epidemiologi bu evi.docx
TRANSCRIPT
BAB II
ISI
Agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan maksimal
tenaga kesehatan harus memperhatikan sistem pencatatan dan prlaporan, maka
dibutuhkan Data dan Informasi yang Tepat dan Akurat.
Adapun definisi pencatatan dan pelaporan sebagai berikut :
1. Pengertian Pencatatan dan Pelaporan menurut KRON dan GRAY
Pencatatan dan pelaporan adalah Mengkomunikasikan secara tertulis
kepada Tim Kesehatan lain yang memerlukan data kesehatan atau data
Epidemiologi secara teratur.
2. Pengertian Pencatatan dan Pelaporan menurut KOZIER dan ERB
Pencatatan dan pelaporan adalah dokumen formal dan legal yang dibuat
secara tertulis tentang data – data kesehatan. Berdasarkan pengertian-
pengertian tersebut, maka dapat pula disimpulkan bahwa pencatatan dan
pelaporan merupakan suatu kegiatan mencatat dengan berbagai alat/media
tentang data kesehatan yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang
bias dibaca dan dapahami isinya.
3. Salah satu kegiatan administrasi kesehatan yang harus dikerjakan dan
dipertanggungjawabkan oleh petugas kesehatan (khususnya Epidemiolog).
4. Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan.
Tanpa ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang
dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan
pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai
bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi
merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data
dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan
organisasi tersebut (Tiara, 2011).
5. Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktifitas
dalam bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan di atas kertas, disket, pita nam,
pita film. Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar dan suara.
Selanjutnya untuk melengkapi pencatatan setiap kegiatan yang dilakukan
diakhiri dengan pembuatan laporan.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan KIA
A. PUSKESMAS
Definisi
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah
kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya
pelayanan kesehatan di puskesmas yang ditetapkan melalui
SKMENKES/SK/II/1981. Data SP2PT berupa Umum dan demografi,
Ketenagaan, Sarana, Kegiatan pokok Puskesmas. Sistem pelaporan ini
diharapkan mampu memberikan informasi baik bagi puskesmas maupun
untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna mendukung manajemen
kesehatan (Tiara, 2011).
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan
instrumen vital dalam sistem kesehatan. Informasi tentang kesakitan,
penggunaan pelayanan kesehatan di puskesmas, kematian, dan berbagai
informasi kesehatan lainnya berguna untuk pengambilan keputusan dan
pembuatan kebijakan di tingkat kabupaten atau kota maupun kecamatan
(Santoso, 2008).
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal:
1. pencatatan, pelaporan, dan pengolahan
2. analisis
3. pemanfaatan
Frekuensi pelaporan SP3 sebagai berikut:
a. Bulanan
Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KIA, imunisasi, KB,
dan penggunaan obat-obat.
b. Tribulan
Laporan tribulanan meliputi kegiatan puskesmas antara lain kunjungan
puskesmas, rawat tinggal, kegiatan rujukan puskesmas pelayanan medik
kesehatan gigi.
c. Tahunan
Laporan tahunan terdiri dari data dasar yang meliputi fasilitas
pendidikan, kesehatan lingkungan, peran serta masyarakat dan
lingkungan kedinasan, data ketenagaan puskesmas dan puskesmas
pembantu.
Pengambilan keputusan di tingkat kabupaten dan kecamatan
memerlukan data yang dilaporkan dalam SP3 yang bernilai, yaitu data atau
informasi harus lengkap dan data tersebut harus diterima tepat waktu oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten, sehingga dapat dianalisis dan diinformasikan
(Santoso, 2008).
Pelaksana kegiatan SP2TP bertugas:
a. Setiap kegiatan pada kartu individu dan register yang ada
b. Mengadakan bimbingan terhadap Puskesmas Pembantu dan Bidan di
Desa.
c. Melakukan rekapitulasi data dari hasil pencatatan dan laporan Mencatat
Puskesmas Pembantu serta Bidan di Desa menjadi laporan kegiatan
yang menjadi tanggung jawabnya. Hasil dari rekapitulasi ini merupakan
bahan untuk mengisi/membuat laporan SP2TP.
d. Setiap tanggal 5 mengisi/membuat laporan SP2TP dari hasil kegiatan
masing-masing dalam 2 rangkap dan disampaikan kepada coordinator
SP2TP Puskesmas. Dengan rincian satu rangkap untuk arsip
coordinator SP2TP Puskesmas dan satu rangkap oleh Koordinator
SP2TP Puskesmas disampaikan ke Dinas Kesehatan Dati II.
e. Mengolah dan memanfaatkan data hasil rekapitulasi untuk tindak lanjut
yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya
f. Bertanggung jawab atas kebenaran isi laporan kegiatannya
Pelaksanaan
Puskesmas biasanya membuat laporan dan pencatatan bulanan
untuk dikirimkan ke tingkat yang lebih tinggi Dinas Kesehatan
Kabupaten.
Beberapa contoh sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas,
yaitu :
1. F 1, Laporan KIA
2. F 1, Laporan KB
3. KIV, pencatatan akseptor baru
4. Laporan jumlah kunjungan.
5. Laporan jenis penyakit pada bulan laporan berdasarkan jumlah
kunjungan
6. Laporan PWS KIA
7. Laporan pemberian Vit. A
8. Laporan kegiatan posyandu
9. Laporan kelahiran dan kematian
a. Pencatatan dengan menggunakan format
1) Family folder
2) Buku register yang berisi:
a) rawat jalan dan rawat inap
b) penimbangan
c) kohort ibu
d) kohort anak
e) persalinan
f) laboratorium
g) pengamatan penyakit memar
h) Imunisasi
i) PKM
b. Kartu indeks penyakit (kelompok penyakit)
c. Kartu perusahaan
d. Kartu murid
e. Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas mempermudah
pembuatan laporan)
Pelaporan
Jenis dan periode laporan
1. Laporan harian
Untuk melakukan kejadian luar biasa penyakit tertentu.
2. Laporan mingguan
Untuk melaporkan kegiatan penyakit yang sedang di tanggulangi.
3. Laporan bulanan yang berisi:
LB1: berisi data kesakitan
LB2: berisi data kematian
LB3: berisi data program gizi, KIA, KB, dll
LB4: berisi data obat-obatan
4. Laporan setiap semester
Data kegiatan puskesmas
a. Laporan tahunan
a) umum dan fasilitas
b) saran
c) tenaga
B. RUMAH SAKIT UMUM
1. Definisi Sistem Pelaporan Rumah Sakit (SPRS)
Sistem informasi manajemen rumah sakit adalah sistem
komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan
akurat.
2. Cakupan SPRS
Sistem pelaporan rumah sakit (SPRS) saat ini adalah revisi ke VI
yang disempurnakan melalui keputusan dirjen pelayanan medik
no.HK.00.05.1.4.5482 tanggal 2 januari 1997. SPRS mencakup semua
rumah sakit baik yang dikelola pemerintah (DEPKES,ABRI, BUMN,
Dep.lainnya) maupun yang dikelola swasta.
SPRS berlaku bagi semua jenis atau kategori rumah sakit seperti
rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus (jiwa, kanker, jantung,
mata, bedah, anak, bersalin, dll).
Informasi pokok sistem pelaporan rumah sakit:
a) Informasi kegiatan rumah sakit
b) Informasi morbiditas
c) Informasi infentarisasi rumah sakit
d) Informasi ketenangan rumah sakit
e) Informasi kegiatan rumah sakit
f) Informasi ketenangan rumah sakit
g) Informasi peralatana medik
Formulir SPRS
NO FORM ISI FORMULIR
1. RL 1 Data kegiatan rumah sakit
2. RL 2a Data k/a morbiditas pasien R.I
3. RL 2b Data k/a morbiditas pasien R.J
4. RL 2a1 Data k/a penyakit khusus R.J
5. RL 2b1 Data k/a penyakit khusus R.J
6. RL 2c Data Status Imunisasi
7. RL 3 Data Intervensi RS
8. RL 4 Data Ketenangan RS
9. RL 5 Data Peralatan Medik RS
Periode laporan
Jenis form Periode Tanggal pendidikan
RL 1 Triwulan Tanggal 1 bulan pertama triwulan
tanggal 30/31 bulan ketiga triwulan.
RL 2a, RL 2b1 Tahunan Tanggal 1 januari – 31 Deseember
RL 2a1,RL
2b1,RL2c
Bulanan Tanggal 1-30/31 setiap bulan
RL 3 Tahunan Keadaan tanggal 31 Desember
RL 4 Semester k/a 30 Juni dan 31 Desember
RL 5 Tahunan Keadaan tanggal 31 Desember
RL 21,RL 22,
RL 23, RL 4a
Triwulan
Tahunan
Tanggal 1-10 Feb,Mei,Agustus dan
November keadaan tanggal 31
Desember
a. Contoh formulir catatan pelaporan RS, yaitu :
1) RM 1 : Ringkasan masuk dan keluar
2) RM 2: Masuk darurat
3) RM 3: Anamnesa
4) RM 4: Grafik
5) RM 5: Perjalanan perkembangan penyakit
6) RM 6: Catatan perawatan / bidan
7) RM 7: Hasil pemeriksaan laboratorium / radiologi
8) RM 8: Ringkasan keluar
9) RM 9: Daftar kontrol istimewa
10) RM 10: Laporan operasi
11) RM 11: Laporan anestesi
12) RM 12: Riwayat kehamilan
13) RM 13: Catatan persalinan
14) RM 14: Laporan persalinan
15) RM 15: Identifikasi bayi
16) RM 15a: Lemar konsultasi
17) RM 16: Inek ringkasan diagnosa
18) RM 17: Catatan poli klinik
19) RM 18: Hasil laboratorium
20) RM 19: Penempelan salinan resep
21) RM 20: Lembaran Obstetri
C. POSYANDU
1. Definisi
Posyandu menjadi sarana penting di dalam masyarakat yang
mendukung upaya pencapaian keluarga sadar gizi (KADARZI),
membantu penurunan angka kematian bayi dan kelahiran, serta
mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Kegiatan didalamnya meliputi kegiatan pemantauan pertumbuhan yang
diintegrasikan dalam pelayanan seperti imunisasi seperti pencegahan
penyakit, penanggulangan diare, pelayanan kesehatan ibu dan anak,
pelayanan kontrasepsi, hingga penyuluhan dan konseling.
Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah tatanan berbagai
komponen kegiatan Posyandu yang menghasilkan data dan informasi
tentang pelayanan terhadap proses tumbuh kembang anak dan
pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak yang meliputi cakupan
program, pencapaian program, kontinuitas penimbangan dan
partisipasi masyarakat.
a) Sumber Data
Sumber data Posyandu berasal dari masyarakat yang berkunjung ke
Posyandu. Data di Posyandu dicatat oleh petugas-petugas
kesehatan khususnya bidan desa dibantu oleh para kader.
b) Manajemen Data
Dalam manajemen data terdapat pengumpulan data, untuk
pengumpulan datanya setiap satu bulan sekali. Standar data yang
digunakan yaitu dengan pengisian identitas balita, ibu hamil, dan
WUS PUS. Data dientri setiap bulan dengan digabungkan dengan
laporan bidan desa, setelah itu dilakukan rapat untuk bidan desa.
c) Data dan Informasi
Penyajian Informasi disajikan dalam bentuk kertas, penyampaian
informasi dilakukan setiap bulan sekali setiap tanggal 25, dalam
pengumpulan tersebut mempunyai manfaat tersendiri yaitu untuk
mengetahui tingkat kesehatan ibu, bayi dan balita.
d) Kegiatan posyandu yang perlu dilaporkan adalah kegiatan
pemantauan kesehatan keluarga menguraikan :
1. Penyakit/ masalah apa yang terjadi
2. Siapa yang terkena
3. Dimana kejadian penyakit/masalah tersebut terjadi
4. Waktu kejadian penyakit/masalah tersebut terjadi
5. Bagaimana kejadian penyakit/masalah tersebut terjadi
6. Penyebab kejadian penyakit akut/masalah
7. Rencana tindak lanjut kegiatan yang perlu dilakukan untuk
mengatasi kejadian/masalalah tersebut.
e) Macam-macam format SIP :
1) Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu
hamil, persalinan, nifas.
2) Registrasi bayi di wilayah kerja posyandu.
3) Registrasi balita di wilayah kerja posyandu.
4) Register WUS dan PUS di wilayah kerja posyandu.
5) Register ibu hamil dan nifas di wilayah kerja posyandu.
6) Data posyandu.
7) Data hasil kegiatan posyandu.
f) Cara mengisi format SIP :
1) Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian
ibu hamil, melahirkan nifas, dilaksanakan setiap bulan oleh
kader dan disampaikan secara lisan kepada Ketua
Kelompok PKK/RW/Dusun/Lingkungan melalui
Kelompok Rukun Tetangga (RT) dan Kader Posyandu di
wilayah yang bersangkutan.
2) Registrasi bayi di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan
oleh kader Posyandu setiap bulan. Satu lembar format
berlaku untuk 1 tahun.
3) Registrasi balita di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan
oleh kader Posyandu setiap bulan. Satu lembar format
berlaku untuk 1 tahun.
4) Register WUS dan PUS di wilayah kerja Posyandu,
dilaksanakan oleh kader posyandu berlaku selama 1 tahun.
5) Register Ibu Hamil dan Nifas di wilayah kerja Posyandu,
dilaksanakan oleh kader posyandu berlaku selama 1 tahun.
6) Data Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap
bulan setelah kegiatan posyandu selesai.
7) Data Hasil Kegiatan Posyandu, dilaksanakan oleh kader
Posyandu setiap bulan setelah kegiatan posyandu selesai.
g) Format pelaporan yang lainnya:
1) Pelaporan rutin misalnya imunisasi KIA
2) Pemantauan kesehatan keluarga ( from DS-1 )
3) Pelacakan kasus ( form DS-2 )
4) Laporan situasi kesehatan desa siaga ( from DS-3)
5) Pedoman penentuan jenis penyakit
6) Form kejadian luar biasa (KLB) atau wabah W1
h) Pengelolaan berkas pelaporan
Semua informasi dari sumber data dapat dikumpulkan
untuk dianalisa sehingga dapat diketahui jumlah, dimana,
kapan, siapa atau kelompok yang berisiko dan program yang
telah dilaksanakan. Minimal harus mengumpulkan mengenai
kelompok resiko tinggi dan tempat-tempat potensial KLB
diwilayah kerja masing-masing.
i) Laporan penyakit
Data yang diperlukan disini adalah nama penderita, nama
oarang tua ( jika penderita masih kanak-kanak), umur,jenis
kelamin, alamat lengkap ( termasuk RT,RW,desa atau
kelurahan dan kecamatan ), diagnosa dan tanggal mulai sakit
perlu diketahui.
j) Laporan wabah
Ada beberapa penyakit menular yang sukar diketahui bila
terjadi secara perorangan tetapi dalam bentuk wabah segera
dapat dikenal, misalnya influenza, dengue haemorrhagic
(DHF), keracunan makanan, dll.
2. BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM)
Definisi
Biasanya seorang Bidan praktik mandiri akan melapor kegiatan
sehari – harinya secara berkala ( bulanan ). Biasanya seorang bidan praktik
mandiri akan melapor kegiatan sehari–harinya secara berkala (bulanan).
Dengan sistem yang hampir sama seperti RS atau
Puskesmas. Seperti halnya pencatatan di puskesmas, pencatatan dan
pengumpulan data di Bidan Praktek Mandiri (BPM) tercatat dalam
beberapa formulir dan buku – buku rekam medis. Pada umumnya,
pelayanan kesehatan yang diberikan sebuah BPM adalah; pelayanan KIA
dan pelayanan rawat inap untuk persalinan. Sesuai dengan pelayanan yang
dberikan,
BPM mempunyai kewajiban untuk membuat pencatatan dan pelaporan.
Pencatatan dan pelaporan meliputi semua klien yang dilayani, dimasukan
dalam beberapa formulir, diantaranya; kartu ibu atau status ibu, imformed
concent, buku KIA, lembar observasi, Laporan pemberian imunisasi,
persetujuan tindakan medis, kartu anak atau status anak, kartu status
peserta KB, kartu peserta KB dan persetujuan KB.
Selain beberapa formulir tersebut, ada beberapa blangko yang
harus disiapkan di BPM. Blangko – blangko tersebut, antara lain; surat
keterangan cuti bersalin atau sakit, surat kelahiran, surat kematian dan
surat rujukan. BPM juga harus memiliki beberapa buku – buku untuk
keperluan pencatatan dan pelaporan. Buku – buku tersebut antara lain;
buku ibu asuh, buku iventaris, buku rujukan, buku kas bulanan, buku stok
obat, buku BBLR, buku pelayanan KB, buku catatan kelahiran, buku
catatan kematian dan buku catatan kematian dan buku rencana kerja
tahunan.
Contoh pelaporan :
1. F 1, KIA
2. R 1, laporan KB
3. K IV, akseptor baru
4. Laporan pemberian imunisasi
5. Laporan jumlah kunjungan
6. Laporan persalinan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN KIA”
untuk memenuhi kelengkapan mata kuliah Epidemiologi.
Penulisan makalah ini tidak terwujud tanpa adanya dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak,oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kekurangan,untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua.Amin.
Purwokerto, Juni 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu
kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program
apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari
pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang
berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar.Jadi,
data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah
organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang
keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Pencatatan dan Pelaporan juga merupakan fondasi dari data
kesehatan. Sehingga diharapakan terciptanya sebuah informasi yang akurat
yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan kesehatan.
Setiap program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu
dicatat, dianalisis dan dibuat laporan.Data yang disajikan adalah informasi
tentang pelaksanaan progam dan perkembangan masalah kesehatan
masyarakat. Informasi yang ada perlu dibahas, dikoordinasikan,
Pentingnya pencatatan dan pelaporan dalam kesehatan ibu dan
anak adalah sebagai informasi yang akurat, representatif dan reliable yang
dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan kesehatan.
Setiap program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu
dicatat, dianalisis dan dibuat laporan.Data yang disajikan adalah informasi
tentang pelaksanaan progam dan perkembangan masalah kesehatan
masyarakat. Informasi yang ada perlu dibahas, dikoordinasikan
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui definisi pencatatan dan pelaporan
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui definisi pencatatan dan pelaporan
program kesehatan ibu dan anak di posyandu, BPM, Rumah Sakit
Umum.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari pencatatan dan
pelaporan program kesehatan ibu dan anak di Posyandu, BPM, Rumah
Sakit Umum
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui pentingnya pengisian pencatatan
dan pelaporan program Kesehatan ibu dan anak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pencatatan dan pelaporan program kesehatan ibu dan anak pada
setiap tempat pelayanan kesehatan memiliki perbedaan
B. Saran.
Diharapkan semua jenis pelayanan kesehatan sebaiknya lebih
meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan program kesehatan
ibu dan anak di wilayah kerja masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
http://materi-paksyaf.blogspot.com/2012/06/pencatatan-dan-pelaporan-
epidemiologi.html
http://nendy-nugraha.blogspot.com/laporan-individu.html
Dokumen ISO 9001:2008 Bapelkes Batam, Prosedur Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan.
Entjang, Indan. 2000. ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. Bandung:Citra Aditya Bakti
http://catatanbidanq.blogspot.com/2012/11/pencatatan-dan-pelaporan.html
http://profesihukumkesehatan.blogspot.com/p/pencatatan-dan-pelaporan-kebidanan.html