ptk bu samiyem

69
 KARYA TULIS HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN INQUIRY MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA SISWA KELAS II SEMESTER II SDN PLOSO II Disusun Dalam Rangka Pengembangan Profesional Keguruan Disusun Oleh : S A M I Y E M, S.Pd NIP. 19600414 198511 2 001 Unit Kerja : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PACITAN UPT TK DAN SD KECAMATAN PUNUNG SEKOLAH DASAR NEGERI PLOSO II  

Upload: naning-nurya

Post on 14-Jul-2015

107 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 1/69

KARYA TULIS

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN

INQUIRY MENINGKATKAN MOTIVASI DANPRESTASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA

POKOK BAHASAN PERKALIAN DANPEMBAGIAN

PADA SISWA KELAS II SEMESTER II SDN PLOSOII

Disusun Dalam Rangka

Pengembangan Profesional Keguruan

Disusun Oleh :

S A M I Y E M, S.Pd

NIP. 19600414 198511 2 001

Unit Kerja :

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PACITAN

UPT TK DAN SD KECAMATAN PUNUNG

SEKOLAH DASAR NEGERI PLOSO II

 

Page 2: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 2/69

2010

LEMBAR PUBLIKASI

DISERAHKAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN

DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR NEGERI PLOSO II

KACAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN

NOMOR REGISTER :

 TANGGAL : 7 Oktober 2010

Pacitan, 5 Oktober 2010

PENGELOLA PERPUSTAKAAN

K A T E N O, S.Pd.

Page 3: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 3/69

NIP. 19540802 197703 1 008

LEMBAR PENGESAHAN

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

NAMA : SAMIYEM, S.Pd

NIP : 19600414 198511 2 001

 JABATAN/UNIT KERJA : GURU KELAS/ SDN PLOSO II

KECAMATAN PUNUNG

KABUPATEN PACITAN

PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS / PTK 

DISAHKAN PADA TANGGAL : 30 September 2010

KEPALA SEKOLAH

 JOKO SISWANTO , SPd

NIP. 19600414 198511 2 001

I

Page 4: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 4/69

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

rahmat dan hidayah-Nya terselesaikannya penulisan Karya Tulis Ilmiah,

sebagai persyaratan administrasi kenaikan pangkat / jabatan yang berjudul ”

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN INQUIRY MENINGKATKAN

MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA SISWA KELAS II SEMESTER II SDN PLOSO

II” Sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini dituangkan hasil penelitian tindakan kelas

(PTK) yang objektif sehingga dapat menjadi alat ukur yang memiliki validitas

cukup tinggi dan realitas yang baik. Sesuai dengan kriteria tertentu agar

dapat memenuhi fungsi dan tujuannya.

Dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tidak lepas dari

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Guru Sekolah dan Bapak/ Ibu

Guru Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan

yang telah mendukung penulis dalam penyusunan karya tulis ini, dan semua

pihak yang telah membantu dalam penulisan karya tulis ini tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan balasan yang selayaknya dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis

II

III

Page 5: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 5/69

menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya tulis ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan sehingga sudilah apabila ada yang memberikan

saran dan kritik demi kesempurnaan penulisan mendatang.

Akhirya penulis berharap semoga apa yang disajikan dalam karya tulis

ini memberikan manfaat kepada berbagai pihak pada umumnya dan penulis

khususnya.

Pacitan, 5 Februari 2011

Penulis

IV

Page 6: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 6/69

DAFTAR ISI

LEMBAR PUBLIKASI …………………………………………………… I

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………. III

KATA PENGANTAR……………………………………………………… IIII

DAFTAR ISI………………………………………………………………. V

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1B. Rumusan Masalah …………………………………………… 6C. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 7D. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 8E. Hipotesis Tindakan……………………………………………. 10F. Penegasan Istilah …………………………………………….. 11

BAB III KAJIAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar.......................................................... 14B. Prestasi Belajar ......................................................... 20C. Strategi pembelajaran ............................................... 21D. Inquiry .....................................................................̀ 26E. Mata Pelajaran Matematika ...................................... 27

BAB IIII METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancanngan Penelitian .............................................. 28B. Subjek Penelitian ..................................................... 29C. Langkah-langkah Penelitian ……………………………. 29D. Instrumen Penelitian ………………………………………. 32E. Teknik Analisis Data ………………………………………. 38

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data………………………………………………… 41B. Refleksi ………………………………………………………. 50C. Hasil Penelitian ....................................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................ 54B. Saran ..................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 57

LAMPIRAN ............................................................................. 60

V

Page 7: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 7/69

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas : (a) latar belakang masalah, (b) fokus

Penelitian, (c) tujuan Penelitian, (d) manfaat Penelitian (e) hipotesis

tindakan, dan (f) penegasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Pembicaraan mengenai pendidikan selalu diarahkan kepada guru.

Guru selalu dianggap sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam

operasionalisasi pendidikan ditingkat sekolah. Sehingga ketika pendidikan

dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas menurunnya kualitas

sumber daya manusia, secara langsung guru merupakan pihak yang

bertanggungjawab. Dengan demikian guru merupakan pihak yang sangat

menentukan dan memegang peranan yang sangat penting terhadap

kemajuan pendidikan yang bermuara pada peningkatan kualitas sumber

daya manusia (Sonhadji, 1990). Berdasar paparan tersebut, guru memegang

peranan yang sangat penting dan menentukan. Oleh karenanya,

peningkatan kemampuan dan wawasan guru ini menjadi hal mutlak yang

harus dilakukan agar guru dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan

baik. Berbagai upaya dan strategi harus dilakukan dengan baik dan

terancana agar kegiatan dan aktivitas guru tersebut terus meningkat dan

dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah direncanakan.

Berdasarkan pada pendapat tersebut Soekamto (2001) mengatakan

bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi unsur penentu dalam

1

Page 8: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 8/69

kelangsungan hidup manusia.untuk menghadapi tantangan pada masa

mendatang, pendidikan nasional dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan

kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Upaya meningkatkan kualitas

manusia Indonesia seutuhnya tidak hanya menjadi tugas dan

tanggungjawab para pakar, birokrat dan politisi saja, melainkan juga

menjadi tugas dan tanggungjawab guru dan orang yang berkiprah dibidang

pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, sebagai praktisi dan pemerhati

bidang pendidikan dan pengajaran, perlu memikirkan dan mengambil

langkah guna ikut berkiprah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk

meningkatkan mutu pendidikan diperlukan pembaharuan-pembaharuan

strategi dalam pembelajaran.

Pembaharuan tersebut hendaknya dipahami dan dilakukan oleh guru,

agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dengan harapan

dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam peningkatan

prestasi belajar peserta didik. Untuk meningkatkan prestasi belajar, guru

harus mampu memberikan motivasi kepada peserta didik, agar dalam

kegiatan belajar mengajar anak memiliki keinginan untuk mengetahui dan

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dalam kaitannya dengan

motivasi, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik

dengan memperhatikan prinsip bahwa peserta didik akan bekerja keras bila

ia mempunyai minat dan perhatian terhadap materi pembelajaran yang

disampaikan oleh guru. Dengan demikian, maka kualitas peserta didik akan

lebih mengarah pada tujuan yang direncanakan dalam penelitian. Hal ini

senada disampaikan oleh Nurhadi & Senduk (2003) bahwa kualitas

kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran

2

Page 9: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 9/69

pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas,

damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan

harus selalu dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Pembaharuan pendidikan tersebut tidak dapat dilakukan oleh satu

komponen saja, melainka harus ada kerjasama dengan komponen lain.

Lewin (1948) mengatakan bahwa pembaharuan sosial sangat tergantung

pada komitmen dan pemahaman anggota masyarakat yang terlibat dalam

proses pembaharuan itu. Selanjutnya Elliot (1977) mengemukakan bahwa

perlunya kolaborasi dalam melakukan perubahan-perubahan yang bersifat

mendasar melalui proses penelitian.

Dari beberapa pendapat tersebut menunjukkan bahwa meningkatkan

kualitas pendidikan itu merupakan tanggung jawab bersama antara guru,

siswa, masyarakat, dan seluruh komponen pensisikan. Untuk melakukan

perubahan dalam menigkatkan mutu dan kualitas pendidikan guru sangat

berperan, sebab guru adalah orang kedua setelah orangtua yang bertugas

sebagai pentransfer ilmu pengetahuan kepada anak. Untuk itu metode yang

dilakukan guru sangat tergantung dari kreatifitas guru itu sendiri dalam

menyampaikan isi materi kepada anak didik.

Fenomena-fenomena tersebut menjadikan tantangan bagi penelitian

untuk dapat melakukan suatu perubahan dalam proses pembelajaran agar

dapat menghasilkan suatu prestasi belajar yang optimal. Perubahan proses

pembelajaran tersebut dengan menawar suatu strategi pembelajaran inquiry

sebagai upaya meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, yang pada

akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

3

Page 10: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 10/69

Inquiry merupakan salah satu komponen dan penerapan pendekatan

CTL (Contextual Teaching And Learning), yang berarti menemukan. Menurut

Nurhadi (2002) menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan

pembelajaran berbasis CTL (Contextual Teaching And Learning).

Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh diharapkan bukan hasil

mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.

Strategi pembelajaran yang kurang melibatkan siswa akan

menurunkan minat belajar siswa, sehingga motivasi belajarnyapun akan

menurun dan pada akhirnya prestasi belajarnyapun tidak akan didapatkan

hasil yang optimal. Strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada

aktivitas siswa merupakan metode belajar mengajar yang mengutamakan

peran aktif baik fisik, mental, maupun sosial. Berdasarkan pada kenyataan

tersebut intinya bahwa strategi belajar yang digunakan oleh guru sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik, dan yang lebih penting

lagi berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik dalam belajar.

Menurut Mulyasa (2002) untuk mencapai keberhasilan peserta didik dalam

belajar, maka guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : (1)

mengurangi metode ceramah, (2) memberikan tugas yang berbeda bagi

setiap peserta didik, (3) mengelompokkan peserta didik sesuai denan

kemampuannya, (4) bahwa harus dimodifikasi dan diperkaya, (5) gambar

prosedur yang bervariasi, (6) usahakan situasi belajar berusaha untuk

mengembangkan kemampuan anak untuk bekerja sesuai dengan

kemampuan, dan (7) usahakan melibatkan peserta didik dalam berbagai

kegiatan.

4

Page 11: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 11/69

Dari pendapat tersebut, menunjukkan bahwa kreativitas dan

kemampuan guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran sangat

berpenaruh terhadap prestasi belajar siswa. Siswa akan mempunyai

prestasi belajar yang baik bila dalam dirinya tertanam motivasi belajar yang

kuat.

Berdasarkan fenomena yang ada, peneliti akan melakukan Penelitian

tindakan kelas ( action reseach) dengan tujuan untuk mengetahui dan

mendeskripsikan bahwa dengan strategi pembelajaran inquiry yang

digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, diharapkan mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa, dan pada akhirnya dapat

meningkatkan pula prestasi belajar siswa.

Penelitian ini akan mendeskripsikan suatu upaya meningkatkan

motivasi belajar Penelitian Tindakan (action research) strategi pembelajaran

inquiry ini dilakukan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan

Punung, Kabupaten Pacitan pada siswa kelas II Semester I pada mata

pelajaran Matematika. Apakah dengan strategi pembelajaran inquiry

(menemukan ) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas II Sekolah

Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan dalam belajar

mata pelajaran Matematika pokok Perkalian dan Pembagian dengan

subpokok (1) Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang, (2) Pembagian

sebagai Pengurangan Berulang sampai habis, (3) Mengubah bentuk

Perkalian Bentuk Pembagian, (4) Menghitung secara Cepat perkalian dan

pembagian oleh bilangan Dan memecahkan Masalah sehari-hari yang

melibatkan +,-,X dan :. Suatu tantangan proses pencapaian tujuan

5

Page 12: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 12/69

pembelajaran di Sekolah Dasar di era global saat ini, untuk menghasilkan

mutu pembelajaran yang optimal.

B. Rumusan Masalah

Berdasakan pada latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah Strategi Pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan

motivasi belajar Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II

Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan ?

2. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran Matematika

untuk siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Semester II Kecamatan

Punung , Kabupaten Pacitan, dengan menggunakan Strategi

Pembelajaran Inquiry (menemukan) ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut tujuan penelitian yang

utama adalah untuk menghasilkan desain pembelajaran yang dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Sekolah Dasar.

Lebih khusus tujuan penelitian tindakan ini dimaksudkan dengan tujuan

untuk :

1. Mengetahui dan mendeskripsikan bahwa Strategi Pembelajaran Inquiry

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas II Semester II Sekolah

Dasar Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan ?

Page 13: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 13/69

2. Mengetahui dan mendeskripsikan bahwa prestasi belajar mata pelajaran

Matematika untuk siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan

Punung Kabupaten Pacitan, dengan menggunakan Strategi Pembelajaran

Inquiry (menemukan )

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan

kesulitan belajar siswa sehingga kemampuaqn siswa dalam memehami atau

menguasai materi peembelajaran akan lebih cepat yang akhirnya dapat

meningkatkan mutu atau prestasi hasil belajar.

Namun demikian perlu kita sadari bahwa penggunaan metode ini

tidak sepenuhnya dapat berhasil dengan sempurna karena juga banyak

dipengaruhi oleh faktor yang lain. Faktor yang mempengaruhi diantaranya

diri siswa atau peserta didik dan kemampuan guru sendiri dalam mengelola

pembelajaran .

Dengan penelitihan tindakan kelas ini tentunya akan menambah

pengalaman baru bagi guru khususnya bagi peneliti sendiri, sehingga juga

akan dapat diketahui kekurangan kekurangan yang terjadi dengan harapan

hasil proses belajar mengajar dimasa yang akan datang bakan lebih baik.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini diharapkan dapat

menghasilkan temuan-temuan mengenai strategi pembelajaran inquiry mata

pelajaran Matematika untuk kelas III di Sekolah Dasar Negeri Ploso II

Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Dan hasil yang diperoleh dalam

penelitian ini akan memberikan data empirik bagi kepentingan peningkatan

kualitas pengajaran di sekolah dasar, khususnya yang berkaitan dengan

6

7

Page 14: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 14/69

upaya peningkatan motivasi dan prestasi hasil belajar siswa. Secara praktis

temuan penelitian ini dapat dijadikan dasar pengembangan strategi

pembelajaran, pengembangan metodologi pengajaran, dan pengelolaan

kelas. Disisi lain diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas

pendidikan mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar, khususnya di

Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan

dengan strategi pembelajaran inquiry, dan pada Sekolah Dasar pada

umumnya.

2. Sekolah Dasar

a. Memberikan bahan masukan dalam rangka pengembangan kurikulum

sekolah agar tidak terpaku dengan cara-cara konvensional yang mapan,

namun perlu disesuaikan dengan perubahan atau inovasi penyelenggaraan

proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

b. Sebagai sarana untuk mengetahui atau menemukan hambatan dan

kelemahan penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya

memperbaiki dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi

dikelas, sehingga dapat menemukan cara yang tepat untuk meninkatkan

prestasi belajar siswa sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.

3. UPT TK dan SD Kecamatan Punung

Sebagai masukan dalam proses pelaksanaan pembelajaran agar

mengikuti, memperhatikan, dan menerapkan hasil yang diperoleh dari

8

Page 15: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 15/69

penelitian ini, sehingga kelemahan pelaksanaan pembelajaran di lapangan

pendidikan dapat diperbaiki sesuai dengan saran dan rekomendasi dari

hasil-hasil penelitian tindakan kelas (actions research)

4. Literatur

Sebagai bahan acuan bagi peneliti ini, yang melakukan penelitian

sesuai dengan konteks penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas (action research)

meningkatkan Motivasi dan prestasi Belajar Matematika Dengan

Pengembangan Desain Pembelajaran Inquiry pada Siswa Kelas II semester II

Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan ini

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

” Strategi pembelajaran dengan menggunakan desain pembelajaran inquiry 

dimungkinkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas

II Semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten

Pacitan pada mata pelajaran Matematika pokok Bahasan Perkalian Dan

 pembagian ”

F. Penegasan Istilah

Page 16: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 16/69

Beberapa istilah yang harus ditegaskan dalam penelitian ini, agar

dalam pembahasan hasil penelitian akan mengarah pada uraian yang lebih

spesifik sesuai dengan ruang lingkup penelitian. Diantaranya :

1. Inquiry 

Inquiry merupakan salah satu komponen dari penerapan pendekatan

CTL (Contextual Teaching And Learning), yang berarti menemukan. Menurut

Nurhadi (2002) menemukan merupakan baian inti dari kegiatan

pembelajaran berbasis CTL (Contextual Teaching And learning. pengetahuan

dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat

seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.

2. Motivasi Belajar 

Motivasi belajar dapat diartikan sebagai serangkaian usaha yang

muncul dalam diri seseorang, sehingga seseorang memiliki semangat untuk

melakukan sesuatu sesuai denan harapan. Hoy dan Miskel (1987)

menguraikan bahwa motivasi itu terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu

mengaktifkan laku, mengarahkan tingkah laku, dan mempertahankan

tingkah laku. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa motivasi memegang

peranan penting dalam mencapai hasil belajar.

Motivasi dan prestasi hasil belajar dalam Penelitian tindakan kelas

(action research) ini adalah motiasi dan prestasi hasil belajar siswa kelas III

Sekolah Dasar Negeri Ploso III Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan dalam

belajar mata pelajaran Matematika Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian

dengan Subpokok Bahasan (1) Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang, (2)

9

10

Page 17: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 17/69

Pembagian sebagai Pengurangan Berulang sampai habis, (3) Mengubah

Bentuk Perkalian ke Bentuk Pembagian, (4) Menghitung Secara Cepat

Perkalian dan Pembagian oleh bilangan Dan Memecahkan Masalah Masalah

Sehari-hari yang melibatkan +,-,x, dan :.

3. Prestasi Belajar 

Gagne yang dikutip oleh Badawi (1987) mengatakan bahwa hasil

belajar dapat diukur dengan menunakan tes karena hasil belajar berupa

ketrampilan intelektual, strategi konitif, informasi verbal, ketrampilan, dan

nilai dan sikap.

Prestasi belajar yang dimaksudkan dalam Penelitian ini, adalah

prestasi belajar mata pelajaran matematika pada siswa kelas III sekolah

dasar Negeri Ploso III Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan Tahun pelajaran

2004/2005 pada Semester I

 4. Mata Pelajaran Matematika

Mata pelajaran Matematika yang dimaksud dalam Penelitian ini

adalah dibatasi pada pokok bahasan (1) Perkalian sebaai penjumlahan

Berulang, (2) Pembagian sebagai Pengurangan Berulang sampai habis, (3)

mengubah bentuk perkalian ke bentuk pembagian, (4) Menghitung secara

cepat perkalian dan pembagian dan Pembagian oleh bilangan

Dan Memecahkan Masalah Sehari-hari yang melibatkan +,-,x dan : .

11

12

Page 18: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 18/69

BAB III

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dibahas : (a) motivasi belajar, (b) prestasi belajar, (c)

strategi pembelajaran, (d) inquiry, dan (e) mata pelajaran Matematika.

A. Motivasi Belajar

1. Definisi Motivasi

Kurt dan Boone (1984) mengemukakan bahwa motivasi merujuk pada

pengerahan daya perilaku yang ditujukan pada pencapaian kepuasan

kebutuhan.

Selanjutnya Widayatun (1999) mengatakan bahwa motivasi itu

mempunyai arti dorongan atau menggerakkan. Motivasi inilah yang

mendorongg seseorang untuk berperilaku beraktivitas dalam pencapaian

tujuan.

Donald yang dikutip oleh Hamalik (2001) mengatakan bahwa motivasi

adalah Motibation is an enery change within the person characterized bu

effective arousal and anticipatory goal reaction. Yan berarti motivasi adalah

perubahan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

13

Page 19: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 19/69

Ada dua prinsip cara memandang motivasi, (1) motivasi dipandang

sebagai proses, dan (2) menemukan karakter dari proses ini dengan melihat

petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulak bahwa motivasi

merupakan dorongan yang datang dari dari dalam pribadi seseorang

(intrinsik) ataupun dating dari luar pribadi (ektrinsik) untuk mencapai tujuan

sesuai dengan keinginan pribadinya.

2. Belajar

Belajar merupakan sesuatu proses keiatan yang dilakukan secara

sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan. Winkel (1984) mengatakan bahwa

belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikhis yang berlangsung dalam

interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap.

Selanjutnya Sukirin (1984) mengatakan bahwa belajar adalah suatu

kegiatan yang sengaja untuk merubah tingkah laku sehingga diperoleh

kecakapan baru.

Hilgard yang dikutip oleh Pasaribu (1983) berpendapat bahwa

Learning in the process, by wich an activity organities or is changed trough

responding ti a situationprovided the changed can not be attributed to

growth or the temporary sate of the organisme as in fatique or under 

druges. Artinya belajar adalah suatu proses kegiatan yang menghasilkan

aktivitas baru atau perubahan kegiatan karena reaksi lingkungan. Perubahan

itu tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh perubahan atau

14

15

Page 20: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 20/69

kesadaran sementara orang tersebut karerna kelelahan atau karena obat-

obatan, sehingga orang tersebut tidak sadar terhadap keadaan dirinya.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pengetahuan, kecakapan dan

tingkah laku. Perubahan itu diperoleh dengan latihan dan pengalaman

bukan perubahan dengan sendirinya.

Selanjutnya Usman (2002) mengatakan bahwa belajar adalah proses

perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara

individu dan individu dengan lingkungan. Menurut Burton (1944) berkaitan

dengan perubahan dalam belajar artinya seseorang setelah mengalami

proses belajar mengajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik

pengetahuannya, ketrampilannya, maupun aspek sikapnya.

Hamalik (2002) mengatakan bahwa belajar adalah pertimbangan

tingkah laku yang relatif mantap latihan dan pengalaman.

Masalah pokok yang dihadapi dalam belajar adalah bahwa proses

belajar tidak dapat diamati secara langsung dan kesulitan untuk

menentukan kepada terjadinya perubahan tingkah laku belajarnya. Untuk

dapat mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut hanya dapat

diketahui bila telah mengadakan penilaian. Itulah sebabnya pengendalian

dan pengontrolan proses belajar dapat dilakukan bila proses belajar tersebut

direncanakan dalam desain sistem belajar yang cermat.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar, baik itu

perubahan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan, dan perubahan

tersebut dilakukan secara berkesinambungan.

16

Page 21: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 21/69

3. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam proses belajar

mengajar. Killer (1993) membedakan motivasi belajar menjadi 2 kelompok,

yaitu motivasi yang ada dalam diri siswa dan motivasi yang ada dalam

pembelajaran. Untuk meningkatkan motivasi perlu dikembangkan desain

pembelajaran yang sesuai. Strategi pembelajaran inquiry adalah salah

satunya. Menurut Hamalik (2002) memotivasi belajar penting artinya dalam

proses belajar siswa, karena fungsinya yang mendorong, menggerakkan,

dan mengarahkan kegiatan belajar. Karena itu, prinsip-prinsip penggerakan

motivasi belajar erat hubungannya dengan prinsip-prinsip belajar itu sendiri.

Ada beberapa prinsip belajar dan motivasi yang disampaikan yang

disampaikan oleh Hamalik (2002), aar mendapatkan perahatian dari pihak

perencanaan penajaran khususnya dalam merencanakan kegiatan belajar

mengajar. Prinsip tersebut dapat digunakan oleh pendidik dalam

mengupayakan peningkatan motivasi peserta didik dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar, sehingga didapatkan prestasi belajar yang

optimal. Diantaranya :

a. Kebermaknaan

Pelajaran akan bermakna bagi siswa jika guru berusaha

menghubungkannya dengan pengalaman masa lampau, atau pengalaman-

pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya.

Sesuatu yang menarik minat dan nilai tertinggi bagi siswa berarti

bermakna baginya. Oleh sebab itu, guru hendaknya berusaha menyesuaikan17

Page 22: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 22/69

pelajaran dengan minat para siswanya, dengan cara memberikan

kesempatan kepada para siswa berperan serta memilih.

b. Modelling

Siswa akan suka memperoleh tingkah baru bila disaksikan dan

ditirunya. Pelajarnnya akan lebih mudah dihayati dan diterapkan oleh siswa

 jika guru mengajarkan dalam bentuk tinkah laku model, bukan hanya denan

menceramahkan/ menceritakan secara lisan. Dengan model tingkah laku itu,

siswa dapat mengamati dan menirukan apa yang dIIInginkan oleh guru.

c. Komunikasi Terbuka

Siswa lebih suka belajar bila penyajian terstruktur supaya pesan-

pesan guru terbuka terhadap pengawasan siswa.

d. Prasyarat 

Apa yang telah dipelajari oleh siswa sebelumnya mungkin merupakan

faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.

Karena itu hendaknya guru berusaha mengetahui/mengenali prasyarat-

prasyarat yang telah mereka miliki. Siswa yang berada dalam kelompok

yang berprasyarat akan mudah mengamati hubungan antara pengetahuan

yang sederhana yang dimiliki dengan pengetahuan yang kompleks yang

akan dipelajari.

e. Novelty 

Siswa akan lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh

penyajian-penyajian yang baru (novelty) atau masih asing.

Page 23: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 23/69

f. Latihan/Praktek yang Aktif dan bermanfaat 

Praktek secara aktif berarti siswa mengerjakan sendiri, bukan

mendengarkan ceramah dan mencatat pada buku tulis.

g. Latihan Terbagi 

Siswa lebih senang belajar jika latihan dibagi-bagi menjadi sejumlah

kurun waktu yang pendek. Latihan yang demikian akan meningkatkan

motivasi siswa dalam belajar dibandinkan dengan latihan yang dilakukan

sekaligus dalam jangka waktu yang panjang.

h. Kurangi secara Sistematik Paksaan Belajar 

Siswa perlu paksaan atau pemompaan. Akan tetapi bagi siswa yang

sudah mulai menguasai pelajaran, maka secara sistematik pemompaan itu

dikurangi dan akhirnya siswa dapat belajar sendiri.

i. Kondisi yang menyenangkan

Siswa akan lebih senang melanjutkan belajarnya jika kondisi

pengajaran menyenangkan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru

untuk menyenangkan proses pengajaran, diantaranya : (1) hindari

pengulangan hal-hal yang telah diketahui, (2) suasana fisik kelas jangan

membosankan, (30 hindarkan terjadi frustasi yang dikarenakan situasi kelas,

(4) hindarkan suasana kelas yang bersifat emosional sebagai akibat adanya

kontak personal, (5) siapkan tugas menantang, (6) berilah pengetahuan

tentang hasil yang dicapai siswa, (7) beri hadiah/pujian yang pantas dari

usaha yang dilakukan oleh siswa.

18

Page 24: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 24/69

B. Prestasi Belajar

Dalam Ensiklopedia (1971), prestasi merupakan kata yang berdiri

sendiri yang berarti produksi yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja

seseorang dalam kurun waktu tertentu.

Pendapat lain disampaikan oleh Woodworth (1951) mengatakan

bahwa prestasi (achivement) adalah actual ability and can be measured

directly by use of test. Artinya prestasi menunjukkan suatu kemampuan

actual yang dapat diukur secara lansung dengan menggunakan tes.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi

merupakan hasil kerja seseorang yang dapat dilihat secara nyata oleh orang

lain dan hasil kerja tersebut dapat diukur secara lansung dengan test.

Berkaitan dengan prestasi belajar, belajar akan lebih mudah dan

dapat dirasakan bila belajar tersebut mengetahui hasil yang diperoleh. Kalau

belajar berarti perubahan-perubahan yang terjadi pada individu, maka

perubahan-perubahan itu harus dapat diamati dan dinilai. Hasil dari

penamatan dan penilaian inilah umumnya diwujudakan dalam bentuk

prestasi belajar.

Menurut Gagne yang dikutip oleh Badawi (1987) mengatakan bahwa

hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan tes karena hasil belajar

berupa ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,

ketrampilan, dan nilai dan sikap.

C. Strategi Pembelajaran

19

Page 25: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 25/69

Strategi merupakan suatu upaya, cara ataupun lankah-lankah

pendekatan untuk mencapai sesuatu tujuan optimal. Strategi pembelajaran

merupakan cara-cara yang dilakukan untuk menghasilkan pembelajaran

tersebut tercapai sesuai dengan pendekatan tujuan yang direncanakan.

Berdasarkan pada konteks penelitian ini strategi pembelajaran

diarahkan pada strategi yang berasosiasi dengan kontekstual. Diantaranya :

(1) pengajaran berbasis masalah, (2) pengajaran kooperatif, (30 pengajaran

berbasis inquiry, (4) pengajaran berbasis tugas/proyek, (5) pengajaran

berbasis kerja, dan (6) pengajaran berbasis jasa layanan. (Nurhadi &

Senduk, 2003)

1. Pengajaran Berbasis Masalah

Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu

pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai

suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan

ketrampilan pemecahan masalah, serta memperoleh pengetahuan dan

konsep yang esensial dari materi pembelajaran (Nurhadi & Senduk, 2003).

Pengajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsan berpikir tingkat

tingi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk didalamnya belajar

bagaimana belajar.

Menurut Ibrahim dan Nur (2000) mengatakan bahwa pelajaran

berbasis masalah masalah dikenal dengan nama lain : Pembelajaran proyek,

pembelajaran berdasarkan pengalaman, pembelajaran berdasarkan

pengalaman, pembelajaran barakar pada kehidupan nyata. Peran guru

20

21

Page 26: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 26/69

dalam pengajaran berbasis masalah ini adalah menyajikan masalah,

mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Ada beberapa ciri pengajaran berbasis masalah, diantaranya :

Pengajuan pertanyaan atau masalah,

Berfokus pada keterkaitan antara disiplin,

Penyeledikikan autentik, dan

Menghasilkan produk/ karya dan memamerkannya.

Pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu guru

dalam memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.

Pengajaran berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu

siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan

ketrampilan intelektual.

2. Pengajaran Kooperatif.

Pengajaran kooperatif (cooperative Learning) memerlukan

pendekatan melalui penggunan keompok kecil siswa untuk bekerja sama

dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar

(Holubec, 2001 yang dikutip oleh Nurhadi & Senduk, 2003)

Pengajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan

sengaja mengembankan interaksi yang silih asuh untuk menghindari

ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan

permusuhan. Pembelajaran kooperatif merupakan merupakan pembelajaran

yang secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi

antara sesame siswa.

22

Page 27: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 27/69

Abdurrahman dan Bintor (2000) mengatakan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis

mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar

sesama siswa sebagai latihan hidup didalam masyarakat nyata.

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu sistem yang didalamnya

terkandung elemen-elemen yang saling terkait. Diantaranya : (a) saling

ketergantungan positif, (d) interaksi tatap muka, (c) akuntabilitas individual,

dan (d) ketrampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau ketrampilan

sosial yang sengaja diajarkan.

Meskipun kerjasama merupakan kebutuhan manusia dalam kehidupan

sehari-hari, untuk mengakualisasikan konsep tersebut kedalam bentuk

perencanaan pembelajaran atau program suatu pelajaran bukanlah suatu

pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan peranan guru dan siswa yang optimal

untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang benar-benar berbasis

kerjasama.

3. Pengajaran Berbasis Inquiry

Dalam pembelajaran dengan penemuan (inquiry), siswa didorong

untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri

dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip sendiri (Nurhadi & Senduk, 2003)

Pembelajaran dengan penemuan (inquiry) merupakan suatu

komponen penting dalam pendekatan konstruktivistik yang telah memiliki

sejarah panjang dalam inovasi atau pembaharuan pendidikan. Belajar

dengan penemuan mempunyai beberapa keuntungan. Pembelajaran dengan

23

Page 28: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 28/69

inquiry memacu keinginan siswa untuk mengetahui, motivasi mereka untuk

melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan jawabannya. Siswa

 juga belajar memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki ketrampilan

kritis karena mereka harus selalu menganalisis dan menangani informasi.

4. Pengajaran Berbasis Tugas/ Proyek 

Pengajaran berbasis proyek/ tugas terstruktur membutuhkan suatu

pendekatan pengajaran komprehensif dimana lingkungan belajar siswa

didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-

masalah autentik termasuk pendalaman materi dalam suatu topik mata

pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Pendekatan ini

memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkonstruk

(membentuk) pembelajarannya, dalam produk nyata.

Ada empat prinsip yang membantu siswa dalam perjalanan menjadi

pembelajaran mandiri yang efektif. Diantaranya : (a) membantu tugas

bermakna, jelas, dan menantang, (b) menganekaragamkan tugas-tugas, (3)

menaruh perhatian pada tingkat kesulitan, dan (4) memonitor kemajuan

siswa.

5. Pengajaran Berbasis Kerja

Pengajaran berbasis kerja memerlukan suatu pendekatan pengajaran

yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk

mempelajari materi pelajaran berbasis sekolah dan bagaimana materi

tersebut digunakan kembali di dalam tempat kerja.

24

Page 29: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 29/69

Mengajar siswa di kelas adalah suatu bentuk pemagangan.Pengajaran

berbasis kerja menganjurkan pentransferan model pengajaran dan

pembelajaran yang efektif kepada aktivitas sehari-hari di kelas, baik dengan

cara melibatkan siswa dalam tugas-tugas kompleks maupun membantu

siswa dalam mengatasi tugas.

6. Pengajaran Berbasis Jasa Layanan

Pengajaran berbasis jasa layanan memerlukan penggunaan

metodologi pengajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat

dengan suatu struktur berbasis sekolah untuk merefleksikan jasa layanan

tersebut, jadi menekankan hubungan antara pengalaman jasa layanan dan

pembelajaran akademis.

Strategi pembelajaran ini berbijak pada pemikiran bahwa semua

kegiatan kehidupan dijiwai oleh kemampuan melayani.

D. Inquiry

Inquiry merupakan salah satu komponen dan penerapan pendekatan

CTL ( Contekstual Teaching And Learning ), yang berarti

menemukan.Menurut Nurhadi (2002) menemukan merupakan bagian inti

dari kegiatan pembelajaran berbasis CTl (Contextual Teaching and

Learning). Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan

bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta,tetapi hasil dari menemukan

sendiri. Inquiry merupakan salah satu dari tujuh komponen penerapan

pendekatan kontekstual di kelas. Siklus inquiry sebagai berikut: (1)

Observasi (Observation), (2) Bertanya (Questioning), (3) Mengajukan

25

Page 30: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 30/69

Dugaan (Hipothesis), (4) Pengumpulan Data (Data Gathering), dan (5)

Penyimpulan (Conclusion).

 Jika digambarkan dalam sebuah bagan,menurut Nurhadi (2003), siklus

inquiry dapat dibuat bagan sebagai berikut:

 

Langkah-langkah kegiatan menemukan (inquiry) adalah sebagai

berikut : (1) merumuskan masalah, (2) mengamati dan melakukan

observasi, (3) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar,

laporan, bagan, tabel dan karya yang lainnya, dan (4) mengkomunikasikan

atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau

audien lainnya.

E. Mata Pelajaran Matematika

Draw Conclusions

Observing Questioning

Inquiry Process

Data Analysis Gathering Information Hypothesis

26

Page 31: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 31/69

Mata pelajaran matematika yang dimaksud dalam Penelitian ini

adalah dibatasi pada Pokok Perkalian Dan Pembagian dengan Subpokok (1)

Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang,(2) Pembagian sebagai

Pengurangan Berulang sampai habis,(3) Mengubah Bentuk Perkalian ke

Bentuk Pembagian,(4) Menghitung Secara Cepat Perkalian Dan Pembagian

oleh bilangan bilangan Dan Memecahkan Masalah Seha

27

Page 32: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 32/69

BAB IIII

METODELOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas: (a) Rancangan Penelitian, (b) Subyek

Penelitian, (c) Langkah-langkah Penelitian, (e) Instrumen Penelitian, (e)

 Teknis Analisis Data

A. Rancangan Penelitian

Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan

sebelum dilaksanakan.Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-

komponen yang diperlukan. Menurut Lincoln dan Guba (1985),

mendefinisikan bahwa rancangan Penelitian sebagai usaha merencanakan

kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara

pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-

masing.

Rancangan dalam Penelitian ini adalah rancangan Penelitian

tindakan. Menurut Waseso (1994) Penelitian tindakan merupakan proses

daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan

pemantauan, refleksi yang mungkin dIIIkuti dengan perencanaan ulang.

Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap

tindakan dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi

tersebut (Cohen dan Mantion, (1980) yang dikutip oleh Zuriah (2003).

28

Page 33: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 33/69

Rancanagan dalam Penelitian ini direncanakan melalui

beberapa tahap perencanaan, diantaranya :(1) refleksi awal, (2) peneliti

merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumuskan

hipotesis tindakan, (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam Penelitian ini ditentukan berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah faktor

perbedaan kemampuan belajar antara siswa.

Subyek penelitian ini adalah Siswa Kelas II semester II Sekolah

Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, tahun pelajaran

2007/2008 sejumlah 18 siswa.

C.Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah:

1. Observasi obyek penelitian dengan tujuan untuk mengenal segala unsur

lingkungan dan alam sekitar khususnya kelas yang digunakan sebagai

objek penelitian. Menurut Nasution (1988) yang dimaksud dengan

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan,

peneliti berusaha berinteraksi dengan subyek secara aktif, sebab

observasi adalah kegiatan selektif dari suatu proses aktif. Dimaksudkan

29

Page 34: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 34/69

untuk mengetahui keadaan obyek penelitian sebelum peneliti melakukan

penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada.

2. Menentukan obyek penelitian.Tahap ini memastikan bahwa Siswa Kelas II

semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung, Kabupaten

Pacitan dijadikan sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan

karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai dengan permasalahan yang

akan dibahas oleh peneliti.

3. Pengumpulan data awal untuk pemfokusan masalah penelitian dilakukan

peneliti dengan mengadakan pengamatan langsung.Hal ini dimaksukan,

agar mendapatkan data yang valid dan reable sesuai dengan kondisi

obyek penelitian. Dengan melakukan pengamatan langsung, maka

peneliti akan memperoleh catatan lapangan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Moleong (1995) menyebutkan bahwa catatan

lapangan merupakan jantungnya penelitian kualitatif. Selanjutnya

Moleong (1995) mengatakan bahwa penelitian kualitatif memposisikan

manusia sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Kehadiran

peneliti di lapangan sangat diutamakan, sebab dalam pengumpulan data

harus dilakukan dalam situasi yang sebenarnya. Menurut Lincoln dan

Guba (1981) menyebutkan pentingnya pengamatan dalam penelitian

kualitatif.

Diantaranya:

(1) Pengamatan ini didasarkan pada pengamatan langsung,

Page 35: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 35/69

(2) Dapat mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada kondisi yang

sebenarnya,

(3)Memungkinkan mencatat situasi yang berkaitan dengan pengetahuan

proposional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data,

(4) Menghindari pada saat wawancara,

(5) Peneliti mampu memahami situasi rumit,

(6) Membantu bila tidak memungkinkan menggunakan teknik

komunikasi.

4. Melakukan pada siklus 1 yaitu proses kegiatan belajar mata pelajaran

Matematika untuk siswa Kelas III pokok bahasan Pokok Perkalian Dan

Pembagian dengan Subpokok Bahasan (1) Perkalian sebagai

Penjumlahan Berulang, (2) Pembagian sebagai Pengurangan Berulang

sampai habis.Obyek penelitian yaitu Siswa Kelas II semester II Sekolah

Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.

5. Melakukan kegiatan pada siklus 2 untuk melakukan serangkaian kegiatan

belajar mata pelajaran Matematika Pokok Perkalian Dan Pembagian

dengan Subpokok Bahasan (1) Mengubah Bentuk Perkalian ke Bentuk

Pembagian, (2) Menghitung secara Cepat perkaliaqn dan pembagian oleh

bilangan-bilangan dan memecahkan masalah sehari-hari yang

melibatkan +,-,x, dan :.dengan melakukan pendekatan inquiry pada

Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso IIKecamatan

Punung, Kabupaten Pacitan.

30

Page 36: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 36/69

6. Mengumpulkan data dari hasil pelaksaan penelitian yan dilakukan oleh

peneliti, berdasarkan pada pelaksanaan proses belajar mengajar dan

hasil belajar obyek penelitian yaitu Siswa Kelas II semester II Sekolah

Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung , Kabupaten Pacitan.

7. Setelah data terkumpul selanjutnya mengidentifikasi, dan langkah

selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil identifikasi.

8. Mendeskripsikan dan memaparkan hasil penelitian secara kualitatif 

sesuai dengan fokus penelitian.

9. Peneliti membuat laporan penelitian dengan cara mendeskripsikan hasil

kegiatan pembelajaran sesuai dengan judul penelitian yang dilakukan

oleh peneliti.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Zuriah (2003), ada 5 jenis instrumen yang digunakan dalam

penelitian tindakan.Diantaranya observasi, wawancara, catatan lapangan,

angket, dan dokumentasi.

1.Observasi 

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian(Zuriah,

2003).Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat

terjadi atau berlangsungnya peristiwa.

Ada dua jenis observasi yang dilakukan, diantaranya:

31

Page 37: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 37/69

(a) Observasi langsung, yaitu observasi yang akan dilakukan dimana

observer berada bersama objek yang diselidiki, dan

(b) Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang

dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan

diteliti.Dengan menggunakan teknik ini, melakukan catatan terhadap

hasil observasi dengan menggunakan daftar cek (chek list).

Dalam penelitian ini metode observasi yang dilakukan oleh peneliti

adalah pengamatan berperan serta.Menurut Bogdan & Biklen (1982) ketiga

teknik ini merupakan teknik-teknik dasar yang digunakan dalam penelitian

kualitatif.

Menurut Bugdan (1973) dalam Moloeong (2001)

mendevinisokan bahwa secara tepat pengamatan berperan serta sebagai

penelitian yang bercirikan interaksi soaial yang memakan waktu yang cukup

lama antara peneliti peneliti dengan subjeknya, dan selama itu data dalam

bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa

gangguan.

Spraidley (1980) membagi tiga tahap pengamatan berperan

serta dalam peneliti kualitaif, diantaranya ;

a) Dimulai dari pengamatan-pengamatan yang bersifat memaksa

(Descriptive observations) secara luas, dengan melukiskan situasi

social secara umum yang ada di lokasi penelitian,

b) Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan-pengamatan yang

lebih terfokus (Focused observations) untuk menemukan kategori-

kategori utama tentang focus penelitian, dan

32

Page 38: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 38/69

c) Setelah itu di adakan pengamatan-pengamatan yang bersifat

selektif (selective obserfations) untuk menemukan kategori-

kategori yang lebih rinci tentang sub-sub fokus penelitian.

Tiga tahap tersebut juga dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian yang berjudul “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Hasil Belajar 

Matematika Pokok Perkalian dan Pembagian pada siswa Kelas II Semester II

SDN Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan Dengan pengembangan

Metode Inquiry. Selanjutnya Spradley (1980) menjabarkan lima tipe

keterlibatan peneliti dalam partisipasi observasi yang terbuat dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.1

 Tipe Keterlibatan Peneliti dalam Partisipasi Observasi

(Sumber : Spradley, 1980:80)

  DEGREE OF

INVOLMENT

TYPE OF

PARTICIPATION

High

Low

Complete

Active

Moderate

Passive

(No involvement) Nonparticipation

a) Tidak berpartisifasi (non participation)

33

Page 39: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 39/69

Pada tipe ini peneliti dalam melakukkan penelitian tidak

berpartisipasi. Artinya peneliti hanya melakukan (melihat )secara pasif dan

menjauhi agar tidak terlibat dalam aktivitas obyek penelitian

b) Partisipasi pasip (pasive partisivation)

 Tahap ini peneliti ikut atau berada dalam obyek penelitian,

 Tetapi tidak berpartisipasi atau interaksi dengan obyek penelitian. Peneliti

hanya mondar-mandir sebagai penonton saja.

c) Partisipasi moderat (moderat participation)

Peneliti sudah pada konteks untuk menjaga keseimbangan

antara seseorang yang berada dalam (insider) dan menjadi seseorang yang

berada di luar (outseder) ataupun terlibat dan mengamati.

d) Partisipasi aktif  (active Participation)

Pada tahap ini peneliti secara aktif melakukan apa yang

dilakukan oleh personal-personal sekolah.

e) Partisipasi secara total (complet or ordinary participation)

 Tipe ini merupakan tahap tinggi dalam keterlibatan peneliti sebagai

observer participant. Peneliti total melakukan seperti apa yang di kerjakan

oleh personal-personal sekolah dalam memperoleh data penelitian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang

menghendaki komunikasi langsung antara peneliti dengan responden

(Zuriah , 2003 ). Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting

34

35

Page 40: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 40/69

untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif , sebab banyak

informasi yang diperoleh peneliti oleh wawancara. Menurut Arifin (1998)

yang dimaksud dengan wawancara adalah suatupercakapan yang bertujuan

memperoleh kontruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian,

kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain.

Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai

dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara

dalam penelitian ini di tujukan kepada Siswa Kelas II semester II Sekolah

Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan dan guru

pelajaran Matematika di sekolah tersebut. Wawancara dalam penelitian ini

menggunakan jenis wawancara mendalam yang tidak terstruktur. Sebab

dalam wawancara tidak terstruktur akan diperoleh informasi sebanyak-

banyaknya yang rahasia, dan sensitive sifatnya sekalipun serta

memungkinkan sekali di catat semua respons afektif informan yang tampak

selama wawancara berlangsung (Bafadal, 1994) Namun dalam pelaksanaan

wawancara tersebut tetap mengacu pada goba dan Lincoln (Bafadal, 1994)

bahwa sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu disusun terlebih

dahulu disusun garis-garis besar pertanyaan yang disampaikan kepada

informan berdasarkan pada fokus dan sub, fokus penelitian .

3. Dokumentasi 

Menurut Zuriah (2003) teknik ini adalah cara mengumpulkan

data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk

 juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hokum-hukum lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian.

Page 41: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 41/69

Guba & Luncoln (1981) mengtakan bahwa dokumen dan record

dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena : (1) merupakan sumber

yang setabil, kaya dan mendorong (2) berguna sebagai bukti untuk suatu

pengujian, (3) sifatnya alamiah sesauai dengan konteks, (4) hasil pengkajian

akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan yang

diselidiki.

E. Teknik Analisis Data

Analisis menurut Paton (1980) adalah proses pengaturan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola kategori dan satuan uraian

dasar.Analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk

menemukan tema dan merumuskan hipotesis sesuai dengan arah dan saran

data yang ada. Menurut Nasution (1992) Analisis adalah proses pnyusuna

data agar dapat ditafsirkan.

Bogdan dan Biklen (1982) mengatakan analisis data merupakan

proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara,

catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti.

Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, menata, membagi

menjadi satuan-satuan yang dapat di kelola, mensintensiskannya, mencari

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan.

Miles dan Hubenen (1984)mengatakan analisis data perlu dilakukan secara

terus menerus selama penelitian berlangsung. Selanjutnya Nasution (1988)

mengtakan bahwa analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan

data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya.

36

Page 42: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 42/69

Moleong (1995:103) mengemukakan,” analisis data adalah

proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan

satuan uraian dasar, sehingga dapat, ditemukan tema yang disarankan oleh

data ” Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif di rancang

untuk memperoleh status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah

data hasil penelitian terkumpul maka, selanjutnya data tersebut disusun

secara sistenmatis. Dengan cara diorganisis, kemudian dikerjakan yang

akhirnya data tersebut diungkap permasalahan yang penting sesuai dengan

topik yang sesuai dengan permasalahan.

Selanjutnya miles &Hubermen (1984) menerapkan tiga alur

kegiatan dalam analisis deskriptif yang menjadi satu kesatuan yang tak

dapat terpisahkan, yaitu: (1)reduksi data, (2) penyajian data, dan(3)

penarikan kesimpulan atau verifikasi

PENYAJIAN

DATA

PENGUMPULAN

DATAKESIMPULAN

REDUKSI

 

37

Page 43: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 43/69

PENARIKAN KESIMPULAN/VERIFIKASI

Gambar 3.1 Komponen-Komponen Analisis Data ; Model Interaktif 

(Sumber: Miles &Hubermen, 1984:20)

Redaksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses

pemilihan, pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, pengabstrakan,

dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan di

lapangan (Miles & Hubermen, 1994).

Laporan lapangan sebagai bahan mentah diredukasi, diringkas,

ditonjolkan pokok-pokoknya disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah

dikendalikan. Data yang diredukasi dapat membe

rikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan, juga

memberikan kemudahan bagi peneliti dalam mendapatkan kembali data

yang diperoleh jika diperlukan.

Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi

Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik peneliti berusaha agar

dapat menggambarkan kerefresentatif suatu peristiwa, kejadian atau subjek.

38

Page 44: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 44/69

BAB IV

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pada bab-bab sebelumnya, penelitian yang

berjudul Pengembangan Desain Pembelajaran Inquiry meningkatkan

motivasi dan prestasi hasil belajar matematika pokok bahasan perkalian dan

pembagian dengan subpokok bahasan (1) perkalian sebagai penjumlahan

berulang, (2) pembvagian sebagai pengurangan berulang sampai habis,(3)

mengubah bentuk perkalian ke dalam bentuk pembagian, (4) menghitung

secara cepat perkalian dan pembagian oleh bilangan-bilangan dan

memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan +,-,x, dan : pada siswa

kelas II Semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso III. (Studi pada siswa kelas II

Semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten

Pacitan ), dalam bab ini akan membahas: (a) paparan data, (b) refleksi data,

dan (c) hasil penelitian. Adapun penjabaranya sebagai berikut :

A. Paparan Data  

Paparan data merupakan deskripsi penjabaran kegiatan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian.

Dalaqm papara data hasil penelitian ini, peneliti akan menjabarkan kegiatan

39

Page 45: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 45/69

yang direncanakan oleh peneliti dengan menjabarkan kegiatan per siklus

yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung. Penjabaranya sebagai

berikut: (1) siklus 1, dan (2) siklus 2.

1. Siklus 1

Pada rencana ini tindakan dilakukan selama 2 jam pertemuan dengan

alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Dalam melaksanakan strategi

pembelajaran, guru mengemukakan orientasi dan prosedur kerja siswa

sebagai kegiatan pembuka. Pada kegiatan ini pelajaran, guru membagi

lembar kerja siswa sesuai dengan pokok bahasan mata pelajaran

matematika. Yaitu pokok bahasan pokok perkalian dan pembagian dengan

subpokok (1 Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang, (2) Pembagian

sebagai Pengurangan Berulang sampai habis, (3) mengubah bentuk

Perkalian ke bentuk Pembagian, (4) menghitung secara cepat Perkalian dan

Pembagian oleh bilangan-bilangan Dan memecahkan Masalah sehari-hari

yang melibatkan +,-,x , dan : sedangkan kegiatan penutup guru

menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok kegiatan siswa sebagai pokok

pemantapan.

Sklus satu membahas pokok bahasan materi pokok mata

pelajaran matematika kelas III pada pokok pembahasan pokok perkalian

dan pembagian dengan (1) perkalian sebagai penjumlahan berulang, (2)

pembagian sebagai pengurangan sampai habis.

Pertemuan I

40

Page 46: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 46/69

a. Apersepsi dan apresiasi selama I0 menit selanjutnya pembagian

lembar kerja siswa dengan penjelasannya,

b. Kegiatan pokok selama 50 menit dengan bahasan materi pokok mata

pelajaran matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian

dengan subpokok (1) perkalian sebagai penjumlahan berulang, (2)

pembagian sebagai pengurangan sampai habis.

c. Kegiatan penutup selama 10 menit. Kegiatan ini merupkan

penyimpulan hasil belajar dengan diskusi dan selanjutnya kegiatan

ditutup oleh guru.

Pertemuan III

a. apersepsi selama 10 menit selanjutnya pembagian lembar kerja siswa

dengan penjelasan.

b. Kegiatan pokok selama 50 menit dengan bahasan materi pokok mata

pelajaran matematika pokok bahasan pokok perkalian dan pembagian

dengan subpokok bahasan operasi hitung perkalian dan pembagian.

Dilanjutkan diskusi kelas dan menyampaikan hasil penyalesaian

lembar kerja siswa .

c. Kegiatan penutup selama 10 menit. Kegiatan ini merupakan

penyimpulan hasil belajar dengan diskusi dan selanjutnya kegiatan di

tutup oleh guru. Setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada

pertemuan I dan pertemuan 2, selanjutnya kegiatan ini dipaparkan

hasil belajar secara prosentase dari Siswa Kelas II semester II

Sekolah Dasar Negeri Ploso IIKecamatan Punung , Kabupaten Pacitan

dalam siklus berikut ini:

41

Page 47: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 47/69

Tabel I

Hasil belajar Siswa

Siklus I

NO NAMA SISWA HASIL BELAJAR

1 Edi Tri Wibowo 6

2 Puji Rahayu 7

3 Sekar Rini Tirto Pamungkas 7

4 Agung Nur Alfian 6

5 Ayu Sari Purnama 9

6 Alifio Prakoso 5

7 Agung Pambudi 8

8 Ervian Wihananto 6

9 Eko samsul Prayitno 7

10 Gatot dwi prasetyo 8

11 Ika Novianty 6

12 Indri Oktaviani 8

13 Lucky Firmansyah 7

14 Riska Yuliani 7

15 Siska Wahyu Liana 6

16 Winarno 5

42

Page 48: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 48/69

17 Hunayun 6

Dari data hasil belajar tersebut dapat didistribusikan frekuensi hasil belajar

Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung,

Kabupaten Pacitan pada siklus I sebagai berikut :

Tabel 2

Frekuensi Hasil Belajar Siswa

Siklus 1

No Nilai FrekwensiFrekwensi

%Kategori Motivasi

1 10 0 00% Sangat Tinggi

2 9 1 5,88% Tinggi

3 8 3 17,65% Cukup Tinggi

4 7 6 35,28% Sedang

5 6 5 29,40% Cukup

6 5 2 11,76% Kurang

7 4 0 0.00% Kurang Sekali

 Total : 17 100.00%

Dari frekuensi data tersebut diketahui nilai terendah 5 frekuensi

dengan prosentase 11,76 %, dan nilai tertinggi 9 frekuensi 1 dengan

prosentase 5,88%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai diatas rata-

rata (tergolong nilai tinggi) adalah nilai 8 dengan frekuensi 3 dengan

prosentase 17,65 %. Sedangkan kategori sedang nilai 7 frekwensi 6 dengan

prosentase 35,28 %, nilai 6 dengan frekuensi 5 dengan prosentase 29,40 %.

44

43

Page 49: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 49/69

Dan tergolong nilai rendah (kurang) adalah nilai 5 dengan jumlah frekuensi 2

dengan prosentase 11,76 %.

Hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa kelas III Semester I

Sekolah Dasar Negeri Ploso III Kecamatan Punung, dalam siklus pertama

didapatkan kelompok nilai tinggi, cukup dan kurang. Untuk kategori tinggi

sejumlah 23,53% dengan rician 5,88% untuk nilai 9, dan17,65% untuk nilai

8. Sedangkan kategori nilai cukup sejumlah 64,68% dengan 35,28% rincian

untuk nilai 7, dan 29,40% untuk nilai 6. sedangkan nilai kurang sejumlah

11,76% pada nilai 5.

Peningkatan motivasi belajar siswa ini akan ditindak lanjuti pada

kegiatan belajar di siklus III. Adapun pendeskrepsian kegiatan yang

dilakukan pada siklus III tidak terlalu beda dengan kegiatan pada siklus I.

Kegiatan Siklus III ini membahas kelanjutan pokok bahasan yang belum

dilakukan penjelasan, yaitu pokok Perkalian Dan Pembagian dengan

Subpokok Bahasan (1) mengubah Bentuk Perkalian ke Bentuk pembagian,

(2) Menghitung Secara Cepat Perkalian dan pembagian oleh bilangan

bilangan Dan Memecahkan Masalah Sehari-hari yang melibatkan +,-,x dan :.

Adapun rincian penjabaran dari kegiatan pada siklus III ini adalah sebagai

berikut :

2. Siklus 2

Pada siklus ini rencana tindakan dilakukan selama 2 jam pertemuan

dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Dalam melaksanakan

strategi pembelajaran, guru mengemukakan orientasi dan prosedur kerja

siswa sebagai kegiatan pembuka. Pada kegiatan ini pelajaran, guru

45

Page 50: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 50/69

membagikan lembar kerja siswa dengan melanjutkan materi pokok Perkalian

Dan Pembagian dengan Subpokok Bahasan (1) Perkalian sebagai

Penjumlahan Berulang, (2) Pembagian sebagai pengurangan Barulang

sampai habis, (3) Mengubah Bentuk Perkalian ke Bantuk Pembaian, (4)

menhitung Secara Cepat Perkalian dan pembagian oleh bilanan bilangan dan

Memecahkan Masalah Sehari-hari yang melibatkan +,-,x, dan :. Sedangkan

kegiatan penutup guru menyimpulkan hasil pembahasan dari kegiatan siswa

sebagai pemantapan.

Siklus III membahas pokok bahasan materi pokok Perkalian Dan

Pembagian dengan Subpokok Bahasan (1) Mengubah Bentuk Perkalian ke

Bentuk Pembagian, (2) Menghitung Secra Cepat Perkalian dan Pembagian

oleh bilangan bilangan Dan Menghitung Masalah Sehari-hari yang

melibatkan +,-,X, dan :. Materinya sama dengan kegiatan pada siklus I,

sehinga proses kegiatannyapun juga tidak terlalu berbeda dengan siklus I.

Perbedaan yang mencolok adalah materi ulangan untuk siklus III. Adapun

proses kegiatannya adalah :

Pertemuan I

a. Apersepsi dan apresiasi selama 10 menit selanjutnya pembagian

lembar kerja siswa dengan penjelasanya.

b. Kegiatan pokok selama 50 menit dengan bahasan Materi pokok

Perkalian Dan Pembagian denan Subpokok Bahasan (1) Mengubah

Bentuk Perkalian ke bentuk Pembagian, (2) menghitung secara Cepat

Perkalian dan pembagian oleh bilangan bilangan Dan memecahkan

Page 51: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 51/69

Masalah Sehari-hari yang Melibatkan +,-,x dan :. Dilanjutkan diskusi kelas

dan menyampikan hasil penyelesaian lembar kerja siswa.

c. Kegiatan penutup selama 10 menit. Kegiatan ini merupakan

penyimpulan hasil belajar dengan diskusi dan selanjutnya kegiatan

ditutup oleh guru.

Pertemuan III

a. Apresepsi dan apresiasi selama 10 menit selanjutnya pembagian

lembar kerja siswa dengan penjelasannya.

b. Kegiatan pokok selama 50 menit dengan bahasan materi pokok,

dengan pokok (1) Perkalian Sebagai Penjumlahan Berulang,(2)

Pembaagian Sebagai Pengurangan Berulang sampai habis,(3)

Mengubah Bentuk perkalian Ke Bentuk Pembagian, (4) Menghitung

Secara Cepat Perkalian dan Pembagian oleh bilangan Dan

Memecahkan Masalah Sehari-hari yang Melibatkan +,-,x, dan :

Dilanjutkan diskusi kelas dan menyampaikan hasil penyelesaian

lembar kerja siswa.

c. Kegiatan penutupan selama 10 menit. Kegiatan ini merupakan

penyimpulan hasil belajar dengan diskusi dan selanjutnya kegiatan

ditutup oleh guru.

Berikut ini dipaparkan hasil belajar secara prosentase dari

Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung,

Kabupaten Pacitan dalam siklus III ini. Adapun hasilnya dapat didistribusikan

dalam bentuk tabel hasil belajar sebagai berikut :

46

Page 52: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 52/69

Tabel 3

Hasil belajar Siswa

Siklus III

Hasil belajar Siswa

Siklus I

NO NAMA SISWA HASIL BELAJAR

1 Edi Tri Wibowo 6

2 Puji Rahayu 7

3 Sekar Rini Tirto Pamungkas 7

4 Agung Nur Alfian 6

5 Ayu Sari Purnama 9

6 Alifio Prakoso 5

7 Agung Pambudi 8

8 Ervian Wihananto 6

9 Eko samsul Prayitno 7

10 Gatot dwi prasetyo 8

11 Ika Novianty 6

12 Indri Oktaviani 8

13 Lucky Firmansyah 7

14 Riska Yuliani 7

47

Page 53: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 53/69

15 Siska Wahyu Liana 6

16 Winarno 5

17 Hunayun 6

Dari data hasil belajar tersebut dapat didistribusikan frekuensi hasil

belajar Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan

Punung, Kabupaten Pacitan pada siklus 2 sebagai berikut :

Tabel 4

Frekuensi Hasil Belajar Siswa

Siklus III

No Nilai FrekwensiFrekwensi

%Kategori Motivasi

1 10 1 5,90% Sangat Tinggi

2 9 3 17,65% Tinggi

3 8 8 47,05% Cukup Tinggi

4 7 5 29,40% Sedang

5 6 0 0.00% Cukup

6 5 0 0.00% Kurang

7 4 0 0.00% Kurang Sekali

 Total : 17 100.00%

Dari frekuensi data tersebut diketahui didapatkan nilai tertinggi 10

frekuensi 1 dengan prosentase 5,90%. Dari data tersebut menunjukkan

bahwa nilai di atas rata-rata (tergolong nilai tinggi) adalah nilai 8 frekuensi 8

dengan prosetase 47,05%, nilai 9 frekuensi 3 dengan prosentase 17,65%.

Sedangkan kategori cukup nilai 7 frekuensi 3 dengan prosentase 29,40%.

49

48

Page 54: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 54/69

Dan tergolong nilai kurang dalam kegiatan belajar menajar pada siklus III ini

tidak didapatkan oleh peserta didik. Hal ini menunjukkan semakin

berpengaruhnya strategi belajar mengajar yang digunakan oleh guru.

Sehingga peningkatan hasil belajar tersebut, membuktikan bahwa strategi

pembelajaran dengan inquiry dapat meningkatkan motovasi siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap prestasi belajar peserta didik.

Hal ini menunjukkan bahwa motifasi belajar siswa kelas III Semester

III Sekolah Dasar Negeri Ploso III Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan,

dalam siklus kedua didapatkan kelompok nilai tinggi dan nilai cukup saja.

Untuk Kategori tinggi sejumlah 70,60% dengan rincian 5,90% untuk nilai 10

dan 17,65 % untuk nilai 9, dan 47,05% untuk nilai 8 dan nilai cukup 29,40%

untuk nilai 7 Sedangkan kategori nilai kurang tidak didapatkan dalam

kegiatan belajar pada siklus ini.

Dan data tersebut menunjukkan bahwa antara siklus I dan siklus III

motivasi belajar siswa dengan strategi pembelajaran inquiry menunjukkan

peningkatan. Peningkatan motivasi belajar siswa ini menunjukkan bahwa

prestasi belajar dipenaruhi oleh strategibelajar yang diberikan guru. Prestasi

belajar dapat baik bila motivasi belajarnya juga baik.

B. Refleksi

Refleksi merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran denan

pendekatan kontekstual. Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru

50

Page 55: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 55/69

dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan

dimasa yang lalu. Refleksi merupakan gambaran terhadap kegiatan atau

pengetahuan yang baru saja diterima. Siswa mengendapkan apa yang baru

dipelajarinya sebaai struktur pengetahuan yan baru, yang merupakan

pengayaan atau revisi dari penetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan

respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima.

Dalam penelitian ini refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan praktisi

adalah dengan cara mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan dalam

penelitian ini. Kegiatan tersebut meliputi : (1) analisis, (2) sintesis, (3)

pemaknaan, (4) penjelasan, (5) penyimpulan data dan informasi yang

dikumpulkan.

1. Analisis

Analisis dalam penelitian Pengembanan Desain Pembelajaran Inquiry

Meninkatkan Motivasi dan Prestasi Hasil belajar Mata Pelajaran Matematika

Pokok perkalian Dan Pembaian pada siswa Kelas II Semester II Sekolah

Dasar Negeri Ploso II. Studi pada Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar

Negeri Ploso II Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan ini adalah analisis

motivasi belajar yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang

dilakukan oleh siswa Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung

Kabupaten Pacitan. Hasil belajar ini dipengaruhi oleh strategi pembelajaran

yang digunakan oleh Peneliti.

2. Sintesis

51

Page 56: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 56/69

Hal ini mengarah pada proses belajar yan dilakukan seluruh

komponen belajar, baik oleh guru, maupun siswa sebagai peserta didik.

3. Pemaknaan

Memaknai hasil belajar sangat diperlukan. Berdasarkan pada hasil

penelitian yang dilakukan, maka jelaslah bahwa motivasi belajar sangat

berpenaruh terhadap prestasi belajar. Munculnya motivasi belajar didukung

oleh strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

4. Penjelasan

Ditegaskan dalam proses kegiatan belajar ini, diperoleh hasil belajar

yang optimal dengan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai

dengan keinginan peserta didik.

5. Penyimpulan Data dan Informasi

Dari kegiatan penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti, dapat

disimpulkan bahwa motivasi dan prestasi hasil belajar dapat ditinkatkan

dengan strategi pembelajaran yang sesuai. Motivasi yang dapat

meningkatkan cara belajar peserta didik akan berpengaruh terhadap

prestasi belajar yang dilakukan.

C. Hasil Penelitian

Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh

peneliti menunjukan bahwa penerapan penimbangan desain penbelajaran

inquiry dapat meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar siswa

sekolah dasar kelas II Semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan

52

Page 57: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 57/69

Punung Kabupaten Pacitan. Hal ini di tunjukan oleh prestasi siswa tersebut

dalam mempelajari mata pelajaran matemkatika pokok perkalian dan

pembagian dengan sub pokok bahasan (1) perkalian sebagai penjumlahan

berulang,(2) pembagian sebagai pengurangan berulang sampai habis ,(3)

mengubah bentuk perkalian ke dalam bentuk pembagian, (4) menghitung

secara cepat perkalian dan pembaian oleah bilangan-bilangan dan

memecahkan masalah Sehari-hari yan melibatkan +,-,x,dan :.

Hasil belajar (prestasi) yang diperoleh menunjukan hasil yan

sangat signifikan dengan mengunakan strategi pembelajaran inquiry.

Dengan hasil belajar yang baik menunjukan motivasi Siswa Kelas II semester

II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.

Miningkatkan dengan pengembangan strategi pembelajaran inquiry yang di

gunakan oleh peneliti dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Siswa

Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II Kecamatan Punung,

Kabupaten Pacitan.

53

Page 58: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 58/69

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan : (a) kesimpulan, dan (b) saran-saran

berdasarkan pada penelitian dengan judul Penambanggan Desain

Pembelajaran Inquiry Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Hasil Mata

Pelajaran Matematika Pokok Bahasan perkalian Dan Pembagian pada siswa

Kelas II SDN Ploso II. (Studi Pada Siswa Kelas II Semester Sekolah Dasar

negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat peneliti rumuskan

beberapa kesimpulan, diantaranya :

1. Pengembanan Strategi pembelajaran dengan inquiry dapat

meningkatkan motivasi Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar

Negeri Ploso II Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Sebagai

buktinya bahwa pengajaran yang dilakukan mengalami peningkatan

yang signufukan dari hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran

inquiry menunjukkan peningkatan. Dari data tersebut menunjukkan

bahwa antara siklus I dan siklus III, motivasi belajar siswa dengan

strategi pembelajaran inquiry menunjukkan peningkatan denan

 jumlah responden yang sama

yaitu 18 responden. Peningkatan motivasi belajar siswa ini

menunjukkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh strategi belajar

54

Page 59: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 59/69

yang diberikan guru. Prestasi belajar dapat baik bila motivasi

belajarnya juga baik

2. Inquiry salah satu komponen Contekstual Teaching and

Learning (CTL). Strategi ini dapat dilakukan pada semua mata

pelajaran.

3. Stratei pembelajarab denan mengunakan strategi

pembelajaran inquiry dimungkinkan dapat meninkatkan motivasi

velajar Siswa Kelas II semester II Sekolah Dasar Negeri Ploso II

Kecamatan Punung, Kebupaten Pacitan pada mata pelajaran

Matematika.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang tersebut, maka dirumuskan saran-

saran sebagai berikut :

1. Kepada guru Sekolah Dasar agar mempertimbangkan pemberian

materi pembelajaran denan mengenalkan kepada siswa denan

pembelajaran yang digunakan adalah strategi inquiry (menemukan)

2. Kepada guru yang menajarkan mata pelajaran Matematika,

hendaknya selalu mempunyai kreatifitas dalam mengunakan strategi

belajar yang diberikan kepada siswa.

Page 60: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 60/69

3. Hendaknya guru dapat meningkatkan kualitas berdasarkan pada

pengembangan kurikulum sekolah agar tidak terpaku denan cara-cara

konvensional yang mapan, namun perlu disesuaikan dengan

perubahan atau inovasi penyelenggaraan proses pembelajaran yang

disesuaikan dengan tuntutan perkembanan zaman.

4. Strategi pembelajaran perlu dilakukan dengan banyak variasi sesuai

dengan keinginan peserta didik yang dilakukan oleh guru agar

didapatkan hasil belajar yang optimal.

55

Page 61: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 61/69

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., & Bintoro, T. 2000. memahami dan Menangani Siswa

dengan Problema dalam Belajar: Pedoman Guru. Jakarta :

Proyek Peningkatan Mutu SLTP, Direktorat Pendidikan

Menengah Umum, Dirjen Dikdasmen, Departemen

Pendidikan Nasional.

Arifin, I. 1998. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengelola Madrasah

Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar Berprestasi. Desertasi Tidak

Dipublikasikan. Program Pascasarjana IKIP Malang.

Bafadal, I. 1994. proses Perubahan di Sekolah. Disertasi Tidak

Dipublikasikan. Program Pascasarjana IKIP Malang.

Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research InEducation.

Boston: Allyn & Bacon

Guba, E. G., & Lincoln, Y.S. 1981. Effective Evaluation. San San Fransisco :

lossey-Bass Publishers

Hatnalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

 Jakarta : PT Bumi Aksara

Miles, M. B., & Hubermen, A.M.1984. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan

oleh Tjetjep Rohendi Rohidin. Universitas Indonesia, Jakarta.

56

57

Page 62: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 62/69

Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik,

dan Implementasi. Bandung : Penerbit PT. Remaja

Rosdakarya

Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitutif. Bandung:

Penerbit Tarsito

Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual. Malan: Universitas Negeri Malang

Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan

Penerapannya dalam KBK  Malang: Uneversitas Negeri

Malang.

Patton, Q.M. 1980. Qualitativ Evaluations Methods. London: Sage

Publications

Soekamto, H. 2001. Perana Strategi Pembelajaran yang Menekankan pada

  Aktivitas Siswa dalam Meningkatkan Minat dan Prestasi

Siswa Mata Pelajaran IPS-Geografi.   Jurnal Pendidikan Dasar

dan Menengah. Vol.3 No 9, 10 Tahun 2001

Spradley, J., P. 1980 Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and

Winston

58

Page 63: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 63/69

Sukirin, 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta

Wardhana, D., Basri., Y., Imron, A. 2000. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : Untuk

Sekolah Dasar Kelas V. Depertemen Pendidikan Nasional.

Surabaya : PT Gradita Utama

Winkel, 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar . Jakarta : Gramedia

Woodworth, R., 1951. Psichology . New York: Henry Holt & CO

Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial.

Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing

Page 64: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 64/69

LAMPIRAN I

EVALUASI SISWA

SIKLUS I

Bagian I

Isilah titik-titik sesuai gambar !

1.

59

Page 65: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 65/69

 Jawablah soaL-soal berikut dengan tepat!

1. Kelereng Mahmud 18 butir,dibagikan sama banyak kepada Ridho,

Ridho Ali. Berapa kelereng yang diterima oleh Ridho?

2. Sebanyak 21 butir telur dimasukkan ke dalam 3 kantong plastik sama

banyak. Berapa isi telur pada setiap kantong?

3. Sebuah lidi mempunyai panjang 30 senti meter. Lidi tersebut di

potong menjadi 3 bagi sama panjang. Berapa panjang tiap lidi`?

4. Siswa kelas dua ada 35 orang. Akan dibentuk kelompok belajar yang

masing-masing anggota 5 siswa . Berapa banyak siswa pada masing-

masing kelompok belajar ?

5. Didalam kardus ada 50 batang kapur. Jika setiap hari di perlukan 5

batang kapur, berapa hari kapur dalam kardus akan habis ?

60

Page 66: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 66/69

Bagian III

 Jawablah soal-soal berikut dengan tepat !

1. Sebuah kardus dapat di isi 6 buah mangga. Jika nterdapat 18 mangga,

maka dibutuhkan . . . kardus.

2. Sebuah rak dapat memuat 7 botol kecap. Jika terdapat 28 botol kecap,

maka diperlukan . . . buah rak

3. Sebuah kue dapat di potong menjadi 4 potong kecil. Jika terdapat 20

potong kecil, maka banyak kue yang dipotong ada . . . buah.

4. Sebuah ruangan dapat memuat 8 kursi. Jika terdapat 48 kursi, maka

ruangan yang di perlukan sebanyak . . . buah.

5. Satu buah bemo memiliki 3 buah roda. Jika ada 27 buah roda maka dapat

dipasang pada . . . bemo.

6. Tiap sendok pupuk cukup untuk 5 tanaman . jika terdapat 35 tanaman,

maka pupuk yang di perlukan . . . sendok.

63

Page 67: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 67/69

7. Pada permanan kelereng, tiap anak membawa 7 kelereng. Jika jumlah

kelereng ada 56, maka yang bermain kelereng ada . . . anak.

8. Di sebuah peternakan tiap hari dihasilkan 8 butir telur itik. Sebanyak 40

butir telur itik dapat di hasilkan dalam . . . hari.

9. Sebuah gulungan plastik dapat di potong menjadi 8 potongan kecil. Jika

terdapat 48 potongan kecil, maka tali plastik yang di potong

sebanyak . . . gulung.

10.Sebuah kantong dapat memuat 9 buah jeruk . jika terdapat 81 buah

 jeruk ,maka kantong yang di butuhkan sebanyak . . . buah.

Soal di baca oleh guru.

1. 9 : 3 =………. 6. 32 : 4 = ……….

2. 10 : 2 = …….... 7. 40 : 8 =………..

3. 20 : 5 =………. 8. 18 : 6 =………..

4. 15 : 3 =………. 9. 25 : 5 =………..

5. 21 : 7 =………. 10. 28 : 4 =………..

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1.  Tatik membawa tiga bungkus permen. Tiap bungkus berisi 5 permen di

berikan kepada adiknya. Berapa banyak permen tatik sekarang ?

2. Pak guru membagikan 36 buku kepada 9 sama banyak. Salah satu siswa

menjadi juara pertama di beri tambahan 3 buku lagi. Berapa buku yang

di terima oleh siswa yang menjadi juara pertama?

65

Page 68: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 68/69

3. Di kelas dua terdapat 40 siswa. Akan dibentuk 8 kelampok belajar dengan

  jumlah siswa tiap kelompok sama banyak. Banyak siswa laki-laki di

setiap kelompok ada 2 orang. Berapa banyak siswa perempuan di tiap

kelompok ?

4. Pak amir mempunyai 6 kolam ikan. Tiap kolam berisi 8 ekor ikan. Setelah

dihitung ternyata ada 5 ekor ikan yang mati. Berapa ekor ikan yang

masih hidup ?

5. Ani dan rita membagi 50 karet gelang. Kemudian rita memberikan 5

karet gelang yang di milikinya kepada ani. Berapa karet yang di miliki ani

sekarang ?

6. Dalam seminggu siswa belajar di sekolah selama 6 hari. Selama 5 minggu

ternyata ida pernah tidak masuk karena sakit selama 4 hari. Berapa hari

masuk sekolah dalam 5 minggu ?

7. Andri, gita, dan badu akan membagi 30 potong coklat. Gita mendapat 2

poton coklat lebih banyak dari ke dua temanya. Berapa potong coklat

yang di terima oleh Gita ?

8. Sebanyak 7 angkutan kota masing-masing membawa 5 orang

penumpang. Di tengah jalan sebanyak 2 orang penumpang turun. Berapa

 jumlah penumpang yang masih ada di tujuh angkutan tersebut ?

9. Di sebuah gedung terdapat lima baris kursi. Tiap baris terdiri dari 8 8

kursi. Sebanyak 2 kursi tidak dapat dipakai karena rusak. Berapa kursi

yang masih bisa di pakai ?

66

Page 69: PTK BU SAMIYEM

5/12/2018 PTK BU SAMIYEM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-bu-samiyem 69/69

10. Ucok, Putri, Mira, dan Maya membagikan 2 kantong permen. Tiap

kantong berisi 20 permen Maya mendapat tambahan 5 permen dari teman-

temannya. Berapa permen yang diterima maya ?

67