ptk bu samiyem
TRANSCRIPT
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 1/69
KARYA TULIS
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN
INQUIRY MENINGKATKAN MOTIVASI DANPRESTASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA
POKOK BAHASAN PERKALIAN DANPEMBAGIAN
PADA SISWA KELAS II SEMESTER II SDN PLOSOII
Disusun Dalam Rangka
Pengembangan Profesional Keguruan
Disusun Oleh :
S A M I Y E M, S.Pd
NIP. 19600414 198511 2 001
Unit Kerja :
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PACITAN
UPT TK DAN SD KECAMATAN PUNUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI PLOSO II
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 2/69
2010
LEMBAR PUBLIKASI
DISERAHKAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN
DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR NEGERI PLOSO II
KACAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN
NOMOR REGISTER :
TANGGAL : 7 Oktober 2010
Pacitan, 5 Oktober 2010
PENGELOLA PERPUSTAKAAN
K A T E N O, S.Pd.
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 3/69
NIP. 19540802 197703 1 008
LEMBAR PENGESAHAN
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
NAMA : SAMIYEM, S.Pd
NIP : 19600414 198511 2 001
JABATAN/UNIT KERJA : GURU KELAS/ SDN PLOSO II
KECAMATAN PUNUNG
KABUPATEN PACITAN
PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS / PTK
DISAHKAN PADA TANGGAL : 30 September 2010
KEPALA SEKOLAH
JOKO SISWANTO , SPd
NIP. 19600414 198511 2 001
I
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 4/69
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan hidayah-Nya terselesaikannya penulisan Karya Tulis Ilmiah,
sebagai persyaratan administrasi kenaikan pangkat / jabatan yang berjudul ”
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN INQUIRY MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA SISWA KELAS II SEMESTER II SDN PLOSO
II” Sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini dituangkan hasil penelitian tindakan kelas
(PTK) yang objektif sehingga dapat menjadi alat ukur yang memiliki validitas
cukup tinggi dan realitas yang baik. Sesuai dengan kriteria tertentu agar
dapat memenuhi fungsi dan tujuannya.
Dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tidak lepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Guru Sekolah dan Bapak/ Ibu
Guru Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan
yang telah mendukung penulis dalam penyusunan karya tulis ini, dan semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan karya tulis ini tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang selayaknya dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis
II
III
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 5/69
menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya tulis ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan sehingga sudilah apabila ada yang memberikan
saran dan kritik demi kesempurnaan penulisan mendatang.
Akhirya penulis berharap semoga apa yang disajikan dalam karya tulis
ini memberikan manfaat kepada berbagai pihak pada umumnya dan penulis
khususnya.
Pacitan, 5 Februari 2011
Penulis
IV
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 6/69
DAFTAR ISI
LEMBAR PUBLIKASI …………………………………………………… I
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………. III
KATA PENGANTAR……………………………………………………… IIII
DAFTAR ISI………………………………………………………………. V
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1B. Rumusan Masalah …………………………………………… 6C. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 7D. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 8E. Hipotesis Tindakan……………………………………………. 10F. Penegasan Istilah …………………………………………….. 11
BAB III KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar.......................................................... 14B. Prestasi Belajar ......................................................... 20C. Strategi pembelajaran ............................................... 21D. Inquiry .....................................................................̀ 26E. Mata Pelajaran Matematika ...................................... 27
BAB IIII METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancanngan Penelitian .............................................. 28B. Subjek Penelitian ..................................................... 29C. Langkah-langkah Penelitian ……………………………. 29D. Instrumen Penelitian ………………………………………. 32E. Teknik Analisis Data ………………………………………. 38
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data………………………………………………… 41B. Refleksi ………………………………………………………. 50C. Hasil Penelitian ....................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................ 54B. Saran ..................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 57
LAMPIRAN ............................................................................. 60
V
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 7/69
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas : (a) latar belakang masalah, (b) fokus
Penelitian, (c) tujuan Penelitian, (d) manfaat Penelitian (e) hipotesis
tindakan, dan (f) penegasan istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Pembicaraan mengenai pendidikan selalu diarahkan kepada guru.
Guru selalu dianggap sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam
operasionalisasi pendidikan ditingkat sekolah. Sehingga ketika pendidikan
dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas menurunnya kualitas
sumber daya manusia, secara langsung guru merupakan pihak yang
bertanggungjawab. Dengan demikian guru merupakan pihak yang sangat
menentukan dan memegang peranan yang sangat penting terhadap
kemajuan pendidikan yang bermuara pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia (Sonhadji, 1990). Berdasar paparan tersebut, guru memegang
peranan yang sangat penting dan menentukan. Oleh karenanya,
peningkatan kemampuan dan wawasan guru ini menjadi hal mutlak yang
harus dilakukan agar guru dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
baik. Berbagai upaya dan strategi harus dilakukan dengan baik dan
terancana agar kegiatan dan aktivitas guru tersebut terus meningkat dan
dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah direncanakan.
Berdasarkan pada pendapat tersebut Soekamto (2001) mengatakan
bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi unsur penentu dalam
1
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 8/69
kelangsungan hidup manusia.untuk menghadapi tantangan pada masa
mendatang, pendidikan nasional dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Upaya meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya tidak hanya menjadi tugas dan
tanggungjawab para pakar, birokrat dan politisi saja, melainkan juga
menjadi tugas dan tanggungjawab guru dan orang yang berkiprah dibidang
pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, sebagai praktisi dan pemerhati
bidang pendidikan dan pengajaran, perlu memikirkan dan mengambil
langkah guna ikut berkiprah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk
meningkatkan mutu pendidikan diperlukan pembaharuan-pembaharuan
strategi dalam pembelajaran.
Pembaharuan tersebut hendaknya dipahami dan dilakukan oleh guru,
agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dengan harapan
dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam peningkatan
prestasi belajar peserta didik. Untuk meningkatkan prestasi belajar, guru
harus mampu memberikan motivasi kepada peserta didik, agar dalam
kegiatan belajar mengajar anak memiliki keinginan untuk mengetahui dan
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dalam kaitannya dengan
motivasi, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik
dengan memperhatikan prinsip bahwa peserta didik akan bekerja keras bila
ia mempunyai minat dan perhatian terhadap materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Dengan demikian, maka kualitas peserta didik akan
lebih mengarah pada tujuan yang direncanakan dalam penelitian. Hal ini
senada disampaikan oleh Nurhadi & Senduk (2003) bahwa kualitas
kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran
2
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 9/69
pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas,
damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan
harus selalu dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Pembaharuan pendidikan tersebut tidak dapat dilakukan oleh satu
komponen saja, melainka harus ada kerjasama dengan komponen lain.
Lewin (1948) mengatakan bahwa pembaharuan sosial sangat tergantung
pada komitmen dan pemahaman anggota masyarakat yang terlibat dalam
proses pembaharuan itu. Selanjutnya Elliot (1977) mengemukakan bahwa
perlunya kolaborasi dalam melakukan perubahan-perubahan yang bersifat
mendasar melalui proses penelitian.
Dari beberapa pendapat tersebut menunjukkan bahwa meningkatkan
kualitas pendidikan itu merupakan tanggung jawab bersama antara guru,
siswa, masyarakat, dan seluruh komponen pensisikan. Untuk melakukan
perubahan dalam menigkatkan mutu dan kualitas pendidikan guru sangat
berperan, sebab guru adalah orang kedua setelah orangtua yang bertugas
sebagai pentransfer ilmu pengetahuan kepada anak. Untuk itu metode yang
dilakukan guru sangat tergantung dari kreatifitas guru itu sendiri dalam
menyampaikan isi materi kepada anak didik.
Fenomena-fenomena tersebut menjadikan tantangan bagi penelitian
untuk dapat melakukan suatu perubahan dalam proses pembelajaran agar
dapat menghasilkan suatu prestasi belajar yang optimal. Perubahan proses
pembelajaran tersebut dengan menawar suatu strategi pembelajaran inquiry
sebagai upaya meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
3
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 10/69
Inquiry merupakan salah satu komponen dan penerapan pendekatan
CTL (Contextual Teaching And Learning), yang berarti menemukan. Menurut
Nurhadi (2002) menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan
pembelajaran berbasis CTL (Contextual Teaching And Learning).
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
Strategi pembelajaran yang kurang melibatkan siswa akan
menurunkan minat belajar siswa, sehingga motivasi belajarnyapun akan
menurun dan pada akhirnya prestasi belajarnyapun tidak akan didapatkan
hasil yang optimal. Strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada
aktivitas siswa merupakan metode belajar mengajar yang mengutamakan
peran aktif baik fisik, mental, maupun sosial. Berdasarkan pada kenyataan
tersebut intinya bahwa strategi belajar yang digunakan oleh guru sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik, dan yang lebih penting
lagi berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik dalam belajar.
Menurut Mulyasa (2002) untuk mencapai keberhasilan peserta didik dalam
belajar, maka guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : (1)
mengurangi metode ceramah, (2) memberikan tugas yang berbeda bagi
setiap peserta didik, (3) mengelompokkan peserta didik sesuai denan
kemampuannya, (4) bahwa harus dimodifikasi dan diperkaya, (5) gambar
prosedur yang bervariasi, (6) usahakan situasi belajar berusaha untuk
mengembangkan kemampuan anak untuk bekerja sesuai dengan
kemampuan, dan (7) usahakan melibatkan peserta didik dalam berbagai
kegiatan.
4
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 11/69
Dari pendapat tersebut, menunjukkan bahwa kreativitas dan
kemampuan guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran sangat
berpenaruh terhadap prestasi belajar siswa. Siswa akan mempunyai
prestasi belajar yang baik bila dalam dirinya tertanam motivasi belajar yang
kuat.
Berdasarkan fenomena yang ada, peneliti akan melakukan Penelitian
tindakan kelas ( action reseach) dengan tujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan bahwa dengan strategi pembelajaran inquiry yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, diharapkan mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa, dan pada akhirnya dapat
meningkatkan pula prestasi belajar siswa.
Penelitian ini akan mendeskripsikan suatu upaya meningkatkan
motivasi belajar Penelitian Tindakan (action research) strategi pembelajaran
inquiry ini dilakukan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan
Punung, Kabupaten Pacitan pada siswa kelas II Semester I pada mata
pelajaran Matematika. Apakah dengan strategi pembelajaran inquiry
(menemukan ) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas II Sekolah
Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan dalam belajar
mata pelajaran Matematika pokok Perkalian dan Pembagian dengan
subpokok (1) Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang, (2) Pembagian
sebagai Pengurangan Berulang sampai habis, (3) Mengubah bentuk
Perkalian Bentuk Pembagian, (4) Menghitung secara Cepat perkalian dan
pembagian oleh bilangan Dan memecahkan Masalah sehari-hari yang
melibatkan +,-,X dan :. Suatu tantangan proses pencapaian tujuan
5
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 12/69
pembelajaran di Sekolah Dasar di era global saat ini, untuk menghasilkan
mutu pembelajaran yang optimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan pada latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah Strategi Pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan
motivasi belajar Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II
Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan ?
2. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran Matematika
untuk siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Semester II Kecamatan
Punung , Kabupaten Pacitan, dengan menggunakan Strategi
Pembelajaran Inquiry (menemukan) ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut tujuan penelitian yang
utama adalah untuk menghasilkan desain pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Dasar.
Lebih khusus tujuan penelitian tindakan ini dimaksudkan dengan tujuan
untuk :
1. Mengetahui dan mendeskripsikan bahwa Strategi Pembelajaran Inquiry
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas II Semester II Sekolah
Dasar Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan ?
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 13/69
2. Mengetahui dan mendeskripsikan bahwa prestasi belajar mata pelajaran
Matematika untuk siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan
Punung Kabupaten Pacitan, dengan menggunakan Strategi Pembelajaran
Inquiry (menemukan )
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan
kesulitan belajar siswa sehingga kemampuaqn siswa dalam memehami atau
menguasai materi peembelajaran akan lebih cepat yang akhirnya dapat
meningkatkan mutu atau prestasi hasil belajar.
Namun demikian perlu kita sadari bahwa penggunaan metode ini
tidak sepenuhnya dapat berhasil dengan sempurna karena juga banyak
dipengaruhi oleh faktor yang lain. Faktor yang mempengaruhi diantaranya
diri siswa atau peserta didik dan kemampuan guru sendiri dalam mengelola
pembelajaran .
Dengan penelitihan tindakan kelas ini tentunya akan menambah
pengalaman baru bagi guru khususnya bagi peneliti sendiri, sehingga juga
akan dapat diketahui kekurangan kekurangan yang terjadi dengan harapan
hasil proses belajar mengajar dimasa yang akan datang bakan lebih baik.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini diharapkan dapat
menghasilkan temuan-temuan mengenai strategi pembelajaran inquiry mata
pelajaran Matematika untuk kelas III di Sekolah Dasar Negeri Ploso II
Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Dan hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini akan memberikan data empirik bagi kepentingan peningkatan
kualitas pengajaran di sekolah dasar, khususnya yang berkaitan dengan
6
7
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 14/69
upaya peningkatan motivasi dan prestasi hasil belajar siswa. Secara praktis
temuan penelitian ini dapat dijadikan dasar pengembangan strategi
pembelajaran, pengembangan metodologi pengajaran, dan pengelolaan
kelas. Disisi lain diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar, khususnya di
Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan
dengan strategi pembelajaran inquiry, dan pada Sekolah Dasar pada
umumnya.
2. Sekolah Dasar
a. Memberikan bahan masukan dalam rangka pengembangan kurikulum
sekolah agar tidak terpaku dengan cara-cara konvensional yang mapan,
namun perlu disesuaikan dengan perubahan atau inovasi penyelenggaraan
proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
b. Sebagai sarana untuk mengetahui atau menemukan hambatan dan
kelemahan penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya
memperbaiki dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi
dikelas, sehingga dapat menemukan cara yang tepat untuk meninkatkan
prestasi belajar siswa sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
3. UPT TK dan SD Kecamatan Punung
Sebagai masukan dalam proses pelaksanaan pembelajaran agar
mengikuti, memperhatikan, dan menerapkan hasil yang diperoleh dari
8
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 15/69
penelitian ini, sehingga kelemahan pelaksanaan pembelajaran di lapangan
pendidikan dapat diperbaiki sesuai dengan saran dan rekomendasi dari
hasil-hasil penelitian tindakan kelas (actions research)
4. Literatur
Sebagai bahan acuan bagi peneliti ini, yang melakukan penelitian
sesuai dengan konteks penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas (action research)
meningkatkan Motivasi dan prestasi Belajar Matematika Dengan
Pengembangan Desain Pembelajaran Inquiry pada Siswa Kelas II semester II
Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan ini
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
” Strategi pembelajaran dengan menggunakan desain pembelajaran inquiry
dimungkinkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas
II Semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten
Pacitan pada mata pelajaran Matematika pokok Bahasan Perkalian Dan
pembagian ”
F. Penegasan Istilah
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 16/69
Beberapa istilah yang harus ditegaskan dalam penelitian ini, agar
dalam pembahasan hasil penelitian akan mengarah pada uraian yang lebih
spesifik sesuai dengan ruang lingkup penelitian. Diantaranya :
1. Inquiry
Inquiry merupakan salah satu komponen dari penerapan pendekatan
CTL (Contextual Teaching And Learning), yang berarti menemukan. Menurut
Nurhadi (2002) menemukan merupakan baian inti dari kegiatan
pembelajaran berbasis CTL (Contextual Teaching And learning. pengetahuan
dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat diartikan sebagai serangkaian usaha yang
muncul dalam diri seseorang, sehingga seseorang memiliki semangat untuk
melakukan sesuatu sesuai denan harapan. Hoy dan Miskel (1987)
menguraikan bahwa motivasi itu terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu
mengaktifkan laku, mengarahkan tingkah laku, dan mempertahankan
tingkah laku. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa motivasi memegang
peranan penting dalam mencapai hasil belajar.
Motivasi dan prestasi hasil belajar dalam Penelitian tindakan kelas
(action research) ini adalah motiasi dan prestasi hasil belajar siswa kelas III
Sekolah Dasar Negeri Ploso III Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan dalam
belajar mata pelajaran Matematika Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian
dengan Subpokok Bahasan (1) Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang, (2)
9
10
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 17/69
Pembagian sebagai Pengurangan Berulang sampai habis, (3) Mengubah
Bentuk Perkalian ke Bentuk Pembagian, (4) Menghitung Secara Cepat
Perkalian dan Pembagian oleh bilangan Dan Memecahkan Masalah Masalah
Sehari-hari yang melibatkan +,-,x, dan :.
3. Prestasi Belajar
Gagne yang dikutip oleh Badawi (1987) mengatakan bahwa hasil
belajar dapat diukur dengan menunakan tes karena hasil belajar berupa
ketrampilan intelektual, strategi konitif, informasi verbal, ketrampilan, dan
nilai dan sikap.
Prestasi belajar yang dimaksudkan dalam Penelitian ini, adalah
prestasi belajar mata pelajaran matematika pada siswa kelas III sekolah
dasar Negeri Ploso III Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan Tahun pelajaran
2004/2005 pada Semester I
4. Mata Pelajaran Matematika
Mata pelajaran Matematika yang dimaksud dalam Penelitian ini
adalah dibatasi pada pokok bahasan (1) Perkalian sebaai penjumlahan
Berulang, (2) Pembagian sebagai Pengurangan Berulang sampai habis, (3)
mengubah bentuk perkalian ke bentuk pembagian, (4) Menghitung secara
cepat perkalian dan pembagian dan Pembagian oleh bilangan
Dan Memecahkan Masalah Sehari-hari yang melibatkan +,-,x dan : .
11
12
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 18/69
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini dibahas : (a) motivasi belajar, (b) prestasi belajar, (c)
strategi pembelajaran, (d) inquiry, dan (e) mata pelajaran Matematika.
A. Motivasi Belajar
1. Definisi Motivasi
Kurt dan Boone (1984) mengemukakan bahwa motivasi merujuk pada
pengerahan daya perilaku yang ditujukan pada pencapaian kepuasan
kebutuhan.
Selanjutnya Widayatun (1999) mengatakan bahwa motivasi itu
mempunyai arti dorongan atau menggerakkan. Motivasi inilah yang
mendorongg seseorang untuk berperilaku beraktivitas dalam pencapaian
tujuan.
Donald yang dikutip oleh Hamalik (2001) mengatakan bahwa motivasi
adalah Motibation is an enery change within the person characterized bu
effective arousal and anticipatory goal reaction. Yan berarti motivasi adalah
perubahan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
13
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 19/69
Ada dua prinsip cara memandang motivasi, (1) motivasi dipandang
sebagai proses, dan (2) menemukan karakter dari proses ini dengan melihat
petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulak bahwa motivasi
merupakan dorongan yang datang dari dari dalam pribadi seseorang
(intrinsik) ataupun dating dari luar pribadi (ektrinsik) untuk mencapai tujuan
sesuai dengan keinginan pribadinya.
2. Belajar
Belajar merupakan sesuatu proses keiatan yang dilakukan secara
sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan. Winkel (1984) mengatakan bahwa
belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikhis yang berlangsung dalam
interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap.
Selanjutnya Sukirin (1984) mengatakan bahwa belajar adalah suatu
kegiatan yang sengaja untuk merubah tingkah laku sehingga diperoleh
kecakapan baru.
Hilgard yang dikutip oleh Pasaribu (1983) berpendapat bahwa
Learning in the process, by wich an activity organities or is changed trough
responding ti a situationprovided the changed can not be attributed to
growth or the temporary sate of the organisme as in fatique or under
druges. Artinya belajar adalah suatu proses kegiatan yang menghasilkan
aktivitas baru atau perubahan kegiatan karena reaksi lingkungan. Perubahan
itu tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh perubahan atau
14
15
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 20/69
kesadaran sementara orang tersebut karerna kelelahan atau karena obat-
obatan, sehingga orang tersebut tidak sadar terhadap keadaan dirinya.
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pengetahuan, kecakapan dan
tingkah laku. Perubahan itu diperoleh dengan latihan dan pengalaman
bukan perubahan dengan sendirinya.
Selanjutnya Usman (2002) mengatakan bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dan individu dengan lingkungan. Menurut Burton (1944) berkaitan
dengan perubahan dalam belajar artinya seseorang setelah mengalami
proses belajar mengajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik
pengetahuannya, ketrampilannya, maupun aspek sikapnya.
Hamalik (2002) mengatakan bahwa belajar adalah pertimbangan
tingkah laku yang relatif mantap latihan dan pengalaman.
Masalah pokok yang dihadapi dalam belajar adalah bahwa proses
belajar tidak dapat diamati secara langsung dan kesulitan untuk
menentukan kepada terjadinya perubahan tingkah laku belajarnya. Untuk
dapat mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut hanya dapat
diketahui bila telah mengadakan penilaian. Itulah sebabnya pengendalian
dan pengontrolan proses belajar dapat dilakukan bila proses belajar tersebut
direncanakan dalam desain sistem belajar yang cermat.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar, baik itu
perubahan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan, dan perubahan
tersebut dilakukan secara berkesinambungan.
16
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 21/69
3. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam proses belajar
mengajar. Killer (1993) membedakan motivasi belajar menjadi 2 kelompok,
yaitu motivasi yang ada dalam diri siswa dan motivasi yang ada dalam
pembelajaran. Untuk meningkatkan motivasi perlu dikembangkan desain
pembelajaran yang sesuai. Strategi pembelajaran inquiry adalah salah
satunya. Menurut Hamalik (2002) memotivasi belajar penting artinya dalam
proses belajar siswa, karena fungsinya yang mendorong, menggerakkan,
dan mengarahkan kegiatan belajar. Karena itu, prinsip-prinsip penggerakan
motivasi belajar erat hubungannya dengan prinsip-prinsip belajar itu sendiri.
Ada beberapa prinsip belajar dan motivasi yang disampaikan yang
disampaikan oleh Hamalik (2002), aar mendapatkan perahatian dari pihak
perencanaan penajaran khususnya dalam merencanakan kegiatan belajar
mengajar. Prinsip tersebut dapat digunakan oleh pendidik dalam
mengupayakan peningkatan motivasi peserta didik dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar, sehingga didapatkan prestasi belajar yang
optimal. Diantaranya :
a. Kebermaknaan
Pelajaran akan bermakna bagi siswa jika guru berusaha
menghubungkannya dengan pengalaman masa lampau, atau pengalaman-
pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya.
Sesuatu yang menarik minat dan nilai tertinggi bagi siswa berarti
bermakna baginya. Oleh sebab itu, guru hendaknya berusaha menyesuaikan17
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 22/69
pelajaran dengan minat para siswanya, dengan cara memberikan
kesempatan kepada para siswa berperan serta memilih.
b. Modelling
Siswa akan suka memperoleh tingkah baru bila disaksikan dan
ditirunya. Pelajarnnya akan lebih mudah dihayati dan diterapkan oleh siswa
jika guru mengajarkan dalam bentuk tinkah laku model, bukan hanya denan
menceramahkan/ menceritakan secara lisan. Dengan model tingkah laku itu,
siswa dapat mengamati dan menirukan apa yang dIIInginkan oleh guru.
c. Komunikasi Terbuka
Siswa lebih suka belajar bila penyajian terstruktur supaya pesan-
pesan guru terbuka terhadap pengawasan siswa.
d. Prasyarat
Apa yang telah dipelajari oleh siswa sebelumnya mungkin merupakan
faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.
Karena itu hendaknya guru berusaha mengetahui/mengenali prasyarat-
prasyarat yang telah mereka miliki. Siswa yang berada dalam kelompok
yang berprasyarat akan mudah mengamati hubungan antara pengetahuan
yang sederhana yang dimiliki dengan pengetahuan yang kompleks yang
akan dipelajari.
e. Novelty
Siswa akan lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh
penyajian-penyajian yang baru (novelty) atau masih asing.
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 23/69
f. Latihan/Praktek yang Aktif dan bermanfaat
Praktek secara aktif berarti siswa mengerjakan sendiri, bukan
mendengarkan ceramah dan mencatat pada buku tulis.
g. Latihan Terbagi
Siswa lebih senang belajar jika latihan dibagi-bagi menjadi sejumlah
kurun waktu yang pendek. Latihan yang demikian akan meningkatkan
motivasi siswa dalam belajar dibandinkan dengan latihan yang dilakukan
sekaligus dalam jangka waktu yang panjang.
h. Kurangi secara Sistematik Paksaan Belajar
Siswa perlu paksaan atau pemompaan. Akan tetapi bagi siswa yang
sudah mulai menguasai pelajaran, maka secara sistematik pemompaan itu
dikurangi dan akhirnya siswa dapat belajar sendiri.
i. Kondisi yang menyenangkan
Siswa akan lebih senang melanjutkan belajarnya jika kondisi
pengajaran menyenangkan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru
untuk menyenangkan proses pengajaran, diantaranya : (1) hindari
pengulangan hal-hal yang telah diketahui, (2) suasana fisik kelas jangan
membosankan, (30 hindarkan terjadi frustasi yang dikarenakan situasi kelas,
(4) hindarkan suasana kelas yang bersifat emosional sebagai akibat adanya
kontak personal, (5) siapkan tugas menantang, (6) berilah pengetahuan
tentang hasil yang dicapai siswa, (7) beri hadiah/pujian yang pantas dari
usaha yang dilakukan oleh siswa.
18
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 24/69
B. Prestasi Belajar
Dalam Ensiklopedia (1971), prestasi merupakan kata yang berdiri
sendiri yang berarti produksi yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja
seseorang dalam kurun waktu tertentu.
Pendapat lain disampaikan oleh Woodworth (1951) mengatakan
bahwa prestasi (achivement) adalah actual ability and can be measured
directly by use of test. Artinya prestasi menunjukkan suatu kemampuan
actual yang dapat diukur secara lansung dengan menggunakan tes.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
merupakan hasil kerja seseorang yang dapat dilihat secara nyata oleh orang
lain dan hasil kerja tersebut dapat diukur secara lansung dengan test.
Berkaitan dengan prestasi belajar, belajar akan lebih mudah dan
dapat dirasakan bila belajar tersebut mengetahui hasil yang diperoleh. Kalau
belajar berarti perubahan-perubahan yang terjadi pada individu, maka
perubahan-perubahan itu harus dapat diamati dan dinilai. Hasil dari
penamatan dan penilaian inilah umumnya diwujudakan dalam bentuk
prestasi belajar.
Menurut Gagne yang dikutip oleh Badawi (1987) mengatakan bahwa
hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan tes karena hasil belajar
berupa ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,
ketrampilan, dan nilai dan sikap.
C. Strategi Pembelajaran
19
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 25/69
Strategi merupakan suatu upaya, cara ataupun lankah-lankah
pendekatan untuk mencapai sesuatu tujuan optimal. Strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang dilakukan untuk menghasilkan pembelajaran
tersebut tercapai sesuai dengan pendekatan tujuan yang direncanakan.
Berdasarkan pada konteks penelitian ini strategi pembelajaran
diarahkan pada strategi yang berasosiasi dengan kontekstual. Diantaranya :
(1) pengajaran berbasis masalah, (2) pengajaran kooperatif, (30 pengajaran
berbasis inquiry, (4) pengajaran berbasis tugas/proyek, (5) pengajaran
berbasis kerja, dan (6) pengajaran berbasis jasa layanan. (Nurhadi &
Senduk, 2003)
1. Pengajaran Berbasis Masalah
Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu
pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai
suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
ketrampilan pemecahan masalah, serta memperoleh pengetahuan dan
konsep yang esensial dari materi pembelajaran (Nurhadi & Senduk, 2003).
Pengajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsan berpikir tingkat
tingi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk didalamnya belajar
bagaimana belajar.
Menurut Ibrahim dan Nur (2000) mengatakan bahwa pelajaran
berbasis masalah masalah dikenal dengan nama lain : Pembelajaran proyek,
pembelajaran berdasarkan pengalaman, pembelajaran berdasarkan
pengalaman, pembelajaran barakar pada kehidupan nyata. Peran guru
20
21
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 26/69
dalam pengajaran berbasis masalah ini adalah menyajikan masalah,
mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Ada beberapa ciri pengajaran berbasis masalah, diantaranya :
Pengajuan pertanyaan atau masalah,
Berfokus pada keterkaitan antara disiplin,
Penyeledikikan autentik, dan
Menghasilkan produk/ karya dan memamerkannya.
Pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu guru
dalam memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
Pengajaran berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu
siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan
ketrampilan intelektual.
2. Pengajaran Kooperatif.
Pengajaran kooperatif (cooperative Learning) memerlukan
pendekatan melalui penggunan keompok kecil siswa untuk bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar
(Holubec, 2001 yang dikutip oleh Nurhadi & Senduk, 2003)
Pengajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan
sengaja mengembankan interaksi yang silih asuh untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
permusuhan. Pembelajaran kooperatif merupakan merupakan pembelajaran
yang secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi
antara sesame siswa.
22
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 27/69
Abdurrahman dan Bintor (2000) mengatakan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis
mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar
sesama siswa sebagai latihan hidup didalam masyarakat nyata.
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu sistem yang didalamnya
terkandung elemen-elemen yang saling terkait. Diantaranya : (a) saling
ketergantungan positif, (d) interaksi tatap muka, (c) akuntabilitas individual,
dan (d) ketrampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau ketrampilan
sosial yang sengaja diajarkan.
Meskipun kerjasama merupakan kebutuhan manusia dalam kehidupan
sehari-hari, untuk mengakualisasikan konsep tersebut kedalam bentuk
perencanaan pembelajaran atau program suatu pelajaran bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan peranan guru dan siswa yang optimal
untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang benar-benar berbasis
kerjasama.
3. Pengajaran Berbasis Inquiry
Dalam pembelajaran dengan penemuan (inquiry), siswa didorong
untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri
dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip sendiri (Nurhadi & Senduk, 2003)
Pembelajaran dengan penemuan (inquiry) merupakan suatu
komponen penting dalam pendekatan konstruktivistik yang telah memiliki
sejarah panjang dalam inovasi atau pembaharuan pendidikan. Belajar
dengan penemuan mempunyai beberapa keuntungan. Pembelajaran dengan
23
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 28/69
inquiry memacu keinginan siswa untuk mengetahui, motivasi mereka untuk
melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan jawabannya. Siswa
juga belajar memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki ketrampilan
kritis karena mereka harus selalu menganalisis dan menangani informasi.
4. Pengajaran Berbasis Tugas/ Proyek
Pengajaran berbasis proyek/ tugas terstruktur membutuhkan suatu
pendekatan pengajaran komprehensif dimana lingkungan belajar siswa
didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-
masalah autentik termasuk pendalaman materi dalam suatu topik mata
pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Pendekatan ini
memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkonstruk
(membentuk) pembelajarannya, dalam produk nyata.
Ada empat prinsip yang membantu siswa dalam perjalanan menjadi
pembelajaran mandiri yang efektif. Diantaranya : (a) membantu tugas
bermakna, jelas, dan menantang, (b) menganekaragamkan tugas-tugas, (3)
menaruh perhatian pada tingkat kesulitan, dan (4) memonitor kemajuan
siswa.
5. Pengajaran Berbasis Kerja
Pengajaran berbasis kerja memerlukan suatu pendekatan pengajaran
yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk
mempelajari materi pelajaran berbasis sekolah dan bagaimana materi
tersebut digunakan kembali di dalam tempat kerja.
24
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 29/69
Mengajar siswa di kelas adalah suatu bentuk pemagangan.Pengajaran
berbasis kerja menganjurkan pentransferan model pengajaran dan
pembelajaran yang efektif kepada aktivitas sehari-hari di kelas, baik dengan
cara melibatkan siswa dalam tugas-tugas kompleks maupun membantu
siswa dalam mengatasi tugas.
6. Pengajaran Berbasis Jasa Layanan
Pengajaran berbasis jasa layanan memerlukan penggunaan
metodologi pengajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat
dengan suatu struktur berbasis sekolah untuk merefleksikan jasa layanan
tersebut, jadi menekankan hubungan antara pengalaman jasa layanan dan
pembelajaran akademis.
Strategi pembelajaran ini berbijak pada pemikiran bahwa semua
kegiatan kehidupan dijiwai oleh kemampuan melayani.
D. Inquiry
Inquiry merupakan salah satu komponen dan penerapan pendekatan
CTL ( Contekstual Teaching And Learning ), yang berarti
menemukan.Menurut Nurhadi (2002) menemukan merupakan bagian inti
dari kegiatan pembelajaran berbasis CTl (Contextual Teaching and
Learning). Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan
bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta,tetapi hasil dari menemukan
sendiri. Inquiry merupakan salah satu dari tujuh komponen penerapan
pendekatan kontekstual di kelas. Siklus inquiry sebagai berikut: (1)
Observasi (Observation), (2) Bertanya (Questioning), (3) Mengajukan
25
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 30/69
Dugaan (Hipothesis), (4) Pengumpulan Data (Data Gathering), dan (5)
Penyimpulan (Conclusion).
Jika digambarkan dalam sebuah bagan,menurut Nurhadi (2003), siklus
inquiry dapat dibuat bagan sebagai berikut:
Langkah-langkah kegiatan menemukan (inquiry) adalah sebagai
berikut : (1) merumuskan masalah, (2) mengamati dan melakukan
observasi, (3) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar,
laporan, bagan, tabel dan karya yang lainnya, dan (4) mengkomunikasikan
atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau
audien lainnya.
E. Mata Pelajaran Matematika
Draw Conclusions
Observing Questioning
Inquiry Process
Data Analysis Gathering Information Hypothesis
26
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 31/69
Mata pelajaran matematika yang dimaksud dalam Penelitian ini
adalah dibatasi pada Pokok Perkalian Dan Pembagian dengan Subpokok (1)
Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang,(2) Pembagian sebagai
Pengurangan Berulang sampai habis,(3) Mengubah Bentuk Perkalian ke
Bentuk Pembagian,(4) Menghitung Secara Cepat Perkalian Dan Pembagian
oleh bilangan bilangan Dan Memecahkan Masalah Seha
27
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 32/69
BAB IIII
METODELOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas: (a) Rancangan Penelitian, (b) Subyek
Penelitian, (c) Langkah-langkah Penelitian, (e) Instrumen Penelitian, (e)
Teknis Analisis Data
A. Rancangan Penelitian
Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan
sebelum dilaksanakan.Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-
komponen yang diperlukan. Menurut Lincoln dan Guba (1985),
mendefinisikan bahwa rancangan Penelitian sebagai usaha merencanakan
kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara
pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-
masing.
Rancangan dalam Penelitian ini adalah rancangan Penelitian
tindakan. Menurut Waseso (1994) Penelitian tindakan merupakan proses
daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan
pemantauan, refleksi yang mungkin dIIIkuti dengan perencanaan ulang.
Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap
tindakan dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi
tersebut (Cohen dan Mantion, (1980) yang dikutip oleh Zuriah (2003).
28
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 33/69
Rancanagan dalam Penelitian ini direncanakan melalui
beberapa tahap perencanaan, diantaranya :(1) refleksi awal, (2) peneliti
merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumuskan
hipotesis tindakan, (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam Penelitian ini ditentukan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah faktor
perbedaan kemampuan belajar antara siswa.
Subyek penelitian ini adalah Siswa Kelas II semester II Sekolah
Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, tahun pelajaran
2007/2008 sejumlah 18 siswa.
C.Langkah-langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah:
1. Observasi obyek penelitian dengan tujuan untuk mengenal segala unsur
lingkungan dan alam sekitar khususnya kelas yang digunakan sebagai
objek penelitian. Menurut Nasution (1988) yang dimaksud dengan
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan,
peneliti berusaha berinteraksi dengan subyek secara aktif, sebab
observasi adalah kegiatan selektif dari suatu proses aktif. Dimaksudkan
29
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 34/69
untuk mengetahui keadaan obyek penelitian sebelum peneliti melakukan
penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada.
2. Menentukan obyek penelitian.Tahap ini memastikan bahwa Siswa Kelas II
semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung, Kabupaten
Pacitan dijadikan sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan
karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai dengan permasalahan yang
akan dibahas oleh peneliti.
3. Pengumpulan data awal untuk pemfokusan masalah penelitian dilakukan
peneliti dengan mengadakan pengamatan langsung.Hal ini dimaksukan,
agar mendapatkan data yang valid dan reable sesuai dengan kondisi
obyek penelitian. Dengan melakukan pengamatan langsung, maka
peneliti akan memperoleh catatan lapangan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Moleong (1995) menyebutkan bahwa catatan
lapangan merupakan jantungnya penelitian kualitatif. Selanjutnya
Moleong (1995) mengatakan bahwa penelitian kualitatif memposisikan
manusia sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Kehadiran
peneliti di lapangan sangat diutamakan, sebab dalam pengumpulan data
harus dilakukan dalam situasi yang sebenarnya. Menurut Lincoln dan
Guba (1981) menyebutkan pentingnya pengamatan dalam penelitian
kualitatif.
Diantaranya:
(1) Pengamatan ini didasarkan pada pengamatan langsung,
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 35/69
(2) Dapat mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada kondisi yang
sebenarnya,
(3)Memungkinkan mencatat situasi yang berkaitan dengan pengetahuan
proposional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data,
(4) Menghindari pada saat wawancara,
(5) Peneliti mampu memahami situasi rumit,
(6) Membantu bila tidak memungkinkan menggunakan teknik
komunikasi.
4. Melakukan pada siklus 1 yaitu proses kegiatan belajar mata pelajaran
Matematika untuk siswa Kelas III pokok bahasan Pokok Perkalian Dan
Pembagian dengan Subpokok Bahasan (1) Perkalian sebagai
Penjumlahan Berulang, (2) Pembagian sebagai Pengurangan Berulang
sampai habis.Obyek penelitian yaitu Siswa Kelas II semester II Sekolah
Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
5. Melakukan kegiatan pada siklus 2 untuk melakukan serangkaian kegiatan
belajar mata pelajaran Matematika Pokok Perkalian Dan Pembagian
dengan Subpokok Bahasan (1) Mengubah Bentuk Perkalian ke Bentuk
Pembagian, (2) Menghitung secara Cepat perkaliaqn dan pembagian oleh
bilangan-bilangan dan memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan +,-,x, dan :.dengan melakukan pendekatan inquiry pada
Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso IIKecamatan
Punung, Kabupaten Pacitan.
30
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 36/69
6. Mengumpulkan data dari hasil pelaksaan penelitian yan dilakukan oleh
peneliti, berdasarkan pada pelaksanaan proses belajar mengajar dan
hasil belajar obyek penelitian yaitu Siswa Kelas II semester II Sekolah
Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung , Kabupaten Pacitan.
7. Setelah data terkumpul selanjutnya mengidentifikasi, dan langkah
selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil identifikasi.
8. Mendeskripsikan dan memaparkan hasil penelitian secara kualitatif
sesuai dengan fokus penelitian.
9. Peneliti membuat laporan penelitian dengan cara mendeskripsikan hasil
kegiatan pembelajaran sesuai dengan judul penelitian yang dilakukan
oleh peneliti.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Zuriah (2003), ada 5 jenis instrumen yang digunakan dalam
penelitian tindakan.Diantaranya observasi, wawancara, catatan lapangan,
angket, dan dokumentasi.
1.Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian(Zuriah,
2003).Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat
terjadi atau berlangsungnya peristiwa.
Ada dua jenis observasi yang dilakukan, diantaranya:
31
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 37/69
(a) Observasi langsung, yaitu observasi yang akan dilakukan dimana
observer berada bersama objek yang diselidiki, dan
(b) Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang
dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan
diteliti.Dengan menggunakan teknik ini, melakukan catatan terhadap
hasil observasi dengan menggunakan daftar cek (chek list).
Dalam penelitian ini metode observasi yang dilakukan oleh peneliti
adalah pengamatan berperan serta.Menurut Bogdan & Biklen (1982) ketiga
teknik ini merupakan teknik-teknik dasar yang digunakan dalam penelitian
kualitatif.
Menurut Bugdan (1973) dalam Moloeong (2001)
mendevinisokan bahwa secara tepat pengamatan berperan serta sebagai
penelitian yang bercirikan interaksi soaial yang memakan waktu yang cukup
lama antara peneliti peneliti dengan subjeknya, dan selama itu data dalam
bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa
gangguan.
Spraidley (1980) membagi tiga tahap pengamatan berperan
serta dalam peneliti kualitaif, diantaranya ;
a) Dimulai dari pengamatan-pengamatan yang bersifat memaksa
(Descriptive observations) secara luas, dengan melukiskan situasi
social secara umum yang ada di lokasi penelitian,
b) Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan-pengamatan yang
lebih terfokus (Focused observations) untuk menemukan kategori-
kategori utama tentang focus penelitian, dan
32
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 38/69
c) Setelah itu di adakan pengamatan-pengamatan yang bersifat
selektif (selective obserfations) untuk menemukan kategori-
kategori yang lebih rinci tentang sub-sub fokus penelitian.
Tiga tahap tersebut juga dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian yang berjudul “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Hasil Belajar
Matematika Pokok Perkalian dan Pembagian pada siswa Kelas II Semester II
SDN Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan Dengan pengembangan
Metode Inquiry. Selanjutnya Spradley (1980) menjabarkan lima tipe
keterlibatan peneliti dalam partisipasi observasi yang terbuat dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Tipe Keterlibatan Peneliti dalam Partisipasi Observasi
(Sumber : Spradley, 1980:80)
DEGREE OF
INVOLMENT
TYPE OF
PARTICIPATION
High
Low
Complete
Active
Moderate
Passive
(No involvement) Nonparticipation
a) Tidak berpartisifasi (non participation)
33
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 39/69
Pada tipe ini peneliti dalam melakukkan penelitian tidak
berpartisipasi. Artinya peneliti hanya melakukan (melihat )secara pasif dan
menjauhi agar tidak terlibat dalam aktivitas obyek penelitian
b) Partisipasi pasip (pasive partisivation)
Tahap ini peneliti ikut atau berada dalam obyek penelitian,
Tetapi tidak berpartisipasi atau interaksi dengan obyek penelitian. Peneliti
hanya mondar-mandir sebagai penonton saja.
c) Partisipasi moderat (moderat participation)
Peneliti sudah pada konteks untuk menjaga keseimbangan
antara seseorang yang berada dalam (insider) dan menjadi seseorang yang
berada di luar (outseder) ataupun terlibat dan mengamati.
d) Partisipasi aktif (active Participation)
Pada tahap ini peneliti secara aktif melakukan apa yang
dilakukan oleh personal-personal sekolah.
e) Partisipasi secara total (complet or ordinary participation)
Tipe ini merupakan tahap tinggi dalam keterlibatan peneliti sebagai
observer participant. Peneliti total melakukan seperti apa yang di kerjakan
oleh personal-personal sekolah dalam memperoleh data penelitian.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang
menghendaki komunikasi langsung antara peneliti dengan responden
(Zuriah , 2003 ). Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting
34
35
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 40/69
untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif , sebab banyak
informasi yang diperoleh peneliti oleh wawancara. Menurut Arifin (1998)
yang dimaksud dengan wawancara adalah suatupercakapan yang bertujuan
memperoleh kontruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian,
kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain.
Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai
dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara
dalam penelitian ini di tujukan kepada Siswa Kelas II semester II Sekolah
Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan dan guru
pelajaran Matematika di sekolah tersebut. Wawancara dalam penelitian ini
menggunakan jenis wawancara mendalam yang tidak terstruktur. Sebab
dalam wawancara tidak terstruktur akan diperoleh informasi sebanyak-
banyaknya yang rahasia, dan sensitive sifatnya sekalipun serta
memungkinkan sekali di catat semua respons afektif informan yang tampak
selama wawancara berlangsung (Bafadal, 1994) Namun dalam pelaksanaan
wawancara tersebut tetap mengacu pada goba dan Lincoln (Bafadal, 1994)
bahwa sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu disusun terlebih
dahulu disusun garis-garis besar pertanyaan yang disampaikan kepada
informan berdasarkan pada fokus dan sub, fokus penelitian .
3. Dokumentasi
Menurut Zuriah (2003) teknik ini adalah cara mengumpulkan
data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk
juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hokum-hukum lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 41/69
Guba & Luncoln (1981) mengtakan bahwa dokumen dan record
dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena : (1) merupakan sumber
yang setabil, kaya dan mendorong (2) berguna sebagai bukti untuk suatu
pengujian, (3) sifatnya alamiah sesauai dengan konteks, (4) hasil pengkajian
akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan yang
diselidiki.
E. Teknik Analisis Data
Analisis menurut Paton (1980) adalah proses pengaturan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola kategori dan satuan uraian
dasar.Analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hipotesis sesuai dengan arah dan saran
data yang ada. Menurut Nasution (1992) Analisis adalah proses pnyusuna
data agar dapat ditafsirkan.
Bogdan dan Biklen (1982) mengatakan analisis data merupakan
proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti.
Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, menata, membagi
menjadi satuan-satuan yang dapat di kelola, mensintensiskannya, mencari
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan.
Miles dan Hubenen (1984)mengatakan analisis data perlu dilakukan secara
terus menerus selama penelitian berlangsung. Selanjutnya Nasution (1988)
mengtakan bahwa analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan
data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya.
36
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 42/69
Moleong (1995:103) mengemukakan,” analisis data adalah
proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan
satuan uraian dasar, sehingga dapat, ditemukan tema yang disarankan oleh
data ” Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif di rancang
untuk memperoleh status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah
data hasil penelitian terkumpul maka, selanjutnya data tersebut disusun
secara sistenmatis. Dengan cara diorganisis, kemudian dikerjakan yang
akhirnya data tersebut diungkap permasalahan yang penting sesuai dengan
topik yang sesuai dengan permasalahan.
Selanjutnya miles &Hubermen (1984) menerapkan tiga alur
kegiatan dalam analisis deskriptif yang menjadi satu kesatuan yang tak
dapat terpisahkan, yaitu: (1)reduksi data, (2) penyajian data, dan(3)
penarikan kesimpulan atau verifikasi
PENYAJIAN
DATA
PENGUMPULAN
DATAKESIMPULAN
REDUKSI
37
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 43/69
PENARIKAN KESIMPULAN/VERIFIKASI
Gambar 3.1 Komponen-Komponen Analisis Data ; Model Interaktif
(Sumber: Miles &Hubermen, 1984:20)
Redaksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses
pemilihan, pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, pengabstrakan,
dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan di
lapangan (Miles & Hubermen, 1994).
Laporan lapangan sebagai bahan mentah diredukasi, diringkas,
ditonjolkan pokok-pokoknya disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah
dikendalikan. Data yang diredukasi dapat membe
rikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan, juga
memberikan kemudahan bagi peneliti dalam mendapatkan kembali data
yang diperoleh jika diperlukan.
Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik peneliti berusaha agar
dapat menggambarkan kerefresentatif suatu peristiwa, kejadian atau subjek.
38
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 44/69
BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan pada bab-bab sebelumnya, penelitian yang
berjudul Pengembangan Desain Pembelajaran Inquiry meningkatkan
motivasi dan prestasi hasil belajar matematika pokok bahasan perkalian dan
pembagian dengan subpokok bahasan (1) perkalian sebagai penjumlahan
berulang, (2) pembvagian sebagai pengurangan berulang sampai habis,(3)
mengubah bentuk perkalian ke dalam bentuk pembagian, (4) menghitung
secara cepat perkalian dan pembagian oleh bilangan-bilangan dan
memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan +,-,x, dan : pada siswa
kelas II Semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso III. (Studi pada siswa kelas II
Semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten
Pacitan ), dalam bab ini akan membahas: (a) paparan data, (b) refleksi data,
dan (c) hasil penelitian. Adapun penjabaranya sebagai berikut :
A. Paparan Data
Paparan data merupakan deskripsi penjabaran kegiatan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian.
Dalaqm papara data hasil penelitian ini, peneliti akan menjabarkan kegiatan
39
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 45/69
yang direncanakan oleh peneliti dengan menjabarkan kegiatan per siklus
yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung. Penjabaranya sebagai
berikut: (1) siklus 1, dan (2) siklus 2.
1. Siklus 1
Pada rencana ini tindakan dilakukan selama 2 jam pertemuan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Dalam melaksanakan strategi
pembelajaran, guru mengemukakan orientasi dan prosedur kerja siswa
sebagai kegiatan pembuka. Pada kegiatan ini pelajaran, guru membagi
lembar kerja siswa sesuai dengan pokok bahasan mata pelajaran
matematika. Yaitu pokok bahasan pokok perkalian dan pembagian dengan
subpokok (1 Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang, (2) Pembagian
sebagai Pengurangan Berulang sampai habis, (3) mengubah bentuk
Perkalian ke bentuk Pembagian, (4) menghitung secara cepat Perkalian dan
Pembagian oleh bilangan-bilangan Dan memecahkan Masalah sehari-hari
yang melibatkan +,-,x , dan : sedangkan kegiatan penutup guru
menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok kegiatan siswa sebagai pokok
pemantapan.
Sklus satu membahas pokok bahasan materi pokok mata
pelajaran matematika kelas III pada pokok pembahasan pokok perkalian
dan pembagian dengan (1) perkalian sebagai penjumlahan berulang, (2)
pembagian sebagai pengurangan sampai habis.
Pertemuan I
40
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 46/69
a. Apersepsi dan apresiasi selama I0 menit selanjutnya pembagian
lembar kerja siswa dengan penjelasannya,
b. Kegiatan pokok selama 50 menit dengan bahasan materi pokok mata
pelajaran matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian
dengan subpokok (1) perkalian sebagai penjumlahan berulang, (2)
pembagian sebagai pengurangan sampai habis.
c. Kegiatan penutup selama 10 menit. Kegiatan ini merupkan
penyimpulan hasil belajar dengan diskusi dan selanjutnya kegiatan
ditutup oleh guru.
Pertemuan III
a. apersepsi selama 10 menit selanjutnya pembagian lembar kerja siswa
dengan penjelasan.
b. Kegiatan pokok selama 50 menit dengan bahasan materi pokok mata
pelajaran matematika pokok bahasan pokok perkalian dan pembagian
dengan subpokok bahasan operasi hitung perkalian dan pembagian.
Dilanjutkan diskusi kelas dan menyampaikan hasil penyalesaian
lembar kerja siswa .
c. Kegiatan penutup selama 10 menit. Kegiatan ini merupakan
penyimpulan hasil belajar dengan diskusi dan selanjutnya kegiatan di
tutup oleh guru. Setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada
pertemuan I dan pertemuan 2, selanjutnya kegiatan ini dipaparkan
hasil belajar secara prosentase dari Siswa Kelas II semester II
Sekolah Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung , Kabupaten Pacitan
dalam siklus berikut ini:
41
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 47/69
Tabel I
Hasil belajar Siswa
Siklus I
NO NAMA SISWA HASIL BELAJAR
1 Edi Tri Wibowo 6
2 Puji Rahayu 7
3 Sekar Rini Tirto Pamungkas 7
4 Agung Nur Alfian 6
5 Ayu Sari Purnama 9
6 Alifio Prakoso 5
7 Agung Pambudi 8
8 Ervian Wihananto 6
9 Eko samsul Prayitno 7
10 Gatot dwi prasetyo 8
11 Ika Novianty 6
12 Indri Oktaviani 8
13 Lucky Firmansyah 7
14 Riska Yuliani 7
15 Siska Wahyu Liana 6
16 Winarno 5
42
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 48/69
17 Hunayun 6
Dari data hasil belajar tersebut dapat didistribusikan frekuensi hasil belajar
Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung,
Kabupaten Pacitan pada siklus I sebagai berikut :
Tabel 2
Frekuensi Hasil Belajar Siswa
Siklus 1
No Nilai FrekwensiFrekwensi
%Kategori Motivasi
1 10 0 00% Sangat Tinggi
2 9 1 5,88% Tinggi
3 8 3 17,65% Cukup Tinggi
4 7 6 35,28% Sedang
5 6 5 29,40% Cukup
6 5 2 11,76% Kurang
7 4 0 0.00% Kurang Sekali
Total : 17 100.00%
Dari frekuensi data tersebut diketahui nilai terendah 5 frekuensi
dengan prosentase 11,76 %, dan nilai tertinggi 9 frekuensi 1 dengan
prosentase 5,88%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai diatas rata-
rata (tergolong nilai tinggi) adalah nilai 8 dengan frekuensi 3 dengan
prosentase 17,65 %. Sedangkan kategori sedang nilai 7 frekwensi 6 dengan
prosentase 35,28 %, nilai 6 dengan frekuensi 5 dengan prosentase 29,40 %.
44
43
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 49/69
Dan tergolong nilai rendah (kurang) adalah nilai 5 dengan jumlah frekuensi 2
dengan prosentase 11,76 %.
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa kelas III Semester I
Sekolah Dasar Negeri Ploso III Kecamatan Punung, dalam siklus pertama
didapatkan kelompok nilai tinggi, cukup dan kurang. Untuk kategori tinggi
sejumlah 23,53% dengan rician 5,88% untuk nilai 9, dan17,65% untuk nilai
8. Sedangkan kategori nilai cukup sejumlah 64,68% dengan 35,28% rincian
untuk nilai 7, dan 29,40% untuk nilai 6. sedangkan nilai kurang sejumlah
11,76% pada nilai 5.
Peningkatan motivasi belajar siswa ini akan ditindak lanjuti pada
kegiatan belajar di siklus III. Adapun pendeskrepsian kegiatan yang
dilakukan pada siklus III tidak terlalu beda dengan kegiatan pada siklus I.
Kegiatan Siklus III ini membahas kelanjutan pokok bahasan yang belum
dilakukan penjelasan, yaitu pokok Perkalian Dan Pembagian dengan
Subpokok Bahasan (1) mengubah Bentuk Perkalian ke Bentuk pembagian,
(2) Menghitung Secara Cepat Perkalian dan pembagian oleh bilangan
bilangan Dan Memecahkan Masalah Sehari-hari yang melibatkan +,-,x dan :.
Adapun rincian penjabaran dari kegiatan pada siklus III ini adalah sebagai
berikut :
2. Siklus 2
Pada siklus ini rencana tindakan dilakukan selama 2 jam pertemuan
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Dalam melaksanakan
strategi pembelajaran, guru mengemukakan orientasi dan prosedur kerja
siswa sebagai kegiatan pembuka. Pada kegiatan ini pelajaran, guru
45
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 50/69
membagikan lembar kerja siswa dengan melanjutkan materi pokok Perkalian
Dan Pembagian dengan Subpokok Bahasan (1) Perkalian sebagai
Penjumlahan Berulang, (2) Pembagian sebagai pengurangan Barulang
sampai habis, (3) Mengubah Bentuk Perkalian ke Bantuk Pembaian, (4)
menhitung Secara Cepat Perkalian dan pembagian oleh bilanan bilangan dan
Memecahkan Masalah Sehari-hari yang melibatkan +,-,x, dan :. Sedangkan
kegiatan penutup guru menyimpulkan hasil pembahasan dari kegiatan siswa
sebagai pemantapan.
Siklus III membahas pokok bahasan materi pokok Perkalian Dan
Pembagian dengan Subpokok Bahasan (1) Mengubah Bentuk Perkalian ke
Bentuk Pembagian, (2) Menghitung Secra Cepat Perkalian dan Pembagian
oleh bilangan bilangan Dan Menghitung Masalah Sehari-hari yang
melibatkan +,-,X, dan :. Materinya sama dengan kegiatan pada siklus I,
sehinga proses kegiatannyapun juga tidak terlalu berbeda dengan siklus I.
Perbedaan yang mencolok adalah materi ulangan untuk siklus III. Adapun
proses kegiatannya adalah :
Pertemuan I
a. Apersepsi dan apresiasi selama 10 menit selanjutnya pembagian
lembar kerja siswa dengan penjelasanya.
b. Kegiatan pokok selama 50 menit dengan bahasan Materi pokok
Perkalian Dan Pembagian denan Subpokok Bahasan (1) Mengubah
Bentuk Perkalian ke bentuk Pembagian, (2) menghitung secara Cepat
Perkalian dan pembagian oleh bilangan bilangan Dan memecahkan
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 51/69
Masalah Sehari-hari yang Melibatkan +,-,x dan :. Dilanjutkan diskusi kelas
dan menyampikan hasil penyelesaian lembar kerja siswa.
c. Kegiatan penutup selama 10 menit. Kegiatan ini merupakan
penyimpulan hasil belajar dengan diskusi dan selanjutnya kegiatan
ditutup oleh guru.
Pertemuan III
a. Apresepsi dan apresiasi selama 10 menit selanjutnya pembagian
lembar kerja siswa dengan penjelasannya.
b. Kegiatan pokok selama 50 menit dengan bahasan materi pokok,
dengan pokok (1) Perkalian Sebagai Penjumlahan Berulang,(2)
Pembaagian Sebagai Pengurangan Berulang sampai habis,(3)
Mengubah Bentuk perkalian Ke Bentuk Pembagian, (4) Menghitung
Secara Cepat Perkalian dan Pembagian oleh bilangan Dan
Memecahkan Masalah Sehari-hari yang Melibatkan +,-,x, dan :
Dilanjutkan diskusi kelas dan menyampaikan hasil penyelesaian
lembar kerja siswa.
c. Kegiatan penutupan selama 10 menit. Kegiatan ini merupakan
penyimpulan hasil belajar dengan diskusi dan selanjutnya kegiatan
ditutup oleh guru.
Berikut ini dipaparkan hasil belajar secara prosentase dari
Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung,
Kabupaten Pacitan dalam siklus III ini. Adapun hasilnya dapat didistribusikan
dalam bentuk tabel hasil belajar sebagai berikut :
46
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 52/69
Tabel 3
Hasil belajar Siswa
Siklus III
Hasil belajar Siswa
Siklus I
NO NAMA SISWA HASIL BELAJAR
1 Edi Tri Wibowo 6
2 Puji Rahayu 7
3 Sekar Rini Tirto Pamungkas 7
4 Agung Nur Alfian 6
5 Ayu Sari Purnama 9
6 Alifio Prakoso 5
7 Agung Pambudi 8
8 Ervian Wihananto 6
9 Eko samsul Prayitno 7
10 Gatot dwi prasetyo 8
11 Ika Novianty 6
12 Indri Oktaviani 8
13 Lucky Firmansyah 7
14 Riska Yuliani 7
47
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 53/69
15 Siska Wahyu Liana 6
16 Winarno 5
17 Hunayun 6
Dari data hasil belajar tersebut dapat didistribusikan frekuensi hasil
belajar Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan
Punung, Kabupaten Pacitan pada siklus 2 sebagai berikut :
Tabel 4
Frekuensi Hasil Belajar Siswa
Siklus III
No Nilai FrekwensiFrekwensi
%Kategori Motivasi
1 10 1 5,90% Sangat Tinggi
2 9 3 17,65% Tinggi
3 8 8 47,05% Cukup Tinggi
4 7 5 29,40% Sedang
5 6 0 0.00% Cukup
6 5 0 0.00% Kurang
7 4 0 0.00% Kurang Sekali
Total : 17 100.00%
Dari frekuensi data tersebut diketahui didapatkan nilai tertinggi 10
frekuensi 1 dengan prosentase 5,90%. Dari data tersebut menunjukkan
bahwa nilai di atas rata-rata (tergolong nilai tinggi) adalah nilai 8 frekuensi 8
dengan prosetase 47,05%, nilai 9 frekuensi 3 dengan prosentase 17,65%.
Sedangkan kategori cukup nilai 7 frekuensi 3 dengan prosentase 29,40%.
49
48
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 54/69
Dan tergolong nilai kurang dalam kegiatan belajar menajar pada siklus III ini
tidak didapatkan oleh peserta didik. Hal ini menunjukkan semakin
berpengaruhnya strategi belajar mengajar yang digunakan oleh guru.
Sehingga peningkatan hasil belajar tersebut, membuktikan bahwa strategi
pembelajaran dengan inquiry dapat meningkatkan motovasi siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar peserta didik.
Hal ini menunjukkan bahwa motifasi belajar siswa kelas III Semester
III Sekolah Dasar Negeri Ploso III Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan,
dalam siklus kedua didapatkan kelompok nilai tinggi dan nilai cukup saja.
Untuk Kategori tinggi sejumlah 70,60% dengan rincian 5,90% untuk nilai 10
dan 17,65 % untuk nilai 9, dan 47,05% untuk nilai 8 dan nilai cukup 29,40%
untuk nilai 7 Sedangkan kategori nilai kurang tidak didapatkan dalam
kegiatan belajar pada siklus ini.
Dan data tersebut menunjukkan bahwa antara siklus I dan siklus III
motivasi belajar siswa dengan strategi pembelajaran inquiry menunjukkan
peningkatan. Peningkatan motivasi belajar siswa ini menunjukkan bahwa
prestasi belajar dipenaruhi oleh strategibelajar yang diberikan guru. Prestasi
belajar dapat baik bila motivasi belajarnya juga baik.
B. Refleksi
Refleksi merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran denan
pendekatan kontekstual. Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru
50
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 55/69
dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan
dimasa yang lalu. Refleksi merupakan gambaran terhadap kegiatan atau
pengetahuan yang baru saja diterima. Siswa mengendapkan apa yang baru
dipelajarinya sebaai struktur pengetahuan yan baru, yang merupakan
pengayaan atau revisi dari penetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan
respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima.
Dalam penelitian ini refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan praktisi
adalah dengan cara mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian ini. Kegiatan tersebut meliputi : (1) analisis, (2) sintesis, (3)
pemaknaan, (4) penjelasan, (5) penyimpulan data dan informasi yang
dikumpulkan.
1. Analisis
Analisis dalam penelitian Pengembanan Desain Pembelajaran Inquiry
Meninkatkan Motivasi dan Prestasi Hasil belajar Mata Pelajaran Matematika
Pokok perkalian Dan Pembaian pada siswa Kelas II Semester II Sekolah
Dasar Negeri Ploso II. Studi pada Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar
Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan ini adalah analisis
motivasi belajar yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang
dilakukan oleh siswa Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung
Kabupaten Pacitan. Hasil belajar ini dipengaruhi oleh strategi pembelajaran
yang digunakan oleh Peneliti.
2. Sintesis
51
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 56/69
Hal ini mengarah pada proses belajar yan dilakukan seluruh
komponen belajar, baik oleh guru, maupun siswa sebagai peserta didik.
3. Pemaknaan
Memaknai hasil belajar sangat diperlukan. Berdasarkan pada hasil
penelitian yang dilakukan, maka jelaslah bahwa motivasi belajar sangat
berpenaruh terhadap prestasi belajar. Munculnya motivasi belajar didukung
oleh strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
4. Penjelasan
Ditegaskan dalam proses kegiatan belajar ini, diperoleh hasil belajar
yang optimal dengan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan keinginan peserta didik.
5. Penyimpulan Data dan Informasi
Dari kegiatan penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti, dapat
disimpulkan bahwa motivasi dan prestasi hasil belajar dapat ditinkatkan
dengan strategi pembelajaran yang sesuai. Motivasi yang dapat
meningkatkan cara belajar peserta didik akan berpengaruh terhadap
prestasi belajar yang dilakukan.
C. Hasil Penelitian
Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
peneliti menunjukan bahwa penerapan penimbangan desain penbelajaran
inquiry dapat meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar siswa
sekolah dasar kelas II Semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan
52
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 57/69
Punung Kabupaten Pacitan. Hal ini di tunjukan oleh prestasi siswa tersebut
dalam mempelajari mata pelajaran matemkatika pokok perkalian dan
pembagian dengan sub pokok bahasan (1) perkalian sebagai penjumlahan
berulang,(2) pembagian sebagai pengurangan berulang sampai habis ,(3)
mengubah bentuk perkalian ke dalam bentuk pembagian, (4) menghitung
secara cepat perkalian dan pembaian oleah bilangan-bilangan dan
memecahkan masalah Sehari-hari yan melibatkan +,-,x,dan :.
Hasil belajar (prestasi) yang diperoleh menunjukan hasil yan
sangat signifikan dengan mengunakan strategi pembelajaran inquiry.
Dengan hasil belajar yang baik menunjukan motivasi Siswa Kelas II semester
II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
Miningkatkan dengan pengembangan strategi pembelajaran inquiry yang di
gunakan oleh peneliti dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Siswa
Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung,
Kabupaten Pacitan.
53
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 58/69
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan : (a) kesimpulan, dan (b) saran-saran
berdasarkan pada penelitian dengan judul Penambanggan Desain
Pembelajaran Inquiry Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Hasil Mata
Pelajaran Matematika Pokok Bahasan perkalian Dan Pembagian pada siswa
Kelas II SDN Ploso II. (Studi Pada Siswa Kelas II Semester Sekolah Dasar
negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat peneliti rumuskan
beberapa kesimpulan, diantaranya :
1. Pengembanan Strategi pembelajaran dengan inquiry dapat
meningkatkan motivasi Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar
Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Sebagai
buktinya bahwa pengajaran yang dilakukan mengalami peningkatan
yang signufukan dari hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran
inquiry menunjukkan peningkatan. Dari data tersebut menunjukkan
bahwa antara siklus I dan siklus III, motivasi belajar siswa dengan
strategi pembelajaran inquiry menunjukkan peningkatan denan
jumlah responden yang sama
yaitu 18 responden. Peningkatan motivasi belajar siswa ini
menunjukkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh strategi belajar
54
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 59/69
yang diberikan guru. Prestasi belajar dapat baik bila motivasi
belajarnya juga baik
2. Inquiry salah satu komponen Contekstual Teaching and
Learning (CTL). Strategi ini dapat dilakukan pada semua mata
pelajaran.
3. Stratei pembelajarab denan mengunakan strategi
pembelajaran inquiry dimungkinkan dapat meninkatkan motivasi
velajar Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II
Kecamatan Punung, Kebupaten Pacitan pada mata pelajaran
Matematika.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang tersebut, maka dirumuskan saran-
saran sebagai berikut :
1. Kepada guru Sekolah Dasar agar mempertimbangkan pemberian
materi pembelajaran denan mengenalkan kepada siswa denan
pembelajaran yang digunakan adalah strategi inquiry (menemukan)
2. Kepada guru yang menajarkan mata pelajaran Matematika,
hendaknya selalu mempunyai kreatifitas dalam mengunakan strategi
belajar yang diberikan kepada siswa.
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 60/69
3. Hendaknya guru dapat meningkatkan kualitas berdasarkan pada
pengembangan kurikulum sekolah agar tidak terpaku denan cara-cara
konvensional yang mapan, namun perlu disesuaikan dengan
perubahan atau inovasi penyelenggaraan proses pembelajaran yang
disesuaikan dengan tuntutan perkembanan zaman.
4. Strategi pembelajaran perlu dilakukan dengan banyak variasi sesuai
dengan keinginan peserta didik yang dilakukan oleh guru agar
didapatkan hasil belajar yang optimal.
55
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 61/69
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., & Bintoro, T. 2000. memahami dan Menangani Siswa
dengan Problema dalam Belajar: Pedoman Guru. Jakarta :
Proyek Peningkatan Mutu SLTP, Direktorat Pendidikan
Menengah Umum, Dirjen Dikdasmen, Departemen
Pendidikan Nasional.
Arifin, I. 1998. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengelola Madrasah
Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar Berprestasi. Desertasi Tidak
Dipublikasikan. Program Pascasarjana IKIP Malang.
Bafadal, I. 1994. proses Perubahan di Sekolah. Disertasi Tidak
Dipublikasikan. Program Pascasarjana IKIP Malang.
Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research InEducation.
Boston: Allyn & Bacon
Guba, E. G., & Lincoln, Y.S. 1981. Effective Evaluation. San San Fransisco :
lossey-Bass Publishers
Hatnalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta : PT Bumi Aksara
Miles, M. B., & Hubermen, A.M.1984. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan
oleh Tjetjep Rohendi Rohidin. Universitas Indonesia, Jakarta.
56
57
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 62/69
Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik,
dan Implementasi. Bandung : Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya
Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitutif. Bandung:
Penerbit Tarsito
Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual. Malan: Universitas Negeri Malang
Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan
Penerapannya dalam KBK Malang: Uneversitas Negeri
Malang.
Patton, Q.M. 1980. Qualitativ Evaluations Methods. London: Sage
Publications
Soekamto, H. 2001. Perana Strategi Pembelajaran yang Menekankan pada
Aktivitas Siswa dalam Meningkatkan Minat dan Prestasi
Siswa Mata Pelajaran IPS-Geografi. Jurnal Pendidikan Dasar
dan Menengah. Vol.3 No 9, 10 Tahun 2001
Spradley, J., P. 1980 Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and
Winston
58
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 63/69
Sukirin, 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta
Wardhana, D., Basri., Y., Imron, A. 2000. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : Untuk
Sekolah Dasar Kelas V. Depertemen Pendidikan Nasional.
Surabaya : PT Gradita Utama
Winkel, 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar . Jakarta : Gramedia
Woodworth, R., 1951. Psichology . New York: Henry Holt & CO
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial.
Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 64/69
LAMPIRAN I
EVALUASI SISWA
SIKLUS I
Bagian I
Isilah titik-titik sesuai gambar !
1.
59
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 65/69
Jawablah soaL-soal berikut dengan tepat!
1. Kelereng Mahmud 18 butir,dibagikan sama banyak kepada Ridho,
Ridho Ali. Berapa kelereng yang diterima oleh Ridho?
2. Sebanyak 21 butir telur dimasukkan ke dalam 3 kantong plastik sama
banyak. Berapa isi telur pada setiap kantong?
3. Sebuah lidi mempunyai panjang 30 senti meter. Lidi tersebut di
potong menjadi 3 bagi sama panjang. Berapa panjang tiap lidi`?
4. Siswa kelas dua ada 35 orang. Akan dibentuk kelompok belajar yang
masing-masing anggota 5 siswa . Berapa banyak siswa pada masing-
masing kelompok belajar ?
5. Didalam kardus ada 50 batang kapur. Jika setiap hari di perlukan 5
batang kapur, berapa hari kapur dalam kardus akan habis ?
60
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 66/69
Bagian III
Jawablah soal-soal berikut dengan tepat !
1. Sebuah kardus dapat di isi 6 buah mangga. Jika nterdapat 18 mangga,
maka dibutuhkan . . . kardus.
2. Sebuah rak dapat memuat 7 botol kecap. Jika terdapat 28 botol kecap,
maka diperlukan . . . buah rak
3. Sebuah kue dapat di potong menjadi 4 potong kecil. Jika terdapat 20
potong kecil, maka banyak kue yang dipotong ada . . . buah.
4. Sebuah ruangan dapat memuat 8 kursi. Jika terdapat 48 kursi, maka
ruangan yang di perlukan sebanyak . . . buah.
5. Satu buah bemo memiliki 3 buah roda. Jika ada 27 buah roda maka dapat
dipasang pada . . . bemo.
6. Tiap sendok pupuk cukup untuk 5 tanaman . jika terdapat 35 tanaman,
maka pupuk yang di perlukan . . . sendok.
63
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 67/69
7. Pada permanan kelereng, tiap anak membawa 7 kelereng. Jika jumlah
kelereng ada 56, maka yang bermain kelereng ada . . . anak.
8. Di sebuah peternakan tiap hari dihasilkan 8 butir telur itik. Sebanyak 40
butir telur itik dapat di hasilkan dalam . . . hari.
9. Sebuah gulungan plastik dapat di potong menjadi 8 potongan kecil. Jika
terdapat 48 potongan kecil, maka tali plastik yang di potong
sebanyak . . . gulung.
10.Sebuah kantong dapat memuat 9 buah jeruk . jika terdapat 81 buah
jeruk ,maka kantong yang di butuhkan sebanyak . . . buah.
Soal di baca oleh guru.
1. 9 : 3 =………. 6. 32 : 4 = ……….
2. 10 : 2 = …….... 7. 40 : 8 =………..
3. 20 : 5 =………. 8. 18 : 6 =………..
4. 15 : 3 =………. 9. 25 : 5 =………..
5. 21 : 7 =………. 10. 28 : 4 =………..
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Tatik membawa tiga bungkus permen. Tiap bungkus berisi 5 permen di
berikan kepada adiknya. Berapa banyak permen tatik sekarang ?
2. Pak guru membagikan 36 buku kepada 9 sama banyak. Salah satu siswa
menjadi juara pertama di beri tambahan 3 buku lagi. Berapa buku yang
di terima oleh siswa yang menjadi juara pertama?
65
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 68/69
3. Di kelas dua terdapat 40 siswa. Akan dibentuk 8 kelampok belajar dengan
jumlah siswa tiap kelompok sama banyak. Banyak siswa laki-laki di
setiap kelompok ada 2 orang. Berapa banyak siswa perempuan di tiap
kelompok ?
4. Pak amir mempunyai 6 kolam ikan. Tiap kolam berisi 8 ekor ikan. Setelah
dihitung ternyata ada 5 ekor ikan yang mati. Berapa ekor ikan yang
masih hidup ?
5. Ani dan rita membagi 50 karet gelang. Kemudian rita memberikan 5
karet gelang yang di milikinya kepada ani. Berapa karet yang di miliki ani
sekarang ?
6. Dalam seminggu siswa belajar di sekolah selama 6 hari. Selama 5 minggu
ternyata ida pernah tidak masuk karena sakit selama 4 hari. Berapa hari
masuk sekolah dalam 5 minggu ?
7. Andri, gita, dan badu akan membagi 30 potong coklat. Gita mendapat 2
poton coklat lebih banyak dari ke dua temanya. Berapa potong coklat
yang di terima oleh Gita ?
8. Sebanyak 7 angkutan kota masing-masing membawa 5 orang
penumpang. Di tengah jalan sebanyak 2 orang penumpang turun. Berapa
jumlah penumpang yang masih ada di tujuh angkutan tersebut ?
9. Di sebuah gedung terdapat lima baris kursi. Tiap baris terdiri dari 8 8
kursi. Sebanyak 2 kursi tidak dapat dipakai karena rusak. Berapa kursi
yang masih bisa di pakai ?
66
5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 69/69
10. Ucok, Putri, Mira, dan Maya membagikan 2 kantong permen. Tiap
kantong berisi 20 permen Maya mendapat tambahan 5 permen dari teman-
temannya. Berapa permen yang diterima maya ?
67