bab iii metode penelitian 1 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/51710/4/bab iii.pdf · 4. metode...
TRANSCRIPT
17
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif berdasarkan
obsevasi, yaitu peneliti hanya melakukan pengamatan atau observasi terhadap
objek atau subjek penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross
sectional, pengambilan data variabel bebas dan variabel terikat dilakukan sekali
dalam waktu yang serempak.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam
Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada 19 – 22 Mei 2019.
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berada di 10 tempat
diantaranya yaitu Food court lantai 3, Food court lantai 1, Time zone, Kiddy land,
Matahari atas, Hypermart, MCD, Matahari bawah, Gramedia, dan Sportation.
3.3.2 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroba yang di ambil
melalui udara dalam ruangan Malang Town Square. Waktu pengambilan sampel
pada hari Minggu pukul 15:40.
18
3.3.3 Jumlah Sampel
Rumus perhitungan sampel yang digunakan adalah formula Slovin (Armanu;,
Solimun & Rinaldo, 2018). Dapat dilihat pada Rumus 1), sedangkan Perhitungan
sampel dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Keterangan:
n = Sampel
N = Populasi
e2 = derajat kesalahan yang ditetapkan (0.05)
Gambar 3.1 Perhitungan sampel
3.3.4 Teknik Sampling
Sampel penelitian ini di ambil secara simple random sampling. Pada
penelitian ini sample di ambil pada 10 tempat yang sudah di tentukan berdasarkan
kepadatan pengunjung kemudian ditentukan kepadatan dari tingkat tertinggi sampai
terendah.
3.4 Variabel Penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kepadatan pengunjung dalam ruangan
Matos.
n = 𝑁
1+𝑒2
n = 𝑁
1+𝑁 . 𝑒2
n = 10
1+ 10 . (0,05)2
n = 10
1+0,025
n = 9,7 dibulatkan jadi 10
1)
19
2. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu total mikroba pada ruangan Matos.
3.5 Definisi Operasional Penelitian
1. Kepadatan pengunjung adalah banyaknya pengunjung yang menempati suatu
luasan tempat tertentu dengan waktu tertentu. Diketahui dengan menentukan 10
tempat dari tingkatan tertinggi sampai terendah. Kemudian di hitung jumlah
pengunjung yang berada di masing-masing tempat tersebut. Misalnya Zona A /
Jumlah pengunjung / 5 menit.
2. Total koloni mikoba merupakan kupulan dari berbagai bakteri dan jamur yang
mengelompokkan dan membentuk suatu koloni-koloni dengan diketahui
menggunakan metode TPC (Total Plate Count)
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan pada penelitian adalah menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan. Alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan bahan dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Jenis Alat yang digunakan
No Jenis Alat Jumlah
1. Cool box 1 buah
2. Cawan petri 9 cm 20 buah
3. Colony counter 1 buah
4. Inkubator 1 buah
5. Spatula 3 buah
6. Spidol 1 buah
Tabel 3.2 Jenis Bahan yang digunakan
No Jenis Bahan Jumlah
1. Mikroba Udara
2. Media agar NA 20 g
3. Plastic wrap 1 pack
4. Kertas label 1 pack
20
3.6.2 Tahap Pelaksanaan dan Tahap Pengamatan
Tahap pelaksanaan dan tahap pengamatan pada penelitian ini terdiri dari:
1. Steriilisasi alat
Semua alat di masukkan ke dalam autoklaf untuk di sterilkan terlebih
dahulu.
2. Pengambilan sampel (mikroba udara) di 10 tempat yang telah ditentukan.
Dilakukan dalam 1 hari tetapi waktu yang berbeda. Diambil pada hari
minggu pukul 15:40 (Lampiran 1).
3. Pembuatan media
Menimbang serbuk nutrient agar (NA) sebanyak 19,5 g, melarutkan serbuk
NA dengan 250 ml air sambil diaduk hingga larut, lalu ditambahkan air hingga
volume tepat 500 ml, kemudian dimasukkan kedalam erlen meyer lalu tutup
dengan kapas dan alumunium foil, setelah itu disterilkan dalam autoklaf pada
suhu 121°C 1 atm, selama 30 menit, setelah autoclave selesai, dinginkan media
di suhu ruang hingga mencapai 50-60oC. Siapkan Cawan petri di area kerja steril,
dan buka cawan petri dekat api, tuang media hingga mencapai setengah
ketinggian pada cawan petri 9 cm akan sama dengan 20-25 ml media. Tutup
cawan petri kurang lebih 20 menit di suhu ruang. Media telah mengeras apabila
tidak ditemukan adanya gelombang pada saat cawan petri digerakkan, setelah
mengeras, balik cawan petri hingga media terletak diatas dan tutup cawan petri
berada di bawah untuk menghindari tetesan uap media.
21
4. Metode Total Plate Count
Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah koloni mikroba.
Metode hitungan cawan merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam
analisa, karena koloni dapat dilihat langsung mikroskop (Nurhayati & Marda, 2013)
5. Inkubasi (Dokumentasi dapat dilihat pada Lampiran 2).
6. Perhitungan koloni bakteri (Dokumentasi dapat dilihat pada Lampiran 2).
Kerangka prosedur kerja dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Kerangka Prosedur Kerja
Menyiapkan medium NA yang telah disiapkan
dan disterilkan
Memberi kode pada label, tanggal, dan jenis
perlakuan yang akan dilakukan
Inkubasi selama 24 jam dan mengamati
perumbuhan koloni mikroba pada biakan
Menangkap mikroba udara dengan cara
membuka tutup cawan petri selama 3-5 menit.
Kemudian langsung masukkan ke cool box
Membungkus cawan petri yang berisi
mikroba isloat dan disimpan dalam incubator
dengan penutup diawah
Menentukan 10 tempat berdasarkan
banyaknya pengunjung
Dokumentasi atau penggambaran koloni
yang tumbuh serta analisa hasil
Mengisolasikan kultur untuk disimpan
sebagai koleksi
Mensterilkan medium dan isolat sebelum
cawan petri akan dicuci dan dibersihkan
22
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi untuk
mengamati tempat yang dikunjungi oleh banyak orang dan kemudian dilakukan
wawancara kepada satpam Malang Town Square untuk mendapat info tambahan,
kemudian menghitung total koloni setiap cawan petri dari masing-masing sampel
yang diambil. Selanjutnya data akan ditabulasikan pada Tabel 3.3 dan Tabel 3.4.
Tabel 3.3 Kepadatan Pengunjung dan Jumlah Koloni Mikroba
No Tempat (zona) Kepadatan Pengunjung
(m2/orang)
Jumlah Koloni
Mikroba (CFU/m3)
1. Food court lantai 3
2. foodcourt lantai 1
3. Time zone
4. Kiddy land
5. Matahari atas
6. Hypermart
7. MCD
8. Matahari bawah
9. Gramedia
10. Sportation
Tabel 3.4 Data Faktor Pendukung
No Tempat (zona) Suhu (OC) Kelembaban (%)
1. Food court lantai 3
2. Food court lantai 1
3. Time zone
4. Kiddy land
5. Matahari atas
6. Hypermart
7. MCD
8. Matahari bawah
9. Gramedia
10. Sportation
Instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengukur kepadatan
pengunjung yang ada dalam ruangan Malang Town Square (Dapat dilihat pada
Lampiran 3).
23
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Cara Menghitung Jumlah Mikroba
Untuk perhitungan koloni bakteri udara, terlebih dahulu dinyalakan alat
colony counter. Kemudian dihitung jumlah koloni pada tiap kotak, lalu
dijumlahkan. Persyaratannya yaitu, satu koloni dihitung 1 koloni, dimana setiap
koloni dinyatakan dengan satuan CFU (Colony Forming Units). Dua koloni
bertumpuk tetap dihitung 1 koloni. Lebih dari 2 koloni yang berhubungan dihitung
1 koloni. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2
koloni. Koloni yang ukurannya lebih besar dari setengah luas cawan tidak dihitung.
Koloni yang ukurannya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni
(Praptomo, AJ ; Anam, Khoirul & Raudah, 2017). Untuk menentukan CFU/m3
yaitu jumlah koloni yang sudah dihitung dibagi dengan diameter cawan petri yang
berisi media NA.
1.8.2 Cara menentukan Kepadatan Hunian
Kepadatan hunian yang ada pada suatu bangunan dinyatakan dalam
m2/orang. Bisa dihitung menggunakan Rumus 2). (Mariana, Dina & Chairani,
2017).
1.8.3 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian data untuk melihat apakah terdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu Kolmogorov Smirnov
dengan cara menghitung dan dapat dilihat pada Tabel 3.5 (Irianto, 2010).
Kepadatan Hunian = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑢𝑛𝑖 = ……m2/orang
2)
24
Tabel 3.5 Rumus Uji normalitas Kolmogorov Smirnov
No X F F f/n F/n Z P ≤ Z a2 a1
Keterangan:
n = Data dapat diketahui dengan jumlah sampel
X = rata-rata
Sd = Standar deviasi
Z = Z tabel
a2 = selisih antara F/n dengan P ≤ Z
a1 = selisih antara f/n dengan a2
Langkah selanjutnya adalah membandingkan dengan angka tertinggi dari a1
dengan tabel Kolmogorov Smirnov. Tingkat kesalahan (α) sebesar 0,05. Kriteria
pengujian yaitu H0 diterima jika a1 maksimum ≤ Dtabel. Namun H0 ditolak jika a1
maksimum > Dtabel.
3.8.4 Uji Korelasi Product Moment
Menurut Ismail, (2018) Uji korelasi product moment digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Adapun
langkah-langkah uji korelasi product moment yaitu:
1. Membuat tabel kerja untuk memudahkan perhitungan ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X2 dan
∑Y2
2. Membuat tabulasi untuk perhitungan ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X2 dan ∑Y2, dapat
dilihat pada Tabel 3.6.
25
Tabel 3.6 Tabulasi perhitungan Korelasi product moment
Sampel X Y XY X2 Y2
∑ ∑X = ∑Y = ∑XY = ∑X2 = ∑Y2 =
3. Dihitung korelasi X dan Y menggunakan rumus 3)
4. Menarik kesimpulan, jika nilai rhitung > rtabel maka H0 ditolak dan H1 diterima,
artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel X Y, sebaliknya jika rhitung
≤ rtabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara variabel X dan Y.
3.8.5 Tingkatan Koefisien Korelasi
Tingkatan koefisien korelasi yang didapat harus dilakukan interpretasi
untuk mengetahui rendah atau tinggi tingkat hubungan yang terjadi. Dilakukan
dengan cara melihat pada Tabel 3.7 (Jaya, 2019):
Tabel 3.7 Tingkatan Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,699 Sedang
0,70 – 0,899 Kuat
0,90 – 1,000 Sangat Kuat
rxy = n.∑XY ∑X .∑Y
√[𝑛.∑𝑋2−(∑𝑋)2] [𝑛.∑𝑌2−(∑𝑌)2 ]
3)
26
3.9 Analisis Syarat Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi
Syarat hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi dapat dilihat pada
Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Analisis Syarat Hasil Penelitian dapat dijadikan Sebagai Sumber Belajar Biologi
No. Persyaratan Hasil Penelitian Sebagai
Sumber Belajar
Indikator Analisis
1. Kejelasan potensi Potensi suatu objek
yang berkaitan dengan
fakta, konsep dan
prinsip
2. Kesesuaian dengan tujuan Acuan Komptensi
Dasar (KD) yang
digunakan
3. Kejelasan sasaran Sasaran pengamatan
dan sasaran peruntukan
4. Kejelasan informasi yang diungkap Informasi yang
diperoleh untuk peserta
didik
5. Kejelasan pedoman eksplorasi Peserta didik dapat
memecahkan masalah
dengan metode ilmiah
6. Kejelasan perolehan yang diharapkan Perolehan kognitif,
afektif dan
psikomotorik