence Agency. 2013. http:https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/sl.html (diakses 17 November 2013).

“Sierra Leone: Belated International Engagement Ends a War HelpsConsolidate a Fragile Democracy”.http://www.diplomatshandbook.org/pdf/Handbook_SierraLeone.pdf (diakses pada 22 September 2013).

“The Lomé Agreement”.https://peaceaccords.nd.edu/site_media/media/accords/The_Lomé_Peace_Agreement-_1999.pdf (diakses 21 Oktober 2013).

Page 22: Perubahan Strategi Revolutionary United Front (RUF ...journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi25cadf01b7full.pdfrasional dan pemikiran Sun Tzu bahwa tidak ada aturan yang baku

Amalia Amin

52 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 1

“United Nations Missions in Sierra Leone (UNOMSIL and UNAMSIL),”http://www.polity.co.uk/up2/casestudy/UNOMSIL_and_UNAMSIL_case_study.pdf (diakses 27 Oktober 2013).

“World Politics” Lecture 8, http://www.msmc.la.edu, (diakses 24November 2013).

SUMBER LAINNYA

“Sierra Leone” Microsoft Encarta. 2008. Microsoft Corporation.