146101634-ptk-bu-vero
TRANSCRIPT
1
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(COPERATIVE LEARNING) DENGAN PENDEKATAN
KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 5 MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG FRASA
DI SMA NEGERI 5 JAKARTA
DISUSUN OLEH
VERONICA SUBINI, S. PD.
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS INI DIAJUKAN UNTUK
DINILAI DALAM KENAIKAN GOLONGAN DARI IV-A KE IV-B
PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 JAKARTA
JALAN SUMUR BATU RAYA
JAKARTA PUSAT
2008
2
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS PTK INI TELAH DIDOKUMENTASIKAN DI PERPUSTAKAAN
SEKOLAH
JUDUL:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(COPERATIVE LEARNING) DENGAN PENDEKATAN
KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 5 MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA TENTANG FRASA
DI SMA NEGERI 5 JAKARTA
Jakarta, 21 Februari 2008Pembina Perpustakaan Sekolah,
N. RuswatiNIP/NRK 131269562/145799
3
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS PTK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COPERATIVE
LEARNING) DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI
IPS 5 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG FRASA
DI SMA NEGERI 5 JAKARTA
JAKARTA, 25 FEBRUARI 2010
KEPALA SEKOLAH,
DRS. SUPENA, M. M.NIP/NRK. 130871481/143456
Mengetahui :
Sudin Dikmen Pengurus PGRIKota Administrasi Jakarta Pusat, Kota Administrasi Jakarta Pusat,
Drs. Bambang Pramestiadi, M. M. Drs. Uju Juhiwa, M. Pd.
4
NIP/NRK. 131286963/151976 NPA. 0901030301
ABSTRAK
Veronica Subini, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning) dengan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS-5 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
tentang Frasa di SMA Negeri 5 Jakarta (2007)
Penelitian Tindaan Kelas, Guru SMA Negeri 5 Jakarta, Kecamatan
Kemayoran, Jakarta Pusat, tahun 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan keterampilan proses untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia tentang frasa.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Jakarta pada siswa kelas XI
jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial yang menjadi subjek penelitian sebanyak 35
siswa.
Penelitian menggunakan teori tentang metode penelitian tindakan kelas
model “Stephen Kemmis dan McTanggart dengan empat tahapan:
perencanaan, pelakasanaan/tindakan, observasi, dan refleksi.
Penelitian dilakukan dengan tiga siklus. Siklus pertama satu kali
pertemuan dengan lama pertemuan satu kali 45 menit. Siklus kedua satu kali
pertemuan dengan lama pertemuan satu kali 45 menit. Siklus ketiga satu kali
pertemuan dengan lama pertemuan satu kali 45 menit.
Pada siklus pertama tampak siswa belum aktif sehingga hasil belajar
yang diperoleh tidak bagus. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pre test
diperoleh nilai rata-rata 22,06 sedangkan hasil nilai rata-rata post test 22,89.
Pada siklus pertama tampak siswa belum aktif sehingga hasil belajar
yang diperoleh tidak tuntas berdasarkan KKM bahasa Indonesia SMA Negeri
5 Jakarta dengan nilai 66. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pre test diperoleh
nilai rata-rata 22,89 sedangkan hasil nilai rata-rata post test 65,25.
Pada siklus pertama tampak siswa belum aktif sehingga hasil belajar
yang tuntas berdasarkan KKM bahasa Indonesia SMA Negeri 5 Jakarta dengan
nilai 66. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pre test diperoleh nilai rata-rata
65,25sedangkan hasil nilai rata-rata post test 72,17.
Kata kunci: analisis frasa dengan model pembelajaran kooperatif dengan
pendekatan keterampilan proses.
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Mahaesa atas
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah
ini. Karya imiah ini merupakan salah satu pengembangan profesi guru dalam
rangka meningkatkan pengetahuan, teknologi, dan keterampilan khususnya
dalam peningkatan mutu proses pembelajaran dan profesionalisme guru.
Di dalam melaksanakan penelitian ini penulis telah mendapat bantuan
dan dukungan saran baik moral maupun material dari rekan-rekan terdekat
yang berdedikasi terhadap dunia pendidikan, sehingga penulis mendapatkan
masukan dan kritikan guna pengembangan dan perbaikan penelitian ini.
Dalam kesempatan penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kepala SMA Negeri 5 Jakarta tahun pelajaran 2007-2008 Bapak Drs.
H.Kusnarto
2. Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 5 Jakarta
3. Siswa-siswi kelas XI IPS-5 SMA Negeri 5 Jakarta
Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi rekan-rekan
peneliti, rekan-ekan guru, siswa, dan pejabat yang memiliki wewenang
mengambil kebijakan dalam pendidikan.
Penulis menyadari hasil penulisan karya ilmiah ini belum sempurna.
Oleh sebab itu penulis sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran dalam
bentuk apa pun dari pembaca.
Jakarta, 25 Februari 2008
6
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL 1
LEMBAR PENGESAHAN 2
ABSTRAK 4
KATA PENGANTAR 5
DAFTAR ISI 6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Hakikat Pembelajaran Frasa
1. Pengertian Pembelajaran Frasa
2. Pengertian Frasa
3. Jenis-jenis Frasa
B. Tujuan Pembelajaran Frasa
C. Kerangka Berpikir
D. Teknik Analisis Frasa
E. Kendala Analisis Frasa
BAB III METODE PENELTIAN
A. Tujuan Khusus Penelitian
7
B. Lokasi dan Waktu
C. Prosedur Pelaksanaan
1. Metode Desain Intervensi Penelitian
2. Subjek yang Terlibat dalam Penelitian
3. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
4. Kriteria Keberhasilan
5. Tahapan Intervensi Tindakan
6. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
7. Data dan Sumber
8. Instrumen Pengumpulan Data
9. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Siklus I
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan I
b. Pertemuan II
3. Observasi
4. Refleksi
B. Siklus II
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan I
b. Pertemuan II
3. Observasi
4. Refleksi
C. Siklus III
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan I
8
b. Pertemuan II
3. Observasi
4. Refleksi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
BIODATA GURU KOLABORASI
DAFTAR HADIR SISWA
FOTO KEGIATAN SELAMA PENELITIAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam pembelajaran kebahasaan pemahaman terhadap materi frasa
menunjukkan materi yang sulit untuk dikuasai siswa. Hal tersebut terjadi
karena frasa termasuk susunan baku atau konstruksi baku dalam
kebahasaan. Kesulitan siswa tersebut terutama menentukan jenis frasa dan
contoh-contohnya.
Kemampuan menganalisis kebahasaan, mempunyai peranan yang
penting di dalam pemahaman berbahasa pada umumnya. Dengan mampu
menentukan jenis frasa dan contoh-contohnya akan mampermudah pula
pemahaman kalimat. Frasa nama terdiri atas kata nama sebagai kepalanya. Kata
nama ini pada umumnya paling mudah untuk dikenal pasti dalam semua bahasa
(Chomsky: 1986). Permasalahan yang muncul ketika melakukan observasi di
kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat masih banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam pembelajaran frasa antara lain :
1. Siswa kurang mampu menentukan dan memilih frasa dalam
menganalisis bacaan.
2. Pemenggalan frasa relatif tidak menggambarkan fungsi kalimat.
B. Identifikasi Masalah
10
Berdasarkan pada latar belakang dan data awal yang diperoleh dari
hasil observasi awal yang dilakukan peneliti dan untuk membatasi
permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana peningkatan pemahaman frasa siswa di kelas XI IPS 5,
SMA Negeri 5 Jakarta?
2. Problem apa yang dihadapi ketika pelaksanaan pembelajaran
frasa pada siswa di kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta?
3. Faktor apa yang mempengaruhi kemampuan dalam memahami
frasa siswa di kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta?
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dapat di
rumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: “Apakah pendekatan kooperatif dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam memahami frasa di kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5
Jakarta?”.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
4. Untuk meningkatkan pemahaman frasa siswa di kelas XI IPS 5, SMA
Negeri 5 Jakarta
5. Untuk meningkatkan keefektifan pemahaman frasa siswa di kelas XI
IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta
11
6. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran frasa
siswa di kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Guru dapat memahami hal-hal yang perlu dilakukan untuk
menyampaikan pembelajaran secara aktif dan menarik siswa sehingga
peserta didik mampu menangkap pembelajaran yang sedang diajarkan
dan hal yang diharapkan guru tercapai.
Dalam penelitian ini dapat diambil manfaat bagi guru termasuk di
antaranya guru dapat memperkaya teknik pembelajaran dan guru dapat
mengetahui permasalahan siswa dengan cara-cara mengatasinya.
Dengan demikian dapat mempermudah guru untuk mengatasi masalah-
masalah yang timbul dalam pembelajaran.
Guru menjadi aktif dan kreatif dalam mempelajarkan siswa
menggunakan model kooperatif dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Guru mengetahui penggunaan alat evaluasi yang sesuai untuk
mengukur pemahaman frasa dengan baik.
2. Bagi Peserta Didik
Siswa dapat lebih mudah dan semangat dalam memahami materi
pelajaran. Dengan cara pembelajaran yang menarik, dan tidak akan
12
membosankan siswa dalam menyimak pelajaran sehingga mereka akan
menyimak pelajaran dengan baik. Siswa akan lebih aktif belajar dan
mereka dapat lebih mudah dalam memahami pelajaran.
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat lebih mudah dalam memperoleh alat pembelajaran.
Dengan penggunaan alat pembelajaran di sekolah pihak sekolah tidak
harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyediakan alat
pembelajaran dan sumber belajar. Karena, alat pembelajaran dapat
dibuat dari lingkungan sekitar dan dapat dari siswa itu sendiri. Alat
pembelajaran ini dapat disimpan untuk siswa tahun berikutnya.
13
BAB II
KAJIAN TEORETIK
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan
keterampilan siswa dalam berbahasa Indonesia. Pengetahuan kebahasaan
diajarkan untuk menunjukkan siswa terampil menganalisis bahasa yakni
terampil menentukan jenis-jenis frasa dan contoh-contohnya.
Keterampilan menganalisis kebahasaan hanya dapat dikuasai dengan
latihan yang terus-menerus dan sistematis yakni harus sering berlatih
menganalisis wacana tentang frasa. Pembelajaran frasa adalah program untuk
mengembangkan kemampuan pemetaan berpikir siswa dalam logika merangkai
kata atau memenggal kalimat atas frasa-frasa pendukungnya.
a. Hakikat Pembelajaran Frasa
1. Pengertian Pembelajaran Frasa
Pembelajaran frasa adalah sejenis mekanisme yang diandaikan
menjadi representasi struktural bagi suatu ayat ialah rumus struktur frasa (RSF)
yang dikenali sebagai Teori X-berpalang. Teori ini mempunyai satu prinsip
yang dikenali sebagai Prinsip Unjuran yang memastikan bahwa setiap leksikal
14
dalam suatu ayat itu diunjurkan dengan betul pada setiap tahap sintaksis
(Struktur-D, Struktur-L dan Bentuk Logik):
Prinsip (Chomsky, 1981) Representasi pada setiap tahap sintaksis
(Struktur-D, Struktur-L dan Bentuk Logik) diunjurkan daripada leksikon
berpandukan maklumat pensubkategorian setiap butir leksikal. Prinsip ini ialah
prinsip yang berpandukan syarat dan bukannya berpandukan rumus untuk
melahirkan representasi struktural suatu butir leksikal. Prinsip ini mempunyai
dua syarat iaitu pertama, setiap representasi bagi setiap butir leksikal mestilah
berpandukan maklumat pensubkategorian bagi setiap butir leksikal dan kedua,
maklumat pensubkategorian yang direpresentasi oleh teori X-berpalang perlu
diteliti pada setiap tahap sintaksis (Struktur-D, Struktur-L dan Bentuk Logik).
Prinsip tersebut hanya menjadi syarat untuk representasi bagi setiap
butir leksikal pada struktur sesuatu ayat tetapi prinsip ini tidak pula
menyatakan cara untuk mewakilkan setiap butir leksikal itu dalam rajah pohon.
Peranan itu dimainkan oleh prinsip yang berbeda yaitu prinsip yang dikenali
sebagai Prinsip X-berpalang. Prinsip ini juga mementingkan syarat dan bukan
rumus untuk mewakilkan setiap butir leksikal dalam struktur representasi suatu
ayat. Prinsip ini diperkenalkan oleh Chomsky (1970), kemudian diubah sesuai
pendapat Jackendoff (1977) dan seterusnya oleh Stowell (1981). Rumus ini
mempunyai tiga syarat:
a. Kewujudan setiap frasa mestilah endosentrik
b. Kehadiran tiga aras iaitu FX, X’ dan X.
c. Kedudukan kepala (X) ialah satu aras di bawah X- satu palang (X’) yang
dinaungi terus oleh nodus frasa (FX).
15
2. Pengertian Frasa
Banyak sering mempermasalahkan antara frasa dan kata, ada yang
membedakannya dan ada juga yang mengatakan bahwa keduanya itu sama.
Seperti yang telah dipelajari dalam morfologi bahwa kata adalah adalah
satuan gramatis yang masih dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Frasa adalah satuan konstruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih yang
membentuk satu kesatuan (Keraf, 1984:138). Frasa juga didefinisikan
sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat
nonprediktif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah
satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 1991:222). Menurut Prof.
M. Ramlan, frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau
lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan (Ramlan, 2001:139).
Artinya sebanyak apapun kata tersebut asal tidak melebihi jabatannya
sebagai Subjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun keterangan, maka
masih dapat disebut frasa.
Contoh:
1. gedung sekolah itu
2. yang akan pergi
3. sedang membaca
4. sakitnya bukan main
5. besok lusa
6. di depan
Jika contoh itu ditaruh dalam kalimat, kedudukannya tetap pada satu
jabatan saja atau satu fungsi kalimat.
16
1. Gedung sekolah itu(S) luas (P).
2. Dia (S) yang akan pergi (P) besok (Ket).
3. Bapak (S) sedang membaca (P) koran sore (O).
4. Pukulan Budi (S) sakitnya bukan main (P).
5. Besok lusa (Ket) aku (S) kembali (P).
6. Bu guru (S) berdiri (P) di depan (Ket).
Jadi, walau terdiri dari dua kata atau lebih tetap tidak melebihi batas
fungsi. Pendapat lain mengatakan bahwa frasa adalah satuan sintaksis
terkecil yang merupakan pemadu kalimat.
Contoh:
1. Mereka (S) sering terlambat (P).
2. Mereka (S) terlambat (P).
Ket: ( _ ) frasa
Pada kalimat pertama kata ‘mereka’ yang terdiri dari satu kata adalah
frasa. Sedangkan pada kedua kata berikutnya hanya kata ‘sering’ saja
yang termasuk frasa karena pada jabatan itu terdiri dari suka kata dan kata
‘sering sebagai pemadunya. Pada kalimat kedua, kedua katanya adalah
frasa karena hanya terdiri dari satu kata pada tiap jabatannya.
Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil simpulan bahwa frasa dapat
terdiri atas satu kata atau lebih selama itu tidak melampaui batas fungsi
atau jabatannya yang berupa subjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun
keterangan. Jumlah frasa yang terdapat dalam sebuah kalimat bergantung
pada jumlah fungsi yang terdapat pada kalimat itu juga.
17
Sebelum mengenal lebih jauh tentang frasa, alangkah lebih baiknya jika
mengenal tentang fungsi-fungsi sintaksis, karena fungsi-fungsi itulah yang
disebut frasa. Fungsi sintaksis ada lima, yaitu Subjek (S), Predikat (P),
Objek (O), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket). Dari kelima fungsi
tersebut hanya karakteristik dari Keterangan saja yang tidak mempunyai
lawan.
1. Subjek dan Predikat
1.1 Bagian yang diterangkan predikat. Subjek dapat dicari dengan
pertanyaan ‘Apa atau Siapa yang tersebut dalam predikat’.
Sedangkan predikat adalah bagian kalimat yang menerangkan
subjek. Predikat dapat ditentukan dengan pertanyaan ‘yang tersebut
dalam subjek sedang apa, berapa, di mana, dan lain-lain’.
Contoh:
Sedang belajar(P) mereka itu(S).
Fungsi tersebut bisa dibuktikan dengan pertanyaan ‘Siapa yang
sedang belajar? Jawabannya ‘mereka itu’.
1.2 Berupa frasa nomina atau pengganti frasa nomina. Sedangkan
predikat bisa berupa frasa nomina, verba, adjektiva, numeralia, atau
pun preposisi.
1.3 Jika diubah menjadi kalimat tanya, subjek tidak dapat diberi
partikel –kah. Predikat dapat diberi partikel –kah.
Contoh:
Merka itu (S) sedang belajar (P).
Sedang belajarkah mereka itu?
18
Merekakah sedang belajar? (salah)
2. Objek dan Pelengkap.
2.1 Objek berupa frasa nomina atau pengganti frasa nomina, sedangkan
pelengkap berupa frasa nomina, verba, adjektiva, numeralia,
preposisi, dan pengganti nomina.
2.2 Objek mengikuti predikat yang berupa verba transitif (memerlukan
objek) atau semi-transitif dan pelengkap mengikuti predikat yang
berupa verba intransitif (tidak memerlukan objek).
2.3 Objek dapat diubah menjadi subjek dan pelengkap tidak dapat
diubah menjadi subjek.
Contoh:
1. Transitif (memerlukan objek)
1. Orang itu (S) menjual(P). (Salah)
2. Orang itu (S) menjual(P) es kelapa muda(O)
2. Semi-transitif (dapat atau tidak perlu objek)
1. Orang itu (S) minum (P).
2. Orang itu (S) minum (P) es kelapa muda (O).
3. Es kelapa muda (S) diminum (P) orang itu (O).
3. Intransitif (tidak memerlukan objek).
1. Tidak lengkap. Orang itu (S) mandi (P).
2. Semi-lengkap.
19
1. Orang itu (S) berjualan (P).
2. Orang itu (S) berjualan (P) es kelapa muda (Pel).
3. Lengkap
1. Organisasi itu (S) berlandaskan (P). (salah)
2. Organisasi itu (S) berlandaskan (P) kegotongroyongan (Pel).
3. Keterangan.
1. Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan subjek,
predikat, objek atau pelengkap.
2. Berupa frasa nomina, preposisi, dan konjungsi.
3. Mudah dipindah-pindah, kecuali diletakkan di antara predikat
dan objek atau predikat dan pelengkap.
Contoh:
Dulu (Ket) orang itu (S) menjual (P) es kelapa muda
(O) di jalan Surabaya (Ket).
2. Jenis Frasa
Jenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan persamaan distribusi
dengan unsurnya (pemadunya) dan berdasarkan kategori kata yang
menjadi unsur pusatnya.
2.1 Berdasarkan Persamaan Distribusi dengan Unsurnya (Pemadunya).
Berdasarkan persamaan distribusi dengan unsurnya (pemadunya,
frasa dibagi menjadi dua, yaitu Frasa Endosentris dan Frasa
Eksosentris.
20
1. Frasa Endosentris, kedudukan frasa ini dalam fungsi tertentu,
dapat digantikan oleh unsurnya. Unsur frasa yang dapat
menggantikan frasa itu dalam fungsi tertentu yang disebut unsur
pusat (UP). Dengan kata lain, frasa endosentris adalah frasa
yang memiliki unsur pusat.
Contoh:
Sejumlah mahasiswa(S) di teras (P).
Kalimat tersebut tidak bisa jika hanya ‘Sejumlah di teras’ (salah)
karena kata mahasiswa adalah unsur pusat dari subjek. Jadi,
‘Sejumlah mahasiswa’ adalah frasa endosentris.
Frasa endosentris sendiri masih dibagi menjadi tiga.
1.1 Frasa Endosentris Koordinatif, yaitu frasa endosentris yang
semua unsurnya adalah unsur pusat dan mengacu pada hal
yang berbeda di antara unsurnya terdapat (dapat diberi) ‘dan’
atau ‘atau’.
Contoh:
1. rumah pekarangan
2. suami istri dua tiga (hari)
3. ayah ibu
4. pembinaan dan pembangunan
5. pembangunan dan pembaharuan
6. belajar atau bekerja.
1.2 Frasa Endosentris Atributif, yaitu frasa endosentris yang di
samping mempunyai unsur pusat juga mempunyai unsur
21
yang termasuk atribut. Atribut adalah bagian frasa yang
bukan unsur pusat, tapi menerangkan unsur pusat untuk
membentuk frasa yang bersangkutan.
Contoh:
1. pembangunan lima tahun
2. sekolah Inpres
3. buku baru
4. orang itu
5. malam ini
7. sedang belajar
8. sangat bahagia.
Kata-kata yang dicetak miring dalam frasa-frasa di atas seperti
adalah unsur pusat, sedangkan kata-kata yang tidak dicetak
miring adalah atributnya.
1.3 Frasa Endosentris Apositif, yaitu frasa endosentris yang
semua unsurnya adalah unsur pusat dan mengacu pada hal
yang sama. Unsur pusat yang satu sebagai aposisi bagi unsur
pusat yang lain.
Contoh:
Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar.
Ahmad, …….sedang belajar.
……….anak Pak Sastro sedang belajar.
Unsur ‘Ahmad’ merupakan unsur pusat, sedangkan unsur
‘anak Pak Sastro’ merupakan aposisi.
Contoh lain:
22
1. Yogya, kota pelajar
2. Indonesia, tanah airku
3. Bapak SBY, Presiden RI
4. Mamad, temanku.
Frasa yang hanya terdiri atas satu kata tidak dapat dimasukkan
ke dalalm frasa endosentris koordinatif, atributif, dan apositif,
karena dasar pemilahan ketiganya adalah hubungan gramatik
antara unsur yang satu dengan unsur yang lain. Jika diberi
aposisi, menjadi frasa endosentris apositif. Jika diberi atribut,
menjadi frasa endosentris atributif. Jika diberi unsur frasa yang
kedudukannya sama, menjadi frasa endosentris koordinatif
2. Frasa Eksosentris, adalah frasa yang tidak mempunyai
persamaan distribusi dengan unsurnya. Frasa ini tidak
mempunyai unsur pusat. Jadi, frasa eksosentris adalah frasa yang
tidak mempunyai UP.
Contoh: Sejumlah mahasiswa di teras.
2.2 Berdasarkan Kategori Kata yang Menjadi Unsur Pusatnya.
Berdasarkan kategori kata yang menjadi unsur pusatnya, frasa
dibagi menjadi enam.
1.2.1 Frasa nomina, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk
kategori nomina. UP frasa nomina itu berupa:
1.2.1.1 nomina sebenarnya
contoh:
23
pasir ini digunakan utnuk mengaspal jalan
1.2.1.2 pronomina
contoh:
dia itu musuh saya
1.2.1.3 nama
contoh:
Dian itu manis
1.2.1.4 kata-kata selain nomina, tetapi strukturnya berubah
menjadi nomina
contoh:
dia rajin → rajin itu menguntungkan
anaknya dua ekor → dua itu sedikit
dia berlari → berlari itu menyehatkan
kata rajin pada kaliat pertam awalnya adalah frasa
ajektiva, begitupula dengan dua ekor awalnya frasa
numeralia, dan kata berlari yang awalnya adalah
frasa verba.
1.2.2 Frasa Verba, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk
kategori verba. Secara morfologis, UP frasa verba biasanya
ditandai adanya afiks verba. Secara sintaktis, frasa verba
terdapat (dapat diberi) kata ‘sedang’ untuk verba aktif, dan
kata ‘sudah’ untuk verba keadaan. Frasa verba tidak dapat
diberi kata’ sangat’, dan biasanya menduduki fungsi predikat.
Contoh:
Dia berlari.
24
Secara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, dan
secara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’ yang menunjukkan
verba aktif.
1.2.3 Frasa Ajektifa, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk
kategori ajektifa. UP-nya dapat diberi afiks ter- (paling),
sangat, paling agak, alangkah-nya, se-nya. Frasa ajektiva
biasanya menduduki fungsi predikat.
Contoh:
Rumahnya besar.
Ada pertindian kelas antara verba dan ajektiva untuk
beberapa kata tertentu yang mempunyai ciri verba sekaligus
memiliki ciri ajektiva. Jika hal ini yang terjadi, maka yang
digunakan sebagai dasar pengelolaan adalah ciri dominan.
Contoh:
menakutkan (memiliki afiks verba, tidak bisa diberi
kata ‘sedang’ atau ‘sudah’. Tetapi dapat diberi kata
‘sangat’).
1.2.4 Frasa Numeralia, frasa yang UP-nya berupa kata yang
termasuk kategori numeralia. Yaitu kata-kata yang secara
semantis mengatakan bilangan atau jumlah tertentu. Dalam
frasa numeralia terdapat (dapat diberi) kata bantu bilangan:
ekor, buah, dan lain-lain.
Contoh:
dua buah
25
tiga ekor
lima biji
duapuluh lima orang.
1.2.5 Frasa Preposisi, frasa yang ditandai adanya preposisi atau
kata depan sebagai penanda dan diikuti kata atau kelompok
kata (bukan klausa) sebagai petanda.
Contoh:
Penanda (preposisi) + Petanda (kata atau kelompok
kata)
di teras
ke rumah teman
dari sekolah
untuk saya
1.2.6 Frasa Konjungsi, frasa yang ditandai adanya konjungsi atau
kata sambung sebagai penanda dan diikuti klausa sebagai
petanda. Karena penanda klausa adalah predikat, maka
petanda dalam frasa konjungsi selalu mempunyai predikat.
Contoh:
Penanda (konjungsi) + Petanda (klausa, mempunyai P)
Sejak kemarin dia terus diam(P) di situ.
Dalam buku Ilmu Bahasa Insonesia, Sintaksis, ramlan
menyebut frasa tersebut sebagai frasa keterangan, karena
keterangan menggunakan kata yang termasuk dalam kategori
konjungsi.
b. Tujuan Pembelajaran Frasa
26
Struktur frasa dalam dikenali sebagai struktur cantuman. Kehadiran struktur
cantuman dalam Struktur-D tidak melanggari teori x-berpalang dan Prinsip
Penyimpanan Struktur (Chomsky, 1986) kerana kehadirannya tidak
memusnahkan apa-apa struktur yang telah ditetapkan oleh teori x-berpalang,
sebaliknya, struktur berkenaan hanya menghadapi penambahan. (Heagemann,
1994). Dakwaan penulis ke atas struktur sedemikian mempunyai implikasinya
yang tersendiri. Pengkaji ingin mengambarkan bahawa pada struktur-D lagi
struktur FN bahasa Bateq sudah mempunyai struktur cantuman.
Walaupun demikian, tidak semua frasa itu mempunyai struktur cantuman pada
struktur-D dalam bahasanya. Struktur sedemikian tidak bersifat sejagat tetapi
keadaan ini ialah spesifik untuk sesuatu bahasa sahaja. Namun, struktur cantuman
itu boleh diterima sekiranya struktur dapat menjelaskan dan menepati fakta kedua
dan ketiga mengenai kehadiran penjodoh bilangan dan kata bilangan dalam
bahasa Bateq. Fakta kedua ialah kehadiran penjodoh bilangan itu tidak wajib dan
tidak bergantung kepada jenis kata nama kepala itu.
c. Kerangka Berpikir
BAIK
KemampuanAnalisis
Wacana
KURANG BAIK
TERLAKSANA
BAIK
KBM yang sesuai dengan
tujuan
Kemampuan analisis frasa
KURANG TERLAKSANA
KURANG BAIK
27
d. Teori untuk Memecahkan Masalah
Adapun metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam
meningkatkan kemampuan menganalisis frasa di kelas XI IPS 5, SMA
Negeri 5 Jakarta adalah model pembelajaran koperatif yakni guru lebih
memfokuskan tentang kemampuan yang dimiliki setiap anak dalam
memenggal kontur, memenggal fungsi kalimat, dan memenggal frasa.
e. Hipotesis Tindakan
Terdapat hubungan model pembelajaran kooperatif dengan
peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa
Indonesia tentang frasa kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 5 Jakarta
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan:
1. perbaikan dan peningkatan keberhasilan dalam pelaksanaan
pembelajaran frasa
2. meningkatkan hasil pembelajaran frasa
3. memotivasi para guru untuk memahami dan mengaplikasikan model
pembelajaran frasa
B. Objek Penelitian, Waktu penelitian, dan Tempat Penelitian
1. Objek Penelitian
Yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat yang berjumlah 36
orang terdiri dari 18 orang peserta didik laki – laki dan 18 orang
peserta didik perempuan.
2. Tempat Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 5 Jakarta Pusat.
3. Waktu Pelaksanaan
Gant Chart Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 5 Jakarta Pusat:
No Kegiatan Februari 2008 Maret 2008 April 2008
1 Persiapan V
2 Pelaksanaan V
3 Pelaporan V
29
a. Jumat, 12 Februari 2008 Siklus I
Yang terdiri atas empat tahap yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, evaluasi dan refleksi
b. Jumat, 05 Maret 2008 Siklus II
Yang terdiri atas empat tahap yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, evaluasi dan refleksi
b. Senin, 08 April 2008 Siklus III
Yang terdiri atas empat tahap yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, evaluasi dan refleksi
C. Metodologi Penelitian (Prosedur Penelitian)
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
metode kaji tindak (Action Research) yang berlangsung tiga siklus.
Rancangan masing-masing siklus terdiri atas empat tahap (1)
perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) evaluasi, dan (4)
refleksi. Dianalisis berdasarkan pendapat (Kemmis and McTaggart, 1988)
dengan faktor yang diamati meliputi kemampuan peserta didik dalam
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui
kemampuannnya menganalisis wacana dari segi frasa.
30
Adapun siklus pertama sampai siklus ketiga yang akan dilaksanakan
adalah :
Kegiatan ini akan dilihat melalui kegiatan menganalisis frasa yakni
akan ditampilkan wacana dan siswa harus dapat memenggal kontur,
memenggal fungsi kalimat, dan memenggal frasa menjadi mudah untuk
dipahami.
Sedangkan untuk siklus kedua diperoleh dari pengamatan yang
dilakukan di kelas melalui kegiatan pembacaan hasil karangan siswa di
Perencanaan
Guru menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada pendekatan metode kooperatif pada pemahaman frasa
Pengamatan
Perencanaan
Guru melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan)
Refleksi
Refleksi
Simpulan
31
depan kelas dan siswa lainnya mendengarkan. Setelah itu, dapat diambil
beberapa karangan yang sudah sesuai dengan prosedur penulisan karangan.
D. Data dan Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Pengambilan data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan
Ilmu-ilmu Sosial pada pelajaran Bahasa Indonesia tentang frasa
2. Jenis Data
Data penelitian terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh
dari (1) hasil belajar, (2) rencana pembinaan, dan (3) hasil observasi
pelaksanaan pembinaan
3. Cara Pengambilan Data
Data diperoleh dari observasi atau pengamatan yang dilakukan
mencakup hal-hal berikut: (a) memberi tes kepada siswa, (b)
memberikan catatan-catatan yang diperoleh selama observasi dari suatu
kejadian pada rangkaian kejadian berikutnya ketika penelitian
berlangsung, (c) refleksi diri serta perubahan yang terjadi di lapangan
yang dilakukan dengan pengamatan, dan (d) keterkaitan antara
perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan
observasi.
Sedangkan untuk pengumpulan data diperoleh dari pengamatan dan
dokumentasi yang berasal dari guru dan siswa yang membahas kemampuan
siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia di depan umum dan
menganalisis kalimat-kalimat dalam wacana.
32
E. Rencana Umum Tindakan
F. Prosedur Pelaksanaan
Metode dan Desain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus
Penelitian Rancangan prosedur PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang
dilaksanakan dalam penelitian ini adalah metode spiral atau siklus dari
Stephen Kemmis dan McTanggart. Dengan ditemukannya beberapa
kendala dalam proses pembelajaran, maka perencanaan dan pelaksanaan
Analisis KebututuhanAnalisis wacana tentangFrasa
Perencanaan I:Peneliti dan Kolaborator Mengajar sesuai dengan
deskripsi mata pelajaranpada buku silabus
Mengobservasi dan me-ngumpulkan bahan yangberhubungan dengan pembelajaran frasa
Merevisi deskripsi pokok bahasan frasa dan menyusun bahan ajar
Refleksi IPerencanaan IIMemodifikasiPerencanaan I
Tindakan IPersiapan dan Pelaksanaan Tindakan I
Observasi I
Observasi II
Refleksi IIPerencanaan IIIMemodifikasiPerencanaan II
Tindakan IIPersiapan dan Pelaksanaan Tindakan I
Siklus berlanjut sesuai kebutuhan
33
tindakan perbaikan masih dapat dilanjutkan pada siklus selanjutnya
sampai target yang diinginkan tercapai.
G. Kondisi Awal Subjek yang Diteliti
Siswa SMK Negeri 5 Jakarta yang beralamat di Jalan Raya Sumur
Batu Jakarta Pusat mempunyai jumlah siswa 958 siswa yang terbagi
menjadi 27 rombongan belajar; kelas X 8 rombongan belajar/kelas; kelas
XI IPS terdiri atas 5 rombongan belajar/kelas; kelas XI IPA terdiri atas 4
rombongan belajar/kelas; kelas XII IPS terdiri atas 5 rombongan
belajar/kelas; dan kelas XII IPA terdiri atas 4 rombongan belajar/kelas.
Yang mengikuti pelajaran ini adalah kelas XI IPS-5 berjumlah 35
siswa terdiri atas 16 Perempuan dan 19 laki-laki belum mengetahui konsep
pembelajaran bahasa tentang analisis frasa dengan model pembelajaran
kooperatif pendekatan keterampilan proses.
H. Peran dan Posisi Penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas
Peran dan posisi penelitian adalah sebagai perencanaan dan
pelaksanaan tindakan yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran
serta mencari metode dalam melakukan analisis frasa dengan model
pembelajaran kooperatif pendekatan keterampilan proses di kelas
berikutnya pada SMA Negeri 5 Jakarta Pusat.
I. Analisis Data dan Kriteria atau Ukuran Keberhasilan
Kriteria keberhasilan kemampuan menurut Menganalisis
keberhasilan kemampuan menurut Pupuh Fathurahman dan M. Sobry
dalam Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum
menyatakan, bahwa “Apabila 85% jumlah siswa mencapai taraf
keberhasilan optimal bahkan maksimal (mencapai 75% penguasaan
materi) maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas SK dan
KD yang baru sehingga tidak begitu penting untuk menyelenggarakan
34
perbaikan. Apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti
proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf
minimal, maka proses pembelajaran berikutnya bersifat perbaikan atau
remedial”
Dalam hal ini, peneliti menganalisis data berdasarkan teknik deskriptif
dengan prosentase, yaitu
a. Menabulasi data dan menghitung prosentase menggunakan rumus
berikut:
% Tindakan =
Nilai total = kognitif (70%) + afektif (10%) + psikomotor (20%)
Ketuntasan =
Dengan menghitung X, jika X 6,8 maka hasil belajar tuntas.
Mendeskripsikan data yang menggambarkan kemampuan siswa dalam
menganalisis frasa dari sebuah wacana.
b. Menganalisis data yang diperoleh dengan mendeskripsikan kemampuan
siswa dalam menganalisis frasa dari sebuah wacana.
c. Setelah data diolah, maka dilakukan interpretasi terhadap data tersebut.
Dari data tersebut peneliti berharap akan memperoleh sebuah informasi
mengenai kemampuan siswa dalam menganalisis frasa dari sebuah wacana.
J. Jadwal dan Langkah Penelitian
No Kegiatan Minggu Ke …
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2
35
1 Penyusunan proposal PTK X X
Pelaksanaan Siklus I X
2 Perencanaan tindakan I X
3 Pelaksanaan tindakan I X X
4 Evaluasi tahap I X
5 Refleksi tahap I X
6
Perencanaan Siklus II
Perencanaan tindakan II
X
X
7 Pelaksanaan tindakan II X
8 Evaluasi tahap II X
9 Refleksi tahap II X
10
Perencanaan Siklus III
Perencanaan tindakan III
X
X
11 Pelaksanaan tindakan III X
12 Evaluasi tahap III X
13 Refleksi tahap III X
14 Penyempurnaan laporan X
15
Penggandaan laporan
penelitian
X
K. Tahapan Intervensi Tindakan
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Membuat perencanaan pembelajaran untuk pelaksanaan pada
siklus I, rencana tindakan yang dilaksanakan adalah analisis frasa
dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.
Teknik pengerjaan tugas pada awal siklus secara klasikal.
Indikator ketercapaian yang dipilih adalah membuat siswa:
(1) dapat menganalisis kalimat atas frasa-frasanya;
(2) dapat menyebutkan jenis-jenis frasa yang telah dianalisis;
dan
(3) dapat menulis contoh lain berdasarkan hasil analisis butir (1)
36
b. Tahap Pelaksanaan
Membagi siswa menjadi dua kelompok besar. Siswa
mengerjakan tugas menganalisis wacana untuk ditentukan kalimat
yang di dalamnya terdapat frasa-frasa. Tahap pelaksanaan siklus I
sat kali pertemuan (1x45 menit). Tahap ini dilakukan pada hari
kegiatan pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.
c. Tahap Observasi
Tahap ketika peneliti mengadakan pengamatan menganalisis
wacana pada proses pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Refleksi
Tahap ketika peneliti mengadakan evaluasi bersama mitra
kolaborasi hasil analisis data dan simpulan. Kemudian,
mengiventarisasikan semua data yang dapat menunjukkan adanya
peningkatan baik proses pembelajaran maupun hasil analisis frasa
dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Membuat perencanaan pembelajaran untuk pelaksanaan pada
siklus I, rencana tindakan yang dilaksanakan adalah analisis frasa
dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.
Teknik pengerjaan tugas pada awal siklus secara berkelompok (2
orang). Indikator ketercapaian yang dipilih adalah membuat siswa:
(1) dapat menganalisis kalimat atas frasa-frasanya;
(2) dapat menyebutkan jenis-jenis frasa yang telah dianalisis;
dan
(3) dapat menulis contoh lain berdasarkan hasil analisis butir (1)
37
b. Tahap Pelaksanaan
Membagi siswa menjadi dua kelompok besar. Siswa
mengerjakan tugas menganalisis wacana untuk ditentukan kalimat
yang di dalamnya terdapat frasa-frasa. Tahap pelaksanaan siklus I
sat kali pertemuan (1x45 menit). Tahap ini dilakukan pada hari
kegiatan pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.
c. Tahap Observasi
Tahap ketika peneliti mengadakan pengamatan menganalisis
wacana pada proses pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Refleksi
Tahap ketika peneliti mengadakan evaluasi bersama mitra
kolaborasi hasil analisis data dan simpulan. Kemudian,
mengiventarisasikan semua data yang dapat menunjukkan adanya
peningkatan baik proses pembelajaran maupun hasil analisis frasa
dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Membuat perencanaan pembelajaran untuk pelaksanaan pada
siklus I, rencana tindakan yang dilaksanakan adalah analisis frasa
dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.
Teknik pengerjaan tugas pada awal siklus secara berkelompok (4
orang, satu sebagai pembicara dalam simulasi presentasi).
Indikator ketercapaian yang dipilih adalah membuat siswa:
(1) dapat menganalisis kalimat atas frasa-frasanya;
(2) dapat menyebutkan jenis-jenis frasa yang telah dianalisis;
dan
(3) dapat menulis contoh lain berdasarkan hasil analisis butir (1)
38
b. Tahap Pelaksanaan
Membagi siswa menjadi dua kelompok besar. Siswa
mengerjakan tugas menganalisis wacana untuk ditentukan kalimat
yang di dalamnya terdapat frasa-frasa. Tahap pelaksanaan siklus I
sat kali pertemuan (1x45 menit). Tahap ini dilakukan pada hari
kegiatan pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.
c. Tahap Observasi
Tahap ketika peneliti mengadakan pengamatan menganalisis
wacana pada proses pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Refleksi
Tahap ketika peneliti mengadakan evaluasi bersama mitra
kolaborasi hasil analisis data dan simpulan. Kemudian,
mengiventarisasikan semua data yang dapat menunjukkan adanya
peningkatan baik proses pembelajaran maupun hasil analisis frasa
dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.
L. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Tingkat keberhasilan tindakan ini ditentukan berdasarkan
pertimbangan yang matang peneliti. Oleh karena itu, di samping perlu
ditunjang data yang cukup, juga meminta pertimbangan Kepala SMA
Negeri 5 Jakarta. Ukuran keberhasilan rata rata-rata kelas siklus ketiga
72,15 di atas KKM Bahasa Indonesia SMA Negeri 5 Jakarta tahun
pelajaran 2007-2008 dengan nilai 66. Setelah siklus selesai diharapkan
siswa mampu memecahkan masalah, sehingga cakrawala berpikir siswa
semakin luas dan terbuka untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan. Keterampilan memecahkan masalah dapat dilakukan dengan
latihan-latihan soal yang diberikan guru SMA Negeri 5 Jakarta untuk
memperkaya ilmu pengetahuan dan keterampilan.
39
M. Data dan Sumber Data
1. Data yang digunakan dalam penelitian berupa data yang berkaitan
dengan pemantauan tindakan yang diambil dari latihan-latihan atau
tugas pre test yang diberikan guru di sekolah maupun yang berbentuk
tugas di luar jam pelajaran dengan analisis wacana atas frasa-frasanya.
2. Data peneliti berupa hasil analisis wacana atas frasa-frasanya. Sumber
data yang dikenai tindakan adalah seluruh siswa kelas XI IPS-5 SMA
Negeri 5 Jakarta tahun pelajaran 2007-2008 sebanyak 35 siswa terdiri
atas 16 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki
N. Instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan untuk
meningkatkan program pembelajaran (Program Based Learning).
Instrumen pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
1. Hasil pre test dan post test siklus satu;
2. Hasil pre test dan post test siklus dua; dan
3. Hasil pre test dan post test siklus tiga
O. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Truworthiness)
a. Credibility
Kemampuan peneliti dalam mengumpulkan data dan menyusun
instrumen berdasarkan teori-teori yang terkait dalam penelitian
tindakan kelas. Berdasarkan beberapa teori analisis frasa, peneliti
menyusun rumusan dalam kajian yang lebih rinci untuk menemukan
indikator yang tepat untuk setiap instrumen dengan cara pengecekan
dan melakukan perbandingan pada partisipan lain serta melakukan
penyempurnaan.
b. Transferability
Hasil temuan dalam penelitian dapat digunakan dan diterapkan
pada situasi lain melalui pengumpulan data secara rinci sehingga
memungkinkan untuk perbandingan anatar satu konteks dengan
konteks yang lain. Hal ini dilakukan sebagai bahan kajian untuk
40
perbaikan pada tindakan berikutnya dan memperkaya peneliti lebih
memahami lingkup penelitian. Untuk sekolah, data yang diperoleh
sebagai bahan evaluasi dalam kegiatan pembelajaran yang bermakna
dan lebih baik
c. Confirmability
Keabsahan data yang digunakan oleh peneliti sebelumnya telah
dikonfirmasikan kepada para ahli yang kompeten sehingga indikator
dalam instrumen yang tertuang memenuhi kriteria data yang valid.
Indikator yang kurang tepat dalam mengukur peneliti akan
memperbaikinya berdasarkan informasi yang didapat dari nara sumber
yang tepat dan mewujudkan data yang diperoleh adalah benar dan
objektif yang menggambarkan data yang ada.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. SIKLUS I (satu) Pertemuan 1 (satu)
1. Perencanaan
RENCANA PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XI (sebelas) / 2 (dua)PROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 1 x 45 menit
TEMA STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi sebagai objek analisis wacana
KOMPETENSI DASAR Menganalisis resensi sebagai objek analisis frasaASPEK PEMBELAJARAN
Menulis analisis frasa
INDIKATOR Siswa mampu mengungkapkan analisis frasa meliputi : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa
- simpulan frasaMATERI POKOK PEMBELAJARAN
- Pengertian frasa- Bentuk-bentuk frasa - Jenis-jenis frasa- Contoh-contoh frasa
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBUKA(Apersepsi) Siswa ditanya mengenai pengertian frasaSiswa ditanya mengenai tujuan analisis frasa
INTI SISWA MENGANALISIS WACANA
Siswa mempelajari prinsip-prinsip analisis frasaSiswa mempelajari contoh hasil analisis frasaSiswa memilih wacana resensi sebagai objek analisis frasaSiswa menganalisis frasa dengan mengungkapkan : - analisis wacana- analisis kalimat
42
- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa
- simpulan frasa Siswa mempresentasikan hasil analisis frasa
PENUTUP
(Internalisasi & persepsi)
Siswa diminta menjelaskan manfaat analisis frasa
Siswa diminta mengungkapkan pengalamannya dalam menganalisis frasa
METODE DAN SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar
v Pustaka rujukan Alex Suryanto dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XI Jakarta : ESIS-Erlangga halaman 204-208
v Material: VCD, kaset, poster
Rekaman pembelajaran frasa
V
Media cetak dan elektronik
Contoh analisis frasa
V
Website internet Contoh analisis frasa yang dipublikasikan di internet
V
Narasumber Guru
Model peraga
V
Lingkungan Analisis frasa yang dapat ditemukan dari sumber lain
Metode
V
Presentasi
Diskusi Kelompok
V
Inquiri
Demontrasi /Pemeragaan Model
PENILAIAN
TEKNIK DAN BENTUK
V
Tes Lisan
V
Tes Tertulis
V
Observasi Kinerja/Demontrasi
43
V
Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio
Pengukuran Sikap
V
Penilaian diri
INSTRUMEN /SOALDaftar pertanyaan lisan tentang pengertian frasa, bentuk dan jenis frasa, serta tujuan analisis frasa
Tugas/perintah untuk melakukan analisis frasa
Daftar pertanyaan uji kompetensi dan kuis uji teori untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap teori dan konsep yang sudah dipelajari
RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS FRASA
Kompetensi Dasar : Mengungkapkan prinsip-prinsip analisis frasaNama Siswa :Kelas/No Absen :Tanggal Penilaian :
No UNSUR YANG DINILAI SKOR1 2 3 4 5
01. Menentukan contoh wacana resensi02. Memilih lima kalimat dari wacana resensi yang di dalamnya
terdapat frasa-frasa03. Menganalisis kalimat berdasarkan frasa-frasa04. Menentukan bentuk-bentuk frasa05. Menentukan jenis-jenis frasa06. Menyampaikan kelemahan hasil analisis frasa07. Mempresentasikan hasil analisis frasa08. Menyimpulkan hasil analisis frasa
JUMLAH SKOR
Mengetahui, Jakarta, 12 Februari 2008 Kepala SMA Negeri 5 Jakarta Guru Mata Pelajaran,
Drs. H. Kusnarto Veronica Subini, S. Pd. -------------------------------------- ------------------------------------ NIP : 130540567 NIP : 130935621/143157
44
B. SIKLUS II (dua) Pertemuan 2 (dua)
RENCANA PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XI (sebelas) / 2 (dua)PROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 1 x 45 menit
TEMA STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi sebagai objek analisis wacana
KOMPETENSI DASAR Menganalisis resensi sebagai objek analisis frasaASPEK PEMBELAJARAN
Menulis analisis frasa
INDIKATOR Siswa mampu mengungkapkan analisis frasa meliputi : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa
- simpulan frasaMATERI POKOK PEMBELAJARAN
- Pengertian frasa- Bentuk-bentuk frasa - Jenis-jenis frasa- Contoh-contoh frasa
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBUKA(Apersepsi) Siswa ditanya mengenai pengertian frasaSiswa ditanya mengenai tujuan analisis frasa
INTI SISWA MENGANALISIS WACANA
Siswa mempelajari prinsip-prinsip analisis frasaSiswa mempelajari contoh hasil analisis frasaSiswa memilih wacana resensi sebagai objek analisis frasaSiswa menganalisis frasa dengan mengungkapkan : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa
45
- simpulan frasa Siswa mempresentasikan hasil analisis frasa
PENUTUP
(Internalisasi & persepsi)
Siswa diminta menjelaskan manfaat analisis frasa
Siswa diminta mengungkapkan pengalamannya dalam menganalisis frasa
METODE DAN SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar
v Pustaka rujukan Alex Suryanto dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XI Jakarta : ESIS-Erlangga halaman 204-208
v Material: VCD, kaset, poster
Rekaman pembelajaran frasa
V
Media cetak dan elektronik
Contoh analisis frasa
V
Website internet Contoh analisis frasa yang dipublikasikan di internet
V
Narasumber Guru
Model peraga
V
Lingkungan Analisis frasa yang dapat ditemukan dari sumber lain
Metode
V
Presentasi
Diskusi Kelompok
V
Inquiri
Demontrasi /Pemeragaan Model
PENILAIAN
TEKNIK DAN BENTUK
V
Tes Lisan
V
Tes Tertulis
V
Observasi Kinerja/Demontrasi
V
Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio
Pengukuran Sikap
46
V
Penilaian diri
INSTRUMEN /SOALDaftar pertanyaan lisan tentang pengertian frasa, bentuk dan jenis frasa, serta tujuan analisis frasa
Tugas/perintah untuk melakukan analisis frasa
Daftar pertanyaan uji kompetensi dan kuis uji teori untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap teori dan konsep yang sudah dipelajari
RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS FRASA
Kompetensi Dasar : Mengungkapkan prinsip-prinsip analisis frasaNama Siswa :Kelas/No Absen :Tanggal Penilaian :
No UNSUR YANG DINILAI SKOR1 2 3 4 5
01. Menentukan contoh wacana resensi02. Memilih lima kalimat dari wacana resensi yang di dalamnya
terdapat frasa-frasa03. Menganalisis kalimat berdasarkan frasa-frasa04. Menentukan bentuk-bentuk frasa05. Menentukan jenis-jenis frasa06. Menyampaikan kelemahan hasil analisis frasa07. Mempresentasikan hasil analisis frasa08. Menyimpulkan hasil analisis frasa
JUMLAH SKOR
Mengetahui, Jakarta, 05 Maret 2008 Kepala SMA Negeri 5 Jakarta Guru Mata Pelajaran,
Drs. H. Kusnarto Veronica Subini, S. Pd. -------------------------------------- ------------------------------------ NIP : 130540567 NIP : 130935621/143157
47
C. SIKLUS III (tiga) Pertemuan 3 (tiga)
RENCANA PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XI (sebelas) / 2 (dua)PROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 1 x 45 menit
TEMA STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi sebagai objek analisis wacana
KOMPETENSI DASAR Menganalisis resensi sebagai objek analisis frasaASPEK PEMBELAJARAN
Menulis analisis frasa
INDIKATOR Siswa mampu mengungkapkan analisis frasa meliputi : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa
- simpulan frasaMATERI POKOK PEMBELAJARAN
- Pengertian frasa- Bentuk-bentuk frasa - Jenis-jenis frasa- Contoh-contoh frasa
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBUKA(Apersepsi) Siswa ditanya mengenai pengertian frasaSiswa ditanya mengenai tujuan analisis frasa
INTI SISWA MENGANALISIS WACANA
Siswa mempelajari prinsip-prinsip analisis frasaSiswa mempelajari contoh hasil analisis frasaSiswa memilih wacana resensi sebagai objek analisis frasaSiswa menganalisis frasa dengan mengungkapkan : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa
48
- simpulan frasa Siswa mempresentasikan hasil analisis frasa
PENUTUP
(Internalisasi & persepsi)
Siswa diminta menjelaskan manfaat analisis frasa
Siswa diminta mengungkapkan pengalamannya dalam menganalisis frasa
METODE DAN SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar
v Pustaka rujukan Alex Suryanto dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XI Jakarta : ESIS-Erlangga halaman 204-208
v Material: VCD, kaset, poster
Rekaman pembelajaran frasa
V
Media cetak dan elektronik
Contoh analisis frasa
V
Website internet Contoh analisis frasa yang dipublikasikan di internet
V
Narasumber Guru
Model peraga
V
Lingkungan Analisis frasa yang dapat ditemukan dari sumber lain
Metode
V
Presentasi
Diskusi Kelompok
V
Inquiri
Demontrasi /Pemeragaan Model
PENILAIAN
TEKNIK DAN BENTUK
V
Tes Lisan
V
Tes Tertulis
V
Observasi Kinerja/Demontrasi
V
Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio
Pengukuran Sikap
49
V
Penilaian diri
INSTRUMEN /SOALDaftar pertanyaan lisan tentang pengertian frasa, bentuk dan jenis frasa, serta tujuan analisis frasa
Tugas/perintah untuk melakukan analisis frasa
Daftar pertanyaan uji kompetensi dan kuis uji teori untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap teori dan konsep yang sudah dipelajari
RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS FRASA
Kompetensi Dasar : Mengungkapkan prinsip-prinsip analisis frasaNama Siswa :Kelas/No Absen :Tanggal Penilaian :
No UNSUR YANG DINILAI SKOR1 2 3 4 5
01. Menentukan contoh wacana resensi02. Memilih lima kalimat dari wacana resensi yang di dalamnya
terdapat frasa-frasa03. Menganalisis kalimat berdasarkan frasa-frasa04. Menentukan bentuk-bentuk frasa05. Menentukan jenis-jenis frasa06. Menyampaikan kelemahan hasil analisis frasa07. Mempresentasikan hasil analisis frasa08. Menyimpulkan hasil analisis frasa
JUMLAH SKOR
Mengetahui, Jakarta, 08 April 2008 Kepala SMA Negeri 5 Jakarta Guru Mata Pelajaran,
Drs. H. Kusnarto Veronica Subini, S. Pd. -------------------------------------- ------------------------------------ NIP : 130540567 NIP : 130935621/143157
50
D. OBSERVASI
Setelah proses pembelajaran selesai dapat diketahui hasil
perolehan nilai sebelum pelaksanaan pembelajaran dan setelah
pelaksanaan pembelajaran menunjukkan perbedaan yang cukup. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil per siklus berikut:
DATA HASIL PENELITIAN BERDASARKAN SIKLUS SISWA KELAS XI IPS 5 SMA N 5 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2007-2008NO NIS NAMA PRASIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 31 20870 AIDA FITRIYANI 30 30 70 712 20871 AIDA NURGUS TIANTI 18 18 78 643 20793 ANDRI RUKMANA 14 14 50 644 20794 ANDRIKO 10 10 71 64
5 21065CHRIST MARANATHA SITEPU 25 25 56 71
6 21067 DIAN ROHMAN 20 20 43 647 20989 DIMAS GRIYAN PURNAMA 13 13 50 648 20884 FELIX IMMANUEL 10 10 71 719 20918 FIRMAN HADIYANZA 12 12 71 7810 20997 FITRI SUSANTI - 10 50 7811 20959 FITRIAH PURWANINGSIH 13 13 50 7112 20805 FOREHAND SUHADA 15 15 71 64
13 21000GILANG MUTAHARI FAROUZI 40 40 71 78
14 21001 HAIRRANI FAJRIYAH 42 42 86 7115 20919 HARYANA SAFRI 15 15 50 7116 20889 IRWAN TIRA 13 13 85 7817 21076 ISNANDA NURILLAH 31 31 78 7118 20924 KUKU ALMAIDA - 10 56 6419 20925 LISKA TRI UNTARI 34 34 71 7120 20892 MARSHA ANINDYA PUTRI 41 41 78 78
21 21113MOHAMMAD ASSIRI ASSADAMI 21 21 52 71
22 21046 MUHAMAD ADHARI 21 10 50 7123 21047 MUHAMMAD AL FARISSY 25 25 78 78
24 20855NENENG DEWI KOMALIASARI 30 30 57 78
25 20929 NOVIA NIRMALA 21 21 52 7126 20930 OKI PRASTIYAWAN 25 25 71 7827 20934 RENDY OCTAVIANTO - 21 50 7828 20937 RIRIN RAHMANDANI 19 19 71 7129 20822 RIZKY WAHYUDI 28 28 71 7830 21052 ROMI ENDRIAN 39 39 86 7131 21484 SANTY PRAMANTHY 24 24 71 7832 21095 SUCI MUTIA DAMARA 21 21 64 78
51
33 21055 SUMAYA SYAHIDAH 34 34 71 7134 20940 SYARIFATUZ ZAHRA 50 50 50 71
35 20904YAYAN PRASETIA NUGROHO 30 30 78 71
RATA-RATA 22,06 22,89 65,25 72,17
Mengetahui, Jakarta, 08 April 2008 Kepala SMA Negeri 5 Jakarta Guru Mata Pelajaran,
Drs. H. Kusnarto Veronica Subini, S. Pd. -------------------------------------- ------------------------------------ NIP : 130540567 NIP : 130935621/143157
E. REFLEKSI
1. Kendala-kendala
Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5
Jakarta pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2007-2008 dengan standar
kompetensi menunjukan sikap positif terhadap analisis wacana atas
klausa dan kalimat-kalimatnya yang dilakukan dengan tanpa model
pembelajaran kurang menggembirakan, baik dari segi proses pembelajaran,
penumbuhan motivasi belajar peserta didik, maupun hasil pembelajaran.
Proses pembelajaran cenderung membosankan. Sebagian besar
peserta didik cenderung kurang memperhatikan dan menunjukkan
kemalasan. Motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang frasa hanya 33,66 %. Akibatnya, hasil
pembelajaran belum memuaskan sehingga KKM yang ditetapkan, yaitu 66
belum dapat tercapai. Rata-rata nilai penguasaan konsep hanya 22,89
dengan ketuntasan belajar peserta didik hanya 0,00 %.
52
Hasil pembelajaran yang belum mencapai KKM menjadikan
semangat dan kepuasan guru dalam pembelajaran cenderung menurun.
Untuk itu, diperlukan perubahan strategi dan teknik pembelajaran sehingga
mampu meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran sesuai KKM,
bahkan diharapkan melampaui KKM.
2. Depkripsi Per Siklus
a. Siklus I
Siklus pertama merupakan proses pembelajaran pertemuan pertama
dengan standar kompetensi menunjukkan sikap positif terhadap
menunjukkan sikap positif terhadap kemampuan menganalisis wacana
atas frasa-frasanya. Langkah pokok dalam siklus pertama adalah:
(1) Peneliti memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca buku
sumber.
(2) Guru mengamati seluruh peserta didik yang sedang membaca.
(3) Guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan untuk
mengetahui penguasaan peserta didik terhadap materi
pembelajaran.
(4) Hasil yang dicapai oleh peserta didik menjadi bahan refleksi
kegiatan pembelajaran berikutnya.
Hasil pembelajaran penguasaan konsep Bahasa Indonesia tentang
“Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat siklus pertama
adalah sebagai berikut (Tabel 4.1).
Tabel 4.1 Hasil Pembelajaran Siklus I
No. Aspek Rata-rata Keterangan
53
1. Nilai rata-rata penguasaan
konsep22,89
2. Ketuntasan belajar0,00 %
0 perserta
didik
Sedangkan dari segi motivasi peserta didik dalam belajar Bahasa
Indonesia tentang frasa terjadi peningkatan sebesar 33,66 % dari awal
siklus sehingga motivasi belajar pada siklus pertama adalah (22,89 +
65,25 = 88,14) dengan penghitungan prosentase 42,36 : 88,14 x 100 =
48,60 %.
b. Siklus II
Siklus kedua merupakan proses pembelajaran pertemuan kedua
dengan standar kompetensi Bahasa Indonesia tentang “Frasa” kelas XI
IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat. Langkah pokok dalam siklus kedua
adalah:
(5) Peneliti menyajikan materi pembelajaran dengan media audio
visual.
(6) Guru memberikan soal-soal latihan.
(7) Peserta didik secara individu mengerjakan soal latihan.
(8) Guru mengamati kegiatan peserta didik.
(9) Guru memberikan soal-soal penilaian akhir.
Hasil pembelajaran penguasaan konsep Bahasa Indonesia tentang
“Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat siklus kedua adalah
sebagai berikut (Tabel 4.2).
54
Tabel 4.2 Hasil Pembelajaran Siklus II
No. Aspek Rata-rata Keterangan
1. Nilai rata-rata penguasaan
konsep65,25
2. Ketuntasan belajar 58,33 % 21 peserta didik
Sedangkan dari segi motivasi peserta didik dalam belajar Bahasa
Indonesia tentang “Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat
terjadi peningkatan sebesar 58,33% - 48,60% = 9,73 % dari siklus
pertama sehingga motivasi belajar pada siklus kedua adalah 65,25 : 99
x 100 = 65,91 %.
c. Siklus III
Siklus ketiga merupakan proses pembelajaran pertemuan ketiga
dengan standar kompetensi menunjukkan sikap positif terhadap
kemampuan menganalisis wacana atas frasa-frasanya . Langkah pokok
dalam siklus ketiga adalah:
(1) Peneliti menyajikan materi pembelajaran dengan media audio
visual.
(2) Guru memberikan soal-soal latihan.
(3) Peserta didik secara berkelompok mengerjakan soal latihan.
(4) Guru mengamati kegiatan diskusi peserta didik.
(5) Hasil yang dicapai oleh peserta didik dipresentasikan di depan
kelas dan disimpulkan.
(6) Guru memberikan soal-soal penilaian akhir.
55
Hasil pembelajaran penguasaan konsep tentang kemampuan
menganalisis wacana atas frasa-frasanya siklus ketiga adalah sebagai
berikut (Tabel 4.3).
Tabel 4.3 Hasil Pembelajaran Siklus III
No. Aspek Rata-rata Keterangan
1. Nilai rata-rata penguasaan
konsep72,17
2. Ketuntasan belajar 80,56 % 29 peserta didik
Sedangkan dari segi motivasi peserta didik dalam belajar Bahasa
Indonesia tentang “Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat
terjadi peningkatan sebesar 48,60 % dari siklus kedua sehingga
motivasi belajar pada siklus ketiga adalah 65,91 %.
3. Hasil Analisis Antarsiklus
Upaya memperbaiki pembelajaran Bahasa Indonesia tentang
“Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat yang dilaksanakan
denga pendekatan cooperatif learning mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran, baik dari segi proses pembelajaran, motivasi belajar,
maupun prestasi Bahasa Indonesia tentang “Frasa” kelas XI IPS 5, SMA
Negeri 5 Jakarta Pusat.
1. Hasil Pembelajaran
Prestasi belajar penguasaan konsep standar kompetensi
menunjukkan sikap positif terhadap kemampuan menganalisis wacana
atas frasa-frasanya yang dilakukan lebih meningkat. Hal itu tampak
dari nilai rata-rata prestasi belajar penguasaan konsep tentang
56
kemampuan menganalisis wacana berdasarkan frasa-frasanya dan
persentase ketuntasan belajar yang pada kondisi awal belum mampu
mencapai ketuntasan belajar, namun pada akhir siklus ketiga mayoritas
peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar. Peningkatan prestasi
belajar penguasaan konsep dan ketuntasan belajar peserta didik adalah
sebagai berikut (Tabel 4.4).
Tabel 4.4 Prestasi Belajar Penguasaan Konsep
No. Siklus Nilai rata-rata Ketuntasan
Belajar
1. Prasiklus 22,06 00,00 %
2. Siklus I 22,89 00,00 %
3. Siklus II 65,25 58,33 %
4. Siklus III 72,17 80,56 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan
prestasi belajar penguasaan konsep peserta didik tentang kemampuan
menganalisis wacana atas frasa-frasanya.
Untuk memperjelas peningkatan prestasi belajar berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik Nilai Rata-rata Penguasaan Konsep
57
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
1. Rata-rata presentase penguasaan konsep peserta didik mengalami
peningkatan dari siklus ke siklus. Pada siklus 1 sebesar 22,89%
meningkat menjadi 65,25% pada siklus 2 dan meningkat kembali pada
siklus 3 menjadi 72,17.
2. Rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari siklus
ke siklus. Pada siklus 1 sebesar 00,00 meningkat menjadi 58,33 pada
siklus 2, dan meningkat kembali pada siklus 3 menjadi 80,56.
B. Saran
Model pengajaran kooperatif dengan menggunakan pendekatan keterampilan
proses sangat baik diterapkan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan
hasil belajar peserta didik terutama pada sekolah yang pemahaman konsep
frasa peserta didik relatif rendak dan aktivitas belajarnya kurang.
C. Rekomendasi
1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru yang menjadikan
pembelajaran kooperatif tipe keterampilan proses sebagai suatu
alternatif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang frasa dapat
58
meningkatkan pemahaman, aktivitas, serta hasil belajar peserta
didik.
2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru
dan peserta didik, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan
secara berkesenambungan dalam pelajaran Bahasa Indonesia tentang
frasa maupun mata pelajaran lainnya.
3. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe keterampilan
proses guru harus benar-benar memahami langkah-langkah dan
dapat mengelola waktu seoptimal mungkin. Peran guru sebagai
fasilitator menjadi sangat penting.
59
Daftar Pustaka
Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2002. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan
Arikunto, Suharsimi, Dr., 2008. Penulisan Penelitian Tindakan Kelas .
(Jakarta: PT Bintang Harapan Sejahtera, ISBN 978-602-8141-02-6)
Alwi, Hasan dan Dery Sugono. 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998. Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Ibrahim, Syukur, dkk. Bahan Ajar Sintaksis Bahasa Indonesia . Departemen
Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.
Qurtubi, Ahmad, Dr. H., M.A., 2009. Pengantar Teori Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: PT Bintang Harapan Sejahtera, ISBN 978-602-8141-02-6)
Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis . Yogyakarta: C.V.
Karyono.
Rusnaji, Oscar. Aspek-aspek Linguistik. IKIP Malang.
............. 1983. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. IKIP Malang.
Samsuri. 1985. Tata Bahasa Indonesia Sintaksis. Jakarta: Sastra Budaya.
Sugono, Dendy. 1986. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: C.V. Kilat
Grafika.
Verhaar. 2004. Asas-asas Linguistik Umum. (Yogyakarta: Gadjah Mada
university Press).
Wirjosoedjarmo. 1984. Tata Bahasa Indonesia. (Surabaya: Sinar Wijaya)
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SILABUS BAHASA INDONESIA
2. SURAT KETERANGAN PENELITIAN
3. SURAT KETERANGAN KOLABORATOR
4. FOTO-FOTO KEGIATAN
5. DAFTAR HADIR SISWA KELAS XI IPS-5 TAHUN PELAJARAN 2007-
2008
61
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
1.1
Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah yang didengar
Sambutan atau khotbah Po
kok-pokok isi sambtan
Ringkasan sambutan/khotbah
MENDENGARKAN SAMBUTAN ATAU KHOTBAH
Menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa kalimat
Menyampaikan (secara lisan) ringkasan sambutan atau khotbah
Menanggapi ringkasan isi sambutan atau khotbah
Mencatat pokok-pokok isi sambutan atau khotbah yang didengarkan
Menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa kalimat
Menyampaikan (secara lisan) ringkasan sambutan atau khotbah
JENIS TAGIHAN: TUGAS
INDIVIDU ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN: URAI
AN BEBAS PILIH
AN GANDA
JAWABAN SINGKAT
2 TAPE/ KASET KHOTBAH
1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
Wawancara melalui radio atau televisi Isi
pokok wawancara
Cara merangkum hasil wawancara
MENDENGARKAN WAWANCARA MELALUI RADIO/ TELEVISI *
Merangkum seluruh isi pembicaraan dalam beberapa kalimat
Menyampaikan (secara lisan) isi rangkuman kepada orang lain
Menanggapi (secara lisan) isi rangkuman wawancara
Mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara : siapa yang mewawancarai dan siapa yang diwawancarai, serta apa isi pembicaraannya
Merangkum seluruh isi pembicaraan dalam beberapa kalimat
Menyampaikan (secara lisan) isi rangkuman kepada orang lain
JENIS TAGIHAN: TU
GAS INDIVIDU
ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN: UR
AIAN BEBAS
PILIHAN GANDA
JAWABAN SINGKAT
2 WAWANCARA DI RADIO/ TELEVISI
62
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Berbicara 2. Mengungkapkan secara lisan informasi hasil membaca dan wawancara
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil membaca (artikel atau buku)
Artikel/ buku Po
kok-pokok isi artikel/ buku
Hal-hal yang menrik dala artikel/ buku
MEMBACA ARTIKEL/ BUKU
Mendata pokok-pokok isi artikel/ buku yang diperoleh dari hasil membaca
Menyampaikan (secara lisan) isi bacaan dengan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Mengemukan hal-hal yang menarik dalam artikel/ buku yang telah dibacanya dengan memberi kan alasan
Mendata pokok-pokok isi artikel/ buku yang diperoleh dari hasil membaca
Menyampaikan (secara lisan) isi bacaan dengan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Mengemukan hal-hal yang menarik dalam artikel/ buku yang telah dibacanya dengan memberikan alasan
JENIS TAGIHAN:
BENTUK INSTRUMEN:
NSI
PENGAMATAN
4 BUKU/ ARTIKEL DARI MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
2.2 DIALOG Mencatat Mencatat JENIS 4 TAPE/
63
Menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu
YANG BERUPA TANYA JAWAB DA
FTAR PERTANYAAN
RANGKUMAN HASIL WAWANCARA
pokok-pokok hasil wawancara topik tertentu *
Membuat rangkuman hasil wawancara dengan kalimat yang efektif
Menyampaikan rangkuman hasil wawancara
Mendiskusikan rangkuman hasil wawancara
pokok-pokok hasil wawancara topik tertentu
Membuat rangkuman hasil wawancara dengan kalimat yang efektif
Menyampaikan rangkuman hasil wawancara
TAGIHAN: TUG
AS KELOMPOK
PRAKTIK
BENTUK INSTRUMEN: URAIAN
BEBAS PERFORM
ANSI FORMAT
PENGAMATAN
KASET, DAFTAR PERTANYAAN
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Membaca 3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
3.1
MENEMUKAN PERBEDAAN PARAGRAF INDUKTIF DAN DEDUKTIF MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF
Paragraf yang berpola deduktif dan induktif Kalima
t utama Kalima
t penjelas Kalima
t kesimpulan
Ciri paragraf deduktif/ induktif
Perbedaan deduktif dengan
Membaca paragraf berpola deduktif dan induktif
Mengidentifikasi ciri paragraf induktif dan deduktif
Menjelaskan perbedaan antara paragraf deduktif dengan induktif
Mengidentif
Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama
Menemukan paragraf induktif dan deduktif
Mengidentifikasi ciri paragraf
JENIS TAGIHAN: TUGAS
INDIVIDU
TUGAS KELOMPOK
ULANGAN
BENTUK INSTRUM EN: URAIAN
BEBAS PILIHAN
GANDA JAWAB
4 KOMPOSISI OLEH GORYS KERF
ARTIKEL/ BERITA DARI MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK
64
induktif ikasi frase nominal dalam paragraf induktif dan deduktif
induktif dan deduktif
Menjelaskan perbedaan antara paragraf induktif dengan induktif
Mengidentifikasi frase nominal dalam paragraf induktif dan deduktif
AN SINGKAT
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
3.2MEMBACAKAN BERITA DENGAN INTONASI, LAFAL, DAN SIKAP MEMBACA YANG BAIK
NASKAH BERITA
Ciri-ciri naskah berita
Lafal Tekan
an Intona
si jeda RANGK
UMAN ISI BERITA
Membacakan naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar *
Mendiskusikan pembacaan berita yang dilakukan teman
Membacakan naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar
Membahas pembacaan berita yang dilakukan teman
JENIS TAGIHAN: T
UGAS INDIVIDU
BENTUK INSTRUM EN: P
ERFORMANSI
FORMAT PENGAMATAN
4 BERITA DARI MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Menulis 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang, karangan ilmiah
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJ
KEGIATAN INDIKATOR PENILAIAN ALOK SUMBER/
65
ARAN PEMBELAJARAN ASIWAKTU
BAHAN/ALAT
4.1
MENULIS PROPOSAL UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN
Contoh proposal Un
sur-unsur proposal
MEMBACA CONTOH PROPOSAL
Mengidentifiasi komponen atau unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah proposal
Menulis proposal sesuai dengan keperluan
MEMBAHAS PROPOSAL DALAM KELOMPOK KECIL UNTUK MENDAPATKAN MASUKAN PERBAIKAN
Mengidentifiasi komponen atau unsur-unsur proposal
Menulis proposal sesuai dengan keperluan
Membahas proposal dalam kelompok kecil untuk mendapatkan masukan perbaikan
JENIS TAGIHAN: TUGAS
KELOMPOK
TUGAS INDIVIDU
ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN: URAIAN
BEBAS
PILIHAN GANDA
JAWABANSINGKAT
6 KOMPOSISI, GORYS KERAF
4.3 MENULIS SURAT DAGANG DAN SURAT KUASA
Beberapa contoh surat perjanjian jual beli dan surat kuasa
Ciri-ciri surat dagang dan surat kuasa
Unsur-unsur surat dagang dan surat kuasa
MENDAFTAR JENIS SURAT NIAGA
MEMBACA SURAT PERJANJIAN JUAL BELI DAN SURAT KUASA
MENULIS
SURAT PERJANJIAN
jual – beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan Mendi
skusikan surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa yang telah
Mendaftar jenis surat niaga
Menulis surat perjanjian
jual – beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan Menjelaskan
isi surat jual-beli dan surat kuasa
Memperbaiki surat perjan-jian jual beli dan surat kuasa hasil tulisan teman
JENIS TAGIHAN: TUGAS
INDIVIDU TUGAS
KELOMPOK ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN:
URAIAN BEBAS
PILIHAN GANDA
JAWABAN SINGKAT
4 SURAT-MENYURAT, LAMUDDIN FINOZA
66
dibuat Memperbaiki
surat perjanjian jual – beli dan surat kuasa tulisan teman
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
4.3
MELENGKAPI KARYA TULIS DENGAN DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI
Contoh karya tulis dengan dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki
Unsur-unsur karya tulis
Daftar pustaka
Catatan kaki
MEMBACA CONTOH KARYA TULIS YANG DILENGKAPI DENGAN DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI *
karya tulis, dengan dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki
karya tulis yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau karya teman
Menentukan topik atau gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian)
Menyusun kerangka karya tulis
Mengembangkan kerangka menjadi karya tulis, dengan dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki
karya tulis yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau karya teman
JENIS TAGIHAN: TUGAS
KELOMPOK ULANGAN TUGAS
INDIVIDU
BENTUK INSTRUMEN: URAIAN
BEBAS PILIHAN
GANDA JAWABAN
SINGKAT
6 MENULIS KARYA ILMIAH, ZAINAL ARIFIN
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Mendengarkan 5. Memahami pementasan drama
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
67
5.1 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama
Rekaman drama Pristiwa Penokoh
an
Konflik Pesan Amanat Isi
drama
MENDENGARKAN REKAMAN DRAMA
MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK DRAMA
Merangkum isi drama berdasarkan dialog yang didengar
Mengaitkan isi drama dengan kehidupan sehari-hari.
Menentukan tokoh, peran, dan wataknya
Menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung
Menentukan tema dengan alasan
Menentukan pesan dengan data yang mendukung
Merangkum isi drama berdasarkan dialog yang didengar
Mengaitkan isi drama dengan kehidupan sehari-hari.
JENIS TAGIHAN: TUGAS
KELOMPOK
TUGAS INDIVIDU
ULANGAN
BENTUK INSTRUM EN: URAIAN
BEBAS PILIHA
N GANDA
JAWABAN SINGKAT
4 REKAMAN DRAMA
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELA JARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
5.2 Menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan
PEMENTASAN DRAMA G
ERAK (ACTION)
MIMIC/PANTOMIMIK
BLOCING
TATA PANGGUNG
TATA BUSANA
TATA BUNYI
TATA LAMPU
MENONTON PEMENTASAN DRAMA
Mengidentifikasi pementasan drama berdasarkan gerak atau action para tokoh ( mimik, pantomimik (gerak anggota tubuh yang lain), blocing (posisi aktor di atas pentas))
Menganalisis tata busana, tata panggung, tata bunyi, tata lampu
Mengidentifikasi pementasan drama berdasarkan gerak atau action para tokoh ( mimik, pantomimik (gerak anggota tubuh yang lain), blocing (posisi aktor di atas pentas))
Menjelaskan tata busana yang dipakai para tokoh cerita
Menjelaskan tata panggung yang menggambarkan peristiwa (tempat, waktu, suasana)
Menjelaskan tata bunyi (efek dan musik)
Menjelaskan tata lampu
JENIS TAGIHAN: TUGAS
KELOMPOK
TUGAS INDIVIDU
ULANGAN
BENTUK INSTRUM EN: U
RAIAN BEBAS
PILIHAN GANDA
JAWABANSINGKAT
4 PEMENTASAN DRAMA
REKAMAN VIDEO
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Jakarta
68
Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Berbicara 6. Memerankan tokoh dalam pementasan drama
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
6.1MENYAMPAIKAN DIALOG DISERTAI GERAK-GERIK DAN MIMIK, SESUAI DENGAN WATAK TOKOH
Naskah drama GER
AK (ACTION) MIMI
C/PANTOMIMIK
BLOCING
TATA PANGGUNG
TATA BUSANA
TATA BUNYI
TATA LAMPU
Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan
Menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik, sesuai dengan watak tokoh
Mendiskusikan penyampaian dialog teman
Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan
Menghayati watak tokoh yang akan diperankan
Menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik, sesuai dengan watak tokoh
JENIS TAGIHAN: TUGAS
INDIVIDU TUGAS
KELOMPOK
BENTUK INSTRUMEN: PERFORM
ANSI FORMAT
PENGAMATAN
6 BUKU DRAMA
6.2 MENGEKPRESIKAN PERILAKU DAN DIALOG TOKOH PROTOGONIS DAN ATAU ANTAGONIS
Naskah drama Penghayat
an watak tokoh
Tokoh protogonis
Tokoh antogonis
Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan
Menghayati watak tokoh yang akan diperankan
Mengekpresikan perilaku dan dialog tokoh protogonis dan atau antagonis
Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan
Menghayati watak tokoh yang akan diperankan
Mengekpresikan perilaku dan dialog tokoh protogonis dan atau antagonis
JENIS TAGIHAN: TU
GAS INDIVIDU
TUGAS KELOMPOK
BENTUK INSTRUMEN: PERFORM
ANSI FO
RMAT PENGAMATAN
6 BUKU DRAMA
SILABUS
69
Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Membaca 7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELA JARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
7.1
MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT
Teks hikayat Ci
ri-ciri hikayat
Unsur-unsur intrinsic ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat)
MEMBACA TEKS HIKAYAT
Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama
Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat
Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri
Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama
Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat
Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri
JENIS TAGIHAN: T
UGAS INDIVIDU
TUGAS KELOMPOK
ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN : U
RAIAN BEBAS
PILIHAN GANDA
JAWABAN SINGKAT
4 BUKU HIKAYAT
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
7.2
MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA/TERJEM
NOVEL INDONESIA DAN NOVEL TERJEMAHAN
UNSUR-UNSUR INTRINSIK ( ALUR, TEMA, PENOKOH
MEMBACA NOVEL INDONESIA DAN NOVEL TERJEMAHAN
Menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik ( alur,
Menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan
JENIS TAGIHAN: TUGAS
KELOMPOK
TUGAS KELOMPOK
ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN
4 NOVEL INDONESIA
NOVEL TERJEMAHAN
70
AHAN AN, SUDUT PANDANG, LATAR, DAN AMANAT)
UNSUR EKTRINSIK DALAM NOVEL TERJEMAHAN(NILAI BUDAYA, SOSIAL, MORAL, DLL)
tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel Indonsia dan terjemahan
Membandingkan unsur ekstrinsik dan intrinsic novel terjemahan dengan novel Indonesia
amanat) novel Indonsia
Menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel terjemahan
Membandingkan unsur-nekstrinsik dan intrinsik novel terjemahan dengan novel Indonesia
: URAIAN PILIHAN
GANDA JAWABAN
SINGKAT
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Menulis 8. MENGUNGKAPKAN INFOMASI MELALUI PENULISAN RESENSI
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
8.1
MENGUNGKAPKAN PRINSIP-PRINSIP PENULISAN RESENSI
Resensi novel sastra atau novel populer dengan memperhatikan unsur-unsur resensi prinsip-
prinsip penulisa
MEMBACA RESENSI Mengungk
apkan prinsip-prinsip penulisan resensi:
- identitas buku
- kepengarangan
Mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi:
- identitas buku
- kepengarangan
- Keunggulan buku
- Kelemahan
JENIS TAGIHAN: TUGAS
KELOMPOK TUGAS
KELOMPOK ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN: URAIAN BEBAS PILIHAN GANDA JAWABAN
SINGKAT
4 KOMPOSISI, GORYS KERAF/ RESENSI DAR
MEDIA CETA
71
n resensi:
- identitas buku
- kepengarangan
- Keunggulan buku
- Kelemahan buku
- Keunggulan buku
- Kelemahan buku
- Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD
buku- Ikhtisar (inti
permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD
K/ ELEKTRONIK
8.2
MENGAPLIKASIKAN PRINSIP-PRINSIP PENULISAN RESENSI
Unsur-unsur resensi- identitas
buku- kepenga
rangan- Keungg
ulan buku
- Kelemahan buku
- Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD
Menulis resensi novel dengan memperhatikan
- identitas buku
- kepengarangan
- Keunggulan buku
- Kelemahan buku
- Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD
Menulis resensi novel dengan memperhatikan
- identitas buku
- kepengarangan
- Keunggulan buku
- Kelemahan buku
- Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD
JENIS TAGIHAN: TUGAS
KELOMPOK TUGAS
KELOMPOK ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN: URAIAA PILIHAN GANDA JAWABAN
SINGKAT
4 KOMPOSISI, GORYS KERAF/ RESENSI DAR
MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Mendengarkan 9. MEMAHAMI PENDAPAT DAN INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER DALAM DISKUSI ATAU SEMINAR
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKT
SUMBER/BAHAN/ALAT
72
U
9.1
Gagasan para pembicara dalam diskusi
Gagasan para pembicara dalam diskusi
Pokok-pokok isi rangkuman
MENDENGARKAN DISKUSI
Merangkum seluruh isi pembicaraan ke dalam beberapa kalimat
Menanggapi rangkuman yang dibuat teman
Mencatat pokok-pokok pembicaraan: siapa yang berbicara dan apa isi pembicaraannya
Merangkum seluruh isi pembicaraan ke dalam beberapa kalimat
Menanggapi rangkuman yang dibuat teman
JENIS TAGIHAN: TUGAS
KELOMPOK
TUGAS KELOMPOK
ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN: URAIAN
BEBAS PILIHAN
GANDA JAWABAN
SINGKAT
4 TELEVISI/ GAGASAN PARA PEMBICARA
9.2
Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar
Komentar para pembicara C
ara memberikan komentar
Mendengarkan pendapat seseorang dalam diskusi
Mengomentari pendapat seseorang dalam diskusi
Mengajukan pertanyaan
Menanggapi pembicara dalam bentuk kritikan atau dukungan
Menambahkan alasan yang dapat memperkuat tanggapan
JENIS TAGIHAN: TU
GAS KELOMPOK
TUGAS INDIVIDU
ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN: URAIANBE
BAS PILIHAN
GANDA JAWABAN
SINGKAT
4 TELEVISI/ GAGASAN PARA PEMBICARA
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Berbicara 10. Menyampaikan laporan hasil penelitian dalam diskusi atau seminar
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN INDIKATOR PENILAIAN ALOK SUMBER/
73
DASAR PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
ASIWAKTU
BAHAN/ALAT
10.1Mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar
Contoh hasil penelitian L
angkah-langkah penelitian
Syarat-syarat penelitian
MELAKUKAN PENELITIAN *
MENULIS HASIL PENELITIAN
Mengemukakan ringkasan hasil penelitian
Menjelaskan proses penelitian dengan kalimat yang mudah dipahami
Mendiskusikan hasil penelitian teman yang telah dipresentasikan: setuju atau tidak setuju dengan argumen yang kuat.
Menuliskan pokok-pokok yang akan disampaikan secara berurutan
Mengemukakan ringkasan hasil penelitian
Menjelaskan proses penelitian dan hasil penelitian dengan kalimat yang mudah dipahami
JENIS TAGIHAN: TU
GAS KELOMPOK
TUGAS INDIVIDU
BENTUK INSTRUMEN: PERFORM
ANSI
FORMAT PENILAIAN
4 BUKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENELITIAN
10.2 Mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil penelitian
TANGGAPAN PARA PEMBICARA C
ARA-CARA MEMBERIKAN KOMENTAR
Mendengarkan presentasi hasil penelitian
Mengemukakan tanggapan yang mendukung hasil penelitian
Mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil penelitian
Mengemukakan tanggapan yang mendukung hasil penelitian
Menanggapi kritikan terhadap hasil penelitian
Menyampaikan alasan yang mendukung penolakan
Mengomentari
JENIS TAGIHAN: TU
GAS KELOMPOK
TUGAS INDIVIDU
BENTUK INSTRUMEN: PERFORM
ANSI FORMAT
PENGAMATAN
4 BUKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENELITIAN
74
tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil penelitian
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Membaca 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
11.1 Mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat 300 kata per menit
Teks terdiri atas 600 atau 900 kata te
knik membaca cepat
fungsi membaca cepat
rumus membaca cepat
Membaca cepat teks
Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia
Mengungkapkan pokok-pokok isi bacaan
Membaca cepat 300 kata per menit
Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia
Mengungkapkan pokok-pokok isi bacaan
JENIS TAGIHAN: P
ERTANYAAN TERTULIS
LISAN
ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN : PILIHAN
GANDA URAIAN
BEBAS JWABAN
SINKAT
2 ARTIKEL/ BERITA DARI MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK
11.2 Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif
TAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL DALAM SURAT KABAR ATAU MAJALAH FAKT
A OPINI
MEMBACA TAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL
MENDISKUSIKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL
Menemukan fakta dan opini penulis tajuk rencana atau editorial
Membedakan fakta dengan opini
Mengungkapkan isi
JENIS TAGIHAN: TUGAS
INDIVIDUTUGAS
KELOMPOK
ULANGAN
BENTUK INSTRUMEN : UR
AIAN
2 MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK
75
tajuk rencana/editorial
BEBAS JA
WABAN SINGKAT, PILIHAN GANDA
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Menulis 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
12.1 Menulis rangkuman/ring-kasan isi buku
Ringkasan buku nonfiksi
MEMBACA BUKU NONFIKSI
Mendaftar pokok-pokok pikiran buku yang sudah dibaca
Membuat ringkasan dari seluruh isi buku
Mendiskusikan ringkasan untuk mendapatkan masukan dari teman
Mendaftar pokok-pokok pikiran buku yang sudah dibaca
Membuat ringkasan dari seluruh isi buku
Mendiskusikan ringkasan untuk mendapatkan masukan dari teman
JENIS TAGIHAN: T
UGAS INDIVIDU
TUGAS KELOMPOK
ULANGAN
BENTUK INSTRUM EN: URAIA
N BEBAS
PILIHAN GANDA
JAWABAN SINGKAT
4 BUKU NONFIKSI
12.2Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisanny
Contoh notulen rapat Unsur-
unsur notulen
Pola notulen
BEBERAPA CONTOH NOTULEN
asi dua notulen rapat atau
Mengidentifikasi dua notulen rapat atau lebih
Mencatat perbedaan dan
JENIS TAGIHAN:
KELOMPOK
INDIVIDU
4 SURAT- MENYURAT, LAMUDDIN FINOZA
76
a lebih
perbedaan dan persamaan antara dua notulen rapat atau lebih
pola penulisan notulen rapat yang lengkap
notulen rapat
n notulen rapat yang telah dibuat
persamaan antara dua notulen rapat atau lebih
Menemukan pola penulisan notulen rapat yang lengkap
Menulis notulen rapat
Mendiskusikan notulen rapat yang telah dibuat
N
BENTUK INSTRUM EN:
BEBAS
GANDA
N SINGKAT
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
12.3Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan, dan penelitian
BEBERAPA KARYA TULIS HASIL PENGAMATAN ATAU PENELITIAN
UNSR KARYA ILMIAH
MENGADAKAN PENELITIAN TENTANG SESUATU *
Menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian)
Menulis karya tulis, dengan dilengkapi daftar pustaka
Menyunting karya tulis sendiri atau karya teman
Mendaftar hal-hal yang perlu ditulis, berdasarkan topik yang dipilih
Menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian)
Menyusun kerangka karya tulis
Mengembangkan kerangka menjadi karya tulis, dengan dilengkapi daftar pustaka
Menyunting karya tulis
JENIS TAGIHAN: T
UGAS KELOMPOK
TUGAS KELOMPOK
ULANGAN
BENTUK INSTRUM EN: URAIA
N BEBAS
PILIHAN GANDA
JAWABAN SINGKAT
6 BUKU KARYA ILMIAH
77
sendiri atau karya teman
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Mendengarkan 13. Memahami pembacaan cerpen
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
13.1 Mengidentifikasi alur, penokoh-an, dan latar dalam cerpen yang dibacakan
Cerpen yang dibacakan Un
sur-unsur cerpen (alur, penokohan, dan latar)
MENDENGARKAN CERPEN YANG DIBACAKAN TEMAN
kasi unsur-unsur intrinsik dalam cerpen yang didengar
an unsur-unsur intrinsik dalam cerpen
hasil diskusi
Mengidentifikasi alur , penokohan, dan latar cerpen yang didengar
Mendiskusikan alur, penokohan, dan latar cerpen
JENIS TAGIHAN :
INDIVIDU
KELOMPOK
AN
BENTUK INSTUME N: URAIAN
BEBAS PILIHAN
GANDA JAWAB
AN SINGKAT
4 BUKU KUMPULAN CERPEN
13.2 Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan
Cerpen yang dibacakan
(moral, budaya, social, agama)
Menemukan nilai-nilai (moral, budaya, social) dalam cerpen
Mendiskusikan nilai-nilai tersebut
Menemukan nilai moral, budaya, dan social dalam cerpen
Mendiskusikan nilai-nilai tersebut
JENIS TAGIHAN : TUGAS
INDIVIDU
TUGAS KELOMPOK
ULANGAN
BENTUK
2 BUKU KUMPULAN CERPEN
78
INSTUME N:
BEBAS
AN SINGKAT
GANDA
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Berbicara 14. Mengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
14.1Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama
Teks drama
an watak
esian dialog
Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan
Menghayati watak tokoh yang akan diperankan
Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama
Mendiskusikan dialog para tokoh dalam pementasan drama
Menghayati watak tokoh yang akan diperankan
Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama
Menanggapi penampilan dialog para tokoh dalam pementasan drama
JENIS TAGIHAN : TU
GAS INDIVIDU
TUGAS KELOMPOK
BENTUK INSTRUMEN : PE
RFORMANSI
FORMAT PENGAMATAN
4 BUKU DRAMA
14.2
Menggunakan gerak-gerik, mimik, dan intonasi,
Teks drama gerak-
gerik,
mimik, intonasi
Memerankan drama dengan memperhatikan penggunaan lafal,
Memerankan drama dengan memperhatikan penggunaan lafal,
JENIS TAGIHAN: TUGAS
INDIVIDU TUGAS
KELOMPOK
4 BUKU DRAMA
79
sesuai dengan watak tokoh dalam pementasan drama
intonasi, nada/tekanan, mimik/gerak-gerik yang tepat sesuai dengan watak tokoh
Mendiskusikan peran yang ditampilkan dalam pementasan drama
intonasi, nada/tekanan, mimik/gerak-gerik yang tepat sesuai dengan watak tokoh
Menanggapi peran yang ditampilkan dalam pementasan drama
BENTUK INSTRUMEN : PE
RFORMANSI
FORMAT PENGAMATAN
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Membaca
15. Memahami buku biografi, novel dan hikayat
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
15.1MENGUNGKAPKAN HAL-HAL YANG MENARIK DAN DAPAT DITELADANI DARI TOKOH
Buku biografi tokoh sastra (sesuai dengan daerah masing-masing)* hal-
hal yang menarik
merefleksikan tokoh
BUKU BIOGRAFI TOKIH SASTRA SESUAI DENGAN DAERAH MASING-MASING *
Mengungkapkan hal-hal yang menarik tentang tokoh dalam buku biografi yang dibaca
Merefleksikan tokoh dengan diri sendiri
Menemukan
Mengungkapkan hal-hal yang menarik tentang tokoh dalam buku biografi yang dibaca
Merefleksikan tokoh dengan diri sendiri
Menemukan tokoh yang mirip pada tokoh lain
Menemukan hal-hal yang bisa diteladani tentang tokoh tersebut
JENIS TAGIHAN:
INDIVIDU
KELOMPOK
BENTUK INSTRUM EN: U
RAIAN BEBAS
PILIHAN GANDA
JAWABAN SINGKAT
4 BUKU BIOGRAFI
80
tokoh yang mirip pada tokoh lain
Menemukan hal-hal yang bisa diteladani tentang tokoh tersebut
15.2
MEMBANDINGKAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA/ TERJEMAHAN DENGAN HIKAYAT
Ciri-ciri hikayat
Cirri-ciri novel Indonesia
Ciri-ciri novel terjemahan
Unsur-unsur hikayat
Unsur-unsur novel
MEMBACA HIKAYAT, NOVEL INDONESIA, NOVEL TERJEMAHAN
Mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan terjemahan
Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan terjemahan
MEMBANDINGKAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA DAN TERJEMAHAN DENGAN HIKAYAT
Mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan novel terjemahan sebagai bentuk karya sastra
Menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan novel terjemahan
Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan novel terjemahan
JENIS TAGIHAN: T
UGAS INDIVIDU
TUGAS KELOMPOK
ULANGAN
BENTUK INSTRUM EN : U
RAIAN BEBAS
PILIHAN GANDA
JAWABAN SINGKAT
4 BUKU HIKAYAT
NOVEL INDONESIA
NOVEL TERJEMAHAN
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Menulis 16. Menulis naskah drama
81
KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
ALOKASIWAKTU
SUMBER/BAHAN/ALAT
16.1MENDESKRIPSIKAN PERILAKU MANUSIA MELALUI DIALOG NASKAH DRAMA
Teks drama Unsur-
unsur drama (tema, penokohan konflik)
MEMBACA DRAMA
Menulis teks drama* dengan menggunakan bahasa yang sesuai untuk: Mendeskrip
sikan perilaku manusia melalui dialog
Menghidupkan konflik
Memunculkan penampilan (performance)
Menulis teks drama dengan menggunakan bahasa yang sesuai untuk: Mendeskrips
ikan perilaku manusia melalui dialog
Menghidupkan konflik
Memunculkan penampilan (performance)
JENIS TAGIHAN : TUGA
S KELOMPOK
TUGAS INVIDU
BENTUK INSTRUM EN: URAI
AN BEBAS
4 BUKU DRAMA
16.2 MENARASIKAN PENGALAMAN MANUSIA DALAM BENTUK ADEGAN DAN LATAR PADA NASKAH DRAMA
Teks dramaUNSUR-UNSUR DRAMA (TEMA, PENOKOHAN KONFLIK
Mendaftar pengalaman sendiri yang menarik
Menarasikan pengalaman sendiri dalam bentuk adegan drama
Menghadirkan latar yang mendukung adegan
Mendaftar pengalaman sendri yang menarik
Menarasikan pengalaman sendiri dalam bentuk adegan drama
Menghadirkan latar yang mendukung adegan
JENIS TAGIHAN : TUGA
S KELOMPOK
INDIVIDU
ULANGAN
BENTUK INSTRUM EN: URAI
AN BEBAS
JAWABAN SINGKAT
PILIHAN GANDA
4 BUKU DRAMA
82
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 JAKARTA
JALAN RAYA SUMUR BATU JAKARTA PUSAT
TELP./FAX. (021.4243869)
===================================================
SURAT KETERANGAN-------------------------------
NOMOR:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : Drs. Supena, M. M.
NIP/NRK : 130871481/143456
83
jabatan : Kepala SMA Negeri 5 Jakartatempat tugas : SMA Negeri 5 Jakarta
menerangkan bahwanama : Veronica Subini, S. Pd.NIP/NRK : 130935621/143157jabatan : Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 5
Jakartatempat tugas : SMA Negeri 5 Jakartaalamat tempat tugas : Jalan Raya Sumur Batu, Kemayoran,
Jakarta Pusat
adalah benar telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada kelas XI IPS-5 di SMA Negeri 5 Jakarta dari tanggal 25 Februari 2008 sampai dengan 08 April 2008
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 08 April 2008Kepala SMA Negeri 5 Jakarta
Drs. H. KusnartoNIP/NRK
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 JAKARTA
JALAN RAYA SUMUR BATU JAKARTA PUSAT
TELP./FAX. (021.4243869)
===================================================
BIODATAGUR KOLABORASI
NAMA : KAROLINA SITEPU, S. PD.NIP :
84
TEMPAT/TANGGAL LAHIR :PENDIDIKAN : S-1 IKIP MEDANJURUSAN : BAHASA INDONESIATAHUN LULUS : MENGAJAR DI SMA N 5 :ALAMAT :
DEMIKIAN BIODATA INI DIBUAT DENGAN SEBENARNYA
JAKARTA, 08 APRIL 2008GURU KOLABORASI BAHASA INDONESIA,
KAROLINA SITEPU, S. PD.NIP.
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 JAKARTA
JALAN RAYA SUMUR BATU JAKARTA PUSAT
TELP./FAX. (021.4243869)