146101634-ptk-bu-vero

126
1 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COPERATIVE LEARNING) DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 5 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG FRASA DI SMA NEGERI 5 JAKARTA DISUSUN OLEH VERONICA SUBINI, S. PD. HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS INI DIAJUKAN UNTUK DINILAI DALAM KENAIKAN GOLONGAN DARI IV-A KE IV-B PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 JAKARTA

Upload: hendrola

Post on 23-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 146101634-PTK-BU-VERO

1

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(COPERATIVE LEARNING) DENGAN PENDEKATAN

KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 5 MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG FRASA

DI SMA NEGERI 5 JAKARTA

DISUSUN OLEH

VERONICA SUBINI, S. PD.

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS INI DIAJUKAN UNTUK

DINILAI DALAM KENAIKAN GOLONGAN DARI IV-A KE IV-B

PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 JAKARTA

JALAN SUMUR BATU RAYA

JAKARTA PUSAT

2008

Page 2: 146101634-PTK-BU-VERO

2

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS PTK INI TELAH DIDOKUMENTASIKAN DI PERPUSTAKAAN

SEKOLAH

JUDUL:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(COPERATIVE LEARNING) DENGAN PENDEKATAN

KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 5 MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA TENTANG FRASA

DI SMA NEGERI 5 JAKARTA

Jakarta, 21 Februari 2008Pembina Perpustakaan Sekolah,

N. RuswatiNIP/NRK 131269562/145799

Page 3: 146101634-PTK-BU-VERO

3

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS PTK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COPERATIVE

LEARNING) DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI

IPS 5 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG FRASA

DI SMA NEGERI 5 JAKARTA

JAKARTA, 25 FEBRUARI 2010

KEPALA SEKOLAH,

DRS. SUPENA, M. M.NIP/NRK. 130871481/143456

Mengetahui :

Sudin Dikmen Pengurus PGRIKota Administrasi Jakarta Pusat, Kota Administrasi Jakarta Pusat,

Drs. Bambang Pramestiadi, M. M. Drs. Uju Juhiwa, M. Pd.

Page 4: 146101634-PTK-BU-VERO

4

NIP/NRK. 131286963/151976 NPA. 0901030301

ABSTRAK

Veronica Subini, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative

Learning) dengan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS-5 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

tentang Frasa di SMA Negeri 5 Jakarta (2007)

Penelitian Tindaan Kelas, Guru SMA Negeri 5 Jakarta, Kecamatan

Kemayoran, Jakarta Pusat, tahun 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model

pembelajaran kooperatif dengan pendekatan keterampilan proses untuk mata

pelajaran Bahasa Indonesia tentang frasa.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Jakarta pada siswa kelas XI

jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial yang menjadi subjek penelitian sebanyak 35

siswa.

Penelitian menggunakan teori tentang metode penelitian tindakan kelas

model “Stephen Kemmis dan McTanggart dengan empat tahapan:

perencanaan, pelakasanaan/tindakan, observasi, dan refleksi.

Penelitian dilakukan dengan tiga siklus. Siklus pertama satu kali

pertemuan dengan lama pertemuan satu kali 45 menit. Siklus kedua satu kali

pertemuan dengan lama pertemuan satu kali 45 menit. Siklus ketiga satu kali

pertemuan dengan lama pertemuan satu kali 45 menit.

Pada siklus pertama tampak siswa belum aktif sehingga hasil belajar

yang diperoleh tidak bagus. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pre test

diperoleh nilai rata-rata 22,06 sedangkan hasil nilai rata-rata post test 22,89.

Pada siklus pertama tampak siswa belum aktif sehingga hasil belajar

yang diperoleh tidak tuntas berdasarkan KKM bahasa Indonesia SMA Negeri

5 Jakarta dengan nilai 66. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pre test diperoleh

nilai rata-rata 22,89 sedangkan hasil nilai rata-rata post test 65,25.

Pada siklus pertama tampak siswa belum aktif sehingga hasil belajar

yang tuntas berdasarkan KKM bahasa Indonesia SMA Negeri 5 Jakarta dengan

nilai 66. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pre test diperoleh nilai rata-rata

65,25sedangkan hasil nilai rata-rata post test 72,17.

Kata kunci: analisis frasa dengan model pembelajaran kooperatif dengan

pendekatan keterampilan proses.

Page 5: 146101634-PTK-BU-VERO

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Mahaesa atas

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah

ini. Karya imiah ini merupakan salah satu pengembangan profesi guru dalam

rangka meningkatkan pengetahuan, teknologi, dan keterampilan khususnya

dalam peningkatan mutu proses pembelajaran dan profesionalisme guru.

Di dalam melaksanakan penelitian ini penulis telah mendapat bantuan

dan dukungan saran baik moral maupun material dari rekan-rekan terdekat

yang berdedikasi terhadap dunia pendidikan, sehingga penulis mendapatkan

masukan dan kritikan guna pengembangan dan perbaikan penelitian ini.

Dalam kesempatan penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Kepala SMA Negeri 5 Jakarta tahun pelajaran 2007-2008 Bapak Drs.

H.Kusnarto

2. Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 5 Jakarta

3. Siswa-siswi kelas XI IPS-5 SMA Negeri 5 Jakarta

Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi rekan-rekan

peneliti, rekan-ekan guru, siswa, dan pejabat yang memiliki wewenang

mengambil kebijakan dalam pendidikan.

Penulis menyadari hasil penulisan karya ilmiah ini belum sempurna.

Oleh sebab itu penulis sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran dalam

bentuk apa pun dari pembaca.

Jakarta, 25 Februari 2008

Page 6: 146101634-PTK-BU-VERO

6

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL 1

LEMBAR PENGESAHAN 2

ABSTRAK 4

KATA PENGANTAR 5

DAFTAR ISI 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Identifikasi Masalah

C. Pembatasan Masalah

D. Rumusan Masalah

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Hakikat Pembelajaran Frasa

1. Pengertian Pembelajaran Frasa

2. Pengertian Frasa

3. Jenis-jenis Frasa

B. Tujuan Pembelajaran Frasa

C. Kerangka Berpikir

D. Teknik Analisis Frasa

E. Kendala Analisis Frasa

BAB III METODE PENELTIAN

A. Tujuan Khusus Penelitian

Page 7: 146101634-PTK-BU-VERO

7

B. Lokasi dan Waktu

C. Prosedur Pelaksanaan

1. Metode Desain Intervensi Penelitian

2. Subjek yang Terlibat dalam Penelitian

3. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

4. Kriteria Keberhasilan

5. Tahapan Intervensi Tindakan

6. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

7. Data dan Sumber

8. Instrumen Pengumpulan Data

9. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Siklus I

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

a. Pertemuan I

b. Pertemuan II

3. Observasi

4. Refleksi

B. Siklus II

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

a. Pertemuan I

b. Pertemuan II

3. Observasi

4. Refleksi

C. Siklus III

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

a. Pertemuan I

Page 8: 146101634-PTK-BU-VERO

8

b. Pertemuan II

3. Observasi

4. Refleksi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

BIODATA GURU KOLABORASI

DAFTAR HADIR SISWA

FOTO KEGIATAN SELAMA PENELITIAN

Page 9: 146101634-PTK-BU-VERO

9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam pembelajaran kebahasaan pemahaman terhadap materi frasa

menunjukkan materi yang sulit untuk dikuasai siswa. Hal tersebut terjadi

karena frasa termasuk susunan baku atau konstruksi baku dalam

kebahasaan. Kesulitan siswa tersebut terutama menentukan jenis frasa dan

contoh-contohnya.

Kemampuan menganalisis kebahasaan, mempunyai peranan yang

penting di dalam pemahaman berbahasa pada umumnya. Dengan mampu

menentukan jenis frasa dan contoh-contohnya akan mampermudah pula

pemahaman kalimat. Frasa nama terdiri atas kata nama sebagai kepalanya. Kata

nama ini pada umumnya paling mudah untuk dikenal pasti dalam semua bahasa

(Chomsky: 1986). Permasalahan yang muncul ketika melakukan observasi di

kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat masih banyak siswa yang

mengalami kesulitan dalam pembelajaran frasa antara lain :

1. Siswa kurang mampu menentukan dan memilih frasa dalam

menganalisis bacaan.

2. Pemenggalan frasa relatif tidak menggambarkan fungsi kalimat.

B. Identifikasi Masalah

Page 10: 146101634-PTK-BU-VERO

10

Berdasarkan pada latar belakang dan data awal yang diperoleh dari

hasil observasi awal yang dilakukan peneliti dan untuk membatasi

permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana peningkatan pemahaman frasa siswa di kelas XI IPS 5,

SMA Negeri 5 Jakarta?

2. Problem apa yang dihadapi ketika pelaksanaan pembelajaran

frasa pada siswa di kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta?

3. Faktor apa yang mempengaruhi kemampuan dalam memahami

frasa siswa di kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta?

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dapat di

rumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut: “Apakah pendekatan kooperatif dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam memahami frasa di kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5

Jakarta?”.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

4. Untuk meningkatkan pemahaman frasa siswa di kelas XI IPS 5, SMA

Negeri 5 Jakarta

5. Untuk meningkatkan keefektifan pemahaman frasa siswa di kelas XI

IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta

Page 11: 146101634-PTK-BU-VERO

11

6. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran frasa

siswa di kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Guru dapat memahami hal-hal yang perlu dilakukan untuk

menyampaikan pembelajaran secara aktif dan menarik siswa sehingga

peserta didik mampu menangkap pembelajaran yang sedang diajarkan

dan hal yang diharapkan guru tercapai.

Dalam penelitian ini dapat diambil manfaat bagi guru termasuk di

antaranya guru dapat memperkaya teknik pembelajaran dan guru dapat

mengetahui permasalahan siswa dengan cara-cara mengatasinya.

Dengan demikian dapat mempermudah guru untuk mengatasi masalah-

masalah yang timbul dalam pembelajaran.

Guru menjadi aktif dan kreatif dalam mempelajarkan siswa

menggunakan model kooperatif dengan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Guru mengetahui penggunaan alat evaluasi yang sesuai untuk

mengukur pemahaman frasa dengan baik.

2. Bagi Peserta Didik

Siswa dapat lebih mudah dan semangat dalam memahami materi

pelajaran. Dengan cara pembelajaran yang menarik, dan tidak akan

Page 12: 146101634-PTK-BU-VERO

12

membosankan siswa dalam menyimak pelajaran sehingga mereka akan

menyimak pelajaran dengan baik. Siswa akan lebih aktif belajar dan

mereka dapat lebih mudah dalam memahami pelajaran.

3. Bagi Sekolah

Sekolah dapat lebih mudah dalam memperoleh alat pembelajaran.

Dengan penggunaan alat pembelajaran di sekolah pihak sekolah tidak

harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyediakan alat

pembelajaran dan sumber belajar. Karena, alat pembelajaran dapat

dibuat dari lingkungan sekitar dan dapat dari siswa itu sendiri. Alat

pembelajaran ini dapat disimpan untuk siswa tahun berikutnya.

Page 13: 146101634-PTK-BU-VERO

13

BAB II

KAJIAN TEORETIK

Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan

keterampilan siswa dalam berbahasa Indonesia. Pengetahuan kebahasaan

diajarkan untuk menunjukkan siswa terampil menganalisis bahasa yakni

terampil menentukan jenis-jenis frasa dan contoh-contohnya.

Keterampilan menganalisis kebahasaan hanya dapat dikuasai dengan

latihan yang terus-menerus dan sistematis yakni harus sering berlatih

menganalisis wacana tentang frasa. Pembelajaran frasa adalah program untuk

mengembangkan kemampuan pemetaan berpikir siswa dalam logika merangkai

kata atau memenggal kalimat atas frasa-frasa pendukungnya.

a. Hakikat Pembelajaran Frasa

1. Pengertian Pembelajaran Frasa

Pembelajaran frasa adalah sejenis mekanisme yang diandaikan

menjadi representasi struktural bagi suatu ayat ialah rumus struktur frasa (RSF)

yang dikenali sebagai Teori X-berpalang. Teori ini mempunyai satu prinsip

yang dikenali sebagai Prinsip Unjuran yang memastikan bahwa setiap leksikal

Page 14: 146101634-PTK-BU-VERO

14

dalam suatu ayat itu diunjurkan dengan betul pada setiap tahap sintaksis

(Struktur-D, Struktur-L dan Bentuk Logik):

Prinsip (Chomsky, 1981) Representasi pada setiap tahap sintaksis

(Struktur-D, Struktur-L dan Bentuk Logik) diunjurkan daripada leksikon

berpandukan maklumat pensubkategorian setiap butir leksikal. Prinsip ini ialah

prinsip yang berpandukan syarat dan bukannya berpandukan rumus untuk

melahirkan representasi struktural suatu butir leksikal. Prinsip ini mempunyai

dua syarat iaitu pertama, setiap representasi bagi setiap butir leksikal mestilah

berpandukan maklumat pensubkategorian bagi setiap butir leksikal dan kedua,

maklumat pensubkategorian yang direpresentasi oleh teori X-berpalang perlu

diteliti pada setiap tahap sintaksis (Struktur-D, Struktur-L dan Bentuk Logik).

Prinsip tersebut hanya menjadi syarat untuk representasi bagi setiap

butir leksikal pada struktur sesuatu ayat tetapi prinsip ini tidak pula

menyatakan cara untuk mewakilkan setiap butir leksikal itu dalam rajah pohon.

Peranan itu dimainkan oleh prinsip yang berbeda yaitu prinsip yang dikenali

sebagai Prinsip X-berpalang. Prinsip ini juga mementingkan syarat dan bukan

rumus untuk mewakilkan setiap butir leksikal dalam struktur representasi suatu

ayat. Prinsip ini diperkenalkan oleh Chomsky (1970), kemudian diubah sesuai

pendapat Jackendoff (1977) dan seterusnya oleh Stowell (1981). Rumus ini

mempunyai tiga syarat:

a. Kewujudan setiap frasa mestilah endosentrik

b. Kehadiran tiga aras iaitu FX, X’ dan X.

c. Kedudukan kepala (X) ialah satu aras di bawah X- satu palang (X’) yang

dinaungi terus oleh nodus frasa (FX).

Page 15: 146101634-PTK-BU-VERO

15

2. Pengertian Frasa

Banyak sering mempermasalahkan antara frasa dan kata, ada yang

membedakannya dan ada juga yang mengatakan bahwa keduanya itu sama.

Seperti yang telah dipelajari dalam morfologi bahwa kata adalah adalah

satuan gramatis yang masih dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil.

Frasa adalah satuan konstruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih yang

membentuk satu kesatuan (Keraf, 1984:138). Frasa juga didefinisikan

sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat

nonprediktif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah

satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 1991:222). Menurut Prof.

M. Ramlan, frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau

lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan (Ramlan, 2001:139).

Artinya sebanyak apapun kata tersebut asal tidak melebihi jabatannya

sebagai Subjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun keterangan, maka

masih dapat disebut frasa.

Contoh:

1. gedung sekolah itu

2. yang akan pergi

3. sedang membaca

4. sakitnya bukan main

5. besok lusa

6. di depan

Jika contoh itu ditaruh dalam kalimat, kedudukannya tetap pada satu

jabatan saja atau satu fungsi kalimat.

Page 16: 146101634-PTK-BU-VERO

16

1. Gedung sekolah itu(S) luas (P).

2. Dia (S) yang akan pergi (P) besok (Ket).

3. Bapak (S) sedang membaca (P) koran sore (O).

4. Pukulan Budi (S) sakitnya bukan main (P).

5. Besok lusa (Ket) aku (S) kembali (P).

6. Bu guru (S) berdiri (P) di depan (Ket).

Jadi, walau terdiri dari dua kata atau lebih tetap tidak melebihi batas

fungsi. Pendapat lain mengatakan bahwa frasa adalah satuan sintaksis

terkecil yang merupakan pemadu kalimat.

Contoh:

1. Mereka (S) sering terlambat (P).

2. Mereka (S) terlambat (P).

Ket: ( _ ) frasa

Pada kalimat pertama kata ‘mereka’ yang terdiri dari satu kata adalah

frasa. Sedangkan pada kedua kata berikutnya hanya kata ‘sering’ saja

yang termasuk frasa karena pada jabatan itu terdiri dari suka kata dan kata

‘sering sebagai pemadunya. Pada kalimat kedua, kedua katanya adalah

frasa karena hanya terdiri dari satu kata pada tiap jabatannya.

Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil simpulan bahwa frasa dapat

terdiri atas satu kata atau lebih selama itu tidak melampaui batas fungsi

atau jabatannya yang berupa subjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun

keterangan. Jumlah frasa yang terdapat dalam sebuah kalimat bergantung

pada jumlah fungsi yang terdapat pada kalimat itu juga.

Page 17: 146101634-PTK-BU-VERO

17

Sebelum mengenal lebih jauh tentang frasa, alangkah lebih baiknya jika

mengenal tentang fungsi-fungsi sintaksis, karena fungsi-fungsi itulah yang

disebut frasa. Fungsi sintaksis ada lima, yaitu Subjek (S), Predikat (P),

Objek (O), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket). Dari kelima fungsi

tersebut hanya karakteristik dari Keterangan saja yang tidak mempunyai

lawan.

1. Subjek dan Predikat

1.1 Bagian yang diterangkan predikat. Subjek dapat dicari dengan

pertanyaan ‘Apa atau Siapa yang tersebut dalam predikat’.

Sedangkan predikat adalah bagian kalimat yang menerangkan

subjek. Predikat dapat ditentukan dengan pertanyaan ‘yang tersebut

dalam subjek sedang apa, berapa, di mana, dan lain-lain’.

Contoh:

Sedang belajar(P) mereka itu(S).

Fungsi tersebut bisa dibuktikan dengan pertanyaan ‘Siapa yang

sedang belajar? Jawabannya ‘mereka itu’.

1.2 Berupa frasa nomina atau pengganti frasa nomina. Sedangkan

predikat bisa berupa frasa nomina, verba, adjektiva, numeralia, atau

pun preposisi.

1.3 Jika diubah menjadi kalimat tanya, subjek tidak dapat diberi

partikel –kah. Predikat dapat diberi partikel –kah.

Contoh:

Merka itu (S) sedang belajar (P).

Sedang belajarkah mereka itu?

Page 18: 146101634-PTK-BU-VERO

18

Merekakah sedang belajar? (salah)

2. Objek dan Pelengkap.

2.1 Objek berupa frasa nomina atau pengganti frasa nomina, sedangkan

pelengkap berupa frasa nomina, verba, adjektiva, numeralia,

preposisi, dan pengganti nomina.

2.2 Objek mengikuti predikat yang berupa verba transitif (memerlukan

objek) atau semi-transitif dan pelengkap mengikuti predikat yang

berupa verba intransitif (tidak memerlukan objek).

2.3 Objek dapat diubah menjadi subjek dan pelengkap tidak dapat

diubah menjadi subjek.

Contoh:

1. Transitif (memerlukan objek)

1. Orang itu (S) menjual(P). (Salah)

2. Orang itu (S) menjual(P) es kelapa muda(O)

2. Semi-transitif (dapat atau tidak perlu objek)

1. Orang itu (S) minum (P).

2. Orang itu (S) minum (P) es kelapa muda (O).

3. Es kelapa muda (S) diminum (P) orang itu (O).

3. Intransitif (tidak memerlukan objek).

1. Tidak lengkap. Orang itu (S) mandi (P).

2. Semi-lengkap.

Page 19: 146101634-PTK-BU-VERO

19

1. Orang itu (S) berjualan (P).

2. Orang itu (S) berjualan (P) es kelapa muda (Pel).

3. Lengkap

1. Organisasi itu (S) berlandaskan (P). (salah)

2. Organisasi itu (S) berlandaskan (P) kegotongroyongan (Pel).

3. Keterangan.

1. Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan subjek,

predikat, objek atau pelengkap.

2. Berupa frasa nomina, preposisi, dan konjungsi.

3. Mudah dipindah-pindah, kecuali diletakkan di antara predikat

dan objek atau predikat dan pelengkap.

Contoh:

Dulu (Ket) orang itu (S) menjual (P) es kelapa muda

(O) di jalan Surabaya (Ket).

2. Jenis Frasa

Jenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan persamaan distribusi

dengan unsurnya (pemadunya) dan berdasarkan kategori kata yang

menjadi unsur pusatnya.

2.1 Berdasarkan Persamaan Distribusi dengan Unsurnya (Pemadunya).

Berdasarkan persamaan distribusi dengan unsurnya (pemadunya,

frasa dibagi menjadi dua, yaitu Frasa Endosentris dan Frasa

Eksosentris.

Page 20: 146101634-PTK-BU-VERO

20

1. Frasa Endosentris, kedudukan frasa ini dalam fungsi tertentu,

dapat digantikan oleh unsurnya. Unsur frasa yang dapat

menggantikan frasa itu dalam fungsi tertentu yang disebut unsur

pusat (UP). Dengan kata lain, frasa endosentris adalah frasa

yang memiliki unsur pusat.

Contoh:

Sejumlah mahasiswa(S) di teras (P).

Kalimat tersebut tidak bisa jika hanya ‘Sejumlah di teras’ (salah)

karena kata mahasiswa adalah unsur pusat dari subjek. Jadi,

‘Sejumlah mahasiswa’ adalah frasa endosentris.

Frasa endosentris sendiri masih dibagi menjadi tiga.

1.1 Frasa Endosentris Koordinatif, yaitu frasa endosentris yang

semua unsurnya adalah unsur pusat dan mengacu pada hal

yang berbeda di antara unsurnya terdapat (dapat diberi) ‘dan’

atau ‘atau’.

Contoh:

1. rumah pekarangan

2. suami istri dua tiga (hari)

3. ayah ibu

4. pembinaan dan pembangunan

5. pembangunan dan pembaharuan

6. belajar atau bekerja.

1.2 Frasa Endosentris Atributif, yaitu frasa endosentris yang di

samping mempunyai unsur pusat juga mempunyai unsur

Page 21: 146101634-PTK-BU-VERO

21

yang termasuk atribut. Atribut adalah bagian frasa yang

bukan unsur pusat, tapi menerangkan unsur pusat untuk

membentuk frasa yang bersangkutan.

Contoh:

1. pembangunan lima tahun

2. sekolah Inpres

3. buku baru

4. orang itu

5. malam ini

7. sedang belajar

8. sangat bahagia.

Kata-kata yang dicetak miring dalam frasa-frasa di atas seperti

adalah unsur pusat, sedangkan kata-kata yang tidak dicetak

miring adalah atributnya.

1.3 Frasa Endosentris Apositif, yaitu frasa endosentris yang

semua unsurnya adalah unsur pusat dan mengacu pada hal

yang sama. Unsur pusat yang satu sebagai aposisi bagi unsur

pusat yang lain.

Contoh:

Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar.

Ahmad, …….sedang belajar.

……….anak Pak Sastro sedang belajar.

Unsur ‘Ahmad’ merupakan unsur pusat, sedangkan unsur

‘anak Pak Sastro’ merupakan aposisi.

Contoh lain:

Page 22: 146101634-PTK-BU-VERO

22

1. Yogya, kota pelajar

2. Indonesia, tanah airku

3. Bapak SBY, Presiden RI

4. Mamad, temanku.

Frasa yang hanya terdiri atas satu kata tidak dapat dimasukkan

ke dalalm frasa endosentris koordinatif, atributif, dan apositif,

karena dasar pemilahan ketiganya adalah hubungan gramatik

antara unsur yang satu dengan unsur yang lain. Jika diberi

aposisi, menjadi frasa endosentris apositif. Jika diberi atribut,

menjadi frasa endosentris atributif. Jika diberi unsur frasa yang

kedudukannya sama, menjadi frasa endosentris koordinatif

2. Frasa Eksosentris, adalah frasa yang tidak mempunyai

persamaan distribusi dengan unsurnya. Frasa ini tidak

mempunyai unsur pusat. Jadi, frasa eksosentris adalah frasa yang

tidak mempunyai UP.

Contoh: Sejumlah mahasiswa di teras.

2.2 Berdasarkan Kategori Kata yang Menjadi Unsur Pusatnya.

Berdasarkan kategori kata yang menjadi unsur pusatnya, frasa

dibagi menjadi enam.

1.2.1 Frasa nomina, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk

kategori nomina. UP frasa nomina itu berupa:

1.2.1.1 nomina sebenarnya

contoh:

Page 23: 146101634-PTK-BU-VERO

23

pasir ini digunakan utnuk mengaspal jalan

1.2.1.2 pronomina

contoh:

dia itu musuh saya

1.2.1.3 nama

contoh:

Dian itu manis

1.2.1.4 kata-kata selain nomina, tetapi strukturnya berubah

menjadi nomina

contoh:

dia rajin → rajin itu menguntungkan

anaknya dua ekor → dua itu sedikit

dia berlari → berlari itu menyehatkan

kata rajin pada kaliat pertam awalnya adalah frasa

ajektiva, begitupula dengan dua ekor awalnya frasa

numeralia, dan kata berlari yang awalnya adalah

frasa verba.

1.2.2 Frasa Verba, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk

kategori verba. Secara morfologis, UP frasa verba biasanya

ditandai adanya afiks verba. Secara sintaktis, frasa verba

terdapat (dapat diberi) kata ‘sedang’ untuk verba aktif, dan

kata ‘sudah’ untuk verba keadaan. Frasa verba tidak dapat

diberi kata’ sangat’, dan biasanya menduduki fungsi predikat.

Contoh:

Dia berlari.

Page 24: 146101634-PTK-BU-VERO

24

Secara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, dan

secara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’ yang menunjukkan

verba aktif.

1.2.3 Frasa Ajektifa, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk

kategori ajektifa. UP-nya dapat diberi afiks ter- (paling),

sangat, paling agak, alangkah-nya, se-nya. Frasa ajektiva

biasanya menduduki fungsi predikat.

Contoh:

Rumahnya besar.

Ada pertindian kelas antara verba dan ajektiva untuk

beberapa kata tertentu yang mempunyai ciri verba sekaligus

memiliki ciri ajektiva. Jika hal ini yang terjadi, maka yang

digunakan sebagai dasar pengelolaan adalah ciri dominan.

Contoh:

menakutkan (memiliki afiks verba, tidak bisa diberi

kata ‘sedang’ atau ‘sudah’. Tetapi dapat diberi kata

‘sangat’).

1.2.4 Frasa Numeralia, frasa yang UP-nya berupa kata yang

termasuk kategori numeralia. Yaitu kata-kata yang secara

semantis mengatakan bilangan atau jumlah tertentu. Dalam

frasa numeralia terdapat (dapat diberi) kata bantu bilangan:

ekor, buah, dan lain-lain.

Contoh:

dua buah

Page 25: 146101634-PTK-BU-VERO

25

tiga ekor

lima biji

duapuluh lima orang.

1.2.5 Frasa Preposisi, frasa yang ditandai adanya preposisi atau

kata depan sebagai penanda dan diikuti kata atau kelompok

kata (bukan klausa) sebagai petanda.

Contoh:

Penanda (preposisi) + Petanda (kata atau kelompok

kata)

di teras

ke rumah teman

dari sekolah

untuk saya

1.2.6 Frasa Konjungsi, frasa yang ditandai adanya konjungsi atau

kata sambung sebagai penanda dan diikuti klausa sebagai

petanda. Karena penanda klausa adalah predikat, maka

petanda dalam frasa konjungsi selalu mempunyai predikat.

Contoh:

Penanda (konjungsi) + Petanda (klausa, mempunyai P)

Sejak kemarin dia terus diam(P) di situ.

Dalam buku Ilmu Bahasa Insonesia, Sintaksis, ramlan

menyebut frasa tersebut sebagai frasa keterangan, karena

keterangan menggunakan kata yang termasuk dalam kategori

konjungsi.

b. Tujuan Pembelajaran Frasa

Page 26: 146101634-PTK-BU-VERO

26

Struktur frasa dalam dikenali sebagai struktur cantuman. Kehadiran struktur

cantuman dalam Struktur-D tidak melanggari teori x-berpalang dan Prinsip

Penyimpanan Struktur (Chomsky, 1986) kerana kehadirannya tidak

memusnahkan apa-apa struktur yang telah ditetapkan oleh teori x-berpalang,

sebaliknya, struktur berkenaan hanya menghadapi penambahan. (Heagemann,

1994). Dakwaan penulis ke atas struktur sedemikian mempunyai implikasinya

yang tersendiri. Pengkaji ingin mengambarkan bahawa pada struktur-D lagi

struktur FN bahasa Bateq sudah mempunyai struktur cantuman.

Walaupun demikian, tidak semua frasa itu mempunyai struktur cantuman pada

struktur-D dalam bahasanya. Struktur sedemikian tidak bersifat sejagat tetapi

keadaan ini ialah spesifik untuk sesuatu bahasa sahaja. Namun, struktur cantuman

itu boleh diterima sekiranya struktur dapat menjelaskan dan menepati fakta kedua

dan ketiga mengenai kehadiran penjodoh bilangan dan kata bilangan dalam

bahasa Bateq. Fakta kedua ialah kehadiran penjodoh bilangan itu tidak wajib dan

tidak bergantung kepada jenis kata nama kepala itu.

c. Kerangka Berpikir

BAIK

KemampuanAnalisis

Wacana

KURANG BAIK

TERLAKSANA

BAIK

KBM yang sesuai dengan

tujuan

Kemampuan analisis frasa

KURANG TERLAKSANA

KURANG BAIK

Page 27: 146101634-PTK-BU-VERO

27

d. Teori untuk Memecahkan Masalah

Adapun metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam

meningkatkan kemampuan menganalisis frasa di kelas XI IPS 5, SMA

Negeri 5 Jakarta adalah model pembelajaran koperatif yakni guru lebih

memfokuskan tentang kemampuan yang dimiliki setiap anak dalam

memenggal kontur, memenggal fungsi kalimat, dan memenggal frasa.

e. Hipotesis Tindakan

Terdapat hubungan model pembelajaran kooperatif dengan

peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa

Indonesia tentang frasa kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 5 Jakarta

Page 28: 146101634-PTK-BU-VERO

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan:

1. perbaikan dan peningkatan keberhasilan dalam pelaksanaan

pembelajaran frasa

2. meningkatkan hasil pembelajaran frasa

3. memotivasi para guru untuk memahami dan mengaplikasikan model

pembelajaran frasa

B. Objek Penelitian, Waktu penelitian, dan Tempat Penelitian

1. Objek Penelitian

Yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat yang berjumlah 36

orang terdiri dari 18 orang peserta didik laki – laki dan 18 orang

peserta didik perempuan.

2. Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 5 Jakarta Pusat.

3. Waktu Pelaksanaan

Gant Chart Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 5 Jakarta Pusat:

No Kegiatan Februari 2008 Maret 2008 April 2008

1 Persiapan V

2 Pelaksanaan V

3 Pelaporan V

Page 29: 146101634-PTK-BU-VERO

29

a. Jumat, 12 Februari 2008 Siklus I

Yang terdiri atas empat tahap yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, evaluasi dan refleksi

b. Jumat, 05 Maret 2008 Siklus II

Yang terdiri atas empat tahap yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, evaluasi dan refleksi

b. Senin, 08 April 2008 Siklus III

Yang terdiri atas empat tahap yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, evaluasi dan refleksi

C. Metodologi Penelitian (Prosedur Penelitian)

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

metode kaji tindak (Action Research) yang berlangsung tiga siklus.

Rancangan masing-masing siklus terdiri atas empat tahap (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) evaluasi, dan (4)

refleksi. Dianalisis berdasarkan pendapat (Kemmis and McTaggart, 1988)

dengan faktor yang diamati meliputi kemampuan peserta didik dalam

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui

kemampuannnya menganalisis wacana dari segi frasa.

Page 30: 146101634-PTK-BU-VERO

30

Adapun siklus pertama sampai siklus ketiga yang akan dilaksanakan

adalah :

Kegiatan ini akan dilihat melalui kegiatan menganalisis frasa yakni

akan ditampilkan wacana dan siswa harus dapat memenggal kontur,

memenggal fungsi kalimat, dan memenggal frasa menjadi mudah untuk

dipahami.

Sedangkan untuk siklus kedua diperoleh dari pengamatan yang

dilakukan di kelas melalui kegiatan pembacaan hasil karangan siswa di

Perencanaan

Guru menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada pendekatan metode kooperatif pada pemahaman frasa

Pengamatan

Perencanaan

Guru melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan)

Refleksi

Refleksi

Simpulan

Page 31: 146101634-PTK-BU-VERO

31

depan kelas dan siswa lainnya mendengarkan. Setelah itu, dapat diambil

beberapa karangan yang sudah sesuai dengan prosedur penulisan karangan.

D. Data dan Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Pengambilan data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan

Ilmu-ilmu Sosial pada pelajaran Bahasa Indonesia tentang frasa

2. Jenis Data

Data penelitian terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh

dari (1) hasil belajar, (2) rencana pembinaan, dan (3) hasil observasi

pelaksanaan pembinaan

3. Cara Pengambilan Data

Data diperoleh dari observasi atau pengamatan yang dilakukan

mencakup hal-hal berikut: (a) memberi tes kepada siswa, (b)

memberikan catatan-catatan yang diperoleh selama observasi dari suatu

kejadian pada rangkaian kejadian berikutnya ketika penelitian

berlangsung, (c) refleksi diri serta perubahan yang terjadi di lapangan

yang dilakukan dengan pengamatan, dan (d) keterkaitan antara

perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan

observasi.

Sedangkan untuk pengumpulan data diperoleh dari pengamatan dan

dokumentasi yang berasal dari guru dan siswa yang membahas kemampuan

siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia di depan umum dan

menganalisis kalimat-kalimat dalam wacana.

Page 32: 146101634-PTK-BU-VERO

32

E. Rencana Umum Tindakan

F. Prosedur Pelaksanaan

Metode dan Desain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus

Penelitian Rancangan prosedur PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang

dilaksanakan dalam penelitian ini adalah metode spiral atau siklus dari

Stephen Kemmis dan McTanggart. Dengan ditemukannya beberapa

kendala dalam proses pembelajaran, maka perencanaan dan pelaksanaan

Analisis KebututuhanAnalisis wacana tentangFrasa

Perencanaan I:Peneliti dan Kolaborator Mengajar sesuai dengan

deskripsi mata pelajaranpada buku silabus

Mengobservasi dan me-ngumpulkan bahan yangberhubungan dengan pembelajaran frasa

Merevisi deskripsi pokok bahasan frasa dan menyusun bahan ajar

Refleksi IPerencanaan IIMemodifikasiPerencanaan I

Tindakan IPersiapan dan Pelaksanaan Tindakan I

Observasi I

Observasi II

Refleksi IIPerencanaan IIIMemodifikasiPerencanaan II

Tindakan IIPersiapan dan Pelaksanaan Tindakan I

Siklus berlanjut sesuai kebutuhan

Page 33: 146101634-PTK-BU-VERO

33

tindakan perbaikan masih dapat dilanjutkan pada siklus selanjutnya

sampai target yang diinginkan tercapai.

G. Kondisi Awal Subjek yang Diteliti

Siswa SMK Negeri 5 Jakarta yang beralamat di Jalan Raya Sumur

Batu Jakarta Pusat mempunyai jumlah siswa 958 siswa yang terbagi

menjadi 27 rombongan belajar; kelas X 8 rombongan belajar/kelas; kelas

XI IPS terdiri atas 5 rombongan belajar/kelas; kelas XI IPA terdiri atas 4

rombongan belajar/kelas; kelas XII IPS terdiri atas 5 rombongan

belajar/kelas; dan kelas XII IPA terdiri atas 4 rombongan belajar/kelas.

Yang mengikuti pelajaran ini adalah kelas XI IPS-5 berjumlah 35

siswa terdiri atas 16 Perempuan dan 19 laki-laki belum mengetahui konsep

pembelajaran bahasa tentang analisis frasa dengan model pembelajaran

kooperatif pendekatan keterampilan proses.

H. Peran dan Posisi Penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas

Peran dan posisi penelitian adalah sebagai perencanaan dan

pelaksanaan tindakan yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran

serta mencari metode dalam melakukan analisis frasa dengan model

pembelajaran kooperatif pendekatan keterampilan proses di kelas

berikutnya pada SMA Negeri 5 Jakarta Pusat.

I. Analisis Data dan Kriteria atau Ukuran Keberhasilan

Kriteria keberhasilan kemampuan menurut Menganalisis

keberhasilan kemampuan menurut Pupuh Fathurahman dan M. Sobry

dalam Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum

menyatakan, bahwa “Apabila 85% jumlah siswa mencapai taraf

keberhasilan optimal bahkan maksimal (mencapai 75% penguasaan

materi) maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas SK dan

KD yang baru sehingga tidak begitu penting untuk menyelenggarakan

Page 34: 146101634-PTK-BU-VERO

34

perbaikan. Apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti

proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf

minimal, maka proses pembelajaran berikutnya bersifat perbaikan atau

remedial”

Dalam hal ini, peneliti menganalisis data berdasarkan teknik deskriptif

dengan prosentase, yaitu

a. Menabulasi data dan menghitung prosentase menggunakan rumus

berikut:

% Tindakan =

Nilai total = kognitif (70%) + afektif (10%) + psikomotor (20%)

Ketuntasan =

Dengan menghitung X, jika X 6,8 maka hasil belajar tuntas.

Mendeskripsikan data yang menggambarkan kemampuan siswa dalam

menganalisis frasa dari sebuah wacana.

b. Menganalisis data yang diperoleh dengan mendeskripsikan kemampuan

siswa dalam menganalisis frasa dari sebuah wacana.

c. Setelah data diolah, maka dilakukan interpretasi terhadap data tersebut.

Dari data tersebut peneliti berharap akan memperoleh sebuah informasi

mengenai kemampuan siswa dalam menganalisis frasa dari sebuah wacana.

J. Jadwal dan Langkah Penelitian

No Kegiatan Minggu Ke …

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2

Page 35: 146101634-PTK-BU-VERO

35

1 Penyusunan proposal PTK X X

Pelaksanaan Siklus I X

2 Perencanaan tindakan I X

3 Pelaksanaan tindakan I X X

4 Evaluasi tahap I X

5 Refleksi tahap I X

6

Perencanaan Siklus II

Perencanaan tindakan II

X

X

7 Pelaksanaan tindakan II X

8 Evaluasi tahap II X

9 Refleksi tahap II X

10

Perencanaan Siklus III

Perencanaan tindakan III

X

X

11 Pelaksanaan tindakan III X

12 Evaluasi tahap III X

13 Refleksi tahap III X

14 Penyempurnaan laporan X

15

Penggandaan laporan

penelitian

X

K. Tahapan Intervensi Tindakan

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Membuat perencanaan pembelajaran untuk pelaksanaan pada

siklus I, rencana tindakan yang dilaksanakan adalah analisis frasa

dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.

Teknik pengerjaan tugas pada awal siklus secara klasikal.

Indikator ketercapaian yang dipilih adalah membuat siswa:

(1) dapat menganalisis kalimat atas frasa-frasanya;

(2) dapat menyebutkan jenis-jenis frasa yang telah dianalisis;

dan

(3) dapat menulis contoh lain berdasarkan hasil analisis butir (1)

Page 36: 146101634-PTK-BU-VERO

36

b. Tahap Pelaksanaan

Membagi siswa menjadi dua kelompok besar. Siswa

mengerjakan tugas menganalisis wacana untuk ditentukan kalimat

yang di dalamnya terdapat frasa-frasa. Tahap pelaksanaan siklus I

sat kali pertemuan (1x45 menit). Tahap ini dilakukan pada hari

kegiatan pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.

c. Tahap Observasi

Tahap ketika peneliti mengadakan pengamatan menganalisis

wacana pada proses pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi

Tahap ketika peneliti mengadakan evaluasi bersama mitra

kolaborasi hasil analisis data dan simpulan. Kemudian,

mengiventarisasikan semua data yang dapat menunjukkan adanya

peningkatan baik proses pembelajaran maupun hasil analisis frasa

dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Membuat perencanaan pembelajaran untuk pelaksanaan pada

siklus I, rencana tindakan yang dilaksanakan adalah analisis frasa

dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.

Teknik pengerjaan tugas pada awal siklus secara berkelompok (2

orang). Indikator ketercapaian yang dipilih adalah membuat siswa:

(1) dapat menganalisis kalimat atas frasa-frasanya;

(2) dapat menyebutkan jenis-jenis frasa yang telah dianalisis;

dan

(3) dapat menulis contoh lain berdasarkan hasil analisis butir (1)

Page 37: 146101634-PTK-BU-VERO

37

b. Tahap Pelaksanaan

Membagi siswa menjadi dua kelompok besar. Siswa

mengerjakan tugas menganalisis wacana untuk ditentukan kalimat

yang di dalamnya terdapat frasa-frasa. Tahap pelaksanaan siklus I

sat kali pertemuan (1x45 menit). Tahap ini dilakukan pada hari

kegiatan pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.

c. Tahap Observasi

Tahap ketika peneliti mengadakan pengamatan menganalisis

wacana pada proses pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi

Tahap ketika peneliti mengadakan evaluasi bersama mitra

kolaborasi hasil analisis data dan simpulan. Kemudian,

mengiventarisasikan semua data yang dapat menunjukkan adanya

peningkatan baik proses pembelajaran maupun hasil analisis frasa

dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.

3. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

Membuat perencanaan pembelajaran untuk pelaksanaan pada

siklus I, rencana tindakan yang dilaksanakan adalah analisis frasa

dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.

Teknik pengerjaan tugas pada awal siklus secara berkelompok (4

orang, satu sebagai pembicara dalam simulasi presentasi).

Indikator ketercapaian yang dipilih adalah membuat siswa:

(1) dapat menganalisis kalimat atas frasa-frasanya;

(2) dapat menyebutkan jenis-jenis frasa yang telah dianalisis;

dan

(3) dapat menulis contoh lain berdasarkan hasil analisis butir (1)

Page 38: 146101634-PTK-BU-VERO

38

b. Tahap Pelaksanaan

Membagi siswa menjadi dua kelompok besar. Siswa

mengerjakan tugas menganalisis wacana untuk ditentukan kalimat

yang di dalamnya terdapat frasa-frasa. Tahap pelaksanaan siklus I

sat kali pertemuan (1x45 menit). Tahap ini dilakukan pada hari

kegiatan pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.

c. Tahap Observasi

Tahap ketika peneliti mengadakan pengamatan menganalisis

wacana pada proses pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi

Tahap ketika peneliti mengadakan evaluasi bersama mitra

kolaborasi hasil analisis data dan simpulan. Kemudian,

mengiventarisasikan semua data yang dapat menunjukkan adanya

peningkatan baik proses pembelajaran maupun hasil analisis frasa

dengan metode kooperatif pendekatan keterampilan proses.

L. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Tingkat keberhasilan tindakan ini ditentukan berdasarkan

pertimbangan yang matang peneliti. Oleh karena itu, di samping perlu

ditunjang data yang cukup, juga meminta pertimbangan Kepala SMA

Negeri 5 Jakarta. Ukuran keberhasilan rata rata-rata kelas siklus ketiga

72,15 di atas KKM Bahasa Indonesia SMA Negeri 5 Jakarta tahun

pelajaran 2007-2008 dengan nilai 66. Setelah siklus selesai diharapkan

siswa mampu memecahkan masalah, sehingga cakrawala berpikir siswa

semakin luas dan terbuka untuk meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan. Keterampilan memecahkan masalah dapat dilakukan dengan

latihan-latihan soal yang diberikan guru SMA Negeri 5 Jakarta untuk

memperkaya ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Page 39: 146101634-PTK-BU-VERO

39

M. Data dan Sumber Data

1. Data yang digunakan dalam penelitian berupa data yang berkaitan

dengan pemantauan tindakan yang diambil dari latihan-latihan atau

tugas pre test yang diberikan guru di sekolah maupun yang berbentuk

tugas di luar jam pelajaran dengan analisis wacana atas frasa-frasanya.

2. Data peneliti berupa hasil analisis wacana atas frasa-frasanya. Sumber

data yang dikenai tindakan adalah seluruh siswa kelas XI IPS-5 SMA

Negeri 5 Jakarta tahun pelajaran 2007-2008 sebanyak 35 siswa terdiri

atas 16 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki

N. Instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa penelitian ini

merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan untuk

meningkatkan program pembelajaran (Program Based Learning).

Instrumen pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

1. Hasil pre test dan post test siklus satu;

2. Hasil pre test dan post test siklus dua; dan

3. Hasil pre test dan post test siklus tiga

O. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Truworthiness)

a. Credibility

Kemampuan peneliti dalam mengumpulkan data dan menyusun

instrumen berdasarkan teori-teori yang terkait dalam penelitian

tindakan kelas. Berdasarkan beberapa teori analisis frasa, peneliti

menyusun rumusan dalam kajian yang lebih rinci untuk menemukan

indikator yang tepat untuk setiap instrumen dengan cara pengecekan

dan melakukan perbandingan pada partisipan lain serta melakukan

penyempurnaan.

b. Transferability

Hasil temuan dalam penelitian dapat digunakan dan diterapkan

pada situasi lain melalui pengumpulan data secara rinci sehingga

memungkinkan untuk perbandingan anatar satu konteks dengan

konteks yang lain. Hal ini dilakukan sebagai bahan kajian untuk

Page 40: 146101634-PTK-BU-VERO

40

perbaikan pada tindakan berikutnya dan memperkaya peneliti lebih

memahami lingkup penelitian. Untuk sekolah, data yang diperoleh

sebagai bahan evaluasi dalam kegiatan pembelajaran yang bermakna

dan lebih baik

c. Confirmability

Keabsahan data yang digunakan oleh peneliti sebelumnya telah

dikonfirmasikan kepada para ahli yang kompeten sehingga indikator

dalam instrumen yang tertuang memenuhi kriteria data yang valid.

Indikator yang kurang tepat dalam mengukur peneliti akan

memperbaikinya berdasarkan informasi yang didapat dari nara sumber

yang tepat dan mewujudkan data yang diperoleh adalah benar dan

objektif yang menggambarkan data yang ada.

Page 41: 146101634-PTK-BU-VERO

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. SIKLUS I (satu) Pertemuan 1 (satu)

1. Perencanaan

RENCANA PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XI (sebelas) / 2 (dua)PROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 1 x 45 menit

TEMA STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi sebagai objek analisis wacana

KOMPETENSI DASAR Menganalisis resensi sebagai objek analisis frasaASPEK PEMBELAJARAN

Menulis analisis frasa

INDIKATOR Siswa mampu mengungkapkan analisis frasa meliputi : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa

- simpulan frasaMATERI POKOK PEMBELAJARAN

- Pengertian frasa- Bentuk-bentuk frasa - Jenis-jenis frasa- Contoh-contoh frasa

KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA(Apersepsi) Siswa ditanya mengenai pengertian frasaSiswa ditanya mengenai tujuan analisis frasa

INTI SISWA MENGANALISIS WACANA

Siswa mempelajari prinsip-prinsip analisis frasaSiswa mempelajari contoh hasil analisis frasaSiswa memilih wacana resensi sebagai objek analisis frasaSiswa menganalisis frasa dengan mengungkapkan : - analisis wacana- analisis kalimat

Page 42: 146101634-PTK-BU-VERO

42

- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa

- simpulan frasa Siswa mempresentasikan hasil analisis frasa

PENUTUP

(Internalisasi & persepsi)

Siswa diminta menjelaskan manfaat analisis frasa

Siswa diminta mengungkapkan pengalamannya dalam menganalisis frasa

METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar

v Pustaka rujukan Alex Suryanto dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XI Jakarta : ESIS-Erlangga halaman 204-208

v Material: VCD, kaset, poster

Rekaman pembelajaran frasa

V

Media cetak dan elektronik

Contoh analisis frasa

V

Website internet Contoh analisis frasa yang dipublikasikan di internet

V

Narasumber Guru

Model peraga

V

Lingkungan Analisis frasa yang dapat ditemukan dari sumber lain

Metode

V

Presentasi

Diskusi Kelompok

V

Inquiri

Demontrasi /Pemeragaan Model

PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

V

Tes Lisan

V

Tes Tertulis

V

Observasi Kinerja/Demontrasi

Page 43: 146101634-PTK-BU-VERO

43

V

Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

Pengukuran Sikap

V

Penilaian diri

INSTRUMEN /SOALDaftar pertanyaan lisan tentang pengertian frasa, bentuk dan jenis frasa, serta tujuan analisis frasa

Tugas/perintah untuk melakukan analisis frasa

Daftar pertanyaan uji kompetensi dan kuis uji teori untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap teori dan konsep yang sudah dipelajari

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS FRASA

Kompetensi Dasar : Mengungkapkan prinsip-prinsip analisis frasaNama Siswa :Kelas/No Absen :Tanggal Penilaian :

No UNSUR YANG DINILAI SKOR1 2 3 4 5

01. Menentukan contoh wacana resensi02. Memilih lima kalimat dari wacana resensi yang di dalamnya

terdapat frasa-frasa03. Menganalisis kalimat berdasarkan frasa-frasa04. Menentukan bentuk-bentuk frasa05. Menentukan jenis-jenis frasa06. Menyampaikan kelemahan hasil analisis frasa07. Mempresentasikan hasil analisis frasa08. Menyimpulkan hasil analisis frasa

JUMLAH SKOR

Mengetahui, Jakarta, 12 Februari 2008 Kepala SMA Negeri 5 Jakarta Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Kusnarto Veronica Subini, S. Pd. -------------------------------------- ------------------------------------ NIP : 130540567 NIP : 130935621/143157

Page 44: 146101634-PTK-BU-VERO

44

B. SIKLUS II (dua) Pertemuan 2 (dua)

RENCANA PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XI (sebelas) / 2 (dua)PROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 1 x 45 menit

TEMA STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi sebagai objek analisis wacana

KOMPETENSI DASAR Menganalisis resensi sebagai objek analisis frasaASPEK PEMBELAJARAN

Menulis analisis frasa

INDIKATOR Siswa mampu mengungkapkan analisis frasa meliputi : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa

- simpulan frasaMATERI POKOK PEMBELAJARAN

- Pengertian frasa- Bentuk-bentuk frasa - Jenis-jenis frasa- Contoh-contoh frasa

KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA(Apersepsi) Siswa ditanya mengenai pengertian frasaSiswa ditanya mengenai tujuan analisis frasa

INTI SISWA MENGANALISIS WACANA

Siswa mempelajari prinsip-prinsip analisis frasaSiswa mempelajari contoh hasil analisis frasaSiswa memilih wacana resensi sebagai objek analisis frasaSiswa menganalisis frasa dengan mengungkapkan : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa

Page 45: 146101634-PTK-BU-VERO

45

- simpulan frasa Siswa mempresentasikan hasil analisis frasa

PENUTUP

(Internalisasi & persepsi)

Siswa diminta menjelaskan manfaat analisis frasa

Siswa diminta mengungkapkan pengalamannya dalam menganalisis frasa

METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar

v Pustaka rujukan Alex Suryanto dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XI Jakarta : ESIS-Erlangga halaman 204-208

v Material: VCD, kaset, poster

Rekaman pembelajaran frasa

V

Media cetak dan elektronik

Contoh analisis frasa

V

Website internet Contoh analisis frasa yang dipublikasikan di internet

V

Narasumber Guru

Model peraga

V

Lingkungan Analisis frasa yang dapat ditemukan dari sumber lain

Metode

V

Presentasi

Diskusi Kelompok

V

Inquiri

Demontrasi /Pemeragaan Model

PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

V

Tes Lisan

V

Tes Tertulis

V

Observasi Kinerja/Demontrasi

V

Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

Pengukuran Sikap

Page 46: 146101634-PTK-BU-VERO

46

V

Penilaian diri

INSTRUMEN /SOALDaftar pertanyaan lisan tentang pengertian frasa, bentuk dan jenis frasa, serta tujuan analisis frasa

Tugas/perintah untuk melakukan analisis frasa

Daftar pertanyaan uji kompetensi dan kuis uji teori untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap teori dan konsep yang sudah dipelajari

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS FRASA

Kompetensi Dasar : Mengungkapkan prinsip-prinsip analisis frasaNama Siswa :Kelas/No Absen :Tanggal Penilaian :

No UNSUR YANG DINILAI SKOR1 2 3 4 5

01. Menentukan contoh wacana resensi02. Memilih lima kalimat dari wacana resensi yang di dalamnya

terdapat frasa-frasa03. Menganalisis kalimat berdasarkan frasa-frasa04. Menentukan bentuk-bentuk frasa05. Menentukan jenis-jenis frasa06. Menyampaikan kelemahan hasil analisis frasa07. Mempresentasikan hasil analisis frasa08. Menyimpulkan hasil analisis frasa

JUMLAH SKOR

Mengetahui, Jakarta, 05 Maret 2008 Kepala SMA Negeri 5 Jakarta Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Kusnarto Veronica Subini, S. Pd. -------------------------------------- ------------------------------------ NIP : 130540567 NIP : 130935621/143157

Page 47: 146101634-PTK-BU-VERO

47

C. SIKLUS III (tiga) Pertemuan 3 (tiga)

RENCANA PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XI (sebelas) / 2 (dua)PROGRAM Umum ALOKASI WAKTU 1 x 45 menit

TEMA STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi sebagai objek analisis wacana

KOMPETENSI DASAR Menganalisis resensi sebagai objek analisis frasaASPEK PEMBELAJARAN

Menulis analisis frasa

INDIKATOR Siswa mampu mengungkapkan analisis frasa meliputi : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa

- simpulan frasaMATERI POKOK PEMBELAJARAN

- Pengertian frasa- Bentuk-bentuk frasa - Jenis-jenis frasa- Contoh-contoh frasa

KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

PEMBUKA(Apersepsi) Siswa ditanya mengenai pengertian frasaSiswa ditanya mengenai tujuan analisis frasa

INTI SISWA MENGANALISIS WACANA

Siswa mempelajari prinsip-prinsip analisis frasaSiswa mempelajari contoh hasil analisis frasaSiswa memilih wacana resensi sebagai objek analisis frasaSiswa menganalisis frasa dengan mengungkapkan : - analisis wacana- analisis kalimat- analisis frasa- bentuk-bentuk frasa- jenis-jenis frasa- contoh-contoh frasa

Page 48: 146101634-PTK-BU-VERO

48

- simpulan frasa Siswa mempresentasikan hasil analisis frasa

PENUTUP

(Internalisasi & persepsi)

Siswa diminta menjelaskan manfaat analisis frasa

Siswa diminta mengungkapkan pengalamannya dalam menganalisis frasa

METODE DAN SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar

v Pustaka rujukan Alex Suryanto dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas XI Jakarta : ESIS-Erlangga halaman 204-208

v Material: VCD, kaset, poster

Rekaman pembelajaran frasa

V

Media cetak dan elektronik

Contoh analisis frasa

V

Website internet Contoh analisis frasa yang dipublikasikan di internet

V

Narasumber Guru

Model peraga

V

Lingkungan Analisis frasa yang dapat ditemukan dari sumber lain

Metode

V

Presentasi

Diskusi Kelompok

V

Inquiri

Demontrasi /Pemeragaan Model

PENILAIAN

TEKNIK DAN BENTUK

V

Tes Lisan

V

Tes Tertulis

V

Observasi Kinerja/Demontrasi

V

Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

Pengukuran Sikap

Page 49: 146101634-PTK-BU-VERO

49

V

Penilaian diri

INSTRUMEN /SOALDaftar pertanyaan lisan tentang pengertian frasa, bentuk dan jenis frasa, serta tujuan analisis frasa

Tugas/perintah untuk melakukan analisis frasa

Daftar pertanyaan uji kompetensi dan kuis uji teori untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap teori dan konsep yang sudah dipelajari

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS FRASA

Kompetensi Dasar : Mengungkapkan prinsip-prinsip analisis frasaNama Siswa :Kelas/No Absen :Tanggal Penilaian :

No UNSUR YANG DINILAI SKOR1 2 3 4 5

01. Menentukan contoh wacana resensi02. Memilih lima kalimat dari wacana resensi yang di dalamnya

terdapat frasa-frasa03. Menganalisis kalimat berdasarkan frasa-frasa04. Menentukan bentuk-bentuk frasa05. Menentukan jenis-jenis frasa06. Menyampaikan kelemahan hasil analisis frasa07. Mempresentasikan hasil analisis frasa08. Menyimpulkan hasil analisis frasa

JUMLAH SKOR

Mengetahui, Jakarta, 08 April 2008 Kepala SMA Negeri 5 Jakarta Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Kusnarto Veronica Subini, S. Pd. -------------------------------------- ------------------------------------ NIP : 130540567 NIP : 130935621/143157

Page 50: 146101634-PTK-BU-VERO

50

D. OBSERVASI

Setelah proses pembelajaran selesai dapat diketahui hasil

perolehan nilai sebelum pelaksanaan pembelajaran dan setelah

pelaksanaan pembelajaran menunjukkan perbedaan yang cukup. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil per siklus berikut:

DATA HASIL PENELITIAN BERDASARKAN SIKLUS SISWA KELAS XI IPS 5 SMA N 5 JAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2007-2008NO NIS NAMA PRASIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 31 20870 AIDA FITRIYANI 30 30 70 712 20871 AIDA NURGUS TIANTI 18 18 78 643 20793 ANDRI RUKMANA 14 14 50 644 20794 ANDRIKO 10 10 71 64

5 21065CHRIST MARANATHA SITEPU 25 25 56 71

6 21067 DIAN ROHMAN 20 20 43 647 20989 DIMAS GRIYAN PURNAMA 13 13 50 648 20884 FELIX IMMANUEL 10 10 71 719 20918 FIRMAN HADIYANZA 12 12 71 7810 20997 FITRI SUSANTI - 10 50 7811 20959 FITRIAH PURWANINGSIH 13 13 50 7112 20805 FOREHAND SUHADA 15 15 71 64

13 21000GILANG MUTAHARI FAROUZI 40 40 71 78

14 21001 HAIRRANI FAJRIYAH 42 42 86 7115 20919 HARYANA SAFRI 15 15 50 7116 20889 IRWAN TIRA 13 13 85 7817 21076 ISNANDA NURILLAH 31 31 78 7118 20924 KUKU ALMAIDA - 10 56 6419 20925 LISKA TRI UNTARI 34 34 71 7120 20892 MARSHA ANINDYA PUTRI 41 41 78 78

21 21113MOHAMMAD ASSIRI ASSADAMI 21 21 52 71

22 21046 MUHAMAD ADHARI 21 10 50 7123 21047 MUHAMMAD AL FARISSY 25 25 78 78

24 20855NENENG DEWI KOMALIASARI 30 30 57 78

25 20929 NOVIA NIRMALA 21 21 52 7126 20930 OKI PRASTIYAWAN 25 25 71 7827 20934 RENDY OCTAVIANTO - 21 50 7828 20937 RIRIN RAHMANDANI 19 19 71 7129 20822 RIZKY WAHYUDI 28 28 71 7830 21052 ROMI ENDRIAN 39 39 86 7131 21484 SANTY PRAMANTHY 24 24 71 7832 21095 SUCI MUTIA DAMARA 21 21 64 78

Page 51: 146101634-PTK-BU-VERO

51

33 21055 SUMAYA SYAHIDAH 34 34 71 7134 20940 SYARIFATUZ ZAHRA 50 50 50 71

35 20904YAYAN PRASETIA NUGROHO 30 30 78 71

RATA-RATA 22,06 22,89 65,25 72,17

Mengetahui, Jakarta, 08 April 2008 Kepala SMA Negeri 5 Jakarta Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. Kusnarto Veronica Subini, S. Pd. -------------------------------------- ------------------------------------ NIP : 130540567 NIP : 130935621/143157

E. REFLEKSI

1. Kendala-kendala

Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5

Jakarta pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2007-2008 dengan standar

kompetensi menunjukan sikap positif terhadap analisis wacana atas

klausa dan kalimat-kalimatnya yang dilakukan dengan tanpa model

pembelajaran kurang menggembirakan, baik dari segi proses pembelajaran,

penumbuhan motivasi belajar peserta didik, maupun hasil pembelajaran.

Proses pembelajaran cenderung membosankan. Sebagian besar

peserta didik cenderung kurang memperhatikan dan menunjukkan

kemalasan. Motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran

Bahasa Indonesia tentang frasa hanya 33,66 %. Akibatnya, hasil

pembelajaran belum memuaskan sehingga KKM yang ditetapkan, yaitu 66

belum dapat tercapai. Rata-rata nilai penguasaan konsep hanya 22,89

dengan ketuntasan belajar peserta didik hanya 0,00 %.

Page 52: 146101634-PTK-BU-VERO

52

Hasil pembelajaran yang belum mencapai KKM menjadikan

semangat dan kepuasan guru dalam pembelajaran cenderung menurun.

Untuk itu, diperlukan perubahan strategi dan teknik pembelajaran sehingga

mampu meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran sesuai KKM,

bahkan diharapkan melampaui KKM.

2. Depkripsi Per Siklus

a. Siklus I

Siklus pertama merupakan proses pembelajaran pertemuan pertama

dengan standar kompetensi menunjukkan sikap positif terhadap

menunjukkan sikap positif terhadap kemampuan menganalisis wacana

atas frasa-frasanya. Langkah pokok dalam siklus pertama adalah:

(1) Peneliti memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca buku

sumber.

(2) Guru mengamati seluruh peserta didik yang sedang membaca.

(3) Guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan untuk

mengetahui penguasaan peserta didik terhadap materi

pembelajaran.

(4) Hasil yang dicapai oleh peserta didik menjadi bahan refleksi

kegiatan pembelajaran berikutnya.

Hasil pembelajaran penguasaan konsep Bahasa Indonesia tentang

“Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat siklus pertama

adalah sebagai berikut (Tabel 4.1).

Tabel 4.1 Hasil Pembelajaran Siklus I

No. Aspek Rata-rata Keterangan

Page 53: 146101634-PTK-BU-VERO

53

1. Nilai rata-rata penguasaan

konsep22,89

2. Ketuntasan belajar0,00 %

0 perserta

didik

Sedangkan dari segi motivasi peserta didik dalam belajar Bahasa

Indonesia tentang frasa terjadi peningkatan sebesar 33,66 % dari awal

siklus sehingga motivasi belajar pada siklus pertama adalah (22,89 +

65,25 = 88,14) dengan penghitungan prosentase 42,36 : 88,14 x 100 =

48,60 %.

b. Siklus II

Siklus kedua merupakan proses pembelajaran pertemuan kedua

dengan standar kompetensi Bahasa Indonesia tentang “Frasa” kelas XI

IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat. Langkah pokok dalam siklus kedua

adalah:

(5) Peneliti menyajikan materi pembelajaran dengan media audio

visual.

(6) Guru memberikan soal-soal latihan.

(7) Peserta didik secara individu mengerjakan soal latihan.

(8) Guru mengamati kegiatan peserta didik.

(9) Guru memberikan soal-soal penilaian akhir.

Hasil pembelajaran penguasaan konsep Bahasa Indonesia tentang

“Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat siklus kedua adalah

sebagai berikut (Tabel 4.2).

Page 54: 146101634-PTK-BU-VERO

54

Tabel 4.2 Hasil Pembelajaran Siklus II

No. Aspek Rata-rata Keterangan

1. Nilai rata-rata penguasaan

konsep65,25

2. Ketuntasan belajar 58,33 % 21 peserta didik

Sedangkan dari segi motivasi peserta didik dalam belajar Bahasa

Indonesia tentang “Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat

terjadi peningkatan sebesar 58,33% - 48,60% = 9,73 % dari siklus

pertama sehingga motivasi belajar pada siklus kedua adalah 65,25 : 99

x 100 = 65,91 %.

c. Siklus III

Siklus ketiga merupakan proses pembelajaran pertemuan ketiga

dengan standar kompetensi menunjukkan sikap positif terhadap

kemampuan menganalisis wacana atas frasa-frasanya . Langkah pokok

dalam siklus ketiga adalah:

(1) Peneliti menyajikan materi pembelajaran dengan media audio

visual.

(2) Guru memberikan soal-soal latihan.

(3) Peserta didik secara berkelompok mengerjakan soal latihan.

(4) Guru mengamati kegiatan diskusi peserta didik.

(5) Hasil yang dicapai oleh peserta didik dipresentasikan di depan

kelas dan disimpulkan.

(6) Guru memberikan soal-soal penilaian akhir.

Page 55: 146101634-PTK-BU-VERO

55

Hasil pembelajaran penguasaan konsep tentang kemampuan

menganalisis wacana atas frasa-frasanya siklus ketiga adalah sebagai

berikut (Tabel 4.3).

Tabel 4.3 Hasil Pembelajaran Siklus III

No. Aspek Rata-rata Keterangan

1. Nilai rata-rata penguasaan

konsep72,17

2. Ketuntasan belajar 80,56 % 29 peserta didik

Sedangkan dari segi motivasi peserta didik dalam belajar Bahasa

Indonesia tentang “Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat

terjadi peningkatan sebesar 48,60 % dari siklus kedua sehingga

motivasi belajar pada siklus ketiga adalah 65,91 %.

3. Hasil Analisis Antarsiklus

Upaya memperbaiki pembelajaran Bahasa Indonesia tentang

“Frasa” kelas XI IPS 5, SMA Negeri 5 Jakarta Pusat yang dilaksanakan

denga pendekatan cooperatif learning mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran, baik dari segi proses pembelajaran, motivasi belajar,

maupun prestasi Bahasa Indonesia tentang “Frasa” kelas XI IPS 5, SMA

Negeri 5 Jakarta Pusat.

1. Hasil Pembelajaran

Prestasi belajar penguasaan konsep standar kompetensi

menunjukkan sikap positif terhadap kemampuan menganalisis wacana

atas frasa-frasanya yang dilakukan lebih meningkat. Hal itu tampak

dari nilai rata-rata prestasi belajar penguasaan konsep tentang

Page 56: 146101634-PTK-BU-VERO

56

kemampuan menganalisis wacana berdasarkan frasa-frasanya dan

persentase ketuntasan belajar yang pada kondisi awal belum mampu

mencapai ketuntasan belajar, namun pada akhir siklus ketiga mayoritas

peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar. Peningkatan prestasi

belajar penguasaan konsep dan ketuntasan belajar peserta didik adalah

sebagai berikut (Tabel 4.4).

Tabel 4.4 Prestasi Belajar Penguasaan Konsep

No. Siklus Nilai rata-rata Ketuntasan

Belajar

1. Prasiklus 22,06 00,00 %

2. Siklus I 22,89 00,00 %

3. Siklus II 65,25 58,33 %

4. Siklus III 72,17 80,56 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan

prestasi belajar penguasaan konsep peserta didik tentang kemampuan

menganalisis wacana atas frasa-frasanya.

Untuk memperjelas peningkatan prestasi belajar berdasarkan

tabel di atas dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik Nilai Rata-rata Penguasaan Konsep

Page 57: 146101634-PTK-BU-VERO

57

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

1. Rata-rata presentase penguasaan konsep peserta didik mengalami

peningkatan dari siklus ke siklus. Pada siklus 1 sebesar 22,89%

meningkat menjadi 65,25% pada siklus 2 dan meningkat kembali pada

siklus 3 menjadi 72,17.

2. Rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari siklus

ke siklus. Pada siklus 1 sebesar 00,00 meningkat menjadi 58,33 pada

siklus 2, dan meningkat kembali pada siklus 3 menjadi 80,56.

B. Saran

Model pengajaran kooperatif dengan menggunakan pendekatan keterampilan

proses sangat baik diterapkan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan

hasil belajar peserta didik terutama pada sekolah yang pemahaman konsep

frasa peserta didik relatif rendak dan aktivitas belajarnya kurang.

C. Rekomendasi

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru yang menjadikan

pembelajaran kooperatif tipe keterampilan proses sebagai suatu

alternatif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang frasa dapat

Page 58: 146101634-PTK-BU-VERO

58

meningkatkan pemahaman, aktivitas, serta hasil belajar peserta

didik.

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru

dan peserta didik, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan

secara berkesenambungan dalam pelajaran Bahasa Indonesia tentang

frasa maupun mata pelajaran lainnya.

3. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe keterampilan

proses guru harus benar-benar memahami langkah-langkah dan

dapat mengelola waktu seoptimal mungkin. Peran guru sebagai

fasilitator menjadi sangat penting.

Page 59: 146101634-PTK-BU-VERO

59

Daftar Pustaka

Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2002. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan

Arikunto, Suharsimi, Dr., 2008. Penulisan Penelitian Tindakan Kelas .

(Jakarta: PT Bintang Harapan Sejahtera, ISBN 978-602-8141-02-6)

Alwi, Hasan dan Dery Sugono. 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998. Tata

Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

Ibrahim, Syukur, dkk. Bahan Ajar Sintaksis Bahasa Indonesia . Departemen

Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.

Qurtubi, Ahmad, Dr. H., M.A., 2009. Pengantar Teori Evaluasi Pendidikan,

(Jakarta: PT Bintang Harapan Sejahtera, ISBN 978-602-8141-02-6)

Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis . Yogyakarta: C.V.

Karyono.

Rusnaji, Oscar. Aspek-aspek Linguistik. IKIP Malang.

............. 1983. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. IKIP Malang.

Samsuri. 1985. Tata Bahasa Indonesia Sintaksis. Jakarta: Sastra Budaya.

Sugono, Dendy. 1986. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: C.V. Kilat

Grafika.

Verhaar. 2004. Asas-asas Linguistik Umum. (Yogyakarta: Gadjah Mada

university Press).

Wirjosoedjarmo. 1984. Tata Bahasa Indonesia. (Surabaya: Sinar Wijaya)

Page 60: 146101634-PTK-BU-VERO

60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. SILABUS BAHASA INDONESIA

2. SURAT KETERANGAN PENELITIAN

3. SURAT KETERANGAN KOLABORATOR

4. FOTO-FOTO KEGIATAN

5. DAFTAR HADIR SISWA KELAS XI IPS-5 TAHUN PELAJARAN 2007-

2008

Page 61: 146101634-PTK-BU-VERO

61

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah dan wawancara

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

1.1

Menemukan pokok-pokok isi sambutan/ khotbah yang didengar

Sambutan atau khotbah Po

kok-pokok isi sambtan

Ringkasan sambutan/khotbah

MENDENGARKAN SAMBUTAN ATAU KHOTBAH

Menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa kalimat

Menyampaikan (secara lisan) ringkasan sambutan atau khotbah

Menanggapi ringkasan isi sambutan atau khotbah

Mencatat pokok-pokok isi sambutan atau khotbah yang didengarkan

Menuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa kalimat

Menyampaikan (secara lisan) ringkasan sambutan atau khotbah

JENIS TAGIHAN: TUGAS

INDIVIDU ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN: URAI

AN BEBAS PILIH

AN GANDA

JAWABAN SINGKAT

2 TAPE/ KASET KHOTBAH

1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara

Wawancara melalui radio atau televisi Isi

pokok wawancara

Cara merangkum hasil wawancara

MENDENGARKAN WAWANCARA MELALUI RADIO/ TELEVISI *

Merangkum seluruh isi pembicaraan dalam beberapa kalimat

Menyampaikan (secara lisan) isi rangkuman kepada orang lain

Menanggapi (secara lisan) isi rangkuman wawancara

Mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara : siapa yang mewawancarai dan siapa yang diwawancarai, serta apa isi pembicaraannya

Merangkum seluruh isi pembicaraan dalam beberapa kalimat

Menyampaikan (secara lisan) isi rangkuman kepada orang lain

JENIS TAGIHAN: TU

GAS INDIVIDU

ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN: UR

AIAN BEBAS

PILIHAN GANDA

JAWABAN SINGKAT

2 WAWANCARA DI RADIO/ TELEVISI

Page 62: 146101634-PTK-BU-VERO

62

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Berbicara 2. Mengungkapkan secara lisan informasi hasil membaca dan wawancara

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

2.1 Menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil membaca (artikel atau buku)

Artikel/ buku Po

kok-pokok isi artikel/ buku

Hal-hal yang menrik dala artikel/ buku

MEMBACA ARTIKEL/ BUKU

Mendata pokok-pokok isi artikel/ buku yang diperoleh dari hasil membaca

Menyampaikan (secara lisan) isi bacaan dengan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Mengemukan hal-hal yang menarik dalam artikel/ buku yang telah dibacanya dengan memberi kan alasan

Mendata pokok-pokok isi artikel/ buku yang diperoleh dari hasil membaca

Menyampaikan (secara lisan) isi bacaan dengan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Mengemukan hal-hal yang menarik dalam artikel/ buku yang telah dibacanya dengan memberikan alasan

JENIS TAGIHAN:

BENTUK INSTRUMEN:

NSI

PENGAMATAN

4 BUKU/ ARTIKEL DARI MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

2.2 DIALOG Mencatat Mencatat JENIS 4 TAPE/

Page 63: 146101634-PTK-BU-VERO

63

Menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu

YANG BERUPA TANYA JAWAB DA

FTAR PERTANYAAN

RANGKUMAN HASIL WAWANCARA

pokok-pokok hasil wawancara topik tertentu *

Membuat rangkuman hasil wawancara dengan kalimat yang efektif

Menyampaikan rangkuman hasil wawancara

Mendiskusikan rangkuman hasil wawancara

pokok-pokok hasil wawancara topik tertentu

Membuat rangkuman hasil wawancara dengan kalimat yang efektif

Menyampaikan rangkuman hasil wawancara

TAGIHAN: TUG

AS KELOMPOK

PRAKTIK

BENTUK INSTRUMEN: URAIAN

BEBAS PERFORM

ANSI FORMAT

PENGAMATAN

KASET, DAFTAR PERTANYAAN

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Membaca 3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

3.1

MENEMUKAN PERBEDAAN PARAGRAF INDUKTIF DAN DEDUKTIF MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF

Paragraf yang berpola deduktif dan induktif Kalima

t utama Kalima

t penjelas Kalima

t kesimpulan

Ciri paragraf deduktif/ induktif

Perbedaan deduktif dengan

Membaca paragraf berpola deduktif dan induktif

Mengidentifikasi ciri paragraf induktif dan deduktif

Menjelaskan perbedaan antara paragraf deduktif dengan induktif

Mengidentif

Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf

Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama

Menemukan paragraf induktif dan deduktif

Mengidentifikasi ciri paragraf

JENIS TAGIHAN: TUGAS

INDIVIDU

TUGAS KELOMPOK

ULANGAN

BENTUK INSTRUM EN: URAIAN

BEBAS PILIHAN

GANDA JAWAB

4 KOMPOSISI OLEH GORYS KERF

ARTIKEL/ BERITA DARI MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK

Page 64: 146101634-PTK-BU-VERO

64

induktif ikasi frase nominal dalam paragraf induktif dan deduktif

induktif dan deduktif

Menjelaskan perbedaan antara paragraf induktif dengan induktif

Mengidentifikasi frase nominal dalam paragraf induktif dan deduktif

AN SINGKAT

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

3.2MEMBACAKAN BERITA DENGAN INTONASI, LAFAL, DAN SIKAP MEMBACA YANG BAIK

NASKAH BERITA

Ciri-ciri naskah berita

Lafal Tekan

an Intona

si jeda RANGK

UMAN ISI BERITA

Membacakan naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar *

Mendiskusikan pembacaan berita yang dilakukan teman

Membacakan naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar

Membahas pembacaan berita yang dilakukan teman

JENIS TAGIHAN: T

UGAS INDIVIDU

BENTUK INSTRUM EN: P

ERFORMANSI

FORMAT PENGAMATAN

4 BERITA DARI MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Menulis 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang, karangan ilmiah

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJ

KEGIATAN INDIKATOR PENILAIAN ALOK SUMBER/

Page 65: 146101634-PTK-BU-VERO

65

ARAN PEMBELAJARAN ASIWAKTU

BAHAN/ALAT

4.1

MENULIS PROPOSAL UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN

Contoh proposal Un

sur-unsur proposal

MEMBACA CONTOH PROPOSAL

Mengidentifiasi komponen atau unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah proposal

Menulis proposal sesuai dengan keperluan

MEMBAHAS PROPOSAL DALAM KELOMPOK KECIL UNTUK MENDAPATKAN MASUKAN PERBAIKAN

Mengidentifiasi komponen atau unsur-unsur proposal

Menulis proposal sesuai dengan keperluan

Membahas proposal dalam kelompok kecil untuk mendapatkan masukan perbaikan

JENIS TAGIHAN: TUGAS

KELOMPOK

TUGAS INDIVIDU

ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN: URAIAN

BEBAS

PILIHAN GANDA

JAWABANSINGKAT

6 KOMPOSISI, GORYS KERAF

4.3 MENULIS SURAT DAGANG DAN SURAT KUASA

Beberapa contoh surat perjanjian jual beli dan surat kuasa

Ciri-ciri surat dagang dan surat kuasa

Unsur-unsur surat dagang dan surat kuasa

MENDAFTAR JENIS SURAT NIAGA

MEMBACA SURAT PERJANJIAN JUAL BELI DAN SURAT KUASA

MENULIS

SURAT PERJANJIAN

jual – beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan Mendi

skusikan surat perjanjian jual-beli dan surat kuasa yang telah

Mendaftar jenis surat niaga

Menulis surat perjanjian

jual – beli dan surat kuasa sesuai dengan keperluan Menjelaskan

isi surat jual-beli dan surat kuasa

Memperbaiki surat perjan-jian jual beli dan surat kuasa hasil tulisan teman

JENIS TAGIHAN: TUGAS

INDIVIDU TUGAS

KELOMPOK ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN:

URAIAN BEBAS

PILIHAN GANDA

JAWABAN SINGKAT

4 SURAT-MENYURAT, LAMUDDIN FINOZA

Page 66: 146101634-PTK-BU-VERO

66

dibuat Memperbaiki

surat perjanjian jual – beli dan surat kuasa tulisan teman

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

4.3

MELENGKAPI KARYA TULIS DENGAN DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI

Contoh karya tulis dengan dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki

Unsur-unsur karya tulis

Daftar pustaka

Catatan kaki

MEMBACA CONTOH KARYA TULIS YANG DILENGKAPI DENGAN DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI *

karya tulis, dengan dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki

karya tulis yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau karya teman

Menentukan topik atau gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian)

Menyusun kerangka karya tulis

Mengembangkan kerangka menjadi karya tulis, dengan dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki

karya tulis yang dilengkapi daftar pustaka dan catatan kaki karya sendiri atau karya teman

JENIS TAGIHAN: TUGAS

KELOMPOK ULANGAN TUGAS

INDIVIDU

BENTUK INSTRUMEN: URAIAN

BEBAS PILIHAN

GANDA JAWABAN

SINGKAT

6 MENULIS KARYA ILMIAH, ZAINAL ARIFIN

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Mendengarkan 5. Memahami pementasan drama

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

Page 67: 146101634-PTK-BU-VERO

67

5.1 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama

Rekaman drama Pristiwa Penokoh

an

Konflik Pesan Amanat Isi

drama

MENDENGARKAN REKAMAN DRAMA

MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK DRAMA

Merangkum isi drama berdasarkan dialog yang didengar

Mengaitkan isi drama dengan kehidupan sehari-hari.

Menentukan tokoh, peran, dan wataknya

Menentukan konflik dengan menunjukkan data yang mendukung

Menentukan tema dengan alasan

Menentukan pesan dengan data yang mendukung

Merangkum isi drama berdasarkan dialog yang didengar

Mengaitkan isi drama dengan kehidupan sehari-hari.

JENIS TAGIHAN: TUGAS

KELOMPOK

TUGAS INDIVIDU

ULANGAN

BENTUK INSTRUM EN: URAIAN

BEBAS PILIHA

N GANDA

JAWABAN SINGKAT

4 REKAMAN DRAMA

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELA JARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

5.2 Menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan

PEMENTASAN DRAMA G

ERAK (ACTION)

MIMIC/PANTOMIMIK

BLOCING

TATA PANGGUNG

TATA BUSANA

TATA BUNYI

TATA LAMPU

MENONTON PEMENTASAN DRAMA

Mengidentifikasi pementasan drama berdasarkan gerak atau action para tokoh ( mimik, pantomimik (gerak anggota tubuh yang lain), blocing (posisi aktor di atas pentas))

Menganalisis tata busana, tata panggung, tata bunyi, tata lampu

Mengidentifikasi pementasan drama berdasarkan gerak atau action para tokoh ( mimik, pantomimik (gerak anggota tubuh yang lain), blocing (posisi aktor di atas pentas))

Menjelaskan tata busana yang dipakai para tokoh cerita

Menjelaskan tata panggung yang menggambarkan peristiwa (tempat, waktu, suasana)

Menjelaskan tata bunyi (efek dan musik)

Menjelaskan tata lampu

JENIS TAGIHAN: TUGAS

KELOMPOK

TUGAS INDIVIDU

ULANGAN

BENTUK INSTRUM EN: U

RAIAN BEBAS

PILIHAN GANDA

JAWABANSINGKAT

4 PEMENTASAN DRAMA

REKAMAN VIDEO

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Jakarta

Page 68: 146101634-PTK-BU-VERO

68

Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Berbicara 6. Memerankan tokoh dalam pementasan drama

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

6.1MENYAMPAIKAN DIALOG DISERTAI GERAK-GERIK DAN MIMIK, SESUAI DENGAN WATAK TOKOH

Naskah drama GER

AK (ACTION) MIMI

C/PANTOMIMIK

BLOCING

TATA PANGGUNG

TATA BUSANA

TATA BUNYI

TATA LAMPU

Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan

Menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik, sesuai dengan watak tokoh

Mendiskusikan penyampaian dialog teman

Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan

Menghayati watak tokoh yang akan diperankan

Menyampaikan dialog disertai gerak-gerik dan mimik, sesuai dengan watak tokoh

JENIS TAGIHAN: TUGAS

INDIVIDU TUGAS

KELOMPOK

BENTUK INSTRUMEN: PERFORM

ANSI FORMAT

PENGAMATAN

6 BUKU DRAMA

6.2 MENGEKPRESIKAN PERILAKU DAN DIALOG TOKOH PROTOGONIS DAN ATAU ANTAGONIS

Naskah drama Penghayat

an watak tokoh

Tokoh protogonis

Tokoh antogonis

Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan

Menghayati watak tokoh yang akan diperankan

Mengekpresikan perilaku dan dialog tokoh protogonis dan atau antagonis

Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan

Menghayati watak tokoh yang akan diperankan

Mengekpresikan perilaku dan dialog tokoh protogonis dan atau antagonis

JENIS TAGIHAN: TU

GAS INDIVIDU

TUGAS KELOMPOK

BENTUK INSTRUMEN: PERFORM

ANSI FO

RMAT PENGAMATAN

6 BUKU DRAMA

SILABUS

Page 69: 146101634-PTK-BU-VERO

69

Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Membaca 7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELA JARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

7.1

MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT

Teks hikayat Ci

ri-ciri hikayat

Unsur-unsur intrinsic ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat)

MEMBACA TEKS HIKAYAT

Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama

Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat

Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri

Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama

Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat

Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri

JENIS TAGIHAN: T

UGAS INDIVIDU

TUGAS KELOMPOK

ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN : U

RAIAN BEBAS

PILIHAN GANDA

JAWABAN SINGKAT

4 BUKU HIKAYAT

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

7.2

MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA/TERJEM

NOVEL INDONESIA DAN NOVEL TERJEMAHAN

UNSUR-UNSUR INTRINSIK ( ALUR, TEMA, PENOKOH

MEMBACA NOVEL INDONESIA DAN NOVEL TERJEMAHAN

Menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik ( alur,

Menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan

JENIS TAGIHAN: TUGAS

KELOMPOK

TUGAS KELOMPOK

ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN

4 NOVEL INDONESIA

NOVEL TERJEMAHAN

Page 70: 146101634-PTK-BU-VERO

70

AHAN AN, SUDUT PANDANG, LATAR, DAN AMANAT)

UNSUR EKTRINSIK DALAM NOVEL TERJEMAHAN(NILAI BUDAYA, SOSIAL, MORAL, DLL)

tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel Indonsia dan terjemahan

Membandingkan unsur ekstrinsik dan intrinsic novel terjemahan dengan novel Indonesia

amanat) novel Indonsia

Menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novel terjemahan

Membandingkan unsur-nekstrinsik dan intrinsik novel terjemahan dengan novel Indonesia

: URAIAN PILIHAN

GANDA JAWABAN

SINGKAT

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 1Standar Kompetensi : Menulis 8. MENGUNGKAPKAN INFOMASI MELALUI PENULISAN RESENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

8.1

MENGUNGKAPKAN PRINSIP-PRINSIP PENULISAN RESENSI

Resensi novel sastra atau novel populer dengan memperhatikan unsur-unsur resensi prinsip-

prinsip penulisa

MEMBACA RESENSI Mengungk

apkan prinsip-prinsip penulisan resensi:

- identitas buku

- kepengarangan

Mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi:

- identitas buku

- kepengarangan

- Keunggulan buku

- Kelemahan

JENIS TAGIHAN: TUGAS

KELOMPOK TUGAS

KELOMPOK ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN: URAIAN BEBAS PILIHAN GANDA JAWABAN

SINGKAT

4 KOMPOSISI, GORYS KERAF/ RESENSI DAR

MEDIA CETA

Page 71: 146101634-PTK-BU-VERO

71

n resensi:

- identitas buku

- kepengarangan

- Keunggulan buku

- Kelemahan buku

- Keunggulan buku

- Kelemahan buku

- Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD

buku- Ikhtisar (inti

permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD

K/ ELEKTRONIK

8.2

MENGAPLIKASIKAN PRINSIP-PRINSIP PENULISAN RESENSI

Unsur-unsur resensi- identitas

buku- kepenga

rangan- Keungg

ulan buku

- Kelemahan buku

- Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD

Menulis resensi novel dengan memperhatikan

- identitas buku

- kepengarangan

- Keunggulan buku

- Kelemahan buku

- Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD

Menulis resensi novel dengan memperhatikan

- identitas buku

- kepengarangan

- Keunggulan buku

- Kelemahan buku

- Ikhtisar (inti permasalahan) dengan bahasa yang komunikatif dan penggunaan EYD

JENIS TAGIHAN: TUGAS

KELOMPOK TUGAS

KELOMPOK ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN: URAIAA PILIHAN GANDA JAWABAN

SINGKAT

4 KOMPOSISI, GORYS KERAF/ RESENSI DAR

MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Mendengarkan 9. MEMAHAMI PENDAPAT DAN INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER DALAM DISKUSI ATAU SEMINAR

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKT

SUMBER/BAHAN/ALAT

Page 72: 146101634-PTK-BU-VERO

72

U

9.1

Gagasan para pembicara dalam diskusi

Gagasan para pembicara dalam diskusi

Pokok-pokok isi rangkuman

MENDENGARKAN DISKUSI

Merangkum seluruh isi pembicaraan ke dalam beberapa kalimat

Menanggapi rangkuman yang dibuat teman

Mencatat pokok-pokok pembicaraan: siapa yang berbicara dan apa isi pembicaraannya

Merangkum seluruh isi pembicaraan ke dalam beberapa kalimat

Menanggapi rangkuman yang dibuat teman

JENIS TAGIHAN: TUGAS

KELOMPOK

TUGAS KELOMPOK

ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN: URAIAN

BEBAS PILIHAN

GANDA JAWABAN

SINGKAT

4 TELEVISI/ GAGASAN PARA PEMBICARA

9.2

Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar

Komentar para pembicara C

ara memberikan komentar

Mendengarkan pendapat seseorang dalam diskusi

Mengomentari pendapat seseorang dalam diskusi

Mengajukan pertanyaan

Menanggapi pembicara dalam bentuk kritikan atau dukungan

Menambahkan alasan yang dapat memperkuat tanggapan

JENIS TAGIHAN: TU

GAS KELOMPOK

TUGAS INDIVIDU

ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN: URAIANBE

BAS PILIHAN

GANDA JAWABAN

SINGKAT

4 TELEVISI/ GAGASAN PARA PEMBICARA

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Berbicara 10. Menyampaikan laporan hasil penelitian dalam diskusi atau seminar

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN INDIKATOR PENILAIAN ALOK SUMBER/

Page 73: 146101634-PTK-BU-VERO

73

DASAR PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN

ASIWAKTU

BAHAN/ALAT

10.1Mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar

Contoh hasil penelitian L

angkah-langkah penelitian

Syarat-syarat penelitian

MELAKUKAN PENELITIAN *

MENULIS HASIL PENELITIAN

Mengemukakan ringkasan hasil penelitian

Menjelaskan proses penelitian dengan kalimat yang mudah dipahami

Mendiskusikan hasil penelitian teman yang telah dipresentasikan: setuju atau tidak setuju dengan argumen yang kuat.

Menuliskan pokok-pokok yang akan disampaikan secara berurutan

Mengemukakan ringkasan hasil penelitian

Menjelaskan proses penelitian dan hasil penelitian dengan kalimat yang mudah dipahami

JENIS TAGIHAN: TU

GAS KELOMPOK

TUGAS INDIVIDU

BENTUK INSTRUMEN: PERFORM

ANSI

FORMAT PENILAIAN

4 BUKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENELITIAN

10.2 Mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil penelitian

TANGGAPAN PARA PEMBICARA C

ARA-CARA MEMBERIKAN KOMENTAR

Mendengarkan presentasi hasil penelitian

Mengemukakan tanggapan yang mendukung hasil penelitian

Mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil penelitian

Mengemukakan tanggapan yang mendukung hasil penelitian

Menanggapi kritikan terhadap hasil penelitian

Menyampaikan alasan yang mendukung penolakan

Mengomentari

JENIS TAGIHAN: TU

GAS KELOMPOK

TUGAS INDIVIDU

BENTUK INSTRUMEN: PERFORM

ANSI FORMAT

PENGAMATAN

4 BUKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENELITIAN

Page 74: 146101634-PTK-BU-VERO

74

tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil penelitian

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Membaca 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

11.1 Mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat 300 kata per menit

Teks terdiri atas 600 atau 900 kata te

knik membaca cepat

fungsi membaca cepat

rumus membaca cepat

Membaca cepat teks

Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia

Mengungkapkan pokok-pokok isi bacaan

Membaca cepat 300 kata per menit

Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia

Mengungkapkan pokok-pokok isi bacaan

JENIS TAGIHAN: P

ERTANYAAN TERTULIS

LISAN

ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN : PILIHAN

GANDA URAIAN

BEBAS JWABAN

SINKAT

2 ARTIKEL/ BERITA DARI MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK

11.2 Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif

TAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL DALAM SURAT KABAR ATAU MAJALAH FAKT

A OPINI

MEMBACA TAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL

MENDISKUSIKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA ATAU EDITORIAL

Menemukan fakta dan opini penulis tajuk rencana atau editorial

Membedakan fakta dengan opini

Mengungkapkan isi

JENIS TAGIHAN: TUGAS

INDIVIDUTUGAS

KELOMPOK

ULANGAN

BENTUK INSTRUMEN : UR

AIAN

2 MEDIA CETAK/ ELEKTRONIK

Page 75: 146101634-PTK-BU-VERO

75

tajuk rencana/editorial

BEBAS JA

WABAN SINGKAT, PILIHAN GANDA

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Menulis 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

12.1 Menulis rangkuman/ring-kasan isi buku

Ringkasan buku nonfiksi

MEMBACA BUKU NONFIKSI

Mendaftar pokok-pokok pikiran buku yang sudah dibaca

Membuat ringkasan dari seluruh isi buku

Mendiskusikan ringkasan untuk mendapatkan masukan dari teman

Mendaftar pokok-pokok pikiran buku yang sudah dibaca

Membuat ringkasan dari seluruh isi buku

Mendiskusikan ringkasan untuk mendapatkan masukan dari teman

JENIS TAGIHAN: T

UGAS INDIVIDU

TUGAS KELOMPOK

ULANGAN

BENTUK INSTRUM EN: URAIA

N BEBAS

PILIHAN GANDA

JAWABAN SINGKAT

4 BUKU NONFIKSI

12.2Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisanny

Contoh notulen rapat Unsur-

unsur notulen

Pola notulen

BEBERAPA CONTOH NOTULEN

asi dua notulen rapat atau

Mengidentifikasi dua notulen rapat atau lebih

Mencatat perbedaan dan

JENIS TAGIHAN:

KELOMPOK

INDIVIDU

4 SURAT- MENYURAT, LAMUDDIN FINOZA

Page 76: 146101634-PTK-BU-VERO

76

a lebih

perbedaan dan persamaan antara dua notulen rapat atau lebih

pola penulisan notulen rapat yang lengkap

notulen rapat

n notulen rapat yang telah dibuat

persamaan antara dua notulen rapat atau lebih

Menemukan pola penulisan notulen rapat yang lengkap

Menulis notulen rapat

Mendiskusikan notulen rapat yang telah dibuat

N

BENTUK INSTRUM EN:

BEBAS

GANDA

N SINGKAT

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

12.3Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan, dan penelitian

BEBERAPA KARYA TULIS HASIL PENGAMATAN ATAU PENELITIAN

UNSR KARYA ILMIAH

MENGADAKAN PENELITIAN TENTANG SESUATU *

Menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian)

Menulis karya tulis, dengan dilengkapi daftar pustaka

Menyunting karya tulis sendiri atau karya teman

Mendaftar hal-hal yang perlu ditulis, berdasarkan topik yang dipilih

Menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis (berdasarkan pengamatan atau penelitian)

Menyusun kerangka karya tulis

Mengembangkan kerangka menjadi karya tulis, dengan dilengkapi daftar pustaka

Menyunting karya tulis

JENIS TAGIHAN: T

UGAS KELOMPOK

TUGAS KELOMPOK

ULANGAN

BENTUK INSTRUM EN: URAIA

N BEBAS

PILIHAN GANDA

JAWABAN SINGKAT

6 BUKU KARYA ILMIAH

Page 77: 146101634-PTK-BU-VERO

77

sendiri atau karya teman

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Mendengarkan 13. Memahami pembacaan cerpen

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

13.1 Mengidentifikasi alur, penokoh-an, dan latar dalam cerpen yang dibacakan

Cerpen yang dibacakan Un

sur-unsur cerpen (alur, penokohan, dan latar)

MENDENGARKAN CERPEN YANG DIBACAKAN TEMAN

kasi unsur-unsur intrinsik dalam cerpen yang didengar

an unsur-unsur intrinsik dalam cerpen

hasil diskusi

Mengidentifikasi alur , penokohan, dan latar cerpen yang didengar

Mendiskusikan alur, penokohan, dan latar cerpen

JENIS TAGIHAN :

INDIVIDU

KELOMPOK

AN

BENTUK INSTUME N: URAIAN

BEBAS PILIHAN

GANDA JAWAB

AN SINGKAT

4 BUKU KUMPULAN CERPEN

13.2 Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan

Cerpen yang dibacakan

(moral, budaya, social, agama)

Menemukan nilai-nilai (moral, budaya, social) dalam cerpen

Mendiskusikan nilai-nilai tersebut

Menemukan nilai moral, budaya, dan social dalam cerpen

Mendiskusikan nilai-nilai tersebut

JENIS TAGIHAN : TUGAS

INDIVIDU

TUGAS KELOMPOK

ULANGAN

BENTUK

2 BUKU KUMPULAN CERPEN

Page 78: 146101634-PTK-BU-VERO

78

INSTUME N:

BEBAS

AN SINGKAT

GANDA

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Berbicara 14. Mengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

14.1Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama

Teks drama

an watak

esian dialog

Membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan

Menghayati watak tokoh yang akan diperankan

Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama

Mendiskusikan dialog para tokoh dalam pementasan drama

Menghayati watak tokoh yang akan diperankan

Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama

Menanggapi penampilan dialog para tokoh dalam pementasan drama

JENIS TAGIHAN : TU

GAS INDIVIDU

TUGAS KELOMPOK

BENTUK INSTRUMEN : PE

RFORMANSI

FORMAT PENGAMATAN

4 BUKU DRAMA

14.2

Menggunakan gerak-gerik, mimik, dan intonasi,

Teks drama gerak-

gerik,

mimik, intonasi

Memerankan drama dengan memperhatikan penggunaan lafal,

Memerankan drama dengan memperhatikan penggunaan lafal,

JENIS TAGIHAN: TUGAS

INDIVIDU TUGAS

KELOMPOK

4 BUKU DRAMA

Page 79: 146101634-PTK-BU-VERO

79

sesuai dengan watak tokoh dalam pementasan drama

intonasi, nada/tekanan, mimik/gerak-gerik yang tepat sesuai dengan watak tokoh

Mendiskusikan peran yang ditampilkan dalam pementasan drama

intonasi, nada/tekanan, mimik/gerak-gerik yang tepat sesuai dengan watak tokoh

Menanggapi peran yang ditampilkan dalam pementasan drama

BENTUK INSTRUMEN : PE

RFORMANSI

FORMAT PENGAMATAN

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Membaca

15. Memahami buku biografi, novel dan hikayat

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

15.1MENGUNGKAPKAN HAL-HAL YANG MENARIK DAN DAPAT DITELADANI DARI TOKOH

Buku biografi tokoh sastra (sesuai dengan daerah masing-masing)* hal-

hal yang menarik

merefleksikan tokoh

BUKU BIOGRAFI TOKIH SASTRA SESUAI DENGAN DAERAH MASING-MASING *

Mengungkapkan hal-hal yang menarik tentang tokoh dalam buku biografi yang dibaca

Merefleksikan tokoh dengan diri sendiri

Menemukan

Mengungkapkan hal-hal yang menarik tentang tokoh dalam buku biografi yang dibaca

Merefleksikan tokoh dengan diri sendiri

Menemukan tokoh yang mirip pada tokoh lain

Menemukan hal-hal yang bisa diteladani tentang tokoh tersebut

JENIS TAGIHAN:

INDIVIDU

KELOMPOK

BENTUK INSTRUM EN: U

RAIAN BEBAS

PILIHAN GANDA

JAWABAN SINGKAT

4 BUKU BIOGRAFI

Page 80: 146101634-PTK-BU-VERO

80

tokoh yang mirip pada tokoh lain

Menemukan hal-hal yang bisa diteladani tentang tokoh tersebut

15.2

MEMBANDINGKAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA/ TERJEMAHAN DENGAN HIKAYAT

Ciri-ciri hikayat

Cirri-ciri novel Indonesia

Ciri-ciri novel terjemahan

Unsur-unsur hikayat

Unsur-unsur novel

MEMBACA HIKAYAT, NOVEL INDONESIA, NOVEL TERJEMAHAN

Mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan terjemahan

Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan terjemahan

MEMBANDINGKAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA DAN TERJEMAHAN DENGAN HIKAYAT

Mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan novel terjemahan sebagai bentuk karya sastra

Menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan novel terjemahan

Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel Indonesia dan novel terjemahan

JENIS TAGIHAN: T

UGAS INDIVIDU

TUGAS KELOMPOK

ULANGAN

BENTUK INSTRUM EN : U

RAIAN BEBAS

PILIHAN GANDA

JAWABAN SINGKAT

4 BUKU HIKAYAT

NOVEL INDONESIA

NOVEL TERJEMAHAN

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 JakartaMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas : XISemester : 2Standar Kompetensi : Menulis 16. Menulis naskah drama

Page 81: 146101634-PTK-BU-VERO

81

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBER/BAHAN/ALAT

16.1MENDESKRIPSIKAN PERILAKU MANUSIA MELALUI DIALOG NASKAH DRAMA

Teks drama Unsur-

unsur drama (tema, penokohan konflik)

MEMBACA DRAMA

Menulis teks drama* dengan menggunakan bahasa yang sesuai untuk: Mendeskrip

sikan perilaku manusia melalui dialog

Menghidupkan konflik

Memunculkan penampilan (performance)

Menulis teks drama dengan menggunakan bahasa yang sesuai untuk: Mendeskrips

ikan perilaku manusia melalui dialog

Menghidupkan konflik

Memunculkan penampilan (performance)

JENIS TAGIHAN : TUGA

S KELOMPOK

TUGAS INVIDU

BENTUK INSTRUM EN: URAI

AN BEBAS

4 BUKU DRAMA

16.2 MENARASIKAN PENGALAMAN MANUSIA DALAM BENTUK ADEGAN DAN LATAR PADA NASKAH DRAMA

Teks dramaUNSUR-UNSUR DRAMA (TEMA, PENOKOHAN KONFLIK

Mendaftar pengalaman sendiri yang menarik

Menarasikan pengalaman sendiri dalam bentuk adegan drama

Menghadirkan latar yang mendukung adegan

Mendaftar pengalaman sendri yang menarik

Menarasikan pengalaman sendiri dalam bentuk adegan drama

Menghadirkan latar yang mendukung adegan

JENIS TAGIHAN : TUGA

S KELOMPOK

INDIVIDU

ULANGAN

BENTUK INSTRUM EN: URAI

AN BEBAS

JAWABAN SINGKAT

PILIHAN GANDA

4 BUKU DRAMA

Page 82: 146101634-PTK-BU-VERO

82

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 JAKARTA

JALAN RAYA SUMUR BATU JAKARTA PUSAT

TELP./FAX. (021.4243869)

===================================================

SURAT KETERANGAN-------------------------------

NOMOR:

Yang bertanda tangan di bawah ini:

nama : Drs. Supena, M. M.

NIP/NRK : 130871481/143456

Page 83: 146101634-PTK-BU-VERO

83

jabatan : Kepala SMA Negeri 5 Jakartatempat tugas : SMA Negeri 5 Jakarta

menerangkan bahwanama : Veronica Subini, S. Pd.NIP/NRK : 130935621/143157jabatan : Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 5

Jakartatempat tugas : SMA Negeri 5 Jakartaalamat tempat tugas : Jalan Raya Sumur Batu, Kemayoran,

Jakarta Pusat

adalah benar telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada kelas XI IPS-5 di SMA Negeri 5 Jakarta dari tanggal 25 Februari 2008 sampai dengan 08 April 2008

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 08 April 2008Kepala SMA Negeri 5 Jakarta

Drs. H. KusnartoNIP/NRK

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 JAKARTA

JALAN RAYA SUMUR BATU JAKARTA PUSAT

TELP./FAX. (021.4243869)

===================================================

BIODATAGUR KOLABORASI

NAMA : KAROLINA SITEPU, S. PD.NIP :

Page 84: 146101634-PTK-BU-VERO

84

TEMPAT/TANGGAL LAHIR :PENDIDIKAN : S-1 IKIP MEDANJURUSAN : BAHASA INDONESIATAHUN LULUS : MENGAJAR DI SMA N 5 :ALAMAT :

DEMIKIAN BIODATA INI DIBUAT DENGAN SEBENARNYA

JAKARTA, 08 APRIL 2008GURU KOLABORASI BAHASA INDONESIA,

KAROLINA SITEPU, S. PD.NIP.

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 JAKARTA

JALAN RAYA SUMUR BATU JAKARTA PUSAT

TELP./FAX. (021.4243869)