proposal bu sawitri.docx
TRANSCRIPT
Proposal PTK tidak jarang lagi bagi sebagian orang. Proposal PTK tidak jauh berbeda dengan proposal lainnya. Secara umum proposal PTK mempunyai tiga bagian utama, yakni bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada bagian awal terdapat halaman sampul, halaman pengesahan, daftar isi; sedangkan pada bagian inti dari proposal PTK terditi dari latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori atau tinjauan pustaka dan metode penelitian; untuk bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran. Dapat dikatakan bahwa proposal PTK pada skripsi adalah suatu bentuk rancangan, desain penelitian atau usulan penelitian yang akan dilakukan dan disusun oleh seorang mahasiswa tentang suatu bahan penelitian untuk pembuatan skripsi.
Proposal PTK tidak hanya digunakan untuk pendidikan tetapi juga dapat digunakan dalam pemecahan masalah sosial. PTK mempunyai banyak pengertian antara lain menurut Rochman Natawijaya (1977): PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. Tim PGSM (1999): PTK sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
Proposal PTK dalam dunia pendidikan, sangatlah bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memecahkan permasalahan yang ada di kelasnya, dapat meningkatkan mutu pembelajaran siswa dan dapat meningkatkan kualitas dalam penggunaan media serta dapat pula bermanfaat untuk meningkatkan kualitas prosedur dan evaluasi yang dipergunakan untuk mengukur proses hasil belajar. Dalam PTK, seorang guru mendapatkan peran ganda yakni sebagai praktisi sekaligus sebagai peneliti. Metode penelitian tindakan kelas ini mempunyai siklus yang berulang-ulang yaitu perencanaan – pelaksanaan – pengamatan – refleksi – perencanaan – pelaksanaan – pengamatan – refleksi dan seterusnya, siklus ini akan berakhir ketika peneliti sudah merasa puas terhadap hasil yang telah dicapai, sehingga peneliti tersebut akan menganalisa masalah lainnya.
Untuk mendapatkan daftar lengkap contoh skripsi pendidikan lengkap / tesis pendidikan lengkap, dalam format PDF, Ms Word, dan Hardcopy, silahkan memilih salah satu link yang tersedia berikut :
TESIS
1. Daftar Contoh Tesis Pendidikan Lengkap 2. Daftar Contoh Tesis Pendidikan Matematika
SKRIPSI
1. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPA ,2. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPS ,3. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Matematika ,4. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Sastra dan Bahasa ,5. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran PENJASKES 6. Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Agama Islam / Tarbiyah ,7. Daftar Contoh Skripsi Bimbingan Konseling ,8. Daftar Contoh Skripsi dengan Metode JIGSAW
9. Daftar Contoh Skripsi dengan Metode Metode Pembelajaran Numbered Heads Together
10. Daftar Contoh Skripsi dengan Metode Metode Pembelajaran Think Pair Share (Metode TPR)
11. Daftar Contoh Skripsi Pendidikan I (campuran)12. Daftar Contoh Skripsi Pendidikan II (campuran)13. Daftar Contoh Skripsi Pendidikan III (campuran)
Berikut adalah sebagian contoh judul-judul PTK (Penelitian Tindakan Kelas).
1. Upaya Peningkatan Haisl Belajar Matematika Melalui Teknik Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah Bagi Siswa Sekolah Dasar.
2. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
3. Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
4. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Indonesia Melalui Teknik Permainan Di Kelas VI Sekolah Dasar.
5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Media Gambar.
6. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Penerapan Hukuman.7. Upaya Meningkatkan Minat Dan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Melalui
Metode Ceramah Bervariasi.8. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar Dengan Mengefektifkan Penggunaan Media Gambar Seri.9. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PPKn Melalui
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio.10. Upaya Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Melalui Pengintegrasian
Permainan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Proposal PTK memiliki banyak manfaat baik kepada siswa maupun guru. Diharapkan dengan Proposal PTK ini dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar di kelas.
Beranda » Download » Download Contoh Judul Skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Download Contoh Judul Skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Ditulis oleh: Andrean Perdana Berikut ulasan mengenai Download Contoh Judul Skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Contoh Judul Skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Contoh Judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Maupun Contoh Judul Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dapat kalian download dan dapat kalian jadikan acuan untuk membuat proposal maupun skripsi:
1. Aplikasi Pendekatan Problem-Based Learning (PBL) Dalam Peningkatan Pembelajaran
2. Implementasi Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis 3. Implementasi Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar 4. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Alat Peraga 5. Meningkatkan Keaktifan Belajar Melalui Metode Kerja Kelompok Yang Bermakna 6. Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Melalui Pendekatan
Matematika Realistik7. Meningkatkan Minat Membaca Dengan Media Buku Cerita 8. Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Nilai Tempat Melalui Metode Demonstrasi 9. Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Problem Posing Secara
Berkelompok10. Pemanfaatan Media Warawiri Dalam Upaya Peningkatan Pembelajaran 11. Pemanfaatan Pengalaman Musik Dalam Peningkatan Keterampilan Bermain Musik
Ansambel12. Pembelajaran Problem Solving Dan Learning Cycle Dalam Peningkatan Keterampilan
Metakognisi13. Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar 14. Pendekatan Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Kedisiplinan
Siswa15. Pendekatan Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah16. Penerapan Metode Belajar Tuntas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengarang 17. Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa18. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD Dalam Pembelajaran IPS 19. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pokok Bahasan Dalil
Phytagoras20. Pengajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar 21. Penggunaan Alat Peraga Dalam Meningkatkan Pembelajaran Matematika 22. Penggunaan Lingkungan Sekolah Sebagai Media Untuk Meningkatkan Keterampilan
Menulis23. Penggunaan Media Boneka Tangan (Hand Puppet) Dalam Peningkatan Keterampilan
Menyimak24. Penggunaan Media Papan Muatan Untuk Peningkatan Pembelajaran Tentang
Bilangan Bulat25. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Prestasi
Belajar Siswa26. Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar 27. Penggunaan Model RME Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika 28. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar 29. Peningkatan Aktifitas Dan Prestasi Belajar Menggunakan Alat Peraga Gambar 30. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Kooperatif Type Group Investigation
(GI)31. Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Kancing
Gemerincing32. Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Sosiodrama (Role
Playing)33. Peningkatan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Pemberian Soal Cerita 34. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model
Struktural
35. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode STAD Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Inovatif
36. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share
37. Upava Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Melalui Kegiatan Menulis Jurnal
38. Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa Dengan Metode Demonstrasi 39. Upaya Meningkatkan Efektivitas Belajar Lempar Cakram Dengan Media Modifikasi
Piring Plastik40. Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas VI Melalui
Model Jaring Laba-Laba
Other:
1. Download Contoh Judul Skripsi Terlengkap
Contoh Judul Lain:
Penggunaan Pendekatan Pakem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pedekatan Kontekstual Pada Pembelajaran Matematika
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Dengan Model Pembelajaran Inkuiri
Penerapan Metode Observasi Pada Pembelajaran Ips Materi Jenis-Jenis Koperasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching
Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pecahan Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Dan Lembar Kerja Siswa
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Aktivitas Bertanya Pada Pembelajaran
Penggunaan Metode Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa :
Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (Stad) Pada Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Penggunaan Media Stik Ice Cream Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika
Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Operasi Hitung Pecahan
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA
Penggunaan Pendekatan Realistic Matematic Education (RME) Guna Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pecahan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Peningkatan Kompetensi Bahasa Indonesia Dan Kompetensi Ipa Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Tematik Berbasis Laboratorium Pengetahuan (Science Laboratory)
Peningkatan Keterampilan Membaca Dalam Hati Dengan Pendekatan Whole Language
Meningkatkan Kemampuan Visual Spasial Anak Melalui Penggunaan Media Realia Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Konsep Sumber Daya Alam Melalui
Pendekatan Lingkungan Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Pesawat Sederhana Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Map) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi Upaya Guru Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Melalui Media Cerita Penggunaan Media Peta Dalam Model Cooperative Learning Tipe STAD Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penerapan Model Pembelajaran Ips Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Penggunaan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pemanfaatan Lingkungan Perkebunan Sebagai Sumber Belajar Ips Dalam Rangka
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Penggunaan Alat Peraga Peta Dan Globe Dalam Pembelajaran Ips Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Penggunaan Metode Karyawisata Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada
Pembelajaran IPS Pengaruh Penggunaan Metode Bercerita Dengan Gambar Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Dini Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
Pada Konsep Energi Listrik Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Bangun Datar Dengan Menggunakan
Alat Peraga Papan Paku Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk
Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPA Penggunaan Media Poster Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pemberian Reward Dan Punishment Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran Matematika Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Pokok Bahasan Operasi Hitung
Campuran Melalui Metode Tutor Sebaya Di Sekolah Dasar Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Konsep Pesawat Sederhana
Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Benda Dan Sifatnya Melalui
Model Picture To Picture Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Dengan Menggunakan Pendekatan
Keterampilan Proses Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Interaktif Pada Konsep Ciri
Khusus Makhluk Hidup Dalam Pembelajaran IPA Upaya Guru Dalam Pemberian Tugas Menulis Paragraf Dan Pekerjaan Rumah (PR)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pemanfaatan Media Tiga Dimensi Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Penggunaan Metode Bertanya (Questioning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Penggunaan Media Pembelajaran Berupa Benda-Benda Konkret (Kelereng Dan Sedotan) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan
Penggunaan Strategi Prediction – Observation – Explanation (Poe) Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Penguasaan Konsep Pesawat Sederhana
Penggunaan Alat Peraga Maket Kenampakan Permukaan Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Aktif Berbasis Kelompok
Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Melalui Metode Show And Tell Pada Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Pada Konsep Masalah Sosial Melalui Model Cooperative Learning Tipe Snowball Trowing
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Teknik Bercerita (Story Telling)
Pemanfaatan Media Torso Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Sistem Pencernaan Manusia
Penggunaan Media Kartu Muatan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Kenampakan Benda Langit
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit
Penggunaan Alat Peraga Kancing Berwarna Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Tentang Bilangan Bulat
Penggunaan Media Model Padat Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Ipa
Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Dengan Menggunakan Media Gambar Seri
Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Lingkungan Sekitar
Penggunaan Benda Manipulatif Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan
Penerapan Model Siklus Belajar Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Perubahan Sifat Benda
Penggunaan Model Pembelajaran Di Luar Kelas Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendeskripsikan Lingkungan Rumah
Penggunaan Media Proyektor Dalam Meningkatkan Keaktifan Dan Efektivitas Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips
Meningkatkan Komitmen Terhadap Tugas Pada Anak Melalui Penerapan Prinsip-Prinsip Bermain
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik
Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Dengan Teknik Menyelesaikan Cerita Rumpang
Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil BelajarcIpa Pada Konsep Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit
Implementasi Metode SAS Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Penerapan Pakem Dengan Teknik Brainstorming Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemahaman Siswa Tentang Faktor Persekutuan Terbesar Dan Kelipatan Persekutuan Terkecil
Penggunaan Alat Peraga “Kertas Lipat” Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Topik Operasi Pecahan
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Konsep Bangun Datar Menggunakan Alat Peraga Kertas Warna Di Sekolah Dasar
Penerapan Model Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa
Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ips Mengenai Perkembangan Teknologi Dengan Menggunakan Media Puzzle
Penggunaan Media Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Penggunaan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Fisik
Penggunaan Media Grafis Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Pemahaman Siswa Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Pada Mata Pelajaran Ipa Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Penggunaan Kertas Berpetak Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang
Perkalian Dan Pembagian Pecahan Penggunaan Alat Peraga Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Pembelajaran
Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat (Science Technology Society) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Pokok Bahasan Perubahan Permukaan Bumi Akibat Kegiatan Manusia
Peningkatan Hasil Belajar Ipa Pada Materi Cahaya Kelas V Melalui Penggunaan Pedoman Membaca
Penggunaan Alat Peraga Tulang Napier Pada Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Perkalian
Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Upaya Meningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Pendekatan Outdoor
Learning Pemanfaatan Media Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Buku Cerita
Bergambar Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Pengukuran Luas Bidang Datar
Dengan Menggunakan Media Mini Origami Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Kertas
Milimeter Blok Teknik Menyelesaikan Cerita Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek
Penggunaan Model Pembelajaran CL (Cooperative Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teacing and Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran DL (Direct Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Posing Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran OE (Open Ended)- Problem Terbuka Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran Probing-Prompting Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran Pembelajaran Bersiklus (Cycle Learning) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran Reciprocal Learning Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran SAVI (Somatic-Auditory-Visualization-Intellectualy) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran TGT (Teams Game Tournament) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran VAK (Visualization, Auditing, Kinstetic) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectuality, Repetition) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran TAI (Team Assisted Individuality) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran GI (Group Investigation) Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran MEA (Mean ands Analysis) Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran CPS (Creative Problem Solving) Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran TTW (Thing Talk Write) Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran TS-TS (Two Stay-Two Stray) Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran CORE (Connection, Organizing, Reflecting, Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Extending)
Penggunaan Model Pembelajaran SQ3R + SQ$R Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran MID (Meaningful Instructional Design) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran Kuasai Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran CRI (Certainly of Response Index) Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving) Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran DMR (Diskursus Multy Reprecentacy) Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated, Reading and Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Compositon) Penggunaan Model Pembelajaran IOC (Inside Outside Circle) Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Tari Bambu Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Artikulasi Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Debate Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Student Fasilitator ang Explaining Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Course Review Horay Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Demonstration Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Explicit Instruction Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Scramble Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Pair Checks Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Make-A-Match Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Examples non Examples Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran LAPS-Heuristik Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Model Pembelajaran Improve Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Generatif Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Circuit Learning Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Complete Sentence Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Concept Sentence Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Time Token Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Take and Give Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Superitem Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Hibrid Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Treffinger Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Kumon Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Kerja Lapangan Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Sosiodrama dan Bermain Peran Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Simulasi Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Seminar Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Ceramah Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Sumbang Saran Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Unit Teaching Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Sandiwara Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery) Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Eksperimen Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Permainan Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Kasus Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Microteaching Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Karya Wisata Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Latihan /Drill Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Dialog Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Mengajar Non Directive Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Katekesmus Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Prileksi Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Proyek Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Penyajian Sistem Regu (Team Work) Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Mengajar Berprogama Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Musyawarah Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Mind Mapping Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Reciprocal Learning Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Diskusi Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Penugasan Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Praktek Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Koperatif (CL, Cooperative Learning). Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL, Problem Based Learning)
Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran SAVI Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Terbuka (OE, Open Ended) Dalam
Meningkatkan Pembelajaran Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Eksperimen Dalam Meningkatkan Pembelajaran
Siswa Penggunaan Metode Pembelajaran Tutorial/Bimbingan Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Siswa
Penggunaan Metode Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
Penggunaan Metode Pembelajaran Karyawisata (Field-Trip) Dalam Meningkatkan Pembelajaran Siswa
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010
MENINGGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI No. 67/I SENGKATI BARU
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Jambi
untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
A. EFENDI
A12D107308
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan
Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru” yang diajukan oleh :
Nama : A. Efendi
NIM : A12D107308
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
telah disetujui Pembimbing I dan Pembimbing II untuk diajukan dalam Sidang Skripsi
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi.
Pembimbing I,
Dra. Warni, M. Hum tanggal ……………………
Pembimbing II,
Drs. Haryanto, M. Kes tanggal ……………………
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru” yang diajukan oleh :
Nama : A. EfendiNIM : A12D107308Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan : Ilmu PendidikanFakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PERNYATAAN
Saya, yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : A. Efendi
NIM : A12D107308
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis
Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I
Sengkati Baru” benar-benar karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil penelitian
orang lain.
Bila dikemudian hari terbukti mengingkari pernyataan diatas, saya bersedia kesarjanaan saya
dan segala kewenangan yang melekat pada kesarjanaan tersebut dibatalkan.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Jambi, Desember 2009
A. Efendi
A12D107308
ABSTRAK
Efendi, A. 2010. ”Meninggkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing : (I) Dra. Warni, M. Hum dan (II) Drs. Haryanto, M. Kes.
Kata Kunci : Kemampuan Siswa, Menulis Karangan, Media gambar.
Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan yaitu masih banyaknya siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru yang mengalami kesulitan dalam belajar mengarang, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa adalah memanfaatkan media gambar dalam belajar.
Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar dan mengetahui keaktifan siswa dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan langkah-langkah : pada siklus I menjelaskan tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak. Siklus II menjelaskan tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga. Siklus III menjelaskan tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar kegiatan dipasar.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian terjadi peningkatan ketuntasan secara klasikal dimana pada siklus I nilai rata-rata 4,6 ketuntasan belajar 5 %, pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yang nilai rata-rata 6,2 ketuntasan belajar 62 %, kemudian pada siklus III dengan nilai rata-rata 7,1 ketuntasan belajar 86 %.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar, kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan meningkat.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ”Meninggkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media
Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru”. Terlepas dari segala
kekurangan penulis skripsi ini tak mungkin selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Dra. Warni, M. Hum selaku dosen pembimbing I dalam penulisan skripsi ini yang
dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermakna dalam
penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Drs. Haryanto, M. Kes selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberi
bantuan dan arahan yang bermamfaat dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Affan Malik, M.E selaku Dekan FKIP Universitas Jambi.
4. Ibu Kepala Sekolah SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru beserta guru-guru, yang telah banyak
membantu dan memberikan kemudahan selama penulis mengadakan penelitian.
5. Kedua Orang Tua dan Kakakku tercinta yang telah memberikan segala kemampuan yang ada
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Rekan-rekan seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dan berpartisifasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Segala daya dan upaya telah penulis lakukan semaksimal mungkin dalam penulisan
skripsi ini, akan tetapi sebagai manusia biasa tidak terlepas dari khilaf, kekurangan dan
keterbatasan baik dalam penyajian maupun isinya. Meskipun demikian, diharapkan skripsi ini
memiliki nilai dan manfaat yang berarti bagi penulis pribadi dan siapa saja yang
membacanya.
Jambi, Desember 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………...... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... v
ABSTRAK ………………...…………………………………….......... vi
KATA PENGANTAR …..…………………………………………… vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahannya .................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................... 3
1.4 Manfaat Hasil Penelitian .......................................... 4
1.5 Hipotesis Tindakan .................................................. 4
BAB II KAJIAN PUTAKA
2.1 Kajian Teori .............................................................. 5
2.1.1 Pengertian Menulis ................................................... 5
2.1.2 Pengertian Mengarang .............................................. 5
2.1.3 Pengertian Media Pembelajaran ............................... 6
2.1.4 Pengertian Gambar ................................................... 7
2.2 Kerangka Berfikir ..................................................... 8
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................... 9
3.2 Subjek Penelitian ..................................................... 9
3.3 Prosedur Penelitian .................................................. 9
3.3.1 Perencanaan Tindakan ............................................. 10
3.3.2 Pelaksanaan Tindakan ............................................. 11
3.3.3 Observasi dan Evaluasi ............................................. 12
3.3.4 Refleksi .................................................................... 13
3.3.5 Penilaian Karangan ................................................... 13
3.3.6 Kriteria Keberhasilan ................................................ 14
3.3.6 Analisis Data ............................................................ 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian ……………….. 17
4.2 Hasil Penelitian Siklus I …………………………... 18
4.3 Hasil Penelitian Siklus II ………………………...... 20
4.4 Hasil Penelitian Siklus III ………………………..... 23
4.5 Pembahasan .............................................................. 25
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................... 28
5.2 Saran ........................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN .......................................................................................... 30
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Kisaran Nilai Keberhasilan ........................................................... 15
4.1 Peningkatan Menulis Karangan Siswa Pada Tiap Siklus .............. 17
4.2 Hasil Tindakan Pada Siklus I .......................................................... 20
4.3 Hasil Tindakan Pada Siklus II ........................................................ 22
4.4 Hasil Tindakan Pada Siklus III ...................................................... 25
4.5 Hasil Pembahasan dan Pengolaan Data Setiap Siklus ................... 27
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ……………………. 30
2. Hasil Observasi Siklus I ................................................................. 33
3. Hasil Evaluasi Siklus I ................................................................... 34
4. Media gambar yang digunakan pada siklus I ................................ 35
5. Hasil karangan siswa pada siklus I ................................................ 36
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II …………………… 39
7. Hasil Observasi Siklus II ............................................................... 42
8. Hasil Evaluasi Siklus II …………………………………………. 43
9. Media gambar yang digunakan pada siklus II................................. 44
10. Hasil karangan siswa pada siklus II ............................................... 45
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III .............................. 48
12. Hasil Observasi Siklus III ……………………………………….. 51
13. Hasil Evaluasi Siklus III …………………………………………. 52
14. Media gambar yang digunakan pada siklus III .............................. 53
15. Hasil karangan siswa pada siklus III ............................................. 54
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia lebih ditekankan pada empat aspek
keterampilan berbahasa yaitu : (1) mendengarkan (menyimak), (2) berbicara, (3) membaca,
dan (4) menulis. Keempat aspek ini hendaknya harus benar-benar dikuasai oleh siswa, agar
terampil menggunakan bahasa secara lisan maupun secara tulisan untuk berkomunikasi.
Didalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara
berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi tidak langsung. Kegiatan
berbicara dan mendengarkan (menyimak) merupakan komunikasi secara langsung,
sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung.
Menulis itu bagian dari kegiatan sehari-hari, juga bagian dari komunikasi selain
mendengarkan, membaca, dan berbicara saat kita berinteraksi atau bergaul dengan orang lain.
Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa,
mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan menulis seseorang dapat
mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.
Dengan demikian, menulis pada hakikatnya adalah komunikasi tulisan, pesan yang
disampaikan bisa berupa informasi, gagasan, pemikiran, ajakan dan sebagainya (Romli,
2007).
Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-
angan penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan dan tulisan, setiap manusia
semuanya diciptakan sebagai pengarang, namun menuangkan buah pikiran secara teratur dan
terorganisasi kedalam tulisan tidak mudah. Banyak orang yang pandai berbicara atau
berpidato tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan gagasannya kedalam bentuk
bahasa tulisan. Maka untuk bisa mengarang dengan baik, seseorang harus mempunyai
kemampuan untuk menulis. Kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan
berlatih.
Permasalahan pun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika melakukan
pengamatan di kelas V SD Negeri 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam. Dari hasil
pengamatan itu penulis menemukan masalah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan
ketika dalam menulis karangan disebabkan guru tidak memberi petunjuk tentang menulis
karangan yang baik, kurang memberikan latihan menulis karangan serta hasil kegiatan
menulis karangan siswa jarang dikoreksi dan guru tidak pernah menggunakan media dalam
belajar menulis karangan.
Melihat kondisi yang telah dikemukakan, penulis merasa bertanggung jawab untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Upaya yang dilakukan adalah
memafaatkan media gambar dalam belajar menulis karangan. Gambar adalah tiruan barang
(orang, binatang, tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil pada kertas.
Penggunaan media gambar merupakan pertimbangan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan, gambar-gambar dapat digunakan untuk
suatu maksud dalam hubungan dengan suatu pelajaran, memberikan pengalaman dasar dalam
bahasa, ilustrasi, menjelaskan konsep, dan sebagainya.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis karangan dengan tepat.
1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk
menjawab masalah yang dirumuskan adalah “apakah dengan menggunakan media gambar
dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru
Kecamatan Mersam dalam menulis karangan ? “
Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah dengan memamfaatkan
media gambar dalam belajar mengarang. Penggunaan media gambar merupakan
pertimbangan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan,
gambar-gambar dapat digunakan untuk suatu maksud dalam hubungan dengan suatu
pelajaran.
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini, bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media
gambar di kelas V SD Negeri 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam.
2. Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pengajaran penggunaan media gambar dalam
pembelajaran menulis karangan di kelas V SD Negeri 67/I Sengkati Baru Kecamatan
Mersam.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
2. Bagi guru, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis karangan dan menambah
wawasan serta mengembangkan teori-teori pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu pendidikan secara umum dan mutu pembelajaran
menulis karangan secara khusus.
1.5 Hipotesis Tindakan
Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti,
oleh karena itu peneliti berhipotesis, jika dengan menggunakan media gambar maka dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan
Mersam dalam menulis karangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis dan Empiris
2.1.1 Pengertian Menulis
Menulis adalah menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan menggunakan
lambang grafik (tulisan) sedangkan tulisan adalah suatu sistem komunikasi manusia yang
menggunakan tanda-tanda yang dapat dibaca atau dilihat dengan nyata.
Menurut Mulyati (2007:5.3) menulis adalah suatu proses berpikir dan menuangkan
pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan), sedangkan Suparno dan Yunus (2007:1.3)
menulis dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau media.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kemampuan seseorang
dalam melukiskan lambang-lambang grafik untuk menyampaikan ide atau gagasan yang
dapat dimengerti oleh orang lain.
2.1.2 Pengertian Mengarang
Karangan pada hakikatnya merupakan karya tulis yang berupa bangunan bahasa, yang
berisi ide/gagasan tertentu. Dari pengertian ini ada tiga hal yang terkandung dalam pengertian
karangan, yaitu (a) tulisan, (b) bahasa, (c) ide/gagasan.
Menurut Suparno dan Yunus (2007:3.1) mengarang pada hakikatnya adalah
mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulis.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah karya tulis
hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa kepada pembaca untuk dipahami.
2.1.3 Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Munadi (2008:7-8) media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efesien dan efektif.
Kata “Media” berasal dari bahasa latin, merupakan jamak dari kata “Medium” yang
secara harfiah berarti “Perantaraan” (between) yaitu perantaraan sumber pesan (source)
dengan penerima pesan (receiver). (Heinich, dkk dalam Winataputra, 1997:5.3)
Media adalah segala sesuatu yang mengantarkan pesan dari sumber kepada penerima
(Suprayekti, 2003:14). Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting.
Ketidak jelasan guru dalam menyampaikan bahan pengajaran dapat terwakili dengan
kehadiran media. Apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu berfikir abstrak, masih
berfikir kongkrit. Keabstrakan bahan pelajaran dapat dikongkritkan dengan kehadiran media,
sehingga anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran dengan bantuan media.
Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan media pengajaran
haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Apabila diabadikan media
pengajaran bukannya membantu proses belajar mengajar, tetapi sebagai penghambat dalam
pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran
sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.
2.1.4 Pengertian Gambar
Winataputra (1997:5) menyatakan bahwa gambar diam/mati adalah gambar-gambar
yang disajikan seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang atau tempat
atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi pelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa.
Selanjutnya, gambar dapat membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang
terkandung dalamnya dengan jelas, lebih jelas dari pada yang diungkapkan oleh kata-kata.
(Munadi, 2008:89)
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat
dengan coretan pensil pada kertas. Dengan demikian, gambar dapat digunakan dalam
pembelajaran karena mampu menimbulkan daya cipta para siswa, gambar yang kelihatannya
diam mampu membangkitkan imajinasi siswa.
Atas uraian tersebut diatas, hendaknya guru mempertimbangkan penggunaan media
gambar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pengajaran menulis
karangan, karena dengan gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka
bercerita tentang gambar yang dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut
dapat mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman dan kejadian.
2.2 Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan rancangan pemikiran yang menjelaskan pengertian dan
permasalahan yang akan diteliti. Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian yang
berhubungan dengan masalah.
Berdasarkan pengamatan yang ditemukan, mengarang bukanlah kegiatan yang sekali
jadi, tetapi melalui tahapan-tahapan tertentu pada dasarnya adalah menyampaikan
ide/gagasan melalui bahasa tulis sehingga orang yang membaca memahami maksud
penulis/pengarang.
Mengarang melalui media gambar merupakan teknik pengajaran menulis yang
dianjurkan oleh pakar ahli. Gambar yang kelihatan diam sebenarnya banyak berkata bagi
mereka yang peka dan penuh imajinasi sebuah gambar yang menimbulkan daya cipta pada
siswa, dengan demikian media gambar dapat digunakan sebagai perantara yang digunakan
dalam pembelajaran menulis karangan. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan
media gambar dalam menyampaikan materi kepada siswa secara individu untuk
meningkatkan kemampuan menulis karangan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam
Kabupaten Batang Hari. Lamanya penelitian dilaksanakan 3 bulan, dari mulai data awal
sampai mempunyai data yang sebenarnya atau sampai selesai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dilakukan pada siswa-siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati
Baru Kecamatan Mersam yang berjumlah 21 orang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 11
siswa perempuan.
3.3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian direncanakan terdiri dari 3 siklus yaitu siklus I, siklus II, dan
siklus III. Dimana tahapan-tahapan persiklus sebagai berikut :
a. Siklus I, guru menempelkan media gambar anak-anak dipapan tulis, selanjutnya siswa diberi
penjelasan tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar, kemudian guru
memberi tugas kepada siswa membuat karangan sesuai dengan gambar.
b. Siklus II, menempelkan media gambar buah mangga dipapan tulis selanjutnya diberikan
penjelasan kepada siswa tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar,
kemudian guru memberikan tugas/latihan menulis karangan kepada siswa secara individu
tentang gambar tersebut.
c. Siklus III, guru menempelkan media gambar kegiatan di pasar dipapan tulis, selanjutnya
diberikan penjelasan kepada siswa tentang menulis karangan, guru memberikan tugas/latihan
menulis karangan kepada siswa secara individu tetang gambar tersebut.
3.3.1 Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan yang dimaksud meliputi persiapan awal penelitian dan
persiapan pada siklus penelitian. Pada awal penelitian dilakukan persiapan sebagai berikut :
(a) Penjajakan masalah, penjajakan masalah ini bertujuan untuk mendapatkan masalah
pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan melalui pemberian tugas menulis karangan
kepada siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam.
(b) Persiapan instrument yang disiapkan yaitu catatan untuk pengamatan.
(c) Persiapan bahan, yaitu penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran
atau RPP, media, bahan dan alat instrument observasi evaluasi, dan refleksi.
Persiapan pada setiap siklus penelitian diuraikan sebagai berikut :
(1) Tujuan yang ingin dicapai dalam bentuk konsep yaitu, meningkatkan keterampilan siswa
kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam dalam menulis karangan
dengan menggunakan media gambar.
(2) Bahan-bahan yang menjadi dasar penelitian yaitu, kajian teoritis dan kerangka berfikir serta
kondisi nyata pelakasanaan dan hasilnya.
(3) Waktu yang diperlukan 3 bulan, yaitu mulai September, Oktober, November 2009 dilakukan
setiap jam pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan jadwal pelajaran disekolah.
(4) Pelaksaan adalah guru kelas yang mengajar pelajaran Bahasa Indonesia.
(5) Jumlah siklus disesuaikan dengan kebutuhan.
(6) Alat yang dipakai (instrument) yaitu catatan lapangan dari hasil pengamatan.
3.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dalam pembelajaran adalah kinerja guru
dalam melaksanakan atau menerapakan media gambar dan aktivitas siswa selama
dilaksanakan tindakan guru memberikan materi tentang mengarang menggunakan media
gambar dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Tahap awal
Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang mengarang, lalu guru menerangkan
cara mengarang dengan menggunakan media gambar dan guru memperhatikan materi
pembelajaran mengarang dengan menggunakan media gambar, lalu memperhatikan bahan
yang akan diajarkan.
2. Tahap inti
Siswa membuat karangan dengan menggunakan media gambar yang sudah disediakan
didepan kelas, siswa diberi keleluasaan untuk membuat karangan dengan memperhatikan
media gambar yang ada didepan kelas, sehingga siswa akan berkreasi atau akan membuat
karangan menurut pengamatan siswa tentang gambar yang dipampang dipapan tulis.
3. Tahap akhir
Guru mengumpulkan hasil kreasi siswa atau hasil membuat karangan, lalu guru
mengoreksi hasil karangan yang dibuat siswa dengan menggunakan media gambar. Sesudah
mendapatkan hasilnya lalu guru mengulangi pelajaran yang sudah disampaikan tadi, sehingga
siswa akan lebih jelas tentang materi pelajaran yang diajarkan.
3.3.3 Observasi dan Evaluasi
1. Observasi
Kegiatan observasi dilakasanakan pada waktu penelitian atau pada waktu pelaksanaan
tindakan. Dalam mengobservasi harus mendapatkan data sesunguhnya yang terdapat
dilapangan, pada saat proses pembelajaran harus mencatat hasil lapangan, pada tahapan ini
diharapkan dapat dikenali sedini mungkin apakah tindakan akan mengarah terhadap
terjadinya perubahan positif aktifitas siswa dalam proses belajar sesuai dengan yang
diharapkan dan untuk menilai apakah pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan yang
sudah direncanakan.
2. Evaluasi
Setelah dilaksanakan observasi, maka selanjutnya dilakukan evaluasi untuk
mengetahui tingkatan keberhasilan dari observasi pada penelitian maupun hasil belajar. Jika
hasil belajar atau tindakan kurang memuaskan maka perlu diadakan perbaikan, tetapi bila
tindakan yang menghasilkan hasil belajar yang cukup baik perlu dipertahankan atau
ditingkatkan lagi.
3.3.4 Refleksi
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan
makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi dilakukan dengan (a) pada saat
memikirkan tindakan yang akan dilakukan, (b) ketika tindakan sedang dilakukan, (c) setelah
tindakan dilakukan, adapun tindakan yang dilakukan pada saat merefleksi, melakukan
analisis, dan mengevaluasi atau mendiskusikan data yang harus diperoleh, penyusunan
rencana tindakan yang hasil diperoleh melalui kegiatan observasi.
Data yang telah dikumpul dalam observasi harus secepatnya dianalisis dan
diinterprestasikan (diberi makna) sehingga dapat segera diberi tindakan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan, jika diinterprestasikan data tersebut belum mencapai tujuan yang
diharapkan maka peneliti melakukan langkah-langkah perbaikan untuk diterapkan pada siklus
selanjutnya. Akan tetapi jika pada pelaksanaan refleksi terdapat hal-hal yang dianggap baik,
maka hal-hal yang baik tersebut harus terus digali.
3.3.4 Penilaian Karangan
Kriteria penilaian mengarang untuk siswa SD (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1997 ) :
1) Isi Karangan
Penulisan judul
Kebenaran gagasan
Kesesuaian judul dengan ini
2) Bahasa
Penggunaan kalimat yang benar (pola kalimat, makna lengkap, dan logis)
Penggunaan kata (penulisan afiksasi benar, ketepatan makna)
Pemilihan kata/diksi
3) Penyajian
Penuturan gagasan
Pemakaian paragraph
Pemakaian garis tepi
4) Ejaan
Pemakaian huruf besar dan kecil
Pemakaian tanda baca
Penulisan kata depan, kata ulang, kata tiruan, dan gabungan kata yang sesuai dengan EYD
3.3.5 Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan ada dua yaitu :
1) Tuntas Individual
Seorang siswa dianggap berhasil dalam belajar apabila daya serapnya minimal 65 %.
2) Tuntas Klasikal
Suatu kelas dianggap berhasil dalam belajar apabila sekurang-kurangnya 85 % siswa kelas
tersebut mencapai daya serap 65 % dengan nilai rata-rata 6,5.
Menurut Arikunto dalam Kasumawati (2005:24) Bahwa rentang nilai keberhasilan
dari suatu pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kisaran Nilai Keberhasilan
No Rentang Persentase kualifikasi12345
Skor 8,0 – 10Skor 6,6 – 7,9Skor 5,6 – 6,5Skor 4,0 – 5,5 Skor 0,0 – 3,9
Baik sekaliBaikCukupKurangGagal
3.3.6 Analisis Data
Untuk menghitung rata-rata hasil tes siswa menurut Harahap dalam Kasumawati
(2005:23) digunakan rumus :
S = R x Sm (100) N
Dengan S = skor yang dicari
R = skor mentah yang diperoleh siswa
Sm = standar maksimal
N = bobot skor
Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas siswa menurut Purwanto dalam
Kasumawati (2005:24) adalah :
A = Na x Sm (100) N
Dengan A = persentase aktifitas siswa
Na = jumlah siswa yang aktif
Sm = standar maksimal
N = jumlah seluruh siswa
Untuk mengetahui persentase daya serap siswa adalah :
Ds = RK x Sm (100) N
Dengan Ds = daya serap siswa
RK= rata-rata kelas
Sm = standar maskimal
N = bobot skor
Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa adalah :
K = ST x Sm (100) N
Dengan K = ketuntasan belajar siswa
ST = siswa yang tuntas
Sm = standar maksimal
N = jumlah siswa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus, yakni siklus I menulis
karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak, pada siklus II menulis karangan
dengan menggunakan media gambar buah mangga, dan pada siklus III menulis karangan
dengan menggunakan media gambar kegiatan dipasar.
4.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian
Melihat hasil yang dicapai siswa pada siklus I nilai rata-rata 4,6 dan siklus terakhir
7,0. Gambaran umum peningkatan kemampuan siswa tersebut dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 4.1 Peningkatan menulis karangan siswa pada tiap siklus
No
Bentuk LatihanNilai Rata-rata
Siklus I Siklus II
Siklus III
1 Menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak
4,6
2 Menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga
6,2
3 Menulis karangan dengan menggunakan gambar kegiatan dipasar
7,0
Predikat Kurang Cukup Baik
4.2 Hasil Penelitian Siklus I, Tindakan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media
Gambar Anak-anak.
4.2.1 Perencanaan Tindakan
Guru menyiapkan perangkat mengajar yang dibutuhkan seperti RPP, program
pengajaran, catatan untuk pengamatan, rambu penilaian (evaluasi), buku paket Bahasa
Indonesia kelas V dan media gambar anak-anak. Guru akan menempelkan media gambar
tersebut dipapan tulis, setelah itu diberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Siswa
diberikan tugas/latihan mengamati gambar dan menulis karangan tentang gambar secara
individu. Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 15 September 2009 diruang kelas V
dengan jumlah siswa 21 orang.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I, guru memulai pembelajaran dengan menempelkan media gambar anak-
anak dipapan tulis. Tempat duduk siswa diatur sedemikian rupa, sehingga gambar yang
ditempelkan jelas dan dapat diamati semua siswa. Guru memberikan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran, situasi diatur dan diperhatikan, siswa diarahkan untuk siap menerima
dan melanjutkan pelajaran.
Kemudian guru menugaskan siswa mengamati gambar. Siswa diberi kesempatan
untuk menafsirkan maksud, isi, dan uraian gambar. Guru mengawasi siswa dalam mengamati
gambar dan memberikan teguran bila tidak mengamati, selanjutnya siswa ditugaskan menulis
karangan berdasarkan gambar yang ditempelkan dengan kata-kata/penafsiran sendiri
(individu).
Setelah itu pekerjaan siswa dikumpul, guru menunjuk 2-3 orang siswa tampil didepan
kelas untuk membacakan karangan masing-masing secara bergiliran. Selanjutnya guru
memberikan balikan, mengomentari keberhasilan dan kesalahan pekerjaan siswa secara lisan.
Karangan siswa dinilai diluar jam pelajaran dengan menggunakan rambu-rambu penilaian
karangan.
4.2.3 Pengamatan
Berdasarkan pengamatan guru, penggunaan media gambar anak-anak pada siklus I
efektif ditandai dengan perhatian siswa yang sungguh-sungguh, ada 3 orang siswa putra
kelihatan kurang berminat terhadap gambar tersebut, mereka asyik dengan percakapan bukan
tentang gambar.
Pada saat guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran, sebagian besar
siswa memperhatikan dan serius mendengarkan. Mereka diam dan memperhatikan,
selanjutnya pada saat guru memberikan tugas/latihan mengarang berdasarkan gambar, siswa
berkemampuan baik (cerdas) siap mengerjakan tugas, sedangkan 10 orang siswa yang
berkemampuan kurang kelihatan bingung dan resah.
Ketika guru menunjuk 3 orang siswa tampil kedepan kelas membacakan karangan, 2
orang diantaranya ragu dan malu membacakan karangannya. Saat guru memberikan balikan
yaitu mengomentari keberhasilan dan kesalahan siswa dalam mengarang. Pada umumnya
siswa memperhatikan dengan serius dan sungguh-sungguh.
4.2.4 Refleksi
Bertitik tolak dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pembinaan informasi atau
penjelasan perlu ditambah/ditingkatkan dengan kurangnya penjelasan, siswa semakin
bingung dan ragu untuk menilai kegiatan. Penjelasan yang diiringi dengan pemberian contoh
perlu dilakukan.
Sebelum pemberian tugas, sebaiknya diberikan contoh menulis karangan dengan
menggunakan media yang relevan dengan tugas, sehingga siswa memiliki petunjuk untuk
mengerjakan tugas, pemberian balikan tetap dipertahankan.
Hasil yang diperoleh pada siklus I, yaitu 10 orang berkemampuan kurang dan 10
orang berkemampuan cukup serta 1 orang berkemampuan baik. Nilai rata-rata kelas adalah
4,6 dengan predikat kurang. Hasil tindakan dapat dilihat pada tabel 4.2 dengan melihat
kondisi pada siklus I, maka refleksi yang telah dilakukan akan dilanjutkan pada siklus II.
Tabel 4.2 Hasil Tindakan Pada Siklus I
NoJumlah siswa
kelas VHasil kemampuan siswa Rata-
rata Kelas
KeteranganA B C D E
1 21 - 1 10 10 - 4,6 Siklus I
4.3 Hasil Penelitian Siklus II, Tindakan Dengan Menggunakan Media Gambar Buah
Mangga.
4.3.1 Perencanaan Tindakan
Guru menyiapkan perangkat mengajar yang dibutuhkan seperti RPP, program
pengajaran, catatan untuk pengamatan, rambu penilaian (evaluasi), buku paket Bahasa
Indonesia kelas V dan media gambar buah mangga. Guru akan menempelkan media gambar
tersebut dipapan tulis, setelah itu diberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Siswa
diberikan tugas/latihan mengamati gambar dan menulis karangan tentang gambar secara
individu. Tindakan akan dilaksanakan pada hari Selasa, 22 September 2009 di ruangan kelas
V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru Kecamatan Mersam.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus II guru menempel gambar buah mangga dipapan tulis, guru memberikan
penjelasan/informasi tentang tujuan pemebelajaran dalam hal-hal yang harus diperhatikan
ketika menulis karangan. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa dalam
mengembangkan gagasan mereka terhadap gambar. Guru menunjukkan siswa yang pasif
memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan. Hal ini dilakukan dengan maksud
mengaktifkan siswa agar mereka memahami dan menguasai materi pelajaran sehingga tidak
lagi ragu dan bingung untuk mengerjakan tugas menulis karangan.
Kemudian diberi tugas/latihan menulis karangan berdasarkan gambar buah mangga
secara individu. Guru mengawasi siswa agar tidak saling mencontoh pekerjaan. Setelah hasil
karangan siswa dikumpulkan, guru meminta kesedian siswa tampil kedepan kelas
membacakan karangannya. Pembacaan karangan dilakukan siswa secara bergiliran.
Pada akhirnya kegiatan pembacaan karangan, guru memberikan balikan,
mengomentari keberhasilan dan kesalahan karangan siswa secara lisan, karangan siswa
diperiksa dan dinilai diluar jam pelajaran.
4.3.3 Pengamatan
Berdasarkan pengamatan, pemberian informasi dan contoh karangan pada siklus II
efektif, siswa memperhatikan dengan serius penjelasan guru walaupun ada 4 orang siswa
yang asyik dengan buku yang dipegang, sehingga perhatiannya tidak terfokus pada
penjelasan guru. Pada kegiatan tanya jawab, ada 6 orang siswa yang mengajukan pertanyaan
tentang menulis karangan, jadi kegiatan bertanya jawab akan ditingkatkan.
Pada saat guru meminta siswa maju atau tampil kedepan kelas membacakan
pekerjaannya (karangan), 5 orang siswa mengajukan diri ketika guru memberikan komentar,
siswa serius memperhatikan (mengangguk kepala).
4.3.4 Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, media gambar yang ditempelkan di
papan tulis yang disertai pemberian penjelasan ternyata mampu memotivasi siswa untuk
menerima pelajaran.
Adapun hasil (penilaian) yang diperoleh pada siklus II yaitu 13 orang siswa
berkemampuan cukup dan 8 orang siswa berkemampuan baik, rata-rata kelas 6,2 dengan
predikat cukup, hasil tindakan dapat dilihat pada tabel 4.3. Dengan melihat kondisi pada
siklus II yang hasilnya cukup maka tindakan yang dilakukan pada siklus II akan dilanjutkan
pada siklus III.
Tabel 4.3 Hasil Tindakan Pada Siklus II
NoJumlah siswa
kelas VHasil kemampuan siswa Rata-rata
KelasKeterangan
A B C D E1 21 - 8 13 - - 6,2 Siklus II
4.4 Hasil Penelitian Siklus III, Tindakan Dengan Menggunakan Gambar Kegiatan Dipasar
4.4.1 Perencanaan Tindakan
Pemberian informasi/penjelasan disertai contoh tentang menulis karangan tetap
dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk diberikan motivasi dan kesiapan siswa dalam
menerima materi pelajaran.
Begitu pula dengan kegiatan bertanya jawab akan dilakukan namun, pada siklus III ini
siswa akan dikelompokkan menjadi empat kelompok belajar (1 kelompok beranggotakan 5-6
orang siswa) pembentukan kelompok ini dilakukan oleh guru dan keanggotaanya berdasarkan
tempat duduk yang saling berdekatan, ketentuan ini dimaksudkan, agar terjadi interkasi
berjalan antara siswa serta diarahkan dapat bekerja sama dalam kelompok.
Pada siklus III ini, guru akan menempelkan gambar kegiatan dipasar dipapan tulis,
tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 September 2009 diruangan kelas V sesuai
jadwal pelajaran Bahasa Indonesia.
4.4.2 Pelaksanakan Tindakan
Pada siklus III ini guru membacakan contoh tulisan atau karangan didepan kelas.
Siswa diminta mendengarkan sekaligus menyimak pembacaan. Setelah pembacaan, guru
mengajak siswa membahas sambil memberikan penjelasan tentang menulis karangan yang
relevan.
Kemudian guru meminta siswa membentuk kelompok belajar siswa dikelompokkan
menjadi 4 kelompok dengan anggota setiap kelompok 5-6 orang siswa, pembentukan
kelompok didasarkan tempat duduk siswa yang berdekatan.
Kegiatan berikutnya guru menempelkan gambar kegiatan dipasar dipapan tulis,
seterusnya guru meminta setiap kelompok siswa membicarakan gambar kegiatan dipasar
didalam kelompok masing-masing dan dipandu oleh guru. Guru mengajukan pertanyaan dan
meminta setiap kelompok menjawab secara lisan.
Setelah kegiatan tersebut, guru meminta siswa kembali ketempat duduk masing-
masing selanjutnya, guru memberikan tugas atau latihan menulis karangan berdasarkan
gambar kegiatan dipasar. Karangan siswa dikumpulkan dan guru menunjuk 1-3 orang siswa
tampil kedepan kelas membaca karangannya.
Pada akhirnya kegiatan, guru memberikan balikan dengan cara dengan cara
mengomentari keberhasilan dan kesalahan karangan siswa secara lisan, karangan siswa
diperiksa atau koreksi diluar jam pelajaran Bahasa Indonesia.
4.4.3 Pengamatan
Berdasarkan pengamatan guru, ketika dibacakan contoh karangan didepan kelas,
sebagian besar siswa diam dan mendengarkan. Ada 3 orang siswa yang kelihatan asyik
dengan pekerjaan namun tidak menganggu pembelajaran.
Pada saat guru meminta siswa bersama-sama membicarakan/membahas tentang
karangan yang dibacakan dalam bentuk tanya jawab, 7 orang siswa memilih bertanya jawab
tentang materi. Dalam pembagian kelompok, siswa kelihatan bergairah walaupun ada 2 orang
siswa yang ingin masuk kedalam kelompok lainnya.
Pada kegiatan kerja kelompok, para siswa aktif membicarakan gambar kegiatan
dipasar sesuai panduan guru, siswa yang kurang cerdas nampaknya diam dan menurut saja.
Ketika tanya jawab dilakukan setiap kelompok mampu menjawab pertanyaan guru.
Selanjutnya dalam mengerjakan/latihan siswa serius dan bekerja sendiri serta semua
siswa mampu mengerjakan tepat waktunya. 2 orang siswa diminta tampil kedepan kelas, saat
pemberian balikan nampaknya siswa bergairah dan bersungguh-sungguh mendengarkan.
4.4.4 Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III, media gambar yang ditempelkan
dipapan tulis ternyata efektif begitu pula kegiatan pembacaan contoh karangan dapat
membantu pemahaman anak dalam menulis karangan.
Hasil tindakan pada siklus III yaitu, 4 orang siswa berkemampuan cukup, 15 orang
siswa berkemampuan baik, dan 2 orang siswa berkemampuan sangat baik. Rata-rata kelas
yang diperoleh 7,0. Dengan demikian, siklus ini tetap akan dipertahankan.
Tabel 4.4 Hasil Tindakan pada Siklus III
NoJumlah Siswa
Kelas VHasil Kemampuan Rata-rata
KelasKeterangan
A B C D E1 21 2 15 4 - - 7,40 Siklus III
4.5 Pembahasan
Setelah dilaksanakan tindakan, diperoleh hasil kemampuan siswa menulis karangan
dengan menggunakan media gambar. Pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah
4,6, pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 6,2, dan pada siklus III nilai rata-
rata yang dicapai siswa 7,0.
Pada pelaksanaan tindakan siklus I belum tampak peningkatan yang berarti, sebagian
besar siswa tidak termotivasi dan bingung apa yang harus ia lakukan, kurang peduli terhadap
proses belajar mengajar. Penyebab terjadinya masalah ini antara lain (a) siswa masih
terpengaruh terhadap pembelajaran sebelumnya, dimana pembelajaran seringkali berada
dalam suasana rutinitas, yaitu guru tidak memilih dan memfariasikan penggunaan metode, (b)
guru cenderung mengajarkan menulis karangan tidak memilih topik yang aktual dan tidak
sesuai dengan minat atau kebutuhan siswa. Nilai rata-rata yang dicapai siswa 4,6 dari 21
orang siswa, yakni 1 orang mendapat nilai baik, 10 orang mendapat nilai cukup, 10 orang
mendapat nilai kurang.
Pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah nampak peningkatan, yaitu pembelajaran
menulis karangan melalui media gambar buah mangga dapat menarik minat dan
meningkatkan kemampuan siswa. Sebelumnya, siswa bingung tak peduli akhirnya siswa
mulai mengerti dan peduli terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Nilai rata-rata yang
diperoleh siswa adalah 6,2 dari 21 orang yakni 8 orang mendapat nilai baik, 13 orang
mendapat nilai cukup.
Pelaksanaan pada siklus III tampak jelas terjadi peningkatan baik sikap maupun
peningkatan kemampuan siswa. Siswa termotivasi untuk melakukan pengamatan dan
mengumpulkan informasi serta mengerjakan tugas sehingga terjadinya peningkatan siswa.
Nilai rata-rata yang dicapai siswa 7,0 dari 21 orang siswa, yakni 2 orang mendapat nilai
sangat baik, 15 orang mendapat nilai baik, dan 4 orang mendapat nilai cukup.
Dari ketiga siklus yang dilaksanakan, maka dapat dilihat tindakan yang efesien dan
efektif adalah pelaksanaan tindakan pada siklus III. Tindakan pada siklus III ini, yaitu
pembelajaran menulis karangan melalui media gambar kegiatan dipasar. Karena itu perlu
dipertimbangkan dan dikembangkan khususnya dalam pembelajaran menulis karangan.
Dengan membandingkan kondisi awal dan kondisi akhir, setelah diberikan tindakan kepada
siswa dalam memahami dan menulis karangan melalui media gambar, hal ini terlihat dari
hasil yang diperoleh siswa pada masing-masing siklus seperti tabel berikut.
Tabel 4.5 Hasil Pembahasan dan Pengolahan Data Setiap Siklus
No
Perlakuan Tindakan
Indikasi Kemampua
n Siswa Menulis
Karangan
Jumlah
Siswa
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
2
Menempelkan gambar anak-anak dipapan tulis.Menempelkan gambar buah mangga
a. Penulisan ejaan dan pengluasan.
b. Kosa kata tentang gambar.
c. Kaitan
21 4,6
6,2
3
dipapan tulis dan memberikan penjelasan.Menempelkan gambar kegiatan dipasar didepan kelas.
antara kalimat.
d. Gagasan tentang gambar.
e. Keruntunan karangan.
7,0
PredikatKuran
gCuku
pBaik
Dari gambar data tersebut, upaya-upaya yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan
kemampuan siswa menulis dengan menggunakan media gambar dapat dikatakan berhasil.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan terjadi
peningkatan ketuntasan secara klasikal dimana pada siklus I siswa menulis karangan dengan
menggunakan media gambar anak-anak dengan nilai rata-rata 4,6 ketuntasan belajar 5 %,
pada siklus II siswa menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga
dengan nilai rata-rata 6,2 ketuntasan belajar 62 %, kemudian pada siklus III siswa menulis
karangan dengan menggunakan media gambar kegiatan di pasar dengan nilai rata-rata 7,1
ketuntasan belajar 86 % dan dapat disimpulan bahwa dengan menggunakan media gambar,
kemampuan siswa kelas V SD Negeri No. 67/I Sengkati Baru dalam pembelajaran menulis
karangan meningkat.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yan dikemukakan, adanya peningkatkan siswa dalam
pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gamabar, maka disarankan
penyebarluasan informasi tentang bentuk tindakan pada penelitian ini sehingga bermamfaat
bagi guru kelas yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1997. Mengarang di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kasumawati, 2005. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Alat Peraga Bangunan Datar di Kelas 3 MIN Kembang Paseban. Skripsi tidak diterbitkan, Jambi: Universitas Jambi.
Munadi, 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Perss.
Mulyati, Y, dkk. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Romli, ASM. 2007. Faidah Menulis. (Online), (http://jurnalistikuinsgd.wordpres.com. diakses 14 Agustus 2009).
Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan.
Suparno dan Yunus, M. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, U.S, Dkk. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Lampiran 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SD Negeri No. 67/I Sengkati BaruMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas / Semester : V / IAlokasi Waktu : 3 x 35 menitHari / Tanggal : Selasa, 15 September 2009
Standar Kompotensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog tertulis.
Kompetensi Dasar : Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.: Membuat karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan media gambar anak-anak dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.: Mengamati gambar anak-anak dan menjadikan sebuah karangan.
Langkah-langkah pembelajaranKegiatan awal
Berdo’a Absensi Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti Guru menempelkan media gambar anak-anak dipapan tulis Guru memberi petunjuk tentang menulis karangan dengan menggunakan media gambar anak-
anak. Siswa menyimak dengan baik penjelasan guru tentang menulis karangan dengan
menggunakan media gambar anak-anak. Siswa membuat karangan dengan menggunakan media gambar anak-anak dengan
memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian dan ejaan.3. Kegiatan Akhir
Guru menunjuk 2-3 orang siswa tampil kedepan untuk membacakan hasil karangan secara bergiliran kemudian guru mengomentari hasil karangan siswa
Guru menutup pelajaran
Metode Pengajaran Ceramah Tanya jawab Penugasan
Media dan Sumber1. Media gambar anak-anak2. Sumber
Kurikulum KTSP Buku Bahasa Indonesia kelas V halaman 23, PT. Erlangga
EvaluasiProsedur tes : HasilJenis tes : Ketepatan menulis karangan dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian dan ejaan.Bentuk tes : Membuat karanganAlat tes : Media gambar anak-anak
Sengkati Baru, 15 September 2009Mengetahui Peneliti
Kepala Sekolah
SURYANI, S. Pd A. EFENDINIP. 196802231989012001 NIM. A12D107308
Lampiran 2. Lembaran observasi siswa siklus I
Lembaran Observasi Siswa
NoButiran Susunan Observasi
Hasil ObservasiJumlah Siswa %
1
2
3
4
Siswa yang memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru tetang hal-hal yang diajarkan
Siswa yang kurang berminat dengan materi yang diajarkan dan tidak memperhatikan penjelasan guru
Siswa berkemampuan kurang yang kelihatan bingung dan resah
Siswa yang bertanya tentang materi yang diajarkan
18
3
10
3
86
14
48
14
Lampiran 3. Hasil evaluasi siswa siklus I
Hasil Evaluasi
NoKode Siswa
Bobot Skor
Nilai%
Ketercapaian
Ketuntasan
Isi Karangan
Bahasa Penyajian EjaanYa Tidak
2,5 2,5 2,5 2,51234567891011121314
A1A2A3D1D2M1M2M3M4M5N1N2N3R1
11
1,511
1,51
1,51,511-
1,51
11,71,5111111111
1,61
1,51,31,51
1,51,51,51,511
1,21,521
1,5111
1,5-1111
1,81,51,51
55
5,5454
4,55
4,5454
6,64
5050554050404550454050406640
√√√√√√√√√√√√
√
15161718192021
R2R3R4R5S1Z1Z2
1111
1,51
1,5
11
1,52111
1,511
1,51,511
21,51,51
1,511
5,54,55
5,55,54
4,5
55455055554045
√ √√√√√√√
Jumlah 97 1 20
Rata-rata Kelas 4,6
% Daya serap 46 %
% Ketuntasan 5 %
Lampiran 4. Media gambar yang digunakan pada siklus I
Lampiran 5. Hasil karangan siswa pada siklus I
Lampiran 6. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SD Negeri No. 67/I Sengkati BaruMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas / Semester : V / IAlokasi Waktu : 3 x 35 menitHari / Tanggal : Selasa, 22 September 2009
Standar Kompotensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog tertulis.
Kompetensi Dasar : Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.: Membuat karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan media gambar buah mangga dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.: Mengamati gambar buah mangga dan menjadikan sebuah karangan.
Langkah-langkah pembelajaranKegiatan awal
Berdo’a Absensi Menghubungkan materi siklus I dengan siklus II melalui pertanyaan dan menjelaskan tujuan
pembelajaran siklus II2. Kegiatan inti
Guru menempelkan media gambar buah mangga dipapan tulis dan memberi petunjuk tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis karangan.
Guru memberi pertanyaan kepada siswa yang pasif, hal ini dimaksud untuk mengaktifkan siswa agar mereka memahami dan menguasi materi menulis karangan.
Guru memberi tugas/latihan kepada siswa untuk menulis karangan dengan menggunakan media gambar buah mangga secara individu.3. Kegiatan Akhir
Guru menyuruh beberapa orang siswa untuk membacakan hasil karangan didepan kelas kemudian guru mengomentari keberhasilan dan kesalahan siswa secara lisan.
Guru menutup pelajaran
Metode Pengajaran Ceramah Tanya jawab Penugasan
Media dan Sumber1. Media gambar buah mangga2. Sumber
Kurikulum KTSP Buku Bahasa Indonesia kelas V halaman 23, PT. Erlangga
EvaluasiProsedur tes : HasilJenis tes : Ketepatan menulis karangan dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian dan ejaan.Bentuk tes : Membuat karanganAlat tes : Media gambar buah mangga
Sengkati Baru, 22 September 2009Mengetahui Peneliti
Kepala Sekolah
SURYANI, S. Pd A. EFENDINIP. 196802231989012001 NIM. A12D107308
Lampiran 7. Lembaran observasi siswa siklus II
Lembaran Observasi Siswa
No Butiran Susunan ObservasiHasil Observasi
Jumlah Siswa %1
2
3
4
Siswa yang memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru tetang hal-hal yang diajarkan
Siswa yang kurang berminat dengan materi yang diajarkan dan tidak memperhatikan penjelasan guru
Siswa berkemampuan kurang yang kelihatan bingung dan resah
Siswa yang bertanya tentang materi yang diajarkan
17
4
-
6
81
19
-
29
Lampiran 8. Hasil evaluasi siswa siklus II
Hasil Evaluasi
NoKode Siswa
Bobot Skor
Nilai%
Ketercapaian
Ketuntasan
Isi Karangan
Bahasa Penyajian EjaanYa Tidak
2,5 2,5 2,5 2,512345
A1A2A3D1D2
1,51,51,51,12
1,61,51,51,61,5
21,51
1,51,5
1,51,51,61,51,9
6,66
5,65,76,9
6660565769
√√
√√
6789101112131415161718192021
M1M2M3M4M5N1N2N3R1R2R3R4R5S1Z1Z2
1,21,31,51,22
1,51,62
1,31,51,72
1,51,62
1,7
1,51,61,71,51,51,51,61,51,51,51,2122
1,51
1,51,51,81,51,51,51,42
1,52
1,52
1,51,61,52
1,61,51,62
1,51,51
1,51,51,71,51,41,61,81,51
5,85,96,66,26,56
5,67
5,86,75,96,46,67
6,55,7
58596662656056705867596466706557
√
√√√√
√
√
√√√√
√√
√
√
√
√
Jumlah 131 13 8
Rata-rata Kelas 6,2
% Daya serap 62 %
% Ketuntasan 62 %
Lampiran 9. Media gambar yang digunakan pada siklus II
Lampiran 10. Hasil karangan siswa pada siklus II
Lampiran 11. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SD Negeri No. 67/I Sengkati BaruMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas / Semester : V / IAlokasi Waktu : 3 x 35 menitHari / Tanggal : Selasa, 29 September 2009
Standar Kompotensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog tertulis.
Kompetensi Dasar : Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.: Membuat karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan media gambar kegiatan di pasar dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menulis karangan dengan menggunakan media gambar kegiatan di pasar dan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian, ejaan.: Mengamati gambar kegiatan dipasar kegiatan dipasar dan menjadikan sebuah karangan.
Langkah-langkah pembelajaranKegiatan awal
Berdo’a Absensi Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan membacakan contoh karangan didepan kelas,
siswa mendengar dan menyimak pembacaan.2. Kegiatan inti
Guru meminta siswa membentuk 4 kelompok dengan anggota setiap kelompok 5-6 orang, pembentukan kelompok didasarkan tempat duduk siswa yang berdekatan.
Guru menempelkan media gambar kegiatan dipasar dipapan tulis. Setiap kelompok siswa dipandu guru membicarakan gambar yang ditempel dipapan tulis. Guru mengajukan pertanyaan tentang media gambar kegiatan dipasar kepada setiap
kelompok dan dijawab secara lisan. Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-masing. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menulis karangan berdasarkan gambar yang
ditempel dipapan tulis secara individu.3. Kegiatan Akhir
Guru menunjuk 1-2 orang untuk membacakan hasil karangan secara bergiliran selanjutnya guru mengomentari keberhasilan dan kesalahan siswa secara lisan.
Guru menutup pelajaranMetode Pengajaran
Ceramah Tanya jawab Penugasan Diskusi
Media dan Sumber1. Media gambar kegiatan di pasar2. Sumber
Kurikulum KTSP Buku Bahasa Indonesia kelas V halaman 23, PT. Erlangga
EvaluasiProsedur tes : HasilJenis tes : Ketepatan menulis karangan dengan memperhatikan isi karangan, bahasa, penyajian dan ejaan.Bentuk tes : Membuat karanganAlat tes : Media gambar kegiatan dipasar
Sengkati Baru, 29 September 2009Mengetahui Peneliti
Kepala Sekolah
SURYANI, S. Pd A. EFENDINIP. 196802231989012001 NIM. A12D107308
Lampiran 12. Lembaran observasi siswa siklus III
Lembaran Observasi Siswa
No Butiran Susunan ObservasiHasil Observasi
Jumlah Siswa %1
2
Siswa yang memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru tetang hal-hal yang diajarkan
Siswa yang kurang berminat dengan materi yang diajarkan dan tidak memperhatikan
18
3
86
14
3
4
penjelasan guru
Siswa berkemampuan kurang yang kelihatan bingung dan resah
Siswa yang bertanya tentang materi yang diajarkan
-
7 33
Lampiran 13. Hasil evaluasi siswa siklus III
Hasil Evaluasi
NoKode Siswa
Bobot Skor
Nilai%
Ketercapaian
Ketuntasan
Isi Karangan
Bahasa Penyajian EjaanYa Tidak
2,5 2,5 2,5 2,51234567891011121314
A1A2A3D1D2M1M2M3M4M5N1N2N3R1
22
1,52
2,52
1,5222
2,11,62,52
1,12
1,52
1,51,51,51,91,52
1,91,52,11,5
21,31,11,52
1,522
1,51,32
1,42
1,7
1,81,51,91,21,51,5222
1,61,81,52
1,5
6,96,86
6,77,56,57
7,97
6,97,86
8,66,7
6968606775657079706978608667
√√
√√√√√√√√
√√
√
√
15161718192021
R2R3R4R5S1Z1Z2
22
2,52
2,12
1,6
1,71,51,51,62,21,51,5
22
1,522
1,71,5
1,82,31,5222
1,4
7,57,87
7,68,37,26
75787076837260
√√√√√√
√
Jumlah 149,7 18 3
Rata-rata Kelas 7,1
% Daya serap 71 %
% Ketuntasan 86%
Lampiran 14. Media gambar yang digunakan pada siklus III
Lampiran 15. Hasil karangan siswa pada siklus III
Diposkan oleh budak sakati di 20.55 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog
▼ 2012 (5) o ▼ Oktober (1)
Skripsi PTK ku o ► Mei (2) o ► April (2)
Mengenai Saya
budak sakati Lihat profil lengkapku
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.
DEFINISI PENGEMBANGAN II. Definisi Pengembangan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebituhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan.Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan, workshoop bagi karyawan dapat meningkatkat pengetahuan lebih lagi di luar perusahaan.
Edwin B. Flippo mendefinisikan pengembangan sebagai berikut : “Pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh”, sedangkan latihan didefinisikan sebagai berikut : “Latihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu”.Sedangkan Andrew F. Sikula mendefinisikan pengembangan sebagai berikut : “Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum”. Sedangkan definisi latihan diungkapkan oleh Andrew F. Sikula yaitu “latihan adalah proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan
prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu”.
Senin, 13 Mei 2013
Contoh Skripsi Pengembangan : Penggunaan Media pembelajaran Audio visual Penggunaan Media pembelajaran Audio visual Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa di MTs Surya Buana Malang.
Penulis : Rosita Umroh
Tahun : 2008
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Pembimbing : 1) Dra. Hj. Siti Annijat. M, M.Pd..
Kata Kunci : Media Audio Visual, Motivasi Belajar.
Dalam pemilihan metode pembelajaran tentunya membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan pesan bisa lebih jelas dan dipahami oleh siswa. Selain itu media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar yang baru dalam diri siswa. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media audio visual. Media ini mempunyai kemampuan yang lebih karena media ini mengandalkan dua panca indera sekaligus, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media tersebut diharapkan bisa membangkitkan motivasi siswa dalam belajar dan memperjelas materi yang disampaikan. Penelitian ini mendiskripsikan tentang penggunaan media pembelajaran audio visual dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs Surya Buana Malang. Dengan rumusan masalah yang peneliti gunakan adalah penggunaan media pembelajaran audio visual, peranan media pembelajaran audio visual dan faktor pendukung dan penghambat media pembelajaran audio visual dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs Surya Buana Malang. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Analisa data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau dari interview dari pihak-pihak yang terkait. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: penggunaan media audio visual tidak disiarkan langsung dengan parabola melainkan dengan rekaman VCD. Adapun kurikulum yang digunakan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah saat ini, tetapi pelaksanaannya ditambah dengan penggunaan media audio visual. Dan media audio visual mempunyai peranan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pembelajaran audio visual adalah a) keterbatasan rekaman materi, b) program tidak dapat diulang, c) siswa yang terlambat. Dan penunjangnya adalah a) tersedianya media audio visual, b) tersedianya waktu untuk menggunakan media audio visual, c) kedisiplinan guru. Sebagai akhir dari penyusunan skripsi penulis memberikan kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan memperjelas materi yang disampaikan. Adapun dalam proses pembelajarannya ada faktor penghambat seperti terbatasnya rekaman siaran materi, adanya alat yang rusak dan lain-lain.
Adapun faktor pendukungnya seperti tersedianya televisi dan VCD player tiap ruang kelas sehingga dapat mengakses kapan saja dan lain-lain. Saran yang ditawarkan peneliti adalah media audio visual sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar, untuk itu lembaga pendidikan diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Dan untuk pendidik dapat memanfaatkannya dengan baik dalam proses belajar mengajar.
PENELITIAN PENGEMBANGAN
(RESEARCH AND DEVELOPMENT/ R&D)
A. Pengertian
Penelitian pengembangan (Research and development /R&D) adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat
berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji produk tersebut. Jadi
penelitian pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years).
Sesuai dengan namanya, Research & Developmnet difahami sebagai kegiatan
penelitian yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan
research dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs
assessment), sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran.
Pemahaman ini tidak terlalu tepat. Kegiatan research tidak hanya dilakukan pada
tahap needs assesment, tapi juga pada proses pengembangan produk, yang memerlukan
kegiatan pengumpulan data dan analisis data, yaitu pada tahap proses validasi ahli dan pada
tahap validasi empiris atau uji-coba. Sedangkan nama development mengacu pada produk
yang dihasilkan dalam proyek penelitian.
Karakteristik langkah pokok R&D yang membedakannya dengan pendekatan
penelitian lain. Borg and Gall, 1983 menjelaskan 4 ciri utama R&D, yaitu:
1. Studying research findings pertinent to the product to be developed. (melakukan
studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelaitian terkait dengan
produk yang akan dikembangkan).
2. Developing the product base on this findings. (mengembangkan produk berdasarkan
temuan penelitian tersebut).
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually. (dilakukannya uji
lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya
digunakan).
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage. (melakukan
revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap
uji lapangan).
B. Prosedur penelitian pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh oleh
peneliti/pengembang dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda dengan
model pengembangan dalam memaparkan komponen rancangan produk yang
dikembangkan.
Dalam prosedur, peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap tahapan
dalam pengembangan, menjelaskan secara analitis fungsi komponen dalam setiap tahapan
pengembangan produk, dan menjelaskan hubungan antar komponen dalam sistem.
Dalam keperluan penelitian dan pengembangan, seorang peneliti harus memenuhi
langkah-langkah procedural yang biasanya digambarkan dalam suatu gambar alur dari awal
hingga akhir.
Menurut Borg & Gall (1983) menggariskan langkah-langkah umum dalam
penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut :
Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D)
Berikut penjelasan dari skema langkah-langkah penelitian dan pengembangan
menurut Borg & Gall :
1. Analisis Kebutuhan (needs assessment)
Suatu proses yang yang sistematis untuk menentukan tujuan, mengidentifikasi
ketidaksesuaian antara kenyataan dan kondisi yang diinginkan. Meliputi kajian pustaka,
pengamatan atau observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau analisis
kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk melakukan
pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi
riil lapangan.
2. Perencanaan
Perencanaan, yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk
menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil (uji ahli atau ujicoba pada skala kecil, atau
expert judgement).
3. Pengembangan format produk awal
Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran,
handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan program yang dimaksud apakah ber
upa bahan cetak, urutan proses, atau prosedur yang dilengkapi dengan video.
4. Validasi produk awal
Uji ahli atau Validasi, dilakukan dengan responden para ahli perancangan model atau produk.
Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan.
Proses validasi ini disebut dengan Expert Judgement atau Teknik Delphi.
5. Revisi produk tahap awal
Dilakukan berdasarkan hasil validasi awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh
informasi kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan.
6. Uji coba produk
Dilakukan terhadap 5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek data kuantitatif. Hasil
belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan Tujuan khusus yang ingin dicapai. Atau
jika kemungkinan dibandingkan dengan kelompok control.
7. Revisi produk
Dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan
kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam
pencapaian Tujuan dan mengumpulkan informasi.
8. Uji coba lapangan
Melibatkan 10-30 sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara, observasi, dan
penyampaian angket kemudian dilakukan analisis.
9. Revisi produk akhir
Melakukan refisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan.
10. Desiminasi dan implementasi
Melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama
dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan
kontrol kualitas.
Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat dilakukan dengan
lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama:
1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
2. Mengembangkan produk awal
3. Validasi ahli dan revisi
4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir
C. Metode Penelitian Pengembangan
Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu : (1) Model
pengembangan, (2) Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba produk. Deskripsi dari masing-
masing komponen adalah sebagai berikut :
1) Model pengembangan
Model Pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan
dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan
model teoritik. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan
langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.
Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-
komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar
komponen yang akan dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambar
kerangka berfikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data
empirik.
Dalam model pengembangan, peneliti memperhatikan 3 hal:
a. Menggambarkan Struktur Model yang digunakan secara singkat, sebagai dasar
pengembangan produk.
b. Apabila model yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada, maka perlu dijelaskan
alasan memilih model, komponen-komponen yang disesuaikan, dan kekuatan serta
kelemahan model dibanding model aslinya.
c. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka perlu dipaparkan mengenai
komponen-komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam pengembangan.
2) Prosedur penelitian pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh oleh
peneliti/pengembang dalam membuat produk. Prosedur pengembangan berbeda dengan
model pengembangan dalam memaparkan komponen rancangan produk yang
dikembangkan. Dalam prosedur, peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap
tahapan dalam pengembangan, menjelaskan secara analitis fungsi komponen dalam setiap
tahapan pengembangan produk, dan menjelaskan hubungan antar komponen dalam sistem.
Dalam keperluan penelitian dan pengembangan, seorang peneliti harus memenuhi langkah-
langkah procedural yang biasanya digambarkan dalam suatu gambar alur dari awal hingga
akhir.
3). Uji Coba Produk
Uji coba model atau produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian
pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba model atau
produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak.
Uji coba model atau produk juga melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai
sasaran dan tujuan.
Model atau produk yang baik memenuhi 2 kriteria yaitu : kriteria pembelajaran
(instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria).
Ujicoba dilakukan 3 kali: (1) Uji-ahli (2) Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok
kecil sebagai pengguna produk; (3) Uji-lapangan (field Testing). Dengan uji coba kualitas
model atau produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.
a. Desain Uji Coba
Ada beberapa tahapan dalam uji coba produk:
1). Uji ahli atau Validasi
Dilakukan dengan responden para ahli perancangan model atau produk. Kegiatan ini
dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan. Proses
validasi ini disebut dengan Expert Judgement atau Teknik Delphi.
Expert Judgement atau Pertimbangan Ahli dilakukan melalui: (1) Diskusi
Kelompok (group discussion), dan (2) Teknik Delphi.
1. Group discussion, adalah sutau proses diskusi yang melibatkan para pakar (ahli) untuk
mengidentifikasi masalah analisis penyebab masalah, menentukan cara-cara penyelesaian
masalah, dan mengusulkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam diskusi kelompok terjadi curah
pendapat (brain storming) diantara para ahli dalam perancangan model atau produk. Mereka
mengutarakan pendapatnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
2. Teknik Delphi, adalah suatu cara untuk mendapatkan konsensus diantara para pakar melalui
pendekatan intuitif. Langkah-Langkah penerapan Teknik Delphi dalam Uji-Ahli dalam
penelitian pengembangan adalah sebagai berikut:
a). Problem identification and specification. Peneliti mengidentifikasi isu dan masalah yang
berkembang di lingkungannya (bidangnya), permasalahan yang melatar belakangi, atau
permasalahan yang dihadapi yang harus segera perlu penyelesaian.
b). Personal identification and selection. Berdasarkan bidang permasalahan dan isu yang
telah teridentifikasi, peneliti menentukan dan memilih orang-orang yang ahli, manaruh
perhatian, dan tertarik bidang tersebut, yang memungkinkan ketercapaian tujuan. Jumlah
responden paling tidak sesuai dengan sub permasalahan, tingkat kepakaran (experetise), dan
atau kewenangannya.
c). Questionaire Design. Peneliti menyusun butirbutir instrumen berdasarkan variabel yang
diamati atau permasalahan yang akan diselesaikan. Butir instrumen hendaknya memenuhi
validitas isinya (content validity). Pertanyaan dalam bentuk open-ended question, kecuali jika
permasalahan memang sudah spesifik.
d). Sending questioner and analisis responded for first round. Peneliti mengirimkan
kuesioner pada putaran pertama kepada responden, selanjutnya meriview instrumen dan
menganalisis jawaban instrumen yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan
mengelompokkan jawaban yang serupa. Berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi
instrument.
e). Development of subsequent Questionaires. Kuesioner hasil review pada putaran pertama
dikembangkan dan diperbaiki, dilanjutkan pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi,
kuesioner dikirimkan kembali kepada responden. Jika mengalami kesulitan dan keraguan
dalam merangkum, peneliti dapat meminta klarifikasi kepada responden. Dalam teknik delphi
biasanya digunakan hingga 3-5 putaran, tergantung dari keluasan dan kekomplekan
permasalahan sampai dengan tercapainya konsensus.
f). Organization of Group Meetings. Peneliti mengundang responden untuk melakukan
diskusi panel, untuk klarifikasi atas jawaban yang telah diberikan. Disinilah argumentasi dan
debat bisa terjadi untuk mencapai consensus dalam memberikan jawaban tentang rancangan
face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan secara rinci mengenai respon yang telah
diberikan. Keputusan akhir tentang hasil jajak pendapat dikatakan baik apabila dicapai
minimal 70% konsensus.
g). Prepare final report. Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses, dan hasil
yang dicapai dalam Teknik Delphi. Hasil Teknik Delphi perlu diujicoba di lapangan dengan
responden yang akan memakai model atau produk dalam jumlah yang jauh lebih besar.
2). Analisis konseptual
3). Revisi I
3). Uji Coba Kelompok Kecil, atau Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai
pengguna produk.
4). Revisi II
5). Uji Coba Lapangan (field testing)
6). Telaah Uji Lapangan
7). Revisi III
8). Produk Akhir dan Diseminasi
b. Subyek Uji Coba
Subyek uji coba atau sampel untuk uji coba, dilihat dari jumlah dan cara memilih
sampel perlu dipaparkan secara jelas. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih sampel.
1). Penentuan sampel yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dan ruang lingkup dan tapan
penelitian pengembangan.
2). Sampel hendaknya representatif, terkait dengan jenis produk yang akan dikembangkan, terdiri
atas tenaga ahli dalam bidang studi, ahli perancangan produk, dan sasaran pemakai produk.
3). Jumlah sampel uji coba tergantung tahapan uji coba tahap awal (preliminary field test).
c. Jenis Data
Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan keefektifan,
efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Jenis data yang akan dikumpulkan harus
disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Bisa terjadi data yang dikumpulkan hanya data
tentang pemecahan masalah yang terkait dengan keefektifan dan efisiensi, atau data tentang
daya tarik produk yang dihasilkan.
Paparan data hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan subyek uji coba
tertentu. Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subyek ahli isi, kelompok
kecil, atau ketiganya. Dalam Uji Ahli, data yang terungkap antara lain ketepatan substansi,
ketepatan metode, ketapatan desain produk, dsb.
d. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
Dalam pengumpulan data dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data atau
pengukuran yang disesuaikan dengan karakteristik data yang akan dikumpulkan dan
responden penelitian.
1). Teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan kuesioner.
2). Pengumpulan data dapat menggunakan Instrumen yang sudah ada. Untuk ini perlu kejelasan
mengenai karateristik instrumen, mencakup kesahihan (validitas), kehandalan (reliabilitas),
dan pernah dipakai dimana dan untuk mengukur apa.
3). Instrumen dapat dikembangkan sendiri oleh oleh peneliti, oleh karena itu perlu kejelasan
prosedur pengembangannya, tingkat validitas dan reliabilitas.
e. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data dikumpulkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis data:
1). Analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan
tabel, bagan, atau grafik.
2).Data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk yang dikembangkan
3). Data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif.
4). Penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, dengan tanpa interpretasi
pengembang, sehingga sebagai dasar dalam melakukan revisi produk.
5). Dalam analisis data penggunaan perhitungan dan analisis statistik sejalan produk yang akan
dikembangkan.
6). Laporan atau sajian harus diramu dalam format yang tepat sedemikian rupa dan disesuaikan
dengan konsumen, atau calon pemakai produk.
D. Laporan Penelitian dan Pengembangan
Seperti yang telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan pengembangan (research
and development/ R&D) adalah merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti sehingga menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefktifan produk
tersebut.
Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu dilampiri dengan produk
yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya. Sistematika laporan adalah sebagai
berikut:
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. ManfaatBAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi TeoritisB. Kerangka BerfikirC. Hipotesis (Produk yang Dihasilkan)
BAB III METODE PENELITIANA. Model PengembanganB. Prosedur PenelitianC. Populasi dan sampelD. Teknik Pengumpulan DataE. Instrumen PenelitianF. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Desain Awal ProdukB. Hasil Pengujian PertamaC. Revisi Produk
D. Hasil Pengujian Tahap II E. Revisi ProdukF. Pengujian Tahap ke IIIG. Penyempurnaan ProdukH. Pembahasan Produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanB. Saran
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN INSTRUMENLAMPIRAN DATALAMPIRAN PRODUK
E. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan (R&D)
1. Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Untuk Pencapaian Kompetensi Dasar
Menganalisis Cara Perpindahan Kalaor
2. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tematik Untuk Siswa Sekolah Dasar
3. Pengembangan pola pembelajaran teknologi bagi anak-anak cacat
4. Pengembangan model pembelajaran program produktif sekolah menengah kejuruan
5. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Interaktif untuk Konsep Pembelajaran Kinematika di
Sekolah Menegah Atas.
6. Pengembangan Modul Cetak Berbasis Kompetensi Pada Konsep Kinematika di Kelas XI
SMA/MA .
7. Pengembangan E-Learning Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang kreatif untuk
kelas XI Semester Ganjil
8. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Contextual Teaching and
Learning Berbasis Iman dan Taqwa
9. Pengembangan modul Limit dan turunan Fungsi Berbasis RME dan TIK di SMAN 2 Sungai
Tarab
10. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Mendorong
Perilaku Pro Sosial Siswa di SDIT Alam Yogyakarta
F. Contoh Laporan Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Judul Penelitian
Pengembangan Modul Cetak Berbasis Kompetensi Pada Konsep Kinematika di Kelas
XI SMA/MA .
2. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang modul agar valid, praktis dan efektif sehingga layak digunakan
sebagai salah satu perangkat pembelajaran dalam pembelajaran Fisika di kelas XI di
SMA/MA.
Tujuan Penelitian
a). Bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran fisika pada konsep Kinematika yang valid.
b). Bahan ajar dalam bentuk modul yang praktis sehingga mudah digunakan dan dipahami dalam
pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
c). Bahan ajar dalam bentuk modul yang efektif sehingga tepat digunakan dalam pembelajaran
fisika pada konsep Kinematika.
Metode Penelitian
a) Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research
and Development/R&D)
b) Tahap Penelitian
1. Tahap studi pendahuluan dengan melakukan pemilihan jenis produk yang akan
dikembangkan
2. Tahap pengembangan desai model dengan membuat prototype produk 3. Tahap validasi
sesuai dengan prosedur penelitian
c). Validator
a. Dosen
Dosen sebagai salah satu pihak yang bertindak sebagai validator adalah dosen jurusan
Fisika FMIPA UNP yang bersedia untuk menilai kelayakan bahan ajar yang telah dirancang.
Tiga orang dosen ini bertindak sebagai pakar dari pengembangan bahan ajar ini. Tiga Dosen
ini terdiri atas pakar materi dan pakar pembelajaran.
b. Guru mata pelajaran fisika
Guru mata pelajaran fisika yang bertindak sebagai validator pada penelitian ini adalah
guru mata pelajaran fisika di SMA/MA.
c. Siswa
Siswa yang bertidak sebagai validator pada penelitian ini adalah siswa kelas XI semester
1 SMA Negeri 1 X Koto Singkarak yang terdaftar pada tahun ajaran 2009/2010
Prosedur Penelitian
Anda Bertanya, Buya Menjawab
Religius, Cultural, dan Rasional
Adat o Kumpulan Parno Adat Kerinci Jambi o Sub Halaman 2 o Sub Halaman 3
Hukum Islam o Dalil Tradisi Yasinan di Indonesia o Dalil dan Tata Cara Shalat Sunat Tasbih o Sub Halaman 3
Khutbah o Kumpulan Konsep Khutbah Jum'at o Konsep Khutbah Id Fitri Tanjung Pauh Kerinci Jambi o Khutbah Nikah o Kumpulan Khutbah MUI Kerinci 2012
Masail Fiqhiyah o Sub Halaman 3
Doa dan Zikir o Doa Pagi Sore o Doa Setelah Shalat Witir o Doa Qunut o Doa Nabi Nuh o Doa Setelah Shalat Dhuha o Doa Mohon Ketenangan Qalbu 2 o Sayyidul Istighfar o Doa Mohon Cahaya Batiniyah 3 o Wirid Setelah Shalat o Zikir Harian Imam a-Ghazali o Doa setelah tahiyat sebelum salam o Doa Waktu Sujud dalam Shalat o Sub Halaman 3 o Sub Halaman 3 o Sub Halaman 3
Makalah o Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Sistem Islam o Fikih Adat o Pendidikan Spritual Suluk o Sub Halaman 3 o Sub Halaman 3
Ceramah ▼ o Proses Perjalanan Ibadah Haji o Kumpulan Naskah Syarhil Qur'an o Sub Menu 3
Sub Sub Menu 1 Sub Sub Menu 2 Sub Sub Menu 3
Selasa, 03 Desember 2013
662 Contoh Judul Skripsi Pendidikan Biologi dan Biologi Murni
Kumpulan Judul Skripsi pendidikan Biologi dan Biologi Murni1. PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN URUTAN METODE PEMBELAJARAN PADA
KONSEP EKOSISTEM
2. PENGARUH PENERAPAN PQ4R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHANPADA SISWA SMP
3. HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMAPADA KONSEP SIKLUS MENSTRUASI
4. PENGARUH PENGGUNAAN SQ3R DAN WRITING TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI FOTOSINTESIS
5. PENGARUH PENGGUNAAN POWERPOINT NONLINIER PADA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA PADA KONSEP SISTEM SARAF
6. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP BERAT LEMAK VISERAL, OTOT FEMUR DAN HATI MENCIT (Mus musculus) BETINA MIDDLE-AGED GALUR SWISS WEBSTER
7. PEMANFAATAN E-BOOK INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN PROSES FISIOLOGI PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII RSBI
8. PROFIL KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA SMA MELALUI BELAJAR KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SUBKONSEP PENCEMARAN AIR
9. DINAMIKA KARBON SEQUESTRATION AKIBAT PERUBAHAN FUNGSI LAHAN DI AGROPOLITAN CIWIDEY
10. IDENTIFIKASI PARASITOID YANG HIDUP DALAM LALAT BUAH Bactrocera albistrigata PADA BUAH JAMBU AIR:Syzygium aqueum
11. PROFIL PERTANYAAN SISWA SMP MELALUI PENERAPAN LEARNING CYCLE PADA KONSEP EKOSISTEM
12. ANALISIS TUJUAN, PROSES, DAN PERTANYAAN DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
13. PENGUASAAN KONSEP SISTEM REPRODUKSI DENGAN PEMBELAJARAN AKTIF MENGGUNAKAN KARTU SORTIR
14. PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SUBKONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN
15. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN BERKOMUNIKASI SISWA SMP PADA KONSEP PENCERNAAN MAKANAN
16. PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM
17. PROFIL KECAKAPAN HIDUP GENERIK SISWA SMP BERDASARKAN GENDER DALAM PEMBELAJARAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
18. PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MAKANAN DAN KESEHATAN
19. PROFIL KEMAMPUAN PSIKOMOTORIKSISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS KELAS XIIDALAM PRAKTIKUM STRUKTUR TUMBUHAN
20. ANALISIS JENIS PERTANYAAN SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM INDERA MELALUI PENDEKATAN STUDI KASUS
21. PENGARUH STRATEGI PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMAPADA KONSEP EKOSISTEM
22. PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL PADA SUBMATERI POKOK ALKENA SMA KELAS X
23. PENGGUNAAN BLOG PEMBELAJARAN SISTEM KOORDINASI MANUSIA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI SISWA SMP
24. ANALISIS KOMPETENSI AFEKTIF SISWA SEKOLAH MENENGAHATAS DALAM PRAKTIKUM BIOLOGI
25. PERKEMBANGAN KONSEP SISWA SMP RSBI PADA KONSEP EKOSISTEM YANG DIIDENTIFIKASI DENGAN MODUL INTERAKTIF BERDATABASE
26. PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM
27. KEANEKARAGAMAN ANATOMI DAUN JERUK (Citrus)
28. UJI SENSITIVITAS PARAMETER TABEL KEHIDUPAN Daphnia magna TERHADAP TOKSISITAS PENTAKLOROFENOL MELALUIUJI HAYATI KRONIS Daphnia magna
29. Seleksi Jamur Tanah yang berpotensi sebagai pengendali hayati terhadap Rhizoctonia solani Kuhn. penyebab busuk akar tanaman cabai (Capsicum frutescent L.)
30. Hubungan kekerabatan fenetik plasma nutfah tomat (Solanum lycopersicum L.) di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan karakter morfologi
31. Analisis golongan senyawa dan bioaktivitas fraksi ekstrak kloroform Ulva lactuca L. dan Ulva fasciata Del.
32. Pengaruh serat Tempe Gembus terhadap kadar kolesterol total dan HDL serum darah tikus putih (Rattus norvegicus L.)
33. Pengaruh infusa buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) masak segar dan kering terhadap kadar kolesterol, Trigliserida dan struktur mikroanatomi ren Tikus Putih (Rattus norvegicus L.
34. Pengaruh kadmium terhadap struktur mikroanatomi Prostomium, Intestinum dan anus Cacing Tanah (Lumbricus rubellus Hoff.)
35. Struktur mikroskopis hepar dan kadar hemoglobin Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) jantan yang diberi alkohol dan infusa daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.)Ness.)
36. Hubungan kekerabatan fenetik tiga varietas jahe (Zingiber officinale Rosc.) yang tumbuh pada tanah pasir geluhan, geluh pasiran, dan lempung berdasarkan sifat morfologi serta minyak atsiri
37. Pegaruh Pb(NO3)2 yang diberikan melalui akar dan daun terhadap biomassa dan kandungan klorofil daun tanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L.)
38. Pengaruh minyak atsiri daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli resisten kloramfenikol
39. Kadar Bilirubin Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) jantan yang diperlakukan dengan alkohol dan infusa daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness.)
40. Pengaruh air rebusan tumbuhan Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth.) terhadap kadar serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) hiperurikemia
41. Komposisi dan kadar asam lemak Diatome Navicula sp., Nitszchia sp. ,dan Skeletonema costatum
42. Kualitas Gelatin tulang Ikan Hiu (Carcharhinus sp.) dengan pelarut asam dan basa
43. Pengaruh senyawa bioaktif bakteri heterotrof pada jaringan spons Tetilla sp. terhadap Candida albicans dan Aspergillus fumigatus
44. Distribusi dan kemelimpahan sel minyak serta profil kromatogram minyak atsiri Rimpang Bengle (Zingiber cassumunar, Roxb) yang tumbuh di empat jenis tanah
45. Pengaruh air rebusan tumbuhan Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) terhadap kadar asam urat serum darah Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) hiperurikemia
46. Identifikasi golongan senyawa bioaktif dari bakteri heterotrof pada spons Tetilla sp. dan daya antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
47. Keanekaragaman jenis kelelawar (Chiroptera) penghuni goa dan karakteristik roosting areanya di Stasiun Pusat Penelitian dan Pelatihan Konserwasi, Way Canguk, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
48. Anatomi akar, batang dan daun serta kadar Capsaicin Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) yang ditumbuhkan pada media pasir, dan arang sekam dan tanah dengan variasi pupuk NPK.
49. Anatomi akar, batang dan daun serta kadar Capsaicin Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) ditumbuhkan pada media sabut kelapa, dan serbuk gergaji dan tanah dengan variasi pupuk NPK.
50. Daya antibakteri ekstrak Axinella sp. terhadap Escherichia coli
51. Distribusi dan kemelimpahan fitoplankton di Selat Makasar
52. Analisis kualitatif dan kuantitatif minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum L.) pada berbagai ketinggian tempat
53. Pengaruh infusa daun sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.)Ness) terhadap kadar serum glutamat piruvat
54. transaminase (SGPT) tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi alkohol
55. Fosil anggota kelas Reptilia di Indonesia : karakteristik dan filogeni
56. Pengaruh ekstrak ethanol biji jinten hitam (Nigella sativa L.:Ranunculaceae) terhadap kadar HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) serum darah tikus putih (Rattus Norvegicus
57. Hubungan kekerabatan secara fenetik antara Ocimum basilicum L. forma citratum Back. yang tumbuh di berbagai tingkatan ketinggian berdasar pada karakter morfologi dan minyak atsiri
58. Karakterisasi kromosom bawang putih kultivar Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning (Allium sativum L. cv Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning
59. Karakterisasi kromosom bawang putih kultivar Tawangmangu Baru dan Bawang Jawa (Allium sativum L. cv. Tawangmangu Baru dan Bawang Jawa)
60. Senyawa antibakteri ekstrak kloroform dan metanol dari spons asal Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta
61. Diversitas dan densitas komunitas bakteri heterotrofik pada air Gua Bribin sebagai indikator sekunder kualitas air minum Karakterisasi kromosom bawang putih lanang (Allium sativum L.)
62. Viabilitas dan sifat fisiologis isolat Lactobacillus sp. Mar 8 sebagai agensia penurun kolesterol setelah dienkapsulasi dengan menmggunakan spray dryer
63. Kualitas Jamu Kunyit asam berdasarkan kandungan dan sifat coliform, Staphylococcus aureus, Salmonela serta total bakteri di pasaran Kodya Yogyakarta
64. Pengaruh ekstrak daun ki rinyuh (Eupatorium inufolium H.B.K) terhadap pertumbuhan kacang tanah (Arachis hypogeae L.) rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan bayan duri (Amaranthus spinosus L.)
65. Pengaruh ekstrak ethanol biji mindi (Melia azedarach L.) peroral terhadap struktur mikroanatomi lien mencit (Mus musculus L.) jantan yang diinfeksi Plasmodium berghei
66. Kualitas jamu beras kencur berdasarkan bakteri total, Coliform, Salmonela, dan Staphylococcus aureus di warung-warung sekitar kota Yogyakarta
67. Prevalensi dan tingkat infeksi Nematoda Parasit usus pada penduduk di sekitar sungai Gajahwong Catur Tunggal Sleman Yogyakarta
68. Pengaruh penambahan sistein pada getah pepaya (Carica papaya L.) dengan variasi suhu dan lama penyimpanan terhadap aktivitas proteolitik papain
69. Patogenesitas Spodoptera litura Nucleopolyhedrovirus (Splt-NPV) isolat Magelang, Jember, dan Kalimantan terhadap ulat grayak, Spodoptera litura (Fab.), hama pada tanaman tembakau
70. Uji efikasi Spodoptera litura Multiple Nucleopolyhedrovirus (Splt-MNPV) untuk pengendalian ulat grayak Spodoptera litura (Fab.)(Lepidoptera: Noctuidae) hama pada tanaman tembakau (Nicotiana tabaccum L
71. Kualitas jamu kunyit asam tradisional berdasarkan kandungan bakteri Coliform, Salmonella dan Staphylococcus aureus di Wilayah Kotamadya Yogyakarta
72. Habitat bersarang serak jawa (Tyto alba javania, Gmelin 1788) di Yogyakarta
73. Skrining bakteri heterotrof penghasil antibakteri simbion dari Tetilla sp.
74. Skrining khamir penghasil senyawa bioaktif antibakteri yang hidup pada spons Tetilla sp.
75. Potensi cemaran bakteri Coliform, Staphylococcus aureus dan Salmonella pada jamu beras kencur di Yogyakarta
76. Hubungan kekerabatan fenetik plasma nutfah cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di Bantul dan Sleman Yogyakarta berdasarkan karakter morfologi
77. Bakteri epibiotik penghasil senyawa antibakteri pada spons Tetilla sp.
78. Komunitas Bivalvia di zona intertidal pantai Modung, Bangkalan pada iklim yang berbeda
79. Hubungan kekerabatan fenetik kultivar cabai merah (Capsicum annum L.) di Sleman dan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan sifat morfologi
80. Pemanfaatan abu batubara landfill sebagai media tanam semai Leucaena dan Sesbania glauca dan Sesbenia grandiflora dengan aplikasi bahan organik olahan di PT. Newmont Nusa Tenggara
81. Daya antihelmintik ekstrak ethanol biji mindi (Melia azedarach L.) terhadap cacing hati Fasciola gigantica Cobbold secara in vitro
82. Pengaruh penambahan tepung remis (Corbicula javanica Mousson) pada pelet terhadap pertumbuhan dan komposisi asam lemak juvenil udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man)
83. Nematoda (Secernentea: Trichostrongylidae) pada tinja sapi potong di Peternakan Rejodani, Sleman, Yogyakarta
84. Pengaruh ekstrak ethanol biji jinten hitam (Nigella sativa L.) terhadap kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus L.) hiperglikemia
85. Jenis-jenis kelelawar buah di hutan dan pekarangan wilayah Desa Hargowilis Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta
86. Pengaruh air limbah tempe terhadap struktur anatomi dan kandungan B-Carotene kangkung (Ipomea reptans Poir) dalam kultur hidroponik
87. Prevalensi dan tingkat infksi soil transmitted helminthi pada anak-anak di SDN Krapyak, Panjangrejo, Bantul, Yogyakarta
88. Efikasi air perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai antihelmintik terhadap cacing gelang Ascaridia galli Schrank secara in vitro
89. Efikasi perasan bawang putih (Allium sativum L.) terhadap mortalitas cacing tambang anjing (Ancylustoma caninum) secara in vitro
90. Jamur penyebab kurap dan penghambatan pertumbuhannya dengan ekstrak ketapang cina (Cassia alata L.) dan rimpang lengkuas (Alpinia galanga (L.) Swartz)
91. Anatomi dan Kandungan nikotin pada daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) varietas Bligon, Grompol Jinten, dan Vorstenlanden
92. Patogenesitas Fusan Bacillus Thuringiensis var kurstaki dan Bt. var israelensis F13 terhadap Larva Plutella xylostella L. dan Larva Spodoptera litura F
93. Keragaman dan pemanfaatan tradisional nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) oleh masyarakat Turgo di Lereng Selatan Gunung Merapi
94. Endoparasit (Nematoda dan Protozoa) pada feses Orangutan di Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah
95. Degradasi metil merkuri oleh isolat bakteri dari sedimen sungai Sangon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
96. Anatomi dan kandungan nikotin daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) varietas Mloko, Magetan, TBN, dan Krincing
97. Cacing tanah (Lumbricus rubellus Hoff) dalam pengelolaan sampah organik Kebun Biologi Fakultas Biologi UGMKeanekaragaman dan hubungan kekerabatan fenetik antar spesies anggota familia verbenaceae berdasarkan karakter morfologi di lereng Selatan Gunung Merapi Yogyakarta
98. Spesies dan distribusi lokal Ficus (Moraceae) di lereng Selatan Gunung Merapi, Yogyakarta
99. Pengaruh air limbah tempe terhadap struktur anatomi dan kandungan B-Carotene kangkung (Ipomea reptans Poir) dalam kultur hidroponik
100. Prevalensi dan tingkat infksi soil transmitted helminthi pada anak-anak di SDN Krapyak, Panjangrejo, Bantul, Yogyakarta
101. Efikasi air perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai antihelmintik terhadap cacing gelang Ascaridia galli Schrank secara in vitro
102. Efikasi perasan bawang putih (Allium sativum L.) terhadap mortalitas cacing tambang anjing (Ancylustoma caninum) secara in vitro
103. Jamur penyebab kurap dan penghambatan pertumbuhannya dengan ekstrak ketapang cina (Cassia alata L.) dan rimpang lengkuas (Alpinia galanga (L.) Swartz)
104. Anatomi dan Kandungan nikotin pada daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) varietas Bligon, Grompol Jinten, dan Vorstenlanden
105. Patogenesitas Fusan Bacillus Thuringiensis var kurstaki dan Bt. var israelensis F13 terhadap Larva Plutella xylostella L. dan Larva Spodoptera litura F
106. Keragaman dan pemanfaatan tradisional nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) oleh masyarakat Turgo di Lereng Selatan Gunung Merapi
107. Endoparasit (Nematoda dan Protozoa) pada feses Orangutan di Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah
108. Degradasi metil merkuri oleh isolat bakteri dari sedimen sungai Sangon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
109. Anatomi dan kandungan nikotin daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) varietas Mloko, Magetan, TBN, dan Krincing
110. Cacing tanah (Lumbricus rubellus Hoff) dalam pengelolaan sampah organik Kebun Biologi Fakultas Biologi UGM
111. Keanekaragaman dan hubungan kekerabatan fenetik antar spesies anggota familia verbenaceae berdasarkan karakter morfologi di lereng Selatan Gunung Merapi Yogyakarta
112. Spesies dan distribusi lokal Ficus (Moraceae) di lereng Selatan Gunung Merapi, Yogyakarta
113. PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENEKAN PRODUK CACAT PADA CV. BUMI BUANA CITRA
114. PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI DARAH KAMBING TERHADAP REGENERASI POTONGAN TUBUH ANTERIOR DAN POSTERIOR PLANARIA (Dugesia tigrina)
115. PENGARUH KAS DAN PINJAMAN YANG DISALURKAN TERHADAP PENDAPATAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) SRI TANJUNG KRAI YOSOWILANGUN- LUMAJANG
116. PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KELENJAR PANKREAS PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN
117. PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BERMAIN PERAN SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 5 PAMEKASAN ? MADURA
118. ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL DENGAN PERUSAHAAN DOMESTIK (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL DAN DOMESTIK YANG TERCATAT DI BEJ PERIODE 2006)
119. ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN TELEVISI SAMPOERNA HIJAU VERSI ?TEMAN BISA JADI PEGANGAN? (STUDI PADA PENDUDUK DESA JERUK SEGER KECAMATAN GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO)
120. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN I-RING INDOSAT (Studi Pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang)
121. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PAMEKASAN
122. PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH KOTA MOJOKERTO
123. PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MITRA SEJATI KOMUNIKA MALANG
124. PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP JUMLAH PEMASANG JASA PENYIARAN IKLAN (Studi pada Radio Republik Indonesia Malang)
125. ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN OLEH-OLEH KHAS MALANG CV. CAPRINA AGROINDUSTRI
126. PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN KERUPUK TAPIOKA UD. MEKAR DI KABUPATEN KARANGANYAR
127. DIVERSITAS STRUKTUR MORFOLOGI POLEN DAN PREFERENSI LEBAH MADU (Apis mellifera) PADA BEBERAPA TAKSA TUMBUHAN DI PETERNAKAN ISTANA LEBAH MADU KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR.
128. PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT ( STM ) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS 7A DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU
129. PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT ( STM ) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS 7A DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU
130. EFEK ANTIPIRETIK DEKOK DAUN SIRIH (Piper betle L) TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI VAKSIN DPT
131. PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI PUPUK KALSIUM OKSIDA (CaO) DAN PUPUK MAGNESIUM OKSIDA (MgO) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn)
132. PENGARUH KONSENTRASI FILTRAT DAUN CENGKEH (Eugenia aromatica) KERING TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti
133. PENGARUH FILTRAT DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP KELULUSHIDUPAN IKAN GURAMI (Osphronemus gourami) YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophilla
134. PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP KEPADATAN TULANG PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) USIA MUDA DAN DEWASA
135. UJI TINGKAT TOKSISITAS AKUT KONSUMSI TEMPE GEMBUS TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
136. STUDI ETNOBOTANI TANAMAN OBAT PADA MASYARAKAT SUKU SAMIN Di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro
137. PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA KEGIATAN PRAKTIKUM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SMA BAHRUL ULLUM SEKAPUK UJUNG PANGKAH GRESIK
138. PENGARUH KONSENTRASI KARAGINAN TERHADAP KADAR SERAT, VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK JELLY DRINK WORTEL
139. STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI DESA BARALER KECAMATAN PANTAR BARAT KABUPATEN ALOR PROPINSI NTT
140. STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI DESA BARALER KECAMATAN PANTAR BARAT KABUPATEN ALOR PROPINSI NTT
141. PENGARUH FILTRAT DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP KELULUSHIDUPAN IKAN GURAMI (Osphronemus gourami) YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophilla
142. PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP KEPADATAN TULANG PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) USIA MUDA DAN DEWASA
143. STUDI ETNOBOTANI TANAMAN OBAT PADA MASYARAKAT SUKU SAMIN Di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro
144. PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA KEGIATAN PRAKTIKUM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SMA BAHRUL ULLUM SEKAPUK UJUNG PANGKAH GRESIK
145. PENGARUH KONSENTRASI KARAGINAN TERHADAP KADAR SERAT, VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK JELLY DRINK WORTEL
146. STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI DESA BARALER KECAMATAN PANTAR BARAT KABUPATEN ALOR PROPINSI NTT
147. Hubungan Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Sedimen dengan Kandungan Logam Berat Pb pada Kupang Putih (Corbula faba) di Perairan Pantai Kraton Kabupaten Pasuruan
148. ANALISIS KADAR PENGAWET BORAKS PADA BLENG DAN KERUPUK PULI YANG DIPRODUKSI OLEH BEBERAPA HOME INDUSTRI KABUPATEN MAGETAN
149. PENGARUH KETUAAN DAN KONSENTRASI DEKOK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT Salmonella typhi SECARA IN VITRO
150. PEMANFAATAN SPERMODERMIS KEDELAI (Glycine max L.) SEBAGAI BAHAN DASAR MAKANAN BERSERAT (NATA) DENGAN PENAMBAHAN GULA KELAPA
151. UJI EFEKTIFITAS INFUS DAUN SIRIH (Piper betle L) TERHADAP PERTUMBUHAN Colletotrichum gloeosporioides SECARA IN VITRO
152. PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIFASI DAN PRESATASI SISWA POKOK BAHASAN FOTOSINTESIS KELAS II BELAJAR SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU BATU
153. PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KELENJAR PANKREAS PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN
154. PENGARUH PEMBERIAN SARI SEDU TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP PENEBALAN TUNIKA AORTA JANTUNG TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK
155. PENGARUH LENDIR LIDAH BUAYA ( Aloe vera L.) TERHADAP ZONA HAMBAT Candida albicans
156. PENGARUH DOSIS DAN FREKUENSI PEMBERIAN FILTRAT BIJI BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL SERUM PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN CCl4
157. PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PENAMBAHAN BERBAGAI TEPUNG PENSTABIL TERHADAP KUALITAS DODOL LABU KUNING (Cucurbita moschata)
158. PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT DAUN MU