makalah laporan praktikum melihat dan menghitung koloni

32
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bakteri merupakan mikro uniseluler. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil. Ada beberapa yang fotosintetik dan reproduksi aseksualnya secara pembelahan. Bakteri tersebar luas di alam, di dalam tanah, di atmosfer, di dalam endapan-endapan lumpur, di dalam lumpur laut, dalam air, pada sumber air panas, di daerah antartika, dalam tubuh manusia, hewan, dan tanaman. Jumlah bakteri tergantung pada keadaan sekitar. Misalnya, jumlah bakteri di dalam tanah tergantung jenis dan tingkat kesuburan tanah. Pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individual, satu per satu, maupun secara kelompok dalam bentuk koloni. Bila bakteri yang ditumbuhkan di dalam medium yang tidak cair, maka akan terjadi suatu kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk koloni berbeda-beda untuk setiap spesies, dan bentuk tersebut merupakan ciri khas bagi suatu spesies tertentu. 1 [Type the company name] Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 1

Upload: ikramullah-mahmuddin

Post on 01-Dec-2015

1.446 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bakteri merupakan mikro uniseluler. Pada umumnya bakteri tidak

mempunyai klorofil. Ada beberapa yang fotosintetik dan reproduksi

aseksualnya secara pembelahan. Bakteri tersebar luas di alam, di dalam tanah,

di atmosfer, di dalam endapan-endapan lumpur, di dalam lumpur laut, dalam

air, pada sumber air panas, di daerah antartika, dalam tubuh manusia, hewan,

dan tanaman. Jumlah bakteri tergantung pada keadaan sekitar. Misalnya,

jumlah bakteri di dalam tanah tergantung jenis dan tingkat kesuburan tanah.

Pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individual, satu per satu,

maupun secara kelompok dalam bentuk koloni. Bila bakteri yang

ditumbuhkan di dalam medium yang tidak cair, maka akan terjadi suatu

kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk koloni berbeda-beda untuk setiap

spesies, dan bentuk tersebut merupakan ciri khas bagi suatu spesies tertentu.1

Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat

dilihat dengan mikroskop. Untuk menyelidiki ukuran bakteri, dalam

pemeriksaan mikrobiologi biasanya digunakan satuan mikron (diberi simbol

huruf µ m), sperti misalnya pada pengukuran virus.2

Selayaknya mahluk hidup, bakteri juga memiliki karakteristik. Baik dari

bentuk, ukuran, warna elevansi dan margin. Terdapat beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan

pemeriksaan. Mulai dari yang paling sederhana dengan tingkat keakuratan yang

rendah, sampai dengan yang menggunakan teknologi maju dengan tingkat

keakuratan yang sangat tinggi.

Pada praktikum mikrobiologi ini, pembiakan bakteri dilakukan untuk

mempelajari bentuk, ukuran, warna, elevansi, dan margin dari koloni (sampel

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni

1

Page 2: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

dari rongga mulut) yang diteliti sehingga dapat dihitung menggunakan metode

sederhana. Selain itu, penentukan jumlah bakteri yang ada pada bahan

pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak bakteri yang ada

pada daerah pengambilan sampel.

I.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum “Melihat dan Menghitung Koloni” ini antara lain

adalah :

- Untuk mengetahui karakteristik koloni ( bentuk, ukuran, warna, elevansi,

dan margin) dari sampel bakteri yang telah dibiakkan sebelumnya pada

cawan petri.

- Untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada cawan petri

menggunakan metode plate count atau hitungan cawan.

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 2

Page 3: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Istilah flora mikrobia normal merujuk pada sekumpulan mikroorganisme

yang hidup pada kulit dan selaput lender (mukosa) pada manusia normal dan sehat.

Belum bisa dipastikan apakah ada flora virus pada manusia. Kulit dan selaput lender

(mukosa) selalu dihuni oleh berbagai macam mikroorganisme yang dapat dibagi

menjadi dua kelompok yaitu : (1) Flora tetap (resident flora) yang terdiri dari jenis

mikroorganisme tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan

pada usia tertentu pula; apabila berubah mereka akan kembali seperti semula, (2)

Flora sementara (transient flora) terdiri atas mikroorganisme non-patogen atau

potensial pathogen yang tinggal di kulit dan selaput lender (mukosa) selama kurun

waktu beberapa jam, hari atau minggu; mikroba jenis ini berasal dari lingkungan,

tidak menimbulkan penyakit dan tidak hidup secara menetap.3

Bakteri merupakan flora normal dalam tubuh manusia. Bakteri adalah

makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Bakteri

yang biasa diteliti di laboratorium kebanyakan berukuran antara 0,5-2 µ m lebarnya

dan 1-5 µ m panjangnya..

Bentuk bakteri bermacam-macam, yaitu sebagai berikut :

1. Bakteri Berbentuk Bulat (Bola)

Bakteri berbentuk bulat atau bola dinamakan kokus (coccus); dapat

dibedakan atas:

1.1 Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal misalnya Neisseria

gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.

1.2 Diplokokus, yaitu berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnya

Diplococcus pneumonia, penyebab penyakit pneumonia atau radang

paru-paru.

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 3

Page 4: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

1.3 Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yangberkelompok empat-empat

sehingga bentuknya mirip kubus.

1.4 Streptokokus, yaitu bakteri berbentuk bloa yang berkelompok

memanjang membentuk rantai.

1.5 Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk

sekelompok sel tidak teratur, sehingga bentuknya mirip dompolan buah

anggur.

2. Bakteri Berbentuk Batang

Bakteri berbentuk batang dinamakan basilis (bacillus yang berbentuk

batang). Bentuk basilus dapat pula dibedakan atas :

2.1 Basil tunggal, yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal

misalnya Salmonella typhi, penyebab penyakit tifus

2.2 Diplobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua

2.3 Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan

memanjang membentuk rantai misalnya Bacillus anthracis penyebab

penyakit antraks.

3. Bakteri Berbentuk Melilit

Bakteri berbentuk melilit, yang dinamakan spirillum atau spiral. Ada

tiga macam bentuk spiral, yaitu sebagai berikut :

3.1 Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya

Spirillum. Sel tubuhnya umunya kaku.

3.2 Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak

sempura. Misalnya Vibrio cholera penyebab penyakit kolera.

3.3 Spirochaeta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur.

Pada saat bergerak, tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 4

Page 5: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

Pada medium pembiakan padat umumnya baik yang berbentuk lempeng

maupun miring perlu diperhatikan :

1. Bentuk Koloni

Koloni-koloni biasanya menonjol dari permukaan medium pembiakan, dan

sifat penonjolan ini dapat berbentuk datar, datar meninggi, konveks, muncung

kubah, gong, berlekuk tengah (berpusat)

2. Ukuran Koloni

Menurut diameter rata-rata, ukuran koloni berbeda-beda pada berbagai jenis.

3. Rupa Koloni

Dapat seperti sebuah titik, bulat, tidak rata, miseloid, berfilamen, atau rizoid

4. Permukaan Koloni

Permukaan koloni dapat licin, kasar, berlingkar dan berjari

5. Tepi Koloni

Tepi koloni dapat rata, berombak, berkeping, bergigi, berfilamen.

6. Struktur Bagian Tengah

Lebih ke dalam dari tepi struktur koloni dapat berbentuk amorf, bergranula

halus atau kasar, berfilamen, keriting, atau konsentris.

7. Warna Koloni

Koloni dapat berwarna kuning, merah, hijau, tengguli, berfluorensi dan lain-

lain.

8. Bau koloni

Ada koloni berbau khas atau menyerupai bau benda lain atau tidak berbau

sama sekali.

9. Kepadatan Koloni

Koloni dapat berupa lender, liat, seperti mentega, getas.

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 5

Page 6: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang

terdapat pada bahan pemeriksaan, yaitu :

1. Cara Penghitungan pada Lempeng Pembiakan (Plate Count)

Dalam hal ini pun bahan pemeriksaan jika perlu harus diencerkn

untuk menghindarkan jumlah koloni terlalu banyak sehingga tidak dapat

dihitung. Hasil hitungan yang dapat diandalkan adalah antara 30-300 koloni

pada tiap lempeng pembiakan.

2. Cara Menghitung Langsung (Metode Kaca Objek)

Dengan cara ini yang terhitung adalah baik bakteri hidup maupun

mati, sehingga dengaan cara ini tidak diketahui berapa jumlah bakteri hidup,

tetapi pengerjaannya lebih cepat.

a. Metode Bilik Hitung

b. Metode Breed

3. Metode Ukur Kekeruhan

Metode ini menggunakan tabung-tabung dengan suspensi dari

berbagai derajat kekeruhan (menurut Brown).

4. Metode Turbidimetri dan Nefelometri

Pada metode ini penghitungan didasarkan pada kenyataan bahwa

suatu populasi atau kelompok sel-sel dalam medium cair menyerap atau

menyebarkan cahaya yang sebanding dengan derajat kekeruhan medium itu.

5. Jumlah Perkiraan Terdekat

Jumlah perkiraan terdekat pada penghitungan bakteri didasarkan atas

asumsi bahwa bakteri tersebar normal dalam medium cair, yang berarti bila

diambil berulang-ulang sampel dengan takaran yang sama dari suatu sumber

dapat diharapkan mengandung jumlah rata-rata yang sama, biarpun antara

sampel yang satu sedikit lebih atau kurang daripada yang lain.2

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 6

Page 7: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Cawan petri

Gambar 3.1 Cawan Petri

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

2. Sengketlit (ose bulat)

Gambar 3.2 OSE

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 7

Page 8: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

3. Bunsen

Gambar 3.3 Bunsen

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

4. Kaca pembesar ( LUP )

Gambar 3.4 Lup

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

5. Alat Tulis

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 8

Page 9: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

6. Inkubator

Gambar 3.5 Inkubator

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

7. Correction Pen

Gambar 3.6 Tipex

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 9

Page 10: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

Bahan :

1. Spirtus

Gambar 3.7 Spirtus

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

2. Alkohol

Gambar 3.8 Alkohol

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 10

Page 11: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

3. Kertas label

Gambar 3.9 Label

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

4. Hands prayer

III.2 CARA KERJA

Prosedur pengamatan karakteristik koloni yang tumbuh :

1. Buka cawan petri yang telah diinkubasi

Gambar 3.10 Membuka bungkus cawan petri

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 11

Page 12: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

2. Amati koloni kuman yang tumbuh.

Gambar 3.11 Pengamatan koloni yang tumbuh pada cawan

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

3. Tuliskan karakteristik koloni yang tumbuh ( bentuk, ukuran, warna,

tekstur, dll)

Gambar 3.12 Menuliskan karakteristik koloni yang tumbuh

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 12

Page 13: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

4. Gambarkan koloni yang terbentuk (bentuk,ukuran,warna,tekstur,dll)

Gambar 3.13 Menggambarkan koloni yang tumbuh

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

5. Tuliskan jumlah koloni yang terbentuk

Gambar 3.14 Menuliskan jumlah koloni yang tumbuh

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 13

Page 14: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

6. Untuk menghasilkan isolat umum,ambil 1 ose koloni yang tumbuh.

7. Tanam pada medium BHIA pada cawan petri steril dengan cara

menggoreskan secara quadratum

Gambar 3.15 Menggoreskan ose pada medium secara quadratum

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

8. Inkubasi dalam inkubator suhu 37◦c selama 1 x 24 jam

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 14

Page 15: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

1. Cawan Petri Tabung I (10-1) :

Gambar 4.1 Koloni bakteri pada cawan petri 10-1

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

a. Ukuran

Bervariasi :

- Pinpoint : ∞

- Small : 6

- Moderate : -

- Large : -

b. Bentuk

Bervariasi :

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 15

Page 16: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

- Bulat (Circular) : 1

- Irreguler : -

- Spindel : -

- Filamentous : 5

- Rhizoid : ∞

c. Elevasi Permukaan

Rata dari permukaan medium dan tidak terlalu tebal

d. Permukaan Koloni

Kasar

e. Penampilan Koloni

Buram

f. Warna

Putih Keruh

2. Cawan Petri Tabung II (10-3) :

Gambar 4.2 Koloni bakteri pada cawan petri 10-3

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 16

Page 17: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

a. Ukuran

Bervariasi :

- Pinpoint : 58

- Small : 28

- Moderate : 8

- Large : 13

b. Bentuk

Bervariasi :

- Bulat (Circular) : 2

- Irreguler : 13

- Spindel : -

- Filamentous : 8

- Rhizoid : 28

- Tepi tidak rata : 36

- Tepi rata : 15

c. Elevasi Permukaan

Ada yang menonjol dari permukaan medium dan tidak terlalu tebal serta ada

yang rata dengan permukaan medium.

d. Permukaan Koloni

Bervariasi, ada yang halus dan ada yang sedikit kasar

e. Penampilan Koloni

Bervariasi, ada yang mengkilat dan ada yang buram

f. Warna

Putih Kekuningan

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 17

Page 18: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

3. Cawan Petri Tabung III (10-5) :

\

Gambar 4.3 Koloni bakteri pada cawan petri 10-5

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013)

a. Ukuran

Bervariasi :

- Pinpoint : >234

- Small : 234

- Moderate : 40

- Large : 6

b. Bentuk

Bervariasi :

- Bulat (Circular) : > 356

- Irreguler : 73

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 18

Page 19: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

- Spindel : 33

- Filamentous : -

- Rhizoid : -

c. Elevasi Permukaan

Menonjol dari permukaan medium dan tidak terlalu tebal

d. Permukaan Koloni

Halus

e. Penampilan Koloni

Mengkilat

f. Warna

Putih Kekuningan

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 19

Page 20: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

BAB V

PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan praktikum pengenceran, pada praktikum kali ini

dilakukan prosedur pengamatan karakteristik koloni yang tumbuh pada cawan petri

yang telah diinkubasi sebelumnya, yaitu ;

1. Ukuran : Berupa titik hingga yang lebar menutupi medium

2. Bentuk : Ada yang bulat, memanjang, tepinya rata atau tidak

3. Elevasi Permukaan : Rata dengan permukaan medium, atau menonjol dan

tebal.

4. Permukaan Koloni : Halus atau kasar

5. Penampilan Koloni : Mengkilat atau buram

6. Warna : Putih, kekuning-kuningan atau kemerah-merahan,

coklat, jingga, hijau, biru, dan sebagainya.

Karakteristik koloni tersebut akan berbeda bila ditumbuhkan pada medium

dan wadah yang berbeda.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau lup.

Dengan menggunakan lup, maka koloni akan nampak lebih jelas. Pengamatan ini

tetap dilakukan di dekan api bunsen agar terhindar dari kontaminasi bakteri lain yang

ada di udara.

Setalah dilakukan penggamatan dan penggambaran karakteristik dari bakteri

tersebut, dilakukan penghitungan jumlah koloni dari bakteri yang tumbuh pada

masing - masing cawan.

Akan tetapi, perhitungan dengan metode hitungan cawan ini belum dapat

memberi data yang akurat. Mengingat bahwa metode hitungan cawan ini memiliki

kelemahan-kelemahan sebagai berikut :

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 20

Page 21: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

1. Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karena

beberapa sel yang berdekatan, mungkin membentuk satu koloni.

2. Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai

yang berbeda.

3. Jasad renik yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan

membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar.

4. Memerlukan persiapan waktu inkubasi relatif lama sehingga pertumbuhan

koloni dapat dihitung.

Setelah dilakukan pengamatan dan penghitungan koloni, untuk

mendapatkan isolat murni dilakukan pengambilan sampel berupa satu ose

koloni bakteri yang kemudian digoreskan pada cawan petri berisi medium

baru secara kuadratum. Sebelum dilakukan penggoresan, cawan dibagi

menjadi empat kuadran menggunakan correction pen. Setlah dilakukan

pembagian, diberi tanda pada setiap kuadrannya untuk memudahkan kita

mengenali bakteri yang terdapat pada setiap kuadran.

Adapun kesulitan yang kelompok kami dapatkan yaitu dalam

penghitungan jumlah koloni bakteri pada masing-masing cawan. Keakuratan

dalam penghitungan relatif rendah karena dibatasi oleh waktu dan minimnya

alat yang digunakan.

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 21

Page 22: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

BAB VI

PENUTUP

VI.1 SIMPULAN

Pada praktikum dengan judul “ Melihat dan Menghitung koloni”

dapat disimpulkan bahwa setiap jenis bakteri memiliki karakteristiknya

masing-masing yang meliputi warna, ukuran, bentuk, dll. Pada praktikum

ini ditemukan banyak ciri-ciri bakteri yang mirip dengan Streptococcus sp.

Yang diketahui sebagai salah satu flora normal rongga mulut kita.

Walaupun untuk lebih jelasnya belum dapat dipastikan karena dalam

pengerjaannya tidak dilakukan benar-benar secara steril sehingga ada

kemungkinan terdapat kontaminasi dari bakteri yang ada pada udara.

Selain itu, telah diamati secara bersama bagaimana suatu medium

dapat bekerja baik dalam memberi nutrisi terhadap mikroorganisme.

Sehingga mikroorganisme yang diinkubasi dapat tumbuh pada medium

tersebut. Terbukti dari adanya bakteri yang tampak pada medium di

masing-masing cawan petri.

Intensitas jumlah bakteri berbeda-beda pada setiap cawan. Hal ini

dikarenakan karena proses pengenceran yang telah dilakukan sebelumnya.

Semakin jauh dari pengenceran awal yaitu 10-1, maka intensitas bakteri

yang hidup pada cawan akan semakin sedikit.

VI.2 KRITIK DAN SARAN

1. Secara keseluruhan, yang perlu diperhatikan dalam laboratorium

Mikrobiologi adalah ketersediaan alat dan bahan yang dibutuhkan

dalam praktikum, karena hal ini sangat mempengaruhi praktikan

dalam melaksanakan praktikum.

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 22

Page 23: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

2. Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah jumlah asisten yang

dapat hadir. Kekurangan pengawas dalam hal ini asisten sangat

mempengaruhi kerja praktikan. Mengingat bahwa praktikan masih

awam dengan laboratorium Mikrobiologi dan sangat rentan dalam

melakukan kesalahan.

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 23

Page 24: Makalah Laporan Praktikum Melihat Dan Menghitung Koloni

DAFTAR PUSTAKA

1. Ghoni A. Perhitungan bakteri. [internet] 2013. [cited 2013 Mei 26] Available

from : http://www.achmadghoni.com/2012/05/perhitungan-bakteri.html

2. Irianto K. Mikrobiologi menguak dunia mikroorganisme jilid 1. Nurhayati N,

editor. Bandung : Yrama Widya; 2006. P.56-8, 129-30, 134-7.

3. Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA, Brooks GF, Butel JS, Ornston LN.

Mikrobiologi kedokteran. Ed. 20. Nugroho E, Maulany RF, translator;

Setiawan I, editor. Jakarta : EGC; 1995. P. 189.

Kelompok 3 | Melihat dan Menghitung Koloni 24