144401710 makalah laporan praktikum melihat dan menghitung koloni

Upload: sustia-iqhorizki

Post on 16-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • [Type the company name] Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung

    Koloni

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Bakteri merupakan mikro uniseluler. Pada umumnya bakteri tidak

    mempunyai klorofil. Ada beberapa yang fotosintetik dan reproduksi

    aseksualnya secara pembelahan. Bakteri tersebar luas di alam, di dalam tanah,

    di atmosfer, di dalam endapan-endapan lumpur, di dalam lumpur laut, dalam

    air, pada sumber air panas, di daerah antartika, dalam tubuh manusia, hewan,

    dan tanaman. Jumlah bakteri tergantung pada keadaan sekitar. Misalnya,

    jumlah bakteri di dalam tanah tergantung jenis dan tingkat kesuburan tanah.

    Pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individual, satu per satu,

    maupun secara kelompok dalam bentuk koloni. Bila bakteri yang

    ditumbuhkan di dalam medium yang tidak cair, maka akan terjadi suatu

    kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk koloni berbeda-beda untuk setiap

    spesies, dan bentuk tersebut merupakan ciri khas bagi suatu spesies tertentu.1

    Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat

    dilihat dengan mikroskop. Untuk menyelidiki ukuran bakteri, dalam

    pemeriksaan mikrobiologi biasanya digunakan satuan mikron (diberi simbol

    huruf m), sperti misalnya pada pengukuran virus.2

    Selayaknya mahluk hidup, bakteri juga memiliki karakteristik. Baik dari

    bentuk, ukuran, warna elevansi dan margin. Terdapat beberapa cara yang dapat

    dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan

    pemeriksaan. Mulai dari yang paling sederhana dengan tingkat keakuratan yang

    rendah, sampai dengan yang menggunakan teknologi maju dengan tingkat

    keakuratan yang sangat tinggi.

    Pada praktikum mikrobiologi ini, pembiakan bakteri dilakukan untuk

    mempelajari bentuk, ukuran, warna, elevansi, dan margin dari koloni (sampel

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 2

    dari rongga mulut) yang diteliti sehingga dapat dihitung menggunakan metode

    sederhana. Selain itu, penentukan jumlah bakteri yang ada pada bahan

    pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak bakteri yang ada

    pada daerah pengambilan sampel.

    I.2 Tujuan

    Tujuan dari praktikum Melihat dan Menghitung Koloni ini antara lain

    adalah :

    - Untuk mengetahui karakteristik koloni ( bentuk, ukuran, warna, elevansi,

    dan margin) dari sampel bakteri yang telah dibiakkan sebelumnya pada

    cawan petri.

    - Untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada cawan petri

    menggunakan metode plate count atau hitungan cawan.

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Istilah flora mikrobia normal merujuk pada sekumpulan mikroorganisme

    yang hidup pada kulit dan selaput lender (mukosa) pada manusia normal dan sehat.

    Belum bisa dipastikan apakah ada flora virus pada manusia. Kulit dan selaput lender

    (mukosa) selalu dihuni oleh berbagai macam mikroorganisme yang dapat dibagi

    menjadi dua kelompok yaitu : (1) Flora tetap (resident flora) yang terdiri dari jenis

    mikroorganisme tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan

    pada usia tertentu pula; apabila berubah mereka akan kembali seperti semula, (2)

    Flora sementara (transient flora) terdiri atas mikroorganisme non-patogen atau

    potensial pathogen yang tinggal di kulit dan selaput lender (mukosa) selama kurun

    waktu beberapa jam, hari atau minggu; mikroba jenis ini berasal dari lingkungan,

    tidak menimbulkan penyakit dan tidak hidup secara menetap.3

    Bakteri merupakan flora normal dalam tubuh manusia. Bakteri adalah

    makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Bakteri

    yang biasa diteliti di laboratorium kebanyakan berukuran antara 0,5-2 m lebarnya

    dan 1-5 m panjangnya..

    Bentuk bakteri bermacam-macam, yaitu sebagai berikut :

    1. Bakteri Berbentuk Bulat (Bola)

    Bakteri berbentuk bulat atau bola dinamakan kokus (coccus); dapat

    dibedakan atas:

    1.1 Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal misalnya Neisseria

    gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.

    1.2 Diplokokus, yaitu berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnya

    Diplococcus pneumonia, penyebab penyakit pneumonia atau radang

    paru-paru.

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 4

    1.3 Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yangberkelompok empat-empat

    sehingga bentuknya mirip kubus.

    1.4 Streptokokus, yaitu bakteri berbentuk bloa yang berkelompok

    memanjang membentuk rantai.

    1.5 Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk

    sekelompok sel tidak teratur, sehingga bentuknya mirip dompolan buah

    anggur.

    2. Bakteri Berbentuk Batang

    Bakteri berbentuk batang dinamakan basilis (bacillus yang berbentuk

    batang). Bentuk basilus dapat pula dibedakan atas :

    2.1 Basil tunggal, yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal

    misalnya Salmonella typhi, penyebab penyakit tifus

    2.2 Diplobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua

    2.3 Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan

    memanjang membentuk rantai misalnya Bacillus anthracis penyebab

    penyakit antraks.

    3. Bakteri Berbentuk Melilit

    Bakteri berbentuk melilit, yang dinamakan spirillum atau spiral. Ada

    tiga macam bentuk spiral, yaitu sebagai berikut :

    3.1 Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya

    Spirillum. Sel tubuhnya umunya kaku.

    3.2 Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak

    sempura. Misalnya Vibrio cholera penyebab penyakit kolera.

    3.3 Spirochaeta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur.

    Pada saat bergerak, tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 5

    Pada medium pembiakan padat umumnya baik yang berbentuk lempeng

    maupun miring perlu diperhatikan :

    1. Bentuk Koloni

    Koloni-koloni biasanya menonjol dari permukaan medium pembiakan, dan

    sifat penonjolan ini dapat berbentuk datar, datar meninggi, konveks, muncung

    kubah, gong, berlekuk tengah (berpusat)

    2. Ukuran Koloni

    Menurut diameter rata-rata, ukuran koloni berbeda-beda pada berbagai jenis.

    3. Rupa Koloni

    Dapat seperti sebuah titik, bulat, tidak rata, miseloid, berfilamen, atau rizoid

    4. Permukaan Koloni

    Permukaan koloni dapat licin, kasar, berlingkar dan berjari

    5. Tepi Koloni

    Tepi koloni dapat rata, berombak, berkeping, bergigi, berfilamen.

    6. Struktur Bagian Tengah

    Lebih ke dalam dari tepi struktur koloni dapat berbentuk amorf, bergranula

    halus atau kasar, berfilamen, keriting, atau konsentris.

    7. Warna Koloni

    Koloni dapat berwarna kuning, merah, hijau, tengguli, berfluorensi dan lain-

    lain.

    8. Bau koloni

    Ada koloni berbau khas atau menyerupai bau benda lain atau tidak berbau

    sama sekali.

    9. Kepadatan Koloni

    Koloni dapat berupa lender, liat, seperti mentega, getas.

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 6

    Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang

    terdapat pada bahan pemeriksaan, yaitu :

    1. Cara Penghitungan pada Lempeng Pembiakan (Plate Count)

    Dalam hal ini pun bahan pemeriksaan jika perlu harus diencerkn

    untuk menghindarkan jumlah koloni terlalu banyak sehingga tidak dapat

    dihitung. Hasil hitungan yang dapat diandalkan adalah antara 30-300 koloni

    pada tiap lempeng pembiakan.

    2. Cara Menghitung Langsung (Metode Kaca Objek)

    Dengan cara ini yang terhitung adalah baik bakteri hidup maupun

    mati, sehingga dengaan cara ini tidak diketahui berapa jumlah bakteri hidup,

    tetapi pengerjaannya lebih cepat.

    a. Metode Bilik Hitung

    b. Metode Breed

    3. Metode Ukur Kekeruhan

    Metode ini menggunakan tabung-tabung dengan suspensi dari

    berbagai derajat kekeruhan (menurut Brown).

    4. Metode Turbidimetri dan Nefelometri

    Pada metode ini penghitungan didasarkan pada kenyataan bahwa

    suatu populasi atau kelompok sel-sel dalam medium cair menyerap atau

    menyebarkan cahaya yang sebanding dengan derajat kekeruhan medium itu.

    5. Jumlah Perkiraan Terdekat

    Jumlah perkiraan terdekat pada penghitungan bakteri didasarkan atas

    asumsi bahwa bakteri tersebar normal dalam medium cair, yang berarti bila

    diambil berulang-ulang sampel dengan takaran yang sama dari suatu sumber

    dapat diharapkan mengandung jumlah rata-rata yang sama, biarpun antara

    sampel yang satu sedikit lebih atau kurang daripada yang lain.2

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 7

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    III.1 ALAT DAN BAHAN

    Alat :

    1. Cawan petri

    Gambar 3.1 Cawan Petri

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    2. Sengketlit (ose bulat)

    Gambar 3.2 OSE

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 8

    3. Bunsen

    Gambar 3.3 Bunsen

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    4. Kaca pembesar ( LUP )

    Gambar 3.4 Lup

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    5. Alat Tulis

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 9

    6. Inkubator

    Gambar 3.5 Inkubator

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    7. Correction Pen

    Gambar 3.6 Tipex

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 10

    Bahan :

    1. Spirtus

    Gambar 3.7 Spirtus

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    2. Alkohol

    Gambar 3.8 Alkohol

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 11

    3. Kertas label

    Gambar 3.9 Label

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    4. Hands prayer

    III.2 CARA KERJA

    Prosedur pengamatan karakteristik koloni yang tumbuh :

    1. Buka cawan petri yang telah diinkubasi

    Gambar 3.10 Membuka bungkus cawan petri

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 12

    2. Amati koloni kuman yang tumbuh.

    Gambar 3.11 Pengamatan koloni yang tumbuh pada cawan

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    3. Tuliskan karakteristik koloni yang tumbuh ( bentuk, ukuran, warna,

    tekstur, dll)

    Gambar 3.12 Menuliskan karakteristik koloni yang tumbuh

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 13

    4. Gambarkan koloni yang terbentuk (bentuk,ukuran,warna,tekstur,dll)

    Gambar 3.13 Menggambarkan koloni yang tumbuh

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    5. Tuliskan jumlah koloni yang terbentuk

    Gambar 3.14 Menuliskan jumlah koloni yang tumbuh

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 14

    6. Untuk menghasilkan isolat umum,ambil 1 ose koloni yang tumbuh.

    7. Tanam pada medium BHIA pada cawan petri steril dengan cara

    menggoreskan secara quadratum

    Gambar 3.15 Menggoreskan ose pada medium secara quadratum

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    8. Inkubasi dalam inkubator suhu 37c selama 1 x 24 jam

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 15

    BAB IV

    HASIL PENGAMATAN

    1. Cawan Petri Tabung I (10-1) :

    Gambar 4.1 Koloni bakteri pada cawan petri 10-1

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    a. Ukuran

    Bervariasi :

    - Pinpoint :

    - Small : 6

    - Moderate : -

    - Large : -

    b. Bentuk

    Bervariasi :

    - Bulat (Circular) : 1

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 16

    - Irreguler : -

    - Spindel : -

    - Filamentous : 5

    - Rhizoid :

    c. Elevasi Permukaan

    Rata dari permukaan medium dan tidak terlalu tebal

    d. Permukaan Koloni

    Kasar

    e. Penampilan Koloni

    Buram

    f. Warna

    Putih Keruh

    2. Cawan Petri Tabung II (10-3) :

    Gambar 4.2 Koloni bakteri pada cawan petri 10-3

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 17

    a. Ukuran

    Bervariasi :

    - Pinpoint : 58

    - Small : 28

    - Moderate : 8

    - Large : 13

    b. Bentuk

    Bervariasi :

    - Bulat (Circular) : 2

    - Irreguler : 13

    - Spindel : -

    - Filamentous : 8

    - Rhizoid : 28

    - Tepi tidak rata : 36

    - Tepi rata : 15

    c. Elevasi Permukaan

    Ada yang menonjol dari permukaan medium dan tidak terlalu tebal serta ada

    yang rata dengan permukaan medium.

    d. Permukaan Koloni

    Bervariasi, ada yang halus dan ada yang sedikit kasar

    e. Penampilan Koloni

    Bervariasi, ada yang mengkilat dan ada yang buram

    f. Warna

    Putih Kekuningan

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 18

    3. Cawan Petri Tabung III (10-5) :

    \

    Gambar 4.3 Koloni bakteri pada cawan petri 10-5

    (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

    a. Ukuran

    Bervariasi :

    - Pinpoint : >234

    - Small : 234

    - Moderate : 40

    - Large : 6

    b. Bentuk

    Bervariasi :

    - Bulat (Circular) : > 356

    - Irreguler : 73

    - Spindel : 33

    - Filamentous : -

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 19

    - Rhizoid : -

    c. Elevasi Permukaan

    Menonjol dari permukaan medium dan tidak terlalu tebal

    d. Permukaan Koloni

    Halus

    e. Penampilan Koloni

    Mengkilat

    f. Warna

    Putih Kekuningan

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 20

    BAB V

    PEMBAHASAN

    Setelah melaksanakan praktikum pengenceran, pada praktikum kali ini

    dilakukan prosedur pengamatan karakteristik koloni yang tumbuh pada cawan petri

    yang telah diinkubasi sebelumnya, yaitu ;

    1. Ukuran : Berupa titik hingga yang lebar menutupi medium

    2. Bentuk : Ada yang bulat, memanjang, tepinya rata atau tidak

    3. Elevasi Permukaan : Rata dengan permukaan medium, atau menonjol dan

    tebal.

    4. Permukaan Koloni : Halus atau kasar

    5. Penampilan Koloni : Mengkilat atau buram

    6. Warna : Putih, kekuning-kuningan atau kemerah-merahan,

    coklat, jingga, hijau, biru, dan sebagainya.

    Karakteristik koloni tersebut akan berbeda bila ditumbuhkan pada medium

    dan wadah yang berbeda.

    Pengamatan dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau lup.

    Dengan menggunakan lup, maka koloni akan nampak lebih jelas. Pengamatan ini

    tetap dilakukan di dekan api bunsen agar terhindar dari kontaminasi bakteri lain yang

    ada di udara.

    Setalah dilakukan penggamatan dan penggambaran karakteristik dari bakteri

    tersebut, dilakukan penghitungan jumlah koloni dari bakteri yang tumbuh pada

    masing - masing cawan.

    Akan tetapi, perhitungan dengan metode hitungan cawan ini belum dapat

    memberi data yang akurat. Mengingat bahwa metode hitungan cawan ini memiliki

    kelemahan-kelemahan sebagai berikut :

    1. Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karena

    beberapa sel yang berdekatan, mungkin membentuk satu koloni.

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 21

    2. Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai

    yang berbeda.

    3. Jasad renik yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan

    membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar.

    4. Memerlukan persiapan waktu inkubasi relatif lama sehingga pertumbuhan

    koloni dapat dihitung.

    Setelah dilakukan pengamatan dan penghitungan koloni, untuk mendapatkan

    isolat murni dilakukan pengambilan sampel berupa satu ose koloni bakteri yang

    kemudian digoreskan pada cawan petri berisi medium baru secara kuadratum.

    Sebelum dilakukan penggoresan, cawan dibagi menjadi empat kuadran

    menggunakan correction pen. Setlah dilakukan pembagian, diberi tanda pada setiap

    kuadrannya untuk memudahkan kita mengenali bakteri yang terdapat pada setiap

    kuadran.

    Adapun kesulitan yang kelompok kami dapatkan yaitu dalam penghitungan

    jumlah koloni bakteri pada masing-masing cawan. Keakuratan dalam penghitungan

    relatif rendah karena dibatasi oleh waktu dan minimnya alat yang digunakan.

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 22

    BAB VI

    PENUTUP

    VI.1 SIMPULAN

    Pada praktikum dengan judul Melihat dan Menghitung koloni

    dapat disimpulkan bahwa setiap jenis bakteri memiliki karakteristiknya

    masing-masing yang meliputi warna, ukuran, bentuk, dll. Pada praktikum

    ini ditemukan banyak ciri-ciri bakteri yang mirip dengan Streptococcus sp.

    Yang diketahui sebagai salah satu flora normal rongga mulut kita.

    Walaupun untuk lebih jelasnya belum dapat dipastikan karena dalam

    pengerjaannya tidak dilakukan benar-benar secara steril sehingga ada

    kemungkinan terdapat kontaminasi dari bakteri yang ada pada udara.

    Selain itu, telah diamati secara bersama bagaimana suatu medium

    dapat bekerja baik dalam memberi nutrisi terhadap mikroorganisme.

    Sehingga mikroorganisme yang diinkubasi dapat tumbuh pada medium

    tersebut. Terbukti dari adanya bakteri yang tampak pada medium di

    masing-masing cawan petri.

    Intensitas jumlah bakteri berbeda-beda pada setiap cawan. Hal ini

    dikarenakan karena proses pengenceran yang telah dilakukan sebelumnya.

    Semakin jauh dari pengenceran awal yaitu 10-1

    , maka intensitas bakteri

    yang hidup pada cawan akan semakin sedikit.

    VI.2 KRITIK DAN SARAN

    1. Secara keseluruhan, yang perlu diperhatikan dalam laboratorium

    Mikrobiologi adalah ketersediaan alat dan bahan yang dibutuhkan

    dalam praktikum, karena hal ini sangat mempengaruhi praktikan

    dalam melaksanakan praktikum.

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 23

    2. Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah jumlah asisten yang

    dapat hadir. Kekurangan pengawas dalam hal ini asisten sangat

    mempengaruhi kerja praktikan. Mengingat bahwa praktikan masih

    awam dengan laboratorium Mikrobiologi dan sangat rentan dalam

    melakukan kesalahan.

  • Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 24

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ghoni A. Perhitungan bakteri. [internet] 2013. [cited 2013 Mei 26] Available

    from : http://www.achmadghoni.com/2012/05/perhitungan-bakteri.html

    2. Irianto K. Mikrobiologi menguak dunia mikroorganisme jilid 1. Nurhayati N,

    editor. Bandung : Yrama Widya; 2006. P.56-8, 129-30, 134-7.

    3. Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA, Brooks GF, Butel JS, Ornston LN.

    Mikrobiologi kedokteran. Ed. 20. Nugroho E, Maulany RF, translator;

    Setiawan I, editor. Jakarta : EGC; 1995. P. 189.